Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 39 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 39 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
free sex dari kristen barat, penjajah dri kristen barat, aborsi dri kristen barat, AIDS dr kristen baradll, bukti dri sekian banyak bukti lw kristen itu agama yg menyajarkan moral kotor
3 posters
Page 1 of 1
free sex dari kristen barat, penjajah dri kristen barat, aborsi dri kristen barat, AIDS dr kristen baradll, bukti dri sekian banyak bukti lw kristen itu agama yg menyajarkan moral kotor
Baru-baru
ini parlemen Spanyol mengesahkan undang-undang yang melegalkan
perkawinan sejenis. Pengesahan undang-undang ini sontak menuai badai
protes dari gereja dan berbagai kalangan. Pada kesempatan kali ini, kami
mengajak Anda untuk menyimak sebuah ulasan mengenai krisis moral dan
peran gereja di Barat.
Gereja
sebagai lembaga resmi agama Kristen tidak dapat menyembunyikan
kekecewaannya terhadap langkah sejumlah negara Eropa yang mengesahkan
praktik amoral.
Dalam
dua pekan terakhir, terjadi dua peristiwa besar di dua negara yang
dikenal sebagai pusat Katolik, yaitu Italia dan Spanyol, yang melibatkan
gereja dan para tokoh agama.
Di
Spanyol, Dewan Keuskupan menyeru warga untuk ikut memprotes draf
pemerintah yang melegalkan perkawinan sejenis. Sedangkan di Italia,
Vatikan mengajak masyarakat luas untuk memboikot referendum yang akan
dilangsungkan pemerintah berkaitan dengan liberalisasi undang-undang No.
40 yang membatasi secara ketat proses rekayasa pembenihan anak.
Dalam
dua kasus ini, gereja mempertontonkan kemampuannya mengerahkan massa
untuk memprotes kebijakan pemerintah Italia dan Spanyol yang dipandang
bertentangan dengan nilai-nilai moral.
Di
Spanyol, ratusan ribu massa turun ke jalan-jalan memenuhi panggilan
gereja. Sedangkan di Italia, berkat seruan boikot itu, referendum hanya
diikuti oleh 26 persen warga yang memiliki hak pilih. Tentunya dengan
partisipasi yang kecil seperti ini, referendum terancam gagal. Fakta
yang terjadi di Spanyol dan ltalia menunjukkan bahwa gereja masih
memiliki pengaruh yang besar di tengah masyarakat Eropa.
Seperti
diketahui, pasca gerakan renaissance, peran gereja Katolik secara
praktis telah tersingkirkan dan negara-negara di Eropa jatuh ke tangan
orang-orang liberal yang menolak keterlibatan agama dan agamawan dalam
kegiatan politik, ekonomi bahkan sosial dan kebudayaan. Kini setelah
beberapa abad berlalu dari era itu, gereja kembali menunjukkan sikapnya
yang berseberangan dengan kebijakan para politikus dan pemerintah di
sejumlah negara Eropa.
Dalam
dua kasus yang disebutkan tadi, pemerintah Spanyol dan Italia bagai
kebakaran jenggot menyaksikan penentangan gereja tersebut. Mantan
presiden Italia, Oscar Luigi Scalfaro dalam reaksinya mengatakan,
“Gereja hanya bertugas memberi nasehat kepada umat dan tidak berhak
untuk mencampuri urusan perundang-undangan di Italia. “
Secara
umum, faktor yang mendorong gereja untuk mengambil sikap keras dan
tegas dalam dua kasus tersebut adalah kekhawatiran para agamawan Katolik
akan kian melemahnya peran mereka di tengah masyarakat. Pasca
renaissance, gereja berubah menjadi sebuah lembaga sosial yang hanya
berwenang mengurusi masalah moral dan agama dalam bentuknya sebagai
kegiatan individu semata.
Peran
para pendeta dan pastor juga berubah menjadi hanya para pemimpin doa
bersama, pembaca akad perkawinan, dan pemimpin acara penguburan. Peran
yang sudah kecil ini semakin dikerdilkan oleh pemerintah di sejumlah
negara, semisal Spanyol dan Italia, yang mengesahkan undang-undang yang
bertentangan dengan moral dan etika.
Di
era pasca renaissance, dengan berkuasanya sistem liberalisme ekonomi
dan politik di Barat, muncul pula arus liberalisme budaya. Negara-negara
Barat telah berubah jauh dengan keberhasilannya meraih kemajuan pesat
di berbagai bidang. Kesejahteraan di negara-negara ini juga jauh
melebihi negara-negara lain.
Keperkasaan
inilah yang lantas mengubah negara-negara Barat menjadi kekuatan
imperialis yang selama beberapa abad melakukan penjajahan di berbagai
kawasan dunia dan merampok kekayaan bangsa-bangsa lain. Kesejahteraan
bangsa Eropa Barat yang diperoleh dengan memanfaatkan kelemahan dan
keterbelakangan bangsa-bangsa lain di dunia, telah mengubah tatanan
sosial di Barat yang berbuntut pada perubahan nilai-nilai moral dan
etika.
Budaya
Barat saat ini telah menyatu dengan budaya yang tidak terkontrol.
Manusia di Barat tidak berhadapan dengan batasan-batasan untuk mengecap
kenikmatan di luar etika. Sayangnya, rezim-rezim di Barat bukan hanya
tidak membatasi praktik asusila warganya, tetapi malah ikut memberikan
label resmi pada praktik-praktik semacam ini.
Praktik
homoseksual yang pada beberapa dekade lalu dipandang sebagai praktik
menjijikkan dan pelakunya pasti akan dikucilkan oleh masyarakat, kini
didukung oleh pemerintah dan mendapat pengesahan.
Di
Barat, setiap tahunnya pada hari-hari tertentu, kaum gay dan lesbi
dengan turun ke jalan-jalan, menuntut pengakuan hak-hak mereka secara
resmi dari pemerintah. Dekadensi moral yang di Barat sudah sedemikian
parahnya, sehingga sejumlah tokoh politik dan pemerintahan tidak lagi
merasa risih untuk mengaku bahwa dirinya adalah seorang homoseksual.
Layak
dicatat bahwa kondisi ini bahkan telah merambah negara-negara dengan
jumlah pemeluk agama Katolik di atas 90 persen. Jelas, kondisi ini
dipandang gereja sebagai tanda-tanda buruk yang harus segera ditangani,
sehingga memaksa gereja untuk mengambil sikap tegas meski sikap itu
dinilai bertentangan dengan wewenang lembaga keagamaan di Barat.
Amat
disayangkan, gereja Katolik terkesan lamban dapat bersikap menghadapi
krisis moral di Barat. Meski berhasil menggalang ratusan ribu umat untuk
turun ke jalan menentang undang-undang perkawinan kaum homoseksual,
namun nampaknya, gereja tidak akan mampu menghentikan laju keruntuhan
sendi-sendi moral di Barat.
Sebab,
opini umum di Barat sudah tidak lagi memandang hal ini sebagai
penyimpangan etika, tetapi hanya sebuah masalah yuridis yang harus
dicarikan penyelesaiannya. Pertanyaan yang ada di tengah masyarakat
Barat adalah, “Hak apa yang dimiliki oleh orang-orang yang memiliki
kecenderungan seksual menyimpang? Artinya, apakah secara hukum, pasangan
homoseksual memiliki hak layaknya pasangan suami istri?”
Meskipun
pemerintah Barat tidak kunjung menyadari betapa besar dampak dari
dekadensi moral, namun kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat Barat
sudah cukup menderita akibat sikap hidup yang bebas tanpa batas ini.
Kejahatan, obat bius, prostitusi, penyakit AIDS, penyakit kejiwaan,
anak-anak yang lahir tanpa bapak, adalah di antara dampak-dampak
mengerikan dari kebobrokan moral.
Oleh
karena itu, sudah saatnya masyarakat Barat membuka diri dan kembali
pada nilai-nilai moral. Sebaliknya, gereja pun harus secara tegas dan
berkesinambungan menjalankan perannya sebagai penunjuk arah bagi bagi
masyarakat Barat, agar mereka bisa menemukan kehidupan yang selamat. (ulasan radio irib)
ini parlemen Spanyol mengesahkan undang-undang yang melegalkan
perkawinan sejenis. Pengesahan undang-undang ini sontak menuai badai
protes dari gereja dan berbagai kalangan. Pada kesempatan kali ini, kami
mengajak Anda untuk menyimak sebuah ulasan mengenai krisis moral dan
peran gereja di Barat.
Gereja
sebagai lembaga resmi agama Kristen tidak dapat menyembunyikan
kekecewaannya terhadap langkah sejumlah negara Eropa yang mengesahkan
praktik amoral.
Dalam
dua pekan terakhir, terjadi dua peristiwa besar di dua negara yang
dikenal sebagai pusat Katolik, yaitu Italia dan Spanyol, yang melibatkan
gereja dan para tokoh agama.
Di
Spanyol, Dewan Keuskupan menyeru warga untuk ikut memprotes draf
pemerintah yang melegalkan perkawinan sejenis. Sedangkan di Italia,
Vatikan mengajak masyarakat luas untuk memboikot referendum yang akan
dilangsungkan pemerintah berkaitan dengan liberalisasi undang-undang No.
40 yang membatasi secara ketat proses rekayasa pembenihan anak.
Dalam
dua kasus ini, gereja mempertontonkan kemampuannya mengerahkan massa
untuk memprotes kebijakan pemerintah Italia dan Spanyol yang dipandang
bertentangan dengan nilai-nilai moral.
Di
Spanyol, ratusan ribu massa turun ke jalan-jalan memenuhi panggilan
gereja. Sedangkan di Italia, berkat seruan boikot itu, referendum hanya
diikuti oleh 26 persen warga yang memiliki hak pilih. Tentunya dengan
partisipasi yang kecil seperti ini, referendum terancam gagal. Fakta
yang terjadi di Spanyol dan ltalia menunjukkan bahwa gereja masih
memiliki pengaruh yang besar di tengah masyarakat Eropa.
Seperti
diketahui, pasca gerakan renaissance, peran gereja Katolik secara
praktis telah tersingkirkan dan negara-negara di Eropa jatuh ke tangan
orang-orang liberal yang menolak keterlibatan agama dan agamawan dalam
kegiatan politik, ekonomi bahkan sosial dan kebudayaan. Kini setelah
beberapa abad berlalu dari era itu, gereja kembali menunjukkan sikapnya
yang berseberangan dengan kebijakan para politikus dan pemerintah di
sejumlah negara Eropa.
Dalam
dua kasus yang disebutkan tadi, pemerintah Spanyol dan Italia bagai
kebakaran jenggot menyaksikan penentangan gereja tersebut. Mantan
presiden Italia, Oscar Luigi Scalfaro dalam reaksinya mengatakan,
“Gereja hanya bertugas memberi nasehat kepada umat dan tidak berhak
untuk mencampuri urusan perundang-undangan di Italia. “
Secara
umum, faktor yang mendorong gereja untuk mengambil sikap keras dan
tegas dalam dua kasus tersebut adalah kekhawatiran para agamawan Katolik
akan kian melemahnya peran mereka di tengah masyarakat. Pasca
renaissance, gereja berubah menjadi sebuah lembaga sosial yang hanya
berwenang mengurusi masalah moral dan agama dalam bentuknya sebagai
kegiatan individu semata.
Peran
para pendeta dan pastor juga berubah menjadi hanya para pemimpin doa
bersama, pembaca akad perkawinan, dan pemimpin acara penguburan. Peran
yang sudah kecil ini semakin dikerdilkan oleh pemerintah di sejumlah
negara, semisal Spanyol dan Italia, yang mengesahkan undang-undang yang
bertentangan dengan moral dan etika.
Di
era pasca renaissance, dengan berkuasanya sistem liberalisme ekonomi
dan politik di Barat, muncul pula arus liberalisme budaya. Negara-negara
Barat telah berubah jauh dengan keberhasilannya meraih kemajuan pesat
di berbagai bidang. Kesejahteraan di negara-negara ini juga jauh
melebihi negara-negara lain.
Keperkasaan
inilah yang lantas mengubah negara-negara Barat menjadi kekuatan
imperialis yang selama beberapa abad melakukan penjajahan di berbagai
kawasan dunia dan merampok kekayaan bangsa-bangsa lain. Kesejahteraan
bangsa Eropa Barat yang diperoleh dengan memanfaatkan kelemahan dan
keterbelakangan bangsa-bangsa lain di dunia, telah mengubah tatanan
sosial di Barat yang berbuntut pada perubahan nilai-nilai moral dan
etika.
Budaya
Barat saat ini telah menyatu dengan budaya yang tidak terkontrol.
Manusia di Barat tidak berhadapan dengan batasan-batasan untuk mengecap
kenikmatan di luar etika. Sayangnya, rezim-rezim di Barat bukan hanya
tidak membatasi praktik asusila warganya, tetapi malah ikut memberikan
label resmi pada praktik-praktik semacam ini.
Praktik
homoseksual yang pada beberapa dekade lalu dipandang sebagai praktik
menjijikkan dan pelakunya pasti akan dikucilkan oleh masyarakat, kini
didukung oleh pemerintah dan mendapat pengesahan.
Di
Barat, setiap tahunnya pada hari-hari tertentu, kaum gay dan lesbi
dengan turun ke jalan-jalan, menuntut pengakuan hak-hak mereka secara
resmi dari pemerintah. Dekadensi moral yang di Barat sudah sedemikian
parahnya, sehingga sejumlah tokoh politik dan pemerintahan tidak lagi
merasa risih untuk mengaku bahwa dirinya adalah seorang homoseksual.
Layak
dicatat bahwa kondisi ini bahkan telah merambah negara-negara dengan
jumlah pemeluk agama Katolik di atas 90 persen. Jelas, kondisi ini
dipandang gereja sebagai tanda-tanda buruk yang harus segera ditangani,
sehingga memaksa gereja untuk mengambil sikap tegas meski sikap itu
dinilai bertentangan dengan wewenang lembaga keagamaan di Barat.
Amat
disayangkan, gereja Katolik terkesan lamban dapat bersikap menghadapi
krisis moral di Barat. Meski berhasil menggalang ratusan ribu umat untuk
turun ke jalan menentang undang-undang perkawinan kaum homoseksual,
namun nampaknya, gereja tidak akan mampu menghentikan laju keruntuhan
sendi-sendi moral di Barat.
Sebab,
opini umum di Barat sudah tidak lagi memandang hal ini sebagai
penyimpangan etika, tetapi hanya sebuah masalah yuridis yang harus
dicarikan penyelesaiannya. Pertanyaan yang ada di tengah masyarakat
Barat adalah, “Hak apa yang dimiliki oleh orang-orang yang memiliki
kecenderungan seksual menyimpang? Artinya, apakah secara hukum, pasangan
homoseksual memiliki hak layaknya pasangan suami istri?”
Meskipun
pemerintah Barat tidak kunjung menyadari betapa besar dampak dari
dekadensi moral, namun kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat Barat
sudah cukup menderita akibat sikap hidup yang bebas tanpa batas ini.
Kejahatan, obat bius, prostitusi, penyakit AIDS, penyakit kejiwaan,
anak-anak yang lahir tanpa bapak, adalah di antara dampak-dampak
mengerikan dari kebobrokan moral.
Oleh
karena itu, sudah saatnya masyarakat Barat membuka diri dan kembali
pada nilai-nilai moral. Sebaliknya, gereja pun harus secara tegas dan
berkesinambungan menjalankan perannya sebagai penunjuk arah bagi bagi
masyarakat Barat, agar mereka bisa menemukan kehidupan yang selamat. (ulasan radio irib)
Jesjink- RED MEMBERS
- Number of posts : 76
Reputation : 0
Points : 4483
Registration date : 2013-01-12
Re: free sex dari kristen barat, penjajah dri kristen barat, aborsi dri kristen barat, AIDS dr kristen baradll, bukti dri sekian banyak bukti lw kristen itu agama yg menyajarkan moral kotor
namanya juga kitab porno, incest ajah diajarkan di alkitab
Gongging Baladewa- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 397
Location : Endonesia
Job/hobbies : Gunting Rambut yesus yang gondrong
Reputation : 9
Points : 4759
Registration date : 2012-12-29
Re: free sex dari kristen barat, penjajah dri kristen barat, aborsi dri kristen barat, AIDS dr kristen baradll, bukti dri sekian banyak bukti lw kristen itu agama yg menyajarkan moral kotor
bagaimana anda menjawab soal harem dimana sultan sultah khalifah ottoman yang ente agungkan berasyik masuk bersetubuh?
mwangi75- RED MEMBERS
-
Number of posts : 48
Location : Jayapura Rock City
Job/hobbies : Law
Reputation : 0
Points : 4367
Registration date : 2013-01-22
Re: free sex dari kristen barat, penjajah dri kristen barat, aborsi dri kristen barat, AIDS dr kristen baradll, bukti dri sekian banyak bukti lw kristen itu agama yg menyajarkan moral kotor
MAKANYA BICARA ITU PAKE DASAR, PAKE PARAMETER, JGN ASAL NGOMONG,
ENTE BILANG BGTU KNPA BISA ? EMANG KEBIASAAN ORG KRISTEN KALLE YAH BERBICARA BOHONG
ENTE BILANG BGTU KNPA BISA ? EMANG KEBIASAAN ORG KRISTEN KALLE YAH BERBICARA BOHONG
Jesjink- RED MEMBERS
- Number of posts : 76
Reputation : 0
Points : 4483
Registration date : 2013-01-12
Re: free sex dari kristen barat, penjajah dri kristen barat, aborsi dri kristen barat, AIDS dr kristen baradll, bukti dri sekian banyak bukti lw kristen itu agama yg menyajarkan moral kotor
dasar dan parameter anda sendiri dimana? mencoba kelihatan intelek yah bro? kalau emang udah bego, ya belajar, bukan malah nuduh balik lawan bicaranya bego, anda malah kelihatan makin bego, bikin tread cuma asal copas. tolol tingkat wahid anda ini. malu bung!
barat = belum tentu kristen, ada juga kok muslim di barat, lihat saja bosnia, albania, lagipula keristen sendiri di eropa sana sudah tidk terlalu berpengaruh, masyarakatnya telah sekuler. anda juga perlu paham bahwa inspirasi bangsa barat melakukan hal demikian ya juga dari harem tersebut!
kalau anda memang cerdas, anda pasti tahu aids itu penyakit dari afrika, bukan kristen, ngomong pake logika dong bung, bisa saja saya ngomong seperti itu, untuk menunjukkan penyimpangan seksual itu lumrah di seluruh umat agama apapun karena itu penyimpangan yang berkaitan dengan sifat manusia, bukan agama.
kalau saya berbohong apa untungnya untuk saya sehingga saya harus berbohong? saya bukan kristen, hanya saya miris melihat kebodohan anda
barat = belum tentu kristen, ada juga kok muslim di barat, lihat saja bosnia, albania, lagipula keristen sendiri di eropa sana sudah tidk terlalu berpengaruh, masyarakatnya telah sekuler. anda juga perlu paham bahwa inspirasi bangsa barat melakukan hal demikian ya juga dari harem tersebut!
kalau anda memang cerdas, anda pasti tahu aids itu penyakit dari afrika, bukan kristen, ngomong pake logika dong bung, bisa saja saya ngomong seperti itu, untuk menunjukkan penyimpangan seksual itu lumrah di seluruh umat agama apapun karena itu penyimpangan yang berkaitan dengan sifat manusia, bukan agama.
kalau saya berbohong apa untungnya untuk saya sehingga saya harus berbohong? saya bukan kristen, hanya saya miris melihat kebodohan anda
mwangi75- RED MEMBERS
-
Number of posts : 48
Location : Jayapura Rock City
Job/hobbies : Law
Reputation : 0
Points : 4367
Registration date : 2013-01-22
Re: free sex dari kristen barat, penjajah dri kristen barat, aborsi dri kristen barat, AIDS dr kristen baradll, bukti dri sekian banyak bukti lw kristen itu agama yg menyajarkan moral kotor
uskup ajeh pada doyan bokong bocah, memang bejad ya agama kresten
Gongging Baladewa- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 397
Location : Endonesia
Job/hobbies : Gunting Rambut yesus yang gondrong
Reputation : 9
Points : 4759
Registration date : 2012-12-29
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin