Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 43 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 43 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Mengapa Bibel Tak Bisa Dihafal, Padahal Al-Quran Bisa?
3 posters
Page 1 of 1
Mengapa Bibel Tak Bisa Dihafal, Padahal Al-Quran Bisa?
(Wencelclaus)
setelah meninggalkan Kristen adalah mukjizat Al-Qur’an yang mudah
dihafal secara benar dan tepat. Padahal selama menjadi Kristen, muhtadin
asal Manado ini belum pernah menjumpai para penginjil, pendeta, pastor
dan umat kristiani yang hafal Alkitab (Bibel) dengan benar di luar
kepala.
Untuk membagi pengalaman rohaninya, dalam berbagai kesempatan dakwah,
Mokoginta tak pernah lupa berbagi ketakjuban terhadap kitab suci
Al-Qur’an yang mudah dihafalkan oleh siapapun. Bahkan Mokoginta
menuangkan dalam buku “Mustahil Kristen Bisa Menjawab: Berhadiah Mobil
BMW.” Dalam buku ini, Mokoginta menggelar kuis terbuka: Jika ada yang
hafal ayat Alkitab maka akan diberi hadiah mobil BMW.
Gayung bersambut, akhirnya Pendeta Budi Asali, M.Div merasa tersengat
dengan tantangan Mokoginta. Maka beberapa bulan lalu pendeta dari
Gereja Kristen Rahmani Indonesia ini menulis buku tanggapan balik “Siapa
Bilang Kristen Tidak Bisa Menjawab?”
Anehnya, soal tantangan hafal Bibel di luar kepala tersebut, Pendeta
Budi sama sekali tidak menjawab dengan pembuktian bahwa ada orang
Kristen yang hafal Bibel di luar kepala tanpa kesalahan sedikit pun. Ia
malah berkilah:
“Saya bukan Islam, dan tidak pernah menjadi Islam, dan juga tidak
terlalu mendalami Islam, sehingga saya tidak terlalu tahu dengan persis
apa sebabnya banyak orang Islam menghafal Al-Qur’an. Tetapi mungkin,
karena adanya semacam kefanatikan terhadap bahasa Arab… Yang jelas,
dalam Kristen tidak ada kefanatikan terhadap bahasa asli, dan juga tidak
keharusan menghafal secara persis, dan tak ada pahala apa-apa dalam
menghafalkan ayat-ayat Alkitab” (hlm. 212).
Memang Islam dan Kristen berbeda teologis dalam hal bahasa Kitab
Suci. Islam sangat menekankan pentingnya bahasa asli Al-Qur’an yaitu
bahasa Arab, sementara Kristen mengabaikan bahasa asli Bibel. Tapi
tidak benar kesimpulan Pendeta Budi, bahwa perbedaan ini
dilatarbelakangi oleh sikap fanatik terhadap bahasa tertentu. Perbedaan
Islam dan Kristen dalam hal bahasa kitab suci bisa dijelaskan sbb:
1. Umat Islam membaca Al-Qur’an dalam bahasa Arab bukan karena
fanatik, tapi karena Allah SWT mewahyukan Al-Qur’an dalam bahasa Arab
(Qs Thaha 113, Az-Zumar 27-28, Az-Zukhruf 3, Ar-Ra’d 37). Sedangkan
Alkitab (Bibel) tidak ada jaminan dari Tuhan, dalam bahasa apa kitab ini
diinspirasikan.
Islam membedakan antara Al-Qur’an dengan “Terjemah Al-Qur’an” dalam
berbagai bahasa. Bila ada kesalahan terjemah Al-Qur’an, bisa dicocokkan
dengan nas asli Al-Qur’an dalam Bahasa Arab. Hal ini tidak bisa
dilakukan oleh umat Kristen yang sudah kehilangan bahasa asli Bibel.
2. Membaca Al-Qur’an sangat besar keutamaannya, yaitu dengan
reward berupa nilai amal shalih sepuluh kali lipat. Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, ia akan diberi
imbalan amal shalih, dan satu amal shalih akan mendapat pahala sepuluh
kali lipat. Saya tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf
melainkan alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf” (HR
Tirmidzi).
Inilah juga membedakan kitab suci Al-Qur’an dengan buku bacaan lain.
Membaca saja sudah berpahala, terlebih lagi jika memahami dan
mengamalkannya, tentu lebih banyak lagi pahalanya. Sedangkan membaca
Bibel, tidak ada jaminan dari Yesus maupun Tuhan, bahwa membaca satu
huruf Bibel mendapat kebaikan.
3. Umat Islam bersemangat untuk menghafal Al-Qur’an juga bukan
karena fanatisme Arab, tetapi karena tingginya derajat para huffaz
(penghafal) Al-Qur’an, antara lain sebagaimana dinyatakan Rasulullah
dalam beberapa hadits: huffaz Al-Qur’an adalah keluarga Allah yang
khusus (ahlullah wa khaasshatuh), mereka akan memperoleh kedudukan
setinggi (sebanyak) ayat yang dia baca, akan diberi pahala dari setiap
huruf yang dibaca sepuluh kebajikan.
Ini bukan berarti Islam mengutamakan pembacaan dan penghafalan lalu
melalaikan pemahaman dan pengamalan. Bukankah “menghafal” adalah salah
satu bagian daripada proses pemahaman suatu ayat? Sedangkan Bibel,
sebagaimana pengakuan Pendeta Budi, sama sekali tidak pernah memberikan
reward kepada orang yang menghafal ayat-ayat Bibel.
4. Umat Kristen tidak bisa membaca kitab suci dalam bahasa
aslinya, karena naskah asli Alkitab yang disebut “autographa” sudah
hancur dimakan umur. Alkitab yang ada saat ini adalah salinan dari
salinan-salinan naskah kuno yang disebut “manuscript.”
Manuskrip-manuskrip ini pun tidak tahan dimakan usia, karena itu disalin
ulang oleh para penyalin sampai sekarang ini terdapat ribuan manuskrip
Alkitab. Rev David J Fant dari New York Bible Society, mengakui bahwa
naskah asli Alkitab telah hilang: “The question naturally arises, do
any of the original manuscripts of the Bible still exist? The answer is
No. The original manus¬cripts were on papyrus and other perishable
materials and have long since disappeared” (Simple Helps and Visual Aids
to Understanding The Bible, hlm. 6).
[Persoalan yang biasanya ditanya, adakah naskah-naskah asli Alkitab
masih ada sehingga kini? Jawabannya tidak! Naskah-naskah asli di atas
papirus dan bahan-bahan lain yang mudah rusak semuanya telah lama
hilang].
Jadi, umat Islam membaca Al-Qur’an dalam nas Arab karena nas inilah
yang disebut kitab suci Al-Qur’an yang orsinil sesuai dengan yang
diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan umat Kristen
mengabaikan pembacaan dan penghafalan Bibel dalam bahasa asli, karena
mereka sudah kehilangan bahasa asli Alkitab.
setelah meninggalkan Kristen adalah mukjizat Al-Qur’an yang mudah
dihafal secara benar dan tepat. Padahal selama menjadi Kristen, muhtadin
asal Manado ini belum pernah menjumpai para penginjil, pendeta, pastor
dan umat kristiani yang hafal Alkitab (Bibel) dengan benar di luar
kepala.
Untuk membagi pengalaman rohaninya, dalam berbagai kesempatan dakwah,
Mokoginta tak pernah lupa berbagi ketakjuban terhadap kitab suci
Al-Qur’an yang mudah dihafalkan oleh siapapun. Bahkan Mokoginta
menuangkan dalam buku “Mustahil Kristen Bisa Menjawab: Berhadiah Mobil
BMW.” Dalam buku ini, Mokoginta menggelar kuis terbuka: Jika ada yang
hafal ayat Alkitab maka akan diberi hadiah mobil BMW.
Gayung bersambut, akhirnya Pendeta Budi Asali, M.Div merasa tersengat
dengan tantangan Mokoginta. Maka beberapa bulan lalu pendeta dari
Gereja Kristen Rahmani Indonesia ini menulis buku tanggapan balik “Siapa
Bilang Kristen Tidak Bisa Menjawab?”
Anehnya, soal tantangan hafal Bibel di luar kepala tersebut, Pendeta
Budi sama sekali tidak menjawab dengan pembuktian bahwa ada orang
Kristen yang hafal Bibel di luar kepala tanpa kesalahan sedikit pun. Ia
malah berkilah:
“Saya bukan Islam, dan tidak pernah menjadi Islam, dan juga tidak
terlalu mendalami Islam, sehingga saya tidak terlalu tahu dengan persis
apa sebabnya banyak orang Islam menghafal Al-Qur’an. Tetapi mungkin,
karena adanya semacam kefanatikan terhadap bahasa Arab… Yang jelas,
dalam Kristen tidak ada kefanatikan terhadap bahasa asli, dan juga tidak
keharusan menghafal secara persis, dan tak ada pahala apa-apa dalam
menghafalkan ayat-ayat Alkitab” (hlm. 212).
Memang Islam dan Kristen berbeda teologis dalam hal bahasa Kitab
Suci. Islam sangat menekankan pentingnya bahasa asli Al-Qur’an yaitu
bahasa Arab, sementara Kristen mengabaikan bahasa asli Bibel. Tapi
tidak benar kesimpulan Pendeta Budi, bahwa perbedaan ini
dilatarbelakangi oleh sikap fanatik terhadap bahasa tertentu. Perbedaan
Islam dan Kristen dalam hal bahasa kitab suci bisa dijelaskan sbb:
1. Umat Islam membaca Al-Qur’an dalam bahasa Arab bukan karena
fanatik, tapi karena Allah SWT mewahyukan Al-Qur’an dalam bahasa Arab
(Qs Thaha 113, Az-Zumar 27-28, Az-Zukhruf 3, Ar-Ra’d 37). Sedangkan
Alkitab (Bibel) tidak ada jaminan dari Tuhan, dalam bahasa apa kitab ini
diinspirasikan.
Islam membedakan antara Al-Qur’an dengan “Terjemah Al-Qur’an” dalam
berbagai bahasa. Bila ada kesalahan terjemah Al-Qur’an, bisa dicocokkan
dengan nas asli Al-Qur’an dalam Bahasa Arab. Hal ini tidak bisa
dilakukan oleh umat Kristen yang sudah kehilangan bahasa asli Bibel.
2. Membaca Al-Qur’an sangat besar keutamaannya, yaitu dengan
reward berupa nilai amal shalih sepuluh kali lipat. Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, ia akan diberi
imbalan amal shalih, dan satu amal shalih akan mendapat pahala sepuluh
kali lipat. Saya tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf
melainkan alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf” (HR
Tirmidzi).
Inilah juga membedakan kitab suci Al-Qur’an dengan buku bacaan lain.
Membaca saja sudah berpahala, terlebih lagi jika memahami dan
mengamalkannya, tentu lebih banyak lagi pahalanya. Sedangkan membaca
Bibel, tidak ada jaminan dari Yesus maupun Tuhan, bahwa membaca satu
huruf Bibel mendapat kebaikan.
3. Umat Islam bersemangat untuk menghafal Al-Qur’an juga bukan
karena fanatisme Arab, tetapi karena tingginya derajat para huffaz
(penghafal) Al-Qur’an, antara lain sebagaimana dinyatakan Rasulullah
dalam beberapa hadits: huffaz Al-Qur’an adalah keluarga Allah yang
khusus (ahlullah wa khaasshatuh), mereka akan memperoleh kedudukan
setinggi (sebanyak) ayat yang dia baca, akan diberi pahala dari setiap
huruf yang dibaca sepuluh kebajikan.
Ini bukan berarti Islam mengutamakan pembacaan dan penghafalan lalu
melalaikan pemahaman dan pengamalan. Bukankah “menghafal” adalah salah
satu bagian daripada proses pemahaman suatu ayat? Sedangkan Bibel,
sebagaimana pengakuan Pendeta Budi, sama sekali tidak pernah memberikan
reward kepada orang yang menghafal ayat-ayat Bibel.
4. Umat Kristen tidak bisa membaca kitab suci dalam bahasa
aslinya, karena naskah asli Alkitab yang disebut “autographa” sudah
hancur dimakan umur. Alkitab yang ada saat ini adalah salinan dari
salinan-salinan naskah kuno yang disebut “manuscript.”
Manuskrip-manuskrip ini pun tidak tahan dimakan usia, karena itu disalin
ulang oleh para penyalin sampai sekarang ini terdapat ribuan manuskrip
Alkitab. Rev David J Fant dari New York Bible Society, mengakui bahwa
naskah asli Alkitab telah hilang: “The question naturally arises, do
any of the original manuscripts of the Bible still exist? The answer is
No. The original manus¬cripts were on papyrus and other perishable
materials and have long since disappeared” (Simple Helps and Visual Aids
to Understanding The Bible, hlm. 6).
[Persoalan yang biasanya ditanya, adakah naskah-naskah asli Alkitab
masih ada sehingga kini? Jawabannya tidak! Naskah-naskah asli di atas
papirus dan bahan-bahan lain yang mudah rusak semuanya telah lama
hilang].
Jadi, umat Islam membaca Al-Qur’an dalam nas Arab karena nas inilah
yang disebut kitab suci Al-Qur’an yang orsinil sesuai dengan yang
diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan umat Kristen
mengabaikan pembacaan dan penghafalan Bibel dalam bahasa asli, karena
mereka sudah kehilangan bahasa asli Alkitab.
Re: Mengapa Bibel Tak Bisa Dihafal, Padahal Al-Quran Bisa?
alkitab itu dibuat untuk dilakukan BUKAN dihafalkan.
percuma hafal, tapi tidak tahu artinya, tidak mengerti, sehingga buta dalam mempraktekkannya.
seperti orang menghafal alquran, seprerti monyet ngagugulung kalapa, teu nyaho isina enak apa enggak..ckck
percuma hafal, tapi tidak tahu artinya, tidak mengerti, sehingga buta dalam mempraktekkannya.
seperti orang menghafal alquran, seprerti monyet ngagugulung kalapa, teu nyaho isina enak apa enggak..ckck
Re: Mengapa Bibel Tak Bisa Dihafal, Padahal Al-Quran Bisa?
cella wrote:alkitab itu dibuat untuk dilakukan BUKAN dihafalkan.
percuma hafal, tapi tidak tahu artinya, tidak mengerti, sehingga buta dalam mempraktekkannya.
seperti orang menghafal alquran, seprerti monyet ngagugulung kalapa, teu nyaho isina enak apa enggak..ckck
jawaban yang paling tepat adalah karena umat kresetan selalu mengamandemen alkitab setiap habis pemilu........ karenanya percuma hapal toh setelah diamandemen bunyinya dah lain lagi...
lagi pula alkitab kan karangan paulus manamungkin setara dengan firman Allah, makanya susah dihapal, lagian yang ngarang alkitab kan seorang rasul palsu dan pedusta yang bernama paulus
gusti_bara- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1550
Location : samping yesus
Job/hobbies : yang penting seneng
Humor : pantaskah saya menjadi anak yesus?
Reputation : -11
Points : 7485
Registration date : 2010-04-29
Similar topics
» ternyata bukan hanya bibel yang bisa direnovasi, bahkan tubuh tuhan pun bisa direnovasi.
» Kata bayo lubis: "Tidak membahas quran". Padahal saya lagi ngomongin soal islam
» Beda QURAN dengan bibel dalam kehidupan
» Kata bayo lubis: "Tidak membahas quran". Padahal saya lagi ngomongin soal islam
» Beda QURAN dengan bibel dalam kehidupan
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN