SURGA BAGI ORANG KAFIR

Dalam sebuah hadits H.R. Muslim diriwayatkan: “Dunia ini adalah penjara bagi orang Mukmin, dan surga bagi orang kafir”.
Apa maksudnya? Terus terang, saya belum pernah masuk ke penjara (dan
tentu saja ogah!), sehingga belum merasakan tinggal di penjara. Saya
pun jelas belum pernah berkunjung ke surga yang katanya indah itu.
Namun, hadist tersebut secara denotatif sebenarnya sudah bisa kita
fahami.

Yang dimaksud “penjara” bagi orang Mukmin bukan
penjara secara fisik, dimana terdapat ruang berukuran 2 meter persegi
yang dikelilingi jeruji besi. Dalam ruang itu terdapat sebuah tempat
tidur, wastafel plus closet buat pup. Itu kalo penjara yang dihuni oleh
orang miskin, lho. Tapi konon kalo penjara konglomerat atau mereka yang
berduit, ruangnya lebih keren lagi. Ada rak buku, televisi, dan
ruangnya ber-AC. Mau makan enak, tinggal telepon delevery service atau via penjaga penjara. Mau perek atau narkoba, tinggal SMS aja.

Kondisi
penjara yang “nyaman” itu konon dahulu nyata di penjara kita. Entahlah
sekarang ini, apakah diskriminasi penjara yang dihuni kalangan the have dan the poor masih terjadi? Once again I don’t know. Namun kalo back to real penjara,
yang cuma tempat tidur, jeruji besi, dan closet tanpa AC, pastilah
menyiksa penghuninya. Ini juga dialami oleh orang Mukmin.


Di
penjara mana pun di Indonesia yang tercinta ini dahulu konon
diskriminatif. Mereka yang punya uang, bisa punya ruang penjara
senyaman ruang apartemen. Itu dulu, kalo sekarang masih nggak ya?

Di
tengah hal-hal buruk dan kemaksiatan yang terjadi di sekitar kita,
orang Mukmin pasti akan tersiksa. Yaiyalah! Siapa yang tak tersiksa
melihat ada wanita seksi berpakaian serba terbuka? Rasanya pasti ingin
memperkosa. Siapa yang kuat menahan godaan tak ikut serta taruhan
sebuah pertandingan sepakbola? Rasanya ingin berjudi dan menjadi
pemenang. Orang Mukmin kudu menahan diri dari segala larangan Allah
itu. Sementara seringkali yang ada di hadapan mereka adalah hal buruk
dan maksiat itu tadi. Meski banyak godaan, namun sebagai orang Mukmin
harus tetap berada on the track, yakni di jalan Allah. Ini tentu seperti “siksaan” yang dialami orang yang sedang berada di balik penjara.

Berbeda
dengan orang kafir. Semua yang ada di depan mata orang ini tak ada
pantangan. Minuman keras, kemaksiatan, atau judi no problemo di mata
orang kafir. Di musim puasa kayak gini, orang kafir dengan cuek makan,
minum, bahkan merokok. Buat orang kafir, puasa tak puasa sama aja, kok.

“Emang situ tahu surga?”

“Emang situ yakin bakal masuk surga kalo puasa di bulan Ramadhan ini?”

“Emang situ pernah ketemu Allah?”

Ya
begitu itulah pertanyaan-pertanyaan orang kafir. Mereka pasti akan
terus menerus menggoda kita dalam bentuk apapun. Mereka menunjukan
surga dunia yang sesungguhnya bukan surga, tapi sebuah “lubang
kekesatan”, yakni pelanggaran atas larangan Allah. Apa aja bentuk
godaan itu? Entah itu kemaksiatan, atau hal-hal negatif lain, kayak
diajak minum-minuman keras misalnya. Kalo itu terjadi dengan Anda,
please jangan tergoda. Tetap konsisten sebagai seorang Mukmin. Meski
merasa tersiksa kayak dipenjara, kita kelak Insya Allah bakal masuk
surga.

buat numenonearth jangan posting sampah ya, kalo bisa nanggapi tread saya di atas akan lebih baik lagi....oke bos

enak ya kafir bin tapir sorga dunianya, hayooo terus nikmatin terus........kalo sudah mokat alias koit nyaho lo

emang apa ya isinya surga orang kafir?


wkwkwkkkw..
paling juga kaum homosex!!!

waahahahahha

Mas jangan lupa, penjara bisa diubah jadi nyaman. Banyak contoh penghuni penjara yang masih bebas menikmati fasilitas yang ruar biasa, masih bisa berbisnis, atau mengatur dunia luar dari penjara.
Jadi contoh yang diberikan, masih belum sepenuhnya benar.

gouuubbllookkk
dia kira neraka sama kaya penjara di dunia
bisa sogok sana-sini

lu mampus aja cuma bawa amal yang ga di butuhkan oleh Tuhan yang maha kaya

elu mau sogok pake apa?

TOLOL

Walit Elu wrote:Mas jangan lupa, penjara bisa diubah jadi nyaman. Banyak contoh penghuni penjara yang masih bebas menikmati fasilitas yang ruar biasa, masih bisa berbisnis, atau mengatur dunia luar dari penjara.
Jadi contoh yang diberikan, masih belum sepenuhnya benar.

mengapa saya ambil contoh ibarat penjara, itu karena umat muslim mengekang hawa nafsu dunia yang terlalu berlebihan,tidak seperti nonmuslim yang bebas terserah, semau gue mau mabok oke, mau zina oke, makan riba apalagi, makan babi iya pokoknya banyak deh nah itulah yang diibaratkan surga bagi orang kafir ngertikan?