PENDETA YANG TENGGELAM

Suatu ketika seorang Pendeta yang besar dan berilmu tinggi bernama Pendeta Yhowsua ingin bepergian ke kota lain di seberang lautan untuk menjadi misionaris. Maka ia menyewa seorang nelayan dengan perahunya untuk membawanya menyeberang. Udara nyaman, dan angin lautpun pun tenang.

Di tengah perjalanan keduanya mulai terlibat dalam sebuah percakapan menarik. Sang Pendeta bertanya pada nelayan: “Ya kisanak, dapatkah kamu membaca dan berhitung?”

Sang nelayan menjawab: “Tidak.”

Hmm, sang Pendeta mengangguk dan berguman: “Sayang sekali. Seperempat hidupmu telah hilang”

Angin yang mulai berhembus agak kencang dan ombak yang semakin tinggi tak mengusik mereka. Keduanya tetap asyik dengan tanya jawabnya.

Lalu bertanyalah ia kembali: “Tahukan kamu tentang Injil ?

Sang nelayan menjawab; “Tidak, saya manusia yang terlahir muslim”

“Hmm, sayang sekali. Seperempat hidupmu telah kau sia-siakan?” guman sang pendeta lagi.

Lalu dilanjutkanlah pertanyaannya itu “Tahukah kamu, tentang TUHAN YESUS SANG JURU SELAMAT?”

Sang nelayan menjawab “Tidak, Saya hanya mengenal Allah SWT”

“Hmm sayang sekali. Seperempat hidupmu telah terbuang”

Cuaca semakin buruk, angin bertambah kencang dan ombak tinggi menggulung-gulung. Perahu bergolak naik-turun dan terguncang-guncang hebat. Tapi keduanya tetap asyik dengan pecakapan mereka. Dan demikianlah, berbagai ilmu ditanyakan kepada nelayan, dan setiap kali nelayan menjawab “tidak” maka sepersekian hidupnya telah hilang.

Ketika cuaca makin tidak menentu dan perahu makin oleng, dan air sudah memasuki perahu.. maka tak lama lagi perahu ini akan tenggelam. Keduanya segera terdiam. Dalam suasana mencekam itu tiba-tiba sang nelayan kepada orang yang berilmu tadi.

“Tahukah Bapak Pendeta caranya berenang?”

Sang Pendeta menjawab “Tidak.”

“Hmm, sayang sekali. Seluruh hidup Bapak Pendeta akan segera hilang! silahkan minta bantuan Tuhan anda”

ALO YANG INI MENYEDIHKAN..