Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 12 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 12 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Gereja yang Lebih Baik itu Tidak Ada! Yang Lebih "Mahal", Banyak!
2 posters
Page 1 of 1
Gereja yang Lebih Baik itu Tidak Ada! Yang Lebih "Mahal", Banyak!
Saya tidak tahu dengan Anda, tetapi saya, sejak menginjak dewasa (dan tidak lagi tinggal dengan orang tua), saya sudah beberapa kali berpindah-pindah (keanggotaan) gereja. Bahkan, sejak menjadi seorang pendeta, saya sudah dua kali ditahbiskan sebagai pendeta di lingkungan organisasi gereja yang berbeda. Tolong jangan salah sangka dulu mengenai apa yang barusan saya kemukakan itu. Sungguh, sama sekali saya tidak bangga dengan hal itu (malahan, sebenarnya saya sangat malu tentangnya, sebab hal itu sama sekali bukanlah sebuah "prestasi", tetapi lebih merupakan "aib" bagi saya). Jadi, saya sebenarnya sedang membuka "aib" saya sendiri, dengan mengungkapkan hal yang di atas itu tadi. Tetapi, bagi saya itu tidak menjadi soal yang berarti, asal saja darinya nanti akan bisa ditarik "hikmah"-nya oleh beberapa orang, sehingga membuat pemahaman dan kehidupan kekristenan mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya. (Itulah yang saya yakini akan terjadi melalui pemaparan ini nanti, dan karena itulah saya bersedia melakukannya).
Keadaan gereja-gereja secara umum sekarang ini sangatlah jauh dari baik, apa lagi memuaskan. Hal ini khususnya sangat disadari (dan, karenanya, dirasakan) oleh orang-orang Kristen atau anggota jemaat yang agak "liar" atau tidak mudah untuk "dicekoki" begitu saja atau (saya lebih suka menyebutnya) cenderung berpikir dan bersikap secara mandiri dan kritis. Sedangkan, mereka yang lainnya (yang sudah atau lebih "jinak"! Sayangnya, mereka ini jumlahnya jauh lebih banyak atau yang merupakan kelompok mayoritas) akan mengatakan bahwa keadaan gereja sekarang ini sudah cukup baik (terutama di lingkungan gereja-gereja Injili dan Kharismatik, yang sekarang ini diakui sedang mengalami "pertumbuhan" yang "pesat"). Tetapi, jika ukurannya adalah KEBENARAN (nanti saya akan jelaskan mengenai apa yang saya maksudkan dengan ini), sesungguhnyalah keadaan gereja-gereja (secara keseluruhan) sekarang ini sangat mencemaskan (untuk tidak mengatakan: memalukan).
Apakah yang saya maksudkan dengan KEBENARAN itu tadi? Di sini saya sama sekali tidak bermaksud untuk masuk ke dalam pembicaraan mengenai kebenaran secara teoritis atau dari sisi filosofisnya. Saya memiliki, setidaknya, dua alasan untuk itu, yaitu: 1) Saya tidak cukup berkompeten untuk melakukan hal yang demikian itu, 2) pendekatan yang seperti itu hanyalah akan membawa ke dalam "debat kusir" saja (sebab, kita tahu bahwa pandangan atau teori filsafat itu sendiri begitu beragam dan setiap "school of thought" pasti memiliki asumsi atau presuposisi tertentu yang dijadikan sebagai titik tolaknya). Karena itulah, saya akan mendekati permasalahan kita di sini hanya secara praktis (bahkan, prakmatis) saja. Yaitu membicarakan kebenaran itu dari sisi atau cara pandang yang secara umum atau dari "kaca-mata" orang kebanyakan saja.
Jadi, apa persisnya yang saya maksudkan dengan KEBENARAN, sehubungan dengan penilaian yang ditujukan kepada (keadaan) gereja itu tadi ialah begini: Sangat banyak hal yang dilakukan oleh (anggota-anggota) gereja-gereja pada masa kini, yang apabila hal-hal itu dinilai dari "kacamata" umum saja pun, akan nyata sekali terlihat keburukan-keburukannya. Yang saya maksudkan itu, antara lain adalah beberapa hal yang akan saya sebutkan sebagai yang berikut ini.
1. Sikap-sikap yang cenderung anti sosial (khususnya yang termanifestasikan dari kehidupan anggota-anggotanya yang sangat giat dan bersungguh-sungguh). Bisa diperhatikan langsung, khususnya di gereja-gereja baru dan yang besar (jumlah anggota/pengunjungnya) sekarang ini, bahwa mereka yang memiliki toleransi dan kesadaran sosial justru pada umumnya adalah orang-orang yang tergolong (di "cap") kurang aktif atau kurang bersungguh-sungguh. Sedangkan, mereka yang tergolong paling "rohani" pada umumnya cenderung bersikap anti sosial (yang kalau diperiksa, pastilah akan didapati bahwa "emotional-intelligence"-nya dan "social-intelligence"-nya sama sekali tidak berkembang, karena memang tidak pernah atau sangat jarang dipergunakan). Hal ini terjadi, menurut hemat saya, adalah sebagai akibat dari pengajaran gereja yang telalu berfokus pada "kekudusan individual" atau "kekudusan seremonial", bukan pada "kekudusan sosial", sebagaimana yang ditekankan di dalam pengajaran-pengajaran Yesus (mis: Mat 5:13-16).
2. Pengelolaan keuangan yang tidak transparan. Sebagai suatu badan sosial, gereja itu seharusnya tidak mencari laba, tetapi nyatanya, betapa banyak pendeta-pendeta yang menjadi kaya (berkelimpahan?) dari "'pelayanan sosial"-nya itu!
3. Sedemikian sering dan kuatnya dorongan yang diberikan untuk mendapatkan donasi dari anggota-anggotanya (atau dari simpatisannya). Sekarang ini, kita bisa menemukan begitu banyak apa yang mungkin bisa disebut sebagai "rekayasa teknologi di bidang persembahan" yang "dikembangkan" oleh atau di dalam gereja-gereja pada umumnya, yang kesemuanya itu dimaksudkan untuk menemukan cara-cara/teknik-teknik/kiat-kita/trik-trik yang terbaik atau yang paling efektif dalam upaya untuk "menjaring" lebih banyak lagi dana (uang) dari umat (dan dari sumber yang mana saja!) yang masuk ke dalam "pundi-pundi" gereja (dan pendeta!).
4. Terjadi persaingan yang tidak sehat antara gereja yang satu dengan yang lainnya. Jika kita memperhatikan mengenai hal ini, maka kita akan bisa melihat betapa kisruhnya "dunia pergerejaan" sekarang ini. Mungkin, bukanlah sesuatu yang berlebihan kalau dikatakan, bahwa "dunia pergerejaan" itu sekarang ini tak ubahnya seperti "dunia persilatan" saja. Gereja-gereja bersaing satu dengan yang lainnya; pendeta yang satu bersaing dengan pendeta yang lainnya. Segala cara dihalalkan atau "dirohanisasikan" dengan "membungkus" semuanya itu dengan menggunakan ayat-ayat Alkitab. Dan, semuanya itu mereka lakukan hanya untuk memperebutkan anggota (atau pelayan dan, bahkan, tempat/lokasi untuk melakukan kebaktian gereja). Untuk semuanya itulah mereka (gereja-gereja dan para penyelenggaranya itu) tidak sungkan-sungkan melakukan atau menjalankan trik-trik kotor, intrik, dusta dan pemutarbalikan fakta, yaitu segala cara yang ditempuh oleh manusia-manusia yang bejat dan licik di dunia ini (sampai-sampai, menurut saya, jika kawan-kawan di legislatif dan politisi lainnya di negeri ini melihatnya, dijamin mereka itu pun akan "geleng-geleng kepala").
Keempat hal yang sudah dikemukakan di atas itu hanyalah singkapan kecil saja, dari keburukan-keburukan yang terdapat di dalam dan/atau yang dilakukan oleh gereja-gereja sekarang ini. Masih sangat banyak lagi hal-hal yang lainnya yang, jika dinilai menurut standar umum saja pun, sudah tidak bisa dibenarkan lagi. Bahkan, tidak sedikit di antaranya yang tergolong sadis atau kejam. Saya tidak bisa melupakan jawaban yang diberikan oleh seorang pendeta dari suatu gereja yang besar, ketika dia ditanya: "Apa bapak tidak kasihan kepada pendeta-pendeta dari gereja-gereja kecil di sekitar gereja bapak, yang anggota-anggotanya tersedot ke dalam gereja Bapak?" Tahukah Anda apa jawaban dari pendeta ini? Dia menjawabnya begini: "Ada tertulis, 'setiap pohon yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang surga akan dicabut sampai ke akar-akarnya.' Kemudian, dia menambahkan lagi, "Jadi, itu adalah merupakan penggenapan fiman Tuhan. Kita tidak perlu menjadi sentimentil mengenai hal itu!" Ada lagi pendeta yang ketika anggota jemaatnya bermaksud memberikan dukungan keuangan kepada gereja-gereja yang kecil, yang nampaknya sangat membutuhkan pertolongan, mengatakan begini: "Jangan menabur di tempat yang tandus, tetapi menaburlah di tempat yang subur. Kalau kamu menabur di tempat yang tandus, kamu tidak akan menuai apa-apa nantinya!" (dan, "tempat subur" yang dimaksudkannya itu tidak lain adalah gerejanya sendiri, yang sudah sangat besar dan kaya itu). Lihatlah, betapa orang bisa menjadi begitu sadis dan kejam, tetapi sekaligus tetap tertlihat "rohani" juga, karena semua yang dilakukannya bisa "dibungkus" dengan rapi dan cantik dengan menggunakan ayat-ayat dari Alkitab. Sangat menakutkan! (Atau, memalukan?).
Pada suatu kali, saya berbincang-bincang dengan seorang teman mengenai keadaan gereja sekarang ini. Beberapa saat kemudian, teman saya itu berkata begini kepada saya: "Aku sebenarnya sudah tidak bersemangat lagi untuk mengikuti kebaktian di gereja. "Saya justru menjawabnya begini: "Aku malah sudah jijik pun!" Tetapi, (jangan kuatir!) kami masih mau datang-datang ke gereja juga., koq! (Habis, mau ke mana lagi?! Kalau ke Vihara, kan udah lain ceritanya nanti?!).
Tidak lama berselang dari pembicaraan saya dengan teman itu tadi, sebelumnya ada seorang bapak yang datang dari jauh ke rumah saya, untuk berbincang-bincang mengenai persoalan yang dia hadapi dalam pelayanannya di gereja. Dia sangat tertarik bertemu dan berbincang dengan saya, karena dia barusan saja membeli dan membaca buku saya yang berjudul "Rumah Tuhan menjadi Sarang Penyamun". Dalam pembicaraan itu, akhirnya si bapak bertanya begini: "Saya sudah berpindah-pindah keanggotaan gereja sampai lima kali. Dan, di gereja yang sekarang ini pun saya tidak merasa cocok juga. Menurut Bapak, bagaimana? Apa yang harus saya lakukan?" selanjutnya, kami pun larut di dalam perbincangan mengenai hal itu. Dan, akhirnya kami berdua sepakat untuk satu hal ini (sehubungan dengan apa yang ditanyakannya itu tadi), yaitu: Pada dasarnya, semua gereja sekarang ini adalah sama saja; tidak ada yang bisa dikatakan lebih baik dari yang lainnya. Dan, kemudian, tanpa dikomando, kami pun mengucapkan perkataan yang berikut ini (yang menirukan bunyi dari sebuah iklan di TV) secara bersama-sama (yang diakhiri dengan gelak tawa kami berdua):
Apa nggak ada (gereja) yang lebih baik...?
Gereja yang lebih baik itu nggak ada!
... Yang lebih "mahal", banyak!
(Lebih "mahal" = menuntut atau menguras lebih banyak biaya/uang)
Sumber: Dari tulisan saya di julius tarigans' blog di www.juliustarigan.blogspot.com .
gusti_bara- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1550
Location : samping yesus
Job/hobbies : yang penting seneng
Humor : pantaskah saya menjadi anak yesus?
Reputation : -11
Points : 7666
Registration date : 2010-04-29
Re: Gereja yang Lebih Baik itu Tidak Ada! Yang Lebih "Mahal", Banyak!
kaya iklan pembasmi nyamuk aja,...
lagi lagi aya aya wae aja si mas nih...
lagi lagi aya aya wae aja si mas nih...
Guest- Guest
Re: Gereja yang Lebih Baik itu Tidak Ada! Yang Lebih "Mahal", Banyak!
2. Pengelolaan keuangan yang tidak transparan. Sebagai suatu badan sosial, gereja itu seharusnya tidak mencari laba, tetapi nyatanya, betapa banyak pendeta-pendeta yang menjadi kaya (berkelimpahan?) dari "'pelayanan sosial"-nya itu!
waah pas banget seperti yang di bilang Shaggy,.... Pemuka agama kristen = Karir
Jesuschrist- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 378
Humor : aku adalah salah satu pribadi dari 3 tuhan,, dua lainnya adalah kopi pahit da kemenyan
Reputation : 4
Points : 5683
Registration date : 2010-06-25
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin