Anak2 PALESTINA : Direkrut utk MATI

by zebaoth_jehova Sun 28 Dec 2008, 11:32 am

Anak2 PALESTINA : Direkrut utk MATI

Direkrut utk mati

Movies
By HEATHER ROBINSON
June 1, 2007

Seperti orang lain, Brooke Goldstein tidak bisa mengerti kenapa teroris arab Palestina merekrut anak kecil utk menjadi para pembunuh, jadi dia pergi ke Tepi Barat dan bertanya pada mereka, Heather Robinson menulis.

Ditahun 2004, Brooke Goldstein yg berumur 24 tahun menghabiskan musim panasnya di Tepi Barat memfilmkan lebih dari lima jam wawancara pribadi dengan para teroris – semuanya dia lakukan tanpa pengawalan dan tanpa senjata. Seorang pelajar bidang Hukum di Cardozo, Ms. Goldstein berhadapan dengan Zacaria Zubeidah, seorang yang terkenal sebagai perekrut anak2 kecil utk pembom bunuh diri. Dia mewawancara anak dan keluarga para pembom bunuh diri ini, yang semuanya mengangankan “mati sebagai martir”. Filmnya, “The Making of a Martyr,” akan ditayangkan sebagai bagian dari the Brooklyn International Film Festival pada hari Sabtu dan Selasa.

Ms Goldstein hanya muncul dalam film tampak belakang; fokusnya pada orang2 Arab Palestina. Film yang diambil dikamp pengungsi Nablus, Jenin dan kota2 lain ini menunjukkan anak2 yang sedang bermain, kadang ditengah reruntuhan bangunan dan bekas2 pertempuran.

Dalam wawancaranya, orang tua para pembom bunuh diri ini duduk dalam sebuah ruang tamu yang dihiasi oleh poster mereka yang telah meninggal, dan teroris anak2 duduk dengan tangan mereka menggenggam kuat2 senapan mesin mereka yg bersandar pada lutut mereka seraya menjawab pertanyaan2 Ms. Goldstein.

Ms. Goldstein terilhami melakukan proyek ini setelah membaca sebuah berita yg berkisah tentang Hussam Abdu, ditahun 2004, anak umur 16 tahun yg akan menjadi pembom bunuh diri tapi kemudian mengubah niatnya dan menyerah pada chekpoint Israel. Bayangan si anak, dengan tangan diatas kepalanya, sama takutnya seperti tentara israel yang meneriakan perintah2, menghantui terus kepala Ms. Goldstein. Lalu dia menelaah masalah ini seperti yang diajarkan dalam perkuliahannya, sebagai ahli hukum.

“Saya berpikir, ‘tahu ngga, ada argumen hukum disini yang tak seorangpun menyebutkannya, yg mana pembom bunuh diri itu sendiri – yang berumur kurang dari 18 – adalah juga menjadi korban seperti para penduduk sipil israel yang dia bunuh,”’ katanya. “Anak2 ini tidak melakukan hal itu karena kehendak mereka sendiri.”

Malam sebelum ‘serangan’ pertamanya ke Tepi Barat, dia ketakutan. “Saya telpon saudara perempuan saya dan berkata, ‘kau harus tahu aku ada dimana kalau-kalau aku tidak kembali dalam waktu 24 jam.’ Aku memikirkan perlakuan para militer israel tersebut. Jutaan perihal2 mengerikan berlintasan dibenak saya.”

Kedatangannya tidak membuat rasa takutnya hilang. “Ada tiang gantungan di Ramallah – dimana mereka melakukan penggantungan dimuka umum. Ada foto2 anak2 kecil yang meninggal sambil memegang senjata – “poster2 martir” – kemanapun kau melihat .. dengan tulisan2 seperti “Pahlawan Kita”.

Ketika kelompok ini berjalan menembus kota, mereka berbicara pada anak2 arab palestina disekolahan dan dijalanan. “Orang yang menjadi penunjuk jalan kami mendorong kami utk berbicara dengan anak2, saya pikira saya akan selalu, jauh dalam hati saya, punya kesulitan utk berpikir bahwa masalahnya sudah sangat2 buruk. Kupikir mungkin ini adalah sebuah kegilaan,” katanya.

Ternyata, fanatisme yang ada jauh lebih buruk dari yang pernah dia bayangkan. “Hal yang paling membuat kami terkejut adalah membandingkan penampilan normal anak2 ini dgn apa yang keluar dari mulut mereka.” Katanya. “Aku memeluk anak yang tampan ini dipangkuanku, dan penerjemah saya menerjemahkan kalimat2 kebencian yang sangat.”

Kisahnya selalu saja sama. “tidak ada anak kecil yang akan berkata, ‘aku tidak mau jadi martir.’ Mereka membicarakan tentang ketenaran, surga, perawan2 dan Ferris wheels (Kesenangan hidup sesudah mati). Mereka dengan bahagianya bilang mereka benci yahudi,” katanya.

Anak-anak jauh lebih fanatik dibanding orang tua mereka. “ketika kami mewawancara keluarga Hussam utk film ini, orang tuanya merasa terganggu. Mereka tidak percaya akan konsep pembom bunuh diri anak-anak ini,” Kata Ms. Goldstein. “Lalu saya wawancara saudarinya, yang bilang, ‘aku begitu bangga pada saudaraku, Hamas bilang dia seorang pahlawan.’ Sebelumnya saya ini Cuma punya saudara seorang pecundang, kerdil, dan cacat mental. Tapi sekarang saya adalah perempuan terkenal dikelas saya, dan sangat bangga.”

Sebagai tambahan bagi anak2 ini, Ms. Goldstein mewawancara Mr. Zubeidah, panglima Brigade Martir Al-Aqsa di Jenin. Saat itu, Militer pertahanan Israel telah membuat lima kali usaha utk membunuhnya. Secara pribadi, Mr. Zubeidah bukanlah seorang figur keras seperti yang dia harapkan. “Sama seperti bicara pada anak2 lain, Cuma ini berumur 27 tahun,” katanya. “Dia tersenyum. Penerjemah saya bilang, ‘dia bicara sesuatu tentang membunuh yahudi2.”’

Ms. Goldstein tidak bilang dia yahudi, tapi dia bertanya jika dia ada dijalan2 Tel Aviv, bisa tidak dia terbunuh oleh serangan bunuh diri ini? Jawabannya mengerikan: “Kata dia, ‘tentu saja bisa. Disini kau adalah teman saya. Saya melindungimu. Tapi jika kau ada didaerah israel, saya tidak lagi melindungimu.”’

Sekarang berumur 26, Ms. Goldstein, yang menamatkan sekolah hukumnya tahun 2005, menyiapkan sebuah ‘think tank’ international yg terdiri dari pengacara, psikater dan pembuat kebijakan utk mengurus masalah perekrutan anak2 utk teror ini. “ini adalah masalah bagi tiap orang yg harus dikhawatirkan,” kata dia. “Ada anak2 yang jadi pembom bunuh diri sekarang di Irak dan Afghanistan. Dan ini diatur oleh orang2 dewasa.”

Ini adalah maksud dari pembuatan filmnya yg dibuat dengan kejujuran dan perasaan kasihan dalam penyajian Hussam dan anak2 lain yg mudah dipengaruhi yang berada dalam belas kasihan masyarakat pemangsa, dan juga menyajikan orang2 dewasa, yang kelihatannya berpartisipasi dalam eksploitasi anak2 ini lebih karena intimidasi bukannya karena sogokan.

_________________
Para Muslim tidaklah bodoh. Mereka bisa melihat bahwa Islam adalah salah. Mereka tahu ayat2 Quran bertentangan satu sama lain. Mereka tahu Islam bertentangan dengan kecerdasan manusia dan tidak masuk akal, tapi mereka begitu terjebak di dalamnya sehingga mereka tidak bisa meninggalkannya. Mereka memaksa diri mereka untuk percaya, karena tanpa itu, mereka bagaikan tersesat.
- Ali Sina

ALLAH WANTS YOU for HUMAN SHIELD !

Anak2 PALESTINA : Direkrut utk MATI 1_8612100192_L600

Anak2 PALESTINA : Direkrut utk MATI Gaza_5_resize

latihan mental sejak dari kecil !
http://illustratedpig.blogspot.com/search/label/Child%20Abuse

_________________
Saya bersumpah akan kembali ke Islam jika ada Muslim di situs ini yg merelakan puteri mereka yg berumur 9 thn utk berbagi ranjang dgn saya (SESUAI DGN CONTOH MUHAMMAD, si insan al kamil itu tuh ... !)

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Anak2 PALESTINA : Direkrut utk MATI

Anak2 PALESTINA : Direkrut utk MATI