MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
REINKARNASI? EmptySat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo

» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
REINKARNASI? EmptySat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo

» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
REINKARNASI? EmptySat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo

» kenapa muhammad suka makan babi????
REINKARNASI? EmptySat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo

» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
REINKARNASI? EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
REINKARNASI? EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
REINKARNASI? EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
REINKARNASI? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
REINKARNASI? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

Gallery


REINKARNASI? Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 29 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 29 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


REINKARNASI?

+3
gurgurmanurung@yahoo.com
miau_chang
zebaoth_jehova
7 posters

Go down

REINKARNASI? Empty REINKARNASI?

Post by zebaoth_jehova Wed 31 Dec 2008, 12:31 pm

REINKARNASI?

Ajaran reinkarnasi, Macan dan singa bisa jadi manusia.
Konon dengan syarat sang macan/singa harus vegetarian dulu, tidak
boleh memangsa binatang lain, ya makannya rumput2an seperti
kerbau................)

Karna ajaran mengkosongkan pikiran yang membuat
penganut budha gampang dirasuki ajaran ajaran sesat dan kebanyakan
mempunyai kepribadian ganda, tidak punya
pengangan hidup yang pasti , kalau mau saya katakan reinkarnasi yang sakti ngapain masuk lagi ketubuh orang lain mendingan reinkarnasi itu kembali ketubuh asal koq pinjam pakai tubuh baru (datang dengan wujud masa lalu) itu masih masuk akal kalau punya yang baru bagaimana yang baru ini menjalaninya punya 2 nyawa punya 2 pikiran dengan satu tubuh ini adil atau goblok.

Termasuk ajaran budha paling tolol mana ada manusia karma buruk di
kehidupan mendatang jadi binatang emangnya binatang punya karma
kalau jelek jadi apa? kalau binatang punya karma baik jadi apa?

Tambahan yang jelas jika ada reinkarnasi jumlah populasi manusia harusnya stagnan tidak bertambah karena namanya daur ulang
Jadi inilah kebodohan ajaran budha yang diimani pengikutnya sampai saat ini harusnya malu dan sadar!!!!
zebaoth_jehova
zebaoth_jehova
MURTADIN
MURTADIN

Number of posts : 176
Reputation : -5
Points : 5871
Registration date : 2008-12-18

Back to top Go down

REINKARNASI? Empty Re: REINKARNASI?

Post by miau_chang Thu 29 Jan 2009, 1:47 am

kalau populasi manusia bertambah terus menurut yg bikin posting ini, berarti Tuhan menciptakan nyawa tiap hari, atau sudah distok.
Buat apa nyawa sebanyak itu ya?
Buat diadili nanti waktu pengadilan terakhir?
Buat muji-muji Tuhan?

populasi manusia tidak stagnan menurut reinkarnasi justru karena binatang bisa lahir jadi manusia, dan sebaliknya. Logis kan?

Ajaran Buddha tidak mengajarkan mengosongkan pikiran. Ngaco aja.

Reinkarnasi tolol? Yah bisa aja sih. Sama aja kayak orang percaya surga dan neraka yg ga jelas keberadaannya. Ga bisa diliat, didengar, dicium dan disentuh. Tetep aja orang percaya. Tapi binatang yg udah jelas di depan mata pasti ada.

Kalau sudah jadi binatang sulit untuk jadi manusia lagi, ya apalagi kalo jadi karnivora, bikin karma buruk terus. MAkanya dari sekarang jangan berbuat jahat dan berbuat baik biar ga lahir jadi binatang
miau_chang
miau_chang
KAFIRUN
KAFIRUN

Number of posts : 52
Reputation : 0
Points : 5787
Registration date : 2009-01-28

Back to top Go down

REINKARNASI? Empty Re: REINKARNASI?

Post by gurgurmanurung@yahoo.com Thu 29 Jan 2009, 2:45 am

apa ada masuk diakal dalam teologi budhist manusia tumimbal lahir berubah jadi binatang?
pertanyaan ini tidak pernah dapat dijawab tuntas karena memang tidak akan mungkin itu terjadi

binatang jadi manusia ,manusia jadi binatang itu dongeng untuk tidur dipercaya apalagi hari ini zaman sudah maju ,masih percaya dongeng penghantar tidur? REINKARNASI? 347644
gurgurmanurung@yahoo.com
gurgurmanurung@yahoo.com

Number of posts : 2
Reputation : 0
Points : 5771
Registration date : 2009-01-29

Back to top Go down

REINKARNASI? Empty Re: REINKARNASI?

Post by angelmichael69@gmail.com Thu 29 Jan 2009, 2:56 am

miau_chang wrote:
kalau populasi manusia bertambah terus menurut yg bikin posting ini, berarti Tuhan menciptakan nyawa tiap hari, atau sudah distok.
Buat apa nyawa sebanyak itu ya?
Buat diadili nanti waktu pengadilan terakhir?
Buat muji-muji Tuhan?

Manusia bertuhan percaya tuhan adalah manusia masih berpikiran sempit alias bodoh, mau tidak berdoa atau tidak memuji muji tidak ada namanyanya pengadilan terakhir

populasi manusia tidak stagnan menurut reinkarnasi justru karena binatang bisa lahir jadi manusia, dan sebaliknya. Logis kan?

Logis bagaimana kalau logis masuk akal itu bisa dibuktikan,bisa dak buktikan omong kosong ini?

Ajaran Buddha tidak mengajarkan mengosongkan pikiran. Ngaco aja.

Bukan hanya mengkosongkan pikiran saja,tapi buat malas dan jadi pengemis itu ajaran inti minta dilayani dengan pemberian belas kasihan orang lain

Reinkarnasi tolol? Yah bisa aja sih. Sama aja kayak orang percaya surga dan neraka yg ga jelas keberadaannya. Ga bisa diliat, didengar, dicium dan disentuh. Tetep aja orang percaya. Tapi binatang yg udah jelas di depan mata pasti ada.

Sama sama tolol mana bisa dibuktikan ,percaya karena sudah dirasuki ajaran tersebut sejak kecil maka percaya dengan omong ksosng

Kalau sudah jadi binatang sulit untuk jadi manusia lagi, ya apalagi kalo jadi karnivora, bikin karma buruk terus. MAkanya dari sekarang jangan berbuat jahat dan berbuat baik biar ga lahir jadi binatang

Siapa yang bisa mengukur ada seberapa nilai perbuatan itu adakah nilai dari seseorang berbuat baik atau jahat?

angelmichael69@gmail.com

Number of posts : 2
Reputation : 0
Points : 5771
Registration date : 2009-01-29

Back to top Go down

REINKARNASI? Empty Re: REINKARNASI?

Post by miau_chang Thu 29 Jan 2009, 10:52 am

perbuatan itu ada 3 elemen: motivasi, tindakan, hasil. Dari situlah karma muncul. Kalau motivasi baik, tindakan baik, hasil baik, maka dapet karma baik. ngerti?

reinkarnasi dianngap dongeng boleh saja. Dongeng pengantar tidur, sama seperti dongeng penciptaan dunia, dongeng menara babel, dongeng penyaliban, dongeng isra miraj, semuanya tidak dapat dibuktikan tuntas, ya kan Smile)
Bedanya dongeng di agama Buddha bikin orang jadi baik, sementara dongeng di agama tetangga ga jelas buat apa.

Mengosongkan pikiran itu tidak ada. Bohong saja kerjanya. Belum pernah belajar udah koar-koar.

Males dan jadi pengemis? hahahahahahahahahahahahahahahaha.
Lawakan dari mana tuh?
Berikan saja satu kutipan kitab suci dimana Buddha bilang "jadilah pemalas"
Justru yg ada adalah "bersemangatlah". Salah satu dari faktor keberhasilan adalah semangat, dalam bidang apapun.

Mendapat dana itu adalah tradisi India, yg diikuti Buddhis disana. Di China, dimana mengemis tidak terlalu populer, Biksu-biksu bekerja menggarap sawah dan ladang sendiri, mandiri.
Motto: "sehari tidak bekerja, sehari tidak makan"
Makanya gw ketawa liat komentar loe. Males? wahahahahahaha konyol sekali....
miau_chang
miau_chang
KAFIRUN
KAFIRUN

Number of posts : 52
Reputation : 0
Points : 5787
Registration date : 2009-01-28

Back to top Go down

REINKARNASI? Empty KARMA dan TRANSMIGRASI

Post by udinmurtaddin Sun 07 Mar 2010, 7:15 pm

KARMA dan TRANSMIGRASI


Pada saat penciptaan, sebagian kecil dari jiwa-jiwa yang tak terbilang banyaknya turun ke alam jasmani dan mengenakan penutup atau tubuh yang diperlukan untuk hidup di alam kausal, astral dan jasmani. Tubuh-tubuh ini memudarkan cahaya Jiwa sehingga ia melupakan rumah sejatinya dan kemuliaannya yang semula.

Jiwa-jiwa di alam PINDA telah berada di sana sejak jutaan tahun dan telah mengalami segala macam bentuk kehidupan yang sesuai dengan keinginan dan perbuatannya. Melalui rangkaian kelahiran dan kematian yang tak ada habisnya, kita meninggalkan tubuh yang satu untuk sekedar dilahirkan ke dalam tubuh yang lain. Itu dikenal sebagai Roda Delapan Puluh Empat atau lingkaran 8.400.000 jenis kehidupan ke dalam mana jiwa dapat berinkarnasi.

Para Suci dari segala zaman telah mengakui dan mengajarkan hukum transmigrasi (perubahan bentuk perwujudan) ini.

"Transmigrasi berarti perpindahan jiwa ke dalam berbagai jenis kehidupan untuk menunaikan tugas yang sesuai dengan karmanya. Jiwa berasal dari lautan kehidupan yang mahaluas dan akan pulang kembali kepadanya."

Di India, hampir semua agama seperti Hindu, Jain, Buddha, Sikh dll. percaya bahwa orang mengalami suka dan duka sebagai akibat dari perbuatannya sendiri di masa lalu, dan di masa depan ia akan menanggung akibat dari semua perbuatannya yang dilakukan dalam hidup sekarang.

Umat Yahudi, Kristen dan Islam tidak mengenal transmigrasi jiwa maupun hukum karma. Mereka percaya bahwa Allah adalah Pencipta dan Tuhan seluruh alam semesta. Sama halnya seperti tukang tembikar membentuk dan merombak jambangan sekehendak hatinya di mana jambangan itu sendiri tidak berhak apa-apa, begitu juga, Tuhanlah yang menentukan apakah Ia akan memberikan Keselamatan kepada ciptaanNya atau tetap membuatnya bodoh. Mereka juga percaya bahwa karena Tuhan itu mahakuasa, tak seorangpun berhak atau mampu menghalangi perbuatanNya atau mengetahui apa yang Ia lakukan. Semua hal itu tidak dapat dipahami oleh manusia dan sebaiknya tidak usah kita pikirkan.

Para Suci menerangkan secara jelas perihal kebaikan dan keburukan hukum karma. Karma merupakan teori sebab dan akibat yang berlaku bagi seluruh alam semesta. Emerson, para ahli filsafat lain dan juga para profesor ilmu alam menyebutnya sebagai hukum kompensasi. "Apa yang kautabur, itu harus kau tuai".

Kata-kata yang diucapkan oleh seseorang mempunyai pengaruh ganda. Yang pertama adalah aksi, dan yang kedua adalah reaksi. Reaksinya akan menggema di dalam dan di sekeliling si pembicara dan menimbulkan gelombang pikiran yang sama disekitarnya. Jadi, pikiran apa saja, entah baik atau buruk - yang keluar daripadanya akan menimbulkan gema yang tepat sama. Itu merupakan hukum tegas yang tidak dapat ditawar-tawar dan yang tetap berlaku bagi benda hidup maupun mati. Hukum itu tidak dapat dihapus.

Karma juga merupakan proses penyelesaian hutang piutang seseorang. Bila kita mengambil sesuatu dari orang lain, kita harus memberikannya kembali, dan dengan mengikuti patokan itu dibentuklah karma nasib; dengan demikian semua pasang surut kehidupan kita dapat dijelaskan. Suka dan duka, kaya dan miskin, sehat dan sakit, memberi dan menerima, semuanya merupakan hasil perbuatan semacam itu yang harus dilunasi. Bila seseorang tidak melunasinya dalam hidup ini, ia harus melakukannya dalam kehidupan yang akan datang.

Walaupun seseorang meninggal dunia, namun pita rekaman semua perbuatannya tidak musnah. Catatan mengenai semua perbuatannya itu telah tersurat pada jiwa yang masih tetap terbungkus oleh tubuh astral dan kausal, walaupun tubuh jasmaninya telah mati. Jiwa meninggalkan tubuh saat kematian, namun hutang piutangnya tetap mengikutinya sampai lunas.

Shamas Tabriz (seorang suci Islam dari Persia) berkata:
"Kita hidup di alam semesta ini, dan dalam setiap kehidupan, kita mengenakan jubah yang berbeda. Kadang-kadang sebagai makhluk yang lain, namun kita semua merupakan bagian dari Sang Pencipta. Dengan perkataan lain, kita datang ke dunia ini dan kita pergi dari dunia ini ratusan dan ribuan kali, karena alam semesta ini merupakan loka karya dengan pintu masuk dan pintu keluar."

Ada tiga jenis karma atau perbuatan: Sinchit, Pralabdh dan Kriyaman. Sinchit adalah karma simpanan; Pralabdh adalah karma nasib; dan Kriyaman adalah karma baru. Karma simpanan merupakan hasil perbuatan masa lalu yang belum terlunasi atau belum disuratkan. Karma nasib merupakan sebagian hasil perbuatan di masa lampau yang harus diselesaikan dalam hidup sekarang, dan untuk mana kita telah diberi tubuh manusia ini, yaitu untuk mengalami akibat dari karma baik atau buruk yang telah ditentukan oleh nasib. Kriyaman terdiri atas karma baru yang terjadi dari perbuatan kita dalam hidup sekarang. Dengan perkataan lain, sambil menjalani takdir (karma nasib), kita juga membuat karma baru yang hasilnya harus kita alami dalam hidup dan sebagian lagi sebagai Sinchit.

Apakah sesungguhnya yang diartikan dengan 'karma masa lalu?' Ayat-ayat Suci menerangkan bahwa Tuhan mengaruniai kita tubuh jasmani - entah sebagai manusia atau makhluk yang lebih rendah - dan kita datang ke dunia ini untuk memetik sebagian hasil karma masa lalu kita yang telah disuratkan. Sesuai dengan cara yang Ia kehendaki agar kita menunaikan tugas itu, kita akan melakukannya tepat seperti itu, karena begitulah cara yang telah disuratkan oleh nasib kita. Tak seorangpun dapat meloloskan diri dari Takdir atau Nasibnya. Hanya Tuhan sajalah yang bebas, dan Ia mengatur seluruh dunia dengan hukumNya.

Karma masa lalu kitalah yang bertanggungjawab atas kebaikan dan keburukan, suka dan duka yang kita alami dan yang menentukan kita harus lahir sebagai makhluk yang hina atau mulia. "Apa yang kau tabur, itu harus kau tuai." Kita merasa senang sebagai akibat dari perbuatan baik yang kita lakukan, dan merasa sedih sebagai akibat dari perbuatan buruk kita sendiri, karena kita harus memetik semua hasil perbuatan, baik dengan pikiran, perkataan maupun perbuatan.

Kita tidak dapat meloloskan diri dari hasil perbuatan kita dengan jalan melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Akibat seperti itu harus ditanggung di kemudian hari. Karena itu, jelaslah sudah bahwa susah atau senang, suka atau duka apapun yang kita alami, itu semua disebabkan oleh perbuatan kita sendiri dan kita tidak dapat menyalahkan siapapun untuk itu. Bagaimana orang dapat berharap untuk memperoleh hasil yang baik dari perbuatan yang buruk? Siapapun beranggapan demikian, itu adalah suatu kekeliruan.

Mohon pengampunan Tuhan dan beranggapan bahwa kita kemudian boleh berbuat dosa lagi adalah suatu kekeliruan. Penyakit merupakan hukuman atas dosa kita. Bila dosa sudah dilakukan, itu hanya dapat ditebus dengan menerima hukuman yang setimpal. Sebab utama dari semua dosa adalah anggapan bahwa kita ini tubuh. Selama kita tidak melepaskan kesadaran bertubuh, maka kesenangan inderawi dan keinginan untuk menikmatinya tidak akan hilang dari ingatan kita.

"Seringkali orang menghadapi kesulitan, karena dalam mencari kesenangan, mereka dihadapkan pada berbagai penyakit. Keinginan akan kesenangan tidak akan lenyap tanpa penyerahan diri kepada kehendakNya. Sementara itu, ia akan tetap mengembara."

Dhrita-rashtra (ayah dari Panca Pendawa, seorang raja yang buta sejak lahir) pernah ditanya apa yang telah ia lakukan di masa lalu sehingga ia sekarang buta. Ia menjawab bahwa ia dapat melihat sejauh seratus kehidupan yang lampau, tetapi di sana ia tidak menemukan apa-apa yang dapat menjadi penyebab kebutaannya. Kemudian Batara Krisna memberikan penglihatan rohaninya untuk menunjukkan apa yang telah ia lakukan sebelum seratus kehidupan yang terakhir. Setelah itu barulah Dhrita-rashtra melihat bahwa jauh sebelum itu, ia telah melakukan suatu perbuatan untuk mana ia sekarang harus dilahirkan buta. Apakah daya kita terhadap simpanan karma yang terpendam selama ratusan kehidupan? Roda karma senantiasa berputar dan hasil perbuatan kita akan bersemi dan harus dilunasi meskipun setelah ratusan atau ribuan kehidupan.

Kita terikat oleh karma nasib kita. Ada banyak orang baik dan mereka berbuat baik oleh sebab karma nasibnya. Yang lain menjadi jahat dan berbuat jahat oleh sebab karma nasibnya. Mereka semua tidak berdaya untuk berbuat lain. Meskipun diberi kesempatan untuk melakukan perbuatan baik, mereka mengabaikannya. Mereka merasa bahwa mereka tidak memerlukan Satguru dan Tuhan.

Karma diatur oleh Kal, yang menguasai tiga dunia, yaitu dunia jasmani, astral dan kausal. Kal telah diciptakan oleh Tuhan yang Mahakuasa; ia mengatur ketiga alam terendah itu di bawah perintahnya. Ia menerapkan keadilan tanpa pandang bulu. Sesuai dengan perintah Tuhan, semua makhluk hidup setelah kematiannya diharuskan untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan baik atau buruknya dan ia mengambil tindakan sesuai dengan itu. Neraka dimaksudkan untuk orang berdosa dan surga untuk mereka yang melakukan perbuatan baik. Bila masa tinggal mereka di alam-alam itu telah habis, mereka sekali lagi harus mengitari roda perputaran hidup dan mati.

Kal mempunyai dua senjata, yaitu Waktu dan Ruang. Keduanya merupakan tiang pasak ciptaan. Ruang digunakan untuk menyebarluaskan ciptaan dan waktu selalu mendatangkan perubahan.

"Tuhan Sendirilah yang memaksa ciptaanNya untuk menjalani karma nasib yang tidak dapat dihindarkan dan tidak dapat dihapus. Apa yang telah ditakdirkan. Itu harus terjadi."

"Kita harus bertemu dengan orang-orang tertentu; kita harus berpisah dari orang-orang tertentu. Pertemuan dan perpisahan itu juga terjadi sesuai dengan Hukum Karma. Berdasarkan itulah segala kejadian duniawi dilakukan."

Kal memerintah seperti yang ditugaskan oleh Tuhan (Sat Purush) yang mahakuasa dan ia bukan pencipta jiwa, ia tidak dapat menciptakan maupun memusnahkan jiwa. Hanya tubuhlah yang menjadi miliknya. Ia memberikan tubuh sesuai dengan karma masing-masing dan mengambilnya kembali setelah jadwal waktunya habis. Ia tidak dapat berbuat apa-apa terhadap jiwa, karena jiwa adalah anak Sat Purush yang bersifat kekal.

Tidak ada satupun makhluk yang lebih rendah dari manusia yang dapat berbuat sekehendaknya. Tetapi manusia mempunyai kebebasan dalam bertindak sesuai dengan karmanya. Karena itu mereka sedikit banyak dapat memanfaatkan kebebasan dalam bertindak itu.

Kelahiran sebagai manusia hanya diperoleh berkat nasib yang luar biasa baiknya. Setelah memperolehnya, kita harus mengikuti jalan rohani dan ajaran yang dikhotbahkan oleh para Suci. Hidup manusia itu langka. Itu tidak diperoleh berulang kali. Bila kita melewatkan kesempatan itu, maka kelak kemudian hari, kita akan menyesalinya dalam-dalam.

Manusia adalah ciptaan terluhur. Itu diperoleh berkat nasib yang mahabaik. Kehidupan manusia memberi kita kemampuan untuk bersatu dengan Tuhan. Guru Arjan Sahib berkata:

"Berulang kali aku lahir sebagai kutu dan serangga,
Berulang kali aku lahir sebagai gajah, ikan atau rusa,
Berulang kali aku lahir sebagai rumput dan pohon,
Sekarang kesempatan terbuka untuk bertemu dengan Tuhan,
Tubuh mulia ini telah kuperoleh setelah berabad-abad lamanya."

Tubuh dan jiwa manusia asyik dengan dunia ini, manusia perlu menyiapkan bekal untuk kemudian hari.

"Semua akan menempuh perjalanan ke negeri asing itu;
Wahai manusia bodoh, waspadalah, karena ajal sudah dekat!"

Meskipun demikian, pertanyaan timbul bagaimana kita dapat melakukannya? Dengan menghadiri satsang dan mengikuti ajaran-Nya, kita dapat memperoleh pembebasan dari sebagian karma kita. Tetapi, belenggu karma kita atau hasil perbuatan kita adalah begitu kuat.

Karena Karma Nasibnya, sementara orang tidak ditakdirkan untuk bertemu dengan seorang Satguru dalam hidup sekarang ini. Mereka tidak berminat untuk bertemu dengan seorang Satguru, walaupun Ia berada di tengah-tengah mereka. Karena sikap demikian dan karena Karma Nasib itu, mereka tetap mengembara dalam siklus kelahiran dan kematian dari berbagai jenis kehidupan.

Kita tidak berdaya untuk mengubah nasib kita. Apa yang ditakdirkan oleh Nasib harus terjadi. Kita hanya dapat bertemu dengan Satguru dan mengingat Tuhan bila kita telah ditakdirkan untuk itu. Orang yang mengikuti perintah pikiran, dikuasai oleh pemikiran duniawi dan benda-benda duniawi. Dan mereka yang mengikuti perintah Satguru, di dalam pikirannya ia sudah mempunyai kecenderungan untuk menghayati Tuhan.

"Hanya nasib yang menyebabkan kita pergi kepada seorang Satguru, menerima Dia sebagai Satguru, meyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendakNya, sehingga Ia menyatukan jiwa kita dengan Suara Suci."

Lautan karma itu tak terduga dalamnya. Untuk menghilangkan karma cadangan adalah hampir-hampir mustahil. Tetapi bila kita bertemu dengan seorang Satguru, Ia melunasi semua hutang piutang karma kita dengan menganjurkan kita untuk melakukan perbuatan tanpa mengharapkan hasilnya. Bila kita melakukan latihan rohani seperti yang diperintahkan oleh Satguru dan menyerahkan diri sepenuhnya kepadaNya, kita akan dapat menjalani karma nasib dengan hati gembira dan tidak melakukan karma baru lain yang harus dijalani dalam kehidupan yang akan datang. Karma cadangan berangsur-angsur dimusnahkan dengan praktek mendengarkan Sabda. Kadang-kadang Satguru membantu untuk menanggung beban karma nasib kita sehingga yang seharusnya merupakan pukulan mematikan akan berubah menjadi tusukan jarum, dengan akibat bahwa kita akan menjalani karma tanpa banyak mengalami penderitaan dan ketakutan.

Dengan jalan demikian, semua karma kita akan terlunasi berkat karunia Satguru. Akhirnya kita akan dibebaskan dari beban karma dan memperoleh Keselamatan dengan menyeberangi lautan Kehidupan. Kita hanya dapat menjadi "hampa karma" selagi kita hidup di dunia ini dan melakukan semua perbuatan tanpa keinginan.

Perbuatan merupakan bagian dari pikiran dan tubuh. Selama pikiran tidak ditundukkan, kita sulit atau bahkan tidak mungkin untuk menjadi hampa karma. Pikiran selalu tidak tenang. Ia tidak dapat didiamkan walaupun hanya sedetik. Karena itu, tak seorangpun dapat membebaskan diri dari perbuatan lahiriah atau mental. Namun bila seseorang mempersembahkan semua perbuatannya di atas altar Satguru, maka perbuatan apapun yang ia lakukan, itu tidak akan terkena hukuman dan ia pasti akan memperoleh pembebasan dari roda transmigrasi.

Pada saat ajal tiba, Kal tidak akan datang untuk mengambil siswa Satguru. Satguru Sendirilah yang akan datang dan membawa jiwa itu bersamaNya. Kal tidak akan mendekati seorang bakta.

"Ego itu merupakan penyakit menahun
Yang masih dapat sembuh sendiri dengan mudah
Bila karunia Tuhan turun
Berkat Nama Satguru, jiwa melambung,
sehingga terbebas dari keakuan."

udinmurtaddin

Number of posts : 1
Reputation : 0
Points : 5369
Registration date : 2010-03-07

Back to top Go down

REINKARNASI? Empty Re: REINKARNASI?

Post by Gravelord Fri 20 Jan 2012, 10:46 am

PUNABBHAVA
(Kelahiran Kembali)


Punabbhava berasal dari bahasa Pali yang terbentuk dari dua kata yaitu kata ”puna” dan ”bhava”. Kata ”puna” berarti lagi atau kembali, sedangkan ”bhava” berarti proses menjadi ada/eksis atau kelahiran. Jadi, secara harafiah, punabbhava berarti proses menjadi ada/eksis lagi atau kelahiran kembali atau tumimbal lahir. Punabbhava atau Kelahiran kembali atau tumimbal lahir merupakan suatu proses menjadi ada/eksis kembali dari suatu makhluk hidup di kehidupan mendatang (setelah ia meninggal/mati) sehingga lahir (jati), dimana proses ini merupakan akibat atau hasil dari kamma (perbuatan)nya pada kehidupan lampau.

Proses menjadi ada/eksis atau kelahiran kembali atau punabbhava terjadi pada semua makhluk hidup yang belum pencapai Penerangan Sempurna, ketika mereka telah meninggal/mati.

Dalam Hukum Paticcasamuppada (Sebab-Musabab yang Saling Bergantungan), proses menjadi ada/eksis atau punabbhava atau kelahiran kembali disebabkan oleh Kamma (perbuatan) yang kemudian menghasilkan kemelekatan kepada segala sesuatu termasuk kemelekatan pada hidup dan kehidupan. Jadi makhluk hidup apapun yang mengalami proses menjadi ada/eksis atau kelahiran kembali (punabbhava), merupakan makhluk yang masih memiliki kemelekatan pada sesuatu dalam kehidupan sebelumnya. Dan seperti yang diuraikan dalam Hukum Paticcasamuppada kemelekatan timbul karena adanya Tanha (Keinginan/Kehausan) dan juga Avijja (Ketidaktahuan/Kebodohan).

Karena Avijja (Ketidaktahuan/Kebodohan) seseorang menyadari atau tidak menyadarinya, tetap terus mengumbar keinginan/kehausannya terhadap segala sesuatu sehingga timbul kemelekatan pada dirinya terhadap segala sesuatu.
Proses menjadi ada/eksis atau kelahiran kembali atau punabbhava terjadi pada semua makhluk hidup yang belum pencapai Penerangan Sempurna, ketika mereka telah meninggal/mati. Dalam Hukum Paticcasamuppada (Sebab-Musabab yang Saling Bergantungan), proses menjadi ada/eksis atau punabbhava atau kelahiran kembali disebabkan oleh Kamma (perbuatan) yang kemudian menghasilkan kemelekatan kepada segala sesuatu termasuk kemelekatan pada hidup dan kehidupan. Jadi makhluk hidup apapun yang mengalami proses menjadi ada/eksis atau kelahiran kembali (punabbhava), merupakan makhluk yang masih memiliki kemelekatan pada sesuatu dalam kehidupan sebelumnya. Dan seperti yang diuraikan dalam Hukum Paticcasamuppada kemelekatan timbul karena adanya dan juga . Karena Avijja (Ketidaktahuan/Kebodohan) seseorang menyadari atau tidak menyadarinya, tetap terus mengumbar keinginan/kehausannya terhadap segala sesuatu sehingga timbul kemelekatan pada dirinya terhadap segala sesuatu.

Proses Kelahiran Kembali

Dalam proses kelahiran kembali atau rebirth (bahasa Inggris), tidak terjadi suatu perpindahan roh/jiwa/kesadaran ke dalam jasmani yang baru. Yang terjadi dalam proses kelahiran kembali adalah adanya proses berkesinambungan dari kesadaran (citta) pada kehidupan lampau dengan kesadaran (citta) kehidupan baru yang merupakan suatu aksi-reaksi. Oleh karena itu proses kelahiran kembali sangatlah berhubungan dengan proses kematian itu sendiri. Dan kedua proses yang berhubungan dengan batin ini sangatlah kompleks.

Guru Buddha menjelaskan dalam Satta Sutta; Radha Samyutta; Samyutta Nikaya 23.2 {S 3.189} bahwa makhluk hidup pada umumnya dan manusia pada khususnya merupakan perpaduan dari lima kelompok (Panca Khandha), yang kelimanya dikelompokkan menjadi dua bagian. Pertama yaitu jasmani atau fisik dan yang kedua adalah batin. Baik fisik maupun batin ini tidak terlepas dari hukum perubahan, suatu saat muncul dan saat kemudian mengalami pemadaman/mati. Batin sendiri terdiri dari perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran, dan kesadaran. Unsur-unsur batin ini disebut dalam bahasa Pali sebagai citta. Citta juga sering disebut dengan kesadaran. Citta/kesadaran ini mengalami kemunculan, pemisahan dan pemadaman/mati.

Pada saat seseorang mengalami kematian, jasmani tidak lagi bisa berfungsi untuk mendukung citta/kesadaran. Citta/kesadarannya pun akan mengalami pemadaman/kematian dan secara otomatis ia meneruskan kesan apapun yang tertanam padanya kepada Citta/kesadaran penerusnya yang tidak lain merupakan Citta/kesadaran pada kehidupan yang baru. Penerusan Kesadaran (Patisandhi Vinnana) ini terjadi dengan adanya peran dari Kamma yang pernah dilakukan.

Ketika jasmani mengalami kematian, dalam pikiran orang yang sekarat muncul kesadaran yang bernama Kesadaran Ajal (Cuti Citta). Ketika Kesadaran Ajal mengalami pemadaman juga, maka orang tersebut dikatakan sudah meninggal. Tetapi pada saat yang bersamaan pula (tanpa selang/jeda waktu) Citta/kesadaran kehidupan baru muncul. Dan saat itulah seseorang telah dilahirkan kembali, sudah berada dalam kandungan dengan jasmani yang baru berupa janin. Keseluruhan proses ini terjadi dalam waktu yang singkat.

Perumpamaan Lilin

Proses kelahiran kembali dimana tidak adanya peristiwa perpindahan jiwa/roh dapat diperumpamakan seperti sebuah api lilin. Ketika kita melihat sebuah api yang menyala pada sebuah lilin nampak apinya sama saja walaupun telah satu jam telah berlalu. Tidak tampak adanya api dari lilin lain yang menggantikannya. Yang jelas tampak oleh kita adalah memendeknya ukuran lilin tersebut. Tetapi apakah ini berarti api yang menyala tersebut merupakan api yang sama dengan api yang kita lihat satu jam yang lalu? Jawabannya adalah tidak sama.

Jika kita perhatikan secara seksama, api pada lilin tidak akan hidup tanpa adanya unsur-unsur pendukung seperti batang lilin, sumbu, dan udara (oksigen). Api yang menyala tersebut ternyata merupakan api yang berbeda karena tiap saat disokong oleh bagian dari batang lilin, sumbu dan molekul-molekuk udara yang berbeda. Meskipun disokong oleh unsur-unsur yang berbeda, tetapi api tersebut tetap menyala tanpa perlu padam kemudian menyala lagi. Dengan kata lain adanya proses yang berkesinambungan.

Api disini tidak lain adalah kesadaran, batang lilin dan sumbu adalah jasmani, dan udara adalah kamma. Jasmani dan kamma adalah penyokong keberlangsungan kesadaran.

Tiga Kondisi Terjadinya Kelahiran

Dalam Mahatanhasankhaya Sutta; Majjhima Nikaya 38, Guru Buddha menjelaskan:

"Para bhikkhu, embrio (dalam kandungan) terjadi karena penggabungan tiga hal, yaitu: adanya pertemuan ayah dan ibu, tetapi ibu tidak ada makhluk yang siap terlahir (kembali), dalam hal ini tidak ada pembuahan dalam kandungan; ada pertemuan ayah dan ibu, ibu dalam keadaan masa subur, tetapi tidak ada makhluk yang siap untuk terlahir (kembali), dalam hal ini tidak ada pembuahan dalam kandungan; tetapi ada pertemuan ayah dan ibu, ibu dalam keadaan masa subur dan ada makhluk yang siap terlahir (kembali), maka terjadi pembuahan karena pertemuan tiga hal itu.”

Jadi ada tiga kondisi yang harus dipenuhi sehingga terjadi suatu kelahiran, khususnya pada kelahiran manusia, yaitu: adanya sepasang (calon) orang tua yang subur, adanya hubungan seksual dari sepasang (calon) orang tua, dan adanya makhluk yang siap untuk terlahir (gandhabba). Istilah `gandhabba` berarti `datang dari tempat lain`, mengacu pada suatu arus energi batin yang terdiri dari kecenderungan-kecenderungan, kemampuan-kemampuan dan ciri-ciri karakteristik yang diteruskan dari jasmani yang telah mati.

Ketika jasmani mati, `batin bergerak ke atas` (uddhamgami) dan mengembangkan diri lagi pada sel telur (calon) ibu yang baru saja dibuahi. Janin tumbuh, lahir dan berkembang sebagai pribadi baru, dengan diprasyarati, baik oleh karakteristik batin yang terbawa (dari kehidupan lampau) juga oleh lingkungan barunya. Kepribadiannya akan berubah dan bermodifikasi oleh usaha kesadaran, pendidikan, pengaruh orang tua dan lingkungan sosial. Watak menyukai atau tidak menyukai, bakat kemampuan dan sebagainya, yang dikenal sebagai "sifat bawaan" dari setiap individu sebenarnya adalah terbawa dari kehidupan sebelumnya. Dengan kata lain, watak serta apa yang dialami pada kehidupan kita saat sekarang, pada tingkat-tingkat tertentu adalah hasil (vipaka) dari perbuatan (kamma) kehidupan lampau. Perbuatan-perbuatan kita selama hidup, demikian pula, akan menentukan di alam kehidupan mana kita akan dilahirkan.

Empat Cara Kelahiran

Ada empat cara kelahiran makhluk hidup yang telah dijelaskan oleh Guru Buddha di dalam Mahasihanda Sutta; Majjhima Nikaya 12.

”Sariputta, ada empat cara kelahiran. Apakah empat cara kelahiran itu? Kelahiran melalui telur (andaja yoni), kandungan (jalabuja yoni), tempat lembab (samsedaja yoni) dan kelahiran secara spontan (opapatika).
Apakah kelahiran melalui telur? Ada makhluk-makhluk yang lahir dengan memecahkan kulit telur; ini yang disebut kelahiran melalui telur.
Apakah kelahiran melalui kandungan? Ada makhluk-makhluk yang lahir melalui kandungan; ini yang disebut kelahiran melalui kandungan.
Apakah kelahiran pada tempat lembab? Ada makhluk-makhluk yang lahir dalam ikan yang membusuk, mayat yang membusuk, adonan yang membusuk, atau dalam jamban atau dalam saluran air kotor; ini yang disebut kelahiran pada tempat lembab.
Apakah kelahiran secara spontan? Ada dewa-dewa dan penghuni-penghuni neraka dan makhluk manusia tertentu dan para penghuni tertentu dari alam yang tidak menyenangkan, yang lahir (muncul) secara spontan; ini yang disebut kelahiran secara spontan.
Inilah empat cara kelahiran.”

Alam Kehidupan

Setiap makhluk yang dilahirkan kembali akan terlahir di salah satu dari 31 alam kehidupan sesuai dengan kammanya. Mereka yang cenderung banyak melakukan kamma buruk pada umumnya akan terlahir di alam-alam rendah atau alam penderitaan. Sedangkan mereka yang cenderung banyak melakukan kamma baik pada umumnya akan terlahir di alam-alam tinggi atau alam bahagia.
Secara garis besar 31 alam kehidupan dibagi menjadi lima bagian yaitu: terdapat empat alam kemerosotan (apayabhumi), satu alam manusia (manussabhumi), enam alam dewa (devabhumi), enam belas alam brahma berbentuk (rupabhumi), dan empat alam brahma tanpa bentuk (arupabhumi).

Apayabhumi yang terbentuk dari tiga kosakata, yaitu `apa` yang berarti `tanpa, tidak ada`, `aya` yang berarti `kebajikan`, dan `bhumi` yang berarti `alam tempat tinggal makhluk hidup`. Alam ini juga sering disebut dengan `duggatibhumi`. `Duggati` terbentuk dari dua kosakata, yaitu `du` yang berarti `jahat, buruk, sengsara`, dan `gati` yang berarti `alam tujuan bagi suatu makhluk yang ajan dilahirkan kembali`. Apayabhumi adalah suatu alam kehidupan yang tidak begitu ada kesempatan untuk berbuat kebajikan. Apayabhumi terdiri dari empat alam, yaitu: alam neraka (Niraya), alam binatang (Tiracchana), alam setan (Peta), alam iblis (Asurakaya). Karena tidak semua binatang hidup dalam kesengsaraan, alam ini tercakup dalam guggatibhumi secara tidak menyeluruh dan langsung.

Manussabhumi terbentuk dari dua kosakata, yaitu `manussa` dan `bhumi`. `Manussa` terdiri dari dua kosa kata yaitu mano yang berarti `pikiran, batin` dan `ussa` yang berarti `tinggi, luhur, meningkat, berkembang.` Jadi manussabhumi yang berarti alam tempat tinggal manusia.

Devabhumi disebut juga alam surga. Alam ini merupakan alam dimana makhluk penghuninya hidup dalam kenikmatan inderawi. Tapi meskipun disebut sebagai alam surga, para makhluk yang hidup di alam ini yaitu dewa dan dewi juga hidup dan ketidakekkalan. Alam surga terbagi menjadi enam alam, yaitu: Catumaharajika, Tavatimsa, Yama, Tusita, Nimmanarati, dan Paranimmitavasavatti.

Rupabhumi merupakan alam tempat kelahiran jasmaniah serta batiniah para brahma berbentuk. Yang dimaksud dengan brahma ialah makhluk hidup yang memiliki kebajikan khusus yaitu berhasil mencapai pencerapan Jahna (pemusatan pikiran yang kuat dalam memegang obyek) yang luhur. Alam brahma terdiri dari 16 alam, yaitu: tiga alam bagi peraih jhana pertama (Pathama), tiga alam bagi peraih Jhana kedua (Dutiya), tiga alam bagi peraih Jhana ketiga (Tatiya), dua alam bagi peraih Jhana keempat (Catuttha), dan lima alam Suddhavasa. Alam Suddhavasa merupakan alam kehidupan bagi mereka yang telah terbebas dari napsu birahi (kamaraga) dan sebagainya, yaitu para Anagami (tingkat kesucian ketiga) yang berhasil meraih pencerapan Jhana kelima.

Arupabhumi merupakan suatu alam tempat kelahiran batiniah para brahma tanpa bentuk. Meskipun disebut sebagai suatu alam yang mengacu pada tempat atau bentuk, namun di sini sesungguhnya sama sekali tidak terdapat unsur jasmaniah/fisik sehalus apa pun dan dalam wujud apapun. Kelahiran di alam brama tanpa bentuk ini terjadi karena pengembangan perenungan yang kuat terhadap unsur jasmaniah yang menjijikkan sehingga tidak menginginkannya.

Menghentikan Kelahiran Kembali

Setelah mencapai Pencerahan Agung, Guru Buddha memekikkan pekik kemenangan, ”Dengan melalui banyak kelahiran Aku telah mengembara dalam samsara (siklus kehidupan). Terus mencari, namun tak kutemukan pembuat rumah ini. Sungguh menyakitkan kelahiran yang berulang-ulang ini.”
”O pembuat rumah, engkau telah kulihat, engkau tak dapat membangun rumah lagi. Seluruh atapmu telah runtuh dan tiang belandarmu telah patah. Sekarang batinku telah mencapai Keadaan Tak Berkondisi (nibbana). Pencapaian ini merupakan akhir daripada napsu keinginan.”(Dhammapada 153-154)

Bagi mereka yang telah sadar, mencapai Pencerahan Agung dan merealisasikan Kebenaran Tertinggi, kelahiran kembali merupakan suatu proses yang melelahkan dan menyakitkan seperti yang diucapkan oleh Guru Buddha dalam pekik kemenangan tersebut. Oleh karena itu bagi mereka yang telah sadar, mereka akan berusaha melepaskan diri dari proses kelahiran kembali. Dan bagi mereka yang telah mencapai Pencerahan Agung dan merealisasikan Kebenaran Tertinggi (Nibbana), tidak akan lagi mengalami kelahiran kembali.

Sesuai dengan rumusan Hukum Sebab-Musabab Yang Saling Bergantungan (Paticcasamuppada), yang menyatakan bahwa: Dengan adanya ini, maka terjadilah itu, dengan tidak adanya ini, maka tidak adalah itu (”Imasming Sati Idang Hoti, Imasming Asati Idang Na Hoti”), maka untuk menghentikan proses menjadi (kelahiran kembali) perlu meniadakan atau melenyapkan penyebab dari proses menjadi tersebut. Penyebab dari proses menjadi tersebut tidak lain adalah Tanha (Keinginan/Kehausan) dan Avijja (Ketidaktahuan/Kebodohan) yang ada pada diri seseorang.

Jalan atau cara melenyapkan Tanha (Keinginan/Kehausan) dan Avijja (ketidaktahuan/kebodohan) adalah dengan melaksanakan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi), dan panna (kebijaksanaan) yang terdapat dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan (Ariya Atthangiko Magga). Dengan menjalankan Jalan Mulia Berunsur Delapan secara sempurna, seseorang bukan hanya nantinya terbebas dari kelahiran kembali, tetapi juga dapat merealisasikan Kebenaran Tertinggi (Nibbana).


semoga semua makhluk berbahagia
Gravelord
Gravelord
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 5113
Registration date : 2011-09-24

Back to top Go down

REINKARNASI? Empty Re: REINKARNASI?

Post by satriapinandhita Sat 25 Feb 2012, 11:36 am

zebaoth_jehova wrote:REINKARNASI?[size=9]
Ajaran reinkarnasi, Macan dan singa bisa jadi manusia.
Konon dengan syarat sang macan/singa harus vegetarian dulu, tidak
boleh memangsa binatang lain, ya makannya rumput2an seperti
kerbau................)
hewan berubah menjadi manusia bukan karena ia menjadi vegetarian tapi karena karmaburuk sebagai hewan sudah habis ia jalani.

Karna ajaran mengkosongkan pikiran yang membuat
penganut budha gampang dirasuki ajaran ajaran sesat dan kebanyakan
mempunyai kepribadian ganda, tidak punya
pengangan hidup yang pasti ,
tidak ada ajaran mengosongkan pikiran. cuma ada ajaran mengosongkan pikiran dari nafsu duniawi yang menghambat meditasi. Gunanya agar hidup tidak salah arah.

kalau mau saya katakan reinkarnasi yang sakti ngapain masuk lagi ketubuh orang lain mendingan reinkarnasi itu kembali ketubuh asal koq pinjam pakai tubuh baru (datang dengan wujud masa lalu) itu masih masuk akal kalau punya yang baru bagaimana yang baru ini menjalaninya punya 2 nyawa punya 2 pikiran dengan satu tubuh ini adil atau goblok.
kelahirankembali bukanlah kesaktian melainkan hal yang wajar karena keberlanjutan pikiran. Contoh: Jika anda suka main bilyard lalu tidur, besoknya anda pasti masih suka main bilyard dan masih akan pergi ke tempat bilyard, karena sebelumnya pikiran anda masih begitu. kelahirankembali bisa memakai tubuh baru karena jelmaan karma-karma sebelumnya. tidak dua nyawa tapi pikiran yang sama, tubuhnya saja beda.

Termasuk ajaran budha paling tolol mana ada manusia karma buruk di
kehidupan mendatang jadi binatang emangnya binatang punya karma
kalau jelek jadi apa? kalau binatang punya karma baik jadi apa?
manusia yang selalu sengaja membiarkan dirinya bodoh dan tak mau belajar akan terlahir sebagai hewan. Hewan yang jadi manusia bukan karena ia berbuat baik tapi karena masa kehidupan hewannya sudah dijalani beberapa kali sampai selesai.

Tambahan yang jelas jika ada reinkarnasi jumlah populasi manusia harusnya stagnan tidak bertambah karena namanya daur ulang
Jadi inilah kebodohan ajaran budha yang diimani pengikutnya sampai saat ini harusnya malu dan sadar!!!!
Justru yang wajar itu bertambah, karena banyak dewa-dewa dan hewan yang menjadi manusia. misalnya cacing, cacing itu kan banyak sekali.
satriapinandhita
satriapinandhita
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Male
Number of posts : 70
Age : 46
Reputation : 0
Points : 5040
Registration date : 2011-05-17

http://www.ratuadil.co.nr

Back to top Go down

REINKARNASI? Empty Re: REINKARNASI?

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum