Yesus akan menghakimi “dua belas suku Israel”?

Tom Jerry wrote:Lukas 22:30
bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Matius 19:28
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Dua ayat ini merujuk pada perombakan tata tertib di alam semesta, kelahiran baru universal yang akan terjadi ketika orang mati akan bangkit, dan semua sifat-sifat manusia akan diubah, dan aturan baru akan dimulai dari reruntuhan dunia yang lama, ketika Yesus, sang Anak Manusia datang sebagai Hakim.
“Apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya”, artinya: Ketika Yesus menghakimi dunia. "Takhta kemuliaan" berarti singgasana mulia atau singgasana indah. Istilah ini digunakan untuk melambangkan sifat seorang Raja dan Hakim, dan melambangkan martabat dan keagungan besar yang ditampilkan oleh Yesus, sang Anak Manusia. Lihat Matius 24:30; 26:64, Kisah Para Rasul 1:11; 17:31.

Matius 24:30
Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

Matius 26:64
Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

Kisah Para Rasul 1:11
dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Kisah Para Rasul 17:31
Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."

Duduk di atas dua belas takhta adalah kiasan. Duduk di singgasana melambangkan kekuasaan dan kehormatan, dan berarti di sini bahwa mereka akan dibedakan atas orang lain, dan menjadi lebih dihormati dan dihargai.
Dua belas suku Israel adalah jumlah suku Israel kuno. Nama ini, “dua belas suku Israel” melambangkan umat Allah. Yesus melambangkan umat-Nya yang ditebus dengan nama “dua belas suku Israel” . Lihat Yakobus 1:1, di mana orang Kristen disebut dua belas suku. Ini berarti, bukan Yahudi, bukan dunia, bukan orang fasik, bukan pula para rasul Kristus yang akan mengucapkan kalimat vonis kepada musuh-musuh Allah, melainkan umat Allah yang ditebus (umat Kristen). Di antara mereka Yesus mengatakan bahwa para rasul-Nya akan dihormati pada Hari Penghakiman, sebagai raja duniawi di takhtanya dan akan menghormati umat Kristen yang melayani mereka. Bandingkan dengan ayat 1 Korintus 6:1-3.

1 Korintus 6:1-3
Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus (para rasul Kristus dan orang-orang Kristen yang sejati)? Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu (umat Kristen), tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

Jadi, Yesus tidak merujuk kepada orang Yahudi (Israel) (Perjanjian Lama) dengan istilah dua belas suku Israel karena Yesus adalah Hakim Perjanjian Baru. Yesus, para rasul-Nya, dan umat Kristen akan menghakimi semua umat manusia di dunia ini: Umat Kristen sendiri, umat Islam, umat Yahudi, umat Hindu, umat Buddha, kaum atheis, kaum agnostik dan kaum-kaum lainnya sebagainya.

Pertama-tama, Yesus datang sebagai Hakim menyelamatkan umat Kristen sejati:

Matius 25:31-34
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba (Kristen) di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing (Muslim) di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu (Anak Manusia) akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Kemudian menghukum orang-orang terkutuk menurut standarnya Yesus, terutama Muhammad dan Muslim termasuk di dalamnya.

Matius 25:41
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya (awlah dan para malaikatnya).

Lalu Yesus, para rasul-Nya dan orang-orang Kristen sejati akan menghakimi sekali lagi orang-orang Kristen munafik dan para malaikat. Kalaupun dua belas suku Israel berarti umat Yahudi, paling yang dipersoalkan oleh Yesus adalah mengapa mereka tidak percaya Yesus sebagai Mesias.

Jadi, he, he, he, … asyik Kristener di sini akan menghakimi Kristener lain yang munafik. Sedangkan ‘hamba tuhan’, gusti bara’, ‘agus’, ‘AlukarD’. ‘DOMBA BERTARING’, ‘brani mati’, dan Muslimer-muslimer lainnya sudah dihukum oleh Yesus Kristus, sang Anak Manusia.

hamba tuhan wrote:emang dek tomjer lebih percaya perkataan yesus(injil) atau percaya surat2 paulus tarsus rasul yg diangkat oleh romawi?????