Kapribaden.org

First topic message reminder :

Romo M. Semono Sastrohadidjojo (Romo Herucokro Semono) 1900 - 1981

Sebelum tahun 1900, seorang isteri “padhemi” (isteri resmi), dibuang dalam arti diberikan kepada seseorang yang dinilai berjasa.
Itu karena desakan seorang “selir” yang sangat dicintainya.
Hal demikian, tidak jarang terjadi pada jaman itu.Isteri “priyagung” itu bernama Dewi Nawangwulan. Kepergiannya, disertai seorang dayang (emban), bernama Rantamsari.Dewi Nawangwulan, dibuang (“dikhendangake”) dan diberikan kepada Ki Kasandikromo, yang sering juga disebut Ki Kasan Kesambi, seorang tokoh spiritual pada jamannya, yang berdiam di desa Kalinongko. Gunung Damar,
Kecamatan Loano. Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Saat dibuang, Dewi Nawangwulan dalam keadaan mengandung.Lahir bayi yang diberi nama Semono. Ibunya, Dewi Nawangwulan wafat. Tidak lama kemudian disusul Rantamsari, dayangnya, juga meninggal dunia.Keduanya dimakamkan di Puncak Gunung Damar,Purworejo.
Ki Kasandikromo, tidak pernah mau menggangap, apalagi memperlakukan Dewi Nawangwulan sebagai isterinya. Tetap dianggap dan diperlakukan sebagai “ratu”-nya. Demikian pula isterinya, Nyi Kasandhikromo.Semono dipelihara dan dibesarkan Ki Kasandikromo. Di sekolahkan di Sekolah Ongko Loro (SD yang 5 tahun tamat untuk pribumi). Semono yang lahir tahun 1900 harinya Jumat Pahing. Tidak ada catatan resmi tanggal dan bulannya. Hal biasa pada jaman itu.Semono, semasa sekolah, setiap hari Selasa Kliwon dan Jumat kliwon, membolos bukan karena malas atau nakal tetapi karena malu.Pada saat matahari tepat di atas, saat semua orang tidak ada bayangannya.Semono bayanganya 12. Karena selalu jadi tontonan teman-temannya, jadi malu. Maka lebih baik membolos. Tamat SD itu,langsung diangkat menjadi guru bantu.Suatu hari, pemuda Semono yang saat itu berusia 14 tahun (sudah dianggap dan diperlakukan sebagai seorang dewasa pada jaman itu),disuruh Nyi Kasan mengambilkan minyak, didalam satu bilik rumah mereka. Ternyata di dalam bilik itu, tertidur lelap seorang gadis kemenakan Nyi Kasan. Dalam kelelapan tidurnya, kain yang dipakai tersingkap, jadi tubuhnya kelihatan terbuka.Pemuda Semono, melihat itu “Mengkorok” (Berdiri bulu di tubuhnya).Semono lalu merenung. Mempertanyakan, apa sebenarnya yang menggerakan bulu-bulu tubuhnya itu? Renungan demi renungan, tidak menemukan jawaban. Akhirnya Semono memutuskan, minta ijin Ki Kasan untuk pergi bertapa. Semono yang berusia 14 tahun itu, bertapa di tepi Laut Selatan, di Cilacap.Bekasnya (petilasan) masih ada sampai tulisan ini ditulis. Berupa dua rumpun bambu, di dalam kompleks Pertamina. Pertamina, sekalipun sudah berusaha dengan berbagai cara, tidak bisa membongkar kedua rumpun
bambu itu.

Semono bertapa selama 3 tahun (1914-1917). Hasilnya mendapat “cangkok Wijoyo Kusumo”, berbentuk seperti bunga
kering, berwarna coklat kehitaman. Kalau dimasukan ke air, akan mengembang sebesar tempatnya.Semono kecewa, karena bukan
itu yang dicari. Beliau mendapatkan “wangsit” (ilham), untuk melanjutkan laku sampai tahun kembar 5, dan di Timur nantinya akan dia temukan apa yang dia cari. Baju yang dikenakan semono selama 3 tahun bertapa, hancur. Dengan hanya bercawat dedaunan, Semono pulang. Jalan malam, siang sembunyi, malam jalan. Takut dan malu kalau bertemu orang. Sampai di rumah, bukannya dirayakan, tetapi malah sudah disediakan lubang (“luweng”) lalu pemuda Semono oleh Ki Kasan, ditanam (“dipendem”) selama 40 hari 40 malam, hanya diberi batang gelagah untuk bernafas, dan setiap usai menanak nasi, Nyi Kasan mengepulkan asap nasi itu ke dalam lubang gelagah. Selanjutnya,

Semono sambil menjadi Marsose(sekarang Marinir), berkelana, tetap menjalani laku. Kalau siang dinas,malamnya berendam di laut, menjala. Tidak pernah dapat ikan, itu dilakukan sampai tahun 1955.

Tanggal 13 malem 14 November 1955, kebetulan jatuh malem Senen Pahing, pukul 16.05, banyak orang di
Perak, Surabaya, terkejut, menyaksikan rumah Letnan KKO (sekarang Letnan Satu Marinir), terbakar. Tetapi setelah didekati ternyata bukan api, melainkan cahaya. Bahkan ada kereta keemasan (kreto kencono) di langit, yang turun masuk ke Rumah Letnan Semono). Di jalan Perak Barat No.93, Surabaya. Peristiwa itulah yang dikenal sebagai mijilnya Romo Herucokro Semono. Pernyataan
beliau saat Mijil, menyatakan bahwa “ Ingsun Mijil, arso nyungsang bawono balik, arso nggelar jagat anyar ", Ingsun (bukan aku) mijil hendak memutar-balikkan jagad (maksudnya jagat kecil, pribadi manusia, micro cosmos), dan hendak menggelarkan dunia baru (micro cosmos baru).

Artinya,kalau selama ini, kita selalu memperbudak hidup, selanjutnya terbalik, kita sebagai manusia akan menjadi abdinya sanghidup.
Mulai saat itu. Romo Herucokro Semono memberikan siapapun yang menghendaki (tidak ada paksaan, tidak menakut-nakuti dengan cara dan jalan apapun) yang ingin hidup bahagia (tentrem), agar bisa mencapai “ kasampurnan jati ” (moksha) pada saatnya.
Apa yang beliau berikan, akan bisa diikuti dalam penjelasan-penjelasan berikutnya.Romo Herucokro Semono, selanjutnya memberikan Laku Kasampurnan ini, sesudah dinas. Berlangsung sampai tahun 1960, beliau menjalani masa pensiun sebagai Kapten Marinir.
Beliau lalu pulang ke Purworejo dan berdiam di Kalinongko dan Sewijan, Loano, Purworejo (2 rumah kediaman).
Setiap hari, beliau menerima kedatangan rata-rata 500 orang lebih. Semua orang, pada waktu makan, diberi makan dan menginap dengan bebas mencari tempat untuk tidur di rumah beliau.Tentunya berbagai keperluan orang yang datang, mulai dari meminta pengobatan penyakit yang dokter sudah tidak sanggup mengobati, dengan seketika sembuh, memohon restu untuk sesuatu, dan lain-lain. Tetapi tidak sedikit yang datang untuk mencoba memohon untuk bisa mengikuti laku kasampurnan
(disebut mohon diperkenankan menjadi putro).
Berdatangan orang dari berbagai penjuru dunia, melalui berbagai sebab (jalaran) yang akhirnya menjadi putro.
Selama 25 tahun lebih (13 malem 14 November 1955 s/d 3 Maret 1981), Romo Semono melayani pagi, siang, sore, malam, dini hari, siapapun yang datang. Semua yang datang diperlakukan 100% sama. Beliau tidak pernah memandang orang dari perbedaan apapun. Derajat, pangkat, kekayaan, kedudukan sosial, suku, bangsa, semua diperlakukan 100% sama.Kalau beliau sedang memberikan petuah (“wulang-wuruk”), setiap orang mendengar menurut bahasanya sendiri sendiri. Yang orang Jerman mendengar
belia berbicara bahasa Jerman, yang orang Inggris mendengat beliau berbahasa Inggris, sedangkan penulis mendengar beliau berbahasa Jawa.
Romo Semono, setiap harinya, makan dua kali, tetapi tiap kali makan, hanya satu sendok. Tidurnya, hampir tidak pernah. Hampir tidak pernah mandi, tetapi selain tidak berbau badan beliau, juga tidak ada daki (kotoran) di kulit beliau. Tubuh tetap sehat, gagah, tinggi besar.
Hal-hal luar biasa, atau mujijat yang beliau tunjukkan, kalau ditulis semua akan menjadi satu buku sendiri. Beberapa
contoh saja, misalnya sekitar tahun 1960, beliau naik sepeda motor militer, diatas laut Jawa, menyeberang ke Madura. Kalau dengan
mengemudikan mobil, tangan dan kaki beliau dilepas, dan mobil di komando dengan ucapan. Beberapa kali orang menyaksikan beliau menghidupkan orang, yang telah dinyatakan mati oleh dokter, dan siap dikubur. Beliau
sering berada di beberapa tempat pada saat yang sama, dan di tiap tempat
beliau makan minum seperti biasa. Setiap kali, sekalipun dihadapkan beliau menghadap ratusan orang, beliau bercerita dan setelah
selesai bercerita, ternyata semua pertanyaan dan persoalan yang ada di
benak yang hadir sudah terjawab semua.
Romo Herucokro Semono wafat tanggal 3 Maret 1981, dan dimakamkan di Kalinongko, Loano,
Purworejo. Romo Semono tidak dikaruniai anak. Tetapi meninggalkan ratusan ribu, mungkin jutaan putro, yang tersebar dimana-mana. Dan peninggalan beliau yang paling berharga adalah sarana sarana Gaib bagi mereka yang ingin hidup bahagia (tentrem) agar bisa menjalani dan mencapai “kasampurnan jati” pada saatnya masing-masing.
Tinggalan beliau yang terakhir yang sampai sekarang, dipelihara (“dhipepetri”) dan dilestarikan oleh putro-putronya. Dilestarikan, dalam arti tetap dihayati dan diamalkan dan diberikan kepada siapa saja yang menghendaki,
tanpa memandang perbedaan apapun yang ada pada manusianya. Jadi sifatnya universal.

.ARTI MEMPERINGATI TURUNNYA WAHYU 13 MALEM 14 NOVEMBER.

Setiap
tahun kita memperingati turunnya wahyu yang diterima Romo Semono pada tanggal 13 malam 14 November 1955, yang jatuh pada hari Minggu Legi
malem Senin Pahing, pukul 18.05.

Kita semua tahu bahwa yang diterima itu berupa Panca Gaib ( Kunci, Asmo, Mijil, Singkir, Paweling),
sebagai sarana menjalani Laku Kasampurnan Manunggal Kinantenan Sarwo
Mijil. Artinya, laku bagi manusia yang tujuan utama dalam hidupnya adalah nggayuh kasampurnan, agar bisa manunggal dengan Gusti Ingkang Moho Suci, dengan cara berbuat apa saja selalu (sarwo) Mijil.

Mijil
artinya untuk mengetahui karsanya Ingsun (Urip). Jadi manusia yang segala tingkah laku, gerak-gerik, bahkan ucapannya bukan diatur dan diperintah oleh akal-pikirannya (angen-angene), tetapi diperintah oleh Urip-nya melalui Roso Sejati (Roso Jati). Akal pikiran digunakan sebagai alat dalam melaksanakan perintah (dhawuh)-nya Urip.

Manusia yang demikian itu disebut nyungsang bawono balik. Membalik diri pribadinya. Kalau sebelumnya Urip diperbudak, selanjutnya manusianya dengan segala kemampuan yang dimiliki dijadikan abdinya Urip.

Sebagai manusia, wajar kalau memiliki kehendak, keinginan, rencana (karep, pepenginan, sedyo). Sebelum melaksanakan kehendak, keinginan, atau rencana itu, lebih dulu mijil. Kalau dibenarkan, diijinkan (diparengake) Urip, barulah dilaksanakan. Dalam melaksanakan itulah akal-pikiran (angen-angen), budi-pekerti dan panca indera digunakan sebagai alat melaksanakan. Kalau kehendak, keinginan, rencana, setelah mijil, tidak dibenarkan, tidak diijinkan oleh Urip, maka dibatalkan (tidak jadi dilaksanakan atau dikerjakan).

Karena Urip itu berasal dari Tuhan(ruh dalam diri kita berasal dari Allah), pasti selalu baik dan benar.
Yang bisa jelek dan salah itu manusianya.

Dengan setiap saat, setiap hari, manusia menjalani hidupnya selalu sesuai dengan karsanya Urip (Ingsun), maka dia berjalan di jalan Hidup (Urip), yang arahnya selalu menuju kepada asal atau sumbernya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa,
Allah, Gusti Ingkang Moho Suci. Dengan perkataan lain, manusia itu setiap harinya makin dekat kepada Tuhannya, sampai suatu saat mencapai kondisi Uripnya, Ruhnya, bisa berhubungan dengan RUH, URIP yang Maha Besar (kang ngamlimpudi jagad royo saisine), yang tidak lain adalah Tuhan Yang Maha Esa, Allah, Gusti Ingkang Moho Suci, Ini yang dinamakan mencapai Kasampurnaning Wong Urip.

Manusia yang demikian itu, apabila sampai saatnya meninggal dunia, Ruhnya, Uripnya, akan langsung menunggal dengan Tuhan, Allah, Gusti Ingakang Moho Suci (mencapai kasampurnan jati) dan tidak gentayangan (nglambrang) di alam antara berjuta-juta tahun lamanya, dengan segala penderitaannya. Sedang kalau sempurno, raganya langsung lebur kembali menjadi tanah, air, hawa dan api (mencapai kasedan jati).

Jadi, itulah tujuan orang menjalani Laku Kasampurnan Manunggal kinanthenan Sarwo Mijil, menggunakan Panca
Gaib (Kunci, Asmo, Mijil, singkir, Paweling). Bukan untuk keperluan duniawi, juga bukan seperti ilmu atau ngelmu untuk menjadikan manusia punya doyo-luwih agar dikagumi sesamanya, dihormati sesamanya, seperti
menjadi ahli pangusadan, kawaskitan dan sejenisnya, apalagi jenis kanuragan.

Orang yang menjalani Laku Kasampurnan dengan menggunakan Panca Gaib itu lazim dikenal sebagai Putro Romo Herucokro
Semono, karena yang memberikan laku itu adalah Romo Herucokro Semono (1900-1981).

Untuk bisa menjalani laku kasampurnan itu, sebagai dasar diperlukan menjalani laku pangumbahing rogo, yaitu sabar, narimo,
ngalah, tresno welas asih marang opo lan sopo wae, dan ikhlas.Dengan segala gerak-gerik, tingkah laku, bahkan ucapan, selalu mengikuti karsanya Urip, berarti menipiskan ke-Akuan-an dirinya.

Maka
Putro Romo akan nampak sekali tidak menonjolkan diri, selalu bersikap rendah hati (bukan rendah diri). Tidak rumongso biso, tetapi selalu bisa ngrumangsani yen awake dewe iku isih tansah luput, isih reget. Tidak menunjukkan sikap merasa dirinya baik dan benar. Penampilan sikapnya menampakkan tidak bisa apa-apa sehingga wajar sekali kalau seorang Putro Romo sering disepelekan orang. Bagi si Putro sendiri malah bersyukur kalau disepelekan (ora diuwongake), karena malah jadi bebas dan benar-benar merdeka. Sehingga tidak banyak gangguan dalam menjalani laku kasampurnan.

Putro Romo sadar bahwa dirinya tidak bisa apa-apa. Kalau bisa karena Maha Suci yang menghedaki, melalui Uripnya. Maka
seorang Putro Romo tidak pernah butuh dibenarkan oleh siapapun. Ini tanda seseorang telah sampai (wis nglenggahi) kebenaran sejati (benering-bener, beciking-becik, ora butuh dibenerake).Kalau dijelek-jelekkan orang, segera berterimakasih kepada Tuhan, karena berarti dirinya dipupuk (yen siro dipopoki tahi liyan, enggal-enggalo matur nuwun marang Gusti Ingkang Moho Suci, amargo iku tandane lakumu dirabuk).

Dalam memperingati tanggal turunnya wahyu, wajar apabila diadakan peringatan yang bersifat upacara dengan pertunjukan,
misalnya wayang kulit. Tetapi bukan itu yang penting. Yang penting adalah bahwa kita semua menyadari, sekalipun paringan dan wulang-wuruk Romo Herucokro Semono sudah lama sekali, ternyata kita semua belum bisa menampilkan bentuk(kontho) dan wujud (warno/rupo) sebagai Putro ROMO, sebagaimana dikehendaki Romo Herucokro Semono.

Kita masih menonjolkan keakuan kita masing-masing, Ada yang ngagul-agulake bandhane, kepinterane, sugihe pangerten dan lain-lain. Bahkan tidak segan-segan dan malu-malu mengaku-aku seolah-olah pengganti Romo Herucokro Semono, Gek modhale opo?, demikian sering diucapkan Romo Herucokro Semono.

Peringatan ini harus bisa menyadarkan diri kita masing-masing, bahwa laku kita dalam nggayuh kasampurnan masih sangat
dangkal, masih jauh. Nyungsang bawono balik setiap harinya saja kita belum sanggup. Tiap mijil memang mengucap : “ Panjenengan Ingsun kagungan karso”, Tetapi tetap saja yang diucapkan, dilakukan karsanya Aku (karsanya manusianya).

Marilah kita jadikan peringatan ini untuk bersama-sama memulai hidup dengan lembaran baru. Tidak ada Putro Romo yang rebut-unggul, rebut-ducung (rebut menonjol di depan), tidak ada saling salah-menyalahkan, tidak ada saling menjelekkan, tidak ada saling mencela, apalagi memusuhi sesama Putro Romo dengan cara dan jalan apapun. Kita terima adanya berbagai perbedaan, karena kesungguhan menjalani laku berbeda pula. Sadarilah bahwa diri kita sendiri juga mengalami proses, dulu dan sekarang berbeda. Tekad keberanian kita nyungsang bawono balik, yaitu semata-mata nurut lan nuruti samubarang dhawuhe Urip juga masih berbeda. Hal-hal yang bersifat duniawi, semua itu hanya asesori atau kelengkapan orang hidup, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Laku Kasampurnan. Orang yang kaya materi sering malah jadi godaan dan sandungan dalam menjalani laku. Sebaliknya yang
sangat kekurangan, sehingga untuk hidup sehari-hari saja tidak ada, juga sering membuat putus-asa. Jadi orang yang bisa menerima apa adanya, dan bisa tidak dijajah oleh hal-hal yang bersifat duniawi, sekalipun memerlukannya. Yang penting kita awasi diri kita masing-masing setiap harinya. Apakah hari ini saya lebih banyak nurut lan nuruti karsanya Urip, atau lebih banyak nuruti karsanya dewe?

Demikian yang bisa saya sampaikan pada peringatan turunnya wahyu berupa Panca Gaib sebagai sarana menjalani Laku Kasampurnan Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil.

Semoga
kita semua senantiasa mampu menerima dan melaksanakan dhawuh-dhawuhnya Urip, agar perjalannan kita selalu menuju kepada URIP yang ngalimpudi jagad royo saisine, yaitu ROMO, Gusti Ingkang Moho Suci.

Jakarta, 13-14 November 2002

(Dr. Wahyono Raharjo GSW, MBA)
http://www.kapribaden.org

Slametbedjo wrote:Jawaban : Jawabannya sudah sangat jelas, apabila anda belom paham maka bawalah pertanyaan itu pada hidupmu @bayo. Hidupmu akan menjawab seiring waktu,hidup ini adalah laku untuk menemukan suatu jawaban.

Bila menurut Anda sudah sangat jelas, tak mampukah Anda menjelaskannya?

Ini mewakili/sama gambar atom.
Teliti hidup kita sendiri: Apakah nyawa mempunyai rasa senang dan susah? ternyata tidak. yang terkena senang susah adalah bungkus saja. Hidup tugasnya hanya mengidupi memandang bungkus,tak peduli senang atau susah, untung rugi hutang atau menghutangi. Yang selalu bergerak adalah agama/kepercayaan yang diluar sana. disini Sang hidup tenang terang benderang.

jadi urusan cari makan adalah urusan bungkusnya anda sendiri, nyawa/hidup menonton anda yang tak ada urusan anda mau bagaimana. ini nyata.

Slametbedjo wrote:Ini mewakili/sama gambar atom.
Teliti hidup kita sendiri: Apakah nyawa mempunyai rasa senang dan susah? ternyata tidak. yang terkena senang susah adalah bungkus saja. Hidup tugasnya hanya mengidupi memandang bungkus,tak peduli senang atau susah, untung rugi hutang atau menghutangi. Yang selalu bergerak adalah agama/kepercayaan yang diluar sana. disini Sang hidup tenang terang benderang.

jadi urusan cari makan adalah urusan bungkusnya anda sendiri, nyawa/hidup menonton anda yang tak ada urusan anda mau bagaimana. ini nyata.

Dalam hal apa saja, termasuk cari makan. maka sudah tentu manusia punya tanggung jawab kepada Romo.
Nah, kembali ke soal cari makan, cari makan yang bagaimana seharusnya menurut ajaran yang Anda imani?

Jawaban:
- Manusia punya tanggung jawab pada diri anda sendiri. Kalo tanggung jawab pada Romo tentu anda tak akan sanggup melampaui Romo,karena adanya anda karena adanya Romo.

- Cari makan tinggal mengikuti Rasa dan karsa pribadi menurut masing2 kemampuannya, gampang kan? apa yang jadi persoalannya?

Slametbedjo wrote:Jawaban:
- Manusia punya tanggung jawab pada diri anda sendiri. Kalo tanggung jawab pada Romo tentu anda tak akan sanggup melampaui Romo,karena adanya anda karena adanya Romo.

- Cari makan tinggal mengikuti Rasa dan karsa pribadi menurut masing2 kemampuannya, gampang kan? apa yang jadi persoalannya?

- Bertanggung jawab kepada Romo tak mesti harus melampaui Romo. Seperti Anda yang mempertanggungjawabkan sesuatu ke orang tua, tak mesti Anda harus melampaui ortu. Anda bertanggung jawab karena ortu memerintahkan Anda, dengan demikian Anda lebih rendah dari ortu.
- Yang jadi persoalan adalah: mana batas-batas yang boleh dan tidak boleh? Apa yang Anda jadikan patokan menentukan sesuatu itu benar atau salah? Rasa dan karsa saja-kah? Apakah Anda pikir bila telah sesuai dengan rasa dan karsa Anda, maka akan seusai pula dengan rasa dan karsa orang lain yang terlibat langsung atau pun tidak langsung dalam kasus saat kita cari makan?

- Itu anda dah tahu..



- itu anda juga sudah menjawabnya, karena ada kesadaran karsa orang lain maka kita ada batasan menentukan karsa kita.pas..

Slametbedjo wrote:- Itu anda dah tahu..



- itu anda juga sudah menjawabnya, karena ada kesadaran karsa orang lain maka kita ada batasan menentukan karsa kita.pas..

Berarti menurut ajaran agama Anda, batasannya adalah samar-samar, begitukah?
Atau agama Anda tidak mengajarkan mana yang baik dan mana yang salah, begitukah?

- Batasan untuk apadahulu?
- Saya kira keyakinan baik dan buruk tanpa orang mengenalkan agama atau dia atheis sekalipun semua akan mengetahui tatanan baik dan buruk dengan sendirinya, sesuai adat kebiasaan lingkungan dimana ia tinggal...

Slametbedjo wrote:- Batasan untuk apadahulu?
- Saya kira keyakinan baik dan buruk tanpa orang mengenalkan agama atau dia atheis sekalipun semua akan mengetahui tatanan baik dan buruk dengan sendirinya, sesuai adat kebiasaan lingkungan dimana ia tinggal...

- Batasan antara yang boleh dan tidak boleh. Yang dianjurkan dan dilarang.
- Hal buruk, apabila sudah jadi kebiasaan, bisa saja dianggap sebagai kebaikan. Makanya dibutuhkan suatu peraturan yang jelas. Jangan hanya menurut rasa dan karsa.

Kitab kebenaran kami dalam diri kami telah tersalin pada UUD45 daqn pancasila, kami taat pada negara, tidak malah menambah persoaalan negara.

Anda benar tentang 2 hal itu(baik dan buruk) sudah tertulis jelas pada kitab anda, Sampai-sampai kebenaran tidak berdosa membunuh kami?

   Maaf kalo saya sampai melempar kata2 ini...

Slametbedjo wrote:Kitab kebenaran kami dalam diri kami telah tersalin pada UUD45 daqn pancasila, kami taat pada negara, tidak malah menambah persoaalan negara.

Apakah yang tersalin dalam UUD45 dan Pancasila itu direstui oleh Romo?

Anda benar tentang 2 hal itu(baik dan buruk) sudah tertulis jelas pada kitab anda, Sampai-sampai kebenaran tidak berdosa membunuh kami?

   Maaf kalo saya sampai melempar kata2 ini...

Ini artinya pernyataan Anda sebelumnya adalah pernyataan yang salah.
Yang ini, yang warna biru:

Slametbedjo wrote:- Batasan untuk apadahulu?
- Saya kira keyakinan baik dan buruk tanpa orang mengenalkan agama atau dia atheis sekalipun semua akan mengetahui tatanan baik dan buruk dengan sendirinya, sesuai adat kebiasaan lingkungan dimana ia tinggal...

Awalnya, Anda sudah merasa yakin bahwa pernyataan Anda itu sudah benar. Bila saja Anda tahu bahwa itu adalah pernyataan yang salah maka Anda tidak akan menuliskannya.

Anda sudah menjalankan 'rasa' Anda. Anda RASA sudah benar. Namun nyatanya SALAH.
Beginilah salah satu contoh bila hanya mengandalkan 'rasa' saja.
 

bayo_lubis wrote:

Slametbedjo wrote:Kitab kebenaran kami dalam diri kami telah tersalin pada UUD45 daqn pancasila, kami taat pada negara, tidak malah menambah persoaalan negara.

Apakah yang tersalin dalam UUD45 dan Pancasila itu direstui oleh Romo?

Anda benar tentang 2 hal itu(baik dan buruk) sudah tertulis jelas pada kitab anda, Sampai-sampai kebenaran tidak berdosa membunuh kami?

   Maaf kalo saya sampai melempar kata2 ini...

Ini artinya pernyataan Anda sebelumnya adalah pernyataan yang salah.
Yang ini, yang warna biru:

Slametbedjo wrote:- Batasan untuk apadahulu?
- Saya kira keyakinan baik dan buruk tanpa orang mengenalkan agama atau dia atheis sekalipun semua akan mengetahui tatanan baik dan buruk dengan sendirinya, sesuai adat kebiasaan lingkungan dimana ia tinggal...

Awalnya, Anda sudah merasa yakin bahwa pernyataan Anda itu sudah benar. Bila saja Anda tahu bahwa itu adalah pernyataan yang salah maka Anda tidak akan menuliskannya.

Anda sudah menjalankan 'rasa' Anda. Anda RASA sudah benar. Namun nyatanya SALAH.
Beginilah salah satu contoh bila hanya mengandalkan 'rasa' saja.
 

- Pancasila dan UUD 45 jelas direstui Romo.
Rasa mengikuti Aturan negara kok dianggap salah, lalu salahnya dimana?.. berarti anda yang tak tahu aturan negara.

Slametbedjo wrote:

bayo_lubis wrote:

Slametbedjo wrote:Kitab kebenaran kami dalam diri kami telah tersalin pada UUD45 daqn pancasila, kami taat pada negara, tidak malah menambah persoaalan negara.

Apakah yang tersalin dalam UUD45 dan Pancasila itu direstui oleh Romo?

Anda benar tentang 2 hal itu(baik dan buruk) sudah tertulis jelas pada kitab anda, Sampai-sampai kebenaran tidak berdosa membunuh kami?

   Maaf kalo saya sampai melempar kata2 ini...

Ini artinya pernyataan Anda sebelumnya adalah pernyataan yang salah.
Yang ini, yang warna biru:

Slametbedjo wrote:- Batasan untuk apadahulu?
- Saya kira keyakinan baik dan buruk tanpa orang mengenalkan agama atau dia atheis sekalipun semua akan mengetahui tatanan baik dan buruk dengan sendirinya, sesuai adat kebiasaan lingkungan dimana ia tinggal...

Awalnya, Anda sudah merasa yakin bahwa pernyataan Anda itu sudah benar. Bila saja Anda tahu bahwa itu adalah pernyataan yang salah maka Anda tidak akan menuliskannya.

Anda sudah menjalankan 'rasa' Anda. Anda RASA sudah benar. Namun nyatanya SALAH.
Beginilah salah satu contoh bila hanya mengandalkan 'rasa' saja.
 

- Pancasila dan UUD 45 jelas direstui Romo.
Rasa mengikuti Aturan negara kok dianggap salah, lalu salahnya dimana?.. berarti anda yang tak tahu aturan negara.

Dari mana Anda tau bahwa Pancasila dan UUD 45 direstui Romo?
Agama buka negara, dan negara bukan agama. Masa sesuatu yang berbeda punya aturan sama?

Nyata Pancasila diterima oleh semua,menyatukan semua agama penghuni nusantara.. hanya orang gila yang tak mau menerimanya.

Bung karno adalah putro Romo kapribaden(ini banyak orang tak mengetahui,karena mungkin masalah kepercayaan ini adalah hal yg sangat pribadi).

Slametbedjo wrote:Nyata Pancasila diterima oleh semua,menyatukan semua agama penghuni nusantara.. hanya orang gila yang tak mau menerimanya.

Bung karno adalah putro Romo kapribaden(ini banyak orang tak mengetahui,karena mungkin masalah kepercayaan ini adalah hal yg sangat pribadi).

Pancasila diterima oleh semua? Bukankah Pancasila hanya diterima di Indonesia? Apakah orang Amerika, India, Vatikan, Arab, Cina itu orang gila karena tidak menerima Pancasila?
Ada-ada saja Anda ini.

bayo_lubis wrote:

Slametbedjo wrote:Nyata Pancasila diterima oleh semua,menyatukan semua agama penghuni nusantara.. hanya orang gila yang tak mau menerimanya.

Bung karno adalah putro Romo kapribaden(ini banyak orang tak mengetahui,karena mungkin masalah kepercayaan ini adalah hal yg sangat pribadi).

Pancasila diterima oleh semua? Bukankah Pancasila hanya diterima di Indonesia? Apakah orang Amerika, India, Vatikan, Arab, Cina itu orang gila karena tidak menerima Pancasila?
Ada-ada saja Anda ini.

 Apakah anda orang arab yang tak kenal pancasila?

Slametbedjo wrote:

bayo_lubis wrote:

Slametbedjo wrote:Nyata Pancasila diterima oleh semua,menyatukan semua agama penghuni nusantara.. hanya orang gila yang tak mau menerimanya.

Bung karno adalah putro Romo kapribaden(ini banyak orang tak mengetahui,karena mungkin masalah kepercayaan ini adalah hal yg sangat pribadi).

Pancasila diterima oleh semua? Bukankah Pancasila hanya diterima di Indonesia? Apakah orang Amerika, India, Vatikan, Arab, Cina itu orang gila karena tidak menerima Pancasila?
Ada-ada saja Anda ini.

 Apakah anda orang arab yang tak kenal pancasila?

Saya orang Batak Mandailing (Indonesia) yang sejak SD mengenal Pancasila. Karena saya kenal Pancasila, makanya dapat saya pastikan bahwa Pancasila TIDAK DITERIMA oleh semua manusia. Tak taukah Anda bahwa yang namanya manusia bukan hanya tinggal di Indonesia? Adalah kesalahan fatal bila Anda menyatakan bahwa Pancasila diterima oleh semua.
Apakah orang Amerika, India, Vatikan, Arab, Cina itu orang gila karena tidak menerima Pancasila?

Mereka tidak gila, seandainya dia tahu apa isi PANCASILA itu, mereka akan mengatakan setuju serta salam peace. ini hanya karena dia telat informasi saja.pasti. malaysia saja pernah iri sbb tidak mempunyai dasar negara.

Saya mengenal qur'an dari bayi sudah di lingkungan pesantren mbah saya yang punya pesantren, saya mengenal islam lebih dari 40 tahun, ternyata saya memilih ajaran indonesia asli yaitu Pancasila sejati yang benar2 damai...

Slametbedjo wrote:Mereka tidak gila, seandainya dia tahu apa isi PANCASILA itu, mereka akan mengatakan setuju serta salam peace. ini hanya karena dia telat informasi saja.pasti. malaysia saja pernah iri sbb tidak mempunyai dasar negara.

Kalau benar bahwa Pancasila adalah sumber utama kebenaran, tentu akan ada orang lain (selain Indonesia) yang akan menjadikannya pegangan hidup. Tapi nyatanya sampai sekarang gak ada. Ini bukti nyata bahwa Anda asal ngomong yang mengatakan bahwa Pancasila diterima oleh semua.
Bandingkan saja;
Pancasila hanya bagi orang Indonesia
Alkitab bukan hanya orang Vatikan atau Itali
Al-Qur'an bukan hanya orang Arab

Dari perbandingan di atas, jelas bahwa Alkitab dan Al-Qur'an LEBIH DITERIMA oleh SEMUA daripada Pancasila.

Kesimpulannya; jawaban Anda itu adalah BOHONG.

Saya mengenal qur'an dari bayi sudah di lingkungan pesantren mbah saya yang punya pesantren, saya mengenal islam lebih dari 40 tahun, ternyata saya memilih ajaran indonesia asli yaitu Pancasila sejati yang benar2 damai...

Tuh... kelihatan lagi bohong Anda. Masa bayi kenal Al-Qur'an? Anggaplah kenal, tentu kenalnya hanya nama saja.
Kalau cara kenal Anda kepada Al-Qur'an seperti cara kenal bayi thd Al-Qur'an, maka wajar saja Anda memilih ajaran Indonesia asli.

@Bayo Wrote:
Kalau benar bahwa Pancasila adalah sumber utama kebenaran, tentu akan ada orang lain (selain Indonesia) yang akan menjadikannya pegangan hidup. Tapi nyatanya sampai sekarang gak ada. Ini bukti nyata bahwa Anda asal ngomong yang mengatakan bahwa Pancasila diterima oleh semua.
Bandingkan saja;
Pancasila hanya bagi orang Indonesia
Alkitab bukan hanya orang Vatikan atau Itali
Al-Qur'an bukan hanya orang Arab

Dari perbandingan di atas, jelas bahwa Alkitab dan Al-Qur'an LEBIH DITERIMA oleh SEMUA daripada Pancasila.

Kesimpulannya; jawaban Anda itu adalah BOHONG. 
-----------------------

hmmmmm... anda @bayo menuduh saya bohong... itu masa sekarang alkoran dan bibel lebih diterima banyak pengikutnya, anda tidak tahu bahwa jhon F Kenedey menerima Pancasila yang mengakibatkan matinya dia dan kedekatannya dengan bung Karno, dan masih banyak lagi orang luar yang sudah tahu Pancasila akan tingginya falsafah hidup didalamnya.

Suatu saat pengikut bibel dan koran akan merasa bingung karena doktrin2 apa yang ada didalamnya, dan Pancasila yang akan menjadi solusinya, mudah2an anda saat itu masih dapat menyaksikan akan hal ini,tunggu waktunya,karena para Resi2 di indonesia ini (tidak pamer) yang memintakan hal ini terhadap Yhang Maha Hidup dengan jalan maneges dan laku yang ayomi langsung oleh Romo gusti Moho Suci,tidak untuk pribadi tetapi untuk semua umat manusia supaya selamat nunut urip di tanah air ini. Tdak membeda2kan dari golongan apa saja... semua titah ing urip Romo Gusti Moho suci.
--------------------
@bayo wrote:
Tuh... kelihatan lagi bohong Anda. Masa bayi kenal Al-Qur'an? Anggaplah kenal, tentu kenalnya hanya nama saja.
Kalau cara kenal Anda kepada Al-Qur'an seperti cara kenal bayi thd Al-Qur'an, maka wajar saja Anda memilih ajaran Indonesia asli.
---------------


Hmmm... anda @bayo menuduh saya bohong kembali, disini lumrah apalagi kalangan pesantren,
1) Bayi/saya Lahir ceprot,langsung di koari suara adan/panggilan sholat.
2) 7hari-2minggu,diadakan puputan,baca albarzanji,koran 30juz,kitab manaqib, Khizib tahlil,sembelihkan 2kambing...saya sudah lunas.
3) setelah anak2 disuruh ngaji berbagai kitab: 
-durrotunnasihin,
-jalalaen,
-addurrorun bahiyah,imriti,dan 
-tertinggi adalah Alfiyah/TBA...
4) Dewasa menghapal Quran, nah disini mulailah berpikir apa yang dibaca/dihapal lalu ada sesuatu yang agak ganjil tentang makna2 jihad.
5) setelah Tua menyadari Bahwa Pancasila adalah pegangan hidup, dan bungKarno adalah seorang Putro Romo,ketemulah hidup bahagia kinanthenan sarwo mijil, dimana beban antawasesa manunggal.

7) Lalu dianggap Almutakafirun sama semua fihak karena ajaran2 yang ada pada saya dari semenanjung arabia hanya lewat bagai iklan TV saja,mungkin @bayopun boleh menghina dan menuduh kami tetapi ini adalah karunia hidup bahagia, bisa nanti manunggal diterima Ibu Pertiwi nusantara sakti.

Daripada mengikuti bangsa arab saya akan lebih tunduk pada ibu nyata saya sendiri, dialah yang memberi makan saya setiap hari, tidurpun dikeloni kasih ibu saya

Salam hormat saya kepada Ibu Pertiwi, Rahayu,Rahayu,Rahayu

Slametbedjo wrote:@Bayo Wrote:
Kalau benar bahwa Pancasila adalah sumber utama kebenaran, tentu akan ada orang lain (selain Indonesia) yang akan menjadikannya pegangan hidup. Tapi nyatanya sampai sekarang gak ada. Ini bukti nyata bahwa Anda asal ngomong yang mengatakan bahwa Pancasila diterima oleh semua.
Bandingkan saja;
Pancasila hanya bagi orang Indonesia
Alkitab bukan hanya orang Vatikan atau Itali
Al-Qur'an bukan hanya orang Arab

Dari perbandingan di atas, jelas bahwa Alkitab dan Al-Qur'an LEBIH DITERIMA oleh SEMUA daripada Pancasila.

Kesimpulannya; jawaban Anda itu adalah BOHONG. 
-----------------------

hmmmmm... anda @bayo menuduh saya bohong... itu masa sekarang alkoran dan bibel lebih diterima banyak pengikutnya, anda tidak tahu bahwa jhon F Kenedey menerima Pancasila yang mengakibatkan matinya dia dan kedekatannya dengan bung Karno, dan masih banyak lagi orang luar yang sudah tahu Pancasila akan tingginya falsafah hidup didalamnya.

Suatu saat pengikut bibel dan koran akan merasa bingung karena doktrin2 apa yang ada didalamnya, dan Pancasila yang akan menjadi solusinya, mudah2an anda saat itu masih dapat menyaksikan akan hal ini,tunggu waktunya,karena para Resi2 di indonesia ini (tidak pamer) yang memintakan hal ini terhadap Yhang Maha Hidup dengan jalan maneges dan laku yang ayomi langsung oleh Romo gusti Moho Suci,tidak untuk pribadi tetapi untuk semua umat manusia supaya selamat nunut urip di tanah air ini. Tdak membeda2kan dari golongan apa saja... semua titah ing urip Romo Gusti Moho suci.
--------------------

Buktinya:
Mulai dari Pancasila lahir sampai sekarang, Alkitan dan Qur'an masih LEBIH DITERIMA oleh banyak orang.
Inilah bukti kebohongan Anda yang mengatakan bahwa Pancasila diterima oleh semua.
Sementara jutaan orang di Indonesia saja, menerima Pancasila bukan sebagai penuntun baginya untuk beribadah. Pancasila hanya diterima sebagai DASAR NEGARA, tak pernah disangkutpautkan dengan agama dan ibadah. Dengan demikian kata "diterima oleh semua" yang Anda sebutkan tentu harus diterima sebagai dasar untuk agama karena kita sedang membicarakan agama. Nah... kesimpulannya:
Meskipun SEMUA ORANG Indonesia menerima Pancasila sebagai dasar negara, TIDAK BANYAK orang Indonesia yang menerima Pancasila sebagai dasar agama.
Akhirnya makin sedikit 'YANG MENERIMA' (menjadikan sebagai dasar agama) Pancasila.
Ini semakin membuktikan kebohongan Anda.

@bayo wrote:
Tuh... kelihatan lagi bohong Anda. Masa bayi kenal Al-Qur'an? Anggaplah kenal, tentu kenalnya hanya nama saja.
Kalau cara kenal Anda kepada Al-Qur'an seperti cara kenal bayi thd Al-Qur'an, maka wajar saja Anda memilih ajaran Indonesia asli.
---------------


Hmmm... anda @bayo menuduh saya bohong kembali, disini lumrah apalagi kalangan pesantren,
1) Bayi/saya Lahir ceprot,langsung di koari suara adan/panggilan sholat.
2) 7hari-2minggu,diadakan puputan,baca albarzanji,koran 30juz,kitab manaqib, Khizib tahlil,sembelihkan 2kambing...saya sudah lunas.
3) setelah anak2 disuruh ngaji berbagai kitab: 
-durrotunnasihin,
-jalalaen,
-addurrorun bahiyah,imriti,dan 
-tertinggi adalah Alfiyah/TBA...
4) Dewasa menghapal Quran, nah disini mulailah berpikir apa yang dibaca/dihapal lalu ada sesuatu yang agak ganjil tentang makna2 jihad.
5) setelah Tua menyadari Bahwa Pancasila adalah pegangan hidup, dan bungKarno adalah seorang Putro Romo,ketemulah hidup bahagia kinanthenan sarwo mijil, dimana beban antawasesa manunggal.

7) Lalu dianggap Almutakafirun sama semua fihak karena ajaran2 yang ada pada saya dari semenanjung arabia hanya lewat bagai iklan TV saja,mungkin @bayopun boleh menghina dan menuduh kami tetapi ini adalah karunia hidup bahagia, bisa nanti manunggal diterima Ibu Pertiwi nusantara sakti.

Daripada mengikuti bangsa arab saya akan lebih tunduk pada ibu nyata saya sendiri, dialah yang memberi makan saya setiap hari, tidurpun dikeloni kasih ibu saya

Salam hormat saya kepada Ibu Pertiwi, Rahayu,Rahayu,Rahayu

Ini bukti bahwa Al-Qur'an lebih berterima daripada Pancasila. Qur'an itu dari Arab, ortu dan kakek Anda yang berada di Indonesia juga bisa menerimanya. Saya yang berada di Indonesia menerimanya. Jutaan orang di Indonesia juga menerimanya.

Ya.. memang betul anda..."untuk waktu sekarang" 
Ajaran mbah saya sendiri mengatakan bahwa yang masuk surga adalah golongan yang sedikit, saya menasirkan bahwa dalam pewayangan antara kurawa dan pandawa banyakan mana? maka Pandawalah yang hanya 5 orang mampu mengalahkan kurawa,modal apa? yaitu "Kejujuran"

Ternyata mbah2 saya juga tidak ikut jujur,menyembunyikan ajarannya, dan diusirlah saya yang hanya satu orang,itu saya masih dianggap beruntung,karena mbah2 saya tidak berani minum salah satu racun ajaran itu,jadi tidak semua ajaran mbah saya obat kuat.


Jangan lupakan sejarah( Jasmerah dr BK)... itulah pengetahuan yang ditutup-tutupi ajaran mbah2 saya... ketika saya buka,malah naik pitamlah mbah2 saya langsung tutup mata dan telinga untuk mendengarkan alasan saya,padahal mbah sudah tahu hal ini sebelum saya lahir, jelas mbah2 dan murid2nya tidak mau di kritik, pas apa yang terjadi 1400 th yg lalu.

Itulah bukti bahawa saya telah menerima Pancasila adalah Wahyu yg digelontorkan oleh Tuhan pada rapat pembentukan negeri ini.
Kita lihat nyata saja isinya adalah dapat memersatukan berbagai agama yang pada berkontroversi.


Setiap insan berhak menentukan agama dan kepercayaannya,maka sayapun berhak memilh Pancasila adalah keyakinan saya. Mungkin hal ini anda membodohkan saya,itu adalah karunia. Karena saya menganggap Pancasila adalah Kepercayaan kuat andalan bangsa ini


Pancasila adalah sebuah mesin kulkas dari Tuhan YME yang menghambat bakteri pembusukan bagi berbagai ajaran agama2 dan kepercayaan yang masuk didalamnya jadi adem beku dengan otomatis. 
Pancasila dijaga oleh kekuatan gaib yang mendapat Restu Tuhan YME,
-siapakah yang mengajukan permohonan tersebut?(adadeh)...
-Apakah ia ingin terkenal?(tidak sama sekali artinya ikhlas sejati)....
-Apakah dia kaya?(gampang kalo mau)...
-Apakah dia masih hidup?(tentu sebelom indonesia/kita ini ada)
-Apakah dia punya rumah?(Katanya rumanya dari sabang sampai merauke)
Begitulah sekelumit tentang ajaran Suci Pancasila sakti ini.

Slametbedjo wrote:Ya.. memang betul anda..."untuk waktu sekarang"

Artinya jawaban Anda diatas adalah bohong. Ya kan?

Ajaran mbah saya sendiri mengatakan bahwa yang masuk surga adalah golongan yang sedikit, saya menasirkan bahwa dalam pewayangan antara kurawa dan pandawa banyakan mana? maka Pandawalah yang hanya 5 orang mampu mengalahkan kurawa,modal apa? yaitu "Kejujuran"

Anda percaya perkataan mbah Anda. Bila mbah Anda itu adalah muslim, maka jangan menganggap bahwa golongan yang sedikit itu bukan muslim. Tentu itu adalah muslim. Bukan yang berpedoman kepada Pancasila sebagai dasar agamanya.

Bila pada awal-awal tulisan, Anda menyebutkan bahwa Pancasila diterima oleh semua. Berarti Anda menganggap Pancasila bukanlah golongan yang sedikit. Betul?

Ternyata mbah2 saya juga tidak ikut jujur,menyembunyikan ajarannya, dan diusirlah saya yang hanya satu orang,itu saya masih dianggap beruntung,karena mbah2 saya tidak berani minum salah satu racun ajaran itu,jadi tidak semua ajaran mbah saya obat kuat.

Kalau Anda mengaku bahwa MBAH ANDA tidak jujur, maka mbah Anda bukanlah termasuk golongan yang sedikit itu. Tapi Anda juga bukan termasuk golongan yang sedikit itu.

Jangan lupakan sejarah( Jasmerah dr BK)... itulah pengetahuan yang ditutup-tutupi ajaran mbah2 saya... ketika saya buka,malah naik pitamlah mbah2 saya langsung tutup mata dan telinga untuk mendengarkan alasan saya,padahal mbah sudah tahu hal ini sebelum saya lahir, jelas mbah2 dan murid2nya tidak mau di kritik, pas apa yang terjadi 1400 th yg lalu.

Itulah bukti bahawa saya telah menerima Pancasila adalah Wahyu yg digelontorkan oleh Tuhan pada rapat pembentukan negeri ini.
Kita lihat nyata saja isinya adalah dapat memersatukan berbagai agama yang pada berkontroversi.


Setiap insan berhak menentukan agama dan kepercayaannya,maka sayapun berhak memilh Pancasila adalah keyakinan saya. Mungkin hal ini anda membodohkan saya,itu adalah karunia. Karena saya menganggap Pancasila adalah Kepercayaan kuat andalan bangsa ini

Itu hak Anda.

Pancasila adalah sebuah mesin kulkas dari Tuhan YME yang menghambat bakteri pembusukan bagi berbagai ajaran agama2 dan kepercayaan yang masuk didalamnya jadi adem beku dengan otomatis. 
Pancasila dijaga oleh kekuatan gaib yang mendapat Restu Tuhan YME,
-siapakah yang mengajukan permohonan tersebut?(adadeh)...
-Apakah ia ingin terkenal?(tidak sama sekali artinya ikhlas sejati)....
-Apakah dia kaya?(gampang kalo mau)...
-Apakah dia masih hidup?(tentu sebelom indonesia/kita ini ada)
-Apakah dia punya rumah?(Katanya rumanya dari sabang sampai merauke)
Begitulah sekelumit tentang ajaran Suci Pancasila sakti ini.

Telah terbukti berkali-kali Anda bohong dan memberi penjelasan yang bertentangan dengan penjelasn sebelumnya.

Kita kembali lagi ke atas:

Tulisan saya sebelumnya:

Dari mana Anda tau bahwa Pancasila dan UUD 45 direstui Romo?

Ini jawaban Anda:

Slametbedjo wrote:Nyata Pancasila diterima oleh semua,menyatukan semua agama penghuni nusantara.. hanya orang gila yang tak mau menerimanya.

Bung karno adalah putro Romo kapribaden(ini banyak orang tak mengetahui,karena mungkin masalah kepercayaan ini adalah hal yg sangat pribadi).

Tidak terbukti bahwa Pancasila diterima oleh semua.
Maka, pertanyaannya saya ulangi lagi:

Dari mana Anda tau bahwa Pancasila dan UUD 45 direstui Romo?

bayo_lubis wrote:

Slametbedjo wrote:Ya.. memang betul anda..."untuk waktu sekarang"

Artinya jawaban Anda diatas adalah bohong. Ya kan?

Ajaran mbah saya sendiri mengatakan bahwa yang masuk surga adalah golongan yang sedikit, saya menasirkan bahwa dalam pewayangan antara kurawa dan pandawa banyakan mana? maka Pandawalah yang hanya 5 orang mampu mengalahkan kurawa,modal apa? yaitu "Kejujuran"

Anda percaya perkataan mbah Anda. Bila mbah Anda itu adalah muslim, maka jangan menganggap bahwa golongan yang sedikit itu bukan muslim. Tentu itu adalah muslim. Bukan yang berpedoman kepada Pancasila sebagai dasar agamanya.

Bila pada awal-awal tulisan, Anda menyebutkan bahwa Pancasila diterima oleh semua. Berarti Anda menganggap Pancasila bukanlah golongan yang sedikit. Betul?

Ternyata mbah2 saya juga tidak ikut jujur,menyembunyikan ajarannya, dan diusirlah saya yang hanya satu orang,itu saya masih dianggap beruntung,karena mbah2 saya tidak berani minum salah satu racun ajaran itu,jadi tidak semua ajaran mbah saya obat kuat.

Kalau Anda mengaku bahwa MBAH ANDA tidak jujur, maka mbah Anda bukanlah termasuk golongan yang sedikit itu. Tapi Anda juga bukan termasuk golongan yang sedikit itu.

Jangan lupakan sejarah( Jasmerah dr BK)... itulah pengetahuan yang ditutup-tutupi ajaran mbah2 saya... ketika saya buka,malah naik pitamlah mbah2 saya langsung tutup mata dan telinga untuk mendengarkan alasan saya,padahal mbah sudah tahu hal ini sebelum saya lahir, jelas mbah2 dan murid2nya tidak mau di kritik, pas apa yang terjadi 1400 th yg lalu.

Itulah bukti bahawa saya telah menerima Pancasila adalah Wahyu yg digelontorkan oleh Tuhan pada rapat pembentukan negeri ini.
Kita lihat nyata saja isinya adalah dapat memersatukan berbagai agama yang pada berkontroversi.


Setiap insan berhak menentukan agama dan kepercayaannya,maka sayapun berhak memilh Pancasila adalah keyakinan saya. Mungkin hal ini anda membodohkan saya,itu adalah karunia. Karena saya menganggap Pancasila adalah Kepercayaan kuat andalan bangsa ini

Itu hak Anda.

Pancasila adalah sebuah mesin kulkas dari Tuhan YME yang menghambat bakteri pembusukan bagi berbagai ajaran agama2 dan kepercayaan yang masuk didalamnya jadi adem beku dengan otomatis. 
Pancasila dijaga oleh kekuatan gaib yang mendapat Restu Tuhan YME,
-siapakah yang mengajukan permohonan tersebut?(adadeh)...
-Apakah ia ingin terkenal?(tidak sama sekali artinya ikhlas sejati)....
-Apakah dia kaya?(gampang kalo mau)...
-Apakah dia masih hidup?(tentu sebelom indonesia/kita ini ada)
-Apakah dia punya rumah?(Katanya rumanya dari sabang sampai merauke)
Begitulah sekelumit tentang ajaran Suci Pancasila sakti ini.

Telah terbukti berkali-kali Anda bohong dan memberi penjelasan yang bertentangan dengan penjelasn sebelumnya.

Kita kembali lagi ke atas:

Tulisan saya sebelumnya:

Dari mana Anda tau bahwa Pancasila dan UUD 45 direstui Romo?

Ini jawaban Anda:

Slametbedjo wrote:Nyata Pancasila diterima oleh semua,menyatukan semua agama penghuni nusantara.. hanya orang gila yang tak mau menerimanya.

Bung karno adalah putro Romo kapribaden(ini banyak orang tak mengetahui,karena mungkin masalah kepercayaan ini adalah hal yg sangat pribadi).

Tidak terbukti bahwa Pancasila diterima oleh semua.
Maka, pertanyaannya saya ulangi lagi:

Dari mana Anda tau bahwa Pancasila dan UUD 45 direstui Romo?

-  Anda menuduh bohong kembali untuk waktu sekarang memang Pancasilais2 performanya berkurang, akan tetapi dahulu selepas merdeka semagat pancasila ini tinggi sekali, dan sekarang karena terdesak ajaran import maka Pancasila agak kurang exsis di rumahnya sendiri Indonesia, Tapi saya percaya besok2 akan kembali kepada iman semula yaitu Pancasila sakti,setelah banyak yang mampet kita akan kembali kerumah kita yang asli.

-Golongan sedikit menurut anda begitu itu maka bebas terserah penafsiran anda, secara kenyataan sekarang golongan kamilah yang sedikit jumlahnya dari golongan anda tapi tak mengapa.

-Anda menuduh bohong terserah anda dan itulah yang sesuai tabiat ajaran kurawa,jalanilah dengan ikhlas.
Pengalaman saya dan Pancasila secara Pribadi itulah jalan waktu hidup saya.kesaksian2 banyak.

-Bila Anda tidak percaya bahwa Pancasila direstui Romo itu hak anda,
Saya mempercayai Pancasila direstui oleh Tuhan YME,spiritual pribadi saya yang menuntun saya kepada Pancasila. Banyak saksi2 hidup kedekatan bung Karno dengan Romo suwargi.
Bung Karno dahulu dalam urusan negara selalu konsultasi pada Romo suwargi/Romo Semono. dan lewat inilah saya mempercayai bahwa Pancasila dalam isinya adalah spiritual bangsa.
 
Anda mengira bahwa Tuhannya manusia telah berhenti menurunkan wahyu?
Disini Indonesia masih banyak(-arti) orang2 suci yang menjaga bangsa ini,menerima petunjuk langsung dari Hyang widi yang penuh kedamaian.Memang jumlahnya sudah tidak banyak/sedikit sekarang,kepercayaan Pancasila inilah benteng terakhir kami untuk bangsa ini.

(-arti)anggaplah 1 orang suci setiap per-propinsinya itu sudah saya anggap banyak

Slametbedjo wrote:-  Anda menuduh bohong kembali untuk waktu sekarang memang Pancasilais2 performanya berkurang, akan tetapi dahulu selepas merdeka semagat pancasila ini tinggi sekali, dan sekarang karena terdesak ajaran import maka Pancasila agak kurang exsis di rumahnya sendiri Indonesia, Tapi saya percaya besok2 akan kembali kepada iman semula yaitu Pancasila sakti,setelah banyak yang mampet kita akan kembali kerumah kita yang asli.

Sekalipun selepas merdeka semangat Pancasila itu TINGGI SEKALI, tapi Pancasila itu tetap tidak lebih berterima dari Alkitab dan Al-Qur'an. Betul?
Artinya:
TIDAK BENAR bahwa Pancasila diterima oleh semua.
Anda bilang bahwa Pancasila diterima oleh semua, tapi nyatanya Pancasila TIDAK LEBIH diterima oleh semua dibanding Alkitab dan Qur'an. Inilah alasan saya mengatakan Anda bohong. Bukan hanya tuduhan. Tapi terbukti bahwa ucapan Anda TIDAK BENAR. Yang berkata tidak benar itu adalah pembohong.

-Golongan sedikit menurut anda begitu itu maka bebas terserah penafsiran anda, secara kenyataan sekarang golongan kamilah yang sedikit jumlahnya dari golongan anda tapi tak mengapa.

Apakah Pancasila mengatakan bahwa golongan yang sedikitlah yang akan masuk sorga? Kok soal ini Anda tidak berpedoman kepada Pancasila? Mengapa berpedoman kepada cerita mbah Anda? Bukankah mbah Anda itu salah menurut Anda?

-Anda menuduh bohong terserah anda dan itulah yang sesuai tabiat ajaran kurawa,jalanilah dengan ikhlas.
Pengalaman saya dan Pancasila secara Pribadi itulah jalan waktu hidup saya.kesaksian2 banyak.

Saya tidak sembarang menuduh. Saya punya bukti.

-Bila Anda tidak percaya bahwa Pancasila direstui Romo itu hak anda,
Saya mempercayai Pancasila direstui oleh Tuhan YME,spiritual pribadi saya yang menuntun saya kepada Pancasila. Banyak saksi2 hidup kedekatan bung Karno dengan Romo suwargi.
Bung Karno dahulu dalam urusan negara selalu konsultasi pada Romo suwargi/Romo Semono. dan lewat inilah saya mempercayai bahwa Pancasila dalam isinya adalah spiritual bangsa.

Apakah ini berarti bahwa Anda tidak bisa membuktikan bahwa Pancasila itu direstui oleh Romo?

 
Anda mengira bahwa Tuhannya manusia telah berhenti menurunkan wahyu?
Disini Indonesia masih banyak(-arti) orang2 suci yang menjaga bangsa ini,menerima petunjuk langsung dari Hyang widi yang penuh kedamaian.Memang jumlahnya sudah tidak banyak/sedikit sekarang,kepercayaan Pancasila inilah benteng terakhir kami untuk bangsa ini.

(-arti)anggaplah 1 orang suci setiap per-propinsinya itu sudah saya anggap banyak

Untuk bangsa ini atau untuk kehidupan dunia dan akhirat Anda?

Bayo wrote:
Sekalipun selepas merdeka semangat Pancasila itu TINGGI SEKALI, tapi Pancasila itu tetap tidak lebih berterima dari Alkitab dan Al-Qur'an. Betul?
Artinya:
TIDAK BENAR bahwa Pancasila diterima oleh semua.
Anda bilang bahwa Pancasila diterima oleh semua, tapi nyatanya Pancasila TIDAK LEBIH diterima oleh semua dibanding Alkitab dan Qur'an. Inilah alasan saya mengatakan Anda bohong. Bukan hanya tuduhan. Tapi terbukti bahwa ucapan Anda TIDAK BENAR. Yang berkata tidak benar itu adalah pembohong.


-Itulah benar adanya Pancasila tidak bertentang dengan alqoran dan alkitab, tetapi keduanya ada bertentang dengan pancasila. atau alqoran/alkitab kontras Pancasila dan Pancasila menerima keduanya.. sangat lain..
---------------------------------
 Bayo wrote:
Apakah Pancasila mengatakan bahwa golongan yang sedikitlah yang akan masuk sorga? Kok soal ini Anda tidak berpedoman kepada Pancasila? Mengapa berpedoman kepada cerita mbah Anda? Bukankah mbah Anda itu salah menurut Anda?

-Hal ini saya kaitkan dengan sejarah pewayangan,dimana pewayangan adalah implementasi kehidupan manusia, untuk jelasnya lihat hidup manusia itu sendiri.
---------------------------------
Bayo wrote:
Apakah ini berarti bahwa Anda tidak bisa membuktikan bahwa Pancasila itu direstui oleh Romo?

-Semua tidak saya ungkapkan disini karena panjang dan butuh banyak waktu untuk memahami kronologinya..
---------------------------------
Bayo wrote:
Untuk bangsa ini atau untuk kehidupan dunia dan akhirat Anda?

-Bagi saya dan semua adalah satu kesatuan kapribaden...pandangan anda bangsa,dunia,akerat ya hanya itu,maaf pertanyaan ini takberlaku untuk saya.

Slametbedjo wrote:Bayo wrote:
Sekalipun selepas merdeka semangat Pancasila itu TINGGI SEKALI, tapi Pancasila itu tetap tidak lebih berterima dari Alkitab dan Al-Qur'an. Betul?
Artinya:
TIDAK BENAR bahwa Pancasila diterima oleh semua.
Anda bilang bahwa Pancasila diterima oleh semua, tapi nyatanya Pancasila TIDAK LEBIH diterima oleh semua dibanding Alkitab dan Qur'an. Inilah alasan saya mengatakan Anda bohong. Bukan hanya tuduhan. Tapi terbukti bahwa ucapan Anda TIDAK BENAR. Yang berkata tidak benar itu adalah pembohong.


-Itulah benar adanya Pancasila tidak bertentang dengan alqoran dan alkitab, tetapi keduanya ada bertentang dengan pancasila. atau alqoran/alkitab kontras Pancasila dan Pancasila menerima keduanya.. sangat lain..
---------------------------------

Apa dan bagaimanapun alasan dan penilaian Anda, tetap saja tidak terbukti bahwa Pancasila LEBIH DITERIMA dari pada Alkitab dan Qur'an. Betul?

 Bayo wrote:
Apakah Pancasila mengatakan bahwa golongan yang sedikitlah yang akan masuk sorga? Kok soal ini Anda tidak berpedoman kepada Pancasila? Mengapa berpedoman kepada cerita mbah Anda? Bukankah mbah Anda itu salah menurut Anda?

-Hal ini saya kaitkan dengan sejarah pewayangan,dimana pewayangan adalah implementasi kehidupan manusia, untuk jelasnya lihat hidup manusia itu sendiri.
---------------------------------

Soal golongan yang sedikitlah yang akan masuk sorga, ini sesuai Pancasila atau tidak?

Bayo wrote:
Apakah ini berarti bahwa Anda tidak bisa membuktikan bahwa Pancasila itu direstui oleh Romo?

-Semua tidak saya ungkapkan disini karena panjang dan butuh banyak waktu untuk memahami kronologinya..
---------------------------------

Saya rasa, hal yang benar akan mudah dibuktikan. Betul?

Bayo wrote:
Untuk bangsa ini atau untuk kehidupan dunia dan akhirat Anda?

-Bagi saya dan semua adalah satu kesatuan kapribaden...pandangan anda bangsa,dunia,akerat ya hanya itu,maaf pertanyaan ini takberlaku untuk saya.

Baiklah kalau begitu. Tapi saya masih ingin bukti bahwa Pancasila direstui oleh Romo.

Anda ingin bukti bahwa Pnacasila direstui Romo?

Jawaban : Dengan adanya hari peringatan kesaktian Pancasila ini sudah cukup bagi saya..
Tidak ada peringatan hari kesaktian alkitab/alkoran diperingati tiap tahunnya bagi bangsa kita Indonesia tercinta ini, ini bagi saya adalah sudah cukup bagi saya..

--------------------------
 Selamat dan dirgahayu Hari kemerdekaan RI ke-68,jayalah bangsa Indonesiaku tercinta

Slametbedjo wrote:Anda ingin bukti bahwa Pnacasila direstui Romo?

Jawaban : Dengan adanya hari peringatan kesaktian Pancasila ini sudah cukup bagi saya..
Tidak ada peringatan hari kesaktian alkitab/alkoran diperingati tiap tahunnya bagi bangsa kita Indonesia tercinta ini, ini bagi saya adalah sudah cukup bagi saya..

--------------------------
 Selamat dan dirgahayu Hari kemerdekaan RI ke-68,jayalah bangsa Indonesiaku tercinta

Emang apa itu hari kesaktian Pancasila?

Pada tanggal 30 September 1965, terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif dibelakangnya. Akan tetapi otoritas militer dan kelompok reliji terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.

Pada hari itu, enam Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. Gejolak yang timbul akibat G30S sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Itukah bukti bahwa Pancasila direstui Romo?

kalau pancasila tidak sakti..
nkri sudah jadi nii

jimatkalimasada wrote:kalau pancasila tidak sakti..
nkri sudah jadi nii

Nah ini juga bukti lagi.

Pancasila Tidak perlu digembor-gemborkan, Perjuangan Pancasila dengan hati yang suci... peringatan bermacam2 cara,diadakan slametan/ritual sesuai daerah suku2 masing2 dengan adat daerah masing2 setiap tahunnya sebagai puji terima kasih terhadap Romo.

Hari jadi Pancasila adalah 1 juni 1945.
Har kesaktiannya adalah 1 oktober.
Maka jadilah 2 peringatan untuk Pancasila kita, Saya percaya dan iman kepada Pancasila.

jimatkalimasada wrote:kalau pancasila tidak sakti..
nkri sudah jadi nii

Benarkah bahwa Pancasila Sakti itu sebagai bukti bahwa Pancasila lebih benar dari Alkitab milik Anda?
 
Makanya jangan asal komen.
Baca nih:

Slametbedjo wrote:Anda ingin bukti bahwa Pnacasila direstui Romo?

Jawaban : Dengan adanya hari peringatan kesaktian Pancasila ini sudah cukup bagi saya..
Tidak ada peringatan hari kesaktian alkitab/alkoran diperingati tiap tahunnya bagi bangsa kita Indonesia tercinta ini, ini bagi saya adalah sudah cukup bagi saya..

--------------------------
Selamat dan dirgahayu Hari kemerdekaan RI ke-68,jayalah bangsa Indonesiaku tercinta

Komen Anda itu sebagai dukungan bahwa Pancasila lebih benar dari Alkitab milik Anda.
     

Slametbedjo wrote:

jimatkalimasada wrote:kalau pancasila tidak sakti..
nkri sudah jadi nii

Nah ini juga bukti lagi.

Pancasila Tidak perlu digembor-gemborkan, Perjuangan Pancasila dengan hati yang suci... peringatan bermacam2 cara,diadakan slametan/ritual sesuai daerah suku2 masing2 dengan adat daerah masing2 setiap tahunnya sebagai puji terima kasih terhadap Romo.

Hari jadi Pancasila adalah 1 juni 1945.
Har kesaktiannya adalah 1 oktober.
Maka jadilah 2 peringatan untuk Pancasila kita, Saya percaya dan iman kepada Pancasila.

Rasa percaya Anda tidak bisa dijadikan bukti bahwa Pancasila direstui oleh Romo.
Bukankah hari Kesaktian Pancasila hanya sekedar Pancasila DIANGGAP SAKTI hanya gara-gara berakhirnya G30S?

dari:
http://maskolis.blogspot.com/2012/09/mengapa-soeharto-menjadikan-1-oktober.html

Ini kutipannya:

Pancasila dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Bung Karno sebagai penggalinya. Sang penggali sendiri tidak pernah menjadikannya sebagai pusaka yang sakti, sehingga menjadikannya sesuatu yang lahir secara wajar dan sesuai dengan keadaan obyektif pada waktu itu. Tetapi dalam perkembangannya kemudian selama pemerintahan Bung Karno, Pancasila senantiasa diterima oleh bangsa Indonesia sebagai dasar berbangsa dan bernegara, dan dengan dasar Pancasila jugalah kemudian rongrongan-rongrongan dan pemberontakan kaum reaksioner DI/TII, PRRI/Permesta dan tindakan mereka yang membentuk Dewan Gajah, Dewan Banteng, dan sebagainya. kemudian bisa dihancurkan dengan dukungan rakyat.

Oleh karena Pancasila itu diterima dan didukung oleh Rakyat, walaupun diantara para pendukung Pancasila itu sendiri belum tentu bisa memahaminya secara jelas, namun kepercayaan atau kecintaan Rakyat terhadap Pancasila dan penggalinya (Bung Karno) telah sangat melekat. Hal inilah yang kemudian dimanipulasi oleh Jenderal Soeharto dan jenderal-jenderal Angkatan Darat lainnya untuk mengkhianati dan menghancurkan Pancasila dan penggalinya sekaligus.

Tanggal 1 Oktober 1965 dini hari, yaitu hari yang sesungguhnya ketika apa yang menamakan dirinya Gerakan Tigapuluh September atau G30S itu bergerak, setelah salah seorang pelakunya yang juga merupakan orang terdekat jenderal Soeharto yaitu Kolonel Latif melaporkan rencananya kepada Soeharto yang sedang menunggu anaknya bernama Tommy Soeharto di rumah sakit Gatot Subroto.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 dinihari itu jugalah Jenderal Soeharto memimpin appel di KOSTRAD terhadap militer dari beberapa batalyon (530, 524 dan 328) yang tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. Ketika mereka didatangkan ke Jakarta dengan pasukan siap tempur atas perintah radiogram Pangkostrad Mayjen Soeharto dengan alasan dalam rangka memperingati hari ABRI 5 Oktober 1965.

Pada hari-hari sebelum terjadinya G30S, ketika pasukan dari Batalyon 530 yang dipimpin oleh Bambang Supeno, Rakyat di Jakarta Barat sangat senang menerima kehadiran mereka yang menumpang di rumah-rumah Rakyat. Mereka ikut kerja bakti social memperbaiki jalan dan kampong-kampung bersama-sama Rakyat.

Tetapi kemudian Rakyat menjadi ketakutan dan tidak menyukai mereka, karena pada tanggal 30 September 1965 tengah malam (lewat jam 24.00), mereka menghilang tanpa diketahui oleh Rakyat. Sehingga ada Rakyat yang menggerundel : “datang sebagai tamu dengan sopan dan baik-baik, tapi pergi seperti pencuri, tanpa pamit”. Ternyata, kepergian mereka semua adalah mengikuti appel di KOSTRAD dibawah pimpinan Soeharto.

Pada tanggal 1 Oktober itulah sebagai awal Soeharto mulai melakukan tindakan-tindakan sendiri tanpa melakukan koordinasi baik terhadap PANGAD, A. Yani maupun dengan Bung Karno selaku Panglima Tertinggi ABRI mengenai adanya laporan dari Kol. Latief. Demikian juga pembangkangan-pembangkangan selanjutnya terhadap Presiden/Pangti ABRI Soekarno tentang pengangkatan Jenderal Pranoto Reksosamudro sebagai Panglima Angkatan Darat.

Selanjutnya Soeharto melakukan ofensif melalui kampanye “akan melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekwen”. Sesumbar itu tidak lain adalah dalam rangka mendiskreditkan Bung Karno, agar terkesan pemerintahan presiden Soekarno tidak melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekwen. Dengan menggunakan atasnama Pancasila itu ternyata Soeharto mendapatkan simpatik dan dukungan dari golongan anti komunis dan anti Soekarno, serta Rakyat yang belum memahami Pancasila dalam arti sebenarnya.

Berangkat dari situlah dan dengan memanipulasi Pancasila itulah kemudian Soeharto berhasil melakukan siasat dan tipu muslihatnya, sehingga dapat melakukan pembantaian besar-besaran serta melakukan penangkapan, penyiksaan dan pembuangan terhadap puluhan ribu Rakyat yang tidak berdosa.

Dengan memanipulasi Pancasila itulah kemudian Soeharto berhasil melakukan kup merangkak menggulingkan pemerintahan presiden Soekarno dan kemudian mendirikan orde baru yang jadi proyek dan dukungan sepenuhnya dari imperialis yang berkomplot di dalam IGGI. Maka setelah dia berhasil menjadi penguasa tertinggi di Republik Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai negeri dan masyarakat jajahan model baru (Nekolim), Soeharto menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal terhadap partai politik dan organisasi-organisasi.

Dengan demikian, Soeharto berhasil menjadikan Pancasila sebagai alat untuk memenuhi seluruh ambisi dan kerakusannya, dijadikanlah 1 Oktober sebagai Hari “Kesaktian” Pancasila.

Direstui Romo apaan???
   

Itulah menurut pengetahuan sejarah adik (@gusti) yang tidak adik saksikan sendiri, dan itupun hanya kabar yg beredar di tabloid2 yang ada... tapi tak mengapa,.. 
Cobalah laku kelililinglah indonesia secara langsung nanti banyak ketemu saksi hidup tentang sejarah kemurnian dan kesaktian Pancasila.

-Tentang dibalik lahirnya Pancasila siapa pemeran dibalik layar bangsa ini? apakah anda tahu? 
-Siapa sajakah dibalik spiritual lahirnya Pancasila?
-Siapakah guru spiritual mbah Harto dan Mbah Karno? 

Saya memaklumi karena adik masih muda,posisi jauh di mandailing dan tidak banyak menyaksikan banyak peristiwa sejarah yang tak terlapor di mediamasa jadi kurang banyak mengetahui.Mungkin mandailing masih banyak saudara2 seperguruan dan saksi2 hidup Bung Karno dan mbah Harto yang dari jawa yg dahulu berlarian kesana thn 1965-an.

-Yang penting sekarang persatuan generasi2 cucu2 bangsa kita dan sesama putra bangsa indonesia semakin erat,itulah yang saya harapkan.Masalah kepercayaan ya anggap saja kum-kum dinukum sajalah..

Slametbedjo wrote:Itulah menurut pengetahuan sejarah adik (@gusti) yang tidak adik saksikan sendiri, dan itupun hanya kabar yg beredar di tabloid2 yang ada... tapi tak mengapa,..

Dan apakah Anda ikut menyaksikan sendiri semuanya?

Cobalah laku kelililinglah indonesia secara langsung nanti banyak ketemu saksi hidup tentang sejarah kemurnian dan kesaktian Pancasila.

Dan apakah Anda sudah melakukannya?

-Tentang dibalik lahirnya Pancasila siapa pemeran dibalik layar bangsa ini? apakah anda tahu?

Inilah tiga tokoh perumus Pancasila, yaitu Mr. Moh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Dasar negara Indonesia tersebut kini diwakili oleh lambang burung garuda. Garuda Pancasila, lambang ini melekat pula di baju TIMNAS (Tim Nasional) Indonesia yang sedang berjuang merebut Piala AFF (Asian Footbal Federation); kejuaraan sepakbola antarnegara se-Asia Tenggara yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali, dulu dikenal dengan Piala Tiger.  

Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan pada 29 Mei - 1 juni 1945 di gedung Cuo Sangi In di Pejabon Jakarta. Dalam sidang tersebut diagendakan pembicaraan mengenai perumusan dasar negara bagi Negara Indonesia. Upacara pembukaan BPUPKI dihadiri oleh Jenderal Itagaki (Panglima Tentara Wilayah VII di Singapura) dan Letnan Jendral Nagono (Panglima Tentara XVI di Jawa).

Pada kesempatan itu, dilakukan upacara pengibaran bendera Hinomaru oleh Mr. A.G. Pringgodigdo yang kemudian disusul dengan mengibarkan bendera Merah Putih oleh Toyohiko Masuda. Peristiwa tersebut telah membangkitkan semangat para anggota dalam usaha memperjuangkan Indonesia merdeka.

Dalam siding pertama BPUPKI, tiga orang tokoh nasional mengajukan usul tentang rumusan dasar Negara Indonesia. Tokoh-tokoh tersebut ialah Mr. Moh Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Usulan pertama diajukan oleh Mr. Moh. Yamin beliau mengemukakan lima asas sebagai dasar Negara Indonesia, yaitu sebagai berikut.

    Peri Kebangsaan
    Peri Kemanusiaan
    Peri Ketuhanan
    Peri Kerakyatan
    Peri Kesejahteraan Rakyat

Gagasan lima asas dasar Negara dalam pidato Mr. Moh. Yamin, kemudian disampaikan secara tertulis dengan rumusan sebagai berikut.

    Ketuhanan Yang Maha Esa
    Kebangsaan Persatuan Indonesia
    Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Usulan kedua mengenai dasar negara Indonesia disampaikan oleh Prof. Dr. Soepomo dalam sidang 31 Mei 1945 dengan rumusan sebagai berikut.

    Persatuan
    Kekeluargaan
    Keseimbangan Lahir dan Batin
    Musyawarah
    Keadilan Rakyat

Usulan ketiga mengenai dasar Negara Indonesia disampaikan oleh Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 dengan rumusan sebagai berikut.

    Kebangsaan Indonesia
    Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
    Mufakat atau Demokkrasi
    Kesejahteraan Sosial
    Ketuhanan Yang Maha Esa

Kelima dasar Negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno dinamakan Pancasila, atas usul seorang teman yang ahli bahasa. Oleh karena itu, pada 1 Juni 1945 dikenal sebagai hari lahirnya Pancasila.

Dengan selesainya persidangan pada 1 Juni 1945, maka selesailah sidang BPUPKI yang pertama. Sebelum persidangan kedua dilakukan, BPUPKI sempat membentuk sebuah panitia kecil yang diberi tugas menampung saran dan pendapat para anggota mengenai dasar negara.

Panitia kecil terdiri atas Sembilan orang, sehingga dikenal dengan Panitia Sembilan. Tokoh-Tokoh yang termasuk dalam Panitia Sembilan yaitu: Ir. Soekaro, Drs. Moh. Hatta, K.H. wachid Hasyim, Kahar Muzakir, Mr. A.A. Maramis, Abikoesno, Tjokrosoejoso, H. Agus Salim, Mr. Ahmad Soebarjo, dan Mr. Moh. Yamin.

 -Siapa sajakah dibalik spiritual lahirnya Pancasila?

SEJARAH YANG HILANG (MISSLINK)
Apabila kita berbicara tentang Pancasila, maka kita tidak akan lepas dari perjuangan tokoh-tokoh yang berhubungan dengan Pancasila, yaitu Tokoh-tokoh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), seperti:
Ir. Ahmad Soekarno
Muhammad Hatta
Sultan Syahrir
Douwes Dekker
Abdul Gani
Muhammad Yamin
Mochamad Toha
Toloh-tokoh dari Sisi “Spiritual”, yaitu :

Ir. Ahmad Soekarno
Mama Amilin Abdul Jabbar
Eyang Santri Kalammullah (Jati Kusuma)
KH. Surya Poerwanegara
Wali Cipta Gati Arjakusuma (Eyang Kencana Gading)
Mualim Adang
Perjalanan Sejarah Ir. Ahmad Soekarno dalam menentukan Pancasila sebagai Lambang Negara dan 17 Agustus 1945 sbg Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Perjalanan ini dimulai saat Anak Bung Karno yaitu Guntur Soekarno Putra berumur 10 Tahun (Di Gunung Guntur Garut). Terjadilah dialog antara Bung Karno dengan para Tokoh Spiritualnya itu. Setelah dialog itu lalu Bung Karno pergi ke Gunung Salak – BOGOR yaitu di Taman Sari di dekat sebuah Pohon Waru untuk berkhalwat, bermunajat kepada Allah SWT.
Khalwat Hari I (Pertama) BUNG KARNO

Dalam khalwat pada hari pertama itu, Bung Karno memohon bermunajat kepada Allah SWT; Apakah kiranya yang akan dipakai sebagai Lambang Negara Republik Indonesia ini? Pada hari itu tiba-tiba muncul se-ekor Burung Elang Bondol dan mendarat di Pohon Waru. Bung Karno berpikir, mungkinkah ini yang akan dijadikan Lambang Negara ? namun akhirnya Bung Karno meneruskan kembali khalwatnya memohon petunjuk dari Allah SWT.

Khalwat Hari II (Kedua) BUNG KARNO

Khalwat pada hari ke-Dua itu mendarat se-ekor Burung Elang Laut di pohon waru, yang besarnya melebihi Burung Elang Bondol. Saat Bung Karno melihat burung itu, ia berpikiran mungkinkah ini, tetapi Bung Karno akhirnya berpikiran mungkin bukan ini petunjuk dari Allah sebagai Lambang Indonesia sehingga Bung Karno akhirnya melanjutkan lagi khalwatnya.

Khalwat Hari III (Ketiga) BUNG KARNO

Pada khlawat hari yang ketiga itu tiba-tiba Bung Karno melihat dari atas udara turun se-ekor Burung Elang yang dari jauh kelihatan kecil lama kelamaan menjadi besar dan mendarat di Pohon Waru. Burung Elang itu mempunyai Bentangan Sayap 1,5 – 1,8 Meter yang berwarna Emas. Selanjutnya Burung Elang itu disebut juga Burung Rajawali yang merupakan Burung khas Indonesia khususnya Jawa Barat.
Setelah melihat Burung Rajawali (Elang) yang sedemikian besar itu, lalu Bung Karno meminta Petunjuk kepada Allah SWT. Jika Burung Rajawali ini benar sebagai Lambang Negara Republik Indonesia, Bung Karno mohon diberikan petunjuk dan tandanya. Sehingga pada saat itu tiba-tiba Burung Rajawali itu Mengepakkan Sayapnya sebanyak 3 (tiga) kali sambil mengangguk dan lalu berdiri sambil menunjukkan Dadanya. Selanjutnya Bung Karno pada saat itu berkeyakinan bahwa Burung Rajawali itu sebagai Lambang Negara Republik Indonesia.
Dialog Bung Karno tentang Lambang Negara
Setelah kejadian itu lalu Bung Karno mengadakan Dialog dengan Para Tokoh Spritritual, antara lain:
Mama Amilin Abdul Jabbar berpendapat ; Burung Elang atau Rajawali diganti namanya menjadi Burung Garuda.
Eyang Santri Kalamullah berpendapat; Burung itu adalah Burung Garuda dengan Bahasa Alam utk Akhirat dan Agama
Dari Dialog itu maka Bung Karno bersepakat bahwa Lambang Negara Republik Indonesia adalah Burung Garuda.
Dialog Hari Penentuan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Pada masa itu Bung Karno mengusulkan tanggal 15 Agustus 1945 adalah sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia. Tetapi Eyang Santri Kalamullah mengusulkan Hari Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agurtus 1945. Sehingga pada rapat tersebut akhirnya semua sepakat bahwa 17 Agustus 1945 sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Adapun makna dari pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah sebagai berikut :
a. 17 ; berarti jumlah 17 Raka’at Shalat sehari semalam
b. 8 ; berarti 8 Arah Penjuru Mata Angin
c. 19 ; 19 huruf Hijaiyah BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
d. 45 ; berarti jika dijumlahkan menjadi angka 9 (sembilan) yang berarti Wali Songo yang telah berjasa menyebarkan agama Islam di Bumi Nusantara

Dari hal ini saja mestinya kita harus Bangga bahwa sesungguhnya Negara yang kita cintai ini yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri atas KASIH dan SAYANG Allah SWT yang dilimpahkan untuk Bumi Nusantara ini.

Lambang – Lambang PANCASILA dr SISI SPIRITUAL
Mungkin sebagian besar rakyat Indonesia tidak mengetahui bahwa sesungguhnya lambang dalam Dada Burung Garuda atau yang kita kenal dengan PANCASILA itu didapatkan melalui rapat yang berisikan tokoh-tokoh spiritual. Dalam rapat itu maka diambil gambar-gambar yang akan menjadi simbol dari pada Bangsa Indonesia , yaitu :

GAMBAR BINTANG (Cahaya atau Nur)
Firman Allah SWT dalam Surat Al Ikhlas
ARTINYA :
Ayat 1 : Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa”.
Ayat 2 : “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu”.
Ayat 3 : “Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan”.
Ayat 4 : “Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.
Gambar Bintang ini berarti menjelaskan tentang “KE – ESAAN Allah SWT”.

GAMBAR RANTAI
Sejarah Gambar Rantai ini diambil dari :
Sejarah pejuangan Bangsa Indonesia yaitu : karena para Tawanan pada jaman Belanda dulu selalu diikat dengan rantai
Karena Bung Karno menyukai Laut maka Gambar Rantai diambil dari Rantai Kapal Yang Kuat dan Kokoh
Gambar Rantai bertujuan untuk mempersatukan semua komponen bangsa termasuk didalamnya yaitu orang-orang yang menderita
Gambar Rantai merupakan simbol Persatuan yang merupakan simbol Kekuatan suatu bangsa.

GAMBAR POHON BERINGIN
Pada saat itu forum mengusulkan Pohon Kelapa dengan alasan bahwa Pohon Kelapa adalah pohon yang mana semua bagian-bagiannya sangat berguna. Sedangkan Bung Karno saat itu mengusulkan Pohon Beringin karena Sifat dari pada Pohon Beringin adalah Pohon yang Kokoh dan Kuat serta Pohon Beringin karena kerindangannya dapat menampung semua Makhluk ciptaan Allah ; Baik itu Bangsa Manusia (Orang Miskin, Orang Kaya, Koruptor, Penjilat, Orang Alim), Bangsa Burung maupun Bangsa Jin. Intinya adalah Tanah Air Indonesia ini memayungi semua ciptaan Allah. Dan akhirnya semuanyapun sepakat memakai Pohon Beringin.

GAMBAR KEPALA BANTENG
Gambar Kepala Banteng diambil dari Binatang yang ada di Ujung Kulon serta karena sifat Banteng Yang gagah Berani maka jika Bangsa Indonesia digangu, Tunas-tunas bangsalah yang akan membelanya dengan Gagah dan Berani.

GAMBAR PADI KAPAS
Gambar Padi dan Kapas adalah diambil daripada Filosofi Bangsa yaitu :Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentram Raharjo yang berarti Lambang Kemakmuran Seloruh Rakyat Indonesia. Tokoh-tokoh PPKI sepakai bahwa :
Angka 17 adalah jumlah bulu pada Sayap
Angka 8 adalah jumlah bulu pada Buntut
Angka 45 adalah jumlah bulu pada Leher
Hubungan Pancasila dengan Lambang “YSS”
Gambar Bintang sama dengan lambang Nur pada “YSS”
Gambar Rantai sama dengan Rantai pada “YSS”
Gambar Pohon Beringin sama dengan lambang Mesjid pada “YSS” yang berarti Akhlak dan Moral Umat
Gambar banteng sama dengan lambang Bulan Bintang pada “YSS”
Gambar Padi Kapas sama dengan lambang Padi Kapas pada “YSS”

Pancasila adalah Lambang untuk Dunia sedangkan Lambang “Yayasan SRI BIMA SEMAR JAYA PRAKOSA (YSS)” adalah Lambang untuk Akhirat

Partai Yang Diharuskan di Indonesia

Partai Amanat Indonesia lambangnya Bintang
Partai Nasional Indonesia lambangnya Pohon Beringin
Partai Persatuan Indonesia lambangnya Rantai
Partai Demokrasi Indonesia lambangnya Kepala Banteng
Partai Keadilan Indonesia lambangnya Padi dan Kapas
KARENA SESUAI DENGAN JATI DIRI BANGSA
Jika partai-partai ini dapat terwujud dan semua menjalankan sesuai dengan amanat yang telah diberikan oleh rakyat, maka Pancasila dapat mengalahkan semua faham-faham yang telah ada, yaitu: Faham Kolonialisme, Imperialisme, Feodalisme, Komunisme, Kapitailsme, Bourjuisme dan lain-lain
JATI DIRI BANGSA
Pancasila
Sang Saka Merah Putih
Lagu Kebangsaan Indonesia
DITAMBAH DENGAN
Dari masa kerajaan (Nusantara dan Perwalian) menjadi NKRI

Faham-faham diatas akan berupaya memecah belah bangsa seperti; Program Otonomi Daerah jika tidak diawasi maka akan timbullah Raja-Raja Kecil yang menguatkan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dan jika kita sebagai Tunas-Tunas Bangsa yang merasa mempunyai Tanggung Jawab untuk menjaga keutuhan Bangsa ini tidak menjaga nilai-nilai luhur bangsa dari sekarang maka mungkin Bangsa yang kita cintai dan yang telah mengorbankan harta benda yang tidak sedikit akan terkoyak dan tercabik-cabik oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab yang hanya mementingkan kepentingan diri sendiri atau golongannya saja.
Wahai Para Pemuda Pewaris Bangsa, Marilah kita Bersatu Padu, Merapatkan Barisan agar Negara Yang kita Cintai ini yang telah kita dapatkan dari perjuangan Para Pahlawan Bangsa agar tetap utuh serta dapat mewujudkan apa-apa yang dicita-citakan Para Leluhur kita dahulu yaitu Kehidupan yang “Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Raharjo”.

SEJARAH BURUNG RAJAWALI
Ditinjau dari sejarah perjalanan bangsa, yaitu: zaman Kerajaan dipimpin oleh Raja & zaman Kewalian dipimpin oleh Para Wali. Sehingga jika kita gabungkan menjadi RajaWali dialah Bung Karno yang dalam sosok atau dirinya terdapat garis Raja dan garis Wali.

KERAJAAN
Dipimpin oleh Raja
Wawasan Nusantara
Penjajahan
Pengusiran Penjajah, oleh :
a. BKR
b. TKR
c. TRI
d. TNI
Berdirinya :
Budi Utomo ; 20 May 1908
Sumpah Pemuda ; 28 Oktober 1928
Persiapan Kemerdekaan Indonesia oleh PPKI
PERWALIAN
Dipimpin oleh Wali
Perkembangan Islam
Dari Timur ke Barat
Penyatuan Visi Agama
Menolak Penjajahan
Berdirinya :
a. Muhammadiyah Tahun 1912
b. Nahdlatul Ulama tahun 1926
Dukungan Kemerdekaan
Hasilnya adalah
Kemerdekaan Republik Indonesia
17 Agustus 1945
Lambang Negara : Burung Garuda

MAKNA “G A R U D A”
Kata “GA” : Gagah Berani
Kata “RU” : Rupa Nan Elok (Akhlak dan Moral yang Mulia)
Kata “DA” : Datanglah Kemerdekaan

TEMPAT – TEMPAT PETILASAN “BUNG KARNO”
Taman Sari ; Gunung Salak
Istana Bogor
Istana Batu Tulis ; Bogor
Ciburial ; Cibulan
Batu Kenit ; Pelabuhan Ratu
Delta Lima ; Pelabuhan Ratu
Lido ; Hotel kamar 21
Rengas Dengklok ; Kerawang
Gunung Guntur
Kampung Raden
Muara Gembong (mendapatkan Merah Delima)
Gunung Karang ; Banten
Taman Anggrek ; Jakarta (dekat Hotel Orchid)

PENDAMPING GHOIB “BUNG KARNO”
Sri Baduga Maharaja Prabu Wisesa Siliwangi
Hj. Siti Aisyah Roro Kidul
Raden Mas Syahid Sunan Kali Jaga
Eyang Rangga Gading

*Penulis adalah Ketua Dewan Pembina Yayasan Sri Bima Semar Jaya Prakosa yang berkedudukan di Bogor.
Alamat:
Yayasan Sri Bima Semar Jaya Prakosa (YSS)
Jl. Kp. Muara Tegal No.139 Rt.02/01
Kel. Sindang Rasa Kec. Bogor Timur
16143
Tel.0251 – 244 984
Nata Kenanga
Sekretaris Jenderal

-Siapakah guru spiritual mbah Harto dan Mbah Karno?

Guru spiritual Soeharto (selain dari lingkungan keluarga):

1. Romo Marto Pangarso (dari Bantul-Yogyakarta), dikenal sebagai guru Soeharto dalam arti sesungguhnya.

Ia berhubungan dengan Marto saat memimpin BKR di Yogyakarta. Konon, Marto yang kerap melakukan ritual di Candi Prambanan ini bisa membaca tanda-tanda.
Sejumlah syarat lelaku dari Marto yang terbilang berat pernah dilakukan Soeharto demi memenuhi ramalannya, seperti bersemedi di Gua Srandil (di Cilacap).
Marto meninggal tahun 1980, sebelum meninggalnya Soeharto sempat membangun Padepokan Sendang Semanggi Kasihan Bantul (tempat Marto mengumpulkan pengikutnya dari pelosok Jawa setiap 35 hari).

2. Romo Diat (dari Semarang)
Dukun ini kerap menginjakkan Istana Negara ( berbeda dengan Marto yang tidak pernah). Selain memberikan nasehat spiritual, ia juga memberi perlindungan gaib, untuk kediaman keluarga Cendana maupun di Istana Negara.

3. Soedjono Hoemardani
Konon ialah yang mengatur hari atau apa saja yang harus dilakukan dan diperbuat keluarga Cendana jika mereka ingin selamat.
Sebagai catatan:
- Soedjono inilah yang memelopori pemberlakuan Ketetapan MPR menyangkut aliran kepercayaan yang menghebohkan itu.
- Ki Ageng Selo mengaku kalau saat tahun 1970 pernah diperintahkan menanam bunga wijaya kusuma di Istana Negara yang diambil Soedjono dari P. Nusakambangan. Tujuannya agar 1973 Soeharto terpilih lagi menjadi Presiden.

4. Soedjarwo, kerabat Ibu Tien dari Mangkunegara

5. Darundrio, dikenal ahli kanuragan-membuat tubuh kebal senjata tajam-kerap diminta keluarga Cendana untuk upacara spiritual kejawen.

6. Mbah Diran (dari Jakarta Pusat), dikenal sebagai pawang hujan. Jasanya sering digunakan Mbak Tutut untuk proyek jalan tolnya.

7. Sejumlah dukun atau penasehat spiritual yang mengelilingi Soeharto, selama ini tak pernah jelas . Namun Ki Ageng Selo pernah menyebut tak kurang daari 50 orang.
Perubahan Soeharto terjadi sejak:
- Para penasehat spiritual utamanya Marto, Diat dan Soedjono satu per satu meninggal. Puncaknya ketika Ibu Tien meninggal.
- Sejumlah paranormal Jawa melihat sejak perekonomian Indonesia mulai tumbuh. Soeharto mulai menumpuk kekayaan. Saat itulah Sri Sultan HB ke IX melihat Soeharto mulai melanggar ajaran Jawa. Sebagai bentuk "protes"nya beliau menolak dicalonkan kembali menjadi wapres.
Masyarakat juga mulai merasakan bahwa di bawah ORBA penggusuran tanah dan lahan terjadi dimana-mana. Th 1991, proyek Kedung Ombo misalnya telah membuat belasan ribu orang Jateng kehilangan rumah, tanah dan kuburan leluhur mereka. Padahal dalam konsep Jawa kuburan adalah sesuatu yang sangat dihormati. Pakar filsafat Jawa (Damarjati) mengungkapkan bahwa Pak Harto telah menerapkan filsafat Jawa yang salah.

Sementara pakar filsafat Franz Magnis Suseno mengemukanan, menunjuk "manajemen kekuasaan" Soeharto selama ini "mengoper" pola kekuasaan Raja Jawa. Pola inilah yang membuat pembantunya "yes-men".

Dalam ilmu perdukunan Jawa Soeharto terkena tulah kelakuannya sendiri. Malam sebelum ia terkena stroke, saat hujan lebat mengguyur Jakarta, sebuah pohon cemara besar di rumah salah seorang keluarga Cendana tumbang. Pertanda buruk !!! Tumbang juga akhirnya !!!!!!!!!!!

Saya memaklumi karena adik masih muda,posisi jauh di mandailing dan tidak banyak menyaksikan banyak peristiwa sejarah yang tak terlapor di mediamasa jadi kurang banyak mengetahui.

Apa Anda sudah menyaksikan semuanya?

Mungkin mandailing masih banyak saudara2 seperguruan dan saksi2 hidup Bung Karno dan mbah Harto yang dari jawa yg dahulu berlarian kesana thn 1965-an.

Tidak ada!

-Yang penting sekarang persatuan generasi2 cucu2 bangsa kita dan sesama putra bangsa indonesia semakin erat,itulah yang saya harapkan.Masalah kepercayaan ya anggap saja kum-kum dinukum sajalah..

Yang saya merahin, apa itu artinya?

Terima kasih kepada Mas bayo yang telah memaparkan menceritakan panjang lebar tentang sebagian kecil kisah sedih negeri ini.

@Bayo wrote:
“ Dan apakah Anda ikut menyaksikan sendiri semuanya?”

Tentu,meskipun pada waktu umur itu saya masih belom tahu apa2 tentang apa yang terjadi pada negeri ini yang memang dahulu dalam mempertahankan Pancasila dengan tetes darah jutaan manusia Indonesia saling membunuh dan terbunuh disini tanpa siding-sidangan untuk proses diadili, dan sisa-sisa orang yang dikejar-kejar semua telah banyak berusia uzur dan saya juga sekarang akan mengikuti uzur juga….


Kegiatan Kekeliling dah sejak dahulu kala, tetapi sekarang cara keliling saya dah saya robah,karena terbentur biaya yang besar,lagi pula saya harus menghidupi keluarga,Maha Suci Tuhan Yang telah membentuk dan merestui bangsa ini begitu yang luasnya wilayah negri ini sehingga belom selesai keliling dah habis biaya dan tenaga serta usia. Berkelilng kita mendapatkan satu orang sebagai nara sumbernya maka nasasumber itu menunjukkan beberapa orang kawan2 seperjuangannya/seperguruanya jauh2 dan itu yang harus saya cari keberadaannya. Karena dah banyang yg meninggal serta menyebar kemana2 pada waktu gestapu maka sulit untuk dilacak karena sebagian besar sudah berganti identitas/nama orang. Sebab2 ganti identitas supaya tak dikejar oleh teman2 tentara2 yang tetep ikut pro mbah Harto. Adapun banyak yang yang buat kuburan palsu atas nama orang itu supaya dah dikira sudah mati, padahal belom mati. Dan mereka menyebar dan tak dapat pensiun padahal ia adalah seorang jendral berbintang, karena sumpah setia mereka kepada bung Karno.

-Tentang sejarah lahir fisik dari Pancasila yang anda tulis(Copy Noto kenongo) itu sudah sebagian yang benar,dan kelahiran nyawa Pancasila itu sendiri banyak orang yang belom mengetahui,karena banyak yang tidak tercatat.

-Tentang Tokoh2 spiritual Pancasila yang anda tuls itu dah benar, itulah yang ada di garda depan Pancasila. Mereka semua murid2 dari siapa?... Semua banyak yang tak tahu.

-Tentang Noto Kenongo  berkhalwatnya bung karno apa anda percaya?... yang ditulis oleh“Penulis adalah Ketua Dewan Pembina Yayasan Sri Bima Semar Jaya Prakosa yang berkedudukan di Bogor.
Alamat:
Yayasan Sri Bima Semar Jaya Prakosa (YSS)
Jl. Kp. Muara Tegal No.139 Rt.02/01
Kel. Sindang Rasa Kec. Bogor Timur
16143
Tel.0251 – 244 984
Nata Kenanga Sekretaris Jenderal” 

“Sangatlah biasa jaman sekarang menggunakan yayasan spiritual atas nama BK hanya untuk numpang hidup.

Tanyalah pada Noto kenongo itu:  mengapa BK berkhalwat dibawah pohon waru? Koktidak berkhalwat dirumah saja/mesjid/musholla/klenteng/vihara malah yang lebih afdol di mekkah saja?....@bayo: Apakah BK dah pernah ke makkah?
Saya mo Tanya pada @bayo: tentang  sila yang anda tulis, mengapa tim Perumus Pancasila tidak menulis sila PeriKetuhanan YME dirubah dengan Peri Ke-Allahan YME? Padahal dahulu pernah.

-Guru spiritual mbah harto:
yang anda tulis memang sudah benar, namun yang anda tulis masih hanya sebagian hanya dari jawa, padahal seluruh pulau rata2 jadi guru spiritual, terutama Kalimantan banyak yang diguru oleh mbah harto.
Yang tak mau adalah Romo, makanya Romo dijebloskan penjara.Masalahnya kelihatannya hanya sepele, karena Romo diundang kejakarta dan akan di jadikan guru spiritual, akan tetapi Romo tak mau, maka masuklah dia ke rutan kota.
Sebenarnya wahyu panguwoso bukan pada mbah Harto,akan tapi di Ibu Tien. Mbah harto berada di ketiak ibu Tien.maka runtuhlah setelah ibu tien meninggal.

-Bagaimana Guru Spiritual BongKarno?.... Anda belom cerita menurut pengetahuan internet anda mas bayo.

Sedikit wacana: Bung Karno dan Mbah Harto Mempunyai guru spiritual. Guru spiritualnya ada 2 macam yaitu Guru Rogo dan Guru gaib. Begitu Pula Pancasila dan Negeri/bangsa ini.

@Bayo wrote:
Apa Anda sudah menyaksikan semuanya?... Pangestu berkahnya Romo saya masih bisa intenetan yang sangat hal baru bagi saya , daripada kawan2 perjuangan seusia saya dah tak tahu internet itu apa, tapi dia tahu apa yang terjadi diluar sana tanpa pake alat,mungkin ada yang memberitahu dari gaibnya dia….

-Makna merah-merahin ya mas bayo?: Kum-kum diukum. Dalam makna arab atau bahasa nusantara nih?  Itu bahasa jawa/arab masuk semua.
-------------------------
Tolong : Itu tulisan”yesusnya bukan tuhan Yg Esa” dihilangkan saja.Meskipun tanpa anda jelaskan semua sudah tahu kalo yesus itu orang. Biarlah masing2 sajalah dapat merasakannya.Pancasila adalah dasar jiwa manusia Indonesia.

Slametbedjo wrote:Terima kasih kepada Mas bayo yang telah memaparkan menceritakan panjang lebar tentang sebagian kecil kisah sedih negeri ini.

@Bayo wrote:
“ Dan apakah Anda ikut menyaksikan sendiri semuanya?”

Tentu,meskipun pada waktu umur itu saya masih belom tahu apa2 tentang apa yang terjadi pada negeri ini yang memang dahulu dalam mempertahankan Pancasila dengan tetes darah jutaan manusia Indonesia saling membunuh dan terbunuh disini tanpa siding-sidangan untuk proses diadili, dan sisa-sisa orang yang dikejar-kejar semua telah banyak berusia uzur dan saya juga sekarang akan mengikuti uzur juga….

Bila saat kejadian Anda masih belum tau apa-apa. Saya sama dengan Anda. Saat itu saya belum lahir, jadi, juga gak tau apa-apa.

Kegiatan Kekeliling dah sejak dahulu kala, tetapi sekarang cara keliling saya dah saya robah,karena terbentur biaya yang besar,lagi pula saya harus menghidupi keluarga,Maha Suci Tuhan Yang telah membentuk dan merestui bangsa ini begitu yang luasnya wilayah negri ini sehingga belom selesai keliling dah habis biaya dan tenaga serta usia. Berkelilng kita mendapatkan satu orang sebagai nara sumbernya maka nasasumber itu menunjukkan beberapa orang kawan2 seperjuangannya/seperguruanya jauh2 dan itu yang harus saya cari keberadaannya. Karena dah banyang yg meninggal serta menyebar kemana2 pada waktu gestapu maka sulit untuk dilacak karena sebagian besar sudah berganti identitas/nama orang. Sebab2 ganti identitas supaya tak dikejar oleh teman2 tentara2 yang tetep ikut pro mbah Harto. Adapun banyak yang yang buat kuburan palsu atas nama orang itu supaya dah dikira sudah mati, padahal belom mati. Dan mereka menyebar dan tak dapat pensiun padahal ia adalah seorang jendral berbintang, karena sumpah setia mereka kepada bung Karno.

Dan setiap nara sumber juga mustahil tau bagai mana persisnya secara detail karena tidak mungkin dia berada pada setiap kesempatan dalam kejadian itu

-Tentang sejarah lahir fisik dari Pancasila yang anda tulis(Copy Noto kenongo) itu sudah sebagian yang benar,dan kelahiran nyawa Pancasila itu sendiri banyak orang yang belom mengetahui,karena banyak yang tidak tercatat.

Demikian juga dengan nara sumber yang Anda cari-cari. Si nara sumber juga gak akan tau secara jelas semuanya. Bukankah sesama pelaku sejarah juga bisa punya pandangan dan pendapat yang berbeda-beda terhadap sebuah kejadian yang sama?

-Tentang Tokoh2 spiritual Pancasila yang anda tuls itu dah benar, itulah yang ada di garda depan Pancasila. Mereka semua murid2 dari siapa?... Semua banyak yang tak tahu.

Silakan saja Anda jelaskan!

-Tentang Noto Kenongo  berkhalwatnya bung karno apa anda percaya?... yang ditulis oleh“Penulis adalah Ketua Dewan Pembina Yayasan Sri Bima Semar Jaya Prakosa yang berkedudukan di Bogor.
Alamat:
Yayasan Sri Bima Semar Jaya Prakosa (YSS)
Jl. Kp. Muara Tegal No.139 Rt.02/01
Kel. Sindang Rasa Kec. Bogor Timur
16143
Tel.0251 – 244 984
Nata Kenanga Sekretaris Jenderal” 

“Sangatlah biasa jaman sekarang menggunakan yayasan spiritual atas nama BK hanya untuk numpang hidup.

Tanyalah pada Noto kenongo itu:  mengapa BK berkhalwat dibawah pohon waru? Koktidak berkhalwat dirumah saja/mesjid/musholla/klenteng/vihara malah yang lebih afdol di mekkah saja?....@bayo: Apakah BK dah pernah ke makkah?
Saya mo Tanya pada @bayo: tentang  sila yang anda tulis, mengapa tim Perumus Pancasila tidak menulis sila PeriKetuhanan YME dirubah dengan Peri Ke-Allahan YME? Padahal dahulu pernah.

Ada khianat dan dusta, di balik terhapusnya kalimat, “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dalam Piagam Jakarta yang juga Pembukaan UUD 1945. Sikap toleran tokoh-tokoh Islam, dibalas dengan tipu-tipu politik!

Sebagaimana ditulis sebelumnya, sehari pasca pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, tujuh kata dalam Piagam Jakarta dihapuskan. Di antara tokoh yang sangat gigih menolak penghapusan itu adalah tokoh Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo. Saking gigihnya, sampai-sampai Soekarno dan Hatta tak berani bicara langsung dengan Ki Bagus. Soekarno terkesan menghindar dan canggung, karena bagi Ki Bagus, penegakan syariat Islam adalah harga mati yang tak bisa ditawar lagi.

Untuk meluluhkan pendirian Ki Bagus, Soekarno kemudian mengirim utusan bernama Teuku Muhammad Hassan dan KH Wahid Hasyim agar bisa melobi Ki Bagus. Namun, keduanya tak mampu meluluhkan pendirian tokoh senior di Muhammadiyah ketika itu. Akhirnya, dipilihlah Kasman Singodimedjo yang juga orang Muhammadiyah, untuk melakukan pendekatan secara personal, sesama anggota Muhammadiyah, untuk melunakkan sikap dan pendirian Ki Bagus Hadikusumo.

Dalam memoirnya yang berjudul ”Hidup Itu Berjuang“, Kasman menceritakan bahwa ia mendatangi Ki Bagus dan berkomunikasi dengan bahasa Jawa halus (kromo inggil). Kepada Ki Bagus, Kasman membujuk dengan mengatakan,

“Kiai, kemarin proklamasi kemerdekaan Indonesia telah terjadi. Hari ini harus cepat-cepat ditetapkan Undang-Undang Dasar sebagai dasar kita bernegara, dan masih harus ditetapkan siapa presiden dan lain sebagainya untuk melancarkan perputaran roda pemerintahan. Kalau bangsa Indonesia, terutama pemimpin-pemimpinnya cekcok, lantas bagaimana?!

Kiai, sekarang ini bangsa Indonesia kejepit di antara yang tongol-tongol dan yang tingil-tingil. Yang tongol-tongol  ialah balatentara Dai Nippon yang masih berada di bumi Indonesia dengan persenjataan modern. Adapun yang tingil-tingil (yang mau masuk kembali ke Indonesia, pen) adalah sekutu termasuk di dalamnya Belanda, yaitu dengan persenjataan yang modern juga. Jika kita cekcok, kita pasti akan konyol.

Kiai, di dalam rancangan Undang-Undang Dasar yang sedang kita musyawarahkan hari ini tercantum satu pasal yang menyatakan bahwa 6 bulan lagi nanti kita dapat adakan Majelis Permusyawaratan Rakyat, justru untuk membuat Undang-Undang Dasar yang sempurna. Rancangan yang sekarang ini adalah  rancangan Undang-Undang Dasar darurat. Belum ada waktu untuk membikin yang sempurna atau memuaskan semua pihak, apalagi di dalam kondisi kejepit!

Kiai, tidakkah bijaksana jikalau kita sekarang sebagai umat Islam yang mayoritas ini sementara mengalah, yakni menghapus tujuh kata termaksud demi kemenangan cita-cita kita bersama, yakni tercapainya Indonesia Merdeka sebagai negara yang berdaulat, adil, makmur, tenang tenteram, diridhai Allah SWT.”

Kasman juga menjelaskan perubahan yang diusulkan oleh Mohammad Hatta, bahwa kata ”Ketuhanan” ditambah dengan ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.  KH A Wahid Hasyim dan Teuku Muhammad Hassan yang ikut dalam lobi itu menganggap Ketuhanan Yang Maha Esa adalah AllahSubhanahu wa Ta’ala, bukan yang lainnya. Kasman menjelaskan, Ketuhanan Yang Maha Esa menentukan arti Ketuhanan dalam Pancasila. ”Sekali lagi bukan Ketuhanan sembarang Ketuhanan, tetapi yang dikenal Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,” kata Kasman meyakinkan Ki Bagus.

Kasman juga menjelaskan kepada Ki Bagus soal janji Soekarno yang mengatakan bahwa enam bulan lagi akan ada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk membuat undang-undang yang sempurna. Di sanalah nanti kelompok Islam bisa kembali mengajukan gagasan-gagasan Islam. Karena Soekarno ketika itu mengatakan, bahwa perubahan ini adalah Undang-Undang Dasar sementara, Undang-undang Dasar kilat. “Nanti kalau kita telah bernegara di dalam suasana yang lebih tenteram, kita tentu akan mengumpulkan kembali Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dapat membuat Undang-Undang yang lebih lengkap dan sempurna,” kata Soekarno.

”Hanya dengan kepastian dan jaminan enam bulan lagi sesudah Agustus 1945 itu akan dibentuk sebuah Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Majelis pembuat Undang-Undang Dasar Negara guna memasukkan materi Islam itu ke dalam undang-undang dasar yang tetap, maka bersabarlah Ki Bagus Hadikusumo itu untuk menanti,” kenang Kasman dalam memoirnya.

Selain soal jaminan di atas, tokoh-tokoh Islam juga dihadapkan pada suatu situasi terjepit dan sulit, dimana kalangan sekular selalu mengatakan bahwa kemerdekaan yang sudah diproklamasikan membutuhkan persatuan yang kokoh. Inilah yang disebut Kasman dalam memoirnya bahwa kalangan sekular pintar memanfaatkan momen psikologis, dimana bangsa ini butuh persatuan, sehingga segala yang berpotensi memicu perpecahan harus diminimalisir. Dan yang perlu dicatat, tokoh-tokoh Islam yang dari awal menginginkan negeri ini merdeka dan bersatu, saat itu begitu legowo untuk tidak memaksakan kehendaknya mempertahankan tujuh kata tersebut, meskipun begitu pahit rasanya hingga saat ini. Sementara kalangan sekular-Kristen yang minoritas selalu membuat move politik yang memaksakan kehendak mereka.

Namun sikap toleran dan legowo tokoh-tokoh Islam ternyata dikhianati. Kasman sendiri akhirnya menyesal telah membujuk dan melobi Ki Bagus hingga akhirnya tokoh Muhammadiyah itu menerima penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Setelah berhasil melobi Ki Bagus, sebagaimana diceritakan Kasman dalam Memoirnya, ia gelisah dan tidak bisa tidur. Kepada keluarganya ia tidak bicara, diam membisu. Ia menceritakan dalam memoirnya,

”Alangkah terkejut saya waktu mendapat laporan dari Cudhanco Latief Hendraningrat, bahwa balatentara Dai Nippon (Jepang, pen) telah mengepung Daidan, dan kemudian merampas semua senjata dan mesiu yang ada di Daidan. Selesai laporan, maka Latief Hendraningrat hanya dapat menangis seperti anak kecil, dan menyerahkan diri kepada saya untuk dihukum atau diampuni. Nota bene, Latief sebelum itu, bahkan sebelum memberi laporannya telah meminta maaf terlebih dahulu.

Ya apa mau dibuat! Saya pun tak dapat berbuat apa-apa. Saya mencari kesalahan pada diri saya sendiri sebelum menunjuk orang lain bersalah. Ini adalah pelajaran Islam. Memang saya ada bersalah, mengapa saya sebagai militer kok ikut-ikutan berpolitik dengan memenuhi panggilan Bung Karno!?

….Malamnya tanggal (18 Agustus malam menjelang 19 Agustus 1945) itu sengaja saya membisu. Kepada keluargapun saya tidak banyak bicara, saya pun lelah, letih sekali hari itu, lagi pula kesal di hati. Siapa yang harus saya marahi?”

Kasman mengatakan, ada dua kehilangan besar dalam sejarah bangsa ini ketika itu. Pertama, penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta yang menjadi Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. Kedua, hilangnya sejumlah senjata milik tentara Indonesia dan lain-lainnya yang sangat vital pada waktu itu.

Kasman menyadari dirinya terlalu praktis dan tidak berpikir jauh dalam memandang Piagam Jakarta. Ia hanya terbuai dengan janji Soekarno yang mengatakan bahwa enam bulan lagi akan ada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat yang akan dapat memperbaiki kembali semua itu. Padahal dalam waktu enam bulan, mustahil untuk melakukan sidang perubahan di tengah kondisi yang masih bergolak. Meski Kasman telah mengambil langkah keliru, namun niat di hatinya sesungguhnya sangat baik, ingin bangsa ini bersatu.

“Sayalah yang bertanggung jawab dalam masalalah ini, dan semoga Allah mengampuni dosa saya,” kata Kasman sambil meneteskan air mata, seperti diceritakan tokoh Muhammadiyah Lukman Harun, saat Kasman mengulang cerita peristiwa tanggal 18 Agustus itu.

Dengan lantang dan berapi-api ia berpidato, “Saudara ketua, satu-satunya tempat yang tepat untuk menetapkan Undang-Undang Dasar yang tetap dan untuk menentukan dasar negara yang tentu-tentu itu ialah Dewan Konstituante ini! Justru itulah yang menjadi way out daripada pertempuran sengit di dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang telah pula saya singgung dalam pidato saya dalam pandangan umum babak pertama.

Saudara ketua, saya masih ingat, bagaimana ngototnya almarhum Ki Bagus Hadikusumo Ketua Umum Pusat Pimpinan Muhammadiyah yang pada waktu itu sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempertahankan Islam untuk dimasukkan dalam muqoddimah dan Undang-Undang Dasar 1945. Begitu ngotot saudara ketua, sehingga Bung Karno dan Bung Hatta menyuruh Mr T.M Hassan sebagai putra Aceh menyantuni Ki Bagus Hadikusumo guna menentramkannya. Hanya dengan kepastian dan jaminan bahwa 6 bulan lagi sesudah Agustus 1945 kita akan bentuk sebuah Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Majelis Pembuat Undang-Undang Dasar yang tetap, maka bersabarlah Ki Bagus Hadikusumo untuk menanti.

Saudara ketua, kini juru bicara Islam Ki Bagus Hadikusumo itu telah meninggalkan kita untuk selama-lamannya, karena telah berpulang ke rahmatullah. Beliau telah menanti dengan sabarnya, bukan menanti 6 bulan seperti yang telah dijanjikan kepadanya. Beliau menanti, ya menanti sampai dengan wafatnya…

Gentlement agreement itu sama sekali tidak bisa dipisahkan daripada “janji” yang telah diikrarkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia kepada kami golongan Islam yang berada dalam panitia tersebut. Di dalam hal ini Dewan Konstituante yang terhormat dapat memanggil Mr. T.M Hassan, Bung Karno dan Bung Hatta sebagai saksi mutlak yang masih  hidup guna mempersaksikan kebenaran uraian saya ini…

Saudara ketua, di mana lagi jika tidak di Dewan Konstituante yang terhormat ini, saudara ketua, di manakah kami golongan Islam menuntut penunaian “janji” tadi itu? Di mana lagi tempatnya? Apakah Prof Mr Soehardi mau memaksa kita mengadakan revolusi? Saya persilakan saudara Prof Mr Soehardi menjawab pertanyaan saya ini secara tegas! Silakan!

Pidato Kasman di Sidang Konstituante yang sangat menyengat dan mengusulkan Islam sebagai dasar negara sungguh sebuah penebusan kesalahan yang sangat luar biasa.Dalam pidato tersebut, Kasman secara detil mengemukakan alasan-alasannya mengapa Islam layak dijadikan dasar negara, dan mempersilakan golongan lain untuk mengemukakan alasan-alasannya terhadap Pancasila.

Bagi Kasman, Islam adalah sumber mata air yang tak pernah kering dan tak akan ada habisnya  untuk digunakan sebagai dasar dari NKRI ini, jika negara ini dilandaskan pada Islam. Sedangkan Pancasila yang dijadikan dasar negara tak lebih seperti “air dalam tempayan”, yang diambil diangsur, digali dari “mata air” atau sumber yang universal itu, yaitu Islam.

Kasman mengatakan, “Ada yang mengira, si penemu—katakan kalau mau, ‘si penggali’ air dalam tempayan itu adalah sakti mandra guna, dianggapnya hampir-hampir seperti Nabi atau lebih daripada itu, dan tidak dapat diganggu gugat. Sedang air dalam tempayan itu, lama kelamaan, secara tidak terasa mungkin, dianggapnya sebagai air yang keramat, ya sebagai supergeloof (ideologi yang luar biasa, pen) yang tidak dapat dibahas dengan akal manusia, dan yang tidak boleh didiskusikan lagi di Konstituante sini. Masya Allah!”

Begitulah sekelumit kisah di balik penghapusan syariat Islam dalam naskah Piagam Jakarta. Ada dusta dan khianat dari mereka yang memberi janji-janji muluk kepada tokoh-tokoh Islam saat itu. Ada upaya-upaya yang jelas dan tegas untuk memarjinalkan Islam. Menggunting dalam lipatan, menelikung di tengah jalan, adalah politik yang dilakukan kelompok-kelompok yang tidak ingin negara ini berlandaskan pada syariat Islam.

Inilah pelajaran berharga bagi umat Islam, dimana sikap toleran kita terhadap kelompok minoritas justru dihadiahi janji-janji palsu dan dusta. Umat Islam harus menagih janji itu, bahwa Piagam Jakarta harus kembali diberlakukan!

-Guru spiritual mbah harto:
yang anda tulis memang sudah benar, namun yang anda tulis masih hanya sebagian hanya dari jawa, padahal seluruh pulau rata2 jadi guru spiritual, terutama Kalimantan banyak yang diguru oleh mbah harto.
Yang tak mau adalah Romo, makanya Romo dijebloskan penjara.Masalahnya kelihatannya hanya sepele, karena Romo diundang kejakarta dan akan di jadikan guru spiritual, akan tetapi Romo tak mau, maka masuklah dia ke rutan kota.
Sebenarnya wahyu panguwoso bukan pada mbah Harto,akan tapi di Ibu Tien. Mbah harto berada di ketiak ibu Tien.maka runtuhlah setelah ibu tien meninggal.

Lha.... Bukankah yang memberi istilah "Hari Kesaktian Pancasila" itu adalah Pak Harto?

-Bagaimana Guru Spiritual BongKarno?.... Anda belom cerita menurut pengetahuan internet anda mas bayo.

Sedikit wacana: Bung Karno dan Mbah Harto Mempunyai guru spiritual. Guru spiritualnya ada 2 macam yaitu Guru Rogo dan Guru gaib. Begitu Pula Pancasila dan Negeri/bangsa ini.

Banyak manusia yang punya guru spritual.

@Bayo wrote:
Apa Anda sudah menyaksikan semuanya?... Pangestu berkahnya Romo saya masih bisa intenetan yang sangat hal baru bagi saya , daripada kawan2 perjuangan seusia saya dah tak tahu internet itu apa, tapi dia tahu apa yang terjadi diluar sana tanpa pake alat,mungkin ada yang memberitahu dari gaibnya dia….

Saya juga menyaksukannya lewat internet.

-Makna merah-merahin ya mas bayo?: Kum-kum diukum. Dalam makna arab atau bahasa nusantara nih?  Itu bahasa jawa/arab masuk semua.

Emang ada bahasa Jawa seperti itu?

-------------------------
Tolong : Itu tulisan”yesusnya bukan tuhan Yg Esa” dihilangkan saja.Meskipun tanpa anda jelaskan semua sudah tahu kalo yesus itu orang. Biarlah masing2 sajalah dapat merasakannya.Pancasila adalah dasar jiwa manusia Indonesia.

Tulisan saya itu bukan menyatakan bahwa Yesus adalah manusia. Itu maksudnya bahwa Yesus adalah 1/3 dari Tuhan Yang Esa, karena menurut netter Kristen sendiri, yang Esa itu adalah gabungan, ya... gabungan dari Bapa, Yesus, dan RK.

@bayo wrote:
Bila saat kejadian Anda masih belum tau apa-apa. Saya sama dengan Anda. Saat itu saya belum lahir, jadi, juga gak tau apa-apa.
 
-Anda belom maksud ya? Ndak tahunya apa2 orang yang sudah 65 tahun yang dengan orang 20 tahun jelas jamannya berbeda ya to?..
Yang jelas anda masih terlalu muda dan tidak mengalami jaman belanda inggris jepang datang to? Sangat susahnya semuanya di jaman jepang datang itu mas walaupun hanya umur jagung 3,5^th banyak gurem waktu itu…
 
@bayo wrote:
Dan setiap nara sumber juga mustahil tau bagai mana persisnya secara detail karena tidak mungkin dia berada pada setiap kesempatan dalam kejadian itu.
 
Nara sumber berbagai jenis mas,orang Indonesia banyak sekali yg diberi kelebiha oleh Tuhan atas izin Tuhan YME yang tahu kejadian yang sebenarnya tanpa harus baca2 Koran/buka laptop/radio dll.Sipakah dia orangnya?
Karena @bayo hanya duduk2 dirumah dan buka2 info dari laptop,tidak ketemu pelaku sejarahnya, beda dengan saya mas bayo, kebalikannya dari anda… saya ketinggalan jauh dari laptop anda.. tapi saya bersukur dapat ketemu pelaku sejarah itu sendiri..(jadi saya simpulkan tidaksemua info masuk dalam laptop karena tidak adanya orang yang memasukkannya, lagipula dilaptop banyak berbagai macam gurauan yang dianggap hanya sebagai alat hiburan semata.
 
 
Bayo wrote:
Demikian juga dengan nara sumber yang Anda cari-cari. Si nara sumber juga gak akan tau secara jelas semuanya. Bukankah sesama pelaku sejarah juga bisa punya pandangan dan pendapat yang berbeda-beda terhadap sebuah kejadian yang sama?
 
-Memang menurut nalar anda, dan pada jaman sekarang memang begitu rata2,karena apa? Karena manusianya sudah banyak yang suka ngibul, bukan ia agama/kepercayaannya apa…ini berlaku untuk semua kepercayaan(termasuk penganut Pancasilais juga), Tapi kejadian dulu lain,siapakah sosok yang berhasil menyatukan pandangan itu? Tidak lain adalah sesepuh2 pamomong bangsa ini…Siapa?…ternyata tak ada di internet…begitu mas bayo..
 
Lanjutan:
-Tentang Tokoh2 spiritual Pancasila yang anda tuls itu dah benar, itulah yang ada di garda depan Pancasila. Mereka semua murid2 dari siapa?... Semua banyak yang tak tahu.
 
Bayo wrote:
Silakan saja Anda jelaskan!
 
-Ya jelas eyang sabdopalon Noyogenggong…Siapakah ia? Dimanakah ia? kerja apa ia?
 
 
Bayo wrote:
nilah pelajaran berharga bagi umat Islam, dimana sikap toleran kita terhadap kelompok minoritas justru dihadiahi janji-janji palsu dan dusta. Umat Islam harus menagih janji itu, bahwa Piagam Jakarta harus kembali diberlakukan!
 
-Masalah Kasman itu anda menganggap ada suatu kecurangan itu terserah anda bila anda percaya orang itu,dan anda tak mengetahui siapa kasman sebenarnya, akan tetapi prosedur perancangan/ tatacara perundang-undangan sudah prosedur jalan sebagaimana mestinya. Yang jelas orang yang ngatur semuanya itu terlalu ampuh.
 
Bayo wrote:
Lha.... Bukankah yang memberi istilah "Hari Kesaktian Pancasila" itu adalah Pak Harto?


-Secara fisik mbah Harto,.. tapi dibelakang mbah harto itu siapa, dia takutnya sama siapa, banyak yang tidak tahu kejadian2 (orang terkaya) mbah harto minta ampun nangis2 nyembah2 mohon maaf..
 
 
Bayo wrote:
-Makna merah-merahin ya mas bayo?: Kum-kum diukum. Dalam makna arab atau bahasa nusantara nih?  Itu bahasa jawa/arab masuk semua.
>Emang ada bahasa Jawa seperti itu?
 
Info: Ya ada..  Bahasa Jawa bahasa terbaik dari seluruh dunia(meskipun hanya dengan 20 huruf dasar) dengan pemaknaan terlengkap terbagi 5 bagian menurut tata bahasa tatarannya..
 
-Itu yang merah2in arti jawanya : masing2 direndam lama jadi terhukum/napi.
 
Bayo Wrote:
Tulisan saya itu bukan menyatakan bahwa Yesus adalah manusia. Itu maksudnya bahwa Yesus adalah 1/3 dari Tuhan Yang Esa, karena menurut netter Kristen sendiri, yang Esa itu adalah gabungan, ya... gabungan dari Bapa, Yesus, dan RK

-ya, saya tahu maksud anda. bila menurut anda itu baik.
Dan apakah juga sila Ketuhanan YME adalah 1/5(seperlima) dari Pancasila menurut anda? Apakah kasus itu sama dengan Orkris juga? Tentunya mungkin tidak seperti yang diduga, bahwa manusia juga antara kepala,dada,kaki dianggap sendiri2 dan bisa dipisahkan setiap saat.
 

Slametbedjo wrote:@bayo wrote:
Bila saat kejadian Anda masih belum tau apa-apa. Saya sama dengan Anda. Saat itu saya belum lahir, jadi, juga gak tau apa-apa.
 
-Anda belom maksud ya? Ndak tahunya apa2 orang yang sudah 65 tahun yang dengan orang 20 tahun jelas jamannya berbeda ya to?..
Yang jelas anda masih terlalu muda dan tidak mengalami jaman belanda inggris jepang datang to? Sangat susahnya semuanya di jaman jepang datang itu mas walaupun hanya umur jagung 3,5^th banyak gurem waktu itu…
 

Mustahil to manusia usia 65 tahun mengalami jaman Jepang datang?

@bayo wrote:
Dan setiap nara sumber juga mustahil tau bagai mana persisnya secara detail karena tidak mungkin dia berada pada setiap kesempatan dalam kejadian itu.
 
Nara sumber berbagai jenis mas,orang Indonesia banyak sekali yg diberi kelebiha oleh Tuhan atas izin Tuhan YME yang tahu kejadian yang sebenarnya tanpa harus baca2 Koran/buka laptop/radio dll.Sipakah dia orangnya?
Karena @bayo hanya duduk2 dirumah dan buka2 info dari laptop,tidak ketemu pelaku sejarahnya, beda dengan saya mas bayo, kebalikannya dari anda… saya ketinggalan jauh dari laptop anda.. tapi saya bersukur dapat ketemu pelaku sejarah itu sendiri..(jadi saya simpulkan tidaksemua info masuk dalam laptop karena tidak adanya orang yang memasukkannya, lagipula dilaptop banyak berbagai macam gurauan yang dianggap hanya sebagai alat hiburan semata.
 
 
Bayo wrote:
Demikian juga dengan nara sumber yang Anda cari-cari. Si nara sumber juga gak akan tau secara jelas semuanya. Bukankah sesama pelaku sejarah juga bisa punya pandangan dan pendapat yang berbeda-beda terhadap sebuah kejadian yang sama?
 
-Memang menurut nalar anda, dan pada jaman sekarang memang begitu rata2,karena apa? Karena manusianya sudah banyak yang suka ngibul, bukan ia agama/kepercayaannya apa…ini berlaku untuk semua kepercayaan(termasuk penganut Pancasilais juga), Tapi kejadian dulu lain,siapakah sosok yang berhasil menyatukan pandangan itu? Tidak lain adalah sesepuh2 pamomong bangsa ini…Siapa?…ternyata tak ada di internet…begitu mas bayo..
 
Lanjutan:
-Tentang Tokoh2 spiritual Pancasila yang anda tuls itu dah benar, itulah yang ada di garda depan Pancasila. Mereka semua murid2 dari siapa?... Semua banyak yang tak tahu.
 

Tuh... dari tulisan yang saya posting sebelumnya ada yang ngibul kok. Sudah ditunggu-tunggu sampai 6 bulan, malah samapai detik ini janji itu gak ditepati. Itu ngibul kan namanya?

Bayo wrote:
Silakan saja Anda jelaskan!
 
-Ya jelas eyang sabdopalon Noyogenggong…Siapakah ia? Dimanakah ia? kerja apa ia?

Ini namanya bukan penjelasan.

Bayo wrote:
nilah pelajaran berharga bagi umat Islam, dimana sikap toleran kita terhadap kelompok minoritas justru dihadiahi janji-janji palsu dan dusta. Umat Islam harus menagih janji itu, bahwa Piagam Jakarta harus kembali diberlakukan!
 
-Masalah Kasman itu anda menganggap ada suatu kecurangan itu terserah anda bila anda percaya orang itu,dan anda tak mengetahui siapa kasman sebenarnya, akan tetapi prosedur perancangan/ tatacara perundang-undangan sudah prosedur jalan sebagaimana mestinya. Yang jelas orang yang ngatur semuanya itu terlalu ampuh.
 

Lho... Bukankah Pak Kasman itu juga pelaku sejarah? Malah beliaulah pelaku utamanya (soal membujuk Ki Bagus).
Bila Anda anggap bahwa masalah Pak Kasman tidak benar, nah... inilah bukti yang saya katakan sebelumnya; bahwa pelaku sejarah saja belum tentu punya pandangan dan pendapat yang sama terhadap sejarah yang mereka lakonkan.

Bayo wrote:
Lha.... Bukankah yang memberi istilah "Hari Kesaktian Pancasila" itu adalah Pak Harto?


-Secara fisik mbah Harto,.. tapi dibelakang mbah harto itu siapa, dia takutnya sama siapa, banyak yang tidak tahu kejadian2 (orang terkaya) mbah harto minta ampun nangis2 nyembah2 mohon maaf..
 
 

Artinya nama itu diberikan oleh orang lain. Betul?

Bayo wrote:
-Makna merah-merahin ya mas bayo?: Kum-kum diukum. Dalam makna arab atau bahasa nusantara nih?  Itu bahasa jawa/arab masuk semua.
>Emang ada bahasa Jawa seperti itu?
 
Info: Ya ada..  Bahasa Jawa bahasa terbaik dari seluruh dunia(meskipun hanya dengan 20 huruf dasar) dengan pemaknaan terlengkap terbagi 5 bagian menurut tata bahasa tatarannya..
 
-Itu yang merah2in arti jawanya : masing2 direndam lama jadi terhukum/napi.
 

Coba kita lihat ini:

Slametbedjo wrote:
-Yang penting sekarang persatuan generasi2 cucu2 bangsa kita dan sesama putra bangsa indonesia semakin erat,itulah yang saya harapkan.Masalah kepercayaan ya anggap saja kum-kum dinukum sajalah..

Coba kita ganti dengan artinya:

Slametbedjo wrote:
-Yang penting sekarang persatuan generasi2 cucu2 bangsa kita dan sesama putra bangsa indonesia semakin erat,itulah yang saya harapkan.Masalah kepercayaan ya anggap saja masing2 direndam lama jadi terhukum/napi sajalah..

Apa maksudnya itu?

Bayo Wrote:
Tulisan saya itu bukan menyatakan bahwa Yesus adalah manusia. Itu maksudnya bahwa Yesus adalah 1/3 dari Tuhan Yang Esa, karena menurut netter Kristen sendiri, yang Esa itu adalah gabungan, ya... gabungan dari Bapa, Yesus, dan RK

-ya, saya tahu maksud anda. bila menurut anda itu baik.
Dan apakah juga sila Ketuhanan YME adalah 1/5(seperlima) dari Pancasila menurut anda? Apakah kasus itu sama dengan Orkris juga? Tentunya mungkin tidak seperti yang diduga, bahwa manusia juga antara kepala,dada,kaki dianggap sendiri2 dan bisa dipisahkan setiap saat.
 

Bila hanya menjalankan sila Ketuhanan YME saja, itu sama artinya dengan hanya menjalankan 1/5 dari Pancasila. Betul?

Bayo wrote:
Mustahil to manusia usia 65 tahun mengalami jaman Jepang datang?

-Yang jelas nalarnya 65 lebih dekat dengan jaman itu daripada 20 ya? Pastilah alam Jaman  saya tidak anda alami, tapi saya mengalami jaman anda ini.garam yang saya makan jelas lebih banyak dari yang anda makan.. . itu pastilah

@Bayowrote:
Tuh... dari tulisan yang saya posting sebelumnya ada yang ngibul kok. Sudah ditunggu-tunggu sampai 6 bulan, malah samapai detik ini janji itu gak ditepati. Itu ngibul kan namanya?

-Saya belom jelas maksudnya anda…

@bayowrote:
-Ya jelas eyang sabdopalon Noyogenggong…Siapakah ia? Dimanakah ia? kerja apa ia?

Ini namanya bukan penjelasan.


-Ya sudahlah kalo menganggap ini bukan penjelasan, tapi inti keeratan nasib spiritual bangsa ini ditangannya. termasuk jaman Mbah harto juga harus terjadi tak dapat ditentang,ada garisnya.

@bayowrote:
Lho... Bukankah Pak Kasman itu juga pelaku sejarah? Malah beliaulah pelaku utamanya (soal membujuk Ki Bagus).
Bila Anda anggap bahwa masalah Pak Kasman tidak benar, nah... inilah bukti yang saya katakan sebelumnya; bahwa pelaku sejarah saja belum tentu punya pandangan dan pendapat yang sama terhadap sejarah yang mereka lakonkan.

Ya memang pandangan pasti berbeda,  Pandangan2 saling diadu akan diambil kecantikan dan kebaikannya, dan kenyataannya semua mufakat(berpandangan sama) sudah terhadap Pancasila yang sekarang ini. Ini siapa yang mengatur kalo bukan murni orang2 jujur  yang dekat terhadap Tuhan YME siapa lagi.

Dalam ilmu omong pak Kasman jagonya waktu itu,tapi kalo ketemu Eyang SOPONYONO terkunci mulutnya pak Kasman (Eyang Soponyono spiritualis jawa kuno Maha Ampuh luarbiasa) (eyang adalah dekat dgn rumahnya pak Kasman).

Dulu Kasman juga minta berkah padaNya. Jadi banyak pelaku2 sejarah yang berasal dari Purworejo dimana itu daerah  Romo juga berada. Para pelaku2 sejarah dahulu biasa minta berkah pada orang2 tua berspiritual tinggi,sebatas untuk nasionalsme maka diberkahi.
(Arti soponyono adalah siapa sangka)

Banyaknya orang2 dari Purworejo menjabat di pemerintahan: Pak kasman,Termasuk koruptor gayus tambunan juga dari situ juga(liatlah ktpnya). Amin rais juga. Wr supratman,   a.yani,dkk.Ha ini karena banyak perkenalan karena BK juga seringnya melawat kedaerah ini. Tentunya sowan Romo.

@bayowrote:
 Artinya nama itu diberikan oleh orang lain. Betul?(Kesaktian Pancasila)

-Ya tetep dia mbah harto,gimana andanya itu?
Dia itu hanya takutnya sama teman2 diatas seniornya seperjuangannya dahulu yang pada menghilang tak mau mendampinginya yang kadang kala dapat langsung menemui memarahi mbah harto tanpa lewat buku tamu. Mereka rela miskin ,meninggalkan pimpinan barunya yang ongkang2 menikmati jerih payah teman2nya.

@bayowrote:
Apa maksudnya itu?(kum-kum)
Ya jelas sudah, kita semua didunia ini sama2 dihukum di dalam badan wadag kita yang berlapis2 materialnya, kita mau bebas keluar kemana lagi? Apa bebas merdeka? Ini kenyataannya.(dalam arti jawa). Bisa bebas makalah harus melepas pakaian kita. Karena asal kita dari sana.


Kum-kum dinukum arti arab: Kum-kum=masing-masing\sendiri,  din=agama kum=sendiri.

@bayowrote:
Bila hanya menjalankan sila Ketuhanan YME saja, itu sama artinya dengan hanya menjalankan 1/5 dari Pancasila. Betul?

-Ya memang betul secara letterlek begitu, tapi kalo di-pisah2kan sama saja anda meng-amputasi kelamin anda sediri,dan setelah itu kelamin itu yang anda puja2 sendiri dan anda pamer2kan pada orang lain dan menganggap kelamin andalah itulah yang terbaik di seluruh jagad alam raya ini, yang sebetulnya orang lain juga punya kelamin itu... begitulah kira2 makna pandangan saya bila dianggap 1/5nya …

Slametbedjo wrote:Bayo wrote:
Mustahil to manusia usia 65 tahun mengalami jaman Jepang datang?

-Yang jelas nalarnya 65 lebih dekat dengan jaman itu daripada 20 ya? Pastilah alam Jaman  saya tidak anda alami, tapi saya mengalami jaman anda ini.garam yang saya makan jelas lebih banyak dari yang anda makan.. . itu pastilah

Pengetahuan tak selamanya bergantung pada umur. Apakah Anda pasti selalu merasa lebih pintar dan lebih tahu dari orang yang umurnya lebih muda dengan Anda? Dan pengetahuan bukan hanya didapat dari hal yang dialami saja.

@Bayowrote:
Tuh... dari tulisan yang saya posting sebelumnya ada yang ngibul kok. Sudah ditunggu-tunggu sampai 6 bulan, malah samapai detik ini janji itu gak ditepati. Itu ngibul kan namanya?

-Saya belom jelas maksudnya anda…

1. Pak Kasman bilang bahwa Soekarno yang mengatakan bahwa enam bulan lagi akan ada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk membuat undang-undang yang sempurna.
2. Setelah enam bulan, sidang itu tidak pernah ada, malah sampai sekarang.

Bila Pak Kasman benar, maka Pak Karno telah ngibul. Bila Pak Kasman tidak berkata benar, maka beliau telah ngibul.
Hal ini membantah tulisan Anda yang ini:

Slametbedjo wrote:-Memang menurut nalar anda, dan pada jaman sekarang memang begitu rata2,karena apa? Karena manusianya sudah banyak yang suka ngibul, bukan ia agama/kepercayaannya apa…ini berlaku untuk semua kepercayaan(termasuk penganut Pancasilais juga), Tapi kejadian dulu lain,siapakah sosok yang berhasil menyatukan pandangan itu? Tidak lain adalah sesepuh2 pamomong bangsa ini…Siapa?…ternyata tak ada di internet…begitu mas bayo..

Sudah jelas kan? Bahwa bukan jaman sekarang saja ada yang ngibul?

@bayowrote:
-Ya jelas eyang sabdopalon Noyogenggong…Siapakah ia? Dimanakah ia? kerja apa ia?

Ini namanya bukan penjelasan.


-Ya sudahlah kalo menganggap ini bukan penjelasan, tapi inti keeratan nasib spiritual bangsa ini ditangannya. termasuk jaman Mbah harto juga harus terjadi tak dapat ditentang,ada garisnya.

Anda hanya menuliskan nama saja. Kemudian Anda memberi 3 buah pertanyaan. Pertanyaan Anda lebih banyak dari jawaban Anda. Bagaimana ini disebut dengan penjelasan?

@bayowrote:
Lho... Bukankah Pak Kasman itu juga pelaku sejarah? Malah beliaulah pelaku utamanya (soal membujuk Ki Bagus).
Bila Anda anggap bahwa masalah Pak Kasman tidak benar, nah... inilah bukti yang saya katakan sebelumnya; bahwa pelaku sejarah saja belum tentu punya pandangan dan pendapat yang sama terhadap sejarah yang mereka lakonkan.

Ya memang pandangan pasti berbeda,  Pandangan2 saling diadu akan diambil kecantikan dan kebaikannya, dan kenyataannya semua mufakat(berpandangan sama) sudah terhadap Pancasila yang sekarang ini. Ini siapa yang mengatur kalo bukan murni orang2 jujur  yang dekat terhadap Tuhan YME siapa lagi.

Tidak selamanya kejujuran dan kebenaran itu harus menurut suara yang terbanyak atau mufakat. Ada saatnya kejahatan juga bisa memperoleh suara terbanyak. Betul?

Dalam ilmu omong pak Kasman jagonya waktu itu,tapi kalo ketemu Eyang SOPONYONO terkunci mulutnya pak Kasman (Eyang Soponyono spiritualis jawa kuno Maha Ampuh luarbiasa) (eyang adalah dekat dgn rumahnya pak Kasman).

Dulu Kasman juga minta berkah padaNya. Jadi banyak pelaku2 sejarah yang berasal dari Purworejo dimana itu daerah  Romo juga berada. Para pelaku2 sejarah dahulu biasa minta berkah pada orang2 tua berspiritual tinggi,sebatas untuk nasionalsme maka diberkahi.
(Arti soponyono adalah siapa sangka)

Banyaknya orang2 dari Purworejo menjabat di pemerintahan: Pak kasman,Termasuk koruptor gayus tambunan juga dari situ juga(liatlah ktpnya). Amin rais juga. Wr supratman,   a.yani,dkk.Ha ini karena banyak perkenalan karena BK juga seringnya melawat kedaerah ini. Tentunya sowan Romo.

ooo...

@bayowrote:
 Artinya nama itu diberikan oleh orang lain. Betul?(Kesaktian Pancasila)

-Ya tetep dia mbah harto,gimana andanya itu?
Dia itu hanya takutnya sama teman2 diatas seniornya seperjuangannya dahulu yang pada menghilang tak mau mendampinginya yang kadang kala dapat langsung menemui memarahi mbah harto tanpa lewat buku tamu. Mereka rela miskin ,meninggalkan pimpinan barunya yang ongkang2 menikmati jerih payah teman2nya.

Anda sepertinya kurang mengerti apa yang saya maksudkan. Mungkin Anda sudah mulai pikun kerena terlalu tua. Kita lihat lagi tulisan Anda ini:

Slametbedjo wrote:Kegiatan Kekeliling dah sejak dahulu kala, tetapi sekarang cara keliling saya dah saya robah,karena terbentur biaya yang besar,lagi pula saya harus menghidupi keluarga,Maha Suci Tuhan Yang telah membentuk dan merestui bangsa ini begitu yang luasnya wilayah negri ini sehingga belom selesai keliling dah habis biaya dan tenaga serta usia. Berkelilng kita mendapatkan satu orang sebagai nara sumbernya maka nasasumber itu menunjukkan beberapa orang kawan2 seperjuangannya/seperguruanya jauh2 dan itu yang harus saya cari keberadaannya. Karena dah banyang yg meninggal serta menyebar kemana2 pada waktu gestapu maka sulit untuk dilacak karena sebagian besar sudah berganti identitas/nama orang. Sebab2 ganti identitas supaya tak dikejar oleh teman2 tentara2 yang tetep ikut pro mbah Harto. Adapun banyak yang yang buat kuburan palsu atas nama orang itu supaya dah dikira sudah mati, padahal belom mati. Dan mereka menyebar dan tak dapat pensiun padahal ia adalah seorang jendral berbintang, karena sumpah setia mereka kepada bung Karno.

Perhatikan:
Mereka/nara sumber/kawan2 seperjuangan itu kan menurut Anda adalah pelaku sejarah lahirnya Pancasila. Karena mereka berpihak pada Pak Karno, mereka takut sama Pak Harto hingga perlu bikin kuburan palsu. Dalam hal ini, bila Anda menganggap bahwa Pak Karno adalah orang Pancasila, tentu Pak Harto adalah musuh Pancasila. Bila bukan musuh, mengapa mesti takut.
Dan ternyata, musuh inilah yang memberi nama Hari Kesaktian Pancasila. Inilah yang saya maksud dengan diberi nama oleh orang lain. Bukan oleh orang Pancasila sendiri. Sudah pahamkah Anda maksud saya?

@bayowrote:
Apa maksudnya itu?(kum-kum)
Ya jelas sudah, kita semua didunia ini sama2 dihukum di dalam badan wadag kita yang berlapis2 materialnya, kita mau bebas keluar kemana lagi? Apa bebas merdeka? Ini kenyataannya.(dalam arti jawa). Bisa bebas makalah harus melepas pakaian kita. Karena asal kita dari sana.


Kum-kum dinukum arti arab: Kum-kum=masing-masing\sendiri,  din=agama kum=sendiri.

lakum dinukum waliyadin

@bayowrote:
Bila hanya menjalankan sila Ketuhanan YME saja, itu sama artinya dengan hanya menjalankan 1/5 dari Pancasila. Betul?

-Ya memang betul secara letterlek begitu, tapi kalo di-pisah2kan sama saja anda meng-amputasi kelamin anda sediri,dan setelah itu kelamin itu yang anda puja2 sendiri dan anda pamer2kan pada orang lain dan menganggap kelamin andalah itulah yang terbaik di seluruh jagad alam raya ini, yang sebetulnya orang lain juga punya kelamin itu... begitulah kira2 makna pandangan saya bila dianggap 1/5nya …

Maka saya tidak dengan bodohnya menyatakan bahwa kelamin itu adalah saya sendiri walaupun kelamin itu adalah bagian dari saya. Dan saya tidak akan mengatakan bahwa kelamin itu adalah manusia walaupun kelamin itu merupakan bagian dari manusia.

@bayo wrote:
Pengetahuan tak selamanya bergantung pada umur. Apakah Anda pasti selalu merasa lebih pintar dan lebih tahu dari orang yang umurnya lebih muda dengan Anda? Dan pengetahuan bukan hanya didapat dari hal yang dialami saja.

-Jelas yang lebih tua lebih banyak makan garam kehidupan itu dah pasti.
Jelas yang lebih tua dalam segala hal akan lebih matang pengetahuannya dan pengalamannya dalam mengatasi berbagai masalah kehidupan. Tua disini dalam hal ilmu Tua,bukan raga terpanggang sinar matahari,tapi dalam terpanggang matahatinya. Lebih tua dalam hidup atau artinya ia hidup sejati/urip sejati. Dari Sang urip pertama kali hidup mengarungi alam waktu dan ruang jagad raya semesta ini,Karena Urip itu tan keno pati. Jadi yang ber-Laku Urip kasampurnan yang lebih lama maka yang dikatakan lebih tua. Jadi beda artinya tua.

Ciri2 Orang Tua antara lain:
-Welas asih marang sopo wae lan opo wae,ora mbedakkake sopo wae lan opo wae.(Belas kasihan terhadap siapa saja dan apa saja).
-Ringan dalam laku topobroto. (dalam menjalakan  Tapabrata ringan tiada kekuatiran)karena sang Uripnya itulah yang menuntun jasadnya.
-Cangkem mowo,idu geni….omong mandi ora ngapusi (Mulut Bara ludah api,kalo bicara manjur jelas dan tak ada bohong).

Orang seperti itu dapat untuk sandaran Urip dalam mengarungi kehidupan ini.

@bayo wrote:
1.Pak Kasman bilang bahwa Soekarno yang mengatakan bahwa enam bulan lagi akan ada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk membuat undang-undang yang sempurna.
2. Setelah enam bulan, sidang itu tidak pernah ada, malah sampai sekarang.

-Tidak ada yang tahu tentang hal itu. Mungkin saja BK sudah tahu akan bermacam2 carut-marutntya berbagai kepentingan politis pada bangsa yang baru saja merdeka.Mungkin saja pak kasman waktu itu kurang ada pendukung yang duduk di atas (parlement). Yang jelas Yang Moho Urip belom mau mendukung.

@bayo wrote:
Sudah jelas kan? Bahwa bukan jaman sekarang saja ada yang ngibul?

-Ya jelas, asal jangan mengatakan Tuhan adalah Maha ngibul dan penipu daya yang ulung..hehehe
 
 
@bayo wrote:
Tidak selamanya kejujuran dan kebenaran itu harus menurut suara yang terbanyak atau mufakat. Ada saatnya kejahatan juga bisa memperoleh suara terbanyak. Betul?

->Betul dan Bisa,sangat bisa terjadi,dalam hal apa saja(termasuk dalam hal berkepercayaan) apalagi soal duniawi.
Inilah mengapa dalam hal lakon pewayangan Pandawa (5 orang) mengalahkan ratusan anak2 kurawa, satu Pancasila memenangkan Jama’ah maling koruptor Negara.
Info:  Mulai akhir 2011/awal 2012 sudah memasuki lakon parikesit.

@bayo wrote:
Anda sepertinya kurang mengerti apa yang saya maksudkan. Mungkin Anda sudah mulai pikun kerena terlalu tua. Kita lihat lagi tulisan Anda ini:

->Mungkin juga lemahnya fisik ½ yang bag keatas.dan bag ½ nya lagi kok masih baik kelihatannya.

@bayo wrote:
Mereka/nara sumber/kawan2 seperjuangan itu kan menurut Anda adalah pelaku sejarah lahirnya Pancasila. Karena mereka berpihak pada Pak Karno, mereka takut sama Pak Harto hingga perlu bikin kuburan palsu. Dalam hal ini, bila Anda menganggap bahwa Pak Karno adalah orang Pancasila, tentu Pak Harto adalah musuh Pancasila. Bila bukan musuh, mengapa mesti takut.
Dan ternyata, musuh inilah yang memberi nama Hari Kesaktian Pancasila. Inilah yang saya maksud dengan diberi nama oleh orang lain. Bukan oleh orang Pancasila sendiri. Sudah pahamkah Anda maksud saya?

->Ya paham, jadi maksud @bayo begitu… Memang betul. BK sudah tak dapat berkutik dalam politiknya sudah kalah argument dan bukti,inisiatifnya digunakan rang laen untuk menggulingkannya,dan sebelomnya BK sudah dikasih tahu hal ini oleh Romo. Banyak yang takut dengan mulut besi(mbah harto) dari pada mulut pena(BK) .Kita yang tahu adalah hanya tunggu waktu saat yang tepat. Ditentangpun juga tak ada guna. Sekarang bertemu sudah pada tua semua.Tinggal diteruskan jaman Parikesit.


----------------------


Sedikit Kisah sejarah kilas balik:

Sebelomnya kejadian BK sudah di tuturi(nubuatkan)/diingatkan sama Romo masalah Bangsa ini… Dan BK tak mampu sejalan dengan Romo.Dan Takdir Tuhan Semesta Alam YME yang lebih berkuasa daripada hati keinginan manusia.

- Bung Karno  thn 1955 mengunjungi Sudi arab,lalu ber-haji.(Lalu sebagai pencetus renofasi proyek lajur thawaf bertingkat).dan dapetkan proyeknya sekalian,dapet hadiah Pedang emas(alat bunuh) dari pemerintahan arab.

-Thn … 1960 BK membuat gelora (mulai Warning), dipanggillah BK menghadap Romo ditanya : Gelora?(Jawa/gelora: menyesal apa tidak ya?),Jawab BK: Sudah terlanjur ya sudahlah, ketentuan YME ya harus dijalani, meskipun semua dah disarankan oleh Romo, ya sudah tebusannya tinggal menjalani. Sesal kemudian tak berguna. (Warning!!...Selama itu gelora masih belom  berubah namanya, sepakbola negri  ini akan tetap selalu keok terus/Gelo meskipun tarung di kandang sendiri,saksikan)

->Thn 1965-Awal Thn 1966 mulai renofasi Masjidil haram. Saatnya laku semua Pancasilais lari kocar-kacir(1965/66). BK berada di Arab(hal mendesak) dan disusul Romo naek motor, disuruh pulang BK memperbaiki nasib bangsa ini dengan tebusan ritual ruatan bangsa, karena disini(Ind)BK jadi Raja malah jadi kuli di proyek. Lagi2 dah terlanjur sanggup maka tak mau pulang(jadi pimpro).
Bukti peninggalan BK: adanya “pohon sukarno” bertebaran di tanah arab dimana tanah tandus sekarang hijau,maka senanglah hati orang2 bangsa arab, Indonesia yang hijau malah skr banyak jadi yg tandus.,banyaknya orang masa itu jadi beringas saling sembelih(terpaksa) dan bunuh-membunuh dalam satu bangsa ini( seperti di afgan sampai skr)..
Tidak berselang lama juga Romo masuk kurungan local atas tuduhan dari buku bung herman. BK sebelomnya juga masuk kurungan suka miskin bandung.

-meninggalah BK 1970 menjelang pemilu ’71.Yang dimana  masa keluar/lahirnya BK(1901-’70) dan Romo(1900an-’81) semasa.




@bayo wrote:
lakum dinukum waliyadin  >maka  arabnya:

@bayo wrote:
 Maka saya tidak dengan bodohnya menyatakan bahwa kelamin itu adalah saya sendiri walaupun kelamin itu adalah bagian dari saya. Dan saya tidak akan mengatakan bahwa kelamin itu adalah manusia walaupun kelamin itu merupakan bagian dari manusia.
 
->Ø  Memang betul pernyataan anda itu benar bila anda tidak menyatakan itu @bayo hanya satu yang belom lengkap, adalah:
Setiap kelamin(kepercayaan) tak ada gunanya bila tak ada sang urip/hidup yang menyertainya. Jadi inti semua hal adalah Uripnya/hidupnya kelamin itu.Maka sempurnalah hidup manusia itu denga adanya 7 lobang manusia tempat sang urip itu berada.
 

Slametbedjo wrote:@bayo wrote:
Pengetahuan tak selamanya bergantung pada umur. Apakah Anda pasti selalu merasa lebih pintar dan lebih tahu dari orang yang umurnya lebih muda dengan Anda? Dan pengetahuan bukan hanya didapat dari hal yang dialami saja.

-Jelas yang lebih tua lebih banyak makan garam kehidupan itu dah pasti.
Jelas yang lebih tua dalam segala hal akan lebih matang pengetahuannya dan pengalamannya dalam mengatasi berbagai masalah kehidupan. Tua disini dalam hal ilmu Tua,bukan raga terpanggang sinar matahari,tapi dalam terpanggang matahatinya. Lebih tua dalam hidup atau artinya ia hidup sejati/urip sejati. Dari Sang urip pertama kali hidup mengarungi alam waktu dan ruang jagad raya semesta ini,Karena Urip itu tan keno pati. Jadi yang ber-Laku Urip kasampurnan yang lebih lama maka yang dikatakan lebih tua. Jadi beda artinya tua.

Ciri2 Orang Tua antara lain:
-Welas asih marang sopo wae lan opo wae,ora mbedakkake sopo wae lan opo wae.(Belas kasihan terhadap siapa saja dan apa saja).
-Ringan dalam laku topobroto. (dalam menjalakan  Tapabrata ringan tiada kekuatiran)karena sang Uripnya itulah yang menuntun jasadnya.
-Cangkem mowo,idu geni….omong mandi ora ngapusi (Mulut Bara ludah api,kalo bicara manjur jelas dan tak ada bohong).

Orang seperti itu dapat untuk sandaran Urip dalam mengarungi kehidupan ini.

Silakan cek lagi tulisan Anda sebelumnya:

Slametbedjo wrote:
-Yang jelas nalarnya 65 lebih dekat dengan jaman itu daripada 20 ya? Pastilah alam Jaman  saya tidak anda alami, tapi saya mengalami jaman anda ini.garam yang saya makan jelas lebih banyak dari yang anda makan.. . itu pastilah

Nah... sudah ingat? Itu soal usia bukan? Anda sedang mempermasalahkan usia. Dan itu yang saya bantah. Orang yang usianya lebih tua tidak selamanya lebih berpengalaman atau lebih berilmu dari pada orang yang lebih muda. Setuju?

@bayo wrote:
1.Pak Kasman bilang bahwa Soekarno yang mengatakan bahwa enam bulan lagi akan ada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk membuat undang-undang yang sempurna.
2. Setelah enam bulan, sidang itu tidak pernah ada, malah sampai sekarang.

-Tidak ada yang tahu tentang hal itu. Mungkin saja BK sudah tahu akan bermacam2 carut-marutntya berbagai kepentingan politis pada bangsa yang baru saja merdeka.Mungkin saja pak kasman waktu itu kurang ada pendukung yang duduk di atas (parlement). Yang jelas Yang Moho Urip belom mau mendukung.

Ada tidaknya pendukung Pak Kasman, itu tidak jadi soal. Yang jelas, ada hal yang tidak sejalan dalam hal ini. Makanya saya katakan:
Bila Pak Kasman benar, maka Pak Karno telah ngibul. Bila Pak Kasman tidak berkata benar, maka beliau telah ngibul.
Artinya: bukan jaman sekarang saja ada yang ngibul.

@bayo wrote:
Sudah jelas kan? Bahwa bukan jaman sekarang saja ada yang ngibul?

-Ya jelas, asal jangan mengatakan Tuhan adalah Maha ngibul dan penipu daya yang ulung..hehehe
 

Berarti Anda telah berkata keliru soal ngibul. Karena dulu juga ada orang yang ngibul.

@bayo wrote:
Tidak selamanya kejujuran dan kebenaran itu harus menurut suara yang terbanyak atau mufakat. Ada saatnya kejahatan juga bisa memperoleh suara terbanyak. Betul?

->Betul dan Bisa,sangat bisa terjadi,dalam hal apa saja(termasuk dalam hal berkepercayaan) apalagi soal duniawi.
Inilah mengapa dalam hal lakon pewayangan Pandawa (5 orang) mengalahkan ratusan anak2 kurawa, satu Pancasila memenangkan Jama’ah maling koruptor Negara.
Info:  Mulai akhir 2011/awal 2012 sudah memasuki lakon parikesit.

@bayo wrote:
Anda sepertinya kurang mengerti apa yang saya maksudkan. Mungkin Anda sudah mulai pikun kerena terlalu tua. Kita lihat lagi tulisan Anda ini:

->Mungkin juga lemahnya fisik ½ yang bag keatas.dan bag ½ nya lagi kok masih baik kelihatannya.

@bayo wrote:
Mereka/nara sumber/kawan2 seperjuangan itu kan menurut Anda adalah pelaku sejarah lahirnya Pancasila. Karena mereka berpihak pada Pak Karno, mereka takut sama Pak Harto hingga perlu bikin kuburan palsu. Dalam hal ini, bila Anda menganggap bahwa Pak Karno adalah orang Pancasila, tentu Pak Harto adalah musuh Pancasila. Bila bukan musuh, mengapa mesti takut.
Dan ternyata, musuh inilah yang memberi nama Hari Kesaktian Pancasila. Inilah yang saya maksud dengan diberi nama oleh orang lain. Bukan oleh orang Pancasila sendiri. Sudah pahamkah Anda maksud saya?

->Ya paham, jadi maksud @bayo begitu… Memang betul. BK sudah tak dapat berkutik dalam politiknya sudah kalah argument dan bukti,inisiatifnya digunakan rang laen untuk menggulingkannya,dan sebelomnya BK sudah dikasih tahu hal ini oleh Romo. Banyak yang takut dengan mulut besi(mbah harto) dari pada mulut pena(BK) .Kita yang tahu adalah hanya tunggu waktu saat yang tepat. Ditentangpun juga tak ada guna. Sekarang bertemu sudah pada tua semua.Tinggal diteruskan jaman Parikesit.

Ya... artinya: nama Hari Kesaktian Pancasila diberikan oleh musuh orang Pancasila.

----------------------


Sedikit Kisah sejarah kilas balik:

Sebelomnya kejadian BK sudah di tuturi(nubuatkan)/diingatkan sama Romo masalah Bangsa ini… Dan BK tak mampu sejalan dengan Romo.Dan Takdir Tuhan Semesta Alam YME yang lebih berkuasa daripada hati keinginan manusia.

- Bung Karno  thn 1955 mengunjungi Sudi arab,lalu ber-haji.(Lalu sebagai pencetus renofasi proyek lajur thawaf bertingkat).dan dapetkan proyeknya sekalian,dapet hadiah Pedang emas(alat bunuh) dari pemerintahan arab.

-Thn … 1960 BK membuat gelora (mulai Warning), dipanggillah BK menghadap Romo ditanya : Gelora?(Jawa/gelora: menyesal apa tidak ya?),Jawab BK: Sudah terlanjur ya sudahlah, ketentuan YME ya harus dijalani, meskipun semua dah disarankan oleh Romo, ya sudah tebusannya tinggal menjalani. Sesal kemudian tak berguna. (Warning!!...Selama itu gelora masih belom  berubah namanya, sepakbola negri  ini akan tetap selalu keok terus/Gelo meskipun tarung di kandang sendiri,saksikan)

->Thn 1965-Awal Thn 1966 mulai renofasi Masjidil haram. Saatnya laku semua Pancasilais lari kocar-kacir(1965/66). BK berada di Arab(hal mendesak) dan disusul Romo naek motor, disuruh pulang BK memperbaiki nasib bangsa ini dengan tebusan ritual ruatan bangsa, karena disini(Ind)BK jadi Raja malah jadi kuli di proyek. Lagi2 dah terlanjur sanggup maka tak mau pulang(jadi pimpro).
Bukti peninggalan BK: adanya “pohon sukarno” bertebaran di tanah arab dimana tanah tandus sekarang hijau,maka senanglah hati orang2 bangsa arab, Indonesia yang hijau malah skr banyak jadi yg tandus.,banyaknya orang masa itu jadi beringas saling sembelih(terpaksa) dan bunuh-membunuh dalam satu bangsa ini( seperti di afgan sampai skr)..
Tidak berselang lama juga Romo masuk kurungan local atas tuduhan dari buku bung herman. BK sebelomnya juga masuk kurungan suka miskin bandung.

-meninggalah BK 1970 menjelang pemilu ’71.Yang dimana  masa keluar/lahirnya BK(1901-’70) dan Romo(1900an-’81) semasa.

Oh... Pak Karno naik haji to? Berarti Islam dong? Karena hanya orang Islam yang boleh naik haji.

@bayo wrote:
lakum dinukum waliyadin  >maka  arabnya:

@bayo wrote:
 Maka saya tidak dengan bodohnya menyatakan bahwa kelamin itu adalah saya sendiri walaupun kelamin itu adalah bagian dari saya. Dan saya tidak akan mengatakan bahwa kelamin itu adalah manusia walaupun kelamin itu merupakan bagian dari manusia.
 
->Ø  Memang betul pernyataan anda itu benar bila anda tidak menyatakan itu @bayo hanya satu yang belom lengkap, adalah:
Setiap kelamin(kepercayaan) tak ada gunanya bila tak ada sang urip/hidup yang menyertainya. Jadi inti semua hal adalah Uripnya/hidupnya kelamin itu.Maka sempurnalah hidup manusia itu denga adanya 7 lobang manusia tempat sang urip itu berada.
 

Ini bukan soal urip atau tidak. Hanya soal istilah, yaitu istilah YME.

@bayo wrote :
Silakan cek lagi tulisan Anda sebelumnya:
Nah... sudah ingat? Itu soal usia bukan? Anda sedang mempermasalahkan usia. Dan itu yang saya bantah. Orang yang usianya lebih tua tidak selamanya lebih berpengalaman atau lebih berilmu dari pada orang yang lebih muda. Setuju?

-          Ya memang benar kata anda. Saya setuju. Ini  ada hubungannya dengan adanya ilmu jongko/waktu saat.
Sekarang ada orang muda tetapi Rohnya sudah benar2 tua. Artinya ia telah mengarungi dari jaman ke jaman atau disebut manitis dlm bahasa kerennya adalah reinkarnasi. Hal ini dalam islam hukumnya najis membahas ini, meskipun muda akan tetapi ilmunya segudang, karena yang menghapal ilmu bukannya otak, akan tetapi adalah bahasa Roh yang telah berumur lebih.

contoh:



@bayo wrote :
Ada tidaknya pendukung Pak Kasman, itu tidak jadi soal. Yang jelas, ada hal yang tidak sejalan dalam hal ini. Makanya saya katakan:
Bila Pak Kasman benar, maka Pak Karno telah ngibul. Bila Pak Kasman tidak berkata benar, maka beliau telah ngibul.
Artinya: bukan jaman sekarang saja ada yang ngibul.
-         

Ya j-Jelas hal itu. Tukang ngibul ada sejak setan dan manusia ada. Resiko hokum alam di masing2 pengguna.

@bayo wrote :
Ya... artinya: nama Hari Kesaktian Pancasila diberikan oleh musuh orang Pancasila.
 
-Ya resminya begitulah.
 
@bayo wrote :
Oh... Pak Karno naik haji to? Berarti Islam dong? Karena hanya orang Islam yang boleh naik haji.

-ya berhaji,..

@bayo wrote:
Ini bukan soal urip atau tidak. Hanya soal istilah, yaitu istilah YME.
 
-Kok bukan hal urip gimana anda itu?Penting, Inti Ketuhanan adalah hal urip hidup


apakah berarti menganggap YME tidak urip atau hidup, atau YME adalah benda mati?

Slametbedjo wrote:@bayo wrote :
Silakan cek lagi tulisan Anda sebelumnya:
Nah... sudah ingat? Itu soal usia bukan? Anda sedang mempermasalahkan usia. Dan itu yang saya bantah. Orang yang usianya lebih tua tidak selamanya lebih berpengalaman atau lebih berilmu dari pada orang yang lebih muda. Setuju?

-          Ya memang benar kata anda. Saya setuju. Ini  ada hubungannya dengan adanya ilmu jongko/waktu saat.
Sekarang ada orang muda tetapi Rohnya sudah benar2 tua. Artinya ia telah mengarungi dari jaman ke jaman atau disebut manitis dlm bahasa kerennya adalah reinkarnasi. Hal ini dalam islam hukumnya najis membahas ini, meskipun muda akan tetapi ilmunya segudang, karena yang menghapal ilmu bukannya otak, akan tetapi adalah bahasa Roh yang telah berumur lebih.

contoh:

Bila demikian, Anda gak berhak lagi berbangga diri yang merasa 60 tahunan, dan menganggap remeh saya yang Anda anggap 20 tahunan. Betul?

@bayo wrote :
Ada tidaknya pendukung Pak Kasman, itu tidak jadi soal. Yang jelas, ada hal yang tidak sejalan dalam hal ini. Makanya saya katakan:
Bila Pak Kasman benar, maka Pak Karno telah ngibul. Bila Pak Kasman tidak berkata benar, maka beliau telah ngibul.
Artinya: bukan jaman sekarang saja ada yang ngibul.
-         

Ya j-Jelas hal itu. Tukang ngibul ada sejak setan dan manusia ada. Resiko hokum alam di masing2 pengguna.

Artinya: pernyataan Anda ini sedang membantah pernyataan sebelumnya yang juga merupakan milik Anda sendiri.

@bayo wrote :
Ya... artinya: nama Hari Kesaktian Pancasila diberikan oleh musuh orang Pancasila.
 
-Ya resminya begitulah.
 

Ah.... kasihan sekali...

@bayo wrote :
Oh... Pak Karno naik haji to? Berarti Islam dong? Karena hanya orang Islam yang boleh naik haji.

-ya berhaji,..

Berarti muslim dong? Bukan agama Pancasila?

@bayo wrote:
Ini bukan soal urip atau tidak. Hanya soal istilah, yaitu istilah YME.
 
-Kok bukan hal urip gimana anda itu?Penting, Inti Ketuhanan adalah hal urip hidup


apakah berarti menganggap YME tidak urip atau hidup, atau YME adalah benda mati?

Bukan soal urip atau tidaknya. Tapi soal Esa. Yang politeisme juga menganggap tuhannya urip.
Terserah mau urip kek, tidak kek. Yang pasti bukan Esa, hanya 1/3 dari Esa.

@Bayo wrote:
 Bila demikian, Anda gak berhak lagi berbangga diri yang merasa 60 tahunan, dan menganggap remeh saya yang Anda anggap 20 tahunan. Betul?
-         
-Ya tentu  tidak bangga hanya karena umur, tapi karya dan manfaat hdup dan ilmu kita. Akan tetapi  menjadi orang tua adalah sangat berat, karena semua nasib bangsa ini ada di tangan tetua dan leluhur bangsa ini. Apabila yang muda2 tidak menghormati para luhur bangsa ini maka siapa lagi kalo bukan kita2 sendiri,anak cucunya.
Saya mohon untuk kesadarannya hormatilah para pejuang2 nusantara ini dimana kita berpijak, apapun keyakinan mereka,yang telah berkorban jiwa raga untuk bangsa ini.

@Bayo wrote:
Artinya: pernyataan Anda ini sedang membantah pernyataan sebelumnya yang juga merupakan milik Anda sendiri.

-Yang jelas pak kasman kemungkinan terlalu memaksa pada saat itu, padahal orsospol pada waktu itu berjibun jumlahnya sampai ratusan. Jadi visi2 banyak yang bertabrakan adapun contoh visimisi para Nahdlotul Ulama(NU) itu menyatan bahwa visinya menjaga Bangsa ini dengan mendirikan bangsa yang “Darussalam dan bukan darulislam”

@Bayo wrote:
Ah.... kasihan sekali...

-Sbagai proses penegakan yang benar memang harus berproses . memang berat.

@Bayo wrote:
Berarti pak Karno muslim dong? Bukan agama Pancasila?

-Ya benar..sama seperti banyak pemimpin  sekarang. BK sebenarnya adalah seorang penghayat. Seorang presiden di negri ini kalo tidak islam yam aka secara politis akan merosot pendukungnya.

@Bayo wrote:
Bukan soal urip atau tidaknya. Tapi soal Esa. Yang politeisme juga menganggap tuhannya urip.
Terserah mau urip kek, tidak kek. Yang pasti bukan Esa, hanya 1/3 dari Esa.

-..oo jadi itu yang anda maksudkan…