Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL

by metheny Tue 11 Sep 2012, 2:31 pm

First topic message reminder :

F22 memberi kuliah:
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t16141-kursus-penting-soal-ke-esa-an-tuhan-buat-muslim2-dungu

Kata esa dalam ayat itu berasal dari kata bahasa Ibrani: ‘echad (axd), yang artinya SATU. SATU tidak sama dengan tunggal. SATU di sini maksudnya bukan satu dalam entitas, melainkan SATU KESATUAN.

.....

Kata tunggal di ayat-ayat itu diterjemahkan dari kata bahasa Ibrani: yachiyd (yxyd), yang artinya satu-satunya, sebiji

1. Jadi menurut F22, ESA tidak sama maknanya/artinya dengan TUNGGAL.
2. Esa artinya satu kesatuan, tunggal artinya satu-satunya atau sebiji.

Pertama:
Kita cek dulu, seberapa akurat pendapat F22 dari segi bahasa kita, bahasa Indonesia. Caranya adalah dengan membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

esa num tunggal; satu;

-- hilang, dua terbilang, pb berusaha terus dng keras hati hingga maksud tercapai; berbilang dr -- , mengaji dr alif, pb melakukan sesuatu hendaknya dr permulaan;

ber·e·sa-e·sa·an v 1 cak berada seorang diri saja; 2 merasa lengang;

meng·e·sa·kan v menjadikan (menganggap) satu: ~ Tuhan (mengakui bahwa Tuhan hanya satu);

ke·e·sa·an n sifat yg satu: ~ Tuhan

KBBI jelas mengatakan bhw esa itu maknanya sama dengan tunggal.

Nah....terbukti bhw pendapat F22 TIDAK SESUAI dengan KBBI. Terbukti F22 hanya berpendapat asal-asalan.

Kedua:
Oke lah. Mungkin orang Kristen mempunyai pengertian berbeda tentang kata esa. Mungkin ajaran Kristen memang membedakan antara ESA dengan TUNGGAL.

Tetapi benarkah demikian??? Kita cek lagi....

Ajaran Kristen mengenal istilah trinitas, trinity yang diterjemahkan dg kata tritunggal.

Istilah Tritunggal (Inggris: trinity, Latin: trinitas) mengandung arti tiga Pribadi dalam satu kesatuan esensi Allah
http://id.wikipedia.org/wiki/Trinitas

Lihat....Tritunggal diartikan dengan kalimat yang mengandung kata SATU KESATUAN.

Padahal pendapat F22 mengatakan bhw Esa=satu kesatuan sementara tunggal=sebiji, satu-satunya

Nah...seharusnya TRITUNGGAL diartikan sebagai tiga Pribadi dalam satu-satunya (sebiji) Allah

Sesuai pendapat F22...tiga Pribadi dalam satu kesatuan esensi Allah seharusnya disebut TRI-ESA.

Jadi pembaca silahkan menyimpulkan sendiri. Apakah yang salah itu GEREJA yang memilih kata TRITUNGGAL ataukah F22 yang salah.......

by MyLovelyCarnation Thu 20 Sep 2012, 4:44 pm

contoh perkara teologis:

konsep pernikahan oleh kristen--> ini perkara teologis bagi kristen.

anda yg muslim mau berdebat soal pernikahan dgn modal KBBI utk membantah konsep pernikahan kristen, yahhhh...

ini sama aja org yg bertereak2:

UNTA itu ADALAH SEEKOR KAMBING!!

by MyLovelyCarnation Thu 20 Sep 2012, 4:54 pm

@metheny

Saya ngga mau membahas apapun terkait detil tema trit ini, saya lebih fokus ke ontologi semua yg dibicarakan & pemahaman epistimologis-mu terhadap teknik penyelesaian masalah yg kamu ajukan.

Semakin jelasnya sebenarnya apa maumu (& jujur saja kengawuranmu), tapi biarlah ABI yg melanjutkan dulu.

by metheny Fri 21 Sep 2012, 7:24 am

MyLovelyCarnation wrote:@metheny

Saya ngga mau membahas apapun terkait detil tema trit ini, saya lebih fokus ke ontologi semua yg dibicarakan & pemahaman epistimologis-mu terhadap teknik penyelesaian masalah yg kamu ajukan.

Semakin jelasnya sebenarnya apa maumu (& jujur saja kengawuranmu), tapi biarlah ABI yg melanjutkan dulu.

Sebenarnya saya sudah memberi dua jenis referensi
1. Referensi berdasar kamus atau dictionary, baik Indonesia (KBBI) maupun dalam bahasa asli.
2. Referensi berdasar teologi Kristen Unitarian.

Hasil keduanya sama. ECHAD sama sekali tidak berarti SATU KESATUAN.

harus bisa dibedakan:

1. debat kamus
2. debat filsafat atau logika
3. debat teologis
4. debat doktrinitas kristen

debat kamus? --> ama anak SD aja

krn
ini ranahnya kristen (agama teologis)-> debat fisafat sulit dilepas
dari koridor teologi (teologi itu sendiri adl bagian dr fisafat).

debat doktrinitas kristen -> ini sdh masuk ranah teologi & iman yg khas kristen

Poin 2, 3 atau 4 sudah kontekstual.

Anda aneh, bahkan web selevel sarapanpagi.org saja masih memakai kamus untuk membahas echad vs yakhid. Apakah sarapanpagi.org isinya anak sd semua???

http://www.sarapanpagi.org/ekhad-dan-yakhid-ahad-dan-wahid-esa-dan-tunggal-vt22.html

by buncis hitam Fri 21 Sep 2012, 3:03 pm

metheny wrote:Sebenarnya saya sudah memberi dua jenis referensi
1. Referensi berdasar kamus atau dictionary, baik Indonesia (KBBI) maupun dalam bahasa asli.
2. Referensi berdasar teologi Kristen Unitarian.

Kan saya juga sudah bilang:

Bahasa teologis orang kan hanya berdasarkan kepercayaan. Kalo Yesus itu
Tuhan bagi orang yang percaya tetep saja itu artinya satu2 juga bukan
dua atau tiga. Artinya mau itu ke bahasa teologis orang kek atau bahasa
lain kek, ujung2nya ya tetep ke bahasa aslinya berarti tetep satu2 juga.
Gimana sih kamu tuh?? dasar aneh.

Jadi mau ngomong apa dong kamu kalo pada akhirnya Tuhannya Kristen tetep satu/ esa jugaa???

Nah pertanyaan saya belum terjawab nih:

Lalu bagaimana dengan pengertian muslim tentang satu atau esa tsb
melalui syariat islam, ayo??? Anda tau artinya satu atau esa tapi
sepertinya anda melupakan arti tsb karena membangga-banggakan syariat
islam. Gimana coba tuh???? Dasar aneh........

Apa jawabannya??

by MyLovelyCarnation Fri 21 Sep 2012, 9:41 pm

metheny wrote:
MyLovelyCarnation wrote:@metheny

Saya ngga mau membahas apapun terkait detil tema trit ini, saya lebih fokus ke ontologi semua yg dibicarakan & pemahaman epistimologis-mu terhadap teknik penyelesaian masalah yg kamu ajukan.

Semakin jelasnya sebenarnya apa maumu (& jujur saja kengawuranmu), tapi biarlah ABI yg melanjutkan dulu.

Sebenarnya saya sudah memberi dua jenis referensi
1. Referensi berdasar kamus atau dictionary, baik Indonesia (KBBI) maupun dalam bahasa asli.
2. Referensi berdasar teologi Kristen Unitarian.

Hasil keduanya sama. ECHAD sama sekali tidak berarti SATU KESATUAN.

harus bisa dibedakan:

1. debat kamus
2. debat filsafat atau logika
3. debat teologis
4. debat doktrinitas kristen

debat kamus? --> ama anak SD aja

krn
ini ranahnya kristen (agama teologis)-> debat fisafat sulit dilepas
dari koridor teologi (teologi itu sendiri adl bagian dr fisafat).

debat doktrinitas kristen -> ini sdh masuk ranah teologi & iman yg khas kristen

Poin 2, 3 atau 4 sudah kontekstual.

Anda aneh, bahkan web selevel sarapanpagi.org saja masih memakai kamus untuk membahas echad vs yakhid. Apakah sarapanpagi.org isinya anak sd semua???

http://www.sarapanpagi.org/ekhad-dan-yakhid-ahad-dan-wahid-esa-dan-tunggal-vt22.html

gini loh, den

wajar dilakukan tinjauan pada makna kamus sblm memulai suatu diskusi makna kontekstual, tapi tidak akan pernah menjamin itu sebagai makna kata yg ingin dijelaskan/dicari [sebagaimana makna kamus itu tanpa konteks, khususnya teologi].

lantas, mau dibawa ke mana makna kamus itu? klo kamu mau debat teologis, makna kamus itu akan mendapat perluasan atau penyempitan pada konteks teologis tsb. kamu nggakan nyambung klo debat ngotot kaku pake makna kamus sementara diskusi adalah kontekstual (dlm hal ini teologi kristen).

kan sudah saya bilang sblmnya, misal: kata "pernikahan":

i. kamu pake makan kamus KBBI utk mendebat konsep "pernikahan" kristen, yah ngga nyambung... seperti org bilang Onta itu adalah Kambing. sebab "pernikahan" adalah bagian dari hal2 teologis bagi kristen, makna KBBI jauh kurang dari cukup utk menjelaskan makna kata "pernikahan" dlm teologi kristen. gitu loh...!

ii. contoh lain: kata "perkawinan" dpt menggantikan kata "pernikahan" utk manusia dgn pengertian yg sama, tapiii.... utk konteks alam binatang tidak dikenakan konsep "pernikahan", melainkan "perkawinan". gitu loh....!

saran saya, hindari ngotot dgn makna kamus, apalagi dgn diskusi dgn topik2 yg tidak umum.

by metheny Sat 22 Sep 2012, 7:33 am

MyLovelyCarnation wrote:
gini loh, den

wajar dilakukan tinjauan pada makna kamus sblm memulai suatu diskusi makna kontekstual, tapi tidak akan pernah menjamin itu sebagai makna kata yg ingin dijelaskan/dicari [sebagaimana makna kamus itu tanpa konteks, khususnya teologi].

lantas, mau dibawa ke mana makna kamus itu? klo kamu mau debat teologis, makna kamus itu akan mendapat perluasan atau penyempitan pada konteks teologis tsb. kamu nggakan nyambung klo debat ngotot kaku pake makna kamus sementara diskusi adalah kontekstual (dlm hal ini teologi kristen).

Gini loh....
Sejak awal F22 pun sebenarnya meninjau KATA echad-yachid ini dari sisi kamus, bukan teologi. Lihat saja contoh-contoh yang dia berikan. Bahkan judul thread-nya pun jelas:
Kursus penting soal ke-ESA-an TUHAN buat muslim2 dungu

Sungguh aneh jika F22 kemudian menggunakan bahasa teologis untuk memberi kursus
kepada Muslim yg paham teologisnya beda. Nggak nyambung dong...

kan sudah saya bilang sblmnya, misal: kata "pernikahan":

i. kamu pake makan kamus KBBI utk mendebat konsep "pernikahan" kristen, yah ngga nyambung... seperti org bilang Onta itu adalah Kambing. sebab "pernikahan" adalah bagian dari hal2 teologis bagi kristen, makna KBBI jauh kurang dari cukup utk menjelaskan makna kata "pernikahan" dlm teologi kristen. gitu loh...!

ii. contoh lain: kata "perkawinan" dpt menggantikan kata "pernikahan" utk manusia dgn pengertian yg sama, tapiii.... utk konteks alam binatang tidak dikenakan konsep "pernikahan", melainkan "perkawinan". gitu loh....!

saran saya, hindari ngotot dgn makna kamus, apalagi dgn diskusi dgn topik2 yg tidak umum.

Cara mana yang menurut anda benar utk menerjemahkan kata ECHAD?
1. Kata ECHAD diterjemahkan sesuai pengertian aslinya, baru kemudian dibentuk teologi berdasar pengertian asli kata ECHAD tsb.

2. Dibentuk dulu pengertian teologisnya (dlm hal ini trinitas), baru menerjemahkan kata ECHAD menurut kacamata teologis yg telah dibentuk sebelumnya.

by Gerabah Sat 22 Sep 2012, 9:33 am

metheny wrote:

Cara mana yang menurut anda benar utk menerjemahkan kata ECHAD ?

1. Kata ECHAD diterjemahkan sesuai pengertian aslinya, baru kemudian dibentuk teologi berdasar pengertian asli kata ECHAD tsb.

atau

2. Dibentuk dulu pengertian teologisnya (dlm hal ini trinitas), baru menerjemahkan kata ECHAD menurut kacamata teologis yg telah dibentuk sebelumnya.

Sepertinya orang-orang kristen itu menggunakan cara nomer 2, yakni mereka pake kaca mata trinitras untuk melihat kata ECHAD (Ulangan 6:4) dengan mencari-cari kata yang cocok, tapi yang terjadi malah kilahatan rancu dan kesalahan yang fatal.

Lihat itu penjelasan F22 tentang makna ECHAD di Ulangan 6:4 dalam kacamata trinitas-nya, lantas F22 merujuk ke ayat Kejadian 2:24 sbb :

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Konteks ayat ini memang menjelaskan kesatuan hubungan suami istri yang diibaratkan satu daging. Nah kalimat "satu daging" ini secara bahasa merupakan wujud sebongkah daging. Kalau F22 konsekswen mengambil padanan kata Echad (Ul.6:4) dari Kej.2:24 itu mestinya yang diambil persamaanya adalah kata satu daging (dari sisi bahasa) bukan mengambil konteks tentang kesatuan suami istri. Disini letak kesalahan si-F22 lantas beraninya memberikan kursus tentang Ke-Echad-an Tuhan.

Mudah-mudahan bisa dipahami oleh orang-orang kristen disini.

Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL - Page 2 76436

by Sponsored content

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL

Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL

Re: Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL

Re: Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL

Re: Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL

Re: Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL

Re: Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL

Re: Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL

Re: Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL

Re: Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL