Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 23 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 23 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Paulus si "NABI" Palsu
2 posters
Page 1 of 1
Paulus si "NABI" Palsu
Semasa Yesus hidup di dunia sebagai nabi Allah, maka ia pernah memberikan suatu informasi kepada murid-muridnya, suatu keterangan penting, yaitu bahwa akan datangnya beberapa Kristus palsu dan Nabi palsu.
Berkatalah Yesus didalam Injil Markus 13: 5, 6, 21, yang bunyinya: Ingatlah baik-baik jangan kamu disesatkan orang, karena banyak orang yang datang dengan namaku, katanya: Aku ini Kristus, maka mereka itu akan menyesatkan banyak orang, dan jikalau pada waktu itu seorang berkata: "Tengok, inilah Kristus, atau itulah Kristus" janganlah kamu percaya. Karena beberapa Kristus palsu akan terbit serta mengadakan pekerjaan yang ganjil-ganjil dan perbuatan heran yang menyesatkan manusia, jikalau boleh, daripada orang yang terpilih pula. Dan lagi Yesus berkata: "Hai, bagi orang yang mendatangkan kesalahan kepada anak-anak ini, alangkah baiknya kalau batu kisaran diikatkan dilehernya, dan dicampakkannya kedalam laut. Tetapi akan hal ini, tak dapat tiada akan berlaku. (Bacalah Matius 18:6-7 dan Matius 24:1-21)
Pauluslah Nabi Palsu Itu
Di dalam kitab Ulangan 18:18-22 disebutkan tentang ciri-ciri nabi palsu itu. Berdasarkan kitab Ulangan tadi masa tanda-tanda nabi palsu itu ada dua ialah:
Dengan sombong mengatakan firman yang tiada disuruhkan oleh Allah.
Barang yang dikatakannya tiada akan terjadi.
Cobalah kita proyeksi Paulus dengan proyektor ini. Maka akan kita dapati:
Paulus dalam hal ini telah, bahkan beberapa kali dengan bangganya mengatakan dirinya rasul, rasul yang dipanggil oleh Allah, bahkan Paulus itu hakekatnya Kristus. Kita baca misalnya dalam tulisan atau pengakuannya pada:
I Korintus 1:1 bunyinya: dari Paulus, yang dengan kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus.
Paulus disini mengatakan bahwa dirinya ialah rasul.
Galatia 1:1 bunyinya: Daripada Paulus, seorang rasul (bukannya daripada manusia, dan bukannya dengan jalan seorang manusia, melainkan yang ditetapkan oleh Allah serta Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati).
Suatu kebanggaan yang tiada taranya, namun herannya, tentang kerasulan Paulus ini tiada seorang nabi yang terdahulu daripadanya yang pernah memberitakannya.
Galatia 1:12 bunyinya: Karena bukannya aku ini sudah menerima dia daripada manusia, dan bukannya pula ia kupelajari, melainkan oleh wahyu daripada Yesus Kristus.
Sekali lagi ia menjelaskan bahwa dirinya telah menerima wahyu dari Yesus.
Galatia 2: 20 Paulus berkata: Adapun aku ini, bukannya aku lagi tetapi ... Kristus.
(Wahai Tuhan kami, ampunilah kiranya dosa orang ini)
Galatia 2:2 Paulus berkata pula: Adapun aku ini naik dengan ilham Rokh.
Kesimpulan seluruhnya ialah bahwa Paulus mendakwakan dirinya rasul Allah, yang dipilih oleh Yesus sendiri, bahkan denqan sombongnya ia membedakan dirinya dengan rasul-rasul yang lain, yang bukan ditunjuk langsung oleh Kristus Yesus.
Barang yang dikatakan atau dibawakan atau diajarkan oleh Paulus tidak pernah benar ataupun kejadian. Ia mengajarkan bahwa seluruh umat manusia telah jatuh dalam dosa (Rum: 5:18) tersebab oleh seorang manusia, yang dimaksud disini ialah Adam. Adam berdosa, memakan buah apel, yang telah diharamkan oleh Allah kepadanya. Maka akibatnya Allah menghukum dia, beserta anak-cucunya dan seluruh ummat manusia, yang cantik-cantik dan molek-molek, termasuk para pastoor dan pendeta-pendeta.
Bertanyalah akal kita: Adam tidak merampok, menodong, ataupun berzina. Ia tidak pula menentang kekuasaan Allah, misalnya menghujat dllnya. Tetapi dari suatu pelanggarannya yang kecil itu, seluruh ummat manusia dikenai hukuman. Adilkah Allah itu? Dan mengapakah kami yang tiada tahu-menahu tentang Adam ini disuruh pula menanggung dosanya? Lebih tidak adil lagi, menurut kita, bila Paulus kemudian mengajarkan, bahwa untuk menebus sekian tunmpukan dosa-dosa itu Allah kemudian menyalibkan anakNya yang tunggal.
Dengan kata lain maka Yesus si putera Allah itu disalibkan karena gara-gara sebuah apel. Berhubung Yesus ialah juga Allah yang mutlak, maka kesimpulannya ialah Allah disalibkan oleh Allah lantaran sebuah apel. Alangkah memalukan, tetapi juga menggelisahkan bilamana seorang presiden terpaksa harus digantung dimuka umum karena ada seorang diantara rakyatnya yang mencuri. Presiden itu harus mati, karena seorang rakyatnya yang mencuri.
Sarjana-sarjana sekarang ini, terutama di dunia barat sendiri tidak habis-habis mengerti bagaimana prosedurnya, bila kita mencintai Tuhan Yesus dengan bhakti yang luar biasa, tetapi kenyataannya setiap hari pula kita memakani dan meminumi tubuh dan darah Tuhan Yesus itu dalam missa yang kudus.
Mereka, sarjana-sarjana barat (tidak termasuk Kreamer, Van der Plass, Rifai Burhanuddin), merasa kasihan dan malu, mendengar Yesus putera Allah disalib, diludahi dan dicemeti 40 kali banyaknya, masih pula dimahkotai dengan duri. Dan Yesus (baca: Allah) disiksa begini adalah karena Adam tanpa sengaja mengikuti bujukan Hawa isterinya untuk memakan apel. Allah yang maha suci menerima korban darah anakNya.
Allah yang maha suci kini ternyata lebih dan jauh lebih kejam dari pada seekor singa. Bukankah seekor singa tidak akan memakan anaknya? Dan bukankah kemurkaan Allah hanya bisa dipadamkan oleh darah anaknya? Andailkan Yesus tidak mau disalib, bukankah sampai saat ini Allah masih meronta-ronta dalam kehangatan kemurkaannya? Maukah saudara memakan daging anaknya sendiri dan meminum darah anak saudara? Nah disitulah jawabnya. Insyaflah saya jadinya bahwa bukannya kemuliaan sebenarnya yang diberikan Paulus kepada Allahnya, tetapi suatu penghinaan yang tiada taranya dimuka bumi ini.
Paulus lebih berdosa daripada Lucifer si malaikat korek api yang telah terkutuk itu. Bayangkanlah, Lucifer hanya menganggap dirinya sama dengan Allah. Paulus didalam hal ini bahkan menghina Allah. Itulah mungkin makanya Yesus mengatakan: "Alangkah baiknya bila orang yang mendatangkan kesalahan kepada anak-anakKu ini dibuang saja kedalam laut dengan bandul batu dilehernya." Seseorang yang menyamakan dirinya dengan Presiden, mungkin dianggap gila, dus tidak ditangkap. Tetapi percayalah, bila seseorang berani menghina seorang presiden, hukuman apakah kira-kira yang bakal diterimanya ...
Berkatalah Yesus didalam Injil Markus 13: 5, 6, 21, yang bunyinya: Ingatlah baik-baik jangan kamu disesatkan orang, karena banyak orang yang datang dengan namaku, katanya: Aku ini Kristus, maka mereka itu akan menyesatkan banyak orang, dan jikalau pada waktu itu seorang berkata: "Tengok, inilah Kristus, atau itulah Kristus" janganlah kamu percaya. Karena beberapa Kristus palsu akan terbit serta mengadakan pekerjaan yang ganjil-ganjil dan perbuatan heran yang menyesatkan manusia, jikalau boleh, daripada orang yang terpilih pula. Dan lagi Yesus berkata: "Hai, bagi orang yang mendatangkan kesalahan kepada anak-anak ini, alangkah baiknya kalau batu kisaran diikatkan dilehernya, dan dicampakkannya kedalam laut. Tetapi akan hal ini, tak dapat tiada akan berlaku. (Bacalah Matius 18:6-7 dan Matius 24:1-21)
Pauluslah Nabi Palsu Itu
Di dalam kitab Ulangan 18:18-22 disebutkan tentang ciri-ciri nabi palsu itu. Berdasarkan kitab Ulangan tadi masa tanda-tanda nabi palsu itu ada dua ialah:
Dengan sombong mengatakan firman yang tiada disuruhkan oleh Allah.
Barang yang dikatakannya tiada akan terjadi.
Cobalah kita proyeksi Paulus dengan proyektor ini. Maka akan kita dapati:
Paulus dalam hal ini telah, bahkan beberapa kali dengan bangganya mengatakan dirinya rasul, rasul yang dipanggil oleh Allah, bahkan Paulus itu hakekatnya Kristus. Kita baca misalnya dalam tulisan atau pengakuannya pada:
I Korintus 1:1 bunyinya: dari Paulus, yang dengan kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus.
Paulus disini mengatakan bahwa dirinya ialah rasul.
Galatia 1:1 bunyinya: Daripada Paulus, seorang rasul (bukannya daripada manusia, dan bukannya dengan jalan seorang manusia, melainkan yang ditetapkan oleh Allah serta Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati).
Suatu kebanggaan yang tiada taranya, namun herannya, tentang kerasulan Paulus ini tiada seorang nabi yang terdahulu daripadanya yang pernah memberitakannya.
Galatia 1:12 bunyinya: Karena bukannya aku ini sudah menerima dia daripada manusia, dan bukannya pula ia kupelajari, melainkan oleh wahyu daripada Yesus Kristus.
Sekali lagi ia menjelaskan bahwa dirinya telah menerima wahyu dari Yesus.
Galatia 2: 20 Paulus berkata: Adapun aku ini, bukannya aku lagi tetapi ... Kristus.
(Wahai Tuhan kami, ampunilah kiranya dosa orang ini)
Galatia 2:2 Paulus berkata pula: Adapun aku ini naik dengan ilham Rokh.
Kesimpulan seluruhnya ialah bahwa Paulus mendakwakan dirinya rasul Allah, yang dipilih oleh Yesus sendiri, bahkan denqan sombongnya ia membedakan dirinya dengan rasul-rasul yang lain, yang bukan ditunjuk langsung oleh Kristus Yesus.
Barang yang dikatakan atau dibawakan atau diajarkan oleh Paulus tidak pernah benar ataupun kejadian. Ia mengajarkan bahwa seluruh umat manusia telah jatuh dalam dosa (Rum: 5:18) tersebab oleh seorang manusia, yang dimaksud disini ialah Adam. Adam berdosa, memakan buah apel, yang telah diharamkan oleh Allah kepadanya. Maka akibatnya Allah menghukum dia, beserta anak-cucunya dan seluruh ummat manusia, yang cantik-cantik dan molek-molek, termasuk para pastoor dan pendeta-pendeta.
Bertanyalah akal kita: Adam tidak merampok, menodong, ataupun berzina. Ia tidak pula menentang kekuasaan Allah, misalnya menghujat dllnya. Tetapi dari suatu pelanggarannya yang kecil itu, seluruh ummat manusia dikenai hukuman. Adilkah Allah itu? Dan mengapakah kami yang tiada tahu-menahu tentang Adam ini disuruh pula menanggung dosanya? Lebih tidak adil lagi, menurut kita, bila Paulus kemudian mengajarkan, bahwa untuk menebus sekian tunmpukan dosa-dosa itu Allah kemudian menyalibkan anakNya yang tunggal.
Dengan kata lain maka Yesus si putera Allah itu disalibkan karena gara-gara sebuah apel. Berhubung Yesus ialah juga Allah yang mutlak, maka kesimpulannya ialah Allah disalibkan oleh Allah lantaran sebuah apel. Alangkah memalukan, tetapi juga menggelisahkan bilamana seorang presiden terpaksa harus digantung dimuka umum karena ada seorang diantara rakyatnya yang mencuri. Presiden itu harus mati, karena seorang rakyatnya yang mencuri.
Sarjana-sarjana sekarang ini, terutama di dunia barat sendiri tidak habis-habis mengerti bagaimana prosedurnya, bila kita mencintai Tuhan Yesus dengan bhakti yang luar biasa, tetapi kenyataannya setiap hari pula kita memakani dan meminumi tubuh dan darah Tuhan Yesus itu dalam missa yang kudus.
Mereka, sarjana-sarjana barat (tidak termasuk Kreamer, Van der Plass, Rifai Burhanuddin), merasa kasihan dan malu, mendengar Yesus putera Allah disalib, diludahi dan dicemeti 40 kali banyaknya, masih pula dimahkotai dengan duri. Dan Yesus (baca: Allah) disiksa begini adalah karena Adam tanpa sengaja mengikuti bujukan Hawa isterinya untuk memakan apel. Allah yang maha suci menerima korban darah anakNya.
Allah yang maha suci kini ternyata lebih dan jauh lebih kejam dari pada seekor singa. Bukankah seekor singa tidak akan memakan anaknya? Dan bukankah kemurkaan Allah hanya bisa dipadamkan oleh darah anaknya? Andailkan Yesus tidak mau disalib, bukankah sampai saat ini Allah masih meronta-ronta dalam kehangatan kemurkaannya? Maukah saudara memakan daging anaknya sendiri dan meminum darah anak saudara? Nah disitulah jawabnya. Insyaflah saya jadinya bahwa bukannya kemuliaan sebenarnya yang diberikan Paulus kepada Allahnya, tetapi suatu penghinaan yang tiada taranya dimuka bumi ini.
Paulus lebih berdosa daripada Lucifer si malaikat korek api yang telah terkutuk itu. Bayangkanlah, Lucifer hanya menganggap dirinya sama dengan Allah. Paulus didalam hal ini bahkan menghina Allah. Itulah mungkin makanya Yesus mengatakan: "Alangkah baiknya bila orang yang mendatangkan kesalahan kepada anak-anakKu ini dibuang saja kedalam laut dengan bandul batu dilehernya." Seseorang yang menyamakan dirinya dengan Presiden, mungkin dianggap gila, dus tidak ditangkap. Tetapi percayalah, bila seseorang berani menghina seorang presiden, hukuman apakah kira-kira yang bakal diterimanya ...
paulusjancok- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 809
Age : 37
Humor : Yesus nggak pake sempak...hanya orang GOBLOK yang menyembahnya
Reputation : 1
Points : 6668
Registration date : 2011-08-12
Re: Paulus si "NABI" Palsu
suuuunduuulpaulusjancok wrote:Semasa Yesus hidup di dunia sebagai nabi Allah, maka ia pernah memberikan suatu informasi kepada murid-muridnya, suatu keterangan penting, yaitu bahwa akan datangnya beberapa Kristus palsu dan Nabi palsu.
Berkatalah Yesus didalam Injil Markus 13: 5, 6, 21, yang bunyinya: Ingatlah baik-baik jangan kamu disesatkan orang, karena banyak orang yang datang dengan namaku, katanya: Aku ini Kristus, maka mereka itu akan menyesatkan banyak orang, dan jikalau pada waktu itu seorang berkata: "Tengok, inilah Kristus, atau itulah Kristus" janganlah kamu percaya. Karena beberapa Kristus palsu akan terbit serta mengadakan pekerjaan yang ganjil-ganjil dan perbuatan heran yang menyesatkan manusia, jikalau boleh, daripada orang yang terpilih pula. Dan lagi Yesus berkata: "Hai, bagi orang yang mendatangkan kesalahan kepada anak-anak ini, alangkah baiknya kalau batu kisaran diikatkan dilehernya, dan dicampakkannya kedalam laut. Tetapi akan hal ini, tak dapat tiada akan berlaku. (Bacalah Matius 18:6-7 dan Matius 24:1-21)
Pauluslah Nabi Palsu Itu
Di dalam kitab Ulangan 18:18-22 disebutkan tentang ciri-ciri nabi palsu itu. Berdasarkan kitab Ulangan tadi masa tanda-tanda nabi palsu itu ada dua ialah:
Dengan sombong mengatakan firman yang tiada disuruhkan oleh Allah.
Barang yang dikatakannya tiada akan terjadi.
Cobalah kita proyeksi Paulus dengan proyektor ini. Maka akan kita dapati:
Paulus dalam hal ini telah, bahkan beberapa kali dengan bangganya mengatakan dirinya rasul, rasul yang dipanggil oleh Allah, bahkan Paulus itu hakekatnya Kristus. Kita baca misalnya dalam tulisan atau pengakuannya pada:
I Korintus 1:1 bunyinya: dari Paulus, yang dengan kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus.
Paulus disini mengatakan bahwa dirinya ialah rasul.
Galatia 1:1 bunyinya: Daripada Paulus, seorang rasul (bukannya daripada manusia, dan bukannya dengan jalan seorang manusia, melainkan yang ditetapkan oleh Allah serta Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati).
Suatu kebanggaan yang tiada taranya, namun herannya, tentang kerasulan Paulus ini tiada seorang nabi yang terdahulu daripadanya yang pernah memberitakannya.
Galatia 1:12 bunyinya: Karena bukannya aku ini sudah menerima dia daripada manusia, dan bukannya pula ia kupelajari, melainkan oleh wahyu daripada Yesus Kristus.
Sekali lagi ia menjelaskan bahwa dirinya telah menerima wahyu dari Yesus.
Galatia 2: 20 Paulus berkata: Adapun aku ini, bukannya aku lagi tetapi ... Kristus.
(Wahai Tuhan kami, ampunilah kiranya dosa orang ini)
Galatia 2:2 Paulus berkata pula: Adapun aku ini naik dengan ilham Rokh.
Kesimpulan seluruhnya ialah bahwa Paulus mendakwakan dirinya rasul Allah, yang dipilih oleh Yesus sendiri, bahkan denqan sombongnya ia membedakan dirinya dengan rasul-rasul yang lain, yang bukan ditunjuk langsung oleh Kristus Yesus.
Barang yang dikatakan atau dibawakan atau diajarkan oleh Paulus tidak pernah benar ataupun kejadian. Ia mengajarkan bahwa seluruh umat manusia telah jatuh dalam dosa (Rum: 5:18) tersebab oleh seorang manusia, yang dimaksud disini ialah Adam. Adam berdosa, memakan buah apel, yang telah diharamkan oleh Allah kepadanya. Maka akibatnya Allah menghukum dia, beserta anak-cucunya dan seluruh ummat manusia, yang cantik-cantik dan molek-molek, termasuk para pastoor dan pendeta-pendeta.
Bertanyalah akal kita: Adam tidak merampok, menodong, ataupun berzina. Ia tidak pula menentang kekuasaan Allah, misalnya menghujat dllnya. Tetapi dari suatu pelanggarannya yang kecil itu, seluruh ummat manusia dikenai hukuman. Adilkah Allah itu? Dan mengapakah kami yang tiada tahu-menahu tentang Adam ini disuruh pula menanggung dosanya? Lebih tidak adil lagi, menurut kita, bila Paulus kemudian mengajarkan, bahwa untuk menebus sekian tunmpukan dosa-dosa itu Allah kemudian menyalibkan anakNya yang tunggal.
Dengan kata lain maka Yesus si putera Allah itu disalibkan karena gara-gara sebuah apel. Berhubung Yesus ialah juga Allah yang mutlak, maka kesimpulannya ialah Allah disalibkan oleh Allah lantaran sebuah apel. Alangkah memalukan, tetapi juga menggelisahkan bilamana seorang presiden terpaksa harus digantung dimuka umum karena ada seorang diantara rakyatnya yang mencuri. Presiden itu harus mati, karena seorang rakyatnya yang mencuri.
Sarjana-sarjana sekarang ini, terutama di dunia barat sendiri tidak habis-habis mengerti bagaimana prosedurnya, bila kita mencintai Tuhan Yesus dengan bhakti yang luar biasa, tetapi kenyataannya setiap hari pula kita memakani dan meminumi tubuh dan darah Tuhan Yesus itu dalam missa yang kudus.
Mereka, sarjana-sarjana barat (tidak termasuk Kreamer, Van der Plass, Rifai Burhanuddin), merasa kasihan dan malu, mendengar Yesus putera Allah disalib, diludahi dan dicemeti 40 kali banyaknya, masih pula dimahkotai dengan duri. Dan Yesus (baca: Allah) disiksa begini adalah karena Adam tanpa sengaja mengikuti bujukan Hawa isterinya untuk memakan apel. Allah yang maha suci menerima korban darah anakNya.
Allah yang maha suci kini ternyata lebih dan jauh lebih kejam dari pada seekor singa. Bukankah seekor singa tidak akan memakan anaknya? Dan bukankah kemurkaan Allah hanya bisa dipadamkan oleh darah anaknya? Andailkan Yesus tidak mau disalib, bukankah sampai saat ini Allah masih meronta-ronta dalam kehangatan kemurkaannya? Maukah saudara memakan daging anaknya sendiri dan meminum darah anak saudara? Nah disitulah jawabnya. Insyaflah saya jadinya bahwa bukannya kemuliaan sebenarnya yang diberikan Paulus kepada Allahnya, tetapi suatu penghinaan yang tiada taranya dimuka bumi ini.
Paulus lebih berdosa daripada Lucifer si malaikat korek api yang telah terkutuk itu. Bayangkanlah, Lucifer hanya menganggap dirinya sama dengan Allah. Paulus didalam hal ini bahkan menghina Allah. Itulah mungkin makanya Yesus mengatakan: "Alangkah baiknya bila orang yang mendatangkan kesalahan kepada anak-anakKu ini dibuang saja kedalam laut dengan bandul batu dilehernya." Seseorang yang menyamakan dirinya dengan Presiden, mungkin dianggap gila, dus tidak ditangkap. Tetapi percayalah, bila seseorang berani menghina seorang presiden, hukuman apakah kira-kira yang bakal diterimanya ...
PAULUS MEMANG BENAR-BENAR PENYESAT...
bukan murid , gak pernah ketemu yesus tapi brani ngaku rasul n berboohoong utk yesus, katanya...
haah..
kudaputih- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 171
Reputation : 0
Points : 4941
Registration date : 2011-10-25
Similar topics
» Musicman:Cukup 4 Huruf untuk membuktikan (sekali lagi) Paulus itu Rasul Palsu
» YUDAS BUKAN PENGKHIANAT
» Benarkah Muhammad Terbukti Bukan Nabi Sejati, Tapi Nabi Palsu ? Bacalah..........
» YUDAS BUKAN PENGKHIANAT
» Benarkah Muhammad Terbukti Bukan Nabi Sejati, Tapi Nabi Palsu ? Bacalah..........
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin