MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 44 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 44 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Orang Melayu Keracunan Islamofascist WHAT ABOUT ISLAM MALAYSIA?

2 posters

Go down

Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? Empty Orang Melayu Keracunan Islamofascist WHAT ABOUT ISLAM MALAYSIA?

Post by muhammad_pedhophilia Fri 15 Jan 2010, 2:59 am

Orang
Melayu Keracunan Islamofascist




Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? Awasluguabakar


WHAT ABOUT
ISLAM
MALAYSIA?



Yth.
Ali,
Salah satu pembaca anda mengutarakan mengenai Malaysia :

"Yth. Dr Ali Sina,
Saya membaca artikel anda
di mana anda mengajukan tantangan “Tunjukkan saya satu saja negara Islam yang
makmur dan rakyatnya merasa bebas dan senang atau yang penjara-penjaranya tidak
dipenuhi oleh para pembangkang.” Saya rasa Malaysia memenuhi kriteria di atas.
Bagaimana pendapat Anda?”


Saya ingin menjernihkan pendapat
orang yang simpang-siur mengenai staus Malaysia sebagai sebuah negara Islam.
Muslim senang sekali membangga-banggakan Malaysia sebagai suatu contoh yang
sukses, namun apakah Malaysia itu betul-betul negara Islam? Federasi Malaysia
--saya tekankan kata FEDERASI-- dibentuk pada 1963 oleh bekas koloni Inggris
yaitu Malaya, Singapura, dan Sabah dan Sarawak di Kalimantan yang banyak orang
Kristennya. Pada saat terbentuknya formasi Malaysia, lebih dari 50% penduduknya
adalah non-Muslim – sekitar 35% Budha, 5% Hindu, 10% Kristen dan 10%
agnostics/atheist/animist,taoist, dan para penganut agama tradisional. Malaysia
mewarisi system hukum dan bentuk pemerintahan parlemen dari Inggris. Islam
dinobatkan sebagi agama resmi untuk menghormati orang Malay, tetapi kita harus
lebih jernih melihat bahwa sesungguhnya federasi Malaysia dirancang dan dibentuk
supaya menjadi multi-etnis, multi-agama, dan multi-bahasa.

Populasi
non-Muslim Malaysia berkurang menjadi sekitar 43% dari total 24 juta jiwa
sekarang adalah akibat ditendangnya Singapura (sekarang berpenduduk 4,5 juta dan
85% nya non-Muslim) keluar dari perserikatan pada 1965, selain itu Malaysia
memberikan izin tinggal permanen dan kewarganegaraan kepada banyak sekali
pendatang illegal Muslim dari Filipina Mindanao dan Muslim Indonesia dari
Sumatra dan Jawa (termasuk Hambali, satu di antara terroris yang paling dicari
di dunia), dan juga membuat lingkungan tinggal menjadi bermusuhan dan tidak
nyaman bagi non-Muslim sehingga sekitar 1 juta jiwa kabur ke negara-negara Barat
atau ke Singapura karena mereka beranggapan tidak ada masa depan di
Malaysia.

Seperti halnya di manapun di bumi ini, angka kelahiran Muslim
di Malaysia juga melebihi angka kelahiran non-Muslim. Namun, bahkan biarpun
sekarang hanya 43% saja non-Muslim lalu bukan berarti mereka ini bisa
diremehkan. Bualan bahwa Malaysia adalah sebuah negara Islam itu asalnya ketika
mantan diktator, Perdana Mentri Malaysia, Mahathir Mohammad, secara sepihak
mengumumkan bahwa Malaysia adalah negara Islam dalam rangka menyenangkan hati
golongan ultra-Islamis di dalam negeri dan juga karena dia ingin memperoleh
pengaruh dalam OIC (Organization of Islamic Countries) atau
OKI.

Dia juga mulai menerapkan Islamisasi dalam pemerintahan sewaktu
dirinya naik memegang tampuk kuasa di awal 1980an, ini dikenal sebagai
“Penerapan nilai-nilai Islam”. Dia membentuk Jabatan-jabatan Islam atau
Department-departemen Islami dan menaikkan status peradilan syariah sampai
bahkan berstatus lebih tinggi dari National High Court (hukum nasional
umum)!

Menyinggung soal suksesnya Malaysia, itu sebenarnya lebih
banyak dihasilkan oleh penduduk non-Muslim. Kebanyakan pengusaha sukses dan
pegawai-pegawai dari global MNC adalah non-Muslim. Sedangkan muslim, karena
mereka yang mengontrol pemerintahan, memiliki kebijakan-kebijakan resmi yang
mendiskriminasi non-Muslim. Itulah sebab mengapa banyak non-Muslim murtad ke
Islam supaya bisa mendapat promosi dalam pemerintahan atau supaya bisa
mendapatkan kontrak-kontrak dari pemerintah dan bukanlah karena mereka percaya
Islam.


Jika ada pembaca yang meragukan hal ini, datanglah langsung ke
Malaysia dan lihatlah secara langsung. Pemerintah lalu menggembar-gembor bahwa
pencapaian Malaysia itu adalah dari Islam sedangkan kenyataannya yang menyumbang
sukses lebih banyak adalah non-Muslim. Ini jelas tidak adil. Banyak muslim di
seluruh dunia mati-matian mencari contoh negara Islam yang sukses supaya dapat
dipertontonkan dan mereka langsung saja menunjuk kepada Malaysia tanpa menyadari
apa latar belakang yang membuat Malaysia itu sukses yaitu penduduk
non-Muslimnya.

Bagaimanapun, sebagai hasil dari penindasan yang
bertambah-tambah terhadap non-Muslim, Malaysia saat ini sebenarnya masih belum
lagi mencapai sukses seperti yang seharusnya. Bahkan semestinya, Malaysia itu
sedikitnya harus sama suksesnya atau lebih daripada Singapura, mengingat
kesamaan sejarah keduanya yang adalah sama-sama koloni Inggris dan tambahan
keunggulan alamnya yang lebih kaya-raya. Tapi bukan ini masalahnya. Singapura
yang kecil mungil lebih makmur dan maju daripada Malaysia. Untung sekali bagi
orang Malay karena kebanyakan dari mereka tidak bersungguh-sungguh mempraktekan
Islam kalau tidak sudah pastilah keadaan mereka akan lebih parah! Orang
Malay, yang dulunya itu sebetulnya Hindu, Budha, atau animist dan secara alamiah
bersifat lemah-lembut, ramah, dan banyak candanya, juga bersifat feudalistis dan
menurut saja kepada para penguasanya, dan sejak para penguasa ini menyuruh
mereka untuk masuk Islam, mereka pun tidak melawan. Sedihnya sekarang, kaum
ultra-Islamis telah mengacaubalaukan Malaysia sedemikian sehingga banyak yang
kehilangan ciri khas Malay-nya diganti dengan pemikiran bahwa mereka ini
haruslah Muslim tulen atau bahkan Muslim Arab!


Orang Malay yang ingin
meninggalkan Islam mengalami ancaman atau ditolak statusnya sebagai non-Muslim.
Coba search Google dng keyword ‘Ayah Pin’ dan ‘Lina Joy’ untuk lebih detailnya.
Tinggal di Malaysia, di mana non-Muslim terus menerus berada di bawah ancaman
para penguasa Muslim, saya sangat setuju dengan Anda bahwa Muslim memiliki
sebuah agenda religius yang tujuan akhirnya memang untuk melenyapkan non-Muslim
Kafir dan Dhimmi sebagaimana yang dituntut oleh Al-Quran
. Mereka ini akan
berbicara manis di hadapan non-Muslim namun di belakangnya menyiapkan rancangan
jahat.

Menyinggung hal damai dan toleransi, ini cuma jalan sepihak saja.
Muslim menyuruh non-Muslim, jangan ngomong dan bicara tentang Islam barulah
ada damai dan ketenangan (tapi Islam boleh ngomong seenaknya).
Bukankah ini
sama saja semacam pemerasan dan gangsterisme? Kelompok-kelompok Islam bahkan
menentang sebuah lembaga antar-keyakinan tahun ini dengan mengatakan bahwa
kegiatan itu akan mengancam Islam! Saya undang segenap pembaca untuk mengunjungi
forum-forum terbuka semacam www.malaysia-today.net dan www.malaysiakini.com untuk melihat
keadaan Malaysia yang sesungguhnya dan tidak begitu saja terperdaya oleh
propaganda pemerintah dan para wartawan yang kurang
berdasar.

-Sincerely
SkyliteSeven




Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? Kafirindo





Secular
Malaysia?




By Ilhan (EX MUSLIM)


Yth
Ali,
Mengenai pertanyaan yg diajukan kpd anda ttg Malaysia sbg contoh negara
Muslim. Sbg orang Malaysia (ex-Muslim) saya ingin meluruskan kebohongan
ini.

Malaysia adalah federasli peninsular Malaya, Sabah & Sarawak yg
dibentuk thn 1963. Kami bekas jajahan Inggris selama lebih dari 130 thn. Inggris
meninggalkan hukum, konstitusi dan meletakkan dasar-dasar kuat dan baik bagi
pemerintahan dan ekonomi Malaysia. Juga infrastruktur sebuah negara modern
(fasilitas jalan raya, trasnportasi, komunikasi, sarana kesehatan, pendidikan,
sistem tata-kelola dan administrasi pemerintahan, dsb)

Sementara pengaruh
Islam hanya terbatas pada rumah dan mesjid. Ulama paling bisa hanya mengulangi
retorik.

Saat Inggris memerdekakan Malaysia, mereka mendirikan monarki
konstitusional dimana raja hanya sbg lambang dan negara dijalankan oleh
pemerintahan yg dipilih secara demokratis. INILAH WARISAN INGGRIS OK? INGGRIS! BUKAN ISLAM!
Apa yg dicapai Malaysia bukan karena Islam, TETAPI KARENA PERADABAN
BARAT
dgn peraturan-peraturan
hukum mereka. Bahkan pemimpin-pemimpin kita pertama adalah anglophile yg sekuler
yg mengikuti segala yg bersifat 'British'. Sayangnya, trend dan pengaruh itu
sekarang sudah mulai berkurang.

Satu hal lagi yg menahan penetrasi
Islamisme adalah masuknya pekerja imigran Cina dan India. Saat mereka
diberi kewarganegaraan, dan hak suara, mereka menolak segala partai-partai
islam. Kecuali Kelantan, semua negara bagian Malaysia diperintah partai-partai
sekuler. Ini, dan sikap Malay yg secara umum damai menghasilkan
kemakmuran.

Anda jangan salah! Malaysia adalah negara sekuler, spt Turki.
Ketiga Perdana menteri kami yg pertama menegaskan ini, sampai datangnya Mahathir
yg menghapuskan ini semua. Mahathir sering memaki-maki Barat & Yahudi tetapi
juga terus memodernisasi Malaysia ala Barat. Rentetan propagandanya bahwa
Malaysia adalah negara Islam, sebagian retorik melawan partai oposisi,
PAS.

Namun, 10 thn terakhir ini, extremisme pelan-pelan mulai meresap.
Dimana-mana, perempuan Malay mengenakan hijab, dan orang Malay memulai
menerapkan hukum Islam kpd semua hal, termasuk memaksakan shariah.
Faktor-faktor mitigasi adalah besarnya jumlah non-muslim (khususnya Cina) yg
berpengaruh secara ekonomi, 30% dr total populasi, yg secara tidak sengaja
menjadi wali-wali sekularisme di Malaysia.


Utk itulah FFI sangat
penting bagi Malaysia. Sebelum keadaan semakin mundur, kelas menengah Malaysia
(para pemimpin masa depan) harus diwanti-wanti ttg kerangkeng Islam sebelum
terlambat. Saya menyumbang sedikit dgn menginformasi teman-teman dan
kolega-kolega saya kpd situs ini.
Ada yg tidak suka ttp ada juga yg diam-diam
suka.

Mudah-mudahan, pembaca akan mencapai massa kritis dlm 10 thn yad,
shg saat mereka memegang kekuasaan, Islam, kalau tidak di-eliminasi
dari
Malaysia, setidaknya bisa dijinakkan dan dicopoti
giginya.

Regards
Ilhan






Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? Keepeuropetidysm

MALAYSIA:
REDISCOVERING SECULARISM




Malaysia:
Kampanye
Menegakkan UUD Sekuler




by Baradam Kuppusamy





Baik kaum
Muslim moderat maupun non-Muslim, yg khawatir akan semakin menjalarnya hukum
Shariah, melancarkan gerakan utk menegakkan kembali konstitusi sekuler Malaysia
dan memulihkannya sbg hukum tertinggi negara.

Dalam kampanye seantero
negara, mereka menyerukan agar rakyat mendukung memorandum yg “menekankan
kembali supremasi Konstitusi”.

Kampanye ini diselenggarakan oleh The
Bar Council
(Dewan Pengacara) dan 'Article 11' – sebuah koalisi 14 NGO yg
mengambil nama mereka dari pasal dlm konstitusi yg menyatakan hak fundamental
semua orang Malaysia ''terlepas dari agama, suku, tempat kelahiran atau jenis
kelamin''.

Penting juga adalah partisipasi kelompok 'Sisters in Islam',
oleh mereka yg menyatakan diri sbg “kelompok feminis Muslim”.

Mereka
semua menuntut agar pemerintah dan pihak yudikatif menegakkan supremasi
konstitusi; memastikan jalannya pemerintahan sesuai dgn konstitusi; menuntut
ketegasan bahwa Malaysia bukan negara teokratis dan mendesak agar pemerintah
mengakui kemerdekaan pihak yudikatif.

''Sudah saatnya kita mengambil
konstitusi kita dari lemari, menghapus debu dari sampul bukunya, dan
mempergunakannya sehari-hari. Konstitusi federal ini harus diperlakukan sbg
dokumen paling penting dalam hidup kita karena ini memang UUD mutlak,'' kata
pengacara ternama, Cyrus Das, pada sebuah pertemuan hari Minggu yg membahas
erosi hak-hak sekuler fundamental.

Ketakutan bahwa negara semakin
tenggelam kedalam bentuk negara teokratis nampak setelah para anggota eksekutif,
yudikatif dan parlementer (yg 65% Muslim) menganggalkan tugas mereka utk membela
konstitusi.

''Mereka bersumpah utk membela konstitusi kita tetapi tidak
melakukannya,'' kata pengacara Malik Imtiaz Sarvar, pembela sekularisme, hukum
perdata dan hak-hak demokratis. ''Kami ingin menegaskan supremasi konstitusi
sekuler karena kami menghadapi bahaya dijadikannya kami kedalam negara Islam
secara pelan-pelan dan diam-diam.''

''Otak para politisi, hakim dan
pegawai sipil begitu mandek sampai lebih mementingkan diri sbg Muslim ketimbang
sbg warga Malaysia,'' kata Malik. ''Mayoritas Muslim moderat memilih utk bungkam
dan kami ingin membangunkan mereka dgn kampanye kami.''

''Malaysia bukan
negara Islam, Malaysia adalah negara sekuler dan konstitusi kami adalah hukum
tertinggi negara, TITIK'' kata Imtiaz, pemimpin kampanye ini.

Katanya,
dalam beberapa tahun ini hak-hak fundamental ini semakin dikikis habis dan kalau
dibiarkan, Malaysia akan jadi negara teokratis. ''Situasi ini seharusnya
mengkhawatirkan semua warga.''

Sudah 1.000 orang, termasuk politisi,
pengacara, hakim-hakim pensiunan --Muslim moderat (alias muslim KTP, atau muslim
bingung…) dan non-Muslim-- menandatangani memorandum, yg ditujukan kpd PM
Abdullah Badawi.

''Kebebasan dan keadilan bagi semua warga Malaysia hanya
bisa dicapai melalui kekuatan yudikatif yg merdeka dari intimadsi pemerintah.
Sedihnya, orang Malaysia menyaksikan semakin berkurangnya hak dan kekuasaan
hakim-hakim kami,'' kata memorandum.

''Beberapa kasus pengadilan tinggi
membuktikan bahwa hakim-hakim menolak utk mengadili kasus-kasus penting hanya
karena adanya elemen hukum syariah. Akibatnya, para pihak yg bersengketa
dibiarkan terkatung-katung,'' katanya. ''Ini adalah keadaan yg tidak perlu
dialami sebuah bangsa yg beradab.''

Namun kampanye ini bentrok dgn
kelompok-kelompok Muslim yg menolak konstitusi ini sbg tidak islami karena
merupakan dokumen buatan manusia yg diwarisi dari kaum colonial
Inggris.

Dua perdebatan kini menghangat diantara kaum intelektual Muslim.
Di satu pihak kaum Muslim mengatakn Quran adalah yg pertama bagi Muslim, dan
bukan kosntitusi buatan manusia.

Pendapat ini juga semakin lantang
terdengar diantara para hakim dan membuat mereka sepihak dlm menjatuhkan
keputusan. Menurut para pengacara, dimanapun ada faktor Islam, disitulah
hilangnya hak perdata dan perlindungan hukum.

Debat yg juga terjadi ttg
bgmn mereformasi konstitusi agar semakin Islami.
''Semakin banyak Muslim
sekarang percaya bahwa dgn jumlah mereka yg semakin bertambah dlm parlemen,
mereka dapat mengubah konstitusi,'' kata seorang pakar.

Berbeda dgn jaman
sebelumnya, Muslim dan non-Muslim sekarang semakin berani menantang pemerintah
setelah bertahun-tahun dibungkam, sesuatu yg hanya dpt terjadi dlm suasana
liberal dibawah PM Abdullah Badawi.

Sementara Muslim moderat (alias
muslim bingung) menolak hak mayoritas Muslim utk mengatasnamakan mereka,
non-Muslim menentang apa yg mereka anggap sbg menjalarnya Shariah kedalam
kehidupan pribadi mereka dgn cara “diam-diam dan pelan-pelan tapi
pasti.”

Kebebasan beragama menjadi isu hangat setelah, tahun lalu, para
petinggi agama Islam menyerukan agar massa menyerang sebuah aliran yg tidak
berbahaya yg memuja pot teh raksasa. Seluruh pemukiman mereka dihancurkan
bulldozer. Sekitar 100 pengikut aliran pimpinan Ayah Pin itu, yg mengajarkan
sintesis antara Islam dan agama-agama lainnya, entah dipenjara atau menunggu
palu hakim.

Pelecehan hak mereka membuat marah para Muslim moderat
(muslim KTP) dan membangkitkan aktivis HAM yg menuntut perlindungan
minoritas.

Belum lagi kasus S. MOORTHY, bulan Januari lalu, yg melibatkan
para petinggi agama Islam dan mengundang kemarahan non-Muslim diseantero negara.
Seorang letkol yg dianggap memeluk Islam, dikubur dgn upacara Islam terlepas
dari keberatan isteri dan keluarganya yg Hindu. Pengadilan sipil menolak utk
campur tangan dgn mengatakan mereka itdak memiliki yurisdiksi. Diputuskannya
juga bahwa non-Muslim tidak memiliki jalan keluar dlm kasus macam
itu.

Tidak banyak orang Malaysia yg menyadari bahwa konstitusi mereka
mengandung perlindungan dan jaminan hak warga. UUD ini dikesampingkan oleh pihak
eksekutif yg otokratis, media yg lembek dan kemajuan ekonomi yg membuat orang
lupa akan semakin terancamnya HAM dan kebebasan fundamental.

''Sayangnya,
tidak ada budaya konstitusionalisme, baik dlm koridor yudikatif maupun dlm
masyarakat. Pengadilan kami juga tidak mendukung perkembangan yurisprudensi yg
koheren,'' kata Cyrus, menjelaskan mengapa UUD Malaysia sampai dilupakan setelah
50 tahun merdeka.












Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? Afase




MERASUKNYA
ISLAMISASI DI MALAYSIA



Letter
from Malaysia:
Nation's Secular Vision
vs. 'Writing on the
Wall'



Thomas Fuller International
Herald Tribune

Published: August 28,
2006







'Gagasan
Negara sekuler Malaysia sudah mati," kata Farish Noor, pakar Melayu dgn
spesialisasi politik dan Islam. "Sebuah masyarakat Islam sudah tinggal waktunya
saja. Pertanyaannya adalah, masyarakat Islam macam apa yg akan
timbul."

Ternyata dibelakang polesan kosmopolitan Kuala Lumpur, sedang
berlangsung tarik urat yg memecah belah masa depan negeri itu.

Mereka yg
ingin mempertahankan dasar-dasar sekuler negara itu sedang menahan apa yg mereka
sebutkan, merangkaknya Islamisisasi. Para perempuan Muslim yg dulunya mengenakan
baju-baju ketat, kini tidak lagi meninggalkan rumah tanpa jilbab yg kini juga
diwajibkan bagi semua polwan selama upacara-upacara resmi.

Jeritan sholat
Muslim bersahut-sahutan lewat loudspeaker gedung-gedung departemen negara di
ibukota administratif baru, Putrajaya. Dan polisi Islam secara rutin menahan
pasangan tidak semuhrim karena "terlalu dekat secara fisik."

"Saya
melihat tanda-tanda jaman," kata Ivy Josiah, direktur Organisasi Bantuan
Perempuan. Kelompok yg melobby bagi urusan perempuan. "Tinggal menunggu waktu
sebelum Malaysia mirip negara Taleban."

Malaysia, negara multirasial dgn
penduduk Muslim berjumlah setengah dari total jumlah penduduk yg 26 juta, sedang
menguji kompatibilitas antara kepercayaan tradisional Muslim dgn demokrasi gaya
Barat.

Di Eropa, ancaman terorisme oleh Muslim telah membuat politisi
mencari cara yg lebih baik utk meng-asimilasi Muslim dgn tradisi Barat.
Pengalaman Malaysia menunjukkan bahwa: BAHKAN SETELAH MENCOBA SELAMA 50 TAHUN,
solusinya tidak mudah.

Kasus-kasus high-profile menunjukkan bentrokan
antara hukum Muslim dan sekuler. Yang paling terkenal adalah kasus yg diajukan
Lina Joy, saleswoman komputer yg menantang pemerintah Malaysia karena menolak
mengakui secara resmi kemurtadannya dari Islam ke Kristen. Setelah dua
pengadilan rendah memutuskan utk memihak pemerintah, Joy maju ke Mahkamah
Agung.

Kasus ini semakin meruncing hubungan antara masy Kristen &
Hindu vs Muslim yg memang sudah saling curiga. Malah sampai mengakibatkan
ancaman pembunuhan terhdp seorang pengacara terkenal, protes-protes besar dan
larangan pemerintah bagi perdebatan umum. Jantung kasus ini adalah pertanyaan
dasar: mana yg lebih tinggi di Malaysia, hukum islam atau Konstitusi yg
sekuler?

Malaysia memiliki sistem hukum campuran yg menerapkan baik hukum
Islam dan sipil utk masalah pribadi dan keluarga: Muslim diperintah hukum agama
yg melarang alkohol, makan selama waktu puasa dan berdekatan secara fisik antara
perempuan dan lelaki yg tidak semuhrim sampai perkawinan, perceraian, penguburan
dan waris. Sementara bagi non-Muslim; Kristen, Buddhis, Hindu dan Sikh,
diberlakukan hukum sipil. Tetapi kini, sistim campuran dan susunan multirasial
Malaysia dapat terpecah-pecah.

Para pengritik mengeluh ttg campur tangan
Islam dlm urusan pemerintahan sehari-hari. Ketika pemerintah memperdebatkan
apakah jarum suntik gratis harus dibagikan kpd para pecandu narkotika, PM Ahmad
Badawi mengatakan, akan cek dulu dgn ustadz!

"Anda menyaksikan hal umum
yg terjadi secara global," kata Malik Imtiaz Sarwar, pengacara Muslim. "Muslim
mengidentifikasikan diri lewat agama mereka ketimbang negara mereka." Malik
harus mendapatkan perlindungan polisi setelah menerima ancaman mati karena
perannya membela hak Lina Joy utk murtad.

"Lina Joy penting karena
akhirnya membawa ke permukaan ketegangan yg eksis antara mereka yg suka negara
Islam dan mereka yg percaya pada Konsitusi." Kata Malik. Di Malaysia, murtad
dari Islam sangat tidak disukai dan tidak didorong. Hanya satu negara bagian,
Negri Sembilan, mengijinkan kemurtadan dan biasanya setelah memerintahkan sang
pelaku mengikuti program rehabilitasi yg panjang – sebuah upaya utk membujuk
mereka kembali ke Islam.

18 orang sukses murtad baru-baru ini dan banyak
yg melakukannya walau secara tidak resmi. Dlm negara bagian yg paling
konservatif, Kelantan, hukum bagi murtad adalah MATI. Tapi hukum ini belum
pernah diberlakukan.

Alasan ketegangan akibat kasus Lina Joy adalah bahwa
masyarakat Muslim merasa terancam oleh gerakan Kristen evangelis yg kuat. Surat
kabar sering agak berlebihan dlm memperkirakan jumlah orang yg akan murtad
ramai-ramai, jika Lina Joy memenangkan perkaranya nanti. Oleh karena itu Muslim
ketakutan dan minta agar hukum agama diperketat.

Dlm 30 thn belakangan
ini, angka pengikut Kristen naik dua kali lipat, sampai 10 %, kata Wong Kim
Kong, sekjen ‘the National Evangelical Christian Fellowship.’ Wong
mengatakan bahwa pertumbuhan Kristen adalah karena Kristen "bertukar pengalaman
ttg kepercayaan mereka dgn cara yg sangat alami."

Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? Vsapostjh


ORANG
MELAYU YG BERLAGAK


ISLAMOFASCIST
NAZIS



STOP
HARASSING APOSTATES

Johan Baba





In his letter Have zero tolerance for apostasy, Mohamad Elfie Nishaem
Juferi
betrayed his extreme intolerance bordering on fanaticism towards
Malay Muslims whose only crime (if that indeed is what it be called) is to
follow the dictates of their hearts and leave their religion.


In the
eyes of Elfie, these people stigmatised as apostates or ‘murtad’ are even worse
than Muslims who are rapists, murderers or people who commit incest.

But
what many people are not aware of is that Elfie has all along been harassing and
intimidating these apostates, many of whom have fled overseas to escape the
wrath of the Malaysian religious authorities with whom he has apparently been
liaising with.

He does this under the pseudonym of ‘Menj’ which is
the abbreviation of his name. One Malaysian apostate, at the website mentioned
by Shairul Fazleena, complained that Elfie, through cunning and deception, had
somehow managed to get her to reveal her true identity.

He then exposed
her at his own personal website with what one can only assume to be a sinister
motive - to get Muslims to hate her and other apostates even more. It is highly
possible that Elfie is either part of the apparatus of the Malaysian religious
affairs authority or works closely with them to harass and intimidate
apostates.

These apostates are then forced to leave the country of their
birth, which they love and cherish, and seek refuge in faraway
countries.

In this era of globalisation and respect for human rights -
which include the basic freedom to profess a religion of one's choice - Elfie
and his ilk are behaving like the Gestapo of Nazi Germany, breathing
heavily down the necks of all those who dare venture out of Islam.

The
problems faced by apostates have been around for a long time but because of the
media blackout, not many people are aware of them. These apostates only want to
be left alone to follow the religion of their conviction.

They do not
want to be forced to blindly embrace Islam from birth onwards. In other
predominantly- Muslim societies like Indonesia, apostates are treated just like
any other of their citizens with no discrimination.

But in Malaysia,
not only are they treated like outcasts by their community, they are also
harassed and intimidated, thanks to people like Elfie and his ilk But is must be
said that there are many people, including Muslims, who sympathise with the
plight of the apostates.


It is high time human rights organisations,
both local and international, do something to alleviate the plight of
unfortunate Malaysian apostates who have fled overseas to enable them to return
to their country of birth.

They should be allowed to return here and live
as proud and equal citizens without having to convert back to Islam. In the
meantime, people like Elfie and his ilk should be condemned for harassing and
intimidating them.

Lihat contoh berikut dibawah ini !


PERNAHKAH ANDA MELIHAT BLOGs YG
MENGECAM ORANG-ORANG YG MENINGGALKAN HINDU/KRISTEN/ATHEISME/BUDHA UTK ISLAM?
Tidak pernah bukan?

Nah, perhatikanlah bgmn Muslim menanggapi kasus-KASUS
murtad spt Kasus Lina Joy. Baca blog Islamofascist dibawah ini :
(Tulisan
merah dalam kurung & di bold adalah dari saya)



Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? Jihad


Wednesday,
August 09, 2006
Lina Joy-The
Becket Fund from America-Her Patrons


To the Malaysian public, the Lina Joy apostasy
case might seem trivial
and most wouldn't lose sleep over it. To those of us
who follow her case closely, the more we unravel the mysteries beneath the
surface of this case, the more do we find of roots and networks going beyond our
national borders!

Today, I discovered a direct link between Lina Joy or
Azlina bte Jailani
and The Becket Fund, an American Organisation for
championing the
religious 'freedom' of any person on Earth!
(SO WHAT? Or you expect the Wahabis to fund
her?)


They call themselves as
an organisation that is a nonprofit, nonpartisan, interfaith, legal and
educational institute dedicated to protecting the free _expression of all
religious traditions.

They operate in three arenas: in the courts of law
(litigation), in the
court of public opinion (media), and in the academy
(scholarship).

No wonder Azlina Jailani @ Lina Joy is so gung ho in her
agenda to beat
the Syari'ah Courts of the Kingdom of Malaysia as The Becket
Fund Group
is solidly behind her quest!

This group is made up of the
former US Attorney General and a plethora
of legal eagles all hellbent in
defending the rights of apostates wannabes like Lina!

Actually by theory,
she has already become an apostate and is thus
liable to be charged under the
Syariah Laws of Islam which calls for the
capital punishment if after 3
warnings given to her finds her obstinate
and recalcitrant to
repent!

Luckily for her, Malaysia has yet to uphold the Laws of Syariah
as the
Supreme Laws of this country! She is still however , bound by
the
Syariah Courts decision to refuse her application to apostate!

I'd
like to thank
mujahidah.blogdireve.com for tipping me off about this group. (AH, ANOTHER ISLAMOFASCIST!<!-)

I have read this group's objectives and find them
so prepared to take
our Malaysian Government to the International Courts of
Justice , just
so that this landmark case can be made into an all time
passport for
Malaysia's Malays to apostasize as they please in the
future!

So, Kerajaan Malaysia, please be aware of all the snakes in the
IFC pits
and watch out for those who seem so eager to please for you know not
of
their devious plans to destroy the foundations of Islam from
within
!
(YESSS!)

As far as I am concerned with this Becket Fund
group, their intentions
might seem noble to them but for me as a Muslim, I
call it treacherous
and irresponsible for them to try and champion
apostasy amongst my
fellow Muslims.
(BUT
IT IS OK FOR OTHERS TO LEAVE THEIR RELIGION FOR ISLAM. THAT IS NOT TREACHERY, of
course!)


Azlina Jailani seems
to have made a pact with the Devils
(???) in her
attempt to champion herself as the first Malay murtad in Malaysia to be reckoned
officially by the BN Government!

The Becket Fund group is headed by Kevin
Seamus Hasson.

He is a former Attorney-Advisor for the U.S. Department of
Justice's
Office of Legal Counsel, where his responsibilities included
advising the Reagan Administration on church/state issues. He is a 1985 Magna
Cum Laude graduate of the Notre Dame Law School, and also holds a Masters Degree
in Theology from Notre Dame. Bar Memberships: District of Columbia; Illinois;
United States Supreme Court; United States Courts of Appeals for the Third,
Fifth, Sixth, Seventh, Eighth, and Tenth Circuits.

So, to our Malaysian
Muslims Legal Eagles, it pays to take note of your
adversaries. Know your
enemy!

Let the trials begin, so to speak.

It's now clear that this
is no longer an individual's case where he or
she wants to apostate as they
feel like it. This is now open warfare
between the Syariah Courts of the
Kingdom of Malaysia against an
American Organisation that bankrolls those who
want to apostate,
especially from Malaysia, a 'crucial' point of Christian
evangelical
struggles here in South East Asia.

May Almighty Allah
strengthen the resolve and give the Muslims victory
over this case!
(MAN... YOU HAVE ALREADY LOST! SHAME ON YOU,
FASCIST!)


Masih banyak lagi
orang yg ketakutan kalau orang pada murtad :


Quote:

LAWYERS
SET UP GROUP TO DEFEND ISLAM

Fauwaz Abdul Aziz - Jul 13, 06

About 100 Muslim lawyers attended a meeting at
the Federal Territory Syariah Court building yesterday to form a group, Peguam
Pembela Islam (PPI) or Lawyers in Defense of Islam, to counter what they termed
as concerted efforts to attack Islam ....



RELAX MAN, ORANG MAU MENINGGALKAN AGAMA
BENGISMU KOK DIBILANG 'ATTACK'?!? Adakah 100 pengacara Kristen/Hindu dsb yg
ketakutan spt ini karena pengikutnya murtad? Nggak tuh!

SO, listen people, the best
way to ATTACK Islam = to LEAVE IT ! No guns needed. Totally bloodless ...






sumber:

SEKULAR
MALAYSIA ? 3
ARTIKEL
http://www.malaysiakini.com/letters/32250
http://www.faithfreedom.org/oped/SkyliteSeven51231.htm
http://www.faithfreedom.org/oped/Ilhan60104.htm
http://www.faithfreedom.org/oped/BaradamKuppusamy60316.htm
http://www.news.faithfreedom.org/index.php?name=News&file=article&sid=
423


Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? 0179

muhammad_pedhophilia
MURTADIN
MURTADIN

Number of posts : 208
Reputation : -6
Points : 5730
Registration date : 2009-01-04

Back to top Go down

Orang Melayu Keracunan Islamofascist     WHAT ABOUT   ISLAM MALAYSIA? Empty Oh Malaysia

Post by Walit Elu Fri 15 Jan 2010, 8:45 am

Wong ndeso gives a comment
I do hope that what happen in Malaysia will not influence to the Indonesian people or Indonesian government.
What a horrible.

Walit Elu
KAFIRUN
KAFIRUN

Number of posts : 103
Age : 35
Location : Batu - Malang
Job/hobbies : Driver
Reputation : -16
Points : 5336
Registration date : 2010-01-06

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum