Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 24 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 24 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
+4
bayo_lubis
mang odoy
agus
Tom Jerry
8 posters
Page 1 of 1
MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
Dari pelbagai sudut dan tempat, suara teman-teman Muslim berseru nyaring bahwa ”Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan”. Menirukan apa yang diserukan dalam Quran sampai 26 kali! Seruan ini adalah bagian dari azaz Tauhid yang memproklamasi penolakan atas azas apapun yang bernuansa ”mempersekutukan” Allah dengan seseorang oknum lainnya, termasuk azaz Tritunggal dari Kristianitas yang mengimani bahwa Yesus adalah ”Anak” Tuhan.
Namun masalah utamanya bukan terletak pada ”ke-tauhid-annya”, melainkan terletak pada istilah ”Anak” di sini -- yaitu ”waladun” -- telah dipahami Islam dalam arti biologis. Karena hadirnya istilah ”Bapa” dan ”Anak”, Muslim tradisional memahami bahwa ”Tuhan Bapa” yang ber-gender laki-laki, telah melakukan persetubuhan dengan Maria (sebagai istri/ibu), yang membuahkan Isa sebagai Anaknya Allah.
Memang latar belakang jaman jahiliyyah Arab hanya dapat mengartikan ”anak” dalam satu konteks, yakni hasil perkawinan seorang pria dengan wanita. Oleh anggapan sepihak inilah , maka gencarlah ayat-ayat yang mengutuki mereka yang mengatakan ”Tuhan punya Anak”, karena telah mengotorkan kemaha-sucian Allahyang kawin-mawin:
”Dia tidak beristri dan tidak beranak” (Qs 6:101).
”Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri” (Qs 6:10).
”Maha Suci Allah dari mempunyai anak... ”(Qs 4:171).
”Orang Nasrani berkata: ’Al Masih itu putera Allah’...dilaknati Allah-lah mereka.” Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: Jadikan aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah”(Qs 9:30 dan 5:116).
Dan untuk memperkuat kemanusiaan sejati dari Isa dan ibunya, Qur'an menambahkan:
”Al Masih putera maryam itu hanyalah seorang rasul.. . dan ibunya seorang yang sangat benar, keduanya memakan makanan.”(Qs 5:75).
Namun bagi umat Kristiani, wahyu ini adalah sia-sia jikalau dimaksudkan untuk menegor mereka, karena sungguh tidak kena-mengena dengan ajaran dan iman Kristiani yang ingin dikecam. Mereka malahan akan turut mengecam hal yang sama! Umat Kristen paling percaya lebih dari siapapun, bahwa Maria tidak diperistrikan oleh siapapun dan adalah perawan ketika mengandung Yesus dalam tubuhnya. Yesus bukan hasil karena pembuahan biologis benih manusia, melainkan karena kandungan Roh Kudus (Luk. 1:35). Tuhan ”Bapa” tidak mungkin punya istri, dan tidak berhubungan seks dengan siapapun untuk menghasilkan anak siapapun. Itu hanyalah tuduhan-nyasar yang justru mengundang pertanyaan dari mana pengetahuan demikian itu diperoleh dan dimasukkan dalam kesucian keagamaan.
Islam menolak bahwa Allah dan manusia bisa saling berinkarnasi. Benar! Memang tak mungkin manusia ”berinkarnasi” menjadi Allah. Tetapi teman Muslim sering lupa bahwa sebenarnya tidak ada masalah apapun bilamana Allah sendiri yang ingin berinkarnasi menjadi manusia. Jangankan Allah, iblis-pun bisa berinkarnasi (dalam ujud lain) ke dalam diri manusia lalu terjadilah apa yang diistilahkan sebagai ”kerasukan setan”. Kita harus mengakui bahwa sesungguhnya tidak ada istilah yang lebih tepat daripada ”Anak” untuk mengkomunikasikan konsep inkarnasi Firman Allah (yang berhakekat sama dengan Allah, lihat Yoh.1:1) menjadi anak manusia. Kenapa? Karena di sini tersangkut suatu ”kelahiran-spiritual” yaitu ”inkarnasi (penjelmaan) Kalimat Allah” menjadi anak manusia Yesus dalam dwi-kodrat Allah-Manusia.
Percakapan Yesus dengan Nikodemus (Yohanes 3) memberikan penerangan ilahi bahwa kita-kita ini baru bisa masuk dalam Kerajaan Allah bersama Sang Anak (“yang dilahirkan-spiritual dalam Roh Kudus”) apabila posisi kita-pun telah diubahkan oleh Roh Kudus sebagai anak Allah yang dilahirkan kembali (ayat 3).
Dalam Quran, puncak komunikasi antara Allah dan umatNya adalah tetap dengan menampilkan seorang manusia Muhammad yang tetap berfungsi-utama sebagai nabi untuk memberitakan Firman Tuhan. Namun dalam Alkitab, pada puncak komunikasi Nya, Nabi yang diutus adalah Sang Firman Sang Kalimat) yang senantiasa berwahyu, bukan seperti nabi lainnya yang ada kalanya menerima wahyu dan ada saat lainnya tidak menyampaikan wahyu. Lebih dari itu Sang Firman kini harus bertindak dalam rancangan penyelamatan manusia yang final, bukan hanya sebagai pemberita Firman!
Ilustrasi Tiongkok tepat menggambarkan beda antara guru-guru biasa (yang hanya memberitakan) dibandingkan dengan Sang Guru (yang menyelamatkan):
”Ketika seorang muridnya jatuh ke dalam sebuah sumur yang dalam, seorang guru biasa berseru-seru ke bawah dari pinggiran sumur, mengajarkan apa-apa yang harus diperbuat oleh si murid agar dapat keluar dari sumur tersebut dengan selamat. Ia hanya dapat berbuat terbatas begitu. Tetapi seorang Sang Guru bukan hanya berseru-seru dari atas sumur, melainkan ia menerjunkan dirinya sendiri ke bawah demi menolong dan mengangkat muridnya keluar dari sumur tersebut, yang tidak kuasa dilakukan oleh murid itu sendiri.”
Itulah yang terjadi dengan Sang Nabi paling akhir, Sang Kalimat, Anak Allah sendiri yang bernama Yesus seperti yang dikatakan dalam Kitab Ibrani:
”Setelah pada jaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan AnakNya. . . Oleh Dia, Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan FirmanNya...” (Ibr 1:1-3).
Ya, ini bukan hanya sekedar pengajaran dari seorang duta atau utusan atau nabi biasa. Hal ini persis dinubuatkan oleh Yesaya, 700 tahun sebelumnya untuk mengokohkan peran-final dari seorang Juruselamat dan Penebus! Cobalah renungkan apakah nubuat-besar ini dapat dikarang-karang manusia purba dan menjadi ayat palsu?
”Maka Ia (Tuhan) menjadi Juruselamat mereka...
Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang men yelamat¬kan mereka. Dia-lah yang menebus mereka; dalam kasihNya dan belas kasihanNya...Ya TUHAN (YAHWEH), Engkau sendiri Bapa kami; namaMu ialah ”Penebus kami” sejak dahulu kala” (Yes. 63:9, 16).
Ya, kali ini yang dilakukan oleh Sang Anak adalah penyelamatan final, satu kali untuk selamanya (once and for all) ditawarkan kepada kita secara langsung, yaitu kepada Anda dan saya.
Akhirnya, amat perlu disadari oleh teman kita Muslim bahwa istilah ANAK atau ketuhanan Yesus bukanlah bikinan Paulus (dengan melawan pengajaran murid-murid Yesus lainnya) dan bukan pula akal-akalan manusia Kristen. Teman Muslim seharusnya gampang untuk menyimak sendiri (di Alkitab)
bahwa istilah dan posisi keilahian itu justru selalu dipakai oleh setiap murid-murid Yesus. Ya Petrus, ya Yakobus, ya Matius, ya Markus, ya Yohanes... semuanya! Bahkan benar bahwa itu adalah istilah semesta alam, dipakai oleh Tuhan-Allah sendiri sejak awal muda, dan juga oleh malaikat dan para nabi. Itu ditujukan khusus untuk Yesus Al-Masih, dan yang dikonfirmasi balik oleh diri-Nya!
Tak percaya?
Periksalah sendiri Kitab Yesaya 9:5; Hosea 11:1; Mazmur (Zabur) 2:7; Matius 3:17; Lukas 1:32; Yohanes 10:36.
Bahkan istilah ANAK ALLAH ini terpaksa diakui oleh musuh-musuh Yesus, diketahui dan dikonfirmasi oleh semua setan dan iblis!
Kepala pasukan Romawi dan para-prajuritnya yang menyalibkan Yesus harus berkata :
”Sungguh, ia ini adalah Anak Allah” (Mat. 27:54).
Iblis-pun berkata :
”Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti” (Mat 4:3) ”Apa urusanMu dengan kami, hai Anak Allah?” ( Mat.8 :29)
”Mereka (roh-roh jahat) jatuh tersungkur dihadapanNya dan berteriak : ”Engkaulah Anak Allah” (Mrk 3:11).
Ingat, bagaimanapun manusia tak berkuasa menjadikan dirinya Anak yang berhakekat Allah. Tetapi Allah berkuasa –tak ada masalah—me-NUZUL-kan diri-Nya/Firman-Nya menjadi sebagai Anak Manusia, seibarat Dia dipercaya menuzulkan Kalimat-Nya menjadi Al-Quran! Tuduhan telah salah kaprah, dan salah sasaran. Tak ada kaum Nasrani yang berimankan Allah kawin-mawin dengan “Istri-Allah” (Maryam) yang membuahkan Anak Allah secara bologis! Kita ingin bertanya balik: “Ketika teman Muslim tetap menuduh Kristiani sesat dengan kepercayaan akan sosok “Anak Allah”, maka apa yang mereka sangkakan tentang makna “Anak Allah” yang ada dibenak orang Kristiani yang sesat itu? Jawaban mereka akan sesat sendiri, karena apa yang mereka sangkakan itu tak pernah ada dibenaknya orang Nasrani, kecuali di benaknya Muslim sendiri!
Jadi jikalau Allah, malaikat-malaikat, para nabi (dan semua setan) telah menghadirkan realitas ANAK bagi Allah, maka atas wewenang apa orang-orang boleh menajisi dan membatalkan seorang Anak Allah, dengan sangkaannya yang sesat itu? Dan jikalau Allah sendiri yang mengumumkan : ”Aku memiliki seorang ANAK”, dan membuktikannya (!), maka Muslim manakah yang dapat menutup mulutnya Allah”?
Namun masalah utamanya bukan terletak pada ”ke-tauhid-annya”, melainkan terletak pada istilah ”Anak” di sini -- yaitu ”waladun” -- telah dipahami Islam dalam arti biologis. Karena hadirnya istilah ”Bapa” dan ”Anak”, Muslim tradisional memahami bahwa ”Tuhan Bapa” yang ber-gender laki-laki, telah melakukan persetubuhan dengan Maria (sebagai istri/ibu), yang membuahkan Isa sebagai Anaknya Allah.
Memang latar belakang jaman jahiliyyah Arab hanya dapat mengartikan ”anak” dalam satu konteks, yakni hasil perkawinan seorang pria dengan wanita. Oleh anggapan sepihak inilah , maka gencarlah ayat-ayat yang mengutuki mereka yang mengatakan ”Tuhan punya Anak”, karena telah mengotorkan kemaha-sucian Allahyang kawin-mawin:
”Dia tidak beristri dan tidak beranak” (Qs 6:101).
”Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri” (Qs 6:10).
”Maha Suci Allah dari mempunyai anak... ”(Qs 4:171).
”Orang Nasrani berkata: ’Al Masih itu putera Allah’...dilaknati Allah-lah mereka.” Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: Jadikan aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah”(Qs 9:30 dan 5:116).
Dan untuk memperkuat kemanusiaan sejati dari Isa dan ibunya, Qur'an menambahkan:
”Al Masih putera maryam itu hanyalah seorang rasul.. . dan ibunya seorang yang sangat benar, keduanya memakan makanan.”(Qs 5:75).
Namun bagi umat Kristiani, wahyu ini adalah sia-sia jikalau dimaksudkan untuk menegor mereka, karena sungguh tidak kena-mengena dengan ajaran dan iman Kristiani yang ingin dikecam. Mereka malahan akan turut mengecam hal yang sama! Umat Kristen paling percaya lebih dari siapapun, bahwa Maria tidak diperistrikan oleh siapapun dan adalah perawan ketika mengandung Yesus dalam tubuhnya. Yesus bukan hasil karena pembuahan biologis benih manusia, melainkan karena kandungan Roh Kudus (Luk. 1:35). Tuhan ”Bapa” tidak mungkin punya istri, dan tidak berhubungan seks dengan siapapun untuk menghasilkan anak siapapun. Itu hanyalah tuduhan-nyasar yang justru mengundang pertanyaan dari mana pengetahuan demikian itu diperoleh dan dimasukkan dalam kesucian keagamaan.
Islam menolak bahwa Allah dan manusia bisa saling berinkarnasi. Benar! Memang tak mungkin manusia ”berinkarnasi” menjadi Allah. Tetapi teman Muslim sering lupa bahwa sebenarnya tidak ada masalah apapun bilamana Allah sendiri yang ingin berinkarnasi menjadi manusia. Jangankan Allah, iblis-pun bisa berinkarnasi (dalam ujud lain) ke dalam diri manusia lalu terjadilah apa yang diistilahkan sebagai ”kerasukan setan”. Kita harus mengakui bahwa sesungguhnya tidak ada istilah yang lebih tepat daripada ”Anak” untuk mengkomunikasikan konsep inkarnasi Firman Allah (yang berhakekat sama dengan Allah, lihat Yoh.1:1) menjadi anak manusia. Kenapa? Karena di sini tersangkut suatu ”kelahiran-spiritual” yaitu ”inkarnasi (penjelmaan) Kalimat Allah” menjadi anak manusia Yesus dalam dwi-kodrat Allah-Manusia.
Percakapan Yesus dengan Nikodemus (Yohanes 3) memberikan penerangan ilahi bahwa kita-kita ini baru bisa masuk dalam Kerajaan Allah bersama Sang Anak (“yang dilahirkan-spiritual dalam Roh Kudus”) apabila posisi kita-pun telah diubahkan oleh Roh Kudus sebagai anak Allah yang dilahirkan kembali (ayat 3).
Dalam Quran, puncak komunikasi antara Allah dan umatNya adalah tetap dengan menampilkan seorang manusia Muhammad yang tetap berfungsi-utama sebagai nabi untuk memberitakan Firman Tuhan. Namun dalam Alkitab, pada puncak komunikasi Nya, Nabi yang diutus adalah Sang Firman Sang Kalimat) yang senantiasa berwahyu, bukan seperti nabi lainnya yang ada kalanya menerima wahyu dan ada saat lainnya tidak menyampaikan wahyu. Lebih dari itu Sang Firman kini harus bertindak dalam rancangan penyelamatan manusia yang final, bukan hanya sebagai pemberita Firman!
Ilustrasi Tiongkok tepat menggambarkan beda antara guru-guru biasa (yang hanya memberitakan) dibandingkan dengan Sang Guru (yang menyelamatkan):
”Ketika seorang muridnya jatuh ke dalam sebuah sumur yang dalam, seorang guru biasa berseru-seru ke bawah dari pinggiran sumur, mengajarkan apa-apa yang harus diperbuat oleh si murid agar dapat keluar dari sumur tersebut dengan selamat. Ia hanya dapat berbuat terbatas begitu. Tetapi seorang Sang Guru bukan hanya berseru-seru dari atas sumur, melainkan ia menerjunkan dirinya sendiri ke bawah demi menolong dan mengangkat muridnya keluar dari sumur tersebut, yang tidak kuasa dilakukan oleh murid itu sendiri.”
Itulah yang terjadi dengan Sang Nabi paling akhir, Sang Kalimat, Anak Allah sendiri yang bernama Yesus seperti yang dikatakan dalam Kitab Ibrani:
”Setelah pada jaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan AnakNya. . . Oleh Dia, Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan FirmanNya...” (Ibr 1:1-3).
Ya, ini bukan hanya sekedar pengajaran dari seorang duta atau utusan atau nabi biasa. Hal ini persis dinubuatkan oleh Yesaya, 700 tahun sebelumnya untuk mengokohkan peran-final dari seorang Juruselamat dan Penebus! Cobalah renungkan apakah nubuat-besar ini dapat dikarang-karang manusia purba dan menjadi ayat palsu?
”Maka Ia (Tuhan) menjadi Juruselamat mereka...
Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang men yelamat¬kan mereka. Dia-lah yang menebus mereka; dalam kasihNya dan belas kasihanNya...Ya TUHAN (YAHWEH), Engkau sendiri Bapa kami; namaMu ialah ”Penebus kami” sejak dahulu kala” (Yes. 63:9, 16).
Ya, kali ini yang dilakukan oleh Sang Anak adalah penyelamatan final, satu kali untuk selamanya (once and for all) ditawarkan kepada kita secara langsung, yaitu kepada Anda dan saya.
Akhirnya, amat perlu disadari oleh teman kita Muslim bahwa istilah ANAK atau ketuhanan Yesus bukanlah bikinan Paulus (dengan melawan pengajaran murid-murid Yesus lainnya) dan bukan pula akal-akalan manusia Kristen. Teman Muslim seharusnya gampang untuk menyimak sendiri (di Alkitab)
bahwa istilah dan posisi keilahian itu justru selalu dipakai oleh setiap murid-murid Yesus. Ya Petrus, ya Yakobus, ya Matius, ya Markus, ya Yohanes... semuanya! Bahkan benar bahwa itu adalah istilah semesta alam, dipakai oleh Tuhan-Allah sendiri sejak awal muda, dan juga oleh malaikat dan para nabi. Itu ditujukan khusus untuk Yesus Al-Masih, dan yang dikonfirmasi balik oleh diri-Nya!
Tak percaya?
Periksalah sendiri Kitab Yesaya 9:5; Hosea 11:1; Mazmur (Zabur) 2:7; Matius 3:17; Lukas 1:32; Yohanes 10:36.
Bahkan istilah ANAK ALLAH ini terpaksa diakui oleh musuh-musuh Yesus, diketahui dan dikonfirmasi oleh semua setan dan iblis!
Kepala pasukan Romawi dan para-prajuritnya yang menyalibkan Yesus harus berkata :
”Sungguh, ia ini adalah Anak Allah” (Mat. 27:54).
Iblis-pun berkata :
”Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti” (Mat 4:3) ”Apa urusanMu dengan kami, hai Anak Allah?” ( Mat.8 :29)
”Mereka (roh-roh jahat) jatuh tersungkur dihadapanNya dan berteriak : ”Engkaulah Anak Allah” (Mrk 3:11).
Ingat, bagaimanapun manusia tak berkuasa menjadikan dirinya Anak yang berhakekat Allah. Tetapi Allah berkuasa –tak ada masalah—me-NUZUL-kan diri-Nya/Firman-Nya menjadi sebagai Anak Manusia, seibarat Dia dipercaya menuzulkan Kalimat-Nya menjadi Al-Quran! Tuduhan telah salah kaprah, dan salah sasaran. Tak ada kaum Nasrani yang berimankan Allah kawin-mawin dengan “Istri-Allah” (Maryam) yang membuahkan Anak Allah secara bologis! Kita ingin bertanya balik: “Ketika teman Muslim tetap menuduh Kristiani sesat dengan kepercayaan akan sosok “Anak Allah”, maka apa yang mereka sangkakan tentang makna “Anak Allah” yang ada dibenak orang Kristiani yang sesat itu? Jawaban mereka akan sesat sendiri, karena apa yang mereka sangkakan itu tak pernah ada dibenaknya orang Nasrani, kecuali di benaknya Muslim sendiri!
Jadi jikalau Allah, malaikat-malaikat, para nabi (dan semua setan) telah menghadirkan realitas ANAK bagi Allah, maka atas wewenang apa orang-orang boleh menajisi dan membatalkan seorang Anak Allah, dengan sangkaannya yang sesat itu? Dan jikalau Allah sendiri yang mengumumkan : ”Aku memiliki seorang ANAK”, dan membuktikannya (!), maka Muslim manakah yang dapat menutup mulutnya Allah”?
Tom Jerry- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7443
Registration date : 2010-09-21
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
Mending tidur aja, ketimbang baca surat wasiat dari tomjer nih...
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14834
Registration date : 2010-04-16
Tom Jerry- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7443
Registration date : 2010-09-21
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
bangun tidur, olah raga dulu ah..
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14834
Registration date : 2010-04-16
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
@Tom Jerry
Apa PERBEDAAN kata "anak" dengan "Anak" dalam PL dan PB....????
Bagaimana di manuskrip aslinya PL(ibrani) dan PB (Greek)....???
Monggo massss....
Apa PERBEDAAN kata "anak" dengan "Anak" dalam PL dan PB....????
Bagaimana di manuskrip aslinya PL(ibrani) dan PB (Greek)....???
Monggo massss....
mang odoy- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 6234
Registration date : 2011-01-06
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
Tom, Yesus itu nabi apa Tuhan? Atau suka2 kita mau bilang apa ya?
bayo_lubis- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 5571
Location : Mandailing Natal, Sumatera Utara
Humor : Mari semaikan karet ini, Lalu tanam di tengah sawah. Mari selamatkan planet ini, Buang Alkitab ke tong sampah.
Reputation : -106
Points : 10748
Registration date : 2011-02-27
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
Silahkan mang odoy buka http://bible.cc, di sana ada Ibrani (Hebrew), Yunani (Greek), dan Aram (Aramaic).mang odoy wrote:@Tom Jerry
Apa PERBEDAAN kata "anak" dengan "Anak" dalam PL dan PB....????
Bagaimana di manuskrip aslinya PL(ibrani) dan PB (Greek)....???
Monggo massss....
Untuk arti kata "anak" dengan "Anak" baik PL maupun PB, artinya sama, Hanya "Anak" dalam PB penekanannya pada jenis kelamin laki2, jadi bisa diterjemahkan dengan kata "Putera".
Tom Jerry- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7443
Registration date : 2010-09-21
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
100% Tuhan, 100% Nabi... Atau Tuhan yang mewujudkan diri sebagai Nabi.bayo_lubis wrote:Tom, Yesus itu nabi apa Tuhan? Atau suka2 kita mau bilang apa ya?
Tom Jerry- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7443
Registration date : 2010-09-21
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
Tom Jerry wrote:100% Tuhan, 100% Nabi... Atau Tuhan yang mewujudkan diri sebagai Nabi.bayo_lubis wrote:Tom, Yesus itu nabi apa Tuhan? Atau suka2 kita mau bilang apa ya?
jgn konyol deh tomtom...... ajaran animisme tuh!!!!!
”Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah”.
(Matius 5:9).
”Aku sendiri telah berfirman: ”Kamu adalah Alllah dan anak-anak yang Maha Tinggi kamu sekalian.”
(Mazmur 82:6).
Keluaran 4:22 ”Maka pada masa itu hendaklah katamu kepada Fir’aun demikian:”Inilah Firman Tuhan:Bahwa Israil itulah anakKu laki-laki, yaitu anakKu yang sulung”.
Yeremia 31:9:”Akulah Bapak bagi Israil;dan Afraim itulah anak yang sulung”
1. Benarkah anak Tuhan yang dimaksud adalah Tuhan itu sendiri??????? atau hanya kiasan saja?????
2. ada berapakah anak tuhan?
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 24
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 16073
Registration date : 2010-09-20
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
Tom Jerry wrote:100% Tuhan, 100% Nabi... Atau Tuhan yang mewujudkan diri sebagai Nabi.bayo_lubis wrote:Tom, Yesus itu nabi apa Tuhan? Atau suka2 kita mau bilang apa ya?
jadi menurut dek tomtom cs yesus itu tuhan yhwh/ yhvh yg menjelma jadi manusia ya????? trus maria adalah ibunya tuhan yhwh/ yhvh yg menjelma jadi manusia ya??? tuhan yhwh/ yhvh yg menjelma jadi manusia dilahirkan dikandang domba ya???
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 24
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 16073
Registration date : 2010-09-20
mengapa kristen menyebut Jesus adalah anak Allah???
ya, mengapa kristen menanggap bahwa Jesus adalah anak Allah?
dasarnya adalah karena ini..
Lukas 1
1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
..."Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi
...akan menaungi engkau;
jadi karena kehamilan Maria adalah akibat dari ulah Roh Kudus yang menaungi (baca: meniduri) Maria, karena itu Jesus kemudian disebut Kudus alias Anak Roh Kudus alias Anak Allah..
lebih jauh dikatakan..
Yohanes 3
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
>Allah memang sengaja menurunkan Anak-Nya yang tunggal (lewat rahim Maria)..
Jadi jelas bahwa ada alasan yang jelas mengapa umat kristen menganggap Jesus itu anak Allah (secara fisik).. karena memang Jesus adalah darah daging dari Roh kudus setelah menaungi (baca: meniduri) Maria.
dasarnya adalah karena ini..
Lukas 1
1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
..."Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi
...akan menaungi engkau;
jadi karena kehamilan Maria adalah akibat dari ulah Roh Kudus yang menaungi (baca: meniduri) Maria, karena itu Jesus kemudian disebut Kudus alias Anak Roh Kudus alias Anak Allah..
lebih jauh dikatakan..
Yohanes 3
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
>Allah memang sengaja menurunkan Anak-Nya yang tunggal (lewat rahim Maria)..
Jadi jelas bahwa ada alasan yang jelas mengapa umat kristen menganggap Jesus itu anak Allah (secara fisik).. karena memang Jesus adalah darah daging dari Roh kudus setelah menaungi (baca: meniduri) Maria.
almer- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 176
Reputation : 0
Points : 5251
Registration date : 2011-01-08
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
Eh almer nongol lagi...!!! Dari mana saja? Apa? Menaungi = Meniduri? Coba cek di kamus bahasa Indo. Jesus itu Anak Allah atau Putera Allah adalah karena kuasa Allah. TIADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH.almer wrote:ya, mengapa kristen menanggap bahwa Jesus adalah anak Allah?
dasarnya adalah karena ini..
Lukas 1
1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
..."Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi
...akan menaungi engkau;
jadi karena kehamilan Maria adalah akibat dari ulah Roh Kudus yang menaungi (baca: meniduri) Maria, karena itu Jesus kemudian disebut Kudus alias Anak Roh Kudus alias Anak Allah..
lebih jauh dikatakan..
Yohanes 3
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
>Allah memang sengaja menurunkan Anak-Nya yang tunggal (lewat rahim Maria)..
Jadi jelas bahwa ada alasan yang jelas mengapa umat kristen menganggap Jesus itu anak Allah (secara fisik).. karena memang Jesus adalah darah daging dari Roh kudus setelah menaungi (baca: meniduri) Maria.
Tom Jerry- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7443
Registration date : 2010-09-21
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
Tom Jerry wrote:
Eh almer nongol lagi...!!! Dari mana saja? Apa? Menaungi = Meniduri? Coba cek di kamus bahasa Indo. Jesus itu Anak Allah atau Putera Allah adalah karena kuasa Allah. TIADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH.
makna hurufiah-nya memang memayungi, tapi makna yang harfiahnya sebetulnya adalah meniduri.. itu hanya upaya untuk memperhalus bahasa..
jika kita letakan kata itu dalam konteks kehamilan dan kelahiran, tentu makna menaungi adalah meniduri..
jika seorang lelaki menaungi seorang perempuan kemudian perempuan itu menjadi hamil, apa makna sebenarnya dari kata menaungi?
tentu meniduri atau dengan bahasa yang lebih vulgar 'mengawini / berhubungan sex'.
hehehe..
almer- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 176
Reputation : 0
Points : 5251
Registration date : 2011-01-08
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
almer wrote:Tom Jerry wrote:
Eh almer nongol lagi...!!! Dari mana saja? Apa? Menaungi = Meniduri? Coba cek di kamus bahasa Indo. Jesus itu Anak Allah atau Putera Allah adalah karena kuasa Allah. TIADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH.
makna hurufiah-nya memang memayungi, tapi makna yang harfiahnya sebetulnya adalah meniduri.. itu hanya upaya untuk memperhalus bahasa..
jika kita letakan kata itu dalam konteks kehamilan dan kelahiran, tentu makna menaungi adalah meniduri..
jika seorang lelaki menaungi seorang perempuan kemudian perempuan itu menjadi hamil, apa makna sebenarnya dari kata menaungi?
tentu meniduri atau dengan bahasa yang lebih vulgar 'mengawini / berhubungan sex'.
itukan kebiasaan si mamad kawin mulu perkosa lagi............hai kamu yang kristen di sini berhati2lah kamu jangan sampai kamu di sesatkan oleh allah swt itu..dia itu jelas jelmaan iblis yang suka menyesatkan,suka menipu,suka membunuh..lihat lah tingkah laku muslim yang sudah disesatkan allah swt..bunuh pancung.perkosa demi allahswt...
hehehe..
Allah dalam Islam memang allah yang aneh, yang bisa bertindak kontradiktif.
Di satu sisi Allah dipuja untuk ‘menunjukkan jalan yang lurus’ pada manusia, tapi ternyata Allah juga bisa ‘menyesatkan’ manusia
Ini sungguh membingungkan, karena kepercayaan saya selama ini, yang MENYESATKAN MANUSIA adalah SETAN (misalnya dalam kisah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, karena digoda Setan)
Tetapi Allah dalam Islam, juga menyesatkan manusia, apakah Allah juga bertindak sebagai (atau memiliki sifat-sifat) Setan?
Jangan-jangan sudah banyak manusia disesatkan oleh Allah…………….
Misalnya, saya baca
Surat 42:44: Siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada baginya seorang pemimpinpun sesudah itu
Surat 42:46: …..Dan siapa yang disesatkan Allah, maka tidaklah baginya sesuatu jalanpun
Pertanyaan selanjutnya….
Kalau ada manusia yang DISESATKAN oleh Allah, yang salah manusia atau Allah?
Kalau manusia yang sesat itu nanti dimasukkan neraka, sungguh kejam Allah itu, menyesatkan manusia….dan kemudian membawanya ke neraka……….????!!!!
(kalau pusing, jawab saja “hanya Allah yang tahu hal itu….”)
Re: MASAKAN ALLAH PUNYA ’ANAK ALLAH’?
@atas
Hebat...Bravo....
.......OOT nya.....
Hebat...Bravo....
.......OOT nya.....
musicman- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7958
Registration date : 2011-01-04
Similar topics
» Bapa punya anak namanya Yesus,yesus Menikah Punya Anak,Tuhan Punya cucu
» KONSEP KESELAMATAN DALAM KEKRISTENAN
» APAKAH YESUS ANAK ALLAH?
» KONSEP KESELAMATAN DALAM KEKRISTENAN
» APAKAH YESUS ANAK ALLAH?
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin