Kisah para saudagar dan para pengikutnya yang berpapasan di jalan

Pada suatu masa di negri antah berantah terdapat sebuah kota yang konon sangat kaya, kota itu dipimpin oleh seorang raja yang adil, bijaksana dan terpuji segala tindak tanduknya, di bawah kepemimpinan raja tersebut, kota itu menjadi begitu megahnya hingga menarik berbagai manusia untuk menuju ke kota tersebut. namun dibalik kemegahan kota tersebut, jalan menuju ke kota tersebut sangat sulit dan banyak hewan buas, selain itu juga terdapat banyak sekali perampok yang ganas serta penipu yang sadis. tibalah suatu hari beberapa rombongan besar saudagar bertemu di sebuah persimpangan jalan yang bercabang. jalan jalan di persimpangan tersebut masing-masing dibatasi oleh tebing-tebing dan jurang. dalam tiap-tiap rombongan-rombongan tersebut terdapat begitu banyak orang didalamnya, mereka adalah para pembantu dan hamba sahaya pada masing-masing saudagar-saudagar yang memimpin rombongannya. para saudagar itu hendak belajar, berdagang dan mengabdi pada si raja adil.

rombongan itu saling melihat satu sama lain dengan curiga, majulah kedepan masing-masing saudagar pemimpin rombongan tersebut. saudagar yang pertama bernama muhammad, sedang yang lainnya masing-masing bernama yesus dan sidharta. mereka masing-masing telah mendapatkan peta yang menuju kota raja adil yang dikirimkan sendiri oleh raja adil, namun herannya, setiap peta yang dipegang para saudagar itu berbeda satu sama lainnya. mereka berargumen hebat dan masing-masing bersikeras bahwa peta yang dimilikinya lah yang paling benar. setelah berdebat dengan hebat mereka akhirnya frustasi dan memutuskan mengikuti jalan masing-masing sesuai dengan peta yang ada pada mereka.

saudagar-saudagar tersebut akhirnya saling mengucapkan salam perpisahan dan mengatakan semoga beruntung satu sama lain. mereka akhirnya memimpin rombongannya memilih jalan masing-masing. namun dari beberapa anggota rombongan yang dipimpin para saudagar tersebut juga saling berdebat, mereka saling mengagungkan tuan mereka kepada rombongan lainnya dan masing-masing mengajak anggota rombongan lainnya agar bergabung dengan tuan mereka. tanpa disadari, sebenarnya saudagar-saudagar yang memimpin mereka telah berjalan jauh di depan bersama anggota-anggota rombongan yang patuh pada pemimpinnya. hamba-hamba saudagar yang saling berdebat tersebut masih saja terus berdebat sehingga akhirnya terpisah dari rombongan. di sepanjang perjalanan pun ada hamba-hamba para saudagar tersebut masing-masing saling asyik berteriak-berteriak kepada anggota-anggota rombongan lain agar mengikuti rombongannya sehingga mereka juga terpisah dari rombongan, adapula anggota masing-masing rombongan yang terlena dengan keindahan pemandangand an bermain-main dan beristirahat karena lelah di jalan. sedangkan para saudagar tetap saja berjalan dengan serius dan fokus.

akhirnya malam menjelang, para saudagar tersebut akhirnya sampai ke tujuan dan ajaibnya mereka bertemu satu sama lain di gerbang kota raja adil, mereka saling berpelukan dan mengucap syukur bahwa masing-masing mereka dan rombongannya yang tersisa telah selamat. bersama-sama mereka menghadap raja adil dan mereka diterima oleh raja adil dengan baik. sedangkan nasib para hamba dan pembantu saudagar tersebut yang berdebat, bermain dan beristirahat di perjalanan sampai terpisah dari rombongan, mereka semuanya mati dibunuh perompak, mati dimakan hewan buas, dibunuh dan dicelakakan oleh penipu-penipu. para hamba saudagar-saudagar tersebut yang terlalu asyik dengan urusan dan pendapatnya sendiri akhirnya tidak pernah sampai ke kota raja adil.