Apa benar Tuhan Kristen Maha Kuasa?

by mauapaloe Sat 27 Apr 2013, 12:23 pm

Salam kenal,
Saya punya pertanyaan untuk umat kristen... langsung aja ya, cap cip cuzzz...
1. Kalau Tuhan Kristen maha kuasa dan maha pencipta segala sesuatu, kenapa Tuhan harus turun ke bumi untuk menebus dosa seluruh umat manusia? bukannya Tuhan juga yang membuat dosa dan seluruh aturan2 hidup manusia? Kenapa Tuhan nggak bisa langsung memaafkan manusia saja kalau begitu?
2. Katanya Tuhan turun ke bumi untuk menebus dosa seluruh umat manusia? kenapa sebelumnya harus ada nabi-nabi dulu? Apa Tuhan nggak srek dengan nabi2 itu lalu memutuskan untuk turun tangan sendiri atau gimana?
3. Kenapa masih ada dosa bagi umat kristen kalau seluruh dosa sudah ditebus? Apa pengorbanannya mati di kayu salib sebenarnya sia-sia?
4. Menurut Kristen, untuk tujuan apa sih Tuhan menciptakan manusia di bumi? kenapa Tuhan tidak memaafkan adam saja, kan jadinya seluruh keturunannya bisa hidup di surga dan tidak perlu diselamatkan oleh Tuhan sendiri?

Maaf kalau pertanyaan ini sudah pernah dibahas di thread lain dan saya ketinggalan jaman, maklum newbie... Razz

Saya hanya ingin menambah wawasan mengenai agama Kristen, siapa tahu kalian punya satu lagi teman baru... yah... kalau jawaban anda bisa dibuat pertimbangan...

Saya tunggu jawabannya ya,
salam

by SHAGA77 Sun 28 Apr 2013, 1:31 am

Pembahasannya akan luas bro... karena menyangkut berbagai aspek.

1. Sifat2 Allah
Allah MAHA KUASA, MAHA SUCI, MAHA ADIL, MAHA PENGASIH, MAHA PENGAMPUN, dsb...
Seluruh sifat Allah ini saling menjaga dan tidak ada yang dominan.
Allah yang maha kuasa TIDAK BISA semena-mena melakukan segala hal yang melanggar kesucian-Nya. Jadi walaupun Dia maha kuasa tapi dibatasi oleh Kesucian Allah sehingga Dia TIDAK BISA BERBUAT DOSA.
Begitu juga dengan Allah yang maha pengampun dan penyayang. Allah sayang kepada umat-Nya oleh karena itu Dia mau mengampuni umat-Nya JIKA UMAT-NYA MAU BERTOBAT dan kembali kepada ajaran-Nya.
Jika Dia langsung mengampuni seluruh manusia di dunia tanpa ada niat pertobatan dari manusia itu sendiri, namanya Allah tidak adil. Kenapa?
- jika seorang penjahat yang selama hidupnya melakukan kejahatan dan tidak melakukan pertobatan = diampuni Allah
- jika seorang koruptor yang selalu berfoya-foya dan melakukan hal2 berdosa tidak melakukan pertobatan = diampuni Allah
- jika seorang yang taat menjalankan ibadah dan selalu menjaga perbuatannya agar tidak berdosa = diampui Allah
- jika seorang pemuka agama yang selalu setia mengajarkan kebenaran firman Allah dan hidup dalam kesederhanaan = diampuni Allah
Di mana sifat keadilan Allah terkait hal2 tersebut?
Justru karena Allah maha adil, maka keadilan Allah menuntut adanya hukuman bagi para pendosa dan memberikan anugerah bagi yang taat. Maka diciptakan Allah surga dan neraka. Hal ini untuk menjawab point pertama.

2. Mengapa perlu turun ke dunia?
Mari sebelumnya kita lihat dari Perjanjian Lama.
Nabi2 diperlukan untuk menyampaikan kebenaran ajaran Allah kepada umat-Nya agar mengikuti aturan yang benar yang ditentukan Allah. pertanyaannya: Kenapa Allah tidak langsung turun tangan mengajar? Hal ini berkaitan dengan dosa yang dibuat Adam.
Ingat Adam masih bisa bercakap-cakap langsung dengan Allah sewaktu masih di dalam Taman Eden (sebelum berbuat dosa), tapi karena dosa yang dibuat Adam menjadikan hubungan langsung antara Allah (yang maha suci) dengan manusia (yang berdosa)
Karena kesucian tidak bisa bercampur dengan dosa. Oleh karena itu sejak saat itu, manusia dapat berhubungan (bercakap-cakap) langsung dengan Allah HANYA jika Allah menghendaki, itupun melalui berbagai "media" seperti tiang api dan tiang awan sewaktu Allah melalui Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.
Penyampaian firman Allah dengan manusia yang dipakai saat itu adalah nabi yang dipilih dan dibenarkan oleh Allah.

# PENGERTIAN DOSA # (menurut Kristen)
Dosa adalah pelanggaran yang dilakukan manusia terhadap ketetapan Allah.
Ada 2 pembagian besar dosa dalam Kristen yaitu "dosa warisan" dan "dosa pribadi"
- Dosa Pribadi: palanggaran yang dilakukan oleh individu manusia itu sendiri.
- Dosa Warisan: Tidak mengartikan dosa pribadi yang dapat diwariskan kepada orang lain.
Tetapi dosa ini lebih bersifat benih dosa yang tertanam pada manusia sejak manusia dibentuk dalam kandungan akibat pelanggaran Adam (kutuk/hukuman dari Allah)
(di sini saya hanya memberikan pengertian mendasar mengenai dosa, tidak untuk menjabarkan panjang lebar)

Terkait dengan penebusan dosa...Sekali lagi, Keadilan Allah menuntut adanya pernyataan tobat (penebusan dosa) dari umat-Nya.
Pada jaman Perjanjian Lama melalui nabi-Nya, Allah memberikan aturan baku tentang penebusan dosa yaitu darah dari hewan kurban. Darah ini sebagai lambang untuk penghapusan dosa, kenapa? karena darah adalah lambang kehidupan.
Kesucian darah pun harus dipertahankan, makanya yang dipakai adalah darah hewan yang memang tidak ada hubungan dengan dosa (terbebas dari semua dosa)
Maknanya... kehidupan yang lama (perbuatan dosa manusia) telah dihapus dan digantikan "kehidupan baru" (darah kurban).
Jadi sederhananya darah itu sebagai lambang "Pendamaian antara manusia dengan Allah". Inilah cara penebusan yang dipakai oleh perjanjian lama.

Pada perjanjian baru.
Banyak kendala yang dihadapi dalam penebusan dosa pada perjanjian lama, contoh:
- Status sosial yang berbeda membawa dampak keadaan ekonomi yang berbeda menyebabkan tidak semua umat Allah dapat menyediakan korban tebusan
- Nabi2 yang notabene sebagai penyambung lidah Allah juga terkadang tidak luput dari perbuatan dosa karena memang pada dasarnya telah ada benih dosa sejak dilahirkan.
- Penguasa2 wilayah daerah sekitar yang tidak sepaham dengan para nabi yang akhirnya mengakibatkan peperangan dan penderitaan umat Allah.
- dan masih banyak lagi...
Berkembang pesatnya manusia dan tersebar diberbagai penjuru, mununtut penebusan dosa pun berlaku untuk universal, bukan hanya bagi bangsa Israel. Oleh karena itu untuk mengatasi semua kendala yang ada pada perjanjian lama dalam penebusan dosa, dengan kehendak Allah diberikan-Nya Yesus (inkarnasi Allah dalam manusia).
kenapa harus Allah berinkarnasi?
1. Tuntutan untuk menjadi korban tebusan, dalam arti darahnya harus tercurah bagi penebusan dosa
2. Tuntutan darah yang harus suci, dalam arti tidak tercemar dosa apapun (pribadi/warisan)
3. Tuntutan sebagai penyampaian Firman Allah, dalam arti menjadi manusia agar bisa berhubungan dengan manusia
4. Tuntutan kepastian terbebas dari dosa (pribadi), dalam arti HARUS SUCI agar dapat berhubungan langsung dengan Allah.
Jika Allah tidak berinkarnasi, maka:
1. Allah tidak dapat mati, jadi darah-Nya tidak bisa tercurah menjadi korban tebusan
2. Manusia manapun tidak luput dari dosa warisan (benih dosa) akibat kutuk/hukuman karena perbuatan Adam.
3. Kembali lagi bahwa kesucian Allah tidak bisa berhubungan langsung dengan manusia, maka diperlukannya media.
4. Karena manusia biasa SUDAH PASTI berdosa, maka tidak bisa berhubungan langsung dengan Allah.

Inilah landasan kenapa Allah berkehendak untuk inkarnasi menjadi manusia (Yesus).
Oleh karena itu Yesus memiliki 2 sisi yang tidak terpisahkan, 100% manusia dan 100% Allah.
100% manusia karena Dia lahir sebagai manusia, 100% Allah karena Firman Allah (bagian yang tidak terpisahkan) yang berinkarnasi menjadi manusia.
Itu untuk jawaban point kedua.

3. Kenapa masih ada dosa yang harus ditebus?
- Karena manusia lahir telah membawa benih dosa.
bukti nyata: Jika anda mempunyai anak balita (umur sekitar 2-3 tahun), TANPA anda ajari (saya yakin tidak ada orang tua yang mengajari) anak anda untuk berbohong atau memukul temannya, tapi dia sudah bisa melakukannya.
kenapa? karena ada benih dosa yang tertanam padanya (inilah yang disebut dosa warisan).
- Karena dunia ini ada dalam kuasa si jahat (Iblis)
Manusia yang pada awal kelahirannya sudah tertanam banih dosa, maka dengan mudah jatuh ke dalam dosa (pribadi) dengan sedikit trik dan intrik Iblis.
Terkait hal di atas... adalah:
Memang benar Yesus telah menjadi korban tebusan yang berlaku untuk universal, tetapi sekali lagi itu bukan berarti bahwa semua dosa manusia sudah terhapus.
"Karya Penebusan Yesus" menjadi bermakna ketika seseorang mengambil bagian ke dalam-Nya, artinya: Anda percaya dan mengimani Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat anda, jika anda tidak ambil bagian di dalam "Karya Penebusan Yesus" maka hal itu tidak berarti apa-apa untuk anda.

Jadi di sini Allah hanya menyediakan "jalan" untuk penebusan dosa, siapa yang masuk ke dalam jalan itu dia akan mendapatkan penebusan dosa yang dijanjikan Allah.
Bagi mereka yang tidak mau mengikuti "jalan" itu, maka tidak akan merasakan arti penebusan dosa Yesus.
Intinya karena manusia lahir dengan benih dosa dan sangat rentan jatuh ke dalam dosa, tetap Allah menungggu inisiatif manusia untuk mengambil bagian dalam "Karya Penebusan Yesus"

4. Kenapa Tuhan tidak memaafkan Adam saja?
Jawaban berhubungan dengan point pertama. Dan lagi tidak ada pernyataan tulus Adam untuk meminta pengampunan pada saat melakukan kesalahan.
Yang dilakukan adalah mempersalahkan Tuhan dengan menempatkan Hawa di sisinya. Baca kitab Kejadian 3:12.

Ini jika anda ingin menambah wawasan mengenai pandangan Kristen terkait pertanyaan2 anda.

by dewarugi Sun 28 Apr 2013, 2:24 am

ane persempit ya bro, biar threadnya cpet slesai dan terjawab,
menurut ane berhubung Tuhan Kresten ada 3, maka jawabannya juga tiga.

Tuhan Bapa (Allah) : ya, Dia maha kuasa.
Tuhan Anak (Jeses Krais) : tidak, sbg manusia beliau mempunyai keterbatasan. tp beliau jg diberi kelebihan oleh Tuhan Bapa dlm hal-hal tertentu yg tdk bisa dilakukan manusia.
Roh Kudus : ane ga tau. krn bible tdk bercerita byk ttg roh kudus.

Apa benar Tuhan Kristen Maha Kuasa? 649229

by SHAGA77 Sun 28 Apr 2013, 6:23 am

dewarugi wrote:
ane persempit ya bro, biar threadnya cpet slesai dan terjawab,
menurut ane berhubung Tuhan Kresten ada 3, maka jawabannya juga tiga.

Tuhan Bapa (Allah) : ya, Dia maha kuasa.
Tuhan Anak (Jeses Krais) : tidak, sbg manusia beliau mempunyai keterbatasan. tp beliau jg diberi kelebihan oleh Tuhan Bapa dlm hal-hal tertentu yg tdk bisa dilakukan manusia.
Roh Kudus : ane ga tau. krn bible tdk bercerita byk ttg roh kudus.

Tidak... seperti itu bos. Tidak ada istilah Tuhan Anak???
- Allah Bapa --> Pencipta
- Yesus (Firman Allah) --> Penebus
- Roh Kudus --> Pembimbing
Seperti itu.

by mauapaloe Sun 28 Apr 2013, 7:21 am

Master Denny wrote:Pembahasannya akan luas bro... karena menyangkut berbagai aspek.

1. Sifat2 Allah
Allah MAHA KUASA, MAHA SUCI, MAHA ADIL, MAHA PENGASIH, MAHA PENGAMPUN, dsb...
Seluruh sifat Allah ini saling menjaga dan tidak ada yang dominan.
Allah yang maha kuasa TIDAK BISA semena-mena melakukan segala hal yang melanggar kesucian-Nya. Jadi walaupun Dia maha kuasa tapi dibatasi oleh Kesucian Allah sehingga Dia TIDAK BISA BERBUAT DOSA.
Begitu juga dengan Allah yang maha pengampun dan penyayang. Allah sayang kepada umat-Nya oleh karena itu Dia mau mengampuni umat-Nya JIKA UMAT-NYA MAU BERTOBAT dan kembali kepada ajaran-Nya.
Jika Dia langsung mengampuni seluruh manusia di dunia tanpa ada niat pertobatan dari manusia itu sendiri, namanya Allah tidak adil. Kenapa?
- jika seorang penjahat yang selama hidupnya melakukan kejahatan dan tidak melakukan pertobatan = diampuni Allah
- jika seorang koruptor yang selalu berfoya-foya dan melakukan hal2 berdosa tidak melakukan pertobatan = diampuni Allah
- jika seorang yang taat menjalankan ibadah dan selalu menjaga perbuatannya agar tidak berdosa = diampui Allah
- jika seorang pemuka agama yang selalu setia mengajarkan kebenaran firman Allah dan hidup dalam kesederhanaan = diampuni Allah
Di mana sifat keadilan Allah terkait hal2 tersebut?
Justru karena Allah maha adil, maka keadilan Allah menuntut adanya hukuman bagi para pendosa dan memberikan anugerah bagi yang taat. Maka diciptakan Allah surga dan neraka. Hal ini untuk menjawab point pertama.

Jadi kesimpulannya... Apa anda setuju kalau Tuhanlah yang menciptakan dosa....?? karena Tuhan Maha Adil, jadi Tuhan yang bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri telah membuat seluruh manusia berdosa? Jadi Tuhan memutuskan turun tangan sendiri untuk penebusan dosa sendiri begitu bro??

Master Denny wrote:
2. Mengapa perlu turun ke dunia?
Mari sebelumnya kita lihat dari Perjanjian Lama.
Nabi2 diperlukan untuk menyampaikan kebenaran ajaran Allah kepada umat-Nya agar mengikuti aturan yang benar yang ditentukan Allah. pertanyaannya: Kenapa Allah tidak langsung turun tangan mengajar? Hal ini berkaitan dengan dosa yang dibuat Adam.
Ingat Adam masih bisa bercakap-cakap langsung dengan Allah sewaktu masih di dalam Taman Eden (sebelum berbuat dosa), tapi karena dosa yang dibuat Adam menjadikan hubungan langsung antara Allah (yang maha suci) dengan manusia (yang berdosa)
Karena kesucian tidak bisa bercampur dengan dosa. Oleh karena itu sejak saat itu, manusia dapat berhubungan (bercakap-cakap) langsung dengan Allah HANYA jika Allah menghendaki, itupun melalui berbagai "media" seperti tiang api dan tiang awan sewaktu Allah melalui Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.
Penyampaian firman Allah dengan manusia yang dipakai saat itu adalah nabi yang dipilih dan dibenarkan oleh Allah.

# PENGERTIAN DOSA # (menurut Kristen)
Dosa adalah pelanggaran yang dilakukan manusia terhadap ketetapan Allah.
Ada 2 pembagian besar dosa dalam Kristen yaitu "dosa warisan" dan "dosa pribadi"
- Dosa Pribadi: palanggaran yang dilakukan oleh individu manusia itu sendiri.
- Dosa Warisan: Tidak mengartikan dosa pribadi yang dapat diwariskan kepada orang lain.
Tetapi dosa ini lebih bersifat benih dosa yang tertanam pada manusia sejak manusia dibentuk dalam kandungan akibat pelanggaran Adam (kutuk/hukuman dari Allah)
(di sini saya hanya memberikan pengertian mendasar mengenai dosa, tidak untuk menjabarkan panjang lebar)

Terkait dengan penebusan dosa...Sekali lagi, Keadilan Allah menuntut adanya pernyataan tobat (penebusan dosa) dari umat-Nya.
Pada jaman Perjanjian Lama melalui nabi-Nya, Allah memberikan aturan baku tentang penebusan dosa yaitu darah dari hewan kurban. Darah ini sebagai lambang untuk penghapusan dosa, kenapa? karena darah adalah lambang kehidupan.
Kesucian darah pun harus dipertahankan, makanya yang dipakai adalah darah hewan yang memang tidak ada hubungan dengan dosa (terbebas dari semua dosa)
Maknanya... kehidupan yang lama (perbuatan dosa manusia) telah dihapus dan digantikan "kehidupan baru" (darah kurban).
Jadi sederhananya darah itu sebagai lambang "Pendamaian antara manusia dengan Allah". Inilah cara penebusan yang dipakai oleh perjanjian lama.

Pada perjanjian baru.
Banyak kendala yang dihadapi dalam penebusan dosa pada perjanjian lama, contoh:
- Status sosial yang berbeda membawa dampak keadaan ekonomi yang berbeda menyebabkan tidak semua umat Allah dapat menyediakan korban tebusan
- Nabi2 yang notabene sebagai penyambung lidah Allah juga terkadang tidak luput dari perbuatan dosa karena memang pada dasarnya telah ada benih dosa sejak dilahirkan.
- Penguasa2 wilayah daerah sekitar yang tidak sepaham dengan para nabi yang akhirnya mengakibatkan peperangan dan penderitaan umat Allah.
- dan masih banyak lagi...
Berkembang pesatnya manusia dan tersebar diberbagai penjuru, mununtut penebusan dosa pun berlaku untuk universal, bukan hanya bagi bangsa Israel. Oleh karena itu untuk mengatasi semua kendala yang ada pada perjanjian lama dalam penebusan dosa, dengan kehendak Allah diberikan-Nya Yesus (inkarnasi Allah dalam manusia).

Untuk yang saya beri warna merah : itu berarti Tuhan kan yang menciptakan dosa? coba kalau Tuhan tidak punya ketetapan-ketetapan, pastilah tidak ada manusia yang berdosa... Yang berdosa adalah manusia, kenapa yang harus berkorban adalah Tuhan?
Sekali lagi apakah benar karena Keadilan Jadi Tuhan menebus kesalahanNya sendiri karena telah menciptakan dosa pada manusia?

Master Denny wrote:
kenapa harus Allah berinkarnasi?
1. Tuntutan untuk menjadi korban tebusan, dalam arti darahnya harus tercurah bagi penebusan dosa
2. Tuntutan darah yang harus suci, dalam arti tidak tercemar dosa apapun (pribadi/warisan)
3. Tuntutan sebagai penyampaian Firman Allah, dalam arti menjadi manusia agar bisa berhubungan dengan manusia
4. Tuntutan kepastian terbebas dari dosa (pribadi), dalam arti HARUS SUCI agar dapat berhubungan langsung dengan Allah.
Jika Allah tidak berinkarnasi, maka:
1. Allah tidak dapat mati, jadi darah-Nya tidak bisa tercurah menjadi korban tebusan
2. Manusia manapun tidak luput dari dosa warisan (benih dosa) akibat kutuk/hukuman karena perbuatan Adam.
3. Kembali lagi bahwa kesucian Allah tidak bisa berhubungan langsung dengan manusia, maka diperlukannya media.
4. Karena manusia biasa SUDAH PASTI berdosa, maka tidak bisa berhubungan langsung dengan Allah.

Inilah landasan kenapa Allah berkehendak untuk inkarnasi menjadi manusia (Yesus).
Oleh karena itu Yesus memiliki 2 sisi yang tidak terpisahkan, 100% manusia dan 100% Allah.
100% manusia karena Dia lahir sebagai manusia, 100% Allah karena Firman Allah (bagian yang tidak terpisahkan) yang berinkarnasi menjadi manusia.
Itu untuk jawaban point kedua.

untuk kata tuntutan yang saya beri warna merah, siapa yang menuntut? Apakah Tuhan? Atau manusia?
Begini, kalau dalam logika saya yang masih "newbie" ini, mengapa Tuhan yang menuntut penebusan dosa manusia tapi Tuhan sendiri yang melakukan penebusan dosa? tapi kalau tuntutan manusia, jelas nggak mungkin kan? emangnya manusia yang punya alam semesta?

Master Denny wrote:
3. Kenapa masih ada dosa yang harus ditebus?
- Karena manusia lahir telah membawa benih dosa.
bukti nyata: Jika anda mempunyai anak balita (umur sekitar 2-3 tahun), TANPA anda ajari (saya yakin tidak ada orang tua yang mengajari) anak anda untuk berbohong atau memukul temannya, tapi dia sudah bisa melakukannya.
kenapa? karena ada benih dosa yang tertanam padanya (inilah yang disebut dosa warisan).
- Karena dunia ini ada dalam kuasa si jahat (Iblis)
Manusia yang pada awal kelahirannya sudah tertanam banih dosa, maka dengan mudah jatuh ke dalam dosa (pribadi) dengan sedikit trik dan intrik Iblis.
Terkait hal di atas... adalah:
Memang benar Yesus telah menjadi korban tebusan yang berlaku untuk universal, tetapi sekali lagi itu bukan berarti bahwa semua dosa manusia sudah terhapus.
"Karya Penebusan Yesus" menjadi bermakna ketika seseorang mengambil bagian ke dalam-Nya, artinya: Anda percaya dan mengimani Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat anda, jika anda tidak ambil bagian di dalam "Karya Penebusan Yesus" maka hal itu tidak berarti apa-apa untuk anda.

Jadi di sini Allah hanya menyediakan "jalan" untuk penebusan dosa, siapa yang masuk ke dalam jalan itu dia akan mendapatkan penebusan dosa yang dijanjikan Allah.
Bagi mereka yang tidak mau mengikuti "jalan" itu, maka tidak akan merasakan arti penebusan dosa Yesus.
Intinya karena manusia lahir dengan benih dosa dan sangat rentan jatuh ke dalam dosa, tetap Allah menungggu inisiatif manusia untuk mengambil bagian dalam "Karya Penebusan Yesus"

Apa ini berarti hanya modal "beriman" saja, nanti kita akan selamat, begitu?? Kalau seperti itu, seharusnya umat kristen sudah tidak takut lagi dengan dosa, kan?

Master Denny wrote:
4. Kenapa Tuhan tidak memaafkan Adam saja?
Jawaban berhubungan dengan point pertama. Dan lagi tidak ada pernyataan tulus Adam untuk meminta pengampunan pada saat melakukan kesalahan.
Yang dilakukan adalah mempersalahkan Tuhan dengan menempatkan Hawa di sisinya. Baca kitab Kejadian 3:12.

Sampai di sini, bener deh saya belum paham, jadi kalau misal adam sudah memohon ampun kepada Tuhan, Tuhan akan memaafkan, kan? Lalu untuk apa penebusan dosa sendiri? Kenapa Tuhan tidak mengajarkan umat manusia untuk bertobat dan menjalankan ketetapan-ketetapanNya saja?
Poin 4 yang belum terjawab : menurut kristen, untuk apa sih Tuhan menciptakan manusia di bumi itu?

Ah iya ada satu lagi pertanyaan yang membuat saya penasaran setengah mati :
Kanapa tiap orang kristen yang melakukan dosa harus melakukan pengakuan dosa pada pendeta di gereja? Bukankah pendeta itu sendiri punya dosa??? Kalau gitu, kalau pendeta berdosa, pada siapa dia mengaku?

Sebelumnya terima kasih pada bro Master Denny atas jawaban-jawabannya.
Untuk tanggapan anda selanjutnya saya persilakan...
salam.

by SHAGA77 Sun 28 Apr 2013, 11:06 am

mauapaloe wrote:
Jadi kesimpulannya... Apa anda setuju kalau Tuhanlah yang menciptakan dosa....?? karena Tuhan Maha Adil, jadi Tuhan yang bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri telah membuat seluruh manusia berdosa? Jadi Tuhan memutuskan turun tangan sendiri untuk penebusan dosa sendiri begitu bro??

- Apakah saya pernah menyimpulkan Tuhan menciptakan dosa?
- Tuhan tidak pernah melakukan kesalahan.
- Penebusan dosa sendiri? maksudnya?

mauapaloe wrote:Untuk yang saya beri warna merah : itu berarti Tuhan kan yang menciptakan dosa? coba kalau Tuhan tidak punya ketetapan-ketetapan, pastilah tidak ada manusia yang berdosa... Yang berdosa adalah manusia, kenapa yang harus berkorban adalah Tuhan?
Sekali lagi apakah benar karena Keadilan Jadi Tuhan menebus kesalahanNya sendiri karena telah menciptakan dosa pada manusia?

- Tidak ada kolerasinya dengan Tuhan menciptakan dosa, segala sesuatu milik-Nya dan merupakan hak Tuhan untuk membuat ketetapan terhadap ciptaan-Nya.
- Kenapa Tuhan harus yang berkorban? Karena itu kehendak-Nya dan untuk memenuhi tuntutan-Nya.
- Tuhan tidak ernah menciptakan dosa (kesalahan).

mauapaloe wrote:
untuk kata tuntutan yang saya beri warna merah, siapa yang menuntut? Apakah Tuhan? Atau manusia?
Begini, kalau dalam logika saya yang masih "newbie" ini, mengapa Tuhan yang menuntut penebusan dosa manusia tapi Tuhan sendiri yang melakukan penebusan dosa? tapi kalau tuntutan manusia, jelas nggak mungkin kan? emangnya manusia yang punya alam semesta?

- Tuntutan Tuhan
- Karena kehendak-Nya dan cinta kasih-Nya terhadap manusia.

mauapaloe wrote:
Apa ini berarti hanya modal "beriman" saja, nanti kita akan selamat, begitu?? Kalau seperti itu, seharusnya umat kristen sudah tidak takut lagi dengan dosa, kan?

Tidak... itu baru langkah awal pernyataan iman seseorang yang mau menerima-Nya.
selanjutnya anda dapat baca di Yakobus 2:14-17

mauapaloe wrote:
Sampai di sini, bener deh saya belum paham, jadi kalau misal adam sudah memohon ampun kepada Tuhan, Tuhan akan memaafkan, kan? Lalu untuk apa penebusan dosa sendiri? Kenapa Tuhan tidak mengajarkan umat manusia untuk bertobat dan menjalankan ketetapan-ketetapanNya saja?

Ditinjau dari Allah maha pengampunan, jawabannya IYA. Tapi dilihat dari kenyataan, Adam tidak melakukan hal itu, jadi kenyataan yang ada penebusan itu masih diperlukan.
Sudah dijelaskan mengenai prinsip pertobatan dari jaman perjanjian lama dan perjanjian baru, silahkan anda baca lagi.

mauapaloe wrote:
Poin 4 yang belum terjawab : menurut kristen, untuk apa sih Tuhan menciptakan manusia di bumi itu?

Dari ayat Alkitab:
- Manusia diciptakan untuk berkuasa atas segala mahkluk lainnya. (Kej 1:26)
- Manusia diciptakan untuk beranakcucu dan bertambah banyak. (Kej 1:28)
- Manusia diciptakan untuk memenuhi dan menaklukan bumi. (Kej 1:28)
Dari pengertian Theologi:
- untuk dapat menikmati segala sesuatu yang telah diciptakan Allah sebelumnya (Kejadian 1:31)
- representasi Kuasa Allah dan kemuliaan Allah di bumi (Kejadian 1:28)
- membangun persahabatan dengan Allah (Yohanes 15:15)

mauapaloe wrote:
Ah iya ada satu lagi pertanyaan yang membuat saya penasaran setengah mati :
Kanapa tiap orang kristen yang melakukan dosa harus melakukan pengakuan dosa pada pendeta di gereja? Bukankah pendeta itu sendiri punya dosa??? Kalau gitu, kalau pendeta berdosa, pada siapa dia mengaku?

Maaf, di Kristen tidak mengenal hal seperti itu (mungkin maksud anda Katholik).

mauapaloe wrote:
Sebelumnya terima kasih pada bro Master Denny atas jawaban-jawabannya.
Untuk tanggapan anda selanjutnya saya persilakan...
salam.

Thanks juga untuk kesempatannya.

salam

by dewarugi Sun 28 Apr 2013, 12:45 pm

Master Denny wrote:
dewarugi wrote:
ane persempit ya bro, biar threadnya cpet slesai dan terjawab,
menurut ane berhubung Tuhan Kresten ada 3, maka jawabannya juga tiga.

Tuhan Bapa (Allah) : ya, Dia maha kuasa.
Tuhan Anak (Jeses Krais) : tidak, sbg manusia beliau mempunyai keterbatasan. tp beliau jg diberi kelebihan oleh Tuhan Bapa dlm hal-hal tertentu yg tdk bisa dilakukan manusia.
Roh Kudus : ane ga tau. krn bible tdk bercerita byk ttg roh kudus.

Tidak... seperti itu bos. Tidak ada istilah Tuhan Anak???
- Allah Bapa --> Pencipta
- Yesus (Firman Allah) --> Penebus
- Roh Kudus --> Pembimbing
Seperti itu.

.

ane emg lum nemui kata "Tuhan Anak" dlm bible,
tp ane nemui "Anak Allah, Putra Allah, Anak tunggal" dimana yg dimaksud adl Yesus. dan Yesus sendiri adl Tuhan (dlm kprcayaan kresten).
Anak Allah = Anak Tuhan = Putra Allah = Anak tunggal = Tuhan sendiri.
Tuhan Anak istilah ane sendiri utk membedakan dg Tuhan Bapa.

by SHAGA77 Sun 28 Apr 2013, 1:11 pm

dewarugi wrote:
ane emg lum nemui kata "Tuhan Anak" dlm bible,
tp ane nemui "Anak Allah, Putra Allah, Anak tunggal" dimana yg dimaksud adl Yesus. dan Yesus sendiri adl Tuhan (dlm kprcayaan kresten).
Anak Allah = Anak Tuhan = Putra Allah = Anak tunggal = Tuhan sendiri.
Tuhan Anak istilah ane sendiri utk membedakan dg Tuhan Bapa.

Yah istilah anda salah, jadi yang benar seperti yang saya sampaikan, btw.. masalahnya apa?

by mauapaloe Sun 28 Apr 2013, 3:18 pm

Baiklah, sepertinya saya paham kesimpulan anda bro Master, saya paham konsep agama Kristen sekarang, meskipun semuanya saya rasa sangat rancu dan belum bisa logis di otak saya...
Apa itu yang otak saya belum nyampe? bahwa :
1. Oke, Tuhan Maha Suci, tidak pernah berbuat kesalahan. Tapi itu tidak berarti Dia tidak menciptakan dosa untuk umat manusia. Menurut saya walaupun Tuhan menciptakan dosa, tapi Tuhan tidak salah, karena itu untuk menguji umatnya. Kan Tuhan pemilik alam semesta, Yang berkuasa di atas segala-galanya, jadi Tuhan sudah pasti benar... Dan Tuhan pencipta segala sesuatu, kan? bukan hal-hal yang baik saja. Semua yang ada di dunia hanya Tuhan yang menciptakan. Dia tidak memiliki saingan. MakhlukNya (manusia/iblis/binatang/alam/tumbuhan) hanya sebagai alat perantara.
2. Tentang pertobatan dan "prinsip" pertobatan.
Kenapa harus ada "prinsip"? kenapa Tuhan yang harus bergerak memenuhi "prinsip" itu, seakan "prinsip" itu bukan Tuhan yang menciptakan? Seakaan-akan Tuhan juga ikut terikat oleh "prinsip" itu sendiri??
3. Maaf, saya tidak tahu kalau kristen tidak melakukan penebusan dosa.

Itulah yang belum sampai ke nalar saya... Kalau Bro Master ingin menanggapi lagi untuk membela agama anda, saya persilakan... Atau mungkin Umat Kristen lain ada yang mau menjelaskan?
salam

by dewarugi Sun 28 Apr 2013, 3:25 pm

Master Denny wrote:
dewarugi wrote:
ane emg lum nemui kata "Tuhan Anak" dlm bible,
tp ane nemui "Anak Allah, Putra Allah, Anak tunggal" dimana yg dimaksud adl Yesus. dan Yesus sendiri adl Tuhan (dlm kprcayaan kresten).
Anak Allah = Anak Tuhan = Putra Allah = Anak tunggal = Tuhan sendiri.
Tuhan Anak istilah ane sendiri utk membedakan dg Tuhan Bapa.
Yah istilah anda salah, jadi yang benar seperti yang saya sampaikan, btw.. masalahnya apa?

knp istilah Tuhan Anak salah, bukankah ada Bapa dan Anak, dan semuanya adl Tuhan?
kalo ane menyebut Tuhan Anak, mnurut ente yg ane maksud yg mana?

sjauh ni blm ada masalah.
ane tanya dulu (utk siapapun umat kristiani) siapakah Tuhanmu?

by mauapaloe Sun 28 Apr 2013, 6:17 pm

dewarugi wrote:
Master Denny wrote:
dewarugi wrote:
ane emg lum nemui kata "Tuhan Anak" dlm bible,
tp ane nemui "Anak Allah, Putra Allah, Anak tunggal" dimana yg dimaksud adl Yesus. dan Yesus sendiri adl Tuhan (dlm kprcayaan kresten).
Anak Allah = Anak Tuhan = Putra Allah = Anak tunggal = Tuhan sendiri.
Tuhan Anak istilah ane sendiri utk membedakan dg Tuhan Bapa.
Yah istilah anda salah, jadi yang benar seperti yang saya sampaikan, btw.. masalahnya apa?
knp istilah Tuhan Anak salah, bukankah ada Bapa dan Anak, dan semuanya adl Tuhan?
kalo ane menyebut Tuhan Anak, mnurut ente yg ane maksud yg mana?

sjauh ni blm ada masalah.
ane tanya dulu (utk siapapun umat kristiani) siapakah Tuhanmu?

Saya mengajukan pertanyaan yang sama seperti bro Dewarugi,
Kenapa kalian berdoa atas nama Yesus? padahal Yesus hanya firmanNya...??
Tapi saya pernah ketemu orang katolik yang nyebut Ya Alah Tuhan... Terus bagaimana dengan YHWH??
Yang benar itu bagaimana ya?

by SHAGA77 Sun 28 Apr 2013, 11:37 pm

dewarugi wrote:
knp istilah Tuhan Anak salah, bukankah ada Bapa dan Anak, dan semuanya adl Tuhan?
kalo ane menyebut Tuhan Anak, mnurut ente yg ane maksud yg mana?

sjauh ni blm ada masalah.
ane tanya dulu (utk siapapun umat kristiani) siapakah Tuhanmu?

- Umat Kristen pun disebut sebagai anak2 Allah
- Firman Allah dalam Yesus bukan Tuhan Anak.
- Allah yang MENCIPTA, yang BERFIRMAN dan yang MEMBIMBING.

by SHAGA77 Sun 28 Apr 2013, 11:43 pm

mauapaloe wrote:
Saya mengajukan pertanyaan yang sama seperti bro Dewarugi,
Kenapa kalian berdoa atas nama Yesus? padahal Yesus hanya firmanNya...??
Tapi saya pernah ketemu orang katolik yang nyebut Ya Alah Tuhan... Terus bagaimana dengan YHWH??
Yang benar itu bagaimana ya?

- Arti di dalam nama Yesus dalam doa orang Kristen adalah, karena Yesus sebagai "perantara/pendamai" antara Allah dan manusia. Sudah disinggung sebelumnya bahwa "pendamai" itu haruslah KUDUS/SUCI tidak tercemar dosa agar dapat berhubungan dengan Allah.

- Kebetulan saya bukan Katholik, jadi bukan kapasitas saya untuk menjelaskan dari sudut pandang Katholik, namun dari sudut pandang Kristen YHWH adalah Allah yang MENCIPTA, yang BERFIRMAN dan yang MEMBIMBING.

by sampurna234 Mon 29 Apr 2013, 12:27 am

Nih saya jawab dengan bahasa seadanya maklumagakmenggelitik.

mauapaloe wrote:Apa itu yang otak saya belum nyampe?

Semua otak manusia sama saja. Tapi kalau kita mendapat
ajaran yang salah dan belajar dari guru yang salah, maka otak kita pun jadi
ngak benar. Maka cari ajaran yg benar dan pikiran harus terbuka. Jangan
fanatik buta.

mauapaloe wrote:
bahwa :1. Oke, Tuhan Maha Suci, tidak pernah berbuat kesalahan. Tapi itu tidak berarti Dia tidak menciptakan dosa untuk umat manusia.

Saya kadang bingung melihat muslim, kita di dunia berusaha
keras untuk tidak melakukan dosa, tapi muslim sangat permisif dan cenderung
menerima kalau alloh swt berbuat dosa. Aneh bin ajaib.

Kamu tahu ngak arti suci? Kalau suci berarti tidak bernoda.
Kalau Tuhan sudah suci, berarti Tuhan itu tidak tercemar dengan dosa setitikpun.
Dosa sangat bertentangan dengan kesucian. Sampai disini mengerti ngak.

Itulah gambaran ‘suci’ nya Tuhan Kristen. Kalau kamu ngak
setuju dengan gambaran di atas, ya telan aja karena begitulah adanya gambaran
kesucianNya dan tidak ada yang jahat dan mengganggumu disitu.

Mengenai pertanyaanmu
di atas bisa dimengerti, karena pandanganmu berdasarkan pribadi Alloh SWT, yang
di satu sisi suci tapi disisi lain pembenci kafir, penipu terlihai, pencipta
iblis (dosa), maka kalau kamu setuju dengan gambaran pribadi alloh swt di atas
ya telan aja kesemrawutan pribadi tuhan arabmu ciptaan orang gila bernama muhammad. Kalau kamu tidak setuju
cari lagi Tuhan lain yg masuk akal dan nuranimu, tapi jangan kamu paksa Tuhan
yg lain harus seperti alloh swtmu.

Sampai disini mengerti kan. Kalo ada pertanyaan,tanya lagi
tapi sebelum bertanya pikirkan dulu.

mauapaloe wrote:
Menurut saya walaupun Tuhan menciptakan dosa, tapi Tuhan tidak salah, karena itu untuk menguji umatnya.

Coba baca kalimatmu di atas bertabrakan semua.Inilah
akibatnya kalau kamu percaya buta pada ajaran sinting dari muhammad. Ini saya
kasih tahu, Alloh swt adalah produk pikiran orang tidak waras, muhammad,
sehingga kamu pun lama-lama ikut tidak waras.

Saya kasih ilustrasi : Untukmenguji imanmu, alloh swt menciptakan dosa ke anakmu, dimana
anakmu murtad menjadi pengikut Yahudi, dan menurut alloh swtmu bahwa kamu harus
membunuh anakmu itu. Dan akan ada dua kasus disini yg harus kamu
pertanggungjawabkan kealloh swtmu.

-Kamu tidak membunuh anakmu karena kamu sangat menyayangi
dan hati nuranimu masih bekerja. Disini alloh swt akan memasukkan kamu ke
neraka karena kamu tidak mengikuti perintahnya. Kamu terima ngak kesadisan alloh
swtmu itu?

-Karena kamu adalah hamba alloh swt yang setia, akhirnya
kamu membunuh anakmu, akhirnya kamu membunuh nuranimu. Alloh swtmu dengan sigap
akan memuji dirimu dan menyiapkan bidadari.

Kalau saya diposisimu, akan saya lempar dengan taik tuh
alloh swtmu, karena dia yang menguji kok saya yg mengeksekusi, kenapa bukan dia
saja yang mengeksekusi, katanya maha kuasa. Kalau dia marah, saya akan ngomong
ke alloh swt,”kenapa kau kasih saya otak dan nurani”

Coba saya tanya apa urgensinya
manusia dicobai alloh swt? Paling juga alat untuk menakut-nakuti kamu doang,
agar kamu tidak berpaling dari dia. Tuhan yang narsis. Tuhan yg saya anut, Dia
tidak pernah mencobai umatnya dan tidak takut kehilangan umatnya, tapi karena
KasihNya yg besar, Dia ingin umatnya bertobat dan masuk ke dalam kerajaanNya.

Gambaran alloh swt sebagai tuhan yang dideskripsikan muhammad,
sangatlah berbahaya dan mematikan, karena kita tidak tahu batasan kesuciannya
dan akibatnya standar moralnya pun amburadul. Dan jalan pintas yg diambil
umatnya adalah relativisme moral untukmenyembunyikan keamburadulan ajaran alloh
swt/muhammad. Bacalah semua cerita kebejatan muhammad semuanya bersumber dari
ketiadaan moral yang tegas dan absolut. Be
smart, jangan mau dipecundangi ama org tidak bermoral .

mauapaloe wrote: Kan Tuhan pemilik alam semesta, Yang berkuasa di atas segala-galanya, jadi Tuhan sudah pasti benar... Dan Tuhan pencipta segala sesuatu, kan? bukan hal-hal yang baik saja. Semua yang ada di dunia hanya Tuhan yang menciptakan. Dia tidak memiliki saingan. MakhlukNya (manusia/iblis/binatang/alam/tumbuhan) hanya sebagai alat perantara.

Ya benar, tapi iblispun bisa mengaku-aku sebagai Tuhan.
Tidak heran, karena pribadi iblis adalah penipu dan pendusta. Ciri-ciri penipu
adalah mengaku-aku pemilik, padahal kosong. Alloh swtmu persis seperti iblis.
Ngaku-ngaku pencipta alam semesta, padahal pencipta dosa, kekacauan, dan budak
seperti muslim si budak alloh swt aka muhammad.

mauapaloe wrote:
2. Tentang pertobatan dan "prinsip" pertobatan.
Kenapa harus ada "prinsip"? kenapa Tuhan yang harus bergerak memenuhi "prinsip" itu, seakan "prinsip" itu bukan Tuhan yang menciptakan? Seakaan-akan Tuhan juga ikut terikat oleh "prinsip" itu sendiri??

Emangnya kamu sanggup melaksanakan ajaranNya yang suci.
Kalau kamu sanggup berarti kamu sudah sama dengan Tuhan. Cara apa yang kamu
pakai untuk mencapai Dia?. Dosa kita membuat kita tidak layak dihadapanNya.
Jadi supaya tidak terjadi deadlock, caranya gimana? Ya Tuhan lah akhirnya yang
berinisiatif melalui konsep penebusan dosa supaya kita layak dihadapannya.
Itulah konsepnya Kristen. Kalau anda tidak setuju, ya telan aja karena tidak
ada yang jahat dan mengganggu imanmu disitu.

mauapaloe wrote:
3. Maaf, saya tidak tahu kalau kristen tidak melakukan penebusan dosa.

Ngak jelas!

by SHAGA77 Mon 29 Apr 2013, 12:28 am

mauapaloe wrote:Baiklah, sepertinya saya paham kesimpulan anda bro Master, saya paham konsep agama Kristen sekarang, meskipun semuanya saya rasa sangat rancu dan belum bisa logis di otak saya...

Memahami Tuhan bukan berarti HARUS mengetahui segalanya tentang Tuhan, dalam arti sampai sedetail mungkin. Karena kita hanya ciptaan, dalam situasi apapun ciptaan hanya mampu menjelaskan perihal penciptanya sejauh sang pencipta menyampaikan kepada ciptaannya.

mauapaloe wrote:
Apa itu yang otak saya belum nyampe? bahwa :
1. Oke, Tuhan Maha Suci, tidak pernah berbuat kesalahan. Tapi itu tidak berarti Dia tidak menciptakan dosa untuk umat manusia. Menurut saya walaupun Tuhan menciptakan dosa, tapi Tuhan tidak salah, karena itu untuk menguji umatnya. Kan Tuhan pemilik alam semesta, Yang berkuasa di atas segala-galanya, jadi Tuhan sudah pasti benar... Dan Tuhan pencipta segala sesuatu, kan? bukan hal-hal yang baik saja. Semua yang ada di dunia hanya Tuhan yang menciptakan. Dia tidak memiliki saingan. MakhlukNya (manusia/iblis/binatang/alam/tumbuhan) hanya sebagai alat perantara.

Apakah Tuhan masih suci ketika dia melakukan kesalahan/dosa? Sudah saya katakan bahwa apa yang dilakukan Tuhan tidak dipertanggungjawabkan kepada ciptaan-Nya karena Dia maha kuasa dan pemilik segalanya TETAPI Tuhan bertanggung jawab kepada diri-Nya sendiri. Apakah Tuhan harus mengingkari diri-Nya sendiri? di satu sisi Dia melakukan dosa (kesalahan) tapi di sisi lain Dia masih berpura2 suci.

mauapaloe wrote:
2. Tentang pertobatan dan "prinsip" pertobatan.
Kenapa harus ada "prinsip"? kenapa Tuhan yang harus bergerak memenuhi "prinsip" itu, seakan "prinsip" itu bukan Tuhan yang menciptakan? Seakaan-akan Tuhan juga ikut terikat oleh "prinsip" itu sendiri??

Karena Tuhan bisa menjangkau manusia dengan cara-Nya tetapi manusia tidak akan bisa menjangkau Allah dengan cara apapun. Jadi diperlukan suatu ketetapan dari Tuhan menurut kehendak-Nya, bukan ketetapan manusia.

mauapaloe wrote:
3. Maaf, saya tidak tahu kalau kristen tidak melakukan penebusan dosa.

It's ok, pengakuan dosa (yang anda maksud kemarin) yang dilakukan oleh Kristen adalah berdoa langsung meminta pengampunan kepada Tuhan, tidak ada masalah waktu, tempat ataupun harus kepada siapa (manusia) pengakuan dosa itu diucapkan.

mauapaloe wrote:
Itulah yang belum sampai ke nalar saya... Kalau Bro Master ingin menanggapi lagi untuk membela agama anda, saya persilakan... Atau mungkin Umat Kristen lain ada yang mau menjelaskan?
salam

Di sini bukan masalah bela ataupun tidak membela karena tujuan saya berdiskusi bukan menang-kalah. Kita hanya sekedar menambah wawasan, anda ingin tahu tentang dasar ajaran Kristen akan saya jelaskan semampu saya.

salam

by dewarugi Mon 29 Apr 2013, 3:21 am

Master Denny wrote:
dewarugi wrote:
knp istilah Tuhan Anak salah, bukankah ada Bapa dan Anak, dan semuanya adl Tuhan?
kalo ane menyebut Tuhan Anak, mnurut ente yg ane maksud yg mana?

sjauh ni blm ada masalah.
ane tanya dulu (utk siapapun umat kristiani) siapakah Tuhanmu?
- Umat Kristen pun disebut sebagai anak2 Allah
- Firman Allah dalam Yesus bukan Tuhan Anak.
- Allah yang MENCIPTA, yang BERFIRMAN dan yang MEMBIMBING.

byk skali yg disebut "anak Allah" dlm bible, shg bisa disimpulkan "anak Allah" bukan berarti Tuhan dan jg bukan berarti setara dg Tuhan.
sedangkan Tuhan Anak tentunya merujuk kepada Tuhan Yesus. kl ente tdk menerima istilah (Tuhan Anak = Tuhan Yesus) itu krn semata-mata ane yg bikin istilah, tp kl pendeta (umat kresten) yg mengucapkan tentu tanggapan ente lain lg bukan?
kl ane tanya siapa Allah? jwbanya (sesuai prnyataan ente) : Dia yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing. sebaliknya kl ane bertanya siapa yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing? jwbanya (sesuai prnyataan ente) : Allah.

jadi dlm pemahaman ane (sesuai prnyataan ente) yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing adl 1 Sumber. krn 1 Sumber yg melakukan, maka tdk ada 1 pun sifatNya yg berkurang termasuk sifat kemahakuasaanNya.

(Yoh 5:30) Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

berdasar ayat diatas Yesus sendiri tidak maha kuasa,,,

by SHAGA77 Mon 29 Apr 2013, 4:59 am

dewarugi wrote:

byk skali yg disebut "anak Allah" dlm bible, shg bisa disimpulkan "anak Allah" bukan berarti Tuhan dan jg bukan berarti setara dg Tuhan.
sedangkan Tuhan Anak tentunya merujuk kepada Tuhan Yesus. kl ente tdk menerima istilah (Tuhan Anak = Tuhan Yesus) itu krn semata-mata ane yg bikin istilah, tp kl pendeta (umat kresten) yg mengucapkan tentu tanggapan ente lain lg bukan?
kl ane tanya siapa Allah? jwbanya (sesuai prnyataan ente) : Dia yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing. sebaliknya kl ane bertanya siapa yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing? jwbanya (sesuai prnyataan ente) : Allah.
jadi dlm pemahaman ane (sesuai prnyataan ente) yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing adl 1 Sumber. krn 1 Sumber yg melakukan, maka tdk ada 1 pun sifatNya yg berkurang termasuk sifat kemahakuasaanNya.
(Yoh 5:30) Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
berdasar ayat diatas Yesus sendiri tidak maha kuasa,,,

- Sudah saya jelaskan sebelumnya apa yang dimaksud dengan anak Allah. Berbeda tatkala ditulis dalam Alkitab "Anak Tunggal Allah".
- Siapa pun yang menulis (pendeta atau pemuka agama manapun) selama tidak ada dalam Alkitab, saya tidak akan mengunakannya.
- Yupz.
Yohanes 5:30, berbicara Yesus dari sisi manusia, bukan dari sisi Allah sebagai Firman Allah yang hidup. Lihat konteks judul dan isi perikop dalam yang berhubungan dengan ayat lainnya.

by mauapaloe Mon 29 Apr 2013, 3:17 pm

sampurna234 wrote:Nih saya jawab dengan bahasa seadanya maklumagakmenggelitik.
mauapaloe wrote:Apa itu yang otak saya belum nyampe?
Semua otak manusia sama saja. Tapi kalau kita mendapat
ajaran yang salah dan belajar dari guru yang salah, maka otak kita pun jadi
ngak benar. Maka cari ajaran yg benar dan pikiran harus terbuka. Jangan
fanatik buta.

mauapaloe wrote:
bahwa :1. Oke, Tuhan Maha Suci, tidak pernah berbuat kesalahan. Tapi itu tidak berarti Dia tidak menciptakan dosa untuk umat manusia.
Saya kadang bingung melihat muslim, kita di dunia berusaha
keras untuk tidak melakukan dosa, tapi muslim sangat permisif dan cenderung
menerima kalau alloh swt berbuat dosa. Aneh bin ajaib.

Kamu tahu ngak arti suci? Kalau suci berarti tidak bernoda.
Kalau Tuhan sudah suci, berarti Tuhan itu tidak tercemar dengan dosa setitikpun.
Dosa sangat bertentangan dengan kesucian. Sampai disini mengerti ngak.

Itulah gambaran ‘suci’ nya Tuhan Kristen. Kalau kamu ngak
setuju dengan gambaran di atas, ya telan aja karena begitulah adanya gambaran
kesucianNya dan tidak ada yang jahat dan mengganggumu disitu.

Mengenai pertanyaanmu
di atas bisa dimengerti, karena pandanganmu berdasarkan pribadi Alloh SWT, yang
di satu sisi suci tapi disisi lain pembenci kafir, penipu terlihai, pencipta
iblis (dosa), maka kalau kamu setuju dengan gambaran pribadi alloh swt di atas
ya telan aja kesemrawutan pribadi tuhan arabmu ciptaan orang gila bernama muhammad. Kalau kamu tidak setuju
cari lagi Tuhan lain yg masuk akal dan nuranimu, tapi jangan kamu paksa Tuhan
yg lain harus seperti alloh swtmu.

Sampai disini mengerti kan. Kalo ada pertanyaan,tanya lagi
tapi sebelum bertanya pikirkan dulu.

mauapaloe wrote:
Menurut saya walaupun Tuhan menciptakan dosa, tapi Tuhan tidak salah, karena itu untuk menguji umatnya.
Coba baca kalimatmu di atas bertabrakan semua.Inilah
akibatnya kalau kamu percaya buta pada ajaran sinting dari muhammad. Ini saya
kasih tahu, Alloh swt adalah produk pikiran orang tidak waras, muhammad,
sehingga kamu pun lama-lama ikut tidak waras.

Saya kasih ilustrasi : Untukmenguji imanmu, alloh swt menciptakan dosa ke anakmu, dimana
anakmu murtad menjadi pengikut Yahudi, dan menurut alloh swtmu bahwa kamu harus
membunuh anakmu itu. Dan akan ada dua kasus disini yg harus kamu
pertanggungjawabkan kealloh swtmu.

-Kamu tidak membunuh anakmu karena kamu sangat menyayangi
dan hati nuranimu masih bekerja. Disini alloh swt akan memasukkan kamu ke
neraka karena kamu tidak mengikuti perintahnya. Kamu terima ngak kesadisan alloh
swtmu itu?

-Karena kamu adalah hamba alloh swt yang setia, akhirnya
kamu membunuh anakmu, akhirnya kamu membunuh nuranimu. Alloh swtmu dengan sigap
akan memuji dirimu dan menyiapkan bidadari.

Kalau saya diposisimu, akan saya lempar dengan taik tuh
alloh swtmu, karena dia yang menguji kok saya yg mengeksekusi, kenapa bukan dia
saja yang mengeksekusi, katanya maha kuasa. Kalau dia marah, saya akan ngomong
ke alloh swt,”kenapa kau kasih saya otak dan nurani”

Coba saya tanya apa urgensinya
manusia dicobai alloh swt? Paling juga alat untuk menakut-nakuti kamu doang,
agar kamu tidak berpaling dari dia. Tuhan yang narsis. Tuhan yg saya anut, Dia
tidak pernah mencobai umatnya dan tidak takut kehilangan umatnya, tapi karena
KasihNya yg besar, Dia ingin umatnya bertobat dan masuk ke dalam kerajaanNya.

Gambaran alloh swt sebagai tuhan yang dideskripsikan muhammad,
sangatlah berbahaya dan mematikan, karena kita tidak tahu batasan kesuciannya
dan akibatnya standar moralnya pun amburadul. Dan jalan pintas yg diambil
umatnya adalah relativisme moral untukmenyembunyikan keamburadulan ajaran alloh
swt/muhammad. Bacalah semua cerita kebejatan muhammad semuanya bersumber dari
ketiadaan moral yang tegas dan absolut. Be
smart, jangan mau dipecundangi ama org tidak bermoral .
mauapaloe wrote: Kan Tuhan pemilik alam semesta, Yang berkuasa di atas segala-galanya, jadi Tuhan sudah pasti benar... Dan Tuhan pencipta segala sesuatu, kan? bukan hal-hal yang baik saja. Semua yang ada di dunia hanya Tuhan yang menciptakan. Dia tidak memiliki saingan. MakhlukNya (manusia/iblis/binatang/alam/tumbuhan) hanya sebagai alat perantara.

Ya benar, tapi iblispun bisa mengaku-aku sebagai Tuhan.
Tidak heran, karena pribadi iblis adalah penipu dan pendusta. Ciri-ciri penipu
adalah mengaku-aku pemilik, padahal kosong. Alloh swtmu persis seperti iblis.
Ngaku-ngaku pencipta alam semesta, padahal pencipta dosa, kekacauan, dan budak
seperti muslim si budak alloh swt aka muhammad.

mauapaloe wrote:
2. Tentang pertobatan dan "prinsip" pertobatan.
Kenapa harus ada "prinsip"? kenapa Tuhan yang harus bergerak memenuhi "prinsip" itu, seakan "prinsip" itu bukan Tuhan yang menciptakan? Seakaan-akan Tuhan juga ikut terikat oleh "prinsip" itu sendiri??

Emangnya kamu sanggup melaksanakan ajaranNya yang suci.
Kalau kamu sanggup berarti kamu sudah sama dengan Tuhan. Cara apa yang kamu
pakai untuk mencapai Dia?. Dosa kita membuat kita tidak layak dihadapanNya.
Jadi supaya tidak terjadi deadlock, caranya gimana? Ya Tuhan lah akhirnya yang
berinisiatif melalui konsep penebusan dosa supaya kita layak dihadapannya.
Itulah konsepnya Kristen. Kalau anda tidak setuju, ya telan aja karena tidak
ada yang jahat dan mengganggu imanmu disitu.

mauapaloe wrote:
3. Maaf, saya tidak tahu kalau kristen tidak melakukan penebusan dosa.
Ngak jelas!

Maaf Bro sampurna... saya membuat thread ini hanya untuk diskusi...
Saya hanya bertanya apa-apa yang saya tidak paham tentang ajaran Kristen, bukannya ingin dijelaskan tentang agama saya sendiri seolah-olah anda lebih mengerti daripada saya. Kenapa anda menghina Tuhan dan Nabi saya? Padahal saya nggak memulai menghina Tuhan atau agama anda.
Salam

by mauapaloe Mon 29 Apr 2013, 4:14 pm

Master Denny wrote:
Memahami Tuhan bukan berarti HARUS mengetahui segalanya tentang Tuhan, dalam arti sampai sedetail mungkin. Karena kita hanya ciptaan, dalam situasi apapun ciptaan hanya mampu menjelaskan perihal penciptanya sejauh sang pencipta menyampaikan kepada ciptaannya.

Saya setuju. Dan dalam menyampaikan, Tuhan perlu perantara. Yang jadi pertanyaan, sejauh mana "perantara" itu bisa dipercaya? Kita harus mengenal "perantara" itu dengan baik, jangan sampai kita ditipu oleh orang yang mengaku-ngaku sebagai "perantara" itu.

Master Denny wrote:
Apakah Tuhan masih suci ketika dia melakukan kesalahan/dosa? Sudah saya katakan bahwa apa yang dilakukan Tuhan tidak dipertanggungjawabkan kepada ciptaan-Nya karena Dia maha kuasa dan pemilik segalanya TETAPI Tuhan bertanggung jawab kepada diri-Nya sendiri. Apakah Tuhan harus mengingkari diri-Nya sendiri? di satu sisi Dia melakukan dosa (kesalahan) tapi di sisi lain Dia masih berpura2 suci.

Tuhan memang tidak melakukan dosa, tapi Tuhan yang menciptakan dosa. Menurut saya, Tuhan itu Maha Kuasa jika Dialah pencipta segalanya.

Master Denny wrote:
Karena Tuhan bisa menjangkau manusia dengan cara-Nya tetapi manusia tidak akan bisa menjangkau Allah dengan cara apapun. Jadi diperlukan suatu ketetapan dari Tuhan menurut kehendak-Nya, bukan ketetapan manusia.

Jadi, ketetapan mana yang benar? Apakah tidak bisa hanya memohon ampun tanpa penebusan dosa? Kalau sudah ada penebusan dosa kenapa masih harus memohon ampun?

Master Denny wrote:
Di sini bukan masalah bela ataupun tidak membela karena tujuan saya berdiskusi bukan menang-kalah. Kita hanya sekedar menambah wawasan, anda ingin tahu tentang dasar ajaran Kristen akan saya jelaskan semampu saya.

Terima kasih atas kesediaannya.
Salam

by jimatkalimasada Mon 29 Apr 2013, 6:20 pm

mauapaloe wrote:
1. Kalau Tuhan Kristen maha kuasa dan maha pencipta segala sesuatu, kenapa Tuhan harus turun ke bumi untuk menebus dosa seluruh umat manusia? bukannya Tuhan juga yang membuat dosa dan seluruh aturan2 hidup manusia? Kenapa Tuhan nggak bisa langsung memaafkan manusia saja kalau begitu?
2. Katanya Tuhan turun ke bumi untuk menebus dosa seluruh umat manusia? kenapa sebelumnya harus ada nabi-nabi dulu? Apa Tuhan nggak srek dengan nabi2 itu lalu memutuskan untuk turun tangan sendiri atau gimana?
3. Kenapa masih ada dosa bagi umat kristen kalau seluruh dosa sudah ditebus? Apa pengorbanannya mati di kayu salib sebenarnya sia-sia?
4. Menurut Kristen, untuk tujuan apa sih Tuhan menciptakan manusia di bumi? kenapa Tuhan tidak memaafkan adam saja, kan jadinya seluruh keturunannya bisa hidup di surga dan tidak perlu diselamatkan oleh Tuhan sendiri?

1. emang kenapa kalau Tuhan turun ke bumi? apa seharusnya ongkang-ongkang aja di arsi..
2. dulu mengajar lewat para nabi, kemudian mengajar secara langsung sendiri, apa masalahnya?
3. kalau sudah ditebus, jaga kekudusan! jangan jatuh dosa lagi..
4. untuk mengelola bumi, untuk hidup di sorga harus bersih dari dosa/diamouni dosanya oleh/melalui Yesus

by mauapaloe Mon 29 Apr 2013, 6:39 pm

jimatkalimasada wrote:

1. emang kenapa kalau Tuhan turun ke bumi? apa seharusnya ongkang-ongkang aja di arsi..
2. dulu mengajar lewat para nabi, kemudian mengajar secara langsung sendiri, apa masalahnya?
3. kalau sudah ditebus, jaga kekudusan! jangan jatuh dosa lagi..
4. untuk mengelola bumi, untuk hidup di sorga harus bersih dari dosa/diamouni dosanya oleh/melalui Yesus

1. Emang kenapa kalau ingin ongkang2 aja di arsy??
2. Masalahnya, apa Tuhan nggak srek sama nabi-nabiNya?
3. Jadi karena setiap manusia itu pasti tidak luput dari dosa, sia-sialah penebusan dosa itu.
4. Untuk mengelola bumi atau hidup di surga?

by jimatkalimasada Mon 29 Apr 2013, 6:43 pm

mauapaloe wrote:1. Emang kenapa kalau ingin ongkang2 aja di arsy??
2. Masalahnya, apa Tuhan nggak srek sama nabi-nabiNya?
3. Jadi karena setiap manusia itu pasti tidak luput dari dosa, sia-sialah penebusan dosa itu.
4. Untuk mengelola bumi atau hidup di surga?

1. berarti maha ongkang-ongkang
2. bukan, tapi memang ingin mengajar sendiri secara langsung, sebab Tuhan bukan maha ongkang-ongkang
3. sudah dibersihkan ya jangan dikotori lagi
4. pertanyaanmu di bumi kan?

by mauapaloe Mon 29 Apr 2013, 7:00 pm

jimatkalimasada wrote:
mauapaloe wrote:1. Emang kenapa kalau ingin ongkang2 aja di arsy??
2. Masalahnya, apa Tuhan nggak srek sama nabi-nabiNya?
3. Jadi karena setiap manusia itu pasti tidak luput dari dosa, sia-sialah penebusan dosa itu.
4. Untuk mengelola bumi atau hidup di surga?

1. berarti maha ongkang-ongkang
2. bukan, tapi memang ingin mengajar sendiri secara langsung, sebab Tuhan bukan maha ongkang-ongkang
3. sudah dibersihkan ya jangan dikotori lagi
4. pertanyaanmu di bumi kan?

Terima kasih atas jawabannya bro jimatkalimasada, terutama yang poin tiga... saya menyimpulkan bahwa itu berarti penebusan dosa memang sia-sia.

by ex-apinerakaxxx Mon 29 Apr 2013, 9:38 pm

jimatkalimasada wrote:
mauapaloe wrote:
1. Kalau Tuhan Kristen maha kuasa dan maha pencipta segala sesuatu, kenapa Tuhan harus turun ke bumi untuk menebus dosa seluruh umat manusia? bukannya Tuhan juga yang membuat dosa dan seluruh aturan2 hidup manusia? Kenapa Tuhan nggak bisa langsung memaafkan manusia saja kalau begitu?
2. Katanya Tuhan turun ke bumi untuk menebus dosa seluruh umat manusia? kenapa sebelumnya harus ada nabi-nabi dulu? Apa Tuhan nggak srek dengan nabi2 itu lalu memutuskan untuk turun tangan sendiri atau gimana?
3. Kenapa masih ada dosa bagi umat kristen kalau seluruh dosa sudah ditebus? Apa pengorbanannya mati di kayu salib sebenarnya sia-sia?
4. Menurut Kristen, untuk tujuan apa sih Tuhan menciptakan manusia di bumi? kenapa Tuhan tidak memaafkan adam saja, kan jadinya seluruh keturunannya bisa hidup di surga dan tidak perlu diselamatkan oleh Tuhan sendiri?

1. emang kenapa kalau Tuhan turun ke bumi?

Apakan Anda tidak paham? yang dipermasaLahkan bukan "kenapa" tapi "Mengapa/buat apa"

apa seharusnya ongkang-ongkang aja di arsi..

siapa yang ongkang"? atas dasar apa Anda berfikiran seperti itu?
Tidakah Anda berfikir, siapa yang menghidupkan jiwa yang mati, siapa pula yang mengatur keLahiran jiwa manusia di bumi?
apakah orang yang mati dan hidup itu tidak ada hitungan"-nya?
dan msh bnyk Lg urusan" yang diLakukan oLEh Dia.

2. dulu mengajar lewat para nabi, kemudian mengajar secara langsung sendiri, apa masalahnya?

MasaLahnya siapa biLang begitu?

3. kalau sudah ditebus, jaga kekudusan! jangan jatuh dosa lagi..

Yakinkah Anda termasuk yang seLalu menjaga kekudusan Anda sendiri?

4. untuk mengelola bumi, untuk hidup di sorga harus bersih dari dosa/diamouni dosanya oleh/melalui Yesus

maksudnya apa ini, di ampuni yesus atau meLaLui yesus?
Maaf, saya benar" tidak mengerti apa yang Anda maksud.

by SHAGA77 Mon 29 Apr 2013, 11:29 pm

mauapaloe wrote:
Saya setuju. Dan dalam menyampaikan, Tuhan perlu perantara. Yang jadi pertanyaan, sejauh mana "perantara" itu bisa dipercaya? Kita harus mengenal "perantara" itu dengan baik, jangan sampai kita ditipu oleh orang yang mengaku-ngaku sebagai "perantara" itu.

yupz,,, exactly. So?

mauapaloe wrote:
Tuhan memang tidak melakukan dosa, tapi Tuhan yang menciptakan dosa. Menurut saya, Tuhan itu Maha Kuasa jika Dialah pencipta segalanya.

Menciptakan dosa = menciptakan kesalahan = berbuat salah (berdosa)
Tuhan memang maha kuasa tapi sifat itu tidak mendominasi sehingga Dia menjadi semena2 dengan kemahakuasaannya.
Intinya, Allah tidak lagi suci ketika Dia melakukan kesalahan (dosa)

mauapaloe wrote:
Jadi, ketetapan mana yang benar? Apakah tidak bisa hanya memohon ampun tanpa penebusan dosa? Kalau sudah ada penebusan dosa kenapa masih harus memohon ampun?

- ketetapan Allah yang selalu dipakai.
- tidak bisa karena sudah menjadi ketetapan Allah.
- Dalam hal penebusan dosa melalui Yesus, Allah hanya menyediakan jalan dan tidak memaksakan. Bagi manusia yang mau ikut serta di dalamnya silahkan, bagi yang tidak Allah pun memberikan kebebasan.

mauapaloe wrote:
Terima kasih atas kesediaannya.
Salam

Thanx juga
salam

by dewarugi Tue 30 Apr 2013, 12:03 am

Master Denny wrote:
dewarugi wrote:

byk skali yg disebut "anak Allah" dlm bible, shg bisa disimpulkan "anak Allah" bukan berarti Tuhan dan jg bukan berarti setara dg Tuhan.
sedangkan Tuhan Anak tentunya merujuk kepada Tuhan Yesus. kl ente tdk menerima istilah (Tuhan Anak = Tuhan Yesus) itu krn semata-mata ane yg bikin istilah, tp kl pendeta (umat kresten) yg mengucapkan tentu tanggapan ente lain lg bukan?
kl ane tanya siapa Allah? jwbanya (sesuai prnyataan ente) : Dia yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing. sebaliknya kl ane bertanya siapa yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing? jwbanya (sesuai prnyataan ente) : Allah.

jadi dlm pemahaman ane (sesuai prnyataan ente) yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing adl 1 Sumber. krn 1 Sumber yg melakukan, maka tdk ada 1 pun sifatNya yg berkurang termasuk sifat kemahakuasaanNya.
(Yoh 5:30) Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
berdasar ayat diatas Yesus sendiri tidak maha kuasa,,,

- Sudah saya jelaskan sebelumnya apa yang dimaksud dengan anak Allah. Berbeda tatkala ditulis dalam Alkitab "Anak Tunggal Allah".
- Siapa pun yang menulis (pendeta atau pemuka agama manapun) selama tidak ada dalam Alkitab, saya tidak akan mengunakannya.
- Yupz.
Yohanes 5:30, berbicara Yesus dari sisi manusia, bukan dari sisi Allah sebagai Firman Allah yang hidup. Lihat konteks judul dan isi perikop dalam yang berhubungan dengan ayat lainnya.

ok, bisa ane tafsirkan Yesus sbg Tuhan (umat kresten) tidaklah maha kuasa.... betul?

.

by SHAGA77 Tue 30 Apr 2013, 12:12 am

dewarugi wrote:
ok, bisa ane tafsirkan Yesus sbg Tuhan (umat kresten) tidaklah maha kuasa.... betul?

Jika merujuk Yesus sebagai Tuhan (sisi ke-Allah-an), Yesus jelas maha kuasa, salah satu contoh membangkitkan orang mati, adakah nabi lain yang bisa melakukan hal itu bahkan jika anda menggunakan alasan itu seijin Tuhan. Apakah tidak ada nabi lain yang diijinkan Tuhan untuk membangkitkan orang mati?

by dewarugi Tue 30 Apr 2013, 2:45 am

Master Denny wrote:
dewarugi wrote:
ok, bisa ane tafsirkan Yesus sbg Tuhan (umat kresten) tidaklah maha kuasa.... betul?
Jika merujuk Yesus sebagai Tuhan (sisi ke-Allah-an), Yesus jelas maha kuasa, salah satu contoh membangkitkan orang mati, adakah nabi lain yang bisa melakukan hal itu bahkan jika anda menggunakan alasan itu seijin Tuhan. Apakah tidak ada nabi lain yang diijinkan Tuhan untuk membangkitkan orang mati?

pernah ane perdebatkan ayat ini,
(Mat 21:18) Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
(Mat 21:19) Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

pertanyaan, "mengapa Yesus mengutuk pohon ara?"
kresten menjawab :
untuk membuktikan bahwa Yesus adl Tuhan yg membuktikan kekuasaan-Nya atas semua mahluk yg ada dibumi. dan menyatakan bahwa hanya Tuhan-lah yg bisa membuat sekonyong-konyong pohon ara itu kering.

jawaban ane :
Yesus mengutuk karena kecewa tidak mendapati buah ara, kalo untuk membuktikan dan menyatakan kekuasaan-Nya, mengapa tidak membuat pohon ara itu sekonyong-konyong berbuah lebat dan masak semua? bukankah itu lebih berguna karena saat itu Yesus lapar.

maka Yesus tidak maha kuasa, Yesus sendiri menyatakan,
(Yoh 5:30) Aku tidak dapat berbuat apa-apadari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

berikut ini ane ambil dr bible, orang-orang yang bisa menghidupkan orang mati selain Yesus
Elia
(1 Raja-raja 17:21) Lalu ia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya."
(1 Raja-raja 17:22) TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali.

Elisa
(2 Raja 13:21) Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.

Yehezkiel
(Yehezkiel 37:3) Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!"
(Yehezkiel 37:4) Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN!
(Yehezkiel 37:5) Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.
(Yehezkiel 37:6) Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
(Yehezkiel 37:7) Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain.
(Yehezkiel 37:8 ) Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas.
(Yehezkiel 37:9) Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali."
(Yehezkiel 37:10) Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.

Petrus
(Kisah 9:40) Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

by SHAGA77 Tue 30 Apr 2013, 4:30 am

Saya tidak akan menanggapi anda berdiskusi dengan siapa dan hasilnya apa, karena jika anda berdiskusi dengan saya, silahkan anda tanggapi jawaban terakhir saya.
Ok, saya akan coba beri penjelasan menyangkut ayat2 yang anda ajukan.

dewarugi wrote:
pernah ane perdebatkan ayat ini,
(Mat 21:18) Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
(Mat 21:19) Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

Yesus MENGUTUK pohon ara... apa maksud dan tujuannya? dan apa makna yang terkandung di dalamnya?
Pengajaran kepada murid Yesus mengenai Iman dan perbuatan.
Ada 2 makna yang terkandung dalam perikop ini yaitu:
- Iman yang dibenarkan dapat melakukan sesuatu yang mustahil dari mata manusia.
artinya: manusia yang memiliki iman sejati kepada Allah, maka dapat melakukan sesuatu yang dianggap mustahil oleh manusia, namun tidak lepas dari ijin Allah. (baca di ayat 21 dan 22)
- Pohon yang tidak menghasilkan buah maka tidak akan berguna.
artinya: Umat Kristen yang beriman kepada Yesus diibaratkan sebuah pohon. Pohon itu harus tetap tumbuh dan menghasilkan buah (buah2 roh) dalam arti perbuatan2 baik. Oleh karena itu... iman yang tidak disertai perbuatan2 baik dalam kehidupan sehari2, tidak ubahnya seperti sebuah pohon ara yang kering (tidak berbuah) dan tidak berguna.
Hal ini SANGAT TEGAS dinyatakan dalam Yakobus 2:14-26.
Itu makna dari bacaan Yesus mengutuk pohon ara.

dewarugi wrote:
maka Yesus tidak maha kuasa, Yesus sendiri menyatakan,
(Yoh 5:30) Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

Jawaban anda akan terjawab dengan sendirinya ketika anda membaca seluruh isi dalam perikop ini. Bahkan penjelasannya ada pada ayat 19 (yang merupakan ayat pertama dalam perikop ini).
Jadi Yesus menyatakan dengan jelas bahwa sebagai MANUSIA (bukan dari sisi ALLAH) maka Yesus tidak dapat berbuat apa2. Namun jika ditikik dari Yesus sebagai Allah (inkarnasi Allah) maka Yesus maha kuasa.
Jadi tergantung dari sisi mana anda melihatnya.

dewarugi wrote:
berikut ini ane ambil dr bible, orang-orang yang bisa menghidupkan orang mati selain Yesus
Elia
(1 Raja-raja 17:21) Lalu ia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya."
(1 Raja-raja 17:22) TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali.

Yehezkiel
(Yehezkiel
37:3) Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah
tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH,
Engkaulah yang mengetahui!"
(Yehezkiel
37:4) Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang
ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah
firman TUHAN!
(Yehezkiel
37:5) Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku
memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.
(Yehezkiel
37:6) Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu,
Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup,
supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
(Yehezkiel
37:7) Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera
sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara
berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain.
(Yehezkiel
37:8 ) Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging
tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum
bernafas.
(Yehezkiel
37:9) Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu,
bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat
penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini,
supaya mereka hidup kembali."
(Yehezkiel
37:10) Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas
hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka
menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.

Elisa
(2 Raja 13:21)
Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat
gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa,
lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka
hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.

Petrus
(Kisah 9:40) Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa.
Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!"
Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu
duduk.

Anda bisa teliti lagi? perbuatan siapkah ini? PERBUATAN ALLAH, bukan perbuatan mereka. Mereka hanya meminta dan Allah mau untuk melakukan karena kebenaran iman mereka.

Coba anda bandingkan: (Yohanes 11:1-44)
(4) Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
(Yesus dengan PASTI telah menubuatkan kebangkitan Lazarus).

(11) Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."
(Kembali Yesus menegaskan nubuat-Nya mengenai Lazarus).

(14) Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati;
(15) tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
(Tujuan dari mujizat yang akan dilakukan Yesus).

(23) Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
(kembali nubuat Yesus yang harus diimani)

(25) Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
(Pernyataan tegas "kekuasaan" Yesus yang menyatakan kuasa Allah dalam diri-Nya)

(43) Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
(44) Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
(Bukti nyata Kemahakuasaan Yesus. Tanpa bersujud, tanpa memohon dan tanpa berdoa, karena kuasa Allah ada dalam diri-Nya).

Bisa anda lihat perbedaan itu?

by sampurna234 Tue 30 Apr 2013, 10:41 pm

mauapaloe wrote:

Maaf Bro sampurna... saya membuat thread ini hanya untuk diskusi...
Saya hanya bertanya apa-apa yang saya tidak paham tentang ajaran Kristen, bukannya ingin dijelaskan tentang agama saya sendiri seolah-olah anda lebih mengerti daripada saya. Kenapa anda menghina Tuhan dan Nabi saya? Padahal saya nggak memulai menghina Tuhan atau agama anda.
Salam

Saya tidakmenghina nabi dan alloh anda. Saya berbicara berdasarkan fakta tertulis dari referensi islam.
Ok maaf kalo omongan saya terlalu kasar. No hard feeling.

by dewarugi Wed 01 May 2013, 12:39 am

SHAGA77 wrote:Yesus MENGUTUK pohon ara... apa maksud dan tujuannya? dan apa makna yang terkandung di dalamnya?
Pengajaran kepada murid Yesus mengenai Iman dan perbuatan.
Ada 2 makna yang terkandung dalam perikop ini yaitu:
- Iman yang dibenarkan dapat melakukan sesuatu yang mustahil dari mata manusia.
artinya: manusia yang memiliki iman sejati kepada Allah, maka dapat melakukan sesuatu yang dianggap mustahil oleh manusia, namun tidak lepas dari ijin Allah. (baca di ayat 21 dan 22)
- Pohon yang tidak menghasilkan buah maka tidak akan berguna.
artinya: Umat Kristen yang beriman kepada Yesus diibaratkan sebuah pohon. Pohon itu harus tetap tumbuh dan menghasilkan buah (buah2 roh) dalam arti perbuatan2 baik. Oleh karena itu... iman yang tidak disertai perbuatan2 baik dalam kehidupan sehari2, tidak ubahnya seperti sebuah pohon ara yang kering (tidak berbuah) dan tidak berguna.
Hal ini SANGAT TEGAS dinyatakan dalam Yakobus 2:14-26.
Itu makna dari bacaan Yesus mengutuk pohon ara.

- mustahil yg dimaksud adl pohon ara yg "tidak kering" mjd sekonyong-konyong "kering". bukan pelajaran iman dg mengutuk pohon.
- ane yakin pohon ara tsb tidak akan dikutuk apabila Yesus mdpati buah ara di pohon tsb.

SHAGA77 wrote:Jawaban anda akan terjawab dengan sendirinya ketika anda membaca seluruh isi dalam perikop ini. Bahkan penjelasannya ada pada ayat 19 (yang merupakan ayat pertama dalam perikop ini).
Jadi Yesus menyatakan dengan jelas bahwa sebagai MANUSIA (bukan dari sisi ALLAH) maka Yesus tidak dapat berbuat apa2. Namun jika ditikik dari Yesus sebagai Allah (inkarnasi Allah) maka Yesus maha kuasa.
Jadi tergantung dari sisi mana anda melihatnya.

ya, sluruh perikop smakin menjelaskan bhwa Bapa-lah yg maha kuasa, Yesus sdiri tdk maha kuasa
ane melihat sesuai ulasan awal bahwa :
yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing adl 1 Sumber. krn 1 Sumber yg melakukan, maka tdk ada 1 pun sifatNya yg berkurang termasuk sifat kemahakuasaanNya.
sifat kemahakuasaan berkurang pada diri Yesus,

SHAGA77 wrote:Anda bisa teliti lagi? perbuatan siapkah ini? PERBUATAN ALLAH, bukan perbuatan mereka. Mereka hanya meminta dan Allah mau untuk melakukan karena kebenaran iman mereka.

tidak perlu repot2 meneliti karena ane menjawab pertanyaan ini :
"(master denny yg berubah menjadi SHAGA77).....Yesus jelas maha kuasa, salah satu contoh membangkitkan orang mati, adakah nabi lain yang bisa melakukan hal itu bahkan jika anda menggunakan alasan itu seijin Tuhan. Apakah tidak ada nabi lain yang diijinkan Tuhan untuk membangkitkan orang mati?"
ternyata ada nabi lain yang diijinkan Tuhan untuk membangkitkan orang mati

SHAGA77 wrote:Coba anda bandingkan: (Yohanes 11:1-44)
(4) Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
(Yesus dengan PASTI telah menubuatkan kebangkitan Lazarus).

(11) Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."
(Kembali Yesus menegaskan nubuat-Nya mengenai Lazarus).

(14) Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati;
(15) tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
(Tujuan dari mujizat yang akan dilakukan Yesus).

(23) Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
(kembali nubuat Yesus yang harus diimani)

(25) Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
(Pernyataan tegas "kekuasaan" Yesus yang menyatakan kuasa Allah dalam diri-Nya)

(43) Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
(44) Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
(Bukti nyata Kemahakuasaan Yesus. Tanpa bersujud, tanpa memohon dan tanpa berdoa, karena kuasa Allah ada dalam diri-Nya).

Bisa anda lihat perbedaan itu?

termasuk ayat ini,
Yohanes 11
(40) Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?
(41) Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
(42) Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

ternyata Yesus bersyukur dan meminta kepada Bapa, sekali lagi Bapa-lah yg maha kuasa

jadi, Apa benar Tuhan Kristen Maha Kuasa? jawabannya YA TIDAK.

.

by SHAGA77 Wed 01 May 2013, 11:12 am

dewarugi wrote:
- mustahil yg dimaksud adl pohon ara yg "tidak kering" mjd sekonyong-konyong "kering". bukan pelajaran iman dg mengutuk pohon.
- ane yakin pohon ara tsb tidak akan dikutuk apabila Yesus mdpati buah ara di pohon tsb.

Itu asumsi anda, saya lebih percaya sebuah ayat yang JELAS dan NYATA arti sebenarnya daripada hanya sebuah asumsi belaka.

dewarugi wrote:
ya, sluruh perikop smakin menjelaskan bhwa Bapa-lah yg maha kuasa, Yesus sdiri tdk maha kuasa
ane melihat sesuai ulasan awal bahwa :
yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing adl 1 Sumber. krn 1 Sumber yg melakukan, maka tdk ada 1 pun sifatNya yg berkurang termasuk sifat kemahakuasaanNya.
sifat kemahakuasaan berkurang pada diri Yesus,

Yesus sebagai manusia = IYA
Yesus sebagai Allah = TIDAK
Jadi tergantung dari sisi mana anda ingin melihatnya.

dewarugi wrote:
tidak perlu repot2 meneliti karena ane menjawab pertanyaan ini :
"(master denny yg berubah menjadi SHAGA77).....Yesus jelas maha kuasa, salah satu contoh membangkitkan orang mati, adakah nabi lain yang bisa melakukan hal itu bahkan jika anda menggunakan alasan itu seijin Tuhan. Apakah tidak ada nabi lain yang diijinkan Tuhan untuk membangkitkan orang mati?"
ternyata ada nabi lain yang diijinkan Tuhan untuk membangkitkan orang mati

1. Sorry masalah perubahan ID, hal ini sudah saya ajukan cukup lama sekitar 2-3 minggu yang lalu dan baru terealisasikan kemarin. Alasannya adalah, tidak enak (terkesan sombong dan sok pintar) tatkala menggunakan ID Master Denny yang nerupakan kesalahan waktu saya sign up dari ID Facebook.
2. Anda tidak teliti makanya anda tidak bisa membedakan.
- Nabi lain tidak atas perintahnya sendiri tetapi meminta Allah yang melakukan.
- Tidak halnya dengan Yesus karena kuasa yang dimiliki-Nya.
Kalau terkait ijin Allah, maka kedua-duanya pun Allah yang mengijinkan. Perbedaannya adalah siapa yang melakukan. Itu maksud dari pernyataan saya sebelumnya.

dewarugi wrote:
termasuk ayat ini,
Yohanes 11
(40) Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah (1)?
(41) Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan (2) Aku.
(42) Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku (3)."

ternyata Yesus bersyukur dan meminta kepada Bapa, sekali lagi Bapa-lah yg maha kuasa
jadi, Apa benar Tuhan Kristen Maha Kuasa? jawabannya YA TIDAK (4).

1. Kemuliaan kuasa yang ada dalam diri Yesus sebagai Allah.
2. Ucapan syukur & mendengarkan, apa salahnya Yesus dari sisi kemanusiaan-Nya mengucapkan syukur?
3. Dari sisi kemanusiaan Yesus memang diutus untuk menyatakan kemulian Allah dan kuasa Allah yang ada dalam diri-Nya.
4. Yesus dari sisi kemanusiaan = YA, Yesus dari sisi ke-Allah-an = TIDAK, tergantung dari sisi mana anda melihat.

by dewarugi Wed 01 May 2013, 8:10 pm

SHAGA77 wrote:
Itu asumsi anda, saya lebih percaya sebuah ayat yang JELAS dan NYATA arti sebenarnya daripada hanya sebuah asumsi belaka.

ok, ini ga akan ane bahas krn akan melebar. lain wkt ane buat threadnya. dg ayat2 pendukung dr bible. mngapa pohon ara ini dikutuk.

SHAGA77 wrote:Yesus sebagai manusia = IYA
Yesus sebagai Allah = TIDAK
Jadi tergantung dari sisi mana anda ingin melihatnya.

sdh sesuai dg jawaban ane di awal,

dewarugi wrote:ane persempit ya bro, biar threadnya cpet slesai dan terjawab,
menurut ane berhubung Tuhan Kresten ada 3, maka jawabannya juga tiga.

Tuhan Bapa (Allah) : ya, Dia maha kuasa.
Tuhan Anak (Jeses Krais) : tidak, sbg manusia beliau mempunyai keterbatasan. tp beliau jg diberi kelebihan oleh Tuhan Bapa dlm hal-hal tertentu yg tdk bisa dilakukan manusia.
Roh Kudus : ane ga tau. krn bible tdk bercerita byk ttg roh kudus.

SHAGA77 wrote:
1. Sorry masalah perubahan ID, hal ini sudah saya ajukan cukup lama sekitar 2-3 minggu yang lalu dan baru terealisasikan kemarin. Alasannya adalah, tidak enak (terkesan sombong dan sok pintar) tatkala menggunakan ID Master Denny yang nerupakan kesalahan waktu saya sign up dari ID Facebook.
2. Anda tidak teliti makanya anda tidak bisa membedakan.
- Nabi lain tidak atas perintahnya sendiri tetapi meminta Allah yang melakukan.
- Tidak halnya dengan Yesus karena kuasa yang dimiliki-Nya.
Kalau terkait ijin Allah, maka kedua-duanya pun Allah yang mengijinkan. Perbedaannya adalah siapa yang melakukan. Itu maksud dari pernyataan saya sebelumnya.

semuanya adl perantara, yg mempunyai kuasa menghidupkan adl Allah.

(Yohanes 11)
(41) Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan (2) Aku.
(42) Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku (3)."

pd ayat diatas Yesus ingin membuktikan bahwa Dia adlh utusan Allah, bkn mbuktikan bhwa Dia mahakuasa.

SHAGA77 wrote:
1. Kemuliaan kuasa yang ada dalam diri Yesus sebagai Allah.
2. Ucapan syukur & mendengarkan, apa salahnya Yesus dari sisi kemanusiaan-Nya mengucapkan syukur?
3. Dari sisi kemanusiaan Yesus memang diutus untuk menyatakan kemulian Allah dan kuasa Allah yang ada dalam diri-Nya.
4. Yesus dari sisi kemanusiaan = YA, Yesus dari sisi ke-Allah-an = TIDAK, tergantung dari sisi mana anda melihat.

dari semua sisi, dan ane mnjwb YA TIDAK.

.

by SHAGA77 Wed 01 May 2013, 11:25 pm

dewarugi wrote:ok, ini ga akan ane bahas krn akan melebar. lain wkt ane buat threadnya. dg ayat2 pendukung dr bible. mngapa pohon ara ini dikutuk.

yupz...

dewarugi wrote:sdh sesuai dg jawaban ane di awal,

Saya menjawab seperti sebelumnya, di luar itu bukan jawaban saya.

dewarugi wrote:
semuanya adl perantara, yg mempunyai kuasa menghidupkan adl Allah.

Menjadi perantara berarti HANYA saluran/media saja tetapi yang melakukan adalah orang lain. Yesus melakukan dengan kuasa yang ada dalam diri-Nya (jadi bukan HANYA perantara)

dewarugi wrote:
(Yohanes 11)
(41) Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan (2) Aku.
(42) Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku (3)."

pd ayat diatas Yesus ingin membuktikan bahwa Dia adlh utusan Allah, bkn mbuktikan bhwa Dia mahakuasa.

Bedakan antara dibenarkan oleh iman dengan kebenaran itu sendiri.

dewarugi wrote:
dari semua sisi, dan ane mnjwb YA TIDAK.

Itu hak anda untuk berargumen seperti itu.
Tapi argumen saya jelas bahwa:
Yesus dari sisi kemanusiaan-Nya = TIDAK KUASA, Yesus dari sisi ke-Allah-an-Nya = MAHA KUASA, tergantung dari sisi mana anda melihat.

by pejuang Wed 01 May 2013, 11:45 pm

Sekarang begini saja.

di kitab taurat Kejadian 1, Tuhan menciptakan dunia selama 7 hari, dan pada hari terakhir ada kata2 istirahatnya, masa Tuhan istirahat ?

nah, dari sini bisa di ambil kesimpulan, TUHAN itu BUKAN MANUSIA, TUHAN itu TIDAK AKAN PERNAH SAMA DENGAN MANUSIA.

jadi kalau ada Manusia yang menganggap Manusia sebagai Tuhannya ya itu hal yang sangat sangat bodoh sekali .

by SHAGA77 Wed 01 May 2013, 11:58 pm

pejuang wrote:Sekarang begini saja.

di kitab taurat Kejadian 1, Tuhan menciptakan dunia selama 7 hari, dan pada hari terakhir ada kata2 istirahatnya (1), masa Tuhan istirahat ?

nah, dari sini bisa di ambil kesimpulan, TUHAN itu BUKAN MANUSIA, TUHAN itu TIDAK AKAN PERNAH SAMA DENGAN MANUSIA (2).

jadi kalau ada Manusia yang menganggap Manusia sebagai Tuhannya ya itu hal yang sangat sangat bodoh sekali (3).

1. Tunjukan ayatnya
2. Tidak pernah ada yang bilang TUHAN sama dengan MANUSIA
3. - Manusia menjadi Tuhan = MUSTAHIL karena TIDAK MAHA KUASA
- Tuhan berkehendak menjadi manusia = TIDAK MUSTAHIL karena MAHA KUASA

by pejuang Thu 02 May 2013, 12:11 am

SHAGA77 wrote:
Menciptakan dosa = menciptakan kesalahan = berbuat salah (berdosa)
Tuhan memang maha kuasa tapi sifat itu tidak mendominasi sehingga Dia menjadi semena2 dengan kemahakuasaannya.
Intinya, Allah tidak lagi suci ketika Dia melakukan kesalahan (dosa)

Pahami kata2 "MENCIPTAKAN DOSA", ini yg dibahas istilah untuk TUHAN, ALLAH MENCIPTAKAN DOSA itu tidak sama dengan MANUSIA MENCIPTAKAN DOSA.
Tuhan itu Maha Pencipta, jadi kalau Tuhan Menciptakan Dosa itu berarti ALLAH itulah yang menilai Perbuatan DOSA yang dilakukan oleh Manusia. Sekali lagi, ALLAH itu Sifatnya Tidak Terbatas, dan qt Manusia itu Terbatas sekali pemikirannya. Jadi saya kurang setuju dan menyarankan untuk anda memahami kembali kata2 anda "MENCIPTAKAN dosa = BERBUAT dosa". karna MENCIPTAKAN dengan BERBUAT itu tidak sama. PAHAM BRO ?

by SHAGA77 Thu 02 May 2013, 12:16 am

pejuang wrote:
Pahami kata2 "MENCIPTAKAN DOSA", ini yg dibahas istilah untuk TUHAN, ALLAH MENCIPTAKAN DOSA itu tidak sama dengan MANUSIA MENCIPTAKAN DOSA.
Tuhan itu Maha Pencipta, jadi kalau Tuhan Menciptakan Dosa itu berarti ALLAH itulah yang menilai Perbuatan DOSA yang dilakukan oleh Manusia. Sekali lagi, ALLAH itu Sifatnya Tidak Terbatas, dan qt Manusia itu Terbatas sekali pemikirannya. Jadi saya kurang setuju dan menyarankan untuk anda memahami kembali kata2 anda "MENCIPTAKAN dosa = BERBUAT dosa". karna MENCIPTAKAN dengan BERBUAT itu tidak sama. PAHAM BRO ?

Anda tahu arti MENCIPTAKAN DOSA yang saya maksud?

Kalau anda tahu, silahkan jelaskan dan beri contohnya.

by pejuang Thu 02 May 2013, 12:19 am

SHAGA77 wrote:
pejuang wrote:Sekarang begini saja.

di kitab taurat Kejadian 1, Tuhan menciptakan dunia selama 7 hari, dan pada hari terakhir ada kata2 istirahatnya (1), masa Tuhan istirahat ?

nah, dari sini bisa di ambil kesimpulan, TUHAN itu BUKAN MANUSIA, TUHAN itu TIDAK AKAN PERNAH SAMA DENGAN MANUSIA (2).

jadi kalau ada Manusia yang menganggap Manusia sebagai Tuhannya ya itu hal yang sangat sangat bodoh sekali (3).
1. Tunjukan ayatnya
2. Tidak pernah ada yang bilang TUHAN sama dengan MANUSIA
3. - Manusia menjadi Tuhan = MUSTAHIL karena TIDAK MAHA KUASA
- Tuhan berkehendak menjadi manusia = TIDAK MUSTAHIL karena MAHA KUASA

1. Ya silahkan baca Taurat Kejadian 1.
2. Kata ISTIRAHAT itu secara ga langsung sudah MEMANUSIAKAN TUHAN. Karna istirahat itu sifat manusia dan TUHAN itu tidak pernah TIDUR.
3. Ya untuk apa Tuhan berkehendak menjadi manusia, ngapain repot2 jadi manusia ? sedangkan Tuhan sendiri sudah pny Utusan Sendiri seperti Malaikat" & Nabi".

by pejuang Thu 02 May 2013, 12:25 am

SHAGA77 wrote:
Anda tahu arti MENCIPTAKAN DOSA yang saya maksud?

Sudah jelas sekali, Menciptakan Dosa yg anda maksud diatas adalah BERBUAT Dosa (Berdosa).
Tuhan itu maha penguasa, klo seandainya Tuhan berbuat dosa, siapa yang mau menghukum Tuhan ?
Di ISLAM itu tidak pernah ada istilah Tuhan Berbuat Dosa, karna yang menilai (menciptakan) DOSA itu TUHAN. sedangkan manusia itu yg BERBUAT Dosa. dan SEKALI LAGI, MENCIPTAKAN tidak sama dengan BERBUAT.

by SHAGA77 Thu 02 May 2013, 12:30 am

pejuang wrote:
1. Ya silahkan baca Taurat Kejadian 1.
2. Kata ISTIRAHAT itu secara ga langsung sudah MEMANUSIAKAN TUHAN. Karna istirahat itu sifat manusia dan TUHAN itu tidak pernah TIDUR.
3. Ya untuk apa Tuhan berkehendak menjadi manusia, ngapain repot2 jadi manusia ? sedangkan Tuhan sendiri sudah pny Utusan Sendiri seperti Malaikat" & Nabi".

1. Kejadian 1 artinya pasal 1, saya baca TIDAK MENEMUKAN kata2 TUHAN ISTIRAHAT. Silahkan anda tunjukan ayat berapa yang tertulis seperti itu.
2. Tunjukan ayatnya.
3. Anda baca postingan awal saya di atas?
"2. Mengapa perlu turun ke dunia?"
anda akan mengerti alasannya.

by SHAGA77 Thu 02 May 2013, 12:32 am

pejuang wrote:
Sudah jelas sekali, Menciptakan Dosa yg anda maksud diatas adalah BERBUAT Dosa (Berdosa).
Tuhan itu maha penguasa, klo seandainya Tuhan berbuat dosa, siapa yang mau menghukum Tuhan ?
Di ISLAM itu tidak pernah ada istilah Tuhan Berbuat Dosa, karna yang menilai (menciptakan) DOSA itu TUHAN. sedangkan manusia itu yg BERBUAT Dosa. dan SEKALI LAGI, MENCIPTAKAN tidak sama dengan BERBUAT.

Anda tidak menjawab pertanyaan saya:
1. Anda tahu arti MENCIPTAKAN DOSA yang saya maksud?
2. Kalau anda tahu, silahkan jelaskan dan beri contohnya.

by dewarugi Thu 02 May 2013, 1:18 am

SHAGA77 wrote:
dewarugi wrote:
(Yohanes 11)
(41) Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
(42) Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

pd ayat diatas Yesus ingin membuktikan bahwa Dia adlh utusan Allah, bkn mbuktikan bhwa Dia mahakuasa.
Bedakan antara dibenarkan oleh iman dengan kebenaran itu sendiri.

maksudnya gmn?, pemahaman ane Yesus memohon kepada Bapa, Bapa mendengarkan dan mengabulkan Permohonan Yesus, kemudian Yesus mengucapkan syukur kepada Bapa.

SHAGA77 wrote:
Itu hak anda untuk berargumen seperti itu.
Tapi argumen saya jelas bahwa:
Yesus dari sisi kemanusiaan-Nya = TIDAK KUASA, Yesus dari sisi ke-Allah-an-Nya = MAHA KUASA, tergantung dari sisi mana anda melihat.

yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing adl 1 Sumber. krn 1 Sumber yg melakukan, maka tdk ada 1 pun sifatNya yg berkurang termasuk sifat kemahakuasaanNya (tetap).
Yesus dari sisi kemanusiaan-Nya = TIDAK KUASA, Yesus dari sisi ke-Allah-an-Nya = MAHA KUASA (berubah)

apakah ente tidak melihat perbedaan no 1 dan 2 pada kesimpulan diatas?

.

by SHAGA77 Thu 02 May 2013, 3:24 am

dewarugi wrote:
maksudnya gmn?, pemahaman ane Yesus memohon kepada Bapa, Bapa mendengarkan dan mengabulkan Permohonan Yesus, kemudian Yesus mengucapkan syukur kepada Bapa.

Mana dari ayat di atas yang menulis permohonan Yesus? Ucapan syukur adalah bentuk teladan yang ingin diberikan.
Pernyataan Kuasa Allah dalam diri Yesus yang membedakan antara Dia sebagai kebenaran dengan nabi lain yang dibenarkan oleh iman mereka.

dewarugi wrote:

yg mencipta, yg berfirman dan yg membimbing adl 1 Sumber. krn 1 Sumber yg melakukan, maka tdk ada 1 pun sifatNya yg berkurang termasuk sifat kemahakuasaanNya (tetap).
Yesus dari sisi kemanusiaan-Nya = TIDAK KUASA, Yesus dari sisi ke-Allah-an-Nya = MAHA KUASA (berubah) apakah ente tidak melihat perbedaan no 1 dan 2 pada kesimpulan diatas?

Tidak... Karena kesimpulan 1 anda melihat sisi ke-Allah-an Allah secara utuh. Dan pada kesimpulan kedua, anda pun melihat bahwa :
- Jika dilihat dari sisi ke-Allah-an maka Yesus MAHA KUASA
- Jika dilihat dari sisi kemanusiaan maka Yesus TIDAK MAHA KUASA
So tidak ada yang bertentangan.

by dewarugi Thu 02 May 2013, 7:56 pm

SHAGA77 wrote:Mana dari ayat di atas yang menulis permohonan Yesus? Ucapan syukur adalah bentuk teladan yang ingin diberikan.
Pernyataan Kuasa Allah dalam diri Yesus yang membedakan antara Dia sebagai kebenaran dengan nabi lain yang dibenarkan oleh iman mereka.

(Yoh 11:41) Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

ha..ha... ayat memang tidak menulis Yesus "memohon" kepada Bapa, misalkan benar Yesus tidak "memohon", Yesus mengucap syukur atas teladan apa? dan Bapa mendengarkan apa dari Yesus?
apakah ente yakin semua mujizat yg dilakukan Yesus dilakukan atas kuasa Yesus sendiri (jangan menilai Yesus sebagai Bapa/Allah, karena jelas ayat diatas menyebutkan 2 Oknum yg berbeda)

SHAGA77 wrote:

Tidak... Karena kesimpulan 1 anda melihat sisi ke-Allah-an Allah secara utuh. Dan pada kesimpulan kedua, anda pun melihat bahwa :
- Jika dilihat dari sisi ke-Allah-an maka Yesus MAHA KUASA
- Jika dilihat dari sisi kemanusiaan maka Yesus TIDAK MAHA KUASA
So tidak ada yang bertentangan.

ha..ha..ha... cape dehh, entah apakah ane yg tll bodoh utk memahami, ataukah ajaran paulus yg kacau balau. gpplah, nmnya aja berpendapat.

dari prnyataan ente diatas, maka :

Tuhan Yesus adl, Tuhan yg berwujud manusia dan tidak berwujud manusia...
Tuhan Yesus adl, Tuhan yg maha kuasa dan tidak maha kuasa...
Tuhan Yesus adl, Tuhan yg maha tau dan tidak maha tahu...

oo.. gitu to akhirnya ane mengerti dan tidak mengerti...

Apa benar Tuhan Kristen Maha Kuasa? 3027467219

by SHAGA77 Fri 03 May 2013, 12:37 am

dewarugi wrote:
(Yoh 11:41) Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

ha..ha... ayat memang tidak menulis Yesus "memohon" kepada Bapa, misalkan benar Yesus tidak "memohon", Yesus mengucap syukur atas teladan apa? dan Bapa mendengarkan apa dari Yesus?
apakah ente yakin semua mujizat yg dilakukan Yesus dilakukan atas kuasa Yesus sendiri (jangan menilai Yesus sebagai Bapa/Allah, karena jelas ayat diatas menyebutkan 2 Oknum yg berbeda)

# Teladan apa? jawabannya ada di ayat 25-26 dan 40. bahwa iman yang sungguh akan dibenarkan Allah dan iman yang dibenarkan Allah dapat melakukan apapun yang mustahil bagi manusia karena tiada yang mustahil bagi Allah
# Ketika melihat Yesus sebagai manusia tetap inkarnasi Allah tidak bisa terpisahkan dari diri-Nya. Yesus dan Bapa adalah satu dalam :
- Roh, Roh Allah = Roh Yesus yang jelas berbeda dengan roh manusia.
- Kuasa, kuasa Allah = Kuasa Yesus karena Dia adalah inkarnasi Allah. Jadi ketika Yesus menunjukkan kuasa-Nya, itulah kuasa Allah.
- Hakikat, firman Allah = firman Yesus, karena Dia sendiri adalah Firman Allah yang hidup, ketika Allah menyampaikan tujuannya maka Yesus lah yang berbicara dan melakukan.

dewarugi wrote:
ha..ha..ha... cape dehh, entah apakah ane yg tll bodoh utk memahami, ataukah ajaran paulus yg kacau balau. gpplah, nmnya aja berpendapat.
dari prnyataan ente diatas, maka :
Tuhan Yesus adl, Tuhan yg berwujud manusia dan tidak berwujud manusia...
Tuhan Yesus adl, Tuhan yg maha kuasa dan tidak maha kuasa...
Tuhan Yesus adl, Tuhan yg maha tau dan tidak maha tahu...
oo.. gitu to akhirnya ane mengerti dan tidak mengerti...

1. Umat Kristen mengimani Yesus sebagai Tuhan bukanlah ajaran Paulus, saya bisa berikan banyak penulis lain SELAIN Paulus yang membenarkannya bahkan Yesus sendiri pernah berkata demikian.
2. Yang harus anda pahami terkait pribadi Yesus adalah:
- Dia sebagai manusia seutuhnya
- Dia sebagai Allah seutuhnya
kedua hal yang tidak terpisahkan dalam diri Yesus.
Analogi sederhana:
- Anda sebagai pemilik perusahaan
- Anda sebagai bendahara di RT
Apakah kedua hal itu dapat dipisahkan dari diri anda? TIDAK karena itu adalah anda sendiri.
Perbedaannya adalah:
Ketika anda sebagai pemilik perusahaan maka anda memegang penuh kuasa atas bawahan anda, tetapi ketika anda sebagai bendahara RT maka anda akan tetap dibawah kuasa dari ketua RT. Jadi tergantung dari sisi mana orang melihat anda.
Sama halnya dengan Yesus, ketika Dia menunjukkan sisi ke-Allah-an maka dia MAHA KUASA, namun ketika Dia menunjukkan sisi kemanusiaan maka Dia sebagai utusan Allah.

Hal itu menunjukkan bahwa pribadi Yesus sebagai Allah-manusia bukanlah sesuatu yang tidak masuk akal dan tidak bisa dimengerti, tinggal apakah kita bisa menerima hal itu.

by dewarugi Fri 03 May 2013, 2:36 am

SHAGA77 wrote:
# Teladan apa? jawabannya ada di ayat 25-26 dan 40. bahwa iman yang sungguh akan dibenarkan Allah dan iman yang dibenarkan Allah dapat melakukan apapun yang mustahil bagi manusia karena tiada yang mustahil bagi Allah
# Ketika melihat Yesus sebagai manusia tetap inkarnasi Allah tidak bisa terpisahkan dari diri-Nya. Yesus dan Bapa adalah satu dalam :
- Roh, Roh Allah = Roh Yesus yang jelas berbeda dengan roh manusia.
- Kuasa, kuasa Allah = Kuasa Yesus karena Dia adalah inkarnasi Allah. Jadi ketika Yesus menunjukkan kuasa-Nya, itulah kuasa Allah.
- Hakikat, firman Allah = firman Yesus, karena Dia sendiri adalah Firman Allah yang hidup, ketika Allah menyampaikan tujuannya maka Yesus lah yang berbicara dan melakukan.

ha..ha.. ente ambil pndekatan ayat 25-26 atas dasar apa?

(Yoh 11:41) Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

Yesus menengadah dan bersyukur. bgmn kl ane ambil pndekatan,
(Yoh 11:22-23) Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."

(apapun jwbn ente ane tdk minat meneruskan krn akan smakin melebar dan tdk mncapai titik temu)

SHAGA77 wrote:
1. Umat Kristen mengimani Yesus sebagai Tuhan bukanlah ajaran Paulus, saya bisa berikan banyak penulis lain SELAIN Paulus yang membenarkannya bahkan Yesus sendiri pernah berkata demikian.
2. Yang harus anda pahami terkait pribadi Yesus adalah:
- Dia sebagai manusia seutuhnya
- Dia sebagai Allah seutuhnya
kedua hal yang tidak terpisahkan dalam diri Yesus.
Analogi sederhana:
- Anda sebagai pemilik perusahaan
- Anda sebagai bendahara di RT
Apakah kedua hal itu dapat dipisahkan dari diri anda? TIDAK karena itu adalah anda sendiri.
Perbedaannya adalah:
Ketika anda sebagai pemilik perusahaan maka anda memegang penuh kuasa atas bawahan anda, tetapi ketika anda sebagai bendahara RT maka anda akan tetap dibawah kuasa dari ketua RT. Jadi tergantung dari sisi mana orang melihat anda.
Sama halnya dengan Yesus, ketika Dia menunjukkan sisi ke-Allah-an maka dia MAHA KUASA, namun ketika Dia menunjukkan sisi kemanusiaan maka Dia sebagai utusan Allah.

Hal itu menunjukkan bahwa pribadi Yesus sebagai Allah-manusia bukanlah sesuatu yang tidak masuk akal dan tidak bisa dimengerti, tinggal apakah kita bisa menerima hal itu.

1. sprtinya udh ente bahas di thread laen, laen wkt akan ane simak yg ane bold.

2. analogi yg keliru, ane perjelas
dewarugi pimpinan pt. nusantara
dewarugi bendahara RT. 13

ciri2 pimpinan pt. nusantara = kurus, tinggi, kulit kuning
ciri2 bendahara RT 13 = kurus, tinggi, kulit kuning

intelegensi pimpinan pt. nusantara = rendah, tidak cerdas
intelegensi bendahara RT 13 = rendah, tidak cerdas

karakter pimpinan pt. nusantara = plin-plan
karakter bendahara RT 13 = plin-plan

maka, dewarugi = pimpinan pt. nusantara = bendahara RT 13
ane lebih bisa memahami analogi yg ane sebut.

.

by SHAGA77 Fri 03 May 2013, 4:15 am

dewarugi wrote:
(apapun jwbn ente ane tdk minat meneruskan krn akan smakin melebar dan tdk mncapai titik temu)

Yupz.. adalah hak anda ingin meneruskan diskusi atau tidak. Tidak ada paksaan.

dewarugi wrote:
1. sprtinya udh ente bahas di thread laen, laen wkt akan ane simak yg ane bold.

2. analogi yg keliru, ane perjelas
dewarugi pimpinan pt. nusantara
dewarugi bendahara RT. 13

ciri2 pimpinan pt. nusantara = kurus, tinggi, kulit kuning
ciri2 bendahara RT 13 = kurus, tinggi, kulit kuning

intelegensi pimpinan pt. nusantara = rendah, tidak cerdas
intelegensi bendahara RT 13 = rendah, tidak cerdas

karakter pimpinan pt. nusantara = plin-plan
karakter bendahara RT 13 = plin-plan

maka, dewarugi = pimpinan pt. nusantara = bendahara RT 13
ane lebih bisa memahami analogi yg ane sebut.

Anda merasa hal itu lebih membuat anda paham... it's yours.
Masih ada lagi?

by dewarugi Sat 04 May 2013, 2:23 am

SHAGA77 wrote:
dewarugi wrote:
(apapun jwbn ente ane tdk minat meneruskan krn akan smakin melebar dan tdk mncapai titik temu)
Yupz.. adalah hak anda ingin meneruskan diskusi atau tidak. Tidak ada paksaan.

dewarugi wrote:
1. sprtinya udh ente bahas di thread laen, laen wkt akan ane simak yg ane bold.

2. analogi yg keliru, ane perjelas
dewarugi pimpinan pt. nusantara
dewarugi bendahara RT. 13

ciri2 pimpinan pt. nusantara = kurus, tinggi, kulit kuning
ciri2 bendahara RT 13 = kurus, tinggi, kulit kuning

intelegensi pimpinan pt. nusantara = rendah, tidak cerdas
intelegensi bendahara RT 13 = rendah, tidak cerdas

karakter pimpinan pt. nusantara = plin-plan
karakter bendahara RT 13 = plin-plan

maka, dewarugi = pimpinan pt. nusantara = bendahara RT 13
ane lebih bisa memahami analogi yg ane sebut.
Anda merasa hal itu lebih membuat anda paham... it's yours.
Masih ada lagi?

mengenai bahasan Yesus = Allah, bisa dilanjutkan di https://murtadinkafirun.forumotion.com/t17042-apakah-yesus-sama-dengan-allah#164379

by SHAGA77 Sat 04 May 2013, 6:40 pm

dewarugi wrote:
mengenai bahasan Yesus = Allah, bisa dilanjutkan di https://murtadinkafirun.forumotion.com/t17042-apakah-yesus-sama-dengan-allah#164379

Ok... I'll be there.

by Sponsored content

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN