MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 80 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 80 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

+3
kermit katak lucu
musicman
enggakjelas
7 posters

Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by enggakjelas Mon 03 Oct 2011, 1:12 pm

HUIHUIHUI

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?
Diposting oleh Ali Sina pada 2 Januari 2011


Amir adalah salah satu dari sekian banyak orang Muslim yang menyurati saya, menantang saya berdebat. Saya mengatakan padanya bahwa saya hanya mau berdebat dengan para sarjana ternama, atau dengan orang-orang yang telah membaca buku saya. Amir setuju untuk membaca buku saya. Saya mengirimkannya edisi yang ke-4 dalam bentuk PDF. Setelah membacanya, nampaknya Amir telah meninggalkan Islam, atau sedang memikirkan untuk melakukannya. (lihat: about). Tidak seorang pun yang sesudah membaca buku saya masih tetap mempercayai Islam.


Kebanyakan orang Muslim yang menerima buku saya tidak pernah lagi menyurati saya. Saya merasa mereka menjadi takut dan kemudian mereka berhenti membacanya. Ada pula yang mengumpulkan keberanian untuk membacanya sampai selesai. Amir adalah salah satunya.

Ia mengajukan beberapa pertanyaan pada saya. Pada dasarnya ia ingin agar saya menjawab debat balik yang dilontarkan oleh Bassam Zawadi terhadap saya. Sejauh ini saya telah mengabaikan Zawadi karena dibalik artikel-artikelnya ia sebenarnya justru mengkriminalkan Muhammad dan mengkonfirmasi apa yang saya katakan. Namun demikian, bagi orang-orang yang tidak dapat melihat hal tersebut saya menyediakan diri dalam bulan-bulan berikut ini untuk meresponi Zawadi.


Berikut ini adalah surat Amir dan jawaban saya atas pertanyaannya yang pertama. Ini soal Safiyah, perempuan Yahudi yang menjadi istri Muhammad. (lihat di: “Safiyah, the Jewish wife of Muhammad” - http://indonesian.alisina.org/?p=21).

Halo Bpk. Ali Sina.

Sejujurnya saya hanya dapat mengatakan pada anda: YA buku anda telah menggoyahkan iman saya yang kecil dan dangkal kepada Islam. Jadi sekarang yang saya inginkan adalah agar anda memberikan pada saya tanggapan anda, satu demi satu, atas argumen-argumen berikut ini, yang disampaikan oleh orang- orang yang mempunyai pengetahuan yang lebih banyak dan mendalam mengenai Islam, untuk setiap masukan, seperti yang telah anda janjikan, dan membawa saya benar-benar meninggalkan Islam, ATAU membiarkan saya tetap dalam keraguan dan hidup yang menyedihkan yang akan membuat saya berkonfrontasi dengan pikiran saya, keluarga dan masyarakat. Namun Pak Sina, saya mendesak anda untuk melakukan permintaan saya yang pertama (yaitu untuk menanggapi debat balik dari Zawadi).


Tuduhan No.1: “Seorang Pemerkosa”

Adalah menarik memperhatikan pandangan Ali Sina bahwa orang yang “diperkosa” adalah Safiyyah, salah seorang istri Nabi Suci. Kita tidak perlu menanggapi klaim-klaim bodoh seperti itu, yang perlu kita lakukan adalah membahas hal-hal yang lebih penting. Namun, jika ada orang yang berminat untuk mengetahui tentang Safiyyah silahkan ia membaca artikel yang luar biasa ini yang ditulis oleh Saudara Bassam Zawadi:

http://www.answering- christianity.com/bassam_zawadi/safiyyah_the_wife_of_the_prophet.htm

Dalam tanggapan ini, tampak bahwa Basam Zawadi mengutip berbagai hadith untuk membuktikan tidaklah adil jika mengatakan bahwa pernikahan Muhammad dengan Safiyah adalah perkosaan, melainkan sesungguhnya wanita itu justru mencintainya.
Inilah yang ditulisnya.

Zayd ibn Aslam mengatakan, “Ketika Nabi sakit parah dan berada di ujung ajalnya, istri-istrinya berkumpul di sekelilingnya. Safiyyah bint Huyayyay berkata, ‘Wahai Rasul Allah, demi Allah, saya ingin menggantikan tempatmu.’ Mendengar perkataannya itu, istri-istri Nabipun mengedipkan mata terhadap dirinya (mencibirnya). Nabi melihat mereka dan berkata, ‘Cucilah mulut kalian’. Mereka berkata, ‘Untuk apa, Utusan Allah?’ Ia berkata, ‘Karena kalian mengedipkan mata terhadapnya, demi Allah, ia mengatakan hal yang benar’”. (Ibn Sa’d, Tabaqat, vol.
8, h.101, terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet
Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.175)



Agar dapat memahami dinamika situasi tersebut, kita harus melihat melampaui kata-kata yang tertera dalam sebuah hadith. (Sebab) setiap episode atau hadith, yang diisolir (terlepas dari yang lainnya), hanya bermakna sedikit. Hanya jika kita menyatukan semuanya – seperti potongan-potongan teka-teki gambar – barulah gambar yang sebenarnya akan kelihatan. Safiyah adalah seorang tawanan. Ayahnya dan pamannya dipenggal, dan suaminya disiksa sampai mati. Semua saudara laki-lakinya dan kerabat pria dibantai dan semua kerabatnya yang perempuan diperbudak oleh orang Muslim. Tinggallah ia sendirian. Ia terperangkap di tengah-tengah musuh.

Apakah masuk akal jika orang dalam situasi seperti itu mencintai orang yang menangkapnya dan membunuh orang-orang yang dikasihinya? Tentu saja tidak!

Sains telah mengalami kemajuan di segala bidang termasuk psikologi. Banyak teka-teki yang membingungkan orang selama berabad-abad, terutama mengenai Muhammad dan kehidupannya, kini dapat dijelaskan melalui penemuan- penemuan dalam psikologi. Buku saya, “Memahami Muhammad” adalah sebuah psikoanalisa mengenai Muhammad. Sejauh yang saya ketahui, ini adalah buku pertama yang membahas subyek demikian.

Jawaban atas pertanyaan ini ada dalam bab 8 edisi kelima buku saya. Anda, Amir, membaca edisi keempat. Jadi, saya akan menjelaskannya secara singkat.



Cameroon Hooker, seorang sosiopath (secara sosial berperilaku menyimpang), menculik Colleen Stan, seorang gadis berusia 20 tahun, dan menyembunyikannya dalam sebuah kotak menyerupai peti mati di bawah tempat tidurnya selama 7 tahun. Setelah ia berhasil melarikan diri, ia tidak melaporkan Hooker kepada pihak berwajib. Pria itu ditangkap setelah istrinya mengakui perbuatan suaminya kepada seorang pastor, yang kemudian menasehatinya agar melapor kepada polisi.

Selama persidangan terhadap Hooker, Colleen tidak bersikap kooperatif. Bahkan keadaan menjadi lebih buruk ketika pengacara si terdakwa menunjukkan sebuah surat cinta yang ditulis Coleen kepada Hooker.

Kenyataan-kenyataan yang ada sangat jelas. Coleen telah diculik, hidupnya terancam dan ia dikurung dalam sebuah kotak selama tujuh tahun.

Lalu mengapa ia tidak bersikap kooperatif dengan para penuntut umum? Tentang apakah surat cinta semacam itu? Para Juri tidak dapat menghukum Hooker hanya karena Coleen nampaknya tidak menderita oleh apa yang telah dialaminya. Teka-teki yang rumit ini kemudian dipecahkan oleh seorang psikolog yang menjelaskan bahwa dalam kondisi keterpaksaan dibawah ancaman, seringkali orang yang ditawan kemudian merasa tumbuhnya semacam cinta dan kesetiaan semu kepada orang yang telah menangkap dirinya. Ini disebut sebagai Sindrom Stockholm.

Coleen Stan disekap selama beberapa tahun dalam kotak ini, yang disembunyikan di bawah tempat tidur Hooker


Ini adalah sebuah mekanisme menyesuaikan diri. Maka Hooker kemudian dihukum seumur hidup dan tidak mendapat kesempatan untuk bebas bersyarat.

Hanya dengan bantuan pemahaman baru ini, mengenai psikologi manusia, kita dapat mengerti ekspresi aneh “cinta” Safiyah terhadap orang yang telah membunuh sanak keluarganya yang dikasihinya.

Zawadi melanjutkan,

“Inilah Umm al-Mu’minin, Safiyyah, mengenang saat-saat ia membenci Nabi karena telah membunuh ayahnya dan mantan suaminya. Nabi meminta maaf kepadanya dan berkata, “Ayahmu memerintahkan orang-orang Arab untuk memerangiku dan telah melakukan tindakan yang keji”, ia memohon maaf sedemikian rupa sehingga Safiyyah membuang kepahitannya terhadap Nabi. (Al- Bayhaqi, Dala’il an-Nubuwwah, vol. 4, h. 230, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.
166)

Apakah ini masuk akal? Muhammad membantai ayahnya dan suaminya, lalu kemudian membenarkan tindakan-tindakannya itu, dan seperti yang dikatakan Zawadi, ia meminta maaf (padahal sebenarnya tidak ada kalimat Muhammad yang minta maaf!), lalu wanita itu memaafkannya? Saya tidak tahu persis apa yang sedang ditutup-tutup Zawadi, (walau sebenarnya saya tahu. Otaknya dipenuhi dengan Islam), tapi argumennya tidak masuk akal. Anda membunuh ayah dan suami seseorang serta seluruh anggota keluarganya yang dikasihinya, lalu anda menjelaskan mengapa anda harus melakukannya, dan kemudian orang itu memaafkan anda? (dan ganti mencintai Anda?). Cara berpikir seperti inilah yang membuat orang Muslim percaya pada absurditas/ kekonyolan apapun. Jika orang Muslim menggunakan sedikit saja akal sehat, mereka akan meninggalkan Islam.

[Dikatakannya lebih lanjut]:
Ya, memang benar pertama-tama Safiyyah sangat marah pada Nabi namun kemudian ia mengampuninya. Ini terjadi terutama berkaitan dengan kenyataan bahwa ia selalu memandang Muhammad sebagai seorang Nabi.

Saffiyah berkata, “Aku adalah anak kesayangan ayah dan pamanku. Ketika Utusan Allah datang ke Medinah dan tinggal di Quba, orang-tuaku pergi menemuinya pada malam hari dan ketika mereka terlihat sangat gelisah dan letih aku menyambut mereka dengan riang. Namun aku terkejut karena tidak seorangpun dari mereka melihatku. Mereka sangat berduka sampai-sampai mereka tidak menyadari kehadiranku. Aku mendengar pamanku, Abu Yasir, berkata kepada ayahku, ‘Benarkah dia orangnya?’ Ia berkata, ‘Demi Allah, iya’. Pamanku berkata: ‘Dapatkah engkau mengenalinya dan mengkonfirmasi hal ini?’ Ia berkata, ‘Ya’. Pamanku berkata, ‘apa yang kau rasakan mengenai dia?’ Ia berkata, ‘Demi Allah, aku pasti akan menjadi musuhnya seumur hidupku’” (Ibn Hisham, As-Sirah an-Nabawiyyah, vol. 2, h. 257-258, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.162).

Cerita di atas menggambarkan kewaspadaan dan kecerdasan Safiyyah. Cerita itu juga menunjukkan bahwa orang Yahudi telah mengetahui kenabian Nabi, dan mengenalnya sebaik mereka mengenal anak-anak mereka. Namun demikian, mereka mempunyai rasa benci dan kepahitan kepada Islam dan kepada Nabi. Tambahan lagi, cerita itu menunjukkan adanya permusuhan dan kebencian besar yang dirasakan Bani Huyayy terhadap Utusan Allah. Safiyyah tidak mewarisi apapun dari ayahnya karena Allah telah mempersiapkan hatinya untuk Islam dan menyiapkan jiwanya untuk iman. (Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.162-163).

Hadith ini memperlihatkan pikiran sakit orang-orang Muslim, seperti yang telah berulangkali saya katakan dan tunjukkan dalam buku saya, mereka mewarisi ketidakwarasan nabi mereka.

Orang-orang yang narsistik mengalami delusi/fantasi bahwa semua orang mengetahui kehebatan mereka dan jika ada orang yang menentang mereka, itu karena iri hati. Hadith di atas adalah satu contoh pikiran narsistik orang Muslim.

Bagaimana kita dapat diyakinkan bahwa seseorang yang memastikan orang tertentu sebagai rasul Tuhan namun memastikan pula untuk menolak rasul tersebut dengan keras? Apakah ini benar-benar masuk akal? Tidak! Tidak bagi orang yang normal. Tapi dapat masuk akal bagi orang yang narsistik. Narsisme adalah sebuah gangguan mental. Fungsi otak mengalami gangguan. Orang yang narsistik mengalami gangguan untuk memahami realita.


Orang meyakini bahwa mereka benar dan siapa yang tidak sepakat dengan mereka adalah sesat. Tidak pernah sebaliknya. Bagaimana bisa ada orang yang punya argumen sebodoh itu?

Lebih bodoh lagi, bagaimana orang-orang Yahudi di Medinah dapat mengetahui bahwa Muhammad adalah Mesias yang mereka harapkan kedatangan-Nya? Bukti apa yang dapat mereka lihat (dari Muhammad)? Mengapa bukti tersebut tidak ada lagi? [Orang-orang Yahudi justru berkali-kali minta tanda/bukti dari Muhammad yang tak pernah bisa diperlihatkan olehnya, kecuali dengan melantunkan ayat dari mulutnya. Sementara bagi Yahudi (dan Muslim juga!), Taurat bukan apa yang diucapkan dari mulut Musa, melainkan bahkan ditulis diatas batu Alwah oleh tangan Tuhan sendiri (Sura 7;154)]

Orang Muslim mengklaim bahwa Muhammad disebutkan dalam Kidung Agung
5:15 dalam Alkitab. Silahkan membaca tanggapan saya dalam: read my response untuk melihat ketidakwarasan pikiran mereka. Muhammad tidak pernah disebutkan sama sekali dalam Alkitab. Tidak ada bukti apapun mengenai dia dalam kitab suci apapun yang datang sebelum dia. Jadi bagaimana ayah dan paman Safiyyah dapat mengetahui bahwa Muhammad adalah “dia”? Yang ada justru mereka menganggapnya sebagai Iblis. Ada banyak indikasi dalam Alkitab yang menunjukkan Muhammad adalah Iblis, namun tidak satupun yang dapat membuat kita percaya bahwa ia disebutkan dalam kitab itu sebagai orang yang dijanjikan bagi orang Yahudi.

Siapapun yang percaya pada kebohongan ini pastilah kurang kecerdasannya. Orang Muslim sangat membenci Baha’u’llah. Akankah mereka menolak untuk percaya setelah mereka yakin bahwa Baha’u’llah adalah seorang utusan Tuhan? Tentu saja tidak! Argumen seperti ini bertentangan dengan akal. Hanya orang Muslim yang dapat mempercayai absurditas konyol ini. Tunjukkanlah pada saya satu orang Muslim yang menerima Baha’u’’llah sebagai seorang nabi yang sejati dan tidak percaya kepadanya? Ini mustahil. Inilah argumen yang paling bodoh yang dapat dibuat seseorang.

Tragedinya bukan saja terletak dalam Islam sebagai sebuah kebohongan, namun kenyataan bahwa Islam telah merusak otak para pengikutnya hingga pada tingkat dimana mereka tidak dapat lagi berpikir secara rasional. Mereka melihat segala sesuatunya dalam keburaman. Realita sudah rusak bagi mereka. Jika anda adalah seorang Muslim anda adalah orang yang tinggal dalam dunia cermin yang berlekak-lekuk cekung dan cembung. Anda melihat dunia ini rusak dan berubah bentuk karena ditekuk disana-sini. Jika anda keluar dari Islam, anda akan mulai melihat segala sesuatunya dalam dimensi yang sebenarnya. Bukan hanya opini anda yang berubah, keseluruhan “weltanschauung” anda, orientasi kognitif fundamental anda berubah! [Ini yang selalu dialami dan dipersaksikan oleh para murtadin Islam].

Orang Muslim percaya bahwa semua orang telah yakin bahwa Islam itu benar. Dan percaya bahwa mereka yang tidak menjadi Muslim hanyalah karena mereka iri hati, atau hatinya berpenyakitan. Mereka tidak merasa perlu untuk membuktikan klaim Islam. Bagi mereka, itu tidak dibutuhkan, karena sudah sejelas matahari. Jika anda tidak melihatnya, itu karena anda tidak ingin melihatnya. Sebagai akibatnya, siapapun yang tidak sepakat dengan Islam akan dipandang sebagai manusia yang direndahkan dan mereka adalah sekutu setan. Oleh karena itu, merampas hak azasi manusia semacam itu adalah tindakan yang mereka benarkan.


HUIHUIHUI
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 581260 Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 581260 Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 581260
enggakjelas
enggakjelas
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 224
Reputation : -13
Points : 4892
Registration date : 2011-08-18

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Re: Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by musicman Mon 03 Oct 2011, 2:13 pm

Teka-teki yang rumit ini kemudian dipecahkan oleh seorang psikolog yang menjelaskan bahwa dalam kondisi keterpaksaan dibawah ancaman, seringkali orang yang ditawan kemudian merasa tumbuhnya semacam cinta dan kesetiaan semu kepada orang yang telah menangkap dirinya. Ini disebut sebagai Sindrom Stockholm.
sisi Psikologis untuk menuduh Perkosaan yg dilakukan Nabi Muhammad aja udah ngawur jel..kl dikaitkan dengan Sindrom Stockholm..

kenyataannya safiyah mencintai Rasulullah sampai beliau Wafat...

Prophet muhammad and his family oleh Shahim Aleem


Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Sampulprophetmuhammadan

hal.163
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Sampulprophetmuhammadan

hal.164
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Sampulprophetmuhammadan

Nah...Korban perkosaan tp sangat mencintai sang pemerkosa saat2 menjelang ajalnya?

patah sudah...kl memang safiyah tidak benar2 mencintai Nabi Muhammad...

safiyah bukan korban perkosaan..

:D
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7756
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah -- Bagian kedua

Post by enggakjelas Mon 03 Oct 2011, 4:59 pm

HUIHUIHUI

Zawadi mengutip situs Islam lainnya. Lihat di quotes another Islamic site

“nabi yang datang berikutnya dan yang terakhir telah ditulis secara akurat dalam Taurat, yang juga memuat tanda-tanda yang mudah dikenali orang Yahudi”, tetapi orang Yahudi menolaknya karena ia adalah seorang Arab sedangkan mereka mengharapkan seorang Yahudi.

Nah, tunjukkanlah pada kami dimana? Di bagian mana dalam Taurat, Muhammad diceritakan dengan sangat akurat sehingga orang dapat mengenalinya dengan mudah?

Islam dibangun di atas fondasi kebohongan. Klaim ini, seperti halnya semua klaim orang Muslim lainnya, adalah sebuah kebohongan. Ingat ketika Muhammad berkata bahwa ia disebutkan dalam Alkitab, para pengikutnya yang masa bodoh tidak mempunyai Alkitab untuk mereka baca dan verifikasi. Mereka mempercayai begitu saja apa yang dikatakan pada mereka. Pada masa kini semua orang mempunyai akses kepada Alkitab. Bahkan Alkitab sudah online. Tunjukkanlah pada kami dimana Muhammad disebutkan? Dasar tidak punya malu! (Mengambil Mesias orang lain bagi dirinya!) Jika anda berpikir kehormatanmu dapat dipulihkan dengan cara anda membunuh putrimu sendiri (“honor- killing” terhadap anak perempuan yang dianggap mempermalukan Islam atau keluarganya, sebagaimana yang banyak terjadi di dunia Muslim), maka pasti anda tidak mungkin merasa malu kalau berbohong.

Perihal: Karakter Safiyyah, dikatakan demikian:

Ini menunjukkan betapa Safiyyah adalah seorang yang sangat tulus bertaqwa kepada Allah.

Abd Allah ibn Ubaydah berkata, “Sekelompok orang berkumpul di kamar Safiyyah, salah seorang istri Nabi. Mereka mengingat Allah, membaca Qur’an dan bersujud. Safiyyah memanggil mereka dan berkata, ‘Kamu bersujud dan membaca Qur’an tapi mengapa kamu tidak meratap (karena takut akan Allah)?” (Abu Nu’aym al Asbahani, Hilyat al-Awliya‘, vol. 2, h. 55, Dikutip dalam Muhammad Fathi Mus’ad,The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.
177).


Tidak, ini samasekali tidak menunjukkan ketulusan taqwanya. Oleh karena episode ini terjadi setelah kematian Muhammad dan ia sudah tidak remaja lagi, besar kemungkinan ia telah pulih dari sindrom Stockholm yang dideritanya dan kemudian justru menjadi sarkastis (cemoohan pedas). Obama telah mencium tangan Raja Saudi. (Bila sekarang) saya sarankan “lain kali Obama harus sujud dan mencium sepatu Raja”, apakah kata-kata itu menunjukkan bahwa saya adalah orang yang setia mengabdi pada Raja Saudi? (Tidakkah itu lebih bersifat cemoohan yang pedas?) Akal sehat dan berpikir rasional sangat dibutuhkan orang Muslim.

Diambil dari: http://www.geocities.com/mutmainaa1/people/safiyah.html

Ia (Safiyyah) masih mengalami kesulitan-kesulitan setelah kematian Nabi. Suatu ketika budak perempuannya menemui Amir Al Muminin Umar dan bertanya, “Amir al Muminin! Safiyyah mencintai hari Sabbath dan tetap menjalin hubungan dengan orang-orang Yahudi!” Umar menanyai Safiyyah mengenai hal itu dan ia berkata, “Aku tidak mengasihi hari Sabbath lagi setelah Allah menggantikannya dengan hari Jumat untukku, dan aku hanya menjalin hubungan dengan dengan orang- orang Yahudi yang mempunyai hubungan kekerabatan denganku”. Ia menanyai budak perempuannya apa yang telah merasuknya sehingga ia berbohong kepada Umar, dan perempuan budak itu menjawab, “Setan!” Safiyyah berkata, “Pergi, kamu sudah bebas”.

Ini menunjukkan dan membuktikan bahwa Safiyyah tetap menjadi seorang Muslim yang setia bahkan setelah kematian Nabi.


[Muslim yang setia hingga mati?]

Hadith ini justru memberi banyak informasi yang tersirat. Budak Safiyyah melihatnya melaksanakan Sabbath dan berhubungan dengan budak-budak Yahudi di Medinah. Perempuan malang ini sendiri adalah seorang budak. Tuhan tahu trauma apa yang telah dideritanya. Mungkin ia ditangkap dari Iran atau Mesir. Kini ia mendapati dirinya dikelilingi oleh orang-orang jahat yang beranggapan ia najis. Ia melaporkan saja apa yang dilihatnya kepada Umar, boleh jadi dengan harapan ia akan mendapatkan sedikit balasan kebaikan. Dalam hal ini apa yang dapat dikatakan Safiyyah ketika ia dikonfrontasi dalam interogasi? Dapatkah ia berdebat dengan Amir al Mukminin (Umar), seorang pria yang dikenal gampang marah dan kejam, dan mengatakan pada pria itu bahwa ia tidak percaya lagi pada dusta- dusta Muhammad? Pasti Safiyyah harus menyembunyikan iman kepercayaannya demi keselamatan dirinya. (Begitu pula dengan) budak perempuannya itu, yang kini menyadari bahwa perkataannya bertentangan dengan perkataan seorang Ummul Mukminin, kuatir dan takut akan hidupnya lalu menyalahkan Setan yang telah membuatnya melakukan hal ini. Setiap kisah adalah sebuah tragedi di dalam tragedi lainnya. Semua orang adalah korban dan juga orang yang mengorbankan orang lain. Setanlah yang pasti bangga akan keberhasilannya ini.

Ketika kita membaca sebuah hadith, kita juga akan ditolong untuk berpikir secara rasional. Kebenaran itu ada disana, tidak dalam kata-kata yang tertulis, namun dalam implikasi dari perkataan-perkataan itu. Untuk memahami hadith, bacalah apa yang tidak tertulis disana, bacalah juga yang tersirat.

Saya membaca Quran dan hadith, kitab-kitab yang sama yang dibaca orang Muslim. Namun, saya melihat apa yang tidak mereka lihat selama 1400 tahun. Itu karena saya tidak menelan semuanya mentah-mentah. Saya merenungkan dan menganalisanya juga. Semua orang dapat melakukannya. Penting sekali ketika kita membaca sebuah buku, apakah buku religius atau tidak, kita membacanya secara kritis (Bacalah untuk lebih tahu tentang karakter Safiyyah).


Safiyyah menjalin hubungan yang hangat dan simpatik dengan semua anggota keluarga Nabi. Ia menghadiahkan Fatima az-Zahra perhiasan untuk menunjukkan kasihnya kepada Fatima, dan ia juga memberikan hadiah-hadiah kepada beberapa orang istri Nabi, yaitu perhiasan-perhiasannya yang dibawanya dari Khaybar. (Ibn Sa’d, Tabaqat, vol.8, h.100, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.172).

Dengan kata lain, ia tampak berusaha untuk mengambil hati mereka sehingga menurunkan tingkat kekejaman mereka kepadanya (hingga pada ujung hayat Muhammad, lihat dimuka). Menyenangkan orang lain adalah strategi kaum yang lemah agar dapat tetap bertahan hidup.
enggakjelas
enggakjelas
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 224
Reputation : -13
Points : 4892
Registration date : 2011-08-18

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Re: Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by musicman Mon 03 Oct 2011, 5:47 pm

HUIHUIHUI

Zawadi mengutip situs Islam lainnya. Lihat di quotes another Islamic site

“nabi yang datang berikutnya dan yang terakhir telah ditulis secara akurat dalam Taurat, yang juga memuat tanda-tanda yang mudah dikenali orang Yahudi”, tetapi orang Yahudi menolaknya karena ia adalah seorang Arab sedangkan mereka mengharapkan seorang Yahudi.

Nah, tunjukkanlah pada kami dimana? Di bagian mana dalam Taurat, Muhammad diceritakan dengan sangat akurat sehingga orang dapat mengenalinya dengan mudah?

Islam dibangun di atas fondasi kebohongan. Klaim ini, seperti halnya semua klaim orang Muslim lainnya, adalah sebuah kebohongan. Ingat ketika Muhammad berkata bahwa ia disebutkan dalam Alkitab, para pengikutnya yang masa bodoh tidak mempunyai Alkitab untuk mereka baca dan verifikasi. Mereka mempercayai begitu saja apa yang dikatakan pada mereka. Pada masa kini semua orang mempunyai akses kepada Alkitab. Bahkan Alkitab sudah online. Tunjukkanlah pada kami dimana Muhammad disebutkan? Dasar tidak punya malu! (Mengambil Mesias orang lain bagi dirinya!) Jika anda berpikir kehormatanmu dapat dipulihkan dengan cara anda membunuh putrimu sendiri (“honor- killing” terhadap anak perempuan yang dianggap mempermalukan Islam atau keluarganya, sebagaimana yang banyak terjadi di dunia Muslim), maka pasti anda tidak mungkin merasa malu kalau berbohong.

Perihal: Karakter Safiyyah, dikatakan demikian:

Ini menunjukkan betapa Safiyyah adalah seorang yang sangat tulus bertaqwa kepada Allah.

Abd Allah ibn Ubaydah berkata, “Sekelompok orang berkumpul di kamar Safiyyah, salah seorang istri Nabi. Mereka mengingat Allah, membaca Qur’an dan bersujud. Safiyyah memanggil mereka dan berkata, ‘Kamu bersujud dan membaca Qur’an tapi mengapa kamu tidak meratap (karena takut akan Allah)?” (Abu Nu’aym al Asbahani, Hilyat al-Awliya‘, vol. 2, h. 55, Dikutip dalam Muhammad Fathi Mus’ad,The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.
177).
Tidak, ini samasekali tidak menunjukkan ketulusan taqwanya.

Oleh karena episode ini terjadi setelah kematian Muhammad dan ia sudah tidak remaja lagi, besar kemungkinan ia telah pulih dari sindrom Stockholm yang dideritanya dan kemudian justru menjadi sarkastis (cemoohan pedas). Obama telah mencium tangan Raja Saudi. (Bila sekarang) saya sarankan “lain kali Obama harus sujud dan mencium sepatu Raja”, apakah kata-kata itu menunjukkan bahwa saya adalah orang yang setia mengabdi pada Raja Saudi? (Tidakkah itu lebih bersifat cemoohan yang pedas?) Akal sehat dan berpikir rasional sangat dibutuhkan orang Muslim.

Diambil dari: http://www.geocities.com/mutmainaa1/people/safiyah.html

level anda sekelas "besar kemungkinan".. :D

itupun copasan semua jel... :D

link smber anda ngawur..nih yg nongol
"Sorry, the GeoCities web site you were trying to reach is no longer available."

yg pintar dikit jel..kl cari bahan Copas... :D

Ia (Safiyyah) masih mengalami kesulitan-kesulitan setelah kematian Nabi. Suatu ketika budak perempuannya menemui Amir Al Muminin Umar dan bertanya, “Amir al Muminin! Safiyyah mencintai hari Sabbath dan tetap menjalin hubungan dengan orang-orang Yahudi!” Umar menanyai Safiyyah mengenai hal itu dan ia berkata, “Aku tidak mengasihi hari Sabbath lagi setelah Allah menggantikannya dengan hari Jumat untukku, dan aku hanya menjalin hubungan dengan dengan orang- orang Yahudi yang mempunyai hubungan kekerabatan denganku”. Ia menanyai budak perempuannya apa yang telah merasuknya sehingga ia berbohong kepada Umar, dan perempuan budak itu menjawab, “Setan!” Safiyyah berkata, “Pergi, kamu sudah bebas”.

Ini menunjukkan dan membuktikan bahwa Safiyyah tetap menjadi seorang Muslim yang setia bahkan setelah kematian Nabi.

[Muslim yang setia hingga mati?]

Hadith ini justru memberi banyak informasi yang tersirat. Budak Safiyyah melihatnya melaksanakan Sabbath dan berhubungan dengan budak-budak Yahudi di Medinah.

mengganti hari sabbath dengan hr jumat..kok ditafsirkan masih melaksanakan sabbath?
Tafsiran apa ini?
:D
coba anda jelaskan Pernyataan ini jel...


Perempuan malang ini sendiri adalah seorang budak. Tuhan tahu trauma apa yang telah dideritanya. Mungkin ia ditangkap dari Iran atau Mesir. Kini ia mendapati dirinya dikelilingi oleh orang-orang jahat yang beranggapan ia najis. Ia melaporkan saja apa yang dilihatnya kepada Umar, boleh jadi dengan harapan ia akan mendapatkan sedikit balasan kebaikan. Dalam hal ini apa yang dapat dikatakan Safiyyah ketika ia dikonfrontasi dalam interogasi? Dapatkah ia berdebat dengan Amir al Mukminin (Umar), seorang pria yang dikenal gampang marah dan kejam, dan mengatakan pada pria itu bahwa ia tidak percaya lagi pada dusta- dusta Muhammad? Pasti Safiyyah harus menyembunyikan iman kepercayaannya demi keselamatan dirinya. (Begitu pula dengan) budak perempuannya itu, yang kini menyadari bahwa perkataannya bertentangan dengan perkataan seorang Ummul Mukminin, kuatir dan takut akan hidupnya lalu menyalahkan Setan yang telah membuatnya melakukan hal ini. Setiap kisah adalah sebuah tragedi di dalam tragedi lainnya. Semua orang adalah korban dan juga orang yang mengorbankan orang lain. Setanlah yang pasti bangga akan keberhasilannya ini.

Ketika kita membaca sebuah hadith, kita juga akan ditolong untuk berpikir secara rasional. Kebenaran itu ada disana, tidak dalam kata-kata yang tertulis, namun dalam implikasi dari perkataan-perkataan itu. Untuk memahami hadith, bacalah apa yang tidak tertulis disana, bacalah juga yang tersirat.

Saya membaca Quran dan hadith, kitab-kitab yang sama yang dibaca orang Muslim. Namun, saya melihat apa yang tidak mereka lihat selama 1400 tahun. Itu karena saya tidak menelan semuanya mentah-mentah. Saya merenungkan dan menganalisanya juga. Semua orang dapat melakukannya. Penting sekali ketika kita membaca sebuah buku, apakah buku religius atau tidak, kita membacanya secara kritis (Bacalah untuk lebih tahu tentang karakter Safiyyah).

Safiyyah menjalin hubungan yang hangat dan simpatik dengan semua anggota keluarga Nabi. Ia menghadiahkan Fatima az-Zahra perhiasan untuk menunjukkan kasihnya kepada Fatima, dan ia juga memberikan hadiah-hadiah kepada beberapa orang istri Nabi, yaitu perhiasan-perhiasannya yang dibawanya dari Khaybar. (Ibn Sa’d, Tabaqat, vol.8, h.100, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.172).

Dengan kata lain, ia tampak berusaha untuk mengambil hati mereka sehingga menurunkan tingkat kekejaman mereka kepadanya (hingga pada ujung hayat Muhammad, lihat dimuka). Menyenangkan orang lain adalah strategi kaum yang lemah agar dapat tetap bertahan hidup.

kl benar safiyyah pura2 jd muslim demi keselamatannya..lalu berubah menjadi tidak taat sebagai muslim setelah Rasulullah wafat..bagaimana Teori sindrom Stockholm bisa berlaku thdp saffiyah kl cuman bermodal "besar kemungkinan?"

kenapa?
Safiyyah tidak menunjukkan gejala melawan Islam...

teori "besar kemungkinan" anda benar2 tidak menunjukkan pemberontakan safiyyah..
apalagi beliau masih mengatakan lbh memilih memuliakan hari Jumat.dan tidak memuliakan hari sabbath....

:D
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7756
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Re: Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by kermit katak lucu Mon 03 Oct 2011, 10:02 pm

apakah korban perkosaan bisa mencintai pemerkosanya?? yes!! bisa. ini disebut Sindrom Stockholm, sudah dijelaskan diatas, saya cuma mau mempertegas saja.



Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 2-300x254



Cameroon Hooker, seorang sosiopath (orang yang mempunyai masalah sosial), menculik Colleen Stan, seorang gadis berusia 20 tahun, dan menyembunyikannya dalam sebuah kotak menyerupai peti mati di bawah tempat tidurnya selama 7 tahun. Setelah ia berhasil melarikan diri, ia tidak melaporkan Hooker kepada pihak berwajib. Pria itu ditangkap setelah istrinya mengakui perbuatan suaminya kepada seorang pastor, yang kemudian menasehatinya agar melapor kepada polisi.

Selama persidangan terhadap Hooker, Colleen tidak bersikap kooperatif. Bahkan keadaan menjadi lebih buruk ketika pengacara si terdakwa menunjukkan sebuah surat cinta yang ditulis Coleen kepada Hooker.

Kenyataan-kenyataan yang ada sangat jelas. Coleen telah diculik, hidupnya terancam dan ia dikurung dalam sebuah kotak selama tujuh tahun.





Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 3-300x257


Lalu mengapa ia tidak bersikap kooperatif dengan para penuntut umum? Surat cinta itu soal apa lagi? Para Juri tidak dapat menghukum Hooker karena Coleen nampaknya tidak menderita oleh karena apa yang telah dialaminya. Teka-teki yang rumit ini kemudian dipecahkan oleh seorang psikolog yang menjelaskan bahwa dalam masa yang sulit, seringkali orang yang ditawan kemudian merasa cinta dan tumbuh kesetiaan kepada orang yang telah menangkapnya. Ini disebut sebagai Sindrom Stockholm.

Coleen Stan disekap selama beberapa tahun dalam kotak ini, yang disembunyikan di bawah tempat tidur Hooker
Ini disebut mekanisme menyesuaikan diri. Hooker kemudian dihukum seumur hidup dan tidak mendapat kesempatan untuk bebas bersyarat.

Hanya dengan bantuan pemahaman baru ini, mengenai psikologi manusia, kita dapat mengerti ekspresi aneh cinta Safiyah terhadap orang yang telah membunuh sanak keluarganya yang dikasihinya.



Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 41


Colleen Stan is an American woman who was kidnapped and held as a sex slave by Cameron and Janice Hooker in Red Bluff, California, for over seven years between 1977 and 1984. At the trial of her abductor, her story was described as then-unparalleled in FBI history.[1]


http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CC8QFjAF&url=http%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FKidnapping_of_Colleen_Stan&ei=L82JTtCgNcntrQfe1b3zDA&usg=AFQjCNH3EJvBx89kGXUZpZCJfTaGCovRqw&sig2=klkxpq3nFKWFxZndsBHXFQ


http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=7&ved=0CD0QFjAG&url=http%3A%2F%2Fwww.colleenstan.com%2F&ei=L82JTtCgNcntrQfe1b3zDA&usg=AFQjCNFeMmnS0JRrb8z0khkh9U4k0MjoXw&sig2=hvZrX3JKkHYcFdDHprJNig

kermit katak lucu
kermit katak lucu
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3551
Job/hobbies : memuji muji islam
Reputation : 11
Points : 9497
Registration date : 2011-06-17

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Re: Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by musicman Mon 03 Oct 2011, 10:31 pm

kermit katak lucu wrote:apakah korban perkosaan bisa mencintai pemerkosanya?? yes!! bisa. ini disebut Sindrom Stockholm, sudah dijelaskan diatas, saya cuma mau mempertegas saja.



Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 2-300x254



Cameroon Hooker, seorang sosiopath (orang yang mempunyai masalah sosial), menculik Colleen Stan, seorang gadis berusia 20 tahun, dan menyembunyikannya dalam sebuah kotak menyerupai peti mati di bawah tempat tidurnya selama 7 tahun. Setelah ia berhasil melarikan diri, ia tidak melaporkan Hooker kepada pihak berwajib. Pria itu ditangkap setelah istrinya mengakui perbuatan suaminya kepada seorang pastor, yang kemudian menasehatinya agar melapor kepada polisi.

Selama persidangan terhadap Hooker, Colleen tidak bersikap kooperatif. Bahkan keadaan menjadi lebih buruk ketika pengacara si terdakwa menunjukkan sebuah surat cinta yang ditulis Coleen kepada Hooker.

Kenyataan-kenyataan yang ada sangat jelas. Coleen telah diculik, hidupnya terancam dan ia dikurung dalam sebuah kotak selama tujuh tahun.





Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 3-300x257


Lalu mengapa ia tidak bersikap kooperatif dengan para penuntut umum? Surat cinta itu soal apa lagi? Para Juri tidak dapat menghukum Hooker karena Coleen nampaknya tidak menderita oleh karena apa yang telah dialaminya. Teka-teki yang rumit ini kemudian dipecahkan oleh seorang psikolog yang menjelaskan bahwa dalam masa yang sulit, seringkali orang yang ditawan kemudian merasa cinta dan tumbuh kesetiaan kepada orang yang telah menangkapnya. Ini disebut sebagai Sindrom Stockholm.

Coleen Stan disekap selama beberapa tahun dalam kotak ini, yang disembunyikan di bawah tempat tidur Hooker
Ini disebut mekanisme menyesuaikan diri. Hooker kemudian dihukum seumur hidup dan tidak mendapat kesempatan untuk bebas bersyarat.

Hanya dengan bantuan pemahaman baru ini, mengenai psikologi manusia, kita dapat mengerti ekspresi aneh cinta Safiyah terhadap orang yang telah membunuh sanak keluarganya yang dikasihinya.



Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 41


Colleen Stan is an American woman who was kidnapped and held as a sex slave by Cameron and Janice Hooker in Red Bluff, California, for over seven years between 1977 and 1984. At the trial of her abductor, her story was described as then-unparalleled in FBI history.[1]


http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CC8QFjAF&url=http%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FKidnapping_of_Colleen_Stan&ei=L82JTtCgNcntrQfe1b3zDA&usg=AFQjCNH3EJvBx89kGXUZpZCJfTaGCovRqw&sig2=klkxpq3nFKWFxZndsBHXFQ


http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=7&ved=0CD0QFjAG&url=http%3A%2F%2Fwww.colleenstan.com%2F&ei=L82JTtCgNcntrQfe1b3zDA&usg=AFQjCNFeMmnS0JRrb8z0khkh9U4k0MjoXw&sig2=hvZrX3JKkHYcFdDHprJNig


hmm..kirain apaan... Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 626304
udah saya baca semua itu mah..
sama aja kayak postnya si jelasnggak..

:D kirain dah ada perkembangan mit...post2 anda....

udah...tuh....jawabannya ...
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7756
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Re: Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by DariKelMuslim Mon 03 Oct 2011, 11:53 pm

enggakjelas wrote:HUIHUIHUI

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?
Diposting oleh Ali Sina pada 2 Januari 2011


Amir adalah salah satu dari sekian banyak orang Muslim yang menyurati saya, menantang saya berdebat. Saya mengatakan padanya bahwa saya hanya mau berdebat dengan para sarjana ternama, atau dengan orang-orang yang telah membaca buku saya. Amir setuju untuk membaca buku saya. Saya mengirimkannya edisi yang ke-4 dalam bentuk PDF. Setelah membacanya, nampaknya Amir telah meninggalkan Islam, atau sedang memikirkan untuk melakukannya. (lihat: about). Tidak seorang pun yang sesudah membaca buku saya masih tetap mempercayai Islam.


Kebanyakan orang Muslim yang menerima buku saya tidak pernah lagi menyurati saya. Saya merasa mereka menjadi takut dan kemudian mereka berhenti membacanya. Ada pula yang mengumpulkan keberanian untuk membacanya sampai selesai. Amir adalah salah satunya.

Ia mengajukan beberapa pertanyaan pada saya. Pada dasarnya ia ingin agar saya menjawab debat balik yang dilontarkan oleh Bassam Zawadi terhadap saya. Sejauh ini saya telah mengabaikan Zawadi karena dibalik artikel-artikelnya ia sebenarnya justru mengkriminalkan Muhammad dan mengkonfirmasi apa yang saya katakan. Namun demikian, bagi orang-orang yang tidak dapat melihat hal tersebut saya menyediakan diri dalam bulan-bulan berikut ini untuk meresponi Zawadi.


Berikut ini adalah surat Amir dan jawaban saya atas pertanyaannya yang pertama. Ini soal Safiyah, perempuan Yahudi yang menjadi istri Muhammad. (lihat di: “Safiyah, the Jewish wife of Muhammad” - http://indonesian.alisina.org/?p=21).

Halo Bpk. Ali Sina.

Sejujurnya saya hanya dapat mengatakan pada anda: YA buku anda telah menggoyahkan iman saya yang kecil dan dangkal kepada Islam. Jadi sekarang yang saya inginkan adalah agar anda memberikan pada saya tanggapan anda, satu demi satu, atas argumen-argumen berikut ini, yang disampaikan oleh orang- orang yang mempunyai pengetahuan yang lebih banyak dan mendalam mengenai Islam, untuk setiap masukan, seperti yang telah anda janjikan, dan membawa saya benar-benar meninggalkan Islam, ATAU membiarkan saya tetap dalam keraguan dan hidup yang menyedihkan yang akan membuat saya berkonfrontasi dengan pikiran saya, keluarga dan masyarakat. Namun Pak Sina, saya mendesak anda untuk melakukan permintaan saya yang pertama (yaitu untuk menanggapi debat balik dari Zawadi).


Tuduhan No.1: “Seorang Pemerkosa”

Adalah menarik memperhatikan pandangan Ali Sina bahwa orang yang “diperkosa” adalah Safiyyah, salah seorang istri Nabi Suci. Kita tidak perlu menanggapi klaim-klaim bodoh seperti itu, yang perlu kita lakukan adalah membahas hal-hal yang lebih penting. Namun, jika ada orang yang berminat untuk mengetahui tentang Safiyyah silahkan ia membaca artikel yang luar biasa ini yang ditulis oleh Saudara Bassam Zawadi:

http://www.answering- christianity.com/bassam_zawadi/safiyyah_the_wife_of_the_prophet.htm

Dalam tanggapan ini, tampak bahwa Basam Zawadi mengutip berbagai hadith untuk membuktikan tidaklah adil jika mengatakan bahwa pernikahan Muhammad dengan Safiyah adalah perkosaan, melainkan sesungguhnya wanita itu justru mencintainya.
Inilah yang ditulisnya.

Zayd ibn Aslam mengatakan, “Ketika Nabi sakit parah dan berada di ujung ajalnya, istri-istrinya berkumpul di sekelilingnya. Safiyyah bint Huyayyay berkata, ‘Wahai Rasul Allah, demi Allah, saya ingin menggantikan tempatmu.’ Mendengar perkataannya itu, istri-istri Nabipun mengedipkan mata terhadap dirinya (mencibirnya). Nabi melihat mereka dan berkata, ‘Cucilah mulut kalian’. Mereka berkata, ‘Untuk apa, Utusan Allah?’ Ia berkata, ‘Karena kalian mengedipkan mata terhadapnya, demi Allah, ia mengatakan hal yang benar’”. (Ibn Sa’d, Tabaqat, vol.
8, h.101, terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet
Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.175)



Agar dapat memahami dinamika situasi tersebut, kita harus melihat melampaui kata-kata yang tertera dalam sebuah hadith. (Sebab) setiap episode atau hadith, yang diisolir (terlepas dari yang lainnya), hanya bermakna sedikit. Hanya jika kita menyatukan semuanya – seperti potongan-potongan teka-teki gambar – barulah gambar yang sebenarnya akan kelihatan. Safiyah adalah seorang tawanan. Ayahnya dan pamannya dipenggal, dan suaminya disiksa sampai mati. Semua saudara laki-lakinya dan kerabat pria dibantai dan semua kerabatnya yang perempuan diperbudak oleh orang Muslim. Tinggallah ia sendirian. Ia terperangkap di tengah-tengah musuh.

Apakah masuk akal jika orang dalam situasi seperti itu mencintai orang yang menangkapnya dan membunuh orang-orang yang dikasihinya? Tentu saja tidak!

Sains telah mengalami kemajuan di segala bidang termasuk psikologi. Banyak teka-teki yang membingungkan orang selama berabad-abad, terutama mengenai Muhammad dan kehidupannya, kini dapat dijelaskan melalui penemuan- penemuan dalam psikologi. Buku saya, “Memahami Muhammad” adalah sebuah psikoanalisa mengenai Muhammad. Sejauh yang saya ketahui, ini adalah buku pertama yang membahas subyek demikian.

Jawaban atas pertanyaan ini ada dalam bab 8 edisi kelima buku saya. Anda, Amir, membaca edisi keempat. Jadi, saya akan menjelaskannya secara singkat.



Cameroon Hooker, seorang sosiopath (secara sosial berperilaku menyimpang), menculik Colleen Stan, seorang gadis berusia 20 tahun, dan menyembunyikannya dalam sebuah kotak menyerupai peti mati di bawah tempat tidurnya selama 7 tahun. Setelah ia berhasil melarikan diri, ia tidak melaporkan Hooker kepada pihak berwajib. Pria itu ditangkap setelah istrinya mengakui perbuatan suaminya kepada seorang pastor, yang kemudian menasehatinya agar melapor kepada polisi.

Selama persidangan terhadap Hooker, Colleen tidak bersikap kooperatif. Bahkan keadaan menjadi lebih buruk ketika pengacara si terdakwa menunjukkan sebuah surat cinta yang ditulis Coleen kepada Hooker.

Kenyataan-kenyataan yang ada sangat jelas. Coleen telah diculik, hidupnya terancam dan ia dikurung dalam sebuah kotak selama tujuh tahun.

Lalu mengapa ia tidak bersikap kooperatif dengan para penuntut umum? Tentang apakah surat cinta semacam itu? Para Juri tidak dapat menghukum Hooker hanya karena Coleen nampaknya tidak menderita oleh apa yang telah dialaminya. Teka-teki yang rumit ini kemudian dipecahkan oleh seorang psikolog yang menjelaskan bahwa dalam kondisi keterpaksaan dibawah ancaman, seringkali orang yang ditawan kemudian merasa tumbuhnya semacam cinta dan kesetiaan semu kepada orang yang telah menangkap dirinya. Ini disebut sebagai Sindrom Stockholm.

Coleen Stan disekap selama beberapa tahun dalam kotak ini, yang disembunyikan di bawah tempat tidur Hooker


Ini adalah sebuah mekanisme menyesuaikan diri. Maka Hooker kemudian dihukum seumur hidup dan tidak mendapat kesempatan untuk bebas bersyarat.

Hanya dengan bantuan pemahaman baru ini, mengenai psikologi manusia, kita dapat mengerti ekspresi aneh “cinta” Safiyah terhadap orang yang telah membunuh sanak keluarganya yang dikasihinya.

Zawadi melanjutkan,

“Inilah Umm al-Mu’minin, Safiyyah, mengenang saat-saat ia membenci Nabi karena telah membunuh ayahnya dan mantan suaminya. Nabi meminta maaf kepadanya dan berkata, “Ayahmu memerintahkan orang-orang Arab untuk memerangiku dan telah melakukan tindakan yang keji”, ia memohon maaf sedemikian rupa sehingga Safiyyah membuang kepahitannya terhadap Nabi. (Al- Bayhaqi, Dala’il an-Nubuwwah, vol. 4, h. 230, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.
166)

Apakah ini masuk akal? Muhammad membantai ayahnya dan suaminya, lalu kemudian membenarkan tindakan-tindakannya itu, dan seperti yang dikatakan Zawadi, ia meminta maaf (padahal sebenarnya tidak ada kalimat Muhammad yang minta maaf!), lalu wanita itu memaafkannya? Saya tidak tahu persis apa yang sedang ditutup-tutup Zawadi, (walau sebenarnya saya tahu. Otaknya dipenuhi dengan Islam), tapi argumennya tidak masuk akal. Anda membunuh ayah dan suami seseorang serta seluruh anggota keluarganya yang dikasihinya, lalu anda menjelaskan mengapa anda harus melakukannya, dan kemudian orang itu memaafkan anda? (dan ganti mencintai Anda?). Cara berpikir seperti inilah yang membuat orang Muslim percaya pada absurditas/ kekonyolan apapun. Jika orang Muslim menggunakan sedikit saja akal sehat, mereka akan meninggalkan Islam.

[Dikatakannya lebih lanjut]:
Ya, memang benar pertama-tama Safiyyah sangat marah pada Nabi namun kemudian ia mengampuninya. Ini terjadi terutama berkaitan dengan kenyataan bahwa ia selalu memandang Muhammad sebagai seorang Nabi.

Saffiyah berkata, “Aku adalah anak kesayangan ayah dan pamanku. Ketika Utusan Allah datang ke Medinah dan tinggal di Quba, orang-tuaku pergi menemuinya pada malam hari dan ketika mereka terlihat sangat gelisah dan letih aku menyambut mereka dengan riang. Namun aku terkejut karena tidak seorangpun dari mereka melihatku. Mereka sangat berduka sampai-sampai mereka tidak menyadari kehadiranku. Aku mendengar pamanku, Abu Yasir, berkata kepada ayahku, ‘Benarkah dia orangnya?’ Ia berkata, ‘Demi Allah, iya’. Pamanku berkata: ‘Dapatkah engkau mengenalinya dan mengkonfirmasi hal ini?’ Ia berkata, ‘Ya’. Pamanku berkata, ‘apa yang kau rasakan mengenai dia?’ Ia berkata, ‘Demi Allah, aku pasti akan menjadi musuhnya seumur hidupku’” (Ibn Hisham, As-Sirah an-Nabawiyyah, vol. 2, h. 257-258, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.162).

Cerita di atas menggambarkan kewaspadaan dan kecerdasan Safiyyah. Cerita itu juga menunjukkan bahwa orang Yahudi telah mengetahui kenabian Nabi, dan mengenalnya sebaik mereka mengenal anak-anak mereka. Namun demikian, mereka mempunyai rasa benci dan kepahitan kepada Islam dan kepada Nabi. Tambahan lagi, cerita itu menunjukkan adanya permusuhan dan kebencian besar yang dirasakan Bani Huyayy terhadap Utusan Allah. Safiyyah tidak mewarisi apapun dari ayahnya karena Allah telah mempersiapkan hatinya untuk Islam dan menyiapkan jiwanya untuk iman. (Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.162-163).

Hadith ini memperlihatkan pikiran sakit orang-orang Muslim, seperti yang telah berulangkali saya katakan dan tunjukkan dalam buku saya, mereka mewarisi ketidakwarasan nabi mereka.

Orang-orang yang narsistik mengalami delusi/fantasi bahwa semua orang mengetahui kehebatan mereka dan jika ada orang yang menentang mereka, itu karena iri hati. Hadith di atas adalah satu contoh pikiran narsistik orang Muslim.

Bagaimana kita dapat diyakinkan bahwa seseorang yang memastikan orang tertentu sebagai rasul Tuhan namun memastikan pula untuk menolak rasul tersebut dengan keras? Apakah ini benar-benar masuk akal? Tidak! Tidak bagi orang yang normal. Tapi dapat masuk akal bagi orang yang narsistik. Narsisme adalah sebuah gangguan mental. Fungsi otak mengalami gangguan. Orang yang narsistik mengalami gangguan untuk memahami realita.


Orang meyakini bahwa mereka benar dan siapa yang tidak sepakat dengan mereka adalah sesat. Tidak pernah sebaliknya. Bagaimana bisa ada orang yang punya argumen sebodoh itu?

Lebih bodoh lagi, bagaimana orang-orang Yahudi di Medinah dapat mengetahui bahwa Muhammad adalah Mesias yang mereka harapkan kedatangan-Nya? Bukti apa yang dapat mereka lihat (dari Muhammad)? Mengapa bukti tersebut tidak ada lagi? [Orang-orang Yahudi justru berkali-kali minta tanda/bukti dari Muhammad yang tak pernah bisa diperlihatkan olehnya, kecuali dengan melantunkan ayat dari mulutnya. Sementara bagi Yahudi (dan Muslim juga!), Taurat bukan apa yang diucapkan dari mulut Musa, melainkan bahkan ditulis diatas batu Alwah oleh tangan Tuhan sendiri (Sura 7;154)]

Orang Muslim mengklaim bahwa Muhammad disebutkan dalam Kidung Agung
5:15 dalam Alkitab. Silahkan membaca tanggapan saya dalam: read my response untuk melihat ketidakwarasan pikiran mereka. Muhammad tidak pernah disebutkan sama sekali dalam Alkitab. Tidak ada bukti apapun mengenai dia dalam kitab suci apapun yang datang sebelum dia. Jadi bagaimana ayah dan paman Safiyyah dapat mengetahui bahwa Muhammad adalah “dia”? Yang ada justru mereka menganggapnya sebagai Iblis. Ada banyak indikasi dalam Alkitab yang menunjukkan Muhammad adalah Iblis, namun tidak satupun yang dapat membuat kita percaya bahwa ia disebutkan dalam kitab itu sebagai orang yang dijanjikan bagi orang Yahudi.

Siapapun yang percaya pada kebohongan ini pastilah kurang kecerdasannya. Orang Muslim sangat membenci Baha’u’llah. Akankah mereka menolak untuk percaya setelah mereka yakin bahwa Baha’u’llah adalah seorang utusan Tuhan? Tentu saja tidak! Argumen seperti ini bertentangan dengan akal. Hanya orang Muslim yang dapat mempercayai absurditas konyol ini. Tunjukkanlah pada saya satu orang Muslim yang menerima Baha’u’’llah sebagai seorang nabi yang sejati dan tidak percaya kepadanya? Ini mustahil. Inilah argumen yang paling bodoh yang dapat dibuat seseorang.

Tragedinya bukan saja terletak dalam Islam sebagai sebuah kebohongan, namun kenyataan bahwa Islam telah merusak otak para pengikutnya hingga pada tingkat dimana mereka tidak dapat lagi berpikir secara rasional. Mereka melihat segala sesuatunya dalam keburaman. Realita sudah rusak bagi mereka. Jika anda adalah seorang Muslim anda adalah orang yang tinggal dalam dunia cermin yang berlekak-lekuk cekung dan cembung. Anda melihat dunia ini rusak dan berubah bentuk karena ditekuk disana-sini. Jika anda keluar dari Islam, anda akan mulai melihat segala sesuatunya dalam dimensi yang sebenarnya. Bukan hanya opini anda yang berubah, keseluruhan “weltanschauung” anda, orientasi kognitif fundamental anda berubah! [Ini yang selalu dialami dan dipersaksikan oleh para murtadin Islam].

Orang Muslim percaya bahwa semua orang telah yakin bahwa Islam itu benar. Dan percaya bahwa mereka yang tidak menjadi Muslim hanyalah karena mereka iri hati, atau hatinya berpenyakitan. Mereka tidak merasa perlu untuk membuktikan klaim Islam. Bagi mereka, itu tidak dibutuhkan, karena sudah sejelas matahari. Jika anda tidak melihatnya, itu karena anda tidak ingin melihatnya. Sebagai akibatnya, siapapun yang tidak sepakat dengan Islam akan dipandang sebagai manusia yang direndahkan dan mereka adalah sekutu setan. Oleh karena itu, merampas hak azasi manusia semacam itu adalah tindakan yang mereka benarkan.


HUIHUIHUI
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 581260 Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 581260 Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 581260
Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 581260
DariKelMuslim
DariKelMuslim
MURTADIN
MURTADIN

Male
Number of posts : 489
Age : 36
Location : Bali- Sesetan, Sidakarya
Job/hobbies : Project-Blackout Brazil
Humor : org ISLAM suka makan babi, mknya berebutan dg orang BATAK, yg Jawa anteng2 ajahhh
Reputation : 177
Points : 5414
Registration date : 2011-09-29

http://andriepekalongancheater.blogspot.com/

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Apakah Muhammad mMemperkosa Safiyah -- Bagian ketiga

Post by enggakjelas Tue 04 Oct 2011, 10:44 am

HUIHUIHUI

Perihal: Pernikahan Nabi dengan Safiyyah dan hikmahnya


Berkenaan dengan adanya tuduhan bahwa Safiyyah dipaksa menikah atau dimanfaatkan, seperti yang dituduhkan oleh seorang Islamofobis yang terkenal, [yaitu saya- Alisina, tapi tokoh Islamis ini tidak mau menyebut nama saya], klaim ini sama sekali tidak berdasar. Kita semua tahu bahwa Safiyyah tetap setia kepada Nabi hingga ia wafat.

Benarkah demikian?! Jadi ia (setia sampai mati sehingga) menolak menemui semua pria yang mengiriminya mawar dan meneleponnya lewat telepon selularnya? Apakah ia mempunyai pilihan untuk itu? Jika anda memenjarakan istri anda, anda tidak dapat mengatakan bahwa ia setia pada anda. Safiyyah sama sekali tidak mempunyai kebebasan di Medinah dan tidak bisa pergi kemanapun.

(kisah mengenai kesetiaan Safiyyah diteguhkan oleh Nabi sendiri dan dicatat dalam Muhammad Husayn Haykal, op. cit., h. 374, yang juga terdapat dalam

Pada kenyataannya, kita mendapati Nabi memberikan penawaran berikut ini kepadanya, seperti yang ditulis oleh Martin Lings:

Ia [Nabi Muhammad - Red.] kemudian berkata kepada Safiyyah bahwa ia akan membebaskannya, dan ia memberikan pilihan untuk tetap menjadi orang Yahudi dan kembali kepada kaumnya atau masuk Islam dan menjadi istrinya. “Saya memilih Allah dan Utusan-Nya”, katanya; dan mereka menikah tepat sebelum berangkat pulang. (Martin Lings, Muhammad: His Life Based On The Earliest Sources (George Allen & Unwin, 1983), h.269, Terdapat dalam http://www.bismikaallahuma.org/index.php/articles/umm-ul-mukminin-safiyyah-the- jewish-wife-of-muhammadp)

Membebaskannya? Suaminya telah dibantai. Ayah dan pamannya dibunuh. Saudara-saudaranya digorok. Kerabat-kerabat perempuannya menjadi budak di beberapa rumah orang Muslim. Kemana ia dapat pergi? Jika ia tidak menikahi Muhammad, ia tetap akan menjadi budak seks dari seorang Muslim lainnya.

Pernikahan dengan Safiyyah juga mempunyai signifikansi politis, karena hal itu akan menurunkan kekerasan dan membangun sekutu. John L. Esposito menulis demikian:

Sudah menjadi kebiasaan para pemimpin Arab melakukan pernikahan politik untuk memperkuat persekutuan. Yang lainnya menikahi para janda sahabatnya yang gugur di medan perang dan yang membutuhkan perlindungan. (John L. Esposito, Islam: The Straight Path, pp. 19-20, )John Esposito telah menjual jiwanya demi uang.
Dengan siapa Muhammad hendak memperkuat ikatan politiknya dengan menikahi Safiyyah? Sukunya dimusnahkan dan ayahnya dipenggal. Dua ons pikiran rasional akan menghapus semua klaim ini.

Tindakan signifikan menikahi Safiyyah ini sesungguhnya adalah penghormatan besar untuknya, karena ini bukan hanya untuk memelihara kehormatannya, tapi juga mencegahnya agar tidak dijadikan budak.


Nah, disinilah ahirnya Zawadi mengatakan sesuatu yang dapat saya setujui. Itulah sesungguhnya apa yang saya katakan di atas. Lihatlah bagaimana si apologis ini berkontradiksi dengan dirinya sendiri? Sebelumnya ia menulis bahwa Muhammad menawarkan kebebasan kepada Safiyyah. Kini ia mengakui bahwa pilihan lain untuk Safiyyah hanyalah menjadi budak seks pria Muslim lain!

Haykal mencatat:

Nabi memberinya kebebasan dan kemudian menikahinya, mengikuti teladan para penakluk besar lainnya yang menikahi putri-putri dan istri-istri para raja yang telah mereka taklukkan, sebagian agar meringankan tragedi mereka, dan sebagian lainnya untuk memelihara kehormatan mereka. (Muhammad Husayn Haykal, The Life of Muhammad (North American Trust Publications, 1976), p. 373, Tercantum pula dalam: http://www.bismikaallahuma.org/index.php/articles/umm-ul-mukminin- safiyyah-the-jewish-wife-of-muhammadp)

Saya benar-benar tidak dapat memahami pikiran Islamik. Bayangkan ada orang yang menjarah rumah anda dan setelah membunuh anda dan anak-anak laki-laki anda, ia menjadikan putri-putri dan istri anda sebagai budak, kemudian berhubungan seks dengan putri anda dan menyebutnya sebagai istrinya. Apakah hal itu dapat mengurangi tingkat kepedihan dari tragedi tersebut atau memelihara kehormatan anda? (Ataukah justru sebaliknya?)

Pemikiran yang menyimpang ini berkaitan dengan fakta bagi orang Muslim bahwa tindakan melegalkan pernikahan saja sudah berarti memberikan kehormatan kepada si wanita dan keluarganya. Wanita adalah aurat, obyek yang memalukan. Hanya jika ia menikah, maka “kemaluannya” ditutupi. Sekali ia menikah, ia dapat diperkosa (istri bisa dipaksa untuk melayani syahwatnya di setiap waktu, sura 4:34, Shahih Bukhari 1439 dll). Berdasarkan hukum Islam itu bukanlah perkosaan.


Dengan menikahi Safiyyah, Nabi bermaksud untuk mengakhiri permusuhan dan kekerasan yang ditunjukkan orang Yahudi kepadanya dan kepada Islam, selama ini, namun sayangnya mereka tetap membenci Islam dan nabi semata-mata hanya karena kelicikan dan keras kepala memang sudah menjadi sifat bawaan mereka. (Lihat Muhammad M. as-Sawwaf, Zawjat ar-Rasul at-Tahirat wa Hikmat T’adudihinn, h. 76-79, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.168.).

Pemikiran seperti ini memuakkan. Orang Muslim benar-benar berharap orang Yahudi mengasihi Muhammad karena ia telah memperkosa seorang perempuan Yahudi dan menyebut perempuan itu sebagai istrinya. Jadi mereka harus melupakan kenyataan bahwa ia telah membantai seluruh anggota keluarga dan sukunya. Bagaimana bisa ada orang yang sangat terputus dari realita seperti ini? Orang Muslim tidak melihat bahwa membunuh kita adalah hal yang salah, malah mengharapkan kita berterimakasih kepada mereka karena telah memperkosa anak-anak perempuan kita setelah mereka membaca ayat untuk melegalkan pernikahan. Bagaimana kita dapat hidup berdampingan dengan orang-orang seperti itu? Mereka berasal dari dunia lain. Kita tidak mempunyai nilai nurani yang sama dengan mereka.

Sikap Nabi terhadap Safiyyah

Sesungguhnya, ketika Bilal ibn Rabah, seorang Sahabat Nabi, membawa Safiyyah orang-orang Yahudi yang telah dibantai dalam peperangan, Muhammad secara pribadi menegur Bilal dan berkata, “Apakah engkau tidak mempunyai belas kasihan, Bilal, saat engkau membawa dua wanita ini melewati mayat suami-suami mereka?” (A. Guillaume (terj.), The Life of Muhammad: A translation of Ibn Ishaq’s Sirat Rasul Allah (Oxford University Press, 1978)

Marilah kita membaca pasal selengkapnya dari Sirat Ibn Ishaq.

{i}“Setelah Utusan Allah menaklukkan al-Qamus, benteng Ibn Abi al-Huqyaq, Safiyyah bt. Huyayy b. Akhtab dibawa kepadanya, dan seorang perempuan lain bersamanya. Bilal, yang membawa mereka, membawa mereka melewati beberapa orang Yahudi yang telah dibantai. Ketika wanita yang bersama Safiyyah melihat mereka, ia berteriak, memukuli wajahnya, dan menaruh abu di kepalanya. Ketika Utusan Allah melihatnya, ia berkata, ‘Singkirkan iblis perempuan ini dari hadapanku!’ Ia memerintahkan agar Safiyyah harus dilindungi di belakangnya dan bahwa Rasul Allah telah memilih dia untuk dirinya”.

Bilal membawa Safiyah dan saudari iparnya kepada Muhammad agar ia dapat memilih salah satu dari antara mereka untuk melayaninya malam itu tatkala “Yang Dikasihi Allah” SAW baru saja selesai menyiksa Kinana sampai mati. Ketika melihat jenazah abangnya yang terbantai itu, adik perempuan Kinana itupun menjadi histeris. Yang Dikasihi Allah menampar wajahnya dan berkata, “Singkirkan iblis perempuan ini dari hadapanku!” Kesalahan iblis perempuan itu hanyalah menjerit saat melihat jasad abangnya. Kemudian Sang Insan Kamil (manusia sempurna) ini menegur Bilal dan berkata, ““Apakah engkau tidak mempunyai belas kasihan, Bilal, saat engkau membawa dua wanita ini melewati mayat suami dan saudara mereka?”[/i]

Itulah yang dimaksud orang Muslim ketika mereka berbicara mengenai belas kasihan nabi mereka.

Suatu ketika saat Zaynab bint Jahsh dan Safiyyah pergi bersama Nabi dalam salah satu perjalanannya, unta Safiyyah jatuh sakit. Nabi berkata kepada Zaynab, “Unta Safiyyah jatuh sakit, bagaimana kalau engkau memberikannya salah satu untamu”. Ia berkata, “Aku tidak akan pernah memberikannya kepada perempuan Yahudi seperti itu”. Nabi menjadi marah padanya dan tidak menghampirinya selama dua bulan. (Ahmad, vol. 6, h. 336-337, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.173).

Apa yang dapat dipelajari dari hadith ini? Bagi orang Muslim, yang dapat dipelajari hanyalah apa yang tertulis. Bagi orang yang rasional, hadith ini menunjukkan betapa Safiyyah merasa diasingkan di antara istri-istri Arab Muhammad. Safiyyah musuhnya. Ia memberikan mereka hadiah-hadiah. Ia berpura-pura mencintai Muhammad yang jelas terlihat oleh semua orang – kecuali si Muhammad yang narsistik – bahwa ia tidak betul betul tulus. Wanita muda ini mempunyai insting yang kuat untuk mempertahankan hidupnya.

Ya, Muhammad mungkin telah tertipu karena mengira Safiyyah sungguh mencintainya. Walaupun Muhammad sendiri sangat licik, namun orang yang narsistik ini adalah seorang pria yang sangat bodoh (dalam keakuannya). (Sebagai contoh) hanya orang bodohlah yang mau meminta seorang wanita Khaybar untuk memasak makanan baginya, setelah ia (baca Muhammad) membunuh orang- orang yang dikasihi wanita itu. Ternyata wanita Khaybar itu betul telah berusaha meracuni Muhammad, yang sayangnya hal itu terbongkar.

Orang-orang yang narsistik hidup dalam dunia fantasi. Muhammad menyangka ia adalah orang yang istimewa dan secara alamiah harus dicintai semua orang, kecuali orang yang di hatinya ada setan. Orang Muslim juga menderita gangguan mental yang sama. Bagaimanapun, realita sangat jauh berbeda. Safiyyah hanya berusaha mempertahankan hidupnya. Sekalipun ia menderita sindrom Stockholm, ia tidak sebodoh itu untuk jatuh cinta pada seorang pria tua yang impoten, yang telah menghancurkan hidupnya dan membantai orang-orang yang dikasihinya. Sindrom Stockholm bukanlah cinta.

Nabi selalu memperlakukan Safiyyah dengan sopan, kelembutan dan kasih sayang. Safiyyah berkata, “Utusan Allah menunaikan ibadah Haji dengan istri- istrinya. Di perjalanan untaku jatuh berlutut karena untaku adalah yang terlemah dari semua unta, lalu aku menangis. Nabi datang padaku dan menghapus airmataku dengan baju dan tangannya. Semakin ia memintaku untuk tidak menangis, semakin keras aku menangis. (Ahmad, vol.6, h. 337, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.176).

Kisah ini memilukan hati. Jika anda punya hati, anda akan menangis juga. Tempatkanlah diri anda pada posisi gadis muda ini. Bayangkan anda ditawan dan hidup di antara orang-orang yang telah membunuh kekasih-kekasih anda. Anda tidak tahu harus pergi kemana dan tidak ada seorangpun yang dapat dijadikan tempat untuk bersandar. Anda dihina oleh orang-orang di sekitar anda. Satu- satunya orang yang menunjukkan belas kasih pada anda adalah orang yang telah membunuh ayah dan suami anda itulah.

Ketika unta Safiyyah sakit, ia menangis. Hatinya tidak sanggup lagi menanggung derita sebanyak itu. Bodoh sekali jika berpikir ia menangis sesenggukan hanya karena untanya sakit (seperti yang selalu ditafsirkan oleh para sarjana Muslim). Ia menangis karena hatinya yang tercampak dalam kesendirian. Saat itu ia baru berusia 17 atau 18 tahun, ia masih sangat muda.

Saya meninggalkan negara saya ketika saya berusia 16 tahun. Orang-tua saya saat itu masih hidup dan baik-baik saja dan saya juga tinggal di antara teman- teman yang sangat mendukung. Sekalipun demikian, saya merasa sangat terkucil kesepian. Malam-malam tertentu saya memandangi bulan dan berpikir mungkin ibu saya juga sedang memandangi bulan itu, lalu menangis diam-diam. Jadi hanya Tuhan yang tahu derita yang dirasakan Safiyyah dalam hatinya. Boleh jadi wanita muda itu berdiri di depan jendelanya, di kegelapan kamarnya dan memandangi bintang-bintang malam demi malam, bertanya-tanya, yang manakah dari bintang- bintang itu adalah suaminya yang dicintainya, yang manakah ayahnya. Yang manakah saudara-saudaranya dan yang manakah pamannya. Saya tinggal dengan teman-teman yang sebaya dengan saya. Kami melakukan apa yang dilakukan orang muda dan bersenang-senang. Tetapi Safiyyah hanya sendirian, benar-benar sendirian!! Ketika Safiyah mengatakan pada Muhammad yang sedang menjelang ajal, bahwa ia berharap dapat menggantikan tempatnya, sangat boleh jadi ia memang betul-betul menginginkan hal itu! Pasti sudah berjuta kali ia mengingini kematian…

Membaca kitab Tabari adalah hal yang paling menyakitkan yang pernah saya lakukan. Ada terlalu banyak sakit dan penderitaan dalam buku itu. Tetapi untuk merasakannya, anda harus membaca apa yang tersirat. Anda harus melihat diri anda sendiri sebagai salah satu dari sekian banyak korban. Ini adalah hal yang tidak dapat dilakukan oleh orang Muslim. Bahkan mereka tertawa dan mengejek. Di bawah pengaruh Islam mereka sedemikian direndahkan hingga menjadi sesuatu yang sangat jahat – yaitu menjadi tidak memiliki rasa perikemanusiaan, empati dan kasih.
enggakjelas
enggakjelas
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 224
Reputation : -13
Points : 4892
Registration date : 2011-08-18

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Re: Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by hamba_tuhan1st Tue 04 Oct 2011, 1:31 pm

Pinter banget kamu ya.... Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? 706181

hamba_tuhan1st
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 69
Reputation : 13
Points : 4740
Registration date : 2011-10-04

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Re: Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by musicman Wed 05 Oct 2011, 9:48 am

@jelasngga AKA nggajelas

waduh..tanggapan saya dibalas copasan lagi...copasan lagi.. :D

mau adu copas2an aja nih?


musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7756
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Re: Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by lihd Wed 05 Oct 2011, 10:54 am

musicman wrote:@jelasngga AKA nggajelas

waduh..tanggapan saya dibalas copasan lagi...copasan lagi.. :D

mau adu copas2an aja nih?



Lah ya itu emang bisanya dia Bang.... orang dia ga punya otak :D
lihd
lihd
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6882
Registration date : 2011-03-09

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Re: Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by answering-ff Fri 28 Oct 2011, 6:41 am

Hadith ini memperlihatkan pikiran sakit orang-orang Muslim,
seperti yang telah berulangkali saya katakan dan tunjukkan dalam buku
saya, mereka mewarisi ketidakwarasan nabi mereka.

Orang-orang
yang narsistik mengalami delusi/fantasi bahwa semua orang mengetahui
kehebatan mereka dan jika ada orang yang menentang mereka, itu karena
iri hati. Hadith di atas adalah satu contoh pikiran narsistik orang
Muslim.

Bagaimana kita dapat diyakinkan bahwa seseorang yang
memastikan orang tertentu sebagai rasul Tuhan namun memastikan
pula untuk menolak rasul tersebut dengan keras? Apakah ini
benar-benar masuk akal? Tidak! Tidak bagi orang yang normal. Tapi dapat
masuk akal bagi orang yang narsistik. Narsisme adalah sebuah gangguan
mental. Fungsi otak mengalami gangguan. Orang yang narsistik mengalami
gangguan untuk memahami realita.

ini sebabnya:

# Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (QS. 2:174 ) berdasar peristiwa berikut: Pemimpin dan ulama kaum Yahudi biasa mendapat persembahan dan sanjungan rakyat bawahannya. Mereka mengharap agar Nabi yang akan diutus itu diangkat dari kalangan mereka. Ketika Nabi Muhammad SAW diutus bukan dari kalangan Yahudi (yakni dari Bani Ismail), mereka takut kehilangan sumber keuntungan, kedudukan dan pengaruh. Mereka ubah sifat-sifat Muhammad yang ada di kitab Taurat, dan mengumumkan kepada para pengikutnya dengan berkata. "Inilah sifat Nabi yang akan keluar di akhir zaman dan tidak sama dengan sifat Muhammad ini." (Diriwayatkan oleh at-Tsa'labi dari al-Kalbi, dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas).

GENGSI!


apakah ini logis? logis saja, nabinya sendiri, Musa, yang dihormatinya, ini aja mau dibunuh oleh yahudi!

bilangan 14:10 Lalu segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu.


Dan reputasi Dr. Ahli Sina sebagai seorang S3 di bidang psikologi perlu dipertanyakan kewarasan otaknya sendiri dan integritas keilmuannya.....

MEMALUKAN SEKALI ORANG YANG BERGURU DAN MENYEMBAH (MENGEKOR
KESINTINGAN) ALI SINA INI,,,,,
answering-ff
answering-ff
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 3333
Location : ruang humor
Humor : "gile ada yang ngrampok baju gw, Tuhan elu", kata Yesus
Reputation : 10
Points : 8917
Registration date : 2009-11-13

http://www.aboutkutukupret.tk

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Re: Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by musicman Fri 28 Oct 2011, 11:31 am

.
musicman
musicman
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7756
Registration date : 2011-01-04

Back to top Go down

Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah?? Empty Re: Apakah Muhammad Memperkosa Safiyah??

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum