tak satupun kristen disini yang bukan PEMBUAL.....

abi wrote:Sedangkan apa yg berkaitan dgn postingan awal anda, sesuai dgn apa yg anda minta, abi telah menjawabnya: Ada bukti dosa abi telah ditebus, bukan hoax.

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Baca lagi lebih teliti jangan cuma ambil sepotong2 doang. udah jelas yang dimerahin gak cuma yang ente garisin kok malah ngambil yang digarisin?? Goblok banget sih elo.

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Dan ini tentang bukti DOSA YANG DITEBUS. Jadi beban tawanan dan hutang apa yang ditebus yang cara satu2nya dibuktikan dengan kita gak akan menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb??? Bisa kan jawab sendiri.............Jangan kayak anak tk deh.

Nah.... dalam kasus ini, Anda mengaku sebagai orang yang sudah ditebus. Apa saja yang tidak perlu Anda turuti tsb?

Selanjutnya tuh yang bikin si abi bingung kaitannya antara bukti dosa yang ditebus dengan percaya dan iman. Silakan dijawab.

Apakah yang tidak percaya juga turut ditebus oleh Yesus?
Silakan dijawab.

Eh anjing bayo lubis................baca baik tulisan saya kok masih aja ngambil sepotong-potong doang?? Ya udah berarti dari sini saya pastikan kamu sudah skak mat. Karena baca aja masih gak becus sama sekali.

 
Anda saja yang gak mampu menjawa dan menjelaskan.
Ini tulisan Anda:

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Nah... dalam konteks penebusan dosa, apa saja yang tidak perlu Anda turuti karena dosa Anda sudah ditebus?

gusti_bara wrote:ada member kapir pagan disini yang ngotot.... bahwa dosanya telah ditebus, dan dia bilang ada bukti dosanya telah ditebus

abi wrote:Sedangkan apa yg berkaitan dgn postingan awal anda, sesuai dgn apa yg anda minta, abi telah menjawabnya: Ada bukti dosa abi telah ditebus, bukan hoax.

ini sangat menggelikan, bikin kita ngakak guling guling,

seseorang akan ditebus dosanya oleh yesus jika ia memiliki iman/ percaya kepada yesusu, apakah bualannya dapat dibuktikan????? konsekuensi dari percaya/ iman adalah dosanya ditanggung..

orang yang memiliki iman walau sebesar biji sawi tentu akan dapat dibuktikan, salah satunya adalah....jika ia minum racun tdk akan mati, dan masih ada pengujian lainnya, tapi cukuplah ini bagi saya untuk membuktikan pernyataan abi, 



cara yang paling jitu adalah dengan cara pembuktian terbalik....artinya jika ia sudah ditebus dosanya berarti ia beriman, jika ABI beriman berarti ia mempan racun maut....jika masih mempan bisa disimpulkan ia tidak beriman --- jika tidak beriman berarti ABI tdak ditebus dosanya....berarti abi ngibul....





NAH SAYA TANTANG ANDA MEMBUKTIKAN BAHWA KAMU TELAH DITEBUS DOSANYA....YAITU DENGAN MEMBUKTIKAN KEIMANAN KAMU....KAMU DISEBUT BERIMAN JIKA MAMPU MEMBUKTIKAN IMAN...BUKTIKANLAH DENGAN ANDA MINUM RACUN MAUT....


JIKA TIDAK DAPAT MEMBUTKTIKAN BAHWA KAMU TELAH DITEBUS DOSANYA ....
MAKA KAMU HARUS MENGAKUI BAHWA KAMU ADALAH PEMBUAL....OMONG KAMU ADALAH HOAX.....

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Baca lagi lebih teliti jangan cuma ambil sepotong2 doang. udah jelas yang dimerahin gak cuma yang ente garisin kok malah ngambil yang digarisin?? Goblok banget sih elo.

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Dan ini tentang bukti DOSA YANG DITEBUS. Jadi beban tawanan dan hutang apa yang ditebus yang cara satu2nya dibuktikan dengan kita gak akan menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb??? Bisa kan jawab sendiri.............Jangan kayak anak tk deh.

Nah.... dalam kasus ini, Anda mengaku sebagai orang yang sudah ditebus. Apa saja yang tidak perlu Anda turuti tsb?

Selanjutnya tuh yang bikin si abi bingung kaitannya antara bukti dosa yang ditebus dengan percaya dan iman. Silakan dijawab.

Apakah yang tidak percaya juga turut ditebus oleh Yesus?
Silakan dijawab.

Eh anjing bayo lubis................baca baik tulisan saya kok masih aja ngambil sepotong-potong doang?? Ya udah berarti dari sini saya pastikan kamu sudah skak mat. Karena baca aja masih gak becus sama sekali.

 
Anda saja yang gak mampu menjawa dan menjelaskan.
Ini tulisan Anda:

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Nah... dalam konteks penebusan dosa, apa saja yang tidak perlu Anda turuti karena dosa Anda sudah ditebus?

Tuh lagi kan. Motong2 pernyataan orang seenak jidat aja. Kayak gini mau debat??? Ngaco kalii loh.........Ya udah berarti ente sudah skak mat nih ya oke. Baca aja gak becus sama sekali. Berarti sudah jelas ente gak bisa debat. Kasian deh masih mending jadi orang buta beneran. Tapi kalo jadi orang buta huruf lebih kasian lagi. Punya mata bisa melihat tapi gak bisa baca. Ckckckckckckckck. Kasian2.
 

buncis hitam wrote:Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Baca lagi lebih teliti jangan cuma ambil sepotong2 doang. udah jelas yang dimerahin gak cuma yang ente garisin kok malah ngambil yang digarisin?? Goblok banget sih elo.

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Dan ini tentang bukti DOSA YANG DITEBUS. Jadi beban tawanan dan hutang apa yang ditebus yang cara satu2nya dibuktikan dengan kita gak akan menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb??? Bisa kan jawab sendiri.............Jangan kayak anak tk deh.

Nah.... dalam kasus ini, Anda mengaku sebagai orang yang sudah ditebus. Apa saja yang tidak perlu Anda turuti tsb?

Selanjutnya tuh yang bikin si abi bingung kaitannya antara bukti dosa yang ditebus dengan percaya dan iman. Silakan dijawab.

Apakah yang tidak percaya juga turut ditebus oleh Yesus?
Silakan dijawab.

Eh anjing bayo lubis................baca baik tulisan saya kok masih aja ngambil sepotong-potong doang?? Ya udah berarti dari sini saya pastikan kamu sudah skak mat. Karena baca aja masih gak becus sama sekali.

 
Anda saja yang gak mampu menjawa dan menjelaskan.
Ini tulisan Anda:

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Nah... dalam konteks penebusan dosa, apa saja yang tidak perlu Anda turuti karena dosa Anda sudah ditebus?

Tuh lagi kan. Motong2 pernyataan orang seenak jidat aja. Kayak gini mau debat??? Ngaco kalii loh.........Ya udah berarti ente sudah skak mat nih ya oke. Baca aja gak becus sama sekali. Berarti sudah jelas ente gak bisa debat. Kasian deh masih mending jadi orang buta beneran. Tapi kalo jadi orang buta huruf lebih kasian lagi. Punya mata bisa melihat tapi gak bisa baca. Ckckckckckckckck. Kasian2.
 

Bilang aja Anda tak mampu menjawab atau takut keceplosan.

Ini tulisan Anda:

buncis hitam wrote:Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Makanya saya tanya:
Apa yang tidak perlu Anda turuti?
Apa yang tidak perlu Anda bayar?

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Baca lagi lebih teliti jangan cuma ambil sepotong2 doang. udah jelas yang dimerahin gak cuma yang ente garisin kok malah ngambil yang digarisin?? Goblok banget sih elo.

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Dan ini tentang bukti DOSA YANG DITEBUS. Jadi beban tawanan dan hutang apa yang ditebus yang cara satu2nya dibuktikan dengan kita gak akan menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb??? Bisa kan jawab sendiri.............Jangan kayak anak tk deh.

Nah.... dalam kasus ini, Anda mengaku sebagai orang yang sudah ditebus. Apa saja yang tidak perlu Anda turuti tsb?

Selanjutnya tuh yang bikin si abi bingung kaitannya antara bukti dosa yang ditebus dengan percaya dan iman. Silakan dijawab.

Apakah yang tidak percaya juga turut ditebus oleh Yesus?
Silakan dijawab.

Eh anjing bayo lubis................baca baik tulisan saya kok masih aja ngambil sepotong-potong doang?? Ya udah berarti dari sini saya pastikan kamu sudah skak mat. Karena baca aja masih gak becus sama sekali.

 
Anda saja yang gak mampu menjawa dan menjelaskan.
Ini tulisan Anda:

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Nah... dalam konteks penebusan dosa, apa saja yang tidak perlu Anda turuti karena dosa Anda sudah ditebus?

Tuh lagi kan. Motong2 pernyataan orang seenak jidat aja. Kayak gini mau debat??? Ngaco kalii loh.........Ya udah berarti ente sudah skak mat nih ya oke. Baca aja gak becus sama sekali. Berarti sudah jelas ente gak bisa debat. Kasian deh masih mending jadi orang buta beneran. Tapi kalo jadi orang buta huruf lebih kasian lagi. Punya mata bisa melihat tapi gak bisa baca. Ckckckckckckckck. Kasian2.
 

Bilang aja Anda tak mampu menjawab atau takut keceplosan.

Ini tulisan Anda:

buncis hitam wrote:Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Makanya saya tanya:
Apa yang tidak perlu Anda turuti?
Apa yang tidak perlu Anda bayar?

Yang lebih tepatnya ialah saya gak perlu bayar. Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb. Jelas??? Kan sama seperti yang dibilang oleh si abi. Ayo baca lagi pernyataan saya dengan bener deh. Jangan jadi pura2 buta huruf.

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Baca lagi lebih teliti jangan cuma ambil sepotong2 doang. udah jelas yang dimerahin gak cuma yang ente garisin kok malah ngambil yang digarisin?? Goblok banget sih elo.

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Dan ini tentang bukti DOSA YANG DITEBUS. Jadi beban tawanan dan hutang apa yang ditebus yang cara satu2nya dibuktikan dengan kita gak akan menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb??? Bisa kan jawab sendiri.............Jangan kayak anak tk deh.

Nah.... dalam kasus ini, Anda mengaku sebagai orang yang sudah ditebus. Apa saja yang tidak perlu Anda turuti tsb?

Selanjutnya tuh yang bikin si abi bingung kaitannya antara bukti dosa yang ditebus dengan percaya dan iman. Silakan dijawab.

Apakah yang tidak percaya juga turut ditebus oleh Yesus?
Silakan dijawab.

Eh anjing bayo lubis................baca baik tulisan saya kok masih aja ngambil sepotong-potong doang?? Ya udah berarti dari sini saya pastikan kamu sudah skak mat. Karena baca aja masih gak becus sama sekali.

 
Anda saja yang gak mampu menjawa dan menjelaskan.
Ini tulisan Anda:

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Nah... dalam konteks penebusan dosa, apa saja yang tidak perlu Anda turuti karena dosa Anda sudah ditebus?

Tuh lagi kan. Motong2 pernyataan orang seenak jidat aja. Kayak gini mau debat??? Ngaco kalii loh.........Ya udah berarti ente sudah skak mat nih ya oke. Baca aja gak becus sama sekali. Berarti sudah jelas ente gak bisa debat. Kasian deh masih mending jadi orang buta beneran. Tapi kalo jadi orang buta huruf lebih kasian lagi. Punya mata bisa melihat tapi gak bisa baca. Ckckckckckckckck. Kasian2.
 

Bilang aja Anda tak mampu menjawab atau takut keceplosan.

Ini tulisan Anda:

buncis hitam wrote:Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Makanya saya tanya:
Apa yang tidak perlu Anda turuti?
Apa yang tidak perlu Anda bayar?

Yang lebih tepatnya ialah saya gak perlu bayar. Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb. Jelas??? Kan sama seperti yang dibilang oleh si abi. Ayo baca lagi pernyataan saya dengan bener deh. Jangan jadi pura2 buta huruf.

Nah... berani juga Anda menjawabnya.
Orang atheis, Hindu, Budha juga gak perlu bakar kambing, gak puasa, gak jedotin jidat ke lantai, gak nyiumin batu, dsb. Apakah ini juga bukti bahwa mereka ikut ditebus?
Orang atheis, Hindu dan Budha terbukti ditebus juga ya?
Jelaskan secara logis!

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Baca lagi lebih teliti jangan cuma ambil sepotong2 doang. udah jelas yang dimerahin gak cuma yang ente garisin kok malah ngambil yang digarisin?? Goblok banget sih elo.

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Dan ini tentang bukti DOSA YANG DITEBUS. Jadi beban tawanan dan hutang apa yang ditebus yang cara satu2nya dibuktikan dengan kita gak akan menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb??? Bisa kan jawab sendiri.............Jangan kayak anak tk deh.

Nah.... dalam kasus ini, Anda mengaku sebagai orang yang sudah ditebus. Apa saja yang tidak perlu Anda turuti tsb?

Selanjutnya tuh yang bikin si abi bingung kaitannya antara bukti dosa yang ditebus dengan percaya dan iman. Silakan dijawab.

Apakah yang tidak percaya juga turut ditebus oleh Yesus?
Silakan dijawab.

Eh anjing bayo lubis................baca baik tulisan saya kok masih aja ngambil sepotong-potong doang?? Ya udah berarti dari sini saya pastikan kamu sudah skak mat. Karena baca aja masih gak becus sama sekali.

 
Anda saja yang gak mampu menjawa dan menjelaskan.
Ini tulisan Anda:

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Nah... dalam konteks penebusan dosa, apa saja yang tidak perlu Anda turuti karena dosa Anda sudah ditebus?

Tuh lagi kan. Motong2 pernyataan orang seenak jidat aja. Kayak gini mau debat??? Ngaco kalii loh.........Ya udah berarti ente sudah skak mat nih ya oke. Baca aja gak becus sama sekali. Berarti sudah jelas ente gak bisa debat. Kasian deh masih mending jadi orang buta beneran. Tapi kalo jadi orang buta huruf lebih kasian lagi. Punya mata bisa melihat tapi gak bisa baca. Ckckckckckckckck. Kasian2.
 

Bilang aja Anda tak mampu menjawab atau takut keceplosan.

Ini tulisan Anda:

buncis hitam wrote:Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Makanya saya tanya:
Apa yang tidak perlu Anda turuti?
Apa yang tidak perlu Anda bayar?

Yang lebih tepatnya ialah saya gak perlu bayar. Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb. Jelas??? Kan sama seperti yang dibilang oleh si abi. Ayo baca lagi pernyataan saya dengan bener deh. Jangan jadi pura2 buta huruf.

Nah... berani juga Anda menjawabnya.
Orang atheis, Hindu, Budha juga gak perlu bakar kambing, gak puasa, gak jedotin jidat ke lantai, gak nyiumin batu, dsb. Apakah ini juga bukti bahwa mereka ikut ditebus?
Orang atheis, Hindu dan Budha terbukti ditebus juga ya?
Jelaskan secara logis!

Ya mungkin, mana tau saya..........Tapi jelas kan, saya gak perlu bayar dosa lagi. Intinya seperti itu. Yang jelas saya gak merasa bahwa saya harus menebus dosa saya tuh. Saya gak ada beban akan hal tsb. Kalo gak puas silakan coba tagih saya untuk bayar dosa saya. Ayo bisa gak???

bayo lubis wrote:Anda tidak tau? Kok dengan bangganya Anda mengaku bahwa dosa Anda sudah ditebus?
Jawaban Anda membuktikan bahwa dosa Anda yang sudah ditebus itu hanya hoax. Buktinya Anda tidak bisa memastikan bahwa atheis, Hindu, dan Budha ikut ditebus atau tidak. Artinya Anda sendiri tidak tau apa syarat-syarat manusia yang dosanya ditebus.

buncis hitam wrote:

bayo lubis wrote:Anda tidak tau? Kok dengan bangganya Anda mengaku bahwa dosa Anda sudah ditebus?
Jawaban Anda membuktikan bahwa dosa Anda yang sudah ditebus itu hanya hoax. Buktinya Anda tidak bisa memastikan bahwa atheis, Hindu, dan Budha ikut ditebus atau tidak. Artinya Anda sendiri tidak tau apa syarat-syarat manusia yang dosanya ditebus.

Yang saya tidak tau kan ya soal hindu dan buddhanya. Emangnya saya orang hindu atau buddha?? Tapi kan jelas saya merasa gak punya kewajiban untuk menebus dosa. Intinya kan itu doang. Kok pertanyaan kamu aneh sekali sih??? Kok yang jadi parameternya ialah hindu dan buddha sih?? Lha kalo saya merasa saya gak harus menebus atau membayar hutang dosa lagi mau ape elo??? Jelaskan dengan logis.

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo lubis wrote:Anda tidak tau? Kok dengan bangganya Anda mengaku bahwa dosa Anda sudah ditebus?
Jawaban Anda membuktikan bahwa dosa Anda yang sudah ditebus itu hanya hoax. Buktinya Anda tidak bisa memastikan bahwa atheis, Hindu, dan Budha ikut ditebus atau tidak. Artinya Anda sendiri tidak tau apa syarat-syarat manusia yang dosanya ditebus.

Yang saya tidak tau kan ya soal hindu dan buddhanya. Emangnya saya orang hindu atau buddha?? Tapi kan jelas saya merasa gak punya kewajiban untuk menebus dosa. Intinya kan itu doang. Kok pertanyaan kamu aneh sekali sih??? Kok yang jadi parameternya ialah hindu dan buddha sih?? Lha kalo saya merasa saya gak harus menebus atau membayar hutang dosa lagi mau ape elo??? Jelaskan dengan logis.

Anda tidak mesti harus jadi Hindu atau Budha. Asal saja Anda tau jelas apa syarat-syarat manusia dosanya ditebus, maka Anda akan tau bahwa seseorang itu dosanya ditebus atau tidak.
Parameternya bukan Hindu atau Budha, tapi syarat-syarat manusia yang ditebus itu.
Di atas Anda membuktikan bahwa buktinya "tidak perlu membayar", nah terbukti juga bahwa atheis, Hindu dan Budha tidak perlu membayar.
Syarat yang Anda sebutkan (tidak perlu membayar) mereka penuhi. Nah.... mereka ditebus jugakah? Jelaskan secara logis!

Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo lubis wrote:Anda tidak tau? Kok dengan bangganya Anda mengaku bahwa dosa Anda sudah ditebus?
Jawaban Anda membuktikan bahwa dosa Anda yang sudah ditebus itu hanya hoax. Buktinya Anda tidak bisa memastikan bahwa atheis, Hindu, dan Budha ikut ditebus atau tidak. Artinya Anda sendiri tidak tau apa syarat-syarat manusia yang dosanya ditebus.

Yang saya tidak tau kan ya soal hindu dan buddhanya. Emangnya saya orang hindu atau buddha?? Tapi kan jelas saya merasa gak punya kewajiban untuk menebus dosa. Intinya kan itu doang. Kok pertanyaan kamu aneh sekali sih??? Kok yang jadi parameternya ialah hindu dan buddha sih?? Lha kalo saya merasa saya gak harus menebus atau membayar hutang dosa lagi mau ape elo??? Jelaskan dengan logis.

Anda tidak mesti harus jadi Hindu atau Budha. Asal saja Anda tau jelas apa syarat-syarat manusia dosanya ditebus, maka Anda akan tau bahwa seseorang itu dosanya ditebus atau tidak.
Parameternya bukan Hindu atau Budha, tapi syarat-syarat manusia yang ditebus itu.
Di atas Anda membuktikan bahwa buktinya "tidak perlu membayar", nah terbukti juga bahwa atheis, Hindu dan Budha tidak perlu membayar.
Syarat yang Anda sebutkan (tidak perlu membayar) mereka penuhi. Nah.... mereka ditebus jugakah? Jelaskan secara logis!

Syarat2 ape?? Bisa jelaskan dengan logis????

Lho kata2 saya ini:

Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb

Itu bukan syarat. Itu penegasan bahwa saya tidak ada kewajiban sama sekali. Makanya kan saya tulis "dsb" yang berarti "dan kewajiban2 membayar hutang dosa lainnya". Artinya saya bener2 tidak ada kewajiban untuk membayar dosa. Bisa dipahami?? Jadi jelaskan secara logis, syarat2 apa yang kamu maksud?? Sila dijawab!!

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo lubis wrote:Anda tidak tau? Kok dengan bangganya Anda mengaku bahwa dosa Anda sudah ditebus?
Jawaban Anda membuktikan bahwa dosa Anda yang sudah ditebus itu hanya hoax. Buktinya Anda tidak bisa memastikan bahwa atheis, Hindu, dan Budha ikut ditebus atau tidak. Artinya Anda sendiri tidak tau apa syarat-syarat manusia yang dosanya ditebus.

Yang saya tidak tau kan ya soal hindu dan buddhanya. Emangnya saya orang hindu atau buddha?? Tapi kan jelas saya merasa gak punya kewajiban untuk menebus dosa. Intinya kan itu doang. Kok pertanyaan kamu aneh sekali sih??? Kok yang jadi parameternya ialah hindu dan buddha sih?? Lha kalo saya merasa saya gak harus menebus atau membayar hutang dosa lagi mau ape elo??? Jelaskan dengan logis.

Anda tidak mesti harus jadi Hindu atau Budha. Asal saja Anda tau jelas apa syarat-syarat manusia dosanya ditebus, maka Anda akan tau bahwa seseorang itu dosanya ditebus atau tidak.
Parameternya bukan Hindu atau Budha, tapi syarat-syarat manusia yang ditebus itu.
Di atas Anda membuktikan bahwa buktinya "tidak perlu membayar", nah terbukti juga bahwa atheis, Hindu dan Budha tidak perlu membayar.
Syarat yang Anda sebutkan (tidak perlu membayar) mereka penuhi. Nah.... mereka ditebus jugakah? Jelaskan secara logis!

Syarat2 ape?? Bisa jelaskan dengan logis????

 
Kok malah nanya? Tentu sesuatu itu ada syaratnya. Nah... agar dosa kita ditebus syaratnya bagaimana?
Anda kok yang harus menjelaskan secara logis.

Lho kata2 saya ini:

Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb

Itu bukan syarat. Itu penegasan bahwa saya tidak ada kewajiban sama sekali. Makanya kan saya tulis "dsb" yang berarti "dan kewajiban2 membayar hutang dosa lainnya". Artinya saya bener2 tidak ada kewajiban untuk membayar dosa. Bisa dipahami?? Jadi jelaskan secara logis, syarat2 apa yang kamu maksud?? Sila dijawab!!

Nah.... itu dia. Atheis juga tidak perlu membayar yang seperti itu. Apakah ini juga bukti bahwa dosa atheis sudah ditebus? Jelaskan secara logis!

Akal Budi Islam wrote:

gusti_bara wrote:@pis...

silahkan aja kamu ke makah ambil batu itu...atau hancurkan yah monggo...tanpa adanya ka'bah dan batu hajar aswad pun kami tetap sholat menghadap kiblat kok....semisal kabah dicuri dan ditaruh di museum di inggris pun gw tdk aka menghadap ke inggris dalam shalatku....

lagian tanpa menghadap kiblat/ kabah pun shalat tetap syah....mau ke selatan/ timur dll monggo...contoh ketika saya di kapal ataw didalam kereta....

tentang pagan silahkan lihat di youtube....zeitgeist judulnya....

 Terbuktilah si pendusta ini:

Menghadap Kiblat – Ketika mendirikan solat, kita diwajibkan menghadap kiblat iaitu Kaabah berdasarkan firman Allah s.w.t.

"Maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram (Kaabah)" (Al-Baqarah:144).

http://panduanasasislam.blogspot.it/2011/03/syarat-sah-solat.html

Shalat seseorang dianggap batal jika ia melakukan salah satu dari hal-hal berikut ini dengan sengaja, yaitu:

1.Bersedekap.

2.Membaca amin.
3.Berbicara.

4.Tertawa terbahak-bahak.

5.Menangis karena problema duniawi.

6.Membelakangi kiblat.

7.Makan dan minum.

8.Keluar hadas besar dan kecil.

9.Menambah atau mengurangi rukun walaupun lupa.

10.Setiap perbuatan yang dianggap mengeluarkan dari shalat.

http://telagahikmah.org/id/index.php?option=com_content&task=view&id=140&Itemid=63

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo lubis wrote:Anda tidak tau? Kok dengan bangganya Anda mengaku bahwa dosa Anda sudah ditebus?
Jawaban Anda membuktikan bahwa dosa Anda yang sudah ditebus itu hanya hoax. Buktinya Anda tidak bisa memastikan bahwa atheis, Hindu, dan Budha ikut ditebus atau tidak. Artinya Anda sendiri tidak tau apa syarat-syarat manusia yang dosanya ditebus.

Yang saya tidak tau kan ya soal hindu dan buddhanya. Emangnya saya orang hindu atau buddha?? Tapi kan jelas saya merasa gak punya kewajiban untuk menebus dosa. Intinya kan itu doang. Kok pertanyaan kamu aneh sekali sih??? Kok yang jadi parameternya ialah hindu dan buddha sih?? Lha kalo saya merasa saya gak harus menebus atau membayar hutang dosa lagi mau ape elo??? Jelaskan dengan logis.

Anda tidak mesti harus jadi Hindu atau Budha. Asal saja Anda tau jelas apa syarat-syarat manusia dosanya ditebus, maka Anda akan tau bahwa seseorang itu dosanya ditebus atau tidak.
Parameternya bukan Hindu atau Budha, tapi syarat-syarat manusia yang ditebus itu.
Di atas Anda membuktikan bahwa buktinya "tidak perlu membayar", nah terbukti juga bahwa atheis, Hindu dan Budha tidak perlu membayar.
Syarat yang Anda sebutkan (tidak perlu membayar) mereka penuhi. Nah.... mereka ditebus jugakah? Jelaskan secara logis!

Syarat2 ape?? Bisa jelaskan dengan logis????

 
Kok malah nanya? Tentu sesuatu itu ada syaratnya. Nah... agar dosa kita ditebus syaratnya bagaimana?
Anda kok yang harus menjelaskan secara logis.

Lho kata2 saya ini:

Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb

Itu bukan syarat. Itu penegasan bahwa saya tidak ada kewajiban sama sekali. Makanya kan saya tulis "dsb" yang berarti "dan kewajiban2 membayar hutang dosa lainnya". Artinya saya bener2 tidak ada kewajiban untuk membayar dosa. Bisa dipahami?? Jadi jelaskan secara logis, syarat2 apa yang kamu maksud?? Sila dijawab!!

Nah.... itu dia. Atheis juga tidak perlu membayar yang seperti itu. Apakah ini juga bukti bahwa dosa atheis sudah ditebus? Jelaskan secara logis!

Lho kan ente yang bilang ada syarat2nya ya kan. ya ente yang harus jelasin bukan saya. Gimana sih kamu??? Kalo soal atheis gak melakukan seperti itu ya saya gak tau apakah dia sudah gak ada kewajiban untuk menbus dosa apa gak. Wong atheis gak kenal dosa kok. Kalo saya kan kenal dosa tapi saya gak merasa punya kewajiban untuk membayar dosa. Itulah yang saya maksud soal saya sudah ditebus dosanya atau gak. Nah tugas kamu karena kamu yang yang bahasa syarat2 tsb jelaskan syarat2 apa aje?? lalu coba kamu tagih hutang dosa saya bisa gak??
 

gusti_bara wrote:hahahahaha.... ada yang ngamuk karena adanya trit ini...

saya akan kasih clue aja neh bwt paganism... saya rasa syarat/ kriteria untuk dapat ditebus----> masuk surga pun tdk beda 2 amat dg islam

1. beriman/ percaya bahwa Allah sbg tuhan---dalam kristen percaya/ beriman kepada bapa dan yesus (ini yg tdk dimiliki abi)
2. mengamalkan segala perintah dan menjauhi larangan Allah ----kristen--yesus juga bapa yang mengutus yesus
3. sebagai seorang islam --- dibuktikan dg syahadat ---kristen -- dibuktikan sebagai pengakuan diri bahwa dirinya kristen (biasanya baptis)
4. bertaubat atas perbuatan2 yang salah
5. adanya rahmat Allah/ kasih karunia ---kristen--mgkn rahmat tuhan karena dia beriman


yang tdk bakal ditebus

1. islam --- dia tdk beriman --- tdk meyakini islam, Allah dan rasul
kristen -- dia tdk percaya/beriman --tdk meyakini Bapa- yesus sbg tuhan contoh ABI dia tdk percaya, tdk beriman karena tdk bisa membuktikan juga
2. islam --- dia tdk bersyahadat --- tdk alias tdk mengikrarkan iman islamnya, tdk meyakini Allah-Rasul
kristen000... dia tdk dibaptis

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo lubis wrote:Anda tidak tau? Kok dengan bangganya Anda mengaku bahwa dosa Anda sudah ditebus?
Jawaban Anda membuktikan bahwa dosa Anda yang sudah ditebus itu hanya hoax. Buktinya Anda tidak bisa memastikan bahwa atheis, Hindu, dan Budha ikut ditebus atau tidak. Artinya Anda sendiri tidak tau apa syarat-syarat manusia yang dosanya ditebus.

Yang saya tidak tau kan ya soal hindu dan buddhanya. Emangnya saya orang hindu atau buddha?? Tapi kan jelas saya merasa gak punya kewajiban untuk menebus dosa. Intinya kan itu doang. Kok pertanyaan kamu aneh sekali sih??? Kok yang jadi parameternya ialah hindu dan buddha sih?? Lha kalo saya merasa saya gak harus menebus atau membayar hutang dosa lagi mau ape elo??? Jelaskan dengan logis.

Anda tidak mesti harus jadi Hindu atau Budha. Asal saja Anda tau jelas apa syarat-syarat manusia dosanya ditebus, maka Anda akan tau bahwa seseorang itu dosanya ditebus atau tidak.
Parameternya bukan Hindu atau Budha, tapi syarat-syarat manusia yang ditebus itu.
Di atas Anda membuktikan bahwa buktinya "tidak perlu membayar", nah terbukti juga bahwa atheis, Hindu dan Budha tidak perlu membayar.
Syarat yang Anda sebutkan (tidak perlu membayar) mereka penuhi. Nah.... mereka ditebus jugakah? Jelaskan secara logis!

Syarat2 ape?? Bisa jelaskan dengan logis????

 
Kok malah nanya? Tentu sesuatu itu ada syaratnya. Nah... agar dosa kita ditebus syaratnya bagaimana?
Anda kok yang harus menjelaskan secara logis.

Lho kata2 saya ini:

Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb

Itu bukan syarat. Itu penegasan bahwa saya tidak ada kewajiban sama sekali. Makanya kan saya tulis "dsb" yang berarti "dan kewajiban2 membayar hutang dosa lainnya". Artinya saya bener2 tidak ada kewajiban untuk membayar dosa. Bisa dipahami?? Jadi jelaskan secara logis, syarat2 apa yang kamu maksud?? Sila dijawab!!

Nah.... itu dia. Atheis juga tidak perlu membayar yang seperti itu. Apakah ini juga bukti bahwa dosa atheis sudah ditebus? Jelaskan secara logis!

Lho kan ente yang bilang ada syarat2nya ya kan. ya ente yang harus jelasin bukan saya. Gimana sih kamu??? Kalo soal atheis gak melakukan seperti itu ya saya gak tau apakah dia sudah gak ada kewajiban untuk menbus dosa apa gak. Wong atheis gak kenal dosa kok. Kalo saya kan kenal dosa tapi saya gak merasa punya kewajiban untuk membayar dosa. Itulah yang saya maksud soal saya sudah ditebus dosanya atau gak. Nah tugas kamu karena kamu yang yang bahasa syarat2 tsb jelaskan syarat2 apa aje?? lalu coba kamu tagih hutang dosa saya bisa gak??
 

Masa untuk ditebus tak perlu syarat? Tentu sebagai orang yang ditebus dan percaya ada penebusan dosa, maka Anda akan lebih tau syarat agar dosa bisa ditebus. Ataukah tak perlu syarat untuk bisa ditebus? Jelaskan secara logis.
Soal atheis, berarti bukti yang Anda sebutkan itu (tidak perlu membayar) ternyata hanya hoax.
Anda sebutkan bahwa merasa tidak perlu membayar adalah bukti sudah ditebus.
Nah, atheis yang tidak merasa perlu membayar tentu juga seharusnya sudah ditebus.
Belajarlah konsisten terhadap kasus yang sama.

Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb

buncis hitam wrote:
Ya udah syarat2nya ape aje karena elo yang mulai membukanya di sini?? Tau gak yang bikn saya bingung ialah, ente bilang yang begini ini:

Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb

Adalah syarat. Ente tau gak syarat itu apa?? Itu adalah hal yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sesuatu. Apakah itu suatu hal yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sesuatu??? Jelaskan secara logis.

Wong saya bilang bahwa itu penegasan bahwa saya gak punya kewajiban atau hal yang harus dilakukan untuk membayar dosa contohnya seperti bakar kambing, puasa, jedotin jidat ke lantai, nyiumin batu dan hal2 yang dilakukan untuk membayar hutang dosa lainnya. Itu intinya.

Dan saya pun juga bingung ditanya apakah yang hindu, buddha, dan atheis apakah seperti itu juga karena sama2 melakukan hal yang sama seperti saya (kalo emang bener)??? Lha hubungannya apa sama saya merasa gak punya kewajiban untuk membayar dosa tsb coba???

Kenapa gak tanya sendiri aja apakah mereka punya kewajiban untuk membayar dosa apa gak gitu...........Jangan tanya saya.

Dan kalo yang atheis juga silakan tanya sendiri, wong mereka gak kenal dosa kok. Esensi dari seseorang yang sudah ditebus dosanya ialah orang itu sudah tidak membayar hutang dosa lagi dan esensi dari orang yang sudah tidak membayar hutang dosa lagi ialah orang itu memang sudah tidak punya kewajiban membayar hutang dosa lagi. Dan saya merasa seperti itu.

Nah tugas ente ialah cari bukti kalo saya belum dibayar dosanya, kalo saya masih punya kewajiban untuk membayar dosa karena ente sudah menuduh. Nih ya kalo dalam pengadilan kamu nuduh saya pencuri dan saya dituntut untuk dipenjara, lalu saya bilang saya bukan pencuri. Lalu apakah pengadilan memutuskan bahwa saya dipenjara menurut tuntutan kamu?? Gak mungkin kan. Itu namanya keputusan sepihak.

Lha ente bisa "nyongor" seenak jidat tanpa bukti, lah berarti saya juga bisa dong seperti itu. Apalagi ente sudah menilai orang lain yaitu saya. Nah yang memiliki kapasitas untuk menilai orang seperti itu adalah korban yang mengalaminya dan saya sendiri ya gak. Jadi saya mampu menilai bahwa saya bukan pencuri sama sekali meskipun gak kasih bukti apapun sama sekali. Dan kamu yang menilai saya, ya harus kasih bukti dong bukan saya yang kasih bukti. Ini namanya memutarbalikkan fakta kalo kamu udah nuduh tanpa bukti trus nyuruh saya kasih bukti. Konyol itu namanya. Makanya dalam pengadilan saya bakalan menang telak dan bisa menuntut balik kamu kalo kamu gak punya bukti sama sekali. Makanya kan dari kemaren saya minta kamu coba deh tagih saya. Bisa apa gak, hahhh??? Mana jawaban kamu sekarang??? Kalo kamu gak punya bukti maka saya pun bisa menuduh balik kamu sebagai pembual, mengerti???

gusti_bara wrote:@pis...

silahkan aja kamu ke makah ambil batu itu...atau hancurkan yah monggo...tanpa adanya ka'bah dan batu hajar aswad pun kami tetap sholat menghadap kiblat kok....semisal kabah dicuri dan ditaruh di museum di inggris pun gw tdk aka menghadap ke inggris dalam shalatku....

lagian tanpa menghadap kiblat/ kabah pun shalat tetap syah....mau ke selatan/ timur dll monggo...contoh ketika saya di kapal ataw didalam kereta....

tentang pagan silahkan lihat di youtube....zeitgeist judulnya....

Shalat seseorang dianggap batal jika ia melakukan salah satu dari hal-hal berikut ini dengan sengaja, yaitu:

1.Bersedekap.

2.Membaca amin.
3.Berbicara.

4.Tertawa terbahak-bahak.

5.Menangis karena problema duniawi.

6.Membelakangi kiblat.

7.Makan dan minum.

8.Keluar hadas besar dan kecil.

9.Menambah atau mengurangi rukun walaupun lupa.

10.Setiap perbuatan yang dianggap mengeluarkan dari shalat.

buncis hitam wrote:@bayo lubis tai anjing goblok.

Bukti bahwa saya sudah ditebus dan gak lagi membayar hutang dosa ialah saya tidak melakukan sesuatu untuk membayar dosa, itu intinya untuk bukti saya. Dan contohnya ialah seperti bakar kambing, puasa, jedotin jidat ke lantai, nyiumin batu dan hal2 yang dilakukan untuk membayar hutang dosa lainnya. Kok masih gak ngerti2 juga sih???

Jadi kalo misalkan nyang laen ditebus dosanya mana tau saya.........Lha saya sendiri aja kan gak tau apakah mereka masih melakukan sesuatu untuk membayar dosa. Jadi kalo ente mau jadikan sebagai parameter ialah apakah mereka masih melakukan sesuatu untuk membayar dosa atau gak. Itu yang terpenting. Jadi kalo misalkan ente bilang mereka gak bakar kambing, gak puasa, gak jedotin jidat ke lantai, gak nyiumin batu adalah bukti bahwa mereka sudah ditebus dosanya dan gak membayar dosa lagi itu salah sama sekali. Karena bukan itu parameternya tapi apakah mereka masih melakukan sesuatu untuk membayar hutang dosa apa gak. Kecuali.....kalo misalkan mereka punya nabi atau rasul yang dianggapnya suci tapi pas mati masih minta ampun dan minta tolong sama yang maha kuasa dan masih minta didoain sama umat2nya biar selamat masuk surga sampe sekarang, kayak nabi siapa tuh yaaaa......??????
 
Nah udah kamu tanya belon tuh??? Jadi jangan tanya saya lagi.
 
Jadi buktinya ialah saya gak melakukan sesuatu untuk membayar hutang dosa alias saya gak punya kewajiban untuk membayar dosa. Bisa dipahami di sini??? Dan ingat jangan suruh saya buktikan lagi. Karena di sini yang menuduh ialah kamu. Kamu yang bilang saya pembual di sini jadi kamu yang harus bertugas mencari bukti. Dalam pengadilan saya sudah menang di sini dan saya bisa nuntut balik kamu meskipun saya gak kasih bukti sama sekali. Toh pada akhirnya saya bebas dari tuduhan dan tuntutan yang kamu berikan toh. Karena apa? karena seperti yang saya bilang tadi yang memiliki kapasitas untuk menilai orang seperti itu adalah korban yang mengalaminya dan saya sendiri. Nah kamu siapa di sini?? Yang jelas bukan saya kan. Dan apakah kamu korban di sini?? Kalo kamu sebagai penagih di sini maka kamu ialah korban, itu sudah jelas. Karena penagih ialah korban yang dihutangi oleh pengutang. Dan yang namanya penagih pasti punya bukti. Makanya saya tantang kamu untuk menagih hutang dosa saya.

Jadi silakan ente cari bukti jangan suruh saya cari bukti. Ente di sini gak punya alasan logis untuk meminta saya mencari bukti. Dasar tai anjing goblok.

gusti_bara wrote:pagan tahu apa ttg arah menghadap??? lah kalo saya di kapal, di kereta, di pesawat, di bulan yah monggo menghadap kemana aja syah kok...atau kalo saya gak tahu arah kiblat meski menghadap menyamping juga syah....

yang harus menghadap ke kiblat kan ketika saya tahu arah kiblat, atau di daratan atau di masjid dll, nah kalo saya di tengah laut lagi dalam kapal yang belak belok kesana kemari atau di bulan mana mungkin ada tuntutan harus menghadap kiblat secara tepat???

islam itu tdk memberatkan umatnya broy....islam itu meringankan umat, karena kasih Allah yang luar biasa kepada kita...

dah didunia ringan, di akhirat dapat surga....emang kirsten yang dikibuli paulus, katanya iman n percaya gratis minum racun eh kok malah modar...

gusti_bara wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis tai anjing goblok.

Bukti bahwa saya sudah ditebus dan gak lagi membayar hutang dosa ialah saya tidak melakukan sesuatu untuk membayar dosa, itu intinya untuk bukti saya. Dan contohnya ialah seperti bakar kambing, puasa, jedotin jidat ke lantai, nyiumin batu dan hal2 yang dilakukan untuk membayar hutang dosa lainnya. Kok masih gak ngerti2 juga sih???

Jadi kalo misalkan nyang laen ditebus dosanya mana tau saya.........Lha saya sendiri aja kan gak tau apakah mereka masih melakukan sesuatu untuk membayar dosa. Jadi kalo ente mau jadikan sebagai parameter ialah apakah mereka masih melakukan sesuatu untuk membayar dosa atau gak. Itu yang terpenting. Jadi kalo misalkan ente bilang mereka gak bakar kambing, gak puasa, gak jedotin jidat ke lantai, gak nyiumin batu adalah bukti bahwa mereka sudah ditebus dosanya dan gak membayar dosa lagi itu salah sama sekali. Karena bukan itu parameternya tapi apakah mereka masih melakukan sesuatu untuk membayar hutang dosa apa gak. Kecuali.....kalo misalkan mereka punya nabi atau rasul yang dianggapnya suci tapi pas mati masih minta ampun dan minta tolong sama yang maha kuasa dan masih minta didoain sama umat2nya biar selamat masuk surga sampe sekarang, kayak nabi siapa tuh yaaaa......??????
 
Nah udah kamu tanya belon tuh??? Jadi jangan tanya saya lagi.
 
Jadi buktinya ialah saya gak melakukan sesuatu untuk membayar hutang dosa alias saya gak punya kewajiban untuk membayar dosa. Bisa dipahami di sini??? Dan ingat jangan suruh saya buktikan lagi. Karena di sini yang menuduh ialah kamu. Kamu yang bilang saya pembual di sini jadi kamu yang harus bertugas mencari bukti. Dalam pengadilan saya sudah menang di sini dan saya bisa nuntut balik kamu meskipun saya gak kasih bukti sama sekali. Toh pada akhirnya saya bebas dari tuduhan dan tuntutan yang kamu berikan toh. Karena apa? karena seperti yang saya bilang tadi yang memiliki kapasitas untuk menilai orang seperti itu adalah korban yang mengalaminya dan saya sendiri. Nah kamu siapa di sini?? Yang jelas bukan saya kan. Dan apakah kamu korban di sini?? Kalo kamu sebagai penagih di sini maka kamu ialah korban, itu sudah jelas. Karena penagih ialah korban yang dihutangi oleh pengutang. Dan yang namanya penagih pasti punya bukti. Makanya saya tantang kamu untuk menagih hutang dosa saya.

Jadi silakan ente cari bukti jangan suruh saya cari bukti. Ente di sini gak punya alasan logis untuk meminta saya mencari bukti. Dasar tai anjing goblok.

ternyata judulnya si buncis ngemplang utang...bukti lunasnya gak punya kok bilang dah lunas dan gak mau bayar utangnya....

buncis hitam wrote:@bayo lubis tai anjing goblok.

Bukti bahwa saya sudah ditebus dan gak lagi membayar hutang dosa ialah saya tidak melakukan sesuatu untuk membayar dosa, itu intinya untuk bukti saya.

Dan contohnya ialah seperti bakar kambing, puasa, jedotin jidat ke lantai, nyiumin batu dan hal2 yang dilakukan untuk membayar hutang dosa lainnya. Kok masih gak ngerti2 juga sih???

Jadi kalo misalkan nyang laen ditebus dosanya mana tau saya.........

Lha saya sendiri aja kan gak tau apakah mereka masih melakukan sesuatu untuk membayar dosa apa gak. Jadi kalo ente mau jadikan sebagai parameter ialah apakah mereka masih melakukan sesuatu untuk membayar dosa atau gak. Itu yang terpenting. Jadi kalo misalkan ente bilang mereka gak bakar kambing, gak puasa, gak jedotin jidat ke lantai, gak nyiumin batu adalah bukti bahwa mereka sudah ditebus dosanya dan gak membayar dosa lagi itu salah sama sekali.

Karena bukan itu parameternya tapi apakah mereka masih melakukan sesuatu untuk membayar hutang dosa apa gak. Kecuali.....kalo misalkan mereka punya nabi atau rasul yang dianggapnya suci tapi pas mati masih minta ampun dan minta tolong sama yang maha kuasa dan masih minta didoain sama umat2nya biar selamat masuk surga sampe sekarang, kayak nabi siapa tuh yaaaa......??????
 
Nah udah kamu tanya belon tuh??? Jadi jangan tanya saya lagi.
 

Jadi buktinya ialah saya gak melakukan sesuatu untuk membayar hutang dosa alias saya gak punya kewajiban untuk membayar dosa. Bisa dipahami di sini???

Dan ingat jangan suruh saya buktikan lagi. Karena di sini yang menuduh ialah kamu. Kamu yang bilang saya pembual di sini jadi kamu yang harus bertugas mencari bukti.

Dalam pengadilan saya sudah menang di sini dan saya bisa nuntut balik kamu meskipun saya gak kasih bukti sama sekali. Toh pada akhirnya saya bebas dari tuduhan dan tuntutan yang kamu berikan toh. Karena apa? karena seperti yang saya bilang tadi yang memiliki kapasitas untuk menilai orang seperti itu adalah korban yang mengalaminya dan saya sendiri. Nah kamu siapa di sini?? Yang jelas bukan saya kan. Dan apakah kamu korban di sini?? Kalo kamu sebagai penagih di sini maka kamu ialah korban, itu sudah jelas. Karena penagih ialah korban yang dihutangi oleh pengutang. Dan yang namanya penagih pasti punya bukti. Makanya saya tantang kamu untuk menagih hutang dosa saya.

Jadi silakan ente cari bukti jangan suruh saya cari bukti. Ente di sini gak punya alasan logis untuk meminta saya mencari bukti. Dasar tai anjing goblok.

gusti_bara wrote:pagan tahu apa ttg arah menghadap??? lah kalo saya di kapal, di kereta, di pesawat, di bulan yah monggo menghadap kemana aja syah kok...atau kalo saya gak tahu arah kiblat meski menghadap menyamping juga syah....

yang harus menghadap ke kiblat kan ketika saya tahu arah kiblat, atau di daratan atau di masjid dll, nah kalo saya di tengah laut lagi dalam kapal yang belak belok kesana kemari atau di bulan mana mungkin ada tuntutan harus menghadap kiblat secara tepat???

islam itu tdk memberatkan umatnya broy....islam itu meringankan umat, karena kasih Allah yang luar biasa kepada kita...

dah didunia ringan, di akhirat dapat surga....emang kirsten yang dikibuli paulus, katanya iman n percaya gratis minum racun eh kok malah modar...

 
lagian tanpa menghadap kiblat/ kabah pun shalat tetap syah....mau ke selatan/ timur dll monggo...

1.Bersedekap.2.Membaca amin.3.Berbicara.4.Tertawa terbahak-bahak.5.Menangis karena problema duniawi.6.Membelakangi kiblat. 7.Makan dan minum.8.Keluar hadas besar dan kecil.9.Menambah atau mengurangi rukun walaupun lupa.10.Setiap perbuatan yang dianggap mengeluarkan dari shalat.

http://telagahikmah.org/id/index.php?option=com_content&task=view&id=140&Itemid=63

Anda kok yang mengatakan bahwa gak bakar kambing, gak puasa, gak jedotin jidat ke lantai, gak nyiumin batu adalah bukti bahwa dosa sudah ditebus. Konsisten dong, jangan ikuti ajaran Paulus yang mengajarkan licik seperti ular.

Sudah terbukti bahwa Anda gak bisa membuktikan bahwa dosa Anda sudah ditebus oleh Yesus, karena bukti yang Anda berikan tidak valid.

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Lho kok saya disuruh nganggap.....Ntar saya malah dianggap memfitnah lagi. Otak elo kok tolol banget sih bayo lubis?? Cuma gara2 saya katakan bahwa buktinya ialah saya gak punya kewajiban untuk membayar hutang dosa doang ente suruh saya menganggap seperti itu. Ngapain coba hahhhh
Trus kata2 kamu ini:

Anda kok yang mengatakan bahwa gak bakar kambing, gak puasa, gak jedotin jidat ke lantai, gak nyiumin batu adalah bukti bahwa dosa sudah ditebus. Konsisten dong, jangan ikuti ajaran Paulus yang mengajarkan licik seperti ular.

Mana buktinya silakan dijelaskan secara logis???

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:
Apa yang tidak perlu Anda bayar?

Yang lebih tepatnya ialah saya gak perlu bayar. Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb. Jelas??? Kan sama seperti yang dibilang oleh si abi. Ayo baca lagi pernyataan saya dengan bener deh. Jangan jadi pura2 buta huruf.

 
Lalu kata2 kamu yang ini:

Sudah terbukti bahwa Anda gak bisa membuktikan bahwa dosa Anda sudah ditebus oleh Yesus, karena bukti yang Anda berikan tidak valid.

Mana buktinya?? Sila dijawab dengan logis. Jadi kalo saya bilang saya bukan pencuri, kamu berani menuduh dan menuntut saya sebagai pencuri. Hohoho. Mau saya tuntut balik kamu hahhhh????? Mampus elo tai anjing!!!

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Lho kok saya disuruh nganggap.....Ntar saya malah dianggap memfitnah lagi. Otak elo kok tolol banget sih bayo lubis?? Cuma gara2 saya katakan bahwa buktinya ialah saya gak punya kewajiban untuk membayar hutang dosa doang ente suruh saya menganggap seperti itu. Ngapain coba hahhhh
Trus kata2 kamu ini:

Anda kok yang mengatakan bahwa gak bakar kambing, gak puasa, gak jedotin jidat ke lantai, gak nyiumin batu adalah bukti bahwa dosa sudah ditebus. Konsisten dong, jangan ikuti ajaran Paulus yang mengajarkan licik seperti ular.

Mana buktinya silakan dijelaskan secara logis???

Ini buktinya:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:
Apa yang tidak perlu Anda bayar?

Yang lebih tepatnya ialah saya gak perlu bayar. Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb. Jelas??? Kan sama seperti yang dibilang oleh si abi. Ayo baca lagi pernyataan saya dengan bener deh. Jangan jadi pura2 buta huruf.

Itu Anda jadikan bukti bahwa dosa Anda sudah ditebus.

 
Lalu kata2 kamu yang ini:

Sudah terbukti bahwa Anda gak bisa membuktikan bahwa dosa Anda sudah ditebus oleh Yesus, karena bukti yang Anda berikan tidak valid.

Mana buktinya?? Sila dijawab dengan logis. Jadi kalo saya bilang saya bukan pencuri, kamu berani menuduh dan menuntut saya sebagai pencuri. Hohoho. Mau saya tuntut balik kamu hahhhh????? Mampus elo tai anjing!!!

Buktinya atheis juga gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb.
Bila setiap yang begitu dosanya ditebus, maka bukti Anda valid.
Apakah setiap yang begitu (gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb) berarti dosanya sudah ditebus oleh Yesus?
Jawab!

Itu bukan syarat. Itu penegasan bahwa saya tidak ada kewajiban sama sekali. Makanya kan saya tulis "dsb" yang berarti "dan kewajiban2 membayar hutang dosa lainnya". Artinya saya bener2 tidak ada kewajiban untuk membayar dosa.

buncis hitam wrote:
Lha kan ada kata dsb-nya. Ente kagak baca soal dsb yang saya tulis tsb hahhh??? Buta elo yaaa njing???!!!

Berani2nya elo ya debat di sini tanpa melihat apa yang orang laen tulis. NIAT KAGAK SIH ELO DEBAT DI SINI HAHHH???? Nih saya kasih lagi soal dsb tsb:

Itu bukan syarat. Itu penegasan bahwa saya tidak ada kewajiban sama sekali. Makanya kan saya tulis "dsb" yang berarti "dan kewajiban2 membayar hutang dosa lainnya". Artinya saya bener2 tidak ada kewajiban untuk membayar dosa.

Ayo berani2nya kamu nuduh itu bukti saya hahhhh.............Jangan ikut debat di sini kalo elo jadi buta begini dasar tai anjing elo!!!!! Ingat ini saya catat sebagai tindakan tolol kamu karena kamu entah buta atau pura2 buta di perdebatan ini. Gak bisa lari lagi elo tai anjing!!!

Jadi masih berani kamua nanya2 saya apakah buddha, hindu, atheis itu sudah ditebus dosanya apa gak hahhh?? Ingat yang jadi parameter ialah "saya/ seseorang gak punya kewajiban untuk membayar hutang dosa". Jadi nyang laen apakah punya hal atau parameter seperti itu?? Silakan cari sendiri. Jadi mana bukti kamu bahwa saya pembual hah???

Ingat kalo ente di sini cuma modal ngotot saya juga bisa. Saya tunggu di 7 eleven gintung ciputat kalo ente mau modal ngotot. Silakan......

Di awal sudah saya tanya membayar seperti apa yang Anda maksudkan. Dan Anda jawab gak bakar kambing, gak puasa, dll.
Dan terbukti atheis juga begitu.

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Jadi menurut elo hindu, buddha, dan atheis gak punya kewajiban untuk membayar dosa?? tau darimana, udah pernah nanya hahhh??? Sila dijawab secara logis. kalo gak mau juga gak apa2 karena yang terpenting ialah buktikan tuduhan kamu bahwa saya pembual

Trus kata2 kamu ini:

Di awal sudah saya tanya membayar seperti apa yang Anda maksudkan. Dan Anda jawab gak bakar kambing, gak puasa, dll.
Dan terbukti atheis juga begitu.

Kan sudah saya bilang bahwa soal membayar dosa. jadi gak perlu membayar dosa lagi. Buktinya ialah saya gak punya kewajiban untuk membayar dosa. Dan apakah atheis seperti itu, gak punya kewajiban membayar dosa lagi?? terserah si atheis dll gak bakar kambing tapi apakah mereka gak punya kewajiban membayar dosa lagi??

Tanyalah pada yang bersangkutan dan jangan tanya saya lagi yaahhhhhhhh.....kalo ente masih pengen tau apakah mereka udah ditebus atau belum. Artinya ente gak punya alasan logis saya harus menjawab hal tsb.

Dan tugas kamu ialah buktikan saya pembual.

Oh kamu orang sumut yaa, pantesan kalo yang namanya orang sumut, muslim, pastinya seorang banci yang cuma bisa ngotot doang kayak tai anjing.

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Ente tau kenapa saya bilang bahwa ente gak punya alasan logis saya harus menjawab hal tsb (soal hindu, buddha, atheis punya kewajiban membayar hutang dosa apa gak)??

Karena misalkan saya bilang bahwa saya bukan pencuri, lalu ada orang lain misalkan namanya bagong yang memiliki kelakuan yang mirip seperti saya nah trus tiba2 ente bertanya kepada saya apakah si bagong juga sama seperti saya yaitu bukan pencuri. Menurut ente logis gak kalo ente bertanya seperti itu?? Hanya gara2 saya bilang bukan pencuri dan tuh si bagong memiliki kelakuan yang mirip seperti saya ente bertanya hal tsb kepada saya?? Hanya supaya saya bisa dikatakan pembual atau supaya si bagong dikatakan bukan pencuri??? Logis gak pertanyaan semacam itu?? Mana ada sih saya dikatakan pencuri atau bukan dan si bagong pencuri apa bukan hanya dengan mempertanyakan kelakuannya si bagong yang sekiranya mirip atau gak dengan saya, kepada saya. Urusannya apa saya sama si bagong kok kelakuannya si bagong dipertanyakan ke saya??? Logis kagak tuh hahh???? Kalo menurut ente logis silakan anda jawab secara logis.

buncis hitam wrote:Manusia (M): eh tau gak saya ini bukan pencuri lohhhh....
Tai (T): kalo gitu saya tanya si bagong kan punya kelakuan seperti kamu, berarti dia bukan pencuri dong?? Xixi.
M: lha mana saya tau.....
T: elo harusnya tau. Kan si bagong punya kelakuan yang mirip seperti kamu.
M: lha trus kenape, saya kan bukan bagong. Lagian urusannya ape sih??
T: Pokoknya pilih kalo si bagong kamu bilang pencuri maka kamu pencuri, tapi kalo kamu bilang bukan pencuri maka kamu bukan pencuri. Karena kelakuan bagong mirip seperti kamu.
M: lho lho lho, kok gitu sih......ente gila yaaahhhhhhhhh???? Lagian mana ada si bagong dikatakan pencuri atau bukan hanya berdasarkan jawaban dari orang yang kelakuannya mirip dengan si bagong. Kan harusnya yang berhak menilai adalah diri bagong sendiri dan korbannya si bagong, bukan saya. Karena hanya bagong dan si korbannya si bagong yang tau. Jika korban maka dia pasti punya bukti.
T: bukan, saya orang sumut dan muslim kaffah, yang berarti saya adalah banci yang cuma modal ngotot doang. Jadi pilih-lah!!!!
M: @#%@^%#$@#%^%#$@%????? (dan elo adalah tai, dasar gila elo).

yang memiliki kapasitas untuk menilai orang seperti itu (saya salah/ pencuri/ tukang hutang/) adalah korban yang mengalaminya dan saya sendiri

Manusia (M): eh tau gak saya ini bukan pencuri lohhhh....
Tai (T): kalo gitu saya tanya si bagong kan punya kelakuan seperti kamu, berarti dia bukan pencuri dong?? Xixi.
M: lha mana saya tau.....
T: elo harusnya tau. Kan si bagong punya kelakuan yang mirip seperti kamu.
M: lha trus kenape, saya kan bukan bagong. Lagian urusannya ape sih??
T: Pokoknya pilih kalo si bagong kamu bilang pencuri maka kamu pencuri, tapi kalo kamu bilang bukan pencuri maka kamu bukan pencuri. Karena kelakuan bagong mirip seperti kamu.
M: lho lho lho, kok gitu sih......ente gila yaaahhhhhhhhh???? Lagian mana ada si bagong dikatakan pencuri atau bukan hanya berdasarkan jawaban dari orang yang kelakuannya mirip dengan si bagong. Kan harusnya yang berhak menilai adalah diri bagong sendiri dan korbannya si bagong, bukan saya. Karena hanya bagong dan si korbannya si bagong yang tau. Jika korban maka dia pasti punya bukti.
T: bukan, saya orang sumut dan muslim kaffah, yang berarti saya adalah banci yang cuma modal ngotot doang. Jadi pilih-lah!!!!
M: @#%@^%#$@#%^%#$@%????? (dan elo adalah tai, dasar gila elo).

bayo lubi muslim sumatera utara banci wrote:Anda tidak mampu membuktikan bahwa Anda itu sudah dibebaskan. Anda menyatakan bahwa Anda begini dan begitu sebagai bukti Anda sudah dibebaskan, padahal begini dan begitu yang Anda sebutkan itu juga dimiliki oleh mereka yang belum dibebaskan.

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Analogi anda gak relevan dan nyambung dengan pernyataan saya dan soalan saya ditebus dosanya.

Ketidakrelevan pertama ialah pertama, apakah anda melihat saya di dalam penjara??

Kedua, kalo misalkan ya bukankah itu jadi bukti buat anda sendiri bahwa saya dipenjara ya kan.

Dan itu jadi masalah buat analogi kamu karena dalam hal saya ditebus dosanya kamu sendiri saya yakin tidak mampu melihat apakah saya punya kewajiban untuk membayar dosa apa gak ya kan.

Sehingga analogi anda dengan hal saya ditebus dosanya jadi gak nyambung kecuali kalo ente punya bukti saya seharusnya punya kewajiban untuk membayar dosa.

Tapi kalo misalkan gak, bagaimanakah engkau membuktikan bahwa saya di dalam penjara dan mengatakan goblok???

Ketidarelevan kedua ialah apa maksudnya bahwa soal penjara itu saya bebas karena saya bisa bernapas???

Apakah itu sama seperti saya bilang bahwa saya gak membakar kambing, puasa tok atau gak membakar kambing, puasa, dsb (gak melakukan sesuatu untuk membayar dosa)??? Kalo misalkan pilihan pertama ingatlah bahwa saya tidak mengatakan seperti itu dan saya sudah mengatakan berulang kalee (cape deh....). Cukuplah saya katakan hal seperti pilihan kedua yaitu saya sudah tidak dipenjara lagi jika ente gak melihat saya di dalam penjara atau gak. Dan kalo yang terjadi ialah pilihan pertama maka analogi ente gak nyambung dengan soalan saya ditebus dosanya.

nah itulah kedua hal yang tidak relevan dari analogi elo yang goblok itu. Nah jadi logis gak jika saya ditanya soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya hanya untuk mengatakan bahwa saya pembual atau bukan dan orang lain pencuri atau bukan??

Atau logis gak ditanya soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya hanya untuk mengatakan bahwa saya dipenjara atau gak dan orang laen dipenjara atau bukan?? Sila dijawab dengan logis.

Terakhir, mana bukti kamu tentang saya adalah seorang pembual??? Sila dijawab dengan logis.

Ingat kata2 saya:

yang memiliki kapasitas untuk menilai orang seperti itu (saya salah/ pencuri/ tukang hutang/) adalah korban yang mengalaminya dan saya sendiri

Ingat itu jangan lupa.

Sebenarnya saya gak perlu melihat Anda ada dalam penjara atau tidak. Dengan bukti yang Anda berikan juga saya bisa menyimpulkan Anda sedang berada di mana. Kalau bukti yang Anda berikan juga dimiliki oleh orang yang dipenjara, berarti Anda sedang membual.
Dalam kasus ini; makanya saya minta Anda memberi bukti yang hanya dimiliki oleh orang yang sudah ditebus. Bila bukti yang Anda berikan masih dimiliki oleh orang yang belum ditebus, maka bukti itu adalah hoax.

buncis hitam wrote:Mas analogi ente itu sudah gak relevan elo ngeyel lagi.......Ingat mas seperti yang saya bilang tadi kalo misalkan elo bisa ngeliat saya di penjara itu sudah jadi bukti buat kamu.

Artinya meskipun kamu bertanya soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya hanya untuk mengatakan bahwa saya pembual atau bukan dan orang lain dipenjara atau gak itu gak ada gunanya sama sekali. Bayangin aje jika kamu liat saya di penjara lalu kamu menanyakan hal tsb, apakah ngefek jawaban saya??? Gak kan. Atau misalkan kamu gak liat saya di penjara tapi kamu liat orang lain di penjara lalu kamu menanyakan pertanyaan seperti itu, apakah ngefek jawaban saya?? Gak kan.
Artinya ialah cara kamu membuktikan dengan memberi pertanyaan seperti itu gak ada gunanya sama sekali karena sudah dikalahkan bukti fisik. Yang artinya juga ialah analogi kamu dengan pembahasan saya soal saya ditebus dosanya yang kamu belum menemukan buktinya secara logis itu gak nyambung apabila dalam analogi kamu sudah ada bukti fisiknya. Lha yang satu udah ada bukti fisiknya yang laen belum ada tapi yang laen pake pertanyaan soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya hanya untuk mengatakan bahwa saya pembual atau bukan dan orang lain dipenjara/ hutang dosa atau gak. Gak nyambung sama sekali.

Trus kata2 kamu ini:

Sebenarnya saya gak perlu melihat Anda ada dalam penjara atau tidak. Dengan bukti yang Anda berikan juga saya bisa menyimpulkan Anda sedang berada di mana. Kalau bukti yang Anda berikan juga dimiliki oleh orang yang dipenjara, berarti Anda sedang membual.
Dalam kasus ini; makanya saya minta Anda memberi bukti yang hanya dimiliki oleh orang yang sudah ditebus. Bila bukti yang Anda berikan masih dimiliki oleh orang yang belum ditebus, maka bukti itu adalah hoax.

Oh yaa benerkah??? Seperti halnya saya bilang saya bukan pencuri dan kamu nuduh saya pencuri, apa jika seperti itu kamu berani bawa kasus ini ke pengadilan hahhh setidaknya untuk menentukan siapa bener dan siapa yang salah??? Sila dijawab dengan logis. Oh yaa kalo ente gak terima dengan analogi saya tentang pencuri (hanya gara2 hal ini bisa dibawa ke pengadilan) tsb akan saya kasih tau bahwa kalo saya punya hutang maka saya bisa dituntut hukuman seperti halnya apabila saya diketahui sebagai pencuri. Jadi analogi saya sudah bener2 pas sekali. Emangnya kalo saya diketahui dipenjara saya akan dipenjara?? Udah dipenjara dipenjara lagi. Udah dikasih analogi yang pas pake analogi yang gak nyambung sama sekali.

Jadi logis gak jika saya ditanya soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya hanya untuk mengatakan bahwa saya pembual atau bukan dan orang lain pencuri atau bukan?? Atau logis gak ditanya soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya hanya untuk mengatakan bahwa saya dipenjara atau gak dan orang laen dipenjara atau bukan?? Sila dijawab dengan logis??

Jadi mana bukti logisnya kalo saya pembual?? Ingat ya jangan sembarangan ngomong kalo saya ngaku bukan pencuri meski tanpa bukti kamu tetep menuduh dan menuntut saya sebagai pencuri hingga elo sendiri bisa membuktikannya secara logis. Emangnya kalo dibawa pengadilan elo bakalan menang ape????

buncis hitam wrote:Gila saya baru liat cara membuktikan/ menentukan saya salah apa bener dan orang laen salah apa bener adalah dengan cara nanya ke saya soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya????
 
Emangnya kalo saya bilang bener (misalkan hanya sekedar supaya saya bener), lha trus orang yang saya bilang bener tsb memang bener2 bener kah??? Kalo tiba2 tuh orang ngaku gak bener bagaimana coba??? Ngefek kagak tuh jawaban saya??? dasar gila nih pengikut setan saking gak mampunya menuduh orang laen pembual, jadinya pake cara yang gak logis sama sekali. Jangan2 ini adalah cara pengikut setan melakukan adu domba terhadap orang laen biar orang laen berantem. Oh ndak bisa sama sekali. Kalo tuh orang laen gak terima dengan jawaban saya karena berlawanan jawabannya saya tinggal bilang aja "kan saya disuruh si bayo lubis yang jawab jadi saya yang disuruh nentuin bener salahnya kamu jadi cari aja tuh bayo lubis". Gimana tuh coba hahhhh???

gusti_bara wrote:ada member kapir pagan disini yang ngotot.... bahwa dosanya telah ditebus, dan dia bilang ada bukti dosanya telah ditebus

abi wrote:Sedangkan apa yg berkaitan dgn postingan awal anda, sesuai dgn apa yg anda minta, abi telah menjawabnya: Ada bukti dosa abi telah ditebus, bukan hoax.

ini sangat menggelikan, bikin kita ngakak guling guling,

seseorang akan ditebus dosanya oleh yesus jika ia memiliki iman/ percaya kepada yesusu, apakah bualannya dapat dibuktikan????? konsekuensi dari percaya/ iman adalah dosanya ditanggung..

orang yang memiliki iman walau sebesar biji sawi tentu akan dapat dibuktikan, salah satunya adalah....jika ia minum racun tdk akan mati, dan masih ada pengujian lainnya, tapi cukuplah ini bagi saya untuk membuktikan pernyataan abi, 



cara yang paling jitu adalah dengan cara pembuktian terbalik....artinya jika ia sudah ditebus dosanya berarti ia beriman, jika ABI beriman berarti ia mempan racun maut....jika masih mempan bisa disimpulkan ia tidak beriman --- jika tidak beriman berarti ABI tdak ditebus dosanya....berarti abi ngibul....





NAH SAYA TANTANG ANDA MEMBUKTIKAN BAHWA KAMU TELAH DITEBUS DOSANYA....YAITU DENGAN MEMBUKTIKAN KEIMANAN KAMU....KAMU DISEBUT BERIMAN JIKA MAMPU MEMBUKTIKAN IMAN...BUKTIKANLAH DENGAN ANDA MINUM RACUN MAUT....


JIKA TIDAK DAPAT MEMBUTKTIKAN BAHWA KAMU TELAH DITEBUS DOSANYA ....
MAKA KAMU HARUS MENGAKUI BAHWA KAMU ADALAH PEMBUAL....OMONG KAMU ADALAH HOAX.....

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:Gila saya baru liat cara membuktikan/ menentukan saya salah apa bener dan orang laen salah apa bener adalah dengan cara nanya ke saya soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya????
 
Emangnya kalo saya bilang bener (misalkan hanya sekedar supaya saya bener), lha trus orang yang saya bilang bener tsb memang bener2 bener kah??? Kalo tiba2 tuh orang ngaku gak bener bagaimana coba??? Ngefek kagak tuh jawaban saya??? dasar gila nih pengikut setan saking gak mampunya menuduh orang laen pembual, jadinya pake cara yang gak logis sama sekali. Jangan2 ini adalah cara pengikut setan melakukan adu domba terhadap orang laen biar orang laen berantem. Oh ndak bisa sama sekali. Kalo tuh orang laen gak terima dengan jawaban saya karena berlawanan jawabannya saya tinggal bilang aja "kan saya disuruh si bayo lubis yang jawab jadi saya yang disuruh nentuin bener salahnya kamu jadi cari aja tuh bayo lubis". Gimana tuh coba hahhhh???

Bukti itu harus bisa membedakan antara yang sudah dengan yang belum.

Ini contoh bukti yang bisa membedakan:
Lelaki yang sudah berumahtangga dengan yang belum berumah tangga.
Lelaki yang sudah berumahtangga itu punya istri.
Yang belum berumahtangga TIDAK punya istri.
Nah.... bukti ini tidak bisa dibantah.

Bandingkan dengan bukti berikut;
Lelaki yang sudah berumahtangga itu punya rumah.
Yang belum berumahtangga juga ada yang punya rumah.
Nah... bukti ini (punya rumah) tidak bisa membedakan antara yang sudah berumahtangga dengan yang belum berumahtangga.

Bukti yang Anda berikan masih seperti bukti yang nomor dua. Bukti itu juga dimiliki oleh mereka yang belum ditebus.

Ini bukti Anda:
Anda (yang mengaku sudah ditebus) memberi bukti tidak merasa perlu membayar hutang dosa.
Atheis (yang tidak direbus) juga tidak merasa perlu membayar hutang dosa.
Nah... bukti Anda ini tidak bisa membedakan antara yang ditebus dengan yang belum.

Kesimpulannya:
Dosa Anda sudah ditebus adalah bual.

Lelaki yang sudah berumahtangga itu punya istri.
Yang belum berumahtangga TIDAK punya istri.
Nah.... bukti ini tidak bisa dibantah.

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:Mas analogi ente itu sudah gak relevan elo ngeyel lagi.......Ingat mas seperti yang saya bilang tadi kalo misalkan elo bisa ngeliat saya di penjara itu sudah jadi bukti buat kamu.

Dipanjara, dalam kasus ini adalah dosa waris. Karena Anda bukan Tuhan dan bukan hewan, Anda itu punya dosa waris. Dalam hal ini, Anda berada dalam penjara. Itu buktinya bahwa Anda berada dipenjara (kebagian dosa waris). Dan dosa itu akan hilang bila ditebus oleh Yesus.

Artinya meskipun kamu bertanya soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya hanya untuk mengatakan bahwa saya pembual atau bukan dan orang lain dipenjara atau gak itu gak ada gunanya sama sekali. Bayangin aje jika kamu liat saya di penjara lalu kamu menanyakan hal tsb, apakah ngefek jawaban saya??? Gak kan. Atau misalkan kamu gak liat saya di penjara tapi kamu liat orang lain di penjara lalu kamu menanyakan pertanyaan seperti itu, apakah ngefek jawaban saya?? Gak kan.
Artinya ialah cara kamu membuktikan dengan memberi pertanyaan seperti itu gak ada gunanya sama sekali karena sudah dikalahkan bukti fisik. Yang artinya juga ialah analogi kamu dengan pembahasan saya soal saya ditebus dosanya yang kamu belum menemukan buktinya secara logis itu gak nyambung apabila dalam analogi kamu sudah ada bukti fisiknya. Lha yang satu udah ada bukti fisiknya yang laen belum ada tapi yang laen pake pertanyaan soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya hanya untuk mengatakan bahwa saya pembual atau bukan dan orang lain dipenjara/ hutang dosa atau gak. Gak nyambung sama sekali.

Dosa itu tak dapat dilihat. Dalam analogi ini, Anda dan yang lain tidak saya lihat dengan mata kepala bahwa sedang berada dalam penjara. Tapi ada kabar burung yang bilang bahwa semua manusia tanpa kecuali masuk penjara. Dan Anda percaya bahwa Anda awalnya dipenjara. Dalam hal ini, semua manusia tanpa kecuali dapat dosa waris. Dan Anda percaya bahwa Anda dapat dosa waris. Anda lahir sudah dapat dosa waris. Betul? Artinya Anda dipenjara. Betul?
Nah... saya nelpon Anda. Anda ngaku sudah dibebaskan. Ingat waktu Anda dibebaskan saya tidak melihat Anda sedang berada di mana. Saya juga tak bisa melihat siapa-siapa yang ada dipenjara. Ini karena dosa tak bisa dilihat.
Nah, makanya saya tanya Anda apa buktinya bahwa Anda sudah dibebaskan.
Anda membuktikan dengan beberapa alasan. Tapi bukti yang Anda berikan itu juga dimiliki oleh mereka yang tidak dibebaskan. Inilah masalahnya.

Trus kata2 kamu ini:

Sebenarnya saya gak perlu melihat Anda ada dalam penjara atau tidak. Dengan bukti yang Anda berikan juga saya bisa menyimpulkan Anda sedang berada di mana. Kalau bukti yang Anda berikan juga dimiliki oleh orang yang dipenjara, berarti Anda sedang membual.
Dalam kasus ini; makanya saya minta Anda memberi bukti yang hanya dimiliki oleh orang yang sudah ditebus. Bila bukti yang Anda berikan masih dimiliki oleh orang yang belum ditebus, maka bukti itu adalah hoax.

Oh yaa benerkah??? Seperti halnya saya bilang saya bukan pencuri dan kamu nuduh saya pencuri, apa jika seperti itu kamu berani bawa kasus ini ke pengadilan hahhh setidaknya untuk menentukan siapa bener dan siapa yang salah??? Sila dijawab dengan logis. Oh yaa kalo ente gak terima dengan analogi saya tentang pencuri (hanya gara2 hal ini bisa dibawa ke pengadilan) tsb akan saya kasih tau bahwa kalo saya punya hutang maka saya bisa dituntut hukuman seperti halnya apabila saya diketahui sebagai pencuri. Jadi analogi saya sudah bener2 pas sekali. Emangnya kalo saya diketahui dipenjara saya akan dipenjara?? Udah dipenjara dipenjara lagi. Udah dikasih analogi yang pas pake analogi yang gak nyambung sama sekali.

Jadi logis gak jika saya ditanya soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya hanya untuk mengatakan bahwa saya pembual atau bukan dan orang lain pencuri atau bukan?? Atau logis gak ditanya soal kelakuan orang laen yang sekiranya mirip dengan kelakuan saya hanya untuk mengatakan bahwa saya dipenjara atau gak dan orang laen dipenjara atau bukan?? Sila dijawab dengan logis??

Jadi mana bukti logisnya kalo saya pembual?? Ingat ya jangan sembarangan ngomong kalo saya ngaku bukan pencuri meski tanpa bukti kamu tetep menuduh dan menuntut saya sebagai pencuri hingga elo sendiri bisa membuktikannya secara logis. Emangnya kalo dibawa pengadilan elo bakalan menang ape????

Bukti yang Anda berikan tidak bisa membedakan Anda dengan mereka yang belum ditebus. Bukti Anda juga dimiliki oleh mereka. Artinya bukti yang Anda berikan tidak bisa jadi bukti bahwa Anda berbeda dengan yang belum ditebus. Ini masalahnya.

 
Dipanjara, dalam kasus ini adalah dosa waris. Karena Anda bukan Tuhan dan bukan hewan, Anda itu punya dosa waris. Dalam hal ini, Anda berada dalam penjara. Itu buktinya bahwa Anda berada dipenjara (kebagian dosa waris). Dan dosa itu akan hilang bila ditebus oleh Yesus.

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:@bayo lubis

Baca lagi lebih teliti jangan cuma ambil sepotong2 doang. udah jelas yang dimerahin gak cuma yang ente garisin kok malah ngambil yang digarisin?? Goblok banget sih elo.

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Dan ini tentang bukti DOSA YANG DITEBUS. Jadi beban tawanan dan hutang apa yang ditebus yang cara satu2nya dibuktikan dengan kita gak akan menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb??? Bisa kan jawab sendiri.............Jangan kayak anak tk deh.

Nah.... dalam kasus ini, Anda mengaku sebagai orang yang sudah ditebus. Apa saja yang tidak perlu Anda turuti tsb?

Selanjutnya tuh yang bikin si abi bingung kaitannya antara bukti dosa yang ditebus dengan percaya dan iman. Silakan dijawab.

Apakah yang tidak percaya juga turut ditebus oleh Yesus?
Silakan dijawab.

Eh anjing bayo lubis................baca baik tulisan saya kok masih aja ngambil sepotong-potong doang?? Ya udah berarti dari sini saya pastikan kamu sudah skak mat. Karena baca aja masih gak becus sama sekali.

 
Anda saja yang gak mampu menjawa dan menjelaskan.
Ini tulisan Anda:

Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Nah... dalam konteks penebusan dosa, apa saja yang tidak perlu Anda turuti karena dosa Anda sudah ditebus?

Tuh lagi kan. Motong2 pernyataan orang seenak jidat aja. Kayak gini mau debat??? Ngaco kalii loh.........Ya udah berarti ente sudah skak mat nih ya oke. Baca aja gak becus sama sekali. Berarti sudah jelas ente gak bisa debat. Kasian deh masih mending jadi orang buta beneran. Tapi kalo jadi orang buta huruf lebih kasian lagi. Punya mata bisa melihat tapi gak bisa baca. Ckckckckckckckck. Kasian2.
 

Bilang aja Anda tak mampu menjawab atau takut keceplosan.

Ini tulisan Anda:

buncis hitam wrote:Bukankah cara satu2nya ialah kita tidak lagi menuruti seseorang yang memberi kita beban tawanan dan hutang tsb dan/ atau membayar beban tawanan dan hutang tsb ya kan.

Makanya saya tanya:
Apa yang tidak perlu Anda turuti?
Apa yang tidak perlu Anda bayar?

Yang lebih tepatnya ialah saya gak perlu bayar. Makanya saya gak bakar kambing. Gak puasa. Gak jedotin jidat ke lantai. Gak nyiumin batu dsb. Jelas??? Kan sama seperti yang dibilang oleh si abi. Ayo baca lagi pernyataan saya dengan bener deh. Jangan jadi pura2 buta huruf.

Nah... berani juga Anda menjawabnya.
Orang atheis, Hindu, Budha juga gak perlu bakar kambing, gak puasa, gak jedotin jidat ke lantai, gak nyiumin batu, dsb. Apakah ini juga bukti bahwa mereka ikut ditebus?
Orang atheis, Hindu dan Budha terbukti ditebus juga ya?
Jelaskan secara logis!

Jadi tolong dijawab pertanyaan saya tsb (2 paragraf sebelum quote ini) secara runtut, jelas, logis, dan gak berbelit-belit. Pernyataan saya yang sebelum ini tolong jangan dijawab dulu, karena saya masih bingung dan bakalan bingung kalo elo jawab juga pernyataan saya yang sebelum ini. Kalo elo gak mau melakukan hal tsb maka saya akan pastikan elo itu emang sengaja berbelit-belit supaya orang laen yang debat sama elo itu jadi pusing dan ngawur jawabannya. Ingat mas, taktik elo yang seperti ini gak bakalan mempan karena islam tetep jelek bahkan lebih jelek lagi karena elo sengaja menggunakan taktik curang seperti ini. Jadi kalo misalkan elo udah terlanjur menjawab pernyataan saya yang sebelum ini, tolong dihapus dulu supaya pertanyaan saya tadi dulu yang elo jawab. Mengerti??? Trus juga pernyataan saya dalam quote ini dan pernyataan saya yang saya tebelin pake warna biru di yang paling atas jangan dijawab karena itu bukan untuk dijawab tapi untuk diperhatikan saja. Kalo elo menjawabnya maka elo berarti sudah sengaja berbelit-belit alias bermain curang di sini.