Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 9 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 9 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 421 on Fri 29 Nov 2024, 9:09 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
72 golongan islam masuk neraka
Page 1 of 1
72 golongan islam masuk neraka
Yang dimaksud dengan 72 golongan akan masuk neraka bukanlah berarti
siapa saja yang berbeda pendapat akan masuk neraka. Tentu ada kriteria
dan ketentuan yang membatasi tentang seperti apa penggolongan itu. Dan
ada batasan tentang bagaimana perbedaan pendapat yang bisa membawa
pelakunya ke neraka.
Yang jelas, tidak mungkin setiap kali ada
perbedaan, lantas diasumsikan bahwa pelakunya pasti masuk neraka. Kalau
logikanya sesederhana itu, maka tentu para malaikat, para nabi, para
shahabat dan juga semua orang muslim akan masuk neraka. Karena baik
malaikat, nabi, shahabat dan semua orang muslim pernah berbeda pendapat
dengan sesamanya.
Yang dimaksud dengan perpecahan kepada 72
golongan adalah perpecahan dalam masalah pokok aqidah Islam yang secara
prinsip dasar sudah menyimpang dari intisari ajaran tauhid yang dibawa
oleh semua nabi. Bukan perbedaan pada tataran fiqih atau akhlaq. Bahkan
dalam masalah aqidah pun masih dimungkinkan adanya sedikit perbedaan
dalam cara memahami atau pada wilayah yang tidak langsung terkait dengan
masalah batal tidaknya keimanan.
Sebagai contoh yang sederhana,
boleh saja umat Islam berbeda pendapat dalam masalah qunut pada shalat
subuh dan hal itu sama sekali tidak terkait dengan aqidah. Perbedaan itu
didasari oleh adanya keberagaman nash yang diajidkan dasar oleh
masing-masing ulama.
Dan adanya mazhab-mazhab fiqih dalam Islam
justru semakin memperkaya khazanah syairah Islam. Sehingga seorang Umar
bin Abdul Aziz akan berbahagian bila mendapati para shahabat berbeda
pendapat. Karena semakin adanya perbedaan dalam mengistimbath hukum,
semakin kaya dan luas wawasan syariah Islam itu. Dan atsar yang sangat
masyhur kita dengar berbunyi “Ikhtilaf ummat adalah rahmah”.
Juga
tidak mengapa bila umat Islam berbeda dalam menguraikan pernik-pernik
masalah aqidah seperti siapa saja nama malaikat, berapa jumlah nabi dan
rasul atau nama-nama surga dan neraka. Selama tidak menyentuh wilayah
yang mendasar. Bila sudah menyentuh masalah yang mendasar seperti tidak
meyakini keberadaan Allah SWT, para nabi dan rasul, malaikat, kitab
suci, hari kiamat dan seterusnya, maka barulah bisa dikatakan menyimpang
dari garis yang telah ditentukan. Pada tataran inilah sebenarnya para
pengingkar pokok-pokok aqidah itu bisa dikelompokkan sebagai kafir atau
ahli neraka.
Tentang angka 72 golongan itu, pada setiap kurun
waktu banyak ulama yang berusaha menafsirkan dan mengidentikkannya
dengan kelompok-kelompok tertentu, namun seiring dengan berjalannya
waktu, selalu saja jumlahnya bertambah sehingga tidak lagi menjadi 72
tapi seribu, seratus ribu, sejuta dan bahkan tak terhingga. Selama kurun
waktu 15 abad itu, ada golongan yang kemudian mati dan ditinggalkan
pengikutnya dan ada lagi yang tumbuh dengan penyimpangan baru. Dan
demikianlah silih berganti. Sehingga pengidentikan 72 golongan itu
kepada golongan tertentu selalu mendapat revisi ulang pada masa
berikutnya.
Sedangkan 1 firqah yang oleh beliau dikatakan
satu-satunya yang selamat yaitu ahlus-sunnah wal jamaah’ dalam konteks
pemahaman yang disepakati adalah sebuah pemahaman aqidah/tauhid. Bukan
mazhab fiqih, nama organisasi, kelompok, jamaah atau lainnya.
Namun –sebagaimana kami katakan- bahwa bila kita telusuri paham aqidah
di luar ahlus-sunnah wal jamaah, kita mendapati bahwa paham-paham itu
jumlahnya jauh melebihi angka 72 buah, apalagi bila dihitung sejak zaman
nabi hingga hari ini dimana umat Islam telah tersebar luas dari Maroko
sampai Maroke. Maka jumlahnya mencapai jutaan bahkan puluhan juta
paham/aliran.
Karena itu dari pada mengurusi atau mencari-cari siapakah yang dimaksud
72 firqah yang sesat itu, lebih baik kita berkonsentrasi agar kita bisa
dimasukkan dalam kriteria 1 firqah yang selamat yaitu Ahlus Sunnah Wal
Jamaah.
Caranya dengan mempelajari sunnah beliau SAW dari segala sisi dan aspek
kehidupan seperti aqidah, syariah, akhlaq, sosial, politik, hukum,
ekonomi dan lain-lainnya. Juga tidak lupa kita mengikuti pula apa yang
telah disunnahkan oleh para khalifah beliau dan para ulama yang mewarisi
kenabian.
Dan selama Rasulullah SAw tidak memerintahkan kita untuk menelusuri
ke-72 firqah itu, buat apa capek-capek dan bersibuk-sibuk mencari
‘kambing hitam’. Toh bila kita ‘menunjuk hidung’ kelompok tertentu,
belum tentu mereka mau menerimannya. Kalaupun ketika kita mempelajari
suatu aliran atau jamaah lalu kita mendapati ada hal-hal yang tidak
sesuai dengan sunnah Nabi, bukan berarti kita boleh terburu-buru
memasukkannya ke dalam kelompok 72 firqah yang sesat.
Yang lebih baik justru kita melakukan ta`lim, pelurusan, penyesuaian
dengan cara yang terbaik, terbuka, rendah hati dan dengan niat yang
bersih hanya mencari ridha Allah.
siapa saja yang berbeda pendapat akan masuk neraka. Tentu ada kriteria
dan ketentuan yang membatasi tentang seperti apa penggolongan itu. Dan
ada batasan tentang bagaimana perbedaan pendapat yang bisa membawa
pelakunya ke neraka.
Yang jelas, tidak mungkin setiap kali ada
perbedaan, lantas diasumsikan bahwa pelakunya pasti masuk neraka. Kalau
logikanya sesederhana itu, maka tentu para malaikat, para nabi, para
shahabat dan juga semua orang muslim akan masuk neraka. Karena baik
malaikat, nabi, shahabat dan semua orang muslim pernah berbeda pendapat
dengan sesamanya.
Yang dimaksud dengan perpecahan kepada 72
golongan adalah perpecahan dalam masalah pokok aqidah Islam yang secara
prinsip dasar sudah menyimpang dari intisari ajaran tauhid yang dibawa
oleh semua nabi. Bukan perbedaan pada tataran fiqih atau akhlaq. Bahkan
dalam masalah aqidah pun masih dimungkinkan adanya sedikit perbedaan
dalam cara memahami atau pada wilayah yang tidak langsung terkait dengan
masalah batal tidaknya keimanan.
Sebagai contoh yang sederhana,
boleh saja umat Islam berbeda pendapat dalam masalah qunut pada shalat
subuh dan hal itu sama sekali tidak terkait dengan aqidah. Perbedaan itu
didasari oleh adanya keberagaman nash yang diajidkan dasar oleh
masing-masing ulama.
Dan adanya mazhab-mazhab fiqih dalam Islam
justru semakin memperkaya khazanah syairah Islam. Sehingga seorang Umar
bin Abdul Aziz akan berbahagian bila mendapati para shahabat berbeda
pendapat. Karena semakin adanya perbedaan dalam mengistimbath hukum,
semakin kaya dan luas wawasan syariah Islam itu. Dan atsar yang sangat
masyhur kita dengar berbunyi “Ikhtilaf ummat adalah rahmah”.
Juga
tidak mengapa bila umat Islam berbeda dalam menguraikan pernik-pernik
masalah aqidah seperti siapa saja nama malaikat, berapa jumlah nabi dan
rasul atau nama-nama surga dan neraka. Selama tidak menyentuh wilayah
yang mendasar. Bila sudah menyentuh masalah yang mendasar seperti tidak
meyakini keberadaan Allah SWT, para nabi dan rasul, malaikat, kitab
suci, hari kiamat dan seterusnya, maka barulah bisa dikatakan menyimpang
dari garis yang telah ditentukan. Pada tataran inilah sebenarnya para
pengingkar pokok-pokok aqidah itu bisa dikelompokkan sebagai kafir atau
ahli neraka.
Tentang angka 72 golongan itu, pada setiap kurun
waktu banyak ulama yang berusaha menafsirkan dan mengidentikkannya
dengan kelompok-kelompok tertentu, namun seiring dengan berjalannya
waktu, selalu saja jumlahnya bertambah sehingga tidak lagi menjadi 72
tapi seribu, seratus ribu, sejuta dan bahkan tak terhingga. Selama kurun
waktu 15 abad itu, ada golongan yang kemudian mati dan ditinggalkan
pengikutnya dan ada lagi yang tumbuh dengan penyimpangan baru. Dan
demikianlah silih berganti. Sehingga pengidentikan 72 golongan itu
kepada golongan tertentu selalu mendapat revisi ulang pada masa
berikutnya.
Sedangkan 1 firqah yang oleh beliau dikatakan
satu-satunya yang selamat yaitu ahlus-sunnah wal jamaah’ dalam konteks
pemahaman yang disepakati adalah sebuah pemahaman aqidah/tauhid. Bukan
mazhab fiqih, nama organisasi, kelompok, jamaah atau lainnya.
Namun –sebagaimana kami katakan- bahwa bila kita telusuri paham aqidah
di luar ahlus-sunnah wal jamaah, kita mendapati bahwa paham-paham itu
jumlahnya jauh melebihi angka 72 buah, apalagi bila dihitung sejak zaman
nabi hingga hari ini dimana umat Islam telah tersebar luas dari Maroko
sampai Maroke. Maka jumlahnya mencapai jutaan bahkan puluhan juta
paham/aliran.
Karena itu dari pada mengurusi atau mencari-cari siapakah yang dimaksud
72 firqah yang sesat itu, lebih baik kita berkonsentrasi agar kita bisa
dimasukkan dalam kriteria 1 firqah yang selamat yaitu Ahlus Sunnah Wal
Jamaah.
Caranya dengan mempelajari sunnah beliau SAW dari segala sisi dan aspek
kehidupan seperti aqidah, syariah, akhlaq, sosial, politik, hukum,
ekonomi dan lain-lainnya. Juga tidak lupa kita mengikuti pula apa yang
telah disunnahkan oleh para khalifah beliau dan para ulama yang mewarisi
kenabian.
Dan selama Rasulullah SAw tidak memerintahkan kita untuk menelusuri
ke-72 firqah itu, buat apa capek-capek dan bersibuk-sibuk mencari
‘kambing hitam’. Toh bila kita ‘menunjuk hidung’ kelompok tertentu,
belum tentu mereka mau menerimannya. Kalaupun ketika kita mempelajari
suatu aliran atau jamaah lalu kita mendapati ada hal-hal yang tidak
sesuai dengan sunnah Nabi, bukan berarti kita boleh terburu-buru
memasukkannya ke dalam kelompok 72 firqah yang sesat.
Yang lebih baik justru kita melakukan ta`lim, pelurusan, penyesuaian
dengan cara yang terbaik, terbuka, rendah hati dan dengan niat yang
bersih hanya mencari ridha Allah.
shellameliala- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 213
Location : medan
Humor : gw pasti bisa jadi muallaf
Reputation : 0
Points : 4942
Registration date : 2012-07-25
Similar topics
» SETIAP ORANG ISLAM DITETAPKAN UNTUK MASUK NERAKA
» lucunya hukum islam: celana diatas mata kaki masuk neraka lohhh
» KRISTEN MASUK NERAKA
» lucunya hukum islam: celana diatas mata kaki masuk neraka lohhh
» KRISTEN MASUK NERAKA
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Wed 20 Nov 2024, 6:07 am by heryviper
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin