Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 127 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 127 Guests :: 3 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
PUJI TUHAN, ALKITAB MENGANDUNG AJARAN GAY LGBT
Page 1 of 1
PUJI TUHAN, ALKITAB MENGANDUNG AJARAN GAY LGBT
Imagine adalah salah satu lagu paling populer milik mantan personel The Beatles, John Lennon. Walaupun kontroversial, lagu tersebut diabadikan sebagai salah satu himne momen peringatan perdamaian dunia.
Salah satu sebab lagu tersebut menjadi kontroversi adalah karena liriknya yang berbunyi: Imagine there’s no heaven and no hell…. And no religion too….
Mungkin saja dunia akan menjadi lebih baik jika agama tidak pernah ada, mungkin juga tidak. Sesungguhnya, bukan agama yang harus disalahkan jika suatu hal buruk terjadi terkait agama, melainkan sebagian penganut agama yang menafsirkan dan mempraktekkannya secara salah.
Menurut saya, salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh banyak penganut agama adalah mendiskriminasi orang-orang yang memiliki ketertarikan seksual pada jenis kelamin sama dengan alasan dosa.
Melalui tulisan ini, saya membagikan pemikiran dan kepercayaan saya mengenai apa yang Alkitab (Kitab Agama Kristen) sesungguhnya nyatakan mengenai homoseksualitas. Sesuai judul tulisan ini, saya tidak percaya bahwa Alkitab yang saya percayai menentang homoseksualitas.
PERJANJIAN LAMA
Kitab Kejadian menceritakan bahwa pada awal dunia, Tuhan menciptakan Adam dan Hawa. Pernahkah anda berpikir mengapa Tuhan hanya menciptakan Adam dan Hawa pada awalnya? Mengapa Tuhan tidak menciptakan seorang Adam lain untuk menjadi sahabat Adam pertama dan menciptakan seorang Hawa lain juga untuk persahabatan? Padahal persahabatan adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan dan seringkali dibahas dalam Alkitab, bahkan juga dalam kitab berbagai agama lainnya.
Menurut saya, karena kehidupan itu adalah proses. Penciptaan Adam dan Hawa hanya merupakan bagian dari proses kehidupan dan bukan merupakan suatu keharusan bahwa setiap orang harus menikah dan bukan pula berarti bahwa pernikahan harus selalu terjadi antara dua orang berlainan jenis kelamin. Seiring waktu yang terus berjalan dan jumlah manusia terus bertambah dan bertambah, berbagai hubungan lainnya tercipta, yaitu persahabatan / pertemanan, persaudaraan, rekan kerja, dan teman jarak jauh.
Begitu pula halnya dalam percintaan. Tidak semua orang menikah dalam hidup ini. Tidak semua pasangan heteroseksual memiliki anak. Dan, sebagian manusia baik pria maupun wanita terlahir dengan ketertarikan seksual pada sejenis kelamin.
Cerita Sodom dan Gomora yang juga terdapat dalam Kitab Kejadian sama sekali tidak menyatakan bahwa percintaan sejenis kelamin adalah suatu hal yang salah. Kesalahan para penduduk Sodom dan Gomora adalah tidak memiliki kemurahan hati, tidak suka menolong sesama, tidak memiliki sopan santun dan keramahan, tamak / serakah, melakukan s3ks bebas yang liar seperti pesta s3ks dan pelecehan / pemaksaan seksual.
Jika warga Sodom melakukan s3ks dengan lawan jenis kelamin dalam cara dan situasi yang sama, akankah anda menganggap bahwa mereka melakukan perbuatan yang benar….? Saya yakin anda akan berkata ‘tidak’.
Larangan untuk melakukan s3ks antara dua pria dalam Kitab Imamat hanyalah merupakan bagian dari tradisi Bangsa Israel pada zaman tersebut. Seluruh peraturan yang menjadi gaya hidup dan budaya mereka pada saat itu dituliskan dan diterapkan dalam konteks religius oleh karena kepercayaan mereka kepada Tuhan.
Tentu saja, segala peraturan tersebut bukanlah hal-hal yang harus kita ikuti dalam kehidupan ini. Memang ada sejumlah peraturan yang tetap relevan dan harus kita lakukan, namun hanya aturan-aturan yang merupakan kebenaran yang sesuai dengan moralitas dunia dan pengajaran Yesus.
Untuk anda yang memperhitungkan ayat Imamat ini sebagai pelarangan terhadap homoseksualitas, apakah anda juga mempraktekkan aturan lainnya seperti: tidak mentato, soal mencukur rambut dan janggut, ataupun tata cara saat periode bulanan pada wanita atau orgasme pada pria?
Pelarangan perilaku s3ks sejenis dalam Kitab Ulangan adalah mengenai prostitusi. Pelarangan tersebut juga berlaku bagi prostitusi heteroseksual. New Living Translation Bible bahkan telah menghapus perkataan mengenai s3ks sejenis pada bagian ini dan hanya berfokus pada pelarangan prostitusi saja.
PERJANJIAN BARU
Yesus tidak pernah mengatakan satu kata pun mengenai homoseksualitas. Jadi, menjalani hidup sebagai seorang homoseksual dan memiliki pasangan sejenis kelamin tidak melanggar pengajaran-Nya karena memang Dia tidak mempermasalahkan hal tersebut sama sekali.
Hanya Paulus yang “nampaknya” seolah-olah mempermasalahkan hal tersebut. Namun, benarkah dia sungguh mempermasalahkan hal tersebut?
Jika anda benar-benar memperhatikan dengan detil, Paulus sama sekali tidak membahas identitas diri atau keberadaan seseorang sebagai homoseksual. Yang dia bahas adalah perilakunya.
Perilaku s3ks liar dan tidak dalam suatu hubungan yang berkomitmen, itulah yang dia bahas. Melakukan s3ks dengan lelaki lainnya padahal sudah mempunyai istri dan melakukan s3ks beramai-ramai sebagai bagian dari ritual pemujaan terhadap dewa-dewi dalam suatu kuil (Kitab Roma) adalah wujud perilaku s3ks yang ditentang Paulus. Jelas, Paulus tidak mempermasalahkan dua pria yang saling mencintai dan membangun suatu hubungan romantis dengan komitmen yang baik.
Jika anda mempelajari sejarah Yunani Romawi, anda akan menemukan fakta bahwa banyak perilaku s3ks di luar hubungan berkomitmen berlandaskan cinta terjadi pada masa tersebut (dan selalu terjadi di setiap tempat dari masa ke masa hingga saat ini). Dapat dikatakan, zaman Yunani Romawi inilah yang menjadi setting waktu dan tempat sewaktu Paulus menulis surat kepada Jemaat Korintus dan kepada murid rohaninya, Timotius.
Kitab Yudas (Yudas 1 : 7) tidak membahas mengenai homoseksualitas. Setahu saya, para rohaniwan dan penafsir Alkitab sudah menyatakan demikian. Ayat ini justru mendukung penjelasan saya mengenai Sodom dan Gomora, yaitu bahwa ‘kepuasan tidak wajar’ yang tertulis di situ merujuk kepada perilaku s3ks liar warga Sodom dan Gomora, yang dianggap tidak wajar menurut moralitas masyrakat Israel pada waktu itu, dan bukanlah pada orientasi seksualnya.
Dalam tulisan saya berikutnya, saya akan membahas beberapa bagian dari Perjanjian Baru yang dapat diinterpretasikan sebagai dukungan tidak tertulis terhadap homoseksualitas.
Salah satu sebab lagu tersebut menjadi kontroversi adalah karena liriknya yang berbunyi: Imagine there’s no heaven and no hell…. And no religion too….
Mungkin saja dunia akan menjadi lebih baik jika agama tidak pernah ada, mungkin juga tidak. Sesungguhnya, bukan agama yang harus disalahkan jika suatu hal buruk terjadi terkait agama, melainkan sebagian penganut agama yang menafsirkan dan mempraktekkannya secara salah.
Menurut saya, salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh banyak penganut agama adalah mendiskriminasi orang-orang yang memiliki ketertarikan seksual pada jenis kelamin sama dengan alasan dosa.
Melalui tulisan ini, saya membagikan pemikiran dan kepercayaan saya mengenai apa yang Alkitab (Kitab Agama Kristen) sesungguhnya nyatakan mengenai homoseksualitas. Sesuai judul tulisan ini, saya tidak percaya bahwa Alkitab yang saya percayai menentang homoseksualitas.
PERJANJIAN LAMA
Kitab Kejadian menceritakan bahwa pada awal dunia, Tuhan menciptakan Adam dan Hawa. Pernahkah anda berpikir mengapa Tuhan hanya menciptakan Adam dan Hawa pada awalnya? Mengapa Tuhan tidak menciptakan seorang Adam lain untuk menjadi sahabat Adam pertama dan menciptakan seorang Hawa lain juga untuk persahabatan? Padahal persahabatan adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan dan seringkali dibahas dalam Alkitab, bahkan juga dalam kitab berbagai agama lainnya.
Menurut saya, karena kehidupan itu adalah proses. Penciptaan Adam dan Hawa hanya merupakan bagian dari proses kehidupan dan bukan merupakan suatu keharusan bahwa setiap orang harus menikah dan bukan pula berarti bahwa pernikahan harus selalu terjadi antara dua orang berlainan jenis kelamin. Seiring waktu yang terus berjalan dan jumlah manusia terus bertambah dan bertambah, berbagai hubungan lainnya tercipta, yaitu persahabatan / pertemanan, persaudaraan, rekan kerja, dan teman jarak jauh.
Begitu pula halnya dalam percintaan. Tidak semua orang menikah dalam hidup ini. Tidak semua pasangan heteroseksual memiliki anak. Dan, sebagian manusia baik pria maupun wanita terlahir dengan ketertarikan seksual pada sejenis kelamin.
Cerita Sodom dan Gomora yang juga terdapat dalam Kitab Kejadian sama sekali tidak menyatakan bahwa percintaan sejenis kelamin adalah suatu hal yang salah. Kesalahan para penduduk Sodom dan Gomora adalah tidak memiliki kemurahan hati, tidak suka menolong sesama, tidak memiliki sopan santun dan keramahan, tamak / serakah, melakukan s3ks bebas yang liar seperti pesta s3ks dan pelecehan / pemaksaan seksual.
Jika warga Sodom melakukan s3ks dengan lawan jenis kelamin dalam cara dan situasi yang sama, akankah anda menganggap bahwa mereka melakukan perbuatan yang benar….? Saya yakin anda akan berkata ‘tidak’.
Larangan untuk melakukan s3ks antara dua pria dalam Kitab Imamat hanyalah merupakan bagian dari tradisi Bangsa Israel pada zaman tersebut. Seluruh peraturan yang menjadi gaya hidup dan budaya mereka pada saat itu dituliskan dan diterapkan dalam konteks religius oleh karena kepercayaan mereka kepada Tuhan.
Tentu saja, segala peraturan tersebut bukanlah hal-hal yang harus kita ikuti dalam kehidupan ini. Memang ada sejumlah peraturan yang tetap relevan dan harus kita lakukan, namun hanya aturan-aturan yang merupakan kebenaran yang sesuai dengan moralitas dunia dan pengajaran Yesus.
Untuk anda yang memperhitungkan ayat Imamat ini sebagai pelarangan terhadap homoseksualitas, apakah anda juga mempraktekkan aturan lainnya seperti: tidak mentato, soal mencukur rambut dan janggut, ataupun tata cara saat periode bulanan pada wanita atau orgasme pada pria?
Pelarangan perilaku s3ks sejenis dalam Kitab Ulangan adalah mengenai prostitusi. Pelarangan tersebut juga berlaku bagi prostitusi heteroseksual. New Living Translation Bible bahkan telah menghapus perkataan mengenai s3ks sejenis pada bagian ini dan hanya berfokus pada pelarangan prostitusi saja.
PERJANJIAN BARU
Yesus tidak pernah mengatakan satu kata pun mengenai homoseksualitas. Jadi, menjalani hidup sebagai seorang homoseksual dan memiliki pasangan sejenis kelamin tidak melanggar pengajaran-Nya karena memang Dia tidak mempermasalahkan hal tersebut sama sekali.
Hanya Paulus yang “nampaknya” seolah-olah mempermasalahkan hal tersebut. Namun, benarkah dia sungguh mempermasalahkan hal tersebut?
Jika anda benar-benar memperhatikan dengan detil, Paulus sama sekali tidak membahas identitas diri atau keberadaan seseorang sebagai homoseksual. Yang dia bahas adalah perilakunya.
Perilaku s3ks liar dan tidak dalam suatu hubungan yang berkomitmen, itulah yang dia bahas. Melakukan s3ks dengan lelaki lainnya padahal sudah mempunyai istri dan melakukan s3ks beramai-ramai sebagai bagian dari ritual pemujaan terhadap dewa-dewi dalam suatu kuil (Kitab Roma) adalah wujud perilaku s3ks yang ditentang Paulus. Jelas, Paulus tidak mempermasalahkan dua pria yang saling mencintai dan membangun suatu hubungan romantis dengan komitmen yang baik.
Jika anda mempelajari sejarah Yunani Romawi, anda akan menemukan fakta bahwa banyak perilaku s3ks di luar hubungan berkomitmen berlandaskan cinta terjadi pada masa tersebut (dan selalu terjadi di setiap tempat dari masa ke masa hingga saat ini). Dapat dikatakan, zaman Yunani Romawi inilah yang menjadi setting waktu dan tempat sewaktu Paulus menulis surat kepada Jemaat Korintus dan kepada murid rohaninya, Timotius.
Kitab Yudas (Yudas 1 : 7) tidak membahas mengenai homoseksualitas. Setahu saya, para rohaniwan dan penafsir Alkitab sudah menyatakan demikian. Ayat ini justru mendukung penjelasan saya mengenai Sodom dan Gomora, yaitu bahwa ‘kepuasan tidak wajar’ yang tertulis di situ merujuk kepada perilaku s3ks liar warga Sodom dan Gomora, yang dianggap tidak wajar menurut moralitas masyrakat Israel pada waktu itu, dan bukanlah pada orientasi seksualnya.
Dalam tulisan saya berikutnya, saya akan membahas beberapa bagian dari Perjanjian Baru yang dapat diinterpretasikan sebagai dukungan tidak tertulis terhadap homoseksualitas.
kermit_penjilat_memek- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 430
Reputation : 1
Points : 4892
Registration date : 2012-09-13
Similar topics
» ALKITAB JELAS MENDUKUNG GAY, LGBT, HOMOSEKSUALITAS
» PUJI TUHAN, YESUS MENAMPAKKAN DIRI
» puji tuhan, akhirnya gereja prebyterian dukung gay
» PUJI TUHAN, YESUS MENAMPAKKAN DIRI
» puji tuhan, akhirnya gereja prebyterian dukung gay
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN