pernikahan Nabi Muhammad dengan Aisyah

Saya pernah membaca mengenai permasalahan usia ibunda Aisyah, yang sebenarnya tidak semuda seperti yang kita pahami selama ini. Tetapi hal tersebut, tidak didukung dalil yang kuat. Berhubungan langsung dengan kisah Aisyah.

Polemik tersebut muncul karena kita belum bisa menerima bahwa apa yang dilakukan Rasululloh bertentangan dengan kelaziman masa kini. Sehingga kita justru disibukkan dengan mencari data bahwa apa yang dilakukan Rasululloh benar-benar lazim, sesuai dengan apa yang menjadi pola pikir manusia saat ini.

Ketika kita mendapati usia Aisyah masih 6 tahun, maka kita berpikiran seperti seorang anak kecil yang ada disekitar kita. Lantas, karena kecintaan kita kepada Rasululloh justru kita menganggap tidak mungkin. Dan kita mencari pembelaan, meskipun tanpa dalil yang kuat.
Padahal, jika kita pernah melihat anak-anak bule yang sering berkunjung ke Indonesia, besarnya tubuh mereka seusia tersebut kadangkala justru lebih besar dari perempuan Indonesia yang berusia belasan tahun.

Dalam memahami pernikahan Rasululloh dengan Aisyah, maka poin yang terpenting adalah ibunda Aisyah telah mengalami haid pada saat berkumpul dengan rasululloh. Artinya sudah dewasa. Menurut hukum islam, telah memenuhi syarat untuk melakukan semua syariat islam.

Jika ada yang mengaitkan dengan pedhofil, maka perlu dipertanyakan pemahaman mereka tentang pedhofil. Sejauh mana batasannya. Apakah hanya sekedar masalah umur, ukuran fisik, atau penampilan lainnya. Sebab saat berkumpul dengan rasululloh, ibunda Aisyah telah mengalami haid atau dewasa.

Kalau mereka masih memojokkan dan tetap menganggap bahwa tubuh Aisyah masih kecil, maka perlu kita cari pembanding wanita dewasa saat ini yang berbadan kecil. Tidak bolehkah mereka menikah? Kalau mereka masih mengatakan bahwa, mereka kan sudah dewasa. Maka kita juga bisa jawab, bahwa ibunda Aisyah juga telah dewasa karena telah mengalami haidh.

Sehingga bagi diri kita umat islam, tidak perlu menyibukkan diri dengan pembelaan-pembelaan agar apa yang menjadi keyakinan kita menjadi lazim bagi mereka. Jika dalil yang kita peroleh shahih, maka kita tinggal menerima dengan keikhlasan dan terus mempelajarinya. Setahap demi setahap kita akan paham, begitu banyak hikmah yang didapat dari sesuatu yang kadang bagi sebagian orang dianggap tidak lazim.

Ibunda Aisyah setelah menikah tetap dalam asuhan kedua orang tuanya. Setelah haidh pertama, pada bulan Syawal tahun 2 Hijrah, Aisyah diboyong oleh Rasululloh.

Salah satu tanda baligh bagi seorang wanita adalah haidh. Namun jika sampai dewasa belum juga datang haidh, maka umur menjadi patokan seorang wanita telah baligh.

oh.standard moralnya dimana bung ???.seorang nabi,memberi contoh seperti itu.....kecuali beliau tidak punya muka/malu...

Loe klo omong ati-ati...

Yang g punya muka tu YESUS loe itu,,,, gak pake baju aja pengen disembah????

NASRANI tolol,,,, Nasrani g tau diri, Nasrani Bajingan, Nasrani Bangsat, Nasrani Dancok, Nasrani bodoh.......

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA....

Kalau gak terima sama omonganku, mari kita selesaikan secara jantan...
Kapan dan dimana Terserah anda... AYO

wajah asli kaum teroris ,menakut nakuti...hi hi hi seraaaaaam.............///

mengerikan jika islam tidak di musnakan dari muka bumi.....javascript:emoticonp(':s1javascript:emoticonp(''):')javascript:emoticonp('')

apa dr kristen gada netter yg bermutu sedikit..... monggo undang pendeta yg hebat masuk ke forum ini......

TAKUT YA SAMA AK????


DASAR PENAKUT BAJINGAN