Caliph atau Raja Yang Mati Enggak Bisa Nulis dan Cerita !!!

Betul juga ya ??? Jadi Caliph atau Raja yang dibunuh meskipun enggak bisa nulis
dan enggak bisa bercerita, lalu darimana datangnya cerita si pembunuh itu ???

Meskipun sudah mati enggak bisa bercerita dan enggak bisa nulis, tetapi masih
ada yang enggak mati bisa menggantikan untuk bercerita dan menulis. Tentu yang
bercerita dan mmenulis itu si pembunuhnya yang menceritakan ada pembunuh yang
berhasil dia tangkap. Biasa, sipembunuh ini setelah menceritakan adanya
pembunuh yang berhasil dia tangkap, maka si pembunuh ini kemudian menjadi
pengganti menggantikan Caliph atau Raja.

Tapi enggak semua cerita bisa selalu mulus bisa bohong, ada kalanya lolos satu
dua yang gagal mati dibunuh kemudian bisa bercerita juga sebaliknya dari
kejadian yang diceritakan si pembunuh. Begitulah para pembunuh Ali pada mulanya
mau membungkam siapa yang membunuh Ali, mulanya mau diceritakan bahwa Ali
dibunuh oleh musuhnya orang kafir di Persia. Tapi gara2 ada yang lolos, barulah
ketahuan bahwa pembunuhnya adalah para mereka yang telah bercerita dan menulis
diri mereka sebagai sahabat nabi. Maka abadilah permusuhan dan dendam turun
temurun Sunni membantai Shiah sebagai miniatur para sahabat nabi membantai
keluarga nabi turun temurun !!!!

> "Tawangalun" wrote:
> Coba yg percoyo ceritamu itu Islam
> aliran opo,pasti Islam aliran Yahudi
> kan? La wong Umar bin Khattab saja
> ketika bar ditikam nanya siapa yg
> nikam saya? orang Majuzi.

Orang mati enggak bisa cerita, apalagi menulis. Waktu Tunggul Ametung dibunuh
ditikam dengan keris empu Gandring, sebelum beliau mati, beliau tanya, siapa
kamu yang menikam saya??? Si pembunuh menjawab, saya ini kebo ijo, dan Tunggul
Ametung mati dan entah cara bagaimana dari akhirat Tunggul Ametung bisa
perintahkan menangkap dan menggantung kebo ijo yang mengaku membunuh Tunggul
Ameturng.

Ternyata memang enggak mungkin Tunggul Ametung bisa cerita kalo dia dibunuh oleh
Kebo Ijo, karena yang cerita itu adalah si Ken Arok yang justru pembunuh Tunggul
Ametung.

Enggak beda koq ceritanya tetap sama alurnya, waktu Umar bin Khattab ditikam,
dia tanya siapa kamu??? Dan orang itu jawab, saya ini orang Majuzi musuh kamu.

Tapi memang enggak mungkin Umar bin Khattab bisa cerita kalo dia dibunuh oleh
orang Majuzi, karena yang cerita begitu justru orang yang mau menggantikan Umar
bin Khatab yaitu Utzman sendiri, dan orang majuzi itu nasibnya sama dengan kebo
ijo dan Utzman sendiri nasibnya sama dengan Ken Arok menggantikan Umar.

Sekali lagi, seorang raja, caliph, tyran, dan emperor, semuanya adalah sama
yaitu sama2 kekuasaannya berlangsung seumur hidup. Mereka hanya bisa digantikan
apabila mati atau dibunuh mati. Lalu agar jangan keturunannya membalas dendam,
maka keturuannya juga harus dibasmi habis. Namun kadang kala ada rakyat yang
bersimmpati kepada penguasa lama, oleh karena itulah perlu disebarkan berita
bahwa sang penguasa dibunuh musuhnya, dan pembunuhnya orang majuzi berhasil
ditangkap dan digantung, dan pembunuhnya adalah Kebo Ijo berhasil ditangkap dan
digantung.

Orang mati enggak bisa cerita, orang mati enggak bisa nulis, tapi Ken Arok
enggak mati, maka dialah yang bisa nulis dan cerita bahwa pembunuh raja adalah
si Kebo Ijo. Demikianlah Caliph Umar yang mati dibunuh enggak bisa cerita juga
enggak bisa nulis, tapi Utzman enggak mati, dia bisa cerita dan nulis, ternyata
yang ditulis dan diceritakan pembunuh Umar adalah orang Majuzi dan telah
ditangkap kemudian digantung dimuka khalayak ramai.

Raja atau Caliph mati mendadak hanya bisa digantikan oleh yang menyiapkan diri
menggantinya. Tetapi siapa yang sudah bisa menduga bahwa rajanya akan mati
dibunuh sehingga mempersiapkan penggantiannya??? Tentu sipembunuhnya sendiri.
Itulah Ken Arok, itulah Utzman.

Ny. Muslim binti Muskitawati.