Ajaran Kasih ternyata Failed

First topic message reminder :

Lukas 6:27. "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;

Lukas 10:27. Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."


pertanyaannya : bagaimanakah cara penerapan ajaran kasih, dalam hal/kasus dimana satu2nya cara menyelamatkan sesama, adalah dengan cara melukai/membunuh musuh kita?

Ternyata ujung2nya memang muslim yang sukanya menyandera orang dan seenak jidat memberi pilihan kepada orang lain. Makanya gak heran dalam kasus apapun jika ditangani muslim, ujung2nya pasti rusak n hancur. Jika mereka mengenal kasih mereka seharusnya sadar bahwa manusia memiliki pilihannya sendiri2, dan gak ada tuh namanya menyandera manusia dengan pilihan yang mereka muslim buat sendiri kepada orang lain. Itu namanya pemaksaan. Masa, saya merasa bahwa ada pilihan lain selain pilihan yang diberikan oleh muslim bernama FD untuk kasus di atas tsb, gak boleh.

Trus dianggapnya kalo gak milih pilihan yang diberikan FD dianggapnya dua2nya pasti mati, yang di gedung dengan yang di pesawat. Siapa bilang?? Kematian kan bukan urusan manusia apalagi urusannya si FD. Dasar muslim tukang sandera nih si FD. Bener2 khas jihadis teroris islam tulen. Gak bisa dibantah lagi.

buncis hitam wrote:Ternyata ujung2nya memang muslim yang sukanya menyandera orang dan seenak jidat memberi pilihan kepada orang lain. Makanya gak heran dalam kasus apapun jika ditangani muslim, ujung2nya pasti rusak n hancur. Jika mereka mengenal kasih mereka seharusnya sadar bahwa manusia memiliki pilihannya sendiri2, dan gak ada tuh namanya menyandera manusia dengan pilihan yang mereka muslim buat sendiri kepada orang lain. Itu namanya pemaksaan. Masa, saya merasa bahwa ada pilihan lain selain pilihan yang diberikan oleh muslim bernama FD untuk kasus di atas tsb, gak boleh.

Trus dianggapnya kalo gak milih pilihan yang diberikan FD dianggapnya dua2nya pasti mati, yang di gedung dengan yang di pesawat. Siapa bilang?? Kematian kan bukan urusan manusia apalagi urusannya si FD. Dasar muslim tukang sandera nih si FD. Bener2 khas jihadis teroris islam tulen. Gak bisa dibantah lagi.

lho pasukan anti-teroris kan, harus selalu siap dengan sikon apapun, termasuk skenario terburuk sekalipun! lagian yang begituan kan sudah sering diputer di film2, cuman disitu bedanya lakon anti-terorisnya (yang disusupkan ke dalam pesawat) berhasil membunuh teroris & menguasai pesawat, kemudian menghubungi pilot F-23 untuk mengabarkan pesawat tidak perlu lagi sampai dirudal!

@Atas

Dan menurut situ anda-lah yang memberi pilihan dan andalah yang menentukan kehidupan manusia ya kan. Dasar sok tau.

Situ aja gak bisa menjawab pertanyaan saya soal bagaimana kalo misalkan saya merasa ada pilihan lain atau tidak, bagaimana anda bisa membandingkan kenyataan dengan film?? Jawab dulu pertanyaan saya baru membandingkan kenyataan dengan film. Emangnya menurut situ dalam kenyataan:

saya gak bisa kalo saya merasa ada pilihan lain selain 2 pilihan tsb, di mana pilihan tsb keliatannya mustahil, tapi saya mau melakukannya?? Jelaskan secara logis

Jawab ini dulu mas baru bicara kenyataan dengan kejadian film. Kalo gak saya akan mengecap semua muslim di sini tidak bisa menerima kenyataan dan lebih patuh sebagai budak islam yang tidak memiliki pilihan. Ok.

terbalik lagi dah ente ngomong ciss.. justru ente kresetan yang cuma terima mentah-mentah doktrin eror di injil ciss,jadi ente dan kaum ente yang gak punya pilihan.. cuma bisa bertahan aja udah bagus ciss

buncis hitam wrote:saya gak bisa kalo saya merasa ada pilihan lain selain 2 pilihan tsb, di
mana pilihan tsb keliatannya mustahil, tapi saya mau melakukannya??
Jelaskan secara logis

maksudmu biar kalau toh pilihan lain (yang memang kelihatannya mustahil) mu gagal (sehingga musuh menang, serta sesama gagal terlindungi), elu nggak akan salah karena toh elu sudah berusaha gitu? atau jika pilihan lain yang elu maksud adalah doa, berarti biar Tuhan yang salah gitu?

@FD

Tunggu mas. Tuh kan nge-judge lagi............

Saya hanya mengungkapkan bagaimana kalo saya merasa ada pilihan lain. Kok situ malah langsung mengatakan bahwa saya salah?? Lha kalo saya gak salah gimana?? Kalo ternyata 2 pilihan kamu tsb yang salah gimana, dimana ternyata karena 2 pilihan tsb akhirnya baik yang di gedung dengan yang di pesawat mati semua, gimana coba?? Emangnya kamu pikir dengan 2 pilihan yang kamu beri itu merupakan pilihan terbaik-kah? jelaskan secara logis. Kok kamu malah menambah daftar pertanyaan saja sih.

Apa sih hak kamu menentukan orang lain hidup atau mati, orang lain salah atau bener?? Lagipula siapa coba yang akan menyalahkan Tuhan?? Bukankah setiap pilihan kita pasti akan ada konsekuensinya dan bukan berarti biar pun pilihan kita merupakan pilihan yang keliatannya terbaik akan memberikan hanya hal positif saja buat kita, ya kan. Jadi untuk apa kita menyalahkan Tuhan?? Kita punya pilihan dan Tuhan sebagai penguasa pun punya pilihan dan keputusan. Jadi mana mungkin kita bisa menyalahkan Tuhan, wong nyata2nya pilihan ada di tangan kita sendiri, dan Tuhan pun turut bekerja dengan semua pilihan kita ya kan. Jadi kalo pilihan kita keliatannya salah kita gak bisa menyalahkan orang lain apalagi Tuhan. Tapi yang terpenting kan kita sudah berusaha menjalankan semua pilihan kita. Dan kalo misalkan Tuhan memang berkehendak manusia tsb mati, dan karena pilihan kita, untuk apalagi kita menyalahkan Tuhan?? Bukankah itu semua sudah kehendak Tuhan ya kan. Ya kalo emang mau menyalahkan ya salahkan diri kita sendiri karena pilihan kita ya kan. Karena pilihan kita sendiri-lah yang sebenernya yang membuat kita masuk dalam rencana Tuhan atas kematian seseorang. Jadi kalo misalkan kita mengambil suatu pilihan bisa saja kita masuk dalam rencana Tuhan atas kematian seseorang dan itu yang biasanya membuat kita menyesal. Dan bisa saja kita tidak masuk dalam rencana Tuhan atas kematian seseorang dan itu yang biasanya tidak membuat kita menyesal. Jadi apapun pilihan kita bisa membuat kita masuk dalam rencana Tuhan atas kematian seseorang. Jadi hati2lah kamu supaya jangan sampe salah pilih sehingga membuat kamu menyesal. Makanya saya mempertanyakan pertanyaan seperti di atas tsb (yang saya tebel merahin), untuk mengetahui apakah kamu bener yakin bahwa pilihan kamu gak salah sehingga tidak akan membuat kamu menyesal. Jadi jangan langsung nge-judge bahwa dengan pilihan yang saya pilih pasti akan salah jadinya, dan semua orang akan mati. Tau darimana itu, dasar setan teroris?? Emangnya situ pikir pilihan situ bener2 gak salah apa?? Tau darimana??

Emangnya kita berhak menentukan apa yang akan terjadi dengan pilihan yang kita ambil?? Jelaskan secara logis juga. Karena kata2 kamu makin menimbulkan pertanyaan buat kamu sendiri lohhhhhhhhhhh....................

Dan jelaskan sekali lagi

Bisa gak kalo saya merasa ada pilihan lain selain 2 pilihan tsb, di mana pilihan tsb
keliatannya mustahil, tapi saya mau melakukannya?? Jelaskan secara logis

Dari sini sudah jelas bahwa gak ada hubungannya antara ajaran kasih dengan keputusan seseorang untuk menyelamatkan orang lain. Ajaran kasih menuntun kita supaya kita bisa hidup menurut roh bukan menurut daging. Dan bukan berarti dengan ajaran kasih membuat kita menentukan hasil akhir yang akan terjadi lohhh. Karena toh semua kematian manusia merupakan kehendak Tuhan. Tapi jika pilihan kita bisa membuat kita masuk dalam rencana Tuhan atas kematian seseorang itu-lah yang bisa membuat kita menjadi salah. Jadi setidaknya meskipun keputusan yang kita buat itu mungkin salah karena tidak bisa menyelamatkan satu orang pun bukan berarti ajaran kasih itu failed dimana kita tetep berusaha menyelamatkan semua orang tak terkecuali, tapi justru dengan ajaran kasih tsb kita bisa hidup menurut roh dan Tuhan melihat kita pantas untuk masuk sorga. Karena toh bukan kita yang menentukan hidup matinya seseorang, tapi Tuhan, tapi kita tetep dapat jatah di surga sono (bukan bersama 72 bidadari lohhhhh).

Jadi hati2 mas FD, kalo misalkan pilihan kamu tsb pada akhirnya hanya membuat kesalahan beruntun yaitu tidak bisa menyelamatkan satu orang pun dan Tuhan menilai kamu tidak bisa hidup menurut roh maka kamu akan masuk neraka. Jadi penderitaan kamu bisa menjadi double plus triple.

Dan apabila si FD ini masih bersikap seperti Tuhan yang menentukan hasil akhirnya (alias teroris), maka saya akan mengeluarkan pertanyaan andalan saya yaitu:

Emangnya ajaran kasih pasti bisa akan membuat seseorang menentukan hasil akhir yang akan terjadikah? Jelaskan secara logis.

Kalo pasti bisa maka saya akan akui ajaran kasih itu failed tapi kalo gak pasti bisa maka kamu harus akui bahwa ajaran kasih tidak failed. Karena semua hasil akhir yang akan terjadi atas nasib seseorang, sepertinya dengan topik ini kamu merasa ajaran kasih-lah yang menentukannya. Makanya kamu bilang ajaran kasih failed ya kan.

Supaya si FD ini bisa lebih mudah menjawab pertanyaan saya karena kepintarannya dia berkomentar, maka saya akan membuat daftar pertanyaan yang lebih sistematis buat dijawab secara logis oleh FD. Sehingga FD gak terlalu pusing liat pertanyaan yang banyak saya ajaukan karena kepintarannya si FD bikin komentar. Nih dia daftarnya:

Pertama (perlu penjelasan ulang):

Bisa gak kalo saya merasa ada pilihan lain selain 2 pilihan tsb, di mana pilihan tsb keliatannya mustahil, tapi saya mau melakukannya?? Jelaskan secara logis

Kedua: soal penilaian kamu atas komentar saya karena saya merasa ada pilihan lain:

Lha kalo saya gak salah gimana?? Kalo ternyata 2 pilihan kamu tsb yang salah gimana, dimana ternyata karena 2 pilihan tsb akhirnya baik yang di gedung dengan yang di pesawat mati semua, gimana coba?? Emangnya kamu pikir dengan 2 pilihan yang kamu beri itu merupakan pilihan terbaik-kah? jelaskan secara logis.

Ketiga:

Emangnya kita berhak menentukan apa yang akan terjadi dengan pilihan yang kita ambil?? Jelaskan secara logis juga. Karena kata2 kamu makin menimbulkan pertanyaan buat kamu sendiri lohhhhhhhhhhh....................

Keempat: soal pembuktian apakah ajaran kasih itu bener2 failed atau tidak:

Emangnya ajaran kasih pasti bisa akan membuat seseorang menentukan hasil akhir yang akan terjadikah? Jelaskan secara logis.

Selamat menjawab.

Saya juga mau mengulang kembali apa yang sudah pernah dikatakan oleh si FD yang sangat pintar ini. Mudah2an dia gak pura2 pikun aja:

Pertama, dia mengatakan ajaran kasih failed, maka keluar-lah pertanyaan keempat.

Kedua, dia juga mengatakan bahwa dalam situasi tertentu seperti halnya kasus yang dia ceritakan saya hanya dibatasi dengan 2 pilihan saja, maka keluar-lah pertanyaan pertama.

Ketiga, dia juga mengatakan bahwa pilihan saya salah tanpa menyadari bahwa bisa saja pilihannya si FD sendiri pun juga bisa salah, maka keluar-lah pertanyaan kedua.

Keempat, dia juga mengatakan bahwa pilihan yang si FD berikan merupakan satu2nya pilihan yang akan menyelamatkan hidup dan nyawa orang lain, padahal bisa saja dengan pilihan yang dia berikan tidak ada satupun hidup dan nyawa orang lain terselamatkan, maka keluarlah pertanyaan ketiga

Inilah buktinya dari perkataan dia:

1. Ajaran Kasih ternyata Failed

2. kalau tidak dirudal, yang jadi korban ya para sesama yang memadati tempat target penabrakan pesawat tsb!

3. nggak ada pilihan samasekali, atau katakanlah pilihan yang tersisa (setelah semua usaha lain gagal) hanya tinggal 2, yaitu antara dirudal atau tidak dirudal!

4. maksudmu biar kalau toh pilihan lain (yang memang kelihatannya mustahil) mu gagal (sehingga musuh menang, serta sesama gagal terlindungi), elu nggak akan salah karena toh elu sudah berusaha gitu? atau jika pilihan lain yang elu maksud adalah doa, berarti biar Tuhan yang salah gitu?

Mudah2an kamu gak pura2 pikun atau berlagak bego aja ya, FD. Oh ya satu lagi jangan nyangkut2in ke doa. Toh kamu aja gak percaya dengan Tuhan, jadi doa kamu pasti bakalan sia2 dan usaha kamu pasti bakalan sia2. Kecuali kalo kamu percaya dengan Tuhan, doa, apalagi usaha kamu belum tentu menjadi sia2, apalagi kalo memang berdoa karena kita mengasihi Tuhan dan manusia. Karena saya cuma mengatakan bahwa Tuhan hanya membantu saja (turut bekerja), jika kita berniat, dan niatan kita, kita buktikan dengan tindakan kita.

Jadi jawab saja pertanyaan saya di atas tsb yang sudag saya list kan buat kamu

buncis hitam wrote:Dan jelaskan sekali lagi

cis2 kamu kan yang bilang sendiri, bahwa pilihan lain mu itu kelihatannya mustahil/kemungkinan berhasilnya kecil/kemungkinan gagalnya besar, lha mosok kamu mau mempertaruhkan nyawa manusia (yang seharusnya bisa diselamatkan dengan cara yang lebih aman), dengan usaha/pilihan yang peluangnya kecil?

buncis hitam wrote:Emangnya ajaran kasih pasti bisa akan membuat seseorang menentukan hasil akhir yang akan terjadikah? Jelaskan secara logis.

hasil akhir memang bukan manusia yang menentukan, tapi kalau hasil akhirnya ternyata hasil korban maksimal (akibat pesawat tidak dirudal), lha terus gimana?

Tuh kan sekali lagi kamu nge-judge seenak jidat. Enak aja saya mempertaruhkan nyawa orang lain. Emangnya situ pikir pilihan saya itu mepertaruhkan orang lain, wong saya pengen menyelamatkan dua2nya. Kamu juga gak menjawab 2 pertanyaan saya yang lain. Kamu takut juga kan kalo ternyata pilihan yang kamu buat ternyata bisa menghasilkan kesalahan total. Berani gak kamu melihat kenyataan tsb?? Kalo kamu memang sedemikian takut sehingga kamu gak berani liat kenyataan bahwa bisa saja ternyata pilihan yang kamu beri ternyata menghasilkan kesalahan total juga, untuk apa kamu nge-judge bahwa pilihan orang lain itu salah total dan terlebih lagi mempertaruhkan nyawa orang lain?? Eh emangnya kamu ngerudal pesawat tsb gak mempertaruhkan nyawa orang lain apa?? Masih mending saya karena saya gak berniat mempertaruhkan nyawa orang lain, meskipun pilihan saya terliat mustahil, daripada pilihan yang kamu beri, ada niatan untuk mempertaruhkan nyawa orang lain ya kan. Dan pilihan kamu tsb juga belum tentu berhasil, ya kan. Jadi jenis ajaran apalagi yang kamu tanamkan di sini kalo bukan ajaran kasih yang kamu tanamkan, sehingga kamu berniat mempertaruhkan nyawa orang lain??

Dan bukankah kamu sendiri juga sudah bilang bahwa bukan manusia yang menentukan hasil akhir ya kan. Nah situ udah tau hal seperti itu, bahwa berarti ajaran kasih bukanlah yang bisa menentukan hasil akhir ya kan. Berarti ajaran kasih gak ada hubungannya dengan hasil akhir dong ya kan.

Trus kamu pikir ajaran kasih gak berguna begitu?? Lha emangnya kamu pikir kenapa saya malah memilih untuk mengambil pilihan yang keliatan mustahil untuk menyelamatkan semua orang gak cuma beberapa?? Karena ajaran apa saya bisa berpikir dan melakukan hal seperti itu coba?? Ajaran setan?? Dan karena ajaran apa kamu hanya berpikir di sistuasi tsb hanya terdapat 2 pilihan coba??

Kenapa kamu hanya melihat hasil akhir, kalo ternyata ujung2nya sama saja coba?? Okelah kamu menganggap bahwa ajaran kasih itu failed, berarti kamu juga menganggap alat pengejut jantung juga failed dong. Karena meskipun pasien sudah dikejutkan dengan alat tsb, pasien tetep bisa mati ya kan. Karena kamu hanya melihat hasil akhir saja. Makanya saya bilang itu cetek dan pembodohan dari tadi.

Jadi saya gak bisa mengakui bahwa ajaran kasih tidak failed, ok. Karena jika menurut kamu ajaran kasih failed kamu seperti bilang alat pengejut jantung juga failed. Jadi jawaban kamu sebenernya sudah failed karena kamu sudah tau ajaran kasih tidak ada hubungannya dengan hasil akhir tapi kamu masih meng-hubung2-kan ajaran kasih dengan hasil akhir. Jadi bisa dibilang semua contoh kasus yang kamu kasih itu juga failed, karena hasil akhir dari kasus tsb tidak ada hubungannya dengan ajaran kasih. Alias gak nyambung.

So Your answer is totally failed!!!!


Kecuali kalo kamu bisa menjawab semua pertanyaan saya secara logis. misalkan kalo kamu jawab semua pertanyaan saya seperti ini:

Pertanyaan pertama: gak bisa + alasan logisnya

Pertanyaan kedua: pilihan saya pilihan terbaik dan gak pernah salah + alasan logisnya

Pertanyaan ketiga: Berhak + alasan logisnya

Pertanyaan keempat: Bisa tapi beragam hasil keputusannya dan mungkin gak sesuai dengan keinginan kita + alasan logisnya.

Nah dari situ kan saya bisa menyimpulkan bahwa berarti karena kita bisa menentukan hasil akhir maka kita harus menggunakan suatu ajaran yang bisa kita gunakan supaya kita bisa menentukan hasil akhir yang kita inginkan. Makanya gak mungkin kita menggunakan ajaran kasih, karena ajaran kasih membuat manusia memiliki banyak pilihan, sehingga hasil akhirnya pun juga beragam dan mungkin gak sesuai dengan keinginan kita.

Itu pun kalo memang kamu bisa menjelaskan secara logis jawaban kamu tsb. Namun mana kah jawaban kamu sekarang??

debat kok gak boleh ngejudge..gmana toh ini.. ini debat apa ngajakin peluk-pelukan sih??? (ajaran kasih mode on) kayak homo aja dahh..

percuma saja kalian saling menghina, saling mencaci maki, saling
menjatuhkan dengan kata-kata yang kasar hanya demi membela agama
masing2, kalau ternyata kalian sendiri lah yang rusak, tak berakal sehat...
kalau kalian semua merasa dengan menjatuhkan agama lain dapat masuk surga itu salah!!
perhatikan kata2 kalian, penuh hujat dan kesombongan
cobalah anda mengerti, kita beragama itu untuk diri sendiri, kita masuk surga/neraka pun untuk diri sendiri...
cobalah lihat pada diri anda masing2, sudah layak untuk masuk surga atau tidak...
janganlah menghakimi sesama manusia, kita semua sama...
bukankah lebih baik apabila manusia saling menyayangi, saling mengasihi???

cis2 kamu ntu masih belum sadar juga ya, yang bikin failed tu apa? yang bikin failed ntu, ajaran "kasihilah musuhmu, dengan tafsiran tidak boleh menghukum/melukai musuh samasekali" padahal kalau tafsirannya begini : "Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik kepada sesuatu. Oleh karena itu jika kamu membunuh, maka perbaikilah cara membunuhnya, dan apabila kamu menyembelih maka perbaikilah cara menyembelihnya dan tajamkanlah pisaunya serta mudahkanlah penyembelihannya itu.", kan dijamin nggak akan failed!


gimana cis, dah ngerti belum, beda antara ajaran terdistorsi/palsu dengan ajaran asli?

@Atas

Lho situ kan meng-hubung2-kan ajaran kasih tsb dengan hasil akhir yang akan terjadi ya kan. Makanya situ sampe ngomong kayak begini kan:

kalau tidak dirudal, yang jadi korban ya para sesama yang memadati tempat target penabrakan pesawat tsb!

Trus ternyata kamu bilang sendiri bahwa bukan manusia yang menentukan hasil akhir ya kan. Ya sudah berarti praktis komen kamu failed karena gak nyambung. Emangnya alasan apalagi kamu bawa2 kasus pesawat yang mau nabrak tsb, selain untuk melihat hasil akhir yang akan terjadi dengan menggunakan ajaran kasih tsb??

Trus ayat setan yang kamu bawa2 tsb, itulah pembodohan kamu. Kamu ingin mengatakan bahwa ajaran kasih itu failed tapi kamu sendiri gak sadar bahwa perbuatan baik yang yang diberikan melalui ayat yang kamu kasih tsb bisa berakibat failed juga. Masih gak mau terima kenyataan?? Ya sudah tapi inilah yangakan selalu ada di benak kamu yaitu, pertanyaan apakah cara membunuh kita bener2 bisa melakukan kebaikan atau tidak?? Coba kamu pikir dan jawab logis pertanyaan tsb.

Paling2 ujung2nya cuma mengatakan bukan manusia yang menentukan hasil akhir. SKAK MAT dah itu namanya.

buncis hitam wrote:@Atas

Lho situ kan meng-hubung2-kan ajaran kasih tsb dengan hasil akhir yang akan terjadi ya kan. Makanya situ sampe ngomong kayak begini kan:

kalau tidak dirudal, yang jadi korban ya para sesama yang memadati tempat target penabrakan pesawat tsb!

Trus ternyata kamu bilang sendiri bahwa bukan manusia yang menentukan hasil akhir ya kan. Ya sudah berarti praktis komen kamu failed karena gak nyambung. Emangnya alasan apalagi kamu bawa2 kasus pesawat yang mau nabrak tsb, selain untuk melihat hasil akhir yang akan terjadi dengan menggunakan ajaran kasih tsb??

ya nggak lah, memangnya Tuhan nggak akan mungkin menentukan, hasil akhir yang seperti itu (jumlah korban menjadi maksimal, akibat musuh tidak dirudal)?

Waduh ini orang udah ketauan bahwa berati menurut FD, Tuhan tidak memiliki kasih, sehingga ajaran kasihNya juga gak berguna alias failed. Ya gak ayo jujur aja?

Ketaun ni yeee........Muslim itu memang bener2 budak karena memiliki tuhan yang bertangan besi dan jahat karena tidak memiliki kasih sama sekali.

Karena yang saya simpulkan dari perkataan si FD ini ialah begini:

Dia menunggu saya menjawab Tuhan yang menentukan hasil akhirnya, sehingga tidak mungkin Tuhan mengajarkan kasih. Jadi kalo Tuhan emang berniat mengambil nyawa orang ya kita harus turut dalam rencanaNya untuk mengambil nyawa orang. Dan itulah perintah tuhan kepada manusia (menurut islam). Ya gak2.

Emang bener2 tuhan islam adalah setan bukan Tuhan yang bener.

Satu hal yang harus diperhatikan ya FD.

Tuhan dengan manusia itu berbeda. Dan apabila Tuhan tidak memiliki kasih, manusia tidak akan bisa hidup sampe tua dan memiliki cicit dan keturunan. Jadi jika Tuhan dan manusia itu berbeda (Pencipta dengan ciptaanNya) untuk apa kita berani2nya melangkahi tindakan Tuhan sampe bisa ngomong ajaran kasih itu failed??

Apa kita manusia kurang ajar sampe kita tidak mau mengasihi orang lain padahal Tuhan saja bisa mengasihi kita sebagai manusia?? Kalo saya sih bukan manusia kurang ajar, tapi mungkin kamu-lah manusia kurang ajar, jadi gak heranlah kalo kamu berpikir seperti teroris. Karena yang namanya teroris memang manusia yang paling kurang ajar terhadap Tuhan. Dan orang yang kurang ajar siap2 di-KEPLAK oleh Tuhan.

Jadi silakan kamu menentang ajaran kasih Tuhan. Supaya makin terlihat-lah kekurang-ajaran kamu terhadap Tuhan.

yang bikin failed itu : ajaran "kasihilah musuhmu, dengan tafsiran tidak boleh menghukum/melukai musuh samasekali, apapun kondisinya" --> lha wong bukan ajaran Tuhan (ajaran bikinan manusia)!

Lha kok ini ubah2 terus sih??

Pertama, omongannya kamu ternyata ngelantur gak nyambung karena contoh kasus yang diberikan gak nyambung dengan ajaran kasih.

Kedua, salah menempatkan posisi manusia sebagai ciptaan Tuhan, sehingga merasa bahwa dengan kemampuan dan hak Tuhan, manusia tidak perlu menerapkan ajaran kasih dan bahkan menyalahkan ajaran kasih tsb.

Yang ketiga n terakhir, menganggap ajaran kasih tidak memperbolehkan orang untuk menghukum musuhnya. Tapi dia lupa dengan contoh kasus soal pesawat tsb, kalo nembakin pesawat berarti gak cuma menghukum musuh doang dong tetapi juga ikut membunuh orang2 yang gak bersalah. Hayooo lohhhh.....Jadi situ niatnya mau menghukum musuh atau mau membunuh orang2 tak berdosa?? Jelaskan secara logis.

Untuk yang ketiga ini tolong baca lagi mas. Kitab matius, markus, lukas, yohanes tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Setiap satu kitab dijelaskan secara detail oleh kitab lain. Kalo gak salah di salah satu kitab tertulis ayat bahwa jangan melawan musuhmu. Kenapa jangan melawan musuh?? Karena orang yang memusuhi kita ialah manusia, sedangkan manusia sendiri ciptaan Tuhan. Masa sesama ciptaan saling melawan?? Jika memang kamu merasa dirugikan, ya minta saja ganti ruginya dari orang yang memusuhi kamu. Karena kalo kamu meminta ganti rugi kamu akan dapat pengembalian secara adil dari musuh kamu. Tapi kalo kamu melawan musuh kamu, belum tentu kamu mendapat pengembalian dari musuh kamu, atau kamu malah berbuat tidak adil pada musuh kamu. Wong yang namanya melawan kan pasti sudah menganggap orang lain sebagai oposisi. Dan kalo sudah menganggap orang lain sebagai oposisi berarti entah sampe kapan pun kamu akan terus menghajar oposisi kamu, sampe kamu merasa musuh kamu tidak menjadi oposisi kamu. Jadi dengan melawan tsb manusia jadi saling menghancurkan satu sama lain, dan sama2 berbuat tidak adil. Tapi kalo kamu hanya meminta ganti rugi, ya sudah yang kamu dapat hanyalah gati rugi kamu tanpa harus sampe merasa musuh kamu tidak menjadi oposisi.

Jadi dalam hal ini meskipun Tuhan Yesus mengajarkan ajaran kasih, bukan berarti Dia melarang orang untuk menghukum. Tapi Dia melarang orang untuk melawan. Jadi yang diperbolehkan oleh Tuhan Yesus ialah menghukum untuk keadilan bukan menghukum untuk melawan sehingga kita gak harus merasa menjadikan musuh kita sebagai oposisi. Jadi sesama manusia jangan sampe saling menghancurkan karena ingin melawan satu sama lain. Jadi darimana datangnya itu ajaran kasih tidak boleh menghukum, coba??

Intinya dari ketiga ucapan kamu yang sering berubah-ubah terlihat bahwa kamu sedang membuat alasan macam2 supaya keliatan ajaran kasih ini gagal.

Tapi kamu salah melulu alias failed, karena:
1. Tidak nyambung
2. Salah penempatan posisi
3. Ternyata tanpa ajaran kasih kamu jadi lupa bahwa selain kamu menghukum penjahat tapi kamu juga membunuh orang yang gak bersalah. Masih mending saya dengan ajaran kasih yang pengen menyelamatkan semua orang, jadinya kalo saya ingin menghukum, saya cuma menghukum penjahatnya saja bukan membunuh orang2 tak bersalah

Yang keempat apalagi yaaa............

3 pertanyaan untuk membuktikan kegagalan kamu dalam membuktikan ajaran kasih failed:

Pertama

Emangnya ajaran kasih pasti bisa akan membuat seseorang menentukan hasil akhir yang akan terjadikah? Jelaskan secara logis.

Jawabannya: gak, berarti gak ada hubungannya ajaran kasih dengan penentuan hasil akhir.

Kedua

Apa kita manusia yang kurang ajar atau bukan kalo sampe kita tidak mau mengasihi orang lain padahal Tuhan saja bisa mengasihi kita sebagai manusia?? Jelaskan secara logis

Jawabannya: belum ada. Kalo bukan ya udah berarti kita sebagai manusia memang diciptakan untuk saling menghancurkan. Tapi kalo ya, berarti kamu masih sadar bahwa manusia diciptakan bukan untuk saling menghancurkan. Jadi kalo gak diajarkan kasih, manusia gak akan mau mengasihi manusia lain sehingga yang terjadi adalah bukan seperti yang diinginkan oleh Tuhan supaya manusia tidak saling menghancurkan.

Ketiga

Kalo tanpa ajaran kasih berarti kita selain menghukum musuh, juga membunuh orang2 tak bersalah dong, ya atau tidak?? Jelaskan secara logis

Jawabannya belum ada: Kalo ya berarti kamu masih sadar bahwa tindakan tsb membuat orang lain menjadi diperlakukan tidak adil. Tapi kalo gak, wowww.....ajaib berarti ternyata tanpa ajaran kasih orang lain yang gak bersalah gak akan pernah terluka sama sekali dong. Tapi gimana caranya yaaa??? Pake dukun kali.

So gimana jawaban kamu yang belum ada tsb?? Tolong dijawab, ok.

Oh yaaa.............Saya tunggu jawaban keempatnya ya. Supaya makin membuktikan bahwa kamu bener2 jihadis teroris asli, yang menggunakan segala macam alasan untuk membenerkan perbuatan kamu.

Wah.........ini bakalan semakin menyenangkan nih.

buncis hitam wrote:nembakin pesawat berarti gak cuma menghukum musuh doang dong tetapi juga ikut membunuh orang2 yang gak bersalah

lha kalau yang itu kan dirudal/nggak dirudal ujung2nya tetap saja mereka akan jadi korban, pesawat nabrak = mereka korban, pesawat dirudal = mereka korban! lain halnya dengan sesama yang berada di target penabrakan, kalau itu masih bisa diusahakan!

buncis hitam wrote:Jadi yang diperbolehkan oleh Tuhan Yesus ialah menghukum untuk keadilan

kalau gitu mah, apa bedanya dengan ajaran Islam? lha lantas, apa yang membuat Kristen lebih daripada Islam, dalam hal ajaran kasih? wah, gawat nih, bisa2 ntar Kristen nggak bisa lagi nih, kristenisasi ke muslim! lha wong produk unggulannya ternyata nggak ada bedanya!

Frontline Defender wrote:

buncis hitam wrote:nembakin pesawat berarti gak cuma menghukum musuh doang dong tetapi juga ikut membunuh orang2 yang gak bersalah

lha kalau yang itu kan dirudal/nggak dirudal ujung2nya tetap saja mereka akan jadi korban, pesawat nabrak = mereka korban, pesawat dirudal = mereka korban! lain halnya dengan sesama yang berada di target penabrakan, kalau itu masih bisa diusahakan!

buncis hitam wrote:Jadi yang diperbolehkan oleh Tuhan Yesus ialah menghukum untuk keadilan

kalau gitu mah, apa bedanya dengan ajaran Islam? lha lantas, apa yang membuat Kristen lebih daripada Islam, dalam hal ajaran kasih? wah, gawat nih, bisa2 ntar Kristen nggak bisa lagi nih, kristenisasi ke muslim! lha wong produk unggulannya ternyata nggak ada bedanya!

Untuk hal pertama, kamu kan sudah mengakui bahwa ajaran kasih tidak ada hubungannya dengan hasil akhir ya kan. Lha berarti seharusnya gak nyambung dong ajaran kasih dengan kasus kamu tsb. Lha trus darimana kalo dirudal atau gak dirudal ujung2nya tetep jadi korban?? Kamu peramal yaa........?? Makanya saya nanya 2 pertanyaan ini dari kemaren:

Lha kalo saya gak salah gimana?? Kalo ternyata 2 pilihan kamu tsb yang salah gimana, dimana ternyata karena 2 pilihan tsb akhirnya baik yang di gedung dengan yang di pesawat mati semua, gimana coba?? Emangnya kamu pikir dengan 2 pilihan yang kamu beri itu merupakan pilihan terbaik-kah? jelaskan secara logis.

Emangnya kita berhak menentukan apa yang akan terjadi dengan pilihan yang kita ambil?? Jelaskan secara logis juga. Karena kata2 kamu makin menimbulkan pertanyaan buat kamu sendiri lohhhhhhhhhhh....................

Saya nanya seperti itu kan untuk mengetahui kamu tau seperti itu darimana sih?? Emangnya kamu Tuhan yaaa??? LAGIAN MANA JAWABAN KAMU SAMPE SEKARANG!!??? GAK ADA, KARENA KAMU PENGECUT TAPI GAK BISA NERIMA KENYATAAN!! Jangan bandingkan dan samakan pilihan yang kamu beri dengan pilihan saya. Pilihan kamu ialah untuk nembakin pesawat artinya adalah kamu memiliki niat untuk menghukum penjahat dan juga mengorbankan dengan membunuh korban yang ada di pesawat, sedangkan pilihan saya adalah untuk menyelamatkan semua korban baik yang ada di pesawat sama yang ada di gedung. Jadi pilihan kita gak sama dan gak bisa dibandingkan, tetapi hasil akhir tiada yang tau. Jadi jangan disamakan pilihan saya dengan pilihan kamu. Malah justru kalo dipikir ulang pilihan saya tidak lebih buruk daripada pilihan kamu dan pilihan kamu tidak lebih baik daripada pilihan pilihan saya. Kalo kamu memang ingin mengatakan bahwa pilihan saya lebih buruk dan pilihan kamu yang lebih baik jawab dulu pertanyaan yang saya quote di atas tsb secara logis. Baru saya akui dah pernyataan kamu tsb.

Trus juga yang kedua kristen dengan islam itu gak sama. Ajaran Yesus melarang orang untuk melawan orang lain tapi tidak melarang untuk menghukum untuk keadilan. Sedangkan ajaran islam itu untuk memperbolehkan orang lain melawan orang lain dan islam menghukum bukan untuk keadilan tapi untuk memuaskan maksiatan sang nabi bejat muhammad dengan menggunakan syariat islam. Makanya di islam ada yang namanya ayat untuk memerangi dan memeras (dengan jizyah) para kafir sampe para kafir tunduk dengan islam dan mengakui allah swt dan pelacurnya yang bernama muhammad. Apa menurut kamu hukum di islam adil?? Gak sama sekali. Masa cuma gara2 saya tidak mengakui allah swt dan muhammad aja langsung dibantai dan diperas oleh muslim. Gak adil itu namanya, karena meskipun saya tidak mengakui allah swt dan muhammad saya belum tentu merugikan siapapun termasuk umat muslim ya kan. Selain itu masih banyak lagi hukum2 di syariat islam yang tidak pernah menjunjung keadilan sama sekali, pemotongan tangan dan kaki bagi pencuri. Emangnya kalo cuma mencuri uang 100 perak apa ya sama berharganya dengan tangan dan kaki seseorang?? Gak kan. Makanya hukum dan syariat islam itu gak adil sama sekali. Karena tujuannya adalah melawan dan yang namanya melawan tidak pernah memerdulikan apakah kita merasa dirugikan atau tidak, dan melawan berarti menghancurkan orang2 yang menjadi oposisi sampe tidak ada yang namanya oposisi atau tidak ada yang merasa dijadikan oposisi. Itulah islam berbeda dengan ajaran kristen.

Jangan pernah berani memutarbalikkan dan menjauhkan fakta yaaaa..........Karena kamu tidak pernah bisa membohongi saya. Pilihan saya berbeda dengan pilihan kamu dan pilihan kamu tidak lebih baik daripada pilihan saya. Dan jangan pernah menyamakan islam dengan kristen.

Satu lagi yang harus diketahui yaitu:

Menghukum untuk keadilan sebenernya juga tidak bisa membuat manusia menentukan hasil akhir yaitu untuk mendapatkan keadilan atau mendapatkan ganti ruginya. Contoh: liat aja kasus korupsi di negeri ini yang gak selese2. Apakah negara dan semua masyarakat di sini bisa mendapatkan semua ganti rugi yang diakibatkan oleh para koruptor?? Gak kan.

Jadi menghukum untuk keadilan dengan ajaran kasih sama2 tidak ada hubungannya dengan hasil akhir. Yang terpenting usaha dan niat kita bagaimana?? Karena niat kita mencerminkan ajaran yang kita anut. Kayak misalkan kamu berniat menghukum penjahat dan mengorbankan orang lain dengan membunuh korban supaya tujuan kamu tercapai, maka ketauanlah bahwa ajaran yang kamu anut ialah ajaran barbar islam yang tidak mengenal kasih sama sekali. Masa demi tercapainya tujuan kamu, kamu rela mengorbankan orang lain. Kenapa gak ngorbanin diri kamu sendiri aja kalo memang ingin berbuat baik?? Bukankah itu lebih baik ya kan daripada mengorbankan orang lain.

Dan kalo emang pengen supaya kita senang dan bukan mendapat keadilan bukankah lebih mudah dan lebih baik jika kita mengampuni dan mengasihi musuh2 kita daripada harus menghukum ya kan. Karena yang namanya perasaan senang hanya ada di pikiran kita bukan pada orang lain atau hal lain, dan kita yang ngatur pikiran kita ya kan. Daripada kayak di islam, hanya untuk membuat senang sang nabi cabul dan allah swtnya harus menghukum orang lain. Apa2an itu coba?? Mana ada menghukum demi kepuasan maksiat seseorang. Dasar ajaran islam psikopat.

Judulnya tendensius... Pertanyaannya nggak nyambung dan nggak butuh jawaban... khas org bingung?

buncis hitam wrote:Saya nanya seperti itu kan untuk mengetahui kamu tau seperti itu darimana sih?? Emangnya kamu Tuhan yaaa???

loh apa salahnya, jika saya berasumsi bahwa kejadiannya akan seperti itu? apakah Tuhan tidak mungkin, akan menentukan kejadian tsb seperti asumsi saya? tolong jelaskan secara logis!

donmuerto wrote:Judulnya tendensius... Pertanyaannya nggak nyambung dan nggak butuh jawaban... khas org bingung?

bagaimana/darimana anda bisa berpendapat seperti itu? tolong jelaskan secara logis!

Frontline Defender wrote:

buncis hitam wrote:Saya nanya seperti itu kan untuk mengetahui kamu tau seperti itu darimana sih?? Emangnya kamu Tuhan yaaa???

loh apa salahnya, jika saya berasumsi bahwa kejadiannya akan seperti itu? apakah Tuhan tidak mungkin, akan menentukan kejadian tsb seperti asumsi saya? tolong jelaskan secara logis!

Berarti saya juga bisa bilang:
loh apa salahnya, jika saya berasumsi bahwa dengan pilihan saya tsb kejadiannya akan seperti itu (semua orang selamat)? apakah Tuhan tidak mungkin, akan menentukan kejadian tsb seperti asumsi saya? tolong jelaskan secara logis! Weeee........emangnya gak bisa kayak gitu?? kok nyalah2in ajaran kasih sih, sampe nuduh failed segala.

Kasian deh udah SKAK MAT. Gak bisa ngomong apa2. Jadinya cuma bisa berasumsi doang. Tapi kalo situ bisa berasumsi berarti saya juga bisa berasumsi dong. Weeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.................................

@FD

Ingat jangan tanya darimana asumsi saya. Kalo nanya gitu saya juga bisa nanya asumsi kamu darimana. Makanya saya nanya beginian:

Lha kalo saya gak salah gimana?? Kalo ternyata 2 pilihan kamu tsb yang salah gimana, dimana ternyata karena 2 pilihan tsb akhirnya baik yang di gedung dengan yang di pesawat mati semua, gimana coba?? Emangnya kamu pikir dengan 2 pilihan yang kamu beri itu merupakan pilihan terbaik-kah? jelaskan secara logis.

Emangnya kita berhak menentukan apa yang akan terjadi dengan pilihan yang kita ambil?? Jelaskan secara logis juga. Karena kata2 kamu makin menimbulkan pertanyaan buat kamu sendiri lohhhhhhhhhhh....................

buncis hitam wrote:Jadinya cuma bisa berasumsi doang

asumsi berdasarkan simulasi sebab akibat yang wajar, yang kemungkinan terjadinya secara umum cukup besar!

buncis hitam wrote:dimana ternyata karena 2 pilihan tsb akhirnya baik yang di gedung dengan yang di pesawat mati semua, gimana coba??

timing dirudalnya ya sebelum mencapai area serta ketinggian yang dekat dengan pemukiman (pada jarak yang aman dari pemukiman)!

Frontline Defender wrote:

buncis hitam wrote:Jadinya cuma bisa berasumsi doang

asumsi berdasarkan simulasi sebab akibat yang wajar, yang kemungkinan terjadinya secara umum cukup besar!

buncis hitam wrote:dimana ternyata karena 2 pilihan tsb akhirnya baik yang di gedung dengan yang di pesawat mati semua, gimana coba??

timing dirudalnya ya sebelum mencapai area serta ketinggian yang dekat dengan pemukiman (pada jarak yang aman dari pemukiman)!

Asumsi gak jelas.....................Para pemain saham juga berdasarkan simulasi dan statistik yang ada, tapi nyatanya gak sedikit yang hancur alias gagal total dan bangkrut karena ngikutin simulasi dan statistik. Dan belum tentu juga meskipun keliatannya aman, semua sesuai dengan rencana. Kan Tuhan yang menentukan. Apalagi kamu cuma berpikir untuk menghukum penjahat dan membunuh korban. Artinya kalo kamu gagal kamu akan mengalami kegagalan beruntun yaitu kegagalan strategi dan kegagalan moral. Jadi pastikan kalo itu bener2 yang terbaik. Apa ya kalo yang terbaik menghasilkan kegagalan beruntun seperti itu?? Gak kan. Jadi bisa gak pastikan bahwa itu pilihan yang terbaik atau malah menjadi bakalan hancur seperti pemain saham?? Kan itu yang saya maksud dari kemaren. Kalo cuma berasumsi doang kayak gitu saya mah juga bisa. Ingat lohhhhhhh..........Kasus2 para pemain saham yang gagal karena mengikuti simulasi, statistik, dan dalam keadaan yang keliatan aman itu sangat banyak. Jika diambil sampling dari contoh kamu, maka kamu termasuk dalam statistik para pemain saham yang gatot tsb. Artinya secara statistik dan simulasi serta dalam keadaan yang aman, KAMU GAGAL TOTAL. ALIAS FAILED. DAN PILIHAN SAYA YANG BERHASIL.

Jadi satu2nya cara pastikan bahwa pilihan kamu itu bener terbaik seratus persen. Atau kamu tidak bisa mengatakan bahwa ajaran kasih itu failed. Karena kamu sendiri sudah failed. Makanya kan saya nanya beginian:

Emangnya kita berhak menentukan apa yang akan
terjadi dengan pilihan yang kita ambil?? Jelaskan secara logis juga.
Karena kata2 kamu makin menimbulkan pertanyaan buat kamu sendiri
lohhhhhhhhhhh....................

Buat mengetahui pasti bener tidaknya pilihan kamu tsb. Atau malah gak pasti sama sekali, sehingga aneh sekali kalo kamu bilang ajaran kasih itu failed, berarti sebenernya pilihan kamu tsb juga failed dong, karena ternyata ujung2nya pilihan kamu tsb tidak bisa memastikan atau menentukan hasil akhir yang terjadi sesuai dengan yang kamu pikirkan atau tidak ya kan. Selese-lah kasus ini. Dan kamus sudah:

Lagian emangnya kalo semua hasil akhir ditentukan oleh Tuhan bukan manusia, Tuhan melihat statistik, simulasi, dan keadaan yang aman apa?? Gak kaliiiiiiiiiiiiiii.....................................Wong si goliath yang badannya gede dan keliatan sangat kuat dan aman dalam pertempuran serta secara simulasi dan statistik lebih besar keunggulannya dari daud aja masih bisa dikalahkan oleh daud. Apalagi kalo soal menyelamatkan korban di pesawat dengan yang di gedung yang keadaannya bisa sangat kritis, simulasi, statistik, dan keadaan yang aman lewat dah bagi Tuhan. Dasar teroris islam tukang ngarang. Kalo situ mau membenerkan bahwa kamu dan ajaran kamu itu bener, jangan ngarang dong. Dan jangan pake pemaksaan. Dasar sinting lohhhhhhhhhhhh...................

SKAK MAT??? HAHAHAHA KAYAK BOCAH BANGETTT.. TAPI ITULAH CIRI-CIRI ORANG BODOH "SKAK MAT"