Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 25 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 25 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Mengapa Kita Harus Ke Vihara?
3 posters
Page 1 of 1
Mengapa Kita Harus Ke Vihara?
Di jaman yang serba Modern ini banyak sekali umat yang bertanya, sebenarnya untuk apa kita ke vihara??Ada sebagian umat Buddha enggan ke vihara dengan berbagai alasan, diantaranya: ~ Saya belum pantas ke vihara karena saya ingin bersenang-senang.
~ Saya saya masih belum bisa menjalankan Sila, jadi kalau saya ke vihara nanti kalau berbuat salah karma buruknya dua kali lipat.
~ Saya masih muda nanti aja kalau uda tua baru ke vihara.
~ Saya mau ke warnet atau main game saja karena lebih mengasikkan dari pada ke vihara
~ Vihara kan tempat orang baik - baik sementara saya orang jahat.
~ Saya mau ke vihara tapi takut di tertawakan teman - teman.
~ Kalau ke vihara nanti saya jadi Bhikkhu.
~ Saya sembayangnya di rumah aja.
~ Saya sibuk gak ada waktu ke vihara.
~ Dulu saya suka ke vihara tapi sekarang tidak lagi karena saya gak suka dengan pengurus viharanya.
~ dan lain - lain.Dari manakah asal mula Kebaktian atau puja bakti itu? Apa Agama Buddha ikut - ikutan agama lain? Marilah kembali ke jaman Buddha (lbh dari 2500 tahun yg lalu), sewaktu Buddha masih hidup para murid-Nya pada hari Uposattha (tanggal 1, 8, 15, 23 menurut penanggalan lunar/ imlek) mereka datang menemui Buddha di vihara dan bersujud dihadapan kaki Buddha, Buddha kemudian membabarkan Dhamma kepada mereka. Inilah asal mulanya tradisi kebaktian dalam Agama Buddha.Istilah Puja Bakti memiliki arti memuja atau memuji, menghormati dan berbakti dengan menjalankan ajaran Buddha pada kehidupan kita sehari - hari. Pada jaman Buddha masih hidup, umat Buddha datang ke vihara membawa penerangan/ pelita karena dulu belum ada listrik dan lampu petromak dan sejenisnya, bunga dan dupa kalau jaman sekarang Lilin dan bunga sudah dipersiapkan oleh pengurus vihara, kita tinggal memasang dupa saja.Umat Buddha bukanlah bersembahyang ke vihara melainkan melakukan puja bakti. Istilah sembahyang berarti menyembah HYANG atau Dewa. Kita bukanlah menyembah Dewa atau meminta - menita kepada Dewa mau pun Buddha (itu namanya menyembah berhala). Rupang Buddha atau Bodhisatta di vihara hanya sebagai objek penungan keluhuran Para Buddha dan Bodhisatta serta sebagai objek konsentrasi di saat bermeditasi.Dalam 1 bulan ada 4 minggu berarti kita memiliki4 kali kesempatan dalam sebulan datang ke vihara untuk belajar Dhamma (ajaran Buddha). Didalam kehidupan sehari - hari kita bergumul dengan kerasnya kehidupan, bertemu dengan berbagai jenis manusia dan berbagai sifat, kadang - kadang kita terbawa arus kekerasan itu, persaingan bisnis, saling finah, dendam, penuh kebencian, iri hati, amarah dan banyak lagi persoalan - persoalan kehidupan lainnya. Dengan ke vihara membaca paritta membuat kita selalu teringat keluhuran Buddha Sakyamuni, mendengarkan Dhamma (ajaran Buddha) membuat kita mengerti akan tujuan hidup ini dan cara - cara mengatasi persoalan hidup, bermeditasi membuat kita lebih konsentrasi di dalam segala hal terutama didalam pekerjaan dan belajar. Bermeditasi yang benar dapat menambah kecerdasan, memiliki kesadaran yang tinggi agar kita bisa bijaksana dalam membuat keputusan penting, menumbuhkan METTA (cinta kasih universal).Vihara adalah tempat orang berusaha menjadi lebih baek, jadi siapa aja gak ada pengecualian, siapa aja boleh ke vihara, kita semua lagi belajar memperbaiki diri, dengan ke vihara setidaknya kita mampu mengurangi berbuat jahat dan berusaha berbuat kebajikan sesuai dengan Dhamma (ajaran Buddha).Apakah setelah ke vihara kalau berbuat salah karmanya 2 kali lipat?? Saya ibaratkan besi panas, si A tau besi itu panas sedangkan si B gak tau kalau besi itu panas. Kalau si A dan si B sama - sama memegang besi tersebut apa yang terjadi? Apakah si A melepuh lebih parah dari si B? Jawabnya Tidak kan? Ya sama - sama melepuh, tergantung siapa yang lebih lama memegangnya, Tau atau tidak Tau hukum karma, ngerti atau tidak ngerti hukum karma, bila melakukan kesalahan, karma buruknya tetap sama, cuma kalau yang sudah tau pasti akan berusaha menghindarinya dan lebih waspada.Waktu kita, kita yang atur, apakah dalam sebulan kita sibuk terus? Memang kita harus bijaksana dalam hal ini, setiap hari ke vihara gak mau tau yang lain juga kurang bijaksana. Di rumah ada orang tua, istri dan anak - anak yang harus dinafkahi, mereka juga butuh perhatian dari kita. Kita harus pandai mengatur waktu agar seimbang, tidak mesti tiap minggu ke vihara.Kita harus bisa membedakan mana yang penting dan mana yang kurang penting. Berilah pengertian dan ajak la seluruh keluarga ke vihara agar keluarga kita bisa memahami Dharma (ajaran Buddha), tetangga kita, teman kita semua kita ajak ke Vihara juga, jadi buat apa malu ke vihara? Buddha Mengajari kita, malu kalau berbuat jahat, apakah ke Vihara sama dengan berbuat jahat??Kalau ada teman yang mengejek kita seharusnya kita beri mereka pengertian tujuan kita ke vihara sekalian ajak mereka juga untuk bersama - sama menanam kebajikan di Vihara.Anak - anak, dewasa dan orang tua semuanya sama, mengapa harus menunggu tua baru mau ke vihara? Apakah Vihara cuma tempat bagi mereka yang sudah tua? Apakah kita yakin kita bisa hidup sampai tua? Apakah kita bisa tau, besok kita masih bernafas? Ke vihara untuk berbuat kebajikan, jadi jangan ditunda - tunda lagi. Kita ke vihara belajar melakukan kebajikan dengan pikiran, ucapan dan perbuatan serta berusaha menjadi lebih baek dari sebelumnya.Jangan ada rasa risih dan kecewa jika bertemu dengan beberapa orang yang kurang menyenangkan, malah kita bisa gunakan untuk menilai apakah kita uda ada kemajuan apa belum, jadikanlah mereka sebagai guru kesabaran kita.SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA....SADHU..SADHU..SADHUSumber : Sukkha Mulajaya
~ Saya saya masih belum bisa menjalankan Sila, jadi kalau saya ke vihara nanti kalau berbuat salah karma buruknya dua kali lipat.
~ Saya masih muda nanti aja kalau uda tua baru ke vihara.
~ Saya mau ke warnet atau main game saja karena lebih mengasikkan dari pada ke vihara
~ Vihara kan tempat orang baik - baik sementara saya orang jahat.
~ Saya mau ke vihara tapi takut di tertawakan teman - teman.
~ Kalau ke vihara nanti saya jadi Bhikkhu.
~ Saya sembayangnya di rumah aja.
~ Saya sibuk gak ada waktu ke vihara.
~ Dulu saya suka ke vihara tapi sekarang tidak lagi karena saya gak suka dengan pengurus viharanya.
~ dan lain - lain.Dari manakah asal mula Kebaktian atau puja bakti itu? Apa Agama Buddha ikut - ikutan agama lain? Marilah kembali ke jaman Buddha (lbh dari 2500 tahun yg lalu), sewaktu Buddha masih hidup para murid-Nya pada hari Uposattha (tanggal 1, 8, 15, 23 menurut penanggalan lunar/ imlek) mereka datang menemui Buddha di vihara dan bersujud dihadapan kaki Buddha, Buddha kemudian membabarkan Dhamma kepada mereka. Inilah asal mulanya tradisi kebaktian dalam Agama Buddha.Istilah Puja Bakti memiliki arti memuja atau memuji, menghormati dan berbakti dengan menjalankan ajaran Buddha pada kehidupan kita sehari - hari. Pada jaman Buddha masih hidup, umat Buddha datang ke vihara membawa penerangan/ pelita karena dulu belum ada listrik dan lampu petromak dan sejenisnya, bunga dan dupa kalau jaman sekarang Lilin dan bunga sudah dipersiapkan oleh pengurus vihara, kita tinggal memasang dupa saja.Umat Buddha bukanlah bersembahyang ke vihara melainkan melakukan puja bakti. Istilah sembahyang berarti menyembah HYANG atau Dewa. Kita bukanlah menyembah Dewa atau meminta - menita kepada Dewa mau pun Buddha (itu namanya menyembah berhala). Rupang Buddha atau Bodhisatta di vihara hanya sebagai objek penungan keluhuran Para Buddha dan Bodhisatta serta sebagai objek konsentrasi di saat bermeditasi.Dalam 1 bulan ada 4 minggu berarti kita memiliki4 kali kesempatan dalam sebulan datang ke vihara untuk belajar Dhamma (ajaran Buddha). Didalam kehidupan sehari - hari kita bergumul dengan kerasnya kehidupan, bertemu dengan berbagai jenis manusia dan berbagai sifat, kadang - kadang kita terbawa arus kekerasan itu, persaingan bisnis, saling finah, dendam, penuh kebencian, iri hati, amarah dan banyak lagi persoalan - persoalan kehidupan lainnya. Dengan ke vihara membaca paritta membuat kita selalu teringat keluhuran Buddha Sakyamuni, mendengarkan Dhamma (ajaran Buddha) membuat kita mengerti akan tujuan hidup ini dan cara - cara mengatasi persoalan hidup, bermeditasi membuat kita lebih konsentrasi di dalam segala hal terutama didalam pekerjaan dan belajar. Bermeditasi yang benar dapat menambah kecerdasan, memiliki kesadaran yang tinggi agar kita bisa bijaksana dalam membuat keputusan penting, menumbuhkan METTA (cinta kasih universal).Vihara adalah tempat orang berusaha menjadi lebih baek, jadi siapa aja gak ada pengecualian, siapa aja boleh ke vihara, kita semua lagi belajar memperbaiki diri, dengan ke vihara setidaknya kita mampu mengurangi berbuat jahat dan berusaha berbuat kebajikan sesuai dengan Dhamma (ajaran Buddha).Apakah setelah ke vihara kalau berbuat salah karmanya 2 kali lipat?? Saya ibaratkan besi panas, si A tau besi itu panas sedangkan si B gak tau kalau besi itu panas. Kalau si A dan si B sama - sama memegang besi tersebut apa yang terjadi? Apakah si A melepuh lebih parah dari si B? Jawabnya Tidak kan? Ya sama - sama melepuh, tergantung siapa yang lebih lama memegangnya, Tau atau tidak Tau hukum karma, ngerti atau tidak ngerti hukum karma, bila melakukan kesalahan, karma buruknya tetap sama, cuma kalau yang sudah tau pasti akan berusaha menghindarinya dan lebih waspada.Waktu kita, kita yang atur, apakah dalam sebulan kita sibuk terus? Memang kita harus bijaksana dalam hal ini, setiap hari ke vihara gak mau tau yang lain juga kurang bijaksana. Di rumah ada orang tua, istri dan anak - anak yang harus dinafkahi, mereka juga butuh perhatian dari kita. Kita harus pandai mengatur waktu agar seimbang, tidak mesti tiap minggu ke vihara.Kita harus bisa membedakan mana yang penting dan mana yang kurang penting. Berilah pengertian dan ajak la seluruh keluarga ke vihara agar keluarga kita bisa memahami Dharma (ajaran Buddha), tetangga kita, teman kita semua kita ajak ke Vihara juga, jadi buat apa malu ke vihara? Buddha Mengajari kita, malu kalau berbuat jahat, apakah ke Vihara sama dengan berbuat jahat??Kalau ada teman yang mengejek kita seharusnya kita beri mereka pengertian tujuan kita ke vihara sekalian ajak mereka juga untuk bersama - sama menanam kebajikan di Vihara.Anak - anak, dewasa dan orang tua semuanya sama, mengapa harus menunggu tua baru mau ke vihara? Apakah Vihara cuma tempat bagi mereka yang sudah tua? Apakah kita yakin kita bisa hidup sampai tua? Apakah kita bisa tau, besok kita masih bernafas? Ke vihara untuk berbuat kebajikan, jadi jangan ditunda - tunda lagi. Kita ke vihara belajar melakukan kebajikan dengan pikiran, ucapan dan perbuatan serta berusaha menjadi lebih baek dari sebelumnya.Jangan ada rasa risih dan kecewa jika bertemu dengan beberapa orang yang kurang menyenangkan, malah kita bisa gunakan untuk menilai apakah kita uda ada kemajuan apa belum, jadikanlah mereka sebagai guru kesabaran kita.SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA....SADHU..SADHU..SADHUSumber : Sukkha Mulajaya
buddha- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 168
Reputation : -1
Points : 5886
Registration date : 2009-01-04
anumodana
saddhu x3 anumodana!
Vihara itu satu institusi menimba ilmu,seharusnya ia begitu sejak sebagaimana jaman Sang Buddha lagi. Mengajar Dhamma, belajar Dhamma, amalin Dhamma.
Vihara itu satu institusi menimba ilmu,seharusnya ia begitu sejak sebagaimana jaman Sang Buddha lagi. Mengajar Dhamma, belajar Dhamma, amalin Dhamma.
sampuna- RED MEMBERS
- Number of posts : 27
Reputation : 0
Points : 5722
Registration date : 2009-04-14
Re: Mengapa Kita Harus Ke Vihara?
VIHARA SENDIRI SEBENARNYA BERARTI BERDIAM/TINGGAL............JADI KALAU DI ZAMAN SEKARANG VIHARA BERARTI TEMPAT UNTUK BERDIAM, MEMBACA PARITTA2, BERMEDITASI, BERDISKUSI DHAMMA, BERBUAT BAIK ITU ADALAH PERLUASAN MAKNA DARI KATA VIHARA.
mrkenthir4all- RED MEMBERS
- Number of posts : 43
Reputation : 0
Points : 4560
Registration date : 2012-07-05
Similar topics
» INI alasan mengapa kita harus memerangi Islam :
» Iblis kelak akan masuk surga, bahkan di tempat yang tertinggi karena dia tidak mau sujud kecuali kepada Allah saja, dan inilah tauhid yang murni,
» Mengapa Islam HARUS Dikritik?
» Iblis kelak akan masuk surga, bahkan di tempat yang tertinggi karena dia tidak mau sujud kecuali kepada Allah saja, dan inilah tauhid yang murni,
» Mengapa Islam HARUS Dikritik?
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin