Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 39 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 39 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
+23
TANAH
DOMBA BERTARING SERIGALA
slamet
tantri
sabda alam
yesus jadi mualaf
Piss
lompoh
masnuntholab
yang berserah diri
kuku bima
mantabo!!
hamba tuhan
cooler
BOTELHEM
musicman
lihd
Mencarikebenaran
bayo_lubis
Gak_Mau_DiSembah
agus
adriejati
mistik6666
27 posters
Page 2 of 5
Page 2 of 5 • 1, 2, 3, 4, 5
PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
First topic message reminder :
DAFTAR ISI
PREAMBULE
Kecap nomer satu
Pawang Gendruwo
Sang pengikut wakil junjungan
Wujud Sang Pencipta: Manusia
Wujud Sang Pencipta: ROH
Tujuh Badan Wadag
Sepuluh Perintah Yang Terabaikan
Sang Anak Yang Lahir Dari Banyak Lelaki
"Kemampuan" Sang Pencipta yang unik dan menarik
Membaca pikiran Sang Pencipta
Wujud Sang Pencipta: ALIEN
Sang Pencipta VS ALIEN
Wangsit yang berbeda
Jasa sang pengkhianat
Makanan roh adalah ikan goreng!
Makanan roh adalah ikan goreng!: 2
Makanan roh adalah ikan goreng!: 3
Makanan roh adalah ikan goreng!: 4
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
Pembukaan
Informasi yang keliru
Dogma
Dongeng Penciptaan Langit dan Bumi
Nyambung gak nyambung
Bumi yang terang tanpa matahari
Lampu yang terlambat dinyalakan...
Mana yang lebih dulu diciptakan, siang-malam atau matahari?
6 x 24
Sang penguasa siang dan malam
BUAH SIMALAKAMA
BUAH SIMALAKAMA 2
INTERMEZZO: TERLAMBAT DATANG
MENGHITUNG HARI..
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 1
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 2
INTERMEZZO: Burung yang nggak boleh dipotong
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 3
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 1
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 2
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 3
ULAR BINATANG PALING CERDIK?
ULAR ATAUKAH "ULAR"
ULAR YANG BERJALAN TEGAK
ULAR NAGA
Reward bagi orang-orang yang taat
Sang Perjaka Tua-1
Sang Perjaka Tua-2
Sang Perjaka Tua-3
Sang Perjaka Tua-4
Sang Perjaka Tua-5
Anak-anak Sang Pencipta
Anak-anak Sang Pencipta-2
Anak-anak Sang Pencipta-3
Derajat Roh Suci
Derajat Roh Suci
Keajaiban Bahtera Nuh
--------------------
Pengumuman:
link-link cerita akan ditambahkan terus seiring bertambahnya cerita yang dituliskan..
DAFTAR ISI
PREAMBULE
Kecap nomer satu
Pawang Gendruwo
Sang pengikut wakil junjungan
Wujud Sang Pencipta: Manusia
Wujud Sang Pencipta: ROH
Tujuh Badan Wadag
Sepuluh Perintah Yang Terabaikan
Sang Anak Yang Lahir Dari Banyak Lelaki
"Kemampuan" Sang Pencipta yang unik dan menarik
Membaca pikiran Sang Pencipta
Wujud Sang Pencipta: ALIEN
Sang Pencipta VS ALIEN
Wangsit yang berbeda
Jasa sang pengkhianat
Makanan roh adalah ikan goreng!
Makanan roh adalah ikan goreng!: 2
Makanan roh adalah ikan goreng!: 3
Makanan roh adalah ikan goreng!: 4
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
Pembukaan
Informasi yang keliru
Dogma
Dongeng Penciptaan Langit dan Bumi
Nyambung gak nyambung
Bumi yang terang tanpa matahari
Lampu yang terlambat dinyalakan...
Mana yang lebih dulu diciptakan, siang-malam atau matahari?
6 x 24
Sang penguasa siang dan malam
BUAH SIMALAKAMA
BUAH SIMALAKAMA 2
INTERMEZZO: TERLAMBAT DATANG
MENGHITUNG HARI..
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 1
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 2
INTERMEZZO: Burung yang nggak boleh dipotong
MANA YANG LEBIH DULU DICIPTAKAN? - 3
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 1
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 2
SANG PENCIPTA ITU JOROK? - 3
ULAR BINATANG PALING CERDIK?
ULAR ATAUKAH "ULAR"
ULAR YANG BERJALAN TEGAK
ULAR NAGA
Reward bagi orang-orang yang taat
Sang Perjaka Tua-1
Sang Perjaka Tua-2
Sang Perjaka Tua-3
Sang Perjaka Tua-4
Sang Perjaka Tua-5
Anak-anak Sang Pencipta
Anak-anak Sang Pencipta-2
Anak-anak Sang Pencipta-3
Derajat Roh Suci
Derajat Roh Suci
Keajaiban Bahtera Nuh
--------------------
Pengumuman:
link-link cerita akan ditambahkan terus seiring bertambahnya cerita yang dituliskan..
Last edited by mistik6666 on Sat 25 Jun 2011, 2:24 pm; edited 5 times in total (Reason for editing : tambah link)
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
"emmm.. tapi, apapun yang menyebabkan kematiannya, itu ndak penting."
"kok bisa?"
"ya iya lah, yang pasti dia telah menerima upah dari perbuatannya itu..."
"lhah.. piye to sampeyan itu.. katanya, sang pemberi wangsit adalah Sang Pencipta, kok omongannya mencla-mencle gitu?"
"huss.. sampeyan kok berani mengatakan begitu. awas kualat lho!"
"emang kenapa? saya ndak mengatakan Sang Pencipta sejati mencla-mencle, tapi yang saya tegaskan adalah Sang Pencipta versi sampeyan yang memberi wangsit itu yang mencla-mencle. paham??"
"oke lah, memang ada dua versi cerita, tapi intinya adalah pengkhianat itu mati akibat perbuatannya. itu saja. jadi buat apa dipermasalahkan?"
"piye to..?! justru ada dua permasalahan dari cerita itu."
"kok bisa?"
"pertama, seperti yang saya sebutkan tadi, Sang Pencipta pemberi wangsit itu mencla-mencle, akibatnya cerita yang ditulis oleh Mang Tius dan cerita dalam Kisahnya Pasha Rahul itu ndak klop. tidak hanya penyebab kematiannya, tapi juga kisah seputar peristiwa itu. kedua, semua pengikut junjungan sampeyan itu, termasuk sampeyan sendiri, mengatakan bahawa orang itu adalah pengkhianat. kenapa?"
"karena, memang pengkhianat?"
"yang bener?"
"lho kan memang gitu?!"
"tanpa adanya orang itu, kira-kira hari ini sampeyan jadi apa atau siapa?"
"maksudnya?"
"bukankah dengan adanya orang itu junjungan sampeyan menjadi oarang besar? coba, kalau tanpa orang itu, ceritanya pasti lain khan..??"
"iya juga sih..."
"lha..."
"kok bisa?"
"ya iya lah, yang pasti dia telah menerima upah dari perbuatannya itu..."
"lhah.. piye to sampeyan itu.. katanya, sang pemberi wangsit adalah Sang Pencipta, kok omongannya mencla-mencle gitu?"
"huss.. sampeyan kok berani mengatakan begitu. awas kualat lho!"
"emang kenapa? saya ndak mengatakan Sang Pencipta sejati mencla-mencle, tapi yang saya tegaskan adalah Sang Pencipta versi sampeyan yang memberi wangsit itu yang mencla-mencle. paham??"
"oke lah, memang ada dua versi cerita, tapi intinya adalah pengkhianat itu mati akibat perbuatannya. itu saja. jadi buat apa dipermasalahkan?"
"piye to..?! justru ada dua permasalahan dari cerita itu."
"kok bisa?"
"pertama, seperti yang saya sebutkan tadi, Sang Pencipta pemberi wangsit itu mencla-mencle, akibatnya cerita yang ditulis oleh Mang Tius dan cerita dalam Kisahnya Pasha Rahul itu ndak klop. tidak hanya penyebab kematiannya, tapi juga kisah seputar peristiwa itu. kedua, semua pengikut junjungan sampeyan itu, termasuk sampeyan sendiri, mengatakan bahawa orang itu adalah pengkhianat. kenapa?"
"karena, memang pengkhianat?"
"yang bener?"
"lho kan memang gitu?!"
"tanpa adanya orang itu, kira-kira hari ini sampeyan jadi apa atau siapa?"
"maksudnya?"
"bukankah dengan adanya orang itu junjungan sampeyan menjadi oarang besar? coba, kalau tanpa orang itu, ceritanya pasti lain khan..??"
"iya juga sih..."
"lha..."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
"menurut sampeyan, roh itu makanannya apa?"
"mana kutahu. memangnya sampeyan tahu?"
"tahu dong."
"apa?"
"ikan goreng sama sarang madu, mungkin juga roti, gethuk, cenil, dan lain-lain."
"ha.. ha.. orang gila!"
"kenapa?"
"masak ada roh makan begituan?"
"lha terus makannya apa dong?"
"yang jelas bukan makanan manusia kayak begitu. masak gitu aja ndak ngerti.."
"jadi kalau saya bilang roh suka makan ikan goreng, salahkah?"
"jelas salah."
"tapi... primbon sampeyan bilang begitu lho..!"
"ahhh, masak sih? pasti fitnah keji sampeyan itu"
"nggak kok. coba buka primbon Lugas, sampeyan akan menemukan apa yang saya bilang."
"memangnya apa yang dikatakan disana?"
"sudah, cari saja sendiri. masak saya terus yang disuruh nunjukin. emangnya sampeyan apa ndak pernah baca?"
"mana kutahu. memangnya sampeyan tahu?"
"tahu dong."
"apa?"
"ikan goreng sama sarang madu, mungkin juga roti, gethuk, cenil, dan lain-lain."
"ha.. ha.. orang gila!"
"kenapa?"
"masak ada roh makan begituan?"
"lha terus makannya apa dong?"
"yang jelas bukan makanan manusia kayak begitu. masak gitu aja ndak ngerti.."
"jadi kalau saya bilang roh suka makan ikan goreng, salahkah?"
"jelas salah."
"tapi... primbon sampeyan bilang begitu lho..!"
"ahhh, masak sih? pasti fitnah keji sampeyan itu"
"nggak kok. coba buka primbon Lugas, sampeyan akan menemukan apa yang saya bilang."
"memangnya apa yang dikatakan disana?"
"sudah, cari saja sendiri. masak saya terus yang disuruh nunjukin. emangnya sampeyan apa ndak pernah baca?"
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Kayak nonton wayang aja nih gw...
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14833
Registration date : 2010-04-16
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:"menurut sampeyan, roh itu makanannya apa?"
"mana kutahu. memangnya sampeyan tahu?"
"tahu dong."
"apa?"
"ikan goreng sama sarang madu, mungkin juga roti, gethuk, cenil, dan lain-lain."
"ha.. ha.. orang gila!"
"kenapa?"
"masak ada roh makan begituan?"
"lha terus makannya apa dong?"
"yang jelas bukan makanan manusia kayak begitu. masak gitu aja ndak ngerti.."
"jadi kalau saya bilang roh suka makan ikan goreng, salahkah?"
"jelas salah."
"tapi... primbon sampeyan bilang begitu lho..!"
"ahhh, masak sih? pasti fitnah keji sampeyan itu"
"nggak kok. coba buka primbon Lugas, sampeyan akan menemukan apa yang saya bilang."
"memangnya apa yang dikatakan disana?"
"sudah, cari saja sendiri. masak saya terus yang disuruh nunjukin. emangnya sampeyan apa ndak pernah baca?"
Kayaknya si penjual sabun mulai stress keringat dingin deh...mo mohon diri malu hati, dalam hatinya salah masuk alamat gk nyangka kalo Ki Semar ternyata jawara.
Bro mistik ceritanya di buat ber-seri saja, bagamana?
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
selamat menyimak.. kisah-kisah berikutnyaagus wrote:Kayak nonton wayang aja nih gw...
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
saya usahakan.Mencarikebenaran wrote:
Kayaknya si penjual sabun mulai stress keringat dingin deh...mo mohon diri malu hati, dalam hatinya salah masuk alamat gk nyangka kalo Ki Semar ternyata jawara.
Bro mistik ceritanya di buat ber-seri saja, bagamana?
ada masukan apa dulu yang mesti saya ceritakan?
Last edited by mistik6666 on Fri 13 May 2011, 9:24 pm; edited 1 time in total
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:selamat menyimak.. kisah-kisah berikutnyaagus wrote:Kayak nonton wayang aja nih gw...
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14833
Registration date : 2010-04-16
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:saya usahakan.Mencarikebenaran wrote:
Kayaknya si penjual sabun mulai stress keringat dingin deh...mo mohon diri malu hati, dalam hatinya salah masuk alamat gk nyangka kalo Ki Semar ternyata jawara.
Bro mistik ceritanya di buat ber-seri saja, bagamana?
Mantab
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
"sampeyan jangan menghina saya. bagaimanapun juga saya pastilah baca. masak primbon sendiri ndak dibaca. aneh sampeyan.."
"kalau sudah baca, pasti tahu apa yang saya maksudkan."
"ndak ada tuh yang bilang kalau roh suka makan ikan goreng. sampeyan pastilah ngayal, biar dibilang serba tahu kan..?!"
"jelas tidak lah. mana mungkin saya serba tahu, lha wong saya ini cuman orang kecil, tukang becak lagi."
"lha klaim sampeyan tadi, buktinya!"
"klaim bahwa roh suka makan ikan goreng?"
"yup. betul."
"baiklah, coba kita urai satu-satu ya.."
"saya ikuti kemauan sampeyan. saya ndak terima primbon saya sampeyan obok-obok gitu.."
"oke, saya tanya, orang yang sudah mati rohnya pergi kemana?"
"tergantung kelakuannya. kalau saya mati maka roh saya akan naik ke surga, sebab saya orang yang percaya. sedangkan orang macam sampeyan, pasti akan masuk neraka! he..he.."
"pinter. jadi, kalau orang mati rohnya lepas dari jasad kan?"
"betul."
"kalau orang mati kemudian dibangkitkan, wujudnya seperti apa?"
"seperti roh yang kekal, yaitu badan rohani."
"bukannya badan wadhag?"
"bukan."
"jadi bener badan rohani?"
"betul."
"badan rohani itu makan makanan manusia tidak?"
"jelas tidak lah. kan wujudnya serupa roh."
"kalau begitu, jika orang mati bangkit terus minta makan ikan goreng gimana?"
"emmm..."
"kalau sudah baca, pasti tahu apa yang saya maksudkan."
"ndak ada tuh yang bilang kalau roh suka makan ikan goreng. sampeyan pastilah ngayal, biar dibilang serba tahu kan..?!"
"jelas tidak lah. mana mungkin saya serba tahu, lha wong saya ini cuman orang kecil, tukang becak lagi."
"lha klaim sampeyan tadi, buktinya!"
"klaim bahwa roh suka makan ikan goreng?"
"yup. betul."
"baiklah, coba kita urai satu-satu ya.."
"saya ikuti kemauan sampeyan. saya ndak terima primbon saya sampeyan obok-obok gitu.."
"oke, saya tanya, orang yang sudah mati rohnya pergi kemana?"
"tergantung kelakuannya. kalau saya mati maka roh saya akan naik ke surga, sebab saya orang yang percaya. sedangkan orang macam sampeyan, pasti akan masuk neraka! he..he.."
"pinter. jadi, kalau orang mati rohnya lepas dari jasad kan?"
"betul."
"kalau orang mati kemudian dibangkitkan, wujudnya seperti apa?"
"seperti roh yang kekal, yaitu badan rohani."
"bukannya badan wadhag?"
"bukan."
"jadi bener badan rohani?"
"betul."
"badan rohani itu makan makanan manusia tidak?"
"jelas tidak lah. kan wujudnya serupa roh."
"kalau begitu, jika orang mati bangkit terus minta makan ikan goreng gimana?"
"emmm..."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
hi...hi...hi...seru nih...
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14833
Registration date : 2010-04-16
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
"sudah, ndak usah terlalu dipikir, daripada sampeyan nanti pusing. saya tahu kok sampeyan bingung. ndak apa, santai saja. saya lanjutkan .. menurut primbon sampeyan, orang yang mati itu bisa dihidupkan, artinya, roh orang yang mati tersebut dikembalikan lagi ke badan wadhag atau jasadnya, betul?"
"emm.. iya."
"artinya, roh yang dimasukkan ke jasad yang mati tersebut adalah roh yang sama, betul?"
"ya."
"dalam hal seperti ini, orang yang hidup lagi itu manusia apa roh?"
"manusia dong."
"alasannya, karena ada badan wadhagnya. betul?"
"kira-kira seperti itu."
"jadi, orang yang dihidupkan macam ini, akan kembali manjalani kehidupan seperti layaknya manusia. betul begitu?"
"pastinya."
"oke, berarti, jika orang tersebut minta makan, minum, dan sebagainya, wajar tidak?"
"wajar dong. kan manusia.. terus masalahnya apa?!"
"sebentar, santai saja... ndak usah keburu-buru.."
"habisnya, sampeyan mbulet kayak kentut gitu.. saya jadi ndak sabaran.."
"oke.. saya tanya, berapa lama jangka waktu pembusukan pada mayat, menurut medis?"
"kira-kira 24-48 jam baru kelihatan."
"artinya, sebelum itu sudah ada proses pembusukan kan? cuman, tanda-tandanya baru kelihatan setelah itu.."
"bener."
"jika orang dihidupkan setelah lebih dari 48 jam, kira-kira fungsi organnya gimana?"
"jelas sudah tidak normal, mungkin saja malah sudah mengalami kerusakan."
"kesimpulannya?"
"kalau lebih dari 48 jam baru dihidupkan, kemungkinan besar kehidupannya sebagai manusia, jauh dari normal. terus.."
"sebentar, saya ke belakang dulu..."
"emm.. iya."
"artinya, roh yang dimasukkan ke jasad yang mati tersebut adalah roh yang sama, betul?"
"ya."
"dalam hal seperti ini, orang yang hidup lagi itu manusia apa roh?"
"manusia dong."
"alasannya, karena ada badan wadhagnya. betul?"
"kira-kira seperti itu."
"jadi, orang yang dihidupkan macam ini, akan kembali manjalani kehidupan seperti layaknya manusia. betul begitu?"
"pastinya."
"oke, berarti, jika orang tersebut minta makan, minum, dan sebagainya, wajar tidak?"
"wajar dong. kan manusia.. terus masalahnya apa?!"
"sebentar, santai saja... ndak usah keburu-buru.."
"habisnya, sampeyan mbulet kayak kentut gitu.. saya jadi ndak sabaran.."
"oke.. saya tanya, berapa lama jangka waktu pembusukan pada mayat, menurut medis?"
"kira-kira 24-48 jam baru kelihatan."
"artinya, sebelum itu sudah ada proses pembusukan kan? cuman, tanda-tandanya baru kelihatan setelah itu.."
"bener."
"jika orang dihidupkan setelah lebih dari 48 jam, kira-kira fungsi organnya gimana?"
"jelas sudah tidak normal, mungkin saja malah sudah mengalami kerusakan."
"kesimpulannya?"
"kalau lebih dari 48 jam baru dihidupkan, kemungkinan besar kehidupannya sebagai manusia, jauh dari normal. terus.."
"sebentar, saya ke belakang dulu..."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Ditunggu lanjutannya, Bro.
bayo_lubis- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 5571
Location : Mandailing Natal, Sumatera Utara
Humor : Mari semaikan karet ini, Lalu tanam di tengah sawah. Mari selamatkan planet ini, Buang Alkitab ke tong sampah.
Reputation : -106
Points : 10747
Registration date : 2011-02-27
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
"oke kita lanjutkan. sampai di mana tadi..?"
"kalau lebih dari 48 jam baru dihidupkan, kemungkinan besar kehidupannya sebagai manusia, jauh dari normal. itu jawaban saya.."
"jangan terlalu percaya dengan medis."
"memangnya kenapa?"
"medis juga manusia, bisa salah dan lupa."
"memang benar, tapi sebagai makhluk berakal, tentulah kita juga harus menggunakan otak, dan pakai otak untuk berpikir. betul begitu pak semar?"
"memang."
"saran saya, jangan terlalu percaya dengan onta arab yang suka ngibul itu. dia itu kan pendiri aliran penyembah batu... bayangkan, mosok batu kok disembah.. aneh kan?"
"memang."
"terus, kenapa sampeyan percaya?"
"percaya apa?"
"ya.. itu.. penyembah batu..."
"siapa yang nyembah batu? kata siapa kalau kawan-kawan tukang becak saya itu nyembah batu?"
"kata guru saya... juga kawan-kawan saya yang sekolahnya tinggi, sarjana, dan sebagainya. ilmu mereka kan jauh lebih tinggi dari saya. wajar dong kalau saya kuga percaya mereka?"
"mereka manusia bukan?"
"piye to??? ya jelas manusia dong. masak saya berkawan dengan hantu.. aneh tenan..."
"artinya, mereka bisa salah?"
"bener,."
"bisa lupa?"
"betul."
"bisa punya keinginan?"
"pasti."
"saya juga sepakat, dalam suatu hal, katakanlah sebuah disiplin ilmu tertentu, mereka jagonya. namun dalam disiplin ilmu yang lain, apakah mereka juga lebih jago dari orang yang tiap hari berkutat dengan disiplin ilmu itu?"
"eemm.. bisa jadi tidak. terus, memangnya ada apa?"
"tidak, ada apa-apa. cuman heran saja, kenapa mereka berani berkata-kata sundhul langit kalau baca tulisan onta saja ndak bisa...?"
"emmm..."
"nah, kembali ke pokok permasalahan..."
"oke, lanjutkan saja..."
"jadi ada fakta medis bahwa, jasad mulai mengalami kerusakan ketika jantung berhenti berdenyut. benar?"
"betul. tepatnya, ketika pasokan oksigen dalam tubuh tidak ada lagi, otak mulai mengalami kelumpuhan....."
"kira-kira begitu, terus tanda-tanda kerusakan secara kasat mata akan mulai tampak setelah 24-48 jam. kira-kira begitu ya.."
"kurang lebihnya begitu.."
"itu menurut medis. tapi ingat, ada hal-hal diluar nalar yang bisa terjadi, misalnya mati suri."
"saya pernah dengar."
"mati suri itu, setahu saya adalah sebuah keadaan dimana jantung telah berhenti berdenyut beberapa waktu. secara medis, keadaan seperti itu sudah dikatakan mati, namun secara ajaib jantung yang telah berhenti itu tiba-tiba berdenyut lagi..."
"ya, saya pernah dengar. kurang lebihnya memang begitu."
"terus..?"
"mati suri atau mati sungguhan, tentunya juga memerlukan waktu tertentu untuk menimbulkan kerusakan pada organ tubuh."
"ya, saya tahu. terus, kenapa?"
"sampeyan pernah tahu orang mati kan?"
"ya."
"apakah butuh 1x24 jam jasad menjadi kaku?"
"tidak."
"artinya, tidak butuh selama itu jaringan otot, mulai mengalami kerusakan. terus, apakah butuh waktu 1x24 tubuh mayat itu menjadi dingin?"
"tidak selama itu."
"apakah butuh 1x24 jam mayat mulai bau?"
"tidak selama itu juga."
"artinya, kerusakan jaringan tubuh, pembekuan darah, dan semakin menyebarnya bakteri perusak jaringan tubuh itu berlangsung relatif cepat. betul?"
"iya. memang begitu."
"misalkan, sampeyan nemu mayat yang sudah mati 3 hari yang lalu, kira-kira kondisi mayat itu seperti apa?"
"pasti sudah sangat kaku dan sangat bau karena mulai membusuk..."
"jiahhh... saya tidak percaya!!"
"lho, sampeyan itu gimana sih pak semar?!! itu fakta lho. kalau ndak percaya, bagaimana kalau kita ke kamar mayat?"
"tetep saja saya ndak akan percaya."
"memangnya, ada apa?"
"ndak apa-apa. cuman ndak percaya saja..!!"
"piye to?? lha terus apa gunanya obrolan ngalor-ngidul tadi..?"
"ndak... cuman mau ngajak sampeyan, agar ndak percaya sama dokter dan medis."
"wah, sampeyan bener-bener sudah keracunan sama tahi onta rupanya..."
"ooo.. sampeyan salah. justru saya tahu dari primbon sampeyan yang mengatakan bahwa ada orang yang sudah mati 3 hari, tapi kemudian hidup lagi. masih normal tuh sebagai manusia...tidak ada tanda-tanda kerusakan jaringan, bau atau bahkan tanda-tanda membusuk dari luka-lukanya.. dan bahkan dengan santai minta makan ikan goreng.... masak sampeyan ndak tahu??!!"
".....hahhhh????!!!!!"
"kalau lebih dari 48 jam baru dihidupkan, kemungkinan besar kehidupannya sebagai manusia, jauh dari normal. itu jawaban saya.."
"jangan terlalu percaya dengan medis."
"memangnya kenapa?"
"medis juga manusia, bisa salah dan lupa."
"memang benar, tapi sebagai makhluk berakal, tentulah kita juga harus menggunakan otak, dan pakai otak untuk berpikir. betul begitu pak semar?"
"memang."
"saran saya, jangan terlalu percaya dengan onta arab yang suka ngibul itu. dia itu kan pendiri aliran penyembah batu... bayangkan, mosok batu kok disembah.. aneh kan?"
"memang."
"terus, kenapa sampeyan percaya?"
"percaya apa?"
"ya.. itu.. penyembah batu..."
"siapa yang nyembah batu? kata siapa kalau kawan-kawan tukang becak saya itu nyembah batu?"
"kata guru saya... juga kawan-kawan saya yang sekolahnya tinggi, sarjana, dan sebagainya. ilmu mereka kan jauh lebih tinggi dari saya. wajar dong kalau saya kuga percaya mereka?"
"mereka manusia bukan?"
"piye to??? ya jelas manusia dong. masak saya berkawan dengan hantu.. aneh tenan..."
"artinya, mereka bisa salah?"
"bener,."
"bisa lupa?"
"betul."
"bisa punya keinginan?"
"pasti."
"saya juga sepakat, dalam suatu hal, katakanlah sebuah disiplin ilmu tertentu, mereka jagonya. namun dalam disiplin ilmu yang lain, apakah mereka juga lebih jago dari orang yang tiap hari berkutat dengan disiplin ilmu itu?"
"eemm.. bisa jadi tidak. terus, memangnya ada apa?"
"tidak, ada apa-apa. cuman heran saja, kenapa mereka berani berkata-kata sundhul langit kalau baca tulisan onta saja ndak bisa...?"
"emmm..."
"nah, kembali ke pokok permasalahan..."
"oke, lanjutkan saja..."
"jadi ada fakta medis bahwa, jasad mulai mengalami kerusakan ketika jantung berhenti berdenyut. benar?"
"betul. tepatnya, ketika pasokan oksigen dalam tubuh tidak ada lagi, otak mulai mengalami kelumpuhan....."
"kira-kira begitu, terus tanda-tanda kerusakan secara kasat mata akan mulai tampak setelah 24-48 jam. kira-kira begitu ya.."
"kurang lebihnya begitu.."
"itu menurut medis. tapi ingat, ada hal-hal diluar nalar yang bisa terjadi, misalnya mati suri."
"saya pernah dengar."
"mati suri itu, setahu saya adalah sebuah keadaan dimana jantung telah berhenti berdenyut beberapa waktu. secara medis, keadaan seperti itu sudah dikatakan mati, namun secara ajaib jantung yang telah berhenti itu tiba-tiba berdenyut lagi..."
"ya, saya pernah dengar. kurang lebihnya memang begitu."
"terus..?"
"mati suri atau mati sungguhan, tentunya juga memerlukan waktu tertentu untuk menimbulkan kerusakan pada organ tubuh."
"ya, saya tahu. terus, kenapa?"
"sampeyan pernah tahu orang mati kan?"
"ya."
"apakah butuh 1x24 jam jasad menjadi kaku?"
"tidak."
"artinya, tidak butuh selama itu jaringan otot, mulai mengalami kerusakan. terus, apakah butuh waktu 1x24 tubuh mayat itu menjadi dingin?"
"tidak selama itu."
"apakah butuh 1x24 jam mayat mulai bau?"
"tidak selama itu juga."
"artinya, kerusakan jaringan tubuh, pembekuan darah, dan semakin menyebarnya bakteri perusak jaringan tubuh itu berlangsung relatif cepat. betul?"
"iya. memang begitu."
"misalkan, sampeyan nemu mayat yang sudah mati 3 hari yang lalu, kira-kira kondisi mayat itu seperti apa?"
"pasti sudah sangat kaku dan sangat bau karena mulai membusuk..."
"jiahhh... saya tidak percaya!!"
"lho, sampeyan itu gimana sih pak semar?!! itu fakta lho. kalau ndak percaya, bagaimana kalau kita ke kamar mayat?"
"tetep saja saya ndak akan percaya."
"memangnya, ada apa?"
"ndak apa-apa. cuman ndak percaya saja..!!"
"piye to?? lha terus apa gunanya obrolan ngalor-ngidul tadi..?"
"ndak... cuman mau ngajak sampeyan, agar ndak percaya sama dokter dan medis."
"wah, sampeyan bener-bener sudah keracunan sama tahi onta rupanya..."
"ooo.. sampeyan salah. justru saya tahu dari primbon sampeyan yang mengatakan bahwa ada orang yang sudah mati 3 hari, tapi kemudian hidup lagi. masih normal tuh sebagai manusia...tidak ada tanda-tanda kerusakan jaringan, bau atau bahkan tanda-tanda membusuk dari luka-lukanya.. dan bahkan dengan santai minta makan ikan goreng.... masak sampeyan ndak tahu??!!"
".....hahhhh????!!!!!"
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
tidak terasa, siang telah beranjak sore. tiba-tiba semar teringat pada semua "momongan"-nya yang ada di belakang. dengan berat hati, semar berkata,
"mohon maaf, mas. bukannya saya ngusir. cuman, sudah waktunya saya untuk absen pada Sang Pencipta, dan ngurusin piaraan saya di belakang. jika sampeyan mau menunggu, pasti saya akan bersedia untuk meneruskannya. tapi, jika sampeyan keberatan, lebih baik kita lanjutkan besok atau kapan terserah sampeyan. bagaimana?"
"lebih baik besok saja deh. lagi pula saya juga harus keliling lagi untuk jualan."
"oke. kira-kira jam berapa?"
"bagaimana kalau malem saja, biar waktunya longgar..?"
"oke, saya malah seneng ada temen melekan."
"emm.. maaf, bolehkah saya ngajak teman?"
"silahkan. emm berapa orang?"
"kenapa kok tanya begitu? sampeyan takut dikeroyok?"
"bukan.. kalau jumlahnya pasti, istri saya kan bisa siap-siap dan memperkirakan kebutuhan dapur buat teman ngobrol kita nantinya.."
"ooo.. gitu. ndak banyak, saya cuman mau ngajak supervisor saya. dia jauh lebih tinggi ilmunya ketimbang saya. jadi saya pasti yakin kalau semua pertanyaan dan obrolan kita nantinya dapat lebih menarik dan seru."
"baiklah kalau begitu.."
kemudian, sang penjual sabun itupun berpamitan untuk melanjutkan berjualan. semarpun segera ngopeni ayam, kambing, dan kucingnya yang memang sudah waktunya mendapat jatah makan sore.
setelah selesai semua, semar buru-buru mandi dan beberapa saat kemudian sudah hanyut dalam ritualnya.
"mohon maaf, mas. bukannya saya ngusir. cuman, sudah waktunya saya untuk absen pada Sang Pencipta, dan ngurusin piaraan saya di belakang. jika sampeyan mau menunggu, pasti saya akan bersedia untuk meneruskannya. tapi, jika sampeyan keberatan, lebih baik kita lanjutkan besok atau kapan terserah sampeyan. bagaimana?"
"lebih baik besok saja deh. lagi pula saya juga harus keliling lagi untuk jualan."
"oke. kira-kira jam berapa?"
"bagaimana kalau malem saja, biar waktunya longgar..?"
"oke, saya malah seneng ada temen melekan."
"emm.. maaf, bolehkah saya ngajak teman?"
"silahkan. emm berapa orang?"
"kenapa kok tanya begitu? sampeyan takut dikeroyok?"
"bukan.. kalau jumlahnya pasti, istri saya kan bisa siap-siap dan memperkirakan kebutuhan dapur buat teman ngobrol kita nantinya.."
"ooo.. gitu. ndak banyak, saya cuman mau ngajak supervisor saya. dia jauh lebih tinggi ilmunya ketimbang saya. jadi saya pasti yakin kalau semua pertanyaan dan obrolan kita nantinya dapat lebih menarik dan seru."
"baiklah kalau begitu.."
kemudian, sang penjual sabun itupun berpamitan untuk melanjutkan berjualan. semarpun segera ngopeni ayam, kambing, dan kucingnya yang memang sudah waktunya mendapat jatah makan sore.
setelah selesai semua, semar buru-buru mandi dan beberapa saat kemudian sudah hanyut dalam ritualnya.
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Kayaknya saya pernah dengar kalo yang pernah mati tiga hari itu orangnya berjenggot, deh.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
(bisik..bisik..) mosok sih? sampeyan yakin kalau berjenggot?Mencarikebenaran wrote:Kayaknya saya pernah dengar kalo yang pernah mati tiga hari itu orangnya berjenggot, deh.
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:(bisik..bisik..) mosok sih? sampeyan yakin kalau berjenggot?Mencarikebenaran wrote:Kayaknya saya pernah dengar kalo yang pernah mati tiga hari itu orangnya berjenggot, deh.
(sssst bisik...bisik) Itu cerita lama kok bro...gk tahu yg sekarang mungkin sudah ada editan versi terbaru, mungkin biar lebih gaul.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
PERHATIAN:
buat para pembaca setia, mulai sekarang dan seterusnya, saya akan usahakan untuk menceritakan secara runtut dan berurutan dari awal, yaitu mulai dari chapter pertama dari primbon sang penjual sabun.
semoga tidak jenuh, dan semoga terhibur..
buat para pembaca setia, mulai sekarang dan seterusnya, saya akan usahakan untuk menceritakan secara runtut dan berurutan dari awal, yaitu mulai dari chapter pertama dari primbon sang penjual sabun.
semoga tidak jenuh, dan semoga terhibur..
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
jam dinding di rumah semar sudah menunjukkan angka 7 lebih 15 menit. di ruang tamu, semar yang telah selesai menjalankan ritual malamnya thenguk-thenguk (duduk santai) ditemani segelas kopi pahit dan sepiring pisang goreng. sesekali kepalanya melongok ke arah halaman, melihat kalau-kalau tamu yang ditunggunya datang.
sesuai dengan janjinya, setengah delapan, sang penjual sabun datang bersama dengan seseorang yang merupakan supervisornya.
semar takjub dengan kawan penjual sabun itu. seorang yang berwibawa, berpakaian rapi, kulitnya bersih, dan tampak sangat terpelajar. beda jauh dengan semar yang kumel, klombrot dan berkulit hitam karena terpanggang matahari.
setelah berbasa-basi dan berkenalan, semar beranjak ke belakang untuk memberitahu istrinya akan kedatangan tamu-tamunya itu.
"apa kamu ndak salah ngajak saya kemari?" bisik supervisor itu pada penjual sabun.
"memangnya ada apa pak?" balasnya juga dengan berbisik.
"masak orang kayak gitu, kamu bilang pinter? penampilannya saja ndak jelas gitu.."
"beneran pak. saya ndak bisa ngatasi dia. makanya saya ajak anda kemari."
"memangnya dia itu dukun?"
"bukan."
"tokoh masyarakat?"
"ndak juga."
"tokoh kepercayaan?"
"bukan."
"emm.. aatau mungkin sarjana?"
"bukan. dia itu tukang becak."
"hah.. yang bener. wahhh.. bener-benr salah kamu. jelas ndak level dong sama saya...."
"pertama kali ketemu dia, saya juga nyangka gitu, tapi ternyata saya keliru.."
...........
bisik-bisik itu berhenti saat semar keluar lagi menemui mereka.
"begini pak supervisor, sebelumnya saya mau jelaskan kronologis pertemuan ini. kemarin teman sampeyan ini datang kemari dan menawarkan produknya, jadi saya tidak mengundang beliau ini ke mari. hal kedua, teman sampeyan menawarkan primbon, seperti yang sampeyan pegang itu, dan mengajak saya untuk membahasnya. hal ketiga, karena kemarin waktunya sudah sore, maka dengan berbagai pertimbangan kami putuskan untuk meneruskan obrolan malam ini." jelas semar panjang lebar.
"iya..iya.. saya paham. tapi kalau malam ini ndak kelar juga bagaimana?"
"kalau itu sih terserah sampeyan berdua saja."
"bisa kita lanjutkan pada malam berikutnya?"
"o silahkan. saya malah senang ada teman ngobrol."
"kami tidak mengganggu?"
"tidak, sama sekali tidak. seperti saya katakan saya malah senang karena ada teman ngobrol."
"baiklah kalau begitu. silahkan mulai."
"emm, biar urut dan enak ngobrolnya, gimana kalau kita bahas mulai awal?"
"chapter per chapter?"
"kurang lebihnya seperti itu, kecuali kalau butuh rujukan lain, otomatis bisa juga membuka chapter yang berikutnya."
"oke, setuju. silahkan dimulai."
"baiklah, kita mulai dari chapter awal dari primbon sampeyan, yaitu primbon Jejadian."
"ya."
"ayat pertama dari primbon itu menceritakan tentang awal mula bumi. betul?"
"iya. memang begitu. di situ dikatakan: pada mulanya Sang Pencipta menciptakan langit dan bumi."
"sangat gamblang, hal pertama yang diciptakan oleh Sang Pencipta adalah langit dan bumi. betul?"
"jelas sekali begitu."
"langit adalah angkasa, dan bumi adalah tempat kita berpijak ini. betul?"
"ya iya lah. memangnya apa lagi?"
"sampeyan percaya dengan yang dikatakan primbon sampeyan?"
"seribu persen."
"saat saya masih sekolah dikolong jembatan dulu, guru saya bilang soal terjadinya jagad raya, termasuk bumi. sampeyan pasti tahu kan, bumi tempat kita berpijak ini adalah debu dalam galaksi bima sakti?"
"ya."
"duluan mana lahirnya galaksi dan bumi?"
"kalau dari sisi sains, jelas galaksi ada lebih dulu."
"betul. nah, sampai dengan pembukaan ayat ini saja, bisa dipercaya mana, sains atau primbon sampeyan?"
sesuai dengan janjinya, setengah delapan, sang penjual sabun datang bersama dengan seseorang yang merupakan supervisornya.
semar takjub dengan kawan penjual sabun itu. seorang yang berwibawa, berpakaian rapi, kulitnya bersih, dan tampak sangat terpelajar. beda jauh dengan semar yang kumel, klombrot dan berkulit hitam karena terpanggang matahari.
setelah berbasa-basi dan berkenalan, semar beranjak ke belakang untuk memberitahu istrinya akan kedatangan tamu-tamunya itu.
"apa kamu ndak salah ngajak saya kemari?" bisik supervisor itu pada penjual sabun.
"memangnya ada apa pak?" balasnya juga dengan berbisik.
"masak orang kayak gitu, kamu bilang pinter? penampilannya saja ndak jelas gitu.."
"beneran pak. saya ndak bisa ngatasi dia. makanya saya ajak anda kemari."
"memangnya dia itu dukun?"
"bukan."
"tokoh masyarakat?"
"ndak juga."
"tokoh kepercayaan?"
"bukan."
"emm.. aatau mungkin sarjana?"
"bukan. dia itu tukang becak."
"hah.. yang bener. wahhh.. bener-benr salah kamu. jelas ndak level dong sama saya...."
"pertama kali ketemu dia, saya juga nyangka gitu, tapi ternyata saya keliru.."
...........
bisik-bisik itu berhenti saat semar keluar lagi menemui mereka.
"begini pak supervisor, sebelumnya saya mau jelaskan kronologis pertemuan ini. kemarin teman sampeyan ini datang kemari dan menawarkan produknya, jadi saya tidak mengundang beliau ini ke mari. hal kedua, teman sampeyan menawarkan primbon, seperti yang sampeyan pegang itu, dan mengajak saya untuk membahasnya. hal ketiga, karena kemarin waktunya sudah sore, maka dengan berbagai pertimbangan kami putuskan untuk meneruskan obrolan malam ini." jelas semar panjang lebar.
"iya..iya.. saya paham. tapi kalau malam ini ndak kelar juga bagaimana?"
"kalau itu sih terserah sampeyan berdua saja."
"bisa kita lanjutkan pada malam berikutnya?"
"o silahkan. saya malah senang ada teman ngobrol."
"kami tidak mengganggu?"
"tidak, sama sekali tidak. seperti saya katakan saya malah senang karena ada teman ngobrol."
"baiklah kalau begitu. silahkan mulai."
"emm, biar urut dan enak ngobrolnya, gimana kalau kita bahas mulai awal?"
"chapter per chapter?"
"kurang lebihnya seperti itu, kecuali kalau butuh rujukan lain, otomatis bisa juga membuka chapter yang berikutnya."
"oke, setuju. silahkan dimulai."
"baiklah, kita mulai dari chapter awal dari primbon sampeyan, yaitu primbon Jejadian."
"ya."
"ayat pertama dari primbon itu menceritakan tentang awal mula bumi. betul?"
"iya. memang begitu. di situ dikatakan: pada mulanya Sang Pencipta menciptakan langit dan bumi."
"sangat gamblang, hal pertama yang diciptakan oleh Sang Pencipta adalah langit dan bumi. betul?"
"jelas sekali begitu."
"langit adalah angkasa, dan bumi adalah tempat kita berpijak ini. betul?"
"ya iya lah. memangnya apa lagi?"
"sampeyan percaya dengan yang dikatakan primbon sampeyan?"
"seribu persen."
"saat saya masih sekolah dikolong jembatan dulu, guru saya bilang soal terjadinya jagad raya, termasuk bumi. sampeyan pasti tahu kan, bumi tempat kita berpijak ini adalah debu dalam galaksi bima sakti?"
"ya."
"duluan mana lahirnya galaksi dan bumi?"
"kalau dari sisi sains, jelas galaksi ada lebih dulu."
"betul. nah, sampai dengan pembukaan ayat ini saja, bisa dipercaya mana, sains atau primbon sampeyan?"
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:PERHATIAN:
buat para pembaca setia, mulai sekarang dan seterusnya, saya akan usahakan untuk menceritakan secara runtut dan berurutan dari awal, yaitu mulai dari chapter pertama dari primbon sang penjual sabun.
semoga tidak jenuh, dan semoga terhibur..
Aahah,..wah,..sudah seperti novel saja Bro, pake Chapter-chapter segala...buat dalam bentuk buku aja Bro,..biar dijual dan dapat untung...hhe
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
biar urut, jadi ceritanya bisa mengalir dan ndak loncat-loncat gitu..BOTELHEM wrote:mistik6666 wrote:PERHATIAN:
buat para pembaca setia, mulai sekarang dan seterusnya, saya akan usahakan untuk menceritakan secara runtut dan berurutan dari awal, yaitu mulai dari chapter pertama dari primbon sang penjual sabun.
semoga tidak jenuh, dan semoga terhibur..
Aahah,..wah,..sudah seperti novel saja Bro, pake Chapter-chapter segala...buat dalam bentuk buku aja Bro,..biar dijual dan dapat untung...hhe
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:biar urut, jadi ceritanya bisa mengalir dan ndak loncat-loncat gitu..BOTELHEM wrote:mistik6666 wrote:PERHATIAN:
buat para pembaca setia, mulai sekarang dan seterusnya, saya akan usahakan untuk menceritakan secara runtut dan berurutan dari awal, yaitu mulai dari chapter pertama dari primbon sang penjual sabun.
semoga tidak jenuh, dan semoga terhibur..
Aahah,..wah,..sudah seperti novel saja Bro, pake Chapter-chapter segala...buat dalam bentuk buku aja Bro,..biar dijual dan dapat untung...hhe
Ok Bro,..monggo silahkan lanjut kembali kegiatannya,..seperti Kata Bro Agus, rasa2-nya seperti nonton wayang nih ceritanya...eheh
saya off dulu ya Bro..
wassalam..
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
saya juga mau off dulu.. biarlah semar melanjutkan ceritanya besok saja..
wassalam
wassalam
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
"sampeyan kenapa ngomong soal galaksi segala? memangnya primbon saya itu buat alien? kan ndak to...?"
"memang tidak. saya cuman mau menunjukkan saja, benarkah awal penciptaan itu adalah langit dan bumi dan bukan yang lainnya.."
"bagi kami, hal seperti ini bukanlah hal yang krusial dan teramat penting untuk diperdebatkan.."
"ya, saya ngerti, karena juga banyak yang bilang dari kawan-kawan sampeyan, yang penting adalah inti dari primbon itu, yaitu ajaran kasih. betul begitu kan?"
"tepat sekali."
"saya sangat menghargai apa yang sampeyan imani itu. tapi perlu juga diingat bahwa, kesalahan dalam mengimani dan atau memaknai sebuah pegangan dapat berakibat fatal."
"maksud sampeyan?"
"dengan keimanan yang hanya berdasar pada kalimat: pokoknya, pada intinya, yang penting isinya dan lain sebagainya justru akan semakin jauh mengajak pengikutnya untuk keluar dari ajaran yang sesungguhnya, disadari ataupun tidak."
"ahh.. itu kan cuman klaim sampeyan saja."
"bukannya klaim, tapi fakta. seperti contoh kasus di atas, dengan keimanan sampeyan itu, saya yakin ada pertarungan dalam batin sampeyan antara mana yang benar dan mana yang salah... benar begitu?"
"tidak juga, sebab pertanyaan itu hanya akan timbul jika keimanan seseorang kurang."
"oke, katakanlah begitu. sekarang bagi sampeyan sendiri, jika memaknai ayat pembukaan dari primbon sampeyan itu seperti apa?"
"menurut saya, Sang Pencipta tidak perlu menceritakan semua hal, karena manusia itu pengetahuannya sangat terbatas."
"benar. manusia memang tidak ada apa-apanya dibanding dengan Sang Pencipta. benar?"
"betul sekali."
"Sang Pencipta adalah dzat yang Maha Segalanya, benar?"
"memang."
"Sang Pencipta adalah dzat yang Maha Tahu, benar?"
"benar."
"dari sini, timbul lagi sebuah pertanyaan, apakah Sang Pencipta tidak tahu potensi manusia, kepandaian, kemampuan otak, daya nalar, daya pikir, dan lain sebagainya?"
"pastinya tahu."
"lantas, kenapa Sang Pencipta memberi informasi yang salah yang justru akan menyebabkan gugatan pada-Nya di masa kemudian?"
"maksud sampeyan?"
"kenapa Sang Pencipta menginformasikan bahwa awal penciptaan adalah langit dan bumi kalau nyatanya tidak seperti itu?"
"memang tidak. saya cuman mau menunjukkan saja, benarkah awal penciptaan itu adalah langit dan bumi dan bukan yang lainnya.."
"bagi kami, hal seperti ini bukanlah hal yang krusial dan teramat penting untuk diperdebatkan.."
"ya, saya ngerti, karena juga banyak yang bilang dari kawan-kawan sampeyan, yang penting adalah inti dari primbon itu, yaitu ajaran kasih. betul begitu kan?"
"tepat sekali."
"saya sangat menghargai apa yang sampeyan imani itu. tapi perlu juga diingat bahwa, kesalahan dalam mengimani dan atau memaknai sebuah pegangan dapat berakibat fatal."
"maksud sampeyan?"
"dengan keimanan yang hanya berdasar pada kalimat: pokoknya, pada intinya, yang penting isinya dan lain sebagainya justru akan semakin jauh mengajak pengikutnya untuk keluar dari ajaran yang sesungguhnya, disadari ataupun tidak."
"ahh.. itu kan cuman klaim sampeyan saja."
"bukannya klaim, tapi fakta. seperti contoh kasus di atas, dengan keimanan sampeyan itu, saya yakin ada pertarungan dalam batin sampeyan antara mana yang benar dan mana yang salah... benar begitu?"
"tidak juga, sebab pertanyaan itu hanya akan timbul jika keimanan seseorang kurang."
"oke, katakanlah begitu. sekarang bagi sampeyan sendiri, jika memaknai ayat pembukaan dari primbon sampeyan itu seperti apa?"
"menurut saya, Sang Pencipta tidak perlu menceritakan semua hal, karena manusia itu pengetahuannya sangat terbatas."
"benar. manusia memang tidak ada apa-apanya dibanding dengan Sang Pencipta. benar?"
"betul sekali."
"Sang Pencipta adalah dzat yang Maha Segalanya, benar?"
"memang."
"Sang Pencipta adalah dzat yang Maha Tahu, benar?"
"benar."
"dari sini, timbul lagi sebuah pertanyaan, apakah Sang Pencipta tidak tahu potensi manusia, kepandaian, kemampuan otak, daya nalar, daya pikir, dan lain sebagainya?"
"pastinya tahu."
"lantas, kenapa Sang Pencipta memberi informasi yang salah yang justru akan menyebabkan gugatan pada-Nya di masa kemudian?"
"maksud sampeyan?"
"kenapa Sang Pencipta menginformasikan bahwa awal penciptaan adalah langit dan bumi kalau nyatanya tidak seperti itu?"
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
"bukannya saya menolak fakta itu, tapi sekali lagi, primbon kami kan buat manusia, bukannya buat alien. jadi sudah sewajarnya jika Sang Pencipta fokus menceritakan soal penciptaan bumi dan langit saja. sebab, terbukti benar sampai saat inipun penjelajahan antariksa oleh manusia belum mampu mencapai jarak yang jauh. itu artinya, keterbatasan dan potensi manusia memang sudah diketahui sejak manusia diciptakan."
"terus?"
"jadi buat apa Sang Pencipta memberi informasi yang terlalu banyak jika kemampuan manusia hanya terbatas saja?"
"betul itu pak semar, saya rasa penjelasan supervisor saya memang benar. buat apa Sang Pencipta memberi informasi yang terlalu banyak jika kemampuan manusia hanya terbatas. bisa-bisa manusia jadi gila semua kalau terlalu banyak informasi di otaknya.. seperti sampeyan ini.." timpal sang penjual sabun tiba-tiba. dia merasa punya kesempatan untuk membalas sakit hatinya karena kemarin dipecundangi semar.
"wah, sampeyan justru salah besar. saya jadi dongok gini bukan karena terlalu banyak informasi, tapi justru karena ndak pernah sekolah.." jawab semar kalem.
"coba deh bayangkan, saya saja yang ndak pernah sekolah berani mempertanyakan, apalagi yang seorang propesor yang sekolahnya tinggi dan ilmunya banyak.. apa ndak malah melecehkan informasi Sang Pencipta itu?" lanjut semar.
"seperti saya bilang juga, yang terlalu banyak bertanya itu pasti imannya kurang."
"betul itu. pasti imannya kurang. dan biasanya yang suka macem-macem seperti itu pastilah para pengikut onta!" sang penjual sabun ikut nimbrung lagi dengan penuh semangat.
"wah...wah.. sampeyan kok langsung menuduh para pengikut onta sih. coba deh, sampeyan tanyakan pada guru saya, Mbah Gugel, siapa saja mereka-mereka yang berani menentang informasi yang salah dari Sang Pencipta itu.. bukannya mereka juga banyak yang berasal dari pengikut junjungan sampeyan?"
"sekali lagi imani, dan amini. maka keselamatan akan datang di dunia dan akherat." jawab sang sipervisor setelah beberapa saat diam.
"wah..., kalau sampeyan langsung memutuskan seperti itu, berarti obrolan kita jelas ndak mungkin bisa dilanjutkan dong."
"kenapa tidak?"
"karena jika semuanya diputus dengan kalimat imani dan amini, artinya informasi benar-salah dan dalam bentuk apapun akan gugur, dan tidak berguna. jadi bagaimana?"
"apanya?"
"dilanjut atau tidak?"
"dilanjut saja."
"tapi saya minta tidak ada kalimat itu lagi, bagaimana?"
"emm.. baiklah."
"terus?"
"jadi buat apa Sang Pencipta memberi informasi yang terlalu banyak jika kemampuan manusia hanya terbatas saja?"
"betul itu pak semar, saya rasa penjelasan supervisor saya memang benar. buat apa Sang Pencipta memberi informasi yang terlalu banyak jika kemampuan manusia hanya terbatas. bisa-bisa manusia jadi gila semua kalau terlalu banyak informasi di otaknya.. seperti sampeyan ini.." timpal sang penjual sabun tiba-tiba. dia merasa punya kesempatan untuk membalas sakit hatinya karena kemarin dipecundangi semar.
"wah, sampeyan justru salah besar. saya jadi dongok gini bukan karena terlalu banyak informasi, tapi justru karena ndak pernah sekolah.." jawab semar kalem.
"coba deh bayangkan, saya saja yang ndak pernah sekolah berani mempertanyakan, apalagi yang seorang propesor yang sekolahnya tinggi dan ilmunya banyak.. apa ndak malah melecehkan informasi Sang Pencipta itu?" lanjut semar.
"seperti saya bilang juga, yang terlalu banyak bertanya itu pasti imannya kurang."
"betul itu. pasti imannya kurang. dan biasanya yang suka macem-macem seperti itu pastilah para pengikut onta!" sang penjual sabun ikut nimbrung lagi dengan penuh semangat.
"wah...wah.. sampeyan kok langsung menuduh para pengikut onta sih. coba deh, sampeyan tanyakan pada guru saya, Mbah Gugel, siapa saja mereka-mereka yang berani menentang informasi yang salah dari Sang Pencipta itu.. bukannya mereka juga banyak yang berasal dari pengikut junjungan sampeyan?"
"sekali lagi imani, dan amini. maka keselamatan akan datang di dunia dan akherat." jawab sang sipervisor setelah beberapa saat diam.
"wah..., kalau sampeyan langsung memutuskan seperti itu, berarti obrolan kita jelas ndak mungkin bisa dilanjutkan dong."
"kenapa tidak?"
"karena jika semuanya diputus dengan kalimat imani dan amini, artinya informasi benar-salah dan dalam bentuk apapun akan gugur, dan tidak berguna. jadi bagaimana?"
"apanya?"
"dilanjut atau tidak?"
"dilanjut saja."
"tapi saya minta tidak ada kalimat itu lagi, bagaimana?"
"emm.. baiklah."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Istirahat dulu bro....
maubagi-bagi buat pembaca yg setia.....
ıƃɐl ʇnɾuɐlıp ƃuɐɹɐʞǝs oƃƃuoɯ
Gak_Mau_DiSembah- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1054
Location : Calon Penghuni Surga
Job/hobbies : Masak ayam panggang, Yesus jgn minta yah....
Humor : dogma gereja: gak blh bantah, gak usah banyak nanya, telen aja..(kl ada yg salah) di edit aja... gtu aja kok repot!!!
Reputation : 2
Points : 6151
Registration date : 2011-02-08
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
"oke, lanjut. sekarang saya tanya, apa jawaban sampeyan soal diatas?" tanya semar. kedua tamunya diem seribu bahasa. mau ndak njawab takut disangka ndak pinter, mau njawab takut kecemplung sumur.. jadi serba salah.
rupanya, semar mengetahui sinyal-sinyal dari kedua tamunya. akhirnya diputuskannya untuk memeah keheningan,
"rupanya terlalu sulit ya. baiklah kita lanjut saja pada pasal berikutnya. dalam primbon sampeyan tertulis, Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Sang Pencipta melayang-layang di atas permukaan air. bagaimana penafsiran sampeyan?"
"pada awal penciptaan, terbukti secara ilmiah bahwa pembentukan bumi melalui proses yang panjang. awalnya belum ada bentuk, maksudnya belum ada bentuk pasti mana daratan, laut, begitu pula dengan isinya. makanya disitu disebut dengan kata kosong."
"terus?"
"gelap gulita menutupi samudra raya, artinya bahwa pada saat itu belum ada cahaya yang menerangi bumi."
"berwujud apa bumi saat itu?"
"dikatakan sebagai samudera raya."
"tertutup air?"
"benar."
"air yang rumus kimianya H2O?"
"kan dikatakan samudera raya. soal rumus kimia saya ndak tahu."
"kemungkinan H2O?"
"kemungkinan saja. bisa jadi bukan."
"apa sampeyan ndak pernah tanya Mbah Gugel gimana awal mula terciptanya bumi?"
"wah, jangan menghina gitu dong. mana mungkin saya ndak pernah tanya beliau."
"menurut beliau apakah awal mulanya berupa air atau tertutup air?"
"mungkin lebih tepatnya semacam cairan panas atau semacam lava pijar."
"berarti bukan air?"
"mungkin, maksudnya adalah cairan."
"cairan seperti apa? dingin atau panas?"
"sangat panas, saya kan katakan semacam lava pijar"
"cairan semacam lava pijar dengan suhu yang sangat tinggi, ibarat seperti api, kira-kira bercahaya tidak?"
"pastinya bercahaya."
"lhah.. kenapa kok dikatakan gelap gulita kalau nyatanya bercahaya?"
rupanya, semar mengetahui sinyal-sinyal dari kedua tamunya. akhirnya diputuskannya untuk memeah keheningan,
"rupanya terlalu sulit ya. baiklah kita lanjut saja pada pasal berikutnya. dalam primbon sampeyan tertulis, Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Sang Pencipta melayang-layang di atas permukaan air. bagaimana penafsiran sampeyan?"
"pada awal penciptaan, terbukti secara ilmiah bahwa pembentukan bumi melalui proses yang panjang. awalnya belum ada bentuk, maksudnya belum ada bentuk pasti mana daratan, laut, begitu pula dengan isinya. makanya disitu disebut dengan kata kosong."
"terus?"
"gelap gulita menutupi samudra raya, artinya bahwa pada saat itu belum ada cahaya yang menerangi bumi."
"berwujud apa bumi saat itu?"
"dikatakan sebagai samudera raya."
"tertutup air?"
"benar."
"air yang rumus kimianya H2O?"
"kan dikatakan samudera raya. soal rumus kimia saya ndak tahu."
"kemungkinan H2O?"
"kemungkinan saja. bisa jadi bukan."
"apa sampeyan ndak pernah tanya Mbah Gugel gimana awal mula terciptanya bumi?"
"wah, jangan menghina gitu dong. mana mungkin saya ndak pernah tanya beliau."
"menurut beliau apakah awal mulanya berupa air atau tertutup air?"
"mungkin lebih tepatnya semacam cairan panas atau semacam lava pijar."
"berarti bukan air?"
"mungkin, maksudnya adalah cairan."
"cairan seperti apa? dingin atau panas?"
"sangat panas, saya kan katakan semacam lava pijar"
"cairan semacam lava pijar dengan suhu yang sangat tinggi, ibarat seperti api, kira-kira bercahaya tidak?"
"pastinya bercahaya."
"lhah.. kenapa kok dikatakan gelap gulita kalau nyatanya bercahaya?"
Last edited by mistik6666 on Tue 17 May 2011, 12:58 am; edited 2 times in total
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
"ohh.. maaf, mungkin yang benar memang H2O, makanya dikatakan tidak ada cahaya."
"sampeyan percaya dengan teori big bang?"
"ya."
"setuju atau tidak sampeyan dengan teori tersebut yang mengatakan bahwa tata surya kita juga merupakan pecahan kecil dari ledakan besar itu?"
"kenapa tidak, toh juga sesuai dengan primbon saya kok."
"apanya yang sesuai.. saya rasa malah blasssss ndak nyambung. tapi okelah, sementara kita ikut kata sampeyan saja. pertanyaannya, apakah salah satu pecahan ledakan itu yang merupakan cikal bakal bumi memang langsung tertutup air sejak awalnya?"
"ya jelas tidak dong.. pasti prosesnya lama sekali."
"berapa lama?"
"mungkin ribuan tahun bahkan mungkin juga jutaan tahun."
"selama itukah roh sang pencipta melayang-layang diatas permukaan air?"
"??????"
"sampeyan percaya dengan teori big bang?"
"ya."
"setuju atau tidak sampeyan dengan teori tersebut yang mengatakan bahwa tata surya kita juga merupakan pecahan kecil dari ledakan besar itu?"
"kenapa tidak, toh juga sesuai dengan primbon saya kok."
"apanya yang sesuai.. saya rasa malah blasssss ndak nyambung. tapi okelah, sementara kita ikut kata sampeyan saja. pertanyaannya, apakah salah satu pecahan ledakan itu yang merupakan cikal bakal bumi memang langsung tertutup air sejak awalnya?"
"ya jelas tidak dong.. pasti prosesnya lama sekali."
"berapa lama?"
"mungkin ribuan tahun bahkan mungkin juga jutaan tahun."
"selama itukah roh sang pencipta melayang-layang diatas permukaan air?"
"??????"
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
"ha..ha..ha........"
keheningan sesaat itu tiba-tiba pecah. meski sudah bisa meraba reaksi tamunya, tak urung tawa stereo yang memecah keheningan gubuk mungil itu membuatnya terkejut juga.
"adakah pernyataan saya yang lucu atau keliru hingga sampeyan berdua terpingkal-pingkal kayak gitu?" tanya semar sesaat setelah tawa kedua tamunya berhenti.
"saya cuman ndak nyangka kalau sampeyan sampek buat pernyataan botol begitu.."
"maksudnya?"
"emangnya sampeyan pikir, Sang Pencipta mondar-mandir kayak setrikaan selama jutaan tahun gitu? mikir dong pak semar. emangnya Sang Pencipta kurang kerjaan apa??"
"terus yang bener gimana?"
"nih dengerin. sampeyan juga percaya kan kalau Sang Pencipta itu tidak terbatas ruang dan waktu?"
"iya memang. terus kenapa."
"apakah waktu bagi Sang Pencipta itu sama dengan waktu bagi manusia?"
"saya percaya ukurannya ndak sama. kalau menurut sampeyan sendiri sama ndak?"
"itulah yang saya maksudkan Sang Pencipta tidak terbatas ruang dan waktu."
"tegasnya, ukurannya berbeda?"
"nah.. pinter gitu."
"jadi sampeyan yakin ukuran waktu buat Sang Pencipta dan buat manusia berbeda?"
"yup. betul."
"jika dikaitkan dengan proses pendinginan cikal bakal bumi, bagi Sang Pencipta hanyalah sesaat saja?"
"kurang lebihnya begitu?"
"jadi, menurut sampeyan berdua, proses penciptaan itu, bagi manusia adalah proses yang sangat lama?"
"betul."
"sedangkan bagi Sang Pencipta hanya sekejab saja"
"kurang lebihnya begitu."
"yakin?"
"jelas yakin dong."
"tegasnya, menurut sampeyan dalam kisah penciptaan tersebut Sang Pencipta terkait dengan waktu menurut Sang Pencipta, bukan waktu menurut ukuran manusia. benar?"
"betul."
"nah sekarang kita lanjut dulu, pada pasal berikutnya, Sang Pencipta menciptakan terang dan memisahkan terang dan gelap. benar begitu?"
"ya. benar."
"menurut pendapat pribadi sampeyan, kenapa bumi bisa terang dan bisa gelap?"
"karena cahaya."
"apa yang menyebabkan terang dan gelapnya bumi?"
"terang karena adanya sinar matahari. dan gelap karena cahaya matahari tidak menerangi bagian bumi yang lain."
"artinya, terang dan gelap itu karena matahari. benar?"
"ya."
"lalu, bagaimanan bumi bisa terang padahal matahari belum ada?"
"mmmmmmmmm......."
keheningan sesaat itu tiba-tiba pecah. meski sudah bisa meraba reaksi tamunya, tak urung tawa stereo yang memecah keheningan gubuk mungil itu membuatnya terkejut juga.
"adakah pernyataan saya yang lucu atau keliru hingga sampeyan berdua terpingkal-pingkal kayak gitu?" tanya semar sesaat setelah tawa kedua tamunya berhenti.
"saya cuman ndak nyangka kalau sampeyan sampek buat pernyataan botol begitu.."
"maksudnya?"
"emangnya sampeyan pikir, Sang Pencipta mondar-mandir kayak setrikaan selama jutaan tahun gitu? mikir dong pak semar. emangnya Sang Pencipta kurang kerjaan apa??"
"terus yang bener gimana?"
"nih dengerin. sampeyan juga percaya kan kalau Sang Pencipta itu tidak terbatas ruang dan waktu?"
"iya memang. terus kenapa."
"apakah waktu bagi Sang Pencipta itu sama dengan waktu bagi manusia?"
"saya percaya ukurannya ndak sama. kalau menurut sampeyan sendiri sama ndak?"
"itulah yang saya maksudkan Sang Pencipta tidak terbatas ruang dan waktu."
"tegasnya, ukurannya berbeda?"
"nah.. pinter gitu."
"jadi sampeyan yakin ukuran waktu buat Sang Pencipta dan buat manusia berbeda?"
"yup. betul."
"jika dikaitkan dengan proses pendinginan cikal bakal bumi, bagi Sang Pencipta hanyalah sesaat saja?"
"kurang lebihnya begitu?"
"jadi, menurut sampeyan berdua, proses penciptaan itu, bagi manusia adalah proses yang sangat lama?"
"betul."
"sedangkan bagi Sang Pencipta hanya sekejab saja"
"kurang lebihnya begitu."
"yakin?"
"jelas yakin dong."
"tegasnya, menurut sampeyan dalam kisah penciptaan tersebut Sang Pencipta terkait dengan waktu menurut Sang Pencipta, bukan waktu menurut ukuran manusia. benar?"
"betul."
"nah sekarang kita lanjut dulu, pada pasal berikutnya, Sang Pencipta menciptakan terang dan memisahkan terang dan gelap. benar begitu?"
"ya. benar."
"menurut pendapat pribadi sampeyan, kenapa bumi bisa terang dan bisa gelap?"
"karena cahaya."
"apa yang menyebabkan terang dan gelapnya bumi?"
"terang karena adanya sinar matahari. dan gelap karena cahaya matahari tidak menerangi bagian bumi yang lain."
"artinya, terang dan gelap itu karena matahari. benar?"
"ya."
"lalu, bagaimanan bumi bisa terang padahal matahari belum ada?"
"mmmmmmmmm......."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
"maaf, saya tidak bermaksud memberi beban pertanyaan berat buat sampeyan berdua. saya cuman sodorkan apa-apa yang sudah tertulis dalam primbon sampeyan sendiri. bagaimana, dilanjut tidak?" kata semar dengan hati-hati pada kedua tamunya.
"mm.. ndak apa-apa. lanjutkan saja." jawab penjual sabun sambil melirik pada supervisornya. sang supervisor disebelahnya tidak menjawab, hanya anggukan lirih saja yang menandakan persetujuannya.
"oke kita teruskan, seperti kita sepakati, bahwa penyebab terang gelapnya bumi adalah matahari. benar?"
"ya."
"artinya, cerita dalam primbon sampeyan tentang gelap-terang itu tidak bisa diterima secara logika dan sains?"
"mmm... tapi bukankah cahaya dari angkasa tidak harus dari matahari?"
"memang tidak."
"bisa juga dari bintang-bintang kan?"
"memang iya, tapi, menurut primbon sampeyan, matahari, bulan dan bintang diciptakan setelah terang ada, tepatnya pada hari keempat??"
"kalau menurut saya, Sang Pencipta tidak harus memberikan ilmu sedetail itu buat manusia jaman dahulu. sebab jika terlalu detail maka justru akan membebani pikiran manusia yang masih relatif primitif."
"itu kan menurut sampeyan. namun, tidakkah sampeyan curiga, benarkah Sang Pencipta-lah menceritakan hal itu?"
"maksud sampeyan cerita palsu?"
"kalau menurut sampeyan sendiri bagaimana?"
"cerita itu tetaplah sebuah kebenaran."
"kok bisa?"
"karena, penulis cerita itu adalah orang suci yang telah menerima wangsit. jadi tidak mungkin atas pemikiran sendiri, apalagi dengan maksud menjerumuskan."
"lantas, jika informasi yang dituliskan itu ternyata salah, apa itu bukan sebuah penyesatan?"
"ha..ha.. sampeyanlah yang tersesat karena tidak mau mempercayai apa yang disampaikan Sang Pencipta."
"wahh..." semar memutus kata-katanya dan memilih diam... percuma jika diladeni malah ikut jadi ndak waras..
"mm.. ndak apa-apa. lanjutkan saja." jawab penjual sabun sambil melirik pada supervisornya. sang supervisor disebelahnya tidak menjawab, hanya anggukan lirih saja yang menandakan persetujuannya.
"oke kita teruskan, seperti kita sepakati, bahwa penyebab terang gelapnya bumi adalah matahari. benar?"
"ya."
"artinya, cerita dalam primbon sampeyan tentang gelap-terang itu tidak bisa diterima secara logika dan sains?"
"mmm... tapi bukankah cahaya dari angkasa tidak harus dari matahari?"
"memang tidak."
"bisa juga dari bintang-bintang kan?"
"memang iya, tapi, menurut primbon sampeyan, matahari, bulan dan bintang diciptakan setelah terang ada, tepatnya pada hari keempat??"
"kalau menurut saya, Sang Pencipta tidak harus memberikan ilmu sedetail itu buat manusia jaman dahulu. sebab jika terlalu detail maka justru akan membebani pikiran manusia yang masih relatif primitif."
"itu kan menurut sampeyan. namun, tidakkah sampeyan curiga, benarkah Sang Pencipta-lah menceritakan hal itu?"
"maksud sampeyan cerita palsu?"
"kalau menurut sampeyan sendiri bagaimana?"
"cerita itu tetaplah sebuah kebenaran."
"kok bisa?"
"karena, penulis cerita itu adalah orang suci yang telah menerima wangsit. jadi tidak mungkin atas pemikiran sendiri, apalagi dengan maksud menjerumuskan."
"lantas, jika informasi yang dituliskan itu ternyata salah, apa itu bukan sebuah penyesatan?"
"ha..ha.. sampeyanlah yang tersesat karena tidak mau mempercayai apa yang disampaikan Sang Pencipta."
"wahh..." semar memutus kata-katanya dan memilih diam... percuma jika diladeni malah ikut jadi ndak waras..
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
"oke, katakanlah memang saya yang bebal, dan sesat karena tidak bisa menerima 'kenyataan' bahwa primbon sampeyan adalah berdasarkan wangsit. kita lanjut saja. berkaitan dengan Mana yang lebih dulu diciptakan, siang-malam atau matahari?, sebenarnya saya sendiri sudah berulang kali dapet jawaban. tapi saya belum puas juga karena nurani saya ndak mau nerima."
"memangnya jawabannya seperti apa?"
"lahh.. kok malah tanya saya. seharusnya sampeyanlah yang kasih jawaban."
"oke kalau begitu. saya kutipkan saja dari jawaban saudara saya, dia seorang panglima besar, yang saya yakin bener kapasitas dan ketinggian ilmunya. petama mari kila lihat dulu soal waktu:
2 Petruk 3:8
"jadi, sampeyan sepakat bahwa waktu yang tertera tersebut adalah waktu menurut ukuran Sang Pencipta?"
"gimana sih, masak penjelasan saya yang sampai berbusa-busa gitu ndak sampeyan tangkep?"
"cuman meminta ketegasan saja. benerkah?"
"jelas bener dong. pasti. itu soal waktu, nah penjelasan tentang sumber penerang itu pendapat beliau begini:
"bukannya matahari diciptakan pada hari keempat?"
"siapa bilang? coba cermati yang berikut:
Primbon Jejadian 1:16
"wah, sampeyan lupa kalimat yang diatasnya, ataukah sengaja melupakannya?"
"yang mana?"
"oke kita lihat:
"bukan. sama seperti di atas, hanya sebatas memposisikan yang sudah ada saja."
"oke kita lihat primbon sampeyan yang versi orang bule:
"bener."
"berarti, sebelumnya tidak ada?"
"mestinya begitu.."
"jadi, apakah Let there be merupakan kalimat penciptaan atau bukan?"
"mmmm..."
"memangnya jawabannya seperti apa?"
"lahh.. kok malah tanya saya. seharusnya sampeyanlah yang kasih jawaban."
"oke kalau begitu. saya kutipkan saja dari jawaban saudara saya, dia seorang panglima besar, yang saya yakin bener kapasitas dan ketinggian ilmunya. petama mari kila lihat dulu soal waktu:
pendapat kawan saya di atas, tidak sekedar nggombal, tapi juga didukung dengan dalil yang sangat kuat. nih saya kutipkan juga dari primbonCerita Jejadian bukan laporan ilmiah tentang penciptaan. Ia sedikitpun pun tidak menceritakan tentang caranya Sang Pencipta menciptakan, hanya bahwa yang menciptakan adalah Sang Pencipta. Ia sekelumit pun tidak menceritakan tentang jangka waktu penciptaan itu; bahwa hari-hari itu lamanya bukan 24 jam seperti hari-hari manusia, itu jelas, sebab Primbon Jejadian sendiri mengatakan, bahwa hari pertama usai sebelum matahari diciptakan.
Terdapat sejumlah tanggapan tentang arti hari-hari yang disebut dalam cerita Jejadian itu, bahwa yang dimaksud dengan itu adalah abad-abad geologis, atau, bukan hari-hari penciptaan itu sendiri, melainkan hari-hari pada mana penciptaan itu dinyatakan kepada manusia. Justru tepat bila berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan hari-hari itu adalah hari-hari Sang Pencipta, dan bahwa sia-sialah untuk mencoba mengukurnya dengan ukuran waktu manusia. Primbon sendiri mengatakan bahwa waktu Sang Pencipta tidak sama dengan waktu manusia.
2 Petruk 3:8
jelassss.... sekali, kalau waktu dalam cerita di primbon Jejadian itu bukanlah waktu manusia."Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
"jadi, sampeyan sepakat bahwa waktu yang tertera tersebut adalah waktu menurut ukuran Sang Pencipta?"
"gimana sih, masak penjelasan saya yang sampai berbusa-busa gitu ndak sampeyan tangkep?"
"cuman meminta ketegasan saja. benerkah?"
"jelas bener dong. pasti. itu soal waktu, nah penjelasan tentang sumber penerang itu pendapat beliau begini:
nah, saya rasa sampeyan bisa nangkep to maksudnya? jadi sejak Sang Pencipta menciptakan terang, yang dimaksud juga tentang penciptaan benda penerang langit, termasuk juga matahari."Ada pula pandangan lain mengenai pengadaan matahari, bulan, dan bintang-bintang. Pandangan yang satu menyatakan bahwa matahari, bulan, dan bintang-bintang diciptakan pada penciptaan mula-mula yang disebut di Jejadian 1:1 dan seterusnya, tetapi bahwa pada hari keempat berubah terang benda-benda penerang itu menembus kabut dan mencapai bumi. Mungkin ada yang keberatan ketika mendengar bahwa Sang Pencipta telah menjadikan dua penerang yang besar.
"bukannya matahari diciptakan pada hari keempat?"
"siapa bilang? coba cermati yang berikut:
Primbon Jejadian 1:16
di situ kan disebutkan menjadikan, bukan menyebutkan kata menciptakan. jadi semacam memposisikan. begitu. paham?"Maka Sang Pencipta menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
"wah, sampeyan lupa kalimat yang diatasnya, ataukah sengaja melupakannya?"
"yang mana?"
"oke kita lihat:
kata 'jadilah' itu menurut sampeyan penciptaan atau bukan?"1:14 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
"bukan. sama seperti di atas, hanya sebatas memposisikan yang sudah ada saja."
"oke kita lihat primbon sampeyan yang versi orang bule:
kalimat Let there be bukankah berarti hendaklah ada?"VJKN: Then God said, "Let there be lights in the firmament of the heavens to divide the day from the night; and let them be for signs and seasons, and for days and years;
"bener."
"berarti, sebelumnya tidak ada?"
"mestinya begitu.."
"jadi, apakah Let there be merupakan kalimat penciptaan atau bukan?"
"mmmm..."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
"sekarang kita urai soal waktu penciptaan. menurut sampeyan apakah proses penciptaan itu berlangsung hanya 6x24 jam?"
"cuman orang bebal saja yang percaya dengan kata-kata sampeyan."
"jadi sampeyan ndak percaya dengan angka 6x24 itu?"
"ya jelas ndak lah. kan sudah saya katakan bahwa waktu yang ada pada cerita itu tidaklah menurut ukuran manusia."
"beneran?"
"kan saya juga sudah sodorkan dalilnya. piye to sampeyan itu.."
"yang mana?"
"dari primbon 2 Petruk 3:8
"lha terus kalimat dari Primbon Jejadian 1:16:
"betul."
"lantas, gimana sampeyan, panglima besar, sama kawan-kawan sampeyan yang lain itu berani nge-klaim itu adalah waktu menurut ukuran Sang Pencipta?"
"maksud sampeyan?"
"jelas kalau pergantian siang malam karena 'peredaran matahari' atau lebih tepatnya akibat rotasi bumi kok dikatakan ukuran waktu Sang Pencipta. yang gila itu saya atau sampeyan? saya pikir ndak perlu sekolah tinggi kalau cuman untuk tahu bahwa sehari itu sama dengan 24 jam.."
"cuman orang bebal saja yang percaya dengan kata-kata sampeyan."
"jadi sampeyan ndak percaya dengan angka 6x24 itu?"
"ya jelas ndak lah. kan sudah saya katakan bahwa waktu yang ada pada cerita itu tidaklah menurut ukuran manusia."
"beneran?"
"kan saya juga sudah sodorkan dalilnya. piye to sampeyan itu.."
"yang mana?"
"dari primbon 2 Petruk 3:8
jelas tidak?"Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Sang Pencipta satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
"lha terus kalimat dari Primbon Jejadian 1:16:
bukankan dua benda penerang besar yang dimaksud adalah matahari dan bulan?"Maka Sang Pencipta menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
"betul."
"lantas, gimana sampeyan, panglima besar, sama kawan-kawan sampeyan yang lain itu berani nge-klaim itu adalah waktu menurut ukuran Sang Pencipta?"
"maksud sampeyan?"
"jelas kalau pergantian siang malam karena 'peredaran matahari' atau lebih tepatnya akibat rotasi bumi kok dikatakan ukuran waktu Sang Pencipta. yang gila itu saya atau sampeyan? saya pikir ndak perlu sekolah tinggi kalau cuman untuk tahu bahwa sehari itu sama dengan 24 jam.."
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:"oke, katakanlah memang saya yang bebal, dan sesat karena tidak bisa menerima 'kenyataan' bahwa primbon sampeyan adalah berdasarkan wangsit. kita lanjut saja. berkaitan dengan Mana yang lebih dulu diciptakan, siang-malam atau matahari?, sebenarnya saya sendiri sudah berulang kali dapet jawaban. tapi saya belum puas juga karena nurani saya ndak mau nerima."
"memangnya jawabannya seperti apa?"
"lahh.. kok malah tanya saya. seharusnya sampeyanlah yang kasih jawaban."
"oke kalau begitu. saya kutipkan saja dari jawaban saudara saya, dia seorang panglima besar, yang saya yakin bener kapasitas dan ketinggian ilmunya. petama mari kila lihat dulu soal waktu:pendapat kawan saya di atas, tidak sekedar nggombal, tapi juga didukung dengan dalil yang sangat kuat. nih saya kutipkan juga dari primbonCerita Jejadian bukan laporan ilmiah tentang penciptaan. Ia sedikitpun pun tidak menceritakan tentang caranya Sang Pencipta menciptakan, hanya bahwa yang menciptakan adalah Sang Pencipta. Ia sekelumit pun tidak menceritakan tentang jangka waktu penciptaan itu; bahwa hari-hari itu lamanya bukan 24 jam seperti hari-hari manusia, itu jelas, sebab Primbon Jejadian sendiri mengatakan, bahwa hari pertama usai sebelum matahari diciptakan.
Terdapat sejumlah tanggapan tentang arti hari-hari yang disebut dalam cerita Jejadian itu, bahwa yang dimaksud dengan itu adalah abad-abad geologis, atau, bukan hari-hari penciptaan itu sendiri, melainkan hari-hari pada mana penciptaan itu dinyatakan kepada manusia. Justru tepat bila berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan hari-hari itu adalah hari-hari Sang Pencipta, dan bahwa sia-sialah untuk mencoba mengukurnya dengan ukuran waktu manusia. Primbon sendiri mengatakan bahwa waktu Sang Pencipta tidak sama dengan waktu manusia.
2 Petruk 3:8jelassss.... sekali, kalau waktu dalam cerita di primbon Jejadian itu bukanlah waktu manusia."Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
"jadi, sampeyan sepakat bahwa waktu yang tertera tersebut adalah waktu menurut ukuran Sang Pencipta?"
"gimana sih, masak penjelasan saya yang sampai berbusa-busa gitu ndak sampeyan tangkep?"
"cuman meminta ketegasan saja. benerkah?"
"jelas bener dong. pasti. itu soal waktu, nah penjelasan tentang sumber penerang itu pendapat beliau begini:nah, saya rasa sampeyan bisa nangkep to maksudnya? jadi sejak Sang Pencipta menciptakan terang, yang dimaksud juga tentang penciptaan benda penerang langit, termasuk juga matahari."Ada pula pandangan lain mengenai pengadaan matahari, bulan, dan bintang-bintang. Pandangan yang satu menyatakan bahwa matahari, bulan, dan bintang-bintang diciptakan pada penciptaan mula-mula yang disebut di Jejadian 1:1 dan seterusnya, tetapi bahwa pada hari keempat berubah terang benda-benda penerang itu menembus kabut dan mencapai bumi. Mungkin ada yang keberatan ketika mendengar bahwa Sang Pencipta telah menjadikan dua penerang yang besar.
"bukannya matahari diciptakan pada hari keempat?"
"siapa bilang? coba cermati yang berikut:
Primbon Jejadian 1:16di situ kan disebutkan menjadikan, bukan menyebutkan kata menciptakan. jadi semacam memposisikan. begitu. paham?"Maka Sang Pencipta menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
"wah, sampeyan lupa kalimat yang diatasnya, ataukah sengaja melupakannya?"
"yang mana?"
"oke kita lihat:kata 'jadilah' itu menurut sampeyan penciptaan atau bukan?"1:14 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
"bukan. sama seperti di atas, hanya sebatas memposisikan yang sudah ada saja."
"oke kita lihat primbon sampeyan yang versi orang bule:kalimat Let there be bukankah berarti hendaklah ada?"VJKN: Then God said, "Let there be lights in the firmament of the heavens to divide the day from the night; and let them be for signs and seasons, and for days and years;
"bener."
"berarti, sebelumnya tidak ada?"
"mestinya begitu.."
"jadi, apakah Let there be merupakan kalimat penciptaan atau bukan?"
"mmmm..."
hehehehe...halus..tp mengena..
benar2 gaya seorang seniman..dan budayawan..
saya seniman musik......bukan budayawan..
ok lah...gk bisa tidak saya akui..kl anda menghibur..dengan gaya lain disini..
silahkan mas.....
musicman- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7957
Registration date : 2011-01-04
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
HA HA HA HA HA...
brow mistik, ceritanya tak bajak ya..buat note saya
brow mistik, ceritanya tak bajak ya..buat note saya
cooler- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 161
Reputation : -1
Points : 5260
Registration date : 2011-01-04
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
izin nyimak ya bro mistik.... sampe brp chapter neh!!!! tetangga sebelah pd melongo aje.....
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 24
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 16072
Registration date : 2010-09-20
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
halus..?? emangnya tepung...musicman wrote:hehehehe...halus..tp mengena..
benar2 gaya seorang seniman..dan budayawan..
saya seniman musik......bukan budayawan..
ok lah...gk bisa tidak saya akui..kl anda menghibur..dengan gaya lain disini..
silahkan mas.....
wahh.. cuman seniman becak-an kok.. ndak ada yang istimewa. terimakasih sanjungan dan pujiannya. semoga saja ndak semakin besar pantat... he..he...
silahken. ngomong-ngomng buat note di pesbuk-kah??cooler wrote:brow mistik, ceritanya tak bajak ya..buat note saya
waduh.. berapa chapter ya...hamba tuhan wrote:izin nyimak ya bro mistik.... sampe brp chapter neh!!!! tetangga sebelah pd melongo aje.....
yang jelas sebanyak chapter primbon sang penjual sabun itu... (buaaaaanyaaaakkk sekali....)
jadi, jangan bosan untuk menyimak terus ya..
to all:
-jika ada kritik dan saran dipersilahkan.
-jika ada request cerita, bisa juga dipertimbangkan
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
ane request disediakan minum bagi pembaca setia bro.....
Gak_Mau_DiSembah- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1054
Location : Calon Penghuni Surga
Job/hobbies : Masak ayam panggang, Yesus jgn minta yah....
Humor : dogma gereja: gak blh bantah, gak usah banyak nanya, telen aja..(kl ada yg salah) di edit aja... gtu aja kok repot!!!
Reputation : 2
Points : 6151
Registration date : 2011-02-08
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
kalau sekedar kopi dan es teh bolehlah.. tapi kalau yang botolan, maaf saya ndak bisa menyediakan..Gak_Mau_DiSembah wrote:
ane request disediakan minum bagi pembaca setia bro.....
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
BUAH SIMALAKAMA
"lantas, jika memang ukuran waktu yang dikisahkan dalam proses penciptaan itu adalah bener waktu manusia, apa salahnya? bukankan Sang Pencipta itu maha segalanya?"
"bener itu pak semar, kalau memang iya terus kenapa? mosok sampeyan ndak percaya dengan kekuasaan Sang Pencipta?" timpal sang penjual sabun berusaha membela atasannya.
"siapa juga yang bilang Sang Pencipta ndak punya kuasa untuk itu.."
"lantas, apa masalahnya?"
"masalahnya, kalau itu waktu manusia, maka jelas dan wajar jika primbon sampeyan dihujat habis-habisan karena ndak sesuai dengan ilmu pengetahuan anak SD."
"tapi, nyatanya kan ndak demikian."
"apanya?"
"nyatanya primbon 2 Petruk 3:8 menegaskan bahwa itu adalah waktu menurut ukuran Sang Pencipta:
"jadi sampeyan berdua sepakat kalau ukuran waktu dalam kisah itu adalah waktu ukuran Sang Pencipta?"
"ya. bener."
"artinya, sampeyan juga sepakat kalau adanya pergantian siang dan malam dalam kisah itu adalah siang-malam ukuran waktu Sang Pencipta?"
"ya. tentunya memang begitu."
"nah sekarang, coba kita urai:
"jelas manusia."
"kok bisa?"
"karena yang dimaksud dengan kedua benda penerang yang besar itu adalah matahari dan bulan."
"tepat sekali. lantas kalimat Jadilah petang dan jadilah pagi merujuk pada apa?"
"pergantian hari."
"ingat, setelah hari keempat, matahari sudah menguasai siang, dan malamnya bulanlah yang berkuasa. jadi, masihkah sampeyan ngotot kalau waktu dalam kisah itu adalah waktu menurut ukuran Sang Pencipta?"
tiba-tiba, ruangan dalam rumah berdinding bambu itu menjadi panas, sepanas otak kedua orang tamu semar itu yang sibuk mencari jalan keluar dari masalah pelik yang dilontarkan oleh tuan rumah, sang tukang becak.
"lantas, jika memang ukuran waktu yang dikisahkan dalam proses penciptaan itu adalah bener waktu manusia, apa salahnya? bukankan Sang Pencipta itu maha segalanya?"
"bener itu pak semar, kalau memang iya terus kenapa? mosok sampeyan ndak percaya dengan kekuasaan Sang Pencipta?" timpal sang penjual sabun berusaha membela atasannya.
"siapa juga yang bilang Sang Pencipta ndak punya kuasa untuk itu.."
"lantas, apa masalahnya?"
"masalahnya, kalau itu waktu manusia, maka jelas dan wajar jika primbon sampeyan dihujat habis-habisan karena ndak sesuai dengan ilmu pengetahuan anak SD."
"tapi, nyatanya kan ndak demikian."
"apanya?"
"nyatanya primbon 2 Petruk 3:8 menegaskan bahwa itu adalah waktu menurut ukuran Sang Pencipta:
lihat tuh, seribu tahun manusia sama dengan satu hari bagi Sang Pencipta.Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Sang Pencipta satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
"jadi sampeyan berdua sepakat kalau ukuran waktu dalam kisah itu adalah waktu ukuran Sang Pencipta?"
"ya. bener."
"artinya, sampeyan juga sepakat kalau adanya pergantian siang dan malam dalam kisah itu adalah siang-malam ukuran waktu Sang Pencipta?"
"ya. tentunya memang begitu."
"nah sekarang, coba kita urai:
menurut sampeyan, siang-malam dalam kisah tersebut menurut ukuran manusia atau bukan?"1:16 Maka Sang Pencipta menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
"jelas manusia."
"kok bisa?"
"karena yang dimaksud dengan kedua benda penerang yang besar itu adalah matahari dan bulan."
"tepat sekali. lantas kalimat Jadilah petang dan jadilah pagi merujuk pada apa?"
"pergantian hari."
"ingat, setelah hari keempat, matahari sudah menguasai siang, dan malamnya bulanlah yang berkuasa. jadi, masihkah sampeyan ngotot kalau waktu dalam kisah itu adalah waktu menurut ukuran Sang Pencipta?"
tiba-tiba, ruangan dalam rumah berdinding bambu itu menjadi panas, sepanas otak kedua orang tamu semar itu yang sibuk mencari jalan keluar dari masalah pelik yang dilontarkan oleh tuan rumah, sang tukang becak.
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
BUAH SIMALAKAMA 2
tidak terasa, kedua tamu semar telah membuka kancing bajunya, menandakan kalau benar-benar merasa kegerahan. bahkan tangannyapun sibuk mengusap-usap kening yang terus banjir dengan peluh. padahal, di luar jangkrikpun malas bunyi karena kedinginan..
setelah cukup lama terdiam, keheninganpun akhirnya pecah.
"sori pak semar, saya rasa kita ndak bisa dengan serta merta memutuskan sesuatu tanpa berpikir."
"maksud sampeyan?"
"memaknai dan menafsirkan primbon itu harus dengan otak jernih dan ndak boleh terburu-buru."
"benar."
"apalagi sampai memaksakan penafsiran sesuai dengan kemauan sendiri."
"ya, memang begitu."
"dan jangan pula sampai berniat untuk menyerang dan memojokkan orang lain."
"memang begitu. berdiskusi itu kan untuk mencari kebenaran, bukannya mencari pembenaran."
"itulah maksud saya. terus terang saya merasa sampeyan pojokkan dengan memberi pilihan sulit...."
"lantas, maksud sampeyan seperti apa?"
"seharusnya kita berpikir secara bijak dan hati-hati. dan sudah seharusnya pula tidak hanya mengambil satu-dua dalil saja. harusnya juga menyandingkan dengan dalil-dalil lain, yang mungkin justru bisa memberi jawaban atas persoalan yang dibahas."
"lhohhh.., saya khan setuja-setuju saja, emangnya saya melarang sampeyan untuk megeluarkan dalil-dalil lain?"
"enggak sih, cuman menegaskan saja."
"oke, dalil mana pula yang sampeyan maksudkan?"
"kata teman saya, seorang panglima besar, seperti yang sudah saya singgung di atas, bahwa hari-hari yang dimaksud itu adalah hari-hari ukuran Sang Pencipta dengan dalil 2 Petruk 3:8. sedangkan pandangan lainnya,
"teruskan saja.."
"coba kita cerna pasal-pasal dalam primbon Jejadian berikut:
Jejadian 1:1
Jejadian 1:16
lantas, pada Jejadian 1:17
Ayat ini menggunakan kata dari bahasa yang biasanya diterjemahkan memberi ( NATAN), yang sering digunakan dalam pengertian mengadakan. Bila kata "NATAN" diartikan sebagai mengadakan, kita dapat menerjemahkan Jejadian 1:17, "Dan Sang Pencipta mengadakan (yakni mengangkat) semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi." Jadi, ayat ini mungkin menunjuk pada pernyataan Sang Pencipta mengenai fungsi benda-benda penerang dan bukan kepada penciptaannya. Kata menciptakan (BÂRÂ') tidak digunakan di sini."
"lalu.. maksud sampeyan?"
"dengan demikian, saya rasa matahari tidaklah diciptakan pada hari keempat, yaitu hari rabu, seperti yang kita kenal. tapi memang sejak awal sudah diciptakan atau sudah ada. hanya saja, matahari mulai berfungsi pada hari keempat."
"lhaa terus hari keempat di situ hari keempat atau hari rabu seperti yang kita kenal, ataukah hari menurut ukuran Sang Pencipta?"
"mungkin tafsir yang lebih mendekati adalah masa, era, atau periode. jadi hari keempat itu hendaklah ditafsirkan menjadi masa atau periode keempat."
"lantas, apakah siang dan malam dalam cerita itu juga harus ditafsirkan dengan cara yang sama?"
"seharusnya begitu."
"dengan kata lain, kawan sampeyan itu mengatakan bahwa sebuah penciptaan itu 'harus' ada kata menciptakan?"
"seharusnya begitu."
"mari kita sandingkan dengan kalimat berikut:
"ya."
"jadi, ada perintah lalu ada hasilnya?"
"ya."
"yang sebelumnya tidak ada atau belum terbentuk, menjadi ada atau terbentuk. benar?"
"ya."
"selanjutnya,
"belum."
"jadi, apakah kalimat di atas juga merupakan kalimat penciptaan?"
"mmm.. ya."
"tertulis atau tidak kalimat menciptakan dalam kalimat-kalimat di atas?"
"sama sekali tidak."
"lantas, apa alasan sampeyan mengatakan kalimat-kalimat di atas adalah kalimat penciptaan?"
"karena, sebelumnya tidak ada menjadi ada."
"bener. jadi, apakah tepat kalau penciptaan oleh Sang Pencipta harus terdapat kata-kata menciptakan?"
"mmm... mungkin kurang tepat."
"jadi, pendapat kawan sampeyan, sang panglima besar itu apa sepenuhnya tepat?"
"saya rasa, meleset..."
"nah selanjutnya, mari kita urai kalimat berikut:
"mmmmm..."
"selanjutnya,
"mmmm..."
"saya ngerti kalau masalah ini memang pelik. pada satu sisi sampeyan mempercayai dan terkesan sedikit memaksakan tafsir, tapi justru dalil dari primbon sampeyan sama sekali tidak mendukung apa-apa yang sampeyan yakini itu.."
suasana malam bertambah panas, tidak terasa kancing baju kedua tamu semar hampir terbuka semua. sang pemilik rumah pura-pura ndak melihat sambil terus nyedot rokoknya dengan nikmat..
tidak terasa, kedua tamu semar telah membuka kancing bajunya, menandakan kalau benar-benar merasa kegerahan. bahkan tangannyapun sibuk mengusap-usap kening yang terus banjir dengan peluh. padahal, di luar jangkrikpun malas bunyi karena kedinginan..
setelah cukup lama terdiam, keheninganpun akhirnya pecah.
"sori pak semar, saya rasa kita ndak bisa dengan serta merta memutuskan sesuatu tanpa berpikir."
"maksud sampeyan?"
"memaknai dan menafsirkan primbon itu harus dengan otak jernih dan ndak boleh terburu-buru."
"benar."
"apalagi sampai memaksakan penafsiran sesuai dengan kemauan sendiri."
"ya, memang begitu."
"dan jangan pula sampai berniat untuk menyerang dan memojokkan orang lain."
"memang begitu. berdiskusi itu kan untuk mencari kebenaran, bukannya mencari pembenaran."
"itulah maksud saya. terus terang saya merasa sampeyan pojokkan dengan memberi pilihan sulit...."
"lantas, maksud sampeyan seperti apa?"
"seharusnya kita berpikir secara bijak dan hati-hati. dan sudah seharusnya pula tidak hanya mengambil satu-dua dalil saja. harusnya juga menyandingkan dengan dalil-dalil lain, yang mungkin justru bisa memberi jawaban atas persoalan yang dibahas."
"lhohhh.., saya khan setuja-setuju saja, emangnya saya melarang sampeyan untuk megeluarkan dalil-dalil lain?"
"enggak sih, cuman menegaskan saja."
"oke, dalil mana pula yang sampeyan maksudkan?"
"kata teman saya, seorang panglima besar, seperti yang sudah saya singgung di atas, bahwa hari-hari yang dimaksud itu adalah hari-hari ukuran Sang Pencipta dengan dalil 2 Petruk 3:8. sedangkan pandangan lainnya,
jadi, menurut kawan saya itu, sebenarnya matahari-pun sudah ada sejak awal bumi diciptakan. saya merasa bahwa hal ini juga tidak bertentangan dengan sains bukan?"Ada pula pandangan lain mengenai pengadaan matahari, bulan, dan bintang-bintang. Pandangan yang satu menyatakan bahwa matahari, bulan, dan bintang-bintang diciptakan pada penciptaan mula-mula yang disebut di Jejadian 1:1 dan seterusnya, tetapi bahwa pada hari keempat berubah terang benda-benda penerang itu menembus kabut dan mencapai bumi...
"teruskan saja.."
"coba kita cerna pasal-pasal dalam primbon Jejadian berikut:
Jejadian 1:1
dalam bahasa ibu primbon kami, kata menciptakan adalah BARA'.Pada mulanya Sang Pencipta menciptakan langit dan bumi.
Jejadian 1:16
dalam bahasa ibu primbon kami, kata menjadikan adalah VAYA'AS. belum tentu menyangkut sebuah tindakan penciptaan, karena berbeda dari kata menciptakan yaitu BÂRÂ' yang digunakan dalam Jejadian 1:1.Maka Sang Pencipta menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
lantas, pada Jejadian 1:17
Sang Pencipta menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
Ayat ini menggunakan kata dari bahasa yang biasanya diterjemahkan memberi ( NATAN), yang sering digunakan dalam pengertian mengadakan. Bila kata "NATAN" diartikan sebagai mengadakan, kita dapat menerjemahkan Jejadian 1:17, "Dan Sang Pencipta mengadakan (yakni mengangkat) semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi." Jadi, ayat ini mungkin menunjuk pada pernyataan Sang Pencipta mengenai fungsi benda-benda penerang dan bukan kepada penciptaannya. Kata menciptakan (BÂRÂ') tidak digunakan di sini."
"lalu.. maksud sampeyan?"
"dengan demikian, saya rasa matahari tidaklah diciptakan pada hari keempat, yaitu hari rabu, seperti yang kita kenal. tapi memang sejak awal sudah diciptakan atau sudah ada. hanya saja, matahari mulai berfungsi pada hari keempat."
"lhaa terus hari keempat di situ hari keempat atau hari rabu seperti yang kita kenal, ataukah hari menurut ukuran Sang Pencipta?"
"mungkin tafsir yang lebih mendekati adalah masa, era, atau periode. jadi hari keempat itu hendaklah ditafsirkan menjadi masa atau periode keempat."
"lantas, apakah siang dan malam dalam cerita itu juga harus ditafsirkan dengan cara yang sama?"
"seharusnya begitu."
"dengan kata lain, kawan sampeyan itu mengatakan bahwa sebuah penciptaan itu 'harus' ada kata menciptakan?"
"seharusnya begitu."
"mari kita sandingkan dengan kalimat berikut:
menurut saya, awalnya air menutup seluruh permukaan bumi. dengan adanya perintah di atas maka, air menjadi terpisah dari daratan. begitu bukan?"1:9 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
1:10 Lalu Sang Pencipta menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Sang Pencipta melihat bahwa semuanya itu baik.
"ya."
"jadi, ada perintah lalu ada hasilnya?"
"ya."
"yang sebelumnya tidak ada atau belum terbentuk, menjadi ada atau terbentuk. benar?"
"ya."
"selanjutnya,
apakah sebelum perintah itu sudah ada tumbuh-tumbuhan?"1:11 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
"belum."
"jadi, apakah kalimat di atas juga merupakan kalimat penciptaan?"
"mmm.. ya."
"tertulis atau tidak kalimat menciptakan dalam kalimat-kalimat di atas?"
"sama sekali tidak."
"lantas, apa alasan sampeyan mengatakan kalimat-kalimat di atas adalah kalimat penciptaan?"
"karena, sebelumnya tidak ada menjadi ada."
"bener. jadi, apakah tepat kalau penciptaan oleh Sang Pencipta harus terdapat kata-kata menciptakan?"
"mmm... mungkin kurang tepat."
"jadi, pendapat kawan sampeyan, sang panglima besar itu apa sepenuhnya tepat?"
"saya rasa, meleset..."
"nah selanjutnya, mari kita urai kalimat berikut:
lalu:1:14 Berfirmanlah Sang Pencipta: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
apakah kalimat-kalimat di atas juga ditafsirkan dengan cara yang sama, yaitu waktu menurut Sang Pencipta?"1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
1:16 Maka Sang Pencipta menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 Sang Pencipta menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Sang Pencipta melihat bahwa semuanya itu baik.
"mmmmm..."
"selanjutnya,
silahkan pikirkan dengan masak-masak, kurang jelas seperti apakah tafsir-tafsir dari primbon sampeyan di atas?"1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
"mmmm..."
"saya ngerti kalau masalah ini memang pelik. pada satu sisi sampeyan mempercayai dan terkesan sedikit memaksakan tafsir, tapi justru dalil dari primbon sampeyan sama sekali tidak mendukung apa-apa yang sampeyan yakini itu.."
suasana malam bertambah panas, tidak terasa kancing baju kedua tamu semar hampir terbuka semua. sang pemilik rumah pura-pura ndak melihat sambil terus nyedot rokoknya dengan nikmat..
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Ki Semar...kayaknya malem sudah larut deh, suruh pulang tuh tamu ato malu mo pamitan.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
saya tanyakan dulu..Mencarikebenaran wrote:Ki Semar...kayaknya malem sudah larut deh, suruh pulang tuh tamu ato malu mo pamitan.
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
"mohon maaf, bukannya ngusir, tapi saya sudah dapat sinyal dari pak RT kalau malam sudah larut. apa ndak sebaiknya kita lanjut besok saja?"
kedua orang tamu semar seperti mendapat asupan udara segar seketika. tanpa pikir panjang lebar, keduanya mengangguk mantab tanda mengiyakan.
"o ya, untuk PR kita besok malam, saya ada pertanyaan, Mana yang lebih dulu diciptakan, pohon atau manusia? bagaimana, setuju apa tidak?"
"okelah pak semar, saya akan siapkan jawaban biar sampeyan puas."
kedua tamu semar lalu berdiri dan berpamitan. setelah kedua orang itu tak lagi tampak batang hidungnya, semar lantas menutup pintu dan berangkat menyusl anak dan istrinya di pulau kapuk....
kedua orang tamu semar seperti mendapat asupan udara segar seketika. tanpa pikir panjang lebar, keduanya mengangguk mantab tanda mengiyakan.
"o ya, untuk PR kita besok malam, saya ada pertanyaan, Mana yang lebih dulu diciptakan, pohon atau manusia? bagaimana, setuju apa tidak?"
"okelah pak semar, saya akan siapkan jawaban biar sampeyan puas."
kedua tamu semar lalu berdiri dan berpamitan. setelah kedua orang itu tak lagi tampak batang hidungnya, semar lantas menutup pintu dan berangkat menyusl anak dan istrinya di pulau kapuk....
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Lanjuut Bro mistik.... ini dah ganti hari tuh...
Novel Bro Mistik emang assoyy...
Novel Bro Mistik emang assoyy...
lihd- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 7083
Registration date : 2011-03-09
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
cerita sekalian penambah ilmu.. bro
lanjut kan pliss!!!
lanjut kan pliss!!!
mantabo!!- Number of posts : 3
Reputation : 0
Points : 4938
Registration date : 2011-05-13
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
lihd wrote:Lanjuut Bro mistik.... ini dah ganti hari tuh...
Novel Bro Mistik emang assoyy...
mantabo!! wrote:cerita sekalian penambah ilmu.. bro
lanjut kan pliss!!!
waduhh.. pada nggak sabaran amat sih.. saya kan musti narik becak juga..
sabar ya...
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
mistik6666 wrote:lihd wrote:Lanjuut Bro mistik.... ini dah ganti hari tuh...
Novel Bro Mistik emang assoyy...mantabo!! wrote:cerita sekalian penambah ilmu.. bro
lanjut kan pliss!!!
waduhh.. pada nggak sabaran amat sih.. saya kan musti narik becak juga..
sabar ya...
jgn terlalu diganggu dulu bung mistiknya..
biarlah dia lbh tenang meng ekspresikan tulisannya secara bebas..tanpa terburu2..
bwt apa lbh cepat post tp tulisannya malah tidak menjadi enak untuk dibaca...
lbh baik tidak usah buru2 post karena FOKUS..namun akan tetap enak dibaca...
musicman- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7957
Registration date : 2011-01-04
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
betul itu..musicman wrote:mistik6666 wrote:lihd wrote:Lanjuut Bro mistik.... ini dah ganti hari tuh...
Novel Bro Mistik emang assoyy...mantabo!! wrote:cerita sekalian penambah ilmu.. bro
lanjut kan pliss!!!
waduhh.. pada nggak sabaran amat sih.. saya kan musti narik becak juga..
sabar ya...
jgn terlalu diganggu dulu bung mistiknya..
biarlah dia lbh tenang meng ekspresikan tulisannya secara bebas..tanpa terburu2..
bwt apa lbh cepat post tp tulisannya malah tidak menjadi enak untuk dibaca...
lbh baik tidak usah buru2 post karena FOKUS..namun akan tetap enak dibaca...
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
CHAPTER 1: PRIMBON JEJADIAN
TERLAMBAT DATANG
jadilah pagi..
kokok ayam jantan terakhir menampar telinga semar. matanya yang masih lengket dipaksa untuk terbuka menatap jam di dinding kamar. "dhuh Gusti, sudah jam lima lebih.." pekik semar lirih. segera dibangunkannya sang istri dan anak tercintanya. lantas ketiganya buru-buru pergi ke kucur (semacam pancuran) untuk membasuh rasa kantuk dan bersuci, dan tak lama kemudian ketiga orang itu telah larut dalam ritual paginya.
setelah berpamitan, dan tanpa menunggu sarapan, semar berangkat mancal (narik, mengayuh, menjalankan) becaknya menuju pangkalan, yang kurang lebih berjarak satu kilometeran dari gubuk mungilnya.
begitulah, pagi itu berlalu seperti biasa. jadilah siang, jadilah petang, jadilah malam..
jam dinding sudah menunjuk angka tujuh lebih tiga puluh menit. di ruang tamu, semar tampak gelisah menunggu dua orang tamu seperti malam sebelumnya.
tanpa terasa, kegelisahan semar sudah menghajar lebih dari separuh singkong rebus di atas meja, separuh gelas kopi pahitnya dan hampir separuh pak rokok kreteknya. matanya tak pernah berhenti mondar-mandir antara daun pintu, teras, halaman dan jalanan makadam di depan gubuknya yang sudah mulai lengang.
jam delapan malam lebih lima belas menit berlalu dengan cepat. kesabarannyapun mulai diuji, antara menutup pintu atau menghajar habis isi piring di atas meja. namun, sebelum keputusannya terjatuh, di halaman terdengar bunyi mesin motor dimatikan. dengan tergopoh-gopoh semar beranjak dan memastikan kalau dua orang tamu yang telah ditunggunyalah yang datang.
"maaf, kami terlambat pak semar!" seru salah seorang diantaranya."
"oh, ndak apa-apa. mari silahkan masuk," ajak semar pada mereka berdua.
.........yang jelas, cerita ini ada sambungannya.........
jadilah pagi..
kokok ayam jantan terakhir menampar telinga semar. matanya yang masih lengket dipaksa untuk terbuka menatap jam di dinding kamar. "dhuh Gusti, sudah jam lima lebih.." pekik semar lirih. segera dibangunkannya sang istri dan anak tercintanya. lantas ketiganya buru-buru pergi ke kucur (semacam pancuran) untuk membasuh rasa kantuk dan bersuci, dan tak lama kemudian ketiga orang itu telah larut dalam ritual paginya.
setelah berpamitan, dan tanpa menunggu sarapan, semar berangkat mancal (narik, mengayuh, menjalankan) becaknya menuju pangkalan, yang kurang lebih berjarak satu kilometeran dari gubuk mungilnya.
begitulah, pagi itu berlalu seperti biasa. jadilah siang, jadilah petang, jadilah malam..
jam dinding sudah menunjuk angka tujuh lebih tiga puluh menit. di ruang tamu, semar tampak gelisah menunggu dua orang tamu seperti malam sebelumnya.
tanpa terasa, kegelisahan semar sudah menghajar lebih dari separuh singkong rebus di atas meja, separuh gelas kopi pahitnya dan hampir separuh pak rokok kreteknya. matanya tak pernah berhenti mondar-mandir antara daun pintu, teras, halaman dan jalanan makadam di depan gubuknya yang sudah mulai lengang.
jam delapan malam lebih lima belas menit berlalu dengan cepat. kesabarannyapun mulai diuji, antara menutup pintu atau menghajar habis isi piring di atas meja. namun, sebelum keputusannya terjatuh, di halaman terdengar bunyi mesin motor dimatikan. dengan tergopoh-gopoh semar beranjak dan memastikan kalau dua orang tamu yang telah ditunggunyalah yang datang.
"maaf, kami terlambat pak semar!" seru salah seorang diantaranya."
"oh, ndak apa-apa. mari silahkan masuk," ajak semar pada mereka berdua.
.........yang jelas, cerita ini ada sambungannya.........
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6607
Registration date : 2011-03-31
Re: PRIMBON SANG PENJUAL SABUN
Ki Semar...mesti siapin kipas angin nih supaya tamunya gk kepanasan kayak kemaren..boleh juga kalo mo pakai tepas (kipas manual)
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6585
Registration date : 2010-07-31
Page 2 of 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Page 2 of 5
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin