Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 26 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 26 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Saran muslim (4): bandingkan Islam dgn Kristen
Page 1 of 1
Saran muslim (4): bandingkan Islam dgn Kristen
41. Buku Sejarah
Orang Islam sangat bangga dengan A-Qurannya. Salah satu penyebabnya adalah Al-Quran diyakini sebagai buku yang diturunkan langsung dari sorga. Menurut mereka Allah sendirilah yang mendiktekan kata-kataNya untuk diucapkan dan ditulis oleh Muhammad atau terutama pengikut Muhammad. Mereka berkeyakinan pula bahwa segala sesuatu yang tercantum di dalam Al-Quran pasti benar dari segi manapun. Dari sudut ilmu pengetahuan; orang Islam berpendapat bahwa Al-Quran adalah sumber segala ilmu. Yang paling mencengangkan adalah adanya keyakinan bahwa Al-Quran adalah sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena Al-Quran adalah sumber segala ilmu maka buku ini diyakini pula sebagai sumber kebenaran sejarah dunia, terutama sejarah sejarah keimanan Yahudi dan Kristen. Al-Quran tampil sebagai “pengoreksi atau pembenar” atas Alkitab. Alkitab, misalnya, mengatakan bahwa Abraham mempersembahkan Ishak anaknya kepada Tuhan. Peristiwa sejarah itu tercatat sebagai kebenaran historis moleh orang-orang Kristen, terutama Yahudi selama ribuan tahun. Tak seorang pun, baik orang kafir maupun orang Yahudi meragukan kebenarannya.
Entah bagaimana, ternyata hal itu tidak benar menurut Allahnya Muhammad sebagaimana tercatat dalam Al-Quran. Allah beranggapan bahwa anak yang dipersembahkan oleh Abraham kepada Yahwe adalah Ismail dan bukan Ishak. Jadi, buku sejarah Islam (Al-Quran) benar, sedangkan buklu sejarah Yahudi (Alkitab PL) salah. Jika Allah orang Islam sama dan identik dengan Yahwe orang Yahudi; jika Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, maka tentunya Allah berkuasa dan sanggup mengendalikan orang Yahudi agar mencatat sejarah secara benar: “bahwa orang yang dipersembahkan oleh Abraham adalah Ismail dan bukan Ishak”. Jiaka Al-Quran dapat dipandang sebagai kitab sejarah yang benar, maka atas dasar apakah kita menerimanya sebagai kebenaran? Jika Muhammad benar, maka atas dasar apakah kita mengatakan bahwa Muhammad benar dan Yahudi salah dalam kasus Ishak ini?
Alkitab adalah kitab yang lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa yahudi, sekalipun periode penulisannya berbeda: antara kelahiran bangsa Yahudi dan penulisan Alkitab. Namun apa yang ditulis (Isi, Sabda, Kisah dan Pengalaman Iman) sudah hadir bersamaan dengan lahirnya bangsa Yahudi; atau Alkitab adalah buku yang berisi sejarah lahirnya bangsa Yahudi. Al-Quran sangat lain. Kitab yang diturunkan dari sorga ini bukanlah kitab yang lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Yahudi; juga bukan kitab yang mencatat sejarah bangsa Yahudi. Al-Quran hanya mengklaim dan merekam ulang sejarah bangsa Yahudi (misalnya kisah Abraham, Ishak dan Yakub) secara salah. Al-Quran bukan buku sejarah, tetapi buku yang mengklaim (mengaku-ngaku tanpa bukti) kebenaran sejarah bangsa Yahudi. Sangat memalukan! Jadi, Al-Quran tidak dapat dipercaya sebagai kebenaran. Lagi pula kebenaran Al-Quran hanya mengandalkan seorang yang bernama Muhammad sebagai kebenaran, sedangkan Alkitab adalah seluruh manusia satu bangsa dan dari zaman ke zaman. Siapakah yang berani mengatakan bahwa seorang Muhammad benar? Dia pantas dicurigai sebagai pendusta yang menyesatkan banyak orang sebab kesaksian hanya datang dari dirinya sendiri. Orang Islam bisa saja berkata: “Allah adalah saksi”, tetapi apakah kata-kata itu dapat dibuktikan kebenarannya?
Orang Islam sangat bangga dengan A-Qurannya. Salah satu penyebabnya adalah Al-Quran diyakini sebagai buku yang diturunkan langsung dari sorga. Menurut mereka Allah sendirilah yang mendiktekan kata-kataNya untuk diucapkan dan ditulis oleh Muhammad atau terutama pengikut Muhammad. Mereka berkeyakinan pula bahwa segala sesuatu yang tercantum di dalam Al-Quran pasti benar dari segi manapun. Dari sudut ilmu pengetahuan; orang Islam berpendapat bahwa Al-Quran adalah sumber segala ilmu. Yang paling mencengangkan adalah adanya keyakinan bahwa Al-Quran adalah sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena Al-Quran adalah sumber segala ilmu maka buku ini diyakini pula sebagai sumber kebenaran sejarah dunia, terutama sejarah sejarah keimanan Yahudi dan Kristen. Al-Quran tampil sebagai “pengoreksi atau pembenar” atas Alkitab. Alkitab, misalnya, mengatakan bahwa Abraham mempersembahkan Ishak anaknya kepada Tuhan. Peristiwa sejarah itu tercatat sebagai kebenaran historis moleh orang-orang Kristen, terutama Yahudi selama ribuan tahun. Tak seorang pun, baik orang kafir maupun orang Yahudi meragukan kebenarannya.
Entah bagaimana, ternyata hal itu tidak benar menurut Allahnya Muhammad sebagaimana tercatat dalam Al-Quran. Allah beranggapan bahwa anak yang dipersembahkan oleh Abraham kepada Yahwe adalah Ismail dan bukan Ishak. Jadi, buku sejarah Islam (Al-Quran) benar, sedangkan buklu sejarah Yahudi (Alkitab PL) salah. Jika Allah orang Islam sama dan identik dengan Yahwe orang Yahudi; jika Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, maka tentunya Allah berkuasa dan sanggup mengendalikan orang Yahudi agar mencatat sejarah secara benar: “bahwa orang yang dipersembahkan oleh Abraham adalah Ismail dan bukan Ishak”. Jiaka Al-Quran dapat dipandang sebagai kitab sejarah yang benar, maka atas dasar apakah kita menerimanya sebagai kebenaran? Jika Muhammad benar, maka atas dasar apakah kita mengatakan bahwa Muhammad benar dan Yahudi salah dalam kasus Ishak ini?
Alkitab adalah kitab yang lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa yahudi, sekalipun periode penulisannya berbeda: antara kelahiran bangsa Yahudi dan penulisan Alkitab. Namun apa yang ditulis (Isi, Sabda, Kisah dan Pengalaman Iman) sudah hadir bersamaan dengan lahirnya bangsa Yahudi; atau Alkitab adalah buku yang berisi sejarah lahirnya bangsa Yahudi. Al-Quran sangat lain. Kitab yang diturunkan dari sorga ini bukanlah kitab yang lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Yahudi; juga bukan kitab yang mencatat sejarah bangsa Yahudi. Al-Quran hanya mengklaim dan merekam ulang sejarah bangsa Yahudi (misalnya kisah Abraham, Ishak dan Yakub) secara salah. Al-Quran bukan buku sejarah, tetapi buku yang mengklaim (mengaku-ngaku tanpa bukti) kebenaran sejarah bangsa Yahudi. Sangat memalukan! Jadi, Al-Quran tidak dapat dipercaya sebagai kebenaran. Lagi pula kebenaran Al-Quran hanya mengandalkan seorang yang bernama Muhammad sebagai kebenaran, sedangkan Alkitab adalah seluruh manusia satu bangsa dan dari zaman ke zaman. Siapakah yang berani mengatakan bahwa seorang Muhammad benar? Dia pantas dicurigai sebagai pendusta yang menyesatkan banyak orang sebab kesaksian hanya datang dari dirinya sendiri. Orang Islam bisa saja berkata: “Allah adalah saksi”, tetapi apakah kata-kata itu dapat dibuktikan kebenarannya?
Last edited by Akal Budi Islam on Mon 23 Jan 2012, 2:34 am; edited 1 time in total
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Logika para nabi
42. Agama Damai
Orang Muslim beranggapan bahwa Islam adalah agama damai. Allah, melalui Muhammad, datang membawa damai bagi seluruh umat manusia. Namun kita tahu kebencian untuk menumpahkan darah manusia, perang dan kekerasan adalah semangat Islam yang sejati. Allah bersabda:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (Surat 2:216)
Itulah sebabnya tak satu pun negara Islam di dunia ini yang tidak memiliki pasukan terorisme. Kita ambil beberapa contoh: Jemaah Islamiyah beroperasi di Indonesia, Hamas di Palestina, Al-Qaidah di Afganistan dan seluruh daerah Timur Tengah dan kini sedang merambah ke seluruh pelosok dunia. Pada bulan-bulan ini (Mei-Juni 2007) negara kami sedang giat-giatnya menangkap sejumlah gembong teroris Islam. Kita baca tulisan sebuah koran nasional berikut ini:
“Penangkapan atas Yusron yang kemudian dipastikan sebagai Abu Dujana atau Ainul Bahri belum merupakan klimaks dari perburuan anggota jaringan teroris di Indonesia. Sebab sampai hari Rabu (13/6), gembong teroris asal Malaysia yang paling diburu , Noordin M Top, belum juga tertangkap” (Kompas, 14/6/2007).
Dua hari kemudian, koran yang sama melaporkan:
“Pemimpin tertinggi atau amir darurat kelompok Jemaah Islamiyah, Zarkasih alias Mbah (45), telah diringkus tim polisi antiteror di Daerah Istimewa Yogyakarta, selang sekitar enam jam sesudah penangkapan Abu Dujana (37) di Banyumas Jawa Tengah, tanggal 9 Juni lalu”. (Kompas, 16/6/2007).
Ada orang berpandangan bahwa pentolan Jemaah Islamyah itu adalah teroris. Pandangan seperti itu sebenarnya salah sebab hakikat Islam adalah kekerasan. Mereka hanya menjalankan perintah agama. Siapa yang melakukan kekerasan, atas nama Allah, adalah orang yang benar-benar Islam. Allah bersabda:
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (Surat 9:29).
Sebuah hadis memberi kesaksian tentang tanggungjawab yang diberikan kepada Muhammad:
“Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah suruhanNya, dan untuk menunaikan shalat lima waktu dan membayar zakat (HR Al-Bukhari dan Muslim)” (Buku Teroris Membajak Islam, Maret 2007).
Agama yang satu ini memang luar biasa. Selain Islam, semua agama mengejar kedamaian. Selain Islam, semua agama mencari cintakasih. Selain Islam, semua agama menolak pembunuhan, kekerasan, dan terorisme. Perhatikan pernyataan Syeikh Ahmad Yasin (bapak spiritual Gerakan Perlawanan Islam yang dikenal dengan nama Hamas) yang dikutip oleh M. Hasibullah Satrawi ini:
“Masa depan berada di tangan gerakan-gerakan politik keagamaan (Islam) dengan perlawanan dan jihad secara terus-menerus”
Satrawi kemudian menulis analisisnya:
“Pernyataan Syeikh Ahmad Yasin yang disampaikan empat tahun sebelum malaikat maut menjemputnya (2004) kini hampir sepenuhnya menjadi kenyataan. Saat ini gerakan-gerakan politik keagamaan banyak berkibar di dunia Arab. Mulai dari Palestina yang tidak pernah berhenti bergejolak hingga Mesir yang dalam beberapa tahun terakhir ini dikenal cukup “adem ayem”. (Kompas, 27/6/2007).
Koran yang sama melaporkan bahwa terdapat 1,4 persen (berarti 2.800.000) orang Indonesia menyatakan setuju bahwa ajaran Islam membolehkan aksi kekerasan dan 1,7 persen (3.400.000) menyatakan bahwa setuju mengusir dengan kekerasan warga non Muslim keluar dari lingkungan Muslim. Jumlah itu tidaklah sedikit. Kita tahu bahwa kekerasan pada intinya bertentangan dengan hakekat Tuhan Maha Kasih. Agama Islam pada hakekatnya tidak setuju dengan cintakasih.
Teroris tidak hanya orang Islam. Orang Hindu, Budha, Komunis-Ateis, dan bahkan orang Kristen pun dapat saja menjadi teroris. Namun, bedanya, teroris Islam adalah bentuk utama ketundukan/kepatuhan terhadap perintah Allah; sedangkan teroris non Islam adalah bentuk pembangkan terhadap Sabda Tuhan. Jadi, jauh bedanya. Orang Muslim berusaha menjadi orang saleh dengan jalan membunuh sesama manusia, sedangkan orang non Islam berusaha menjadi orang saleh dengan jalan mengasihi sesama dan menjauhi kekerasan dan pembunuhan. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Hukum ini tidak dapat diterapkan dalam diri seorang Islam yang saleh sebab orang Islam saleh itu diwajibkan membunuh (sebab demikianlah kehendak Allah), sedangkan orang non Islam tidak boleh membunuh orang Islam sebab demikianlah agama mereka mengajarkannya. Jadi, dalam agama Islam tidak ada damai. Agama Islam tidak membawa sesuatu yang baru; sesuatu yang mencerahkan; kecuali kegelisahan, ketakutan, teror dan pedang.
Orang Muslim beranggapan bahwa Islam adalah agama damai. Allah, melalui Muhammad, datang membawa damai bagi seluruh umat manusia. Namun kita tahu kebencian untuk menumpahkan darah manusia, perang dan kekerasan adalah semangat Islam yang sejati. Allah bersabda:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (Surat 2:216)
Itulah sebabnya tak satu pun negara Islam di dunia ini yang tidak memiliki pasukan terorisme. Kita ambil beberapa contoh: Jemaah Islamiyah beroperasi di Indonesia, Hamas di Palestina, Al-Qaidah di Afganistan dan seluruh daerah Timur Tengah dan kini sedang merambah ke seluruh pelosok dunia. Pada bulan-bulan ini (Mei-Juni 2007) negara kami sedang giat-giatnya menangkap sejumlah gembong teroris Islam. Kita baca tulisan sebuah koran nasional berikut ini:
“Penangkapan atas Yusron yang kemudian dipastikan sebagai Abu Dujana atau Ainul Bahri belum merupakan klimaks dari perburuan anggota jaringan teroris di Indonesia. Sebab sampai hari Rabu (13/6), gembong teroris asal Malaysia yang paling diburu , Noordin M Top, belum juga tertangkap” (Kompas, 14/6/2007).
Dua hari kemudian, koran yang sama melaporkan:
“Pemimpin tertinggi atau amir darurat kelompok Jemaah Islamiyah, Zarkasih alias Mbah (45), telah diringkus tim polisi antiteror di Daerah Istimewa Yogyakarta, selang sekitar enam jam sesudah penangkapan Abu Dujana (37) di Banyumas Jawa Tengah, tanggal 9 Juni lalu”. (Kompas, 16/6/2007).
Ada orang berpandangan bahwa pentolan Jemaah Islamyah itu adalah teroris. Pandangan seperti itu sebenarnya salah sebab hakikat Islam adalah kekerasan. Mereka hanya menjalankan perintah agama. Siapa yang melakukan kekerasan, atas nama Allah, adalah orang yang benar-benar Islam. Allah bersabda:
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (Surat 9:29).
Sebuah hadis memberi kesaksian tentang tanggungjawab yang diberikan kepada Muhammad:
“Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah suruhanNya, dan untuk menunaikan shalat lima waktu dan membayar zakat (HR Al-Bukhari dan Muslim)” (Buku Teroris Membajak Islam, Maret 2007).
Agama yang satu ini memang luar biasa. Selain Islam, semua agama mengejar kedamaian. Selain Islam, semua agama mencari cintakasih. Selain Islam, semua agama menolak pembunuhan, kekerasan, dan terorisme. Perhatikan pernyataan Syeikh Ahmad Yasin (bapak spiritual Gerakan Perlawanan Islam yang dikenal dengan nama Hamas) yang dikutip oleh M. Hasibullah Satrawi ini:
“Masa depan berada di tangan gerakan-gerakan politik keagamaan (Islam) dengan perlawanan dan jihad secara terus-menerus”
Satrawi kemudian menulis analisisnya:
“Pernyataan Syeikh Ahmad Yasin yang disampaikan empat tahun sebelum malaikat maut menjemputnya (2004) kini hampir sepenuhnya menjadi kenyataan. Saat ini gerakan-gerakan politik keagamaan banyak berkibar di dunia Arab. Mulai dari Palestina yang tidak pernah berhenti bergejolak hingga Mesir yang dalam beberapa tahun terakhir ini dikenal cukup “adem ayem”. (Kompas, 27/6/2007).
Koran yang sama melaporkan bahwa terdapat 1,4 persen (berarti 2.800.000) orang Indonesia menyatakan setuju bahwa ajaran Islam membolehkan aksi kekerasan dan 1,7 persen (3.400.000) menyatakan bahwa setuju mengusir dengan kekerasan warga non Muslim keluar dari lingkungan Muslim. Jumlah itu tidaklah sedikit. Kita tahu bahwa kekerasan pada intinya bertentangan dengan hakekat Tuhan Maha Kasih. Agama Islam pada hakekatnya tidak setuju dengan cintakasih.
Teroris tidak hanya orang Islam. Orang Hindu, Budha, Komunis-Ateis, dan bahkan orang Kristen pun dapat saja menjadi teroris. Namun, bedanya, teroris Islam adalah bentuk utama ketundukan/kepatuhan terhadap perintah Allah; sedangkan teroris non Islam adalah bentuk pembangkan terhadap Sabda Tuhan. Jadi, jauh bedanya. Orang Muslim berusaha menjadi orang saleh dengan jalan membunuh sesama manusia, sedangkan orang non Islam berusaha menjadi orang saleh dengan jalan mengasihi sesama dan menjauhi kekerasan dan pembunuhan. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Hukum ini tidak dapat diterapkan dalam diri seorang Islam yang saleh sebab orang Islam saleh itu diwajibkan membunuh (sebab demikianlah kehendak Allah), sedangkan orang non Islam tidak boleh membunuh orang Islam sebab demikianlah agama mereka mengajarkannya. Jadi, dalam agama Islam tidak ada damai. Agama Islam tidak membawa sesuatu yang baru; sesuatu yang mencerahkan; kecuali kegelisahan, ketakutan, teror dan pedang.
Last edited by Akal Budi Islam on Mon 23 Jan 2012, 2:35 am; edited 1 time in total
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Isa bagi hanya bagi Yahudi
43. Kerajaan Allah
Orang Muslim bisa menghabiskan banyak waktu untuk menganalisa “Kerajaan Elohim” yang dimaksud oleh Alkitab. Mereka menduga bahwa maksud dari “Kerajaan Elohim sudah dekat” (Mrk 1:15) dalam Alkitab adalah kedatangan Kerajaan Islam dan Muhammad adalah rajanya. Mengapa demikian? Mereka mengemukakan sejumlah keberatan, namun kita tampilkan dua pokok saja.
a). Kerajaan Elohim itu diambil dari bangsa Yahudi dan diberikan kepada suatu bangsa lain seperti kata Yesus dalam Alkitab.
“Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Elohim akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu” (Mat 21:43).
b.) Seluruh daerah Timur Tengah praktis dikuasai oleh Kerajaan Islam. Ini bertentangan dengan Sabda Elohim dalam Alkitab:
“Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sunga yang besar itu, sungai Efrat…”(Kej 15:18-20).
Orang Islam juga memakai ayat lain dari Alkitab untuk membenarkan ramalannya.
“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau (Abraham) serta keturunanmu turun temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Elohimmu dan Elohim keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Elohim mereka” (Kej 17:7-
Masih banyak hal lain yang diperdebatkan oleh orang Muslim dengan harapan agar orang-orang non Muslim tahu bahwa sabda Elohim dalam Alkitab ternyata sebenarnya menubuatkan kedatangan Muhammad. Atas harapan mereka itu, maka kita katakan tanpa ragu: Hal itu lebih baik bagi mereka sebab Al-Quran tidak memiliki dasar untuk berpijak. Berbeda dengan Al-Quran, Alkitab bersandar pada dua tiang penopang: Kitab Perjanjian Lama menjadi dasar pijakan untuk Perjanjian Baru, dan Perjanjian Baru adalah Penyingkapan (Pemenuhan) Perjanjian Lama.
Selanjutnya, apakah betul bahwa “Kerajaan Elohim” dalam Matius 21:43 adalah Kerajaan Islam (Artinya Yesus meramalkan kedatangan Kerajaan Islam?). Tidak! Yesus memberikan perumpamaan tentang orang Yahudi yang membunuh “Putera Elohim”. Pembunuhan ini menyebahkan “Kerajaan Elohim” diambil dari mereka (Yahudi). Kerajaan Elohim itu akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. Siapakah bangsa yang lain itu dan apakah yang dimaksud dengan ‘bangsa’? Yang pasti bukan Yahudi dan bukan bangsa Islam, tetapi bangsa yang menghasilkan buah Kerajaan itu. “Bangsa” adalah kumpulan orang yang beriman kepada Putera Elohim sebab perumpamaan itu berhubungan langsung dengan Putera Elohim. Muslim tentu tidak termasuk sebab Muslim sangat tidak percaya bahwa Yesus adalah Putera Elohim. Selanjutnya, kita harus tahu: apakah yang dimaksud dengan “Kerajan Elohim” dan apakah “buah Kerajaan Elohim:” itu:
1). ”Kerajaan Elohim” adalah tempat atau suasana dimana Elohim sendiri adalah Raja (Elohim meraja). Kerajaan Islam diperintah oleh manusia, sekalipun manusia yang disebut dengan Nabi Besar Muhammad, lelaki teragung.
2). Sesuai dengan konteks Matius 21:45; maka raja yang dimaksud adalah Putera Elohim yakni Yesus Kristus. Dialah yang memerintah atas dan atau dalam nama BapaNya. Karena jelas bahwa Yesus Kristus adalah rajanya, maka tidak mungkin Kerajaan Elohim itu adalah Kerajaan Islam.
3). Buah dari Kerajaan Elohim bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal KEBENARAN, DAMAI SEJAHTERA dan SUKACITA oleh ROH KUDUS (Rom 14:17). Kita tahu bahwa Kerajaan Islam adalah sangat bersifat duniawi, politis dan mengandung banyak ketidakbenaran, perang saudara terutama Islam Hamas dan Fatah di Palestina; Islam Syah dan Sunni di Irak. Kerajaan Islam tidak mungkin mengalami sukacita oleh Roh Kudus sebab mereka menolak Roh Kudus. Jadi, Kerajaaan Elohim itu bukan kerajaan Islam.
4).”Kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu. Atau tidak tahukah kamu bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Elohim. Karena begitu banyaknya ketidakadilan yang dibuat oleh kerajaan (negara Islam/Arab); maka Kerajaan Elohim itu pasti bukan kerajaan Islam
5).Kerajaan Elohim adalah soal Hidup Yesus; Sengsara Yesus, Wafat Yesus, Kebangkitan Yesus dan Kenaikan Yesus ke Sorga. Hidup Yesus menjadi teladan bagi seluruh umat manusia. Sengsara Yesus adalah penyatuan diriNya dalam seluruh perjuangan hidup manusia. Wafat Yesus adalah pemberian diriNya secara total kepada maut; dimana maut itu dialami oleh setiap manusia, dan dengan itu manusia mendapat kekuatan dari Sang Sumber Hidup; mauttelah dikalahkan dan terbitlah fajar hidup. Kebangkitan Yesus adalah penyataan kemenangan atas maut; pembenaran atas segala sesuatu yang telah dikatakan, diajarkan, dibuat dan dikerjakan oleh Yesus selama hidupNya. Semua orang yang mengikuti Dia akan mengalami hal yang sama. Manusia akan memperoleh hidup yang kekal. Kenaikan Yesus ke Sorga adalah Yesus kembali ke asalNya; asal segala sesuatu dan dengan itu semua manusia menjadi tahu bahwa segala sesuatu berasal dari atas, dari sorga, dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi, Kerajan Elohim bukan Kerajaan Islam yang, jangankan menyelamatkan orang lain, menyelamatkan orang Islam sendiri saja tidak sanggup.
Apakah betul Kejadian 15:18-20 dan Kejadian 17:7-8 adalah ramalan tentang Kerajaan Islam? Tidak! Nubuat itu telah digenapi ketika Yosua merebut daerah Kanaan dan mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Raja Daud. Kini “seluruh negeri” yang dimaksud tidak pernah menjadi milik orang lain, tetapi tetap menjadi milik Abraham dan keturunannya. Tanah itu sudah diberikan oleh Elohim sendiri kepada bangsa Yahudi. Pada kenyataannya “Kanaan” itu telah dirampok oleh teroris; diklaim oleh bangsa asing. Dikui sebagai milik oleh orang yang bukan pemilik adalah soal lain. Di dunia ini banyak kasus serupa. Tanah milik Si Paijo telah diberikan oleh ayahnya untuk selama-lamanya; tetapi kini tanah itu telah dirampas oleh “penguasa” dan diakui pula sebagai miliknya. Ketahuilah “tanah” itu tetaplah “tanah” Si Paijo untuk selama-lamanya walau pada kenyataannya telah dirampas oleh orang lain. “Seluruh tanah di bumi ini adalah milik Elohim; walau pada kenyataannya telah diklaim menjadi milik bangsa A; atau Manusia B dan sebagainya.
Di samping itu; jika panggilan Abram dari Ur Kasdim menuju tanah Kanaan; semata-mata dimengerti sebagai panggilan perpindahan tempat; maka perpindahan itu tidak memiliki nilai spiritual apa pun. Sebaliknya, panggilan Abram menuju Tanah Kanaan tidak semata panggilan untuk berpindah tempat tinggal, tetapi panggilan itu adalah suatu lambang perjalanan spiritual yang bermakna sangat dalam; bahwa manusia dipanggil dari dunia ini (dilambangkan Ur Kasdim; daerah yang tidak beriman) menuju Sorga (dilambangkan dengan Tanah Kanaan/Yerusalem Baru; daerah orang beriman, daerah para nabi, tempat tinggal para Kudus dan Yahwe Tritunggal)”. Abram dan seluruh keturunannya dijanjikan untuk memasuki Sorga dan menetap di sana selama-lamanya. Janji itu pasti dipenuhi oleh Elohim jika seluruh keturunan Abram menerima Putera Elohim. Jadi, hanya orang yang menerima Putera Elohim sajalah yang dapat tinggal disanak selama-lamanya.
Orang Muslim bisa menghabiskan banyak waktu untuk menganalisa “Kerajaan Elohim” yang dimaksud oleh Alkitab. Mereka menduga bahwa maksud dari “Kerajaan Elohim sudah dekat” (Mrk 1:15) dalam Alkitab adalah kedatangan Kerajaan Islam dan Muhammad adalah rajanya. Mengapa demikian? Mereka mengemukakan sejumlah keberatan, namun kita tampilkan dua pokok saja.
a). Kerajaan Elohim itu diambil dari bangsa Yahudi dan diberikan kepada suatu bangsa lain seperti kata Yesus dalam Alkitab.
“Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Elohim akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu” (Mat 21:43).
b.) Seluruh daerah Timur Tengah praktis dikuasai oleh Kerajaan Islam. Ini bertentangan dengan Sabda Elohim dalam Alkitab:
“Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sunga yang besar itu, sungai Efrat…”(Kej 15:18-20).
Orang Islam juga memakai ayat lain dari Alkitab untuk membenarkan ramalannya.
“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau (Abraham) serta keturunanmu turun temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Elohimmu dan Elohim keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Elohim mereka” (Kej 17:7-
Masih banyak hal lain yang diperdebatkan oleh orang Muslim dengan harapan agar orang-orang non Muslim tahu bahwa sabda Elohim dalam Alkitab ternyata sebenarnya menubuatkan kedatangan Muhammad. Atas harapan mereka itu, maka kita katakan tanpa ragu: Hal itu lebih baik bagi mereka sebab Al-Quran tidak memiliki dasar untuk berpijak. Berbeda dengan Al-Quran, Alkitab bersandar pada dua tiang penopang: Kitab Perjanjian Lama menjadi dasar pijakan untuk Perjanjian Baru, dan Perjanjian Baru adalah Penyingkapan (Pemenuhan) Perjanjian Lama.
Selanjutnya, apakah betul bahwa “Kerajaan Elohim” dalam Matius 21:43 adalah Kerajaan Islam (Artinya Yesus meramalkan kedatangan Kerajaan Islam?). Tidak! Yesus memberikan perumpamaan tentang orang Yahudi yang membunuh “Putera Elohim”. Pembunuhan ini menyebahkan “Kerajaan Elohim” diambil dari mereka (Yahudi). Kerajaan Elohim itu akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. Siapakah bangsa yang lain itu dan apakah yang dimaksud dengan ‘bangsa’? Yang pasti bukan Yahudi dan bukan bangsa Islam, tetapi bangsa yang menghasilkan buah Kerajaan itu. “Bangsa” adalah kumpulan orang yang beriman kepada Putera Elohim sebab perumpamaan itu berhubungan langsung dengan Putera Elohim. Muslim tentu tidak termasuk sebab Muslim sangat tidak percaya bahwa Yesus adalah Putera Elohim. Selanjutnya, kita harus tahu: apakah yang dimaksud dengan “Kerajan Elohim” dan apakah “buah Kerajaan Elohim:” itu:
1). ”Kerajaan Elohim” adalah tempat atau suasana dimana Elohim sendiri adalah Raja (Elohim meraja). Kerajaan Islam diperintah oleh manusia, sekalipun manusia yang disebut dengan Nabi Besar Muhammad, lelaki teragung.
2). Sesuai dengan konteks Matius 21:45; maka raja yang dimaksud adalah Putera Elohim yakni Yesus Kristus. Dialah yang memerintah atas dan atau dalam nama BapaNya. Karena jelas bahwa Yesus Kristus adalah rajanya, maka tidak mungkin Kerajaan Elohim itu adalah Kerajaan Islam.
3). Buah dari Kerajaan Elohim bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal KEBENARAN, DAMAI SEJAHTERA dan SUKACITA oleh ROH KUDUS (Rom 14:17). Kita tahu bahwa Kerajaan Islam adalah sangat bersifat duniawi, politis dan mengandung banyak ketidakbenaran, perang saudara terutama Islam Hamas dan Fatah di Palestina; Islam Syah dan Sunni di Irak. Kerajaan Islam tidak mungkin mengalami sukacita oleh Roh Kudus sebab mereka menolak Roh Kudus. Jadi, Kerajaaan Elohim itu bukan kerajaan Islam.
4).”Kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu. Atau tidak tahukah kamu bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Elohim. Karena begitu banyaknya ketidakadilan yang dibuat oleh kerajaan (negara Islam/Arab); maka Kerajaan Elohim itu pasti bukan kerajaan Islam
5).Kerajaan Elohim adalah soal Hidup Yesus; Sengsara Yesus, Wafat Yesus, Kebangkitan Yesus dan Kenaikan Yesus ke Sorga. Hidup Yesus menjadi teladan bagi seluruh umat manusia. Sengsara Yesus adalah penyatuan diriNya dalam seluruh perjuangan hidup manusia. Wafat Yesus adalah pemberian diriNya secara total kepada maut; dimana maut itu dialami oleh setiap manusia, dan dengan itu manusia mendapat kekuatan dari Sang Sumber Hidup; mauttelah dikalahkan dan terbitlah fajar hidup. Kebangkitan Yesus adalah penyataan kemenangan atas maut; pembenaran atas segala sesuatu yang telah dikatakan, diajarkan, dibuat dan dikerjakan oleh Yesus selama hidupNya. Semua orang yang mengikuti Dia akan mengalami hal yang sama. Manusia akan memperoleh hidup yang kekal. Kenaikan Yesus ke Sorga adalah Yesus kembali ke asalNya; asal segala sesuatu dan dengan itu semua manusia menjadi tahu bahwa segala sesuatu berasal dari atas, dari sorga, dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi, Kerajan Elohim bukan Kerajaan Islam yang, jangankan menyelamatkan orang lain, menyelamatkan orang Islam sendiri saja tidak sanggup.
Apakah betul Kejadian 15:18-20 dan Kejadian 17:7-8 adalah ramalan tentang Kerajaan Islam? Tidak! Nubuat itu telah digenapi ketika Yosua merebut daerah Kanaan dan mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Raja Daud. Kini “seluruh negeri” yang dimaksud tidak pernah menjadi milik orang lain, tetapi tetap menjadi milik Abraham dan keturunannya. Tanah itu sudah diberikan oleh Elohim sendiri kepada bangsa Yahudi. Pada kenyataannya “Kanaan” itu telah dirampok oleh teroris; diklaim oleh bangsa asing. Dikui sebagai milik oleh orang yang bukan pemilik adalah soal lain. Di dunia ini banyak kasus serupa. Tanah milik Si Paijo telah diberikan oleh ayahnya untuk selama-lamanya; tetapi kini tanah itu telah dirampas oleh “penguasa” dan diakui pula sebagai miliknya. Ketahuilah “tanah” itu tetaplah “tanah” Si Paijo untuk selama-lamanya walau pada kenyataannya telah dirampas oleh orang lain. “Seluruh tanah di bumi ini adalah milik Elohim; walau pada kenyataannya telah diklaim menjadi milik bangsa A; atau Manusia B dan sebagainya.
Di samping itu; jika panggilan Abram dari Ur Kasdim menuju tanah Kanaan; semata-mata dimengerti sebagai panggilan perpindahan tempat; maka perpindahan itu tidak memiliki nilai spiritual apa pun. Sebaliknya, panggilan Abram menuju Tanah Kanaan tidak semata panggilan untuk berpindah tempat tinggal, tetapi panggilan itu adalah suatu lambang perjalanan spiritual yang bermakna sangat dalam; bahwa manusia dipanggil dari dunia ini (dilambangkan Ur Kasdim; daerah yang tidak beriman) menuju Sorga (dilambangkan dengan Tanah Kanaan/Yerusalem Baru; daerah orang beriman, daerah para nabi, tempat tinggal para Kudus dan Yahwe Tritunggal)”. Abram dan seluruh keturunannya dijanjikan untuk memasuki Sorga dan menetap di sana selama-lamanya. Janji itu pasti dipenuhi oleh Elohim jika seluruh keturunan Abram menerima Putera Elohim. Jadi, hanya orang yang menerima Putera Elohim sajalah yang dapat tinggal disanak selama-lamanya.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Re: Saran muslim (4): bandingkan Islam dgn Kristen
44. Sunat
Semua orang Muslim pasti sudah dipotong kulit kulup penisnya. Mereka beranggapan bahwa dengan itu mereka melaksanakan perintah Allah. Namun, kalau Anda melihat Al-Quran, Anda tidak akan menemukan satu pun teks dimana Allah memerintahkan orang Muslim untuk disunat. Jika diselidiki lebih lanjut, ternyata sunat hanya mengikuti kebiasaan orang Yahudi. Dengan demikian, Muhammad tidak membawa sesuatu yang baru. Karena sunat tidak berakar dalam tradisi Islam sendiri, maka dari sudut teologi Islam, sunat tidak bermakna sama sekali. Bagi orang Yahudi, sunat adalah tanda perjanjian antara Yahudi dan Yahwe. Yahwe berjanji menjadi Tuhan Yahudi dan Yahudi adalah umatNya. Yahwe berjanji memberikan tiga karunia khusus kepada Yahudi yaitu berkat, keturunan dan tanah. Semuanya itu telah terpenuhi. Yahudi telah menempati tanah Kanaan, Yahudi telah mendapat berkat melimpah dan teurtama dari bangsa inilah telah lahir Sang Juru Penyelamat ; dan kini orang Yahudi berkembang dengan baik. Jadi, janji yang diikat dalam sunat ini tidak berhubungan dengan agama Islam yang baru lahir kemarin sore, bahkan orang Kristen pun tidak menerima janji itu secara langsung.
Sunat lebih sebagai tanda lahiriah. Orang Kristen tidak diwajibkan untuk disunat. Artinya kalau orang bersunat, ia tidak serta-merta menjalankan perintah Yahwe. Demikian juga kalau orang Kristen tidak melakukannya; itu tidak berarti bahwa dia melanggar perintah Tuhannya. Kalau ada orang Kristen mau bersunat, ya silahkan! Kalau tidak bersunat, juga tidak apa-apa. Orang Kristen lebih pada sunat bathin. Hati dan bathin setiap orang harus ditandai dengan darah Kristus. Setiap bathin atau hati yang ditandai dengan darah Kristus; maka dia wajib hukumnya untuk menjalankan perintah cintakasih: cinta kepada Yahwe dan kepada sesama. Inilah sunat yang paling pokok. Hati setiap orang harus dipimpin oleh Roh Kudus.
Semua orang Muslim pasti sudah dipotong kulit kulup penisnya. Mereka beranggapan bahwa dengan itu mereka melaksanakan perintah Allah. Namun, kalau Anda melihat Al-Quran, Anda tidak akan menemukan satu pun teks dimana Allah memerintahkan orang Muslim untuk disunat. Jika diselidiki lebih lanjut, ternyata sunat hanya mengikuti kebiasaan orang Yahudi. Dengan demikian, Muhammad tidak membawa sesuatu yang baru. Karena sunat tidak berakar dalam tradisi Islam sendiri, maka dari sudut teologi Islam, sunat tidak bermakna sama sekali. Bagi orang Yahudi, sunat adalah tanda perjanjian antara Yahudi dan Yahwe. Yahwe berjanji menjadi Tuhan Yahudi dan Yahudi adalah umatNya. Yahwe berjanji memberikan tiga karunia khusus kepada Yahudi yaitu berkat, keturunan dan tanah. Semuanya itu telah terpenuhi. Yahudi telah menempati tanah Kanaan, Yahudi telah mendapat berkat melimpah dan teurtama dari bangsa inilah telah lahir Sang Juru Penyelamat ; dan kini orang Yahudi berkembang dengan baik. Jadi, janji yang diikat dalam sunat ini tidak berhubungan dengan agama Islam yang baru lahir kemarin sore, bahkan orang Kristen pun tidak menerima janji itu secara langsung.
Sunat lebih sebagai tanda lahiriah. Orang Kristen tidak diwajibkan untuk disunat. Artinya kalau orang bersunat, ia tidak serta-merta menjalankan perintah Yahwe. Demikian juga kalau orang Kristen tidak melakukannya; itu tidak berarti bahwa dia melanggar perintah Tuhannya. Kalau ada orang Kristen mau bersunat, ya silahkan! Kalau tidak bersunat, juga tidak apa-apa. Orang Kristen lebih pada sunat bathin. Hati dan bathin setiap orang harus ditandai dengan darah Kristus. Setiap bathin atau hati yang ditandai dengan darah Kristus; maka dia wajib hukumnya untuk menjalankan perintah cintakasih: cinta kepada Yahwe dan kepada sesama. Inilah sunat yang paling pokok. Hati setiap orang harus dipimpin oleh Roh Kudus.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Allah jujur
45. Allah Jujur
Semua orang Islam beranggapan bahwa Allah adalah Sesembahan yang jujur dan dapat dipercayai. Kata-kata atau sabdaNya dapat dipegang, dapat dipedomani. Namun, pernyataan tersebut tidaklah benar. Menurut Al-Quran, Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.
“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya”. (Surat 3:54).
Maksudnya, sehebat apa pun seseorang dalam urusan menipu, Allah masih lebih hebat lagi. Penipu ulung kaliber dunia sekalipun tetap tidak dapat menandingi Allah. Allah masih lebih hebat dalam hal menipu. Allah adalah Guru dari semua penipu. Kalau orang kafir menipu Allah, maka Allah membalas menipu juga. Kalau orang kafir berlaku jujur, maka Allah berlaku jujur juga. Kalau orang kafir membenci Allah, maka Allah membenci orang kafir juga. Tampaknya Allah banyak belajar dari orang kafir; atau mengikuti perilaku orang kafir saja. Ia tidak punya pendirian. Allah yang satu ini mudah diombang-ambingkan oleh angin sakal.
Semua orang Islam beranggapan bahwa Allah adalah Sesembahan yang jujur dan dapat dipercayai. Kata-kata atau sabdaNya dapat dipegang, dapat dipedomani. Namun, pernyataan tersebut tidaklah benar. Menurut Al-Quran, Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.
“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya”. (Surat 3:54).
Maksudnya, sehebat apa pun seseorang dalam urusan menipu, Allah masih lebih hebat lagi. Penipu ulung kaliber dunia sekalipun tetap tidak dapat menandingi Allah. Allah masih lebih hebat dalam hal menipu. Allah adalah Guru dari semua penipu. Kalau orang kafir menipu Allah, maka Allah membalas menipu juga. Kalau orang kafir berlaku jujur, maka Allah berlaku jujur juga. Kalau orang kafir membenci Allah, maka Allah membenci orang kafir juga. Tampaknya Allah banyak belajar dari orang kafir; atau mengikuti perilaku orang kafir saja. Ia tidak punya pendirian. Allah yang satu ini mudah diombang-ambingkan oleh angin sakal.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Re: Saran muslim (4): bandingkan Islam dgn Kristen
46. Semua Muslim Masuk Sorga
Orang Muslim di seluruh dunia berusaha keras agar Anda masuk Islam, mengikuti agama mereka. Mereka sangat yakin bahwa semua orang Islam akan masuk sorga. Asal masuk Islam maka segalanya jadi. Propaganda semacam ini menyesatkan Anda. Al-Quran tidak pernah berbicara secara demikian. Al-Quran justeru menetapkan bahwa semua orang Islam akan masuk neraka. Selanjutnya terserah Allah: mana yang akan masuk sorga dan mana yang akan tetap tinggal di neraka dalam keadaan berlutut.
“Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut”. (Surat 19:71-72)
Untuk memperlunak teks ini, para pendebat Muslim biasa berkomentar: “Semua orang termasuk Muslim akan mendatangi neraka, jika tidak bertaqwa, akan disiksa meskipun sudah mengaku Muslim, apalagi non Muslim.” (Ini pengakuan Insan Mokoginta dalam bukletnya yang berjudul Debat Al-Quran Versus Bible Via SMS” 2005). Ternyata semua orang Islam akan mendatangi neraka. Mokoginta memperhalus, jika tidak bertaqwa. Kasihan bener orang-orang Islam. Selanjutnya Insan membela diri dan agamanya:
“Ayat tersebut bersifat umum, bukan khusus. Artinya berlaku kepada siapa saja. Maksudnya siapa saja walaupun dia itu orang Islam, bila tidak bertaqwa kepada Allah, pasti akan masuk neraka” (Insan, Ibid).
Penjelasan Insan ini lagi-lagi bukan kata-kata Al-Quran. Kata “dan tidak ada seorang pun daripadamu, dalam ayat di atas pastilah dimaksudkan untuk orang-orang yang menerima Al-Quran. Maksudnya: ketika Muhammad melantunkan ayat itu untuk pertamakalinya, pastilah ia berhadapan dengan orang-orang yang mau mendengarkan dia. Orang yang mendengar Muhammad tersebut tidak lain adalah pengikutnya. Nah, pengikutnya inilah yang dimaksud dengan “dan tidak ada seorang pun daripadamu”. Lain halnya kalau Al-Quran berkata: “dan tidak ada seorang pun manusia”; artinya berlaku bagi siapa saja yang disebut manusia. Jadi, kata “dan tidak ada seorang pun daripadamu” hanya ditujukan kepada orang Muslim dan bukan kepada semua manusia.
Orang Muslim di seluruh dunia berusaha keras agar Anda masuk Islam, mengikuti agama mereka. Mereka sangat yakin bahwa semua orang Islam akan masuk sorga. Asal masuk Islam maka segalanya jadi. Propaganda semacam ini menyesatkan Anda. Al-Quran tidak pernah berbicara secara demikian. Al-Quran justeru menetapkan bahwa semua orang Islam akan masuk neraka. Selanjutnya terserah Allah: mana yang akan masuk sorga dan mana yang akan tetap tinggal di neraka dalam keadaan berlutut.
“Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut”. (Surat 19:71-72)
Untuk memperlunak teks ini, para pendebat Muslim biasa berkomentar: “Semua orang termasuk Muslim akan mendatangi neraka, jika tidak bertaqwa, akan disiksa meskipun sudah mengaku Muslim, apalagi non Muslim.” (Ini pengakuan Insan Mokoginta dalam bukletnya yang berjudul Debat Al-Quran Versus Bible Via SMS” 2005). Ternyata semua orang Islam akan mendatangi neraka. Mokoginta memperhalus, jika tidak bertaqwa. Kasihan bener orang-orang Islam. Selanjutnya Insan membela diri dan agamanya:
“Ayat tersebut bersifat umum, bukan khusus. Artinya berlaku kepada siapa saja. Maksudnya siapa saja walaupun dia itu orang Islam, bila tidak bertaqwa kepada Allah, pasti akan masuk neraka” (Insan, Ibid).
Penjelasan Insan ini lagi-lagi bukan kata-kata Al-Quran. Kata “dan tidak ada seorang pun daripadamu, dalam ayat di atas pastilah dimaksudkan untuk orang-orang yang menerima Al-Quran. Maksudnya: ketika Muhammad melantunkan ayat itu untuk pertamakalinya, pastilah ia berhadapan dengan orang-orang yang mau mendengarkan dia. Orang yang mendengar Muhammad tersebut tidak lain adalah pengikutnya. Nah, pengikutnya inilah yang dimaksud dengan “dan tidak ada seorang pun daripadamu”. Lain halnya kalau Al-Quran berkata: “dan tidak ada seorang pun manusia”; artinya berlaku bagi siapa saja yang disebut manusia. Jadi, kata “dan tidak ada seorang pun daripadamu” hanya ditujukan kepada orang Muslim dan bukan kepada semua manusia.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Injil palsu
47. Injil Palsu
Semua orang Muslim fanatik berpraduga bahwa Injil adalah kitab palsu. Apa pun yang tertulis di dalamnya sudah tercemar. Injil tidak lagi mengandung kebenaran. Mereka kerapkali bertanya: “Dimanakah Injil yang ditulis Yesus?” Orang Muslim kemudian membuat sensai bahwa Injil yang asli adalah “Injil Barnabas”.
Kita tahu bahwa semua itu adalah bohong besar. Al-Quran mengakui bahwa Injil bernilai. Di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya yang menerangi. Setiap orang yang mengikutinya pasti selamat.
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (Surat 5:46-47).
Kalau Al-Quran benar, maka pengakuannya harus dipertimbangkan oleh setiap orang Muslim yang saleh. Injil membenarkan kitab yang sebelumnya. Ia mengandung petunjuk dan cahaya yang menerangi. Pengikut Yesus diminta untuk diadili menurut Injil dan bukan menurut Al-Quran.
Semua orang Muslim fanatik berpraduga bahwa Injil adalah kitab palsu. Apa pun yang tertulis di dalamnya sudah tercemar. Injil tidak lagi mengandung kebenaran. Mereka kerapkali bertanya: “Dimanakah Injil yang ditulis Yesus?” Orang Muslim kemudian membuat sensai bahwa Injil yang asli adalah “Injil Barnabas”.
Kita tahu bahwa semua itu adalah bohong besar. Al-Quran mengakui bahwa Injil bernilai. Di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya yang menerangi. Setiap orang yang mengikutinya pasti selamat.
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (Surat 5:46-47).
Kalau Al-Quran benar, maka pengakuannya harus dipertimbangkan oleh setiap orang Muslim yang saleh. Injil membenarkan kitab yang sebelumnya. Ia mengandung petunjuk dan cahaya yang menerangi. Pengikut Yesus diminta untuk diadili menurut Injil dan bukan menurut Al-Quran.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Sumber iman
48. Sumber Iman
Orang Muslim biasanya memaksa orang bukan Muslim untuk mengerti bahwa sumber iman Islam adalah Al-Quran dan Hadis. Namun, mereka tidak dapat memaksa diri mereka sendiri untuk sedikit memahami dasar keimanan agama lain. Kalau orang Muslim berdilog dengan orang non muslim, terutama Kristen, biasanya mereka hanya memakai sumber Alkitabiah saja. Sedangkan Tradisi (dlm katolik ada Liturgi, ada magisterium ), tidak disentuh.
Akibatnya, orang Muslim tidak dapat memahami agama Kristen secara lebih utuh. Hal itu sama dengan orang Kristen yang memahami Islam dari sudut Al-Quran saja. Jika seorang Kristen menuntut dasar Quraniah Sunat, maka hal tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan sebab Sunat hanyalah mengikuti Sunnah nabi Muhammad, mengikuti wejangan Abraham.
Berbeda dengan sumber iman Islam yang tidak lain adalah Al-Quran dan Hadis, sumber iman Kristen adalah Alkitab dan Tradisi (dan atau Liturgi) dan Magisterium. Alkitab memberikan prinsip-prinsip dasar iman, kemudian diuji oleh Tradisi dan dihayati dalam Liturgi (Peribadatan/Penyembahan), dan semua itu diteguhkan oleh Magisterium. Ketiga hal itu terkait satu sama lain. Jika salah satunya diabaikan, maka Anda tidak akan dapat memahami agama Kristen secara utuh. Bahkan jika hanya dua hal saja anda mengerti, maka anda tidak akan pernah dapat memahami agama Kristen secara sempurna. Banyak hal yang tidak tertulis dalam Alkitab, tetapi tercatat dalam Tradisi dan Liturgi dan dikukuhkan oleh Magisterium. Orang Muslim seringkali bertanya: “Manakah dasar Alkitabiah dari perayaan Natal; atau manakah dasar Alkitabiah bahwa peribadatan harus dilaksanakan pada hari Minggu; dan lain sebagainya?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu saja salah alamat. Iman orang Kristen tidak dikembangkan oleh huruf-huruf mati; tetapi oleh Kuasa Roh Kudus. Itulah sebabnya setiap orang Kristen membawa kebenaran di dalam dirinya (maksudnya diterangi oleh Roh kudus). Kebenaran tersebut akan dapat diketahui dan diterima kalau sesuai dengan Alkitab, Tradisi dan Magisterium, sebaliknya akan ditolak kalau bertentangannya. Di dalam hati setiap orang Kristenlah Yesus bertahta. Kami tidak pernah resah apakah Alkitab ditolak oleh orang Muslim atau tidak. Kami tidak pernah takut sekalipun orang Islam sangat membenci kami; rumah kami dibakar; leher kami digorok. Nyawa kami dapat kami pertaruhkan bukan untuk huruf mati dalam Alkitab; tetapi untuk Pribadi yakni Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Orang Muslim biasanya memaksa orang bukan Muslim untuk mengerti bahwa sumber iman Islam adalah Al-Quran dan Hadis. Namun, mereka tidak dapat memaksa diri mereka sendiri untuk sedikit memahami dasar keimanan agama lain. Kalau orang Muslim berdilog dengan orang non muslim, terutama Kristen, biasanya mereka hanya memakai sumber Alkitabiah saja. Sedangkan Tradisi (dlm katolik ada Liturgi, ada magisterium ), tidak disentuh.
Akibatnya, orang Muslim tidak dapat memahami agama Kristen secara lebih utuh. Hal itu sama dengan orang Kristen yang memahami Islam dari sudut Al-Quran saja. Jika seorang Kristen menuntut dasar Quraniah Sunat, maka hal tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan sebab Sunat hanyalah mengikuti Sunnah nabi Muhammad, mengikuti wejangan Abraham.
Berbeda dengan sumber iman Islam yang tidak lain adalah Al-Quran dan Hadis, sumber iman Kristen adalah Alkitab dan Tradisi (dan atau Liturgi) dan Magisterium. Alkitab memberikan prinsip-prinsip dasar iman, kemudian diuji oleh Tradisi dan dihayati dalam Liturgi (Peribadatan/Penyembahan), dan semua itu diteguhkan oleh Magisterium. Ketiga hal itu terkait satu sama lain. Jika salah satunya diabaikan, maka Anda tidak akan dapat memahami agama Kristen secara utuh. Bahkan jika hanya dua hal saja anda mengerti, maka anda tidak akan pernah dapat memahami agama Kristen secara sempurna. Banyak hal yang tidak tertulis dalam Alkitab, tetapi tercatat dalam Tradisi dan Liturgi dan dikukuhkan oleh Magisterium. Orang Muslim seringkali bertanya: “Manakah dasar Alkitabiah dari perayaan Natal; atau manakah dasar Alkitabiah bahwa peribadatan harus dilaksanakan pada hari Minggu; dan lain sebagainya?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu saja salah alamat. Iman orang Kristen tidak dikembangkan oleh huruf-huruf mati; tetapi oleh Kuasa Roh Kudus. Itulah sebabnya setiap orang Kristen membawa kebenaran di dalam dirinya (maksudnya diterangi oleh Roh kudus). Kebenaran tersebut akan dapat diketahui dan diterima kalau sesuai dengan Alkitab, Tradisi dan Magisterium, sebaliknya akan ditolak kalau bertentangannya. Di dalam hati setiap orang Kristenlah Yesus bertahta. Kami tidak pernah resah apakah Alkitab ditolak oleh orang Muslim atau tidak. Kami tidak pernah takut sekalipun orang Islam sangat membenci kami; rumah kami dibakar; leher kami digorok. Nyawa kami dapat kami pertaruhkan bukan untuk huruf mati dalam Alkitab; tetapi untuk Pribadi yakni Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Semua orang muslim masuk neraka?
49. Semua Orang Muslim Masuk Neraka
“[19.71] Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. [19.72] Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”
Tidak mengherankan banyak orang Islam berpaling dari keislamannya karena pernyataan Allah ini. Bagaimana mungkin, semua orang Islam akan masuk neraka? Bukankah mereka telah masuk Islam (dan tentu hidup sesuai dengan ajaran Islam). Eh, malah ke neraka lagi. Pendebat Islam berusaha membela. “Ayat tersebut sifatnya umum, bukan khusus. Artinya berlaku kepada siapa saja walaupun dia itu orang Islam, bila tidak bertaqwa kepada Allah, pasti akan masuk neraka.” (Mokoginta, Debat Alquran versus Bibel, hlm. 25). Benarkah berlaku kepada siapa saja? “Tak seorang pun daripadamu”. Ini tidak sama dengan: “tak seorang pun manusia (artinya berlaku bagi siapa saja yang termasuk manusia)”. “Tak seorang pun daripadamu” maksudnya “tak seorang pun golongan Muhammad, orang-orang milik/pengikut Muhammad (ingat wahyu itu disampaikan kepada Muhammad!)”. Apakah dia taqwa atau tidak, bukan persoalan. Persoalannya apakah seseorang itu termasuk: pengikut Muhammad atau tidak. Jika seseorang adalah pengikut Muhammad, maka otomatis dia masuk neraka, dan jika tidak maka otomatis dia belum tentu mendatangi neraka. Itulah kemestian yang sudah ditetapkan oleh Allah.
Lalu siapakah yang tidak mendatangi neraka? Mereka yang bertaqwa. Siapakah yang bertaqwa? Mereka yang percaya kepada Taurat dan Injil.
“[5.46] Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
Amat jelas dikatakan bahwa di dalam Injil ada petunjuk dan cahaya, serta pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa. Jadi, siapa yang tidak percaya pada Injil itu berarti dia bukanlah orang yang bertaqwa, dia adalah orang yang lalim. Siapa yang lalim maka dia kekal di dalam neraka.
“[19.71] Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. [19.72] Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”
Tidak mengherankan banyak orang Islam berpaling dari keislamannya karena pernyataan Allah ini. Bagaimana mungkin, semua orang Islam akan masuk neraka? Bukankah mereka telah masuk Islam (dan tentu hidup sesuai dengan ajaran Islam). Eh, malah ke neraka lagi. Pendebat Islam berusaha membela. “Ayat tersebut sifatnya umum, bukan khusus. Artinya berlaku kepada siapa saja walaupun dia itu orang Islam, bila tidak bertaqwa kepada Allah, pasti akan masuk neraka.” (Mokoginta, Debat Alquran versus Bibel, hlm. 25). Benarkah berlaku kepada siapa saja? “Tak seorang pun daripadamu”. Ini tidak sama dengan: “tak seorang pun manusia (artinya berlaku bagi siapa saja yang termasuk manusia)”. “Tak seorang pun daripadamu” maksudnya “tak seorang pun golongan Muhammad, orang-orang milik/pengikut Muhammad (ingat wahyu itu disampaikan kepada Muhammad!)”. Apakah dia taqwa atau tidak, bukan persoalan. Persoalannya apakah seseorang itu termasuk: pengikut Muhammad atau tidak. Jika seseorang adalah pengikut Muhammad, maka otomatis dia masuk neraka, dan jika tidak maka otomatis dia belum tentu mendatangi neraka. Itulah kemestian yang sudah ditetapkan oleh Allah.
Lalu siapakah yang tidak mendatangi neraka? Mereka yang bertaqwa. Siapakah yang bertaqwa? Mereka yang percaya kepada Taurat dan Injil.
“[5.46] Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
Amat jelas dikatakan bahwa di dalam Injil ada petunjuk dan cahaya, serta pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa. Jadi, siapa yang tidak percaya pada Injil itu berarti dia bukanlah orang yang bertaqwa, dia adalah orang yang lalim. Siapa yang lalim maka dia kekal di dalam neraka.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Isa seizin Allah
50. Yesus Seizin Allah
Para pendebat Muslim menduga bahwa Yesus dapat melakukan mujizat hanya karena seizin Allah. Hal itu didasarkan pada pernyataan Al-Quran berikut ini:
“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel ( yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman." (Surat 3:49)
Beberapa catatan penting dari surat di atas:
a. Isa Almasih rasul kepada Bani Israel BUKAN rasul HANYA kepada Bani Israel.
b. Isa Almasih membawa sesuatu TANDA MUKJIZAT dari TUHAN
c. Isa Almasih membuat mukjizat seekor burung dari tanah
d. Isa Almasih menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya
e. Isa Almasih menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak
f. Isa Almasih menghidupkan orang mati
g. Mukjizat adalah TANDA KEBENARAN KERASULAN jika kamu sungguh-sungguh beriman
h. Tanda kebenaran kerasulan adalah adanya mukjizat
i. Karena Muhammad tidak dapat membuat mukjizat, maka dia bukan nabi yang benar (nabi palsu)
Yesus meminta izin, atau Yesus dapat bertindak menyembuhkan orang sakit karena seizin Allah adalah sesuatu yang mustahil sebab Allah bukan BapaNya, Yesus tidak berkontak dengan Allah. Allah adalah dewa orang Arab dan sesembahan Muslim sedunia. Jadi, mustahil Yesus bertindak karena kekuatan Allah. Apa yang dapat dilakukan oleh Allah adalah menyesatkan Muhammad sehingga menolak Yesus Putera Elohim.
Yesus dan Bapa adalah satu. Yesus memiliki kodrat ganda dan ini mengagumkan: Tuhan sekaligus Manusia. Sebagai manusia, Yesus sepenuhnya bergantung pada BapaNya, namun sebagai Tuhan Ia bertindak atas namaNya sendiri. Jika orang Islam mengatakan bahwa Yesus adalah manusia, maka itu benar. Tetapi menjadi tidak benar kalau Muslim berkata bahwa Yesus hanya manusia saja. Dalam banyak kesempatan Yesus bertindak atas namaNya sendiri. Kata-kataNya menegaskan kekuasaanNya.
“Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya” (Yoh 11:25-26).
Kita tahu bahwa Yesus tidak berbicara atas nama BapaNya, tetapi Ia berbicara dari diriNya sendiri dan menegaskan ke-Tuhan-anNya. Dalam teks itu, Ia tidak berkata: siapa yang percaya kepada Bapa dalam namaKu, atau siapa yang percaya kepada Bapa; tetapi barangsiapa percaya kepadaKu. Apa yang harus dipercaya padaNya? “Akulah Kebangkitan dan Hidup”. Pernyataan Yesus ini senada dengan apa yang dikatakan dalam ayat-ayat yang lain:
“Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup” (Yoh 14:6).
Selan itu bacalah keseluruhan Matius 5:17-48. Di sana Yesus mengubah seluruh pola pikir Yahudi; bahkan pola pikir yang telah ditetapkan oleh Yahwe.
“Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5:44).
Kita dapat membaca teks lainnya lagi, yaitu Markus 5:21-43.
“…Lalu dipegangNya tangan anak itu, kataNya: “Talita kum”, yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu bangunlah. Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan…” (Mrk 5:41-42).
Baca juga Lukas 7:11-17.
“Hai anak muda Aku berkata kepadamu, bangkitlah! Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata…” (Luk 7:14-15).
Yesus mnunjukkan kuasaNya bahwa Ia berkuasa membangkitkan orang mati, Ia berkuaa menyembuhkan orang sakit tanpa campur-tangan BapaNya. Selain itu, Yesus berkuasa mengampuni dosa (Mat 9:2). Yesus bahkan mendelegasikan kuasa pengampunan itu kepada para muridNya:
“Ia menghembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni dan jika kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yoh 20:22-23. Lihat juga Mat 16:19).
Jadi, tidak benar kalau Yesus membuat mukjizat seizin Allahnya Muhammad. Yesus dapat membuat mukjizat karena kuasaNya sendiri. Sementara Muhammad sendiri tidak mampu membuat satu pun mukjizat, bahkan ia tidak sanggup meminta izin pada Allahnya. Takut kalau-kalau Allah tidak dapat melakukannya.
Para pendebat Muslim menduga bahwa Yesus dapat melakukan mujizat hanya karena seizin Allah. Hal itu didasarkan pada pernyataan Al-Quran berikut ini:
“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel ( yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman." (Surat 3:49)
Beberapa catatan penting dari surat di atas:
a. Isa Almasih rasul kepada Bani Israel BUKAN rasul HANYA kepada Bani Israel.
b. Isa Almasih membawa sesuatu TANDA MUKJIZAT dari TUHAN
c. Isa Almasih membuat mukjizat seekor burung dari tanah
d. Isa Almasih menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya
e. Isa Almasih menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak
f. Isa Almasih menghidupkan orang mati
g. Mukjizat adalah TANDA KEBENARAN KERASULAN jika kamu sungguh-sungguh beriman
h. Tanda kebenaran kerasulan adalah adanya mukjizat
i. Karena Muhammad tidak dapat membuat mukjizat, maka dia bukan nabi yang benar (nabi palsu)
Yesus meminta izin, atau Yesus dapat bertindak menyembuhkan orang sakit karena seizin Allah adalah sesuatu yang mustahil sebab Allah bukan BapaNya, Yesus tidak berkontak dengan Allah. Allah adalah dewa orang Arab dan sesembahan Muslim sedunia. Jadi, mustahil Yesus bertindak karena kekuatan Allah. Apa yang dapat dilakukan oleh Allah adalah menyesatkan Muhammad sehingga menolak Yesus Putera Elohim.
Yesus dan Bapa adalah satu. Yesus memiliki kodrat ganda dan ini mengagumkan: Tuhan sekaligus Manusia. Sebagai manusia, Yesus sepenuhnya bergantung pada BapaNya, namun sebagai Tuhan Ia bertindak atas namaNya sendiri. Jika orang Islam mengatakan bahwa Yesus adalah manusia, maka itu benar. Tetapi menjadi tidak benar kalau Muslim berkata bahwa Yesus hanya manusia saja. Dalam banyak kesempatan Yesus bertindak atas namaNya sendiri. Kata-kataNya menegaskan kekuasaanNya.
“Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya” (Yoh 11:25-26).
Kita tahu bahwa Yesus tidak berbicara atas nama BapaNya, tetapi Ia berbicara dari diriNya sendiri dan menegaskan ke-Tuhan-anNya. Dalam teks itu, Ia tidak berkata: siapa yang percaya kepada Bapa dalam namaKu, atau siapa yang percaya kepada Bapa; tetapi barangsiapa percaya kepadaKu. Apa yang harus dipercaya padaNya? “Akulah Kebangkitan dan Hidup”. Pernyataan Yesus ini senada dengan apa yang dikatakan dalam ayat-ayat yang lain:
“Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup” (Yoh 14:6).
Selan itu bacalah keseluruhan Matius 5:17-48. Di sana Yesus mengubah seluruh pola pikir Yahudi; bahkan pola pikir yang telah ditetapkan oleh Yahwe.
“Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5:44).
Kita dapat membaca teks lainnya lagi, yaitu Markus 5:21-43.
“…Lalu dipegangNya tangan anak itu, kataNya: “Talita kum”, yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu bangunlah. Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan…” (Mrk 5:41-42).
Baca juga Lukas 7:11-17.
“Hai anak muda Aku berkata kepadamu, bangkitlah! Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata…” (Luk 7:14-15).
Yesus mnunjukkan kuasaNya bahwa Ia berkuasa membangkitkan orang mati, Ia berkuaa menyembuhkan orang sakit tanpa campur-tangan BapaNya. Selain itu, Yesus berkuasa mengampuni dosa (Mat 9:2). Yesus bahkan mendelegasikan kuasa pengampunan itu kepada para muridNya:
“Ia menghembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni dan jika kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yoh 20:22-23. Lihat juga Mat 16:19).
Jadi, tidak benar kalau Yesus membuat mukjizat seizin Allahnya Muhammad. Yesus dapat membuat mukjizat karena kuasaNya sendiri. Sementara Muhammad sendiri tidak mampu membuat satu pun mukjizat, bahkan ia tidak sanggup meminta izin pada Allahnya. Takut kalau-kalau Allah tidak dapat melakukannya.
Akal Budi Islam- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 9059
Registration date : 2010-09-16
Similar topics
» Saran muslim (5): bandingkan Islam dgn Kristen
» Saran muslim (7): bandingkan Islam dgn Kristen
» Saran muslim (10): bandingkan Islam dgn Kristen
» Saran muslim (7): bandingkan Islam dgn Kristen
» Saran muslim (10): bandingkan Islam dgn Kristen
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin