Honor Killing nan ISLAMI

Pakistan mengambil langkah2 untuk mengatasi peningkatan "honor killings," tapi UU baru tidak cukup untuk menyelamatkan 675 wanita

http://www.muslimwomennews.com/n.php?nid=6570



Dalam 9 bulan pertama tahun 2011, jumlah wanita di Pakistan yg tewas dlm honor killings (pembunuhan berdasarkan kehormatan keluarga) adalah 675, yi kira2 dua wanita tewas dlm satu hari, demikian badan HAM manusia Pakistan, jumlah yg meningkat dari tahun 2010.

Angka yang dirilis December 20 ini oleh Human Rights Commission of Pakistan (HRCP), mencatat 791 honor killings di thn 2010 dan 600 di thn 2009.

Zaman Khan, pejabat HRCP dari Lahore, mengatakan bahwa jumlah ini menunjukkan kekerasan terhadap wanita semakin meningkat.

"Trend terbaru adalah bahwa tradisi2 yg tadinya eksis di pedesaan yg konservatif kini masuk ke kota2," katanya. Hanya bulan ini, Pakistan mengambil langkah2 untuk meng-counter trend ini. UU baru menjatuhkan hukuman berat bagi pelaku kekerasan terhadap wanita, perkawinan paksa atau nereka yang
menghalangi warisan bagi pihak wanita. Namun langkah ini dianggap tidak cukup oleh aktivis HAM.

Paling tidak, kata HRCP, publik sudah mulai sadar dan peka akan isu ini. Polisi mulai lebih sigap menanggapi, mendokumentasi dan menyelidiki kasus2 kekerasan terhadap wanita. Dulunya, mereka tidak mempedulikan kasus2 ini karena dilakukan untuk mempertahankan kehormatan keluarga. Tapi kata mereka, angka kematian ini tidak menunjukkan angka seharusnya jkarena mereka tidak mampu memonitor daerah2 pedesaan konservatif dalam negara berpenduduk 180 juta.

Katanya, "(masyarakat) kami lebih mementingkan lelaki daripada wanita. Ditambah lagi, EKSTRIMISME RELIGIUS sudah pasti memainkan peranan." Dari ke 675 korban, 71 berusia kurang dari 18.

Lebih dari setengah dari ke 791 korban di thn 2010 dibunuh karena dituduh berzinah. 129 lainnya dibunuh karena menikah diluar ijin keluarga.
http://www.rferl.org

Alarming rise of Muslim 'honour attacks' in the UK as police reveal thousands were carried out last year
By Daily Mail Reporter
3rd December 2011
http://www.dailymail.co.uk/news/article-2069459/Alarming-rise-Muslim-honour-killings-thousands-cases-reported-police-year.html?ITO=google_news_rss_feed

Singkatnya:
-Kebanyakan kejahatan honor killings terjadi di London, dan West Midlands ditempat kedua
-Tuntutan bagi dukungan lebih besar bagi korban di kawasan yang mengalami peningkatan sebanyak 300%
-Para pelaku pembunuhan oleh komunitas mereka malah dianggap sebagai 'pahlawan'

Polisi UK melaporkan bahwa tahun lalu, 2010, tercatat terjadinya 3.000 honour attacks (serangan demi kehormatan). Ini yang ketahuan. Yang tidak ketahuan tentu lebih banyak lagi.

Menurut angka2 yang didapatkan dari Organisasi Hak2 Wanita Iran dan Kurdi (the Iranian and Kurdish Women's Rights Organisation (Ikwro)), paling tidak 2.823 insiden kekerasan yagn didasarkan atas kehormatan ('honour-based' violence) tercatat, dng London menempati rekor tertinggi. Kata Ikwro, statistik tsb tidak mencerminkan keadaan sesungguhnya, tapi ini adalah perkiraan paling dekat.

Data yang diambil oleh 39 dari 52 rayon polisi diterbitkan atas permintaan Ikwro.

The Metropolitan Police mencatat 495 insiden, dengan 378 laporan dari West Midlands, 350 di West Yorkshire, 227 di Lancashire dan 189 di Greater Manchester. Cleveland mencatat 153, sementara Suffolk dan Bedfordshire mencatat 118 dan 117. Ini merupakan peningkatan 47% dari tahun 2009.

Polisi di Northumbria mencatat peningkatan 305% dari 17 insiden di thn 2009 menjadi 69 di thn 2010, sementara Cambridgeshire melihat peningkatan sebanyak 154% dari 11 ke 28. 1/4 dari pasukan polisi UK tidak mampu atau tidak bersedia menerbitkan data mereka, kata Ikwro.

Kata laporan tsb: 'Ini pertama kalinya kita mendapatkan angka rata2 secara nasional sehubungan dgn pelaporan honour-based violence.

'Jumlah insiden ini sangat penting, apalagi mempertimbangkan tingkat kekerasan tinggi yagn dialami korban sebelum mendapatkan bantuan.


Serangan berdasarkan kehormatan biasanya dilakukan terhadap wanita Muslim yang dituduh membawa aib pada keluarga etnah karena sang korban murtad, hidup kebarat2an, mempunyai pacar, diperkosa atau menolak perkawinan yg diatur orang tua. Bentuk kekerasan adalah penculikan, mutilasi, pemukulan dan pembunuhan.

Direktur Ikwro, Diana Nammi, mengatakan bahwa keluarga2 sering membantah eksistensi serangan2 tsb.

Malah, katanya, para pelaku justru dianggap sebagai pahlawan dalam komunitas mereka karena ia dianggap membela kehormatan keluarga dan komunitas.

Honour-based violence ini, katanya, adalah sebuah 'insiden atau tindak kejahatan secara terorganisir atau kolektif' yang terjadi didalam keluarga atau komunitas dan kebanyak terjadi di komunitas2 Pakistan, Bosnia/Chechnya dan Timur Tengah.

Asosiasi Polisi (The association of Chief Police Officers (Acpo)) megnatakan telah kerja keras untuk mendukung korban dan staf sudah dilatih khusus untuk menangani laporan2 kekerasan macam itu. Kata polisi, 'Thn 2008 Acpo menerbitkan sebuah strategi bagi pelaporan konsisten kasus2 macam ini di England dan Wales. Tapi kini kita harus cari strategi baru. Acpo yakin bahwa korban siapapun yang datang pada kami akan mendapatkan bantuan yang mereka perlukan.'


Thn 2006, Banaz Mahmod, dari Mitcham, London selatan, dicekik atas perintah ayah dan pamannya karena merasa pacarnya tidak pantas. Sepupunya, Mohammed Saleh Ali dan Omar hussain, both 28, dipenjara 22 dan 21 thn karena membunuh wanita Kurdi Irak 20 thn itu. Ayahnya, Mahmod Mahmod dan pamannya, Ari Mahmod, dipenjara seumur hidup thn 2007.

Wah wah wah ........... ini muslim 'salah menafsirkan' quran lagi ya? Salah menafsirkan quran koq berjamaah.

Muslim 'salah menafsirkan' quran terus menjadi teroris jihadi.
Muslim 'salah menafsirkan' quran terus menjadi honor killer.
Muslim 'salah menafsirkan' quran terus membakar gereja.
Muslim 'salah menafsirkan' quran terus membunuh murtadin.
Muslim 'salah menafsirkan' quran terus memotong tangan pencuri krn hukum syariah eslam
.
.
.
DLL

Kayaknya QURAN bisa masuk rekor neh sbg kitab suci yg paling banyak disalahtafsirkan pengikutnya utk berbuat KEKERASAN.