Kewajiban RI Melindungi Warganya Ditanah Air Bukan di Arab !!!

Setiap negara pasti punya UU dan memberlakukan hukum negaranya berdasarkan UU
tsb bukan memberlakukan UU negara lainnya.

Demikianlah, kewajiban RI itu cukup melindungi warganya di tanah airnya bukan
melindungi dinegara orang lain. Lindungilah keturunan Cina, penganut Buddha,
penganut Hindu, penganut Islam Ahmadiah, penganut Nasrani dll. Kalo di Arab itu
UU-nya justru melindungi majikan, dan majikanlah yang berhak melindungi
budak2nya yang sudah dibeli dan jadi miliknya.

Jadi kalo warganegaranya saja di tanah air tidak dilindungi, gimana mau
melindungi dinegara lainnya yang justru UU-nya disana lebih menjamin
perlindungan warganya dan warga asing.

> "M. Irwan Hrp" wrote:
> Pemerintah seharusnya punya kewajiban
> untuk melidungi WNI dimanapun berada,
> termasuk WNI yang bekerja di LN.

Kewajiban pemerintah justru harusnya melindungi warganegaranya dinegeri sendiri
bukan dinegeri orang lain. Negara lain sudah punya UU yang mengatur
perlindungan baik warganegaranya sendiri juga warganegara asing yang bekerja
disana.

Justru warganegara dinegeri sendiri ini malah tidak dilindungi hak2nya
dinegaranya sendiri misalnya saja umat yang bukan Islam boleh dibakar gerejanya,
toko2nya, diperkosa amoy2nya. Dan yang lebih biadab adalah bahkan sesama Islam
sendiri boleh dibakar mesjidnya, dijarah harta bendanya, dan dihalalkan darahnya
untuk ditumpahkan.

Jadi kita tak perlu memikirkan WNI yang bekerja di LN, karena disana sudah ada
UU perlindungan yang mengaturnya, justru bangsa kita ditanah airnya sendiri ini
yang sama sekali minim sekali perlindungan hukumnya.

Kalo ada tki yang mati karena menjalankan hukuman majikannya di Arab, tidak bisa
kita protest atau menuntutnya, karena memang begitulah UU Syariah Islam yang
berlaku disana dimana majikan itu berhak mengadili dan menghukum budak2nya yang
bersalah. Jadi budak2 di Arab Saudia yang bersalah terhadap majikannya bukan
diadili oleh pengadilan tapi oleh majikannya sendiri.

Ny. Muslim binti Muskitawati.