Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 24 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 24 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Benarkah Muhammad Terbukti Bukan Nabi Sejati, Tapi Nabi Palsu ? Bacalah..........
Page 1 of 1
Benarkah Muhammad Terbukti Bukan Nabi Sejati, Tapi Nabi Palsu ? Bacalah..........
Benarkah Muhammad Terbukti Bukan Nabi Sejati, Tapi Nabi Palsu ? Bacalah..........
http://answering-islam.org/Silas/mo-deat...
Bukti2 Terdapat di Referensi dibawa ini :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Apa yang perlu diperjelas adalah sebab dari kematian Muhammad. Orang Yahudi merencanakan membunuh dia. Orang Yahudi percaya bahwa Nabi sejati akan diperingatkan Tuhan sebelum memakan racun itu, tetapi nabi palsu tidak akan mendapat peringatan. Muslim juga mempercayai hal ini, Muslim lainnya yang juga mati, berpendapat bahwa tidak mungkin Muhammad memakan sesuatu yang beracun (lihat kutipan A6)
Orang Yahudi itu benar, Muhammad ternyata memakan racun itu, dan akibatnya ia mati. Mereka telah membuktikan, berdasarkan percobaannya, bahwa Muhammad bukanlah Nabi sejati. Seperti yang dikatakan di (kutipan A2) Quote:
Quote:
"Kami ingin mengetahui. Jika kamu pendusta, maka kami pasti bisa menyingkirkan kamu, tetapi jika kamu Nabi sejati, racun itu tidak akan membahayakan kamu"
Yahudi ini juga percaya bahwa Nabi sejati selalu tahu apa yang sedang terjadi. Namun pada kasus ini Muhammad tidak tahu. Hanya sesudah Muhammad memakan daging itu, kemudian berkatalah ia, bahwa daging itu "berbicara" padanya. Saya tidak melihat ada keajaiban di situ; bahkan Muslim yang lain juga tahu bahwa ada yang salah pada daging itu sebelum Muhammad memakannya. Kebanyakan orang dewasa tahu apakah sesuatu yang mereka makan itu baik atau jelek. Jadi ketika Muhammad berkata bahwa daging itu "berbicara" padanya, itu bukanlah suatu keajaiban. Bahkan anak kecil juga akan memuntahkan makanan yang dirasanya tidak enak.
Pada banyak kasus sebelumnya, Muhammad menyatakan bahwa ia menerima "wahyu" yang memperingatkan bahwa dia sedang ada dalam bahaya. Bahkan dia menggunakan salah satu dari "wahyu" ini sebagai dasar untuk menyerang pemukiman Yahudi, Bani Nadhir. Tetapi mengapa di Khaibar, "wahyu"-nya datang terlambat untuk menyelamatkan hidupnya, dan juga nyawa Bishr ?
Ketika berbagai gejala mulai timbul, Muhammad mulai berdoa untuk sembuh – bahkan ia usapkan "tangan ajaib"-nya ke dirinya sendiri. Gabriel juga ikut berdoa dalam usaha penyembuhan itu. (Lihat kutipan C2 dan C3). Muhammad bahkan men-"cuppig" dirinya sendiri (kutipan A5). Tentunya berdasar semua ini, terlihat jelas bahwa Muhammad sebenarnya masih ingin hidup.
Tetapi sepertinya usaha-nya sia-sia. Pada saat gejala penyakit itu jadi tambah parah, Muhammad sadar bahwa ia sedang sekarat, kemudian dia menghentikan doa penyembuhan (kutipan C4), dan dia menyatakan bahwa Allah telah memberikan kepadanya pilihan untuk pergi ke Surga atau tinggal di dunia. Muhammad kemudian berkata bahwa ia ingin pergi ke surga saja. Mengetahui hidupnya hampir berakhir, dia membuat keputusan terbaik dari antara yang terjelek.
Pertanda kematian Muhammad sebelumnya terlihat sebagai suatu yang mengawang-awang, tidak jelas kapan. Tidak ada sesuatupun yang dikatakan yang merujuk ke kapan meninggalnya Nabi sampai saat saat terakhir menjelang kematiannya. Mungkin saja Nabi sudah banyak melihat orang mengalami gejala seperti ini dan sudah tahu akhirnya. Tidak perlu menjadi nabi atau mendapat "wahyu" untuk mengetahui bahwa kematian sudah dekat pada situasi yang demikian.
Point mendasar saya adalah: Yahudi membuktikan bahwa Muhammad bukan nabi sejati. Dia menelan racun itu, demikian juga paling tidak salah satu pengikutnya. Dia mencoba untuk sembuh, dengan mencoba berbagai obat, mengusapkan tangannya yang dianggap berkhasiat, sembahyang, dukungan Aisha, dan bahkan dukungan Gabriel, tetapi pada akhirnya dia mati karena racun.
PERTANYAAN
1) Jika Muhammad adalah benar seorang nabi Tuhan, bukankah seharusnya ia mengetahui adanya racun sebelum ia memakannya?
2) Jika anda beranggapan bahwa memang sudah takdir Tuhan bahwa Muhammad akan memakan racun itu, bersama dengan Bishr, lalu mengapa Muhammad susah payah berusaha untuk sembuh ? Bahkan Gabriel mendoakan agar Muhammad sembuh , namun demikian Allah tidak mengabulkannya.
3) Mengapa Gabriel, yang malaikat, tidak mengetahui rencana Allah? Mengapa Gabriel ikut berdoa jika takdir dari Allah adalah kematian ?
4) Mengapa Muhammad memaksa Muslim lain untuk memakan obat yang seharusnya untuknya? Bahkan salah satu diantaranya adalah istrinya yang sedang berpuasa. Dia memaksa istrinya yang membatalkan puasanya dan meminum obat itu. Tidakkah hal ini kedengarannya terlalu berburuk sangka dan memaksakan kehendak?
5) Mengapa, pada saat menjelang kematian, Muhammad justru mengutuki Yahudi dan Kristen? Bukankan lebih baik kalau seandainya Muhammad berdoa agar mereka diberikan penerangan akan jalan hidup yang benar? Ini juga kelihatannya aneh bila dilakukan oleh orang yang mengaku nabi Allah. Karena Muhammad justru meminta Allah untuk mengutuki orang lain daripada memberikan penerangan pada orang tersebut.
6) Mengapa pleureusy (radang selaput dada), yang sebenarnya adalah akibat normal dari infeksi pada selaput paru-paru dianggap sebagai sesuatu dari setan, tetapi diracun dianggap bukan sesuatu dari setan?
KESIMPULAN
Muhammad bukanlah nabi sejati, dia adalah nabi palsu. Dia mati karena racun yang dimakan tanpa sepengetahuannya. Daging beracun "berbicara" terlambat padanya. Dan hanya pada saat dia sekarat, Muhammad "men-spiritual-kan" penderitaannya dan kemudian meninggal. Sebelum itu, ia mencoba untuk sembuh.
Musa tahu tentang kedatangan kematiannya (Kejadian 34:1-5). Yesus juga tahu kapan Ia akan meninggal (Markus 8:32). Tetapi Muhammad sama sekali tidak tahu kapan ia meninggal, sampai dia benar-benar ada di ujung maut.
Paulus pernah digigit ular berbisa (Kisah para rasul 28:1-6), tetapi ia sama sekali tidak terpengaruh oleh gigitan ular berbisa itu. Tuhan telah melindungi Paulus, agar ia dapat menyelesaikan tugas yang harus dikerjakannya. Kematian Muhammad sangatlah tiba-tiba, yang mengakibatkan kebingungan siapa yang akan menggantikannya untuk memimpin kerajaan Islam. Bahkan sampai hari ini, sisa kebingungan itu masih ada. Dunia Islam terbagi karena hal ini (Shia Vs Sunni). Mengapa Allah yang membenci perpecahan dalam jamaahnya, tidak melindungi Muhammad sedikit lebih lama agar ia dapat MENYEBUTKAN nama penggantinya dengan jelas sehingga tidak terjadi perebutan kekuasaan yang mengakibatkan perpecahan umat.
Yesus sudah memprediksikan bahwa nabi palsu akan datang ke dunia dan akan memimpin banyak orang ke jalan yang salah (Matius 24:24). Muhammad adalah nabi palsu. Musa dan Yesus mengenal Tuhan dengan cara muka bertemu muka, mereka bercakap-cakap secara langsung dengan Tuhan. Muhammad hanya berbicara pada roh atau "malaikat" yang ia sebut "Gabriel". Bahkan si "Gabriel" ini juga ikut berdoa menjelang ajal Muhammad tiba, namun doa "malaikat" ini ternyata tidak dijawab Tuhan. Apakah mungkin "Gabriel" ini yang membisikkan agama palsu ke Muhammad (Galatia 1 : delapan) ? Apakah mungkin "Gabriel" ini adalah jin yang meperdaya, atau bahkan Iblis sendiri?
Catatan :
Muhammad menyerang Khaibar. Dia menghancurkan, menyiksa, membunuh, merampas, dan memperbudak banyak orang (Ref: Kitab al-Tabaqat al-Kabir, Jilid 2, halaman 134, 136, 137). Serangan ini dilakukan ketika Yahudi itu belum mempersiapkan perang. Seorang wanita Yahudi, yang semua keluarganya dibunuh Muhammad, menyajikan daging domba yang sudah diracun pada suatu jamuan makan malam. Muhammad dan beberapa pengikutnya memakan daging itu. Muhammad menelan sebagian racun itu dan mulai merasakan efeknya. Dia meninggal 3 tahun kemudian karena keracunan.
http://answering-islam.org/Silas/mo-deat...
Bukti2 Terdapat di Referensi dibawa ini :
- Hadits Shahih Bukhari Volume 4, No. 2952.
- Hadits Shahih Bukhari Volume 5, No. 713 Book 59.
- ~ s d a ~ No. 3786; 4394; 5713;
- Ibn Sa'd halaman 239; 240; 244; 249; 250; 251; 252
- Dari Tabari jilid 8, halaman 123, 124
- Tabari Jilid 9 Halaman 108
- Dari Ibn Sa'd halaman 263
- Dari Sahih Muslim volume 3, #5440
- Dari Ibn Sa'd halaman 265
- Dari Ibn Sa'd halaman 232
- Dari Hadith Bukhari 5.713
- Dari Ibn Hisham halam 678-679-680
- Dari Ibn Sa'd halaman 294
- Dari Ibn Hisham halaman 682
- Dari Ibn Sa'd halaman 322
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Apa yang perlu diperjelas adalah sebab dari kematian Muhammad. Orang Yahudi merencanakan membunuh dia. Orang Yahudi percaya bahwa Nabi sejati akan diperingatkan Tuhan sebelum memakan racun itu, tetapi nabi palsu tidak akan mendapat peringatan. Muslim juga mempercayai hal ini, Muslim lainnya yang juga mati, berpendapat bahwa tidak mungkin Muhammad memakan sesuatu yang beracun (lihat kutipan A6)
Orang Yahudi itu benar, Muhammad ternyata memakan racun itu, dan akibatnya ia mati. Mereka telah membuktikan, berdasarkan percobaannya, bahwa Muhammad bukanlah Nabi sejati. Seperti yang dikatakan di (kutipan A2) Quote:
Quote:
"Kami ingin mengetahui. Jika kamu pendusta, maka kami pasti bisa menyingkirkan kamu, tetapi jika kamu Nabi sejati, racun itu tidak akan membahayakan kamu"
Yahudi ini juga percaya bahwa Nabi sejati selalu tahu apa yang sedang terjadi. Namun pada kasus ini Muhammad tidak tahu. Hanya sesudah Muhammad memakan daging itu, kemudian berkatalah ia, bahwa daging itu "berbicara" padanya. Saya tidak melihat ada keajaiban di situ; bahkan Muslim yang lain juga tahu bahwa ada yang salah pada daging itu sebelum Muhammad memakannya. Kebanyakan orang dewasa tahu apakah sesuatu yang mereka makan itu baik atau jelek. Jadi ketika Muhammad berkata bahwa daging itu "berbicara" padanya, itu bukanlah suatu keajaiban. Bahkan anak kecil juga akan memuntahkan makanan yang dirasanya tidak enak.
Pada banyak kasus sebelumnya, Muhammad menyatakan bahwa ia menerima "wahyu" yang memperingatkan bahwa dia sedang ada dalam bahaya. Bahkan dia menggunakan salah satu dari "wahyu" ini sebagai dasar untuk menyerang pemukiman Yahudi, Bani Nadhir. Tetapi mengapa di Khaibar, "wahyu"-nya datang terlambat untuk menyelamatkan hidupnya, dan juga nyawa Bishr ?
Ketika berbagai gejala mulai timbul, Muhammad mulai berdoa untuk sembuh – bahkan ia usapkan "tangan ajaib"-nya ke dirinya sendiri. Gabriel juga ikut berdoa dalam usaha penyembuhan itu. (Lihat kutipan C2 dan C3). Muhammad bahkan men-"cuppig" dirinya sendiri (kutipan A5). Tentunya berdasar semua ini, terlihat jelas bahwa Muhammad sebenarnya masih ingin hidup.
Tetapi sepertinya usaha-nya sia-sia. Pada saat gejala penyakit itu jadi tambah parah, Muhammad sadar bahwa ia sedang sekarat, kemudian dia menghentikan doa penyembuhan (kutipan C4), dan dia menyatakan bahwa Allah telah memberikan kepadanya pilihan untuk pergi ke Surga atau tinggal di dunia. Muhammad kemudian berkata bahwa ia ingin pergi ke surga saja. Mengetahui hidupnya hampir berakhir, dia membuat keputusan terbaik dari antara yang terjelek.
Pertanda kematian Muhammad sebelumnya terlihat sebagai suatu yang mengawang-awang, tidak jelas kapan. Tidak ada sesuatupun yang dikatakan yang merujuk ke kapan meninggalnya Nabi sampai saat saat terakhir menjelang kematiannya. Mungkin saja Nabi sudah banyak melihat orang mengalami gejala seperti ini dan sudah tahu akhirnya. Tidak perlu menjadi nabi atau mendapat "wahyu" untuk mengetahui bahwa kematian sudah dekat pada situasi yang demikian.
Point mendasar saya adalah: Yahudi membuktikan bahwa Muhammad bukan nabi sejati. Dia menelan racun itu, demikian juga paling tidak salah satu pengikutnya. Dia mencoba untuk sembuh, dengan mencoba berbagai obat, mengusapkan tangannya yang dianggap berkhasiat, sembahyang, dukungan Aisha, dan bahkan dukungan Gabriel, tetapi pada akhirnya dia mati karena racun.
PERTANYAAN
1) Jika Muhammad adalah benar seorang nabi Tuhan, bukankah seharusnya ia mengetahui adanya racun sebelum ia memakannya?
2) Jika anda beranggapan bahwa memang sudah takdir Tuhan bahwa Muhammad akan memakan racun itu, bersama dengan Bishr, lalu mengapa Muhammad susah payah berusaha untuk sembuh ? Bahkan Gabriel mendoakan agar Muhammad sembuh , namun demikian Allah tidak mengabulkannya.
3) Mengapa Gabriel, yang malaikat, tidak mengetahui rencana Allah? Mengapa Gabriel ikut berdoa jika takdir dari Allah adalah kematian ?
4) Mengapa Muhammad memaksa Muslim lain untuk memakan obat yang seharusnya untuknya? Bahkan salah satu diantaranya adalah istrinya yang sedang berpuasa. Dia memaksa istrinya yang membatalkan puasanya dan meminum obat itu. Tidakkah hal ini kedengarannya terlalu berburuk sangka dan memaksakan kehendak?
5) Mengapa, pada saat menjelang kematian, Muhammad justru mengutuki Yahudi dan Kristen? Bukankan lebih baik kalau seandainya Muhammad berdoa agar mereka diberikan penerangan akan jalan hidup yang benar? Ini juga kelihatannya aneh bila dilakukan oleh orang yang mengaku nabi Allah. Karena Muhammad justru meminta Allah untuk mengutuki orang lain daripada memberikan penerangan pada orang tersebut.
6) Mengapa pleureusy (radang selaput dada), yang sebenarnya adalah akibat normal dari infeksi pada selaput paru-paru dianggap sebagai sesuatu dari setan, tetapi diracun dianggap bukan sesuatu dari setan?
KESIMPULAN
Muhammad bukanlah nabi sejati, dia adalah nabi palsu. Dia mati karena racun yang dimakan tanpa sepengetahuannya. Daging beracun "berbicara" terlambat padanya. Dan hanya pada saat dia sekarat, Muhammad "men-spiritual-kan" penderitaannya dan kemudian meninggal. Sebelum itu, ia mencoba untuk sembuh.
Musa tahu tentang kedatangan kematiannya (Kejadian 34:1-5). Yesus juga tahu kapan Ia akan meninggal (Markus 8:32). Tetapi Muhammad sama sekali tidak tahu kapan ia meninggal, sampai dia benar-benar ada di ujung maut.
Paulus pernah digigit ular berbisa (Kisah para rasul 28:1-6), tetapi ia sama sekali tidak terpengaruh oleh gigitan ular berbisa itu. Tuhan telah melindungi Paulus, agar ia dapat menyelesaikan tugas yang harus dikerjakannya. Kematian Muhammad sangatlah tiba-tiba, yang mengakibatkan kebingungan siapa yang akan menggantikannya untuk memimpin kerajaan Islam. Bahkan sampai hari ini, sisa kebingungan itu masih ada. Dunia Islam terbagi karena hal ini (Shia Vs Sunni). Mengapa Allah yang membenci perpecahan dalam jamaahnya, tidak melindungi Muhammad sedikit lebih lama agar ia dapat MENYEBUTKAN nama penggantinya dengan jelas sehingga tidak terjadi perebutan kekuasaan yang mengakibatkan perpecahan umat.
Yesus sudah memprediksikan bahwa nabi palsu akan datang ke dunia dan akan memimpin banyak orang ke jalan yang salah (Matius 24:24). Muhammad adalah nabi palsu. Musa dan Yesus mengenal Tuhan dengan cara muka bertemu muka, mereka bercakap-cakap secara langsung dengan Tuhan. Muhammad hanya berbicara pada roh atau "malaikat" yang ia sebut "Gabriel". Bahkan si "Gabriel" ini juga ikut berdoa menjelang ajal Muhammad tiba, namun doa "malaikat" ini ternyata tidak dijawab Tuhan. Apakah mungkin "Gabriel" ini yang membisikkan agama palsu ke Muhammad (Galatia 1 : delapan) ? Apakah mungkin "Gabriel" ini adalah jin yang meperdaya, atau bahkan Iblis sendiri?
Catatan :
Muhammad menyerang Khaibar. Dia menghancurkan, menyiksa, membunuh, merampas, dan memperbudak banyak orang (Ref: Kitab al-Tabaqat al-Kabir, Jilid 2, halaman 134, 136, 137). Serangan ini dilakukan ketika Yahudi itu belum mempersiapkan perang. Seorang wanita Yahudi, yang semua keluarganya dibunuh Muhammad, menyajikan daging domba yang sudah diracun pada suatu jamuan makan malam. Muhammad dan beberapa pengikutnya memakan daging itu. Muhammad menelan sebagian racun itu dan mulai merasakan efeknya. Dia meninggal 3 tahun kemudian karena keracunan.
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin