Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 93 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 93 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
+8
Satu-Dua-Tiga
answering-ff
sorga pelacur&preman
DOMBA BERTARING SERIGALA
Christ Killer
agus
Mencarikebenaran
hamba tuhan
12 posters
Page 1 of 1
Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
Bertepatan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI (17/8/2009) diadakan Dialog Islam–Kristen di Aula Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan tema “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dari pihak Islam tampil dua narasumber: Ustadz Masyhud SM dan Insan LS Mokoginta (mantan Katolik), sementara dari pihak Kristen diwakili oleh dua narasumber yaitu: Pendeta Budi Asali, M.Div (Gereja Kristen Rahmani Indonesia) dan Pendeta Esra Alfred Soru, S.Th. (Dosen STII Kupang).
Dalam dialog yang dihadiri oleh 300-an peserta dari kalangan Islam dan Kristen tersebut, Budi Asali dan Esra mendapat kesempatan pertama untuk memaparkan pandangannya tentang keilahian Yesus berdasarkan ayat-ayat Bibel yang diyakininya. Usai pemaparan oleh pihak Kristen, moderator mempersilakan pihak Islam untuk menanggapi.
Masyhud menanggapi dengan singkat, “Menurut saya, Alkitab tidak mampu bicara tentang konsep ketuhanan Yesus. Jangankan bicara ketuhanan Yesus, catatan silsilah Yesus dalam Alkitab saja kacau-balau.” Lalu Masyhud menampilkan contoh kontradiksi silsilah Yesus sbb:
Dalam Injil Matius 1:16 disebutkan bahwa kakek Yesus bernama Yakub: “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” Sedangkan menurut Injil Lukas 3:23, kakek Yesus bernama Yusuf: “Ketika Yesus memulai pekerjaannya, ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, ia adalah anak Yusuf, anak Eli.” Silsilah Yesus dalam ayat ini jelas bertentangan dan tidak bisa dikompromikan.
Pendeta Budi Asali menyanggah tudingan ini dengan menyatakan bahwa kedua ayat ini tidak kontradiktif, karena maksud kalimat “Yusuf anak Eli” dalam Lukas 3:23 adalah “Yusuf anak menantu Eli.”
Sepintas, apologi Budi ini memang cespleng untuk menghilangkan kontradiksi Alkitab. Tapi Masyhud tidak mau kalah, “Menurut anda Yusuf adalah anak menantu Eli, padahal Maria adalah istri Yusuf. Lalu mana bukti ayat yang menyatakan bahwa Maria adalah anak Eli?” tukasnya.
Sayangnya, pembicaraan seputar silsilah Yesus tidak berlanjut, karena Budi Asali tidak bisa menunjukkan bukti ayat bahwa Maria adalah anak kandung Eli. Ia hanya berpijak bahwa kata “anak” boleh diartikan “anak menantu.” Jika argumen ini diikuti, apakah semua kata “ayah” dalam Alkitab boleh diartikan “ayah mertua” sebagai konsekuensinya?
Sementara itu, Insan Mokoginta menanggapi paparan kedua pendeta tentang keilahian Yesus, dengan menampilkan banyaknya ayat Alkitab yang membuktikan kemanusiaan dan kenabian Yesus, padahal tak satu ayat pun dalam Alkitab yang menyebutkan Yesus mengaku dirinya sebagai Tuhan yang harus diibadahi dan disembah.
Lalu Mokoginta menambahkan data bahwa satu-satunya ayat Trinitas dalam Bibel adalah ayat palsu. Ayat yang dimaksud adalah: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu” (I Yohanes 5:7- 8 ).
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan terbitan Lembaga Biblika Indonesia tahun 1976/1977, ayat ini divonis palsu dengan penjelasan berikut: “Ayat 7-8: [di dalam sorga..... di bumi]. Bagian ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah Yunani yang paling tua dan tidak pula dalam terjemahan-terjemahan kuno, bahkan tidak dalam naskah-naskah paling baik dari Vulgata. Bagian ini kiranya aslinya sebuah catatan di pinggir halaman salah satu naskah terjemahan Latin yang kemudian disisipkan ke dalam naskah-naskah oleh penyalin dan akhirnya bahkan disisipkan ke dalam beberapa naskah Yunani. Karenanya bagian ini pasti tidak asli” (hal. 563).
Terhadap argumen ini, kedua pendeta tidak menampik bahkan mengakui adanya kepalsuan ayat dalam Bibel, termasuk kepalsuan ayat Trinitas tersebut. Tapi pengakuan kepalsuan ayat ini tidak serta-merta meruntuhkan keyakinan mereka kepada doktrin Trinitas. Dengan nada tinggi, Budi Asali berkilah, “Apa peduli saya dengan kepalsuan ayat tersebut? Saya meyakini Trinitas maupun ketuhanan Yesus berdasarkan ayat-ayat yang lain!”
Pendeta Esra pun tidak mau berkomentar terhadap bukti-bukti kepalsuan ayat Trinitas, dengan alasan tidak sesuai dengan tema dialog yang disepakati. Menurutnya, tema dialog pagi itu bukan soal otentisitas Bibel, melainkan “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dalam penjelasannya, Esra menerima semua data yang disampaikan Mokoginta, bahwa Yesus memang nabi dan manusia. “Dari sisi kemanusiaan, Yesus memang manusia dan nabi. Tapi dari sisi keilahian, Yesus adalah Anak Allah,” kilahnya. Mokoginta balik bertanya, “Menurut anda, Yesus itu Allah ataukah anak Allah? Kalau Yesus itu anak Allah, berarti Yesus tidak sama dengan Allah (Sang Bapa)”
Pendeta Esra menangkis dengan argumen bahwa Yesus adalah Allah sekaligus anak Allah. “Yesus itu Anak Allah sekaligus Allah juga. Anak Allah pasti Allah juga. Seperti kalau kita bilang anak monyet itu pasti monyet juga? Siapa bilang anak monyet itu bukan monyet? Anak monyet di manapun disebut monyet juga, tanpa mengurangi kadar kemonyetan bapaknya.” katanya berapologi dengan berapi-api.
Sebagian peserta dari pihak Islam tertawa terpingkal-pingkal mendengar argumen “teologi monyet” ini. Dari bangku peserta, Fendik yang datang jauh-jauh dari Gresik berseloroh, “Tuhan kok, disamakan dengan monyet! Tuhan cap opo iki rek?!”
Dalam dialog yang dihadiri oleh 300-an peserta dari kalangan Islam dan Kristen tersebut, Budi Asali dan Esra mendapat kesempatan pertama untuk memaparkan pandangannya tentang keilahian Yesus berdasarkan ayat-ayat Bibel yang diyakininya. Usai pemaparan oleh pihak Kristen, moderator mempersilakan pihak Islam untuk menanggapi.
Masyhud menanggapi dengan singkat, “Menurut saya, Alkitab tidak mampu bicara tentang konsep ketuhanan Yesus. Jangankan bicara ketuhanan Yesus, catatan silsilah Yesus dalam Alkitab saja kacau-balau.” Lalu Masyhud menampilkan contoh kontradiksi silsilah Yesus sbb:
Dalam Injil Matius 1:16 disebutkan bahwa kakek Yesus bernama Yakub: “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” Sedangkan menurut Injil Lukas 3:23, kakek Yesus bernama Yusuf: “Ketika Yesus memulai pekerjaannya, ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, ia adalah anak Yusuf, anak Eli.” Silsilah Yesus dalam ayat ini jelas bertentangan dan tidak bisa dikompromikan.
Pendeta Budi Asali menyanggah tudingan ini dengan menyatakan bahwa kedua ayat ini tidak kontradiktif, karena maksud kalimat “Yusuf anak Eli” dalam Lukas 3:23 adalah “Yusuf anak menantu Eli.”
Sepintas, apologi Budi ini memang cespleng untuk menghilangkan kontradiksi Alkitab. Tapi Masyhud tidak mau kalah, “Menurut anda Yusuf adalah anak menantu Eli, padahal Maria adalah istri Yusuf. Lalu mana bukti ayat yang menyatakan bahwa Maria adalah anak Eli?” tukasnya.
Sayangnya, pembicaraan seputar silsilah Yesus tidak berlanjut, karena Budi Asali tidak bisa menunjukkan bukti ayat bahwa Maria adalah anak kandung Eli. Ia hanya berpijak bahwa kata “anak” boleh diartikan “anak menantu.” Jika argumen ini diikuti, apakah semua kata “ayah” dalam Alkitab boleh diartikan “ayah mertua” sebagai konsekuensinya?
Sementara itu, Insan Mokoginta menanggapi paparan kedua pendeta tentang keilahian Yesus, dengan menampilkan banyaknya ayat Alkitab yang membuktikan kemanusiaan dan kenabian Yesus, padahal tak satu ayat pun dalam Alkitab yang menyebutkan Yesus mengaku dirinya sebagai Tuhan yang harus diibadahi dan disembah.
Lalu Mokoginta menambahkan data bahwa satu-satunya ayat Trinitas dalam Bibel adalah ayat palsu. Ayat yang dimaksud adalah: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu” (I Yohanes 5:7- 8 ).
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan terbitan Lembaga Biblika Indonesia tahun 1976/1977, ayat ini divonis palsu dengan penjelasan berikut: “Ayat 7-8: [di dalam sorga..... di bumi]. Bagian ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah Yunani yang paling tua dan tidak pula dalam terjemahan-terjemahan kuno, bahkan tidak dalam naskah-naskah paling baik dari Vulgata. Bagian ini kiranya aslinya sebuah catatan di pinggir halaman salah satu naskah terjemahan Latin yang kemudian disisipkan ke dalam naskah-naskah oleh penyalin dan akhirnya bahkan disisipkan ke dalam beberapa naskah Yunani. Karenanya bagian ini pasti tidak asli” (hal. 563).
Terhadap argumen ini, kedua pendeta tidak menampik bahkan mengakui adanya kepalsuan ayat dalam Bibel, termasuk kepalsuan ayat Trinitas tersebut. Tapi pengakuan kepalsuan ayat ini tidak serta-merta meruntuhkan keyakinan mereka kepada doktrin Trinitas. Dengan nada tinggi, Budi Asali berkilah, “Apa peduli saya dengan kepalsuan ayat tersebut? Saya meyakini Trinitas maupun ketuhanan Yesus berdasarkan ayat-ayat yang lain!”
Pendeta Esra pun tidak mau berkomentar terhadap bukti-bukti kepalsuan ayat Trinitas, dengan alasan tidak sesuai dengan tema dialog yang disepakati. Menurutnya, tema dialog pagi itu bukan soal otentisitas Bibel, melainkan “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dalam penjelasannya, Esra menerima semua data yang disampaikan Mokoginta, bahwa Yesus memang nabi dan manusia. “Dari sisi kemanusiaan, Yesus memang manusia dan nabi. Tapi dari sisi keilahian, Yesus adalah Anak Allah,” kilahnya. Mokoginta balik bertanya, “Menurut anda, Yesus itu Allah ataukah anak Allah? Kalau Yesus itu anak Allah, berarti Yesus tidak sama dengan Allah (Sang Bapa)”
Pendeta Esra menangkis dengan argumen bahwa Yesus adalah Allah sekaligus anak Allah. “Yesus itu Anak Allah sekaligus Allah juga. Anak Allah pasti Allah juga. Seperti kalau kita bilang anak monyet itu pasti monyet juga? Siapa bilang anak monyet itu bukan monyet? Anak monyet di manapun disebut monyet juga, tanpa mengurangi kadar kemonyetan bapaknya.” katanya berapologi dengan berapi-api.
Sebagian peserta dari pihak Islam tertawa terpingkal-pingkal mendengar argumen “teologi monyet” ini. Dari bangku peserta, Fendik yang datang jauh-jauh dari Gresik berseloroh, “Tuhan kok, disamakan dengan monyet! Tuhan cap opo iki rek?!”
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15869
Registration date : 2010-09-20
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
Sudah akui sajalah Piirrrr kalo konsep ketuhannya memang tuhan itu tiga, masing2 saling berbagi job..wong nyatanya memang konsepnya begitu masih bilang Tuhan Maha Esa... dari Hongkong. Mau kasih contoh kayak apa tetap saja 3 oknum yg beda.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6382
Registration date : 2010-07-31
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
Mencarikebenaran wrote:Sudah akui sajalah Piirrrr kalo konsep ketuhannya memang tuhan itu tiga, masing2 saling berbagi job..wong nyatanya memang konsepnya begitu masih bilang Tuhan Maha Esa... dari Hongkong. Mau kasih contoh kayak apa tetap saja 3 oknum yg beda.
Maklumlah bro, namanya juga Tapir mana ada akalnya ? :04: :04: :04:
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14630
Registration date : 2010-04-16
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
agus wrote:Mencarikebenaran wrote:Sudah akui sajalah Piirrrr kalo konsep ketuhannya memang tuhan itu tiga, masing2 saling berbagi job..wong nyatanya memang konsepnya begitu masih bilang Tuhan Maha Esa... dari Hongkong. Mau kasih contoh kayak apa tetap saja 3 oknum yg beda.
Maklumlah bro, namanya juga Tapir mana ada akalnya ? :04: :04: :04:
Padahal kelebihan manusia itu ada di akal...jadi kalo gk ada akal sama dengan sejenis Shaggy dong.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6382
Registration date : 2010-07-31
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
Padahal kelebihan manusia itu ada di akal...jadi kalo gk ada akal sama dengan sejenis Shaggy dong.
Tapir dan Shaggy sekumpulan mahkluk tak berakal...
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14630
Registration date : 2010-04-16
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
TAMBAH LAGI.. BADAK BERCULA TIGA JUGA KAGA ADA AKALNYE...
Christ Killer- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2276
Age : 1004
Location : USA
Job/hobbies : KILLING NASRANI NOT NASRUDIN
Humor : I WILL KILL U CHRIST...
Reputation : 2
Points : 7451
Registration date : 2011-01-19
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
Christ Killer wrote:TAMBAH LAGI.. BADAK BERCULA TIGA JUGA KAGA ADA AKALNYE...
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15869
Registration date : 2010-09-20
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
hamba tuhan wrote:Bertepatan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI (17/8/2009) diadakan Dialog Islam–Kristen di Aula Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan tema “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dari pihak Islam tampil dua narasumber: Ustadz Masyhud SM dan Insan LS Mokoginta (mantan Katolik), sementara dari pihak Kristen diwakili oleh dua narasumber yaitu: Pendeta Budi Asali, M.Div (Gereja Kristen Rahmani Indonesia) dan Pendeta Esra Alfred Soru, S.Th. (Dosen STII Kupang).
Dalam dialog yang dihadiri oleh 300-an peserta dari kalangan Islam dan Kristen tersebut, Budi Asali dan Esra mendapat kesempatan pertama untuk memaparkan pandangannya tentang keilahian Yesus berdasarkan ayat-ayat Bibel yang diyakininya. Usai pemaparan oleh pihak Kristen, moderator mempersilakan pihak Islam untuk menanggapi.
Masyhud menanggapi dengan singkat, “Menurut saya, Alkitab tidak mampu bicara tentang konsep ketuhanan Yesus. Jangankan bicara ketuhanan Yesus, catatan silsilah Yesus dalam Alkitab saja kacau-balau.” Lalu Masyhud menampilkan contoh kontradiksi silsilah Yesus sbb:
Dalam Injil Matius 1:16 disebutkan bahwa kakek Yesus bernama Yakub: “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” Sedangkan menurut Injil Lukas 3:23, kakek Yesus bernama Yusuf: “Ketika Yesus memulai pekerjaannya, ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, ia adalah anak Yusuf, anak Eli.” Silsilah Yesus dalam ayat ini jelas bertentangan dan tidak bisa dikompromikan.
Pendeta Budi Asali menyanggah tudingan ini dengan menyatakan bahwa kedua ayat ini tidak kontradiktif, karena maksud kalimat “Yusuf anak Eli” dalam Lukas 3:23 adalah “Yusuf anak menantu Eli.”
Sepintas, apologi Budi ini memang cespleng untuk menghilangkan kontradiksi Alkitab. Tapi Masyhud tidak mau kalah, “Menurut anda Yusuf adalah anak menantu Eli, padahal Maria adalah istri Yusuf. Lalu mana bukti ayat yang menyatakan bahwa Maria adalah anak Eli?” tukasnya.
Sayangnya, pembicaraan seputar silsilah Yesus tidak berlanjut, karena Budi Asali tidak bisa menunjukkan bukti ayat bahwa Maria adalah anak kandung Eli. Ia hanya berpijak bahwa kata “anak” boleh diartikan “anak menantu.” Jika argumen ini diikuti, apakah semua kata “ayah” dalam Alkitab boleh diartikan “ayah mertua” sebagai konsekuensinya?
Sementara itu, Insan Mokoginta menanggapi paparan kedua pendeta tentang keilahian Yesus, dengan menampilkan banyaknya ayat Alkitab yang membuktikan kemanusiaan dan kenabian Yesus, padahal tak satu ayat pun dalam Alkitab yang menyebutkan Yesus mengaku dirinya sebagai Tuhan yang harus diibadahi dan disembah.
Lalu Mokoginta menambahkan data bahwa satu-satunya ayat Trinitas dalam Bibel adalah ayat palsu. Ayat yang dimaksud adalah: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu” (I Yohanes 5:7- 8 ).
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan terbitan Lembaga Biblika Indonesia tahun 1976/1977, ayat ini divonis palsu dengan penjelasan berikut: “Ayat 7-8: [di dalam sorga..... di bumi]. Bagian ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah Yunani yang paling tua dan tidak pula dalam terjemahan-terjemahan kuno, bahkan tidak dalam naskah-naskah paling baik dari Vulgata. Bagian ini kiranya aslinya sebuah catatan di pinggir halaman salah satu naskah terjemahan Latin yang kemudian disisipkan ke dalam naskah-naskah oleh penyalin dan akhirnya bahkan disisipkan ke dalam beberapa naskah Yunani. Karenanya bagian ini pasti tidak asli” (hal. 563).
Terhadap argumen ini, kedua pendeta tidak menampik bahkan mengakui adanya kepalsuan ayat dalam Bibel, termasuk kepalsuan ayat Trinitas tersebut. Tapi pengakuan kepalsuan ayat ini tidak serta-merta meruntuhkan keyakinan mereka kepada doktrin Trinitas. Dengan nada tinggi, Budi Asali berkilah, “Apa peduli saya dengan kepalsuan ayat tersebut? Saya meyakini Trinitas maupun ketuhanan Yesus berdasarkan ayat-ayat yang lain!”
Pendeta Esra pun tidak mau berkomentar terhadap bukti-bukti kepalsuan ayat Trinitas, dengan alasan tidak sesuai dengan tema dialog yang disepakati. Menurutnya, tema dialog pagi itu bukan soal otentisitas Bibel, melainkan “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dalam penjelasannya, Esra menerima semua data yang disampaikan Mokoginta, bahwa Yesus memang nabi dan manusia. “Dari sisi kemanusiaan, Yesus memang manusia dan nabi. Tapi dari sisi keilahian, Yesus adalah Anak Allah,” kilahnya. Mokoginta balik bertanya, “Menurut anda, Yesus itu Allah ataukah anak Allah? Kalau Yesus itu anak Allah, berarti Yesus tidak sama dengan Allah (Sang Bapa)”
Pendeta Esra menangkis dengan argumen bahwa Yesus adalah Allah sekaligus anak Allah. “Yesus itu Anak Allah sekaligus Allah juga. Anak Allah pasti Allah juga. Seperti kalau kita bilang anak monyet itu pasti monyet juga? Siapa bilang anak monyet itu bukan monyet? Anak monyet di manapun disebut monyet juga, tanpa mengurangi kadar kemonyetan bapaknya.” katanya berapologi dengan berapi-api.
Sebagian peserta dari pihak Islam tertawa terpingkal-pingkal mendengar argumen “teologi monyet” ini. Dari bangku peserta, Fendik yang datang jauh-jauh dari Gresik berseloroh, “Tuhan kok, disamakan dengan monyet! Tuhan cap opo iki rek?!”
Jurus dewa mabuk akhirnya keluar....
Ngomong sak karepe dewe...
Cangkeme pendeta minta disobek-sobek sama TUHAN....
Mbok cari perumpamaan atau minjem istilah kerennya Tom jery, Gaya Bahasa Simbolis yang cantik gitu lho....
DOMBA BERTARING SERIGALA- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2734
Reputation : -5
Points : 7960
Registration date : 2010-09-24
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:hamba tuhan wrote:Bertepatan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI (17/8/2009) diadakan Dialog Islam–Kristen di Aula Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan tema “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dari pihak Islam tampil dua narasumber: Ustadz Masyhud SM dan Insan LS Mokoginta (mantan Katolik), sementara dari pihak Kristen diwakili oleh dua narasumber yaitu: Pendeta Budi Asali, M.Div (Gereja Kristen Rahmani Indonesia) dan Pendeta Esra Alfred Soru, S.Th. (Dosen STII Kupang).
Dalam dialog yang dihadiri oleh 300-an peserta dari kalangan Islam dan Kristen tersebut, Budi Asali dan Esra mendapat kesempatan pertama untuk memaparkan pandangannya tentang keilahian Yesus berdasarkan ayat-ayat Bibel yang diyakininya. Usai pemaparan oleh pihak Kristen, moderator mempersilakan pihak Islam untuk menanggapi.
Masyhud menanggapi dengan singkat, “Menurut saya, Alkitab tidak mampu bicara tentang konsep ketuhanan Yesus. Jangankan bicara ketuhanan Yesus, catatan silsilah Yesus dalam Alkitab saja kacau-balau.” Lalu Masyhud menampilkan contoh kontradiksi silsilah Yesus sbb:
Dalam Injil Matius 1:16 disebutkan bahwa kakek Yesus bernama Yakub: “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” Sedangkan menurut Injil Lukas 3:23, kakek Yesus bernama Yusuf: “Ketika Yesus memulai pekerjaannya, ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, ia adalah anak Yusuf, anak Eli.” Silsilah Yesus dalam ayat ini jelas bertentangan dan tidak bisa dikompromikan.
Pendeta Budi Asali menyanggah tudingan ini dengan menyatakan bahwa kedua ayat ini tidak kontradiktif, karena maksud kalimat “Yusuf anak Eli” dalam Lukas 3:23 adalah “Yusuf anak menantu Eli.”
Sepintas, apologi Budi ini memang cespleng untuk menghilangkan kontradiksi Alkitab. Tapi Masyhud tidak mau kalah, “Menurut anda Yusuf adalah anak menantu Eli, padahal Maria adalah istri Yusuf. Lalu mana bukti ayat yang menyatakan bahwa Maria adalah anak Eli?” tukasnya.
Sayangnya, pembicaraan seputar silsilah Yesus tidak berlanjut, karena Budi Asali tidak bisa menunjukkan bukti ayat bahwa Maria adalah anak kandung Eli. Ia hanya berpijak bahwa kata “anak” boleh diartikan “anak menantu.” Jika argumen ini diikuti, apakah semua kata “ayah” dalam Alkitab boleh diartikan “ayah mertua” sebagai konsekuensinya?
Sementara itu, Insan Mokoginta menanggapi paparan kedua pendeta tentang keilahian Yesus, dengan menampilkan banyaknya ayat Alkitab yang membuktikan kemanusiaan dan kenabian Yesus, padahal tak satu ayat pun dalam Alkitab yang menyebutkan Yesus mengaku dirinya sebagai Tuhan yang harus diibadahi dan disembah.
Lalu Mokoginta menambahkan data bahwa satu-satunya ayat Trinitas dalam Bibel adalah ayat palsu. Ayat yang dimaksud adalah: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu” (I Yohanes 5:7- 8 ).
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan terbitan Lembaga Biblika Indonesia tahun 1976/1977, ayat ini divonis palsu dengan penjelasan berikut: “Ayat 7-8: [di dalam sorga..... di bumi]. Bagian ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah Yunani yang paling tua dan tidak pula dalam terjemahan-terjemahan kuno, bahkan tidak dalam naskah-naskah paling baik dari Vulgata. Bagian ini kiranya aslinya sebuah catatan di pinggir halaman salah satu naskah terjemahan Latin yang kemudian disisipkan ke dalam naskah-naskah oleh penyalin dan akhirnya bahkan disisipkan ke dalam beberapa naskah Yunani. Karenanya bagian ini pasti tidak asli” (hal. 563).
Terhadap argumen ini, kedua pendeta tidak menampik bahkan mengakui adanya kepalsuan ayat dalam Bibel, termasuk kepalsuan ayat Trinitas tersebut. Tapi pengakuan kepalsuan ayat ini tidak serta-merta meruntuhkan keyakinan mereka kepada doktrin Trinitas. Dengan nada tinggi, Budi Asali berkilah, “Apa peduli saya dengan kepalsuan ayat tersebut? Saya meyakini Trinitas maupun ketuhanan Yesus berdasarkan ayat-ayat yang lain!”
Pendeta Esra pun tidak mau berkomentar terhadap bukti-bukti kepalsuan ayat Trinitas, dengan alasan tidak sesuai dengan tema dialog yang disepakati. Menurutnya, tema dialog pagi itu bukan soal otentisitas Bibel, melainkan “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dalam penjelasannya, Esra menerima semua data yang disampaikan Mokoginta, bahwa Yesus memang nabi dan manusia. “Dari sisi kemanusiaan, Yesus memang manusia dan nabi. Tapi dari sisi keilahian, Yesus adalah Anak Allah,” kilahnya. Mokoginta balik bertanya, “Menurut anda, Yesus itu Allah ataukah anak Allah? Kalau Yesus itu anak Allah, berarti Yesus tidak sama dengan Allah (Sang Bapa)”
Pendeta Esra menangkis dengan argumen bahwa Yesus adalah Allah sekaligus anak Allah. “Yesus itu Anak Allah sekaligus Allah juga. Anak Allah pasti Allah juga. Seperti kalau kita bilang anak monyet itu pasti monyet juga? Siapa bilang anak monyet itu bukan monyet? Anak monyet di manapun disebut monyet juga, tanpa mengurangi kadar kemonyetan bapaknya.” katanya berapologi dengan berapi-api.
Sebagian peserta dari pihak Islam tertawa terpingkal-pingkal mendengar argumen “teologi monyet” ini. Dari bangku peserta, Fendik yang datang jauh-jauh dari Gresik berseloroh, “Tuhan kok, disamakan dengan monyet! Tuhan cap opo iki rek?!”
Jurus dewa mabuk akhirnya keluar....
Ngomong sak karepe dewe...
Cangkeme pendeta minta disobek-sobek sama TUHAN....
Mbok cari perumpamaan atau minjem istilah kerennya Tom jery, Gaya Bahasa Simbolis yang cantik gitu lho....
itulah kristen bro DBS.... demi kepentingannya yg sesat mau menyamakan TUHAN dgn monyet.... gileeeeeeeeeeeeeeee.......
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15869
Registration date : 2010-09-20
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
itulah kristen bro DBS.... demi kepentingannya yg sesat mau menyamakan TUHAN dgn monyet.... gileeeeeeeeeeeeeeee.......
:04: :04: :04:
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14630
Registration date : 2010-04-16
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
agus wrote:itulah kristen bro DBS.... demi kepentingannya yg sesat mau menyamakan TUHAN dgn monyet.... gileeeeeeeeeeeeeeee.......
:04: :04: :04:
Biasa kalo sudah kepepet...ibarat lagi hanyut rumput terapung pun jadi tumpuan. Maklumlah kitab editan penafsiran seenak udeknya.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6382
Registration date : 2010-07-31
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
Rumput jadi tumpuan ? kayaknya mereka ini benar-benar sedang tersesat di padang rumput deh...
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14630
Registration date : 2010-04-16
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
agus wrote:Rumput jadi tumpuan ? kayaknya mereka ini benar-benar sedang tersesat di padang rumput deh...
Betul-betul umat tersesat bro....mengibaratkan dengan apa saja kok gk ada yang bener. Teori telor, matahari, warna, air, malah sekarang monyet tetap saja tidak ada yang menunjukkan konsep keesaan Tuhannya.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6382
Registration date : 2010-07-31
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
Mencarikebenaran wrote:agus wrote:Rumput jadi tumpuan ? kayaknya mereka ini benar-benar sedang tersesat di padang rumput deh...
Betul-betul umat tersesat bro....mengibaratkan dengan apa saja kok gk ada yang bener. Teori telor, matahari, warna, air, malah sekarang monyet tetap saja tidak ada yang menunjukkan konsep keesaan Tuhannya.
Perumpamaan agama mereka itu ibarat rumah sarang laba-laba, lemah banget....
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14630
Registration date : 2010-04-16
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
agus wrote:Mencarikebenaran wrote:agus wrote:Rumput jadi tumpuan ? kayaknya mereka ini benar-benar sedang tersesat di padang rumput deh...
Betul-betul umat tersesat bro....mengibaratkan dengan apa saja kok gk ada yang bener. Teori telor, matahari, warna, air, malah sekarang monyet tetap saja tidak ada yang menunjukkan konsep keesaan Tuhannya.
Perumpamaan agama mereka itu ibarat rumah sarang laba-laba, lemah banget....
Selemah itukah ajarannya....kasihan.
Mencarikebenaran- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6382
Registration date : 2010-07-31
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
Terkadang mereka bengong sendiri dengan ajarannya agamanya, bilang bos-bosnya. Jangan banyak tanya ikut saja...
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14630
Registration date : 2010-04-16
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
MONYET TRINITAS
sorga pelacur&preman- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 424
Reputation : -32
Points : 5167
Registration date : 2011-06-27
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
hamba tuhan wrote:Bertepatan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI (17/8/2009) diadakan Dialog Islam–Kristen di Aula Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan tema “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dari pihak Islam tampil dua narasumber: Ustadz Masyhud SM dan Insan LS Mokoginta (mantan Katolik), sementara dari pihak Kristen diwakili oleh dua narasumber yaitu: Pendeta Budi Asali, M.Div (Gereja Kristen Rahmani Indonesia) dan Pendeta Esra Alfred Soru, S.Th. (Dosen STII Kupang).
Dalam dialog yang dihadiri oleh 300-an peserta dari kalangan Islam dan Kristen tersebut, Budi Asali dan Esra mendapat kesempatan pertama untuk memaparkan pandangannya tentang keilahian Yesus berdasarkan ayat-ayat Bibel yang diyakininya. Usai pemaparan oleh pihak Kristen, moderator mempersilakan pihak Islam untuk menanggapi.
Masyhud menanggapi dengan singkat, “Menurut saya, Alkitab tidak mampu bicara tentang konsep ketuhanan Yesus. Jangankan bicara ketuhanan Yesus, catatan silsilah Yesus dalam Alkitab saja kacau-balau.” Lalu Masyhud menampilkan contoh kontradiksi silsilah Yesus sbb:
Dalam Injil Matius 1:16 disebutkan bahwa kakek Yesus bernama Yakub: “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” Sedangkan menurut Injil Lukas 3:23, kakek Yesus bernama Yusuf: “Ketika Yesus memulai pekerjaannya, ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, ia adalah anak Yusuf, anak Eli.” Silsilah Yesus dalam ayat ini jelas bertentangan dan tidak bisa dikompromikan.
Pendeta Budi Asali menyanggah tudingan ini dengan menyatakan bahwa kedua ayat ini tidak kontradiktif, karena maksud kalimat “Yusuf anak Eli” dalam Lukas 3:23 adalah “Yusuf anak menantu Eli.”
Sepintas, apologi Budi ini memang cespleng untuk menghilangkan kontradiksi Alkitab. Tapi Masyhud tidak mau kalah, “Menurut anda Yusuf adalah anak menantu Eli, padahal Maria adalah istri Yusuf. Lalu mana bukti ayat yang menyatakan bahwa Maria adalah anak Eli?” tukasnya.
Sayangnya, pembicaraan seputar silsilah Yesus tidak berlanjut, karena Budi Asali tidak bisa menunjukkan bukti ayat bahwa Maria adalah anak kandung Eli. Ia hanya berpijak bahwa kata “anak” boleh diartikan “anak menantu.” Jika argumen ini diikuti, apakah semua kata “ayah” dalam Alkitab boleh diartikan “ayah mertua” sebagai konsekuensinya?
Sementara itu, Insan Mokoginta menanggapi paparan kedua pendeta tentang keilahian Yesus, dengan menampilkan banyaknya ayat Alkitab yang membuktikan kemanusiaan dan kenabian Yesus, padahal tak satu ayat pun dalam Alkitab yang menyebutkan Yesus mengaku dirinya sebagai Tuhan yang harus diibadahi dan disembah.
Lalu Mokoginta menambahkan data bahwa satu-satunya ayat Trinitas dalam Bibel adalah ayat palsu. Ayat yang dimaksud adalah: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu” (I Yohanes 5:7- 8 ).
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan terbitan Lembaga Biblika Indonesia tahun 1976/1977, ayat ini divonis palsu dengan penjelasan berikut: “Ayat 7-8: [di dalam sorga..... di bumi]. Bagian ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah Yunani yang paling tua dan tidak pula dalam terjemahan-terjemahan kuno, bahkan tidak dalam naskah-naskah paling baik dari Vulgata. Bagian ini kiranya aslinya sebuah catatan di pinggir halaman salah satu naskah terjemahan Latin yang kemudian disisipkan ke dalam naskah-naskah oleh penyalin dan akhirnya bahkan disisipkan ke dalam beberapa naskah Yunani. Karenanya bagian ini pasti tidak asli” (hal. 563).
Terhadap argumen ini, kedua pendeta tidak menampik bahkan mengakui adanya kepalsuan ayat dalam Bibel, termasuk kepalsuan ayat Trinitas tersebut. Tapi pengakuan kepalsuan ayat ini tidak serta-merta meruntuhkan keyakinan mereka kepada doktrin Trinitas. Dengan nada tinggi, Budi Asali berkilah, “Apa peduli saya dengan kepalsuan ayat tersebut? Saya meyakini Trinitas maupun ketuhanan Yesus berdasarkan ayat-ayat yang lain!”
Pendeta Esra pun tidak mau berkomentar terhadap bukti-bukti kepalsuan ayat Trinitas, dengan alasan tidak sesuai dengan tema dialog yang disepakati. Menurutnya, tema dialog pagi itu bukan soal otentisitas Bibel, melainkan “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dalam penjelasannya, Esra menerima semua data yang disampaikan Mokoginta, bahwa Yesus memang nabi dan manusia. “Dari sisi kemanusiaan, Yesus memang manusia dan nabi. Tapi dari sisi keilahian, Yesus adalah Anak Allah,” kilahnya. Mokoginta balik bertanya, “Menurut anda, Yesus itu Allah ataukah anak Allah? Kalau Yesus itu anak Allah, berarti Yesus tidak sama dengan Allah (Sang Bapa)”
Pendeta Esra menangkis dengan argumen bahwa Yesus adalah Allah sekaligus anak Allah. “Yesus itu Anak Allah sekaligus Allah juga. Anak Allah pasti Allah juga. Seperti kalau kita bilang anak monyet itu pasti monyet juga? Siapa bilang anak monyet itu bukan monyet? Anak monyet di manapun disebut monyet juga, tanpa mengurangi kadar kemonyetan bapaknya.” katanya berapologi dengan berapi-api.
Sebagian peserta dari pihak Islam tertawa terpingkal-pingkal mendengar argumen “teologi monyet” ini. Dari bangku peserta, Fendik yang datang jauh-jauh dari Gresik berseloroh, “Tuhan kok, disamakan dengan monyet! Tuhan cap opo iki rek?!”
ya...ya... boleh juga tuh analogi trinitas monyetnya bapak pendeta esra,,,
sekalean lengkapi dengan gambarnya dunk:
FAKTA MONYET TRINITAS EXPOSED:
+ + =
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
answering-ff wrote:hamba tuhan wrote:Bertepatan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI (17/8/2009) diadakan Dialog Islam–Kristen di Aula Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan tema “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dari pihak Islam tampil dua narasumber: Ustadz Masyhud SM dan Insan LS Mokoginta (mantan Katolik), sementara dari pihak Kristen diwakili oleh dua narasumber yaitu: Pendeta Budi Asali, M.Div (Gereja Kristen Rahmani Indonesia) dan Pendeta Esra Alfred Soru, S.Th. (Dosen STII Kupang).
Dalam dialog yang dihadiri oleh 300-an peserta dari kalangan Islam dan Kristen tersebut, Budi Asali dan Esra mendapat kesempatan pertama untuk memaparkan pandangannya tentang keilahian Yesus berdasarkan ayat-ayat Bibel yang diyakininya. Usai pemaparan oleh pihak Kristen, moderator mempersilakan pihak Islam untuk menanggapi.
Masyhud menanggapi dengan singkat, “Menurut saya, Alkitab tidak mampu bicara tentang konsep ketuhanan Yesus. Jangankan bicara ketuhanan Yesus, catatan silsilah Yesus dalam Alkitab saja kacau-balau.” Lalu Masyhud menampilkan contoh kontradiksi silsilah Yesus sbb:
Dalam Injil Matius 1:16 disebutkan bahwa kakek Yesus bernama Yakub: “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” Sedangkan menurut Injil Lukas 3:23, kakek Yesus bernama Yusuf: “Ketika Yesus memulai pekerjaannya, ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, ia adalah anak Yusuf, anak Eli.” Silsilah Yesus dalam ayat ini jelas bertentangan dan tidak bisa dikompromikan.
Pendeta Budi Asali menyanggah tudingan ini dengan menyatakan bahwa kedua ayat ini tidak kontradiktif, karena maksud kalimat “Yusuf anak Eli” dalam Lukas 3:23 adalah “Yusuf anak menantu Eli.”
Sepintas, apologi Budi ini memang cespleng untuk menghilangkan kontradiksi Alkitab. Tapi Masyhud tidak mau kalah, “Menurut anda Yusuf adalah anak menantu Eli, padahal Maria adalah istri Yusuf. Lalu mana bukti ayat yang menyatakan bahwa Maria adalah anak Eli?” tukasnya.
Sayangnya, pembicaraan seputar silsilah Yesus tidak berlanjut, karena Budi Asali tidak bisa menunjukkan bukti ayat bahwa Maria adalah anak kandung Eli. Ia hanya berpijak bahwa kata “anak” boleh diartikan “anak menantu.” Jika argumen ini diikuti, apakah semua kata “ayah” dalam Alkitab boleh diartikan “ayah mertua” sebagai konsekuensinya?
Sementara itu, Insan Mokoginta menanggapi paparan kedua pendeta tentang keilahian Yesus, dengan menampilkan banyaknya ayat Alkitab yang membuktikan kemanusiaan dan kenabian Yesus, padahal tak satu ayat pun dalam Alkitab yang menyebutkan Yesus mengaku dirinya sebagai Tuhan yang harus diibadahi dan disembah.
Lalu Mokoginta menambahkan data bahwa satu-satunya ayat Trinitas dalam Bibel adalah ayat palsu. Ayat yang dimaksud adalah: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu” (I Yohanes 5:7- 8 ).
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan terbitan Lembaga Biblika Indonesia tahun 1976/1977, ayat ini divonis palsu dengan penjelasan berikut: “Ayat 7-8: [di dalam sorga..... di bumi]. Bagian ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah Yunani yang paling tua dan tidak pula dalam terjemahan-terjemahan kuno, bahkan tidak dalam naskah-naskah paling baik dari Vulgata. Bagian ini kiranya aslinya sebuah catatan di pinggir halaman salah satu naskah terjemahan Latin yang kemudian disisipkan ke dalam naskah-naskah oleh penyalin dan akhirnya bahkan disisipkan ke dalam beberapa naskah Yunani. Karenanya bagian ini pasti tidak asli” (hal. 563).
Terhadap argumen ini, kedua pendeta tidak menampik bahkan mengakui adanya kepalsuan ayat dalam Bibel, termasuk kepalsuan ayat Trinitas tersebut. Tapi pengakuan kepalsuan ayat ini tidak serta-merta meruntuhkan keyakinan mereka kepada doktrin Trinitas. Dengan nada tinggi, Budi Asali berkilah, “Apa peduli saya dengan kepalsuan ayat tersebut? Saya meyakini Trinitas maupun ketuhanan Yesus berdasarkan ayat-ayat yang lain!”
Pendeta Esra pun tidak mau berkomentar terhadap bukti-bukti kepalsuan ayat Trinitas, dengan alasan tidak sesuai dengan tema dialog yang disepakati. Menurutnya, tema dialog pagi itu bukan soal otentisitas Bibel, melainkan “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dalam penjelasannya, Esra menerima semua data yang disampaikan Mokoginta, bahwa Yesus memang nabi dan manusia. “Dari sisi kemanusiaan, Yesus memang manusia dan nabi. Tapi dari sisi keilahian, Yesus adalah Anak Allah,” kilahnya. Mokoginta balik bertanya, “Menurut anda, Yesus itu Allah ataukah anak Allah? Kalau Yesus itu anak Allah, berarti Yesus tidak sama dengan Allah (Sang Bapa)”
Pendeta Esra menangkis dengan argumen bahwa Yesus adalah Allah sekaligus anak Allah. “Yesus itu Anak Allah sekaligus Allah juga. Anak Allah pasti Allah juga. Seperti kalau kita bilang anak monyet itu pasti monyet juga? Siapa bilang anak monyet itu bukan monyet? Anak monyet di manapun disebut monyet juga, tanpa mengurangi kadar kemonyetan bapaknya.” katanya berapologi dengan berapi-api.
Sebagian peserta dari pihak Islam tertawa terpingkal-pingkal mendengar argumen “teologi monyet” ini. Dari bangku peserta, Fendik yang datang jauh-jauh dari Gresik berseloroh, “Tuhan kok, disamakan dengan monyet! Tuhan cap opo iki rek?!”
ya...ya... boleh juga tuh analogi trinitas monyetnya bapak pendeta esra,,,
sekalean lengkapi dengan gambarnya dunk:
FAKTA MONYET TRINITAS EXPOSED:
+ + =
Satu-Dua-Tiga- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 484
Reputation : -23
Points : 5101
Registration date : 2011-09-18
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
kristen gak cocok tinggal diindonesia, karena sila pertama Berbunyi "ketuhanan yang maha ESA" bukan "Ketuhanan Yang Maha TIGA"
Bejat- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1424
Location : Kabupaten Landak
Job/hobbies : Comicers
Humor : Yesus, Paulus, Amonius, Albertus, semua pake ujung -Us, sama kayak Anus.
Reputation : -5
Points : 6743
Registration date : 2011-02-13
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
hahahah nasib nasib...Bejat wrote:kristen gak cocok tinggal diindonesia, karena sila pertama Berbunyi "ketuhanan yang maha ESA" bukan "Ketuhanan Yang Maha TIGA"
Udah Lu Jihad aja.. Bw BOM ke gereja,,,
Kalo org kristen tdk cocok di Indonesia. Berarti cuma Lu yg ga cocok tgl di Indonesia..
Ga berani...??? brarti Lu pengecut... udh Berpengetahuan rendah, tdk beriman lagi...
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
Bahsa Lu Provokasi bgd!!!DariKelMuslim wrote:hahahah nasib nasib...Bejat wrote:kristen gak cocok tinggal diindonesia, karena sila pertama Berbunyi "ketuhanan yang maha ESA" bukan "Ketuhanan Yang Maha TIGA"
Udah Lu Jihad aja.. Bw BOM ke gereja,,,
Kalo org kristen tdk cocok di Indonesia. Berarti cuma Lu yg ga cocok tgl di Indonesia..
Ga berani...??? brarti Lu pengecut... udh Berpengetahuan rendah, tdk beriman lagi...
Kristen emang gitu kali yah...
Diajarin untuk membencii ISLAM/MUSLIM!! Setau gw si gituh, bahkan dari TK udah diajarin membenci MUSLIM!!
Lu mau di Bom ???
kasih tau Letak/Lokasi Lu...
Tuhan maha ESA apa Maha TIGA ???
Kawan, bukalah Mata! Ini Ajaran SESAT!!!
Laagi pula di semua debat NT sama Kresten-kresten laen kan dh keteter!!
TukangTipu a.k.a. Yesus- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 371
Humor : Tuhan Apa yang pake Kancut???
Reputation : -11
Points : 4959
Registration date : 2011-09-27
mencari petunjuk- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6413
Registration date : 2010-10-17
Re: Ayat Palsu Alkitab Didukung Argumentasi Monyet
answering-ff wrote:hamba tuhan wrote:Bertepatan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI (17/8/2009) diadakan Dialog Islam–Kristen di Aula Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan tema “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dari pihak Islam tampil dua narasumber: Ustadz Masyhud SM dan Insan LS Mokoginta (mantan Katolik), sementara dari pihak Kristen diwakili oleh dua narasumber yaitu: Pendeta Budi Asali, M.Div (Gereja Kristen Rahmani Indonesia) dan Pendeta Esra Alfred Soru, S.Th. (Dosen STII Kupang).
Dalam dialog yang dihadiri oleh 300-an peserta dari kalangan Islam dan Kristen tersebut, Budi Asali dan Esra mendapat kesempatan pertama untuk memaparkan pandangannya tentang keilahian Yesus berdasarkan ayat-ayat Bibel yang diyakininya. Usai pemaparan oleh pihak Kristen, moderator mempersilakan pihak Islam untuk menanggapi.
Masyhud menanggapi dengan singkat, “Menurut saya, Alkitab tidak mampu bicara tentang konsep ketuhanan Yesus. Jangankan bicara ketuhanan Yesus, catatan silsilah Yesus dalam Alkitab saja kacau-balau.” Lalu Masyhud menampilkan contoh kontradiksi silsilah Yesus sbb:
Dalam Injil Matius 1:16 disebutkan bahwa kakek Yesus bernama Yakub: “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” Sedangkan menurut Injil Lukas 3:23, kakek Yesus bernama Yusuf: “Ketika Yesus memulai pekerjaannya, ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, ia adalah anak Yusuf, anak Eli.” Silsilah Yesus dalam ayat ini jelas bertentangan dan tidak bisa dikompromikan.
Pendeta Budi Asali menyanggah tudingan ini dengan menyatakan bahwa kedua ayat ini tidak kontradiktif, karena maksud kalimat “Yusuf anak Eli” dalam Lukas 3:23 adalah “Yusuf anak menantu Eli.”
Sepintas, apologi Budi ini memang cespleng untuk menghilangkan kontradiksi Alkitab. Tapi Masyhud tidak mau kalah, “Menurut anda Yusuf adalah anak menantu Eli, padahal Maria adalah istri Yusuf. Lalu mana bukti ayat yang menyatakan bahwa Maria adalah anak Eli?” tukasnya.
Sayangnya, pembicaraan seputar silsilah Yesus tidak berlanjut, karena Budi Asali tidak bisa menunjukkan bukti ayat bahwa Maria adalah anak kandung Eli. Ia hanya berpijak bahwa kata “anak” boleh diartikan “anak menantu.” Jika argumen ini diikuti, apakah semua kata “ayah” dalam Alkitab boleh diartikan “ayah mertua” sebagai konsekuensinya?
Sementara itu, Insan Mokoginta menanggapi paparan kedua pendeta tentang keilahian Yesus, dengan menampilkan banyaknya ayat Alkitab yang membuktikan kemanusiaan dan kenabian Yesus, padahal tak satu ayat pun dalam Alkitab yang menyebutkan Yesus mengaku dirinya sebagai Tuhan yang harus diibadahi dan disembah.
Lalu Mokoginta menambahkan data bahwa satu-satunya ayat Trinitas dalam Bibel adalah ayat palsu. Ayat yang dimaksud adalah: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu” (I Yohanes 5:7- 8 ).
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan terbitan Lembaga Biblika Indonesia tahun 1976/1977, ayat ini divonis palsu dengan penjelasan berikut: “Ayat 7-8: [di dalam sorga..... di bumi]. Bagian ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah Yunani yang paling tua dan tidak pula dalam terjemahan-terjemahan kuno, bahkan tidak dalam naskah-naskah paling baik dari Vulgata. Bagian ini kiranya aslinya sebuah catatan di pinggir halaman salah satu naskah terjemahan Latin yang kemudian disisipkan ke dalam naskah-naskah oleh penyalin dan akhirnya bahkan disisipkan ke dalam beberapa naskah Yunani. Karenanya bagian ini pasti tidak asli” (hal. 563).
Terhadap argumen ini, kedua pendeta tidak menampik bahkan mengakui adanya kepalsuan ayat dalam Bibel, termasuk kepalsuan ayat Trinitas tersebut. Tapi pengakuan kepalsuan ayat ini tidak serta-merta meruntuhkan keyakinan mereka kepada doktrin Trinitas. Dengan nada tinggi, Budi Asali berkilah, “Apa peduli saya dengan kepalsuan ayat tersebut? Saya meyakini Trinitas maupun ketuhanan Yesus berdasarkan ayat-ayat yang lain!”
Pendeta Esra pun tidak mau berkomentar terhadap bukti-bukti kepalsuan ayat Trinitas, dengan alasan tidak sesuai dengan tema dialog yang disepakati. Menurutnya, tema dialog pagi itu bukan soal otentisitas Bibel, melainkan “Yesus Tuhan atau Manusia Biasa?” Dalam penjelasannya, Esra menerima semua data yang disampaikan Mokoginta, bahwa Yesus memang nabi dan manusia. “Dari sisi kemanusiaan, Yesus memang manusia dan nabi. Tapi dari sisi keilahian, Yesus adalah Anak Allah,” kilahnya. Mokoginta balik bertanya, “Menurut anda, Yesus itu Allah ataukah anak Allah? Kalau Yesus itu anak Allah, berarti Yesus tidak sama dengan Allah (Sang Bapa)”
Pendeta Esra menangkis dengan argumen bahwa Yesus adalah Allah sekaligus anak Allah. “Yesus itu Anak Allah sekaligus Allah juga. Anak Allah pasti Allah juga. Seperti kalau kita bilang anak monyet itu pasti monyet juga? Siapa bilang anak monyet itu bukan monyet? Anak monyet di manapun disebut monyet juga, tanpa mengurangi kadar kemonyetan bapaknya.” katanya berapologi dengan berapi-api.
Sebagian peserta dari pihak Islam tertawa terpingkal-pingkal mendengar argumen “teologi monyet” ini. Dari bangku peserta, Fendik yang datang jauh-jauh dari Gresik berseloroh, “Tuhan kok, disamakan dengan monyet! Tuhan cap opo iki rek?!”
ya...ya... boleh juga tuh analogi trinitas monyetnya bapak pendeta esra,,,
sekalean lengkapi dengan gambarnya dunk:
FAKTA MONYET TRINITAS EXPOSED:
+ + =
mencari petunjuk- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6413
Registration date : 2010-10-17
Similar topics
» Pamor Al-Quran Didukung oleh Kitab Yg Palsu?
» Diantara Ayat-Ayat Alkitab yang mengHina Bunda Maria dan Yesus
» DAFTAR AYAT-AYAT YANG HILANG DARI ALKITAB
» Diantara Ayat-Ayat Alkitab yang mengHina Bunda Maria dan Yesus
» DAFTAR AYAT-AYAT YANG HILANG DARI ALKITAB
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN