Kutipan-kutipan dari Einstein

Akal sehat adalah kumpulan prasangka yang diperoleh menjelang usia 18 tahun.

Tidak banyak orang yang dapat dengan tenang mengungkapkan pendapat2 yang berbeda dari prasangka2 lingkungan sosial mereka. Kebanyakan orang bahkan tidak mampu membentuk pendapat2 seperti itu.

Terkadang saya bertanya kepada diri sendiri, bagaimana saya bisa menjadi orang yang mengembangkan teori relativitas. Alasannya, saya rasa, adalah karena orang dewasa yang normal tidak pernah berhenti memikirkan masalah2 ruang dan waktu. Semuanya ini adalah hal2 yang telah diajarkannya ketika saya masih anak2. Tetapi perkembangan intelektual saya terhambat, sehingga saya baru mulai bertanya2 soal waktu dan ruang setelah saya dewasa.

Manusia berusaha membuat bagi dirinya, gambaran tentang dunia yang disederhanakan, yang cerdas, dengan cara yang paling cocok baginya; lalu ia berusaha menggantikan kosmosnya ini demi dunia pengalaman, dan oleh karenanya mengatasinya.

Tak ada tanda yang lebih pasti tentang ketidakwarasan ketimbang melakukan hal yang sama berulang2 dan mengharapkan hasil2nya berbeda.
Satu2nya hal yang menghambat pembelajaran saya adalah pendidikan saya.

Untuk menghukum saya karena menghina pihak yang berkuasa, nasib menjadikan saya sendiri penguasanya.

Keseluruhan ilmu pengetahuan tidaklah lebih dari penyempurnaan pemikiran sehari2.

Terkadang hal2 yang kita peroleh dengan cuma2, justru kita bayar paling mahal.

Hal yang paling sulit dipahami di dunia adalah pajak penghasilan.

Kalau solusinya sederhana, Tuhanlah yang menjawabnya.

Masalah2 penting yang kita hadapi tidak dapat dipecahkan dengan pemikiran yang sama tingkatannya, seperti ketika kita menciptakan masalah2 tersebut.

Tampaknya zaman kita dicirikan oleh kesempurnaan cara dan kacaunya tujuan.

Hendaklah segalanya dibuat sederhana mungkin, tetapi bukan asal sederhana.