Pakistan Menuju Kekacauan

Pakistan Menuju Kekacauan
http://www.islam-watch.org/Omar.Zia/Pakistan's-Descent-into-Chaos.htm
oleh Dr Omar Zia
25 Dec, 2008

Jika mengamati pertikaian antara pihak angkatan bersenjata dengan pihak Pemerintah Turki sekarang, tampak jelas bagaimana pihak angkatan bersenjata ingin mencampuri urusan Pemerintahan. Hal ini diakibatkan karena pihak angkatan bersenjata sangat khawatir dan curiga atas tujuan sebenarnya Perdana Menteri Erdogan. Erdogan dituduh mencoba mengganti sekulerisme Turki dengan menyusupkan hukum Islam (Syariah) dari pintu belakang. Yang terjadi di Turki saat ini tampak pula pada sejarah negaraku (Pakistan) akhir² ini.

Di tahun 1947, ketika Muhammad Ali Jinnah mengumumkan Pakistan sebagai negara merdeka, semua pihak Pemerintah Pakistan tanpa ragu menyatakan Pakistan sebagai negara sekuler. Jinnah memerintahkan masyarakatnya bahwa agama tidak boleh dicampurkan dengan urusan Pemerintahan dan setiap warga negera bebas untuk beribadah ke mesjid, kuil, atau sinagog. Sungguh disayangkan bagi Pakistan dan seluruh umat dunia (ratusan teror yang berhubungan dengan Pakistan dapat dihindari, jika saja Jinnah berhasil), Jinnah keburu wafat sebelum di punya kesempatan untuk mewujudkan ucapannya.

Beberapa tahun saja setelah kematian Jinnah, kita melihat reinkarnasi Setan dalam wujud Perdana Menteri Liaquat Ali Khan, yang menetapkan Islam sebagai agama resmi negara Pakistan dalam UU-nya. Sejak saat itu, Pakistan menggelundung dari atas bukit terus merosot ke bawah sampai sekarang.

Liaquat ditembak mati tak lama setelah menetapkan peraturan baru itu. Sejak itu, negara baru Pakistan terus mengalami perebutan kekuasaan.

Hampir semua pihak perebut kekuasaan, baik yang sekuler atau terang² Islamis, menggunakan Islam sebagai senjata untuk melanggengkan kekuasaan mereka. Mereka tidak tahu atau tidak peduli bahwa ideologi Islam sama dengan penyakit kanker, yang begitu terbentuk maka Islam akan seterusnya berusaha menguasai semuanya. Bagaikan virus kanker, Islam menyebar ke seluruh jaringan kehidupan dan masyarakat, dan melindas semua unsur yang berusaha membatasi atau menghapusnya.

Aku juga harus menambahkan di sini bahwa terwujudnya Amerika sebagai negara yang paling adikuasa dengan menaklukkan Uni Sovyet juga merupakan unsur utama menyebarkan virus kanker Islam dalam masyarakat Pakistan. Tanpa dukungan masyarakat dan pemimpin Pakistan, AS tentunya sudah mencari ajang lain untuk beraksi. Begitu tujuan² AS tercapai, AS pergi begitu saja, meninggalkan pihak yang sakit di belakangnya. Tariq Ali menerangkan tindakan itu bagaikan menggunakan Pakistan sebagai sebuah kondom saja.

Kanker Islam sekarang menyebar dengan cepatnya, mengancam menghancurkan tidak saja Pakistan, tapi juga India, dan seluruh dunia. Masyarakat Pakistan hanya setengah hati saja usaha Muslim yang melakukan teror berdasarkan Islam. Hal ini karena masyarakat Pakistan pun beragama sama dengan teroris² tersebut, menggunakan kitab suci yang sama, dan bersikap simpati pula dengan apa yang ingin dicapai teroris² barbar tersebut.

Islam bukanlah ideologi yang layak diterapkan dan sudah jauh ketinggalan jaman. Qur’an melarang segala kemajuan dan membungkam kemerdekaan. Islam melarang penggunaan nalar dan mengubah Muslim jadi zombie. Ibadah² Islam yang membekukan nalar berpengaruh pula pada kehidupan normal dan menghapus semua pemikiran² kritis. Tidak itu saja, kita pun melihat bagaimana banyaknya masyarakat Muslim yang jadi munafik dan ‘berstandar ganda’ dalam skala raksasa. Lihat contoh berikut ini. Menurut kitab² suci Islam, hal² berikut adalah haram:
· Bawang putih
· Simpan uang di bank
· Perdagangan stok pasar
· Musik
· Gambar² (TV, bioskop semuanya harus dilarang menurut Zakir Naik dan ahli² Islam lainnya) dan segala macam bentuk seni lainnya, kecuali mungkin hanya kaligrafi Qur’an
· Mencabuti bulu mata atau mencat rambut atau rambut palsu bagi wanita
· Wanita bepergian seorang diri (aturan Islam: harus ditemani pria dari pihak saudara, suami, atau ayah)
· Hak wanita untuk minta cerai (Muslimah dilarang bercerai sebelum suami Muslimnya mengijinkan hal itu)
· Wanita menunjukkan wajah atau bagian tubuh lainnya
· Wanita berpendidikan
· Wanita bekerja di tempat yang juga memperkerjakan tenaga kerja pria
· Berdagang atau berteman dengan kafir

Daftarnya masih panjang lagi. Dengan aturan seperti ini, bagaimana Muslim bisa hidup secara normal? Kebanyakan masyarakat Pakistan tidak hidup berdasarkan aturan ini. Dengan demikian, Muslim yang menerima Islam sebagai cara dan jalan hidup, ternyata tidak melakukan hukum Islam, sehingga mereka tidak lebih daripada orang munafik saja. Masalahnya tidak berhenti di sini saja, karena begitu kau memeluk Islam, kau tidak boleh meninggalkannya.

Islam memiliki mekanisme tersendiri, yang melindunginya dari kritik dan kecaman, untuk masuk ke dalam abad ke-21. Mekanisme Islam ini terdiri dari hukuman berat bagi pengritik Islam dan murtadin. Tidak ada diskusi Islam serius yang dilakukan secara terbuka dan terang²an di dunia Islam, karena pihak pengritik Islam dengan cepat diancam bunuh oleh Muslim. Lihat saja program² TV Pakistan yang mencoba menunjukkan perdebatan. Para pelaku debat dengan cepat tunduk ketakutan dan melumuri ucapan² mereka dengan selaput gula demi menyembunyikan segala dusta dalam Islam.

Para Muslim telah membunuh nurani mereka dengan mengucapkan jawaban² otomatis yang sama atas pertanyaan² moral Islam yang sukar dipertanggungjawabkan. Lihat contoh berikut:

Tanya: Mengapa Muhammad memperkosa anak kecil? (Adadeh: Berdasarkan hukum sekuler, hubungan seks tanpa persetujuan kedua belah pihak merupakan tindakan perkosaan seksual. Anak kecil belum mengerti tentang hubungan seks dan segala konsekuensinya. Anak kecil tidak mampu mengajukan persetujuan untuk melakukan hubungan seks dengan kesadaran dan pengertian penuh. Karena itulah hubungan seks pria dewasa dengan anak perempuan kecil termasuk dalam tindakan pemerkosaan seksual)
Jawab: Di jaman itu anak² telah mencapai pubertas (mengalami datang bulan) di usia muda.

Tanya: Mengapa Muhammad merampok?
Jawab: Untuk ganti bayar rugi hartanya yang hilang sewaktu hijrah.

Tanya: Mengapa Muhammad membantai orang² Yahudi Bani Qurazya yang tidak berdaya?
Jawab: Bukan dia yang membantai, tapi Allâh.

Tanya: Mengapa Muhammad melakukan insest dengan mengawini menantunya?
Jawab: Untuk menghilangkan kebiasaan buruk masyarakat yang memperlakukan anak² mereka bagaikan anak² sendiri.

Tanya: Mengapa Muhammad berdagang budak?
Jawab: Untuk mengatur perdagangan dengan lebih baik.

Tanya: Mengapa Muhammad menyiksa ketua suku Yahudi Khaybar yakni Kinana agar menyampaikan di mana harta Yahudi disembunyikan? Apakah Allâh Muhammad yang katanya maha tahu, tidak bisa memberitahu Muhammad?
Jawab: Allâh ogah mencampuri.

Tanya: Mengapa Muhammad makan daging kaki kambing beracun dan lalu mengakui bahwa racun inilah yang kemudian membunuhnya tiga tahun berikutnya?
Jawab: Tidak perlu tanya² segala, sebab hanya Allâh yang tahu.

Tanya: Mengapa Muhammad meninggalkan Islam dalam keadaan yang sangat kacau sehingga ketiga kalifah pertama penggantinya mati semua dibunuh sesama Muslim sendiri dengan cara brutal?
Jawab: Muhammad meninggalkan agama yang sempurna, tapi Muslim-lah yang tidak mengikutinya secara benar.

Pakistan dalam keadaan genting saat ini. Masyarakat Pakistan harus melihat kenyataan secara realistis. India tidak memulai peperangan, dan India juga tidak kalah perang. Buku² pendidikan Pakistan hanya menyampaikan kebohongan. Bacalah sejarah yang ditulis orang netral. Bukan India yang memecahkan diri dari Pakistan Timur.

Islam bukanlah agama damai.

Dunia tidak sedang berusaha menghancurkan ‘surga Islam’ yang disebut Pakistan. Pakistan bukanlah surga Islam. Kita (masyarakat Pakistan) harus meninjau diri sendiri karena penderitaan yang kita alami.

Muslim harus berani memeriksa diri sendiri, dan membaca ulang Qur’an secara kritis dan terbuka; mereka harus membuang Islam dari kehidupan mereka, atau setidaknya memperlakukan Islam sebagai kepercayaan pribadi saja dan tidak mencampurkannya dengan urusan negara. Jika mereka tidak melakukan hal itu, Pakistan akan terus melaju menuju kekacauan.
Pakistan Kerahkan Pasukan ke Perbatasan India
Jumat, 26 Desember 2008 | 22:05 WIB


Peta konflik Pakistan

ISLAMABAD,JUMAT-Pakistan mulai mengerahkan ribuan pasukan ke perbatasan India, Jumat (26/12). Dua negara bersenjata nuklir itu sudah tiga kali terlibat perang dalam 60 tahun terakhir.

Sumber-sumber intelijen mengatakan langkah itu menyusul meningkatnya ketegangan kedua negara setelah serangan teroris di Mumbai. India menuding kelompok militan bermarkas di Pakistan terlibat dalam serangan di Mumbai menewaskan 175 orang lebih.

Pasukan yang dikerahkan itu sebelumnya bertugas menjaga perbatasan dekat Afganistan. Terang saja, ini membuat AS frustrasi. Karena, AS berharap Pakistan membantu AS memerangi Al Qaeda dan Taliban dekat perbatasan Afganistan.

Dua pejabat intelijen Pakistan mengatakan Angkatan Bersenjata Divisi 14 dikerahkan menuju kota Kasur dan Sialkot yang dekat perbatasan India. Sumber yang enggan namanya dikutip itu mengatakan sekitar 20.000 tentara sedang menuju kedua kota.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan India enggan memberikan komentar atas kabar tersebut. Sebelumnya Perdana Menteri Manmohan Singh, Jumat, mengadakan pertemuan dengan para kepala staf angkatan darat, laut, dan angkatan udara membahas situasi keamanan terakhir.

Wartawan Associated Press di Waziristan Selatan melaporkan sekitar 40 truk mengangkut tentara Pakistan meninggalkan perbatasan Pakistan.

ONO
Sumber : AP