MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 91 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 91 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

+2
Tom Jerry
DOMBA BERTARING SERIGALA
6 posters

Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by DOMBA BERTARING SERIGALA Tue 01 Feb 2011, 11:22 am

Orang-orang asli Australia dikenali sebagai orang Aborigin. Mereka yang
telah tinggal di benua tersebut selama beratus-ratus tahun telah mengalami
penghapusan paling besar di dalam sejarah karena kedatangan orang-orang
Kristen dari Eropa di negara tersebut. Orang-orang Kristen ini melakukan
pembantaian terhadap orang Aborigin, sejak pertama kali mereka menginjakkan
kakinya di tanah asli milik leluhur suku Aborigin itu. Sudah datang nggak
pernah diundang, eeeh malah ngebunuhin penduduk asli (Aborigin/sang tuan
rumah) lagi, DASAR KRISTEN! Kelakukan orang Kristen yang biadab itu sama
sekali tidak aneh kalau kita mau melihat bagaimana kata Alkitab mengenai
perilaku hal itu.

Selain karena mengikuti ajaran Tuhannya, kebiadaban orang Kristen terhadap
orang Aborigin di Australia juga karena mereka orang-orang Kristen pembunuh
itu berpedoman pada Teori Evolusi (Darwinisme), ciptaan seorang Kristen yang
bernama Charles Darwin. Pandangan ideologi Darwinisme tentang orang-orang
Aborigin telah membentuk teori liar yang telah menyiksa mereka.

Bangsa pribumi Australia, Aborigin ini telah dilihat sebagai satu spesies
manusia yang tidak membangun oleh para pendukung teori evolusi dan telah
dibunuh beramai-ramai. Pada tahun 1890 Wakil Presiden Royal Society di
Tasmania, James Barnard, telah menulis: "proses pemusnahan ini adalah satu
prinsip evolusi dan 'yang kuatlah, yang terus hidup' yang telah diterima
umum". Oleh karena itu adalah tidak perlu untuk beranggapan bahwa "telah
berlaku kecualian yang buruk" di dalam pembunuhan dan pencabulan terhadap
orang-orang Aborigin Australia.

Hasil daripada pandangan rasialis, ganas, dan liar yang telah dipupuk oleh
Darwin ini, satu operasi pembunuhan beramai-ramai telah dijalankan untuk
menghapuskan orang-orang Aborigin. Kepala Aborigin telah dipaku di
pintu-pintu stasiun oleh orang-orang Kristen "tamu tak diundang" itu. Roti
beracun telah diberikan kepada keluarga-keluarga Aborigin. Di kebanyakan
kawasan-kawasan Australia, kawasan penempatan Aborigin telah dihapuskan
dengan cara yang ganas dalam masa 50 tahun.

Kebijakan-kebijakan yang ditujukan kepada orang-orang Aborigin ini tidak
hanya terhenti dengan pembunuhan beramai-ramai. Banyak di antara mereka yang
dijadikan sebagai hewan-hewan eksperimen. Institut Smithsonia di Washington
D.C. telah menyimpan 15.000 jasad orang bangsa ini yang masih utuh. 10.000
orang Abogin Australia telah dihantar dengan kapal laut ke Museum British
dengan tujuan untuk memastikan apakah mereka benar-benar adalah "mata rantai
yang hilang" (missing link) di dalam perubahan dari monyet kepada manusia,
sesuai teori si Kristen Darwin.

Museum-museum ini tidak hanya berminat dengan tulang-tulang mereka, tetapi
dalam masa yang sama mereka juga menyimpan otak kepunyaan orang-orang
Aborigin ini dan menjualnya dengan harga yang tinggi. Terdapat juga bukti
yang menunjukkan bahawa orang-orang Aborigin ini juga dibunuh untuk
digunakan sebagai spesimen. Fakta di bawah membuktikan keganasan ini:

Memoir sebelum mati dari Korah Wills, yang telah menjadi walikota Bowen,
Queensland pada 1866, telah menceritakan bagaimana dia telah membunuh dan
memenggal seorang penduduk asli pada tahun 1865 untuk mendapatkan spesimen
sains. Edward Ramsay, pegawai kurator Australian Museum di Sydney sejak 20
tahun dari tahun 1874, juga ikut terlibat. Beliau telah menerbitkan sebuah
risalah yang memasukkan Aborigin di bawah tajuk "hewan-hewan Australia". Ia
juga memberikan panduan tidak hanya bagaimana hendak merompak kubur, tetapi
juga bagaimana untuk mencabut peluru daripada daging "spesimen" yang telah
dibunuh.

Seorang pendukung teori evolusi dari Jerman, Amalie Dietrich (digelar juga
'Angel of Black Death') telah datang ke Australia dan bertanya kepada
pemilik-pemilik stasiun tentang Aborigin untuk dibunuh demi mendapatkan
spesimen, selalunya kulit mereka dijadikan sebagai sarung pelapik dan rangka
untuk majikan museumnya. Walaupun, pernah dihalau sekurang-kurangnya sekali,
tetapi dalam masa yang singkat beliau telah kembali bersama spesimennya.

Seorang missionaris di New South Wales adalah saksi atas penyembelihan oleh
polisi atas berlusin-lusin orang Aborigin, baik lelaki, perempuan dan
anak-anak. Empat puluh lima kepala telah dididihkan dan 10 tengkorak yang
sempurna telah dibungkus untuk dikirim ke luar negeri.

Eksperimen ke atas orang-orang Aborigin ini terus berkelanjutan hingga abad
ke-20. Di antara metode yang digunakan di dalam eksperimen ini ialah
pemisahan secara paksa anak-anak Aborigin dari keluarga mereka. Cerita baru
oleh Alan Thornhill, yang telah muncul di dalam edisi 28 April 1997
Philadelphia Daily News, telah menceritakan dengan panjang lebar tentang
metode ini yang digunakan untuk menentang Aborigin, seperti berikut:

Bangsa Aborigin yang tinggal di padang pasir barat laut Australia, pernah
melumuri kulit anak-anak mereka yang cerah dengan arang, supaya kelompok
agen kerajaan tidak akan merampas mereka. "Kumpulan ini akan menangkap kamu
apabila mereka menemui kamu", salah seorang anak-anak yang dicuri
melaporkan, beberapa tahun kemudian. "Orang-orang kami akan menyembunyikan
kami dan mewarnai kami dengan arang".

"Saya telah dibawa ke Moola Bulla", kata seorang penggembala lembu yang
telah diculik ketika masih kanak-kanak. "Kami berusia 5 atau 6 tahun". Kisah
beliau adalah satu daripada beratus-ratus kisah yang telah didengar oleh
Lembaga Hak Asasi Manusia dan Hak Persamaan Taraf Australia, ketika
dilakukan penyelidikan ke atas "generasi yang dicuri".

Antara tahun 1910 sampai 1970-an, kira-kira 100.000 anak-anak Aborigin telah
diambil daripada orang tua mereka. anak-anak Aborigin yang berkulit cerah
itu akan diberikan kepada keluarga-keluarga kulit putih sebagai anak angkat.
Kanak-kanak berkulit hitam pula menjadi yatim piatu.

Sehingga kini, kepedihannya amat dahsyat sehinggakan kebanyakan
cerita-cerita telah dicetak secara diam-diam di dalam laporan akhir lembaga
tersebut, "Bringing Them Home". Lembaga tersebut menyatakan bahwa tindakan
yang dilakukan ketika itu adalah bersamaan dengan pemusnahan bangsa seperti
yang digambarkan oleh PBB. Pemerintah Australia telah menolak untuk
mengikuti penyelidikan yang akan dilakukan dimana sebuah dewan telah
dibentuk untuk menilai pembayaran ganti rugi untuk anak-anak Aborigin yang
diculik.

Seperti yang kita lihat, layanan tidak berperikemanusiaan ini, pembunuhan
beramai-ramai, keganasan, kebuasan, dan pemusnahan yang dilakukan telah
dijusfikasikan oleh Alkitab, juga berpegang pada tesis Darwin tentang
"pilihan langsung", "perjuangan untuk terus hidup", dan "'yang kuatlah, yang
terus hidup'".

Segala penyiksaan yang dialami oleh orang-orang asli Australia ini hanyalah
sebagian kecil daripada malapetaka yang dibawakan oleh Kristen dan
Darwinisme kepada dunia. Yang pasti, Kristen Inggris telah melakukan
pembunuhan dan penekanan terhadap ribuan penduduk asli benua Australia, suku
Aborigin dan suku Maori (New Zealand).

Diskriminasi terhadap penduduk asli yang jumlahnya sudah menyusut jauh
tersebut masih terus berlangsung sampai saat ini. Ironis memang, "si empunya
rumah" (penduduk asli) justru menjadi tamu di negerinya sendiri, dan kaum
pendatang yang bengis-bengis itu justru telah menjadi "si tuan rumah".

Di dalam buku beliau The Origin of Species Darwin melihat penduduk asli
Australia dan Negro sebagai makhluk-makhluk yang sama taraf dengan gorilla
dan mengatakan bahwa bangsa-bangsa ini akan lenyap. Sementara bagi
bangsa-bangsa lain yang dilihatnya sebagai "bermartabat rendah", dia
menegaskan bahwa adalah perlu untuk menyekat mereka supaya bangsa-bangsa ini
pupus. Oleh karena itu, laluan rasisme dan diskriminasi yang masih wujud
sehingga ke hari ini, telah disahkan dan diterima oleh Darwin dengan cara
ini.

Memang sungguh malang sekali nasib bangsa Aborigin. Mereka adalah bangsa
asli pemilik sah benua Australia. Namun ketika orang-orang Kristen itu
menerobos masuk Australia, bangsa Aborigin yang tidak memiliki senjata itu
telah diperlakukan secara sangat tidak manusiawi. Di mata Inggris, Aborigin
tidak lebih daripada hewan liar yang mesti diburu dan dibunuh. Tangan
orang-orang Kristen Inggris benar-benar berlumuran darah ketika mencaplok
Australia. Bangsa Aborigin terpaksa menerima proses "civilized" dan
"cultured" yang diterapkan oleh penjajah Inggeris.

Captain Arthur Phillip memperhitungkan, kira-kira 1.500 bangsa Aborigin di
sekitar Sidney di tahun 1788. Akan tetapi angka tersebut merosot tajam
kepada kurang dari 200 orang yang hidup tahun 1830-an.

Charles Darwin yang berkelana ke Australia tahun 1836, masih sempat
menyaksikan angka tragis itu. Kunjungan Charles Darwin kononnya membawa
missi humanitarian untuk menyelamatkan dan memelihara keturunan Aborigin
supaya tidak musnah, akan tetapi realitas yang terjadi adalah, mereka diburu
oleh orang-orang Kristen seperti binatang buas. Mereka juga diperkosa, serta
perkampungan mereka dibakar dan dihanguskan oleh orang-orang Kristen itu.

Beberapa tahun kemudian, bangsa Aborigin tersisa hanya beberapa orang saja
lagi di jalan Sidney, hidup sebagai manusia yang hina di tanah airnya
sendiri dan tidak memiliki lagi masa depan. Kenangan ini dilukiskan Darwin
sbb: "Wherever the European has trod, death seems to pursue the aboriginal.
We may look to the wide extent of the Americas, Polynesia, the Cape of Good
Hope and Australia, and we find the same result..." (Dimana saja-Orang Eropa
telah menyakiti hati sepanjang masa, membunuh. Memburu orang Aborigin
menjadi kebanggaan sebelum mati. Kita bisa menyaksikan dengan jelas merata
tempat di Amerika, Polynisia, Cape dan Australia, ternyata sama
hasilnya...").

Bahkan John Glover mengatakan: "...the only alternative now is, if they do
not ready become friendly, to annihilate them at once" (sekarang tinggal
hanya satu saja pilihan, jika mereka tidak mau bersahabat dengan kita, maka
dijahanamkan sekaligus).

Sesudah mobilitas politik Inggris mapan, barulah pada pada tahun 1831,
kepada bangsa Aborigin yang berdomisili di wilayah Tasmania, dipaksa
menerima Hukum Perkawinan made-in British. Bagaimanapun bangsa Aborigin
menolak, sebab mereka juga memiliki hukum perkawinan mengikut budaya dan
kepercayaannya sendiri. Sebagai balasan kepada mereka yang menolak, mereka
dikapalkan ke sebuah pulau di Bass Strait. Tragis sekali, dalam jangka masa
satu tahun saja, jumlahnya kurang dari 50 orang lagi yang tinggal. "They
last pure-blooded Tasmanian died in 1876".

Di atas kejadian itu, Charles Darwin ketika mengunjungi Tasmania berkata: "I
fear there is no doubt that this train of evil and its consequences
originated in the infamous conduct of some of our countrymen" (Aku takut
bahwa disana ada keraguan bahwa kereta kejahatan/iblis ini dan konsekwensi
nya dimulai di dalam perlakuan buruk yang dilakukan oleh orang-orang kita).

Di Maralinga, suatu negeri dimana bangsa Aborigin menetap di sana. Inggris
telah melakukan ujian bom atom. Laporan daripada "Green peace Book of
Nuclear Age: The Hidden Human Cost" menyimpulkan bahwa: "the test had
probably caused an increase in the level of cater among the Australian
population in general, and among Aborigines living near the test sites and
thousand of servesmen and civilians directly involved with the tests".
(Ujian ini pada umumnya telah memungkinkan sekali terjadinya pertambahan
jumlah penderita penyakit cacar diantara orang Australia sendiri, kalangan
Aborigin yang berdekatan dengan lokasi dan secara langsung ribuan dari
pekerja dan orang sipil juga ikut merasakan akibat daripada ujian tersebut).

Akan tetapi sedihnya, Henry Kissinger, bekas Menteri Luar negeri Amerika
justeru berkata: "There are only 90.000 people out there. "Who gives a
damn?" demikian dilaporkan oleh "Day of two Suns. US Nuclear Testing and The
Pacific islanders."

Begitulah arogansi dan keangkuhan penjajah Inggris ketika itu untuk melucuti
bangsa Aborigin melalui metode 'civilized' dan 'cultured' yang dilaksanakan
Kristen Inggris. (catatan dari buku "Sumatra Menggugat").

Ketika kulit putih datang pertama kalinya pada tahun 1788, Sydney ibarat
sebuah museum raksasa Aborigin berisi sekitar 10.000 batu ukiran dan beragam
karya kesenian lainnya. Baru sebagian saja peninggalan itu digali dan
ditemukan, yang lainnya menjadi korban vandalisme kulit putih. Belum lama
ini, salah satu karya dihancurkan cuma karena tempat itu dijadikan lapangan
golf.

Dalam versi pemerintahan Australia kulit putih, orang-orang Aborigin yang
dikolonialisasi itu adalah rakyat yang bermusuhan dan tidak beradab. Akan
tetapi, bagi Aborigin kedatangan penjajah putih itu mengawali sebuah invasi
dan penghancuran yang tak habis-habisnya bagi kebudayaan mereka.

Seorang pahlawan Eora bernama Pemulwuy, yang memimpin perjuangan selama 12
tahun, dan sempat membunuh gubernur Inggris di Botany Bay pada tahun 1790.
"Namun, serdadu-serdadu Inggris sungguh tidak tahu malu, mereka malah
memenggal kepala Pemulwuy," kata Eric Willmot, pengarang buku berjudul
'Pemulwuy, The Rainbow Warrior', yang menceritakan bagaimana kepala itu
dikirim ke Inggris.

Jadi tak bisa dipungkiti lagi, ribuan orang Aborigin telah dibunuh secara
kejam oleh orang-orang Kristen, atau mati karena berbagai penyakit menular.
Sebagian diculik, lalu dibawa ke Inggris untuk dihukum mati.

Lebih mengerikan lagi, di dalam masyarakat mereka hanya digolongkan bersama
binatang dan tumbuhan (Flora and Fauna Act), dan baru memperoleh
kewarganegaraan tahun 1967. Sebagian lagi wajib mengenakan "kalung anjing"
sebagai tanda pengenal.

Australia juga menerapkan Undang-Undang Kesejahteraan Nasional (National
Welfare Act), yang mengesahkan pemerintah memisahkan anak Aborigin dari
orang tuanya.

Akibat UU tersebut, dari tahun 1910 sampai 1970, sedikitnya 100.000 anak
Aborigin yang pada umumnya berasal dari ayah atau kakek berkulit putih,
terpisah dari orang tuanya. Anak Aborigin itu ditempatkan di panti asuhan
yang disubsidi pemerintah. Biasanya, yang berkulit sedikit terang diadopsi
keluarga kulit putih Australia. Mereka yang berkulit gelap biasanya akan
menghabiskan masa kanak-kanak mereka di panti asuhan dengan sedikit atau
tanpa pendidikan memadai.

Pemerintah Australia menganggap kebijakan itu sebagai kebijakan kemanusiaan
untuk mengangkat harkat bangsa Aborigin. Dalam kenyataannya, kebijakan itu
mengeliminasi jumlah orang Aborigin, yang berada di Australia sejak 60.000
tahun silam.

Yang diharapkan oleh orang-orang Kristen Inggris dan selanjutnya menjadi
Kristen Australia itu adalah, keturunan asli Aborigin akan meninggalkan
habitat mereka, kemudian musnah karena meninggal akibat penyakit atau
tingkat kelahiran rendah. Rencana ini hampir berhasil. Populasi Aborigin di
Australia terus menyusut dari sekitar 60.000 jiwa pada tahun 1870-an menjadi
tinggal 20.000 jiwa pada dasawarsa 1930-an.

Pada Juni 1997, pemerintah Australia mendirikan Komisi HAM dan Persamaan
Kesempatan, yang menyeru dihentikannya kebijakan pembunuhan massal.

"Diskriminasi secara sistematik dan pembunuhan massal jangan dianggap remeh,
dan pemerintah Australia berdasarkan atas hukum internasional, wajib
memperbaiki kesalahan mereka,'' kata Komisi HAM dan Persamaan Kesempatan
dalam laporannya setebal 689 halaman.

Pemerintah Australia menolak menanggapi laporan tersebut. Begitu juga dengan
PM John Howard. Dengan congkak, Howard mengesampingkan seruan komisi HAM
tersebut dengan mengatakan, isi laporan itu tidak lebih sebagai "pita hitam
pada lengan'' dalam sejarah Australia. "Generasi Australia sekarang tidak
perlu menerima dosa lama dan menyalahkan tindakan salah di masa lalu, yang
tidak bisa mereka kendalikan,'' kata Howard.

Padahal, diskriminasi terhadap bangsa Aborigin itu sampai kini masih terus
berlangsung. Agaknya, bagi orang-orang Kristen Australia, daripada harus
mengakui kesalahan sendiri, mereka lebih suka menjadi "ksatria kulit putih"
bagi orang Timtim, sepupu dekat bangsa Aborigin. Kini mereka juga ingin
menjadi pahlawan kesiangan "SEAKAN-AKAN mereka tidak berlumuran darah orang
Aborigin yang mereka bantai" kepada orang-orang Papua (Irian) di Indonesia.

http://islamic.malware-site.www/ibnuisafiles/tsa/kasih/pembantaiansukuaborigin.htm
DOMBA BERTARING SERIGALA
DOMBA BERTARING SERIGALA
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2734
Reputation : -5
Points : 7971
Registration date : 2010-09-24

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by Tom Jerry Tue 01 Feb 2011, 12:01 pm

Iya, orang bule Australia menindas Aborigin, orang bule Amerika menindas Indian. Itu semua di luar ajaran Kristen.
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7250
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by mister limbad Tue 01 Feb 2011, 1:15 pm

Tom Jerry wrote:Iya, orang bule Australia menindas Aborigin, orang bule Amerika menindas Indian. Itu semua di luar ajaran Kristen.

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 416135 PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 416135 PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 416135
mister limbad
mister limbad
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 229
Location : diatas altar gereja
Job/hobbies : otomotif
Humor : bawa ketapel sapa teu ada burung, eeh ga teu nya burung pake kolor
Reputation : 2
Points : 5365
Registration date : 2010-09-02

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by you7tube7com Tue 01 Feb 2011, 6:06 pm

Tom Jerry wrote:Iya, orang bule Australia menindas Aborigin, orang bule Amerika menindas Indian. Itu semua di luar ajaran Kristen.

I like your answer Tom....

Sama halnya dgn teroris yg mengtasnamakan Islam....

Itu bukan ajaran Islam....


you7tube7com
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Female
Number of posts : 3297
Reputation : -35
Points : 8568
Registration date : 2010-01-23

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by DOMBA BERTARING SERIGALA Wed 02 Feb 2011, 7:52 am

you7tube7com wrote:
Tom Jerry wrote:Iya, orang bule Australia menindas Aborigin, orang bule Amerika menindas Indian. Itu semua di luar ajaran Kristen.

I like your answer Tom....

Sama halnya dgn teroris yg mengtasnamakan Islam....

Itu bukan ajaran Islam....


Sepp dah bro..!!!
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 51217 PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 51217 PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 51217
DOMBA BERTARING SERIGALA
DOMBA BERTARING SERIGALA
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2734
Reputation : -5
Points : 7971
Registration date : 2010-09-24

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by Tom Jerry Wed 02 Feb 2011, 10:21 am

you7tube7com wrote:
Tom Jerry wrote:Iya, orang bule Australia menindas Aborigin, orang bule Amerika menindas Indian. Itu semua di luar ajaran Kristen.

I like your answer Tom....

Sama halnya dgn teroris yg mengtasnamakan Islam....

Itu bukan ajaran Islam....

Jadi, teriakan Imam Samudera waktu di sidang, "Allah Hu Akbar...!!!" itu bukan ajaran Islam?
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 79383
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7250
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by Theleb_boy Wed 02 Feb 2011, 6:05 pm

Tom Jerry wrote:
you7tube7com wrote:
Tom Jerry wrote:Iya, orang bule Australia menindas Aborigin, orang bule Amerika menindas Indian. Itu semua di luar ajaran Kristen.

I like your answer Tom....

Sama halnya dgn teroris yg mengtasnamakan Islam....

Itu bukan ajaran Islam....

Jadi, teriakan Imam Samudera waktu di sidang, "Allah Hu Akbar...!!!" itu bukan ajaran Islam?
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 79383

Tommy2, dari dulu ga pinter-pinter kayaknya
Smiley
Theleb_boy
Theleb_boy
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 733
Location : Indonesia
Job/hobbies : Reading
Humor : Yhowsua Yang Malang
Reputation : 2
Points : 5782
Registration date : 2010-10-27

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by you7tube7com Thu 03 Feb 2011, 12:16 am


Jadi, teriakan Imam Samudera waktu di sidang, "Allah Hu Akbar...!!!" itu bukan ajaran Islam?
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 79383
[/quote]

Jawab :

Hi...hi..hi..hi.hi.. Tooomm... Tom...!!!

Yg sy bilang kan Tindakan Terorisme nya itu lhhoooooo....!!!! [ Tindakan terorisme yg meng atas namakan Islam ]

Bukan teriakan "Allah hu Akbar" nya.....

Tom.. saran sy... kalo ga mau dikatain ga pinter, jgn buat statement yg konyol deh...



you7tube7com
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Female
Number of posts : 3297
Reputation : -35
Points : 8568
Registration date : 2010-01-23

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by Tom Jerry Fri 04 Feb 2011, 4:08 pm

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG MESIR ASLI OLEH ISLAM ARAB

Mesir zaman Sebelum Islam adalah wilayah yang paling berharga dalam Kerajaan timur Romawi. Mesir adalah keranjang roti Romawi nomor dua setelah Konstantinopel (Turki sekarang). Tanahnya subur dan sumber ekspor gandum, jagung, anggur, minyak, tekstil, gelas, kosmetik dan obat2an. Pada saat invasi Arab, jumlah penduduk Mesir asli (Koptik) diperkirakan sekitar 9 juta jiwa.

Mesir sebelum invasi Islam bukan Negara Arab

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Sphinx

Kebanyakan dari kita menyamakan orang Mesir dengan Arab. Mohammed Atta, pemimpin serangan 9/11 adalah orang Mesir yang memimpin sekelompok teroris Arab. Demikian pula dengan Yasser Arafat yang lahir di Kairo, yang membohongi dunia dengan pengakuannya sebagai orang Palestina. Jutaan orang Mesir sekarang ini menganggap diri sebagai orang Arab. Mereka tidak sadar bahwa mereka adalah hasil Arabisasi akibat invasi Arab pada abad ke 7 yang menghancurkan Bizantium yang menguasai Mesir. Orang Mesir adalah keturunan Firaun yang mendirikan peradaban klasik Mesir disepanjang lembah Nil dan membangun kota2 cantik seperti Luxor, Memphis, Karnak dan Thebes. Firaum seperti Ramses, Nefertiti mendirikan Pyramid megah yang menyimpan misteri alam semesta yang dibangun sesuai dengan konstelasi bintang.

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Firaun

Agama orang Mesir kuno didasarkan kepada animisme, sebagai mana juga orang Yunani-Romawi, Hindu, Mesoamerican, dsb. Mulai abad ke 6 SM sampai abad 4M, Mesir dikuasai raja Persia dari dinasti Achemenia, Hakkamanishiya. Orang Persia adalah Zoroastrian, tetapi mereka tidak mencampuri urusan keagamaan orang Mesir.

Pada abad ke 4, Persia dijatuhkan oleh Panglima Yunani, Alexander Agung (Iskandar Zulkarnain), yang kemudian mendirikan kota Alexandria di Delta Nil, sebagai pelabuhan masuk bagi orang Yunani yang berlayar lewat Laut Mediterania.

Bahkan kekuasaan raja Yunani dibawah Ptolemys dalam 3 abad berikutnya tidak mengusik agama orang Mesir. Rakyat Mesir tetap dibiarkan memuja dewa2 mereka, dewa matahari, Ra atau Amon Ra, Horus, dewa langit yang memiliki kepala seperti burung gagak dan bertubuh manusia, dsb. Pada tahun 1 Masehi, Mesir menjadi bagian dari kerajaan Romawi dibawah Julius Caesar setelah bunuh dirinya Ratu Cleopatra. Namun orang Romawipun tidak mempedulikan kepercayaan penduduk asli. Jadi setelah berbagai invasi oleh Persia, Yunani, Romawi, agama Mesir tetap bertahan sebagai agama unik dan orijinal. Hanya setelah kaisar Romawi, Konstantin memeluk agama Kristen pada abad ke 4, rakyat Mesir mulai memeluk Kristen. Saat Muslim Arab menginvasi Mesir, penduduk asli Mesir seluruhnya Kristen, walau bekas2 agama lama masih sangat kuat dan mempengaruhi ritual Kristen.

Orang Mesir menganggap diri bangsa Hamitik (keturunan Ham), berbeda dengan orang Arab yang termasuk bangsa Semitik (keturunan Sem).

Kejadian 10:6 Keturunan Ham ialah Kush, Misraim (Mesir), Put dan Kanaan.

Bangsa Hamitik terdiri dari bangsa Mesir, Nubia (Sudan), Abyssinia (Ethiopia), Somalia dan Masai (Kenya dan Tanzania). Kebudayaan kuno Mesir oleh karena itu juga TIDAK disebut sebagai peradaban Arab dan para firaun juga tidak dianggap sebagai raja2 Arab.

Sifat Arab hanya nampak setelah invasi Arab tahun 639-641M. Arab-lah yang memberi nama ‘Coptic’ pada penduduk asli Mesir. Copt adalah kata Inggris yang berasal dari kata Arab ‘Gibt’ atau ‘Gypt’ dari kata Yunani ‘Egyptos’ atau Egypt. Kata Yunani ‘Egyptos’ berasal dari kata Mesir kuno ‘Ha-Ka-Ptah’ atau kuil dewa Ptah, salah satu dewa utama Mesir. Kata Copt atau Coptic berarti Egyptian/orang Mesir, namun sekarang, penduduk Muslim Mesir memanggil diri mereka Arab dan kata Copt atau Coptic merujuk pada penduduk Kristen Mesir.

Invasi Muslim yang menjarah lembah Nil ada di bawah perintah kalifah Umar berjihad dan memaksa penggantian agama rakyat Mesir ke Islam. Pasukan Islam ini dipimpin oleh Amir bin Al-Aas yang sebenarnya juga pemeluk Islam baru. Terdapat dongeng berkaitan dengan Amir tersebut;

Clannya, Bani Sahm dari suku Quraish, terpaksa memeluk Islam setelah ‘nabi’ Muhammad-bin-Abdullah menjarah Mekkah tahun 630M. Seperti juga para pemimpin Quraish lainnya, pada mulanya Amir menantang Islam dengan keras. Malah ia mengepalai kontingen Quraish di Pertempuran Uhud. Tahun 630M, dengan Khalid-ibn-Walid ia mengalahkan pihak Muslim, tetapi setelah jatuhnya Mekah ditangan Muslim, Amir bin Al-Aas dan Khalid-ibn-Walid masuk Islam. Ini tidak mereka lakukan secara suka rela tetapi mereka melihat keuntungan untuk bergabung dengan pihak yang menang. Dengan demikian, mereka tidak hanya berhasil menyelamatkan jiwa mereka tetapi malah dengan senang hati menerapkan teknik2 Muslim seperti menjarah, menyiksa bangsa lain dan memaksa mereka memeluk Islam. Setelah itu Amir menjadi bagian dari invasi Muslim.

Menurut cerita, saat remaja, Amir melancong dengan kafilah ke Palestina. Suatu hari ia bertugas menjaga onta kafilah di luar Yerusalem. Hari sangat terik dan saat ia duduk di bawah pohon, datanglah seorang pelancong yang letih dan sangat kehausan. Amir dengan murah hati memberikan minumannya. Sang pelancong meminumnya dan kemudian tertidur.

Beberapa saat kemudian, seekor ular nampak mendekati sang pelancong yang sedang tidur nyenyak. Amir dengan sigap membunuh ular itu dengan panahnya. Sang pelancong sangat berterima kasih pada Amir karena telah menyelamatkan hidupnya untuk kedua kalinya. Sang pelancong ingin memberikannya uang bagi dua nyawa. Ia mengatakan bahwa ia datang ke Yerusalem dari Mesir. Dan ternyata sang pelancong ini ini bukan sembarang pelancong, ia adalah seorang Maqauqas, pendeta tinggi kaum Kristen Mesir. Ia ingin agar Amir menemaninya ke Mesir. Akhirnya mereka melancong ke Mesir.

Saat tiba di Alexandria, Amir tinggal di rumahnya yang megah dan diperlakukan bak tamu raja. Maqauqas, sang tuan rumah membawanya ke festival di Hippodrome. Salah satu ritual festival adalah ritual ‘Bola Emas‘. Pendeta memukul sebuah bola emas dan bola itu melayang ke atas. Kepercayaannya adalah, ketangan siapa bola itu mendarat, ialah yg akan menjadi penghancur Mesir.

Saat pendeta memukul bola iitu ke udara semua orang mengikuti lajunya arah bola itu dgn tegang. Setelah bola membelok di udara, bola itu mendarat di lengan baju Amir. Penonton kaget. Mereka tidak dapat percaya bahwa orang Arab terbelakang dan tidak berbudaya dari gurun pasir itu dapat menghancurkan Mesir. Mereka merasa ini pasti salah. Pasti cara memukul bola itu salah.

Maqauqas, tuan rumah Amir dengan bingung mengatakan kepadanya, "Saya tidak tahu tapi tanda dari para dewa tidak pernah salah. Aneh memang nasib dan siapa tahu kau suatu hari akan kembali ke sini."

Amir yang juga bingung itu kembali dari Mesir, sarat dengan hadiah dan uang. Peristiwa Bola Emas itu terus menghantuinya. Ia sering menganggapnya sebagai mimpi tapi dalam hatinya ia yakin bahwa suatu hari ia akan memasuki Mesir sebagai penakluknya dan menghancurkan segala yang ada disana.

Nah, jadilah Amr seorang panglima besar pasukan Muslim di Suriah, ia terus menerus ingat akan mimpinya menaklukkan Mesir. Cita2nya akhirnya tercapai ketika Umar memberinya perintah untuk menghancurkan tanah kafir itu. Amir bin al-Aas segera berangkat menuju Mesir dengan 40.000 tentara.

Desember 639, pasukan Muslim mencapai Farma, kota benteng yang dijaga garisun Bizantium. Muslim menyerang kota itu sampai 2 bulan lamanya. Musim semi Februari 640, pasukan penyerang yang dipimpin Useifa-ibn-Wala menyerang fort itu pada malam buta. Perlawanan Bizantium runtuh dan kota ini akhirnya jatuh ke tangan Muslim.

Setelah jatuhnya Farma, Muslim maju ke Bilbeis, 40 mil dari kota Memphis. Bilbeis berada di gurun Negev (di perbatasan dengan Israel sekarang). Kota itu juga kota benteng dan Muslim menyerang dengan memutuskan suplai air. Setelah sebulan, pada akhir Maret 640 kota itupun menemui akhir naasnya.

Dari Bilbeis, Muslim berbaris ke Babylon (sebuah kota di Mesir Bizantium, bukan yang di Mesopotamia/Irak sekarang). Kota Babylon inilah, dinamakan Arab sebagai Al Fustat dan kemudian sebagai Al Qahira atau seperti yang dikenal sekarang : Kairo. Karena taktik licik, penaklukan Mesir tidak sulit bagi Muslim. Tetapi di Babylon mereka menemukan perlawanan canggih. Perang ini sampai berlangsung selama 7 bulan. Babylon merupakan kota yang lebih besar dan lebih penting dan perlawanan disana juga lebih sengit. Namun Amir tetap memaksakan kehendaknya.

Babylon merupakan kota kunci Mesir. Kota terdekatnya adalah Memphis, ibukota kuno para firaun. Muslim tiba didepan Babylon bulan May 640M. Babylon merupakan kota benteng dan Bizaantin mempersiapkannya bagi setiap serangan. Disekililing tembok luar kota itu digali lobang panjang dan pasukan dalam jumlah besar ditempatkan antara lobang dan tembok kota itu. Fort Babylon itu adalah gedung besar dengan tembok setinggi 30 meter dengan tebal tembok 2 meter. Fort itu juga diperlengkapi menara2 dan ‘bastions’ .

Kekuatan pasukan Bizantium ini 6 kali lebih besar dari kekuatan Muslim, jadi Amir meminta Umar meminta tambahan tentara. Bulan Agustus, datang tambahan tentara sebanyak 4,000 orang dari Suriah. Setelah ini juga tidak berhasil melemahkan Bizantium, Umar mengumpulkan tentara di Medinah. Diantara mereka yang bersedia memerangi Mesir adalah Zubeir bin Al-Awwam, saudara sepupu Muhammad. Pasukan tambahan 4000 tentara itu maju ke Mesir tapi Fort Bizantium itu masih belum dapat dikalahkan juga.

10 mil dari Babylon terletak kota Heliopolis. Kota itu adalah kota Kuil Matahari para Firaun. Muslim merasa bahwa pasukan Bizantium dari Heliopolis akan menyerang Muslim dari belakang saat mereka bertempur melawan Babylon. Oleh karena itu Zubeir dan Amir berangkat ke Heliopolis. Diluar kota itu terjadi bentrokan kavaleri, dan walaupun banyak orang Bizantium tewas, hasil pertempuran tidak pasti. Amir dan Zubeir kemudian memerintahkan digalinya sebuah terowongan yang berakhir kedalam benteng Bizantium itu. Dan dengan cara itu mereka berhasil melemahkan para penjaga dan membuka gerbang kota itu bagi tentara Muslim. Seluruh garisun Bizantium dibunuh secara massal.

Ini mengingatkan kita pada terowongan yang digunakan Hamas, teroris Palestina, Jihad Islami dan Fatah ke dalam Gaza untuk menyelundupkan senjata dari Mesir ke Gaza untuk mengadakan serangan teroris melawan penduduk sipil Israel. Bentuk senjata berubah dari pedang ke jaket berisi bom bunuh diri, tapi sikap Muslim yang haus darah tidak berubah sedikitpun.

Upaya Muslim merebut Babylon dengan menjebak tentara Bizantium

Dari Heliopolis, Amir dan Zubeir kembali ke Babylon untuk meningkatkan serangan terhadap Bizantium. Pihak Bizantium kini mulai keluar dari lobang perlindungan mereka dan menyerang Muslim secara langsung. Muslim berpura2 mundur. Bizantium mengejar mereka dan Muslim mundur terus sampai seluruh pasukan Bizantium meninggalkan posisi mereka di lobang perlindungan. Atas tanda Amir, 500 pasukan Muslim berkuda yang dipimpin Kharija bin Huzafa bergegas dan menyerang tentara Bizantium dari belakang. Singkat cerita, Bizantium masuk perangkap Muslim.

Banyak yang tewas tetapi pasukan utama Bizantium berhasil kembali ke kota itu. Pihak Bizantium menutup gerbang kota. Tapi sekarang kawasan antara lobang dan kota itu dikuasai Muslim. Dengsn senjata katapul mereka menghantami tembok kota itu dengan batu2 besar.

Pengkhianatan dan tindakan mata2 terhadap Bizantium

Karena putus asa, Jendral Bizantium, Theodorus menunjuk Maqauqas, yang sekarang pejabat Mesir dan Kepala Pendeta kaum Copt, yang dikenal Amir pada masa2 pra-Islamnya di Palestina. Maqauqas mempercayai Amir karena dulu ia memang dapat dipercaya, bahkan sampai menyelamatkan nyawa Maqauqas. Tetapi Islam mengubah semua itu dan Amir memanfaatkan hubungannya dengan Maqauqas untuk merebut Babylon. Maqauqas meminta agar Amir mengirimkan utusannya ke Babylon untuk negosiasi selama 2 hari. Tetapi waktu 2 hari itu digunakan utusan2 tersebut untuk mempelajari benteng itu dari dalam. Mata2 berkedok utusan itu dikirim Amir. Utusan Muslim berkata pada Maqauqas dan memberi 3 pilihan yang lazim ditawarkan Muslim kepada musuh2 mereka : Islam, Jizya (pajak tinggi) atau mati.

Negosiasi terus berjalan dengan bolak baliknya utusan. Namun kali ini saat Muslim berada di gerbang kota itu, mereka malah menyerang delegasi Bizantium yang menyangka Muslim ingin bernegosiasi. Setelah membantai delegasi Bizantium, pihak Arab membakar gerbang kayu raksasa Babylon. Dengan terbakarnya sebagian gerbang, tentara Muslim menembus gerbang api tersebut dan dengan fanatisme menggebu-gebu mereka, mereka menyerbu kota dan membantai penghuninya.

Pelajaran dari Pertempuran Babylon bagi AS dan Eropa

Selama negosiasi, Maqauqas menawarkan 100 keping dinar kepada setiap panglima dan 1000 dinar kepada sang Kalif. Tapi pihak Muslim mengatakan bahwa mereka tidak dapat dibeli dengan keping emas yang nantinya toh akan menjadi milik mereka begitu kota itu direbut. Katanya, pun kalau ia mati dalam pertempuran ia akan langsung ke surga.

Siapapun pemimpin Eropa yang merasa bahwa dengan tawaran bantuan dana, keanggotaan WTO, kontrak dagang dsb dsb … bisa membujuk negara Muslim seperti Iran agar menghentikan ambisi senjata nuklir mereka, maka mereka salah besar !

Muslin akan memanfaatkan perundingan utk mengulur waktu sampai senjata nuklir mereka siap pakai dan siap serang, mulai dengan Israel.

Kita juga melihat bagamana Muslim siap sedia untuk melakukan cara curang apapun untuk menghancurkan Non-Muslim, sesuai dengan doktrin tipuan mereka, Taqiyya yang sangat meresap kedalam budaya Muslim. Status kafir tercatat dengan jelas dalam Qur'an dan Hadis. Menipu kafir agar mencapai kemenangan memang disahkan Qur'an dan didukung dalam Hadis. Mempercayai Muslim tulen (muslim fundamentalis) sama saja dengan mempercayai Nazi dalam PD II atau Komunis dalam revolusi Rusia, bahkan lebih parah. Ini karena Muslim percaya bahwa ini mandat dari Tuhan. Agama lebih kuat daripada filosofi politik sesaat. Fakta ini tidak menyenangkan, tapi kalau anda mempercayai Muslim, mereka akan menang. Jadi, dalam perang melawan teror ini, pilihan hanya : kematian kita atau kematian Muslim.

Pencaplokan Alexandria dengan cara tipuan

Ketika sang Khalif menerima laporan dari Amir bin Al-Aas tentang kemenangan Amir, ia memerintahkan agar SETIAP dan SEMUA kafir diberanguskan dari Mesir. Ia memerintahkan Amir untuk mencaplok kota pelabuhan Alexandria (yang kemudian dirubah namanya oleh Muslim menjadi Iskandariya). Saat Muslim berada didepan Alexandria bulan Maret 641. kita itu dijaga berat. Tembok demi tembok dan benteng demi benteng dibangun untuk melindungi kota tersebut. Pasukan Bizantium didalam kota ity mencapai jumlah 50.000 sementara kekuatan pasukan invasi Muslim adalah 100.000. Kota itu tidak memiliki persediaan pangan. Karena kota itu memiliki akses langsung ke laut, mereka tergantung dari rute laut ini bagi bala bantuan dari Konstantinopel berupa tenaga kerja dan bahan2 kebutuhan.

Saat Amir mensurvey situasi militer, ia merasa bahwa Alexandria sebuah tantangan besar. Pihak Bizantium juga bermaksud mempertahankannya dgn segala kekuatan mereka. Untuk itu, Amir kembali menggunakan akal bulusnya.

Pasukan biadab Muslim ini kemudian memulai dengan serangan mereka. Bizantium menggunakan katapul yang ditempatkan diatap tembok2 kota mereka yang menembakkan batu2 raksasa ke posisi Muslim. Ini mengakibatkan kerusakan besar di pihak Amir dan memerintahkan pasukannya untuk mundur dan mengambil posisi diluar jangkauan katapul. Mulailah perang maju mundur. Muslim maju dan dihantami misil2 batu. Saat Muslim mundur dari tembok kota, Bizantium keluar dari benteng2 mereka tapi langsung dihantam balik oleh para pengikut agama damai.

Sementara itu, kaisar Bizantium, Heraclius mengumpulkan pasukan besar di Konstantinopel yang dimaksudkan utk membantu Alexandria. Tetapi sebelum ia sempat merealisasikan rencananya ini, ia wafat. Pasukan tambahan bagi Alexandria ini ditunda keberangkatannya.

Taktik licik Muslim untuk memenangkan duel yang mempertaruhkan kebebasan mereka saat mereka terjebak Bizantium

Ketika Muslim tahu akan wafatnya kaisar Bizantium yang menunda pengiriman pasukan tambahan, mereka memanfaatkan kesempatan ini dan meningkatkan serangan mereka. Tapi serangan Bizantium bertubi2 dan berhasil memerangkap muslim. 4 Muslim memasuki kamar bawah tanah, tetapi karena sempitnya terowongan masuk yang hanya bisa dimasuki satu orang, terowongan ini mudah dipertahankan oleh keempat Muslim ini. Pihak Bizantium tidak mungkin menangkap ke 4 Muslim ini dari terowongan itu. Kalau mereka dibiarkan disana, mereka akan mati kelaparan. Salah satunya adalah Amir, hal yang tidak diketahui pihak Bizantium.

Bizantium meminta para Muslim yang terjebak agar menyerah sehingga mereka tidak akan mati kelaparan ataupun menukar mereka dengan tawanan Bizantium ditangan Muslim. Muslim menolak. Lalu pihak Bizantium yang tidak sudi membiarkan musuh mereka mati kelaparan malah mengajak mereka berduel. Katanya jika salah satu dari mereka yang menang dalam duel, mereka bisa bebas. Pihaik Muslim setuju.

Amir sendiri menawarkan diri bagi duel itu, tetapi Masalma (Pembunuh bayarannya Muhammad) menghalanginya dan menawarkan dirinya sendiri.

Kalau pihak Bizantium yang terjebak Muslim, maka Bizantium tidak mungkin diberi tawaran gentleman ala Bizantium ini. Mereka akan ditebas pedang Islam, dibantai secara masal saat itu juga. Namun pihak Bizantium adalah orang2 terhormat dan berbudaya dan bukan dibutakan oleh fanatisme seperti Muslim, jadi mereka taat pada janji mereka.

Mulailah duel pedang itu yang berlangsung dengan sengit. Kemenangan bagi pendekar Bizantium nampak dekat tapi Masalma berbuat curang dengan menarik bulu ketiak pihak Bizantium. Ketika ia mundur karena kesakitan, Masalma, sang algojo Allah itu membunuhnya dengan menusuk pedangnya begitu kuat kedalam hati sang pendekar Bizantium sampai menebus ke punggungnya. Terlepas dari tindak curang ini, pihak Bizantium mematuhi janji mereka.

Perang masih juga berlangsung selama 6 bulan, dan Umar di Medinah menjadi semakin tidak sabar. Ia menulis surat kepada Amir :

"Saat kau menerima surat ini, doronglah tentara agar berperang. Mulailah serangan pada hari Jumat siang, saat turunnya rahmat Allah.”

Amir bin Al-Aas mengumpulkan orang2nya dan membacakan surat Umar. Kotbah2 penuh semangat jihad mendorong Muslim agar melakukan kekerasan. Dan diputuskan agar setelah solat Jumat mereka akan melangsungkan serangan besar2an. Ubada dipilih untuk membawa bendera untuk dan memimpin serangan.

Hari Jumat kemudian, setelah bersholat, tentara Muslim berbaris ke medan perang dengan membawa peti2 mata di atas kepala mereka. Mereka maju dengan semangat fanatisme meluap, tapi pihak Bizantium mempersiapkan diri dan melancarkan serangan balasan. Hari Jumat itu, pihak Muslim mengalami kekalahan besar dan serangan Jumat itu gagal total. Saat itu Allah rupanya tidak mendengar doa para Jihadis muslim, walau perang dilakukan pada hari suci Muslim.

Malam itu di kamp Muslim, putus asa meliputi seluruh kamp muslim. Malah ada yang mengusulkan untuk membatalkan upaya mencaplok Alexandria dan kembali Al Fustat (nama lain bagi Babylon). Kegigihan Bizantium mematahkan semangat mereka. Tapi datanglah seorang penangkap ikan, mantan Koptik yang sekarang memeluk islam bernama Abu. Ia mengusukan agar Amir dan teman2nya yang dapat berbicara bahasa Yunani berangkat pagi2 ke pelabuhan dan memarkir perahu nelayan mereka di pelabuhan.

Ini memang praktek para penangkap ikan yang membawa hasil panen dipagi hari ke Alexandria. Setelah mendarat disana, Abu dan rekan2 barunya itu menuju ke salah satu gerbang dan membunuh tentara penjaga dan saat subuh mereka berhasil membuka gerbang kota itu.

Akibat serangan fajar ini, 20.000 tentara Bizantium tewas atau ditangkap dan penduduk tidak berdaya dibunuhi secara massal oleh para pengikut agama damai Allah. Selama 3 hari penuh, kota itu menjadi lautan darah. Istana2 dirongsoki sampai habis, para wanita dijadikan budak seks dan yang paling cantik dijadikan penghuni haremnya Amir dan panglima2nya. Amir dengan bangga melaporkan kepada bosnya, Umar: "Kami menaklukkan Alexandria. Di kota itu ada 4.000 istana, 400 tempat hiburan dan jumlah kekayaan yang tidak terhitung."

Tentara Muslim dengan giat mengumpulkan jarahan perang mereka. Umar memutuskan bahwa Muslim berhak memiliki setiap harta benda yang mereka temukan karena kekuatan mereka (‘by the right of might’). Ini memang cocok dengan filsafah Muslim bahwa ‘Kekuatan adalah Baik’ (‘Might is Right’) yang dilanjutkannya kemudian dlm 14 abad eksistensinya di Afrika, Asia dan Eropa.

PENGHANCURAN PERPUSATAAN ALEXANDRIA

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Perpusalexsandria

Penyidikan terakhir oleh Luciano Canfora menyimpulkan bahwa Amir, atas instruksi kalif Arab, Umar, MENGHANCURKAN PERPUSTAKAAN KOTA ITU. Diperlukan waktu ENAM BULAN untuk menghancurkan buku2 perpustakaan dalam 1000 kolam renang Alexandria. Ini merupakan tindakan memalukan oleh para Arab buta huruf yang mentalitas Islamnya mengatakan bahwa tidak diperlukan satu bukupun, karena Quran berisi apa yang perlu diketahui ! Inilah alasan Arab2 beringas haus darah yang tidak berbudaya dan pemakan kadal itu untuk membakar semua perpustaan, tidak hanya di Mesir, tapi juga di Syria, Persia, Spanyol dan India (dimana mereka membakar universitas Buddhis; Nalanda). Pembakaran terhadap buku2 peninggalan zaman itu adalah kekezaman Muslim yang paling besar terhadap sejarah umat manusia yang tidak dapat dimaafkan.

Jihad melawan LIBIA dan TUNISIA

Setelah pencaplokan Mesir, para Jihadis bergerak ke NUBIA. Tapi kaum Nubia menggunakan taktik gerilya dan sangat meletihkan tentara Muslim dan memaksanya mundur dari Nubia. Inilah yang menyebabkan Ethiopia tetap Kristen sampai sekarang. Setelah gagalnya kampanye pencaplokan terhadap Nubia di bagian selatan, Amir memutuskan untuk berangkat kebagian barat Mesir, tempat terletaknya provinsi2 Bizantium, Libia dan Tunisia.

Bulan September 642, Amir memimpin pasukannya menuju kawasan itu. Setelah sebulan, mereka sampai di kota Pentapolis di Libia. Kota ini milik Bizantium, tetapi mereka tidak mempersiapkan sistim pembelaan terhadap kota itu. Dengan mudah Muslim merebutnya tanpa perlawanan. Para warga menginginkan kedamaian dan Amir memenuhi keinginan mereka dengan syarat ala Islamnya itu: peluk Islam atau bayar pajak (Jizyah) atau mati.

Praktek biadab pemaksaan anak2 Kristen ke dalam tentara Muslim – Permulaan tradisi Jannisari ‘Turki’

Setelah diadakannya perjanjian damai bagi rakyat, mereka yang tidak sanggup membayar pajak Jizyah diberi kesempatan untuk menjual anak2 mereka agar kepada tentara Muslim (selain juga pemaksaan masuk Islam). Banyak penduduk Pentapolis tidak memiliki pilihan dan dengan berat hati menyerahkan anak2 mereka. Ini merupakan tindakan sangat tercela, tetapi sama dengan kaum Arab Quraish, Persia, Suriah, Mesir dan Libia mereka tidak memiliki pilihan karena ini satu2nya cara untuk menghindari kematian masal dan perbudakan. Praktek penjualan anak2 Kristen menjadi tentara Muslim ini kemudian diteruskan oleh kalifah Ottoman Turki terhadap kaum Kristen Serbia, Kroasia dan Bosnia.

Wajah Mesir masa lalu

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 230pxnofreteteneuesmuse

Wajah Mesir yang sekarang?

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Ss110127egyptunrest02gr

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Algegyptunrest2

Inikah hasil atau buah dari ajaran agama Islam yang sempurna dan Tauhid?

Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7250
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by Theleb_boy Fri 04 Feb 2011, 4:10 pm

Tom Jerry wrote:PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG MESIR ASLI OLEH ISLAM ARAB

Mesir zaman Sebelum Islam adalah wilayah yang paling berharga dalam Kerajaan timur Romawi. Mesir adalah keranjang roti Romawi nomor dua setelah Konstantinopel (Turki sekarang). Tanahnya subur dan sumber ekspor gandum, jagung, anggur, minyak, tekstil, gelas, kosmetik dan obat2an. Pada saat invasi Arab, jumlah penduduk Mesir asli (Koptik) diperkirakan sekitar 9 juta jiwa.

Mesir sebelum invasi Islam bukan Negara Arab

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Sphinx

Kebanyakan dari kita menyamakan orang Mesir dengan Arab. Mohammed Atta, pemimpin serangan 9/11 adalah orang Mesir yang memimpin sekelompok teroris Arab. Demikian pula dengan Yasser Arafat yang lahir di Kairo, yang membohongi dunia dengan pengakuannya sebagai orang Palestina. Jutaan orang Mesir sekarang ini menganggap diri sebagai orang Arab. Mereka tidak sadar bahwa mereka adalah hasil Arabisasi akibat invasi Arab pada abad ke 7 yang menghancurkan Bizantium yang menguasai Mesir. Orang Mesir adalah keturunan Firaun yang mendirikan peradaban klasik Mesir disepanjang lembah Nil dan membangun kota2 cantik seperti Luxor, Memphis, Karnak dan Thebes. Firaum seperti Ramses, Nefertiti mendirikan Pyramid megah yang menyimpan misteri alam semesta yang dibangun sesuai dengan konstelasi bintang.

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Firaun

Agama orang Mesir kuno didasarkan kepada animisme, sebagai mana juga orang Yunani-Romawi, Hindu, Mesoamerican, dsb. Mulai abad ke 6 SM sampai abad 4M, Mesir dikuasai raja Persia dari dinasti Achemenia, Hakkamanishiya. Orang Persia adalah Zoroastrian, tetapi mereka tidak mencampuri urusan keagamaan orang Mesir.

Pada abad ke 4, Persia dijatuhkan oleh Panglima Yunani, Alexander Agung (Iskandar Zulkarnain), yang kemudian mendirikan kota Alexandria di Delta Nil, sebagai pelabuhan masuk bagi orang Yunani yang berlayar lewat Laut Mediterania.

Bahkan kekuasaan raja Yunani dibawah Ptolemys dalam 3 abad berikutnya tidak mengusik agama orang Mesir. Rakyat Mesir tetap dibiarkan memuja dewa2 mereka, dewa matahari, Ra atau Amon Ra, Horus, dewa langit yang memiliki kepala seperti burung gagak dan bertubuh manusia, dsb. Pada tahun 1 Masehi, Mesir menjadi bagian dari kerajaan Romawi dibawah Julius Caesar setelah bunuh dirinya Ratu Cleopatra. Namun orang Romawipun tidak mempedulikan kepercayaan penduduk asli. Jadi setelah berbagai invasi oleh Persia, Yunani, Romawi, agama Mesir tetap bertahan sebagai agama unik dan orijinal. Hanya setelah kaisar Romawi, Konstantin memeluk agama Kristen pada abad ke 4, rakyat Mesir mulai memeluk Kristen. Saat Muslim Arab menginvasi Mesir, penduduk asli Mesir seluruhnya Kristen, walau bekas2 agama lama masih sangat kuat dan mempengaruhi ritual Kristen.

Orang Mesir menganggap diri bangsa Hamitik (keturunan Ham), berbeda dengan orang Arab yang termasuk bangsa Semitik (keturunan Sem).

Kejadian 10:6 Keturunan Ham ialah Kush, Misraim (Mesir), Put dan Kanaan.

Bangsa Hamitik terdiri dari bangsa Mesir, Nubia (Sudan), Abyssinia (Ethiopia), Somalia dan Masai (Kenya dan Tanzania). Kebudayaan kuno Mesir oleh karena itu juga TIDAK disebut sebagai peradaban Arab dan para firaun juga tidak dianggap sebagai raja2 Arab.

Sifat Arab hanya nampak setelah invasi Arab tahun 639-641M. Arab-lah yang memberi nama ‘Coptic’ pada penduduk asli Mesir. Copt adalah kata Inggris yang berasal dari kata Arab ‘Gibt’ atau ‘Gypt’ dari kata Yunani ‘Egyptos’ atau Egypt. Kata Yunani ‘Egyptos’ berasal dari kata Mesir kuno ‘Ha-Ka-Ptah’ atau kuil dewa Ptah, salah satu dewa utama Mesir. Kata Copt atau Coptic berarti Egyptian/orang Mesir, namun sekarang, penduduk Muslim Mesir memanggil diri mereka Arab dan kata Copt atau Coptic merujuk pada penduduk Kristen Mesir.

Invasi Muslim yang menjarah lembah Nil ada di bawah perintah kalifah Umar berjihad dan memaksa penggantian agama rakyat Mesir ke Islam. Pasukan Islam ini dipimpin oleh Amir bin Al-Aas yang sebenarnya juga pemeluk Islam baru. Terdapat dongeng berkaitan dengan Amir tersebut;

Clannya, Bani Sahm dari suku Quraish, terpaksa memeluk Islam setelah ‘nabi’ Muhammad-bin-Abdullah menjarah Mekkah tahun 630M. Seperti juga para pemimpin Quraish lainnya, pada mulanya Amir menantang Islam dengan keras. Malah ia mengepalai kontingen Quraish di Pertempuran Uhud. Tahun 630M, dengan Khalid-ibn-Walid ia mengalahkan pihak Muslim, tetapi setelah jatuhnya Mekah ditangan Muslim, Amir bin Al-Aas dan Khalid-ibn-Walid masuk Islam. Ini tidak mereka lakukan secara suka rela tetapi mereka melihat keuntungan untuk bergabung dengan pihak yang menang. Dengan demikian, mereka tidak hanya berhasil menyelamatkan jiwa mereka tetapi malah dengan senang hati menerapkan teknik2 Muslim seperti menjarah, menyiksa bangsa lain dan memaksa mereka memeluk Islam. Setelah itu Amir menjadi bagian dari invasi Muslim.

Menurut cerita, saat remaja, Amir melancong dengan kafilah ke Palestina. Suatu hari ia bertugas menjaga onta kafilah di luar Yerusalem. Hari sangat terik dan saat ia duduk di bawah pohon, datanglah seorang pelancong yang letih dan sangat kehausan. Amir dengan murah hati memberikan minumannya. Sang pelancong meminumnya dan kemudian tertidur.

Beberapa saat kemudian, seekor ular nampak mendekati sang pelancong yang sedang tidur nyenyak. Amir dengan sigap membunuh ular itu dengan panahnya. Sang pelancong sangat berterima kasih pada Amir karena telah menyelamatkan hidupnya untuk kedua kalinya. Sang pelancong ingin memberikannya uang bagi dua nyawa. Ia mengatakan bahwa ia datang ke Yerusalem dari Mesir. Dan ternyata sang pelancong ini ini bukan sembarang pelancong, ia adalah seorang Maqauqas, pendeta tinggi kaum Kristen Mesir. Ia ingin agar Amir menemaninya ke Mesir. Akhirnya mereka melancong ke Mesir.

Saat tiba di Alexandria, Amir tinggal di rumahnya yang megah dan diperlakukan bak tamu raja. Maqauqas, sang tuan rumah membawanya ke festival di Hippodrome. Salah satu ritual festival adalah ritual ‘Bola Emas‘. Pendeta memukul sebuah bola emas dan bola itu melayang ke atas. Kepercayaannya adalah, ketangan siapa bola itu mendarat, ialah yg akan menjadi penghancur Mesir.

Saat pendeta memukul bola iitu ke udara semua orang mengikuti lajunya arah bola itu dgn tegang. Setelah bola membelok di udara, bola itu mendarat di lengan baju Amir. Penonton kaget. Mereka tidak dapat percaya bahwa orang Arab terbelakang dan tidak berbudaya dari gurun pasir itu dapat menghancurkan Mesir. Mereka merasa ini pasti salah. Pasti cara memukul bola itu salah.

Maqauqas, tuan rumah Amir dengan bingung mengatakan kepadanya, "Saya tidak tahu tapi tanda dari para dewa tidak pernah salah. Aneh memang nasib dan siapa tahu kau suatu hari akan kembali ke sini."

Amir yang juga bingung itu kembali dari Mesir, sarat dengan hadiah dan uang. Peristiwa Bola Emas itu terus menghantuinya. Ia sering menganggapnya sebagai mimpi tapi dalam hatinya ia yakin bahwa suatu hari ia akan memasuki Mesir sebagai penakluknya dan menghancurkan segala yang ada disana.

Nah, jadilah Amr seorang panglima besar pasukan Muslim di Suriah, ia terus menerus ingat akan mimpinya menaklukkan Mesir. Cita2nya akhirnya tercapai ketika Umar memberinya perintah untuk menghancurkan tanah kafir itu. Amir bin al-Aas segera berangkat menuju Mesir dengan 40.000 tentara.

Desember 639, pasukan Muslim mencapai Farma, kota benteng yang dijaga garisun Bizantium. Muslim menyerang kota itu sampai 2 bulan lamanya. Musim semi Februari 640, pasukan penyerang yang dipimpin Useifa-ibn-Wala menyerang fort itu pada malam buta. Perlawanan Bizantium runtuh dan kota ini akhirnya jatuh ke tangan Muslim.

Setelah jatuhnya Farma, Muslim maju ke Bilbeis, 40 mil dari kota Memphis. Bilbeis berada di gurun Negev (di perbatasan dengan Israel sekarang). Kota itu juga kota benteng dan Muslim menyerang dengan memutuskan suplai air. Setelah sebulan, pada akhir Maret 640 kota itupun menemui akhir naasnya.

Dari Bilbeis, Muslim berbaris ke Babylon (sebuah kota di Mesir Bizantium, bukan yang di Mesopotamia/Irak sekarang). Kota Babylon inilah, dinamakan Arab sebagai Al Fustat dan kemudian sebagai Al Qahira atau seperti yang dikenal sekarang : Kairo. Karena taktik licik, penaklukan Mesir tidak sulit bagi Muslim. Tetapi di Babylon mereka menemukan perlawanan canggih. Perang ini sampai berlangsung selama 7 bulan. Babylon merupakan kota yang lebih besar dan lebih penting dan perlawanan disana juga lebih sengit. Namun Amir tetap memaksakan kehendaknya.

Babylon merupakan kota kunci Mesir. Kota terdekatnya adalah Memphis, ibukota kuno para firaun. Muslim tiba didepan Babylon bulan May 640M. Babylon merupakan kota benteng dan Bizaantin mempersiapkannya bagi setiap serangan. Disekililing tembok luar kota itu digali lobang panjang dan pasukan dalam jumlah besar ditempatkan antara lobang dan tembok kota itu. Fort Babylon itu adalah gedung besar dengan tembok setinggi 30 meter dengan tebal tembok 2 meter. Fort itu juga diperlengkapi menara2 dan ‘bastions’ .

Kekuatan pasukan Bizantium ini 6 kali lebih besar dari kekuatan Muslim, jadi Amir meminta Umar meminta tambahan tentara. Bulan Agustus, datang tambahan tentara sebanyak 4,000 orang dari Suriah. Setelah ini juga tidak berhasil melemahkan Bizantium, Umar mengumpulkan tentara di Medinah. Diantara mereka yang bersedia memerangi Mesir adalah Zubeir bin Al-Awwam, saudara sepupu Muhammad. Pasukan tambahan 4000 tentara itu maju ke Mesir tapi Fort Bizantium itu masih belum dapat dikalahkan juga.

10 mil dari Babylon terletak kota Heliopolis. Kota itu adalah kota Kuil Matahari para Firaun. Muslim merasa bahwa pasukan Bizantium dari Heliopolis akan menyerang Muslim dari belakang saat mereka bertempur melawan Babylon. Oleh karena itu Zubeir dan Amir berangkat ke Heliopolis. Diluar kota itu terjadi bentrokan kavaleri, dan walaupun banyak orang Bizantium tewas, hasil pertempuran tidak pasti. Amir dan Zubeir kemudian memerintahkan digalinya sebuah terowongan yang berakhir kedalam benteng Bizantium itu. Dan dengan cara itu mereka berhasil melemahkan para penjaga dan membuka gerbang kota itu bagi tentara Muslim. Seluruh garisun Bizantium dibunuh secara massal.

Ini mengingatkan kita pada terowongan yang digunakan Hamas, teroris Palestina, Jihad Islami dan Fatah ke dalam Gaza untuk menyelundupkan senjata dari Mesir ke Gaza untuk mengadakan serangan teroris melawan penduduk sipil Israel. Bentuk senjata berubah dari pedang ke jaket berisi bom bunuh diri, tapi sikap Muslim yang haus darah tidak berubah sedikitpun.

Upaya Muslim merebut Babylon dengan menjebak tentara Bizantium

Dari Heliopolis, Amir dan Zubeir kembali ke Babylon untuk meningkatkan serangan terhadap Bizantium. Pihak Bizantium kini mulai keluar dari lobang perlindungan mereka dan menyerang Muslim secara langsung. Muslim berpura2 mundur. Bizantium mengejar mereka dan Muslim mundur terus sampai seluruh pasukan Bizantium meninggalkan posisi mereka di lobang perlindungan. Atas tanda Amir, 500 pasukan Muslim berkuda yang dipimpin Kharija bin Huzafa bergegas dan menyerang tentara Bizantium dari belakang. Singkat cerita, Bizantium masuk perangkap Muslim.

Banyak yang tewas tetapi pasukan utama Bizantium berhasil kembali ke kota itu. Pihak Bizantium menutup gerbang kota. Tapi sekarang kawasan antara lobang dan kota itu dikuasai Muslim. Dengsn senjata katapul mereka menghantami tembok kota itu dengan batu2 besar.

Pengkhianatan dan tindakan mata2 terhadap Bizantium

Karena putus asa, Jendral Bizantium, Theodorus menunjuk Maqauqas, yang sekarang pejabat Mesir dan Kepala Pendeta kaum Copt, yang dikenal Amir pada masa2 pra-Islamnya di Palestina. Maqauqas mempercayai Amir karena dulu ia memang dapat dipercaya, bahkan sampai menyelamatkan nyawa Maqauqas. Tetapi Islam mengubah semua itu dan Amir memanfaatkan hubungannya dengan Maqauqas untuk merebut Babylon. Maqauqas meminta agar Amir mengirimkan utusannya ke Babylon untuk negosiasi selama 2 hari. Tetapi waktu 2 hari itu digunakan utusan2 tersebut untuk mempelajari benteng itu dari dalam. Mata2 berkedok utusan itu dikirim Amir. Utusan Muslim berkata pada Maqauqas dan memberi 3 pilihan yang lazim ditawarkan Muslim kepada musuh2 mereka : Islam, Jizya (pajak tinggi) atau mati.

Negosiasi terus berjalan dengan bolak baliknya utusan. Namun kali ini saat Muslim berada di gerbang kota itu, mereka malah menyerang delegasi Bizantium yang menyangka Muslim ingin bernegosiasi. Setelah membantai delegasi Bizantium, pihak Arab membakar gerbang kayu raksasa Babylon. Dengan terbakarnya sebagian gerbang, tentara Muslim menembus gerbang api tersebut dan dengan fanatisme menggebu-gebu mereka, mereka menyerbu kota dan membantai penghuninya.

Pelajaran dari Pertempuran Babylon bagi AS dan Eropa

Selama negosiasi, Maqauqas menawarkan 100 keping dinar kepada setiap panglima dan 1000 dinar kepada sang Kalif. Tapi pihak Muslim mengatakan bahwa mereka tidak dapat dibeli dengan keping emas yang nantinya toh akan menjadi milik mereka begitu kota itu direbut. Katanya, pun kalau ia mati dalam pertempuran ia akan langsung ke surga.

Siapapun pemimpin Eropa yang merasa bahwa dengan tawaran bantuan dana, keanggotaan WTO, kontrak dagang dsb dsb … bisa membujuk negara Muslim seperti Iran agar menghentikan ambisi senjata nuklir mereka, maka mereka salah besar !

Muslin akan memanfaatkan perundingan utk mengulur waktu sampai senjata nuklir mereka siap pakai dan siap serang, mulai dengan Israel.

Kita juga melihat bagamana Muslim siap sedia untuk melakukan cara curang apapun untuk menghancurkan Non-Muslim, sesuai dengan doktrin tipuan mereka, Taqiyya yang sangat meresap kedalam budaya Muslim. Status kafir tercatat dengan jelas dalam Qur'an dan Hadis. Menipu kafir agar mencapai kemenangan memang disahkan Qur'an dan didukung dalam Hadis. Mempercayai Muslim tulen (muslim fundamentalis) sama saja dengan mempercayai Nazi dalam PD II atau Komunis dalam revolusi Rusia, bahkan lebih parah. Ini karena Muslim percaya bahwa ini mandat dari Tuhan. Agama lebih kuat daripada filosofi politik sesaat. Fakta ini tidak menyenangkan, tapi kalau anda mempercayai Muslim, mereka akan menang. Jadi, dalam perang melawan teror ini, pilihan hanya : kematian kita atau kematian Muslim.

Pencaplokan Alexandria dengan cara tipuan

Ketika sang Khalif menerima laporan dari Amir bin Al-Aas tentang kemenangan Amir, ia memerintahkan agar SETIAP dan SEMUA kafir diberanguskan dari Mesir. Ia memerintahkan Amir untuk mencaplok kota pelabuhan Alexandria (yang kemudian dirubah namanya oleh Muslim menjadi Iskandariya). Saat Muslim berada didepan Alexandria bulan Maret 641. kita itu dijaga berat. Tembok demi tembok dan benteng demi benteng dibangun untuk melindungi kota tersebut. Pasukan Bizantium didalam kota ity mencapai jumlah 50.000 sementara kekuatan pasukan invasi Muslim adalah 100.000. Kota itu tidak memiliki persediaan pangan. Karena kota itu memiliki akses langsung ke laut, mereka tergantung dari rute laut ini bagi bala bantuan dari Konstantinopel berupa tenaga kerja dan bahan2 kebutuhan.

Saat Amir mensurvey situasi militer, ia merasa bahwa Alexandria sebuah tantangan besar. Pihak Bizantium juga bermaksud mempertahankannya dgn segala kekuatan mereka. Untuk itu, Amir kembali menggunakan akal bulusnya.

Pasukan biadab Muslim ini kemudian memulai dengan serangan mereka. Bizantium menggunakan katapul yang ditempatkan diatap tembok2 kota mereka yang menembakkan batu2 raksasa ke posisi Muslim. Ini mengakibatkan kerusakan besar di pihak Amir dan memerintahkan pasukannya untuk mundur dan mengambil posisi diluar jangkauan katapul. Mulailah perang maju mundur. Muslim maju dan dihantami misil2 batu. Saat Muslim mundur dari tembok kota, Bizantium keluar dari benteng2 mereka tapi langsung dihantam balik oleh para pengikut agama damai.

Sementara itu, kaisar Bizantium, Heraclius mengumpulkan pasukan besar di Konstantinopel yang dimaksudkan utk membantu Alexandria. Tetapi sebelum ia sempat merealisasikan rencananya ini, ia wafat. Pasukan tambahan bagi Alexandria ini ditunda keberangkatannya.

Taktik licik Muslim untuk memenangkan duel yang mempertaruhkan kebebasan mereka saat mereka terjebak Bizantium

Ketika Muslim tahu akan wafatnya kaisar Bizantium yang menunda pengiriman pasukan tambahan, mereka memanfaatkan kesempatan ini dan meningkatkan serangan mereka. Tapi serangan Bizantium bertubi2 dan berhasil memerangkap muslim. 4 Muslim memasuki kamar bawah tanah, tetapi karena sempitnya terowongan masuk yang hanya bisa dimasuki satu orang, terowongan ini mudah dipertahankan oleh keempat Muslim ini. Pihak Bizantium tidak mungkin menangkap ke 4 Muslim ini dari terowongan itu. Kalau mereka dibiarkan disana, mereka akan mati kelaparan. Salah satunya adalah Amir, hal yang tidak diketahui pihak Bizantium.

Bizantium meminta para Muslim yang terjebak agar menyerah sehingga mereka tidak akan mati kelaparan ataupun menukar mereka dengan tawanan Bizantium ditangan Muslim. Muslim menolak. Lalu pihak Bizantium yang tidak sudi membiarkan musuh mereka mati kelaparan malah mengajak mereka berduel. Katanya jika salah satu dari mereka yang menang dalam duel, mereka bisa bebas. Pihaik Muslim setuju.

Amir sendiri menawarkan diri bagi duel itu, tetapi Masalma (Pembunuh bayarannya Muhammad) menghalanginya dan menawarkan dirinya sendiri.

Kalau pihak Bizantium yang terjebak Muslim, maka Bizantium tidak mungkin diberi tawaran gentleman ala Bizantium ini. Mereka akan ditebas pedang Islam, dibantai secara masal saat itu juga. Namun pihak Bizantium adalah orang2 terhormat dan berbudaya dan bukan dibutakan oleh fanatisme seperti Muslim, jadi mereka taat pada janji mereka.

Mulailah duel pedang itu yang berlangsung dengan sengit. Kemenangan bagi pendekar Bizantium nampak dekat tapi Masalma berbuat curang dengan menarik bulu ketiak pihak Bizantium. Ketika ia mundur karena kesakitan, Masalma, sang algojo Allah itu membunuhnya dengan menusuk pedangnya begitu kuat kedalam hati sang pendekar Bizantium sampai menebus ke punggungnya. Terlepas dari tindak curang ini, pihak Bizantium mematuhi janji mereka.

Perang masih juga berlangsung selama 6 bulan, dan Umar di Medinah menjadi semakin tidak sabar. Ia menulis surat kepada Amir :

"Saat kau menerima surat ini, doronglah tentara agar berperang. Mulailah serangan pada hari Jumat siang, saat turunnya rahmat Allah.”

Amir bin Al-Aas mengumpulkan orang2nya dan membacakan surat Umar. Kotbah2 penuh semangat jihad mendorong Muslim agar melakukan kekerasan. Dan diputuskan agar setelah solat Jumat mereka akan melangsungkan serangan besar2an. Ubada dipilih untuk membawa bendera untuk dan memimpin serangan.

Hari Jumat kemudian, setelah bersholat, tentara Muslim berbaris ke medan perang dengan membawa peti2 mata di atas kepala mereka. Mereka maju dengan semangat fanatisme meluap, tapi pihak Bizantium mempersiapkan diri dan melancarkan serangan balasan. Hari Jumat itu, pihak Muslim mengalami kekalahan besar dan serangan Jumat itu gagal total. Saat itu Allah rupanya tidak mendengar doa para Jihadis muslim, walau perang dilakukan pada hari suci Muslim.

Malam itu di kamp Muslim, putus asa meliputi seluruh kamp muslim. Malah ada yang mengusulkan untuk membatalkan upaya mencaplok Alexandria dan kembali Al Fustat (nama lain bagi Babylon). Kegigihan Bizantium mematahkan semangat mereka. Tapi datanglah seorang penangkap ikan, mantan Koptik yang sekarang memeluk islam bernama Abu. Ia mengusukan agar Amir dan teman2nya yang dapat berbicara bahasa Yunani berangkat pagi2 ke pelabuhan dan memarkir perahu nelayan mereka di pelabuhan.

Ini memang praktek para penangkap ikan yang membawa hasil panen dipagi hari ke Alexandria. Setelah mendarat disana, Abu dan rekan2 barunya itu menuju ke salah satu gerbang dan membunuh tentara penjaga dan saat subuh mereka berhasil membuka gerbang kota itu.

Akibat serangan fajar ini, 20.000 tentara Bizantium tewas atau ditangkap dan penduduk tidak berdaya dibunuhi secara massal oleh para pengikut agama damai Allah. Selama 3 hari penuh, kota itu menjadi lautan darah. Istana2 dirongsoki sampai habis, para wanita dijadikan budak seks dan yang paling cantik dijadikan penghuni haremnya Amir dan panglima2nya. Amir dengan bangga melaporkan kepada bosnya, Umar: "Kami menaklukkan Alexandria. Di kota itu ada 4.000 istana, 400 tempat hiburan dan jumlah kekayaan yang tidak terhitung."

Tentara Muslim dengan giat mengumpulkan jarahan perang mereka. Umar memutuskan bahwa Muslim berhak memiliki setiap harta benda yang mereka temukan karena kekuatan mereka (‘by the right of might’). Ini memang cocok dengan filsafah Muslim bahwa ‘Kekuatan adalah Baik’ (‘Might is Right’) yang dilanjutkannya kemudian dlm 14 abad eksistensinya di Afrika, Asia dan Eropa.

PENGHANCURAN PERPUSATAAN ALEXANDRIA

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Perpusalexsandria

Penyidikan terakhir oleh Luciano Canfora menyimpulkan bahwa Amir, atas instruksi kalif Arab, Umar, MENGHANCURKAN PERPUSTAKAAN KOTA ITU. Diperlukan waktu ENAM BULAN untuk menghancurkan buku2 perpustakaan dalam 1000 kolam renang Alexandria. Ini merupakan tindakan memalukan oleh para Arab buta huruf yang mentalitas Islamnya mengatakan bahwa tidak diperlukan satu bukupun, karena Quran berisi apa yang perlu diketahui ! Inilah alasan Arab2 beringas haus darah yang tidak berbudaya dan pemakan kadal itu untuk membakar semua perpustaan, tidak hanya di Mesir, tapi juga di Syria, Persia, Spanyol dan India (dimana mereka membakar universitas Buddhis; Nalanda). Pembakaran terhadap buku2 peninggalan zaman itu adalah kekezaman Muslim yang paling besar terhadap sejarah umat manusia yang tidak dapat dimaafkan.

Jihad melawan LIBIA dan TUNISIA

Setelah pencaplokan Mesir, para Jihadis bergerak ke NUBIA. Tapi kaum Nubia menggunakan taktik gerilya dan sangat meletihkan tentara Muslim dan memaksanya mundur dari Nubia. Inilah yang menyebabkan Ethiopia tetap Kristen sampai sekarang. Setelah gagalnya kampanye pencaplokan terhadap Nubia di bagian selatan, Amir memutuskan untuk berangkat kebagian barat Mesir, tempat terletaknya provinsi2 Bizantium, Libia dan Tunisia.

Bulan September 642, Amir memimpin pasukannya menuju kawasan itu. Setelah sebulan, mereka sampai di kota Pentapolis di Libia. Kota ini milik Bizantium, tetapi mereka tidak mempersiapkan sistim pembelaan terhadap kota itu. Dengan mudah Muslim merebutnya tanpa perlawanan. Para warga menginginkan kedamaian dan Amir memenuhi keinginan mereka dengan syarat ala Islamnya itu: peluk Islam atau bayar pajak (Jizyah) atau mati.

Praktek biadab pemaksaan anak2 Kristen ke dalam tentara Muslim – Permulaan tradisi Jannisari ‘Turki’

Setelah diadakannya perjanjian damai bagi rakyat, mereka yang tidak sanggup membayar pajak Jizyah diberi kesempatan untuk menjual anak2 mereka agar kepada tentara Muslim (selain juga pemaksaan masuk Islam). Banyak penduduk Pentapolis tidak memiliki pilihan dan dengan berat hati menyerahkan anak2 mereka. Ini merupakan tindakan sangat tercela, tetapi sama dengan kaum Arab Quraish, Persia, Suriah, Mesir dan Libia mereka tidak memiliki pilihan karena ini satu2nya cara untuk menghindari kematian masal dan perbudakan. Praktek penjualan anak2 Kristen menjadi tentara Muslim ini kemudian diteruskan oleh kalifah Ottoman Turki terhadap kaum Kristen Serbia, Kroasia dan Bosnia.

Wajah Mesir masa lalu

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 230pxnofreteteneuesmuse

Wajah Mesir yang sekarang?

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Ss110127egyptunrest02gr

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Algegyptunrest2

Inikah hasil atau buah dari ajaran agama Islam yang sempurna dan Tauhid?


Mas Tomm, memang Mesir yang sekarang menggunakan Hukum Islam ya ???
Theleb_boy
Theleb_boy
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 733
Location : Indonesia
Job/hobbies : Reading
Humor : Yhowsua Yang Malang
Reputation : 2
Points : 5782
Registration date : 2010-10-27

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by Tom Jerry Fri 04 Feb 2011, 4:52 pm

Theleb_boy wrote:Mas Tomm, memang Mesir yang sekarang menggunakan Hukum Islam ya ???
Mesir sekarang adalah negara Arab Muslim (belum menggunakan Hukum Islam), lain halnya zaman Firaun yang adalah orang Mesir asli dan penganut animisme serta zaman Kristen yang adalah orang Mesir asli yang disebut Coptic. Belum menerapkan Hukum Islam udah kayak gini wajahnya, apalagi nanti mau jadi Republik Islam? Tapi kayaknya ngak bakalan kesampaian... Ngak bakalan tuh kelompok Ikhwanul Muslimin berkuasa di sana.
PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS 626304
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7250
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by DOMBA BERTARING SERIGALA Fri 04 Feb 2011, 5:21 pm

DOMBA BERTARING SERIGALA wrote:Orang-orang asli Australia dikenali sebagai orang Aborigin. Mereka yang
telah tinggal di benua tersebut selama beratus-ratus tahun telah mengalami
penghapusan paling besar di dalam sejarah karena kedatangan orang-orang
Kristen dari Eropa di negara tersebut. Orang-orang Kristen ini melakukan
pembantaian terhadap orang Aborigin, sejak pertama kali mereka menginjakkan
kakinya di tanah asli milik leluhur suku Aborigin itu. Sudah datang nggak
pernah diundang, eeeh malah ngebunuhin penduduk asli (Aborigin/sang tuan
rumah) lagi, DASAR KRISTEN! Kelakukan orang Kristen yang biadab itu sama
sekali tidak aneh kalau kita mau melihat bagaimana kata Alkitab mengenai
perilaku hal itu.

Selain karena mengikuti ajaran Tuhannya, kebiadaban orang Kristen terhadap
orang Aborigin di Australia juga karena mereka orang-orang Kristen pembunuh
itu berpedoman pada Teori Evolusi (Darwinisme), ciptaan seorang Kristen yang
bernama Charles Darwin. Pandangan ideologi Darwinisme tentang orang-orang
Aborigin telah membentuk teori liar yang telah menyiksa mereka.

Bangsa pribumi Australia, Aborigin ini telah dilihat sebagai satu spesies
manusia yang tidak membangun oleh para pendukung teori evolusi dan telah
dibunuh beramai-ramai. Pada tahun 1890 Wakil Presiden Royal Society di
Tasmania, James Barnard, telah menulis: "proses pemusnahan ini adalah satu
prinsip evolusi dan 'yang kuatlah, yang terus hidup' yang telah diterima
umum". Oleh karena itu adalah tidak perlu untuk beranggapan bahwa "telah
berlaku kecualian yang buruk" di dalam pembunuhan dan pencabulan terhadap
orang-orang Aborigin Australia.

Hasil daripada pandangan rasialis, ganas, dan liar yang telah dipupuk oleh
Darwin ini, satu operasi pembunuhan beramai-ramai telah dijalankan untuk
menghapuskan orang-orang Aborigin. Kepala Aborigin telah dipaku di
pintu-pintu stasiun oleh orang-orang Kristen "tamu tak diundang" itu. Roti
beracun telah diberikan kepada keluarga-keluarga Aborigin. Di kebanyakan
kawasan-kawasan Australia, kawasan penempatan Aborigin telah dihapuskan
dengan cara yang ganas dalam masa 50 tahun.

Kebijakan-kebijakan yang ditujukan kepada orang-orang Aborigin ini tidak
hanya terhenti dengan pembunuhan beramai-ramai. Banyak di antara mereka yang
dijadikan sebagai hewan-hewan eksperimen. Institut Smithsonia di Washington
D.C. telah menyimpan 15.000 jasad orang bangsa ini yang masih utuh. 10.000
orang Abogin Australia telah dihantar dengan kapal laut ke Museum British
dengan tujuan untuk memastikan apakah mereka benar-benar adalah "mata rantai
yang hilang" (missing link) di dalam perubahan dari monyet kepada manusia,
sesuai teori si Kristen Darwin.

Museum-museum ini tidak hanya berminat dengan tulang-tulang mereka, tetapi
dalam masa yang sama mereka juga menyimpan otak kepunyaan orang-orang
Aborigin ini dan menjualnya dengan harga yang tinggi. Terdapat juga bukti
yang menunjukkan bahawa orang-orang Aborigin ini juga dibunuh untuk
digunakan sebagai spesimen. Fakta di bawah membuktikan keganasan ini:

Memoir sebelum mati dari Korah Wills, yang telah menjadi walikota Bowen,
Queensland pada 1866, telah menceritakan bagaimana dia telah membunuh dan
memenggal seorang penduduk asli pada tahun 1865 untuk mendapatkan spesimen
sains. Edward Ramsay, pegawai kurator Australian Museum di Sydney sejak 20
tahun dari tahun 1874, juga ikut terlibat. Beliau telah menerbitkan sebuah
risalah yang memasukkan Aborigin di bawah tajuk "hewan-hewan Australia". Ia
juga memberikan panduan tidak hanya bagaimana hendak merompak kubur, tetapi
juga bagaimana untuk mencabut peluru daripada daging "spesimen" yang telah
dibunuh.

Seorang pendukung teori evolusi dari Jerman, Amalie Dietrich (digelar juga
'Angel of Black Death') telah datang ke Australia dan bertanya kepada
pemilik-pemilik stasiun tentang Aborigin untuk dibunuh demi mendapatkan
spesimen, selalunya kulit mereka dijadikan sebagai sarung pelapik dan rangka
untuk majikan museumnya. Walaupun, pernah dihalau sekurang-kurangnya sekali,
tetapi dalam masa yang singkat beliau telah kembali bersama spesimennya.

Seorang missionaris di New South Wales adalah saksi atas penyembelihan oleh
polisi atas berlusin-lusin orang Aborigin, baik lelaki, perempuan dan
anak-anak. Empat puluh lima kepala telah dididihkan dan 10 tengkorak yang
sempurna telah dibungkus untuk dikirim ke luar negeri.

Eksperimen ke atas orang-orang Aborigin ini terus berkelanjutan hingga abad
ke-20. Di antara metode yang digunakan di dalam eksperimen ini ialah
pemisahan secara paksa anak-anak Aborigin dari keluarga mereka. Cerita baru
oleh Alan Thornhill, yang telah muncul di dalam edisi 28 April 1997
Philadelphia Daily News, telah menceritakan dengan panjang lebar tentang
metode ini yang digunakan untuk menentang Aborigin, seperti berikut:

Bangsa Aborigin yang tinggal di padang pasir barat laut Australia, pernah
melumuri kulit anak-anak mereka yang cerah dengan arang, supaya kelompok
agen kerajaan tidak akan merampas mereka. "Kumpulan ini akan menangkap kamu
apabila mereka menemui kamu", salah seorang anak-anak yang dicuri
melaporkan, beberapa tahun kemudian. "Orang-orang kami akan menyembunyikan
kami dan mewarnai kami dengan arang".

"Saya telah dibawa ke Moola Bulla", kata seorang penggembala lembu yang
telah diculik ketika masih kanak-kanak. "Kami berusia 5 atau 6 tahun". Kisah
beliau adalah satu daripada beratus-ratus kisah yang telah didengar oleh
Lembaga Hak Asasi Manusia dan Hak Persamaan Taraf Australia, ketika
dilakukan penyelidikan ke atas "generasi yang dicuri".

Antara tahun 1910 sampai 1970-an, kira-kira 100.000 anak-anak Aborigin telah
diambil daripada orang tua mereka. anak-anak Aborigin yang berkulit cerah
itu akan diberikan kepada keluarga-keluarga kulit putih sebagai anak angkat.
Kanak-kanak berkulit hitam pula menjadi yatim piatu.

Sehingga kini, kepedihannya amat dahsyat sehinggakan kebanyakan
cerita-cerita telah dicetak secara diam-diam di dalam laporan akhir lembaga
tersebut, "Bringing Them Home". Lembaga tersebut menyatakan bahwa tindakan
yang dilakukan ketika itu adalah bersamaan dengan pemusnahan bangsa seperti
yang digambarkan oleh PBB. Pemerintah Australia telah menolak untuk
mengikuti penyelidikan yang akan dilakukan dimana sebuah dewan telah
dibentuk untuk menilai pembayaran ganti rugi untuk anak-anak Aborigin yang
diculik.

Seperti yang kita lihat, layanan tidak berperikemanusiaan ini, pembunuhan
beramai-ramai, keganasan, kebuasan, dan pemusnahan yang dilakukan telah
dijusfikasikan oleh Alkitab, juga berpegang pada tesis Darwin tentang
"pilihan langsung", "perjuangan untuk terus hidup", dan "'yang kuatlah, yang
terus hidup'".

Segala penyiksaan yang dialami oleh orang-orang asli Australia ini hanyalah
sebagian kecil daripada malapetaka yang dibawakan oleh Kristen dan
Darwinisme kepada dunia. Yang pasti, Kristen Inggris telah melakukan
pembunuhan dan penekanan terhadap ribuan penduduk asli benua Australia, suku
Aborigin dan suku Maori (New Zealand).

Diskriminasi terhadap penduduk asli yang jumlahnya sudah menyusut jauh
tersebut masih terus berlangsung sampai saat ini. Ironis memang, "si empunya
rumah" (penduduk asli) justru menjadi tamu di negerinya sendiri, dan kaum
pendatang yang bengis-bengis itu justru telah menjadi "si tuan rumah".

Di dalam buku beliau The Origin of Species Darwin melihat penduduk asli
Australia dan Negro sebagai makhluk-makhluk yang sama taraf dengan gorilla
dan mengatakan bahwa bangsa-bangsa ini akan lenyap. Sementara bagi
bangsa-bangsa lain yang dilihatnya sebagai "bermartabat rendah", dia
menegaskan bahwa adalah perlu untuk menyekat mereka supaya bangsa-bangsa ini
pupus. Oleh karena itu, laluan rasisme dan diskriminasi yang masih wujud
sehingga ke hari ini, telah disahkan dan diterima oleh Darwin dengan cara
ini.

Memang sungguh malang sekali nasib bangsa Aborigin. Mereka adalah bangsa
asli pemilik sah benua Australia. Namun ketika orang-orang Kristen itu
menerobos masuk Australia, bangsa Aborigin yang tidak memiliki senjata itu
telah diperlakukan secara sangat tidak manusiawi. Di mata Inggris, Aborigin
tidak lebih daripada hewan liar yang mesti diburu dan dibunuh. Tangan
orang-orang Kristen Inggris benar-benar berlumuran darah ketika mencaplok
Australia. Bangsa Aborigin terpaksa menerima proses "civilized" dan
"cultured" yang diterapkan oleh penjajah Inggeris.

Captain Arthur Phillip memperhitungkan, kira-kira 1.500 bangsa Aborigin di
sekitar Sidney di tahun 1788. Akan tetapi angka tersebut merosot tajam
kepada kurang dari 200 orang yang hidup tahun 1830-an.

Charles Darwin yang berkelana ke Australia tahun 1836, masih sempat
menyaksikan angka tragis itu. Kunjungan Charles Darwin kononnya membawa
missi humanitarian untuk menyelamatkan dan memelihara keturunan Aborigin
supaya tidak musnah, akan tetapi realitas yang terjadi adalah, mereka diburu
oleh orang-orang Kristen seperti binatang buas. Mereka juga diperkosa, serta
perkampungan mereka dibakar dan dihanguskan oleh orang-orang Kristen itu.

Beberapa tahun kemudian, bangsa Aborigin tersisa hanya beberapa orang saja
lagi di jalan Sidney, hidup sebagai manusia yang hina di tanah airnya
sendiri dan tidak memiliki lagi masa depan. Kenangan ini dilukiskan Darwin
sbb: "Wherever the European has trod, death seems to pursue the aboriginal.
We may look to the wide extent of the Americas, Polynesia, the Cape of Good
Hope and Australia, and we find the same result..." (Dimana saja-Orang Eropa
telah menyakiti hati sepanjang masa, membunuh. Memburu orang Aborigin
menjadi kebanggaan sebelum mati. Kita bisa menyaksikan dengan jelas merata
tempat di Amerika, Polynisia, Cape dan Australia, ternyata sama
hasilnya...").

Bahkan John Glover mengatakan: "...the only alternative now is, if they do
not ready become friendly, to annihilate them at once" (sekarang tinggal
hanya satu saja pilihan, jika mereka tidak mau bersahabat dengan kita, maka
dijahanamkan sekaligus).

Sesudah mobilitas politik Inggris mapan, barulah pada pada tahun 1831,
kepada bangsa Aborigin yang berdomisili di wilayah Tasmania, dipaksa
menerima Hukum Perkawinan made-in British. Bagaimanapun bangsa Aborigin
menolak, sebab mereka juga memiliki hukum perkawinan mengikut budaya dan
kepercayaannya sendiri. Sebagai balasan kepada mereka yang menolak, mereka
dikapalkan ke sebuah pulau di Bass Strait. Tragis sekali, dalam jangka masa
satu tahun saja, jumlahnya kurang dari 50 orang lagi yang tinggal. "They
last pure-blooded Tasmanian died in 1876".

Di atas kejadian itu, Charles Darwin ketika mengunjungi Tasmania berkata: "I
fear there is no doubt that this train of evil and its consequences
originated in the infamous conduct of some of our countrymen" (Aku takut
bahwa disana ada keraguan bahwa kereta kejahatan/iblis ini dan konsekwensi
nya dimulai di dalam perlakuan buruk yang dilakukan oleh orang-orang kita).

Di Maralinga, suatu negeri dimana bangsa Aborigin menetap di sana. Inggris
telah melakukan ujian bom atom. Laporan daripada "Green peace Book of
Nuclear Age: The Hidden Human Cost" menyimpulkan bahwa: "the test had
probably caused an increase in the level of cater among the Australian
population in general, and among Aborigines living near the test sites and
thousand of servesmen and civilians directly involved with the tests".
(Ujian ini pada umumnya telah memungkinkan sekali terjadinya pertambahan
jumlah penderita penyakit cacar diantara orang Australia sendiri, kalangan
Aborigin yang berdekatan dengan lokasi dan secara langsung ribuan dari
pekerja dan orang sipil juga ikut merasakan akibat daripada ujian tersebut).

Akan tetapi sedihnya, Henry Kissinger, bekas Menteri Luar negeri Amerika
justeru berkata: "There are only 90.000 people out there. "Who gives a
damn?" demikian dilaporkan oleh "Day of two Suns. US Nuclear Testing and The
Pacific islanders."

Begitulah arogansi dan keangkuhan penjajah Inggris ketika itu untuk melucuti
bangsa Aborigin melalui metode 'civilized' dan 'cultured' yang dilaksanakan
Kristen Inggris. (catatan dari buku "Sumatra Menggugat").

Ketika kulit putih datang pertama kalinya pada tahun 1788, Sydney ibarat
sebuah museum raksasa Aborigin berisi sekitar 10.000 batu ukiran dan beragam
karya kesenian lainnya. Baru sebagian saja peninggalan itu digali dan
ditemukan, yang lainnya menjadi korban vandalisme kulit putih. Belum lama
ini, salah satu karya dihancurkan cuma karena tempat itu dijadikan lapangan
golf.

Dalam versi pemerintahan Australia kulit putih, orang-orang Aborigin yang
dikolonialisasi itu adalah rakyat yang bermusuhan dan tidak beradab. Akan
tetapi, bagi Aborigin kedatangan penjajah putih itu mengawali sebuah invasi
dan penghancuran yang tak habis-habisnya bagi kebudayaan mereka.

Seorang pahlawan Eora bernama Pemulwuy, yang memimpin perjuangan selama 12
tahun, dan sempat membunuh gubernur Inggris di Botany Bay pada tahun 1790.
"Namun, serdadu-serdadu Inggris sungguh tidak tahu malu, mereka malah
memenggal kepala Pemulwuy," kata Eric Willmot, pengarang buku berjudul
'Pemulwuy, The Rainbow Warrior', yang menceritakan bagaimana kepala itu
dikirim ke Inggris.

Jadi tak bisa dipungkiti lagi, ribuan orang Aborigin telah dibunuh secara
kejam oleh orang-orang Kristen, atau mati karena berbagai penyakit menular.
Sebagian diculik, lalu dibawa ke Inggris untuk dihukum mati.

Lebih mengerikan lagi, di dalam masyarakat mereka hanya digolongkan bersama
binatang dan tumbuhan (Flora and Fauna Act), dan baru memperoleh
kewarganegaraan tahun 1967. Sebagian lagi wajib mengenakan "kalung anjing"
sebagai tanda pengenal.

Australia juga menerapkan Undang-Undang Kesejahteraan Nasional (National
Welfare Act), yang mengesahkan pemerintah memisahkan anak Aborigin dari
orang tuanya.

Akibat UU tersebut, dari tahun 1910 sampai 1970, sedikitnya 100.000 anak
Aborigin yang pada umumnya berasal dari ayah atau kakek berkulit putih,
terpisah dari orang tuanya. Anak Aborigin itu ditempatkan di panti asuhan
yang disubsidi pemerintah. Biasanya, yang berkulit sedikit terang diadopsi
keluarga kulit putih Australia. Mereka yang berkulit gelap biasanya akan
menghabiskan masa kanak-kanak mereka di panti asuhan dengan sedikit atau
tanpa pendidikan memadai.

Pemerintah Australia menganggap kebijakan itu sebagai kebijakan kemanusiaan
untuk mengangkat harkat bangsa Aborigin. Dalam kenyataannya, kebijakan itu
mengeliminasi jumlah orang Aborigin, yang berada di Australia sejak 60.000
tahun silam.

Yang diharapkan oleh orang-orang Kristen Inggris dan selanjutnya menjadi
Kristen Australia itu adalah, keturunan asli Aborigin akan meninggalkan
habitat mereka, kemudian musnah karena meninggal akibat penyakit atau
tingkat kelahiran rendah. Rencana ini hampir berhasil. Populasi Aborigin di
Australia terus menyusut dari sekitar 60.000 jiwa pada tahun 1870-an menjadi
tinggal 20.000 jiwa pada dasawarsa 1930-an.

Pada Juni 1997, pemerintah Australia mendirikan Komisi HAM dan Persamaan
Kesempatan, yang menyeru dihentikannya kebijakan pembunuhan massal.

"Diskriminasi secara sistematik dan pembunuhan massal jangan dianggap remeh,
dan pemerintah Australia berdasarkan atas hukum internasional, wajib
memperbaiki kesalahan mereka,'' kata Komisi HAM dan Persamaan Kesempatan
dalam laporannya setebal 689 halaman.

Pemerintah Australia menolak menanggapi laporan tersebut. Begitu juga dengan
PM John Howard. Dengan congkak, Howard mengesampingkan seruan komisi HAM
tersebut dengan mengatakan, isi laporan itu tidak lebih sebagai "pita hitam
pada lengan'' dalam sejarah Australia. "Generasi Australia sekarang tidak
perlu menerima dosa lama dan menyalahkan tindakan salah di masa lalu, yang
tidak bisa mereka kendalikan,'' kata Howard.

Padahal, diskriminasi terhadap bangsa Aborigin itu sampai kini masih terus
berlangsung. Agaknya, bagi orang-orang Kristen Australia, daripada harus
mengakui kesalahan sendiri, mereka lebih suka menjadi "ksatria kulit putih"
bagi orang Timtim, sepupu dekat bangsa Aborigin. Kini mereka juga ingin
menjadi pahlawan kesiangan "SEAKAN-AKAN mereka tidak berlumuran darah orang
Aborigin yang mereka bantai" kepada orang-orang Papua (Irian) di Indonesia.

http://islamic.malware-site.www/ibnuisafiles/tsa/kasih/pembantaiansukuaborigin.htm

Gak usah jauh-jauh ah....yang deket2 depan mata aja dulu diliat...
DOMBA BERTARING SERIGALA
DOMBA BERTARING SERIGALA
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2734
Reputation : -5
Points : 7971
Registration date : 2010-09-24

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Buku Sejarah Mesir Salahgunakan "Invasi" Kaisar Ustmani

Post by Tom Jerry Fri 04 Feb 2011, 5:26 pm

Sebagai bagian dari inisiatif untuk mengubah kurikulum sekolah dan merevolusi buku pelajaran, Departemen Pendidikan Mesir mencoret kata "penaklukan" yang merujuk pada kehadiran Utsmani di Mesir dan diganti dengan istilah "invasi".
Dengan dimulainya tahun ajaran baru, Departemen Pendidikan mengumumkan pelaksanaan perubahan radikal terhadap buku pelajaran sekolah di tingkat SD dan SMP.

"Kami banyak mengubah kurikulum tersebut dan buku teks tua diganti dengan yang baru untuk memenuhi mentalitas siswa modern di abad ke-21," kata seorang pejabat kementerian kepada Al Arabiya.

Menurut laporan pers, kementrian mengirim laporan rahasia kepada departemen pendidikan di seluruh Mesir yang berisi perubahan itu. Harian independen al-Dostour memperoleh salinan laporan-laporan ini.

Salah satu perubahan yang paling mencolok dan kontroversial, surat kabar itu melaporkan, adalah menyebut kedatangan Utsmani ke Mesir dengan "ghazw", yang berarti invasi, bukan "Fateh," yang berarti penaklukan, seperti yang telah digunakan selama puluhan tahun di semua buku pelajaran sekolah yang mengacu pada Utsmani dan kehadiran Islam di negara ini dan seluruh wilayah ini.

Fateh, yang secara harfiah berarti "membuka" dalam bahasa Arab, berarti menganeksasi wilayah kepada bangsa yang merebutnya. Hal ini umumnya digunakan untuk menunjukkan niat baik hati untuk menyebarkan keadilan di wilayah ini dan / atau menjaganya dari penjajah yang menindas.

Istilah ini telah digunakan dalam referensi atas kehadiran Islam di luar Semenanjung Arab. Ini biasanya dianggap telah terjadi dalam rangka untuk menyebarkan agama baru pada saat itu (Islam) dan mengumpulkan orang-orang di bawah bendera umat (bangsa).

Sebaliknya, kata "ghazw" dalam bahasa Arab menunjukkan sebuah serangan militer yang terutama bertujuan menempati negara untuk menjarah kekayaannya dan mengeksploitasi rakyatnya dan biasanya melibatkan kekerasan dan aksi militer yang ekstensif.

Perubahan terutama terlihat dengan latar belakang pengaruh Turki yang bertumbuh di Timur Tengah, kata pakar pendidikan Gamal Abdul Hadi.

"Mesir sedang mencoba untuk menangkal pengaruh peran Turki yang semakin meluas di wilayah ini terutama yang oleh banyak pengamat hal ini dihubungkan dengan peran aktif Kekaisaran Utsmani, yang dianggap oleh para sejarawan sebagai khalifah Islam terakhir," katanya kepada Al Arabiya.

Buku teks baru yang adalah bagian dari pelajaran sejarah itu menyatakan bahwa Dinasti Utsmani menyerbu Mesir karena mereka ingin memperluas pengaruh mereka ke Timur dan Mesir, sebagai jantung dunia Islam. Buku itu menyatakan invasi adalah cara mereka untuk melakukannya.

Menurut buku itu, Utsmani hanya menggunakan agama sebagai alat untuk memperketat cengkeraman mereka di dunia Arab.

"Mereka mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa mentalitas abad pertengahan merata di dunia Arab," kata buku teks. "Ini adalah mentalitas yang pada dasarnya bergantung pada menilai sesuatu pada nilai nominal dan teoritis daripada ilmu-ilmu praktis."

Pada 1517 Mesir dikuasai oleh Kekaisaran Utsmani. Mesir merupakan provinsi yang sulit dikontrol oleh para sultan Utsmani. Mesir tetap didominasi oleh semi-otonom Mameluk sampai wilayah ini dikuasai oleh Perancis pada tahun 1798. Setelah Prancis diusir, wilayah itu diperintah oleh Muhammad Ali dari Mesir dan keturunannya yang menarik Mesir semakin jauh di luar kendali Utsmani. Hal ini berlangsung sampai 1.882 ketika Inggris menyerang dan Mesir menjadi koloni de facto Inggris.

Setelah penaklukan Mesir, Sultan Utsmani Selim I meninggalkan negara, meninggalkan raja mudanya Khair Bey dengan penjaga 5.000 tentara, tetapi sebaliknya membuat beberapa perubahan dalam administrasi negara. Negara ini diposisikan sebagai negara bawahan, bukan provinsi, kekaisaran.

Sejarah awal Mesir Utsmani adalah tentang kompetisi kekuasaan antara Mameluk dan wakil dari Kesultan Utsmani.

Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7250
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by hamba tuhan Fri 04 Feb 2011, 5:54 pm

Tom Jerry wrote:Sebagai bagian dari inisiatif untuk mengubah kurikulum sekolah dan merevolusi buku pelajaran, Departemen Pendidikan Mesir mencoret kata "penaklukan" yang merujuk pada kehadiran Utsmani di Mesir dan diganti dengan istilah "invasi".
Dengan dimulainya tahun ajaran baru, Departemen Pendidikan mengumumkan pelaksanaan perubahan radikal terhadap buku pelajaran sekolah di tingkat SD dan SMP.

"Kami banyak mengubah kurikulum tersebut dan buku teks tua diganti dengan yang baru untuk memenuhi mentalitas siswa modern di abad ke-21," kata seorang pejabat kementerian kepada Al Arabiya.

Menurut laporan pers, kementrian mengirim laporan rahasia kepada departemen pendidikan di seluruh Mesir yang berisi perubahan itu. Harian independen al-Dostour memperoleh salinan laporan-laporan ini.

Salah satu perubahan yang paling mencolok dan kontroversial, surat kabar itu melaporkan, adalah menyebut kedatangan Utsmani ke Mesir dengan "ghazw", yang berarti invasi, bukan "Fateh," yang berarti penaklukan, seperti yang telah digunakan selama puluhan tahun di semua buku pelajaran sekolah yang mengacu pada Utsmani dan kehadiran Islam di negara ini dan seluruh wilayah ini.

Fateh, yang secara harfiah berarti "membuka" dalam bahasa Arab, berarti menganeksasi wilayah kepada bangsa yang merebutnya. Hal ini umumnya digunakan untuk menunjukkan niat baik hati untuk menyebarkan keadilan di wilayah ini dan / atau menjaganya dari penjajah yang menindas.

Istilah ini telah digunakan dalam referensi atas kehadiran Islam di luar Semenanjung Arab. Ini biasanya dianggap telah terjadi dalam rangka untuk menyebarkan agama baru pada saat itu (Islam) dan mengumpulkan orang-orang di bawah bendera umat (bangsa).

Sebaliknya, kata "ghazw" dalam bahasa Arab menunjukkan sebuah serangan militer yang terutama bertujuan menempati negara untuk menjarah kekayaannya dan mengeksploitasi rakyatnya dan biasanya melibatkan kekerasan dan aksi militer yang ekstensif.

Perubahan terutama terlihat dengan latar belakang pengaruh Turki yang bertumbuh di Timur Tengah, kata pakar pendidikan Gamal Abdul Hadi.

"Mesir sedang mencoba untuk menangkal pengaruh peran Turki yang semakin meluas di wilayah ini terutama yang oleh banyak pengamat hal ini dihubungkan dengan peran aktif Kekaisaran Utsmani, yang dianggap oleh para sejarawan sebagai khalifah Islam terakhir," katanya kepada Al Arabiya.

Buku teks baru yang adalah bagian dari pelajaran sejarah itu menyatakan bahwa Dinasti Utsmani menyerbu Mesir karena mereka ingin memperluas pengaruh mereka ke Timur dan Mesir, sebagai jantung dunia Islam. Buku itu menyatakan invasi adalah cara mereka untuk melakukannya.

Menurut buku itu, Utsmani hanya menggunakan agama sebagai alat untuk memperketat cengkeraman mereka di dunia Arab.

"Mereka mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa mentalitas abad pertengahan merata di dunia Arab," kata buku teks. "Ini adalah mentalitas yang pada dasarnya bergantung pada menilai sesuatu pada nilai nominal dan teoritis daripada ilmu-ilmu praktis."

Pada 1517 Mesir dikuasai oleh Kekaisaran Utsmani. Mesir merupakan provinsi yang sulit dikontrol oleh para sultan Utsmani. Mesir tetap didominasi oleh semi-otonom Mameluk sampai wilayah ini dikuasai oleh Perancis pada tahun 1798. Setelah Prancis diusir, wilayah itu diperintah oleh Muhammad Ali dari Mesir dan keturunannya yang menarik Mesir semakin jauh di luar kendali Utsmani. Hal ini berlangsung sampai 1.882 ketika Inggris menyerang dan Mesir menjadi koloni de facto Inggris.

Setelah penaklukan Mesir, Sultan Utsmani Selim I meninggalkan negara, meninggalkan raja mudanya Khair Bey dengan penjaga 5.000 tentara, tetapi sebaliknya membuat beberapa perubahan dalam administrasi negara. Negara ini diposisikan sebagai negara bawahan, bukan provinsi, kekaisaran.

Sejarah awal Mesir Utsmani adalah tentang kompetisi kekuasaan antara Mameluk dan wakil dari Kesultan Utsmani.


apa hubungannya mesir dgn suku aborigin dek tomtom??????
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15880
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS Empty Re: PEMBANTAIAN TERHADAP ORANG ABORIGIN OLEH KRISTEN INGGRIS

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum