Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 41 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 41 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
+23
TANAH
DOMBA BERTARING SERIGALA
slamet
tantri
sabda alam
yesus jadi mualaf
Piss
lompoh
masnuntholab
yang berserah diri
kuku bima
mantabo!!
hamba tuhan
cooler
BOTELHEM
musicman
lihd
Mencarikebenaran
bayo_lubis
Gak_Mau_DiSembah
agus
adriejati
mistik6666
27 posters
Page 3 of 5
Page 3 of 5 • 1, 2, 3, 4, 5
PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
First topic message reminder :
DAFTAR ISI
PREAMBULE
Kecap nomer satu
Pawang Gendruwo
Sang pengikut wakil junjungan
Wujud Sang Pencipta: Manusia
Wujud Sang Pencipta: ROH
Tujuh Badan Wadag
Sepuluh Perintah Yang Terabaikan
Sang Anak Yang Lahir Dari Banyak Lelaki
"Kemampuan" Sang Pencipta yang unik dan menarik
Membaca pikiran Sang Pencipta
Wujud Sang Pencipta: ALIEN
Sang Pencipta VS ALIEN
Wangsit yang berbeda
Jasa sang pengkhianat
Makanan roh adalah ikan goreng!
Makanan roh adalah ikan goreng!: 2
Makanan roh adalah ikan goreng!: 3
Makanan roh adalah ikan goreng!: 4
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
Pembukaan
Informasi yang keliru
Dogma
Dongeng Penciptaan Langit dan Bumi
Nyambung gak nyambung
Bumi yang terang tanpa matahari
Lampu yang terlambat dinyalakan...
Mana yang lebih dulu diciptakan, siang-malam atau matahari?
6 x 24
Sang penguasa siang dan malam
BUAH SIMALAKAMA
BUAH SIMALAKAMA 2
INTERMEZZO: TERLAMBAT DATANG
MENGHITUNG HARI..
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 1
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 2
INTERMEZZO: Burung yang nggak boleh dipotong
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 3
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 1
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 2
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 3
ULAR BINATANG PALING CERDIK?
ULAR ATAUKAH "ULAR"
ULAR YANG BERJALAN TEGAK
ULAR NAGA
Reward bagi orang-orang yang taat
Sang Perjaka Tua-1
Sang Perjaka Tua-2
Sang Perjaka Tua-3
Sang Perjaka Tua-4
Sang Perjaka Tua-5
Anak-anak Sang Pencipta
Anak-anak Sang Pencipta-2
Anak-anak Sang Pencipta-3
Derajat Roh Suci
Derajat Roh Suci
Keajaiban Bahtera Nuh
--------------------
Pengumuman:
link-link cerita akan ditambahkan terus seiring bertambahnya cerita yang dituliskan..
DAFTAR ISI
PREAMBULE
Kecap nomer satu
Pawang Gendruwo
Sang pengikut wakil junjungan
Wujud Sang Pencipta: Manusia
Wujud Sang Pencipta: ROH
Tujuh Badan Wadag
Sepuluh Perintah Yang Terabaikan
Sang Anak Yang Lahir Dari Banyak Lelaki
"Kemampuan" Sang Pencipta yang unik dan menarik
Membaca pikiran Sang Pencipta
Wujud Sang Pencipta: ALIEN
Sang Pencipta VS ALIEN
Wangsit yang berbeda
Jasa sang pengkhianat
Makanan roh adalah ikan goreng!
Makanan roh adalah ikan goreng!: 2
Makanan roh adalah ikan goreng!: 3
Makanan roh adalah ikan goreng!: 4
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
Pembukaan
Informasi yang keliru
Dogma
Dongeng Penciptaan Langit dan Bumi
Nyambung gak nyambung
Bumi yang terang tanpa matahari
Lampu yang terlambat dinyalakan...
Mana yang lebih dulu diciptakan, siang-malam atau matahari?
6 x 24
Sang penguasa siang dan malam
BUAH SIMALAKAMA
BUAH SIMALAKAMA 2
INTERMEZZO: TERLAMBAT DATANG
MENGHITUNG HARI..
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 1
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 2
INTERMEZZO: Burung yang nggak boleh dipotong
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 3
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 1
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 2
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 3
ULAR BINATANG PALING CERDIK?
ULAR ATAUKAH "ULAR"
ULAR YANG BERJALAN TEGAK
ULAR NAGA
Reward bagi orang-orang yang taat
Sang Perjaka Tua-1
Sang Perjaka Tua-2
Sang Perjaka Tua-3
Sang Perjaka Tua-4
Sang Perjaka Tua-5
Anak-anak Sang Pencipta
Anak-anak Sang Pencipta-2
Anak-anak Sang Pencipta-3
Derajat Roh Suci
Derajat Roh Suci
Keajaiban Bahtera Nuh
--------------------
Pengumuman:
link-link cerita akan ditambahkan terus seiring bertambahnya cerita yang dituliskan..
Last edited by mistik6666 on Sat 25 Jun 2011, 2:24 pm; edited 5 times in total (Reason for editing : tambah link)
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
saran diterima. sambil narik, nanti saya mampir pasar buat beli tepas, kalau kipas angin sih semar ndak punya cukup uang buat beli..Mencarikebenaran wrote:Ki Semar...mesti siapin kipas angin nih supaya tamunya gk kepanasan kayak kemaren..boleh juga kalo mo pakai tepas (kipas manual)
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
MENGHITUNG HARI..
"seperti janji kita kemarin malam, agenda malam ini adalah membahas tentang apa yang diciptakan lebih dahulu, manusia atau pohon. bisa kita mulai?"
"maaf pak semar, bukannya menghindar atau ingkar, tapi terus terang soal yang kemarin malam itu saya masih belum bisa terima."
"yang mana?"
"tentang ukuran waktu yang digunakan dalam kisah penciptaan."
"lha terus, masksud sampeyan mau mbahas yang itu lagi?"
"ah, tidak. sekedar memastikan saja."
"maksud sampeyan, merasa bahwa dalil-dalil dari primbon sampeyan sendiri belum pasti?"
"mmm... saya ndak bilang begitu. barangkali pak semar bisa memberi dalil lain?"
"sebenarnya, dalil yang kemarin saja sudah cukup. baiklah, akan saya coba uraikan lagi. coba kita lihat berikut ini:
"bukan."
"point kedua, apakah kalimat tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun itu menunjuk pada waktu menurut ukuran Sang Pencipta?"
"bukan."
"sekarang berikutnya,
"jelas bumi yang kita kenal ini."
"selanjutnya,
"bukan."
"oke sekarang, kembali ke atas
"seharusnya begitu.."
"kemudian, selanjutnya kalimat Jadilah petang dan jadilah pagi... merujuk pada hal apa?"
"pergantian hari.."
"berdasarkan pada semua dalil yang disodorkan oleh primbon sampeyan sendiri, pergantian waktu berdasarkan waktu ukuran manusia atau waktu ukuran Sang Pencipta?"
"mmmm.. entahlah..."
tiba-tiba, diluar turun hujan. suara jangkrik yang semula riuh menjadi senyap. hawa dingin menerobos lobang dinding bercampur udara basah. semar pamit ke dalam untuk mengambil jaket kumalnya..
"oke mari kita lanjut," suara semar memecah deru hujan. "meskipun mungkin tidak ada hubungannya dengan kisah penciptaan secara langsung, tapi coba perhatikan berikut ini,
"saya rasa ndak salah."
"selanjutnya, kita lihat juga
hujan bertambah deras, semar kian menggigil. jaket bututnya tidak mampu menahan serbuan udara digin. sebaliknya, bagi kedua tamunya justru percikan air hujan di luar seperti percikan-percikan api yang siap menelan gubuk bambu itu..
"mmm.. maaf, kalau menurut pak semar, kenapa ukuran waktu dalam kisah tersebut seakan-akan seperti ukuran manusia?"
"kalau saya boleh bilang, bukannya seakan-akan, tapi memang ukuran waktunya adalah ukuran manusia. dan itu sangat wajar."
"kenapa sampeyan bisa bilang begitu?"
"iya pak semar, kenapa sampeyan bilang seperti itu..?" sang penjual sabun yang diam sejak awal ikut menimpali.
"alasannya sangat sederhana."
"lha iya, kenapa?"
"sebab, primbon sampeyan telah mem-person-kan Sang Pencipta. dengan kata lain, menurut primbon sampeyan, Sang Pencipta setara dengan manusia dalam beberapa hal. jadi wajar kalau dalam kisah itu menggunakan ukuran waktu Sang Pencipta yang berwujud manusia, bukan ukuran Sang Pencipta Yang Maha Segalanya dan Maha Tak Tertandingi.."
selesai bicara, semar beranjak mengambil dua buah tepas yang sengaja dibelinya dari pasar. setelah memberikan kepada dua orang tamunya, semar pamit ke belakang untuk mengeluarkan angin dalam perutnya akibat kebanyakan makan singkong rebus....
dan bisa ditebak, begitu sang tuan rumah hilang di balik pintu belakang, dua orang tamu semar itu langsung asyik bermain dengan tepas 'ajaib' yang bisa mendatangkan angin segar itu...
"seperti janji kita kemarin malam, agenda malam ini adalah membahas tentang apa yang diciptakan lebih dahulu, manusia atau pohon. bisa kita mulai?"
"maaf pak semar, bukannya menghindar atau ingkar, tapi terus terang soal yang kemarin malam itu saya masih belum bisa terima."
"yang mana?"
"tentang ukuran waktu yang digunakan dalam kisah penciptaan."
"lha terus, masksud sampeyan mau mbahas yang itu lagi?"
"ah, tidak. sekedar memastikan saja."
"maksud sampeyan, merasa bahwa dalil-dalil dari primbon sampeyan sendiri belum pasti?"
"mmm... saya ndak bilang begitu. barangkali pak semar bisa memberi dalil lain?"
"sebenarnya, dalil yang kemarin saja sudah cukup. baiklah, akan saya coba uraikan lagi. coba kita lihat berikut ini:
point pertama, apakah kalimat untuk memisahkan siang dari malam itu menunjuk pada waktu menurut ukuran Sang Pencipta?"1:14 Berfirmanlah sang Pencipta: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
"bukan."
"point kedua, apakah kalimat tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun itu menunjuk pada waktu menurut ukuran Sang Pencipta?"
"bukan."
"sekarang berikutnya,
apakah kalimat untuk menerangi bumi itu merujuk pada bumi yang kita pijak sekarang ataukah bumi yang lain?1:17 Sang Pencipta menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
"jelas bumi yang kita kenal ini."
"selanjutnya,
apakah siang-malam disini merujuk pada waktu menurut ukuran Sang Pencipta?"1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Sang Pencipta melihat bahwa semuanya itu baik.
"bukan."
"oke sekarang, kembali ke atas
kalimat menamai terang itu siang, dan gelap itu malam merujuk pada waktu ukuran manusia atau bukan?"1:3 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Sang Pencipta melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Sang Pencipta menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
"seharusnya begitu.."
"kemudian, selanjutnya kalimat Jadilah petang dan jadilah pagi... merujuk pada hal apa?"
"pergantian hari.."
"berdasarkan pada semua dalil yang disodorkan oleh primbon sampeyan sendiri, pergantian waktu berdasarkan waktu ukuran manusia atau waktu ukuran Sang Pencipta?"
"mmmm.. entahlah..."
tiba-tiba, diluar turun hujan. suara jangkrik yang semula riuh menjadi senyap. hawa dingin menerobos lobang dinding bercampur udara basah. semar pamit ke dalam untuk mengambil jaket kumalnya..
"oke mari kita lanjut," suara semar memecah deru hujan. "meskipun mungkin tidak ada hubungannya dengan kisah penciptaan secara langsung, tapi coba perhatikan berikut ini,
disusul dengan,Keluarkan 31:15 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabtu, hari perhentian penuh, hari kudus bagi Sang Pencipta: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabtu, pastilah ia dihukum mati.
Keluarkan 35:2 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabtu, hari perhentian penuh bagi Sang Pencipta; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati.
langsung atau tidak, dalil di atas dengan pasti mengatakan bahwa hari perhentian seperti yang dimaksud dalam kisah penciptaan di primbon Jejadian adalah ukuran waktu yang sama, yaitu ukuran manusia. kira-kira tafsir saya bener atau salah?"Imam-mati 23:3 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabtu, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabtu bagi Sang Pencipta di segala tempat kediamanmu.
"saya rasa ndak salah."
"selanjutnya, kita lihat juga
apakah sampeyan bisa bayangkan, seandainya hari raya yang dimaksudkan itu menurut ukuran Sang Pencipta?"Keluarkan 13:6 Makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya dan pada hari yang ketujuh akan diadakan hari raya bagi Sang Pencipta.
hujan bertambah deras, semar kian menggigil. jaket bututnya tidak mampu menahan serbuan udara digin. sebaliknya, bagi kedua tamunya justru percikan air hujan di luar seperti percikan-percikan api yang siap menelan gubuk bambu itu..
"mmm.. maaf, kalau menurut pak semar, kenapa ukuran waktu dalam kisah tersebut seakan-akan seperti ukuran manusia?"
"kalau saya boleh bilang, bukannya seakan-akan, tapi memang ukuran waktunya adalah ukuran manusia. dan itu sangat wajar."
"kenapa sampeyan bisa bilang begitu?"
"iya pak semar, kenapa sampeyan bilang seperti itu..?" sang penjual sabun yang diam sejak awal ikut menimpali.
"alasannya sangat sederhana."
"lha iya, kenapa?"
"sebab, primbon sampeyan telah mem-person-kan Sang Pencipta. dengan kata lain, menurut primbon sampeyan, Sang Pencipta setara dengan manusia dalam beberapa hal. jadi wajar kalau dalam kisah itu menggunakan ukuran waktu Sang Pencipta yang berwujud manusia, bukan ukuran Sang Pencipta Yang Maha Segalanya dan Maha Tak Tertandingi.."
selesai bicara, semar beranjak mengambil dua buah tepas yang sengaja dibelinya dari pasar. setelah memberikan kepada dua orang tamunya, semar pamit ke belakang untuk mengeluarkan angin dalam perutnya akibat kebanyakan makan singkong rebus....
dan bisa ditebak, begitu sang tuan rumah hilang di balik pintu belakang, dua orang tamu semar itu langsung asyik bermain dengan tepas 'ajaib' yang bisa mendatangkan angin segar itu...
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
ssst..gw mo ngintip di rumahnya Ki Semar kayaknya ada tamu penjual sabun ato mungkin peramal masa depan yaa. MasyaAllah banyak lobang di dinding rumahnya Ki semar... maklum dinding terbuat dari anyaman bambu. Tongkrongin ah obrolannya si penjual sabun sama Ki Semar.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 1
malam semakin larut. hujan di luar tak juga berhenti. tamu semar tampak kian gelisah...
"malam sudah larut, apakah ndak sebaiknya bahasan soal mana yang lebih dahulu diciptakan kita pending saja?" kata semar kepada tamunya.
setelah berbisik-bisik untuk berunding, salah satunya menjawab, "wahh.. tanggung pak semar. lagi pula hujan ndak berhenti juga. kami tadi lupa ndak bawa jas hujan.."
"baiklah kalau begitu. sebagai pembukaan, saya ajukan pertanyaan, antara pohon dan manusia mana yang lebih dahulu diciptakan?"
tanpa menjawab, sang supervisor menyodorkan lembaran stensilan kepada semar. untuk beberapa saat, pria hitam-jelek-gendut itu sibuk membolak balik tulisan-tulisan dalam lembaran itu. sementara itu, kedua tamunya mulai merasa terbebas dari udara panas dalam ruang itu. pelan-pelan, senyum kecil mulai muncul di ujung bibir keduanya.
"oke, saya pernah baca stensilan ini. kalau ndak salah milik sebuah warung yang biasa buat sarapan pagi kawan-kawan saya.. oke, mari kita urai satu-satu. berdasarkan pada primbon sampeyan, yaitu di primbon Jejadian, ada kejanggalan berikut:
(a) Pohon diciptakan sebelum manusia diciptakan (Jejadian 1: 11-12, 26-27)
(b) Manusia diciptakan sebelum pohon diciptakan (Jejadian 2: 4-9)
lantas, dari stensilan ini ada jawaban begini:
intinya, Jejadian 2 adalah uraian dari Jejadian 1. kira-kira, sampai di sini apakah saya salah tafsir dari tulisan tersebut?"
"saya rasa tidak. menurut saya, memang begitulah kira-kira maksud tulisan itu."
"jadi, kita sepakat bahwa Jejadian 2 adalah merupakan penjelasan dan pelengkap dari Jejadian 1?"
"saya rasa, kami sepakat."
"oke kita lanjutkan,
"ya."
"jadi intinya sama, bahwa Jejadian 2 adalah pelengkap Jejadian 1. benar?"
"ya."
"selanjutnya,
"ya. tepat."
"selanjutnya,
"saya rasa, tentang penciptaan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar. dan juga penciptaan manusia."
"ya. benar."
"jadi kesimpulannya, menurut primbon Jejadian 1, manusia atau tumbuhan yang diciptakan lebih dahulu?"
"jelas dan pasti. tumbuhan diadakan terlebih dahulu."
"sekarang kita tengok Jejadian 2,
"belum ada."
"kenapa?"
"karena Sang Pencipta belum menurunkan hujan."
"dan.."
"dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu."
"oke, selanjutnya,
"saya rasa itulah proses dan kejadian hujan."
"selanjutnya,
"belum ada."
"saat ada hujan atau setelah hujan, apa yang dilkukan Sang Pencipta?"
"menciptakan manusia."
"adakah tindakan penciptaan tumbuhan dalam dalil di atas?"
"saya rasa belum ada."
"oke, kita lanjutkan,
"nama suatu tempat."
"di mana?"
"di sebelah timur."
"sebelah timur mana?"
"mmm..."
"kita lanjut saja
"ha..ha... jelas sudah ada dong. coba perhatikan kata pohon dari bumi. jadi, saat itu di bumi sudah ada pohon kan?"
"logika sederhana, simple, tapi kurang tepat. coba kita sandingkan dengan primbon versi bule berikut:
hujan bertambah deras. halaman rumah semar mulai tampak genangan-genangan air.
malam semakin larut. hujan di luar tak juga berhenti. tamu semar tampak kian gelisah...
"malam sudah larut, apakah ndak sebaiknya bahasan soal mana yang lebih dahulu diciptakan kita pending saja?" kata semar kepada tamunya.
setelah berbisik-bisik untuk berunding, salah satunya menjawab, "wahh.. tanggung pak semar. lagi pula hujan ndak berhenti juga. kami tadi lupa ndak bawa jas hujan.."
"baiklah kalau begitu. sebagai pembukaan, saya ajukan pertanyaan, antara pohon dan manusia mana yang lebih dahulu diciptakan?"
tanpa menjawab, sang supervisor menyodorkan lembaran stensilan kepada semar. untuk beberapa saat, pria hitam-jelek-gendut itu sibuk membolak balik tulisan-tulisan dalam lembaran itu. sementara itu, kedua tamunya mulai merasa terbebas dari udara panas dalam ruang itu. pelan-pelan, senyum kecil mulai muncul di ujung bibir keduanya.
"oke, saya pernah baca stensilan ini. kalau ndak salah milik sebuah warung yang biasa buat sarapan pagi kawan-kawan saya.. oke, mari kita urai satu-satu. berdasarkan pada primbon sampeyan, yaitu di primbon Jejadian, ada kejanggalan berikut:
(a) Pohon diciptakan sebelum manusia diciptakan (Jejadian 1: 11-12, 26-27)
(b) Manusia diciptakan sebelum pohon diciptakan (Jejadian 2: 4-9)
lantas, dari stensilan ini ada jawaban begini:
para penafsir primbon, seperti juga halnya pemilik warung itu, mengatakan bahwa bukanlah dua tulisan yang berlainan tentang Penciptaan. Jejadian 2 adalah pelengkap atau melengkapi, sehingga cerita dalam kisah itu menjadi hidup.Penelitian Jejadian pasal 1 dan pasal 2 menunjukkan bahwa keduanya bukanlah dua tulisan yang berlainan tentang Penciptaan. Jejadian 1 adalah catatan tentang penciptaan alam semesta, dunia, dan penghuni dunia. Jejadian 2, sebaliknya, memberi rincian lebih lanjut. Pasal 2 menceritakan bagaimana manusia diciptakan, menggambarkan keadaan dan lokasi lingkungannya (Eden), mencatat ujian ketaatan -- untuk tidak memakan buah Pohon Pengetahuan tentang yang baik dan jahat --, dan menceritakan berbagai detail penciptaan Hawa. Kedua bagian ini tidak bertentangan, juga tidak berlainan, tetapi yang kedua melengkapi yang pertama, dan bersama-sama keduanya membentuk pandangan yang menyeluruh tentang luasnya Penciptaan, dengan berbagai rincian yang penting.
intinya, Jejadian 2 adalah uraian dari Jejadian 1. kira-kira, sampai di sini apakah saya salah tafsir dari tulisan tersebut?"
"saya rasa tidak. menurut saya, memang begitulah kira-kira maksud tulisan itu."
"jadi, kita sepakat bahwa Jejadian 2 adalah merupakan penjelasan dan pelengkap dari Jejadian 1?"
"saya rasa, kami sepakat."
"oke kita lanjutkan,
"saya rasa, paragrap ini hanya menguraikan paragrap di atasnya, alias penjelas saja. bukankah begitu?"Dalam buku-buku modern manapun yang berisi naratif yang terus-menerus, orang akan mendapati bahwa sebuah bab tertentu akan mengacu kepada tokoh tertentu secara sambil-lalu, sementara pasal berikutnya akan membahas tokoh tersebut dan memberi rincian lebih lanjut mengenai dia. Kedua pasal, yang ditulis oleh penulis yang sama, tidak bertentangan tetapi saling melengkapi. Dengan cara yang semacam ini, Jejadian 2 menguraikan dan melengkapi Jejadian 1. Orang yang ingin melihat kesatuan pasal-pasal pertama dari kitab Jejadian harus membaca Jejadian pasal 1 dan kemudian melompat ke Jejadian pasal 3; ia akan melihat bahwa tidak ada persiapan untuk Jejadian pasal 3. Atau jika ia mulai dengan pasal 2, ia akan mendapati bahwa banyak hal penting tidak ada, yang diberikan hanya dalam Jejadian 1. Jejadian pasal 1 jelas merupakan bagian integral dan penting dari seluruh catatan tentang Penciptaan.
"ya."
"jadi intinya sama, bahwa Jejadian 2 adalah pelengkap Jejadian 1. benar?"
"ya."
"selanjutnya,
mari kita sandingkan dengan primbon sampeyan, coba kita perhatikan pada primbon Jejadian 1:
Tumbuh-tumbuhan memang diciptakan pada hari ketiga namun jika diteliti lebih lanjut, ternyata hari-hari ketiga dan keenam masing-masing mempunyai dua perbuatan penciptaan. Penciptaan "berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat." (Kejadian 2:9) jelas dilakukan pada hari keenam dan itu terjadi di taman Eden!
dua tindakan penciptaan pada hari ketiga di atas adalah: pemisahan darat-laut dan penciptaan tumbuhan. benar begitu?"1:9 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
1:10 Lalu Sang Pencipta menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Sang Pencipta melihat bahwa semuanya itu baik.
1:11 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Sang Pencipta melihat bahwa semuanya itu baik.
"ya. tepat."
"selanjutnya,
menurut sampeyan berdua, apa tindakan penciptaan pada pada hari keenam menurut dalil di atas?"1:24 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.
1:25 Sang Pencipta menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Sang Pencipta melihat bahwa semuanya itu baik.
1:26 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Sang Pencipta menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Sang Pencipta diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Sang Pencipta memberkati mereka, lalu Sang Pencipta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
1:29 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
"saya rasa, tentang penciptaan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar. dan juga penciptaan manusia."
"ya. benar."
"jadi kesimpulannya, menurut primbon Jejadian 1, manusia atau tumbuhan yang diciptakan lebih dahulu?"
"jelas dan pasti. tumbuhan diadakan terlebih dahulu."
"sekarang kita tengok Jejadian 2,
menurut sampeyan, sudah adakah tumbuhan menurut kisah tersebut?"2:5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab Sang Pencipta belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
"belum ada."
"kenapa?"
"karena Sang Pencipta belum menurunkan hujan."
"dan.."
"dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu."
"oke, selanjutnya,
menurut sampeyan, bagaimana tafsir dari kalam di atas?"2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu--
"saya rasa itulah proses dan kejadian hujan."
"selanjutnya,
pertanyaannya, sebelum ada hujan, adakah tumbuhan?"ketika itulah Sang Pencipta membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
"belum ada."
"saat ada hujan atau setelah hujan, apa yang dilkukan Sang Pencipta?"
"menciptakan manusia."
"adakah tindakan penciptaan tumbuhan dalam dalil di atas?"
"saya rasa belum ada."
"oke, kita lanjutkan,
apakah Eden menurut sampeyan?"2:8 Selanjutnya Sang Pencipta membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
"nama suatu tempat."
"di mana?"
"di sebelah timur."
"sebelah timur mana?"
"mmm..."
"kita lanjut saja
menurut sampeyan, saat itu sudah adakah pohon atau tumbuhan yang diciptakan?"2:9 Lalu Sang Pencipta menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
"ha..ha... jelas sudah ada dong. coba perhatikan kata pohon dari bumi. jadi, saat itu di bumi sudah ada pohon kan?"
"logika sederhana, simple, tapi kurang tepat. coba kita sandingkan dengan primbon versi bule berikut:
dengan jelas di situ ditulis ground, yang anak TK pun sudah ngerti kalau artinya tanah, bukan bumi sebagai planet..."VJKN And out of the ground the LORD God made every tree grow that is pleasant to the sight and good for food. The tree of life [was] also in the midst of the garden, and the tree of the knowledge of good and evil.
hujan bertambah deras. halaman rumah semar mulai tampak genangan-genangan air.
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN?-2
"maaf pak semar, mungkin kita perlu menafsirkan lebih jauh lagi kalimat berikut
"kalau sampeyan sendiri bagaimana?"
"kalau saya sih, ndak yakin."
"oke, mari kita lihat lagi,
"menurut dalil di atas, memang begitu."
"jadi, jika mengacu pada dalil di atas, semak dan tumbuhan hanya akan ada jika 2 buah syaratnya terpenuhi. bukankah begitu?"
"betul."
"nah, selanjutnya mari kita cermati: Sang Pencipta menurunkan hujan untuk pertama kalinya, dalilnya:
"mmm... saya rasa urutannya lebih manusia dahulu, baru taman dan pohon-pohonan."
"itu artinya, memang ada pemenuhan syarat yang dibutuhkan untuk menumbuhkan tanaman, yaitu hujan dan adanya orang yang mengusahakan. benar begitu?"
"saya rasa benar."
"lantas, klop ndak sama primbon Jejadian 1?"
"entahlah, tapi saya rasa memang mmm... terbalik.. tapi entahlah..saya masih tetap kurang yakin."
"kalau masih kurang yakin juga, coba kita tengok sekali lagi
"mmmm.... saya rasa demikian."
"berikut mari kita simak tulisan pemilik warung,
"jelas sudah."
"jadi saat manusia pertama tercipta, tumbuhan sudah ada?"
"benar."
"sekarang, kita tengok
"logikanya, ya baru datang. kalau sudah lama datang bisa jadi larangan itu sudah terlambat."
"secara sederhana, pohon pengetahuan itu ditumbuhkan, dan berbuah di taman Eden sebelum manusia pertama itu masuk kedalamnya kan?"
"saya rasa begitu."
"betul dan klop dengan Jejadian 2:8 yang menceritakan manusia pertama di tempatkan di Eden setelah Sang Pencipta membuat taman kan?"
"ya. mmm.. berarti, sesuai dengan Jejadian 1 dong??"
"ndak juga. pada Jejadian 1, Sang Pencipta menciptakan tumbuhan sebelum diciptakannya manusia. sedangkan pada Jejadian 2, Sang Pencipta baru menumbuhkan tanaman setelah 2 persyaratannya terpenuhi, yaitu hujan dan adanya manusia."
"mmmm... betul juga ya..."
"maaf menyela, jika saya tetep pada keyakinan saya bahwa waktu penciptaan itu adalah ukuran waktu Sang Pencipta dan bukan waktu menurut ukuran manusia, bukankah ada jarak ribuan bahkan jutaan tahun yang memungkinkan adanya tumbuhan di Eden terlebih dahulu?" kata sang penjual sabun.
"kemungkinan itu memang selalu terbuka, jika dan hanya jika sampeyan berani menolak syarat yang diajukan oleh Jejadian 2:5."
genangan air hujan di halaman semar sudah mencapai mata kaki ketika jam di dinding itu menunjuk angka satu lebih lima belas menit.
"sekarang coba kita kritisi klaim kawan sampeyan pemilik warung itu. beliau menceritakan bahwa penciptaan 'berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. (Jejadian 2:9) jelas dilakukan pada hari keenam dan itu terjadi di taman Eden, pas ndak?"
"mmm.. kalau pada hari keenam saya kurang yakin. tapi kalau pohon pengetahuan itu ada di Eden, jelas yakin."
"nah, sendainya sampeyan meyakini dan percaya kalau itu dilakukan pada hari keenam, maka sampeyan harus melupakan kenyataan bahwa Jejadian 1 menceritakan penciptaan tumbuh-tumbuhan berbiji, pohon buah-buahan, dan juga pohon buah yang menghasilkan biji yang kelak diberikan pada manusia buat makanan, yaitu pada hari ketiga. makin bingung kan...???"
"mmmm........."
"satu pesen saya, jangan terlalu sering sarapan pagi di warung milik kawan sampeyan itu. meski kelihatannya menunya mantab, tapi kawan sampeyan itu juga sering ndak jujur dalam meramu resep. jadinya sering terlalu manis, bahkan sering juga terlalu asin. mbok iya sekali-kali makan pagi di warung lain, biar ada penyegaran gitu.."
keduanya tidak menjawab. matanya menerobos halaman. hujan di luar benar-benar telah menjadi bara buat kedua tamu semar. setelah beberapa lama terdiam, dan meski masih diliputi rasa penasaran, tidak percaya, mangkel, dan berbagai perasaan yang campur aduk, keduanya lalu nekat berpamitan setelah janji akan datang lagi, malam besok..
"maaf pak semar, mungkin kita perlu menafsirkan lebih jauh lagi kalimat berikut
kalimat Selanjutnya Sang Pencipta membuat taman di Eden, bukan berarti di Eden belum ada tumbuhan sama sekali kan? apakah sampeyan yakin kalau di Eden belum ada tumbuhan atau pohon-pohonan saat taman dibuat?"2:8 Selanjutnya Sang Pencipta membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
"kalau sampeyan sendiri bagaimana?"
"kalau saya sih, ndak yakin."
"oke, mari kita lihat lagi,
tumbuhan di bumi belum ada karena dua sebab: pertama belum ada hujan dan kedua belum ada orang untuk mengusahakan tanah. benar demikian?"2:5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab Sang Pencipta belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
"menurut dalil di atas, memang begitu."
"jadi, jika mengacu pada dalil di atas, semak dan tumbuhan hanya akan ada jika 2 buah syaratnya terpenuhi. bukankah begitu?"
"betul."
"nah, selanjutnya mari kita cermati: Sang Pencipta menurunkan hujan untuk pertama kalinya, dalilnya:
nah, setelah hujan turun2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu--
coba kita perhatikan dengan seksama, apa yang terjadi selanjutnya?2:7 ketika itulah Sang Pencipta membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
setelah menurunkan hujan, apa yang dilakukan Sang Pencipta, menciptakan manusia atau menciptakan taman dan pohon-pohonan?"2:8 Selanjutnya Sang Pencipta membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
"mmm... saya rasa urutannya lebih manusia dahulu, baru taman dan pohon-pohonan."
"itu artinya, memang ada pemenuhan syarat yang dibutuhkan untuk menumbuhkan tanaman, yaitu hujan dan adanya orang yang mengusahakan. benar begitu?"
"saya rasa benar."
"lantas, klop ndak sama primbon Jejadian 1?"
"entahlah, tapi saya rasa memang mmm... terbalik.. tapi entahlah..saya masih tetap kurang yakin."
"kalau masih kurang yakin juga, coba kita tengok sekali lagi
dalil di atas berhubungan dengan sebab-akibat bisa juga dibilang kejadian bersyarat, benarkah begitu?"2:5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab Sang Pencipta belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
"mmmm.... saya rasa demikian."
"berikut mari kita simak tulisan pemilik warung,
di atas (bagian 1) sudah kita bahas tentang apa yang dilakukan Sang Pencipta pada hari ketiga dan keenam. kalimat berikutnya,Tumbuh-tumbuhan memang diciptakan pada hari ketiga namun jika diteliti lebih lanjut, ternyata hari-hari ketiga dan keenam masing-masing mempunyai dua perbuatan penciptaan.
woww, luar biasa sekali klaimnya. coba kita tengok lagiPenciptaan "berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat." (Jejadian 2:9) jelas dilakukan pada hari keenam dan itu terjadi di taman Eden!
sangat gamblang dan jelas, Sang Pencipta menunjukkan kepada manusia pertama itu mana-mana yang menjadi makanannya. Apakah saat Sang Pencipta saat menunjukkan makanan bagi manusia itu tumbuhan belum ada?"Jejadian 1:29: Berfirmanlah Sang Pencipta: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
"jelas sudah."
"jadi saat manusia pertama tercipta, tumbuhan sudah ada?"
"benar."
"sekarang, kita tengok
secara logika, larangan memakan buah dari pohon pengetahuan itu datang pada saat manusia pertama baru datang ke Eden ataukah setelah lama menempati Eden?"Jejadian 2:15: Sang Pencipta mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
2:16 Lalu Sang Pencipta memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
"logikanya, ya baru datang. kalau sudah lama datang bisa jadi larangan itu sudah terlambat."
"secara sederhana, pohon pengetahuan itu ditumbuhkan, dan berbuah di taman Eden sebelum manusia pertama itu masuk kedalamnya kan?"
"saya rasa begitu."
"betul dan klop dengan Jejadian 2:8 yang menceritakan manusia pertama di tempatkan di Eden setelah Sang Pencipta membuat taman kan?"
"ya. mmm.. berarti, sesuai dengan Jejadian 1 dong??"
"ndak juga. pada Jejadian 1, Sang Pencipta menciptakan tumbuhan sebelum diciptakannya manusia. sedangkan pada Jejadian 2, Sang Pencipta baru menumbuhkan tanaman setelah 2 persyaratannya terpenuhi, yaitu hujan dan adanya manusia."
"mmmm... betul juga ya..."
"maaf menyela, jika saya tetep pada keyakinan saya bahwa waktu penciptaan itu adalah ukuran waktu Sang Pencipta dan bukan waktu menurut ukuran manusia, bukankah ada jarak ribuan bahkan jutaan tahun yang memungkinkan adanya tumbuhan di Eden terlebih dahulu?" kata sang penjual sabun.
"kemungkinan itu memang selalu terbuka, jika dan hanya jika sampeyan berani menolak syarat yang diajukan oleh Jejadian 2:5."
genangan air hujan di halaman semar sudah mencapai mata kaki ketika jam di dinding itu menunjuk angka satu lebih lima belas menit.
"sekarang coba kita kritisi klaim kawan sampeyan pemilik warung itu. beliau menceritakan bahwa penciptaan 'berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. (Jejadian 2:9) jelas dilakukan pada hari keenam dan itu terjadi di taman Eden, pas ndak?"
"mmm.. kalau pada hari keenam saya kurang yakin. tapi kalau pohon pengetahuan itu ada di Eden, jelas yakin."
"nah, sendainya sampeyan meyakini dan percaya kalau itu dilakukan pada hari keenam, maka sampeyan harus melupakan kenyataan bahwa Jejadian 1 menceritakan penciptaan tumbuh-tumbuhan berbiji, pohon buah-buahan, dan juga pohon buah yang menghasilkan biji yang kelak diberikan pada manusia buat makanan, yaitu pada hari ketiga. makin bingung kan...???"
"mmmm........."
"satu pesen saya, jangan terlalu sering sarapan pagi di warung milik kawan sampeyan itu. meski kelihatannya menunya mantab, tapi kawan sampeyan itu juga sering ndak jujur dalam meramu resep. jadinya sering terlalu manis, bahkan sering juga terlalu asin. mbok iya sekali-kali makan pagi di warung lain, biar ada penyegaran gitu.."
keduanya tidak menjawab. matanya menerobos halaman. hujan di luar benar-benar telah menjadi bara buat kedua tamu semar. setelah beberapa lama terdiam, dan meski masih diliputi rasa penasaran, tidak percaya, mangkel, dan berbagai perasaan yang campur aduk, keduanya lalu nekat berpamitan setelah janji akan datang lagi, malam besok..
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Gw pun juga pulang...dingin di luar, mata gw sampe gk terasa kelilipan saat ngintip saking asyiknya obrolan Ki semar.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
SIAPA ALLAH SWT: DIAKAN TUHAN PAGAN...AL-ILLAH......TIADA TUHAN SELAIN TUHAN..GOBLOK....LALU BATU CEBOK YANG BENAR...Mencarikebenaran wrote:Gw pun juga pulang...dingin di luar, mata gw sampe gk terasa kelilipan saat ngintip saking asyiknya obrolan Ki semar.
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
gak bisa debat ya?kuku bima wrote:SIAPA ALLAH SWT: DIAKAN TUHAN PAGAN...AL-ILLAH......TIADA TUHAN SELAIN TUHAN..GOBLOK....LALU BATU CEBOK YANG BENAR...Mencarikebenaran wrote:Gw pun juga pulang...dingin di luar, mata gw sampe gk terasa kelilipan saat ngintip saking asyiknya obrolan Ki semar.
yang berserah diri- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 903
Location : BUMI ALLAH SWT
Job/hobbies : MEMBERI PERINGATAN
Humor : A: kenapa yesus disalib?,,,|B: untuk menebus dosa| | A: salah | B: terus apa dong? | A: karena jalannya lambat|
Reputation : -1
Points : 5986
Registration date : 2011-01-16
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
yang berserah diri wrote:gak bisa debat ya?kuku bima wrote:SIAPA ALLAH SWT: DIAKAN TUHAN PAGAN...AL-ILLAH......TIADA TUHAN SELAIN TUHAN..GOBLOK....LALU BATU CEBOK YANG BENAR...Mencarikebenaran wrote:Gw pun juga pulang...dingin di luar, mata gw sampe gk terasa kelilipan saat ngintip saking asyiknya obrolan Ki semar.
BARU TAHU YA?
Itu kan jurus pamungkas sebelum kabur.
masnuntholab- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 422
Reputation : 0
Points : 5449
Registration date : 2011-04-21
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mas, kisah ini hanyalah cerita dari seorang tukang becak. kata teman-teman hanyalah novel kacangan, murahan dan yang nggak mutu, jauuuhhhhhh dari berbobot.kuku bima wrote:SIAPA ALLAH SWT: DIAKAN TUHAN PAGAN...AL-ILLAH......TIADA TUHAN SELAIN TUHAN..GOBLOK....LALU BATU CEBOK YANG BENAR...Mencarikebenaran wrote:Gw pun juga pulang...dingin di luar, mata gw sampe gk terasa kelilipan saat ngintip saking asyiknya obrolan Ki semar.
jadi, sepertinya kalau sampeyan mbengok-mbengok obral kemarahan, obral cacian, obral kepandaian, obral kecerdasan, obral ngelmu yang tinggi sundhul langit, saya rasa bukan pada tret ini tempatnya..
sekali lagi saya katakan, tret ini cuman khusus buat menyalurkan hoby nulis seorang yang bodoh, dungu, tolol, ndak berpendidikan, gendut, hitam, jelek, dan ndak lulus SD, disela-sela tugasnya sebagai seorang tukang becak..
jadi, mana mungkin saya yang cuman orang kecil ini sanggup menandhingi kehebatan ngelmu sampeyan???
kalau sampeyan suka, silahkan beri jempol. kalau tidak, mending diemmm...
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
kuku bima wrote:SIAPA ALLAH SWT: DIAKAN TUHAN PAGAN...AL-ILLAH......TIADA TUHAN SELAIN TUHAN..GOBLOK....LALU BATU CEBOK YANG BENAR...Mencarikebenaran wrote:Gw pun juga pulang...dingin di luar, mata gw sampe gk terasa kelilipan saat ngintip saking asyiknya obrolan Ki semar.
Good...lanjutkan bung..teruskan model postingan anda..
netter2 muslim disini butuh netter2 kristen seperti anda...
untuk membuktikan kepada pembaca aktif dan pasif..seperti apa para kristen membela fondasi agamanya...yang Rapuh dan sangat lemah..
tetap konsen mas mistik...
biasa lah...
silahkan....
musicman- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7957
Registration date : 2011-01-04
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
kuku bima wrote:SIAPA ALLAH SWT: DIAKAN TUHAN PAGAN...AL-ILLAH......TIADA TUHAN SELAIN TUHAN..GOBLOK....LALU BATU CEBOK YANG BENAR...Mencarikebenaran wrote:Gw pun juga pulang...dingin di luar, mata gw sampe gk terasa kelilipan saat ngintip saking asyiknya obrolan Ki semar.
Lho lho..lho...kok marah sama Allah Swt...apa seeh urusan elo, memang Ki Semar lagi ngobrolin apa seeh?..simak dulu dari A-Z sambil minum teh susu. Ki semar kan lagi bahas primbonnya si penjual sabun, gk ada hubungannya dengan Elo kan.
Elo pada bego yaa..kayak temen lo si Andriejati...nyantai saja non.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:mas, kisah ini hanyalah cerita dari seorang tukang becak. kata teman-teman hanyalah novel kacangan, murahan dan yang nggak mutu, jauuuhhhhhh dari berbobot.kuku bima wrote:SIAPA ALLAH SWT: DIAKAN TUHAN PAGAN...AL-ILLAH......TIADA TUHAN SELAIN TUHAN..GOBLOK....LALU BATU CEBOK YANG BENAR...Mencarikebenaran wrote:Gw pun juga pulang...dingin di luar, mata gw sampe gk terasa kelilipan saat ngintip saking asyiknya obrolan Ki semar.
jadi, sepertinya kalau sampeyan mbengok-mbengok obral kemarahan, obral cacian, obral kepandaian, obral kecerdasan, obral ngelmu yang tinggi sundhul langit, saya rasa bukan pada tret ini tempatnya..
sekali lagi saya katakan, tret ini cuman khusus buat menyalurkan hoby nulis seorang yang bodoh, dungu, tolol, ndak berpendidikan, gendut, hitam, jelek, dan ndak lulus SD, disela-sela tugasnya sebagai seorang tukang becak..
jadi, mana mungkin saya yang cuman orang kecil ini sanggup menandhingi kehebatan ngelmu sampeyan???
kalau sampeyan suka, silahkan beri jempol. kalau tidak, mending diemmm...
Lanjut Ki Semar panggil lagi yach si penjual sabunnya...sering hujan nih bikin gw mesti siapin mantel hujan buat nongkrongin obrolannya Ki Semar.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
kuku bima wrote:SIAPA ALLAH SWT: DIAKAN TUHAN PAGAN...AL-ILLAH......TIADA TUHAN SELAIN TUHAN..GOBLOK....LALU BATU CEBOK YANG BENAR...Mencarikebenaran wrote:Gw pun juga pulang...dingin di luar, mata gw sampe gk terasa kelilipan saat ngintip saking asyiknya obrolan Ki semar.
thread ini khusus untuk para penjual sabun yang suka promosi dagangannya, dan ki semar hanya mengarahkan saja bagaimana berdagang yang baik...
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14833
Registration date : 2010-04-16
INTERMEZZO
BURUNG SEMAR
sore tadi semar diundang syukuran di rumah tetangga, hajat sunatan anaknya yang kedua.
seperti biasa, setiap semar datang pasti akan membuat suasana menghangat dan sedikit heboh. kali ini, salah seorang dari mereka, yang juga merupakan anggota pangkalan becak, membuat pertanyaan nyleneh buat orang-orang yang sedang berkumpul tersebut.
"hayo, siapa yang bisa jawab saya kasih hadiah, gratis naik becak saya selama sehari!!"
"halahh.. percuma, naik thok tapi gak jalan, buat apa?! payah.. emohh ah.." jawab orang di sebelahnya.
"bagaimana kalau sebatang sam soe dji?"
"welehh.. cuman sebatang? ndak ah," sahut yang lain.
"okelah, kopi segelas di warung mis tika deh. gimana?"
"nah, kalau itu saya mau.." sahut yang lain lagi.
"apa pertanyaannya?" tanya orang di sebelahnya.
"pertanyaannya: kenapa burung pak semar ndak boleh dipotong?"
seketika itu juga semar mengernyitkan keningnya. tapi ndak lama kemudian, senyum kecil tersungging di ujung bibirnya yang dower. orang-orang yang melihat senyum semar itu menjadi yakin kalau sang jawara tidak akan marah dengan apapun jawaban yang ada.
"karena pak semar tidak punya burung!" jawab orang di sebelahnya. seketika itu juga, orang-orang menjadi riuh... semar pun juga tak kuasa menahan tawanya karena jawaban itu.
"salah!!" kata si pembuat teka-teki.
"karena burung pak semar kuuuuecilll..." jawab yang lain.
"salah!!"
"karena... burung pak semar terlalu besar," jawab yang lainnya lagi tak kalah ngaco.
gelak tawa terdengar semakin ramai. orang-orang yang semula tidak tertarik menjadi ikut-ikutan mendekat.
"pasti burung pak semar terlalu panjang!" jawaban yang lebih ngaco terdengar dari pojok. semar kian terkekeh-kekeh mendengar jawaban-jawaban kocak dari rekan-rekannya.
"saya tahu. pak semar pasti takut kalau nanti pisaunya ndak mempan buat motong burungnya.."
"salah!!!"
"pasti karena dilarang motong burung!"
"salah juga..
"pasti burungnya sudah alot!"
"salah!"
"kok salah melulu sih. pasti pak semar malu kalau burungnya dipotong."
"salah!"
"kali ini saya pasti benar, pasti karena burung pak semar pernah dipotong!!"
"salah!!"
begitulah, akhirnya keriuhan itu terhenti karena acara syukuran itu dimulai. selesai acara, semar buru-buru pulang dan menceritakan kehebohan di acara syukuran itu pada istrinya.... sedangkan yang lain meneruskan menjawab teka-teki yang konyol itu..
(hayo.. siapa yang tahu jawabannya???)
sore tadi semar diundang syukuran di rumah tetangga, hajat sunatan anaknya yang kedua.
seperti biasa, setiap semar datang pasti akan membuat suasana menghangat dan sedikit heboh. kali ini, salah seorang dari mereka, yang juga merupakan anggota pangkalan becak, membuat pertanyaan nyleneh buat orang-orang yang sedang berkumpul tersebut.
"hayo, siapa yang bisa jawab saya kasih hadiah, gratis naik becak saya selama sehari!!"
"halahh.. percuma, naik thok tapi gak jalan, buat apa?! payah.. emohh ah.." jawab orang di sebelahnya.
"bagaimana kalau sebatang sam soe dji?"
"welehh.. cuman sebatang? ndak ah," sahut yang lain.
"okelah, kopi segelas di warung mis tika deh. gimana?"
"nah, kalau itu saya mau.." sahut yang lain lagi.
"apa pertanyaannya?" tanya orang di sebelahnya.
"pertanyaannya: kenapa burung pak semar ndak boleh dipotong?"
seketika itu juga semar mengernyitkan keningnya. tapi ndak lama kemudian, senyum kecil tersungging di ujung bibirnya yang dower. orang-orang yang melihat senyum semar itu menjadi yakin kalau sang jawara tidak akan marah dengan apapun jawaban yang ada.
"karena pak semar tidak punya burung!" jawab orang di sebelahnya. seketika itu juga, orang-orang menjadi riuh... semar pun juga tak kuasa menahan tawanya karena jawaban itu.
"salah!!" kata si pembuat teka-teki.
"karena burung pak semar kuuuuecilll..." jawab yang lain.
"salah!!"
"karena... burung pak semar terlalu besar," jawab yang lainnya lagi tak kalah ngaco.
gelak tawa terdengar semakin ramai. orang-orang yang semula tidak tertarik menjadi ikut-ikutan mendekat.
"pasti burung pak semar terlalu panjang!" jawaban yang lebih ngaco terdengar dari pojok. semar kian terkekeh-kekeh mendengar jawaban-jawaban kocak dari rekan-rekannya.
"saya tahu. pak semar pasti takut kalau nanti pisaunya ndak mempan buat motong burungnya.."
"salah!!!"
"pasti karena dilarang motong burung!"
"salah juga..
"pasti burungnya sudah alot!"
"salah!"
"kok salah melulu sih. pasti pak semar malu kalau burungnya dipotong."
"salah!"
"kali ini saya pasti benar, pasti karena burung pak semar pernah dipotong!!"
"salah!!"
begitulah, akhirnya keriuhan itu terhenti karena acara syukuran itu dimulai. selesai acara, semar buru-buru pulang dan menceritakan kehebohan di acara syukuran itu pada istrinya.... sedangkan yang lain meneruskan menjawab teka-teki yang konyol itu..
(hayo.. siapa yang tahu jawabannya???)
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
burung yang mana bro ? :04: :04: :04:
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14833
Registration date : 2010-04-16
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
sabar bro, nanti pasti saya kasih jawabannya. nunggu kawan-kawan lain ikutan jawab sayembaranya juga...agus wrote:burung yang mana bro ? :04: :04: :04:
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
waduhh... kebanjiran...
sundul dulu ah...
sundul dulu ah...
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
BURUNG ATAU MANUSIA YANG DICIPTAKAN LEBIH DULU?
langit malam itu tampak cerah. bintang-bintang bertaburan seperti manik-manikam menghiasi angkasa raya.
di ruang tamu, semar asyik dengan rokoknya. senyum sesekali tersungging di ujung bibir karena teringat kejadian sore hari tadi di acara syukuran tetangga. kepalanya sesekali juga tampak menggeleng-geleng karena jawaban-jawaban konyol dari kawan-kawannya. sang istri, hanya bisa memaklumi dengan kelakuan suaminya, sebab dia sudah tahu apa penyebabnya.
tanpa terasa, jam delapan telah lewat. sang istri dan anaknya sudah mulai berangkat berlayar ke pulau kapuk. semar masih saja duduk di ruang tamu. kali ini, dia tidak tampak gelisah, meski dua orang tamu yang ditunggunya belum nongol juga.
jam delapan lebih tiga puluh menit berlalu. asbak di atas meja sudah penuh dengan puntung rokok klobot (rokok dengan pembungkus kulit jagung).
tiba-tiba, dari kamar terdengar suara anaknya, "pak.. si minul jangan dipotong ya.." sontak semar kembali tersenyum begitu mendengar anaknya mengigau. matanya lalu menatap ke arah sangkar si minul yang tergantung di pojok ruangan, satu-satunya burung emprit piaraan kesayangan anak lanangnya itu.
sejenak kemudian semar berdiri. diraihnya asbak yang sudah penuh itu dan dibawanya ke arah tong sampah di depan rumahnya. saat itulah kedua tamu yang ditunggunya datang.
setelah mengajak tamunya masuk, semar lalu membangunkan sang istri untuk membuat "teman" ngobrol untuk kedua tamunya dan juga untuknya.
tidak seperti malam sebelumnya, dua orang tamu semar kali ini datang dengan wajah yang sumringah dan berbinar-binar menandakan banyak amunisi yang akan ditembakkan pada pria gendut jelek yang menjadi tuan rumahnya.
"maaf pak semar. kami datang terlambat lagi. maklumlah, kami sangat sibuk melayani."
"ndak apa-apa kok. saya sudah terbiasa melekan. jadi ndak masalah mau datang jam berapapun."
"bagaimana, apakah malam ini bisa berbincang-bincang seperti kemarin atau tidak?"
"lho itu terserah sampeyan saja. kalau ada yang mau dibahas, monggo di lanjut."
"okelah, silahkan sampeyan ajukan persoalannya."
"malam ini, saya masih membahas primbon Jejadian. pertanyaan saya sederhana, burung atau manusia yang diciptakan lebih dahulu?"
kedua tamunya tiba-tiba mengernyitkan dahi. rupanya prediksi soal yang sudah disiapkan sedikit meleset. buru-buru keduanya membuka-buka lembar-lembar stensilan yang mereka bawa.
"nah, ini dia..." ucap sang supervisor lirih, begitu menemukan apa yang dicari. kawannya beberapa saat kemudian juga berhenti membolak-balik yang dibawanya begitu menemukan lembaran yang sama dengan supervisornya.
"saya coba untuk menjawab. begini pak semar, seperti yang telah ditanggapi sebelumnya bahwa Jejadian 2 menguraikan dan melengkapi Jejadian 1. Jejadian pasal 1 jelas merupakan bagian integral dan penting dari seluruh catatan tentang Penciptaan."
"lalu?"
"jika kita perhatikan, pada hari kelima, Sang Pencipta menyebabkan kumpulan air dipenuhi kehidupan dalam air, dan angkasa dipenuhi burung-burung. mengapa burung-burung dan ikan-ikan diciptakan pada hari yang sama? para penafsir yang lebih tua menjelaskan atas dasar persamaan kedua kelompok tersebut, sirip tampak seperti sayap. namun, mungkin disebabkan karena kenyataan bahwa penciptaan berlangsung dari yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi; ikan dan burung menempati tempat yang lebih rendah pada skala kehidupan dibanding binatang-binatang darat, khususnya mamalia."
"mmm.. teruskan"
"pada hari keenam, Sang Pencipta menciptakan binatang-binatang darat dan manusia. mengapa penciptaan binatang-binatang darat dan manusia terjadi pada hari yang sama? sebagian penafsir menjelaskan bahwa wujud manusia, rupa jasmaniahnya, berasal dari bumi sama dengan binatang; daratan muncul pada hari ketiga penciptaan, dan sekarang pada hari ketiga dari kelompok yang kedua, yaitu hari keenam, makhluk-makhluk yang mendiami bumi dibentuk. namun terdapat jurang yang besar antara binatang-binatang dan manusia. Salah satu alasan yang utama adalah kenyataan bahwa Sang Pencipta menciptakan manusia menurut rupa-Nya sendiri, menurut gambar rohani-Nya. Gambar ilahi ini rusak oleh Kejatuhan, dihancurkan oleh dosa; tetapi bila seseorang menaruh percaya kepada Sang Suci, ia menjadi ciptaan baru dan mengambil bagian dalam kodrat Ilahi."
"lalu, jawabannya apa?"
"maksud sampeyan?"
"yang saya tanyakan kan cuman simpel, burung atau manusia yang diciptakan lebih dahulu?
"mmm.. masak sampeyan ndak biasa nangkep uraian panjang lebar dar saya tadi?"
"masalahnya, uraian sampeyan itu saya anggap tidak menjawab pertanyaan saya."
"kok bisa??"
"coba kita cermati. uraian sampeyan yang pertama, intinya hanyalah pendapat dari para penafsir tentang soal kemungkinan derajat makhluk ciptaan, yaitu adanya 'persamaan' antara ikan dan burung. dan satu lagi tentang kemungkinan adanya soal derajat hewan. mohon koreksi bila saya keliru."
"kurang lebihnya begitu."
"lalu, uraian sampeyan yang kedua, kurang lebih tentang 'persamaan' dan 'perbedaan' derajat antara manusia dengan binatang darat. sekali lagi mohon koreksi bila saya keliru."
"kurang lebihnya begitu."
"lantas, apa jawaban dari pertanyaan saya?"
"jika berpegang dari Jejadian 1, jelas burung lebih dahulu ada."
"benar. dan jawaban sampeyan klop dengan dalil di Jejadian
"ya, saya sepakat."
"nah, selanjutnya coba kita lihat yang berikut ini,
"saya rasa belum...."
"menurut sampeyan, dengan susunan kalimat seperti di atas itu, apakah Jejadian 2:18-19 merupakan penjelasan dari Jejadian 1:20 dan 1:26?"
"mungkin saja iya. karena, sebuah penjelasan bisa saja mendahului rangkuman atau sebaliknya."
"asumsinya, Jejadian 1:20 adalah rangkumannya, penjelasannya seperti apa?"
"Jejadian 1:20 menyebutkan
"betul sekali. coba perhatikan kata Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia di Jejadian 2:19, apakah manusia sudah ada saat itu?"
"jelas sudah."
"sekarang tengok Jejadian 1:20 yang merupakan rangkuman dari Jejadian 2:19, apakah manusia sudah diciptakan saat itu?"
"belum. karena manusia diciptakan pada hari keenam, yaitu pada Jejadian 1:26."
"apakah dibenarkan kalau sebuah rangkuman membuat alur sendiri yang justru bisa merusak alur cerita inti dan atau sebaliknya?"
"tentunya ndak boleh.."
"lantas, menurut sampeyan, klop ndak antara Jejadian 1 dan Jejadian 2 di atas?"
"eeemmm... saya rasa..."
"terus terang, saya kagum dengan pemilik warung tempat sampeyan dan kawan-kawan sampeyan, bahkan juga kawan-kawan saya sendiri, biasa sarapan pagi. kemampuan beliau untuk meramu resep, saya acungi jempol. tapi seperti yang saya katakan kemarin, terkadang kawan sampeyan itu tidak jujur dalam meramu resep, sehingga masakannya kadang terlalu asin, dan sering juga terlalu manis. itulah sebab kenapa saya selalu sakit perut sehabis sarapan di sana..."
pertemuan malam itu berjalan sangat singkat. wajah sumringah yang tadi dibawa kedua tamu semar berubah layu. jam di dinding baru menunjuk angka sebelas saat kedua orang itu berpamitan. keduanya tidak lagi betah duduk, karena kursi bambu dalam ruang tamu itu seperti terbuat dari bara api..
langit malam itu tampak cerah. bintang-bintang bertaburan seperti manik-manikam menghiasi angkasa raya.
di ruang tamu, semar asyik dengan rokoknya. senyum sesekali tersungging di ujung bibir karena teringat kejadian sore hari tadi di acara syukuran tetangga. kepalanya sesekali juga tampak menggeleng-geleng karena jawaban-jawaban konyol dari kawan-kawannya. sang istri, hanya bisa memaklumi dengan kelakuan suaminya, sebab dia sudah tahu apa penyebabnya.
tanpa terasa, jam delapan telah lewat. sang istri dan anaknya sudah mulai berangkat berlayar ke pulau kapuk. semar masih saja duduk di ruang tamu. kali ini, dia tidak tampak gelisah, meski dua orang tamu yang ditunggunya belum nongol juga.
jam delapan lebih tiga puluh menit berlalu. asbak di atas meja sudah penuh dengan puntung rokok klobot (rokok dengan pembungkus kulit jagung).
tiba-tiba, dari kamar terdengar suara anaknya, "pak.. si minul jangan dipotong ya.." sontak semar kembali tersenyum begitu mendengar anaknya mengigau. matanya lalu menatap ke arah sangkar si minul yang tergantung di pojok ruangan, satu-satunya burung emprit piaraan kesayangan anak lanangnya itu.
sejenak kemudian semar berdiri. diraihnya asbak yang sudah penuh itu dan dibawanya ke arah tong sampah di depan rumahnya. saat itulah kedua tamu yang ditunggunya datang.
setelah mengajak tamunya masuk, semar lalu membangunkan sang istri untuk membuat "teman" ngobrol untuk kedua tamunya dan juga untuknya.
tidak seperti malam sebelumnya, dua orang tamu semar kali ini datang dengan wajah yang sumringah dan berbinar-binar menandakan banyak amunisi yang akan ditembakkan pada pria gendut jelek yang menjadi tuan rumahnya.
"maaf pak semar. kami datang terlambat lagi. maklumlah, kami sangat sibuk melayani."
"ndak apa-apa kok. saya sudah terbiasa melekan. jadi ndak masalah mau datang jam berapapun."
"bagaimana, apakah malam ini bisa berbincang-bincang seperti kemarin atau tidak?"
"lho itu terserah sampeyan saja. kalau ada yang mau dibahas, monggo di lanjut."
"okelah, silahkan sampeyan ajukan persoalannya."
"malam ini, saya masih membahas primbon Jejadian. pertanyaan saya sederhana, burung atau manusia yang diciptakan lebih dahulu?"
kedua tamunya tiba-tiba mengernyitkan dahi. rupanya prediksi soal yang sudah disiapkan sedikit meleset. buru-buru keduanya membuka-buka lembar-lembar stensilan yang mereka bawa.
"nah, ini dia..." ucap sang supervisor lirih, begitu menemukan apa yang dicari. kawannya beberapa saat kemudian juga berhenti membolak-balik yang dibawanya begitu menemukan lembaran yang sama dengan supervisornya.
"saya coba untuk menjawab. begini pak semar, seperti yang telah ditanggapi sebelumnya bahwa Jejadian 2 menguraikan dan melengkapi Jejadian 1. Jejadian pasal 1 jelas merupakan bagian integral dan penting dari seluruh catatan tentang Penciptaan."
"lalu?"
"jika kita perhatikan, pada hari kelima, Sang Pencipta menyebabkan kumpulan air dipenuhi kehidupan dalam air, dan angkasa dipenuhi burung-burung. mengapa burung-burung dan ikan-ikan diciptakan pada hari yang sama? para penafsir yang lebih tua menjelaskan atas dasar persamaan kedua kelompok tersebut, sirip tampak seperti sayap. namun, mungkin disebabkan karena kenyataan bahwa penciptaan berlangsung dari yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi; ikan dan burung menempati tempat yang lebih rendah pada skala kehidupan dibanding binatang-binatang darat, khususnya mamalia."
"mmm.. teruskan"
"pada hari keenam, Sang Pencipta menciptakan binatang-binatang darat dan manusia. mengapa penciptaan binatang-binatang darat dan manusia terjadi pada hari yang sama? sebagian penafsir menjelaskan bahwa wujud manusia, rupa jasmaniahnya, berasal dari bumi sama dengan binatang; daratan muncul pada hari ketiga penciptaan, dan sekarang pada hari ketiga dari kelompok yang kedua, yaitu hari keenam, makhluk-makhluk yang mendiami bumi dibentuk. namun terdapat jurang yang besar antara binatang-binatang dan manusia. Salah satu alasan yang utama adalah kenyataan bahwa Sang Pencipta menciptakan manusia menurut rupa-Nya sendiri, menurut gambar rohani-Nya. Gambar ilahi ini rusak oleh Kejatuhan, dihancurkan oleh dosa; tetapi bila seseorang menaruh percaya kepada Sang Suci, ia menjadi ciptaan baru dan mengambil bagian dalam kodrat Ilahi."
"lalu, jawabannya apa?"
"maksud sampeyan?"
"yang saya tanyakan kan cuman simpel, burung atau manusia yang diciptakan lebih dahulu?
"mmm.. masak sampeyan ndak biasa nangkep uraian panjang lebar dar saya tadi?"
"masalahnya, uraian sampeyan itu saya anggap tidak menjawab pertanyaan saya."
"kok bisa??"
"coba kita cermati. uraian sampeyan yang pertama, intinya hanyalah pendapat dari para penafsir tentang soal kemungkinan derajat makhluk ciptaan, yaitu adanya 'persamaan' antara ikan dan burung. dan satu lagi tentang kemungkinan adanya soal derajat hewan. mohon koreksi bila saya keliru."
"kurang lebihnya begitu."
"lalu, uraian sampeyan yang kedua, kurang lebih tentang 'persamaan' dan 'perbedaan' derajat antara manusia dengan binatang darat. sekali lagi mohon koreksi bila saya keliru."
"kurang lebihnya begitu."
"lantas, apa jawaban dari pertanyaan saya?"
"jika berpegang dari Jejadian 1, jelas burung lebih dahulu ada."
"benar. dan jawaban sampeyan klop dengan dalil di Jejadian
itu terjadi pada hari kelima. sedangkan pada hari keenam1:20 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
jadi, dengan gamblang disebutkan kalau burung diciptakan lebih dulu dari manusia."1:26 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
"ya, saya sepakat."
"nah, selanjutnya coba kita lihat yang berikut ini,
apakah menurut dalil di atas burung sudah ada sebelum manusia diciptakan?"2:18 Sang Pencipta berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
2:19 Lalu Sang Pencipta membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
"saya rasa belum...."
"menurut sampeyan, dengan susunan kalimat seperti di atas itu, apakah Jejadian 2:18-19 merupakan penjelasan dari Jejadian 1:20 dan 1:26?"
"mungkin saja iya. karena, sebuah penjelasan bisa saja mendahului rangkuman atau sebaliknya."
"asumsinya, Jejadian 1:20 adalah rangkumannya, penjelasannya seperti apa?"
"Jejadian 1:20 menyebutkan
dan penjelasannya adalahBerfirmanlah Sang Pencipta: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
2:19 Lalu Sang Pencipta membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
"betul sekali. coba perhatikan kata Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia di Jejadian 2:19, apakah manusia sudah ada saat itu?"
"jelas sudah."
"sekarang tengok Jejadian 1:20 yang merupakan rangkuman dari Jejadian 2:19, apakah manusia sudah diciptakan saat itu?"
"belum. karena manusia diciptakan pada hari keenam, yaitu pada Jejadian 1:26."
"apakah dibenarkan kalau sebuah rangkuman membuat alur sendiri yang justru bisa merusak alur cerita inti dan atau sebaliknya?"
"tentunya ndak boleh.."
"lantas, menurut sampeyan, klop ndak antara Jejadian 1 dan Jejadian 2 di atas?"
"eeemmm... saya rasa..."
"terus terang, saya kagum dengan pemilik warung tempat sampeyan dan kawan-kawan sampeyan, bahkan juga kawan-kawan saya sendiri, biasa sarapan pagi. kemampuan beliau untuk meramu resep, saya acungi jempol. tapi seperti yang saya katakan kemarin, terkadang kawan sampeyan itu tidak jujur dalam meramu resep, sehingga masakannya kadang terlalu asin, dan sering juga terlalu manis. itulah sebab kenapa saya selalu sakit perut sehabis sarapan di sana..."
pertemuan malam itu berjalan sangat singkat. wajah sumringah yang tadi dibawa kedua tamu semar berubah layu. jam di dinding baru menunjuk angka sebelas saat kedua orang itu berpamitan. keduanya tidak lagi betah duduk, karena kursi bambu dalam ruang tamu itu seperti terbuat dari bara api..
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Mak Nyusss....
Ane follower this story Ki Semar....
Kalo ada yg mampir ke Gubug Ki Semar trus berkata2 kotor yo mohon dimaklumi....
Karena novel Ki Semar emang Mak Nyuss.... susyah banget ngebedain fiksi dan realitanya hehehehe ... )
Ane follower this story Ki Semar....
Kalo ada yg mampir ke Gubug Ki Semar trus berkata2 kotor yo mohon dimaklumi....
Karena novel Ki Semar emang Mak Nyuss.... susyah banget ngebedain fiksi dan realitanya hehehehe ... )
lihd- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 7083
Registration date : 2011-03-09
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Masih ditunggu kelanjutannya bro....
lompoh- RED MEMBERS
-
Number of posts : 87
Age : 45
Reputation : 0
Points : 5086
Registration date : 2011-03-12
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
SANG PENCIPTA ITU JOROK?
(bagian 1)
"mas, saya dapat titipan pertanyaan dari kawan-kawan di pangkalan," kata semar pada penjual sabun.
"apa pak semar?"
"kawan saya bertanya, kenapa sampeyan ndak cuci tangan sebelum makan, waktu di warung kemarin?"
"ooo.. saya kira mau tanya yang berat-berat.. ndak ada apa-apa. saya kemarin bener-bener kelaparan, sampai lupa buat cuci tangan sebelumnya."
"ooo.. ternyata lupa. saya kirain ada alasan lain. berarti saya kemarin salah dong ngasih jawaban ke kawan-kawan saya.."
"memangnya sampaeyan jawab bagaimana?" timpal sang supervisor.
lalu, dengan singkat semarpun menceritakan apa yang dia katakan pada kawan-kawannya di pangkalan.
dan.. begitu selesai cerita, semarpun langsung diprotes: "wahh.. sampeyan memfitnah itu namanya pak semar.." kata penjual sabun.
"fitnah?"
"ya iya lah.. padahal, saya kan selalu menjaga kebersihan, dan cuci tangan sebelum makan," lanjutnya sambil bersungut-sungut.
"wahh.. maaf deh. saya kirain kalau sampeyan mengikuti tradisi."
"tradisi apa?"
"tidak cuci tangan."
"ndak ada tradisi semacam itu. inget, junjungan kami itu orangnya suka dengan kebersihan, suka dengan wewangian, dan suka menjaga kesehatan."
"tapi, primbon sampeyan sendiri kok mengatakan lain ya..?"
"yang mana? jangan ngarang ah.."
"kalau beliau itu suka dengan kebersihan, kenapa murid-muridnya dibiarkan saja punya kebiasaan tidak cuci tangan sebelum makan?"
"bukannya kebiasaan, mungkin saja lupa seperti saya kemarin."
"jika memang lupa, maka jawabannya tentu tidak seperti berikut ini:
"mmm.. "
"lantas, jika memang suka dengan kebersihan, kenapa kebiasaan
"mmm.. mestinya ndak salah..."
"tapi, nyatanya.."
"entahlah.."
"jika junjungan sampeyan itu memang suka dengan kebersihan, dan atau tidak jorok, sudah sewajarnyalah jika memberi contoh yang baik-baik mulai dari hal yang sederhana, misalnya cuci tangan sebelum makan."
"saya rasa sudah. buktinya, tidak semua dari mereka tidak cuci tangan kan?"
"okelah, misalnya lupa. dalam primbon diceritakan beberapa orang, artinya pasti lebih satu, tidak menutup kemungkinan lebih dari 2 atau 3. dalam pertemuan itu jelas ada banyak orang. seandainya lupa, pastilah mereka akan teringat dan atau diingatkan oleh orang disebelahnya. itu jika memang junjungan sampeyan pernah mengajarkan hal tersebut. bukankan dalam perjamuan itu pasti sudah disediakan tempat untuk mencuci tangan? masak ndak bisa lihat?"
"mmmm..."
"alasan yang paling mungkin adalah, memang ada kesengajaan. coba perhatikan primbon karangan Mang Engkus berikut:
"mmmmm......."
tiba-tiba handphone supervisor itu berdering. setelah diangkat benda itu lalu di tempelkan ke telinga. samar-samar semar mendengar teriakan dari seberang, "may day... may day... may day... segera beri bantuan.. kapal kami hampir tenggelam...". buru-buru sang supervisor itu menutup telepon tanpa menjawab sepatah katapun. lalu terdengar gerutunya lirih, "gimana mau nolong, lha wong saya sendiri juga sudah gelagepan..."
(bagian 1)
"mas, saya dapat titipan pertanyaan dari kawan-kawan di pangkalan," kata semar pada penjual sabun.
"apa pak semar?"
"kawan saya bertanya, kenapa sampeyan ndak cuci tangan sebelum makan, waktu di warung kemarin?"
"ooo.. saya kira mau tanya yang berat-berat.. ndak ada apa-apa. saya kemarin bener-bener kelaparan, sampai lupa buat cuci tangan sebelumnya."
"ooo.. ternyata lupa. saya kirain ada alasan lain. berarti saya kemarin salah dong ngasih jawaban ke kawan-kawan saya.."
"memangnya sampaeyan jawab bagaimana?" timpal sang supervisor.
lalu, dengan singkat semarpun menceritakan apa yang dia katakan pada kawan-kawannya di pangkalan.
dan.. begitu selesai cerita, semarpun langsung diprotes: "wahh.. sampeyan memfitnah itu namanya pak semar.." kata penjual sabun.
"fitnah?"
"ya iya lah.. padahal, saya kan selalu menjaga kebersihan, dan cuci tangan sebelum makan," lanjutnya sambil bersungut-sungut.
"wahh.. maaf deh. saya kirain kalau sampeyan mengikuti tradisi."
"tradisi apa?"
"tidak cuci tangan."
"ndak ada tradisi semacam itu. inget, junjungan kami itu orangnya suka dengan kebersihan, suka dengan wewangian, dan suka menjaga kesehatan."
"tapi, primbon sampeyan sendiri kok mengatakan lain ya..?"
"yang mana? jangan ngarang ah.."
"kalau beliau itu suka dengan kebersihan, kenapa murid-muridnya dibiarkan saja punya kebiasaan tidak cuci tangan sebelum makan?"
"bukannya kebiasaan, mungkin saja lupa seperti saya kemarin."
"jika memang lupa, maka jawabannya tentu tidak seperti berikut ini:
tapi cukup dijawab dengan singkat dan penuh kasih, maaf mungkin mereka lupa."7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat nabi tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
7:8 Perintah Sang Pencipta kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
"mmm.. "
"lantas, jika memang suka dengan kebersihan, kenapa kebiasaan
kok dianggap 'tidak benar' sehingga memvonis:dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.
apakah menjalankan adat, bahkan yang yang sangat penting, dalam menjaga kebersihan semacam itu salah?"7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
"mmm.. mestinya ndak salah..."
"tapi, nyatanya.."
"entahlah.."
"jika junjungan sampeyan itu memang suka dengan kebersihan, dan atau tidak jorok, sudah sewajarnyalah jika memberi contoh yang baik-baik mulai dari hal yang sederhana, misalnya cuci tangan sebelum makan."
"saya rasa sudah. buktinya, tidak semua dari mereka tidak cuci tangan kan?"
"okelah, misalnya lupa. dalam primbon diceritakan beberapa orang, artinya pasti lebih satu, tidak menutup kemungkinan lebih dari 2 atau 3. dalam pertemuan itu jelas ada banyak orang. seandainya lupa, pastilah mereka akan teringat dan atau diingatkan oleh orang disebelahnya. itu jika memang junjungan sampeyan pernah mengajarkan hal tersebut. bukankan dalam perjamuan itu pasti sudah disediakan tempat untuk mencuci tangan? masak ndak bisa lihat?"
"mmmm..."
"alasan yang paling mungkin adalah, memang ada kesengajaan. coba perhatikan primbon karangan Mang Engkus berikut:
periskop ehh.. apa itu.. emm.. perikop dalam cerita itu kan soal kebersihan, misal mencuci tangan, mencuci piring sesudah makan, mencuci peralatan-peralatan lain, dan mungkin juga mencuci baju. lantas, kenapa junjungan sampeyan mengatakan:7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
7:8 Sang Pencipta kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
7:9 Sang Junjungan berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Sang Pencipta, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.
pertanyaannya: apakah Sang Pencipta memerintahkan hal sebaliknya?"Perintah Sang Pencipta kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.
"mmmmm......."
tiba-tiba handphone supervisor itu berdering. setelah diangkat benda itu lalu di tempelkan ke telinga. samar-samar semar mendengar teriakan dari seberang, "may day... may day... may day... segera beri bantuan.. kapal kami hampir tenggelam...". buru-buru sang supervisor itu menutup telepon tanpa menjawab sepatah katapun. lalu terdengar gerutunya lirih, "gimana mau nolong, lha wong saya sendiri juga sudah gelagepan..."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
wah... kebanjiran lagi...
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:wah... kebanjiran lagi...
Ki Semar...mangkanya kalo lagi bicara bibir seksinya ditutup ya Ki, supaya air tidak banyak keluar alias muncrat. Pasti itu hanya banjir lokal deh di rumah Ki semar...tapi kalo temannya si penjual sabun itu memang benar glagepan dan perlu pertolongan segera Ki.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
SANG PENCIPTA ITU JOROK?
(bagian 2)
baru saja selesai bersuci, dua orang tamu semar sudah nongol di depan pintu. semar membatalkan untuk melakukan ritual malamnya, lalu menememui dua orang tamunya.
"tumben datang cepet," pikir semar.
"pak semar, mari kita lanjut yang kemarin malam," kata tamunya setelah duduk dan berbasa-basi sebentar.
"masih membahas soal kebersihan kan?"
"betul."
"oke. dari mana kita memulainya?"
"rasanya, saya belum bisa menerima kalau sampeyan bilang junjungan kami itu jorok."
"kenapa bisa bilang begitu?"
"karena, seperti saya bilang kemarin, junjungan kami itu orangnya suka dengan kebersihan, suka dengan wewangian, dan suka menjaga kesehatan."
"lhaahh, saya kan juga sudah bilang buktinya. bahkan saya kasih dalilnya juga..."
"tapi, sampeyan kesannya menggeneralisir, bahwa itu bukti kejorokan junjungan kami. seharusnya kan ndak begitu."
"oke. mari kita lihat dalil berikut:
"lho.. kan sudah dicelup ke dalam air mengalir. pastinya darah burung itu kan sudah hanyut terbawa air...?"
"wah, mungkin saya kurang banyak ngutip dalilnya ya. maksud air mengalir di situ bukannya airnya yang benar-benar mengalir, tapi asalnya. misal dari mata air. beberapa versi dari primbon sampeyan mengatakan air segar atau fresh water dan air hidup."
"saya rasa, dengan mencelupkan ke dalam air, apapun maksudnya atau dari mana asalnya, darah itu kan sudah terbilas?"
"dalam dalil itu dibilang "dicelup" bukan "dicuci". apakah "dicelup" dan "dicuci" memiliki arti atau pengertian yang sama?"
"saya rasa tidak."
"jadi, sampeyan bisa kira-kira sendiri kan?"
"mmm..."
"kalau sampeyan buka dan baca primbon Kesepakatan Lama, sampeyan akan banyak sekali menemukan ritual yang diikuti dengan memercik-mercikkan darah. sekali lagi saya tanya, apakah ritual semacam itu ndak ngundang lalat?"
"mmm.. mungkin."
"kok cuma mungkin?"
"baiklah, tentunya akan mengundang lalat."
"bukankah lalat juga bisa menyebarkan penyakit?"
"ya."
"jadi, apakah tuduhan saya salah ketika saya mengatakan kalau Sang Pencipta versi sampeyan ndak ngerti kesehatan?"
"barangkali ada benarnya."
"jadi, perintah "penyucian" dengan cara seperti di atas masuk akal atau bertentangan dengan medis?"
"ndak sesuai medis."
"dengan demikian, sekali lagi sampeyan telah menyangkal ajaran dalam primbon sampeyan sendiri."
"mmm..."
"jika sampeyan amati, dalam cerita di primbon Imam-mati, sepertinya kasus penyakit kulit sangatlah banyak. benarkah begitu?"
"sepertinya demikian. memangnya kenapa?"
"perkiraan saya, karena mereka adalah orang-orang yang jorok menurut ukuran jaman sekarang."
"kok bisa?"
"biasanya, penyakit kulit mudah menyerang orang-orang yang jarang mandi atau orang yang memakai pakaian yang jarang dicuci."
"bener juga.. tapi, apa sampeyan bisa kasih bukti?"
"saya kan bilang, cuman perkiraan saja. tapi coba perhatikan:
"entahlah.. seandainya perkiraaan sampeyan bener, saya rasa bukan karena mereka jorok, tapi karena kondisinya daerahnya yang memang minim air."
"mungkin memang minim, tapi bukan berarti tidak ada to? peristiwa penyakit kulit itu juga tidak hanya terjadi di daerah yang minim air, bahkan juga terjadi daerah perkampungan atau ukuran kota pada jaman itu."
"bagaimana sampeyan berkesimpulan seperti itu?"
"coba lihat lagi, di beberapa tempat ada kata "rumah" dan "kemah". kata rumah pastilah mengacu pada tempat tinggal yang permanen, dan itu berarti berada pada sebuah pemukiman. sedangkan "kemah" atau tenda biasanya mengacu pada tempat tinggal sementara, karena adanya kegiatan "pengembaraan" dari menuju ke suatu tempat."
"lalu?"
"sebuah pemukiman, mungkinkah bisa bertahan jika tidak ada sumber air yang bisa diandalkan?"
"tentu saja tidak."
"itu artinya, ada sumber air yang sebenarnya bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari tanpa khawatir kekurangan. sumber itu bisa berupa sungai, sumur, sumber air juga oasis."
"bener."
"lantas, kenapa tidak digunakan?"
"entahlah..."
"oke, mari kita lanjut. dalam primbon sampeyan terdapat perintah yang isinya menyuruh membakar roti menggunakan kotoran manusia yang sudah kering. namun karena keberatan, maka Sang Pencipta memperbolehkan untuk membakar roti menggunakan kotoran hewan. pertanyaannya, kenapa harus menggunakan kotoran, bukankah bisa menggunakan kayu bakar?"
"saya juga ndak ngerti kenapa?"
"mungkinkah dzat Yang Maha Suci memberi perintah seperti itu?"
"maksud sampeyan, itu bukan perintah dzat Yang Maha Suci?"
"saya ndak bilang begitu. silahkan dipikirkan sendiri."
"...????"
(bagian 2)
baru saja selesai bersuci, dua orang tamu semar sudah nongol di depan pintu. semar membatalkan untuk melakukan ritual malamnya, lalu menememui dua orang tamunya.
"tumben datang cepet," pikir semar.
"pak semar, mari kita lanjut yang kemarin malam," kata tamunya setelah duduk dan berbasa-basi sebentar.
"masih membahas soal kebersihan kan?"
"betul."
"oke. dari mana kita memulainya?"
"rasanya, saya belum bisa menerima kalau sampeyan bilang junjungan kami itu jorok."
"kenapa bisa bilang begitu?"
"karena, seperti saya bilang kemarin, junjungan kami itu orangnya suka dengan kebersihan, suka dengan wewangian, dan suka menjaga kesehatan."
"lhaahh, saya kan juga sudah bilang buktinya. bahkan saya kasih dalilnya juga..."
"tapi, sampeyan kesannya menggeneralisir, bahwa itu bukti kejorokan junjungan kami. seharusnya kan ndak begitu."
"oke. mari kita lihat dalil berikut:
lihat kata Dengan demikian ia harus menyucikan rumah itu dengan darah burung. sampeyan apa ndak ngerti, kalau darah bisa menjadi tempat berkembangnya kuman dan penyakit. sampeyan apa ndak ngerti kalau dengan memercik-mercikkan darah justru bisa mengundang lalat?"Imam-mati. 14:51 Lalu ia harus mengambil kayu aras dan hisop, kain kirmizi dan burung yang masih hidup itu, dan mencelupkan semuanya ke dalam darah burung yang sudah disembelih dan ke dalam air mengalir itu, kemudian ia harus memercik kepada rumah itu tujuh kali.
Imam-mati. 14:52 Dengan demikian ia harus menyucikan rumah itu dengan darah burung, air mengalir, burung yang hidup, kayu aras, hisop, dan kain kirmizi.
"lho.. kan sudah dicelup ke dalam air mengalir. pastinya darah burung itu kan sudah hanyut terbawa air...?"
"wah, mungkin saya kurang banyak ngutip dalilnya ya. maksud air mengalir di situ bukannya airnya yang benar-benar mengalir, tapi asalnya. misal dari mata air. beberapa versi dari primbon sampeyan mengatakan air segar atau fresh water dan air hidup."
"saya rasa, dengan mencelupkan ke dalam air, apapun maksudnya atau dari mana asalnya, darah itu kan sudah terbilas?"
"dalam dalil itu dibilang "dicelup" bukan "dicuci". apakah "dicelup" dan "dicuci" memiliki arti atau pengertian yang sama?"
"saya rasa tidak."
"jadi, sampeyan bisa kira-kira sendiri kan?"
"mmm..."
"kalau sampeyan buka dan baca primbon Kesepakatan Lama, sampeyan akan banyak sekali menemukan ritual yang diikuti dengan memercik-mercikkan darah. sekali lagi saya tanya, apakah ritual semacam itu ndak ngundang lalat?"
"mmm.. mungkin."
"kok cuma mungkin?"
"baiklah, tentunya akan mengundang lalat."
"bukankah lalat juga bisa menyebarkan penyakit?"
"ya."
"jadi, apakah tuduhan saya salah ketika saya mengatakan kalau Sang Pencipta versi sampeyan ndak ngerti kesehatan?"
"barangkali ada benarnya."
"jadi, perintah "penyucian" dengan cara seperti di atas masuk akal atau bertentangan dengan medis?"
"ndak sesuai medis."
"dengan demikian, sekali lagi sampeyan telah menyangkal ajaran dalam primbon sampeyan sendiri."
"mmm..."
"jika sampeyan amati, dalam cerita di primbon Imam-mati, sepertinya kasus penyakit kulit sangatlah banyak. benarkah begitu?"
"sepertinya demikian. memangnya kenapa?"
"perkiraan saya, karena mereka adalah orang-orang yang jorok menurut ukuran jaman sekarang."
"kok bisa?"
"biasanya, penyakit kulit mudah menyerang orang-orang yang jarang mandi atau orang yang memakai pakaian yang jarang dicuci."
"bener juga.. tapi, apa sampeyan bisa kasih bukti?"
"saya kan bilang, cuman perkiraan saja. tapi coba perhatikan:
kalau orang jaman sekarang, tanpa disuruh pun pasti akan mandi setiap hari, dan pasti secara rutin mencuci pakaiannya. sedangkan dari dalil di atas, sampeyan bisa ndak nangkep secara tersirat bahwa mandi dan atau mencuci pakaian adalah kegiatan yang jarang dilakukan?"14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
"entahlah.. seandainya perkiraaan sampeyan bener, saya rasa bukan karena mereka jorok, tapi karena kondisinya daerahnya yang memang minim air."
"mungkin memang minim, tapi bukan berarti tidak ada to? peristiwa penyakit kulit itu juga tidak hanya terjadi di daerah yang minim air, bahkan juga terjadi daerah perkampungan atau ukuran kota pada jaman itu."
"bagaimana sampeyan berkesimpulan seperti itu?"
"coba lihat lagi, di beberapa tempat ada kata "rumah" dan "kemah". kata rumah pastilah mengacu pada tempat tinggal yang permanen, dan itu berarti berada pada sebuah pemukiman. sedangkan "kemah" atau tenda biasanya mengacu pada tempat tinggal sementara, karena adanya kegiatan "pengembaraan" dari menuju ke suatu tempat."
"lalu?"
"sebuah pemukiman, mungkinkah bisa bertahan jika tidak ada sumber air yang bisa diandalkan?"
"tentu saja tidak."
"itu artinya, ada sumber air yang sebenarnya bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari tanpa khawatir kekurangan. sumber itu bisa berupa sungai, sumur, sumber air juga oasis."
"bener."
"lantas, kenapa tidak digunakan?"
"entahlah..."
"oke, mari kita lanjut. dalam primbon sampeyan terdapat perintah yang isinya menyuruh membakar roti menggunakan kotoran manusia yang sudah kering. namun karena keberatan, maka Sang Pencipta memperbolehkan untuk membakar roti menggunakan kotoran hewan. pertanyaannya, kenapa harus menggunakan kotoran, bukankah bisa menggunakan kayu bakar?"
"saya juga ndak ngerti kenapa?"
"mungkinkah dzat Yang Maha Suci memberi perintah seperti itu?"
"maksud sampeyan, itu bukan perintah dzat Yang Maha Suci?"
"saya ndak bilang begitu. silahkan dipikirkan sendiri."
"...????"
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Siip.... novel berkesinambungan yg bakalan best seller nih
Bagi yg blm ngikutin dari awal .... coba deh dibaca berurutan dari awal (halaman1) yah... dijamin bakalan terhibur loh...
Informatif, Aktual, Konyol... bikin Gemas...
Salut buat Ki Semar... deh
Bagi yg blm ngikutin dari awal .... coba deh dibaca berurutan dari awal (halaman1) yah... dijamin bakalan terhibur loh...
Informatif, Aktual, Konyol... bikin Gemas...
Salut buat Ki Semar... deh
lihd- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 7083
Registration date : 2011-03-09
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
matur suwun.. terimakasih.. atas sanjungannya..lihd wrote:Siip.... novel berkesinambungan yg bakalan best seller nih
Bagi yg blm ngikutin dari awal .... coba deh dibaca berurutan dari awal (halaman1) yah... dijamin bakalan terhibur loh...
Informatif, Aktual, Konyol... bikin Gemas...
Salut buat Ki Semar... deh
semoga semar tidak besar pantat, dan tetep bisa terus bercerita..
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
SANG PENCIPTA ITU JOROK?
(bagian 3)
"sebenarnya, dalil yang saya maksudkan itu masih bisa dipertanyakan lagi lho.."
"maksud pak semar gimana?"
"coba perhatikan dalil seperti yang saya maksudkan berikut:
"lantas?"
"namun, saya juga ndak bisa menyalahkan yang beranggapan demikian, sebab coba lihat dalil berikut:
"wah, kalau ternyata cuman perumpamaan gimana?"
"coba, sekarang perhatikan lagi:
"sampeyan nggladrah. itu bukan makna sebenarnya."
"lantas, apa yang dimaksud?"
"tahi merpati di situ adalah sebutan untuk kacang goreng."
"ya.. saya tahu. sampeyan ambilnya kan dari terjemahan lama to? coba kita sandingkan:
coba lihat juga primbon versi bule:
"mmmm.... gimana ya..."
"lha.. saya ndak tahu... itu kan primbon sampeyan yang bilang. nah, kalau sampeyan bilang saya ngawur, apa ndak keliru? coba, kalau lihat terjemahan-terjemahan seperti di atas, siapa coba yang ngawur?"
"mmm entahlah..."
"ingat lho, yang kasih wangsit kan Sang Pencipta, masak orang-orang, yang semuanya ngaku telah dibimbing roh suci, ngasih tafsirnya bisa ndak beres gitu..?"
"mmmm....."
"lha, itu yang saya tahu, bisa saja terjemahan terjemahan lain ngasih tafsir yang lebih nyleneh, misalnya kacang rebus, bubur kacang ijo, kacang atom, permen coklat dan lain sebagainya..."
"haaahhhh.... gila...!"
(bagian 3)
"sebenarnya, dalil yang saya maksudkan itu masih bisa dipertanyakan lagi lho.."
"maksud pak semar gimana?"
"coba perhatikan dalil seperti yang saya maksudkan berikut:
sebagian penuduh mengartikan kalimat di atas dengan asal-asalan, disangkanya bahwa roti yang dibakar itu dipanggang bersama tahinya, padahal tahi yang dimaksud itu adalah sebagai bahan bakarnya."Yes-sekuel 4:12 Makanlah roti itu seperti roti jelai yang bundar dan engkau harus membakarnya di atas kotoran manusia yang sudah kering di hadapan mereka."
"lantas?"
"namun, saya juga ndak bisa menyalahkan yang beranggapan demikian, sebab coba lihat dalil berikut:
di situ sudah jelas kalimatnya.."Yes-sekuel 36:12 Tetapi juru minuman agung berkata: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"
2 Tuan Raja 18:27 Tetapi juru minuman agung berkata kepada mereka: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"
"wah, kalau ternyata cuman perumpamaan gimana?"
"coba, sekarang perhatikan lagi:
disitu disebut tahi merpati. lihat, bahkan tahi merpati pun juga diperdagangkan buat makanan...."2 Tuan Raja 6:25 Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.
"sampeyan nggladrah. itu bukan makna sebenarnya."
"lantas, apa yang dimaksud?"
"tahi merpati di situ adalah sebutan untuk kacang goreng."
"ya.. saya tahu. sampeyan ambilnya kan dari terjemahan lama to? coba kita sandingkan:
BT Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.
SIB dan mengakibatkan kelaparan yang hebat di dalam kota, sehingga sebuah kepala keledai harganya delapan puluh uang perak, dan dua ons kotoran merpati lima uang perak.
sekarang sampeyan pilih saja, mana yang bener, tahi merpati, kacang goreng apa bawang liar?EDNE Maka terdjadilah kelaparan jang hebat di Sjomron, sebab mereka melingkarinja demikian lamanja, sehingga sebuah kepala keledai harganja delapanpuluh perak dan seperempat takaran bawang liar lima perak harganja.
coba lihat juga primbon versi bule:
VJKN And there was a great famine in Samaria; and indeed they besieged it until a donkey's head was [sold] for eighty [shekels] of silver, and onefourth of a kab of dove droppings for five [shekels] of silver.
nah, kalau versi bule di atas nyebutnya jelas tahi merpati..."TEN Samaria’s food supply ran out.* They laid siege to it so long that* a donkey’s head was selling for eighty shekels of silver* and a quarter of a kab* of dove’s droppings* for five shekels of silver.*
"mmmm.... gimana ya..."
"lha.. saya ndak tahu... itu kan primbon sampeyan yang bilang. nah, kalau sampeyan bilang saya ngawur, apa ndak keliru? coba, kalau lihat terjemahan-terjemahan seperti di atas, siapa coba yang ngawur?"
"mmm entahlah..."
"ingat lho, yang kasih wangsit kan Sang Pencipta, masak orang-orang, yang semuanya ngaku telah dibimbing roh suci, ngasih tafsirnya bisa ndak beres gitu..?"
"mmmm....."
"lha, itu yang saya tahu, bisa saja terjemahan terjemahan lain ngasih tafsir yang lebih nyleneh, misalnya kacang rebus, bubur kacang ijo, kacang atom, permen coklat dan lain sebagainya..."
"haaahhhh.... gila...!"
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
ULAR BINATANG PALING CERDIK?
malam berikutnya. ngobrol-ngobrol antara semar dan dua orang tamunya berlanjut.
"oke, kita kembali membahas primbon Jejadian. mari kita lihat dalil berikut:
"gak tuh. memangnya ada apa?"
"ular adalah binatang paling cerdik?"
"di situ kan disebutkan begitu"
"sampeyan setuju?"
"lo kenyataannya kan memang begitu."
"oke. mari kita uraikan ya..
"di situ kan dikatakan cerdik, bukannya cerdas..."
"oke, mari kita lihat primbon versi bule
semua kata seperti cunning, wiser, clever, dan juga shrewd bukankah mengacu pada kegiatan otak? jadi apakah sampeyan tetap ndak setuju kalau cerdik dan cerdas tidak memiliki akar makna yang sama?"
"mmm.. mungkin memang sama."
"jadi, tetapkah sampeyan berpegang bahwa ular adalah binatang paling cerdik dari segala binatang di darat?"
"entahlah.."
malam berikutnya. ngobrol-ngobrol antara semar dan dua orang tamunya berlanjut.
"oke, kita kembali membahas primbon Jejadian. mari kita lihat dalil berikut:
sampeyan merasa ada nyleneh ndak?"3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Sang Pencipta. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Sang Pencipta berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
"gak tuh. memangnya ada apa?"
"ular adalah binatang paling cerdik?"
"di situ kan disebutkan begitu"
"sampeyan setuju?"
"lo kenyataannya kan memang begitu."
"oke. mari kita uraikan ya..
pertama, dikatakan bahwa ular adalah binatang paling cerdik di darat. menurut penelitian, bahkan ular tidak masuk dalam 10 besar binatang paling cerdas di muka bumi. urutan pertama hewan cerdas di darat ditempati oleh simpanse, sedangkan di lautan rajanya adalah lumba-lumba. lantas bagaimana bisa Sang Pencipta mengatakan fakta yang salah?"Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Sang Pencipta
"di situ kan dikatakan cerdik, bukannya cerdas..."
"oke, mari kita lihat primbon versi bule
di situ ditulis cunning, artinya licik, cerdik, lihaiVJKN Now the serpent was more cunning than any beast of the field which the LORD God had made. And he said to the woman, "Has God indeed said, `You shall not eat of every tree of the garden' ?"
di situ ditulis wiser, artinya bijaksanaEBB Now the snake was wiser than any beast of the field which the Lord God had made. And he said to the woman, Has God truly said that you may not take of the fruit of any tree in the garden?
di situ ditulis clever, artinya pintar, pandai, cerdasPESAN The serpent was clever, more clever than any wild animal GOD had made. He spoke to the Woman: "Do I understand that God told you not to eat from any tree in the garden?"
di situ ditulis shrewd, artinya cerdas, lihai, pintarTEN Now* the serpent* was more shrewd* than any of the wild animals* that the Lord God had made. He said to the woman, “Is it really true that* God* said, ‘You must not eat from any tree of the orchard’?”*
semua kata seperti cunning, wiser, clever, dan juga shrewd bukankah mengacu pada kegiatan otak? jadi apakah sampeyan tetap ndak setuju kalau cerdik dan cerdas tidak memiliki akar makna yang sama?"
"mmm.. mungkin memang sama."
"jadi, tetapkah sampeyan berpegang bahwa ular adalah binatang paling cerdik dari segala binatang di darat?"
"entahlah.."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Ki Semar...pesan yaa jangan lupa Beby Benz (alias: becak biru yo ben) satu2 nya buat narik besuk pagi digembok...dan juga dijaga jangan pakai muncrat kalo lagi ngendikan supaya tamunya ndak kebanjiran lagi...he...he..
Lanjut Ki/ Mbah.
Lanjut Ki/ Mbah.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
ya, tadi hampir kelupaan. becak saya masih parkir di halaman, belum masuk garasi... (gaya bener, becak masuk garasi... weleh..welehh..).Mencarikebenaran wrote:Ki Semar...pesan yaa jangan lupa Beby Benz (alias: becak biru yo ben) satu2 nya buat narik besuk pagi digembok...
tenang, kali ini semar sudah jinak, jadi kalau ngomong kalem.. ndak bakalan muncrat-muncrat..Mencarikebenaran wrote:dan juga dijaga jangan pakai muncrat kalo lagi ngendikan supaya tamunya ndak kebanjiran lagi...he...he..
Lanjut Ki/ Mbah.
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
ULAR ATAUKAH "ULAR"
"bagaimana, masih ada yang perlu dibahas?"
"mmmm.... bukannya saya mau mengatakan pak semar orang yang bodoh, tapi jika perhatikan bener-bener, tidak semua yang tertulis itu pasti sesuai dengan apa yang dimaksudkan."
"maksud sampeyan, perumpamaan khan?"
"kok tahu..?"
"lhahh.... biasanya kan begitu.."
"lantas?"
"oke, coba kita uraikan soal yang sampeyan maksud... mari kita lihat lagi,
"mungkin maksudnya bumi.."
"sampeyan cuman mengatakan mungkin, artinya tidak pasti. jadi kalau kita rangkai kalimatnya, kurang lebih menjadi:
Adapun ndemit ialah yang paling cerdik dari segala makhluk di bumi. begitukah?"
"lhaa.... bener.. memang begitu seharusnya..!!"
"jadi memang bener begitu?"
"ya.. betul begitu..!"
"oke kita lanjut. sekarang coba kita lihat dalil selanjutnya,
"mmmm.... maaf, tapi seandainya kalimat tersebut hanyalah pemanis bagaimana?"
"okelah, coba saya lanjutkan
"mmmm.... maaf, tapi seandainya kalimat tersebut hanyalah kiasan juga?"
"bila kiasan, apa maknanya?"
"mmmmmmmm.........."
"mari kita lanjut. dari semua kalimat di atas, sebenarnya saya sama sekali belum tahu makna kalimat,
"mmmm.... entahlah..."
"saya paham bener, bahwa tidak semua kalimat haruslah diartikan secara tekstual, tapi terkadang juga harus menafsirkannya dari sudut pandang lain.. tapi kalimat dalam Jejadian 3:14 itu saya rasa nylenehnya bener-bener kompleks.."
"emang begitulah adanya.. ada yang bisa dimaknai, tapi ada juga yang harus diterima saja tanpa banyak tanya.."
"bagaimana, masih ada yang perlu dibahas?"
"mmmm.... bukannya saya mau mengatakan pak semar orang yang bodoh, tapi jika perhatikan bener-bener, tidak semua yang tertulis itu pasti sesuai dengan apa yang dimaksudkan."
"maksud sampeyan, perumpamaan khan?"
"kok tahu..?"
"lhahh.... biasanya kan begitu.."
"lantas?"
"oke, coba kita uraikan soal yang sampeyan maksud... mari kita lihat lagi,
coba kita lihat dua kalimat Adapun ular ialah yang paling cerdik dan dari segala binatang di darat. kalimat pertama menyatakan kalau ular itu cerdik, saya sudah bahas di atas. jika "ular" dalam kalimat itu adalah perumpamaan dari ndemit, lalu apa makna kalimat dari segala binatang di darat?3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Sang Pencipta. ......"
"mungkin maksudnya bumi.."
"sampeyan cuman mengatakan mungkin, artinya tidak pasti. jadi kalau kita rangkai kalimatnya, kurang lebih menjadi:
Adapun ndemit ialah yang paling cerdik dari segala makhluk di bumi. begitukah?"
"lhaa.... bener.. memang begitu seharusnya..!!"
"jadi memang bener begitu?"
"ya.. betul begitu..!"
"oke kita lanjut. sekarang coba kita lihat dalil selanjutnya,
perhatikan kalimat terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan, di situ tertulis kata "binatang hutan" juga kata "ternak". umumnya, kata ternak jelas mengacu pada binatang atau hewan sesungguhnya, bukan kiasan..."3:14 Lalu berfirmanlah Sang Pencipta kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
"mmmm.... maaf, tapi seandainya kalimat tersebut hanyalah pemanis bagaimana?"
"okelah, coba saya lanjutkan
pertanyaan saya, jika "ular" dalam kalimat itu yang dimaksudkan adalah ndemit, bagaimana sampeyan yakin kalau si ndemit itu jalannya ndlosor-ndlosor kayak jalannya ular beneran?"...dengan perutmulah engkau akan menjalar....
"mmmm.... maaf, tapi seandainya kalimat tersebut hanyalah kiasan juga?"
"bila kiasan, apa maknanya?"
"mmmmmmmm.........."
"mari kita lanjut. dari semua kalimat di atas, sebenarnya saya sama sekali belum tahu makna kalimat,
baik ular beneran maupun "ular" yang cuman kiasan, apa bener makanannya debu tanah? apakah kiasan juga??"...dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu...
"mmmm.... entahlah..."
"saya paham bener, bahwa tidak semua kalimat haruslah diartikan secara tekstual, tapi terkadang juga harus menafsirkannya dari sudut pandang lain.. tapi kalimat dalam Jejadian 3:14 itu saya rasa nylenehnya bener-bener kompleks.."
"emang begitulah adanya.. ada yang bisa dimaknai, tapi ada juga yang harus diterima saja tanpa banyak tanya.."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Suguhan diskusi dari Ki semar mengingatkan era jayanya acara kethoprak humor by Timbul cs.. memang pantas diacungi jempol. Ringan, segar penuh makna bukti Ki semar seorang buyawan Muslim dari pangkalan becak.
Ki...mungkin banyak netter yg gk tahu "ndlosor-ndlosor" dalam kalimat itu lho, sampean itu kelihatan ndesonya, mbok coba dijelasin dikit ae. he..he...
Ki...mungkin banyak netter yg gk tahu "ndlosor-ndlosor" dalam kalimat itu lho, sampean itu kelihatan ndesonya, mbok coba dijelasin dikit ae. he..he...
pertanyaan saya, jika "ular" dalam kalimat itu yang dimaksudkan adalah ndemit, bagaimana sampeyan yakin kalau si ndemit itu jalannya ndlosor-ndlosor kayak jalannya ular beneran?"
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
oke..oke.. kita break sebentar untuk ngomongin kosa-kata yang dipakai semar.Mencarikebenaran wrote:Suguhan diskusi dari Ki semar mengingatkan era jayanya acara kethoprak humor by Timbul cs.. memang pantas diacungi jempol. Ringan, segar penuh makna bukti Ki semar seorang buyawan Muslim dari pangkalan becak.
Ki...mungkin banyak netter yg gk tahu "ndlosor-ndlosor" dalam kalimat itu lho, sampean itu kelihatan ndesonya, mbok coba dijelasin dikit ae. he..he...pertanyaan saya, jika "ular" dalam kalimat itu yang dimaksudkan adalah ndemit, bagaimana sampeyan yakin kalau si ndemit itu jalannya ndlosor-ndlosor kayak jalannya ular beneran?"
meskipun semar sudah ngasih keterangan: kayak jalannya ular beneran, tapi baiklah kita perjelas lagi, siapa tahu suatu saat semar pakai kosa kata yang lain lagi...
dalam kosa-kata yang digunakan di desa semar, orang (kita bahasnya orang saja ya..) berjalan di darat itu bisa dengan beberapa cara:
mlaku / mlaku ngadeg = berjalan / berjalan tegak (menggunakan kaki)
(mlaku) mbrangkang = berjalan atau berpindah tempat dengan menjadikan tangan dan dengkul (lutut) sebagai alatnya
(mlaku) ngesot = berjalan atau berpindah tempat dengan menggunakan pantat sebagai tumpuan
(mlaku) ndlosor = berjalan atau berpindah tempat dengan merayap, jadi menggunakan perut sebagai tumpuan
:04: :04: :04:
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Bisa bisa tamunya Ki Semar nanti pulangnya pada dlosoran Ki....lanjut.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
ULAR YANG BERJALAN TEGAK
"oke kita perjelas lagi, masih dalam primbon jejadian, seperti yang telah saya kutipkan, disebutkan seperti berikut:
lalu, jika ular dalam kalimat itu dimaksudkan sebagai setan, apakah saat ini si ndemit itu jalannya merayap?
"kan saya sudah bilang, itu cuman perumpamaan saja.."
"oke..oke.. mungkin saya yang ngeyel. tapi jika menurut sampeyan sendiri bagaimana?"
"saya kan juga sudah bilang, tidak semua kalimat dalam primbon itu harus ditafsirkan, adakalanya harus diterima apa adanya.."
"baiklah. point pertama sudah kita dapat, bahwa kata 'ular' dalam kalimat tersebut adalah kiasan, yang merujuk pada ndemit atau setan..."
"betul."
"saya ndak akan nanya dalilnya, karena sampeyan pasti akan merujuk pada:
"ya. bener. terus?"
"sekarang kita lihat yang berikut:
"betul. bahkan masih banyak yang merujuk kata 'ular' pada setan, dalam primbon saya."
"ya, saya juga pernah baca. sekarang, coba perhatikan kalimat ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. jelas, siapakah 'ia' dalam kalimat itu merujuk pada iblis kan?"
"betul. mungkin merujuk pada lucifer."
"oke, berarti jelas disebutkan, si raja iblis plus malaikat-malaikatnya itu dikalahkan 'hanya' oleh seorang mailakat. bener?"
"kan sudah jelas gitu. masak tanya lagi sih.."
"cuman mempertegas saja."
"terus maksud sampeyan?"
"cuman aneh saja.."
"anehnya?"
semar diam sesaat. lantas dari bibir ndowernya terucap, "lha iya, seorang malaikat saja mampu mengalahkan raja iblis beserta tentaranya, tapi gimana mungkin junjungan sampeyan yang katanya anak Sang Pencipta dan bahkan sampeyan anggap Yang Maha Kuasa dapat 'dikerjai' sedemikian rupa oleh seorang iblis saja?" kata semar dengan santainya.
"wahh.. kurang ajar, saya masuk lubang lagi nih..," pikir sang supervisor geram...
"oke kita perjelas lagi, masih dalam primbon jejadian, seperti yang telah saya kutipkan, disebutkan seperti berikut:
pertanyaan saya simpel saja, jika ular dalam kalimat dalam kalimat di atas adalah ular beneran, apakah dulunya ular itu berjalan tegak?3:14 Lalu berfirmanlah Sang Pencipta kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
lalu, jika ular dalam kalimat itu dimaksudkan sebagai setan, apakah saat ini si ndemit itu jalannya merayap?
"kan saya sudah bilang, itu cuman perumpamaan saja.."
"oke..oke.. mungkin saya yang ngeyel. tapi jika menurut sampeyan sendiri bagaimana?"
"saya kan juga sudah bilang, tidak semua kalimat dalam primbon itu harus ditafsirkan, adakalanya harus diterima apa adanya.."
"baiklah. point pertama sudah kita dapat, bahwa kata 'ular' dalam kalimat tersebut adalah kiasan, yang merujuk pada ndemit atau setan..."
"betul."
"saya ndak akan nanya dalilnya, karena sampeyan pasti akan merujuk pada:
dengan jelas disebutkan 'ular tua' itu adalah iblis.Wangsit 12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
"ya. bener. terus?"
"sekarang kita lihat yang berikut:
bener kan?"Wangsit 20:1 Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya;
Wangsit 20:2 ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,
"betul. bahkan masih banyak yang merujuk kata 'ular' pada setan, dalam primbon saya."
"ya, saya juga pernah baca. sekarang, coba perhatikan kalimat ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. jelas, siapakah 'ia' dalam kalimat itu merujuk pada iblis kan?"
"betul. mungkin merujuk pada lucifer."
"oke, berarti jelas disebutkan, si raja iblis plus malaikat-malaikatnya itu dikalahkan 'hanya' oleh seorang mailakat. bener?"
"kan sudah jelas gitu. masak tanya lagi sih.."
"cuman mempertegas saja."
"terus maksud sampeyan?"
"cuman aneh saja.."
"anehnya?"
semar diam sesaat. lantas dari bibir ndowernya terucap, "lha iya, seorang malaikat saja mampu mengalahkan raja iblis beserta tentaranya, tapi gimana mungkin junjungan sampeyan yang katanya anak Sang Pencipta dan bahkan sampeyan anggap Yang Maha Kuasa dapat 'dikerjai' sedemikian rupa oleh seorang iblis saja?" kata semar dengan santainya.
"wahh.. kurang ajar, saya masuk lubang lagi nih..," pikir sang supervisor geram...
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
ndak mungkin, lha wong datang pake motor, masak pulang dlosoran..??Mencarikebenaran wrote:Bisa bisa tamunya Ki Semar nanti pulangnya pada dlosoran Ki....lanjut.
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
ULAR NAGA
dua malam tamu semar tidak datang. menurut kabar berita, saat pulang terakir kalinya dari rumah semar, motor yang dinaiki mereka berdua mogok. jadi mereka harus gantian nyurung (mendorong) sampai rumah. sangat mungkin mereka kelelahan dan kakinya linu-linu, karena jalanan desa semar hanyalah aspal murahan, banyak lubang, banyak tahi kebo bertebaran, dan sedikit naik turun.
malam itu, mereka datang ke rumah semar dengan wajah masih babak belur. rupanya, kabar mogoknya motor mereka itu cuman fitnah. yang bener adalah, tanpa sengaja mereka terperosok dalam lubang dan mereka jatuh tersungkur (dlosoran) di jalanan....
seperti biasa, setelah berbasa-basi sedikit, semar memulai obrolan ngalor-ngidulnya. "kenapa kata 'ular' sering dipakai dalam primbon sampeyan?"
"itu karena ular melambangkan kejahatan," jawab tamunya cekatan.
"itu kan menurut primbon sampeyan...?"
"bener."
"kalau menurut medis lain lho.. malah jadi dijadikan lambang segala.."
"ah. sampeyan bisa saja...." jawab sang tamu sambil meringis menahan perih di wajahnya..
"oke, kali ini kita ndak usah serius. dalam primbon sampeyan menyebut kata 'naga' atau 'ular naga' beberapa kali. benarkah ular naga itu memang bener-bener ada?"
"mana saya tahu. itu kan cuman cerita. bisa jadi bener atau bisa jadi tidak ada."
"setidaknya, kata 'naga' dalam primbon sampeyan disebutkan sebanyak 22 kali. terlepas itu cerita khayal atau bener, 'naga' dalam primbon sampeyan itu juga memiliki 'kursi' sendiri kan?"
"betul."
"beda menurut sampeyan beda pula menurut orang-orang yang mengarang primbon sampeyan itu..
"maksudnya?"
"mereka yakin bahwa ular naga, ular naga terbang, juga ular naga penghuni lautan, itu bukanlah mitos belaka, tapi menganggapnya benar-benar ada."
"wahh.. mana buktiya??"
"bukti secara jelas sih memang ndak ada, kalaulah ada mungkin cuman samar-samar. tapi logikanya, ketika seseorang menceritakan tentang sesuatu yang diyakini ada, hanya ada sedikit kemungkinan, yaitu memang bener-bener ada atau karena kisah itu sudah bener-bener mendarah daging. contoh gampang, apakah tokoh kurcaci yang suka membagi-bagikan hadiah pada hari, yang menurut sampeyan, hari kelahiran junjungan sampeyan itu bener-bener nyata?"
"mmm... ya..ya.. mungkin memang gitu.."
"jadi, menurut saya, sampeyanlah yang seharusnya proaktif untuk membuktikan bahwa ular naga, ular naga terbang, juga ular naga penghuni lautan itu adalah binatang yang pernah hidup pada jaman dahulu.."
"wah, gimana ya.."
"ndak usah bingung, gitu. bisa jadi, apa yang dikatakan sebagai ular naga itu adalah makhluk-makhluk besar yang hidup jaman prasejarah, seperti halnya dinosaurus..."
"mungkin saja.."
"gitu dong.. gak usang tegang. kita kan cuman ngobrol santai saja.."
"ya deh.."
dua malam tamu semar tidak datang. menurut kabar berita, saat pulang terakir kalinya dari rumah semar, motor yang dinaiki mereka berdua mogok. jadi mereka harus gantian nyurung (mendorong) sampai rumah. sangat mungkin mereka kelelahan dan kakinya linu-linu, karena jalanan desa semar hanyalah aspal murahan, banyak lubang, banyak tahi kebo bertebaran, dan sedikit naik turun.
malam itu, mereka datang ke rumah semar dengan wajah masih babak belur. rupanya, kabar mogoknya motor mereka itu cuman fitnah. yang bener adalah, tanpa sengaja mereka terperosok dalam lubang dan mereka jatuh tersungkur (dlosoran) di jalanan....
seperti biasa, setelah berbasa-basi sedikit, semar memulai obrolan ngalor-ngidulnya. "kenapa kata 'ular' sering dipakai dalam primbon sampeyan?"
"itu karena ular melambangkan kejahatan," jawab tamunya cekatan.
"itu kan menurut primbon sampeyan...?"
"bener."
"kalau menurut medis lain lho.. malah jadi dijadikan lambang segala.."
"ah. sampeyan bisa saja...." jawab sang tamu sambil meringis menahan perih di wajahnya..
"oke, kali ini kita ndak usah serius. dalam primbon sampeyan menyebut kata 'naga' atau 'ular naga' beberapa kali. benarkah ular naga itu memang bener-bener ada?"
"mana saya tahu. itu kan cuman cerita. bisa jadi bener atau bisa jadi tidak ada."
"setidaknya, kata 'naga' dalam primbon sampeyan disebutkan sebanyak 22 kali. terlepas itu cerita khayal atau bener, 'naga' dalam primbon sampeyan itu juga memiliki 'kursi' sendiri kan?"
"betul."
"beda menurut sampeyan beda pula menurut orang-orang yang mengarang primbon sampeyan itu..
"maksudnya?"
"mereka yakin bahwa ular naga, ular naga terbang, juga ular naga penghuni lautan, itu bukanlah mitos belaka, tapi menganggapnya benar-benar ada."
"wahh.. mana buktiya??"
"bukti secara jelas sih memang ndak ada, kalaulah ada mungkin cuman samar-samar. tapi logikanya, ketika seseorang menceritakan tentang sesuatu yang diyakini ada, hanya ada sedikit kemungkinan, yaitu memang bener-bener ada atau karena kisah itu sudah bener-bener mendarah daging. contoh gampang, apakah tokoh kurcaci yang suka membagi-bagikan hadiah pada hari, yang menurut sampeyan, hari kelahiran junjungan sampeyan itu bener-bener nyata?"
"mmm... ya..ya.. mungkin memang gitu.."
"jadi, menurut saya, sampeyanlah yang seharusnya proaktif untuk membuktikan bahwa ular naga, ular naga terbang, juga ular naga penghuni lautan itu adalah binatang yang pernah hidup pada jaman dahulu.."
"wah, gimana ya.."
"ndak usah bingung, gitu. bisa jadi, apa yang dikatakan sebagai ular naga itu adalah makhluk-makhluk besar yang hidup jaman prasejarah, seperti halnya dinosaurus..."
"mungkin saja.."
"gitu dong.. gak usang tegang. kita kan cuman ngobrol santai saja.."
"ya deh.."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
RACUN ULAR
"nah, sekarang ngomong sedikit serius. sedikit saja.. jangan banyak-banyak. saya tanya, apakah menurut sampeyan, sampeyan berdua adalah orang yang bener-bener taat?"
"maksud sampeyan?" jawab penjual sabun.
"maksud saya, apakah sampeyan bener-bener orang yang taat pada junjungan sampeyan?"
"ooo.. kalau itu jelas. memang kenapa?" ganti sang supervisor membalas omongan semar.
"bagaimana kalau kita tes?"
"tes? tes bagaimana?" jawab mereka berdua serempak.
"kalau sampeyan bener-bener taat, saya cuman pengin tahu saja, kira-kira sampeyan mati ndak kalau minum racun ular piaraan saya...."
buru-buru penjual sabun menjawab, "wahhh.. gila... ndak mau ah.."
"harusnya sampeyan berani, wong katanya, sampeyan orang yang taat..?"
"tapi kalu ngetesnya dengan cara itu, mana ada orang yang mau..?" kata supervisornya kalem.
"saya jamin deh. kalau sampeyan bener-bener taat, pasti sampeyan akan slamet.."
"emoh! ndak usah ngrayu-ngrayu gitu ah.."
"yo wis kalau ndak mau..."
"makin gendeng saja nih orang..." kata penjual sabun dan supervisor dalam hati..
"nah, sekarang ngomong sedikit serius. sedikit saja.. jangan banyak-banyak. saya tanya, apakah menurut sampeyan, sampeyan berdua adalah orang yang bener-bener taat?"
"maksud sampeyan?" jawab penjual sabun.
"maksud saya, apakah sampeyan bener-bener orang yang taat pada junjungan sampeyan?"
"ooo.. kalau itu jelas. memang kenapa?" ganti sang supervisor membalas omongan semar.
"bagaimana kalau kita tes?"
"tes? tes bagaimana?" jawab mereka berdua serempak.
"kalau sampeyan bener-bener taat, saya cuman pengin tahu saja, kira-kira sampeyan mati ndak kalau minum racun ular piaraan saya...."
buru-buru penjual sabun menjawab, "wahhh.. gila... ndak mau ah.."
"harusnya sampeyan berani, wong katanya, sampeyan orang yang taat..?"
"tapi kalu ngetesnya dengan cara itu, mana ada orang yang mau..?" kata supervisornya kalem.
"saya jamin deh. kalau sampeyan bener-bener taat, pasti sampeyan akan slamet.."
"emoh! ndak usah ngrayu-ngrayu gitu ah.."
"yo wis kalau ndak mau..."
"makin gendeng saja nih orang..." kata penjual sabun dan supervisor dalam hati..
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:ndak mungkin, lha wong datang pake motor, masak pulang dlosoran..??Mencarikebenaran wrote:Bisa bisa tamunya Ki Semar nanti pulangnya pada dlosoran Ki....lanjut.
Terbukti kan...pulangnya dlosoran babak belur...lanjuuttt Ki
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
harus saya akui, nubuatan sampeyan emang jitu..!Mencarikebenaran wrote:mistik6666 wrote:ndak mungkin, lha wong datang pake motor, masak pulang dlosoran..??Mencarikebenaran wrote:Bisa bisa tamunya Ki Semar nanti pulangnya pada dlosoran Ki....lanjut.
Terbukti kan...pulangnya dlosoran babak belur...lanjuuttt Ki
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
KAIN: Sang Perjaka Tua
"sebagai pembukaan, saya ajukan pertanyaan guuuampang. sebelum adam dan hawa punya anak, menurut sampeyan, adakah manusia lain selain mereka berdua?"
"wahh.. jangan-jangan sampeyan mau mengatakan kalau manusia itu dari monyet?"
"ah tidak, sama sekali tidak."
"lantas, kenapa pertanyaan sampeyan menjurus-menjurus ke arah darwinisme gitu?"
"siapa yang menjurus. saya kan cuman tanya, menurut sampeyan, adakah manusia lain selain mereka berdua?"
"pertanyaan ini harus saya jawab dengan dalil apa?"
"lhaa gimana sih. emangnya kita sedang membahas apa?"
"primbon saya."
"lha iya. makanya, dalilnya juga dari situ."
"kalau menurut primbon saya, sebelum Kain dilahirkan, tidak ada orang lain selain mereka berdua."
"yakin?"
"ya jelas yakin dong. kenapa tidak harus yakin?"
"oke, mari kita bahas pelan-pelan."
"silahkan."
"saya tidak akan bertanya siapa istri Kain, karena biasanya akan ada jawaban begini:
"lha sudah jelas gitu, apa lagi yang mau dibahas?"
"coba amati dalil berikut:
"seharusnya orang."
"lha orang yang dimaksud manusia atau bukan?"
"mestinya manusia."
"logika saya yang cuman modal dengkul ini, kalau Kain takut di bunuh oleh orang lain, maka timbul pertanyaan: apakah orang lain yang dimaksudkan itu adalah adam dan hawa, orang tuanya sendiri?"
"mmm.. mungkin saja."
"sebagai pembukaan, saya ajukan pertanyaan guuuampang. sebelum adam dan hawa punya anak, menurut sampeyan, adakah manusia lain selain mereka berdua?"
"wahh.. jangan-jangan sampeyan mau mengatakan kalau manusia itu dari monyet?"
"ah tidak, sama sekali tidak."
"lantas, kenapa pertanyaan sampeyan menjurus-menjurus ke arah darwinisme gitu?"
"siapa yang menjurus. saya kan cuman tanya, menurut sampeyan, adakah manusia lain selain mereka berdua?"
"pertanyaan ini harus saya jawab dengan dalil apa?"
"lhaa gimana sih. emangnya kita sedang membahas apa?"
"primbon saya."
"lha iya. makanya, dalilnya juga dari situ."
"kalau menurut primbon saya, sebelum Kain dilahirkan, tidak ada orang lain selain mereka berdua."
"yakin?"
"ya jelas yakin dong. kenapa tidak harus yakin?"
"oke, mari kita bahas pelan-pelan."
"silahkan."
"saya tidak akan bertanya siapa istri Kain, karena biasanya akan ada jawaban begini:
menurut sampeyan, sepaham ndak dengan pendapat kawan sampeyan tersebut?"Mari perhatikan Jejadian 5:1-5. Dalam Jejadian 5:4: ”Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.” Ini menjelaskan bahwa sesudah Adam memperanakkan Set (anaknya yang ketiga selain Kain dan Habel yang akhirnya mati dibunuh Kain), Adam atau manusia itu masih hidup selama 800 tahun dan ia mempunyai anak-anak lelaki dan perempuan dari Hawa.
Dari ayat ini, kita tahu bahwa anak Adam bukan tiga, namun lebih dari 3 atau sekurang-kurangnya Adam mempunyai 5 orang anak. Nah, disebutkan pula dalam ayat itu bahwa Adam mempunyai anak perempuan. Jadi kita dapat menafsirkan bahwa istri Kain ialah saudara perempuannya sendiri, yaitu anak perempuan dari Adam dan Hawa.
"lha sudah jelas gitu, apa lagi yang mau dibahas?"
"coba amati dalil berikut:
kata barangsiapa dalam dalil di atas, mengacu pada orang ataukah pada binatang?"4:14 Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."
4:15 Firman Sang Pencipta kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian Sang Pencipta menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.
"seharusnya orang."
"lha orang yang dimaksud manusia atau bukan?"
"mestinya manusia."
"logika saya yang cuman modal dengkul ini, kalau Kain takut di bunuh oleh orang lain, maka timbul pertanyaan: apakah orang lain yang dimaksudkan itu adalah adam dan hawa, orang tuanya sendiri?"
"mmm.. mungkin saja."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:harus saya akui, nubuatan sampeyan emang jitu..!Mencarikebenaran wrote:mistik6666 wrote:ndak mungkin, lha wong datang pake motor, masak pulang dlosoran..??Mencarikebenaran wrote:Bisa bisa tamunya Ki Semar nanti pulangnya pada dlosoran Ki....lanjut.
Terbukti kan...pulangnya dlosoran babak belur...lanjuuttt Ki
Ki Semar...percaya sama saya kalo dua tamunya itu lebih senang disuruh dlosoran untuk kedua kalinya daripada dibilang taat sama junjungannya terus minum obat kuat dari Cobra dari Ki semar itu.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
KAIN: Sang Perjaka Tua
"mari kita sandingkan dengan primbon versi bule,
"mmm.. seharusnya sampeyan ndak boleh langsung nge-klaim gitu dong.."
"oke, saya akui kalau saya ndak pinter soal olah bahasa. tapi, saya merasa bahwa siapapun penulis primbon sampeyan jelas ndak ngerti dengan baik bagaimana cara menuliskan kata ganti orang.. he..he.."
"sok tahu ah pak semar."
"cuman sedikit bercanda, biar ndak terlalu tegang.. nah..yang justru lebih nyleneh lagi adalah terjemahan primbon sampeyan itu dalam bahasa gaul, coba lihat
"hhmmm.. iya ya.. bener-bener botol tuh penerjemahnya.."
"sampeyan yang bilang lho. bukan saya.."
"padahal yang dimaksud kan jumlah pembalasan kok jadi jumlah orang.. gimana seih.. malu-maluin aja..."
"kembali ke persoalan Kain. dalam Jejadian 5:4 disebutkan bahwa saat Set, anak ketiga Adam-Hawa, lahir pada saat usia Adam 130 tahun. jika saya boleh berandai-andai, kalaulah saat Hawa melahirkan Kain berusia 20 tahun, kemungkinan bisa lebih atau kurang, maka saat itu usia Kain sekitar 110 tahun. itu artinya, Kain telah menjadi jejaka tua saat adiknya, Set dilahirkan."
"ah, belum tentu juga pak semar, sebab jika dilihat dari usia orang-orang jaman dahulu yang rata-rata berumur panjang, usia segitu bisa saja masih dianggap muda."
"ya, betul. tapi, jika dibandingkan dengan usia orang tuanya saat memperanakkan dirinya, maka klaim saya tidak terlalu berlebihan bukan?"
"eemmm.. bener juga.."
coba sekarang cermati kalimat berikut
"kalau mencermati kalimat tersebut, kemungkinan sih tetap ada."
"jika ada kemungkinan ke arah sana, apakah ada juga kemungkinan bahwa Kain menikahi kakak perempuannya?"
"wahh.. setahu saya ndak bisa, biasanya pihak perempuannya kan lebih muda..."
"jadi kemungkinan yang saya ajukan gugur. begitukah?"
"saya yakin begitu."
"oke, dengan demikian, harus ada kemungkinan lain yang dimunculkan. jika istri Kain bukanlah kakak kandungnya, maka satu-satunya kemungkinan adalah adiknya."
"saya rasa hanya itu kemungkinannya. lebih tepatnya, adalah anak-anak Adam-Hawa sesudah Set lahir."
"nah, sekarang coba kembali ke pertanyaan saya yang di atas, kalau Kain takut di bunuh oleh orang lain setelah membunuh adik laki-lakinya, maka timbul pertanyaan: apakah orang lain yang dimaksudkan itu orang tuanya sendiri?"
"jawaban saya pun tetap sama. mungkin saja."
"mari kita sandingkan dengan primbon versi bule,
kata anyone artinya adalah siapapun, senada dengan barangsiapa. kata siapapun jelas mengacu pada obyek yang tidak pasti, tanpa membatasi jumlahnya. bisa saja orang tuanya atau bisa juga orang lain selain orang tuanya."VJKN And the LORD said to him, "Therefore, whoever kills Cain, vengeance shall be taken on him sevenfold." And the LORD set a mark on Cain, lest anyone finding him should kill him.
"mmm.. seharusnya sampeyan ndak boleh langsung nge-klaim gitu dong.."
"oke, saya akui kalau saya ndak pinter soal olah bahasa. tapi, saya merasa bahwa siapapun penulis primbon sampeyan jelas ndak ngerti dengan baik bagaimana cara menuliskan kata ganti orang.. he..he.."
"sok tahu ah pak semar."
"cuman sedikit bercanda, biar ndak terlalu tegang.. nah..yang justru lebih nyleneh lagi adalah terjemahan primbon sampeyan itu dalam bahasa gaul, coba lihat
lhaahhh.. di situ malah dengan jelas disebutkan ada tujuh orang.."SIB Tetapi Sang Pencipta berkata, "Tidak. Kalau engkau dibunuh, maka sebagai pembalasan, tujuh orang termasuk pembunuhmu itu akan dibunuh juga." Kemudian Sang Pencipta menaruh tanda pada Kain supaya siapa saja yang bertemu dengan dia jangan membunuhnya.
"hhmmm.. iya ya.. bener-bener botol tuh penerjemahnya.."
"sampeyan yang bilang lho. bukan saya.."
"padahal yang dimaksud kan jumlah pembalasan kok jadi jumlah orang.. gimana seih.. malu-maluin aja..."
"kembali ke persoalan Kain. dalam Jejadian 5:4 disebutkan bahwa saat Set, anak ketiga Adam-Hawa, lahir pada saat usia Adam 130 tahun. jika saya boleh berandai-andai, kalaulah saat Hawa melahirkan Kain berusia 20 tahun, kemungkinan bisa lebih atau kurang, maka saat itu usia Kain sekitar 110 tahun. itu artinya, Kain telah menjadi jejaka tua saat adiknya, Set dilahirkan."
"ah, belum tentu juga pak semar, sebab jika dilihat dari usia orang-orang jaman dahulu yang rata-rata berumur panjang, usia segitu bisa saja masih dianggap muda."
"ya, betul. tapi, jika dibandingkan dengan usia orang tuanya saat memperanakkan dirinya, maka klaim saya tidak terlalu berlebihan bukan?"
"eemmm.. bener juga.."
coba sekarang cermati kalimat berikut
meskipun tidak disebutkan secara pasti, adakah kemungkinan Adam-Hawa telah mempunyai anak perempuan sebelum punya momongan laki-laki, yaitu Kain?"4:1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan Sang Pencipta."
"kalau mencermati kalimat tersebut, kemungkinan sih tetap ada."
"jika ada kemungkinan ke arah sana, apakah ada juga kemungkinan bahwa Kain menikahi kakak perempuannya?"
"wahh.. setahu saya ndak bisa, biasanya pihak perempuannya kan lebih muda..."
"jadi kemungkinan yang saya ajukan gugur. begitukah?"
"saya yakin begitu."
"oke, dengan demikian, harus ada kemungkinan lain yang dimunculkan. jika istri Kain bukanlah kakak kandungnya, maka satu-satunya kemungkinan adalah adiknya."
"saya rasa hanya itu kemungkinannya. lebih tepatnya, adalah anak-anak Adam-Hawa sesudah Set lahir."
"nah, sekarang coba kembali ke pertanyaan saya yang di atas, kalau Kain takut di bunuh oleh orang lain setelah membunuh adik laki-lakinya, maka timbul pertanyaan: apakah orang lain yang dimaksudkan itu orang tuanya sendiri?"
"jawaban saya pun tetap sama. mungkin saja."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
KAIN: Sang Perjaka Tua
"oke, sekarang kita ngomongin soal kemungkinan-kemungkinan. pertama, Sang Pencipta tentu tidak akan menyebut Adam-Hawa sebagai 'orang lain' tapi 'orang tua' atau kata pengganti semacamnya. kedua, jika orang lain yang dimaksudkan itu adalah Adam-Hawa, maka mereka berdua harus berhadapan dengan 'kemurkaan' Sang Pencipta untuk kedua kalinya setelah melanggar perintah di taman Eden dan perintah untuk beranak pinak-beranak cucu bukan malah membunuh anaknya. ketiga, jika memang tidak ada orang lain selain mereka bertiga, kenapa pula Sang Pencipta 'harus' susah payah memberi tanda pada Kain agar bisa dikenali 'orang lain' itu? apakah orang tuanya sendiri tidak bisa mengenali anaknya? keempat, sebagai orang tua, tentunya Adam-Hawa pun pasti akan berpikir ulang jika memang berniat membunuh Kain. pertanyaannya sekarang, apakah empat kemungkinan yang saya ajukan itu masuk akal atau tidak?"
"masuk akal juga sih."
"jadi, secara samar-samar sampeyan sudah bisa meraba, bahwa ada 'orang lain' selain mereka bertiga. benar demikian?"
"sepertinya begitu."
"cerita dalam Jejadian 4:14 itu terjadi sebelum atau sesudah Set lahir?"
"sebelum."
"menurut sampeyan, ada benang merah yang bisa dilihat ndak?"
"mmm... jika memang ada 'orang lain' selain mereka bertiga, Kain tidak harus menunggu sampai punya adik perempuan untuk nikah."
"tepat."
"lantas, siapa dong 'orang lain' yang dimaksudkan itu?"
"soal ini memang merupakan teka-teki besar, yang mungkin akan berlaku sepanjang jaman jika tidak arif dalam memahaminya."
suasana sesaat menjadi hening. lantas, semar melanjutkan perkataannya, "dalam menjawab persoalan ini, saya rasa semua orang juga hanya bisa mengajukan berdasar kemungkinan-kemungkinan, karena hanya menggunakan satu referensi saja."
"jika menurut referensi pak semar bagaimana?"
"bukannya saya ndak mau jawab, tapi seperti yang telah kita sepakati sejak awal, kita tidak akan memakai referensi lain selain primbon sampeyan sendiri."
"kalau saya memaksa?"
"okelah. tapi saya tidak akan memberikan dalil, hanya paparan atau pertanyaan-pertanyaan saja. bagaimana?"
"mmm.. baiklah. saya setuju."
"banyak diantara rekan-rekan sampeyan, yang saat ini justru semakin berani 'menyangkal' bahwa manusia pertama dalam primbon Jejadian itu adalah Adam setelah mengalami kebuntuan dalam menjawab berbagai persoalan yang semakin berdesingan seperti peluru, dan tentunya setelah memberanikan diri membaca referensi selain primbon yang tiap hari dipegangnya."
"maksud sampeyan?"
"saat ini, dengan semakin banyaknya perbincangan seperti yang kita lakukan ini, kawan-kawan sampeyan justru semakin banyak yang berani terbuka untuk menerima kenyataan bahwa antara dogma dan sains itu seringkali tidak bisa dipaksa untuk berdamai."
"mmm.. tegasnya gimana?"
"seperti persoalan yang kita bahas ini. pada satu sisi, sampeyan disuruh percaya bahwa pada saat itu hanya ada 3 orang di muka bumi, sebab yang satu sudah dibunuh. namun ternyata, meski samar primbon sampeyan telah memberikan sinyal yang berbeda yang sengaja atau tidak di 'paksa' untuk terus mengikuti kemauan penafsir. sampai pada akhirnya, pemikiran para penafsir itu mulai berubah dan kembali menggali dan mencari-cari apa yang tersamar itu."
"misalnya seperti kata barangsiapa dalam Jejadian 4:14-15 itu kan?"
"bener."
"lalu, apakah sampeyan sendiri meyakini kalau manusia dalam Jejadian 1 itu adalah Adam?"
"jika saya berbicara berdasar primbon sampeyan, maka saya yakin kalau manusia yang diciptakan dalam Jejadian 1:27 adalah Adam."
"kronologisnya bagaimana?"
"wah, harusnya justru sampeyan yang mesti memaparkan. kok malah saya yang mesti melakukan..."
"ya ndak apa-apa dong pak semar. masak sekedar sharing ndak boleh..."
"ya boleh sih... oke deh, saya coba mengurai. sebagian besar, dan bahkan mungkin seluruh kawan sampeyan percaya bahwa Jejadian 2 adalah paparan dan atau penjelasan dari Jejadian 1. dengan demikian, tidak usah dijelaskan panjang lebarpun semua juga yakin kalau manusia yang dimaksud dalam Jejadian 1 dan Jejadian 2 adalah manusia yang sama. bukankah begitu?"
"ya. terus.."
"Jejadian 2:8 dan 2:15 mengatakan bahwa manusia yang telah diciptakan itu selanjutnya di tempatkan di Eden. menurut sampeyan, 2:15 merupakan kelanjutan dan atau penjelas dari 2:8 atau kisah yang berdiri sendiri?"
"kelanjutan. sebab kalau berdiri sendiri maka akan ada 2 manusia yang tercipta dari tanah yang ditempatkan di Eden."
"selanjutnya, cerita dalam Jejadian 3 terjadi di mana?"
"Eden."
"merujuk pada Jejadian 2, ada berapa orang yang ada di Eden?"
"dua orang. satu orang manusia yang tercipta dari tanah, sedangkan satunya yang tercipta dar tulang rusuk manusia yang tercipta dari tanah itu."
"jadi, manusia yang dimaksud Jejadian 1, 2 dan 3 merujuk merujuk pada orang yang sama bukan?"
"ya."
"siapakah nama istri dari manusia yang tercipta dari tanah itu?"
"dia ngasih nama Hawa."
"apa yang terjadi setelah kedua manusia di Eden itu melanggar larangan?"
"diusir keluar."
"nah mari melihat 4:1, siapa nama istri manusia yang ada di situ?"
"Hawa."
"apakah Hawa dalam 3:20 dan 4:1 adalah Hawa yang sama?"
"emmm mungkin sama."
"lhhahhh kok ndak yakin gitu. jika bercermin dari primbon sampeyan, maka sosok Hawa dalam 4:1 dan 3:20 itu adalah sosok yang sama persis."
"kenapa sampeyan yakin?"
"coba tengok
"sepertinya, memang begitu."
"jadi kesimpulannya, jika sampeyan meragukan bahwa sosok manusia dalam Jejadian 1 itu bukanlah Adam, maka sampeyan justru 'menyangkal' primbon sampeyan sendiri. bukankah begitu."
"saya rasa iya..."
"oke, sekarang kita ngomongin soal kemungkinan-kemungkinan. pertama, Sang Pencipta tentu tidak akan menyebut Adam-Hawa sebagai 'orang lain' tapi 'orang tua' atau kata pengganti semacamnya. kedua, jika orang lain yang dimaksudkan itu adalah Adam-Hawa, maka mereka berdua harus berhadapan dengan 'kemurkaan' Sang Pencipta untuk kedua kalinya setelah melanggar perintah di taman Eden dan perintah untuk beranak pinak-beranak cucu bukan malah membunuh anaknya. ketiga, jika memang tidak ada orang lain selain mereka bertiga, kenapa pula Sang Pencipta 'harus' susah payah memberi tanda pada Kain agar bisa dikenali 'orang lain' itu? apakah orang tuanya sendiri tidak bisa mengenali anaknya? keempat, sebagai orang tua, tentunya Adam-Hawa pun pasti akan berpikir ulang jika memang berniat membunuh Kain. pertanyaannya sekarang, apakah empat kemungkinan yang saya ajukan itu masuk akal atau tidak?"
"masuk akal juga sih."
"jadi, secara samar-samar sampeyan sudah bisa meraba, bahwa ada 'orang lain' selain mereka bertiga. benar demikian?"
"sepertinya begitu."
"cerita dalam Jejadian 4:14 itu terjadi sebelum atau sesudah Set lahir?"
"sebelum."
"menurut sampeyan, ada benang merah yang bisa dilihat ndak?"
"mmm... jika memang ada 'orang lain' selain mereka bertiga, Kain tidak harus menunggu sampai punya adik perempuan untuk nikah."
"tepat."
"lantas, siapa dong 'orang lain' yang dimaksudkan itu?"
"soal ini memang merupakan teka-teki besar, yang mungkin akan berlaku sepanjang jaman jika tidak arif dalam memahaminya."
suasana sesaat menjadi hening. lantas, semar melanjutkan perkataannya, "dalam menjawab persoalan ini, saya rasa semua orang juga hanya bisa mengajukan berdasar kemungkinan-kemungkinan, karena hanya menggunakan satu referensi saja."
"jika menurut referensi pak semar bagaimana?"
"bukannya saya ndak mau jawab, tapi seperti yang telah kita sepakati sejak awal, kita tidak akan memakai referensi lain selain primbon sampeyan sendiri."
"kalau saya memaksa?"
"okelah. tapi saya tidak akan memberikan dalil, hanya paparan atau pertanyaan-pertanyaan saja. bagaimana?"
"mmm.. baiklah. saya setuju."
"banyak diantara rekan-rekan sampeyan, yang saat ini justru semakin berani 'menyangkal' bahwa manusia pertama dalam primbon Jejadian itu adalah Adam setelah mengalami kebuntuan dalam menjawab berbagai persoalan yang semakin berdesingan seperti peluru, dan tentunya setelah memberanikan diri membaca referensi selain primbon yang tiap hari dipegangnya."
"maksud sampeyan?"
"saat ini, dengan semakin banyaknya perbincangan seperti yang kita lakukan ini, kawan-kawan sampeyan justru semakin banyak yang berani terbuka untuk menerima kenyataan bahwa antara dogma dan sains itu seringkali tidak bisa dipaksa untuk berdamai."
"mmm.. tegasnya gimana?"
"seperti persoalan yang kita bahas ini. pada satu sisi, sampeyan disuruh percaya bahwa pada saat itu hanya ada 3 orang di muka bumi, sebab yang satu sudah dibunuh. namun ternyata, meski samar primbon sampeyan telah memberikan sinyal yang berbeda yang sengaja atau tidak di 'paksa' untuk terus mengikuti kemauan penafsir. sampai pada akhirnya, pemikiran para penafsir itu mulai berubah dan kembali menggali dan mencari-cari apa yang tersamar itu."
"misalnya seperti kata barangsiapa dalam Jejadian 4:14-15 itu kan?"
"bener."
"lalu, apakah sampeyan sendiri meyakini kalau manusia dalam Jejadian 1 itu adalah Adam?"
"jika saya berbicara berdasar primbon sampeyan, maka saya yakin kalau manusia yang diciptakan dalam Jejadian 1:27 adalah Adam."
"kronologisnya bagaimana?"
"wah, harusnya justru sampeyan yang mesti memaparkan. kok malah saya yang mesti melakukan..."
"ya ndak apa-apa dong pak semar. masak sekedar sharing ndak boleh..."
"ya boleh sih... oke deh, saya coba mengurai. sebagian besar, dan bahkan mungkin seluruh kawan sampeyan percaya bahwa Jejadian 2 adalah paparan dan atau penjelasan dari Jejadian 1. dengan demikian, tidak usah dijelaskan panjang lebarpun semua juga yakin kalau manusia yang dimaksud dalam Jejadian 1 dan Jejadian 2 adalah manusia yang sama. bukankah begitu?"
"ya. terus.."
"Jejadian 2:8 dan 2:15 mengatakan bahwa manusia yang telah diciptakan itu selanjutnya di tempatkan di Eden. menurut sampeyan, 2:15 merupakan kelanjutan dan atau penjelas dari 2:8 atau kisah yang berdiri sendiri?"
"kelanjutan. sebab kalau berdiri sendiri maka akan ada 2 manusia yang tercipta dari tanah yang ditempatkan di Eden."
"selanjutnya, cerita dalam Jejadian 3 terjadi di mana?"
"Eden."
"merujuk pada Jejadian 2, ada berapa orang yang ada di Eden?"
"dua orang. satu orang manusia yang tercipta dari tanah, sedangkan satunya yang tercipta dar tulang rusuk manusia yang tercipta dari tanah itu."
"jadi, manusia yang dimaksud Jejadian 1, 2 dan 3 merujuk merujuk pada orang yang sama bukan?"
"ya."
"siapakah nama istri dari manusia yang tercipta dari tanah itu?"
"dia ngasih nama Hawa."
"apa yang terjadi setelah kedua manusia di Eden itu melanggar larangan?"
"diusir keluar."
"nah mari melihat 4:1, siapa nama istri manusia yang ada di situ?"
"Hawa."
"apakah Hawa dalam 3:20 dan 4:1 adalah Hawa yang sama?"
"emmm mungkin sama."
"lhhahhh kok ndak yakin gitu. jika bercermin dari primbon sampeyan, maka sosok Hawa dalam 4:1 dan 3:20 itu adalah sosok yang sama persis."
"kenapa sampeyan yakin?"
"coba tengok
kata dibuat dalam kalimat di atas, menurut saya senilai dengan kata diciptakan. setuju ndak?"5:1 Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Sang Pencipta, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Sang Pencipta;
"sepertinya, memang begitu."
"jadi kesimpulannya, jika sampeyan meragukan bahwa sosok manusia dalam Jejadian 1 itu bukanlah Adam, maka sampeyan justru 'menyangkal' primbon sampeyan sendiri. bukankah begitu."
"saya rasa iya..."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
KAIN: Sang Perjaka Tua
"sekarang coba sampeyan pikirkan masak-masak, jika manusia dalam kisah Jejadian 1-4 itu bener Adam si manusia pertama, lantas darimana asalnya dan siapa yang dimaksud barangsiapa dalam Jejadian 4:14-15 itu?"
"terus terang saya bingung. tolong kasih tahu dong pak semar.."
"begini, seandainya primbon sampeyan tidak 'malu' mengakui dan berani mengatakan bahwa Adam memiliki anak perempuan sebelum kelahiran Set, maka tidak akan timbul 'kekacauan' seperti yang kita bahas itu."
"jelasnya bagaimana?"
"pertama, soal istri Kain. pada saat Kain membunuh Habel dan bercakap-cakap dengan Sang Pencipta, Set jelas belum lahir. Lalu Kain pergi berkelanan dan kemudian menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. Tidak ada penjelasan dengan siapa Kain pergi, tapi kemudian Kain bersetubuh dengan istrinya, dan lahirlah Henokh.
pada waktu yang hampir sama, atau tidak lama setelah persetubuhan Kain dan istrinya, Adam bersetubuh pula dengan isterinya dan kemudian lahirlah Set. jika dicermati, dan tentunya jika mau jujur, ternyata Kain telah bersetubuh dengan istrinya, sebelum Set lahir...
"???"
"sekarang coba sampeyan pikirkan masak-masak, jika manusia dalam kisah Jejadian 1-4 itu bener Adam si manusia pertama, lantas darimana asalnya dan siapa yang dimaksud barangsiapa dalam Jejadian 4:14-15 itu?"
"terus terang saya bingung. tolong kasih tahu dong pak semar.."
"begini, seandainya primbon sampeyan tidak 'malu' mengakui dan berani mengatakan bahwa Adam memiliki anak perempuan sebelum kelahiran Set, maka tidak akan timbul 'kekacauan' seperti yang kita bahas itu."
"jelasnya bagaimana?"
"pertama, soal istri Kain. pada saat Kain membunuh Habel dan bercakap-cakap dengan Sang Pencipta, Set jelas belum lahir. Lalu Kain pergi berkelanan dan kemudian menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. Tidak ada penjelasan dengan siapa Kain pergi, tapi kemudian Kain bersetubuh dengan istrinya, dan lahirlah Henokh.
pada waktu yang hampir sama, atau tidak lama setelah persetubuhan Kain dan istrinya, Adam bersetubuh pula dengan isterinya dan kemudian lahirlah Set. jika dicermati, dan tentunya jika mau jujur, ternyata Kain telah bersetubuh dengan istrinya, sebelum Set lahir...
"???"
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
saya ndak tega untuk memaksanya.. lagipula saya kuatir, kalau saya masuk penjara gara-gara ular piaraan, trus yang narik becak saya (buat beli makan anak istri) siapa hayooo...Mencarikebenaran wrote:
Ki Semar...percaya sama saya kalo dua tamunya itu lebih senang disuruh dlosoran untuk kedua kalinya daripada dibilang taat sama junjungannya terus minum obat kuat dari Cobra dari Ki semar itu.
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:saya ndak tega untuk memaksanya.. lagipula saya kuatir, kalau saya masuk penjara gara-gara ular piaraan, trus yang narik becak saya (buat beli makan anak istri) siapa hayooo...Mencarikebenaran wrote:
Ki Semar...percaya sama saya kalo dua tamunya itu lebih senang disuruh dlosoran untuk kedua kalinya daripada dibilang taat sama junjungannya terus minum obat kuat dari Cobra dari Ki semar itu.
Lanjut Ki...kayaknya di primbonnya ada juga lho cerita naga bisa menyeret 1/3 bintang di langit, ck...ck...ck hebat lho primbonnya.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Lama nggak ngikutin dongengnya bro, bisa nggak dibikin sinopsisnya.... :study: :study: :study:
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14833
Registration date : 2010-04-16
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
emang ada, perlu diceritakan ndak ya..Mencarikebenaran wrote:mistik6666 wrote:saya ndak tega untuk memaksanya.. lagipula saya kuatir, kalau saya masuk penjara gara-gara ular piaraan, trus yang narik becak saya (buat beli makan anak istri) siapa hayooo...Mencarikebenaran wrote:
Ki Semar...percaya sama saya kalo dua tamunya itu lebih senang disuruh dlosoran untuk kedua kalinya daripada dibilang taat sama junjungannya terus minum obat kuat dari Cobra dari Ki semar itu.
Lanjut Ki...kayaknya di primbonnya ada juga lho cerita naga bisa menyeret 1/3 bintang di langit, ck...ck...ck hebat lho primbonnya.
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Page 3 of 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Page 3 of 5
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin