Allah swt gila disembah

bayo_lubis wrote:Berdasarkan TS, MENURUT TULISANNYA, kata "Sembahlah Aku" berarti gila disembah.
Dalam Alkitab BIS ada kata "Sembahlah Aku saja", dengan demikian, Tuhan dalam Alkitab BIS adalah Tuhan yang gila disembah, sesuai kesimpulan TS BERDASARKAN TULISANNYA.
Sudah melihat hubungannya?

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:Berdasarkan TS, MENURUT TULISANNYA, kata "Sembahlah Aku" berarti gila disembah.
Dalam Alkitab BIS ada kata "Sembahlah Aku saja", dengan demikian, Tuhan dalam Alkitab BIS adalah Tuhan yang gila disembah, sesuai kesimpulan TS BERDASARKAN TULISANNYA.
Sudah melihat hubungannya?

Ya udah jangan kalap getooo dong. Rhoma irama aja kemaren ngotot gak ada pembahasan mengenai kualitas presiden hanya gara2 diskusi wacana capres gak kalap getooo ngemis2 rakyat biar terpilih jadi presiden tuh. Kok elo jadi kalap ngemis2 pengakuan dari gw sihhhh???

bayo_lubis wrote:Terus menurut Anda, apa alasan TS menyatakan bahwa Allah SWT gila disembah?
Ingat! MENURUT TS!

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:Terus menurut Anda, apa alasan TS menyatakan bahwa Allah SWT gila disembah?
Ingat! MENURUT TS!

Lho kok jadi nanya begituan??? Bukannya udah gw jelasin yaaa?? Masa saya disuruh ulang2???? Udahlah gak usah ngemis2 minta pengakuan ama gw, kasian amat sih elo ngemis2.

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:Terus menurut Anda, apa alasan TS menyatakan bahwa Allah SWT gila disembah?
Ingat! MENURUT TS!

Lho kok jadi nanya begituan??? Bukannya udah gw jelasin yaaa?? Masa saya disuruh ulang2???? Udahlah gak usah ngemis2 minta pengakuan ama gw, kasian amat sih elo ngemis2.

Anda gak tau kan apa alasan TS selain dari yang tertulis?

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:Terus menurut Anda, apa alasan TS menyatakan bahwa Allah SWT gila disembah?
Ingat! MENURUT TS!

Lho kok jadi nanya begituan??? Bukannya udah gw jelasin yaaa?? Masa saya disuruh ulang2???? Udahlah gak usah ngemis2 minta pengakuan ama gw, kasian amat sih elo ngemis2.

Anda gak tau kan apa alasan TS selain dari yang tertulis?

Ya sama seperti gw liat orang takut sama buku tulis padahal sangat aneh takut buku tulis. Tapi yang jelas gw tau dia punya alasan tertentu. Bisa dipahami?? Jadi jangan ngemis2 lagi yaa.........
 

bayo lubis tai anjing wrote:Dalam kasus ini, TS menuliskan salah satu alasannya. Sementara soal buku tulis Anda, tidak dituliskan alasan apapun.
Nah... kembali ke topik. Jelas TS punya alasan tertentu yang tertulis. Dan pasti TS punya alasan yang tidak tertulis. Alasan yang tidak tertulis itu; TIDAK PERLU DIBAHAS karena saya dan Anda TIDAK TAHU apa alasan yang tidak tertulis tersebut.
Sekarang kita bahas yang tertulis; TS menyimpulkan Allah SWT gila disembah karena ada kata "sembah" dalam Qur'an. Bila demikian, menurut anjing-anjing LAI, Tuhan Kristen adalah Tuhan yang gila disembah.

buncis hitam wrote:

bayo lubis tai anjing wrote:Dalam kasus ini, TS menuliskan salah satu alasannya. Sementara soal buku tulis Anda, tidak dituliskan alasan apapun.
Nah... kembali ke topik. Jelas TS punya alasan tertentu yang tertulis. Dan pasti TS punya alasan yang tidak tertulis. Alasan yang tidak tertulis itu; TIDAK PERLU DIBAHAS karena saya dan Anda TIDAK TAHU apa alasan yang tidak tertulis tersebut.
Sekarang kita bahas yang tertulis; TS menyimpulkan Allah SWT gila disembah karena ada kata "sembah" dalam Qur'an. Bila demikian, menurut anjing-anjing LAI, Tuhan Kristen adalah Tuhan yang gila disembah.

Trus..........???? elo berharap orang laen percaya dan mengemis-ngemis supaya orang laen percaya?? Beli balon aja sana daripada ntar mewek2. Masa gw mesti ngulang2 berkali-kali?? Ts punya alasan gak tertulis, tapi merasa alasan tertulis alasan ts?? Lha alasan gak tertulis bukan alasan ts getooo??? sama deh kayak rhoma irama, calon presiden harus punya kualitas presiden, tapi merasa di wacana capres bahas aktivitas capres??? Lha wacana capres gak bahas kualitas presiden ape??? Eh tai anjing kalo elo udah ngomongin alasan ts mau tertulis atau gak tertulis yang elo gak boleh asal ngomong dong. Siapa suruh elo mulai mempermasalahkan alasan ts?? Sama kayak diskusi wacana capres, kalo udah masuk diskusi wacana capres apalagi mau jadi presiden yang harus bahas kualitas presiden. Siapa suruh masuk diskusi wacana capres dan mau jadi capres??? Ingat yang mulai pertama kali permasalahkan alasan ts itu elo sendiri. Jadi kalo elo langsung bilang alasan ts ialah dari infonya saja yaitu dari kata sembahnya ya sudah jangan harap orang percaya sama elo. Jadi kalo elo tetep mau bilang bahas yang tertulis aje ya gak mau gw, wong elo mempermasalahkan alasan ts bukan soal yang tertulis kok. Bisa dipahami??? Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo lubis tai anjing wrote:Dalam kasus ini, TS menuliskan salah satu alasannya. Sementara soal buku tulis Anda, tidak dituliskan alasan apapun.
Nah... kembali ke topik. Jelas TS punya alasan tertentu yang tertulis. Dan pasti TS punya alasan yang tidak tertulis. Alasan yang tidak tertulis itu; TIDAK PERLU DIBAHAS karena saya dan Anda TIDAK TAHU apa alasan yang tidak tertulis tersebut.
Sekarang kita bahas yang tertulis; TS menyimpulkan Allah SWT gila disembah karena ada kata "sembah" dalam Qur'an. Bila demikian, menurut anjing-anjing LAI, Tuhan Kristen adalah Tuhan yang gila disembah.

Trus..........???? elo berharap orang laen percaya dan mengemis-ngemis supaya orang laen percaya?? Beli balon aja sana daripada ntar mewek2. Masa gw mesti ngulang2 berkali-kali?? Ts punya alasan gak tertulis, tapi merasa alasan tertulis alasan ts?? Lha alasan gak tertulis bukan alasan ts getooo??? sama deh kayak rhoma irama, calon presiden harus punya kualitas presiden, tapi merasa di wacana capres bahas aktivitas capres??? Lha wacana capres gak bahas kualitas presiden ape??? Eh tai anjing kalo elo udah ngomongin alasan ts mau tertulis atau gak tertulis yang elo gak boleh asal ngomong dong. Siapa suruh elo mulai mempermasalahkan alasan ts?? Sama kayak diskusi wacana capres, kalo udah masuk diskusi wacana capres apalagi mau jadi presiden yang harus bahas kualitas presiden. Siapa suruh masuk diskusi wacana capres dan mau jadi capres??? Ingat yang mulai pertama kali permasalahkan alasan ts itu elo sendiri. Jadi kalo elo langsung bilang alasan ts ialah dari infonya saja yaitu dari kata sembahnya ya sudah jangan harap orang percaya sama elo. Jadi kalo elo tetep mau bilang bahas yang tertulis aje ya gak mau gw, wong elo mempermasalahkan alasan ts bukan soal yang tertulis kok. Bisa dipahami??? Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......

Saya juga bilang bahwa TS punya alasan lain. Alasan yang dimiliki TS itu gak perlu dibahas karena Anda TIDAK TAHU apa alasannya. Yang perlu dibahas adalah yang tertulis.
Bilang saja bila Anda takut membahas yang tertulis.

Di awal saya katakan; saya tau alasan TS hanya dari yang tertulis saja. Itu benar, karena saya tak tau apa yang tidak dituliskan oleh TS.

Anda berani membahas yang tertulis gak?

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo lubis tai anjing wrote:Dalam kasus ini, TS menuliskan salah satu alasannya. Sementara soal buku tulis Anda, tidak dituliskan alasan apapun.
Nah... kembali ke topik. Jelas TS punya alasan tertentu yang tertulis. Dan pasti TS punya alasan yang tidak tertulis. Alasan yang tidak tertulis itu; TIDAK PERLU DIBAHAS karena saya dan Anda TIDAK TAHU apa alasan yang tidak tertulis tersebut.
Sekarang kita bahas yang tertulis; TS menyimpulkan Allah SWT gila disembah karena ada kata "sembah" dalam Qur'an. Bila demikian, menurut anjing-anjing LAI, Tuhan Kristen adalah Tuhan yang gila disembah.

Trus..........???? elo berharap orang laen percaya dan mengemis-ngemis supaya orang laen percaya?? Beli balon aja sana daripada ntar mewek2. Masa gw mesti ngulang2 berkali-kali?? Ts punya alasan gak tertulis, tapi merasa alasan tertulis alasan ts?? Lha alasan gak tertulis bukan alasan ts getooo??? sama deh kayak rhoma irama, calon presiden harus punya kualitas presiden, tapi merasa di wacana capres bahas aktivitas capres??? Lha wacana capres gak bahas kualitas presiden ape??? Eh tai anjing kalo elo udah ngomongin alasan ts mau tertulis atau gak tertulis yang elo gak boleh asal ngomong dong. Siapa suruh elo mulai mempermasalahkan alasan ts?? Sama kayak diskusi wacana capres, kalo udah masuk diskusi wacana capres apalagi mau jadi presiden yang harus bahas kualitas presiden. Siapa suruh masuk diskusi wacana capres dan mau jadi capres??? Ingat yang mulai pertama kali permasalahkan alasan ts itu elo sendiri. Jadi kalo elo langsung bilang alasan ts ialah dari infonya saja yaitu dari kata sembahnya ya sudah jangan harap orang percaya sama elo. Jadi kalo elo tetep mau bilang bahas yang tertulis aje ya gak mau gw, wong elo mempermasalahkan alasan ts bukan soal yang tertulis kok. Bisa dipahami??? Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......

Saya juga bilang bahwa TS punya alasan lain. Alasan yang dimiliki TS itu gak perlu dibahas karena Anda TIDAK TAHU apa alasannya. Yang perlu dibahas adalah yang tertulis.
Bilang saja bila Anda takut membahas yang tertulis.

Di awal saya katakan; saya tau alasan TS hanya dari yang tertulis saja. Itu benar, karena saya tak tau apa yang tidak dituliskan oleh TS.

Anda berani membahas yang tertulis gak?

Kok elo tetep maksa hanya bahas yang tertulis padahal elo sendiri mempermasalahkan alasan ts??? Itu berarti kan cuma bahas yang tertulis bukan bahas alasan ts??? Ngapain gw ikut2an orang gila kayak elo segala???? Eh kalo elo mau mempermasalahkan alasan ts jangan asal ngomong dan jangan asal bahas. Dan lagian gw kan gak mau membahas alasan ts, karena gw cuma mau mempertanyakan bener kagak tuh pernyataan elo mengenai alasan ts. Dan sekali lagi gw katakan kalo bahas alasan ts jangan asal ngomong bahwa alasan ts ialah yang tertulis. Elo tau sendiri ada alasan ts yang gak tertulis. Bis dipahami?? Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......
 

buncis hitam wrote:@bayo lubis tai anjing

Yang dibahas ialah gw dan orang lain gak percaya sama sekali sama elo bahwa alasan ts hanya yang tertulis (kata sembahnya) saja. Kalo elo masih ngotot bahwa pernyataan elo yang bener silakan jelaskan secara logis. Kalo gak bisa yaaa jangan harap gw dan orang laen percaya, dan selanjutnya elo bisa terka sendirilah yang terjadi.

Tuh... kan Anda juga gak tau mau membahas apa bila tidak membahas yang ditulis TS.
Anda menyerah? Begitukah?

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis tai anjing

Yang dibahas ialah gw dan orang lain gak percaya sama sekali sama elo bahwa alasan ts hanya yang tertulis (kata sembahnya) saja. Kalo elo masih ngotot bahwa pernyataan elo yang bener silakan jelaskan secara logis. Kalo gak bisa yaaa jangan harap gw dan orang laen percaya, dan selanjutnya elo bisa terka sendirilah yang terjadi.

Tuh... kan Anda juga gak tau mau membahas apa bila tidak membahas yang ditulis TS.
Anda menyerah? Begitukah?

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis tai anjing

Yang dibahas ialah gw dan orang lain gak percaya sama sekali sama elo bahwa alasan ts hanya yang tertulis (kata sembahnya) saja. Kalo elo masih ngotot bahwa pernyataan elo yang bener silakan jelaskan secara logis. Kalo gak bisa yaaa jangan harap gw dan orang laen percaya, dan selanjutnya elo bisa terka sendirilah yang terjadi.

Tuh... kan Anda juga gak tau mau membahas apa bila tidak membahas yang ditulis TS.
Anda menyerah? Begitukah?

Bukannya elo mempermasalahkan alasan ts ya kan bukan apa yang ditulis ts. Gw tau kok apa yang dibahas. Tuh udah gw jelasin.........

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Gw gak perlu ngulang2 pake analogi sby kan. Dan bukannya elo sendiri bilang ada alasan ts yang gak tertulis ya kan. Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Gw gak perlu ngulang2 pake analogi sby kan. Dan bukannya elo sendiri bilang ada alasan ts yang gak tertulis ya kan. Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......

Anda gak perlu mengulang-ulang. Makanya saya tanya Anda:
Apa yang harus kita bahas bila tidak membahas alasan TS yang tertulis? Haruskah kita membahas alasan TS yang tidak dituliskannya?
Silakan!

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Gw gak perlu ngulang2 pake analogi sby kan. Dan bukannya elo sendiri bilang ada alasan ts yang gak tertulis ya kan. Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......

Anda gak perlu mengulang-ulang. Makanya saya tanya Anda:
Apa yang harus kita bahas bila tidak membahas alasan TS yang tertulis? Haruskah kita membahas alasan TS yang tidak dituliskannya?
Silakan!

Elo kagak ngerti?? Yang gw bahas di sini ialah logika elo kenapa bisa ngomong alasan tsb hanya yang tertulis (kata sembah) doang. Dan penjelasan elo sampe saat ini gak logis sama sekali. Paham?? Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......

bayo lubis tai anjing wrote:Karena hanya itu alasan TS yang kita tau. Kita tidak tau alasan lain yang dimiliki TS sekalipun dia memiliki jutaan alasan, Jadi sangat tidak logis untuk membahas alasan TS yang tidak diketahui.
Emang Anda mau membahas alasan TS yang mana lagi?

buncis hitam wrote:

bayo lubis tai anjing wrote:Karena hanya itu alasan TS yang kita tau. Kita tidak tau alasan lain yang dimiliki TS sekalipun dia memiliki jutaan alasan, Jadi sangat tidak logis untuk membahas alasan TS yang tidak diketahui.
Emang Anda mau membahas alasan TS yang mana lagi?

Dan elo bilang ada alasan ts yang gak tertulis??? Sungguh logiskah bahwa alasan ts adalah yang tertulis doang???
 
Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......


NB: lanjut besok aja yaa, gw dah ngantuk nih. Kalo mau elo boleh kok nanya ustad2 yang menurut elo pinter.

bayo lubis tai anjing wrote:Emang jawaban TS yang tidak tertulis mau diapain, goblok?
Emang Anda tau apa alasan TS yang tidak tertulis, bodoh?
Makanya bahas saja yang tertulis, pengecut!
Berani?

buncis hitam wrote:

bayo lubis tai anjing wrote:Emang jawaban TS yang tidak tertulis mau diapain, goblok?
Emang Anda tau apa alasan TS yang tidak tertulis, bodoh?
Makanya bahas saja yang tertulis, pengecut!
Berani?

Lho kok malah nanya mau diapain?? Kan intinya gw cuma nanya bener gak alasan ts hanya yang tertulis aje??

Elo bilang sendiri kan, ada alasan ts yang gak tertulis???

Itu alasan ts bukan hahh??

Kok malah bilang gw goblok, dasar tai anjing elo bangsat. Maksud elo minta bahas yang tertulis tuh apaan sih??

Gw cuma nanya bener ape gaknya elo malah minta bahas yang tertulis.

Kan bingung gw jadinya. dasar tai anjing bangsat elo.

Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......
 

buncis hitam wrote:kalo mau bahas topik ini silakan, tapi setau gw topik ini dah selese, karena terbukti allah swt gila disembah.

Tapi kalo mau mengetahui alasan ts lha elo sendiri bilang ada alasan ts yang gak tertulis, ya udah jangan bilang alasan ts hanya yang tertulis doang dong.

Emangnya alasan ts yang gak tertulis tsb bukan alasan ts???

Gw bingung elo duluan yang mulai mempermasalahkan alasan ts, tapi gak mau terima ada alasan yang gak tertulis padahal elo bilang sendiri ada alasan ts yang gak tertulis.

Dan elo mulai berdalih dengan minta bahas yang tertulis dan nyalah2in gw gak mau bahas yang tertulis.

Mas kalo elo mulai mempermasalahkan alasan ts dimensinya udah beda dari bahasan yang tertulis di sini mas.

Jadi itu salah elo sendiri. Kecuali kalo elo cuma mempermasalahkan info yang elo sebut sebagai alasan ts yang tertulis.

Pikir pake otak elo itu. Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......
 

http://victorfukkaz.blogspot.com/2009/09/mayoritas-penduduk-indonesia-beragama.html

Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam? Bener ga?
Well, sebenarnya tanpa disurvey pun sebenarnya indikasi mayoritas orang Indonesia beragama Islam sudah bisa dirasakan dan dilihat di sekitar lingkungan tinggal kita, di hampir seluruh penjuru republik. Greeting Assalam-Wasalam sudah sering kita denger baik di kehidupan sehari-hari maupun dari media televisi atau radio, Masjid berdiri di hampir setiap perkampungan, apalagi kegiatan umat Muslim semakin menonjol di bulan puasa ini. Namun apakah survey-survey skala nasional mengenai berapa persen dari berapa juta penduduk itu menunjukkan hasil yang fair?
Pengalaman pribadi saya mengatakan TIDAK FAIR. Aku memang bukan pemeluk Islam, Aku juga tidak memeluk Hindu, Katolik, Kristen ataupun Buddha. Aku dilahirkan di keluarga Muslim, jadi wajar saja dulu Aku Islam, hingga suatu ketika Aku mencapai titik nalar pribadi dan meninggalkan segala jenis atribut agama. Kembali ke pernyataanku mengenai ketidak adilan survey atau kepincangan lembaga survey mengenai jumlah persen penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam, dimana Aku sebenarnya tidak mengetahui dengan persis bagaimana proses survey berlangsung, tapi Aku yakin hanya sebatas penarikan kesimpulan data dari biro statistik kependudukan terutama dalam hal administrasi kependudukan seperti KTP, KK, Surat Nikah dan lain lain. Mengapa Aku bilang surveynya tidak fair? Mengapa pincang? Aku punya pengalaman pribadi mengenai kepincangan lembaga administrasi negara saat Aku mengurus KTP baru karena KTP lamaku sudah habis. Mengikuti aturan, Aku mengajukan dari tingkat RT lalu ke RW, Kelurahan dan seterusnya. Tanpa ada dramatisasi, kehebohan pribadiku sudah dimulai di tingkat RT, dimana pengajuan formulir KTP ku ditolak dan disarankan untuk diganti atau ditulis kembali, karena di kolom agama Aku isi Buddha. Pak RT sepertinya sudah tau kebusukan lembaga administrasi negara mengenai susahnya merubah agama dari KTP lama yang sebelumnya Islam menjadi KTP baru dengan agama selain Islam. WOW! bukankah negara ini menjamin kebebasan beragama? Walaupun dilihat dari sudut manapun Aku hanya sekedar iseng mengganti agamaku di KTP baru menjadi Buddha, jaminan negara hanyalah omong kosong belaka. Aku tulis ulang formulir KTP lalu mengajukan lagi ke pak RT, lagi lagi ditolak dan anehnya diminta untuk menulis kolom agama dengan isian Islam saja biar lebih mudah mengurusnya nanti. Bahkan pak RT akhirnya cerita hal yang sama mengenai pengurusan KTP beliau pada saat menikah dahulu. Setauku pak RT memang beragama Katolik namun menikah dengan seorang wanita Islam, dan menikah di KUA secara Islam juga. Jadi pak RT menyarankan agar Aku, seorang Victor yang selalu melawan arus, untuk ikut arus saja. Akhirnya Aku memutuskan untuk berhenti saat itu juga, toh juga tidak ada razia KTP di kota sendiri. Beberapa waktu kemudian, Aku iseng coba menemui makelar KTP di kelurahan tempat tinggalku, makelar ini juga orang dalam kantor kelurahan, biasanya cukup memberi imbalan minimal 20 ribu dan fotokopi KK, dan pas foto, KTP baru akan diantarkan ke rumah model delivery service. Setelah saya lampirkan fotokopi KK, pas foto dan tips 20 ribu rupiah, sang makelar mengatakan KTP baruku akan diantar paling lambat 3hari. Sesaat kemudian Aku merogoh dompet dan menambahkan "imbalan" 50 ribu lagi. Makelar tersebut kaget dan sedikit kebingungan, lalu dia bilang untuk apa uang 50 ribu itu, Aku jawab buat ganti agamanya ke Buddha. Anehnya uang tersebut dia kembalikan dan bilang tidak bisa. Aku sodorkan lagi dan bilang ya sudah ganti apa aja yang penting diganti ke selain Islam, dia kembali menolak dan bilang ikut arus saja mas. Lagi lagi aku mendengar kata "ikut arus" sama seperti kata-kata pak RT yang sesaat itu juga mengiang di kepala. Apa arus yang harus Aku ikuti? Seperti inikah sistem birokrasi negara Indonesia? Dimana letak kebebasan memilih agama bila agama di KTP saja harus "ikut arus" agar besaran persen penduduk Indonesia yang beragama Islam tidak menurun dan justru bertambah. Banyak sekali komunitas Chinese di sekitar tempat tinggalku yang memilik KTP beragama Islam padahal mereka tidak berkeyakinan Islam. Merekalah sedikit contoh korban sistem "ikut arus" tanpa memperjuangkan hak nya untuk bisa memiliki KTP sesuai keyakinan masing masing. Sadar ga sadar, di kota kecil seperti Magelang saja sudah serumit ini, apalagi di kota yang memiliki adat, budaya dan histori Muslim seperti Demak atau bahkan Aceh.
Pak RT, pak makelar KTP kelurahan, beberapa orang Chinese yang sudah disebutkan diatas adalah contoh skala minor, skala local. Bagaimana dengan skala regional? Nasional? Ditambah penduduk pendatang atau bule bule yang mau mau saja dicantumkan sebagai Islam KTP agar mudah ikut arus untuk bisa tinggal, atau berbisnis di negeri ini, atau bahkan menikah dengan penduduk setempat, maka wajar kan kalo persentasi kependudukan mengenai Agama mayoritas di Indonesia sedikit timpang dan wajib dipertanyakan valid atau tidaknya survey tersebut. Negara sudah melanggar beberapa pasal UUD45 mengenai hak warga negara.
-Aku, Victor Islam KTP, salah satu korban penjajahan hak Oleh sistem Birokrasi "ikut arus"-

buncis hitam wrote:Ya terserah, bayo lubis tai anjing. Mau ts ngangkat yang ditulis apa gak, elo bilang sendiri kan ada alasan ts yang gak tertulis ya kan.

Itu alasan ts bukan?? Gak gitu???

Dan kalo pernyataannya tanpa alasan apa elo langsung menilai tuh orang gak punya alasan??

Berdasarkan analogi sby tsb, kalo hal tsb diberitakan di amerika yang gak kenal siapa sby, pasti kan orang2 akan bertanya-tanya apa alasannya. Kenapa dengan info sby menikah dengan anisa pohan dianggap sby selingkuh, ya kan. Makanya pelajarilah analogi gw tentang sby tsb. Jangan langsung bilang gak cocok.

Trus pas gw tanya benerkah bahwa alasan ts hanya dari katak sembahnya doang elo langsung berdalih bahwa gw gak mau bahas yang tertulis.

Ini sih sama saja gw nanya bener gak es krim walls harganya 10 ribu rupiah. Trus yang dtanya berdalih bahwa dia minta untuk membeli es krim dan menyalah-nyalahkan gw karena gw gak mau beli es krim. Lha Emangnya kalo gw gak nanya trus percaya bahwa es krim tsb harganya emang 10 ribu rupiah apakah gw bakalan beli tuh es krim hahh??? Gak kan. Sama kalo misalkan gw nanya benerkah alasan ts hanya dari kata sembahnya doang, bukan berarti kalo gw gak nanya dan percaya gw bakalan ngebahas alasan ts yang hanya dari kata sembahnya doang. Lha cuma nanya seperti itu doang, karena gw gak percaya kok berdalihnya seperti itu.

Elo bisa debat gak sih?? Kok cara elo berdalih aneh banget???? Gak nyambung sama sekali. Dan elo ngatain gw pengecut lagi. Mas yang pertama kali mempermasalahkan alasan ts siapa?? Elo kan, bukan gw. Jadi kalo gw cuma nanya bener hal tsb karena gw gak percaya sama sekali kok malah nyalah2in gw dengan dalih konyol seperti itu hahhh???

dan kalo elo berdalih bahwa alasan ts ialah alasan yang tertulis bukan yang tertulis berarti elo sendiri membantah kata2 elo sendiri bahwa ada alasan ts yang gak tertulis dong. Salah sendiri elo mempermasalahkan alasan ts yang di mana dimensinya sudah beda daripada yang dibahas di sini.

"Apa alasan ts berkesimpulan seperti itu?? Itulah yang tertulis"???? Emang sejak kapan bahwa diputuskan alasan ts hanyalah yang tertulis saja?? Emangnya ini ujian?? Kalo ujian bisa diputuskan seperti itu. Tapi ini bukan ujian. dan elo bilang sendiri ada alasan ts yang gak tertulis.

Betapa pengecutnya diri kamu yang tidak mampu menerima bahwa ini bukanlah sebuah ujian di mana semua keputusan bukan ada di tangan sang penguji sehingga tidak ada satupun yang bisa memutuskan bahwa alasan ts hanyalah yang tertulis saja, kecuali kalo ts sendiri yang bilang hanya itu alasannya. Dan betapa pengecutnya kamu karena dengan kesalahan2 yang kamu buat sendiri bukannya mengakui kesalahan kamu malah menyalahkan orang laen dengan dalih yang aneh.

Ingat mas saran gw elo duduk manis diam aja karena dengan kebodohan orang2 seperti elo dan ajaran eslam yang sesat membuat banyak muslim menjadi murtad. Dan kamu tau berapa jumlah penduduk muslim saat ini?? 70 persen dari total penduduk indonesia. Dan elo harus tau ya, itu dihitung baru dari KTPnya doang. saya punya akan hal tsb. Ini dia:

Selamat menikmati pemurtadan besar2an dari eslam sesat. Kalo saat ini udah 70 persen maka bisa saja 4 tahun lagi menjadi 30 persen. Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......

http://victorfukkaz.blogspot.com/2009/09/mayoritas-penduduk-indonesia-beragama.html

Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam? Bener ga?
Well, sebenarnya tanpa disurvey pun sebenarnya indikasi mayoritas orang Indonesia beragama Islam sudah bisa dirasakan dan dilihat di sekitar lingkungan tinggal kita, di hampir seluruh penjuru republik. Greeting Assalam-Wasalam sudah sering kita denger baik di kehidupan sehari-hari maupun dari media televisi atau radio, Masjid berdiri di hampir setiap perkampungan, apalagi kegiatan umat Muslim semakin menonjol di bulan puasa ini. Namun apakah survey-survey skala nasional mengenai berapa persen dari berapa juta penduduk itu menunjukkan hasil yang fair?
Pengalaman pribadi saya mengatakan TIDAK FAIR. Aku memang bukan pemeluk Islam, Aku juga tidak memeluk Hindu, Katolik, Kristen ataupun Buddha. Aku dilahirkan di keluarga Muslim, jadi wajar saja dulu Aku Islam, hingga suatu ketika Aku mencapai titik nalar pribadi dan meninggalkan segala jenis atribut agama. Kembali ke pernyataanku mengenai ketidak adilan survey atau kepincangan lembaga survey mengenai jumlah persen penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam, dimana Aku sebenarnya tidak mengetahui dengan persis bagaimana proses survey berlangsung, tapi Aku yakin hanya sebatas penarikan kesimpulan data dari biro statistik kependudukan terutama dalam hal administrasi kependudukan seperti KTP, KK, Surat Nikah dan lain lain. Mengapa Aku bilang surveynya tidak fair? Mengapa pincang? Aku punya pengalaman pribadi mengenai kepincangan lembaga administrasi negara saat Aku mengurus KTP baru karena KTP lamaku sudah habis. Mengikuti aturan, Aku mengajukan dari tingkat RT lalu ke RW, Kelurahan dan seterusnya. Tanpa ada dramatisasi, kehebohan pribadiku sudah dimulai di tingkat RT, dimana pengajuan formulir KTP ku ditolak dan disarankan untuk diganti atau ditulis kembali, karena di kolom agama Aku isi Buddha. Pak RT sepertinya sudah tau kebusukan lembaga administrasi negara mengenai susahnya merubah agama dari KTP lama yang sebelumnya Islam menjadi KTP baru dengan agama selain Islam. WOW! bukankah negara ini menjamin kebebasan beragama? Walaupun dilihat dari sudut manapun Aku hanya sekedar iseng mengganti agamaku di KTP baru menjadi Buddha, jaminan negara hanyalah omong kosong belaka. Aku tulis ulang formulir KTP lalu mengajukan lagi ke pak RT, lagi lagi ditolak dan anehnya diminta untuk menulis kolom agama dengan isian Islam saja biar lebih mudah mengurusnya nanti. Bahkan pak RT akhirnya cerita hal yang sama mengenai pengurusan KTP beliau pada saat menikah dahulu. Setauku pak RT memang beragama Katolik namun menikah dengan seorang wanita Islam, dan menikah di KUA secara Islam juga. Jadi pak RT menyarankan agar Aku, seorang Victor yang selalu melawan arus, untuk ikut arus saja. Akhirnya Aku memutuskan untuk berhenti saat itu juga, toh juga tidak ada razia KTP di kota sendiri. Beberapa waktu kemudian, Aku iseng coba menemui makelar KTP di kelurahan tempat tinggalku, makelar ini juga orang dalam kantor kelurahan, biasanya cukup memberi imbalan minimal 20 ribu dan fotokopi KK, dan pas foto, KTP baru akan diantarkan ke rumah model delivery service. Setelah saya lampirkan fotokopi KK, pas foto dan tips 20 ribu rupiah, sang makelar mengatakan KTP baruku akan diantar paling lambat 3hari. Sesaat kemudian Aku merogoh dompet dan menambahkan "imbalan" 50 ribu lagi. Makelar tersebut kaget dan sedikit kebingungan, lalu dia bilang untuk apa uang 50 ribu itu, Aku jawab buat ganti agamanya ke Buddha. Anehnya uang tersebut dia kembalikan dan bilang tidak bisa. Aku sodorkan lagi dan bilang ya sudah ganti apa aja yang penting diganti ke selain Islam, dia kembali menolak dan bilang ikut arus saja mas. Lagi lagi aku mendengar kata "ikut arus" sama seperti kata-kata pak RT yang sesaat itu juga mengiang di kepala. Apa arus yang harus Aku ikuti? Seperti inikah sistem birokrasi negara Indonesia? Dimana letak kebebasan memilih agama bila agama di KTP saja harus "ikut arus" agar besaran persen penduduk Indonesia yang beragama Islam tidak menurun dan justru bertambah. Banyak sekali komunitas Chinese di sekitar tempat tinggalku yang memilik KTP beragama Islam padahal mereka tidak berkeyakinan Islam. Merekalah sedikit contoh korban sistem "ikut arus" tanpa memperjuangkan hak nya untuk bisa memiliki KTP sesuai keyakinan masing masing. Sadar ga sadar, di kota kecil seperti Magelang saja sudah serumit ini, apalagi di kota yang memiliki adat, budaya dan histori Muslim seperti Demak atau bahkan Aceh.
Pak RT, pak makelar KTP kelurahan, beberapa orang Chinese yang sudah disebutkan diatas adalah contoh skala minor, skala local. Bagaimana dengan skala regional? Nasional? Ditambah penduduk pendatang atau bule bule yang mau mau saja dicantumkan sebagai Islam KTP agar mudah ikut arus untuk bisa tinggal, atau berbisnis di negeri ini, atau bahkan menikah dengan penduduk setempat, maka wajar kan kalo persentasi kependudukan mengenai Agama mayoritas di Indonesia sedikit timpang dan wajib dipertanyakan valid atau tidaknya survey tersebut. Negara sudah melanggar beberapa pasal UUD45 mengenai hak warga negara.
-Aku, Victor Islam KTP, salah satu korban penjajahan hak Oleh sistem Birokrasi "ikut arus"-

buncis hitam wrote:Ya udah berarti kan alasan ts berkesimpulan seperti itu bukan hanya dari kata sembahnya doang kan. Bisa gak itu dipahami, bayo lubis tai anjing???

Cuma ini doang kok jawaban yang gw incar. Mau ntar kita bahas yang tertulis apa gak itu doang yang pengen gw incar gak ada yang laen. Jadi udah setuju bahwa Alasan ts berkesimpulan seperti itu bukan hanya dari kata sembahnya doang??

Soal es krim tsb gw cuma mau bilang bahwa gak ada hubungannya antara gw percaya dan gak percaya dengan gw bakalan bahas apa gak. Ngerti gak sih?? Kalo elo masih ngelawan dengan alasan bahwa gw gak mau bahas yang tertulis, karena yang tertulis hanyalah kata sembahnya doang. Berarti elo itu emang pengecut.

Karena cara berdalih elo itu gak nyambung, gak ada hubungannya antara gw percaya dan gak percaya dengan gw bakalan bahas apa gak. Dan kalo elo berdalih yang tertulis hanyalah kata sembahnya doang maka elo harus menjawab pertanyaan sejak kapan diputuskan bahwa alasan ts berkesimpulan seperti itu hanya dari yang tertulis saja?? Bisa?? Silakan dijawab.

Selamat menikmati pemurtadan besar2an dari eslam sesat. Kalo saat ini udah 70 persen maka bisa saja 4 tahun lagi menjadi 30 persen. Jadi kalo masih mewek2 minta balon sama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaa.......
 

buncis hitam wrote:Hmmm..........Pengakuan tsb bisa diambil manfaatnya kayaknya. Hanya karena KTPnya eslam ternyata bukan berarti kepercayaan orang tsb eslam beneran. Emangnya sejak kapan diputuskan bahwa kepercayaan seseorang hanya yang tertulis di KTP saja?? Jadinya hasil surveynya gak fair. Sama dong kayak kasus ini, Hanya karena yang tertulis ialah kata sembahnya doang bukan berarti alasan ts hanya dari kata sembahnya doang. Emangnya sejak kapan diputuskan bahwa alasan ts hanya yang tertulis di topik saja??? Jadinya hasil penentuan alasan ts gak fair dong.
 

EMANG SEMUA YANG MENGAKU KRISTEN PASTI SELAU KE GEREJA SETIAP HARI MINGGU?

Bila saya bilang "Yesus bukan Tuhan". Dan saya punya beberapa alasan, namun tidak saya tuliskan. Apakah itu sudah berarti bahwa terbukti Yesus itu bukan Tuhan?
Bila mengikuti cara berpikir Anda yang mengatakan bahwa trit ini sudah selesai dengan kesimpulan yang seperti Anda tulis sebelumnya, maka, akan benar juga bahwa kalimat saya di atas sudah selesai dengan kesimpulan bahwa Yesus bukan Tuhan.

Menunjukkan kebodohan muslim karena islamnya/ Showing muslims foolishnesses for their islam

bayo lubis tai anjing wrote:EMANG SEMUA YANG MENGAKU KRISTEN PASTI SELAU KE GEREJA SETIAP HARI MINGGU?

buncis hitam wrote:@bayo lubis tai anjing

Lho yang saya tanya itu alasan ts berkesimpulan allah swt gila disembah. Buka alasan ts untuk kesimpulan yang laen.

Kok elo gak nyambung jadinya......

Nah kalo elo bilang alasan ts ialah yang tertulis saja, maka sejak diputuskan alasan ts berkesimpulan seperti itu hanya yang tertulis saja???

Trus dalih elo itu soal gw gak mau bahas yang tertulis nyambung kagak dengan pertanyaan gw mengenai bener tidaknya alasan ts hanya yang tertulis saja plus analogi gw tentang sby?? Sila dijawabb secara logis.

Bila saya bilang "Yesus bukan Tuhan". Dan saya punya beberapa alasan, namun tidak saya tuliskan. Apakah itu sudah berarti bahwa terbukti Yesus itu bukan Tuhan?
Bila mengikuti cara berpikir Anda yang mengatakan bahwa trit ini sudah selesai dengan kesimpulan yang seperti Anda tulis sebelumnya, maka, akan benar juga bahwa kalimat saya di atas sudah selesai dengan kesimpulan bahwa Yesus bukan Tuhan.

Gak ngerti maksudnya gimana?? Kalo ngikutin cara berpikir gw, maka gw akan tanyakan apa alasan elo bilang Yesus bukan Tuhan. Dan meskipun elo sudah menuliskan alasannya, maka saya akan tetep nanya terus mengapa dari alasan yang tertulis tsb elo simpulkan demikian. Sampe gw ngerti atau elo bener2 gak punya alasan laen lagi untuk menyimpulkan Yesus bukan Tuhan. Bisa dipahami kan. Jadi gw gak akan mau langsung menyatakan yang tertulis ini ialah alasan elo satu2nya. Gak akan sama sekali. Maksudnya apa ngomong bila mengikuti cara berpikir gw yang mengatakan bahwa trit ini sudah selesai dengan kesimpulan yang seperti gw tulis sebelumnya??? Kesimpulan gw yang mana, cara berpikir yang mana?? Bingung gw.

Elo tau kenapa gw bilang bahwa gw bilang trit ini dah selese?? Karena:
Pertama, elo sudah OOT ke ajaran sebelah yang di mana itu juga belum tentu bener dan itu pun belum tentu membenerkan ajaran elo sendiri. Itu adalah kecacatan logika. Karena kalo ajaran laen salah belum tentu eslam itu bener. Gak ada kan logika seperti itu.

Kedua, elo cuma mampu mempermasalahkan alasan ts yang di mana itu juga belum tentu bener.

Dan kalo pun bener, elo cuma bilang itu menurut alasan ts doang.

Elo gak bisa beralasan itu alasan yang laen atau gw sehingga dengan mantapnya elo bilang kesimpulan ts salah.

Misalkan memang bener kesimpulan ts punya alasan seperti itu, tapi belum tentu kesimpulan tsb salah.

Karena ada juga debater laen yang punya alasan laen yang lebih jelas dan logis untuk mendukung kesimpulan tsb dengan dasar/ info ayat yang sama.

Kalo mau lebih jelas lagi silakan liat analogi gw tentang sby. Kan sudah gw bilang analogi gw tsb menjelaskan semuanya.

Jadi elo itu cuma oot dan mempermasalahkan alasan ts tapi elo sama sekali gak mampu menyalahkan kesimpulan ts bahwa allah swt gila disembah.

Jadi sebenernya topik ini memang sudah selese karena gak ada yang mampu membantaj bahwa allah swt gila disembah.

Dan gw cuma membiarkan elo beroot ria seperti itu hanya untuk menunjukkan kebodohan muslim saja. Makanya sebelum debat ama gw liat dulu hobi gw di sini:

Menunjukkan kebodohan muslim karena islamnya/ Showing muslims foolishnesses for their islam

buncis hitam wrote:

bayo lubis tai anjing wrote:EMANG SEMUA YANG MENGAKU KRISTEN PASTI SELAU KE GEREJA SETIAP HARI MINGGU?

Nah elo tau sendiri belum tentu semua yang ngaku kresten pasti ke gereja setiap minggu. Siapa tau yang ngaku kresten malah tidur2an di rumah ya gak.

Emangnya sejak kapan diputuskan yang ngaku kresten pasti pergi ke gereja ya gak.

Nah berarti kan sama belum tentu semua yang tertulis di sini pasti menjadi alasan ts satu2nya. Siapa tau ada alasan lainnya pula ya kan. Emangnya sejak kapan diputuskan hanya yang tertulislah yang pasti menjadi alasan ts ya gak. Kok masih ngotot bahwa alasan ts hanyalah yang tertulis doang sih?? Aneh deh.

Oh ya mas elo kan udah gak mampu debat nih jadi saran gw elo diem aja yeee.......daripada makin keliatan bodohnya elo tsb. Ntar makin berkurang lagi jumlah muslim.

Ya meskipun gw tetep berusaha mengurangi jumlah muslim jadi tetep gak ada gunanya juga elo berdiam diri. Tapi mau diapakan lagi coba. Gini aja deh elo berdiam diri untuk memperlambat penurunan jumlah muslim deh gimana?? setuju gak?? Hari ini sampe beberapa tahun ke depan elo nikmati kemayoritasan jumlah muslim elo itu sepuas-puasnya. Daripada ketika beberapa tahun lagi muslim sudah menjadi minoritas maka elo gak bisa menikmati hal tsb lagi. Di saat muslim menjadi minoritas eslam akan diberangus habis2an. Penganiayaan dan pembunuhan atas nama Tuhan dan agama seperti yang dilakukan eslam akan dimatikan dan pelakunya akan dihukum mati. Pemberangusan HAM terutama hak berbicara yang sering dilakukan eslam akan dimatikan dan pelaku pemberangusan HAM akan dihukum mati. Penegakkan syariat eslam akan dimatikan dan pelakunya akan dihukum mati. Di saat2 inilah akan menjadi mimpi terburuk bagi muslim kaffah seperti elo. Jadi sebaiknya elo diam aja dan nikmati kemayoritasan muslim elo saat ini sebelum elo menikmati mimpu terburuk dari yang terburuk yang pernah elo alami selama menjadi muslim kaffah. Elo gak mau kan gak sempet menikmati kemayoritasan muslim sepuas-puasnya. Ingat saat ini jumlah muslim sudah 70 persen dan itu hanya dihitung dari KTP-nya saja. Jadi bisa saja beberapa tahun lagi mungkin sekitar 4 tahun lagi jumlah muslim akan menjadi 30 persen. Ingat itu.

Kalau ayatnya sama, maka isinya tetaplah kata "sembah". Betul?

buncis hitam wrote:

Ingat yaa apa yang gw katakan itu bukan gertak sambel. Tapi bener2 terjadi. Gw bakalan nyebarin semua informasi seperti ini ke berbagai penjuru negeri sampai semua menjadi murtad dari eslam. Meskipun gw harus menghabiskan semua tenaga, waktu, dan dana. Ini adalah momen2 kehancuran eslam, jadi bersiap-siaplah kalian menjadi mampus dan rata dengan tanah.

buncis hitam wrote:@GB tai anjing

Apakah jumlah muslim yang saat ini turun menjadi 70% dari total penduduk indonesia merupakan khayalan dari orang sakit jiwa??? Ingat itu terhitung hanya dari KTP-nya doang. Pikirkan baik2 sebelum berbicara. Waktu terus berjalan dan tidak pernah berhenti sama sekali. Dan saat itu pula makin berkuranglah jumlah muslim. Perkiraan gw 4 tahun ke depan adalah masa yang paling kritis buat muslim karena jumlah muslim saat itu menjadi 30% dari total penduduk dunia. Ingat ketika gw katakan aceh bakal kena bencana itu bener2 terjadi liatlah beberapa bulan yang lalu ada gempa di aceh. Ingat ketika gw perkirakan bahwa ustad jefry bakalan matek secara mengenaskan itu bener2 terjadi. Lalu nanti ketika jumlah muslim menjadi 30% ingatlah apa yang pernah gw katakan saat ini. Lagian gw heran, perasaan tetangga elo yang kata elo janda itu kan yang kata elo juga dia masuk eslam. Apa jangan2 elo bohong lagi cerita elo itu. Nanti gw liat lagi deh tetangganya si GB yang mana lagi. Jangan2 tetangganya si GB ada juga yang buddha masuk eslam.

gb tai anjing wrote:hanya orang gila lah yang mengandalkan kebohongan untuk menghibur diri...

kalo gw katakan a pasti memang a, kalo gw bilang b pasti juga b

dan saya yakin jika kamu mau merenung kamu bakalan sembuh dan menjadi waras, kemudian mengakui kebenaran islam cis...

gusti_bara wrote:saya yakin cis ... ente bakalan masuk islam... dan ente pasti bakalan kangen pingin ketemu GB,

gusti_bara wrote:saya yakin cis ... ente bakalan masuk islam... dan ente pasti bakalan kangen pingin ketemu GB,

buncis hitam wrote: 
Elo emang gak bisa debat bayo lubis tai anjing. Sejak kapan diputuskan alasan ts hanyalah yang tertulis saja ayo?? Elo bilang karena gak membahas yang gak tertulis, gitu maksudnya??  

Elo udah mempermasalahkan alasan ts berkesimpulan seperti itu.

Maka dari itu elo juga gak bisa dong bilang alasan ts hanya yang tertulis saja.

Lagipula Bukankah elo sendiri bilang bahwa ada alasan ts yang gak tertulis.

Dan ini yang dimaksud alasan ts berkesimpulan seperti itu kan (allah swt gila disembah). ya jelas aja elo sudah menjilat ludah sendiri.
 

Kalau ayatnya sama, maka isinya tetaplah kata "sembah". Betul?

Maksud elo orang laen gak boleh punya alsan laen getooo??? dan kalo alasan yang laen lebih jelas dan logis orang gak boleh ngeliat atau gak boleh percaya getoooo

buncis hitam wrote: Karena ada juga debater laen yang punya alasan laen yang lebih jelas dan logis untuk mendukung kesimpulan tsb dengan dasar/ info ayat yang sama.

Ini debat, tai anjing, bukan paduan suara. Kalo paduan suara semuanya satu suara. Semuanya ngikutin apapun yang ada mau logis mau gak sekalipun. Tapi kalo debat ya ngikutin yang logis dong. Dan elo di sini sudah mampus skak mat.

terserah sih........Yang jelas jangan salahkan gw kalo muslim di sini jadi makin berkurang. Jadi kalo 4 tahun kemudian muslim jadi 30% elo semua yang muslim bakalan mampus.

jadi kalo mewek2 minta balon ama ibu elo yang pelacur tai anjing itu yaaa.........Gw gak mau nanggung.

Selamat mampus bayo lubis tai anjing. Ini bakalan gw sebarkan ke mana2 yaa.

buncis hitam wrote:

Ingat yaa apa yang gw katakan itu bukan gertak sambel. Tapi bener2 terjadi. Gw bakalan nyebarin semua informasi seperti ini ke berbagai penjuru negeri sampai semua menjadi murtad dari eslam. Meskipun gw harus menghabiskan semua tenaga, waktu, dan dana. Ini adalah momen2 kehancuran eslam, jadi bersiap-siaplah kalian menjadi mampus dan rata dengan tanah.

Kalau ayatnya sama, maka isinya tetaplah kata "sembah". Betul?

juruselamat2 wrote:kalau bukan tuhan lalu minta disembah itu baru gila, tapi kalau tuhan asli yang menyuruh untuk disembah ya wajar, namanya saja tuhan dan justru menyembah tuhan, tuhan yang asli tentu saja, adalah kebutuhan manusia itu sendiri.
supaya manusa bisa tenang, punya pegangan dan sandaran, punya tempat mengadu dan mohon pertolongan ketika mengalami kesulitan dll. Sedangkan tuhan asli sebenarnya tak membutuhkan untuk disembah, tuhan itu sudah punya segalanya, perintah untuk menyembah itu justru untuk kebutuhan rohani terutama,untuk  manusia itu sendiri.

buncis hitam wrote:@bayo lubis tai anjing

gak gak, elo gak mempermasalahkan alasan yang ada di trit ini atau alasan yang tertulis tapi elo mempermasalahkan alasan ts berkesimpulan allah swt gila disembah. Itu adalah 2 hal berbeda.

Gw gak perlu jelasin apa perbedaannya kan. Dan kalo yang namanya alasan ts berkesimpulan seperti itu maka bisa saja ada alasan ts yang gak tertulis. Makanya hal2 seperti ini sering diperdebatkan dan dipertanyakan. Kok elo ngibul sih???

Kalau ayatnya sama, maka isinya tetaplah kata "sembah". Betul?

Elo gak ngerti apa yang gw maksud hahhhh??? Kok masih ngemis2 pengakuan??

Terima kasih elo sudah menghargai usaha gw dalam menyebarkan ini. Tapi jangan salahin gw ya kalo jumlah muslim makin berkurang dengan cepet.

Dan satu lagi elo harus tau si GB bilang gw gak waras dan berkhayal, trus elo bilang gw kalap.

Emangnya apakah soal 70% tsb merupakan berasal dari orang kalap?? gak kan.

Emangnya yang selama ini gw katakan itu merupakan main2?? Toh gw selalu melakukan apa yang gw katakan ya kan. Jadi jika elo berkata bahwa gw kalap gw ini gw itu dsb, maka dengan kata laen elo berharap-harap cemas bahwa semua yang gw katakan tu tidak pernah jadi ya gak. Kasian deh harap2 cemas. Masalahnya adalah elo berharap kepada hal yang tidak ada. Kalo tidak ada bagaimana hal tersebut mengabulkan apa yang elo harapkan???