MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT) EmptySat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo

» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT) EmptySat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo

» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT) EmptySat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo

» kenapa muhammad suka makan babi????
FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT) EmptySat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo

» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT) EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT) EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT) EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT) EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT) EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

Gallery


FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT) Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 26 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 26 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT)

Go down

FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT) Empty FIQIH DAKWAH (KAIDAH-KAIDAH DALAM MENYIKAPI PERMASALAHAN MASYARAKAT)

Post by hamba tuhan Thu 10 Mar 2011, 10:04 pm

Aktivitas masyarakat dewasa ini berkembang begitu cepat dan pesat, melampaui kecepatan berpikir manusia. Demikian ungkap Dr. Ali Gom'ah, Mufti Negara Mesir. Realita ini berdampak pada munculnya penyikapan-penyikapan yang cenderung datar dan mengambang dari berbagai macam lapisan masyarakat, termasuk diantaranya para da'i. Sehingga tidak jarang sikap-sikap tersebut bukannya menyelesaikan masalah. Akan tetapi malah sebaliknya, semakin menambah runyam permasalahan yang ada.

Oleh karena itu, kiranya sangat diperlukan adanya kaidah-kaidah khusus dalam menyikapi berbagai permasalahan masyarakat, terutama bagi para da'i. Dengan mengikuti kaidah-kaidah ini, diharapkan para da'i dapat lebih arif dalam menyikapi setiap permasalahan yang sedang terjadi serta mampu menyelesaikannya. Hal ini tentunya akan sangat mendukung keberhasilan dalam berdakwah.

Berikut ini adalah beberapa kaidah dimaksud yang disarikan dari Kajian Fikih Dakwah yang diasuh oleh Habib Ali Al-Juffri dan disampaikan kepada para peserta Daurah Shaifiyah XV Pesantren Darul Mushthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, pada hari Sabtu malam Ahad, 5 Sya'ban 1431 H./17 Juli 2010 M. dengan beberapa pengurangan dan penambahan tanpa merubah subtansinya.


1. Mengaitkan akar permasalahan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Seorang da'i jangan hanya berupaya menangani sebuah permasalahan dari akarnya, tanpa mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, sehingga tampak kaku dan kurang dapat dicerna oleh masyarakat. Jangan pula hanya terkonsentrasi kepada apa yang muncul dipermukaan, tanpa memperhatikan akar permasalahan yang sebenarnya.

2. Pengecekan terlebih dahulu validitas informasi yang didapat sebelum mengambil sikap dan melakukan reaksi. Seorang da'i tidak diperkenankan menerima begitu saja informasi yang beredar di masyarakat dari berbagai media massa. Akan tetapi dia harus melakukan cek dan ricek terlebih dahulu kepada sumber yang betul-betul dapat dipercaya. Baru kemudian menentukan sikap yang tepat.

3. Memilih solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah antara diam atau melakukan reaksi. Karena tidak semua permasalahan harus diselesaikan dengan melakukan sebuah reaksi. Banyak diantara permasalah justeru akan lebih cepat selesai dengan cara diam.

4. Menghindari pemerataan (ta'mim), baik dalam mengungkapkan pujian ataupun celaan. Sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

(ومن أهل الكتاب من إن تأمنه بقنطار يؤده إليك ومنهم من إن تأمنه بدينار لا يؤده إليك إلا ما دمت عليه قائما)

"Dan diantara Ahli Kitab ada yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Tetapi ada (pula) diantara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya." (S. [03] Ali Imran: 75).

5. Tidak gegabah dan tergesa-gesa dalam upaya penyelesaian masalah. Dengan kata lain, pengambilan sebuah sikap dan tindakan haruslah didasari pertimbangan yang matang; apakah tindakan yang akan diambil efektif ataukah tidak?

Kewajiban seorang da'i dalam menyikapi sebuah permasalahan adalah berupaya untuk menyelesaikannya (tafa'ul ma'al isykal). Bukan menampakkan perasaan emosi dan marah dengan segala cara (infi'al bil musykilah).

Poin ini sangat penting untuk diperhatikan. Karena pengambilan tidakan yang salah justeru akan membuat permasalahan menjadi semakin besar.

Ambil saja contoh aksi-aksi pelecehan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Barat yang berhaluan ekstrim dan fundamental, terhadap Al-Qur`an atau Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Mayoritas umat Muslim, yang diantaranya mendapatkan arahan dari sebagian pemuka agama Islam, menyikapinya dengan kepala panas. Sehingga pada akhirnya berbuntut pada tindakan-tindakan anarkis seperti pembakaran, pengrusakan, penghancuran aset-aset Barat dan lain-lain.

Berbagai tindakan ini kemudian dimanfaatkan oleh media massa barat untuk semakin memojokkan Islam. sehingga tidak heran jika kemudian banyak diantara orang Barat yang asalnya tidak peduli atau bahkan mengecam tindakan pelecehan tersebut, menjadi berubah pikiran dan berbalik arah mengecam tindakan-tindakan anarkis umat Muslim. Citra Islam menjadi semakin buruk di mata Barat.

Dengan demikian, secara tidak sadar berarti kita telah mempersempit atau bahkan menutup pintu kesuksesan untuk berdakwah dan misi islamisasi di Barat.

Segelintir orang yang melakukan pelecehan tersebut, semakin bergembira dan tertawa terbahak-bahak menikmati hasil upaya mereka yang jauh melampaui apa yang mereka bayangkan sebelumnya.

Namun, bukan berarti kita hanya diam membisu menyaksikan pelecehan-pelecehan tersebut. Kita tetap harus mengambil sikap serta melakukan tindakan untuk menghentikannya. Hanya saja, sebelum melakukannya, terlebih dahulu harus dipikirkan masak-masak efektifitas tindakan tersebut.

Jika seandainya saat itu umat Islam tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis serta menyerahkan penyelesaian masalah kepada para ulama dan kemudian para ulama mengambil tindakan-tindakan yang dianggap efektif untuk menghentikannya. Misalnya dengan mengadakan dialog-dialog terbatas dengan para pemuka Barat. Tentu kenyataannya akan berbeda.

6. Berupaya semaksimal mungkin menghindari adanya indikasi pemihakan (tahayyuz) terhadap kelompok tertentu dalam penyampaian sikap. Seorang da'i haruslah mengambil kebenaran serta berupaya meluruskan kesalahan dari kelompok manapun.

7. Menghargai para ahli dalam bidang apapun (ihtirom al takhosshush). Atau dengan kata lain, seorang da'i tidak diperkenankan untuk berbicara tentang sesuatu yang tidak ia kuasai.

Seorang da'i yang kurang menguasai ilmu ekonomi misalnya, seharusnya tidak berbicara panjang lebar mengenai sebab-sebab krisis ekonomi serta solusi dalam mengatasinya. Agar tidak menjadi bahan tertawaan para ekonom.

Contoh lain, seorang da'i yang kurang menguasai pemikiran liberal serta cara membantahnya misalnya, tidak selayaknya melakukan debat terbuka dengan kaum liberal. Agar tidak menjadi bahan tertawaan masyarakat, sehingga mengesankan seolah-olah kaum liberal-lah yang berada di jalan kebenaran.

Bukanlah sebuah aib, jika seorang da'i mengatakan; saya tidak tahu.

8. Menghindari cara-cara yang justeru dapat memperluas permasalahan pada masyarakat umum. Seorang da'i janganlah berpidato atau berceramah tentang sebuah permasalahan, di hadapan masyarakat yang sama sekali tidak mendengar dan tidak tahu-menahu permasalahan tersebut. Kecuali sekedar untuk memperingatkan mereka agar jangan sampai terjerumus kedalamnya.

Seorang da'i janganlah berceramah panjang lebar tentang liberalisme mislanya, dihadapan masyarakat pedesaan yang sama sekali tidak mengetahui hal ini. Kecuali sekedar mengingatkan mereka agar jangan sampai mengikuti orang-orang yang berpikiran nyeleneh dan berpesan agar tetap berpegang teguh dengan apa yang diajarkan oleh para as-salafus shalih.

9. Menghindari sikap ambivalensi (plin-plan) dalam menyikapi sebuah permasalahan. Seorang da'i janganlah berkata A di timur, tapi kemudian berkata B di barat.

Tidak ada masalah seandainya dia hanya menerapkan cara yang berbeda dalam menyampaikan sikap, sesuai dengan situasi masyarakat yang sedang ia hadapi, tetapi dengan syarat subtansinya harus tetap sama. Yang terlarang adalah ambivalensi sikap yang sampai pada taraf berlawanan. Karena hal ini dapat menghilangkan kepercayaan kedua kelompok masyarakat terhadapnya.

Satu contoh, Ketika terjadi kasus pelecehan terhadap Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam oleh salah satu media massa Denmark, ada seorang da'i yang tidak diragukan keikhlasannya dalam berdakwah, jatuh martabatnya gara-gara tidak mengikuti kaidah ini. Kepada umat Islam dia menyeru untuk melakukan pemboikotan terhadap produk-produk Denmark. Tetapi ketika dia berkunjung ke Barat dan ditanya apakah dia menyeru untuk melakukan pemboikotan, dia menyatakan tidak. Selang sehari setelah pernyataanya itu, beberapa media massa memuat fotonya di bawah judul; Syekh Pembohong Besar. Tak ayal lagi, kepercayaan masyarakat terhadapnya menjadi pudar. Baik dimata umat Islam maupun dimata masyarakat Barat.

10. Menghindari penyebutan nama individu atau kelompok yang sedang dikritik sebisa mungkin. Sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, dengan menggunakan kalimat; "ma balu qaumin" dan yang semisal tanpa menyebutkan nama kaum tersebut.

Inilah kaidah-kaidah utama sebagai penunjang kesuksesan dalam berdakwah, yang dapat saya tangkap dari apa yang disampaikan oleh Beliau selama kurang lebih satu jam.

Sebelum mengakhiri muhadharah-nya, beliau menegaskan bahwa tugas seorang da'i adalah berupaya meluruskan sebuah kesalahan (mu'alajah al-khatha'). bukan memusuhi orang yang melakukan kesalahan (mu'adah al-mukhthi').

semoga bermanfaat buat kita semua bro2 muslim yg dirahmati ALLAH SWT.... Amin
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 24
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 16073
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum