LANGKAH SETAN

Tatkala nabi musa AS dipanggil menghadap Tuhan, ditengah perjalanan ia bertemu iblis. Dengan mengiba-iba, iblis berkata,
Hai musa. Engkau seorang hamba terpilih,yang menerima amanat Allah untuk menyampaikan risalah-Nya. Engkau memperoleh kalam Allah yang maha suci. Sedangkan aku hanyalah makhluk biasa yang dikutuk dengan dosa. Tapi aku ingin bertobat. Mintakanlah kurnia-Nya agar Allah bersedia mengabulkan tobatku.”
Musa menyanggupi permohonan iblis itu. Sesudah ia menerima kalam dipuncak Tursina dan hendak turun gunung, Allah berfirman,
“Hai Musa. Adakah permintaanmu yang lain?”
Musa menjawab, “Tuhanku. Hamba-Mu Iblis ingin bertobat dan bermohon agar Kau perkenankan tobatnya.”
“Permohonannya Ku terima. Suruhlah Iblis bersujud di kubur nabi Adam, supaya dosanya Ku Ampuni, “ Sahut Allah.
Setiba ditempat semula, Musa berpapasan dengan iblis kembali. Iblis menanyakan hasilnya. Musa berkata, “Permintaanmu diterima tuhan. Tobatmu tidak ditolak, asalkan kau ziarahi kuburan Adam dan bersujud kepadaNya.”
Dengan sebal dan penuh kebencian Iblis menjawab, “Dimasa hidupnya saja aku tidak sudi bersujud kepada Adam. Apalagi setelah jadi debu.”
Hati adalah benteng. Sedangkan setan merupakan musuh yang amat berbahaya. Ia berkutat dengan segala kelicikannya untuk menyerbu dan menembus benteng itu. Ia tahu, lubang-lubang mana yang dapat dimasukinya untuk menaklukkan hati manusia.
Karena itu, celakalah manusia yang tidak mengerti, dari pintu mana setan dapat merembes kedalam hati. Salah satu diantaranya adalah dengki dan sombong. Iblis adalah pelopor kedengkian dan kesomboangan seperti ketika ia menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam.
“Kau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam kau ciptakan dari tanah. Bagaimana api yang garang mau bersujud kepada tanah yang gembur? Aku tidak sudi.” Itulah kilah Iblis dengan pongah.
Seorang sufi pernah mengatakan, “Sifat manusia yang paling menunjang pekerjaan iblis adalah marah. Bila sudah marah manusia bisa dibolak-balikkan iblis seperti anak-anak mempermainkan bola tendang.”
Dalam nada yang amat congkak, Iblis menyatakan, “Bagaimana anak adam dapat mengalahkan Aku? Jika ia sedang terbuai cinta, aku masuk ke dalam hatinya. Bila ia sedang marah aku bertengger dikepalanya.”
Seiring dengan pengakuan iblis tersebut, Rasulullah mengingatkan,
“Rasa cintamu kepada sesuatu membuatmu buta dan tuli.”
Kepada nabi Nuh AS, Iblis membuka rahasia, “ ada dua perkara yang tidak pernah berkhianat kepadaku, yaitu dengki dan loba.”
Dengki telah menjatuhkan kurban dari permulaan manusia mengenal kehidupan. Dengki telah membunuh Habil. Dengki pula yang telah menyebabkan berbagai peperangan dan pembunuhan yang hingga kini tak kunjung berhenti.
Loba atau tamak membuat manusia lupa daratan dan lupa lautan. Tanah-tanah meranggas, hutan dibabat gundul, dan beragam kesusahan pun bermunculan. Rakus telah mengakibatkan manusia tidak memperdulikan lagi dari mana harta kekayaannya dikumpulkan. Sesuatu yang haram jadi halal, yang miskin tambah miskin. Banyak manusia yang pandai main sulap. Bagaikan sim salabim, dalam sekejap mata harta pun datang melimpah ruah. Entah dari gunung mana harta itu turun. Padahal yang bersangkutan bukan keturunan hartawan dengan harta warisan yang sudah disediakan. Sampai ia sendiri kebingungan, hendak dikemanakan harta sebanyak itu? Akhirnya kekayaan seperti itu larinya ke tempat-tempat haram, dan menyebarluaskan maksiat kepada siapa saja yang kecipratan. Iblislah yang tertawa terbahak-bahak.
Ketika Nabi Isa As dilahirkan, hamba-hamba setan mendatangi Iblis dan menangis,”Semua berhala sesembahan manusia telah tersungkur hancur. Ada apa?”
Iblis menatap ke barat dan ke timur, lalau ke segenap penjuru, seberkas sinar memancar dari bawah pohon kurma di Palestina. Iblis berkata, “Baru saja dilahirkan seorang utusan Tuhan, Isa bin Maryam. Tidak ada seorang pun wanita hamil atau melahirkan yang tidak kudatangi melainkan Maryam.
Aku tidak sanggup mendekatinya. Karena itu, sejahk hari ini tinggalkan soal penyembahan berhala. Datangilah manusia agar mereka selalu tergesa-gesa dan ingin serba mudah merebut rezeki.”
Maka dapatlah ditandai, apakah harta itu bersumber dari restu Iblis ataukah dari keberkahan tuhan, tergantung bagaimana cara mendapatkannya. Apabila harta itu diperoleh dengan cepat dan mudah, tanpa kerja keras yang bermanfaat ganda bagi diri sendiri serta masyarakat sekitaranya, harta itu cenderung berasal dari bisikan setan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Terburu-buru (dalam mencari dunia) berakar dari setan. Sedangkan perlahan-lahan (secara bertahap) adalah dari Allah.”
Sesudah gagal menyesatkan para sahabat nabi di masa Rasulullah masih jumeneng, bala tentara iblis mengadu kepada “Sang Tuan”. Kami tidak berhasil menggoda mereka, sebab tak henti-hentinya mereka bersujud kepada tuhan.
Iblis menjawab, “tunggu saja saatnya. Kelak sepeninggal Nabi, Tuhan akan membuka dunia buat mereka. Itulah waktunya kedatangan kita bakal disambut gembira.” (Sumber Buku "Rumah tuhan selalu terbuka"

agus wrote:

Tatkala nabi musa AS dipanggil menghadap Tuhan, ditengah perjalanan ia bertemu iblis. Dengan mengiba-iba, iblis berkata,
Hai musa. Engkau seorang hamba terpilih,yang menerima amanat Allah untuk menyampaikan risalah-Nya. Engkau memperoleh kalam Allah yang maha suci. Sedangkan aku hanyalah makhluk biasa yang dikutuk dengan dosa. Tapi aku ingin bertobat. Mintakanlah kurnia-Nya agar Allah bersedia mengabulkan tobatku.”
Musa menyanggupi permohonan iblis itu. Sesudah ia menerima kalam dipuncak Tursina dan hendak turun gunung, Allah berfirman,
“Hai Musa. Adakah permintaanmu yang lain?”
Musa menjawab, “Tuhanku. Hamba-Mu Iblis ingin bertobat dan bermohon agar Kau perkenankan tobatnya.”
“Permohonannya Ku terima. Suruhlah Iblis bersujud di kubur nabi Adam, supaya dosanya Ku Ampuni, “ Sahut Allah.
Setiba ditempat semula, Musa berpapasan dengan iblis kembali. Iblis menanyakan hasilnya. Musa berkata, “Permintaanmu diterima tuhan. Tobatmu tidak ditolak, asalkan kau ziarahi kuburan Adam dan bersujud kepadaNya.”
Dengan sebal dan penuh kebencian Iblis menjawab, “Dimasa hidupnya saja aku tidak sudi bersujud kepada Adam. Apalagi setelah jadi debu.”
Hati adalah benteng. Sedangkan setan merupakan musuh yang amat berbahaya. Ia berkutat dengan segala kelicikannya untuk menyerbu dan menembus benteng itu. Ia tahu, lubang-lubang mana yang dapat dimasukinya untuk menaklukkan hati manusia.
Karena itu, celakalah manusia yang tidak mengerti, dari pintu mana setan dapat merembes kedalam hati. Salah satu diantaranya adalah dengki dan sombong. Iblis adalah pelopor kedengkian dan kesomboangan seperti ketika ia menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam.
“Kau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam kau ciptakan dari tanah. Bagaimana api yang garang mau bersujud kepada tanah yang gembur? Aku tidak sudi.” Itulah kilah Iblis dengan pongah.
Seorang sufi pernah mengatakan, “Sifat manusia yang paling menunjang pekerjaan iblis adalah marah. Bila sudah marah manusia bisa dibolak-balikkan iblis seperti anak-anak mempermainkan bola tendang.”
Dalam nada yang amat congkak, Iblis menyatakan, “Bagaimana anak adam dapat mengalahkan Aku? Jika ia sedang terbuai cinta, aku masuk ke dalam hatinya. Bila ia sedang marah aku bertengger dikepalanya.”
Seiring dengan pengakuan iblis tersebut, Rasulullah mengingatkan,
“Rasa cintamu kepada sesuatu membuatmu buta dan tuli.”
Kepada nabi Nuh AS, Iblis membuka rahasia, “ ada dua perkara yang tidak pernah berkhianat kepadaku, yaitu dengki dan loba.”
Dengki telah menjatuhkan kurban dari permulaan manusia mengenal kehidupan. Dengki telah membunuh Habil. Dengki pula yang telah menyebabkan berbagai peperangan dan pembunuhan yang hingga kini tak kunjung berhenti.
Loba atau tamak membuat manusia lupa daratan dan lupa lautan. Tanah-tanah meranggas, hutan dibabat gundul, dan beragam kesusahan pun bermunculan. Rakus telah mengakibatkan manusia tidak memperdulikan lagi dari mana harta kekayaannya dikumpulkan. Sesuatu yang haram jadi halal, yang miskin tambah miskin. Banyak manusia yang pandai main sulap. Bagaikan sim salabim, dalam sekejap mata harta pun datang melimpah ruah. Entah dari gunung mana harta itu turun. Padahal yang bersangkutan bukan keturunan hartawan dengan harta warisan yang sudah disediakan. Sampai ia sendiri kebingungan, hendak dikemanakan harta sebanyak itu? Akhirnya kekayaan seperti itu larinya ke tempat-tempat haram, dan menyebarluaskan maksiat kepada siapa saja yang kecipratan. Iblislah yang tertawa terbahak-bahak.
Ketika Nabi Isa As dilahirkan, hamba-hamba setan mendatangi Iblis dan menangis,”Semua berhala sesembahan manusia telah tersungkur hancur. Ada apa?”
Iblis menatap ke barat dan ke timur, lalau ke segenap penjuru, seberkas sinar memancar dari bawah pohon kurma di Palestina. Iblis berkata, “Baru saja dilahirkan seorang utusan Tuhan, Isa bin Maryam. Tidak ada seorang pun wanita hamil atau melahirkan yang tidak kudatangi melainkan Maryam.
Aku tidak sanggup mendekatinya. Karena itu, sejahk hari ini tinggalkan soal penyembahan berhala. Datangilah manusia agar mereka selalu tergesa-gesa dan ingin serba mudah merebut rezeki.”
Maka dapatlah ditandai, apakah harta itu bersumber dari restu Iblis ataukah dari keberkahan tuhan, tergantung bagaimana cara mendapatkannya. Apabila harta itu diperoleh dengan cepat dan mudah, tanpa kerja keras yang bermanfaat ganda bagi diri sendiri serta masyarakat sekitaranya, harta itu cenderung berasal dari bisikan setan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Terburu-buru (dalam mencari dunia) berakar dari setan. Sedangkan perlahan-lahan (secara bertahap) adalah dari Allah.”
Sesudah gagal menyesatkan para sahabat nabi di masa Rasulullah masih jumeneng, bala tentara iblis mengadu kepada “Sang Tuan”. Kami tidak berhasil menggoda mereka, sebab tak henti-hentinya mereka bersujud kepada tuhan.
Iblis menjawab, “tunggu saja saatnya. Kelak sepeninggal Nabi, Tuhan akan membuka dunia buat mereka. Itulah waktunya kedatangan kita bakal disambut gembira.” (Sumber Buku "Rumah tuhan selalu terbuka"

emotion itu ada yg mirip temen kita tetangga sebelah loh..... persis semuanya

Yang mana dan siapa bro ?

agus wrote:Yang mana dan siapa bro ?

kayaknya yg buat thread baru ini :
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t10059-siapakah-yang-mendirikan-kristen#60483

hamba tuhan wrote:

agus wrote:Yang mana dan siapa bro ?

kayaknya yg buat thread baru ini :
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t10059-siapakah-yang-mendirikan-kristen#60483

hi...hi...hi...hasil mimpi semalam....

agus wrote:

Tatkala nabi musa AS dipanggil menghadap Tuhan, ditengah perjalanan ia bertemu iblis. Dengan mengiba-iba, iblis berkata,
Hai musa. Engkau seorang hamba terpilih,yang menerima amanat Allah untuk menyampaikan risalah-Nya. Engkau memperoleh kalam Allah yang maha suci. Sedangkan aku hanyalah makhluk biasa yang dikutuk dengan dosa. Tapi aku ingin bertobat. Mintakanlah kurnia-Nya agar Allah bersedia mengabulkan tobatku.”
Musa menyanggupi permohonan iblis itu. Sesudah ia menerima kalam dipuncak Tursina dan hendak turun gunung, Allah berfirman,
“Hai Musa. Adakah permintaanmu yang lain?”
Musa menjawab, “Tuhanku. Hamba-Mu Iblis ingin bertobat dan bermohon agar Kau perkenankan tobatnya.”
“Permohonannya Ku terima. Suruhlah Iblis bersujud di kubur nabi Adam, supaya dosanya Ku Ampuni, “ Sahut Allah.
Setiba ditempat semula, Musa berpapasan dengan iblis kembali. Iblis menanyakan hasilnya. Musa berkata, “Permintaanmu diterima tuhan. Tobatmu tidak ditolak, asalkan kau ziarahi kuburan Adam dan bersujud kepadaNya.”
Dengan sebal dan penuh kebencian Iblis menjawab, “Dimasa hidupnya saja aku tidak sudi bersujud kepada Adam. Apalagi setelah jadi debu.”
Hati adalah benteng. Sedangkan setan merupakan musuh yang amat berbahaya. Ia berkutat dengan segala kelicikannya untuk menyerbu dan menembus benteng itu. Ia tahu, lubang-lubang mana yang dapat dimasukinya untuk menaklukkan hati manusia.
Karena itu, celakalah manusia yang tidak mengerti, dari pintu mana setan dapat merembes kedalam hati. Salah satu diantaranya adalah dengki dan sombong. Iblis adalah pelopor kedengkian dan kesomboangan seperti ketika ia menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam.
“Kau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam kau ciptakan dari tanah. Bagaimana api yang garang mau bersujud kepada tanah yang gembur? Aku tidak sudi.” Itulah kilah Iblis dengan pongah.
Seorang sufi pernah mengatakan, “Sifat manusia yang paling menunjang pekerjaan iblis adalah marah. Bila sudah marah manusia bisa dibolak-balikkan iblis seperti anak-anak mempermainkan bola tendang.”
Dalam nada yang amat congkak, Iblis menyatakan, “Bagaimana anak adam dapat mengalahkan Aku? Jika ia sedang terbuai cinta, aku masuk ke dalam hatinya. Bila ia sedang marah aku bertengger dikepalanya.”
Seiring dengan pengakuan iblis tersebut, Rasulullah mengingatkan,
“Rasa cintamu kepada sesuatu membuatmu buta dan tuli.”
Kepada nabi Nuh AS, Iblis membuka rahasia, “ ada dua perkara yang tidak pernah berkhianat kepadaku, yaitu dengki dan loba.”
Dengki telah menjatuhkan kurban dari permulaan manusia mengenal kehidupan. Dengki telah membunuh Habil. Dengki pula yang telah menyebabkan berbagai peperangan dan pembunuhan yang hingga kini tak kunjung berhenti.
Loba atau tamak membuat manusia lupa daratan dan lupa lautan. Tanah-tanah meranggas, hutan dibabat gundul, dan beragam kesusahan pun bermunculan. Rakus telah mengakibatkan manusia tidak memperdulikan lagi dari mana harta kekayaannya dikumpulkan. Sesuatu yang haram jadi halal, yang miskin tambah miskin. Banyak manusia yang pandai main sulap. Bagaikan sim salabim, dalam sekejap mata harta pun datang melimpah ruah. Entah dari gunung mana harta itu turun. Padahal yang bersangkutan bukan keturunan hartawan dengan harta warisan yang sudah disediakan. Sampai ia sendiri kebingungan, hendak dikemanakan harta sebanyak itu? Akhirnya kekayaan seperti itu larinya ke tempat-tempat haram, dan menyebarluaskan maksiat kepada siapa saja yang kecipratan. Iblislah yang tertawa terbahak-bahak.
Ketika Nabi Isa As dilahirkan, hamba-hamba setan mendatangi Iblis dan menangis,”Semua berhala sesembahan manusia telah tersungkur hancur. Ada apa?”
Iblis menatap ke barat dan ke timur, lalau ke segenap penjuru, seberkas sinar memancar dari bawah pohon kurma di Palestina. Iblis berkata, “Baru saja dilahirkan seorang utusan Tuhan, Isa bin Maryam. Tidak ada seorang pun wanita hamil atau melahirkan yang tidak kudatangi melainkan Maryam.
Aku tidak sanggup mendekatinya. Karena itu, sejahk hari ini tinggalkan soal penyembahan berhala. Datangilah manusia agar mereka selalu tergesa-gesa dan ingin serba mudah merebut rezeki.”
Maka dapatlah ditandai, apakah harta itu bersumber dari restu Iblis ataukah dari keberkahan tuhan, tergantung bagaimana cara mendapatkannya. Apabila harta itu diperoleh dengan cepat dan mudah, tanpa kerja keras yang bermanfaat ganda bagi diri sendiri serta masyarakat sekitaranya, harta itu cenderung berasal dari bisikan setan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Terburu-buru (dalam mencari dunia) berakar dari setan. Sedangkan perlahan-lahan (secara bertahap) adalah dari Allah.”
Sesudah gagal menyesatkan para sahabat nabi di masa Rasulullah masih jumeneng, bala tentara iblis mengadu kepada “Sang Tuan”. Kami tidak berhasil menggoda mereka, sebab tak henti-hentinya mereka bersujud kepada tuhan.
Iblis menjawab, “tunggu saja saatnya. Kelak sepeninggal Nabi, Tuhan akan membuka dunia buat mereka. Itulah waktunya kedatangan kita bakal disambut gembira.” (Sumber Buku "Rumah tuhan selalu terbuka"

Iblis yang mulia..sesungguhnya iblis tidak bergeming dari ketaantannya kepada Tuhan yahweh.walau tuhan swt,memerintahkan beliau tetap menolak...karena yang berhak,kita bersujut hanyalah kepada allah yahweh,Tuhan semesta alam.....sebenarnya siapa allah swt.apakah dia raja setan.jin dan setan adalah teman allah swt....tapi allah yahweh,membenci iblis setan,dan jin....///

Kasihan bener bih orang, hidup dalam kegelapan, nggak tahu mana yang haq dan mana yang bathil...

agus wrote:Kasihan bener bih orang, hidup dalam kegelapan, nggak tahu mana yang haq dan mana yang bathil...

tuhan yahweh.... emang ada ya????? bukannya tuhan singkatan yg ada yaitu yhwh/yhvh... atau jgn2 tuhan yahweh disorga gunung sion neh!!!!