Mengapa Darwin Penting oleh Richard Dawkins

Mengapa Darwin Penting oleh Richard Dawkins
Diterjemahkan dari: http://richarddawkins.net/article,2236,Why-Darwin-matters,Richard-Dawkins
Mengapa Darwin Penting
Buku On the Origin of Species yang ditulis Charles Darwin telah mengubah dunia. Disini Richard Dawkins memperkenalkan perayaan 34-halaman buku tersebut dan penulisnya, tersedia GRATIS pada edisi Guardian besok.
Charles Darwin memiliki pemikiran besar, yang dapat dibuktikan sebagai pemikiran terbesar yang pernah ada. Dan seperti juga gagasan-gagasan besar lainnya, pemikiran ini secara menakjubkan ternyata sederhana. Malahan, sangat mendasar, sangat jelas dan nyata sehingga walaupun para pendahulunya telah menggali mendekati gagasan itu, tak terpikirkan oleh seorangpun untuk mencari jawabannya di tempat yang tepat.
Darwin memiliki banyak pemikiran bagus yang lainnya – contohnya teorinya yang cerdas dan tepat tentang bagaimana batu karang terbentuk – namun pemikiran besarnya atas seleksi alamlah, yang diterbitkan di dalam buku On the Origin of Species, yang memberikan dasar panduan bagi bidang biologi, yang merupakan dalil yang mengatur yang membantu segalanya masuk akal. Pengertian akan logikanya yang kejam dan indah adalah suatu keharusan.
Kekuatan seleksi alam tidak hanya menjelaskan tentang kehidupan di planet ini: sejauh ini dari semua teori yang pernah dikemukakan, seleksi alam adalah satu-satunya teori yang dapat, bahkan secara mendasar, menjelaskan kehidupan pada planet manapun. Jika terdapat kehidupan di tempat lain manapun di jagad raya – dan saya bertaruh tentatif bahwa memang ada – beberapa versi evolusi oleh seleksi alam akan hampir dapat dipastikan ternyata mendasari adanya kehidupan itu. Teori Darwin berlaku sama baiknya betapapun anehnya dan alien dan ganjilnya kehidupan di luar bumi itu – dan saya bertaruh tentatif bahwa keanehannya akan jauh diluar imajinasi.
Rasio Penjelasan
Tetapi apa yang membuat seleksi alam begitu istimewa? Sebuah pemikiran kuat diasumsikan terlalu kecil untuk menjelaskan banyak hal. Diperlukan banyak penjelasan untuk "hal rumit", sementara sedikit penggunaan dalam berbagai asumsi atau postulasi. Seleksi alam memberi banyak kejutan untuk usahamu menjelaskan. Rasio Penjelasannya – apa yang dijelaskannya, terbagi atas apa yang diperlukan untuk membuat asumsi dengan tujuan membuat penjelasan – adalah besar.
Jika ada diantara para pembaca yang mengetahui sebuah pemikiran yang memiliki rasio penjelasan yang lebih besar dari milik Darwin, mari kita dengarkan. Pemikiran besar Darwin menjelaskan seluruh kehidupan dan setiap konsekuensinya, dan itu berarti segala apapun yang memiliki lebih dari kompleksitas minimal. Itulah pembilang dari rasio penjelasan, dan itu besar jumlahnya.
Sedangkan angka penyebut dalam persamaan penjelasan adalah sangat kecil dan sederhana: seleksi alam, kelangsungan hidup gen-gen yang bukan merupakan kebetulan dalam kelompok-kelompok gen (jika dikatakan dalam istilah neo-Darwinian daripada istilah milik Darwin sendiri).
Anda dapat mereduksi pemikiran besar Darwin menjadi sebuah kalimat tunggal (sekali lagi, ini adalah sebuah cara modern dalam menjelaskan, bukan cara Darwin): "Jika disediakan waktu yang memadai, kelangsungan hidup turun-termurun berkelanjutan yang bukan merupakan kebetulan (yang adakalanya salah-tiru) akan menghasilkan kerumitan, keaneka ragaman, keindahan, dan dalam ilusi desain sangat persuasif sampai-sampai hampir tidak mungkin untuk dibedakan dari Intelligent Desain yang diciptakan sengaja." Saya telah meletakkan tanda kurung pada kalimat 'yang adakalanya salah-tiru' karena kekeliruan adalah hal yang tidak terelakkan dalam proses penggandaan manapun. Kita tidak perlu menambahkan mutasi pada asumsi-asumsi kita. "usaha" mutasional tersedia cuma-cuma. "Jika diberikan waktu yang memadai" juga bukan masalah – kecuali bahwa pikiran-pikiran manusia berjuang untuk menerima waktu geologis yang mengerikan besarnya.
Jenis Pikiran Tertentu
Adalah kekuatannya dalam menstimulasi ilusi desain yang membuat pemikiran besar Darwin tampak mengancam bagi jenis pikiran tertentu. Kekuatan yang sama menyusun rintangan terberat untuk dimengerti. Masyarakat secara alami ragu akan apapun yang sangat sederhana dapat menjelaskan begitu banyak. Bagi seorang pengamat naif kerumitan nan menakjubkan dari kehidupan, semua itu pasti telah dirancang dengan cerdasnya.
Akan tetapi Intelligent Design (ID) merupakan kutub berlawanan terhadap teori kuat: rasio penjelasannya menyedihkan. Pembilangnya sama dengan milik Darwin: segala yang kita ketahui tentang kehidupan dan kompleksitasnya yang tak terhingga. Namun penyebutnya, jauh dari keaslian Darwin dan kesederhanaan minimalis, setidaknya sama besarnya dengan pembilang itu sendiri: sebuah intelegensi tak terjelaskan yang cukup besar untuk dapat mendesain semua kompleksitas yang sedang berusaha kita jelaskan sejak awal!
Disini mungkin terdapat jawaban atas sebuah teka-teki yang membengkengi dalam sejarah pemikiran. Setelah sintesis fisika Newton yang brilian, mengapa diperlukan hingga 200 tahun bagi Darwin untuk sampai pada kancah itu? Pencapaian Newton tampak jauh lebih berat! Mungkin jawabannya adalah bahwa solusi akhir Darwin terhadap teka-teki kehidupan rupanya sangat lancar.
Tuntutan-tuntutan prioritas yang telah kita buat atas nama orang-orang lain, dan oleh Patrick Matthew dalam apendiks karyanya On Naval Timber, dengan sangat teliti diakui oleh Darwin dalam karyanya On Naval Timber, seperti yang secara spesifik diakui oleh Darwin dalam edisi-edisi The Origin setelahnya. Bagaimanapun, meskipun Matthew mengerti prinsip seleksi alam, tidak jelas apakah ia mengerti kekuatan prinsip itu. Tidak seperti Darwin dan Alfred Russel Wallace, yang tanpa terduga mendapatkan prinsip seleksi alam secara bebas, yang mendorong Darwin menerbitkan teorinya, Matther tampak memandang seleksi sebagai sesuatu yang semata-mata negatif, pemangkasan paksa, bukan pengendallian paksa seluruh kehidupan. Malahan, ia berpikir seleksi alam sangat jelas sehingga tidak diperlukan penemuan positif sama sekali.
Versi-versi yang diputarbalikkan
Meskipun teori Darwin dapat diterapkan pada kehidupan organik jauh diluar evolusi, saya hendak memberi tuntutan terhadap pengertian Universal Darwinism yang berbeda. Ini adalah penarikan dari beberapa versi seleksi alam yang diputarbalikkan kedalam setiap bidang wacana manusia yang ada, terlepas dari apakah itu mengena ataupun tidak.
Mungkin perusahaan-perusahaan yang "paling sehat"lah yang bertahan dalam pasar komersial, atau teori-teori yang paling tepatlah yang dapat bertahan dalam pasar ilmiah, namun kita seharusnya setidaknya sangat berhati-hari sebelum kita terbawa. Dan tentu saja dulu ada Social Darwinism, yang memuncak dalam kecarutan Hitlerism.
Tidak terlalu buruk namun tetap secara intelektual tidak membantu yakni cara yang goyah dan tidak kritis yang digunakan para ahli biologi amatir dalam mempergunakan seleksi pada tingkatan hierarki hidup yang tidak sesuai. "Kelangsungan hidup spesies yang paling baik, kepunahan spesies yang tidak dapat beradaptasi" sekilas terdengar seperti seleksi alam, namun kemiripan yang tampak itu jelas menyesatkan. Darwin sendiri merasa sakit hati untuk memaparkan, seleksi alam adalah tentang kelangsungan hidup dalam spesies, bukan diantara spesies.
Saya akan mengakhiri pemikiran Darwin pada legasi yang lebih halus. Darwin membangkitkan kesadaran kita pada kekuatan otot sains untuk menjelaskan sesuatu yang besar dan kompleks dalam kaitannya dengan sesuatu yang kecil dan sederhana. Dalam biologi kita terperdaya selama berabad-abad dalam anggapan bahwa kompleksitas tinggi dalam alam memerluna sebiah penjelasan yang luar biasa rumit juga. Darwin dengan sukses mengusir delusi tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan mendalam yang masih tersisa, dalam fisika dan kosmologi, yang menunggu Darwin. Mengapa hukum-hukum fisika seperti itu adanya? Mengapa bahkan ada hukum-kuhum itu? Mengapa ada jagad raya? Sekali lagi, umpan "desain" itu menggoda. Namun kita memiliki kisah Darwin yang menghalangi di depan kita. Kita telah mengalami semua itu sebelumnya. Darwin membuat kita berani – yang memang sulit – untuk mencari penjelasan-penjelasan sejati: penjelasan-penjelasan yang menerangkan lebih dari yang dipostulasikan.
Richard Dawkin FRS adalah Charles Simonyi Professor of the Public Understanding of Science di Oxford. Buku terbarunya adalah The God Delusion.