Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 66 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 66 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Sikap kritis orang Quraish yang patut diacungi jempol
Page 1 of 1
Sikap kritis orang Quraish yang patut diacungi jempol
Sikap kritis orang Quraish yang patut diacungi jempol
Saya
merasa perlu untuk menampilkan kisah sejarah ini agar kita dapat
mengambil hikmah dari kekritisan berpikir orang-orang Quraish, supaya
kita bisa mencontoh cara berpikir mereka yang cerdas sehingga kita
tidak gampang dibohongi oleh orang-orang semacam Muhammad dan Lia Eden.
Dari
kisah ini kita menjadi tahu bahwa inti dakwah Muhammad tidak lain dan
tidak bukan adalah menuntut pengakuan bahwa dirinya seorang rasul. Ini
perilaku yang ganjil dan tidak mencirikan sifat seorang nabi.
Seseorang
menjadi nabi karena Tuhan yang mengutus dia, dan dia tidak perlu
mengaku-ngaku di hadapan semua orang, cukup dia tunjukkan lewat
perbuatan atau dengan TANDA BUKTI yang dia terima dari Tuhan yang telah
mengutusnya.
Muhammad tidak dipilih Tuhan, melainkan dia sendiri
yang berambisi untuk memiliki jabatan itu. Itu tergambar jelas dari
kengototan Muhammad dalam menuntut orang-orang untuk mengakuinya dan
ancaman-ancaman yang dia berikan kepada orang-orang yang tidak mau
mengakuinya. Setelah para pembaca membaca kisah ini, bandingkanlah
dengan kisah Musa di dalam Kitab Taurat Keluaran 3:1 - 4:17 dan
Bilangan 16. Renungkanlah, pikirkanlah dan simpulkanlah, sebenarnya
siapa dan apa yang dimaui Muhammad ini. Jika Musa menjadi nabi tidak
dengan tangan kosong (Tuhan membekalinya dengan tanda-tanda bukti agar
umat Israel percaya), Muhammad sebaliknya. Jika Tuhan mampu menunjukkan
kekuatanNya terhadap orang-orang yang memberontak (kisah Korah, Datan
dan Abiram dalam kitab Taurat Bilangan 16), maka awloh sebaliknya.
Walaupun orang-orang Quraisy sudah menantang supaya awloh mengazab
mereka dengan kekuatan ilahi, awloh tidak sanggup memenuhinya karena
awloh memang hanyalah tuhan akal-akalan Muhammad semata. Selamat
membaca.
Dikutip dari: Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam jilid 1 halaman 248 - 251
Saya
merasa perlu untuk menampilkan kisah sejarah ini agar kita dapat
mengambil hikmah dari kekritisan berpikir orang-orang Quraish, supaya
kita bisa mencontoh cara berpikir mereka yang cerdas sehingga kita
tidak gampang dibohongi oleh orang-orang semacam Muhammad dan Lia Eden.
Dari
kisah ini kita menjadi tahu bahwa inti dakwah Muhammad tidak lain dan
tidak bukan adalah menuntut pengakuan bahwa dirinya seorang rasul. Ini
perilaku yang ganjil dan tidak mencirikan sifat seorang nabi.
Seseorang
menjadi nabi karena Tuhan yang mengutus dia, dan dia tidak perlu
mengaku-ngaku di hadapan semua orang, cukup dia tunjukkan lewat
perbuatan atau dengan TANDA BUKTI yang dia terima dari Tuhan yang telah
mengutusnya.
Muhammad tidak dipilih Tuhan, melainkan dia sendiri
yang berambisi untuk memiliki jabatan itu. Itu tergambar jelas dari
kengototan Muhammad dalam menuntut orang-orang untuk mengakuinya dan
ancaman-ancaman yang dia berikan kepada orang-orang yang tidak mau
mengakuinya. Setelah para pembaca membaca kisah ini, bandingkanlah
dengan kisah Musa di dalam Kitab Taurat Keluaran 3:1 - 4:17 dan
Bilangan 16. Renungkanlah, pikirkanlah dan simpulkanlah, sebenarnya
siapa dan apa yang dimaui Muhammad ini. Jika Musa menjadi nabi tidak
dengan tangan kosong (Tuhan membekalinya dengan tanda-tanda bukti agar
umat Israel percaya), Muhammad sebaliknya. Jika Tuhan mampu menunjukkan
kekuatanNya terhadap orang-orang yang memberontak (kisah Korah, Datan
dan Abiram dalam kitab Taurat Bilangan 16), maka awloh sebaliknya.
Walaupun orang-orang Quraisy sudah menantang supaya awloh mengazab
mereka dengan kekuatan ilahi, awloh tidak sanggup memenuhinya karena
awloh memang hanyalah tuhan akal-akalan Muhammad semata. Selamat
membaca.
Dikutip dari: Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam jilid 1 halaman 248 - 251
- Ibnu Ishaq meriwayatkan:
Kemudian
tokoh-tokoh Quraisy dari setiap kabilah seperti Utbah bin Rabi'ah,
Syaibah bin Rabi'ah, Abu Sufyan bin Harb, An-Nadhr bin Al-Harts bin
Kildah saudara Bani Abduddaar Abu Al-Bakhturi bin Hisyam, Al-Aswad bin
Al-Muththalib bin Asad, Zam'ar bin Al-Aswad, Al-Walid bin Al-Mughirah,
Abu Jahl bin Hisyam (semoga dikutuk Allah), Abdullah bin Abu Umaiyyah,
Al-Ash bin Wail, Nubaih. Munabbih (keduanya anak Al-Hajjaj), Umaiyyah
bin Khalaf, dan lain-lain mengadakan pertemuan setelah matahari
terbenam di samping Ka'bah.
Sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Pergilah
salah seorang dari kalian kepada Muhammad kemudian bicaralah dengannya,
dan berdebatlah dengannya hingga kalian bisa mengajukan alasan-alasan
kepadanya.”
Mereka mengutus seseorang dengan membawa pesan untuk disampaikan kepada Rasulullah SAW, “Sesungguhnya
kaummu sedang berkumpul membahas perihal dirimu. Mereka ingin bicara
denganmu. Oleh karena itu, datanglah engkau ke tempat mereka!”
Rasulullah
SAW mendatangi mereka dengan tergopoh-gopoh karena ia menduga bahwa ada
perubahan positif pada mereka. Beliau menaruh perhatian sangat besar
kepada mereka, mengharapkan mereka mendapatkan petunjuk, dan sedih atas
kerusakan mereka. Ketika beliau telah duduk bersama mereka, maka salah
seorang berkata kepada beliau, “Hai
Muhammad, sungguh kami telah mengirim orang untuk berbicara denganmu.
Demi Allah, kita belum pernah melihat ada seseorang dari Arab yang
lancang kepada kaumnya melebihi kelancanganmu kepada kaummu. Sungguh,
engkau telah menghina nenek moyang. Engkau mencela agama dan melecehkan
tuhan-tuhan. Engkau membodoh-bodohkan mimpi-mimpi dan memecah-belah
persatuan. Tidak ada hal yang jelek, melainkan engkau bawa dalam kaitan
hubunganmu dengan kami. Jika dengan pembicaraan ini semua, engkau
menginginkan kekayaan, kami akan mengumpulkan seluruh kekayaan kami
hingga engkau menjadi orang yang paling kaya di antara kami. Jika
dengan pembicaraan ini semua, engkau menginginkan kehormatan, maka kami
menjadikan engkau sebagai pemimpin kami. Jika engkau menginginkan
menjadi raja, kami mengangkatmu sebagai raja kami. Jika apa yang engkau
alami adalah karena faktor jin yang tidak mampu engkau usir, kami akan
mengeluarkan seluruh kekayaan kami sebagai biaya untuk mencari dokter
hingga engkau sembuh darinya.”
Rasulullah SAW bersabda kepada mereka, “Apa
yang kalian katakan tentang aku? Apa yang aku bawa kepada kalian tidak
dengan maksud ingin mendapatkan kekayaan dari kalian, atau kehormatan
di mata kalian, atau kekuasaan atas kalian. Namun Allah mengutusku
kepada kalian sebagai Rasul, menurunkan Al-Kitab kepadaku, dan
memerintahkanku menjadi pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan
bagi kalian. Aku sampaikan pesan-pesan Tuhanku kepada kalian dan
memberi nasihat kepada kalian. Jika kalian menerima apa yang aku bawa,
itulah keberuntungan kalian di dunia dan akhirat. Jika kalian
menolaknya, aku bersabar terhadap perintah Allah hingga Dia memutuskan
persoalan di antara kita.”
Tokoh-tokoh Quraisy berkata, “Hai
Muhammad, jika engkau tidak menerima satu tawaran pun yang telah kami
ajukan kepadamu, ketahuilah, bahwa tidak ada seorang pun yang lebih
sempit daerahnya, dan lebih sedikit persediaan airnya, dan lebih keras
kehidupannya dari kami. Oleh karena itu berdoalah kepada Tuhanmu yang
mengutusmu dengan membawa apa yang engkau bawa ini agar Dia menggoncang
gunung-gunung yang terasa sempit bagi kami, meluaskan daerah kami,
mengalirkan sungai-sungai seperti Sungai Syam dan Irak untuk kami di
dalamnya, membangkitkan nenek moyang kita, dan pastikan bahwa di antara
nenek moyang yang dibangkitkan untuk kita adalah Qushai bin Kilab,
karena ia orang tua yang benar, kemudian kita bertanya kepadanya apa
yang engkau katakan; benar atau salah? Jika nenek moyang kita
membenarkanmu dan engkau mengerjakan apa yang kami pintakan kepadamu,
maka kami membenarkanmu, mengakui kedudukanmu di sisi Allah, dan bahwa
Allah mengutusmu sebagai Rasul seperti yang engkau katakan.”
Rasulullah SAW bersabda kepada mereka, “Aku
diutus kepada kalian tidak untuk seperti itu. Sesungguhnya Allah
mengutusku kepada kalian dengan membawa apa yang aku bawa. Sungguh, apa
yang telah diutus kepadaku telah aku sampaikan kepada kalian. Jika
kalian menerimanya, itulah keberuntungan kalian di dunia dan akhirat.
Jika kalian menolaknya, aku bersabar dalam menjalankan perintah Allah
Ta'ala hingga Dia memutuskan persoalan di antara kita.”
Mereka berkata, “Jika
engkau tidak mau mengerjakan permintaan kami. maka bangunlah untuk
dirimu. Mintalah Tuhanmu mengutus malaikat bersamamu yang membenarkan
apa yang engkau katakan dan meminta pendapat kami tentang dirimu.
Mintalah Tuhanmu memberikan untukmu taman-taman, istana-istana, dan
kekayaan dari emas dan perak hingga engkau menjadi kaya dengannya,
karena engkau berada di pasar seperti halnya kami dan mencari kehidupan
seperti kami. Ini semua agar kami mengetahui kelebihanmu dan
kedudukanmu di sisi Tuhanmu jika engkau betul-betul seorang Rasul seperti pengakuanmu.”
Rasulullah SAW bersabda kepada mereka, “Aku
tidak akan melakukan itu semua, dan aku tidak akan meminta itu semua
kepada Tuhanku, serta aku tidak diutus kepada kalian dengan itu semua.
Namun Allah mengutusku sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi
peringatan. Jika kalian menerima apa yang aku bawa, itulah
keberuntungan kalian di dunia dan akhirat. Jika kalian menolaknya, aku
bersabar dalam menjalankan perintah Allah hingga Allah memutuskan
persoalan di antara kita.”
Tokoh-tokoh Quraisy berkata, “Kalau
tidak begitu, jatuhkan untuk kami gumpalan dari langit karena engkau
mengatakan bahwa jika Allah berkehendak, Dia pasti melakukannya.
Sungguh, kita tidak beriman kepadamu jika engkau tidak melakukannya.”
Rasulullah SAW bersabda kepada mereka, “Jika itu dikehendaki Allah pada kalian, pasti Dia melakukannya.”
Tokoh-tokoh Quraisy berkata, “Hai
Muhammad, apakah Tuhanmu mengetahui bahwa kami akan duduk denganmu,
kami menanyakan ini semua kepadamu, dan meminta ini semua kepadamu,
kemudian Dia datang kepadamu untuk mengajarimu sesuatu yang bisa engkau
jadikan sebagai bahan untuk menjawab pertanyaan kami dan Dia
menjelaskan kepadamu tentang apa yang akan Dia kerjakan terhadap kami
jika tidak menerima apa yang engkau bawa? Sungguh, kami telah mendapat
informasi bahwa engkau diajari seseorang dari Yamamah yang bernama
Ar-Rahman. Demi Allah, kami tidak beriman kepada Ar-Rahman. Hai
Muhammad, kami telah mengajukan banyak hal kepadamu. Demi Allah, kami
tidak membiarkanmu dan apa yang engkau sampaikan kepada kami hingga
kami berhasil membinasakanmu atau engkau yang membinasakan kami.”
Salah seorang dari tokoh-tokoh Quraisy berkata, “Kami menyembah para malaikat, karena mereka adalah anak-anak perempuan Allah.”
Salah seorang dari mereka berkata, “Kami tidak beriman kepadamu hingga engkau bisa mendatangkan Allah dan para malaikat berhadap-hadapan dengan kami.”
Ketika
mereka usai berkata seperti itu kepada Rasulullah SAW, beliau berdiri
dan diikuti Abdullah bin Abu Umaiyyah bin Al-Mughirah bin Abdullah bin
Umar bin Makhzum yang tidak lain adalah saudara misannya, dan suami
Atikah binti Abdul Muththalib. Abdullah bin Abu Umaiyyah berkata kepada
Rasulullah SAW, “Hai Muhammad,
kaummu telah mengajukan banyak tawaran kepadamu, namun semua tawaran
mereka engkau tolak. Mereka memintamu memberi hal-hal agar dengan yang
demikian mereka mengetahui kedudukanmu di sisi Allah seperti pengakuanmu,
membenarkanmu, dan mengikutimu, namun engkau tidak sanggup memenuhinya.
Mereka memintamu mengambil sesuatu untuk dirimu sehingga dengan sesuatu
tersebut, mereka mengetahui kelebihanmu atas mereka dan kedudukanmu di
sisi Allah, namun engkau tidak sanggup memenuhinya. Mereka meminta
percepatan siksa yang engkau ancamkan kepada mereka, namun engkau juga
tidak sanggup memenuhinya. Demi Allah, sampai kapan pun aku tidak
beriman kepadamu hingga engkau membangun tangga ke langit, kemudian
engkau naik ke langit melalui tangga tersebut dan aku melihatmu tiba di
sana, setelah itu engkau mengambil empat malaikat yang memberi kesaksian untukmu bahwa apa yang engkau katakan memang benar. Demi Allah, jika engkau tidak mau melakukannya, jangan berharap aku membenarkanmu.”
Kemudian
Abdullah bin Abu Umaiyyah berpaling dari Rasulullah SAW dan beliau
sendiri pulang kepada keluarganya dengan perasaan sedih, dan berduka
karena tidak tercapainya keinginan beliau pada mereka ketika mendakwahi
mereka, dan karena melihat mereka menjauh dari beliau.
china_anti_islam- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 161
Reputation : -15
Points : 5952
Registration date : 2009-02-23
Similar topics
» TANDA ORANG YANG MENDAPAT HIDAYAH DAN ORANG YANG DISESATKAN
» Mengapa Orang Cerdas-Kritis Sulit Terima Islam?
» Salah satu perilaku Muhammad yang tak patut ditiru
» Mengapa Orang Cerdas-Kritis Sulit Terima Islam?
» Salah satu perilaku Muhammad yang tak patut ditiru
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN