MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
kisah nabi Abraham EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
kisah nabi Abraham EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
kisah nabi Abraham EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
kisah nabi Abraham EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
kisah nabi Abraham EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
kisah nabi Abraham EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
kisah nabi Abraham EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
kisah nabi Abraham EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
kisah nabi Abraham EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


kisah nabi Abraham Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 90 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 90 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


kisah nabi Abraham

Go down

kisah nabi Abraham Empty kisah nabi Abraham

Post by paulusjancok Tue 23 Aug 2011, 12:54 am

Ketika Nabi Ibrahim berusia 100 tahun beliau belum juga dikurnia putra oleh Allah dan beliau selalu berdo’a: Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang saleh" Kemudian dari isterinya yang kedua yakni Siti Hajar yang dinikahinya ketika Nabi Ibrahim mengadakan silaturahmi ke Mesir (setiap kedatangan pembesar diberi hadiah seorang isteri yang cantik oleh pembesar Mesir).Dari Siti Hajar lahirlah seorang putra yang kemudian diberi nama Islam, ia lahir di tengah-tengah padang pasir yang mudian dikenali sebagai Mekkah. Pada saat Nabi Ibrahim diberi petunjuk oleh Allah agar meninggalkan isterinya Siti Hajar dengan seorang putranya, Ismail. Beliau meninggalkan beberapa potong roti dan sebuah guci berisi air untuk Siti Hajar dan Ismail. Pada waktu Siti Hajar kehabisan makanan dan air, ia melihat disebelah timur ada air yang ternyata adalah fatamorgana yaitu di Bukit Sofa. Di situ Ismail ditinggalkan dan Siti Hajar naik Ke Bukit Marwah serta kembali ke Sofa sampai berulang tujuh kali, tapi tidak juga mendapatkan air sampai ai kembali ke Bukit Marwah yang terakhir.

Ismail yang kehausan menendang-nendang tanah yang tiba-tiba keluar air dari dalam tanah. Siti Hajar berlari kebawah sambil berteriak kegirangan :"zami-zami?" itulah kemudian tempat itu dinamakan Perigi Zam-zam.

Nabi Ismail ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim yang berada di Yerusalem sampai Nabi Ismail menjelang remaja. Kemudian di Yerusalem ternyata Siti Sarah hamil melahirkan seorang putra yang diberi nama Iskhak. Nabi Ibrahim diperintahkan lagi oleh Allah untuk kembali ke Mekkah untuk menengok istri dan anaknya yang pertama yaitu Nabi Ismail, yang rupanya sudah mulai besar.

Dalam suatu riwayat kira-kira berusia 6-7 tahun. Sejak dilahirkan sampai besar itu Nabi Ismail menjadi kesayangan. Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya, sebagaimana firman Allah dalam surat Ash Shaffaat : 102 : "Maka tatkala sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha bersama Ibrahim, Ibrahim berkata : Hai anakku aku melihat dalam mimpi bahawa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu " Ia menjawab: "hai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

Asbabun Nujul atau latar belakang sejarahnya ketika nabi Ibrahim bermimpi (ru’yal Haq). Dalam impiannya ia mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi Ismail dan sampai di Mina beliau menginap, beliau mimpi yang sama. Demikian juga ketika di Arafah malamnya di Mina, masih bermimpi yang sama juga. Ibrahim kemudian mengajak putranya Nabi Ismail, kira-kira antara ratusan meter dari tempat tinggalnya (Mina), baru lebih kurang 70-80 meter berjalan, syaitan menggoda isterinyanya Siti Hajar: "Ya Hajar! Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismail ?". Akhirnya Siti Hajar, sambil berteriak-teriak: "Ya Ibrahim, ya Ibrahim mau dikemanakan anakku?" Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT, ditempat itulah dimana pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah bagi jemaah haji disuruh melempar batu dengan membaca : Bismillahi Allahu Akbar. Hal tersebut mengandung arti bahwa kita melempar syaitan atau sifat-sifat syaitan yang ada di dalam diri kita.

Akhirnya tibalah mereka di Jabal Qurban kira-kira 200 meter dari tempat tinggal Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, sebagaimana di firmankan oleh Allah didalam surat ASH-Shaffaat ayat 103-107: "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik". Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar ".
paulusjancok
paulusjancok
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 809
Age : 36
Humor : Yesus nggak pake sempak...hanya orang GOBLOK yang menyembahnya
Reputation : 1
Points : 6466
Registration date : 2011-08-12

Back to top Go down

kisah nabi Abraham Empty Re: kisah nabi Abraham

Post by paulusjancok Tue 23 Aug 2011, 1:05 am

KEHIDUPAN NABI IBRAHIM


Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang yang musyrik. Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad) serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman.
(QS. Ali ‘Imran: 67-68)

Nabi Ibrahim (Abraham) sering disebutkan di dalam Al Qur’an dan mendapat tempat yang istimewa di sisi Allah sebagai contoh bagi manusia. Dia menyampaikan risalah Allah kepada umatnya yang menyembah berhala, dan dia mengingatkan mereka agar takut kepada Allah. Kaumnya tidak mendengarkan peringatan itu, malahan menentang Ibrahim. Ketika penindasan kaumnya meningkat, Ibrahim terpaksa menyingkir bersama istrinya, nabi Luth dan mungkin dengan beberapa orang pengikut.

Ibrahim adalah keturunan Nuh. Al Qur’an juga mengemukakan bahwa dia juga mengikuti ajaran Nabi Nuh.

“Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam”. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain. Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh). (QS. Ash Shaffaat: 79-83)

Pada masa Nabi Ibrahim, banyak orang yang menghuni dataran Mesopotamia dan bagian Tengah dan Timur Anatolia menyembah langit dan bintang-bintang. Dewa mereka yang terpenting adalah “Sin”, sang dewa bulan. Ia digambarkan sebagai seorang manusia berjenggot panjang, memakai pakaian panjang bergambar bulan sabit. Mereka juga membuat gambar-gambar timbul dan patung-patung dari tuhan-tuhan mereka dan menyembahnya. Inilah sistem kepercayaan yang berkembang subur di Timur Dekat, dan keberadaannya terpelihara dalam jangka waktu yang lama. penduduk wilayah tersebut terus menyembah tuhan-tuhan tersebut hingga sekitar tahun 600 M. Akibatnya, di daerah yang membentang dari Mesopotamia hingga ke kedalaman Anatolia, terdapat banyak bangunan yang dikenal sebagai “zigurat”, yang digunakan sebagai tempat pengamatan bintang sekaligus sebagai kuil peribadatan, dan di sinilah beberapa tuhan, terutama dewa bulan yang bernama “Sin” disembah. 1

Bentuk kepercayaan ini, yang sekarang hanya dapat ditemukan dalam penggalian arkeologis, telah disebutkan dalam Al Qur’an. Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an, Ibrahim menolak penyembahan tuhan-tuhan tersebut dan menyembah Allah semata, satu-satunya Tuhan yang sebenarnya. Dalam Al Qur’an, jalan hidup Ibrahim digambarkan sebagai berikut:

Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Azar: “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan?. Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata".

Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malah telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam”.

Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberikan petunjuk kepadaku pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”.

Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah tuhanku, ini lebih besar”, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata : “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.

Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan”. (QS. Al An’aam: 74-79)

Dalam Al Qur’an, tempat kelahiran Ibrahim dan tempat tinggalnya tidak dikemukakan secara detail. Tetapi diisyaratkan bahwa Ibrahim dan Luth hidup berdekatan dan sezaman, dengan fakta bahwa malaikat yang diutus kepada kaum Luth mendatangi Ibrahim dan memberitahu istrinya berita gembira tentang seorang bayi laki-laki, sebelum mereka melanjutkan perjalanan menuju Nabi Luth.

Hal penting tentang Nabi Ibrahim dalam Al Qur’an yang tidak disebutkan dalam Perjanjian Lama adalah tentang pembangunan Ka’bah. Dalam Al Qur’an, kita diberitahu bahwa Ka’bah dibangun oleh Ibrahim dan putranya Ismail. Sekarang ini, satu-satunya hal yang diketahui oleh ahli sejarah tentang Ka’bah adalah bahwa Ka’bah merupakan tempat suci sejak dahulu sekali. Adapun penempatan berhala-berhala dalam Ka’bah semasa jahiliyah sebelum diutusnya Nabi Muhammad merupakan akibat dari kemunduran dan penyimpangan atas agama suci ilahi yang pernah diwahyukan kepada Nabi Ibrahim.
Pada masa Nabi Ibrahim,
agama politeisme menyebar
di wilayah Mesopotamia.
Sang Dewa Bulan “Sin”,
merupakan salah satu
berhala yang paling penting.
Orang-orang membuat
patung dari tuhan-tuhan
mereka dan menyembahnya.
Di sebelah tampak patung
Sin. Bentuk bulan sabit
terlihat jelas pada dada
patung tersebut.

Zigurat, yang digunakan baik
sebagai kuil dan tempat
pengamatan bintang,
merupakan bangunan yang
dibuat dengan teknik paling
maju pada masa itu. Bintang, bulan dan matahari menjadi
objek utama penyembahan
dan karenanya, langit
merupakan hal sangat
penting. Di sebelah kiri dan
bawah adalah zigurat utama
bangsa Mesopotamia.

Ibrahim dalam Perjanjian Lama

Perjanjian Lama kemungkinan besar merupakan sumber paling detail tentang Ibrahim, meskipun banyak di antaranya mungkin tidak dapat dipercaya. Menurut penuturan Perjanjian Lama, Ibrahim lahir sekitar 1900 SM di kota Ur, salah satu kota terpenting saat itu, yang berlokasi di tenggara dataran Mesopotamia. Pada saat lahir, ia belum bernama “Abraham”, tetapi “Abram”. Namanya kemudian diubah oleh Tuhan (Yahweh).

Pada suatu hari, menurut Perjanjian Lama, Tuhan menyuruh Ibrahim mengadakan perjalanan meninggalkan negeri dan kaumnya, menuju suatu negeri yang tidak pasti dan memulai sebuah masyarakat baru di sana. Abram, saat itu berusia 75 tahun, mematuhi panggilan itu dan melakukan perjalanan bersama istrinya yang mandul yang bernama Sarai - yang kemudian dikenal sebagai “Sarah” yang berarti puteri raja - dan Luth, putra saudaranya. Dalam perjalanan menuju ke “Tanah Terpilih” mereka singgah sebentar di Harran dan kemudian melanjutkan perjalanan. Ketika sampai di tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan kepada mereka, mereka diberitahu bahwa tempat tersebut dipilihkan khusus dan dianugerahkan buat mereka. Ketika mencapai usia 99 tahun, Abram membuat perjanjian dengan Tuhan dan namanya diubah menjadi Abraham. Dia meninggal pada usia 175 tahun dan dikebumikan dalam gua Machpelah dekat kota Hebron (Al Khalil) di Tepi Barat, yang saat ini berada di bawah pendudukan Israel. Tanah tersebut dibeli Ibrahim dengan sejumlah uang dan merupakan miliknya dan keluarganya yang pertama di Tanah yang Dijanjikan itu.
Tempat Kelahiran Ibrahim Menurut Perjanjian Lama


Di mana Ibrahim dilahirkan senantiasa menjadi perdebatan. Sementara orang Nasrani dan Yahudi menyatakan bahwa Ibrahim dilahirkan di Selatan Mesopotamia, pemikiran yang lazim dalam dunia Islam adalah bahwa tempat kelahirannya berada di sekitar Urfa-Harran. Beberapa penemuan baru menunjukkan bahwa pendapat kaum Yahudi dan Nasrani tidaklah menyiratkan kebenaran yang seutuhnya.

Orang Yahudi dan Nasrani menyandarkan pendapat mereka pada Perjanjian Lama, karena di dalamnya, Ibrahim dikatakan telah dilahirkan di kota Ur sebelah Selatan Mesopotamia. Setelah lahir dan dibesarkan di kota ini, Ibrahim diceritakan menempuh perjalanan menuju Mesir, dan mencapainya setelah perjalanan panjang yang melewati wilayah Harran di Turki.

Namun, sebuah manuskrip Perjanjian Lama yang ditemukan baru-baru ini, telah memunculkan keraguan yang serius tentang kesahihan informasi di atas. Dalam manuskrip berbahasa Yunani dari sekitar abad ketiga SM ini, yang dianggap sebagai salinan tertua dari Perjanjian Lama yang pernah ditemukan, “Ur” tidak pernah disebutkan. Hari ini banyak peneliti Perjanjian Lama yang menyatakan bahwa kata “Ur” tidak akurat atau merupakan tambahan belakangan. Ini berarti bahwa Ibrahim tidak dilahirkan di kota Ur dan mungkin juga tidak pernah berada di wilayah Mesopotamia sepanjang hidupnya.

Di samping itu, nama-nama beberapa tempat, serta daerah yang ditunjukkannya, telah berubah karena perkembangan zaman. Saat ini, dataran Mesopotamia umumnya merujuk kepada tepi selatan daratan Irak, di antara sungai Eufrat dan Tigris. Namun, dua alaf yang lalu daerah Mesopotamia menunjuk sebuah daerah lebih ke Utara, bahkan sejauh Harran, dan membentang ke daerah Turki saat ini. Oleh karena itu, sekalipun kita menerima ungkapan “dataran Mesopotamia” dalam Perjanjian Lama, tetap saja keliru jika menganggap Mesopotamia dua alaf yang lalu dan Mesopotamia hari ini sebagai tempat yang persis sama.

Bahkan jika ada keraguan serius dan ketidaksepakatan tentang kota Ur sebagai tempat kelahiran Ibrahim, terdapat sebuah persetujuan bersama tentang fakta bahwa Harran dan daerah sekitarnya merupakan tempat tinggal Nabi Ibrahim. Lebih dari itu, penelitian singkat terhadap isi Perjanjian Lama sendiri memunculkan beberapa informasi yang mendukung pandangan bahwa tempat kelahiran Nabi Ibrahim adalah Harran. Misalnya, dalam Perjanjian Lama, daerah Harran ditunjuk sebagai “daerah Aram” (Kejadian, 11:31 dan 28:10). Disebutkan bahwa mereka yang berasal dari keluarga Ibrahim adalah “anak-anak dari seorang Arami” (Deutoronomi, 26:5). Penyebutan Ibrahim sebagai “seorang Arami” menunjukkan bahwa ia hidup di daerah ini.

Dalam berbagai sumber Islam, terdapat bukti kuat bahwa tempat kelahiran Ibrahim adalah Harran dan Urfa. Di Urfa yang disebut dengan “kota para Nabi” terdapat banyak cerita dan legenda tentang Ibrahim.
Mengapa Perjanjian Lama Dirubah?

Perjanjian Lama dan Al Qur’an tampaknya hampir-hampir menggambarkan dua orang sosok Nabi yang berbeda, bernama Abraham dan Ibrahim. Dalam Al Qur’an, Ibrahim diutus sebagai rasul bagi suatu kaum penyembah berhala. Kaum Ibrahim menyembah langit, bintang-bintang dan bulan serta berbagai berhala. Dia berjuang melawan kaumnya, mencoba membuat mereka meninggalkan kepercayaan-kepercayaan takhyul, dan tidak terhindarkan, membangkitkan permusuhan dari seluruh kaumnya, termasuk ayahnya sendiri.

Ternyata, tidak ada satu pun dari hal di atas diceritakan dalam Perjanjian Lama. Dilemparkannya Ibrahim ke dalam api, penghancuran berhala-berhala kaumnya, tidak disebutkan dalam Perjanjian Lama. Secara umum Ibrahim digambarkan sebagai nenek moyang bangsa Yahudi dalam Perjanjian Lama. Nyatalah bahwa pandangan dalam Perjanjian Lama ini dibuat oleh para pemimpin bangsa Yahudi yang berusaha membawa konsep “ras” ke permukaan. Bangsa Yahudi percaya bahwa mereka adalah kaum yang dipilih Tuhan untuk selamanya dan diberi keunggulan. Mereka dengan sengaja dan penuh hasrat mengubah kitab suci mereka dan membuat berbagai penambahan serta pengurangan berdasarkan keyakinan ini. Inilah sebabnya mengapa Ibrahim digambarkan sebagai nenek moyang bangsa Yahudi belaka dalam Perjanjian Lama.

Orang Nasrani yang mempercayai Perjanjian Lama, menganggap Ibrahim sebagai nenek moyang bangsa Yahudi, namun dengan satu perbedaan: menurut mereka, Ibrahim bukanlah seorang Yahudi namun seorang Nasrani. Orang Nasrani yang tidak begitu memperhatikan konsep ras sebagaimana Yahudi, mempertahankan pandangan ini dan hal tersebut menjadi salah satu penyebab perbedaan dan pertentangan di antara kedua agama ini. Allah memberi penjelasan atas perdebatan tersebut dalam Al Qur’an sebagai berikut:

Hai ahli kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim.
Apakah kamu tidak berpikir?. Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah-membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah dalam hal yang tidak kamu ketahui; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.

Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang yang musyrik.

Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad) serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran: 65-68)

Dalam Al Qur’an, sangat berbeda dengan yang ditulis dalam Perjanjian Lama, Ibrahim adalah seseorang yang memperingatkan kaumnya agar mereka takut kepada Allah, serta berjuang melawan mereka karena itu. Sejak masa mudanya, ia memperingatkan kaumnya yang menyembah berhala-berhala, agar menghentikan perbuatan itu. Sebagai balasan, mereka berupaya membunuh Ibrahim. Setelah terhindar dari kejahatan kaumnya, maka Ibrahim akhirnya berimigrasi.
paulusjancok
paulusjancok
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 809
Age : 36
Humor : Yesus nggak pake sempak...hanya orang GOBLOK yang menyembahnya
Reputation : 1
Points : 6466
Registration date : 2011-08-12

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum