Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 30 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 30 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Saran muslim (10): bandingkan Islam dgn Kristen
Page 1 of 1
Saran muslim (10): bandingkan Islam dgn Kristen
81. Allah Menolak Tobat
Orang Islam mengajarkan bahwa Allah menerima semua orang yang mau bertobat kepadaNya. Klaim tersebut ternyata tidak sesuai dengan kesaksian Alquran. Firaun yang tadinya tidak percaya kepada sesembahan Musa ingin bertobat. Namun niat tobatnya ini ternyata ditolak oleh Allah.
“[10.90] Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
Pengakuan orang (Firaun) yang hendak menemui ajal ini ditanggapi oleh Allah:
“ [10.91] Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” “[40.45] …dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. [40.46] Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras".
Menurut cara pikir orang Islam, sikap Allah itu sudah tepat sebab Allah hanya menerima tobat dari orang beriman (maksudnya, kalau orang beriman bersalah lalu memohon ampun, maka permohonan mereka itulah yang dikabulkan. Sedangkan permintaan dan pengakuan orang kafir ditolak). Tidak salah kalau kita katakan bahwa Allah sedikitnya menaruh dendam.
Uniknya, setelah nyawa Firaun dibinasakan, Allah justeru beriktiar menyelamatkan jasadnya (agar tidak hilang lenyap ditelan laut Merah). Tujuannya agar menimbulkan efek jera bagi mereka yang menyaksikannya.
[10.92] Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.
Metode khas Allah.! Diharapkan para pemujaNya tunduk dan takut kepadaNya, tahu dan kenal bahwa Allah adalah sosok yang murka terhadap manusia yang menolak dan tidak tunduk kepadaNya. Orang harus tahu bahwa Allah adalah Allah yang murka dan dendam, menolak tobat dari pendosa berat dan karena itu harus ditakuti. Allah menolak tobat Firaun. Jika Allah menerima tobat Firaun, maka Dia akan dikenang sebagai sosok yang lemah. Allah menginginkan agar Ia dikenang sebagai sosok yang ganas dan menakutkan.
Berbeda dengan Allah, Yesus sama sekali lain. Ketika seorang penjahat mengalami nasip mirip Firaun dan nyawanya hampir meregang, ia memohon ampun kepada Yesus. Ketika itu juga Yesus memaafkan dan mengampuninya, dan bahkan si penjahat itu masuk sorga dengan damai sejahtera.
“ Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi". Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:33-43).
Yesus tampil sebagai sosok yang benar-benar pengampun dan penyelamat, bukan pendendam. Ia menghadirkan harapan baru bagi kaum pendosa yang mau bertobat.
Orang Islam mengajarkan bahwa Allah menerima semua orang yang mau bertobat kepadaNya. Klaim tersebut ternyata tidak sesuai dengan kesaksian Alquran. Firaun yang tadinya tidak percaya kepada sesembahan Musa ingin bertobat. Namun niat tobatnya ini ternyata ditolak oleh Allah.
“[10.90] Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
Pengakuan orang (Firaun) yang hendak menemui ajal ini ditanggapi oleh Allah:
“ [10.91] Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” “[40.45] …dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. [40.46] Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras".
Menurut cara pikir orang Islam, sikap Allah itu sudah tepat sebab Allah hanya menerima tobat dari orang beriman (maksudnya, kalau orang beriman bersalah lalu memohon ampun, maka permohonan mereka itulah yang dikabulkan. Sedangkan permintaan dan pengakuan orang kafir ditolak). Tidak salah kalau kita katakan bahwa Allah sedikitnya menaruh dendam.
Uniknya, setelah nyawa Firaun dibinasakan, Allah justeru beriktiar menyelamatkan jasadnya (agar tidak hilang lenyap ditelan laut Merah). Tujuannya agar menimbulkan efek jera bagi mereka yang menyaksikannya.
[10.92] Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.
Metode khas Allah.! Diharapkan para pemujaNya tunduk dan takut kepadaNya, tahu dan kenal bahwa Allah adalah sosok yang murka terhadap manusia yang menolak dan tidak tunduk kepadaNya. Orang harus tahu bahwa Allah adalah Allah yang murka dan dendam, menolak tobat dari pendosa berat dan karena itu harus ditakuti. Allah menolak tobat Firaun. Jika Allah menerima tobat Firaun, maka Dia akan dikenang sebagai sosok yang lemah. Allah menginginkan agar Ia dikenang sebagai sosok yang ganas dan menakutkan.
Berbeda dengan Allah, Yesus sama sekali lain. Ketika seorang penjahat mengalami nasip mirip Firaun dan nyawanya hampir meregang, ia memohon ampun kepada Yesus. Ketika itu juga Yesus memaafkan dan mengampuninya, dan bahkan si penjahat itu masuk sorga dengan damai sejahtera.
“ Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi". Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:33-43).
Yesus tampil sebagai sosok yang benar-benar pengampun dan penyelamat, bukan pendendam. Ia menghadirkan harapan baru bagi kaum pendosa yang mau bertobat.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Agama yang disempurnakan
82. Agama Yang Disempurnakan
Satu-satunya agama yang disempurnakan oleh Allah adalah Islam. Mengapa demikian? Allah pasti tahu bahwa Islam pada dasarnya adalah agama yang tidak sempurna dan banyak menyimpang dari agama monoteis terdahulu. Allah berkata:
“[5.3] Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Menarik bahwa Allah menyempurnakan agama Islam dengan “menyesuaikan agama itu dengan agama Yahudi”. Mengapa Allah perlu menyempurnakan agama itu? Jawabannya: “sesuatu yang disempurnakan karena pada dasarnya sesuatu itu tidak sempurna”. Pernyataan Allah ini seringkali dipakai sebagai pendasaran kaum Islam untuk mengklaim bahwa Islamlah agama yang paling benar. Klaim itu tidak sesuai dengan pengakuan Alquran di atas. Islam diridhai Allah, tetapi bukan satu-satunya agama yang diridhai Allah dan benar. Allah bersabda:
“[2.256] Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Pernyataan Allah ini mengandaikan bahwa orang boleh bebas memilih agama Islam atau tidak. Allah berkata lagi:
“[109.5] Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. [109.6] Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".
Jadi, Allah mengakui eksistensi agama-agama. Mengapa? Jawabannya karena Islam bukanlah satu-satunya agama yang benar. Islam adalah salah satu agama yang diridhai Allah. Bukankah Allah juga mengakui eksistensi agama Yahaudi dan Kristen? Bukankah Muhammad diperintahkan untuk menegakkan Taurat, Zabur dan Injil?
[5.68] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.”
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu”. Pernyataan Allah ini tidak menunjukkan bahwa Islamlah agama yang benar. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
“Seorang ibu Muslim menolak keras puterinya menikah dengan orang Yahudi. Ibu tersebut bahkan mengancam membunuh anaknya jika ia tetap nekad menikah dengan pria idamannya. Lama kelamaan hatinya luluh juga. Ibu muslim itu akhirnya menyempurnakan dan meridhai pernikahan putrinya. Menurut Islam pernikahan diluar Islam tidak benarbukan? Nah, disempurnakan dan diridhai tidak berarti benar. Seandainya Islam adalah agama yang benar, mengapa Allah tidak lansung saja mengatakan bahwa bahwa “Islam adalah satu-satunya agama yang benar”?
Bandingkan pernyataan Alkitab berikut ini:
“Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (Yohanes 14:5-7)
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah Para Rasul)
“Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. (2Timotius 3:15)
“Kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus…Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. “ (2 Petrus 1:1.11)
Satu-satunya agama yang disempurnakan oleh Allah adalah Islam. Mengapa demikian? Allah pasti tahu bahwa Islam pada dasarnya adalah agama yang tidak sempurna dan banyak menyimpang dari agama monoteis terdahulu. Allah berkata:
“[5.3] Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Menarik bahwa Allah menyempurnakan agama Islam dengan “menyesuaikan agama itu dengan agama Yahudi”. Mengapa Allah perlu menyempurnakan agama itu? Jawabannya: “sesuatu yang disempurnakan karena pada dasarnya sesuatu itu tidak sempurna”. Pernyataan Allah ini seringkali dipakai sebagai pendasaran kaum Islam untuk mengklaim bahwa Islamlah agama yang paling benar. Klaim itu tidak sesuai dengan pengakuan Alquran di atas. Islam diridhai Allah, tetapi bukan satu-satunya agama yang diridhai Allah dan benar. Allah bersabda:
“[2.256] Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Pernyataan Allah ini mengandaikan bahwa orang boleh bebas memilih agama Islam atau tidak. Allah berkata lagi:
“[109.5] Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. [109.6] Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".
Jadi, Allah mengakui eksistensi agama-agama. Mengapa? Jawabannya karena Islam bukanlah satu-satunya agama yang benar. Islam adalah salah satu agama yang diridhai Allah. Bukankah Allah juga mengakui eksistensi agama Yahaudi dan Kristen? Bukankah Muhammad diperintahkan untuk menegakkan Taurat, Zabur dan Injil?
[5.68] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.”
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu”. Pernyataan Allah ini tidak menunjukkan bahwa Islamlah agama yang benar. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
“Seorang ibu Muslim menolak keras puterinya menikah dengan orang Yahudi. Ibu tersebut bahkan mengancam membunuh anaknya jika ia tetap nekad menikah dengan pria idamannya. Lama kelamaan hatinya luluh juga. Ibu muslim itu akhirnya menyempurnakan dan meridhai pernikahan putrinya. Menurut Islam pernikahan diluar Islam tidak benarbukan? Nah, disempurnakan dan diridhai tidak berarti benar. Seandainya Islam adalah agama yang benar, mengapa Allah tidak lansung saja mengatakan bahwa bahwa “Islam adalah satu-satunya agama yang benar”?
Bandingkan pernyataan Alkitab berikut ini:
“Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (Yohanes 14:5-7)
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah Para Rasul)
“Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. (2Timotius 3:15)
“Kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus…Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. “ (2 Petrus 1:1.11)
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Otoritas Agama
83. Otoritas Agama
Berkaitan dengan topik ini, Molyadi Samuel AM mewakili pandangan Islam menulis:
“Kitab Suci [maksudnya Weda, Tripitaka, Alkitab dan Alquran, dll) adalah sumber otoritas final bagi orang beriman. Dalam menjalani hidup, solusinya harus dirujuk kepada Kitab Suci” (Molyadi Samuel AM, Indeks Kesalahan Alkitab, 2006 hlm.ix).
Jika pandangan ini dipegang secara konsisten, maka banyak hal yang tidak sesuai dengan Alquran dalam pandangan Islam harus ditolak, antara lain:
1. Sunat.
2. Perempuan tidak disunat
3. Shalat 5 waktu
4. Laporan (Hadis) bahwa Muhammad membuat mujizat
5. Muhammad tidak berdosa
6. Penyembahan Kab’ah di Mekkah
7. Nabi Muhammad sudah masuk sorga
8. Nabi Muhammad yang memiliki istri lebih dari 9 orang
9. Dan lain-lain
Jadi, Kitab Suci sebagai satu-satunya otoritas final ajaran suatu agama tidaklah relevan. Ada banyak tradisi keagamaan yang tidak tercatat dalam dalam Alquran. Islam sendiri mengakui bahwa disamping Alquran, ada Hadis yang wajib dipakai sebagai dasar iman Islam. Itulah sebabnya, jikalau Anda ingin memahami tradisi penyembahan Islam, Anda harus mempelajari Alquran dan Hadis. Kedua kitab tersebut diyakini sebagai sumber iman yang otoritatif. Pernyataan-pernyataan dalam Alquran tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa bantuan hadis, kedua kitab itu tidak dapat pula dipahami tanpa ditafsirkan oleh otoritas tertentu.
Demikian juga kalau Anda ingin mempelajari dasar-dasar iman Kristen. Anda tidak hanya mempelajari Alkitab, tetapi juga Tradisi dan Magisterium Gereja. Iman yang diterima dan dihayati oleh para pendahulu bukan melulu diatur oleh Kitab Suci, tetapi juga oleh otoritas pimpinan komunitas. Dengan demikian, otentisitas iman asali dapat dijamin.
Berkaitan dengan topik ini, Molyadi Samuel AM mewakili pandangan Islam menulis:
“Kitab Suci [maksudnya Weda, Tripitaka, Alkitab dan Alquran, dll) adalah sumber otoritas final bagi orang beriman. Dalam menjalani hidup, solusinya harus dirujuk kepada Kitab Suci” (Molyadi Samuel AM, Indeks Kesalahan Alkitab, 2006 hlm.ix).
Jika pandangan ini dipegang secara konsisten, maka banyak hal yang tidak sesuai dengan Alquran dalam pandangan Islam harus ditolak, antara lain:
1. Sunat.
2. Perempuan tidak disunat
3. Shalat 5 waktu
4. Laporan (Hadis) bahwa Muhammad membuat mujizat
5. Muhammad tidak berdosa
6. Penyembahan Kab’ah di Mekkah
7. Nabi Muhammad sudah masuk sorga
8. Nabi Muhammad yang memiliki istri lebih dari 9 orang
9. Dan lain-lain
Jadi, Kitab Suci sebagai satu-satunya otoritas final ajaran suatu agama tidaklah relevan. Ada banyak tradisi keagamaan yang tidak tercatat dalam dalam Alquran. Islam sendiri mengakui bahwa disamping Alquran, ada Hadis yang wajib dipakai sebagai dasar iman Islam. Itulah sebabnya, jikalau Anda ingin memahami tradisi penyembahan Islam, Anda harus mempelajari Alquran dan Hadis. Kedua kitab tersebut diyakini sebagai sumber iman yang otoritatif. Pernyataan-pernyataan dalam Alquran tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa bantuan hadis, kedua kitab itu tidak dapat pula dipahami tanpa ditafsirkan oleh otoritas tertentu.
Demikian juga kalau Anda ingin mempelajari dasar-dasar iman Kristen. Anda tidak hanya mempelajari Alkitab, tetapi juga Tradisi dan Magisterium Gereja. Iman yang diterima dan dihayati oleh para pendahulu bukan melulu diatur oleh Kitab Suci, tetapi juga oleh otoritas pimpinan komunitas. Dengan demikian, otentisitas iman asali dapat dijamin.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Teror terhadap istri
84 Teror Terhadap Istri
Dasar praktek Sunat tidak ditemukan dalam Alquran, sebaliknya dasar praktek menganiaya istri direstui oleh Allah.
“[4.34] Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan PISAHKANLAH MEREKA DI TEMPAT TIDUR MEREKA DAN PUKULLAH MEREKA. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Perintah Allah ini membuktikan bahwa perempuan lebih rendah dari laki-laki. Wanita direndahkan, sedangkan laki-laki ditinggikan.
Dasar praktek Sunat tidak ditemukan dalam Alquran, sebaliknya dasar praktek menganiaya istri direstui oleh Allah.
“[4.34] Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan PISAHKANLAH MEREKA DI TEMPAT TIDUR MEREKA DAN PUKULLAH MEREKA. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Perintah Allah ini membuktikan bahwa perempuan lebih rendah dari laki-laki. Wanita direndahkan, sedangkan laki-laki ditinggikan.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Islam serba boleh
85. Islam Serba Boleh
Satu-satunya agama yang paling rendah tuntutan moralnya adalah Islam. Alquran berkata:
“[2.286] Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Beberapa hal yang dalam agama lain dilarang, sebaliknya justeru dalam Islam dianjurkan.
1. Membunuh boleh (QS 47:4)
2. Wajib berperang (2:216)
3. Berzinah boleh (QS 23:1-7)
4. Berdusta boleh (QS 34:54, QS 8:43)
5. Kawin Cerai boleh (QS 33:28)
6. Berzinah dengan Mantan Isteri boleh (QS 33:51)
7. Menceraikan Isteri Anak Angkat boleh (QS 33:36-38)
8. Poligami boleh (QS 4:3)
9. Balas Dendam boleh (QS 16:126, 5:33)
10. Bersumpah Palsu boleh (QS 5:89)
11. Menganiaya Isteri boleh (QS 4:34)
12. Beristri sementara untuk pemuasan nafsu boleh (QS 4:24-25)
13. Memiliki harta rampasan [maksudnya merampas harta orang lain] boleh (QS 59:7)
Allah merangkum semua takaran moral penyembahNya itu dalam suatu ayatNya yang sangat terkenal:
“[5.3]…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu…”
Bandingkan pernyataan Yahwe berkaitan dengan kasus yang sama sebagaimana dicatat dalam Alkitab.
1. Jangan membunuh (Keluaran 20:13, Ulangan 5:17, Yakobus 2:11)
2. Jangan berzinah (Keluaran 20:14, Ulangan 5:18, Matius 19:18, Roma 13:9)
3. Jangan berdusta (Ulangan 5:20, Yehezkhiel 13:8, Lukas 18:20)
4. Jangan bercerai, poligami, kawin dengan istri anak angkat, dll (Matius 19:6, Markus 10:9.11-12, 1Korintus 7:27)
5. Jangan balas dendam
6. Jangan mencuri (merampok, merampas harta orang)
Satu-satunya agama yang paling rendah tuntutan moralnya adalah Islam. Alquran berkata:
“[2.286] Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Beberapa hal yang dalam agama lain dilarang, sebaliknya justeru dalam Islam dianjurkan.
1. Membunuh boleh (QS 47:4)
2. Wajib berperang (2:216)
3. Berzinah boleh (QS 23:1-7)
4. Berdusta boleh (QS 34:54, QS 8:43)
5. Kawin Cerai boleh (QS 33:28)
6. Berzinah dengan Mantan Isteri boleh (QS 33:51)
7. Menceraikan Isteri Anak Angkat boleh (QS 33:36-38)
8. Poligami boleh (QS 4:3)
9. Balas Dendam boleh (QS 16:126, 5:33)
10. Bersumpah Palsu boleh (QS 5:89)
11. Menganiaya Isteri boleh (QS 4:34)
12. Beristri sementara untuk pemuasan nafsu boleh (QS 4:24-25)
13. Memiliki harta rampasan [maksudnya merampas harta orang lain] boleh (QS 59:7)
Allah merangkum semua takaran moral penyembahNya itu dalam suatu ayatNya yang sangat terkenal:
“[5.3]…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu…”
Bandingkan pernyataan Yahwe berkaitan dengan kasus yang sama sebagaimana dicatat dalam Alkitab.
1. Jangan membunuh (Keluaran 20:13, Ulangan 5:17, Yakobus 2:11)
2. Jangan berzinah (Keluaran 20:14, Ulangan 5:18, Matius 19:18, Roma 13:9)
3. Jangan berdusta (Ulangan 5:20, Yehezkhiel 13:8, Lukas 18:20)
4. Jangan bercerai, poligami, kawin dengan istri anak angkat, dll (Matius 19:6, Markus 10:9.11-12, 1Korintus 7:27)
5. Jangan balas dendam
6. Jangan mencuri (merampok, merampas harta orang)
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Indikasi Trinitas dalam Alquran
86. Indikasi Trinitas dalam Alquran
Alquran pada dasarnya mengindikasikan adanya gagasan Trinitas.
“[4.171] Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
Ingat!, kalimat yang ada dalam kurung adalah tambahan komentator Islam.!
Teks yang sebenarnya adalah “
[4.171] Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah UTUSAN ALLAH dan KALIMATNYA yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan ROH DARINYA Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "tiga", berhentilah lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.”
Perkataan yang benar menurut teks di atas adalah:
1. Jangan mengatakan terhadap ALLAH kecuali yang benar
2. Isa Putra Maryam adalah UTUSAN ALLAH
3. Isa Putra Maryam adalah KALIMAT (FIRMAN) ALLAH
4. Isa Putra Maryam adalah ROH ALLAH (ROH DARINYA)
5. Beriman kepada Allah dan RasulNya
6. Jangan mengatakan “Tiga” (Maksudnya Tiga Allah, Allah ada tiga)
7. Maha Suci Allah dari mempunyai Anak (Allah tidak mungkin punya anak)
Dalam teks di atas terkandung tiga oknum: Allah, Kalimat Allah dan Roh Allah. Kalau benar Isa Almasih adalah Kalimat Allah, maka Isa Almasih dari kodratnya sehakikat dengan Allah. Adakah Allah terpisah dari “KalimatNya”. Jika “Kalimat” terpisah dari Allah, maka “Kalimat” tersebut tidak dapat dikatakan “Kalimat Allah”. Karena teks menegaskan bahwa Isa Putra Maryam adalah “Kalimat Allah”, maka suka atau tidak suka Isa Putra Maryam SEHAKIKAT dengan Allah. Isa Putra Maryam memiliki Esensi, Kodrat, Dzat yang sama dan setara dengan Allah.
Kalau benar, Isa Putra Maryam adalah Roh Allah [Roh dariNya], maka dari kodratnya Isa Putra Maryam SEHAKIKAT dengan Allah. Jika Roh terpisah dari Allah, maka Roh tidak dapat dikatakan Roh Allah. Karena teks menegaskan bahwa Isa Putra Maryam adalah “Roh Allah”, maka suka atau tidak suka Isa Putra Maryam SEHAKIKAT dengan Allah. Isa Putra Maryam memiliki Esensi, Kodrat, Dzat yang sama dan setara dengan Allah.
Jadi, Isa Putra Maryam adalah “UTUSAN ALLAH” dan “KALIMAT ALLAH” dan “ROH ALLAH”, dengan kata lain Isa Putra Maryam adalah “Kalimat Allah dan Roh Allah sendiri”. Itu berarti di dalam Allah “ada Kalimat” dan “ada Roh”. “Kalimat Allah dan Roh Allah” itu bereksistensi sebab “Kalimat Allah dan Roh Allah” adalah UTUSAN ALLAH. Jika KALIMAT Allah dimengerti semata-mata “kalimat sebagai kalimat”, maka hal itu mustahil. Kalimat sebagai kalimat tidak mungkin disebut UTUSAN ALLAH. “Kalimat” dapat disebut sebagai UTUSAN mengandaikan Dia adalah Pribadi Allah (Sosok yang sehakikat dengan Allah yang mengutusaNya”.
Karena “Roh Allah” disebut juga sebagai UTUSAN ALLAH, maka harus diandaikan bahwa Roh Allah itu bereksistensi. Kalau Roh Allah itu bereksistensi, maka Dia juga adalah Pribadi Allah. Kesimpulannya, “Ada tiga Pribadi dalam satu HAKIKAT ke-Allah-an. Itulah gagasan “Tritunggal Maha Kudus”, satu hakikat (ke-Allah-an) dalam Tiga Pribadi (Bapa dan Putera dan Roh Kudus).
Alquran pada dasarnya mengindikasikan adanya gagasan Trinitas.
“[4.171] Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
Ingat!, kalimat yang ada dalam kurung adalah tambahan komentator Islam.!
Teks yang sebenarnya adalah “
[4.171] Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah UTUSAN ALLAH dan KALIMATNYA yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan ROH DARINYA Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "tiga", berhentilah lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.”
Perkataan yang benar menurut teks di atas adalah:
1. Jangan mengatakan terhadap ALLAH kecuali yang benar
2. Isa Putra Maryam adalah UTUSAN ALLAH
3. Isa Putra Maryam adalah KALIMAT (FIRMAN) ALLAH
4. Isa Putra Maryam adalah ROH ALLAH (ROH DARINYA)
5. Beriman kepada Allah dan RasulNya
6. Jangan mengatakan “Tiga” (Maksudnya Tiga Allah, Allah ada tiga)
7. Maha Suci Allah dari mempunyai Anak (Allah tidak mungkin punya anak)
Dalam teks di atas terkandung tiga oknum: Allah, Kalimat Allah dan Roh Allah. Kalau benar Isa Almasih adalah Kalimat Allah, maka Isa Almasih dari kodratnya sehakikat dengan Allah. Adakah Allah terpisah dari “KalimatNya”. Jika “Kalimat” terpisah dari Allah, maka “Kalimat” tersebut tidak dapat dikatakan “Kalimat Allah”. Karena teks menegaskan bahwa Isa Putra Maryam adalah “Kalimat Allah”, maka suka atau tidak suka Isa Putra Maryam SEHAKIKAT dengan Allah. Isa Putra Maryam memiliki Esensi, Kodrat, Dzat yang sama dan setara dengan Allah.
Kalau benar, Isa Putra Maryam adalah Roh Allah [Roh dariNya], maka dari kodratnya Isa Putra Maryam SEHAKIKAT dengan Allah. Jika Roh terpisah dari Allah, maka Roh tidak dapat dikatakan Roh Allah. Karena teks menegaskan bahwa Isa Putra Maryam adalah “Roh Allah”, maka suka atau tidak suka Isa Putra Maryam SEHAKIKAT dengan Allah. Isa Putra Maryam memiliki Esensi, Kodrat, Dzat yang sama dan setara dengan Allah.
Jadi, Isa Putra Maryam adalah “UTUSAN ALLAH” dan “KALIMAT ALLAH” dan “ROH ALLAH”, dengan kata lain Isa Putra Maryam adalah “Kalimat Allah dan Roh Allah sendiri”. Itu berarti di dalam Allah “ada Kalimat” dan “ada Roh”. “Kalimat Allah dan Roh Allah” itu bereksistensi sebab “Kalimat Allah dan Roh Allah” adalah UTUSAN ALLAH. Jika KALIMAT Allah dimengerti semata-mata “kalimat sebagai kalimat”, maka hal itu mustahil. Kalimat sebagai kalimat tidak mungkin disebut UTUSAN ALLAH. “Kalimat” dapat disebut sebagai UTUSAN mengandaikan Dia adalah Pribadi Allah (Sosok yang sehakikat dengan Allah yang mengutusaNya”.
Karena “Roh Allah” disebut juga sebagai UTUSAN ALLAH, maka harus diandaikan bahwa Roh Allah itu bereksistensi. Kalau Roh Allah itu bereksistensi, maka Dia juga adalah Pribadi Allah. Kesimpulannya, “Ada tiga Pribadi dalam satu HAKIKAT ke-Allah-an. Itulah gagasan “Tritunggal Maha Kudus”, satu hakikat (ke-Allah-an) dalam Tiga Pribadi (Bapa dan Putera dan Roh Kudus).
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Alquran hanyalah wahyu Muhamamd
87. Alquran Hanyalah Wahyu Muhammad
Allah sendiri memberikan kesaksianNya:
“[69.40] Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, [69.41] dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.”
Kalimat dalam kurung adalah tambahan. Ayat ini sebenarnya:
[69.40] Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar WAHYU RASUL yang mulia, [69.41] dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
Wahyu itu bukan perkataan SEORANG PENYAIR. Kita andaikan bahwa Allah adalah SANG PENYAIR, ternyata Alquran bukan perkataan seorang Penyair. Alquran hanyalah perkataan seorang Rasul saja. Hal itu didukung pula oleh ayat Allah lainnya: “[81.19] sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril)”. Semua kalimat/kata dalam kurung hanyalah tambahan komentator Islam yang berusaha menaikan posisi kepemilikan Alquran, dari perkataan Muhammad menjadi wahyu Allah. Tidak heran kalau banyak orang pada zaman Muhammad tidak percaya.
“[11.13] Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu"
.
Lebih celaka lagi:
“[6.25]…"Al Qur'an ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu".
Kita dapat melihat sejumlah sabda Muhammad dalam Alquran sbb.:
1. [21.4] Berkatalah Muhammad (kepada mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
2. [21.112] (Muhammad) berkata: "Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu katakan".
3. [66.3] “…Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafshah dan Aisyah) lalu Hafshah bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab:"Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
Allah sendiri memberikan kesaksianNya:
“[69.40] Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, [69.41] dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.”
Kalimat dalam kurung adalah tambahan. Ayat ini sebenarnya:
[69.40] Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar WAHYU RASUL yang mulia, [69.41] dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
Wahyu itu bukan perkataan SEORANG PENYAIR. Kita andaikan bahwa Allah adalah SANG PENYAIR, ternyata Alquran bukan perkataan seorang Penyair. Alquran hanyalah perkataan seorang Rasul saja. Hal itu didukung pula oleh ayat Allah lainnya: “[81.19] sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril)”. Semua kalimat/kata dalam kurung hanyalah tambahan komentator Islam yang berusaha menaikan posisi kepemilikan Alquran, dari perkataan Muhammad menjadi wahyu Allah. Tidak heran kalau banyak orang pada zaman Muhammad tidak percaya.
“[11.13] Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu"
.
Lebih celaka lagi:
“[6.25]…"Al Qur'an ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu".
Kita dapat melihat sejumlah sabda Muhammad dalam Alquran sbb.:
1. [21.4] Berkatalah Muhammad (kepada mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
2. [21.112] (Muhammad) berkata: "Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu katakan".
3. [66.3] “…Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafshah dan Aisyah) lalu Hafshah bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab:"Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Tafsiran asal-asalan
88. Tafsiran Asal-asalan
Pendebat Islam menafsirkan Alquran mereka sekenanya saja. Salah satu contohnya adalah tafsiran atas surat 4:159,
“Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”
“Nya” dalam kata “kematiannya”; ditafsirkan oleh pendebat Islam sebagai Isa. Padahal “nya” tidak harus diartikan secara demikian. “Nya” di sini justeru merujuk kepada Ahli Kitab. Jika “nya” ditujukan kepada “Isa” itu berarti Alquran mengakui bahwa Isa telah mati. Menurut Islam, Isa telah mati. Jadi, “nya” dalam kalimat itu adalah “Ahli Kitab”.
Oleh karena sabda Allah dlam Alquran berlaku sepanjang zaman, dan para Ahli Kitab dari dahulu sampai sekarang masih tetap ada, itu berarti Alquran tetap mengakui keimanan para Ahli Kitab kepada Isa. Alquran tetap menganjurkan hingga hari ini agar Ahli Kitab untuk tetap beriman kepada Isa sampai mereka mati. Jadi, teks ini secara tidak langsung menolak semua Ahli Kitab untuk mengikuti Muhammad. Adalah berdosa kalau ada ulama yang ceroboh dengan berusaha mengislamkan Ahli Kitab. Mengapa berdosa? Karena mereka menentang Alquran mereka sendiri.
Pendebat Islam menafsirkan Alquran mereka sekenanya saja. Salah satu contohnya adalah tafsiran atas surat 4:159,
“Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”
“Nya” dalam kata “kematiannya”; ditafsirkan oleh pendebat Islam sebagai Isa. Padahal “nya” tidak harus diartikan secara demikian. “Nya” di sini justeru merujuk kepada Ahli Kitab. Jika “nya” ditujukan kepada “Isa” itu berarti Alquran mengakui bahwa Isa telah mati. Menurut Islam, Isa telah mati. Jadi, “nya” dalam kalimat itu adalah “Ahli Kitab”.
Oleh karena sabda Allah dlam Alquran berlaku sepanjang zaman, dan para Ahli Kitab dari dahulu sampai sekarang masih tetap ada, itu berarti Alquran tetap mengakui keimanan para Ahli Kitab kepada Isa. Alquran tetap menganjurkan hingga hari ini agar Ahli Kitab untuk tetap beriman kepada Isa sampai mereka mati. Jadi, teks ini secara tidak langsung menolak semua Ahli Kitab untuk mengikuti Muhammad. Adalah berdosa kalau ada ulama yang ceroboh dengan berusaha mengislamkan Ahli Kitab. Mengapa berdosa? Karena mereka menentang Alquran mereka sendiri.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Hanya Islam agama yang benar
89. Hanya Islam Agama yang Benar
“Bahwa merupakan dasar-dasar Islam yang sudah mutlak disepakati oleh seluruh kaum muslimin adalah TIDAK ADA SATU AGAMA PUN DI MUKA BUMI INI YANG BENAR SELAIN AGAMA ISLAM sebab Islam adalah agama terakhir dan menghapuskan seluruh agama-agama yang pernah ada sebelumnya. Dan dengan demikian, TIDAK ADA SATU AGAMA PUN DI MUKA BUMI INI YANG MENGAJAK MANUSIA UNTUK MENYEMBAH ALLAH SWT ALLAH KECUALI AGAMA ISLAM.” (Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin, Sosok Isa dalam Sorotan Ulama: Meruntuhkan Logika Ketuhanan Isa, Kementrian Urusan Agama Islam, Saudi Arabia, 1421 H, 1995. Hlm. 138).
Akidah iman ini didasarkan pada Surat berikut ini:
1. [3.84] Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri."
2. [3.85] Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
3. [3.86] Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keterangan pun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang lalim.
Pendapat Ulama di atas ditentang oleh Alquran sendiri.
1. [3.64] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
2. [2.4] Mereka yang beriman kepada Kitab yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. [2.5] Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
3. [2.6] Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. [2.7] Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
4. [2.15] Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
5. [2.62] Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati (bertentangan dengan Surat 98:6).
6. [5.69] Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (bertentangan dengan Surat 40:85).
7. [109.6] Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".
8. [18.29] Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".
9. [2.256] Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
10. Allah tidak menerima orang yang mau bertobat
11. Allah mengunci mati hati orang kafir (QS 4:155) [17.11] Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.
12. [17.12] Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
13. [17.13] Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
14. [17.14] "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu."
15. [17.15] Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.
16. [7.157] (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.
17. Allah tidak mengampuni orang yang bertobat (4:137)
18. [76.30] Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
19. [76.31] Dia memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya (surga). Dan bagi orang-orang lalim disediakan-Nya azab yang pedih.
Masih begitu banyak teks Alquran yang memperlihatkan bahwa orang dapat selamat bukan karena masuk Islam, juga Islam bukan satu-satunya jalan menuju Allah. Islam bukan satu-satunya agama yang mengajak umat manusia untuk menyembah Allah. Hanya agama Islam yang mengajak manusia menyembah Allahnya Muhammad benar, tetapi Allah dalam pengertian TUHAN YANG MAHA ESA, pasti tidak hanya agama Islam. Jangankan agama, kecuali penganut ateisme, semua manusia menyembah Tuhan yang Maha Esa.
“Bahwa merupakan dasar-dasar Islam yang sudah mutlak disepakati oleh seluruh kaum muslimin adalah TIDAK ADA SATU AGAMA PUN DI MUKA BUMI INI YANG BENAR SELAIN AGAMA ISLAM sebab Islam adalah agama terakhir dan menghapuskan seluruh agama-agama yang pernah ada sebelumnya. Dan dengan demikian, TIDAK ADA SATU AGAMA PUN DI MUKA BUMI INI YANG MENGAJAK MANUSIA UNTUK MENYEMBAH ALLAH SWT ALLAH KECUALI AGAMA ISLAM.” (Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin, Sosok Isa dalam Sorotan Ulama: Meruntuhkan Logika Ketuhanan Isa, Kementrian Urusan Agama Islam, Saudi Arabia, 1421 H, 1995. Hlm. 138).
Akidah iman ini didasarkan pada Surat berikut ini:
1. [3.84] Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri."
2. [3.85] Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
3. [3.86] Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keterangan pun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang lalim.
Pendapat Ulama di atas ditentang oleh Alquran sendiri.
1. [3.64] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
2. [2.4] Mereka yang beriman kepada Kitab yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. [2.5] Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
3. [2.6] Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. [2.7] Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
4. [2.15] Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
5. [2.62] Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati (bertentangan dengan Surat 98:6).
6. [5.69] Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (bertentangan dengan Surat 40:85).
7. [109.6] Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".
8. [18.29] Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".
9. [2.256] Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
10. Allah tidak menerima orang yang mau bertobat
11. Allah mengunci mati hati orang kafir (QS 4:155) [17.11] Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.
12. [17.12] Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
13. [17.13] Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
14. [17.14] "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu."
15. [17.15] Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.
16. [7.157] (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.
17. Allah tidak mengampuni orang yang bertobat (4:137)
18. [76.30] Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
19. [76.31] Dia memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya (surga). Dan bagi orang-orang lalim disediakan-Nya azab yang pedih.
Masih begitu banyak teks Alquran yang memperlihatkan bahwa orang dapat selamat bukan karena masuk Islam, juga Islam bukan satu-satunya jalan menuju Allah. Islam bukan satu-satunya agama yang mengajak umat manusia untuk menyembah Allah. Hanya agama Islam yang mengajak manusia menyembah Allahnya Muhammad benar, tetapi Allah dalam pengertian TUHAN YANG MAHA ESA, pasti tidak hanya agama Islam. Jangankan agama, kecuali penganut ateisme, semua manusia menyembah Tuhan yang Maha Esa.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Alquran menghapus Taurat, Zabur dan Injil
90. Alquran Menghapus Taurat, Zabur dan Injil
“Di antara landasan akidah Islam, bahwa Allah swt. “al-Quran” adalah kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah swt kepada manusia, dan al-Quran’an MENGHAPUSKAN KITAB-KITAB YANG PERNAH DITURUNKAN SEBELUMNYA; Taurat, Zabur dan Injil. Dan dengan demikian maka tidak ada satu kitab pun di muka bumi ini yang dapat dijadikan pegangan beribadah kepada Allah swt kecuali al-Quran”.
Akidah Islam ini didasarkan pada surat 5.48 sebagaimana dikutip dalam buku Sosok Isa dalam Soroan Ulama hlm. 138. Kami kutip pernyataan Alquran secara lengkap berikut ini.
[5.48] Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, [5.49] dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
Kedua teks sama sekali tidak menghapuskan kitab Taurat, Zabur dan Injil. Hal yang dikemukan dalam keda ayat di atas adalah sebagai berikut:
1. Alquran membenarkan Taurat, Zabur dan Injil.
2. Alquran membenarkan berarti “menyatakan benar” bahwa Taurat, Zabur dan Injil mengandung kebenaran yang harus diikuti bukan dihapus.
3. Alquran adalah batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu.
4. Alquran menjadi batu uji berarti bahwa kitab-kitab itu harus sejalan, tidak boleh saling bertentang satu sama lain.
5. Alquran tidak dapat dipakai sebagai satu-satunya kitab yang benar sebab masih ada Taurat, Zabur dan Injil, ditambah pula Alquran menambah kedurhakaan dan kekafiran orang Yahudi (QS 5:64).
6. Memutuskan perkara mereka (Yahudi dan Narani) menurut apa yang Allah turunkan kepada mereka (lihat juga QS 5:44) sebab tiap-tiap umat diberikan aturan dan jalan yang terang
7. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
8. Allah tidak menjadikan manusia satu umat saja
9. Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,
10. Ajakan berlomba-lombalah berbuat kebajikan, bukan berlomba-lomba menghapus kitab suci yang telah diturunkan oleh Allah sebelum Alquran
Nah, siapakah yang menghapus Taurat, Zabur dan Injil? Jawabannya adalah para Ulama yang tidak mengerti Alqurannya. Dengan demikian akidah iman Islam yang dirumuskan oleh para ulama itu rontok. Perhatikan ayat Allah berikut ini:
[5.66] Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.
“Di antara landasan akidah Islam, bahwa Allah swt. “al-Quran” adalah kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah swt kepada manusia, dan al-Quran’an MENGHAPUSKAN KITAB-KITAB YANG PERNAH DITURUNKAN SEBELUMNYA; Taurat, Zabur dan Injil. Dan dengan demikian maka tidak ada satu kitab pun di muka bumi ini yang dapat dijadikan pegangan beribadah kepada Allah swt kecuali al-Quran”.
Akidah Islam ini didasarkan pada surat 5.48 sebagaimana dikutip dalam buku Sosok Isa dalam Soroan Ulama hlm. 138. Kami kutip pernyataan Alquran secara lengkap berikut ini.
[5.48] Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, [5.49] dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
Kedua teks sama sekali tidak menghapuskan kitab Taurat, Zabur dan Injil. Hal yang dikemukan dalam keda ayat di atas adalah sebagai berikut:
1. Alquran membenarkan Taurat, Zabur dan Injil.
2. Alquran membenarkan berarti “menyatakan benar” bahwa Taurat, Zabur dan Injil mengandung kebenaran yang harus diikuti bukan dihapus.
3. Alquran adalah batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu.
4. Alquran menjadi batu uji berarti bahwa kitab-kitab itu harus sejalan, tidak boleh saling bertentang satu sama lain.
5. Alquran tidak dapat dipakai sebagai satu-satunya kitab yang benar sebab masih ada Taurat, Zabur dan Injil, ditambah pula Alquran menambah kedurhakaan dan kekafiran orang Yahudi (QS 5:64).
6. Memutuskan perkara mereka (Yahudi dan Narani) menurut apa yang Allah turunkan kepada mereka (lihat juga QS 5:44) sebab tiap-tiap umat diberikan aturan dan jalan yang terang
7. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
8. Allah tidak menjadikan manusia satu umat saja
9. Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,
10. Ajakan berlomba-lombalah berbuat kebajikan, bukan berlomba-lomba menghapus kitab suci yang telah diturunkan oleh Allah sebelum Alquran
Nah, siapakah yang menghapus Taurat, Zabur dan Injil? Jawabannya adalah para Ulama yang tidak mengerti Alqurannya. Dengan demikian akidah iman Islam yang dirumuskan oleh para ulama itu rontok. Perhatikan ayat Allah berikut ini:
[5.66] Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin