Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 25 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 25 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
3 posters
Page 1 of 1
Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
19. Alkitab dan Kemanusiaan Yesus
Biasanya orang Islam memakai teks Alkitab yang merujuk Yesus sebagai Manusia untuk menolak KetuhananNya. Mereka berpikir bahwa hanya ayat-ayat yang merujuk kemanusiaan Yesus itu sajalah yang merupakan ayat dari Tuhan Yang Maha Esa. Terhadap ayat-ayat tersebut, Tuhan mampu melindunginya sehingga tidak terjadi pemalsuan.
Orang Muslim tidak mungkin memakai ayat-ayat yang merujuk Ketuhanan Yesus untuk menolak kemanusiaanNya sebab ayat-ayat yang merujuk kepada Ketuhanan Yesus itu tidak asli (alias palsu).
Seandainya pendebat Muslim mau jujur, maka jikalau ayat-ayat yang merujuk kemanusiaan Yesus dilihat sebagai ayat-ayat yang datang dari Allah (maksudnya Tuhan Yang Maha Esa), maka sudah selayaknya ayat-ayat yang merujuk Ketuhanan Yesus juga merupakan ayat-ayat dari Tuhan Yang Maha Esa sebab semuanya tercatat dalam Alkitab yang sama; dimana Tuhan sendirilah penjamin kebenaran dan keaslian yang terkandung di dalamnya. Apakah Tuhan tidak sanggup mencegah terjadinya kepalsuan?
Jadi, Muslim beranggapan bahwa dalam Alkitab Kristen terdapat dua hal: sebagian ayat Tuhan dan sebagiannya lagi bukan ayat Tuhan (persisnya palsu). Sementara orang Kristen pasti tidak memilih satu untuk menolak yang lain; juga tidak memilih keduanya karena salah satunya benar. Orang Kristen memilih keduanya karena dua-duanya benar dan karena yang satu tidak menolak yang lainnya. Alkitab tidak hanya mencatat tentang kemanusiaan Yesus, tetapijuga ke-TUHAN-anNya.
Biasanya orang Islam memakai teks Alkitab yang merujuk Yesus sebagai Manusia untuk menolak KetuhananNya. Mereka berpikir bahwa hanya ayat-ayat yang merujuk kemanusiaan Yesus itu sajalah yang merupakan ayat dari Tuhan Yang Maha Esa. Terhadap ayat-ayat tersebut, Tuhan mampu melindunginya sehingga tidak terjadi pemalsuan.
Orang Muslim tidak mungkin memakai ayat-ayat yang merujuk Ketuhanan Yesus untuk menolak kemanusiaanNya sebab ayat-ayat yang merujuk kepada Ketuhanan Yesus itu tidak asli (alias palsu).
Seandainya pendebat Muslim mau jujur, maka jikalau ayat-ayat yang merujuk kemanusiaan Yesus dilihat sebagai ayat-ayat yang datang dari Allah (maksudnya Tuhan Yang Maha Esa), maka sudah selayaknya ayat-ayat yang merujuk Ketuhanan Yesus juga merupakan ayat-ayat dari Tuhan Yang Maha Esa sebab semuanya tercatat dalam Alkitab yang sama; dimana Tuhan sendirilah penjamin kebenaran dan keaslian yang terkandung di dalamnya. Apakah Tuhan tidak sanggup mencegah terjadinya kepalsuan?
Jadi, Muslim beranggapan bahwa dalam Alkitab Kristen terdapat dua hal: sebagian ayat Tuhan dan sebagiannya lagi bukan ayat Tuhan (persisnya palsu). Sementara orang Kristen pasti tidak memilih satu untuk menolak yang lain; juga tidak memilih keduanya karena salah satunya benar. Orang Kristen memilih keduanya karena dua-duanya benar dan karena yang satu tidak menolak yang lainnya. Alkitab tidak hanya mencatat tentang kemanusiaan Yesus, tetapijuga ke-TUHAN-anNya.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
20. Yesus Bukan Tuhan
Hal yang paling menyakiti hati orang Islam dari keimanan Kristen adalah pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan. Muslim tidak dapat hidup tenang selagi masih ada manusia di bawah kolong langit ini yang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan. Mereka berusaha mempelintir Alkitab sesuka hati mereka. Namun, anda harus terlebih dahulu menyediakan leher anda jika mempelintir Al-Quran.
Kami sajikan sejumlah teks yang dipelintir oleh orang-orang Muslim. Teks-teks berikut kami ambil dari buku “Indeks Kesalahan ALKITAB. Jalan pintas Memahami Kitab Suci Kristiani” Karangan Molyadi Samuel AM; Penerbit Jemparing Jakarta, 2006.
”1. Yesus lebih kecil daripada Tuhan (Yohanes 10:29),
2.Tuhan lebih besar daripada Yesus. (Yohanes 14:28),
3.Yesus di sebelah kanan Tuhan (Mrk 16:19; bdk Rm 8:34, Kol 3:1, 1Pet 3:22, Ibr 12:2),
4. Yesus berdiri di sebelah kanan Tuhan (Kisah Para Rasul 7:55, Kis 7:56),
5. Yesus tidak tahu kapan hari kiamat terjadi, pada hal Allah tahu kapan datangnya kiamat (Mat 24:36, Mark 13:32),
6. Yesus bersyukur kepada Tuhan (Mat 11:25, Lukas 10:21) ,
7. Yesus berteriak memanggil Tuhan (Matius 27:46, Markus 15:34),
8.Yesus menyerahkan nyawanya kepada Tuhan (Lukas 23:44-46, Yohanes 19:30),
9.Yesus pasrah disetir oleh Tuhan yang mengutusnya (Yoh 5:30, 6:38, bdk:Yoh 7:16),
10. Yesus berdoa kepada Tuhan (Lukas 6:12) ,
11.Yesus minta ampun atas kesalahan kepada Tuhan (Matius 6:12, bdk.Lukas 11:4),
12. Yesus pergi kepada Tuhan (Yohanes 20:17), 13. Yesus meneriman firman dari Tuhan (Yoahnes 17:.
Ayat-ayat Ilahi yang memotret eksistensi Yesus sebagai utusan Tuhan. Secara Alkitabiah, ayat-ayat tersebut dapat ditarik diagnosa bahwa:
1. Yesus lebih kecil daripada Tuhan dan Tuhan lebih besar daripada Yesus.
2. Yesus duduk dan berdiri di sebelah kanan Tuhan dan Tuhan berada di sebelah kiri Yesus.
3. Yesus tidak tahu kapan hari kiamat terjadi, sedangkan Tuhan tahu kapan datangnya kiamat.
4. Yesus bersyukur dan berdoa kepada Tuhan.
5. Yesus berteriak memanggil Tuhan.
6. Yesus menyerahkan nyawanya kepada Tuhan.
7. Yesus pasrah disetir oleh Tuhan yang mengutusnya.
8. Yesus pergi kepada Tuhan.
9. Yesus menerima firman dari Tuhan.
Dari diagnosa ini dapat dianalisa bahwa Yesus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan……apabila sepeninggal Yesus ada ayat dalam kitab suci yang mengajarkan doktrin Ketuhanan Yesus, atau doktirn Yesus itu 100 persen manusia dan 100 persen Tuhan, berarti itu adalah ayat manusiawi, bukan ayat Ilahi. “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik-baik.”. Itulah pedoman kita yang terbaik untuk memilah dan memisah ayat manusiawi dari ayat Ilahi. Campakkan ayat-ayat manusiawi, peganglah baik-baik ayat-ayat Ilahi, lakukanlah perintahNya dengan segenap hati dan akal budi”
Keimanan Kristen sudah sejak awal mengundang decak kagum dan bahkan membuat orang Yahudi penasaran, sakit hati dan frustrasi. Yesus dengan gagah berani menantang dan menentang keyakinan dan adat istiadat mereka. Tak ada satu pun agama selain Kristen di bawah kolong langit ini yang dengan tegas mengatakan bahwa Yahwe menjadi manusia Yesus Kristus; bahwa Tuhan dapat menjadi manusia. Jika Tuhan tidak dapat menjadi manusia, maka Tuhan itu tidak Maha Kuasa. (Karena Allah tidak dapat menjadi manusia, maka Allah bukanlah Tuhan Yang Maha Kuasa). Karena Tuhan adalah Maha Kuasa maka Dia dapat menjadi manusia. Apa artinya Tuhan menjadi manusia kalau Tuhan itu tidak menyandang kemanusiaan; sebagaimana yang kita alami. Tuhan yang menjadi manusia (Yesus) itu mengalami nasip seperti kita manusia kecuali bahwa Ia tidak berdosa. Manusia yang kecil, manusia yang tidak tahu hari kiamat, manusia yang bersyukur, manusia yang berdoa dan bahkan berteriak atau mengeluh kepada Tuhan, manusia yang takut menghadapi maut, manusia yang menangis karena penderitaan, manusia yang sedih karena kehilangan orang yang dicintai, manusia yang pasrah dan kembali kepada Tuhan, manusia yang berteriak kepada Bapa dan sebagainya. Itulah gambaran dari teks-teks yang diinventarisir oleh Molyadi.
Di dalam teks-teks tersebut; Yesus menceriterakan secara jelas dan tuntas bahwa Tuhan telah menjadi manusia. Ia mengambil bagian dalam kerapuhan manusiawi kita. Dia bertindak demikian, karena Dia mencintai kita. Dia memandang kita adalah anak dan bukan hamba. Untuk merealisasikan cintaNya, Dia membuat diriNya seperti kita. Tujuannya jelas agar kita dapat mengenal Dia sesuai dengan kesanggupan kita dan bukan sesuai dengan kesanggupan Dia. Kita tidak sanggup menerima Dia kalau Dia datang sebagai Tuhan Yang Ajaib, Perkasa dan di luar kemanusiaan kita. Karena Tuhan telah menjadi seperti kita, maka kita memiliki pengharapan; yang oleh Dia kita sampai kepada Tuhan.
Baiklah Anda mengerti bahwa Matahari adalah ciptaan yang dapat menghancurkan seluruh jatidiri Anda. Jika ia menyinari Anda dari dekat, maka Anda akan meleleh, luluh dan tak berbekas. Betapa luar biasanya Tuhan melebihi Matahari. Jika Dia adalah tujuan hidup Anda, maka Anda tidak akan bisa mendekatinya, sebab Matahari saja tidak dapat Anda dekati. Tuhan tahu akan itu. Itulah sebabnya Dia terlebih dahulu mendekati Anda. Hal yang paling baik adalah menyerupai Anda sendiri. Anda tidak akan dapat menerima Dia dengan baik kalau Dia datang seperti burung di udara, atau ikan di laut, atau margasatwa di hutan belantara, atau cakrawala di angkasa, atau angin yang berhembus ke segala arah. Dia harus datang ke rumah Anda seperti seorang teman, atau seorang tamu, atau seorang yang baik. Dia menyapa dan membantu kesulitan Anda. Tidak cukup kalau Tuhan hanya dapat datang via surat semacam Alquran saja. Anda bisa membayangkan bagaimana gembiranya diri Anda jika bertemu muka dengan anak Anda melebihi kegembiraan melalui sepucuk surat yang Dia kirim kepada Anda. Demikian juga, Anak anda tentu lebih bergembira bertemu muka dengan Anda selaku Bapanya melebihi kegembiraan karena menerima sepucuk surat dari Anda. Semua itu masuk akal. Seperti itulah kita mengerti dan kita tahu Imanuel: Tuhan Beserta Kita. Terhadap sepucuk surat (Al-Quran) tidak bisa Anda katakan Allah beserta kita karena Allah dan surat adalah dua hal yang berbeda.
Hal yang paling menyakiti hati orang Islam dari keimanan Kristen adalah pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan. Muslim tidak dapat hidup tenang selagi masih ada manusia di bawah kolong langit ini yang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan. Mereka berusaha mempelintir Alkitab sesuka hati mereka. Namun, anda harus terlebih dahulu menyediakan leher anda jika mempelintir Al-Quran.
Kami sajikan sejumlah teks yang dipelintir oleh orang-orang Muslim. Teks-teks berikut kami ambil dari buku “Indeks Kesalahan ALKITAB. Jalan pintas Memahami Kitab Suci Kristiani” Karangan Molyadi Samuel AM; Penerbit Jemparing Jakarta, 2006.
”1. Yesus lebih kecil daripada Tuhan (Yohanes 10:29),
2.Tuhan lebih besar daripada Yesus. (Yohanes 14:28),
3.Yesus di sebelah kanan Tuhan (Mrk 16:19; bdk Rm 8:34, Kol 3:1, 1Pet 3:22, Ibr 12:2),
4. Yesus berdiri di sebelah kanan Tuhan (Kisah Para Rasul 7:55, Kis 7:56),
5. Yesus tidak tahu kapan hari kiamat terjadi, pada hal Allah tahu kapan datangnya kiamat (Mat 24:36, Mark 13:32),
6. Yesus bersyukur kepada Tuhan (Mat 11:25, Lukas 10:21) ,
7. Yesus berteriak memanggil Tuhan (Matius 27:46, Markus 15:34),
8.Yesus menyerahkan nyawanya kepada Tuhan (Lukas 23:44-46, Yohanes 19:30),
9.Yesus pasrah disetir oleh Tuhan yang mengutusnya (Yoh 5:30, 6:38, bdk:Yoh 7:16),
10. Yesus berdoa kepada Tuhan (Lukas 6:12) ,
11.Yesus minta ampun atas kesalahan kepada Tuhan (Matius 6:12, bdk.Lukas 11:4),
12. Yesus pergi kepada Tuhan (Yohanes 20:17), 13. Yesus meneriman firman dari Tuhan (Yoahnes 17:.
Ayat-ayat Ilahi yang memotret eksistensi Yesus sebagai utusan Tuhan. Secara Alkitabiah, ayat-ayat tersebut dapat ditarik diagnosa bahwa:
1. Yesus lebih kecil daripada Tuhan dan Tuhan lebih besar daripada Yesus.
2. Yesus duduk dan berdiri di sebelah kanan Tuhan dan Tuhan berada di sebelah kiri Yesus.
3. Yesus tidak tahu kapan hari kiamat terjadi, sedangkan Tuhan tahu kapan datangnya kiamat.
4. Yesus bersyukur dan berdoa kepada Tuhan.
5. Yesus berteriak memanggil Tuhan.
6. Yesus menyerahkan nyawanya kepada Tuhan.
7. Yesus pasrah disetir oleh Tuhan yang mengutusnya.
8. Yesus pergi kepada Tuhan.
9. Yesus menerima firman dari Tuhan.
Dari diagnosa ini dapat dianalisa bahwa Yesus bukan Tuhan dan tidak sama dengan Tuhan……apabila sepeninggal Yesus ada ayat dalam kitab suci yang mengajarkan doktrin Ketuhanan Yesus, atau doktirn Yesus itu 100 persen manusia dan 100 persen Tuhan, berarti itu adalah ayat manusiawi, bukan ayat Ilahi. “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik-baik.”. Itulah pedoman kita yang terbaik untuk memilah dan memisah ayat manusiawi dari ayat Ilahi. Campakkan ayat-ayat manusiawi, peganglah baik-baik ayat-ayat Ilahi, lakukanlah perintahNya dengan segenap hati dan akal budi”
Keimanan Kristen sudah sejak awal mengundang decak kagum dan bahkan membuat orang Yahudi penasaran, sakit hati dan frustrasi. Yesus dengan gagah berani menantang dan menentang keyakinan dan adat istiadat mereka. Tak ada satu pun agama selain Kristen di bawah kolong langit ini yang dengan tegas mengatakan bahwa Yahwe menjadi manusia Yesus Kristus; bahwa Tuhan dapat menjadi manusia. Jika Tuhan tidak dapat menjadi manusia, maka Tuhan itu tidak Maha Kuasa. (Karena Allah tidak dapat menjadi manusia, maka Allah bukanlah Tuhan Yang Maha Kuasa). Karena Tuhan adalah Maha Kuasa maka Dia dapat menjadi manusia. Apa artinya Tuhan menjadi manusia kalau Tuhan itu tidak menyandang kemanusiaan; sebagaimana yang kita alami. Tuhan yang menjadi manusia (Yesus) itu mengalami nasip seperti kita manusia kecuali bahwa Ia tidak berdosa. Manusia yang kecil, manusia yang tidak tahu hari kiamat, manusia yang bersyukur, manusia yang berdoa dan bahkan berteriak atau mengeluh kepada Tuhan, manusia yang takut menghadapi maut, manusia yang menangis karena penderitaan, manusia yang sedih karena kehilangan orang yang dicintai, manusia yang pasrah dan kembali kepada Tuhan, manusia yang berteriak kepada Bapa dan sebagainya. Itulah gambaran dari teks-teks yang diinventarisir oleh Molyadi.
Di dalam teks-teks tersebut; Yesus menceriterakan secara jelas dan tuntas bahwa Tuhan telah menjadi manusia. Ia mengambil bagian dalam kerapuhan manusiawi kita. Dia bertindak demikian, karena Dia mencintai kita. Dia memandang kita adalah anak dan bukan hamba. Untuk merealisasikan cintaNya, Dia membuat diriNya seperti kita. Tujuannya jelas agar kita dapat mengenal Dia sesuai dengan kesanggupan kita dan bukan sesuai dengan kesanggupan Dia. Kita tidak sanggup menerima Dia kalau Dia datang sebagai Tuhan Yang Ajaib, Perkasa dan di luar kemanusiaan kita. Karena Tuhan telah menjadi seperti kita, maka kita memiliki pengharapan; yang oleh Dia kita sampai kepada Tuhan.
Baiklah Anda mengerti bahwa Matahari adalah ciptaan yang dapat menghancurkan seluruh jatidiri Anda. Jika ia menyinari Anda dari dekat, maka Anda akan meleleh, luluh dan tak berbekas. Betapa luar biasanya Tuhan melebihi Matahari. Jika Dia adalah tujuan hidup Anda, maka Anda tidak akan bisa mendekatinya, sebab Matahari saja tidak dapat Anda dekati. Tuhan tahu akan itu. Itulah sebabnya Dia terlebih dahulu mendekati Anda. Hal yang paling baik adalah menyerupai Anda sendiri. Anda tidak akan dapat menerima Dia dengan baik kalau Dia datang seperti burung di udara, atau ikan di laut, atau margasatwa di hutan belantara, atau cakrawala di angkasa, atau angin yang berhembus ke segala arah. Dia harus datang ke rumah Anda seperti seorang teman, atau seorang tamu, atau seorang yang baik. Dia menyapa dan membantu kesulitan Anda. Tidak cukup kalau Tuhan hanya dapat datang via surat semacam Alquran saja. Anda bisa membayangkan bagaimana gembiranya diri Anda jika bertemu muka dengan anak Anda melebihi kegembiraan melalui sepucuk surat yang Dia kirim kepada Anda. Demikian juga, Anak anda tentu lebih bergembira bertemu muka dengan Anda selaku Bapanya melebihi kegembiraan karena menerima sepucuk surat dari Anda. Semua itu masuk akal. Seperti itulah kita mengerti dan kita tahu Imanuel: Tuhan Beserta Kita. Terhadap sepucuk surat (Al-Quran) tidak bisa Anda katakan Allah beserta kita karena Allah dan surat adalah dua hal yang berbeda.
Last edited by Akal Budi Islam on Mon 23 Jan 2012, 6:41 am; edited 1 time in total
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Kemanusiaan Vs Ketuhanan
21. Kemanusiaan Versus Ketuhanan
Bagi orang Muslim, manusia tidak mungkin bertemu dengan Allah, Kemanusiaan dan Keallahan saling bertentangan. Allah sedemikian AkbarNya sehingga tidak mungkin dapat dicapai oleh manusia. Cukuplah kalau manusia patuh dan tunduk-merunduk kepada ajaranNya. Bagi orang Kristen lain lagi. Manusia dan Tuhan bukanlah dua pribadi yang saling bertentangan. Semua manusia mengakui bahwa Tuhan adalah Pencipta segala sesuatu yang ada; termasuk manusia. Kalau demikian, maka segala sesuatu berasal dari Tuhan; termasuk manusia. Karena manusia berasal dari Tuhan, maka pasti ia memiliki kerinduan di hatinya yang terdalam untuk kembali dan bertemu dengan Penciptanya. Manusia seakan-akan berjalan menuju Tuhan dan Tuhan seolah-olah berjalan menuju manusia. Jika manusia berjalan menuju Tuhan; atau kepada Tuhanlah segala sesuatu kembali; maka itu berarti pada suatu waktu nanti manusia akan bertemu dengan Dia yang dituju. Kemanusiaan dan Ketuhanan akan bertemu. Bagi orang Kristen, gagasan atau cara berpikir seperti itu bukan sesuatu yang mustahil; atau bukan sekadar angan kosong, atau sebuah teori bualan. Gagasan tersebut sangat riil, konkrit dan telah diwahyukan oleh Tuhan sendiri. Kemanusiaan dan Ketuhanan bertemu dalam Yesus Kristus. Dialah pengantara dari pihak Tuhan dan sekaligus dari pihak manusia. Mengapa harus memakai pengantara? Pada dasarnya, manusia telah tercemar dosa, sedangkan Tuhan Maha Suci. Tuhan sendiri dalam arti tertentu tidak dapat menyentuh dosa. Supa Tuhan dan mencapai manusia, maka terlebih dosa dihancurkan. Untuk dapat menghancurkan dosa, kun faya kun tidak efektif dan tidak logis sebab manusia tidak akan tahu apakah dosanya sudah diampuni atau tidak. Kun faya kun dari sorga sana akan mubasir, emangnya gua pikirin!. Berita pengampunan via media massa (semisal surat Alquran) akan membangkitkan ketidakpastian. Apakah benar, ya berita koran itu? Jangan-jangan sensasi doang!
Prinsip pengantara tersebut berlaku bagi semua agama; atau semua agama memiliki ajaran tersebut. Budha adalah pengantara antara manusia dan Dewa. Muhammad adalah pengantara antara manusia dan Allah. Yesus adalah pengantara antara Yahwe Tuhan Elohim dengan manusia. Meskipun semua agama memiliki pengantara; tetapi hanya agama Kristenlah yang memiliki pengantara yang benar dan masuk akal. Dalam dan melalui Budha dan Muhammad, kita tidak dapat menyentuh Ketuhanan. Mereka yang melulu manusia tidak mungkin dapat mengantar Kemanusiaan kepada Ketuhanan, dan Ketuhanan tidak dapat bersinggungan dengan Kemanusiaan kita. Jadi, melalui dua pribadi itu, kita tidak dapat mencapai Tuhan dan Tuhan tidak dapat mencapai kita. Jika demikian, maka manusia tidak akan mungkin bertemu dengan Tuhan Sang Penciptanya, dan itu berarti pula Tuhan bukan tujuan perjalanan manusia.
Lain Budha dan Muhammad; lain pula Yesus Kristus. Dalam Yesus manusia mencapai Tuhan dan Tuhan dapat menyapa manusia. Karena kita tahu bahwa Kemanusiaan dan Ketuhanan terangkum dalam Yesus, maka kita menjadi yakin bahwa akan datang waktunya, dan sudah datang, kita dapat bertemu dengan Dia yang menciptakan kita. Akan datang waktunya dan sudah datang, bahwa Yahwe Tuhan yang Perkasa, Raja Damai telah bertemu dengan manusia. Ketuhanan dan kemnusiaan bertemu.
Orang Muslim menyatakan bahwa Allah tidak membutuhkan siapa pun untuk menyelamatkan manusia. Allah cukup berkata: “Jadilah, maka sesuatu itu jadi”. Pernyataan itu adalah suatu omong kosong besar; sekaligus suatu bentuk pembodohan di zaman modern ini. Bukankah seorang Allah harus membutuhkan Malaikat dan Muhammad untuk menyampaikan titahNya? Tidak sanggupkah Dia berkata saja dari sorgaNya sehingga semua manusia dapat selamat? Mengapa harus minta bantuan seorang Muhammad yang buta huruf; lelaki teragung yang tidak dapat memakai akal budinya untuk belajar membaca dan menulis? Jauh lebih mudah kalau Allah meletakkan saja sabdaNya pada hati setiap manusia sehingga semuanya bisa masuk surgaNya. Masih begitu banyak pertanyaan yang dapat diajukan untuk menyanggah pembelaan konyol ini: “Allah cukup berkata, jadilah, maka sesuatu jadi.”
Bagi orang Muslim, manusia tidak mungkin bertemu dengan Allah, Kemanusiaan dan Keallahan saling bertentangan. Allah sedemikian AkbarNya sehingga tidak mungkin dapat dicapai oleh manusia. Cukuplah kalau manusia patuh dan tunduk-merunduk kepada ajaranNya. Bagi orang Kristen lain lagi. Manusia dan Tuhan bukanlah dua pribadi yang saling bertentangan. Semua manusia mengakui bahwa Tuhan adalah Pencipta segala sesuatu yang ada; termasuk manusia. Kalau demikian, maka segala sesuatu berasal dari Tuhan; termasuk manusia. Karena manusia berasal dari Tuhan, maka pasti ia memiliki kerinduan di hatinya yang terdalam untuk kembali dan bertemu dengan Penciptanya. Manusia seakan-akan berjalan menuju Tuhan dan Tuhan seolah-olah berjalan menuju manusia. Jika manusia berjalan menuju Tuhan; atau kepada Tuhanlah segala sesuatu kembali; maka itu berarti pada suatu waktu nanti manusia akan bertemu dengan Dia yang dituju. Kemanusiaan dan Ketuhanan akan bertemu. Bagi orang Kristen, gagasan atau cara berpikir seperti itu bukan sesuatu yang mustahil; atau bukan sekadar angan kosong, atau sebuah teori bualan. Gagasan tersebut sangat riil, konkrit dan telah diwahyukan oleh Tuhan sendiri. Kemanusiaan dan Ketuhanan bertemu dalam Yesus Kristus. Dialah pengantara dari pihak Tuhan dan sekaligus dari pihak manusia. Mengapa harus memakai pengantara? Pada dasarnya, manusia telah tercemar dosa, sedangkan Tuhan Maha Suci. Tuhan sendiri dalam arti tertentu tidak dapat menyentuh dosa. Supa Tuhan dan mencapai manusia, maka terlebih dosa dihancurkan. Untuk dapat menghancurkan dosa, kun faya kun tidak efektif dan tidak logis sebab manusia tidak akan tahu apakah dosanya sudah diampuni atau tidak. Kun faya kun dari sorga sana akan mubasir, emangnya gua pikirin!. Berita pengampunan via media massa (semisal surat Alquran) akan membangkitkan ketidakpastian. Apakah benar, ya berita koran itu? Jangan-jangan sensasi doang!
Prinsip pengantara tersebut berlaku bagi semua agama; atau semua agama memiliki ajaran tersebut. Budha adalah pengantara antara manusia dan Dewa. Muhammad adalah pengantara antara manusia dan Allah. Yesus adalah pengantara antara Yahwe Tuhan Elohim dengan manusia. Meskipun semua agama memiliki pengantara; tetapi hanya agama Kristenlah yang memiliki pengantara yang benar dan masuk akal. Dalam dan melalui Budha dan Muhammad, kita tidak dapat menyentuh Ketuhanan. Mereka yang melulu manusia tidak mungkin dapat mengantar Kemanusiaan kepada Ketuhanan, dan Ketuhanan tidak dapat bersinggungan dengan Kemanusiaan kita. Jadi, melalui dua pribadi itu, kita tidak dapat mencapai Tuhan dan Tuhan tidak dapat mencapai kita. Jika demikian, maka manusia tidak akan mungkin bertemu dengan Tuhan Sang Penciptanya, dan itu berarti pula Tuhan bukan tujuan perjalanan manusia.
Lain Budha dan Muhammad; lain pula Yesus Kristus. Dalam Yesus manusia mencapai Tuhan dan Tuhan dapat menyapa manusia. Karena kita tahu bahwa Kemanusiaan dan Ketuhanan terangkum dalam Yesus, maka kita menjadi yakin bahwa akan datang waktunya, dan sudah datang, kita dapat bertemu dengan Dia yang menciptakan kita. Akan datang waktunya dan sudah datang, bahwa Yahwe Tuhan yang Perkasa, Raja Damai telah bertemu dengan manusia. Ketuhanan dan kemnusiaan bertemu.
Orang Muslim menyatakan bahwa Allah tidak membutuhkan siapa pun untuk menyelamatkan manusia. Allah cukup berkata: “Jadilah, maka sesuatu itu jadi”. Pernyataan itu adalah suatu omong kosong besar; sekaligus suatu bentuk pembodohan di zaman modern ini. Bukankah seorang Allah harus membutuhkan Malaikat dan Muhammad untuk menyampaikan titahNya? Tidak sanggupkah Dia berkata saja dari sorgaNya sehingga semua manusia dapat selamat? Mengapa harus minta bantuan seorang Muhammad yang buta huruf; lelaki teragung yang tidak dapat memakai akal budinya untuk belajar membaca dan menulis? Jauh lebih mudah kalau Allah meletakkan saja sabdaNya pada hati setiap manusia sehingga semuanya bisa masuk surgaNya. Masih begitu banyak pertanyaan yang dapat diajukan untuk menyanggah pembelaan konyol ini: “Allah cukup berkata, jadilah, maka sesuatu jadi.”
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Ketuhanan Yesus
22. Ketuhanan Yesus
Jika kita membaca Al-Quran, maka kita akan menemukan sejumlah pernyataan dan penolakan terhadap Ketuhanan Yesus. Sebaliknya, kalau Anda membaca Alkitab, Anda akan menemukan bahwa begitu banyak teks yang menegaskan bahwa Yesus adalah Tuhan, Elohim Yang Maha Kuasa. Kami mencatatkan beberapa diantaranya untuk Anda sebagaimana tertulis dalam Alkitab sbb.:
a. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya dan namanya disebutkan orang: Penashat Ajaib, Elohim Yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Yes 9:5)
b. “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya, Yehuda akan dibebaskan, dan israel akan hidup dengan tenteram dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: “TUHAN keadilan kita” (Yer 23:5-6).
c. “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel – yang berarti: Elohim menyertai kita” (Mat 1:23)
d. “Demi Elohim yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah atau tidak?” Jawab Yesus: Engkau telah mengatakannya. 26:63-64).
e. “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Elohim dan Firman itu adalah Elohim (Yoh 1:1)
f. “Ia berkata kepada mereka: “BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga”. Sebab itu orang-orang yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuhNya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Elohim adalah bapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Elohim” (Yoh 5:17-18)
g. “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30)
h. “Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempar Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Elohim dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diriMu dengan Allah.” (Yoh 10:33)
i. “Masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutusNya ke dalam dunia: “Engkau menghujat Elohim! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?” (Yoh 10:36)
j. “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal BapaKu. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia. Kata Filipus kepadaNya: “Tuhan, tunjukan Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami”. Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lamaAku bersama-sama kamu Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percyakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?…” (Yoh 14:7-10)
k. “Tetapi tentang Anak, Ia (Yahwe) berkata: “TahtaMu ya Elohim tetap untuk seterusnya dan selamanya dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran” (Ibr 1:
l. “Ia adalah Elohim yang harus dipuji sampaiselama-lamanya. Amin” (Rom 9:5)
m. “Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang benar; di dalam anakNya Yesus Kristus. Dia adalah Elohim yang benar dan hidup yang kekal” (1Yoh 5:20).
n. “Aku (Yesus) adalah Alfa dan Omega, firman Yahwe Elohim, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa” (Why 1:. “…jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan yang Akhir dan yang Hidup, Aku telah mati, namun lihatlah Aku hidup sampai selama-lamanya…” (Why 1:17-18).
Masih banyak teks lain yang menegaskan bahwa Yesus adalah Yahwe Tuhan Elohim. Walaupun demikian, ayat-ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan ayat-ayat yang menegaskan bahwa Yesus adalah manusia. Ketuhanan dan kemanusiaan bukanlah dua sifat yang bertolak belakang. Keduanya justeru menunjukkan realitas kesejatian diri manusia yang berjalan menuju Tuhannya. Manusia Yesus yang dikandung dari Roh Kudus (Luk 1:35) tersebut adalah serentah Elohim dan Manusia. Dalam Dia segala kerinduan manusia tergenapi. Sedangkan Muhammad hanyalah seorang manusia yang hingga kini kuburannya masih ada; dan di dalamnya masih terdapat-tulang-belulang yang membusuk. Iman Muhammad akan kebangkitan yang diajarkan oleh Allahnya, ternyata tidak mampu membangkitkan dia dari kutukan dosa.
Jika kita membaca Al-Quran, maka kita akan menemukan sejumlah pernyataan dan penolakan terhadap Ketuhanan Yesus. Sebaliknya, kalau Anda membaca Alkitab, Anda akan menemukan bahwa begitu banyak teks yang menegaskan bahwa Yesus adalah Tuhan, Elohim Yang Maha Kuasa. Kami mencatatkan beberapa diantaranya untuk Anda sebagaimana tertulis dalam Alkitab sbb.:
a. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya dan namanya disebutkan orang: Penashat Ajaib, Elohim Yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Yes 9:5)
b. “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya, Yehuda akan dibebaskan, dan israel akan hidup dengan tenteram dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: “TUHAN keadilan kita” (Yer 23:5-6).
c. “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel – yang berarti: Elohim menyertai kita” (Mat 1:23)
d. “Demi Elohim yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah atau tidak?” Jawab Yesus: Engkau telah mengatakannya. 26:63-64).
e. “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Elohim dan Firman itu adalah Elohim (Yoh 1:1)
f. “Ia berkata kepada mereka: “BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga”. Sebab itu orang-orang yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuhNya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Elohim adalah bapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Elohim” (Yoh 5:17-18)
g. “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30)
h. “Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempar Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Elohim dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diriMu dengan Allah.” (Yoh 10:33)
i. “Masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutusNya ke dalam dunia: “Engkau menghujat Elohim! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?” (Yoh 10:36)
j. “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal BapaKu. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia. Kata Filipus kepadaNya: “Tuhan, tunjukan Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami”. Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lamaAku bersama-sama kamu Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percyakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?…” (Yoh 14:7-10)
k. “Tetapi tentang Anak, Ia (Yahwe) berkata: “TahtaMu ya Elohim tetap untuk seterusnya dan selamanya dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran” (Ibr 1:
l. “Ia adalah Elohim yang harus dipuji sampaiselama-lamanya. Amin” (Rom 9:5)
m. “Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang benar; di dalam anakNya Yesus Kristus. Dia adalah Elohim yang benar dan hidup yang kekal” (1Yoh 5:20).
n. “Aku (Yesus) adalah Alfa dan Omega, firman Yahwe Elohim, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa” (Why 1:. “…jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan yang Akhir dan yang Hidup, Aku telah mati, namun lihatlah Aku hidup sampai selama-lamanya…” (Why 1:17-18).
Masih banyak teks lain yang menegaskan bahwa Yesus adalah Yahwe Tuhan Elohim. Walaupun demikian, ayat-ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan ayat-ayat yang menegaskan bahwa Yesus adalah manusia. Ketuhanan dan kemanusiaan bukanlah dua sifat yang bertolak belakang. Keduanya justeru menunjukkan realitas kesejatian diri manusia yang berjalan menuju Tuhannya. Manusia Yesus yang dikandung dari Roh Kudus (Luk 1:35) tersebut adalah serentah Elohim dan Manusia. Dalam Dia segala kerinduan manusia tergenapi. Sedangkan Muhammad hanyalah seorang manusia yang hingga kini kuburannya masih ada; dan di dalamnya masih terdapat-tulang-belulang yang membusuk. Iman Muhammad akan kebangkitan yang diajarkan oleh Allahnya, ternyata tidak mampu membangkitkan dia dari kutukan dosa.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Asumsi utk Para Nabi
23. Asumsi Untuk Para Nabi
Orang Muslim berasumsi bahwa jika Muhammad yang adalah nabi besar ternyata berdosa, maka pasti semua nabi yang berasal dari Allah berdosa. Jika Allah tidak dapat melindungi nabi Muhammad dari ketercemaran (misalnya nafsu seksualnya yang melebihi 30 orang laki-laki) maka pastilah juga Allah tidak dapat menjaga para nabi lainnya dari ketercemaran. Pada kenyataannya, Al-Quran dengan tegas menyatakan bahwa Muhammad adalah nabi yang berdosa. Orang Muslim lalu berkesimpulan, para nabi lainnya pasti berdosa. Namun bagaimana caranya agar nabi lain (misalnya Isa) bisa berdosa? Caranya yang paling baik adalah menipu umat Muslim dengan merekayasa Alkitab. Sedemikian gigihnya perjuangan Muslim untuk membela keberdosaan Muhammad, ternyata menimbulkan kecurigaan yang besar, terutama bagi sebahagiaan kaum intelektual non Muslim. Mereka kemudian mempelajari Al-Quran dan Hadis. Kedua sumber otoritatif doktirn Islam itu dikritisi secara benar dan transparan. Alhasil, semua studi dan laporan yang berhubungan dengan Muhammad mendukung pernyataan bahwa Muhammad memang berdosa.
Namun, mereka tidak sependapat dengan jalan pikiran bahwa karena Muhammad ternyata berdosa, maka pasti Isa juga berdosa, sebab keduanya adalah nabi Allah. Asumsi semacam itu tentu saja sesat.
Orang Muslim berasumsi bahwa jika Muhammad yang adalah nabi besar ternyata berdosa, maka pasti semua nabi yang berasal dari Allah berdosa. Jika Allah tidak dapat melindungi nabi Muhammad dari ketercemaran (misalnya nafsu seksualnya yang melebihi 30 orang laki-laki) maka pastilah juga Allah tidak dapat menjaga para nabi lainnya dari ketercemaran. Pada kenyataannya, Al-Quran dengan tegas menyatakan bahwa Muhammad adalah nabi yang berdosa. Orang Muslim lalu berkesimpulan, para nabi lainnya pasti berdosa. Namun bagaimana caranya agar nabi lain (misalnya Isa) bisa berdosa? Caranya yang paling baik adalah menipu umat Muslim dengan merekayasa Alkitab. Sedemikian gigihnya perjuangan Muslim untuk membela keberdosaan Muhammad, ternyata menimbulkan kecurigaan yang besar, terutama bagi sebahagiaan kaum intelektual non Muslim. Mereka kemudian mempelajari Al-Quran dan Hadis. Kedua sumber otoritatif doktirn Islam itu dikritisi secara benar dan transparan. Alhasil, semua studi dan laporan yang berhubungan dengan Muhammad mendukung pernyataan bahwa Muhammad memang berdosa.
Namun, mereka tidak sependapat dengan jalan pikiran bahwa karena Muhammad ternyata berdosa, maka pasti Isa juga berdosa, sebab keduanya adalah nabi Allah. Asumsi semacam itu tentu saja sesat.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Muhammad tidak berdosa
24. Muhammad Tidak Berdosa
Nabi Allah yang satu ini dibela mati-matian oleh para pengagum, penggemar dan pemujanya yakni orang Muslim. Oleh orang Muslim, ia dinyatakan tidak berdosa. Anehnya, Al-Quran sendiri tidak pernah menyatakan bahwa Muhammad tidak berdosa. Al-Quran justeru meminta Muhammad untuk menyadari dirinya sebagai orang berdosa.
Hal pertama dikatakan oleh Alquran adalah menyadarkan Muhammad bahwa dia hanyalah seorang manusia biasa.
[Surat 18.110] Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa".
Selanjutnya Alquran menegakkan dan menegaskan jati diri Muhammad:
“Maka bersabarlah kamu (Penulis: maksudnya Muhammad), karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi” (Surat Orang Yang Beriman/40:55).
[48.1] Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (Oh Muhammad) kemenangan yang nyata, [48.2] supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, [48.3] dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). (Surat 48:1-3) (terjemahan Pickthal)
Masih ada ayat lain yang menyatakan bahwa Muhammad memang berdosa.
[48.1] Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (Oh Muhammad) kemenangan yang nyata, [48.2] supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, [48.3] dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). (Surat Kemenangan 48:1-3) (terjemahan Pickthal)
Anda mungkin berkelit bahwa “kamu” tidak termasuk Muhammad tetapi para pengikutnya. Namun, Anda harus ingat bahwa kata-kata itu berasal dari mulut Allah dan bukan dari mulut Muhammad. Allah menggunakan kata “kamu” karena bukan hanya Muhammad yang berdosa, tetapi juga para pengikutnya. Sebab jika Muhammad tidak termasuk di dalamnya, seharusnya Allah memakai kata ‘mereka’. Tafsiran kata ‘kamu’ yang hanya tertuju kepada pengikut Muhammad sangat bertentangan dengan ayat pertama (1). Apakah “Sesungguhnya Kami telah memberikan kemenangan kepadamu yang nyata” (ayat 1). Apakah kemenangan itu hanya berlaku untuk para pengikut Muhammad sedangkan Muhammad sendiri tidak termasuk di dalamnya? Padahal kita tahu bahwa kemenangan sebuah pasukan (suatu kaum) sangat tergantung pada kelihaian pemimpinnya. Sangat mustahil bahwa jika suatu kaum menang, maka pemimpinnya tidak termasuk di dalamnya. Selanjutnya, ayat 2 dihubungkan dengan kata ‘supaya’ artinya: ayat dua (2) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ayat pertama (1). Jika ‘kemenangan’ dalam ayat pertama diberikan kepada Muhammad, maka ‘memberi ampunan’ dalam ayat dua berlaku juga untuk Muhammad (Muhammad menerima ampunan atas dosanya).
Kami masih memberikan informasi untuk Anda. Abu Huraira pernah bertanya kepada Muhammad:
“Apa yang Anda katakan dalam masa jedah antara Takbir dan Pengajian? Muhammad menjawab, saya berkata: “Ya Allah, jauhkanlah saya dari dosa-dosa saya sejauh timur dari barat dan sucikan saya dari dosa-dosa saya seperti pakaian putih yang telah dicuci bersih. Ya Allah! Cucilah dosa-dosa saya dengan air, salju dan hujan es” (Hadis I/711).
Kami tidak perlu mengutip semua hadis yang menegaskan bahwa Muhammad pada dasarnya berdosa. Kita tidak akan menemukan satu pun ayat dalam Alquran yang menegaskan bahwa Muhammad tidak berdosa.
Nabi Allah yang satu ini dibela mati-matian oleh para pengagum, penggemar dan pemujanya yakni orang Muslim. Oleh orang Muslim, ia dinyatakan tidak berdosa. Anehnya, Al-Quran sendiri tidak pernah menyatakan bahwa Muhammad tidak berdosa. Al-Quran justeru meminta Muhammad untuk menyadari dirinya sebagai orang berdosa.
Hal pertama dikatakan oleh Alquran adalah menyadarkan Muhammad bahwa dia hanyalah seorang manusia biasa.
[Surat 18.110] Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa".
Selanjutnya Alquran menegakkan dan menegaskan jati diri Muhammad:
“Maka bersabarlah kamu (Penulis: maksudnya Muhammad), karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi” (Surat Orang Yang Beriman/40:55).
[48.1] Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (Oh Muhammad) kemenangan yang nyata, [48.2] supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, [48.3] dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). (Surat 48:1-3) (terjemahan Pickthal)
Masih ada ayat lain yang menyatakan bahwa Muhammad memang berdosa.
[48.1] Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (Oh Muhammad) kemenangan yang nyata, [48.2] supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, [48.3] dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). (Surat Kemenangan 48:1-3) (terjemahan Pickthal)
Anda mungkin berkelit bahwa “kamu” tidak termasuk Muhammad tetapi para pengikutnya. Namun, Anda harus ingat bahwa kata-kata itu berasal dari mulut Allah dan bukan dari mulut Muhammad. Allah menggunakan kata “kamu” karena bukan hanya Muhammad yang berdosa, tetapi juga para pengikutnya. Sebab jika Muhammad tidak termasuk di dalamnya, seharusnya Allah memakai kata ‘mereka’. Tafsiran kata ‘kamu’ yang hanya tertuju kepada pengikut Muhammad sangat bertentangan dengan ayat pertama (1). Apakah “Sesungguhnya Kami telah memberikan kemenangan kepadamu yang nyata” (ayat 1). Apakah kemenangan itu hanya berlaku untuk para pengikut Muhammad sedangkan Muhammad sendiri tidak termasuk di dalamnya? Padahal kita tahu bahwa kemenangan sebuah pasukan (suatu kaum) sangat tergantung pada kelihaian pemimpinnya. Sangat mustahil bahwa jika suatu kaum menang, maka pemimpinnya tidak termasuk di dalamnya. Selanjutnya, ayat 2 dihubungkan dengan kata ‘supaya’ artinya: ayat dua (2) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ayat pertama (1). Jika ‘kemenangan’ dalam ayat pertama diberikan kepada Muhammad, maka ‘memberi ampunan’ dalam ayat dua berlaku juga untuk Muhammad (Muhammad menerima ampunan atas dosanya).
Kami masih memberikan informasi untuk Anda. Abu Huraira pernah bertanya kepada Muhammad:
“Apa yang Anda katakan dalam masa jedah antara Takbir dan Pengajian? Muhammad menjawab, saya berkata: “Ya Allah, jauhkanlah saya dari dosa-dosa saya sejauh timur dari barat dan sucikan saya dari dosa-dosa saya seperti pakaian putih yang telah dicuci bersih. Ya Allah! Cucilah dosa-dosa saya dengan air, salju dan hujan es” (Hadis I/711).
Kami tidak perlu mengutip semua hadis yang menegaskan bahwa Muhammad pada dasarnya berdosa. Kita tidak akan menemukan satu pun ayat dalam Alquran yang menegaskan bahwa Muhammad tidak berdosa.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Isa berdosa
25. Isa Berdosa
Orang Muslim penasaran mengapa Al-Quran dan Hadis tidak menyatakan bahwa Nabi Allah, Isa tidak dinyatakan berdosa sedangkan Muhammad berdosa? Mereka kemudian merekayasa Alkitab. Teks yang selalu dipakai adalah Lukas 11:1-4 (Biasanya orang Muslim hanya mengambil ayat 4 saja) dan Matius 6:5-13 (Orang Muslim hanya mengambil ayat 12 saja). Kita perlu mencermatinya secara benar. Apakah betul Yesus berdosa.
Lukas 11:1-4 “Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-muridNya kepadaNya: “Tuhan ajarilah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya”. Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa katakanlah: Bapa, dikuduskanlah namaMu; datanglah KerajaanMu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukup dan ampunilah kami akan dosa kami sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan”
Dari teks tersebut dapat kita lihat dengan baik.
a. Seorang murid meminta Yesus mengajari mereka berdoa.
b. Murid itu tidak mengatakan: Tuhan ajarilah ‘aku’ berdoa tetapi ‘kami’. Murid itu juga tidak mengajukan pertanyaan: “Tuhan ajarilah bagaimana kita berdoa”
c. Yesus menjawab sesuai dengan permintaan itu: “apabila KAMU berdoa.”
d. Jadi yang berdoa adalah ‘kamu’ (para murid) dan bukan kita. Artinya Yesus sendiri tidak terlibat sebagai subyek (yang berdoa) di dalam doa tersebut. Karena Yesus tidak terlibat di dalamnya, maka kata ‘ampunilah kami’ tidak termasuk Yesus. Di sini, Yesus tampil sebagai seorang guru yang memberi petunjuk praktis bagaimana seharusnya para muridNya berdoa. Jadi, Yesus sama sekali tidak menyatakan bahwa diriNya berdosa. Hanya orang Islam saja yang mengatakan bahwa Isa Almasih berdosa.
Bagaimana dengan teks Matius 6:5-15?
Matius 6:5-15 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik….Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namaMu, jadilah kehendakMu, di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat (Karena Engkaulah yang mempunya Kerajaan dan kausa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin).”
Kita tahu bagaimana posisi antara “Pengajar” dan “Murid” dalam peristiwa di atas dan dalam keseharian hidup kita.
1. Jika salah seorang murid mengatakan “kami” tentu itu maksudnya seorang murid dengan murid lainnya. Mustahil seorang murid mengatakan ‘kami’ dengan maksud bahwa ‘guru’ termasuk di dalam ‘kami’.
2. Demikian juga kalau guru mengatakan ‘kamu’ itu berarti ia menunjuk kepada ‘hanya para murid’. Mustahillah guru memakai kata ‘kamu’ dengan maksud bahwa dirinya termasuk di dalam ‘kamu’.
3. Jadi, dengan memakai kata ‘kami’ oleh murid dan ‘kamu’ oleh ‘guru’ itu berarti ‘guru’ tidak termasuk di dalamnya.
4. Seandainya Yesus bermaksud menyatakan diriNya adalah berdosa, maka Ia harus memakai kata ‘kita’. Matius 6:5 seharusnya berbunyi: “Dan apabila kita berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik” Jadi, Yesus sama sekali tidak berdosa
Teks lain yang dipakai oleh orang Islam untuk menuduh Yesus berdosa adalah Markus 10:18.
“Jawab Yesus: “mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain daripada Elohim saja”
Orang yang berpikiran pendek akan mengatakan: “Kalau demikian Yesus berdosa”. Mengapa disimpulkan secara demikian? Ingat! Teks tersebut sama sekali tidak memberi indikasi bahwa Yesus berdosa. Teks menampilkan dua hal penting:
Pertama; Yesus bertanya. Ia bertanya: “Mengapa engkau katakan Aku baik?”. Jadi, Yesus meminta alasan dari lawan bicaranya. Yesus meminta pertanggunganjawab dari orang yang mengatakan diriNya baik. Nyatanya orang tersebut tidak memberikan jawaban atau alasan: mengapa ia mengatakan bahwa Yesus adalah baik.
Kedua, Yesus memberi penegasan/pernyataan bahwa tidak seorang pun yang baik selain daripada Elohim saja. Nah, Yesus dikatakan baik, padahal hanya satu saja yang baik yaitu Elohim maka kesimpulannya yang sangat logis yaitu: “Yesus adalah Elohim”. Apakah dia (orang yang memberi gelar kepada Yesus) percaya dan mengimani bahwa Yesus adalah Elohim, atau Putera Elohim? Jika orang itu percaya bahwa Yesus adalah Elohim, atau Putera Elohim, maka dia nantinya HARUS mengikuti apa yang dikatakan Elohim. Karena demikianlah duduknya perkara, maka teks Mrk 10:18 tidak dapat dipakai untuk membuktikan bahwa Yesus berdosa. Sebaliknya teks tersebut dapat dipakai untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Elohim sendiri. Yesus tampil mengajak lawan bicaraNya untuk berpikir secara matang sebelum mengemukakan sebuah pendapat. Di akhir kisah, orang itu tidak mau mengikuti tuntutan Sang Putera Elohim. Jadi, pernyataan “Guru yang baik” dari orang tersebut sama sekali tidak berbobot dan Yesus tahu akan hal itu. Orang yang mengatakan “Guru yang baik” hanya mau membeberkan (pamer) segala kebaikan dirinya, tetapi tidak megikuti perintah Elohim, dan hal itu tidak cukup menyelamatkan dirinya. "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Kita baca teks Markus 10:17-31 secara lengkap berikut ini:
10:17. Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" 10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." 10:28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" 10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, 10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. 10:31 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Mari kita analisis sejumlah teks yang dirasa perlu.
1. Ayat 17. 10:17. Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
2. Gelar: “Guru yang baik” hanya 2x dipakai dalam keseluruhan Alkitab, itu pun terdapat dalam ceritera yang paralel (Markus 10:17 dan Lukas 18:18). Itu berarti gelar Guru yang baik tidak biasa di kalangan para murid inti (kedua belas rasul). Pemakaian 2x ini mengingatkan kita kepada “Kebaikan” yang dibawa oleh Yesus di satu pihak , dan “Penolakan” dunia (seorang yangdatang kepada Yesus)
3. Sebaliknya gelar “Guru” dikenakan kepada Yesus sebanyak 43x: dalam Matius sebanyak 7x, Markus 12x, Lukas 19x, Yohanes 5x.
4. Pemakaian 43x dapat dikatakan lambang Sang Guru berpuasa selama 40 hari dan empat malam, dan 3 hari dalam alam maut. Pemakaian 7x oleh Matius menegaskan kesempurnaan hukum yang dibawa oleh Sang Guru. Penggunaan 12x oleh Markus menegaskan Pengajaran Sang Guru kepada kedua belas rasul. Pemakaian 19x oleh Lukas adalah gabungan 7+12 adalah lambang pengajaran Sang Guru yang sempurna akan diteruskan oleh para rasul. Pemakaian 5x oleh Yohanes melambangkan salah satu hal pokok yang harus diwartakan oleh para rasul yakni Yesus adalah Roti Hidup (Yoh 6). Pemakaian 5x mengingatkan kita pada mujizat penggandaan 5 roti dan 2 ikan dalam Yohanes 6:1-15 (dimana mujizat ini adalah satu-satunya mujizat yang tercatat dalam keempat Injil).
5. Ayat 10:25. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Apa maksudnya? Ini adalah bahasa simbol. Yahwe dapat membuat seekor unta melintasi lobang jarum karena keutamaan yang dimiliki oleh unta tersebut: taat pada tuannya, melintasi padang gurun, memikul beban berat milik tuannya, sabar dan tabah menjalani tugasnya, secara singkat unta melayani tuannya dengan segenap apa dimiliki dalam dirinya. Yahwe tidak dapat melakukan tindakan yang sama terhadap manusia karena ia tidak memiliki keutamaan seperti yang dimiliki oleh unta. Karena Kerajaan Sorga itu bukan milik manusia, tetapi milik Elohim semata, maka orang yang mau ke sana ibarat melintasi lobang jarum (artinya mustahil dapat dilakukan oleh manusia). Walaupun demikian, manusia dapat melintasinya dan masuk ke dalam sorga kalau manusia mau menerima karunia, atau rahmat dari Elohim. Karunia atau Rahmat yang paling agung dari Elohim kepada manusia adalah PutraNya sendiri. Orang dapat masuk sorga kalau ia mau menerima dan percaya pada Yesus. Percaya dan menerima Yesus berarti melakukan segala sesuatu yang Yesus perintahkan. Salah satunya adalah melepaskan segala harta milik dan kemudian mengandalkan Dia saja dalam perjalanan hidup ini. Orang yang menerima dan percaya kepada Yesus tidak perlu takut bahwa dia telah kehilangan segala-gala demi Yesus, sebab semuanya itu akan dikembalikan dengan bungannya yang berlimpah-limpah.
6. Ayat 10:31 “Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Siapakah yang terdahulu? Mereka adalah orang-orang Yahudi yang pertama-tama mendapat tempat di hati Elohim, dan kepada merekalah pertama-tama Putra Elohim diutus tetapi mereka ini telah menolak tawaran dari Yahwe dengan menolak Yesus. Rahmat itu akhirnya jatuh ke tangan bangsa-bangsa lain, bangsa-bangsa yang tadinya tidak mengenal Yahwe. Mereka inilah yang justru kemudian masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Perlu kami ingatkan bahwa Alquran sendiri tidak pernah menyatakan bahwa Isa Almasih adalah orang berdosa. Orang Islam yang menuduh Isa Almasih berdosa dengan sendirinya menentang Alquran. Alquran justru menegaskan bahwa Isa Almasih adalah seorang laki-laki yang suci. (Maryam (19):19)
Orang Muslim penasaran mengapa Al-Quran dan Hadis tidak menyatakan bahwa Nabi Allah, Isa tidak dinyatakan berdosa sedangkan Muhammad berdosa? Mereka kemudian merekayasa Alkitab. Teks yang selalu dipakai adalah Lukas 11:1-4 (Biasanya orang Muslim hanya mengambil ayat 4 saja) dan Matius 6:5-13 (Orang Muslim hanya mengambil ayat 12 saja). Kita perlu mencermatinya secara benar. Apakah betul Yesus berdosa.
Lukas 11:1-4 “Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-muridNya kepadaNya: “Tuhan ajarilah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya”. Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa katakanlah: Bapa, dikuduskanlah namaMu; datanglah KerajaanMu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukup dan ampunilah kami akan dosa kami sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan”
Dari teks tersebut dapat kita lihat dengan baik.
a. Seorang murid meminta Yesus mengajari mereka berdoa.
b. Murid itu tidak mengatakan: Tuhan ajarilah ‘aku’ berdoa tetapi ‘kami’. Murid itu juga tidak mengajukan pertanyaan: “Tuhan ajarilah bagaimana kita berdoa”
c. Yesus menjawab sesuai dengan permintaan itu: “apabila KAMU berdoa.”
d. Jadi yang berdoa adalah ‘kamu’ (para murid) dan bukan kita. Artinya Yesus sendiri tidak terlibat sebagai subyek (yang berdoa) di dalam doa tersebut. Karena Yesus tidak terlibat di dalamnya, maka kata ‘ampunilah kami’ tidak termasuk Yesus. Di sini, Yesus tampil sebagai seorang guru yang memberi petunjuk praktis bagaimana seharusnya para muridNya berdoa. Jadi, Yesus sama sekali tidak menyatakan bahwa diriNya berdosa. Hanya orang Islam saja yang mengatakan bahwa Isa Almasih berdosa.
Bagaimana dengan teks Matius 6:5-15?
Matius 6:5-15 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik….Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namaMu, jadilah kehendakMu, di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat (Karena Engkaulah yang mempunya Kerajaan dan kausa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin).”
Kita tahu bagaimana posisi antara “Pengajar” dan “Murid” dalam peristiwa di atas dan dalam keseharian hidup kita.
1. Jika salah seorang murid mengatakan “kami” tentu itu maksudnya seorang murid dengan murid lainnya. Mustahil seorang murid mengatakan ‘kami’ dengan maksud bahwa ‘guru’ termasuk di dalam ‘kami’.
2. Demikian juga kalau guru mengatakan ‘kamu’ itu berarti ia menunjuk kepada ‘hanya para murid’. Mustahillah guru memakai kata ‘kamu’ dengan maksud bahwa dirinya termasuk di dalam ‘kamu’.
3. Jadi, dengan memakai kata ‘kami’ oleh murid dan ‘kamu’ oleh ‘guru’ itu berarti ‘guru’ tidak termasuk di dalamnya.
4. Seandainya Yesus bermaksud menyatakan diriNya adalah berdosa, maka Ia harus memakai kata ‘kita’. Matius 6:5 seharusnya berbunyi: “Dan apabila kita berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik” Jadi, Yesus sama sekali tidak berdosa
Teks lain yang dipakai oleh orang Islam untuk menuduh Yesus berdosa adalah Markus 10:18.
“Jawab Yesus: “mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain daripada Elohim saja”
Orang yang berpikiran pendek akan mengatakan: “Kalau demikian Yesus berdosa”. Mengapa disimpulkan secara demikian? Ingat! Teks tersebut sama sekali tidak memberi indikasi bahwa Yesus berdosa. Teks menampilkan dua hal penting:
Pertama; Yesus bertanya. Ia bertanya: “Mengapa engkau katakan Aku baik?”. Jadi, Yesus meminta alasan dari lawan bicaranya. Yesus meminta pertanggunganjawab dari orang yang mengatakan diriNya baik. Nyatanya orang tersebut tidak memberikan jawaban atau alasan: mengapa ia mengatakan bahwa Yesus adalah baik.
Kedua, Yesus memberi penegasan/pernyataan bahwa tidak seorang pun yang baik selain daripada Elohim saja. Nah, Yesus dikatakan baik, padahal hanya satu saja yang baik yaitu Elohim maka kesimpulannya yang sangat logis yaitu: “Yesus adalah Elohim”. Apakah dia (orang yang memberi gelar kepada Yesus) percaya dan mengimani bahwa Yesus adalah Elohim, atau Putera Elohim? Jika orang itu percaya bahwa Yesus adalah Elohim, atau Putera Elohim, maka dia nantinya HARUS mengikuti apa yang dikatakan Elohim. Karena demikianlah duduknya perkara, maka teks Mrk 10:18 tidak dapat dipakai untuk membuktikan bahwa Yesus berdosa. Sebaliknya teks tersebut dapat dipakai untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Elohim sendiri. Yesus tampil mengajak lawan bicaraNya untuk berpikir secara matang sebelum mengemukakan sebuah pendapat. Di akhir kisah, orang itu tidak mau mengikuti tuntutan Sang Putera Elohim. Jadi, pernyataan “Guru yang baik” dari orang tersebut sama sekali tidak berbobot dan Yesus tahu akan hal itu. Orang yang mengatakan “Guru yang baik” hanya mau membeberkan (pamer) segala kebaikan dirinya, tetapi tidak megikuti perintah Elohim, dan hal itu tidak cukup menyelamatkan dirinya. "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Kita baca teks Markus 10:17-31 secara lengkap berikut ini:
10:17. Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" 10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." 10:28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" 10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, 10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. 10:31 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Mari kita analisis sejumlah teks yang dirasa perlu.
1. Ayat 17. 10:17. Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
2. Gelar: “Guru yang baik” hanya 2x dipakai dalam keseluruhan Alkitab, itu pun terdapat dalam ceritera yang paralel (Markus 10:17 dan Lukas 18:18). Itu berarti gelar Guru yang baik tidak biasa di kalangan para murid inti (kedua belas rasul). Pemakaian 2x ini mengingatkan kita kepada “Kebaikan” yang dibawa oleh Yesus di satu pihak , dan “Penolakan” dunia (seorang yangdatang kepada Yesus)
3. Sebaliknya gelar “Guru” dikenakan kepada Yesus sebanyak 43x: dalam Matius sebanyak 7x, Markus 12x, Lukas 19x, Yohanes 5x.
4. Pemakaian 43x dapat dikatakan lambang Sang Guru berpuasa selama 40 hari dan empat malam, dan 3 hari dalam alam maut. Pemakaian 7x oleh Matius menegaskan kesempurnaan hukum yang dibawa oleh Sang Guru. Penggunaan 12x oleh Markus menegaskan Pengajaran Sang Guru kepada kedua belas rasul. Pemakaian 19x oleh Lukas adalah gabungan 7+12 adalah lambang pengajaran Sang Guru yang sempurna akan diteruskan oleh para rasul. Pemakaian 5x oleh Yohanes melambangkan salah satu hal pokok yang harus diwartakan oleh para rasul yakni Yesus adalah Roti Hidup (Yoh 6). Pemakaian 5x mengingatkan kita pada mujizat penggandaan 5 roti dan 2 ikan dalam Yohanes 6:1-15 (dimana mujizat ini adalah satu-satunya mujizat yang tercatat dalam keempat Injil).
5. Ayat 10:25. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Apa maksudnya? Ini adalah bahasa simbol. Yahwe dapat membuat seekor unta melintasi lobang jarum karena keutamaan yang dimiliki oleh unta tersebut: taat pada tuannya, melintasi padang gurun, memikul beban berat milik tuannya, sabar dan tabah menjalani tugasnya, secara singkat unta melayani tuannya dengan segenap apa dimiliki dalam dirinya. Yahwe tidak dapat melakukan tindakan yang sama terhadap manusia karena ia tidak memiliki keutamaan seperti yang dimiliki oleh unta. Karena Kerajaan Sorga itu bukan milik manusia, tetapi milik Elohim semata, maka orang yang mau ke sana ibarat melintasi lobang jarum (artinya mustahil dapat dilakukan oleh manusia). Walaupun demikian, manusia dapat melintasinya dan masuk ke dalam sorga kalau manusia mau menerima karunia, atau rahmat dari Elohim. Karunia atau Rahmat yang paling agung dari Elohim kepada manusia adalah PutraNya sendiri. Orang dapat masuk sorga kalau ia mau menerima dan percaya pada Yesus. Percaya dan menerima Yesus berarti melakukan segala sesuatu yang Yesus perintahkan. Salah satunya adalah melepaskan segala harta milik dan kemudian mengandalkan Dia saja dalam perjalanan hidup ini. Orang yang menerima dan percaya kepada Yesus tidak perlu takut bahwa dia telah kehilangan segala-gala demi Yesus, sebab semuanya itu akan dikembalikan dengan bungannya yang berlimpah-limpah.
6. Ayat 10:31 “Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Siapakah yang terdahulu? Mereka adalah orang-orang Yahudi yang pertama-tama mendapat tempat di hati Elohim, dan kepada merekalah pertama-tama Putra Elohim diutus tetapi mereka ini telah menolak tawaran dari Yahwe dengan menolak Yesus. Rahmat itu akhirnya jatuh ke tangan bangsa-bangsa lain, bangsa-bangsa yang tadinya tidak mengenal Yahwe. Mereka inilah yang justru kemudian masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Perlu kami ingatkan bahwa Alquran sendiri tidak pernah menyatakan bahwa Isa Almasih adalah orang berdosa. Orang Islam yang menuduh Isa Almasih berdosa dengan sendirinya menentang Alquran. Alquran justru menegaskan bahwa Isa Almasih adalah seorang laki-laki yang suci. (Maryam (19):19)
Last edited by Akal Budi Islam on Mon 23 Jan 2012, 6:52 am; edited 1 time in total
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Isa membawa pedang?
26. Isa Membawa Pedang ?
Orang Muslim selalu beranggapan bahwa Isa juga membawa misi pedang dan api permusuhan. Kalimat ini biasanya mereka pakai untuk membela diri dan agar tidak malu muka dengan begitu maraknya aksi teror yang dibuat oleh orang Islam dewasa ini. Untuk membenarkan pernyataannya, orang Muslim mengutip Alkitab. (Baca buku Irena Handoyo, Islam Dihujat)
“Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya” (Matius 10:34-6).
Apakah betul Yesus membawa pedang? Jika ya, apakah yang Ia perbuat dengan pedang itu? Jika tidak, lalu apa yang Ia maksud dengan pedang itu? Pedang yang Yesus bawa tentu bukan pedang yang dapat membunuh tubuh, seperti pedang yang dipakai oleh Muhammad. Yesus berasal dari roh dan karenanya Ia tidak mungkin datang dengan disertai dengan membawa pedang. Sebab kalau pedang yang dia pakai adalah pedang yang dapat membunuh tubuh (semisal parang, celurit, peling, tombak dll), maka seharusnya ada informasi yang akurat. Nyatanya dalam keseluruhan Alkitab tidak ada kisah dimana Yesus memakai pedang yang Ia bawa itu untuk membunuh tubuh atau melenyapkan nyawa manusia. Jadi, kita langsung dapat melihat bahwa pedang yang dimaksud oleh Yesus bukan pedang manusiawi, tetapi pedang sorgawi. Pedang sorgawi itu adalah sabda dan roh yang menyertai setiap orang yang percaya. Kami telah banyak menerima laporan bahwa setiap orang Muslim yang mau menjadi Kristen; mereka justeru ditindas, dianiaya (fisik maupun psikis-mental). Firman Yesus benar-benar memisahkan mereka dari orang-orang yang selama ini dekat dengan kehidupan mereka: ayah, ibu, saudara, menantu, mertua dan sebagainya. Tidak ada damai (dalam arti yang paling mendasar) antara orang yang percaya kepada Yesus dengan orang yang tidak percaya kepadanya. Ingat, sekali lagi: tidak ada damai antara orang yang percaya dan orang yang tidak percaya. Damai sejati hanya dimiliki keika seseorang memilih Yesus Kristus sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidupnya. Kebenaran memisahkan seseorang untuk disucikan dari apa yang kotor dan najis-kafir. Orang-orang yang bertobat tersebut dimusuhi oleh keluarga seisi rumahnya dan bahkan tetangganya.
Orang Muslim selalu beranggapan bahwa Isa juga membawa misi pedang dan api permusuhan. Kalimat ini biasanya mereka pakai untuk membela diri dan agar tidak malu muka dengan begitu maraknya aksi teror yang dibuat oleh orang Islam dewasa ini. Untuk membenarkan pernyataannya, orang Muslim mengutip Alkitab. (Baca buku Irena Handoyo, Islam Dihujat)
“Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya” (Matius 10:34-6).
Apakah betul Yesus membawa pedang? Jika ya, apakah yang Ia perbuat dengan pedang itu? Jika tidak, lalu apa yang Ia maksud dengan pedang itu? Pedang yang Yesus bawa tentu bukan pedang yang dapat membunuh tubuh, seperti pedang yang dipakai oleh Muhammad. Yesus berasal dari roh dan karenanya Ia tidak mungkin datang dengan disertai dengan membawa pedang. Sebab kalau pedang yang dia pakai adalah pedang yang dapat membunuh tubuh (semisal parang, celurit, peling, tombak dll), maka seharusnya ada informasi yang akurat. Nyatanya dalam keseluruhan Alkitab tidak ada kisah dimana Yesus memakai pedang yang Ia bawa itu untuk membunuh tubuh atau melenyapkan nyawa manusia. Jadi, kita langsung dapat melihat bahwa pedang yang dimaksud oleh Yesus bukan pedang manusiawi, tetapi pedang sorgawi. Pedang sorgawi itu adalah sabda dan roh yang menyertai setiap orang yang percaya. Kami telah banyak menerima laporan bahwa setiap orang Muslim yang mau menjadi Kristen; mereka justeru ditindas, dianiaya (fisik maupun psikis-mental). Firman Yesus benar-benar memisahkan mereka dari orang-orang yang selama ini dekat dengan kehidupan mereka: ayah, ibu, saudara, menantu, mertua dan sebagainya. Tidak ada damai (dalam arti yang paling mendasar) antara orang yang percaya kepada Yesus dengan orang yang tidak percaya kepadanya. Ingat, sekali lagi: tidak ada damai antara orang yang percaya dan orang yang tidak percaya. Damai sejati hanya dimiliki keika seseorang memilih Yesus Kristus sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidupnya. Kebenaran memisahkan seseorang untuk disucikan dari apa yang kotor dan najis-kafir. Orang-orang yang bertobat tersebut dimusuhi oleh keluarga seisi rumahnya dan bahkan tetangganya.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Isa membawa api
27. Isa Membawa Api
Salah sangka lainnya yang dikemukakan oleh orang Muslim adalah bahwa Yesus datang membawa api. Api dimengerti sebagai api arang. Api yang dapat membakar rumah, gereja dan toko/kantor dan sebagainya. Untuk membenarkan pernyataan tersebut, mereka mengambil dari Injil Lukas. “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan api itu telah menyala” (Luk 12:49). Kita tahu bahwa Yesus tidak pernah membuat onardengan membakar rumah orang Yahudi; atau orang Palestina. Ahli-ahli sejarah tidak pernah menorehkan penanya untuk memberi kesaksian tentang perbuatan Yesus membakar harta benda milik manusia. Kalau demikian maka, api yang Dia maksud pasti bukan api duniawi, tetapi api sorgawi. Para penulis suci mengidentifikasi Roh Kudus dengan api (Kis 2:1-4). Andaikan saja Al-Quran mengatakan bahwa “Muhammad tidak membawa pedang dan api” dalam arti manusiwi; tetapi kalau Muhammad pernah membunuh/melenyapkan nyawa manusia (sekalipun atas perintah Allah); dan membakar setiap rumah orang kafir (sekalipun atas perintah Allah); maka kita dengan tanpa ragu mengatakan bahwa Muhammad datang membawa pedang dan api. Tidak ada damai dalam hatinya. Sebaliknya; andaikan Alkitab mengatakan bahwa Yesus membawa ‘pedang dan api’ tetapi kalau Ia tidak pernah membunuh dan membakar harta benda manusia; maka harus dikatakan Ia tidak membawa pedang dan api. ‘Pedang dan api’ yang Yesus maksud pasti lain dengan pedang dan api yang dimengerti oleh orang-orang Muslim dan para laskar jihadnya.
Salah sangka lainnya yang dikemukakan oleh orang Muslim adalah bahwa Yesus datang membawa api. Api dimengerti sebagai api arang. Api yang dapat membakar rumah, gereja dan toko/kantor dan sebagainya. Untuk membenarkan pernyataan tersebut, mereka mengambil dari Injil Lukas. “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan api itu telah menyala” (Luk 12:49). Kita tahu bahwa Yesus tidak pernah membuat onardengan membakar rumah orang Yahudi; atau orang Palestina. Ahli-ahli sejarah tidak pernah menorehkan penanya untuk memberi kesaksian tentang perbuatan Yesus membakar harta benda milik manusia. Kalau demikian maka, api yang Dia maksud pasti bukan api duniawi, tetapi api sorgawi. Para penulis suci mengidentifikasi Roh Kudus dengan api (Kis 2:1-4). Andaikan saja Al-Quran mengatakan bahwa “Muhammad tidak membawa pedang dan api” dalam arti manusiwi; tetapi kalau Muhammad pernah membunuh/melenyapkan nyawa manusia (sekalipun atas perintah Allah); dan membakar setiap rumah orang kafir (sekalipun atas perintah Allah); maka kita dengan tanpa ragu mengatakan bahwa Muhammad datang membawa pedang dan api. Tidak ada damai dalam hatinya. Sebaliknya; andaikan Alkitab mengatakan bahwa Yesus membawa ‘pedang dan api’ tetapi kalau Ia tidak pernah membunuh dan membakar harta benda manusia; maka harus dikatakan Ia tidak membawa pedang dan api. ‘Pedang dan api’ yang Yesus maksud pasti lain dengan pedang dan api yang dimengerti oleh orang-orang Muslim dan para laskar jihadnya.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
28. Mengasihi Musuh
Orang-orang Muslim sangat gemar berteori bahwa Muhamamd adalah nabi yang peduli cintakasih dan suka memaafkan musuh. Namun kalau kita membaca Al-Quran, maka teori itu hanya propaganda untuk memuluskan dakwa mereka kepada non Muslim. Al-Quran sangat jauh dari kesan mengampuni. Kita baca ayat balas dendam berikut ini:
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” (Surat 22:39).
Jadi, dalam Islam diizinkan untuk balas dendam. Muslim bahkan diwajibkan oleh Allahnya untuk memerangi orang-orang yang tidak beriman. Ini amat luar biasa.
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (Surat 9:29).
Bandingkan ayat-ayat Allah tersebut dengan Firman Tuhan berikut ini:
“Kamu telah mendengar firman: “Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu…Kamu telah mendengar firman: “Kasihilah sesamamu manusia dan bencillah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Elohim pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” (Mat 5:38-39.43-48).
Masih banyak teks lain yang mengajarkan setiap orang Kristen untuk mengampuni orang-orang jahat, termasduk laskar jihad yang selalu membakar rumah-rumah ibadah agama non Muslim. Apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus ini amat berbeda dengan ayat-ayat Allah lainnya dalam Al-Quran. Al-Quran mengenal damai dan kasih sayang, tetapi hal itu hanya berlaku dan diberikan kepada sesama Muslim.
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (Surat 49:9-10).
Mengampuni musuh adalah khas bagi agama Kristen. Kami tidak mengatakan bahwa kasih sayang adalah khas agama Kristen, tetapi mengampuni musuh. Salah satu inti dari kasih adalah mengampuni musuh. Jika seseorang tidak mengampuni musuh, maka sebenarnya dia tidak mengenal kasih. Jika seorang tidak mengenal kasih, maka itu berarti dia tidak mengenal Elohim. Jadi, mengampuni musuh adalah tanda nyata bagi orang Kristen bahwa dia telah mengenal Elohim yang Maha Mengampuni. Anda boleh berharap bahwa sekalipun Anda pernah bermusuhan dengan Elohim karena kejahatan Anda, tetapi Alkitab memberi jaminan bahwa Elohim pasti mengampuni Anda dan sama sekali tidak dendam kepada Anda.
Orang-orang Muslim sangat gemar berteori bahwa Muhamamd adalah nabi yang peduli cintakasih dan suka memaafkan musuh. Namun kalau kita membaca Al-Quran, maka teori itu hanya propaganda untuk memuluskan dakwa mereka kepada non Muslim. Al-Quran sangat jauh dari kesan mengampuni. Kita baca ayat balas dendam berikut ini:
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” (Surat 22:39).
Jadi, dalam Islam diizinkan untuk balas dendam. Muslim bahkan diwajibkan oleh Allahnya untuk memerangi orang-orang yang tidak beriman. Ini amat luar biasa.
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (Surat 9:29).
Bandingkan ayat-ayat Allah tersebut dengan Firman Tuhan berikut ini:
“Kamu telah mendengar firman: “Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu…Kamu telah mendengar firman: “Kasihilah sesamamu manusia dan bencillah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Elohim pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” (Mat 5:38-39.43-48).
Masih banyak teks lain yang mengajarkan setiap orang Kristen untuk mengampuni orang-orang jahat, termasduk laskar jihad yang selalu membakar rumah-rumah ibadah agama non Muslim. Apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus ini amat berbeda dengan ayat-ayat Allah lainnya dalam Al-Quran. Al-Quran mengenal damai dan kasih sayang, tetapi hal itu hanya berlaku dan diberikan kepada sesama Muslim.
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (Surat 49:9-10).
Mengampuni musuh adalah khas bagi agama Kristen. Kami tidak mengatakan bahwa kasih sayang adalah khas agama Kristen, tetapi mengampuni musuh. Salah satu inti dari kasih adalah mengampuni musuh. Jika seseorang tidak mengampuni musuh, maka sebenarnya dia tidak mengenal kasih. Jika seorang tidak mengenal kasih, maka itu berarti dia tidak mengenal Elohim. Jadi, mengampuni musuh adalah tanda nyata bagi orang Kristen bahwa dia telah mengenal Elohim yang Maha Mengampuni. Anda boleh berharap bahwa sekalipun Anda pernah bermusuhan dengan Elohim karena kejahatan Anda, tetapi Alkitab memberi jaminan bahwa Elohim pasti mengampuni Anda dan sama sekali tidak dendam kepada Anda.
Last edited by Akal Budi Islam on Mon 23 Jan 2012, 6:55 am; edited 2 times in total
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
29. Pamor Al-Quran
Orang Muslim benar dalam kegigihannya untuk membela keimanan mereka. Hal serupa hampir pasti dilakukan oleh setiap umat atau pemimpin beragama lainnya. Namun orang Muslim sangat tidak fair jika mereka mendiskreditkan agama Kristen, atau agama lain untuk menaikan pamor Islam. Islam adalah satu-satunya agama di dunia; dimana di dalam Kitab Sucinya (Al-Quran) mencantumkan ayat-ayat suci dari Kitab Suci agama lain untuk mendukung Sabda Allah. Anehnya, orang Islam tidak menerima Alkitab agama lain tersebut sebagai Firman yang datang dari Dia Yang Maha Kuasa. Kesimpulannya, Al-Quran di dukung oleh sabda manusia. Al-Quran tidak cukup bertahan berdiri di atas kebenaran yang dibawanya Sebaliknya, kita tidak akan menemukan dalam Alkitab, Weda, Tripitaka atau Kitab Suci agama apa pun mencantumkan teks-teks Al-Quran. Mengapa? Kitab Suci dari agama lain ini yakin 100 persen akan kenbenaran yang dibawanya sehingga ia teguh berdiri di atasnya..
Orang Muslim benar dalam kegigihannya untuk membela keimanan mereka. Hal serupa hampir pasti dilakukan oleh setiap umat atau pemimpin beragama lainnya. Namun orang Muslim sangat tidak fair jika mereka mendiskreditkan agama Kristen, atau agama lain untuk menaikan pamor Islam. Islam adalah satu-satunya agama di dunia; dimana di dalam Kitab Sucinya (Al-Quran) mencantumkan ayat-ayat suci dari Kitab Suci agama lain untuk mendukung Sabda Allah. Anehnya, orang Islam tidak menerima Alkitab agama lain tersebut sebagai Firman yang datang dari Dia Yang Maha Kuasa. Kesimpulannya, Al-Quran di dukung oleh sabda manusia. Al-Quran tidak cukup bertahan berdiri di atas kebenaran yang dibawanya Sebaliknya, kita tidak akan menemukan dalam Alkitab, Weda, Tripitaka atau Kitab Suci agama apa pun mencantumkan teks-teks Al-Quran. Mengapa? Kitab Suci dari agama lain ini yakin 100 persen akan kenbenaran yang dibawanya sehingga ia teguh berdiri di atasnya..
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
30. Muhammad Rahmat bagi Semesta Alam
Muslim beranggapan bahwa Isa datang hanya untuk orang Yahudi. Sebaliknya Muhammad datang untuk menjadi rahmat bagi segala bangsa. Klaim tersebut didasarkan pada ayat berikut ini.
”Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (Surat 21:107).
Pernyataan Al-Quran itu ditafsirkan oleh Islam dengan logika berikut ini.
“Muhammad diutus menjadi rahmat bagi semesta alam. Kalau Muhammad adalah rahmat bagi semesta alam, maka tidak ada orang lain lagi yang dapat menjadi rahmat bagi semesta alam. Artinya hanya Muhammadlah yang dapat dikatakan rahmat bagi semesta alam. Oleh karena hanya Muhammad adalah satu-satunya rahmat bagi semesta alam, maka orang lain (nabi lain) PASTI tidak menjadi rahmat bagi bangsa lainnya.”
Jika Surat 21:107 di atas menjadi pendasarannya, maka kita dapat melihat bahwa begitu banyak kerancuan logis di dalamnya manakala kita melihat pernyataan Allah di tempat lain di dalam Al-QuranNya.
Pertama, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat….”(Surat 256).
Paling sedikit Islam mengakui bahwa tidak ada paksaan untuk menerima Islam dan menjadikan Muhammad sebagai rahmat bagi yang menolaknya. Dengan demikian, Muhammad tidak dapat diklaim sebagai rahmat bagi semesta alam sebab Allah memberi kebebasan untuk menolak rahmat itu. Artinya rahmat itu tidak otomatis berlaku bagi mereka yang menolak Allah dan Muhammad. Muhammad tidak dapat menjadi seperti matahari yang terbit bagi orang kafir maupun bagi orang beriman, Muhammad tidak dapat menjadi bagaikan udara yang dapat dihirup oleh orang baik maupun orang jahat. Jika Muhammad adalah rahmat bagi semesta alam, maka dia seharusnya seperti matahari dan udara; ia bisa memberi kehidupan bagi orang baik maupun orang jahat. Kita tahu bahwa Allah dan Muhammad hanya baik bagi bagi orang beriman (Islam) saja. Itulah sebabnya semua orang yang kafir diperintahkan oleh Allah untuk dimusnahkan.
Kedua, “Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?” (Surat 10:99).
Dari sini kita dapat melihat bahwa Muhammad tidak diizinkan oleh Allah untuk menjadi rahmat bagi mereka yang dikehendakiNya untuk tidak beriman. Patut dicermati bahwa Allahlah yang menyebabkan seseorang tidak percaya (beriman) kepadaNya. Bandingkan pernyataan Allah berikut ini:
“Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (Surat 10:100).
Ayat-ayat di atas membuktikan bahwa Allah tidak menghendaki Muhammad menjadi rahmat bagi semesta alam. Dia hanya menghendaki Muhammad menjadi rahmat bagi semua orang yang beriman kepada Allah dan nabi besarNya. Itu berarti juga bahwa Muhammad tidak dapat dipaksakan untuk menjadi rahmat, paling sedikit, bagi orang kafir yang tidak mengikuti ajaran Allahnya.
Ketiga, “Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku" (Surat 109:1-6).
Kita dapat merasakan bagaimana Allah membedakan dengan jelas agama Islam dan non Islam. Dia tidak memaksakan agama Islam untuk dipilih. Allah mengakui adanya pluralisme agama. Muhammad menjadi rahmat bagi mereka yang beragama Islam dan bukan bagi non Islam. Muhammad dan Allah sangat membenci orang-orang non Islam, maka bagaimana mungkin Muhammad dapat menjadi rahmat bagi mereka? Cermatilah perkataan Allah berikut ini:
“[47.4] Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka PANCUNGLAH BATANG LEHER MEREKA. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.”
Perhatikan juga pernyataan sepihak Allah dan Muhammad berikut ini:
[5.82] Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.”
Sangat tidak masuk akal Anda menjadi rahmat bagi orang yang Anda benci, bagi orang yang hendaki Anda pancung dan bunuh. Anda tak mungkin menjadi rahmat bagi musuh Anda. Muhammad bukan rahmat bagi semesta alam, tetapi hanya menjadi rahmat bagi kaum Islam. Perhatikan perintah Allahberikut ini kepada Muhammad dan Islam:
“ [9.29] Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Keempat, [9.36] “Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya ALLAH BESERTA ORANG-ORANG YANG BERTAQWA.
Bagaimana mungkin Muhammad dapat menjadi rahmat bagi semesta alam, sedangkan Allah hanya beserta orang-orang yang bertaqwa. Apakah seseorang dapat menerima rahmat dari Muhammad, sementara Allah tidak beserta orang tersebut?
Pertentangan logis yang kita temukan dalam Al-Quran sulit didamaikan. Jadi, kesimpulannya, Muhammad bukan rahmat bagi semesta alam, tetapi rahmat bagi orang yang menginani dia dan Allahnya.
Muslim beranggapan bahwa Isa datang hanya untuk orang Yahudi. Sebaliknya Muhammad datang untuk menjadi rahmat bagi segala bangsa. Klaim tersebut didasarkan pada ayat berikut ini.
”Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (Surat 21:107).
Pernyataan Al-Quran itu ditafsirkan oleh Islam dengan logika berikut ini.
“Muhammad diutus menjadi rahmat bagi semesta alam. Kalau Muhammad adalah rahmat bagi semesta alam, maka tidak ada orang lain lagi yang dapat menjadi rahmat bagi semesta alam. Artinya hanya Muhammadlah yang dapat dikatakan rahmat bagi semesta alam. Oleh karena hanya Muhammad adalah satu-satunya rahmat bagi semesta alam, maka orang lain (nabi lain) PASTI tidak menjadi rahmat bagi bangsa lainnya.”
Jika Surat 21:107 di atas menjadi pendasarannya, maka kita dapat melihat bahwa begitu banyak kerancuan logis di dalamnya manakala kita melihat pernyataan Allah di tempat lain di dalam Al-QuranNya.
Pertama, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat….”(Surat 256).
Paling sedikit Islam mengakui bahwa tidak ada paksaan untuk menerima Islam dan menjadikan Muhammad sebagai rahmat bagi yang menolaknya. Dengan demikian, Muhammad tidak dapat diklaim sebagai rahmat bagi semesta alam sebab Allah memberi kebebasan untuk menolak rahmat itu. Artinya rahmat itu tidak otomatis berlaku bagi mereka yang menolak Allah dan Muhammad. Muhammad tidak dapat menjadi seperti matahari yang terbit bagi orang kafir maupun bagi orang beriman, Muhammad tidak dapat menjadi bagaikan udara yang dapat dihirup oleh orang baik maupun orang jahat. Jika Muhammad adalah rahmat bagi semesta alam, maka dia seharusnya seperti matahari dan udara; ia bisa memberi kehidupan bagi orang baik maupun orang jahat. Kita tahu bahwa Allah dan Muhammad hanya baik bagi bagi orang beriman (Islam) saja. Itulah sebabnya semua orang yang kafir diperintahkan oleh Allah untuk dimusnahkan.
Kedua, “Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?” (Surat 10:99).
Dari sini kita dapat melihat bahwa Muhammad tidak diizinkan oleh Allah untuk menjadi rahmat bagi mereka yang dikehendakiNya untuk tidak beriman. Patut dicermati bahwa Allahlah yang menyebabkan seseorang tidak percaya (beriman) kepadaNya. Bandingkan pernyataan Allah berikut ini:
“Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (Surat 10:100).
Ayat-ayat di atas membuktikan bahwa Allah tidak menghendaki Muhammad menjadi rahmat bagi semesta alam. Dia hanya menghendaki Muhammad menjadi rahmat bagi semua orang yang beriman kepada Allah dan nabi besarNya. Itu berarti juga bahwa Muhammad tidak dapat dipaksakan untuk menjadi rahmat, paling sedikit, bagi orang kafir yang tidak mengikuti ajaran Allahnya.
Ketiga, “Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku" (Surat 109:1-6).
Kita dapat merasakan bagaimana Allah membedakan dengan jelas agama Islam dan non Islam. Dia tidak memaksakan agama Islam untuk dipilih. Allah mengakui adanya pluralisme agama. Muhammad menjadi rahmat bagi mereka yang beragama Islam dan bukan bagi non Islam. Muhammad dan Allah sangat membenci orang-orang non Islam, maka bagaimana mungkin Muhammad dapat menjadi rahmat bagi mereka? Cermatilah perkataan Allah berikut ini:
“[47.4] Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka PANCUNGLAH BATANG LEHER MEREKA. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.”
Perhatikan juga pernyataan sepihak Allah dan Muhammad berikut ini:
[5.82] Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.”
Sangat tidak masuk akal Anda menjadi rahmat bagi orang yang Anda benci, bagi orang yang hendaki Anda pancung dan bunuh. Anda tak mungkin menjadi rahmat bagi musuh Anda. Muhammad bukan rahmat bagi semesta alam, tetapi hanya menjadi rahmat bagi kaum Islam. Perhatikan perintah Allahberikut ini kepada Muhammad dan Islam:
“ [9.29] Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Keempat, [9.36] “Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya ALLAH BESERTA ORANG-ORANG YANG BERTAQWA.
Bagaimana mungkin Muhammad dapat menjadi rahmat bagi semesta alam, sedangkan Allah hanya beserta orang-orang yang bertaqwa. Apakah seseorang dapat menerima rahmat dari Muhammad, sementara Allah tidak beserta orang tersebut?
Pertentangan logis yang kita temukan dalam Al-Quran sulit didamaikan. Jadi, kesimpulannya, Muhammad bukan rahmat bagi semesta alam, tetapi rahmat bagi orang yang menginani dia dan Allahnya.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
WOW...
Jadi sekarang ABI bukan sekedar NEWBE KRISTEN lagi toh....?
Sekarang kamu sudah selevel Missionaris.
Kalau begitu saya harap kalau sekarang ada yang berdebat tentang keyakinanmu yang sekarang, Saya harap kamu berani menjawab, dan tidak berdalih yang paling benar dan masih baru, bla.....bla........bla.............bla.............bla.........................
Jadi sekarang ABI bukan sekedar NEWBE KRISTEN lagi toh....?
Sekarang kamu sudah selevel Missionaris.
Kalau begitu saya harap kalau sekarang ada yang berdebat tentang keyakinanmu yang sekarang, Saya harap kamu berani menjawab, dan tidak berdalih yang paling benar dan masih baru, bla.....bla........bla.............bla.............bla.........................
Satu-Dua-Tiga- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 484
Reputation : -23
Points : 5305
Registration date : 2011-09-18
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
Satu-Dua-Tiga wrote:WOW...
Jadi sekarang ABI bukan sekedar NEWBE KRISTEN lagi toh....?
Sekarang kamu sudah selevel Missionaris.
Kalau begitu saya harap kalau sekarang ada yang berdebat tentang keyakinanmu yang sekarang, Saya harap kamu berani menjawab, dan tidak berdalih yang paling benar dan masih baru, bla.....bla........bla.............bla.............bla.........................
Yang saya "alergi" adalah kalau judul posting islam, eh malah ngebahas kristen. Gak sreg aja kalau seperti. Di 12 post terbaru ini ABI MEMPOSISIKAN DIRI PADA APA YG SAYA YAKINI DAN TAHU BENAR. GAK MASALAH KOQ KALAU NGEBAHAS KRISTEN. LITA BISA SALING BERBAGI.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
Apalagi memalsukan ayat AL-QUR`AN yang diedit-edit. dan diisikan dengan Ajaran KRisten. dan juga WEB ISLAM, yg AYAT-AYAT AL-Qur`an nya di edit sedemikian rupa sehingga menjadikannya dengan Dasar Kristenisasi.Akal Budi Islam wrote:Satu-Dua-Tiga wrote:WOW...
Jadi sekarang ABI bukan sekedar NEWBE KRISTEN lagi toh....?
Sekarang kamu sudah selevel Missionaris.
Kalau begitu saya harap kalau sekarang ada yang berdebat tentang keyakinanmu yang sekarang, Saya harap kamu berani menjawab, dan tidak berdalih yang paling benar dan masih baru, bla.....bla........bla.............bla.............bla.........................
Yang saya "alergi" adalah kalau judul posting islam, eh malah ngebahas kristen. Gak sreg aja kalau seperti. Di 12 post terbaru ini ABI MEMPOSISIKAN DIRI PADA APA YG SAYA YAKINI DAN TAHU BENAR. GAK MASALAH KOQ KALAU NGEBAHAS KRISTEN. LITA BISA SALING BERBAGI.
Hebat dah ? Sampai-sampai ditulis dalam tulisan Al-Qur`an, supaya "Blur" nya berhasil, dan dianggap sebagai Kitab Al-Qur`an.
Satu-Dua-Tiga- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 484
Reputation : -23
Points : 5305
Registration date : 2011-09-18
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
Satu-Dua-Tiga wrote:Apalagi memalsukan ayat AL-QUR`AN yang diedit-edit. dan diisikan dengan Ajaran KRisten. dan juga WEB ISLAM, yg AYAT-AYAT AL-Qur`an nya di edit sedemikian rupa sehingga menjadikannya dengan Dasar Kristenisasi.Akal Budi Islam wrote:Satu-Dua-Tiga wrote:WOW...
Jadi sekarang ABI bukan sekedar NEWBE KRISTEN lagi toh....?
Sekarang kamu sudah selevel Missionaris.
Kalau begitu saya harap kalau sekarang ada yang berdebat tentang keyakinanmu yang sekarang, Saya harap kamu berani menjawab, dan tidak berdalih yang paling benar dan masih baru, bla.....bla........bla.............bla.............bla.........................
Yang saya "alergi" adalah kalau judul posting islam, eh malah ngebahas kristen. Gak sreg aja kalau seperti. Di 12 post terbaru ini ABI MEMPOSISIKAN DIRI PADA APA YG SAYA YAKINI DAN TAHU BENAR. GAK MASALAH KOQ KALAU NGEBAHAS KRISTEN. LITA BISA SALING BERBAGI.
Hebat dah ? Sampai-sampai ditulis dalam tulisan Al-Qur`an, supaya "Blur" nya berhasil, dan dianggap sebagai Kitab Al-Qur`an.
Bicara seperti itu gak ada faedahnya, baik bagimu maupun buat ABI!! Gak perlu senaif itu dalam berpikir!!!
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
Gw cuma minta diberikan rujukan ayat-ayatnya di bible dari ungkapan si_ABI sbb. :
Seorang intelektual seperti si-ABI tentunya tidak berharap kalau dikatakan orang hanya bisa omong doang (omdo), iya kan...??
Akal Bulus wrote:
Di dalam teks-teks tersebut; Yesus menceriterakan secara jelas dan tuntas bahwa Tuhan telah menjadi manusia. Ia mengambil bagian dalam kerapuhan manusiawi kita. Dia bertindak demikian, karena Dia mencintai kita. Dia memandang kita adalah anak dan bukan hamba. Untuk merealisasikan cintaNya, Dia membuat diriNya seperti kita. Tujuannya jelas agar kita dapat mengenal Dia sesuai dengan kesanggupan kita dan bukan sesuai dengan kesanggupan Dia. Kita tidak sanggup menerima Dia kalau Dia datang sebagai Tuhan Yang Ajaib, Perkasa dan di luar kemanusiaan kita. Karena Tuhan telah menjadi seperti kita, maka kita memiliki pengharapan; yang oleh Dia kita sampai kepada Tuhan.
Seorang intelektual seperti si-ABI tentunya tidak berharap kalau dikatakan orang hanya bisa omong doang (omdo), iya kan...??
Gerabah- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7217
Registration date : 2011-11-15
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
DISINI TERLIHAT SEBENARNYA ACUAN POKOKNYA ITU DARI PENDAPAT ORANG LAIN (PAULUS & YOHANES baik surat atau yg katanya WAHYU YESUS) SEDANGKAN PERNYATAAN-PERNYATAAN TUHAN (di PL) DAN PERNYATAAN-PERNYATAAN YESUS (di PB) ITU HANYA SEBAGAI PENDUKUNG SAJA.
Akal Bulus wrote:
22. Ketuhanan Yesus
Kami mencatatkan beberapa diantaranya untuk Anda sebagaimana tertulis dalam Alkitab sbb.:
(AYAT-AYAT di PL & PB)
a. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya dan namanya disebutkan orang: Penashat Ajaib, Elohim Yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Yes 9:5)
b. “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya, Yehuda akan dibebaskan, dan israel akan hidup dengan tenteram dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: “TUHAN keadilan kita” (Yer 23:5-6).
c. “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel – yang berarti: Elohim menyertai kita” (Mat 1:23)
d. “Demi Elohim yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah atau tidak?” Jawab Yesus: Engkau telah mengatakannya. 26:63-64).
f. “Ia berkata kepada mereka: “BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga”. Sebab itu orang-orang yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuhNya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Elohim adalah bapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Elohim” (Yoh 5:17-18)
g. “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30)
h. “Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempar Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Elohim dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diriMu dengan Allah.” (Yoh 10:33)
i. “Masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutusNya ke dalam dunia: “Engkau menghujat Elohim! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?” (Yoh 10:36)
j. “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal BapaKu. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia. Kata Filipus kepadaNya: “Tuhan, tunjukan Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami”. Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lamaAku bersama-sama kamu Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percyakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?…” (Yoh 14:7-10)
AYAT-AYAT DIATAS DIPAKSA UNTUK MENDUKUNG AYAT-AYAT DIBAWAH INI (ACUAN POKOKNYA) dimana dengan tegas menyatakan "Yesus adalah elohim -Tuhan-"
Akal bulus wrote:
(PENDAPAT PAULUS & YOHANES)
e. “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Elohim dan Firman itu adalah Elohim (Yoh 1:1)--->ini pendapat siapa nggak jelas
k. “Tetapi tentang Anak, Ia (Yahwe) berkata: “TahtaMu ya Elohim tetap untuk seterusnya dan selamanya dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran” (Ibr 1:8]
l. “Ia adalah Elohim yang harus dipuji sampaiselama-lamanya. Amin” (Rom 9:5)
m. “Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang benar; di dalam anakNya Yesus Kristus. Dia adalah Elohim yang benar dan hidup yang kekal” (1Yoh 5:20).
n. “Aku (Yesus) adalah Alfa dan Omega, firman Yahwe Elohim, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa” (Why 1:. “…jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan yang Akhir dan yang Hidup, Aku telah mati, namun lihatlah Aku hidup sampai selama-lamanya…” (Why 1:17-18].
SENGAJA DITULIS TERBALIK OLEH SI-ABI, AGAR TIDAK KELIATAN BAHWA SEBENARNYA ACUAN POKOK DARI KETUHANAN YESUS ITU DARI PENDAPAT PAULUS & (yang katanya) YOHANES, UNTUK Yohanes pasal 1 NGGAK JELAS PENDAPAT SIAPA ITU.
Gerabah- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7217
Registration date : 2011-11-15
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
Gak ada faedahnya apanya?Akal Budi Islam wrote:Satu-Dua-Tiga wrote:Apalagi memalsukan ayat AL-QUR`AN yang diedit-edit. dan diisikan dengan Ajaran KRisten. dan juga WEB ISLAM, yg AYAT-AYAT AL-Qur`an nya di edit sedemikian rupa sehingga menjadikannya dengan Dasar Kristenisasi.Akal Budi Islam wrote:Satu-Dua-Tiga wrote:WOW...
Jadi sekarang ABI bukan sekedar NEWBE KRISTEN lagi toh....?
Sekarang kamu sudah selevel Missionaris.
Kalau begitu saya harap kalau sekarang ada yang berdebat tentang keyakinanmu yang sekarang, Saya harap kamu berani menjawab, dan tidak berdalih yang paling benar dan masih baru, bla.....bla........bla.............bla.............bla.........................
Yang saya "alergi" adalah kalau judul posting islam, eh malah ngebahas kristen. Gak sreg aja kalau seperti. Di 12 post terbaru ini ABI MEMPOSISIKAN DIRI PADA APA YG SAYA YAKINI DAN TAHU BENAR. GAK MASALAH KOQ KALAU NGEBAHAS KRISTEN. LITA BISA SALING BERBAGI.
Hebat dah ? Sampai-sampai ditulis dalam tulisan Al-Qur`an, supaya "Blur" nya berhasil, dan dianggap sebagai Kitab Al-Qur`an.
Bicara seperti itu gak ada faedahnya, baik bagimu maupun buat ABI!! Gak perlu senaif itu dalam berpikir!!!
WAh... kamu ini Payah sekali ya...
Lalu kenapa juga kamu membuat Thread "Saran Islam" di isi dengan kristenisasi? Apa maksudnya?
Satu-Dua-Tiga- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 484
Reputation : -23
Points : 5305
Registration date : 2011-09-18
Re: Saran muslim (2): bandingkan Islam dgn Kristen
Satu-Dua-Tiga wrote:Gak ada faedahnya apanya?Akal Budi Islam wrote:Satu-Dua-Tiga wrote:Apalagi memalsukan ayat AL-QUR`AN yang diedit-edit. dan diisikan dengan Ajaran KRisten. dan juga WEB ISLAM, yg AYAT-AYAT AL-Qur`an nya di edit sedemikian rupa sehingga menjadikannya dengan Dasar Kristenisasi.Akal Budi Islam wrote:Satu-Dua-Tiga wrote:WOW...
Jadi sekarang ABI bukan sekedar NEWBE KRISTEN lagi toh....?
Sekarang kamu sudah selevel Missionaris.
Kalau begitu saya harap kalau sekarang ada yang berdebat tentang keyakinanmu yang sekarang, Saya harap kamu berani menjawab, dan tidak berdalih yang paling benar dan masih baru, bla.....bla........bla.............bla.............bla.........................
Yang saya "alergi" adalah kalau judul posting islam, eh malah ngebahas kristen. Gak sreg aja kalau seperti. Di 12 post terbaru ini ABI MEMPOSISIKAN DIRI PADA APA YG SAYA YAKINI DAN TAHU BENAR. GAK MASALAH KOQ KALAU NGEBAHAS KRISTEN. LITA BISA SALING BERBAGI.
Hebat dah ? Sampai-sampai ditulis dalam tulisan Al-Qur`an, supaya "Blur" nya berhasil, dan dianggap sebagai Kitab Al-Qur`an.
Bicara seperti itu gak ada faedahnya, baik bagimu maupun buat ABI!! Gak perlu senaif itu dalam berpikir!!!
WAh... kamu ini Payah sekali ya...
Lalu kenapa juga kamu membuat Thread "Saran Islam" di isi dengan kristenisasi? Apa maksudnya?
Perkataanmu yang berikut ini gak ada faedahnya!!
Apalagi memalsukan ayat AL-QUR`AN yang diedit-edit. dan diisikan dengan Ajaran KRisten. dan juga WEB ISLAM, yg AYAT-AYAT AL-Qur`an nya di edit sedemikian rupa sehingga menjadikannya dengan Dasar Kristenisasi.
Hebat dah ? Sampai-sampai ditulis dalam tulisan Al-Qur`an, supaya "Blur" nya berhasil, dan dianggap sebagai Kitab Al-Qur`an.
Gak ada yg ngedit2, tetapi meluruskan!!! Gak ada yg mengisi Alquran dgn ajaran Kristen lalu menjadikan dasar kristen. Ngerti???
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Similar topics
» Saran muslim (10): bandingkan Islam dgn Kristen
» Saran muslim (11): bandingkan Islam dgn Kristen
» Saran muslim (4): bandingkan Islam dgn Kristen
» Saran muslim (11): bandingkan Islam dgn Kristen
» Saran muslim (4): bandingkan Islam dgn Kristen
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin