Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 37 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 37 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Argumen Teis yang Semakin Tak Valid
Page 1 of 1
Argumen Teis yang Semakin Tak Valid
Argumen Teis yang Semakin Tak Valid
Hingga beberapa abad lalu, orang-orang berpikir Tuhan pasti menjadi pengontrol segala sesuatu.
Kenapa angin berhembus? Kenapa ada petir? Kenapa matahari dan bulan mengelilingi bumi? Kenapa orang bisa sakit dan mati? Kenapa semua itu bisa terjadi?
Jawabannya simpel, karena itu semua telah jadi kehendak Tuhan. Ketika orang tidak bisa menjelaskan sesuatu, dengan mudah dia akan berkata,”Tuhan lah penyebab semuanya.”
Jawaban semacam ini disebut sebagai “god of the gaps” (ruang kosong yang ditempati Tuhan) atau “argument from ignorance” (argumen karena ketidaktahuan/abai). Disinilah letak pusat konflik antara sains dan agama. Sains mencari sebab natural sedang agama mencari sebab supranatural.
Secara konsisten, sains telah menyediakan jawaban atas banyak hal. Ruang yang dulunya ditempati Tuhan perlahan-lahan mulai semakin menyempit. Semakin kita memahami sesuatu, semakin sempit ruang bagi Tuhan untuk beroperasi.
Ketika kita memahami pergerakan matahari, dewa Yunani Helios jadi tak diperlukan lagi. Ketika kita memahami terjadinya kilat, Zeus atau Jupiter jadi tidak valid lagi untuk menjelaskan fenomena ini.
Saat Benjamin Franklin menemukan penangkal petir, terjadilah kehebohan di kalangan gereja. Apakah gereja mesti dilengkapi juga dengan penangkal petir atau cukup mengandalkan perlindungan Tuhan saja?
Akhirnya toh mereka memutuskan untuk memasang penangkal petir setelah melihat gereja lebih sering disambar petir dibanding bangunan lain yang diberi penangkal petir. Apa yang terjadi, bukankah gereja merupakan rumah suci yang seharusnya dilindungi Tuhan?
Cerita ini menjadi contoh bagus bagaimana ruang yang dulu ditempati Tuhan telah diganti oleh penangkal petir temuan Benjamn Franklin.
Dari hari ke hari ruang untuk Tuhan semakin tergusur, gap itu pun kian mengecil.
Similar topics
» Theodicy: Pengasih adalah Sifat Tuhan, Lantas Kenapa Ada Bencana?
» Data yang valid adalah bumi terhampar seperti karpet.
» semakin banyak keajaiban Nasrani, semakin benar kebenaran Al-Qur'an
» Data yang valid adalah bumi terhampar seperti karpet.
» semakin banyak keajaiban Nasrani, semakin benar kebenaran Al-Qur'an
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN