MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 109 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 109 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Saran muslim (3): bandingkan Islam dgn Kristen

Go down

Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty Saran muslim (3): bandingkan Islam dgn Kristen

Post by Akal Budi Islam Sun 22 Jan 2012, 8:56 pm

31. Al-Quran Didandani

Menurut orang Islam, Isa Almasih hanya datang untuk orang Yahudi, Bani Israel. Orang Islam biasanya memberi pendasaran dari Al-Qurannya:

“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel ( yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu…" (Surat 3:49).

Jika Allah mengutus Isa sebagai nabi (walaupun memakai embel-embel HANYA) untuk bangsa Yahudi, maka otomatis menggugurkan teori bahwa Muhammad adalah nabi untuk segala bangsa, paling sedikit tidak dapat menjadi nabi (rahmat) bagi orang Yahudi, sebab orang Yahudi memiliki nabinya sendiri yakni Isa. Artinya, Allah telah menyediakan ‘rahmat khusus’ bagi bangsa Yahudi yakni Isa, dan bukan Muhammad. Jadi, jika Muslim memakai teks ini untuk menegaskan bahwa Isa adalah nabi untuk bangsa Yahudi, sedangkan Muhammad adalah nabi untuk segala bangsa; maka hal itu berarti menggorok leher sendiri. Karena secara logis Surat [3.49]:

Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel ( yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu…."

BERTENTANGAN dengan dengan Surat [21.107]:

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”,

Maka jalan yang paling dianggap cocok adalah mendesain Al-Quran dengan ayat-ayat suci dari agama lain. Ini tentu tindakan yang amat memalukan yang dilakukan oleh pecandu buta terhadap agama yang dianut.
Al-Quran yang diterbitkan oleh Departemen Agama RI tahun 1971 pada halaman 38 (urutan dari belakang ) memberi bukti konkrit atas apa yang kami informasikan ini. Muqaddimah Al-Quran ini sudah didandani oleh ayat-ayat suci dari agama Kristen, Hindu, Kong Hu Cu dan bahkan agama Zoroaster. Al-Quran Allah yang satu ini amat berbeda dengan kitab Suci agama lain. Jika Anda membaca Alkitab, Anda tidak akan menemukan sepotongpun ayat dari Kitab Suci agama lain. Potongan ayat-ayat dari Kitab Suci agama lain tidak pantas tinggal di “rumah” yang disebut Alkitab. Alkitab tidak dapat ditopang oleh bahan-bahan murahan yang diambil dari ayat-ayat Kitab Suci agama lain; terutama Al-Quran.


Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8861
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty Re: Saran muslim (3): bandingkan Islam dgn Kristen

Post by Akal Budi Islam Sun 22 Jan 2012, 8:57 pm

32. Logika Para Nabi


Orang Muslim kerap memakai Matius 15:21-26 untuk memberi pendasaran bahwa Yesus benar-benar HANYA datang untuk bangsa Yahudi (Israel). Jika Alkitab dipakai untuk membenarkan Alquran, maka itu berarti Al-Quran tidak meyakinkan. Apakah Matius 15:21-26 bermaksud untuk menekankan bahwa Yesus datang ke dunia hanya untuk bangsa Yahudi? Perhatikan ilustrasi-ilustrasi berikut ini:

1. “Anda sudah pasti lahir dari seorang ibu dalam ‘suatu kelompok kecil’ yang disebut dengan keluarga. Tak seorangpun yang mengerti selain bahwa Anda lahir dalam dan untuk keluarga dimana Anda dilahirkan. Tidak mungkin Anda mengatakan bahwa Anda lahir untuk keluarga tetangga, atau desa, atau kecamatan, atau negara Anda. Hal yang paling pokok adalah Anda lahir untuk dan dalam keluarga Anda. Sejalan dengan perkembangan Anda; maka Anda kemudian menjadi seorang presiden. Pada taraf ini Anda tidak lagi HANYA untuk keluarga Anda tetapi untuk seluruh rakyat yang Anda pimpin; dan bahkan Anda mewakili negara Anda mengambil bagian dalam perkembangan dunia international. Jadi, Anda tidak lagi hanya untuk keluarga, tetapi untuk seluruh umat manusia. Demikian juga dengan Yesus. Mula-mula Ia lahir dalam keluarga kecil. Tak seorang pun yang mengerti bahwa Ia datang untuk segala bangsa. Seiring dengan perjalanan waktu dan ‘tersingkapnya’ segala hikmat yang Ia miliki, akhirnya kita tahu bahwa Yesus datang tidak hanya untuk keluarganya, atau bangsaNya (Yahudi) tetapi untuk seluruh bangsa manusia didunia ini.

2. Pada kenyataannya, seorang Ustad, Imam, Dai’ semula hadir dalam kelompok kecil. Mula-mula ia dikhususkan dalam suatu skeluarga, kemudian dalam suatu sekolah (misalnya pesantren); baru kemudian ia diperuntukkan bagi semua umat Muslim.

3. Pada mulanya, Muhammad lahir dalam keluarga kecil, yang memiliki keyakinan pada dewa-dewa. Kedua orang tuanya adalah penyembah berhala. Lama-kelamaan, ia mendapat tugas dari Allah untuk meng-Islam-kan seluruh bangsa. Tentu selama sebelum tugas itu diemban, orang tuanya berharap agar buah hati mereka kelak berguna bagi keluarga dan bangsa Arab yang secara turun-temurun menyembah berhala. Mereka tentu tidak pernah berpikir terlalu jauh dari itu. Jika orang tuanya berharap bahwa anak mereka kelak berguna bagi keluarga dan bangsanya (Arab), maka hal itu tidak dapat diartikan bahwa Muhammad lahir ke dunia HANYA untuk keluarga dan bangsanya (Arab). Tugas universal Muhammad belum terpikirkan. Penting dicermati bahwa Muhammad dididik dalam keluarga penyembah berhala. Keadaan itu tentu saja dipandang baik dan benar, dan orang tua yang baik berharap bahwa kelak anaknya menjadi seperti mereka. Kata pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Muhammad diharapkan menjadi penyembah berhala juga.

Nah, ketika seseorang masih dalam area pengkhususan (misalnya keluarga dan sekolah) itu tidak berarti ia hanya diperuntukan bagi keluarga atau sekolahnya saja. Pengkhususan itu justeru sebagai suatu periode persiapan bagi karyanya untuk seluruh manusia. Para Nabi juga demikian. Pada mulanya mereka berasal dari keluarga dan tanpa suatu pemikiran bahwa mereka nantinya serta-merta diperuntukkan bagi banyak orang di luar keluarga mereka. Pada perkembangan selanjutnya barulah tersingkap bahwa sejak semula mereka telah dipersiapkan untuk banyak orang.
Jika benar bahwa Muhammad berasal dari keluarga penyembah berhala, maka selama periode pengkhususan itu adalah masa persiapan bagi Muhammad agar ia menjadikan seluruh bangsa manusia sebagai penyembah berhala. Jika tidak, maka Muhammad adalah satu-satunya nabi (konon diakui sebagai penerus rantai kenabian Israel) yang dipilih oleh Yahwe (kalau benar Muhammad penerus rantai kenabian Israel) berasal dari keluarga penyembah berhala.
Bagaimana dengan Yesus. Pada awalnya ia lahir dalam suatu keluarga kecil, religius, taat beragama, keturunan Yahudi. Ia belajar banyak hal dalam keluarga kecil tersebut. Ia juga berada dalam satu bangsa kecil yakni Yahudi, yang secara turun-temurun dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa (Ulangan 6:4). Semua hal itu tidak menunjukkan dan membuktikan bahwa Yesus hanya diperuntukkan bagi keluarga dan bangsaNya. Kehadiran Yesus dalam keluarga kecil dan dalam suatu bangsa justeru merupakan persiapan, suatu pengkhususan untuk suatu misi yang lebih universal, menjadikan segala bangsa sebagai penyembah Tuhan Yang Maha Esa.
Terasa janggal, atau tepatnya tidak lazim, tiba-tiba Tuhan Yang Maha Esa memakai seorang pria penyembah berhala dan dari keluarga penyembah berhala, bukan dari bangsa Yahudi (tetapi bangsa kafir Arab) untuk menjadikan segala bangsa di bumi menyembah Dia (Elohim, Yahwe Tuhan). Pria itu kemudian mengaku dirinya sebagai penerus rantai kenabian Israel. Adalah logis, penerus rantai kenabian Israel adalah orang Israel, penerus rantai kenabian Arab adalah orang Arab. Jika terjadi sesuatu yang tidak logis atas kasus ini, maka hal tersebut tidak datang dari Tuhan, Yahwe yang disembah orang Israel.
Sejenak kita lihat teks yang dipakai oleh orang Islam untuk menegaskan bahwa Yesus hanya datang untuk bangsa Israel. Mereka umumnya mengutip Alkitab secara sepotong-sepotong, tidak utuh. Kedudukan ayat yang satu terhadap yang lainnya dibuat seolah-olah berdiri sendiri. Hal itu dapat dimengerti karena Islam berasal dari latarbelakang Alquran yang tidak runtut antara ayat yang satu dan ayat lainnya, antara surat yang satu dengan surat lainnya. Setiap surat dan ayat Alquran berdiri sendiri.

Kami mengutip teks Matius secara lengkap dan utuh.

15:21. Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
15:29. Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ.
15:30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
15:31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.

Teks di atas memperlihatkan dialog iman yang intens antara Yesus dan perempuan Kanaan yang nota bene kafir itu. Perempuan itu datang dan m,enyampaikan permohonannya kepada Yesus: “ "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Yesus tidak segera menanggapi perkataan perempuan itu. Para murid bereaksi: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.". Para murid merasa, “Ya kalau perkataannya tidak didengarkan, maka suruhlah dia pergi sebab dia berteriak-teriak”. Yesus lalu menjawab: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Perempuan ituternyata mendengar perkataan Yesus, kemudian dia mendekat dan berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Kali ini Yesus menjawab perempuan itu dengan kata-kata yang tajam dan merupakan ujian bagi keyakinan perempuan itu. "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.". Perempuan tersebut tidak merasa tersinggung atas apa yang disampaikan oleh Yesus. Ia juga tidak berpikir bahwa Yesus hanya datang untuk orang Yahudi. Perempuan tersebut menangkap logika pembicaraan Yesus. Ia kemudian menjawab: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.". Yesus akhirnya “membuka rahasia hatinya bahwa Dia bukan hanya datang untuk orang Yahudi”. Yesus berkata: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.” Jadi, perkataan Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" dan "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing" adalah testing bagi iman seseorang. Yesus memang datang untuk orang Yahudi, tetapi Yahudi yang dimaksudkan adalah Yahudi sebagaimana dimaksudkan oleh Yahwe yakni bangsa pilihan, bangsa yang beriman. Terbukti bahwa apa yang dimintai oleh perempuan itu dikabulkan oleh Yesus. Nah, atas hal-hal apakah dalam ceitera ini sehingga membuat Anda mengambil kesimpulan bahwa “Yesus hanya datang untuk bangsa Yahudi?”





Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8861
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty Re: Saran muslim (3): bandingkan Islam dgn Kristen

Post by Akal Budi Islam Sun 22 Jan 2012, 8:58 pm

33. Isa Bagi Yahudi



Selain Matius 15:21-26 di atas, orang Muslim juga memakai teks Markus 7:24-30 untuk menegaskan bahwa Yesus datang HANYA untuk bangsa Yahudi dan bukan untuk bangsa-bangsa lain. Ada satu hal sampingan yang perlu kita ketahui jika orang Muslim memakai teks ini untuk memperkuat bahwa Muhammad datang untuk segala bangsa. Jika teks ini dipakai untuk menjelaskan bahwa Yesus datang hanya untuk orang Israel; maka itu berarti Muhammad tidak datang untuk orang Israel. Kalau Muhammad tidak datang untuk orang Israel; maka itu berarti Muhammad bukanlah rahmat bagi semesta alam; paling sedikit Israel dikecualikan. Jika Israel dikecualikan; maka bagaimana mungkin Allah berkata bahwa Muhammad adalah rahmat bagi semesta alam? Kesimpulannya? Muhammad pasti bukan untuk semesta alam.
Kita masuk ke dalam teks Markus 7:24-30 untuk melengkapi Matius 15:21-26. Kasusnya:

“Ada seorang perempuan Siro Fenisia (Siria) datang kepada Yesus karena anaknya kerasukan roh jahat. Perempuan itu setengah histerik berteriak untuk memancing perhatian Yesus. “Kasihanilah aku ya Tuhan Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”. Para murid merasa terganggu dan meminta Yesus untuk menyuruh perempuan itu pergi. Yesus lalu menjawab para murid: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”. Jawaban Yesus ini ternyata didengar oleh perempuan itu. Ia mengerti betul situasinya. Dirinya bukan orang Israel, tetapi orang asing; bukan orang beragama tetapi orang kafir. Ia lahir dari bangsa manusia yang sungguh-sungguh kafir. Namun ia tidak peduli dengan semua itu. Ia hanya berpikir bahwa Yesus dapat menyembuhkan anaknya. Ia lalu mendekati Yesus dan menyembahNya seraya berkata: “Tuhan tolonglah aku”. Kata-katanya memancing Yesus untuk mengujnya lebih jauh: Apakah ia benar-benar percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan anaknya. Yesus kemudian menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing”. Bagi manusia modern dan dunia Islam, jawaban Yesus ini sangat menyakitkan dan merendahkan martabat kaum perempuan. Banyak orang yang merasa sakit dan merasa dihina oleh Yesus. Mereka lalu berpikir bahwa Yesus sangat tidak santun. Masih banyak lagi spekulasi yang isinya mengecam ucapan Yesus. Tetapi perempuan Siro Fenisia itu tidak bereaksi seperti reaksi orang Islam, atau kaum feminist masa kini. Kata-kata seseorang yang membuat sakit hati atau kecewa bagi orang tertentu, tetapi tidak bagi orang lainnya. Perempuan itu menangkap ‘logika’ dalam ucapan Yesus. Ia kemudian dengan mantap berkata: “Benar Tuhan, namun anjing itu memakan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya”. Jawaban perempuan ini merupakan senjata yang sangat ampuh di hati Tuhan. Ia pun, tanpa bantuan siapa pun, tetapi dengan kuasaNya sebagai Putera Elohim bersabda: “Hai ibu besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki”. Dan seketika itu juga anaknya sembuh”

Jika anak dari perempaun itu tidak disembuhkan; maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Yesus memang benar-benar datang HANYA untuk orang Israel. Nyatanya anak yang kerasukan setan itu sembuh. Jadi, peristiwa dalam teks ini sesungguhnya mengajarkan kepada kita bahwa Yesus datang UNTUK SEMUA ORANG YANG PERCAYA KEPADANYA. Orang yang percaya itu, entah darimanapun asalnya; entah dari bangsa kafir, dari dunia Muslim, Hindu, Budha dan sebagainya. Orang tersebut akan ditolong oleh Tuhan Yesus asalkan ia benar-benar percaya. Yesus benar-benar menjadi rahmat bagi mereka yang percaya. Yesus tidak menjadi rahmat bagi orang yang tidak percaya; orang ateis, orang Muslim yang arogan dan seterusnya. Kalau tak percaya, silahkan Anda praktekkan saat ini; di tempat Anda sendiri. Anda tak perlu menjadi Kristen terlebih dahulu. Yakinlah Anda akan ditolong oleh Tuhan Yesus.
Selain itu teks di atas mengajarkan kepada kita apa yang disebut dengan iman injili. Iman Injili yakni:

a. Kita yakin bahwa Yesus mau dan mampu menyelesaikan perkara hidup kita.

b. Iman akan Yesus mengharuskan kita terlibat dengan dunia sekitar. Kita diminta untuk solider dengan penderitaan orang lain. Perempuan Siro Fenisia itu menyatu dengan penderitaan anaknya. Walaupun anaknya yang menderita, tetapi ia berkata:”Tuhan tolonglah aku”. Derita anak adalah derita dirinya. Kesembuhan anak adalah kesembuan baginya

c. Iman injili bukan pertama-tama menampilkan kualitas agama, tetapi kualitas hubungan pribadi dengan Yesus. Perempuan Siro Fenisia itu memperlihatkan kepada kita bobot pribadinya yang percaya kepada Yesus dan bukan karena agama bangsanya.

Jadi, teks Matius 15:21-28 dan Markus 7:24-30 justeru memberitahu kita bahwa Yesus datang untuk semua orang, terutama mereka yang percaya kepadaNya.



Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8861
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty Muhammad pembaru

Post by Akal Budi Islam Sun 22 Jan 2012, 8:59 pm

34. Muhammad Pembaru

Orang Islam mengklaim bahwa Muhammad hadir dengan membawa ajaran yang baru. Klaim tersebut sah-sah saja. Dalam hal apakah Muhammad membawa sesuatu yang baru? Pertanyaan ini penting diajukan untuk memastikan kebenaran klaim tersebut, atau sebaliknya tidak lebih dari propaganda yang menyesatkan.

1)Percaya kepada yang ghaib (Allah dan Para MalaikatNya)? Allah sebagai sebuah kata atau ide sekalipun pasti bukan sesuatu yang baru. Kata itu sudah dipakai jauh sebelum Muhammad lahir. Jika Allah dimengerti sebagai Tuhan Yang Maha Esa; Tuhan Yahwe Elohim; maka gagasan Allah yang Esa itu sudah sudah berabad-abad sebelum Muhammad lahir telah dikenal oleh orang Yahudi. Pernyataan Al-Quran dalam surat 7:59 tidak membuktikan bahwa Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa baru diketahui setelah diperkenalkan oleh Muhammad. “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)”. Pada intinya pernyataan ini sudah ditemukan oleh orang Israel. “Akulah TUHAN, Elohimmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu” (Ul 5:6-7).

2)Percaya kepada Malaikat (Surat 2:177, juga surat 2:285). Percaya kepada Malaikat adalah kepercayaan yang diadopsi dari bangsa Israel. Bukan sesuatu yang baru; yang di bawa oleh Muhammad. Sejatinya Muhammad tidak membawa sesuatu perubahan apa pun dalam hal prinsip iman. Kita dapat melihat kesejajaran antara Al-Quran ini dengan sejumlah teks dalam Alkitab; antara lain Kej 24:7; 32:1; 28:12; Kel 23:20; Dan 3:28; 6:23; Mat 4:11.

3)Percaya Kepada Wahyu (Surat 35:24, surat 10:47 4)Percaya kepada adanya akhirat (Surat 55:46, surat 17:72; surat 32:21; surat 68:33)

5)Beriman Kepada Nabi-nabi (surat 10:47)

6)Beriman Kepada Qadar (takdir).

Keenam point itu disebut dengan istilah rukun iman. Sayangnya, kenam hal itu sudah dimiliki oleh umat Israel jauh sebelum Muhammad lahir. Bila kini hal itu diklaim sebagai sesuatu yang baru; yang hanya dibawa oleh tuan Muhammad; maka hal itu adalah suatu bentuk “pembajakan hak cipta atau hak intelektual”. Ini amat sangat memalukan bagi dunia modern.
Disamping rukun iman di atas, ada rukun Islam. Rukun Islam mencakup :
1)Mengucapkan dua kalimat syahadat
2)Mendirikan shalat
3)Mengeluarkan Zakat
4)Puasa dalam bulan Ramadhan. Al-Quran berkata: [2.183] Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”
5)Haji bagi Mereka yang mampu. Hal yang baru dari kelima point ini adalah naik Hajj. Sebenarnya hal ini pun adalah tiruan dari kebiasaan Yahudi. Setiap tahun umat Yahudi mengarahkan hati dan pikirannya ke Bait Elohim di Yerusalem. Muhammad tidak mungkin mengarahkan pengiktunya ke Yerusalem. Satu-staunya tempat yang memungkinkan untuk hal itu adalah Batu Qabah di Mekkah. Baik rukun iman maupun rukun Islam tersebut bukanlah sesuatu yang baru made in Muhammad. Semua itu sudah ada sebelumnya; jauh sebelum Muhammad hadir. Namun, kalau kita bandingkan dengan ajaran Isa; kita akan menemukan segala sesuatu ayng benar-benar.





Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8861
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty Isa Pembaru

Post by Akal Budi Islam Sun 22 Jan 2012, 9:00 pm

35. Isa Pembaru


Dalam hal apakah Isa membawa sesuatu yang baru?. Terlalu banyak untuk dituliskan semuanya di sini. Kami hanya memberikan sejumlah hal pokok saja. Ingat, ada beberapa hal yang diyakini oleh umat Yahudi diyakini pula oleh umat Kristen. Sebaliknya ada banyak hal yang diyakini oleh umat Kristen tetapi tidak diyakini oleh umat Yahudi sebagai kebenaran. Beberapa hal pokok yang merupakan sesuatu yang baru; yang dibawa oleh Isa Almasih kami uraikan berikut ini.

1. Hakekat Tuhan. Hakekat Elohim tidak lagi hanya dimengerti secara tunggal/esa yang frigid; tetapi juga dimengerti sebagai Tritunggal Kudus yang berarti Satu dalam hakekat Keilahian; tetapi Tiga dalam realitas Kepribadian. (lihat Matius 28:19-20). Saya pernah ditantang oleh Mahasiswa Muslim bahwa Allah Yang Esa lebih hebat daripada “Allah Tritunggal”. Saya mengajukan pertanyaan sederhana kepada mahasiswa tersebut. “Manakah lebih besar: satu atau tiga? Manakah lebih besar 1000 atau 3000?” Hanya orang tolol saja yang menjawab bahwa 1000 lebih besar dari 3000. Namun demikian, Tuhan bukan soal angka. Selanjutnya, saya bertanya: apakah yang engkau maksud dengan “Satu”? Jika Allah dikatakan Satu; maka itu berarti bahwa Allah berada di antara ruang dan waktu. Jika Allah berada di antara ruang dan waktu; maka itu berarti Allah SANGAT TERBATAS. Padahal Allah menurut Muslim tidak terbatas. Demikianlah kalau kita memahami ALLAH SECARA MATEMATIS. Tritunggal Kudus yang dimengerti oleh orang Kristen bukan soal matematika. Bapa + Putera + Roh Kudus=3. Konsep ini sangat kerdil dan bukan doktrin iman Kristen. Dari segi penalaran logis Bapa + Putera + Roh Kudus tidak sama dengan 3. Bapa dan Putera dan Roh Kudus tidak dapat dijumlahkan, sebagaimana layaknya orang Islam dapat menjumlahkan angka 1+1+1=3. Bahkan 1+1+1=3 tidaklah logis; sebab seharusnya 1+1+1=1+1+1. Penalaran yang terakhir ini dapat menjadi 1+1+1+=1 dan BUKAN 1+1+1=3. Mengapa? Minimal unsur 1 di sebelah kiri terdapat juga di sebelah kanan. Sedangkan unsur 3 di sebelah kanan tidak mewakili salah satu pun unsur di sebelah kiri, jadi bagaimana mungkin dapat dikatakan SAMA DENGAN?. Jika Anda menambahkan satu (1) gelas air ke dalam ember, kemudian di tambahkan satu (1) gelas lagi dan ditambahkan satu (1) gelas yang terakhir, maka “AIR” itu tetaplah “AIR”. “AIR” itu tidak akan berubah menjadi “AIR TIGA GELAS”. HAKIKAT AIR tetaplah AIR. Hakikat AIR tidak akan berubah menjadi AIR TIGA GELAS. Namun semuanya itu adalah pemikiran logis manusia ala ilmu matematika. Sementara doktrin Tritunggal Kudus bukanlah ilmu matematika. Apa yang dikandung dalam gagasan TRITUNGGAL adalah mengenai Bapa dan Putera dan Roh Kudus yang adalah Pribadi Ilahi. Gagasan ini sama sekali baru untuk menyempurnakan gagasan Tuhan Yang Esa, yang sudah dikenal oleh orang Yahudi, jauh sebelum Muhammad lahir.

2. Hukum Balas Dendam diganti dengan Hukum Pengampunan. Al-Quran berkata:

“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (Surat 4:104).

Bagi orang Islam, hukum balas dendam bertujuan menegakkan keadilan. Ini mirip dengan hukum dan doktrin Yahudi tentang “Pembalasan Di Bumi” bahwa Tuhan membalas setiap kebaikan manusia dengan berkatNya (sehat, kaya dll), dan membalas setiap kejahatan dengan kutuk (sakit, mati, kelaparan dll) selama di bumi. Doktrin Yahudi ini diterapkan secara kosisten oleh Muhammad. Dalam Surat Lebah dikatakan:

“[16.126] Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.”

Dalam Surat Sapi Betina dikatakan secara panjang lebar dan mendalam:

[2.190] Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. [2.191] Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir. [2.192] Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [2.193] Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang lalim. [2.194] Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum kisas. Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. [2.195] Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Doktrin balas dendam dalam Islam di bagi dalam tiga tahap.

Tahap pertama adalah tahap Menahan Diri:

[2.109] Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Surat Sapi Betina, Al-Baqarah)

[4.77] Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun. (Surat Wanita/An-Nisa)

Tahap kedua adalah tahap Diizinkan Balas Dendam:

[22.39] Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (Surat Naik Haji/Al-Hajj)

Tahap ketiga adalah tahap Diwajibkan Balas Dendam Secarat Terbatas:

[2.190] Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Surat Sapi Betina/Al-Baqarah)

[2.191] Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir. (Surat Sapi Betina/Al-Baqarah)

Tahap keempat adalah tahap Kewajiban Memerangi Seluruh Kaum Kafir/Musyrik

[9.5] Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surat Pengampunan/At-Taubah)


[9.12] Jika mereka merusak sumpah (janji) nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti.


[9.13] Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama kali memulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.

[9.14] Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,

[9.29] Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

[9.38] Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.

[9.39] Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudaratan kepada-Nya sedikit pun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

[9.41] Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

[9.44] Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.

[9.45] Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya.


[9.49] Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah". Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir.

[9.73] Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahanam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya.


Sebaliknya Alkitab berkata:

a. “5:38. Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. 5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Injil Matius)

b. “5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Injil Matius)

c. 6:27. "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; 6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. 6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. (Injil Lukas)

d. “6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. 6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. 6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. 6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." 6:37. "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. 6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Injil Lukas)

e. 6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. 6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." …18:21. Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali…." 18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." (Injil Matius)

3. Hukum Poligami menjadi monogami. Al-Quran berkata:

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (Surat 4:3).

Anda mungkin berkata: Yesus toh tidak melarang pologami; yang Dia larang adalah perceraian. Kami pastikan Anda salah dan sesat salah dalam memahami perkataan Yesus. Yesus melarang bercerai. Melarang bercerai berarti menyangkut dua hal yang kami sebut dengan “perceraian kuantitatif” dan “perceraian kualitatif”. Perceraian kuantitatif artinya seseorang “becerai” dari jumlah satu suami/isteri dengan satu isteri/suami menjadi satu suami/isteri dengan lebih dari satu suami/isteri. Jadi, suami atau isteri tetap memperistri/atau mempersuami pasangan yang lama; namun kini ditambah dengan lebih dari satu suami/isteri baru lagi. Komposisinya menjadi: 1:3 atau 1:4. Perceraian kualitatif artinya seseorang bercerai dengan pasangan lama tanpa hidup bersama dengan dia lagi. Hubungan benar-benar putus. Masing-masing suami/isteri dapat mencari pasangan baru yang disukainya tanpa terikat dengan pasdangan lama. Yesus melarang perceraian model apa pun.

4. Penyembahan dalam Pribadi. Orang Muslim menyembah Allah mereka melalui perantaraan Batu Qabah di Mekkah; sebagaimana Yahudi menyembah Tuhan mereka melalui Bait Tuhan di Yerusalem. Orang Kristen tidak lagi memilih satu pun tempat di dunia ini sebagai tempat yang layak untuk Yahwe. Orang Kristen menyembah Yahwe Elohim dalam diri Pribadi Putera Elohim Yesus Kristus; Penyembahan dalam Roh. Karenanya semua tempat di dunia ini tidak diperhitungkan sebagai sesuatu yang berfaedah di dahapan Tuhan. Tempat yang diperhitungkan adalah HATI SETIAP orang karena di sanalah Dia hadir dan bertahta.

5. Pengampunan dosa adalah karya Tuhan. Al-Quran tidak menjelaskan bagaimana sikap dan rencana Allah untuk menghapus dosa manusia. Allah tidak mampu mencintai orang berdosa, Allah tidak sanggup mencintai orang kafir. Allah hanya mampu mencvintai orang yang mencintai Dia. Lihatlah pernyataan Allah berikut ini:

“…Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir” (Surat 3:32)

“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat” (Surat 2:6-7).

Allah hanya mampu mencintai orang-orang yang mencintai Dia (Surat 3:31);

Allah menyukai orang yang berperang dan beriman kepadaNya. [61.4]

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Surat 61:4)

Pernyataan Allah ini di luar jangkauan pemikiran dan anggapan umum bahwa Dia Yang Maha Kuasa adalah Tuhan Yang Berbelaskasih. Dia berbelaskasih baik kepada orang kafir, maupun kepada orang beriman; Dia baik entak kepada orang kaya maupun miskin. Dia tidak pernah berniat untuk mengunci mati hati orang kafir sehingga tidak dapat lagi beriman kepadaNya. Dia membuka hatinya untuk semua manusia yang diciptakanNya. Tetapi dari teks yang sudah kita lihat itu, kita tidak dapat mengharapkan sesuatu yang meyakinkan: apakah Allah mempunya niat untuk menyelamatkan orang berdosa. Bandingkan pernyataan Alkitab berkut ini:

“Naikkanlah permohoan, doa syafaat dan ucapan syukur…Itulah yang baik dan berkenan kepada Elohim, Juru Selamat kita, yang MENGHENDAKI SUPAYA SEMUA ORANG DISELAMATKAN DAN MEMPEROLEH PENGETAHUAN AKAN KEBENARAN” (1Tim 2:1-4).

Selanjutnya Alkitab berbicara tentang Elohim yang tidak berkehendak murka terhadap umatNya. Perhatikan baik-baik:

“Elohim tidak menghendaki kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia” (1Tes 5:9-10).

Bagi Tuhan, manusia adalah obyek kasihNya. Kasih itu harus Ia nyatakan. Manusia bukan tempat dimana Ia harus merealisasikan murkaNya.

“Karena begitubesar kasih Elohim akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orng yang percaya kepadaNya TIDAK BINASA melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16).

6. Soal Sunat. Umat Perjanjian Lama (Yahudi) meletakkan sunat sebagai ikatan perjanjian antara Yahwe dan Manusia. Ketika Muhammad datang; ia langsung mengadopsi terang-terangan keyakinan Yahudi itu. Muhammad melakukan itu untuk menegaskan kepada orang Yahudi bahwa dirinya hanya sebagai seorang yang memberi peringatan dan bukan seorang yang datang membawa ajaran baru. Alquran sendiri tidak pernah memerintahkan Muhammad untuk disunat. Berbeda dengan Muhammad yang lekat dengan tradisi Yahudi; yang walaupun dirinya bukan orang Yahudi; Yesus tidak lagi mewajibkan pengikutNya untuk sunat. Sunat fisik (memotong kulit kulup pada penis) tidak perlu. Perjanjian tidak lagi diletakkan pada alat kelamin; tetapi lebih pada komitmen hati mau percaya kepada Yesus. Yesus adalah ikatan perjanjian yang tak mungkin lagi dapat dibatalkan.

7. Soal Selibat. Kita tahu Muhammad sekurang-kurangnya memiliki 9 isteri. Satu diantaranya berasal dari isteri anak angkatnya. Dengan itu Allah mengijinkan perkawinan “semenda” garis lurus; sesuatu yang merupakan skandal dalam dunia kekritenan. Dunia Yahudi menolak “selibat” dan kenyataan ini dilanjutkan oleh Muhammad. Bahkan, status poligami mendapat bentuknya yang paling “revolusioner” karena merupakan kehendak Allah. Berbeda dengan Yahudi dan Islam; Yesus membawa suatu perubahan yang revolusioner. Tuhan tidak hanya ‘bangga’ dengan kehidupan “menikah” tetapi juga “bangga” dengan orang yang selibat demi KerajaanNya.

8. Soal Makanan Haram. Orang Yahudi melarang memakanan makanan tertentu; mislanya tidak boleh makan daging babi. Kebiasaan ini tidak pernah berubah. Islam datang dan tetap mempertahankannya. Dengan itu kita tahu, lagi-lagi Muhammad, menyontek kebiasaan Yahudi. Sekalipun orang Yahudi, Yesus tidak pernah melegalkan haram daging babi. Yesus merombak dan menegaskan bahwa semua makanan, daging, maupun buah telah diciptakan untuk dimakan. Yang diharamkan oleh Yesus adalah hati yang busuk; jiwa yang dirasuki oleh semangat balas dendam; pikiran yang merancang pembunuhan manusia demi nama Allah. Jika kita memakai sesuatu yang telah disediakan oleh Tuhan untuk kita; maka secara tidak langsung kita telah menghormati dan memuliakan Dia yang telah menyediakannya sesuatu itu bagi kita. Sebaliknya apabila kita memakai apa yang tidak disediakan oleh Dia; maka kita sebenarnya telah menghina Dia.

Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8861
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty Agama dan manusia

Post by Akal Budi Islam Sun 22 Jan 2012, 9:01 pm

36. Agama dan Manusia

Semua orang Islam berpandangan bahwa agama adalah murni dari Allah dan bukan buah pemikiran manusia. Maksudnya, manusia sama sekali tidak campur tangan di dalamnya. Itulah sebabnya secara teologis, orang Muslim berkeyakinan bahwa Al-Quran murni turun dari Allah; dengan segala kertas dan huruf-huruf bukunya. Belakangan, pandangan ini lambat laun ditinggalkan karena mereka merasa bahwa hal seperti itu amat sangat sulit dipertahankan dari segi akal sehat. Walaupun demikian, orang Muslim tetap bertahan pada pendapat yang rancu ini: Al-Quran tidak memiliki kesalahan; atau manusia tidak mempunyai andil dalam terbentuknya ayat-ayat Al-Quran. Namun, kita tahu bahwa Al-Quran penuh dengan pelbagai kesalahan dan kerancuan. Manusia terutama, Muhammad sangat berperan di dalamnya. Apa yang mau kami katakan adalah bahwa tidak ada agama tanpa manusia. Seandainya manusia tidak ada, maka agama juga tidak ada. Itu artinya; agama hadir dan ada terutama karena manusia ada. Dapat dicurigai bahwa semua agama dapat salah kalau mereka yang mengakui mendapat wahyu dari Tuhan adalah salah. Dalam kondisi ini; manusia berperan penting dalam terbentuknya agama. Tuhan memakai manusia yang penuh dengan keterbatasan; sekalgus Dia mau menunjukkan keagunganNya melalui orang-orang sederhana dan tak terpelajar. Contoh, Tuhan berkenan menjadi manusia melalui seorang perempuan saleh dan sederhana yakni Maryam atau Maria. Tanpa Maria, Tuhan tidak mungkin dapat menjadi manusia. Dengan kata lain; Maria berperan dalam terbentuknya agama Kristen.
Islam tidak mungkin ada tanpa Muhammad. Padahal kita tahu bahwa Allah tidak mungkin tidak ada; walaupun Muhammad tidak ada. Artinya Allah tetap ada sekalipun misalnya Muhammad tidak ada. Dengan lain kata: Muhammad sangat berperan dalam terbentuknya agama Islam. Jika manusia terlibat di dalamnya; maka dengan itu kita tahu bahwa Tuhan berkenan memakai keterbatasan manusia untuk kemuliaan namaNya. Itulah sebabnya kita tidak perlu heran kalau banyak kata, kalimat dalam kitab suci agama-agama di dunia ini, tidak terlalu sempurna jika ditinjau ‘ilmu logika modern”




Last edited by Akal Budi Islam on Sun 22 Jan 2012, 11:57 pm; edited 1 time in total

Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8861
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty Isa pernah mati

Post by Akal Budi Islam Sun 22 Jan 2012, 9:01 pm

37. Isa Pernah Mati

Menurut Muslim (lihat no 12); Isa tidak mati. Pernyataan ini mengandung kebenaran. Pada kenyataannya, Isa memang tidak mati; tetapi Isa pernah mati dan kemudian bangkit untuk hidup selama-lamanya. Apanya yang mati? Yang mati adalah tubuh fisikNya. Kenyataan seperti ini pasti dialami oleh semua manusia. Tetapi fisik mati, kemudian hidup kembali adalah khas Yesus; belum dialami oleh manusia (terutama mereka yang telah mati dan menolak Yesus). Sedangkan, mati dalam arti “dari ada menjadi tidak ada/lenyap tak berbekas” adalah tidak mungkin. Jiwa manusia bersifat kekal dan ia tidak mengalami kematian. Alkitab memberi penjelasan yang kuat kepada kita. Penjelasan ini tidak hanya dapat kita temukan dalam Perjanjian Baru; tetapi juga dapat dilihat dalam Perjanjian Lama. Kematian Yesus (fisik) telah diramalkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama.

“Tuhan Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku diantara mereka yang turun ke liang kubur” (Mzr 30:4). Tidak hanya itu, nabi Yesaya meramalkan pula kematianNya. “Sungguh ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umatKu ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya diantara orang-ornag fasik dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya” (Yes 53:8-9).

Jadi kematian Isa ini telah diramalkan 700 tahun sebelum Ia hadir ke dunia ini. Selain para nabi, Isa sendiri meramalkan kematiannya. (Silahkan baca keseluruhan keempat Injil). Ia uni dan Istimewa. Maut tidak menguasai Dia. Tanah yang terkutuk tidak sanggup menampung Dia sebab Ia berkuasa membangkitkan diriNya dari alam maut.



Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8861
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty Muhammad dan Paulus

Post by Akal Budi Islam Sun 22 Jan 2012, 9:02 pm

38. Muhammad dan Paulus

Muhammad menyebarkan agama Islam (sebahagian besar) disertai dengan pedang.

“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surat 9:5).

Ia mencaplok negeri orang kafir dan membunuh semua orang yang dijumpai yang tidak sepaham dengan dia. Reputasi Muhammad ini kemudian dipuji oleh Al-Quran sebagai lelaki teragung yang pernah ada dalam sejarah manusia. Demikian Muhammad menyebarkan ajaran Allahnya.

“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman…”(Surat 9:14).

Allahnya Muhammad benar-benar menginginkan agar ajaran agamaNya disebarkan melalui perang. Tampaknya perang adalah kesukaan Allah. Ia tidak berbeda jauh dengan Kaisar Nero pada jaman Gereja Perdana di wilayah kekaisaran Roma dahulu. Lihat pernyataanNya berikut ini:

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (Surat 9:29).

Muhammad berkata:

“Aku diperintahkan untuk memerangi ornag-orang kafir, kecuali jika mereka sudi bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, kemudian mereka mendirikan salat dan membayar zakat. Apabila mereka sudah menjalankan semua itu, maka jiwa dan harta mereka aku lindungi, kecuali yang dipungut untuk kepentingan Islam maka Allah-lah yang menentukan perhitungannya” (Hadis Al-Bukhari no.25)

Berbeda dengan Muhammad, Paulus mewartakan ajaran Tuhannya dengan cara yang lain sekali. Paulus menyebarkan ajaran Tuhannya dengan membagikan karunia rohani. Jauh dari ancaman, kekerasan dan pedang

“Aku berdoa, semoga dengan kehendak Elohim aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu. Sebab aku ingin melihat kamu untuk MEMBERIKAN KARUNIA ROHANI KEPADAMU guna menguatkan kamu, yaitu supaya aku ada diantara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama; baik oleh imanmu maupun oleh imanku “ (Rom1:10-12).

Muhammad memakai cara Allahnya yang haus darah, sedangkan Paulus memakai cara Tuhannya yang butuh (haus) kepercayaan umatNya. Tuhan dari Paulus menghendaki manusia percaya kepadanya. Tuhan itu hanya “butuh” atau “haus” iman dari umatNya. Tidak lebih. Jika umatNya telah percaya maka segala sesuatunya menjadi mudah. Bandingkan pertobatan Kepala Penjara di Filipi berikut ini.

“Tuan-tuan apakah yang harus aku (Kepala Penjaran di Filipi) perbuat, supaya aku selamat? Jawab mereka (Paulus dan Silas): “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya….Dan ia sangat bergembira bahwa ia dan sisi rumahnya telah menjadi percaya kepaa Elohim”. (Kis 16:30.-32.34).

Di sini Penulis Kisah Rasul menyamakan percaya kepada Yesus sama dengan percaya kepada Elohim; dengan kata lain Yesus disamakan dengan Elohim (Bandingkan antara Kis 16: 30-31 dengan Kis 16:34). Satu hal lagi dapat kita tuliskan di sini mengenai pemberitaan Paulus.

“…Dengan pertolongan Elohim kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Elohim kepada kamu dalam perjuangan yang berat. Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya. Sebaliknya karena Elohim telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Elohim yang menguji hati kita. Karena kami tidak pernah bermulut manis, hal itu kamu ketahui, dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi, Elohim adalah saksi, juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. TETAPI KAMI BERLAKU RAMAH DI ANTARA KAMU, sama seperti seorang ibu yang mengasuh dan merawat anaknya. Demikianlah kami dalam KASIH SAYANG YANG BESAR AKAN KAMU, bukan saja rela membagi Injil Elohim dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi” (1Tes 2: 2-Cool.

Jadi, Paulus memberitakan ajaran Kristen dengan kasih dan cara hidup yang baik, saleh dan patut, sedangkan Muhammad memberitakan ajaran Islam dengan kekerasan dan sikap hidup yang jauh dari kepantasan (termasuk memiliki bini dan gundik yang berkelimpahan, mengawini isteri anak angkatnya sendiri dan lain sebagainya).


Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8861
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty Percaya alkitab

Post by Akal Budi Islam Sun 22 Jan 2012, 9:03 pm

39. Percaya Alkitab

Kita baca apa yang ditulis oleh ahli Islam yakni Insan LS Mokoginta, dalam bukunya, Mustahil Kristen Bisa Menjawab:

“Alkitab yang diantaranya terdiri dari Taurat, Zabur dan Injil adalah nama-nama kitab suci yang banyak disebutkan oleh Al-Quran. Bahkan ummat Islam wajib mengimaninya karena kitab-kitab tersebut adalah kitab-kitab yang pernah Allah turunkan ke dunia ini. Taurat kepada nabi Musa, Zabur kepad Nabi Daud, dan Injil kepada Nabi Isa. Karena Al-Quran banyak menyebut-nyebut kitab-kitab tersebut, maka kami ummat Islam juga mempelajari apakah kitab-kitab yang dimaksud Al-Quran itu ialah seperti yang ada sekarang ini di tangan umat kristiani. Dalam mempelajarinya kami justeru menemukan begitu banyaknya ayat-ayat yang jelas-jelas berasal dari penulis kitab itu sendiri maupun orang lain…”

Insan Mokoginta secara tidak disadarinya bahwa pernyataannya tersebut menimbulkan banyak kesulitan bagi dirinya sendiri dan bagi ummat Islam pada umumnya. Pertama, jika ternyata Alkitab yang ada di tangan orang Kristen sekarang ternyata bukan Alkitab yang dirujuk oleh Al-Quran, maka orang Islam berkewajiban mencari Alkitab yang bersangkutan untuk diimani isi ajarannya. Jika Alkitab tersebut tidak ditemukan, maka pernyataan Al-Quran tidak dapat dipertanggungjawabkan atau omong kosong. Kedua, Jika, Al-Quran omong kosong belaka, maka Al-Quran pasti tidak berasal dari Tuhan Yang Maha Kuasa, sebab Tuhan Yang Maha Kuasa tidak mungkin berdusta.
Selanjutnya Insan Mokoginta berusaha membuktikan bahwa Alkitab tidak berasal dari Allah dengan menyebut sejumlah penulis Alkitab, antara lain Paulus, Yakobus dan Yudas. Insan kemudian menulis:

“Dalam meneliti, mempelajari dan mendalami kandungan Alkitab kami tidak menemukan adanya ayat yang menjamin bahwa Alkitab itu benar-benar diturunkan oleh Allah dan Dia yang menjaganya”.

Sekali lagi, kalau Alkitab tidak berasal dari Allah, seharusnya Insan membuktikan dimanakah keberadaan Alkitab yang dimaksud oleh Al-Qurannya, sebab Alkitab Kristen ternyata tidak berasal dari Allah Sayangnya, Insan dan ummat Islam pada umumnya tidak sanggup membuktikan bahwa memang ada Alkitab selain Alkitab yang dipegang oleh orang Kristen sekarang.
“Berbeda dengan Al-Quran, yang bisa bersaksi dan berbicara dari dirinya sendiri bahwa dia benar-benar berasal dari Allah”.

Menarik bahwa Insan Mokoginta memperkuat pernyatannya tersebut dengan mengutip sejumlah ayat yang justeru memperlihatkan kepada pembacanya bahwa orang yang berbicara dalam ayat tersebut bukan Allah tetapi makhluk lain.

1) a).Kita dapat merasakan dengan sangat baik bahwa orang yang berbicara dalam ayat ini bukan Allah. Kalau Allah yang berbicara, seharusnya Dia berkata: “Ini adalah ayat-ayatKu (SabdaKu), dan bukan “Ini adalah ayat-ayat AlKitab (Al-Quran).

b)Kata-kata: “Ini adalah ayat-ayat AlKitab (Al-Quran)….dstnya menunjukkan bahwa orang tersebut sedang memperlihatkan “ayat-ayat Alkitab (Al-Quran” kepada pendengarnya. Jadi, dia yang menunjuk kepada ayat-ayat Al-Quran pasti bukan dia yang berada dalam “ayat-ayat Alkitab (Al-Quran), sementara pernyataan tersebut sudah menjadi bagian dari Al-Quran. Artinya, Al-Quran itu tidak murniberasal dari Allah.

2) “Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (Surat 14:1)

a)Kita dapat mengajukan pertanyaan: siapakah yang dimaksud dengan “Kami” dalam ayat ini? Yang pasti bukan Allah.

b)Kata-kata (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu dstnya…bukan berasal dari Allah. Kalau dari Allah Allah, seharusnya Dia berkata: “(Ini adalah ) Kitab yang Aku (Kami) turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia….. dengan izinKu bukan dengan izin Tuhan mereka. Dengan demikian, kita dapat mengetahui secara pasti bahwa Al-Quran itu tidak murni berisi suara Allah, dan pasti tidak berisi kata-kata dari Tuhan, Yahwe Elohim. Dua ayat di atas kami ambil dari bukunya Insan. Point nomor 3 berikut ini dapat kita telusuri dalam Al-Quran sendiri.

3). “Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. (Surat 33:37).

“Tahanlah terus isterimu dan bertaqwalah kepada Allah”. Kata-kata ini tentu saja berasal dari Muhammad. Dengan ini kita tahu bahwa Muhammad telah memberi sumbangannya kepada terbentuknya Al-Quran.

Jadi, Al-Quran tidak murni berasal dari Allah sebab ternyata di dalamnya terdapat juga kata-kata dari Muhammad. Kita tahu bahwa kalimat itu berasal dari Muhammad karena Allah memberikan laporannya kepada pembacaNya.


Last edited by Akal Budi Islam on Mon 23 Jan 2012, 12:12 am; edited 1 time in total

Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8861
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty Leluhur Isa

Post by Akal Budi Islam Sun 22 Jan 2012, 9:04 pm

40. Leluhur Isa.

Seorang pembela Islam di Indonesia bernama Insan LS Mokoginta tak jemu-jemunya menghujat iman Kristen. Ia dengan begitu lihai, tak bedanya seorang teroris, memakai segala cara untuk menghina Isa Almasih, nabi yang diimaninya juga. Namun, bagi nabi Isa, penghinaan Insan bukanlah sesuatu yang baru. Nabi Isa bahkan telah membuat Insan menjadi seorang yang kaya raya di Indonesia karena mendapat keuntungan dari penjualan buku-buku anti Kristennya. Ia bahkan telah menyediahkan hadiah mobil BMW jika ada orang yang sanggup menjawab sejumlah pertanyaannya. (Lihat buku yang berjudul: Berhadiah Mobil BMW: Mustahil Kristen Bisa Menjawab, 2005). Insan membentangkan silsilah Yesus mulai dari Abraham sampai Yusuf (suami Maria).
Jika kita membaca Alkitab, kita akan berhadapan dengan seorang pribadi yang disebut Yahwe. Ia berbicara kepada kita tentang bangsa Yahudi apa adanya. Tidak ada kepalsuan. Semua kebobrokan nenek moyang bangsa pilihanNya itu diungkapkan secara jelas dan tuntas. Namun, Yahwe ternyata memakai juga orang-orang yang “kotor” itu untuk karya penyelamatanNya bagi segala bangsa. Semua manusia telah terjerat dosa. Untuk itulah Dia dikatakan “Yahwe” karena Dia sanggup membersihkan yang kotor. Dia sanggup memakai apa yang tidak patut menjadi layak. Jika Insan merasa jijik dengan keadaan nenek moyang bangsa Yahudi, maka perasaan itu lebih pada penolakan terhadap sesuatu yang nyata dalam sejarah bangsa Yahudi. Kita baca apa yang ditulis oleh Insan berikut ini:

“Sangat naif sekali pezinah seperti Yehuda dan Tamar yang melahirkan dua anak kembar Perez dan Zerah dijadikan orang-orang yang menduduki tempat terhormat dalam silsilah Yesus Kristus. Ini berarti bahwa anak-anak Perez dan Zerah pun termasuk anak-anak keturunan dari anak-anak haram, termasuk Yusuf suami Maria yang kemudian melahirkan Yesus Kristus”.

Kita dapat memahami keresahan Insan. Ia berharap bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang baik-baik saja menurut kriteria Al-Qurannya. Pada kenyataannya, banyak dari nenek moyang bangsa pilihan ini bertindak bejat. Ini membawa kesulitan tersendiri bagi Insan dan ummat Islam seluruhnya. Di satu pihak mereka dituntut oleh Al-Quran untuk percaya atau mengimani Alkitab, di pihak lain mereka tidak sanggup menerima kenyataan bahwa ternyata nenek moyang bangsa Yahudi memiliki riwayat yang menyedihkan.
Jika Insan dan Islam percaya bahwa nenek moyang bangsa Yahudi ternyata orang-orang bejat, maka Al-Quran ternyata salah, sebab Al-Quran tidak memberikan gambaran yang sama dengan Alkitab. Al-Quran berkata:

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Yakub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik. (Surat 38:45-47).

Ayat-ayat Al-Quran yang lainnya membenarkan bahwa nenek moyang bangsa Yahudi adalah orang-orang yang baik-baik saja.

“Dan Kami telah memberikan kepadanya (Ibrahim) Ishaq dan Yakub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). Dan masing-masing Kami jadikan orang-orang yang saleh. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami lah mereka selalu menyembah” (Surat 21:72-73).


Sebaliknya, jika ayat-ayat Al-Quran tersebut memang benar, maka segala hujat/tuduhan Insan dan Islam kepada orang (iman) Kristen tidak memiliki dasar yang benar. Sangat naif rasanya kalau orang Islam menuduh kebobrokan nenek moyang bangsa Yahudi berdasarkan sumber yang tidak dapat mereka percayai kebenarannya. Jadi, orang Islam seharusnya mustahil beranggapan bahwa sebahagian nenek moyang bangsa Yahudi berlaku buruk. Jika Muslim menuduh berdasarkan laporan Alkitab bahwa nenek moyang bangsa Yahudi memang bobrok, itu artinya mereka menerima laporan Alkitab sebagai kebenaran. Kecuali kalau Islam hanya sekadar memfitnah, menuduh, mengejek dan mempermalukan orang-orang Kristen. Jika demikian, maka kita akan sangat bersyukur sebab kita tahu bahwa demikianlah hakikat Islam: hadir sebagai agama yang mengajarkan pengikutnya untuk menghina, memfitnah, mengejek dan menuduh agama lain. Itu artinya, agama Islam tidak dapat dipercayai sebagai agama yang diwahyukan oleh Yahwe, Tuhan Yang Perkasa. Orang Islam memang aneh: di satu pihak mereka mengakui bahwa nabi-nabi bangsa Yahudi adalah orang yang baik-baik; di pihak lain mereka menuduh sebahagian nabi-nabi Yahudi sebagai orang yang tidak bermoral.
Dengan gampang kita mengatakan bahwa orang Islam serba susah kalau memakai Alkitab untuk menyerang Alkitab dengan harapan menaikan pamor Al-Quran. Hasilnya nol besar. Mereka berharap bahwa dengan mengetahui kelemahan atau kekurangan agama Kristen maka otomatis agama Islam berada pada pihak yang benar. Nyatanya tidak. Jika orang Kristen memakai Al-Quran untuk menyerang Islam, maka Al-Quran tidak akan menjadi “senjatan makan tuan” sebab orang Kristen tidak percaya pada buku yang disebut Al-Quran itu. Apa pun hasil studi, seberapa pun buruknya Al-Quran, atau seberapa pun baiknya Al-Quran, sama sekali tidak menambah atau mengurangi otoritas Alkitab. Alkitab berdiri di atas kebenarannya sendiri. Berbeda dengan Islam, orang Kristen memakai Alkitab untuk membentengi dirinya terhadap gangguan agama lain sebab Alkitab sendiri menolak segala kemungkinan bahwa dalam Kitab Suci (Al-Quran) agama lain mengandung kebenaran. Alkitab tidak akan menjadi “senjata makan tuan”. Alkitab benar-benar “senjata yang dapat memberangus lawan”.

Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8861
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Saran muslim (3):  bandingkan Islam dgn Kristen Empty Re: Saran muslim (3): bandingkan Islam dgn Kristen

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum