MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
islam sudah ada sejak zaman nabi adam EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
islam sudah ada sejak zaman nabi adam EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
islam sudah ada sejak zaman nabi adam EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
islam sudah ada sejak zaman nabi adam EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
islam sudah ada sejak zaman nabi adam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
islam sudah ada sejak zaman nabi adam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
islam sudah ada sejak zaman nabi adam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
islam sudah ada sejak zaman nabi adam EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
islam sudah ada sejak zaman nabi adam EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 86 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 86 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


islam sudah ada sejak zaman nabi adam

+3
Gerabah
kuku bima
paulusjancok
7 posters

Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by paulusjancok Thu 15 Dec 2011, 9:57 am

Apakah Ajaran Islam Sudah Ada Semenjak Nabi Adam?
Saya berfikir bahwa ajaran Islam sudah ada semenjak Nabi Adam AS, karena melalui beliau dan pada Nabi serta Rasul Allah SWT yang jumlahnya ratusan ribu orang sebenarnya adalah beraliran Islam semua, namun karena faktor manusia itu sendiri, maka ajaran tersebut walau telah diturunkan bersama beberapa kitab Allah SWT selalu dirubah di dalamnya oleh manusia itu sendiri dan menjadi menyimpang dari apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tetapi sepertinya kebanyakan orang Muslim tidak menyadari hal itu bahwa agama Allah telah ada dari zaman manusia diturunkan, jadi menurut saya Islam adalah agama terlama di muka bumi ini. Tidak seperti yang orang kebanyakan di seluruh dunia menilai bahwa ajaran Allah SWT baru ada mulai zaman Nabi Muhammad SAW.

Yang saya akan tanyakan apakah pikiran saya tersebut benar? Bahwa sebenarnya ajaran Allah SWT sudah ada semenjak Nabi Adam dan seterusnya..., Nabi Nuh dan seterusnya..., Ibrahim, Ishak dan Ismail dan seterusnya..., Musa dan seterusnya... Isa hingga ke Nabi Muhammad SAW?
Terima kasih,
Wahyudi Catur
Jawaban
ِِAssalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebagaimana kita tahu bahwa setiap kali Allah SWT mengutus seorang nabi, isi detail aturan syariatnya mungkin saja bervariasi. Tiap umat telah diberikan syariat masing-masing, kecuali setelah datangnya nabi Muhammad SAW, semua risalah itu kemudian di-nasakh (dihapus) dan diganti dengan risalah yang bersifat universal.
Namun apa yang anda pikirkan itu benar dalam arti kata yang umum. Sebab semua agama yang dibawa oleh para nabi itu berasal dari Allah SWT juga. Semua merupakan sebuah rangkaian ajaran Islam. Bahkan di dalam Al-Quran kita membaca dengan jelas penyebutan agama para nabi, yaitu mereka beragama Islam.
1. Nabi-nabi Beragama Islam
Bahkan beberapa nabi sebelum datangnya Rasulullah SAW menamakan agama mereka dengan sebutan Islam juga.
a. Nabi Ibrahim Beragama Islam
Nabi Ibrahim alaihissalam sebagai ayah dari banyak nabi beragama Islam. Beliau bukan seorang yahudi dan juga bukan seorang nasrani. Beliau beragama Islam.
Sebagaimana Allah SWT menyebutkannya di dalam Al-Quran Al-Kariem.
ما كان إبراهيم يهوديًا ولا نصرانيًا ولكن كان حنيفًا مسلمًا وما كان من المشركين
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi seorang muslim (berserah diri kepada Allah). Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. (QS Ali Imran: 67)
Nabi Ibrahim sendiri yang menegaskan bahwa dirinya adalah seorang pemeluk agama Islam, sebagaimana termaktub di dalam Al-Quran:
إذ قال له ربه أسلم قال أسلمت لرب العالمين، ووصى بها إبراهيم بنيه ويعقوب: يا بني إن الله اصطفى لكم الدين فلا تموتن إلا وأنتم مسلمون
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya, "BerIslam-lah (tunduk)!" Ibrahim menjawab, "Aku tunduk patuh (ber-Islam) kepada Tuhan semesta alam." Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub., "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS Al-Baqarah: 131-132)
Sebagai ayah dari para nabi, beliau telah menamakan kita dengan sebutan muslimin. Di dalam Al-Quran, perkataan beliau diabadikan:
وجاهدوا في الله حق جهاده هو اجتباكم وما جعل عليكم في الدين من حرج ملة أبيكم إبراهيم هو سماكم المسلمين من قبل وفي هذا
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. agama orang tuamu Ibrahim. Dia telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan dalam ini... (QS Al-Hajj: 78)
b. Nabi Musa beragama Islam
يا قوم إن كنتم آمنتم بالله فعليه توكلوا إن كنتم مسلمين
Berkata Musa, "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim (berserah diri)." (QS Yunus: 84)
c. Hawariyun Shahabat Nabi Isa Beragama Islam
آمنا بالله وأشهد بأنا مسلمون
.Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim (orang yang berserah diri). (QS Ali Imran: 52)
d. Penyihir Fir'aun Beragama Islam
ربنا أفرغ علينا صبرًا وتوفنا مسلمين
"Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami." (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri)." (QS. Al-A'raf: 126)
e. Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis Beragama Islam
ألا تعلو عليّ وأتوني مسلمين
Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai muslim (orang-orang berserah diri). (QS An-Naml:31)
2. Para Nabi Satu Rangkaian Agama
Bahkan rangkaian para nabi dan rasul itu diibaratkan seperti serombongan orang yang membangun sebuah bangunan. Di mana masing-masing bekerja sesuai porsinya dan paling akhir yang menyempurnakan bangunan itu adalah nabi Muhammad SAW.
3. Para Nabi Bersaudara
Dalam sebuah hadits yang disepakati keshahihannya oleh Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa sesungguhnya pada nabi itu bersaudara.
الأنبياء أولاد علات: أمهاتهم شتى ودينهم واحد
Para nabi adalah anak-anak saudara ayah. Dan agama mereka satu. (HR Bukhari dan Muslim)
Mengapa Syariat Sebelumnya Dihapus?
Setiap kali seorang nabi mangkat atau dibunuh kaumnya, ajaran yang dibawanya selalu mengalami pelunturan, dari yang paling sederhana hingga yang paling parah. Seringkai para nabi dan orang shalih yang awalnya dihormati, kemudian malah dijadikan sesembahan selain Allah SWT.
Berhala-berhala di masa nabi Nuh tidak lain asalnya dari patung-patung orang shalih di zamannya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, aqidah umat itu mengalami penyimpangan berat sampai menyembah patung orang shalih.
Ketika nabi Isa alaihissalam diangkat, awalnya belum ada orang yang menyatakan beliau sebagai tuhan, kecuali 400 tahun kemudian diputuskan dalam sidang Konsili yang sesat itu bahwa beliau naik pangkat jadi tuhan. Astaghfirullahal-azhim...
Kalau masalah aqidah yang paling esensial sampai bisa mengalami deviasi yang parah, apatah lagi masalah detail teknis syariah. Tentu jauh mengalami penyimpangan luar biasa.
Dalam keadaan itu, Allah SWT berkehendak untuk menurunkan syariat agama terakhir dengan spesifikasi:
• Kitab sucinya dijamin abadi dan tidak akan hilang, segala upaya untuk menghilangkan atau memalsukannya dijamin pasti gagal
• Syariahnya berlaku sepanjang masa hingga hari kiamat. Tidak mengenal expired date.
• Syariahnya berlaku untuk seluruh ras manusia tanpa perbedaan. Tidak seperti syariah terdahulu yang hanya diberikan untuk suku tertentu.
• Secara umum, bobot beban syariahnya lebih ringan dibandingkan dengan semua beban syariah yang pernah turun sebelumnya
• Ada jaminan tersiarnya Islam sampai ke seluruh dunia dengan waktu yang singkat
• Setiap 100 tahun selalu muncul orang yang menjaga kemurnian syariah dan memperbaharui moral umatnya
• Semua kaum yang pernah diturunkan kepada mereka syariah sebelumnya, diwajibkan untuk meninggalkannya dan berpindah masuk ke dalam risalah terbaru dan terakhir ini serta mengakui kenabian Muhammad SAW. Sebab syariah mereka dengan sendirinya menjadi tidak berlaku lagi.
Seandainya ada dari para nabi di masa lalu yang masih sempat mengalami datangnya kenabian Muhammad SAW dan setelahnya, dia pun harus meninggalkan syariahnya dan ikut kepada syariah terakhir ini.
Dan hal itu akan terjadi pada diri nabi Isa alaihissalam yang saat ini masih belum meninggal, bahkan beliau akan datang lagi ke tengah kita. Kali ini bukan sebagai nabi, apalagi sebagai anak tuhan, melainkan sebagai salah satu dari umat nabi Muhammad SAW.
Wallahu a'lam bishshawab Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.




Agama Sebelum Rasulullah Diutus
Assalamu'alaikum wr. wb.
1. Ayah nabi Muhammad SAW adalah Abdullah, artinya Hamba Allah. Siapakah Allah yang dimaksud? Bukankan sebelum Nabi diutus, bangsa Arab belum mengenal Islam?
2. Nabi Muhammad SAW juga berdo'a di Gua Hira'. Berdo'a kepada siapakah beliau? Apa agama beliau nabi Muhammad SAW sebelum beliau diangkat menjadi Rasul?
Demikian, terima kasih.
Sudrajat,ST
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Orang Arab sesungguhnya telah mengenal Allah SWT jauh sebelum kelahiran nabi Muhammad SAW. Anggapan seperti yang anda sampaikan sebenarnya agak kurang tepat. Sebab Al-Quran sendiri yang menegaskan bahwa musyrikin Arab itu kenal betul bahwa tuhan mereka adalah Allah SWT. Dalam salah satu ayat Al-Quran digambarkan bagaimana pengakuan orang Arab jahiyah terhadap keberadaan Allah SWT.
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah", maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS Al-Ankabut: 61)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاء مَاء فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِن بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya). (QS Al-Ankabut: 23)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS Luqman: 25)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab, "Allah." Katakanlah, "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya? Katakanlah, "Cukuplah Allah bagiku." Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri. (QS Az-Zumar: 38)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka," niscaya mereka menjawab, "Allah", maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)? (QS Az-Zukhruf: 87)
Dari lima ayat Al-Quran di atas yang menceritakan keyakinan orang Arab musyrikin jahilyah, kita tahu bahwa mereka ternyata punya keyakinan tentang keberadaan Allah SWT. Bahkan bukan sekedar yakin atas keberadaan-Nya, mereka pun mengakui bahwa yang menciptakan langit dan bumi, memberikan rizki, menurunkan hujan, menundukkan matahari dan bulan adalah Allah SWT.
Lalu apa tugas nabi Muhammad SAW jika demikian?
Tugas beliau bukan mengenalkan keberadaan Allah SWT, sebab mereka sudah kenal Allah. Tigas beliau juga bukan untuk menerangkan bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, sebab mereka sudah tahu. Tugas beliau adalah memastikan bahwa ketika mereka hanya menyembah Allah SWT saja yang Esa, tanpa adanya tuhan-tuhan lainnya yang disembah bersama-Nya. Sehingga motto dakwah beliau adalah: LAA ILAAHA ILLALLAH, yaitu tidak ada tuhan yang patut disembah dengan haq kecuali hanya Allah saja.
Walhasil, agama yang dibawa nabi Muhammad SAW memang mewajibkan penghancuran semua berhala, juga menafikan semua undang-undang, sistem, agama, ideologi dan peraturan yang bersumber dari selain Allah SWT. Seorang tidak dikatakan muslim sebelum dia mengakui tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada hukum selain hukum yang Allah turunkan.
Adapun kenalnya orang Arab jahiliyah terhadap nama Allah SWT, karena dahulu ada nabi Ibrahim dan puteranya Ismail alaihimassalam di negeri itu. Bahkan mereka masih setia datang berhaji setiap tahun keliling baitullah. Mereka memang menyebut Ka'bah dengan istilah baitullah (rumah Allah). Bedanya, cara manasik haji mereka sudah jauh menyimpang. Misalnya, mereka thawaf keliling ka'bah dengan bersiul dan bertepuk sambil telanjang tanpa busana.
وَمَا كَانَ صَلاَتُهُمْ عِندَ الْبَيْتِ إِلاَّ مُكَاء وَتَصْدِيَةً فَذُوقُواْ الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. (QS. Al-Anfal: 35)
Dalam Gua Hira
Di dalam gua Hira, Rasulullah SAW memang bukan berdoa dalam arti seperti kita sekarang ini. Sebab beliau memang belum mendapatkan penjelasan langsung dari Allah SWT tentang sosok-Nya. Juga belum ada tata aturan dalam cara beribadah dan berdoa kepada-Nya.
Sehingga yang beliau lakukan bukan berdoa, melainkan menyepi untuk melakukan tahannus. Beliau tentu tidak berkomat-kamit mengangkat tangan ke langit. Namun yang berliau lakukan adalah merenung, berpikir, melakukan evaluasi, serta berdialog dengan diri sendiri. Hingga kemudian Allah SWT berkenan berbicara kepada-Nya lewat perantaraan malaikat Jibril 'alaihissalam.
Namun perlu diketahui bahwa beliau sebagai orang Arab pun sudah tahu bahwa Allah SWT adalah tuhannya. Bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang menurunkan hujan serta memberi rizki.
Kekurangan aqidah bangsa Arab jahiliyah ini bukan pada rububiyah-nya, melainkan pada uluhiyah-nya. Di mana mereka belum punya informasi apa pun tentang bagaimana bertauhid kepada Allah dan bagaimana cara beribadah kepada-Nya. Mereka baru sekedar tahu bahwa tuhan itu ada, namanya Allah dan Allah itu menciptakan mereka hingga memberi rizqi.
Kualitas mereka sedikit di bawah para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang sudah kenal Allah dan juga mengenal adanya kitab-kitab suci yang turun dari langit yang berisi tata cara ibadah dan juga syariah. Mereka juga mengenal sistem kenabian yang berujud manusia yang mendapatkan wahyu dari langit sebagai hukum yang harus diterapkan.
Namun kesalahan fatal para ahli kitab itu ketika mereka tidak mau mengakui bahwa Allah SWT menjadikan Muhammad SAW sebagai Nabi dan ingkar kepada Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir. Kesalahan ini kemudian diperparah dengan sikap ambivalen mereka terhadap agama Islam. Bahkan pada akhirnya mereka malah memerangi dan hendak membunuh Rasulullah SAW.
Maka semua keyakinan mereka sebelumnya tentang Allah, kitab suci, para nabi dan hukum-hukum syariat yang turun kepada mereka, menjadi tidak ada gunanya lagi. Oleh Al-Quran, para ahli kitab ini diberi status sebagai orang kafir, meski mereka percaya keberadaan Allah, para nabi dan kitab-kitab suci. Hal itu karena mereka tidak mau mengakui Muhammad SAW sebagai nabi dan Al-Quran sebagai kitab suci.
Sungguh kasihan...
Namun sebagai penghargaan atas persamaan beberapa asas iman, laki-laki musim dibolehkan menikahi wanita ahli kitab. Demikian juga dengan sembelihan mereka, halal dimakan oleh orang-orang Islam. Meski demikian, mereka tetap masuk neraka, karena tidak menjadikan Allah sebagai satu-satunya tuhan dan karena mereka tidak mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.


Shaum Sunat Tanggal 13, 14 dan 15 di Setiap Bulan Hijriah
Ustadz, apakah pelaksanaan shaum sunat pertengahan bulan harus dilaksanakan secara lengkap yaitu pada tanggal 13,14 dan 15 di setiap bulan hijriah? Jika sedang berhalangan bolehkah shaum pertengahan bulan hanya di salah satu dari 3 hari tersebut? Misalnya hanya di tanggal 13 saja, tanggal 14 saja, tanggal 15 saja, tanggal 13 dan 14 saja, tanggal 13 dan 15 saja atau tanggal 14 dan 15 saja? Terima kasih, ustadz. Jazakallahu khairan katsiron.
Halimah Asysyadiah
Jawaban
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puasa tiga hari tiap bulan pada tanggal 13, 14 dan 15 adalah puasa sunnah. Latar belakang pensyariatannya adalah dua hadits Rasulullah SAW berikut ini.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَبَا ذَرٍّ إذَا صُمْتَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةً فَصُمْ ثَلَاثَ عَشَرَةَ وَأَرْبَعَ عَشَرَةَ وَخَمْسَ عَشَرَةَ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَالتِّرْمِذِيُّ
Dari Abu Zar Al-Ghifari ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Aba Zarr, bila kamu puasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal 13, 14 dan 15. (HR An-Nasai, At-Tirmizy dan Ibnu Hibban)
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلَاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَمُسْلِمٌ وَأَبُو دَاوُد
Dari Qatadah bin Milhan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk puasa pada hari-hari putih (ayyamul biidh), yaitu tanggal 13, 14 dan 15. Puasa di hari-hari itu seperti puasa selamanya. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
Meski puasa itu 3 hari, namun pendapat kami mengatakan bahwa tiga hari itu bukan merupakan satu kesatuan yang saling membatalkan bila tidak dilaksanakan salah satunya. Kita boleh berpuasa untuk tiga hari itu, atau boleh juga hanya dua hari atau hanya satu hari saja. Apalagi mengingat puasa ini hanyalah puasa sunnah, bukan puasa wajib.
Tidak ada ketetapan yang mengharuskan untuk melakukannya tiga hari berturut-turut, di mana bila salah satunya ditinggalkan, maka semua harus ditinggalkan. Puasa sunnnah tiga hari ini tidak mensyaratkan mutatabi'ah (dilakukan dengan berturut-turut), sebagaimana puasa kaffarat (denda) saat seseorang melakukan hubungan seksual siang hari di bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, silahkan saja untuk berpuasa di salah satu hari dari ketiga hari itu. Dan bila tiba-tiba anda mendapat haidh, maka berhentilah puasa. Demikian juga bila haidh anda berhenti pada tanggal 14, anda boleh berpuasa sunnah pada tanggal 15 keesokan harinya.
Bagaimana dengan pahalanya?
Tentu saja pahala orang yang berpuasa 3 hari, berbeda dengan pahala orng yang berpuasa hanya 2 hari atau 1 hari saja. Tetapi dari pada tidak dapat pahala sama sekali, lebih baik mendapat sebagiannya. Sesuai kaidah: Maa laa yudraku kullhu laa yutraku julluhu. Sesuatu yang tidak bisa didapat seluruhnya, tidak harus ditinggalkan semuanya.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Hubungan dengan Nabi Muhammad SAW: Guru atau Sahabat
Assalamu'alaikum wr. wb.
Dalam ajaran agama Kristen dikenal Yesus dan muridnya (guru dan murid), kini yang ada pendeta dan jema'at. Sedangkan pada masa Nabi Muhammad SAW (agama Islam ), dikenal dengan sahabat nabi. Namun kenapa sekarang malah jadi terbalik, umat Islam yang menyebut ustadz dan santri (guru dan murid)? Mohon penjelasannya.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Suwartandiyono
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam bahasa Indonesia, istilah sahabat bermakna kawan, teman, rekan. Namun bersifat lebih dekat dan lebih khusus. Sedangkan istilah shahabat nabi dalam istilah para ahli ushul fiqih, tidak demikian maknanya. Keduanya memiliki perbedaan yang amat signifikan.
Istilah "shahabat nabi" jangan diterjemahkan dengan rasa bahasa Indonesia seperti teman, kawan atau sejenisnya. Nabi Muhammad SAW dengan para shahabatnya itu tidak berhubungan hanya semata-mata seperti antara seseorang dengan temannya atau shahabatnya.
Istilah shahabah itu bermakna unik dan khas, yaitu orang-orang Islam yang pernah bertemu dengan nabi Muhammad SAW secara langsung dan meninggalnya juga dalam keadaan beragama Islam.
Ketika masa tiga tahun pertama dakwah Islam, jumlah mereka baru sekitar 30-an orang. Ketika peristiwa pembebasan kota Makkah, jumlah mereka paling tidak ada sekitar 10.000-an orang. Dan tatkalaRasulullah SAW wafat, jumlah mereka diperkirakan ada sekitar 140.000-an orang.
Tentu saja semua bukan sahabat dalam arti kata teman atau sahabat dekat. Karena jumlahnya terlalu banyak, tidak mungkin semuanya jadi shahabat dekat. Padahal secara hukum, puluhan ribu orang itu berstatus shahabat nabi.
Lalu bagaimana sesungguhnya posisi para shahabat di depan nabi Muhammad SAW?
• Mereka adalah famili dan keluarga Rasulullah SAW yang mendapatkan keberkahan dalam keluarga serta menjadikan beliau sebagai sesepuh keluarga. Para shahabat dari kalangan famili inilah yang pertama kali menjadi shahabat.
• Mereka adalah anak-anak dari sosok Rasulullah SAW sebagai ayah atau orang tua yang mendapatkan belaian kasih sayang serta kehangatan hubungan mesra orang tua dan anak.
• Mereka adalah bagian dari team work yang teramat solid yang dibina langsung dengan tangan Rasulullah SAW sendiri.
• Mereka adalah lapis pertama orang-orang yang menerima wahyu dari langit setelah Rasulullah SAW. Mereka menghafalnya, mengerti maknanya dan mempraktekkannya langsung saat itu juga. Bahkan banyak dari mereka yang menjadi penyebab turunnya ayat-ayat suci dari langit. Tidak sedikit ayat Al-Quran yang melibatkan masalah mereka secara nyata.
• Mereka adalah murid yang selalu siap belajar 24 jam sehari dengan menteladani kehidupannya yang agung.
• Mereka adalah sumber pertama jejak peninggalan ajaran Islam yang berstatus 'uduul. Semua riwayat yang mereka sampaikan tidak diragukan lagi keshahihannya.
• Mereka adalah rakyat dan warga negara dari sebuah negara super modern pertama di muka bumi, di mana Rasulullah SAW bertindak sebagai pimpinan mereka.
• Mereka adalah struktur pemerintahan yang mengelola negara dengan sepenuh dedikasi, profesional, jujur, punya visi ke depan, demokratis serta kompak di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW.
• Mereka juga prajurit perang yang siap maju ke medan laga untuk bertempur baik dalam perang defensif atau ofensif.
• Mereka juga pengganti atau penerus tugas Rasulullah SAW sebagai penyebar agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Jadi pendeknya, hubungan mereka dengan Rasulullah SAW bukan semata-mata teman seperti kita dengan teman kita. Tetapi hubungan yang unik dan spesifik. Sayyid Qutub dalam bukunya Ma'laim fit-Thariiq telah menyebut mereka dengan sebutan: Al-Jiilul-Qurani Al-Farid, Generasi Qurani yang Unik.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ahmad Sarwat, Lc.
paulusjancok
paulusjancok
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 809
Age : 36
Humor : Yesus nggak pake sempak...hanya orang GOBLOK yang menyembahnya
Reputation : 1
Points : 6480
Registration date : 2011-08-12

Back to top Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty Re: islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by kuku bima Thu 15 Dec 2011, 10:10 am

paulusjancok wrote:Apakah Ajaran Islam Sudah Ada Semenjak Nabi Adam?
Saya berfikir bahwa ajaran Islam sudah ada semenjak Nabi Adam AS, karena melalui beliau dan pada Nabi serta Rasul Allah SWT yang jumlahnya ratusan ribu orang sebenarnya adalah beraliran Islam semua, namun karena faktor manusia itu sendiri, maka ajaran tersebut walau telah diturunkan bersama beberapa kitab Allah SWT selalu dirubah di dalamnya oleh manusia itu sendiri dan menjadi menyimpang dari apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tetapi sepertinya kebanyakan orang Muslim tidak menyadari hal itu bahwa agama Allah telah ada dari zaman manusia diturunkan, jadi menurut saya Islam adalah agama terlama di muka bumi ini. Tidak seperti yang orang kebanyakan di seluruh dunia menilai bahwa ajaran Allah SWT baru ada mulai zaman Nabi Muhammad SAW.

Yang saya akan tanyakan apakah pikiran saya tersebut benar? Bahwa sebenarnya ajaran Allah SWT sudah ada semenjak Nabi Adam dan seterusnya..., Nabi Nuh dan seterusnya..., Ibrahim, Ishak dan Ismail dan seterusnya..., Musa dan seterusnya... Isa hingga ke Nabi Muhammad SAW?
Terima kasih,
Wahyudi Catur
Jawaban
ِِAssalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebagaimana kita tahu bahwa setiap kali Allah SWT mengutus seorang nabi, isi detail aturan syariatnya mungkin saja bervariasi. Tiap umat telah diberikan syariat masing-masing, kecuali setelah datangnya nabi Muhammad SAW, semua risalah itu kemudian di-nasakh (dihapus) dan diganti dengan risalah yang bersifat universal.
Namun apa yang anda pikirkan itu benar dalam arti kata yang umum. Sebab semua agama yang dibawa oleh para nabi itu berasal dari Allah SWT juga. Semua merupakan sebuah rangkaian ajaran Islam. Bahkan di dalam Al-Quran kita membaca dengan jelas penyebutan agama para nabi, yaitu mereka beragama Islam.
1. Nabi-nabi Beragama Islam
Bahkan beberapa nabi sebelum datangnya Rasulullah SAW menamakan agama mereka dengan sebutan Islam juga.
a. Nabi Ibrahim Beragama Islam
Nabi Ibrahim alaihissalam sebagai ayah dari banyak nabi beragama Islam. Beliau bukan seorang yahudi dan juga bukan seorang nasrani. Beliau beragama Islam.
Sebagaimana Allah SWT menyebutkannya di dalam Al-Quran Al-Kariem.
ما كان إبراهيم يهوديًا ولا نصرانيًا ولكن كان حنيفًا مسلمًا وما كان من المشركين
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi seorang muslim (berserah diri kepada Allah). Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. (QS Ali Imran: 67)
Nabi Ibrahim sendiri yang menegaskan bahwa dirinya adalah seorang pemeluk agama Islam, sebagaimana termaktub di dalam Al-Quran:
إذ قال له ربه أسلم قال أسلمت لرب العالمين، ووصى بها إبراهيم بنيه ويعقوب: يا بني إن الله اصطفى لكم الدين فلا تموتن إلا وأنتم مسلمون
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya, "BerIslam-lah (tunduk)!" Ibrahim menjawab, "Aku tunduk patuh (ber-Islam) kepada Tuhan semesta alam." Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub., "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS Al-Baqarah: 131-132)
Sebagai ayah dari para nabi, beliau telah menamakan kita dengan sebutan muslimin. Di dalam Al-Quran, perkataan beliau diabadikan:
وجاهدوا في الله حق جهاده هو اجتباكم وما جعل عليكم في الدين من حرج ملة أبيكم إبراهيم هو سماكم المسلمين من قبل وفي هذا
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. agama orang tuamu Ibrahim. Dia telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan dalam ini... (QS Al-Hajj: 78)
b. Nabi Musa beragama Islam
يا قوم إن كنتم آمنتم بالله فعليه توكلوا إن كنتم مسلمين
Berkata Musa, "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim (berserah diri)." (QS Yunus: 84)
c. Hawariyun Shahabat Nabi Isa Beragama Islam
آمنا بالله وأشهد بأنا مسلمون
.Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim (orang yang berserah diri). (QS Ali Imran: 52)
d. Penyihir Fir'aun Beragama Islam
ربنا أفرغ علينا صبرًا وتوفنا مسلمين
"Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami." (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri)." (QS. Al-A'raf: 126)
e. Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis Beragama Islam
ألا تعلو عليّ وأتوني مسلمين
Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai muslim (orang-orang berserah diri). (QS An-Naml:31)
2. Para Nabi Satu Rangkaian Agama
Bahkan rangkaian para nabi dan rasul itu diibaratkan seperti serombongan orang yang membangun sebuah bangunan. Di mana masing-masing bekerja sesuai porsinya dan paling akhir yang menyempurnakan bangunan itu adalah nabi Muhammad SAW.
3. Para Nabi Bersaudara
Dalam sebuah hadits yang disepakati keshahihannya oleh Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa sesungguhnya pada nabi itu bersaudara.
الأنبياء أولاد علات: أمهاتهم شتى ودينهم واحد
Para nabi adalah anak-anak saudara ayah. Dan agama mereka satu. (HR Bukhari dan Muslim)
Mengapa Syariat Sebelumnya Dihapus?
Setiap kali seorang nabi mangkat atau dibunuh kaumnya, ajaran yang dibawanya selalu mengalami pelunturan, dari yang paling sederhana hingga yang paling parah. Seringkai para nabi dan orang shalih yang awalnya dihormati, kemudian malah dijadikan sesembahan selain Allah SWT.
Berhala-berhala di masa nabi Nuh tidak lain asalnya dari patung-patung orang shalih di zamannya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, aqidah umat itu mengalami penyimpangan berat sampai menyembah patung orang shalih.
Ketika nabi Isa alaihissalam diangkat, awalnya belum ada orang yang menyatakan beliau sebagai tuhan, kecuali 400 tahun kemudian diputuskan dalam sidang Konsili yang sesat itu bahwa beliau naik pangkat jadi tuhan. Astaghfirullahal-azhim...
Kalau masalah aqidah yang paling esensial sampai bisa mengalami deviasi yang parah, apatah lagi masalah detail teknis syariah. Tentu jauh mengalami penyimpangan luar biasa.
Dalam keadaan itu, Allah SWT berkehendak untuk menurunkan syariat agama terakhir dengan spesifikasi:
• Kitab sucinya dijamin abadi dan tidak akan hilang, segala upaya untuk menghilangkan atau memalsukannya dijamin pasti gagal
• Syariahnya berlaku sepanjang masa hingga hari kiamat. Tidak mengenal expired date.
• Syariahnya berlaku untuk seluruh ras manusia tanpa perbedaan. Tidak seperti syariah terdahulu yang hanya diberikan untuk suku tertentu.
• Secara umum, bobot beban syariahnya lebih ringan dibandingkan dengan semua beban syariah yang pernah turun sebelumnya
• Ada jaminan tersiarnya Islam sampai ke seluruh dunia dengan waktu yang singkat
• Setiap 100 tahun selalu muncul orang yang menjaga kemurnian syariah dan memperbaharui moral umatnya
• Semua kaum yang pernah diturunkan kepada mereka syariah sebelumnya, diwajibkan untuk meninggalkannya dan berpindah masuk ke dalam risalah terbaru dan terakhir ini serta mengakui kenabian Muhammad SAW. Sebab syariah mereka dengan sendirinya menjadi tidak berlaku lagi.
Seandainya ada dari para nabi di masa lalu yang masih sempat mengalami datangnya kenabian Muhammad SAW dan setelahnya, dia pun harus meninggalkan syariahnya dan ikut kepada syariah terakhir ini.
Dan hal itu akan terjadi pada diri nabi Isa alaihissalam yang saat ini masih belum meninggal, bahkan beliau akan datang lagi ke tengah kita. Kali ini bukan sebagai nabi, apalagi sebagai anak tuhan, melainkan sebagai salah satu dari umat nabi Muhammad SAW.
Wallahu a'lam bishshawab Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.




Agama Sebelum Rasulullah Diutus
Assalamu'alaikum wr. wb.
1. Ayah nabi Muhammad SAW adalah Abdullah, artinya Hamba Allah. Siapakah Allah yang dimaksud? Bukankan sebelum Nabi diutus, bangsa Arab belum mengenal Islam?
2. Nabi Muhammad SAW juga berdo'a di Gua Hira'. Berdo'a kepada siapakah beliau? Apa agama beliau nabi Muhammad SAW sebelum beliau diangkat menjadi Rasul?
Demikian, terima kasih.
Sudrajat,ST
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Orang Arab sesungguhnya telah mengenal Allah SWT jauh sebelum kelahiran nabi Muhammad SAW. Anggapan seperti yang anda sampaikan sebenarnya agak kurang tepat. Sebab Al-Quran sendiri yang menegaskan bahwa musyrikin Arab itu kenal betul bahwa tuhan mereka adalah Allah SWT. Dalam salah satu ayat Al-Quran digambarkan bagaimana pengakuan orang Arab jahiyah terhadap keberadaan Allah SWT.
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah", maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS Al-Ankabut: 61)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاء مَاء فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِن بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya). (QS Al-Ankabut: 23)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS Luqman: 25)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab, "Allah." Katakanlah, "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya? Katakanlah, "Cukuplah Allah bagiku." Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri. (QS Az-Zumar: 38)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka," niscaya mereka menjawab, "Allah", maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)? (QS Az-Zukhruf: 87)
Dari lima ayat Al-Quran di atas yang menceritakan keyakinan orang Arab musyrikin jahilyah, kita tahu bahwa mereka ternyata punya keyakinan tentang keberadaan Allah SWT. Bahkan bukan sekedar yakin atas keberadaan-Nya, mereka pun mengakui bahwa yang menciptakan langit dan bumi, memberikan rizki, menurunkan hujan, menundukkan matahari dan bulan adalah Allah SWT.
Lalu apa tugas nabi Muhammad SAW jika demikian?
Tugas beliau bukan mengenalkan keberadaan Allah SWT, sebab mereka sudah kenal Allah. Tigas beliau juga bukan untuk menerangkan bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, sebab mereka sudah tahu. Tugas beliau adalah memastikan bahwa ketika mereka hanya menyembah Allah SWT saja yang Esa, tanpa adanya tuhan-tuhan lainnya yang disembah bersama-Nya. Sehingga motto dakwah beliau adalah: LAA ILAAHA ILLALLAH, yaitu tidak ada tuhan yang patut disembah dengan haq kecuali hanya Allah saja.
Walhasil, agama yang dibawa nabi Muhammad SAW memang mewajibkan penghancuran semua berhala, juga menafikan semua undang-undang, sistem, agama, ideologi dan peraturan yang bersumber dari selain Allah SWT. Seorang tidak dikatakan muslim sebelum dia mengakui tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada hukum selain hukum yang Allah turunkan.
Adapun kenalnya orang Arab jahiliyah terhadap nama Allah SWT, karena dahulu ada nabi Ibrahim dan puteranya Ismail alaihimassalam di negeri itu. Bahkan mereka masih setia datang berhaji setiap tahun keliling baitullah. Mereka memang menyebut Ka'bah dengan istilah baitullah (rumah Allah). Bedanya, cara manasik haji mereka sudah jauh menyimpang. Misalnya, mereka thawaf keliling ka'bah dengan bersiul dan bertepuk sambil telanjang tanpa busana.
وَمَا كَانَ صَلاَتُهُمْ عِندَ الْبَيْتِ إِلاَّ مُكَاء وَتَصْدِيَةً فَذُوقُواْ الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. (QS. Al-Anfal: 35)
Dalam Gua Hira
Di dalam gua Hira, Rasulullah SAW memang bukan berdoa dalam arti seperti kita sekarang ini. Sebab beliau memang belum mendapatkan penjelasan langsung dari Allah SWT tentang sosok-Nya. Juga belum ada tata aturan dalam cara beribadah dan berdoa kepada-Nya.
Sehingga yang beliau lakukan bukan berdoa, melainkan menyepi untuk melakukan tahannus. Beliau tentu tidak berkomat-kamit mengangkat tangan ke langit. Namun yang berliau lakukan adalah merenung, berpikir, melakukan evaluasi, serta berdialog dengan diri sendiri. Hingga kemudian Allah SWT berkenan berbicara kepada-Nya lewat perantaraan malaikat Jibril 'alaihissalam.
Namun perlu diketahui bahwa beliau sebagai orang Arab pun sudah tahu bahwa Allah SWT adalah tuhannya. Bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang menurunkan hujan serta memberi rizki.
Kekurangan aqidah bangsa Arab jahiliyah ini bukan pada rububiyah-nya, melainkan pada uluhiyah-nya. Di mana mereka belum punya informasi apa pun tentang bagaimana bertauhid kepada Allah dan bagaimana cara beribadah kepada-Nya. Mereka baru sekedar tahu bahwa tuhan itu ada, namanya Allah dan Allah itu menciptakan mereka hingga memberi rizqi.
Kualitas mereka sedikit di bawah para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang sudah kenal Allah dan juga mengenal adanya kitab-kitab suci yang turun dari langit yang berisi tata cara ibadah dan juga syariah. Mereka juga mengenal sistem kenabian yang berujud manusia yang mendapatkan wahyu dari langit sebagai hukum yang harus diterapkan.
Namun kesalahan fatal para ahli kitab itu ketika mereka tidak mau mengakui bahwa Allah SWT menjadikan Muhammad SAW sebagai Nabi dan ingkar kepada Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir. Kesalahan ini kemudian diperparah dengan sikap ambivalen mereka terhadap agama Islam. Bahkan pada akhirnya mereka malah memerangi dan hendak membunuh Rasulullah SAW.
Maka semua keyakinan mereka sebelumnya tentang Allah, kitab suci, para nabi dan hukum-hukum syariat yang turun kepada mereka, menjadi tidak ada gunanya lagi. Oleh Al-Quran, para ahli kitab ini diberi status sebagai orang kafir, meski mereka percaya keberadaan Allah, para nabi dan kitab-kitab suci. Hal itu karena mereka tidak mau mengakui Muhammad SAW sebagai nabi dan Al-Quran sebagai kitab suci.
Sungguh kasihan...
Namun sebagai penghargaan atas persamaan beberapa asas iman, laki-laki musim dibolehkan menikahi wanita ahli kitab. Demikian juga dengan sembelihan mereka, halal dimakan oleh orang-orang Islam. Meski demikian, mereka tetap masuk neraka, karena tidak menjadikan Allah sebagai satu-satunya tuhan dan karena mereka tidak mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.


Shaum Sunat Tanggal 13, 14 dan 15 di Setiap Bulan Hijriah
Ustadz, apakah pelaksanaan shaum sunat pertengahan bulan harus dilaksanakan secara lengkap yaitu pada tanggal 13,14 dan 15 di setiap bulan hijriah? Jika sedang berhalangan bolehkah shaum pertengahan bulan hanya di salah satu dari 3 hari tersebut? Misalnya hanya di tanggal 13 saja, tanggal 14 saja, tanggal 15 saja, tanggal 13 dan 14 saja, tanggal 13 dan 15 saja atau tanggal 14 dan 15 saja? Terima kasih, ustadz. Jazakallahu khairan katsiron.
Halimah Asysyadiah
Jawaban
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puasa tiga hari tiap bulan pada tanggal 13, 14 dan 15 adalah puasa sunnah. Latar belakang pensyariatannya adalah dua hadits Rasulullah SAW berikut ini.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَبَا ذَرٍّ إذَا صُمْتَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةً فَصُمْ ثَلَاثَ عَشَرَةَ وَأَرْبَعَ عَشَرَةَ وَخَمْسَ عَشَرَةَ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَالتِّرْمِذِيُّ
Dari Abu Zar Al-Ghifari ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Aba Zarr, bila kamu puasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal 13, 14 dan 15. (HR An-Nasai, At-Tirmizy dan Ibnu Hibban)
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلَاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَمُسْلِمٌ وَأَبُو دَاوُد
Dari Qatadah bin Milhan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk puasa pada hari-hari putih (ayyamul biidh), yaitu tanggal 13, 14 dan 15. Puasa di hari-hari itu seperti puasa selamanya. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
Meski puasa itu 3 hari, namun pendapat kami mengatakan bahwa tiga hari itu bukan merupakan satu kesatuan yang saling membatalkan bila tidak dilaksanakan salah satunya. Kita boleh berpuasa untuk tiga hari itu, atau boleh juga hanya dua hari atau hanya satu hari saja. Apalagi mengingat puasa ini hanyalah puasa sunnah, bukan puasa wajib.
Tidak ada ketetapan yang mengharuskan untuk melakukannya tiga hari berturut-turut, di mana bila salah satunya ditinggalkan, maka semua harus ditinggalkan. Puasa sunnnah tiga hari ini tidak mensyaratkan mutatabi'ah (dilakukan dengan berturut-turut), sebagaimana puasa kaffarat (denda) saat seseorang melakukan hubungan seksual siang hari di bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, silahkan saja untuk berpuasa di salah satu hari dari ketiga hari itu. Dan bila tiba-tiba anda mendapat haidh, maka berhentilah puasa. Demikian juga bila haidh anda berhenti pada tanggal 14, anda boleh berpuasa sunnah pada tanggal 15 keesokan harinya.
Bagaimana dengan pahalanya?
Tentu saja pahala orang yang berpuasa 3 hari, berbeda dengan pahala orng yang berpuasa hanya 2 hari atau 1 hari saja. Tetapi dari pada tidak dapat pahala sama sekali, lebih baik mendapat sebagiannya. Sesuai kaidah: Maa laa yudraku kullhu laa yutraku julluhu. Sesuatu yang tidak bisa didapat seluruhnya, tidak harus ditinggalkan semuanya.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Hubungan dengan Nabi Muhammad SAW: Guru atau Sahabat
Assalamu'alaikum wr. wb.
Dalam ajaran agama Kristen dikenal Yesus dan muridnya (guru dan murid), kini yang ada pendeta dan jema'at. Sedangkan pada masa Nabi Muhammad SAW (agama Islam ), dikenal dengan sahabat nabi. Namun kenapa sekarang malah jadi terbalik, umat Islam yang menyebut ustadz dan santri (guru dan murid)? Mohon penjelasannya.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Suwartandiyono
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam bahasa Indonesia, istilah sahabat bermakna kawan, teman, rekan. Namun bersifat lebih dekat dan lebih khusus. Sedangkan istilah shahabat nabi dalam istilah para ahli ushul fiqih, tidak demikian maknanya. Keduanya memiliki perbedaan yang amat signifikan.
Istilah "shahabat nabi" jangan diterjemahkan dengan rasa bahasa Indonesia seperti teman, kawan atau sejenisnya. Nabi Muhammad SAW dengan para shahabatnya itu tidak berhubungan hanya semata-mata seperti antara seseorang dengan temannya atau shahabatnya.
Istilah shahabah itu bermakna unik dan khas, yaitu orang-orang Islam yang pernah bertemu dengan nabi Muhammad SAW secara langsung dan meninggalnya juga dalam keadaan beragama Islam.
Ketika masa tiga tahun pertama dakwah Islam, jumlah mereka baru sekitar 30-an orang. Ketika peristiwa pembebasan kota Makkah, jumlah mereka paling tidak ada sekitar 10.000-an orang. Dan tatkalaRasulullah SAW wafat, jumlah mereka diperkirakan ada sekitar 140.000-an orang.
Tentu saja semua bukan sahabat dalam arti kata teman atau sahabat dekat. Karena jumlahnya terlalu banyak, tidak mungkin semuanya jadi shahabat dekat. Padahal secara hukum, puluhan ribu orang itu berstatus shahabat nabi.
Lalu bagaimana sesungguhnya posisi para shahabat di depan nabi Muhammad SAW?
• Mereka adalah famili dan keluarga Rasulullah SAW yang mendapatkan keberkahan dalam keluarga serta menjadikan beliau sebagai sesepuh keluarga. Para shahabat dari kalangan famili inilah yang pertama kali menjadi shahabat.
• Mereka adalah anak-anak dari sosok Rasulullah SAW sebagai ayah atau orang tua yang mendapatkan belaian kasih sayang serta kehangatan hubungan mesra orang tua dan anak.
• Mereka adalah bagian dari team work yang teramat solid yang dibina langsung dengan tangan Rasulullah SAW sendiri.
• Mereka adalah lapis pertama orang-orang yang menerima wahyu dari langit setelah Rasulullah SAW. Mereka menghafalnya, mengerti maknanya dan mempraktekkannya langsung saat itu juga. Bahkan banyak dari mereka yang menjadi penyebab turunnya ayat-ayat suci dari langit. Tidak sedikit ayat Al-Quran yang melibatkan masalah mereka secara nyata.
• Mereka adalah murid yang selalu siap belajar 24 jam sehari dengan menteladani kehidupannya yang agung.
• Mereka adalah sumber pertama jejak peninggalan ajaran Islam yang berstatus 'uduul. Semua riwayat yang mereka sampaikan tidak diragukan lagi keshahihannya.
• Mereka adalah rakyat dan warga negara dari sebuah negara super modern pertama di muka bumi, di mana Rasulullah SAW bertindak sebagai pimpinan mereka.
• Mereka adalah struktur pemerintahan yang mengelola negara dengan sepenuh dedikasi, profesional, jujur, punya visi ke depan, demokratis serta kompak di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW.
• Mereka juga prajurit perang yang siap maju ke medan laga untuk bertempur baik dalam perang defensif atau ofensif.
• Mereka juga pengganti atau penerus tugas Rasulullah SAW sebagai penyebar agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Jadi pendeknya, hubungan mereka dengan Rasulullah SAW bukan semata-mata teman seperti kita dengan teman kita. Tetapi hubungan yang unik dan spesifik. Sayyid Qutub dalam bukunya Ma'laim fit-Thariiq telah menyebut mereka dengan sebutan: Al-Jiilul-Qurani Al-Farid, Generasi Qurani yang Unik.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ahmad Sarwat, Lc.
or=blue]] DI DALAM QURAN ADA TERTULIS AGAMA SEBELUM KAMU YAKNI NASRANI DAN YAHUDI....BERARTI KRISTEN DAN YAHUDI SUDAH ADA JAUH SEBELUM ADAM...............PAKE OTAK...OONMU BANG..[/size]......
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10383
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty Re: islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by kuku bima Thu 15 Dec 2011, 10:15 am

paulusjancok wrote:Apakah Ajaran Islam Sudah Ada Semenjak Nabi Adam?
Saya berfikir bahwa ajaran Islam sudah ada semenjak Nabi Adam AS, karena melalui beliau dan pada Nabi serta Rasul Allah SWT yang jumlahnya ratusan ribu orang sebenarnya adalah beraliran Islam semua, namun karena faktor manusia itu sendiri, maka ajaran tersebut walau telah diturunkan bersama beberapa kitab Allah SWT selalu dirubah di dalamnya oleh manusia itu sendiri dan menjadi menyimpang dari apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tetapi sepertinya kebanyakan orang Muslim tidak menyadari hal itu bahwa agama Allah telah ada dari zaman manusia diturunkan, jadi menurut saya Islam adalah agama terlama di muka bumi ini. Tidak seperti yang orang kebanyakan di seluruh dunia menilai bahwa ajaran Allah SWT baru ada mulai zaman Nabi Muhammad SAW.

Yang saya akan tanyakan apakah pikiran saya tersebut benar? Bahwa sebenarnya ajaran Allah SWT sudah ada semenjak Nabi Adam dan seterusnya..., Nabi Nuh dan seterusnya..., Ibrahim, Ishak dan Ismail dan seterusnya..., Musa dan seterusnya... Isa hingga ke Nabi Muhammad SAW?
Terima kasih,
Wahyudi Catur
Jawaban
ِِAssalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebagaimana kita tahu bahwa setiap kali Allah SWT mengutus seorang nabi, isi detail aturan syariatnya mungkin saja bervariasi. Tiap umat telah diberikan syariat masing-masing, kecuali setelah datangnya nabi Muhammad SAW, semua risalah itu kemudian di-nasakh (dihapus) dan diganti dengan risalah yang bersifat universal.
Namun apa yang anda pikirkan itu benar dalam arti kata yang umum. Sebab semua agama yang dibawa oleh para nabi itu berasal dari Allah SWT juga. Semua merupakan sebuah rangkaian ajaran Islam. Bahkan di dalam Al-Quran kita membaca dengan jelas penyebutan agama para nabi, yaitu mereka beragama Islam.
1. Nabi-nabi Beragama Islam
Bahkan beberapa nabi sebelum datangnya Rasulullah SAW menamakan agama mereka dengan sebutan Islam juga.
a. Nabi Ibrahim Beragama Islam
Nabi Ibrahim alaihissalam sebagai ayah dari banyak nabi beragama Islam. Beliau bukan seorang yahudi dan juga bukan seorang nasrani. Beliau beragama Islam.
Sebagaimana Allah SWT menyebutkannya di dalam Al-Quran Al-Kariem.
ما كان إبراهيم يهوديًا ولا نصرانيًا ولكن كان حنيفًا مسلمًا وما كان من المشركين
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi seorang muslim (berserah diri kepada Allah). Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. (QS Ali Imran: 67)
Nabi Ibrahim sendiri yang menegaskan bahwa dirinya adalah seorang pemeluk agama Islam, sebagaimana termaktub di dalam Al-Quran:
إذ قال له ربه أسلم قال أسلمت لرب العالمين، ووصى بها إبراهيم بنيه ويعقوب: يا بني إن الله اصطفى لكم الدين فلا تموتن إلا وأنتم مسلمون
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya, "BerIslam-lah (tunduk)!" Ibrahim menjawab, "Aku tunduk patuh (ber-Islam) kepada Tuhan semesta alam." Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub., "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS Al-Baqarah: 131-132)
Sebagai ayah dari para nabi, beliau telah menamakan kita dengan sebutan muslimin. Di dalam Al-Quran, perkataan beliau diabadikan:
وجاهدوا في الله حق جهاده هو اجتباكم وما جعل عليكم في الدين من حرج ملة أبيكم إبراهيم هو سماكم المسلمين من قبل وفي هذا
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. agama orang tuamu Ibrahim. Dia telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan dalam ini... (QS Al-Hajj: 78)
b. Nabi Musa beragama Islam
يا قوم إن كنتم آمنتم بالله فعليه توكلوا إن كنتم مسلمين
Berkata Musa, "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim (berserah diri)." (QS Yunus: 84)
c. Hawariyun Shahabat Nabi Isa Beragama Islam
آمنا بالله وأشهد بأنا مسلمون
.Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim (orang yang berserah diri). (QS Ali Imran: 52)
d. Penyihir Fir'aun Beragama Islam
ربنا أفرغ علينا صبرًا وتوفنا مسلمين
"Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami." (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri)." (QS. Al-A'raf: 126)
e. Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis Beragama Islam
ألا تعلو عليّ وأتوني مسلمين
Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai muslim (orang-orang berserah diri). (QS An-Naml:31)
2. Para Nabi Satu Rangkaian Agama
Bahkan rangkaian para nabi dan rasul itu diibaratkan seperti serombongan orang yang membangun sebuah bangunan. Di mana masing-masing bekerja sesuai porsinya dan paling akhir yang menyempurnakan bangunan itu adalah nabi Muhammad SAW.
3. Para Nabi Bersaudara
Dalam sebuah hadits yang disepakati keshahihannya oleh Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa sesungguhnya pada nabi itu bersaudara.
الأنبياء أولاد علات: أمهاتهم شتى ودينهم واحد
Para nabi adalah anak-anak saudara ayah. Dan agama mereka satu. (HR Bukhari dan Muslim)
Mengapa Syariat Sebelumnya Dihapus?
Setiap kali seorang nabi mangkat atau dibunuh kaumnya, ajaran yang dibawanya selalu mengalami pelunturan, dari yang paling sederhana hingga yang paling parah. Seringkai para nabi dan orang shalih yang awalnya dihormati, kemudian malah dijadikan sesembahan selain Allah SWT.
Berhala-berhala di masa nabi Nuh tidak lain asalnya dari patung-patung orang shalih di zamannya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, aqidah umat itu mengalami penyimpangan berat sampai menyembah patung orang shalih.
Ketika nabi Isa alaihissalam diangkat, awalnya belum ada orang yang menyatakan beliau sebagai tuhan, kecuali 400 tahun kemudian diputuskan dalam sidang Konsili yang sesat itu bahwa beliau naik pangkat jadi tuhan. Astaghfirullahal-azhim...
Kalau masalah aqidah yang paling esensial sampai bisa mengalami deviasi yang parah, apatah lagi masalah detail teknis syariah. Tentu jauh mengalami penyimpangan luar biasa.
Dalam keadaan itu, Allah SWT berkehendak untuk menurunkan syariat agama terakhir dengan spesifikasi:
• Kitab sucinya dijamin abadi dan tidak akan hilang, segala upaya untuk menghilangkan atau memalsukannya dijamin pasti gagal
• Syariahnya berlaku sepanjang masa hingga hari kiamat. Tidak mengenal expired date.
• Syariahnya berlaku untuk seluruh ras manusia tanpa perbedaan. Tidak seperti syariah terdahulu yang hanya diberikan untuk suku tertentu.
• Secara umum, bobot beban syariahnya lebih ringan dibandingkan dengan semua beban syariah yang pernah turun sebelumnya
• Ada jaminan tersiarnya Islam sampai ke seluruh dunia dengan waktu yang singkat
• Setiap 100 tahun selalu muncul orang yang menjaga kemurnian syariah dan memperbaharui moral umatnya
• Semua kaum yang pernah diturunkan kepada mereka syariah sebelumnya, diwajibkan untuk meninggalkannya dan berpindah masuk ke dalam risalah terbaru dan terakhir ini serta mengakui kenabian Muhammad SAW. Sebab syariah mereka dengan sendirinya menjadi tidak berlaku lagi.
Seandainya ada dari para nabi di masa lalu yang masih sempat mengalami datangnya kenabian Muhammad SAW dan setelahnya, dia pun harus meninggalkan syariahnya dan ikut kepada syariah terakhir ini.
Dan hal itu akan terjadi pada diri nabi Isa alaihissalam yang saat ini masih belum meninggal, bahkan beliau akan datang lagi ke tengah kita. Kali ini bukan sebagai nabi, apalagi sebagai anak tuhan, melainkan sebagai salah satu dari umat nabi Muhammad SAW.
Wallahu a'lam bishshawab Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.




Agama Sebelum Rasulullah Diutus
Assalamu'alaikum wr. wb.
1. Ayah nabi Muhammad SAW adalah Abdullah, artinya Hamba Allah. Siapakah Allah yang dimaksud? Bukankan sebelum Nabi diutus, bangsa Arab belum mengenal Islam?
2. Nabi Muhammad SAW juga berdo'a di Gua Hira'. Berdo'a kepada siapakah beliau? Apa agama beliau nabi Muhammad SAW sebelum beliau diangkat menjadi Rasul?
Demikian, terima kasih.
Sudrajat,ST
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Orang Arab sesungguhnya telah mengenal Allah SWT jauh sebelum kelahiran nabi Muhammad SAW. Anggapan seperti yang anda sampaikan sebenarnya agak kurang tepat. Sebab Al-Quran sendiri yang menegaskan bahwa musyrikin Arab itu kenal betul bahwa tuhan mereka adalah Allah SWT. Dalam salah satu ayat Al-Quran digambarkan bagaimana pengakuan orang Arab jahiyah terhadap keberadaan Allah SWT.
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah", maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS Al-Ankabut: 61)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاء مَاء فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِن بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya). (QS Al-Ankabut: 23)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS Luqman: 25)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab, "Allah." Katakanlah, "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya? Katakanlah, "Cukuplah Allah bagiku." Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri. (QS Az-Zumar: 38)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka," niscaya mereka menjawab, "Allah", maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)? (QS Az-Zukhruf: 87)
Dari lima ayat Al-Quran di atas yang menceritakan keyakinan orang Arab musyrikin jahilyah, kita tahu bahwa mereka ternyata punya keyakinan tentang keberadaan Allah SWT. Bahkan bukan sekedar yakin atas keberadaan-Nya, mereka pun mengakui bahwa yang menciptakan langit dan bumi, memberikan rizki, menurunkan hujan, menundukkan matahari dan bulan adalah Allah SWT.
Lalu apa tugas nabi Muhammad SAW jika demikian?
Tugas beliau bukan mengenalkan keberadaan Allah SWT, sebab mereka sudah kenal Allah. Tigas beliau juga bukan untuk menerangkan bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, sebab mereka sudah tahu. Tugas beliau adalah memastikan bahwa ketika mereka hanya menyembah Allah SWT saja yang Esa, tanpa adanya tuhan-tuhan lainnya yang disembah bersama-Nya. Sehingga motto dakwah beliau adalah: LAA ILAAHA ILLALLAH, yaitu tidak ada tuhan yang patut disembah dengan haq kecuali hanya Allah saja.
Walhasil, agama yang dibawa nabi Muhammad SAW memang mewajibkan penghancuran semua berhala, juga menafikan semua undang-undang, sistem, agama, ideologi dan peraturan yang bersumber dari selain Allah SWT. Seorang tidak dikatakan muslim sebelum dia mengakui tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada hukum selain hukum yang Allah turunkan.
Adapun kenalnya orang Arab jahiliyah terhadap nama Allah SWT, karena dahulu ada nabi Ibrahim dan puteranya Ismail alaihimassalam di negeri itu. Bahkan mereka masih setia datang berhaji setiap tahun keliling baitullah. Mereka memang menyebut Ka'bah dengan istilah baitullah (rumah Allah). Bedanya, cara manasik haji mereka sudah jauh menyimpang. Misalnya, mereka thawaf keliling ka'bah dengan bersiul dan bertepuk sambil telanjang tanpa busana.
وَمَا كَانَ صَلاَتُهُمْ عِندَ الْبَيْتِ إِلاَّ مُكَاء وَتَصْدِيَةً فَذُوقُواْ الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. (QS. Al-Anfal: 35)
Dalam Gua Hira
Di dalam gua Hira, Rasulullah SAW memang bukan berdoa dalam arti seperti kita sekarang ini. Sebab beliau memang belum mendapatkan penjelasan langsung dari Allah SWT tentang sosok-Nya. Juga belum ada tata aturan dalam cara beribadah dan berdoa kepada-Nya.
Sehingga yang beliau lakukan bukan berdoa, melainkan menyepi untuk melakukan tahannus. Beliau tentu tidak berkomat-kamit mengangkat tangan ke langit. Namun yang berliau lakukan adalah merenung, berpikir, melakukan evaluasi, serta berdialog dengan diri sendiri. Hingga kemudian Allah SWT berkenan berbicara kepada-Nya lewat perantaraan malaikat Jibril 'alaihissalam.
Namun perlu diketahui bahwa beliau sebagai orang Arab pun sudah tahu bahwa Allah SWT adalah tuhannya. Bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang menurunkan hujan serta memberi rizki.
Kekurangan aqidah bangsa Arab jahiliyah ini bukan pada rububiyah-nya, melainkan pada uluhiyah-nya. Di mana mereka belum punya informasi apa pun tentang bagaimana bertauhid kepada Allah dan bagaimana cara beribadah kepada-Nya. Mereka baru sekedar tahu bahwa tuhan itu ada, namanya Allah dan Allah itu menciptakan mereka hingga memberi rizqi.
Kualitas mereka sedikit di bawah para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang sudah kenal Allah dan juga mengenal adanya kitab-kitab suci yang turun dari langit yang berisi tata cara ibadah dan juga syariah. Mereka juga mengenal sistem kenabian yang berujud manusia yang mendapatkan wahyu dari langit sebagai hukum yang harus diterapkan.
Namun kesalahan fatal para ahli kitab itu ketika mereka tidak mau mengakui bahwa Allah SWT menjadikan Muhammad SAW sebagai Nabi dan ingkar kepada Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir. Kesalahan ini kemudian diperparah dengan sikap ambivalen mereka terhadap agama Islam. Bahkan pada akhirnya mereka malah memerangi dan hendak membunuh Rasulullah SAW.
Maka semua keyakinan mereka sebelumnya tentang Allah, kitab suci, para nabi dan hukum-hukum syariat yang turun kepada mereka, menjadi tidak ada gunanya lagi. Oleh Al-Quran, para ahli kitab ini diberi status sebagai orang kafir, meski mereka percaya keberadaan Allah, para nabi dan kitab-kitab suci. Hal itu karena mereka tidak mau mengakui Muhammad SAW sebagai nabi dan Al-Quran sebagai kitab suci.
Sungguh kasihan...
Namun sebagai penghargaan atas persamaan beberapa asas iman, laki-laki musim dibolehkan menikahi wanita ahli kitab. Demikian juga dengan sembelihan mereka, halal dimakan oleh orang-orang Islam. Meski demikian, mereka tetap masuk neraka, karena tidak menjadikan Allah sebagai satu-satunya tuhan dan karena mereka tidak mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.


Shaum Sunat Tanggal 13, 14 dan 15 di Setiap Bulan Hijriah
Ustadz, apakah pelaksanaan shaum sunat pertengahan bulan harus dilaksanakan secara lengkap yaitu pada tanggal 13,14 dan 15 di setiap bulan hijriah? Jika sedang berhalangan bolehkah shaum pertengahan bulan hanya di salah satu dari 3 hari tersebut? Misalnya hanya di tanggal 13 saja, tanggal 14 saja, tanggal 15 saja, tanggal 13 dan 14 saja, tanggal 13 dan 15 saja atau tanggal 14 dan 15 saja? Terima kasih, ustadz. Jazakallahu khairan katsiron.
Halimah Asysyadiah
Jawaban
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puasa tiga hari tiap bulan pada tanggal 13, 14 dan 15 adalah puasa sunnah. Latar belakang pensyariatannya adalah dua hadits Rasulullah SAW berikut ini.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَبَا ذَرٍّ إذَا صُمْتَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةً فَصُمْ ثَلَاثَ عَشَرَةَ وَأَرْبَعَ عَشَرَةَ وَخَمْسَ عَشَرَةَ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَالتِّرْمِذِيُّ
Dari Abu Zar Al-Ghifari ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Aba Zarr, bila kamu puasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal 13, 14 dan 15. (HR An-Nasai, At-Tirmizy dan Ibnu Hibban)
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلَاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَمُسْلِمٌ وَأَبُو دَاوُد
Dari Qatadah bin Milhan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk puasa pada hari-hari putih (ayyamul biidh), yaitu tanggal 13, 14 dan 15. Puasa di hari-hari itu seperti puasa selamanya. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
Meski puasa itu 3 hari, namun pendapat kami mengatakan bahwa tiga hari itu bukan merupakan satu kesatuan yang saling membatalkan bila tidak dilaksanakan salah satunya. Kita boleh berpuasa untuk tiga hari itu, atau boleh juga hanya dua hari atau hanya satu hari saja. Apalagi mengingat puasa ini hanyalah puasa sunnah, bukan puasa wajib.
Tidak ada ketetapan yang mengharuskan untuk melakukannya tiga hari berturut-turut, di mana bila salah satunya ditinggalkan, maka semua harus ditinggalkan. Puasa sunnnah tiga hari ini tidak mensyaratkan mutatabi'ah (dilakukan dengan berturut-turut), sebagaimana puasa kaffarat (denda) saat seseorang melakukan hubungan seksual siang hari di bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, silahkan saja untuk berpuasa di salah satu hari dari ketiga hari itu. Dan bila tiba-tiba anda mendapat haidh, maka berhentilah puasa. Demikian juga bila haidh anda berhenti pada tanggal 14, anda boleh berpuasa sunnah pada tanggal 15 keesokan harinya.
Bagaimana dengan pahalanya?
Tentu saja pahala orang yang berpuasa 3 hari, berbeda dengan pahala orng yang berpuasa hanya 2 hari atau 1 hari saja. Tetapi dari pada tidak dapat pahala sama sekali, lebih baik mendapat sebagiannya. Sesuai kaidah: Maa laa yudraku kullhu laa yutraku julluhu. Sesuatu yang tidak bisa didapat seluruhnya, tidak harus ditinggalkan semuanya.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Hubungan dengan Nabi Muhammad SAW: Guru atau Sahabat
Assalamu'alaikum wr. wb.
Dalam ajaran agama Kristen dikenal Yesus dan muridnya (guru dan murid), kini yang ada pendeta dan jema'at. Sedangkan pada masa Nabi Muhammad SAW (agama Islam ), dikenal dengan sahabat nabi. Namun kenapa sekarang malah jadi terbalik, umat Islam yang menyebut ustadz dan santri (guru dan murid)? Mohon penjelasannya.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Suwartandiyono
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam bahasa Indonesia, istilah sahabat bermakna kawan, teman, rekan. Namun bersifat lebih dekat dan lebih khusus. Sedangkan istilah shahabat nabi dalam istilah para ahli ushul fiqih, tidak demikian maknanya. Keduanya memiliki perbedaan yang amat signifikan.
Istilah "shahabat nabi" jangan diterjemahkan dengan rasa bahasa Indonesia seperti teman, kawan atau sejenisnya. Nabi Muhammad SAW dengan para shahabatnya itu tidak berhubungan hanya semata-mata seperti antara seseorang dengan temannya atau shahabatnya.
Istilah shahabah itu bermakna unik dan khas, yaitu orang-orang Islam yang pernah bertemu dengan nabi Muhammad SAW secara langsung dan meninggalnya juga dalam keadaan beragama Islam.
Ketika masa tiga tahun pertama dakwah Islam, jumlah mereka baru sekitar 30-an orang. Ketika peristiwa pembebasan kota Makkah, jumlah mereka paling tidak ada sekitar 10.000-an orang. Dan tatkalaRasulullah SAW wafat, jumlah mereka diperkirakan ada sekitar 140.000-an orang.
Tentu saja semua bukan sahabat dalam arti kata teman atau sahabat dekat. Karena jumlahnya terlalu banyak, tidak mungkin semuanya jadi shahabat dekat. Padahal secara hukum, puluhan ribu orang itu berstatus shahabat nabi.
Lalu bagaimana sesungguhnya posisi para shahabat di depan nabi Muhammad SAW?
• Mereka adalah famili dan keluarga Rasulullah SAW yang mendapatkan keberkahan dalam keluarga serta menjadikan beliau sebagai sesepuh keluarga. Para shahabat dari kalangan famili inilah yang pertama kali menjadi shahabat.
• Mereka adalah anak-anak dari sosok Rasulullah SAW sebagai ayah atau orang tua yang mendapatkan belaian kasih sayang serta kehangatan hubungan mesra orang tua dan anak.
• Mereka adalah bagian dari team work yang teramat solid yang dibina langsung dengan tangan Rasulullah SAW sendiri.
• Mereka adalah lapis pertama orang-orang yang menerima wahyu dari langit setelah Rasulullah SAW. Mereka menghafalnya, mengerti maknanya dan mempraktekkannya langsung saat itu juga. Bahkan banyak dari mereka yang menjadi penyebab turunnya ayat-ayat suci dari langit. Tidak sedikit ayat Al-Quran yang melibatkan masalah mereka secara nyata.
• Mereka adalah murid yang selalu siap belajar 24 jam sehari dengan menteladani kehidupannya yang agung.
• Mereka adalah sumber pertama jejak peninggalan ajaran Islam yang berstatus 'uduul. Semua riwayat yang mereka sampaikan tidak diragukan lagi keshahihannya.
• Mereka adalah rakyat dan warga negara dari sebuah negara super modern pertama di muka bumi, di mana Rasulullah SAW bertindak sebagai pimpinan mereka.
• Mereka adalah struktur pemerintahan yang mengelola negara dengan sepenuh dedikasi, profesional, jujur, punya visi ke depan, demokratis serta kompak di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW.
• Mereka juga prajurit perang yang siap maju ke medan laga untuk bertempur baik dalam perang defensif atau ofensif.
• Mereka juga pengganti atau penerus tugas Rasulullah SAW sebagai penyebar agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Jadi pendeknya, hubungan mereka dengan Rasulullah SAW bukan semata-mata teman seperti kita dengan teman kita. Tetapi hubungan yang unik dan spesifik. Sayyid Qutub dalam bukunya Ma'laim fit-Thariiq telah menyebut mereka dengan sebutan: Al-Jiilul-Qurani Al-Farid, Generasi Qurani yang Unik.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ahmad Sarwat, Lc.
MUHAMMAD KETIKA KALAH BERDEBAT MENGELUARKAN STEDMEN UNTUK KU AGAMAKU UNTUKMU AGAMAMU....KELIHATANNYA MUHAMMAD TIDAK MENGKLAIM AGAMA2 SEBELUMNYA...KOK KAMU YNG OON BISA BERKATA DEMIKIAN...........TOLO MBO JANGAN KELEWATAN....
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10383
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty Re: islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by kuku bima Thu 15 Dec 2011, 10:25 am

paulusjancok wrote:Apakah Ajaran Islam Sudah Ada Semenjak Nabi Adam?
Saya berfikir bahwa ajaran Islam sudah ada semenjak Nabi Adam AS, karena melalui beliau dan pada Nabi serta Rasul Allah SWT yang jumlahnya ratusan ribu orang sebenarnya adalah beraliran Islam semua, namun karena faktor manusia itu sendiri, maka ajaran tersebut walau telah diturunkan bersama beberapa kitab Allah SWT selalu dirubah di dalamnya oleh manusia itu sendiri dan menjadi menyimpang dari apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tetapi sepertinya kebanyakan orang Muslim tidak menyadari hal itu bahwa agama Allah telah ada dari zaman manusia diturunkan, jadi menurut saya Islam adalah agama terlama di muka bumi ini. Tidak seperti yang orang kebanyakan di seluruh dunia menilai bahwa ajaran Allah SWT baru ada mulai zaman Nabi Muhammad SAW.

Yang saya akan tanyakan apakah pikiran saya tersebut benar? Bahwa sebenarnya ajaran Allah SWT sudah ada semenjak Nabi Adam dan seterusnya..., Nabi Nuh dan seterusnya..., Ibrahim, Ishak dan Ismail dan seterusnya..., Musa dan seterusnya... Isa hingga ke Nabi Muhammad SAW?
Terima kasih,
Wahyudi Catur
Jawaban
ِِAssalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebagaimana kita tahu bahwa setiap kali Allah SWT mengutus seorang nabi, isi detail aturan syariatnya mungkin saja bervariasi. Tiap umat telah diberikan syariat masing-masing, kecuali setelah datangnya nabi Muhammad SAW, semua risalah itu kemudian di-nasakh (dihapus) dan diganti dengan risalah yang bersifat universal.
Namun apa yang anda pikirkan itu benar dalam arti kata yang umum. Sebab semua agama yang dibawa oleh para nabi itu berasal dari Allah SWT juga. Semua merupakan sebuah rangkaian ajaran Islam. Bahkan di dalam Al-Quran kita membaca dengan jelas penyebutan agama para nabi, yaitu mereka beragama Islam.
1. Nabi-nabi Beragama Islam
Bahkan beberapa nabi sebelum datangnya Rasulullah SAW menamakan agama mereka dengan sebutan Islam juga.
a. Nabi Ibrahim Beragama Islam
Nabi Ibrahim alaihissalam sebagai ayah dari banyak nabi beragama Islam. Beliau bukan seorang yahudi dan juga bukan seorang nasrani. Beliau beragama Islam.
Sebagaimana Allah SWT menyebutkannya di dalam Al-Quran Al-Kariem.
ما كان إبراهيم يهوديًا ولا نصرانيًا ولكن كان حنيفًا مسلمًا وما كان من المشركين
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi seorang muslim (berserah diri kepada Allah). Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. (QS Ali Imran: 67)
Nabi Ibrahim sendiri yang menegaskan bahwa dirinya adalah seorang pemeluk agama Islam, sebagaimana termaktub di dalam Al-Quran:
إذ قال له ربه أسلم قال أسلمت لرب العالمين، ووصى بها إبراهيم بنيه ويعقوب: يا بني إن الله اصطفى لكم الدين فلا تموتن إلا وأنتم مسلمون
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya, "BerIslam-lah (tunduk)!" Ibrahim menjawab, "Aku tunduk patuh (ber-Islam) kepada Tuhan semesta alam." Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub., "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS Al-Baqarah: 131-132)
Sebagai ayah dari para nabi, beliau telah menamakan kita dengan sebutan muslimin. Di dalam Al-Quran, perkataan beliau diabadikan:
وجاهدوا في الله حق جهاده هو اجتباكم وما جعل عليكم في الدين من حرج ملة أبيكم إبراهيم هو سماكم المسلمين من قبل وفي هذا
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. agama orang tuamu Ibrahim. Dia telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan dalam ini... (QS Al-Hajj: 78)
b. Nabi Musa beragama Islam
يا قوم إن كنتم آمنتم بالله فعليه توكلوا إن كنتم مسلمين
Berkata Musa, "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim (berserah diri)." (QS Yunus: 84)
c. Hawariyun Shahabat Nabi Isa Beragama Islam
آمنا بالله وأشهد بأنا مسلمون
.Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim (orang yang berserah diri). (QS Ali Imran: 52)
d. Penyihir Fir'aun Beragama Islam
ربنا أفرغ علينا صبرًا وتوفنا مسلمين
"Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami." (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri)." (QS. Al-A'raf: 126)
e. Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis Beragama Islam
ألا تعلو عليّ وأتوني مسلمين
Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai muslim (orang-orang berserah diri). (QS An-Naml:31)
2. Para Nabi Satu Rangkaian Agama
Bahkan rangkaian para nabi dan rasul itu diibaratkan seperti serombongan orang yang membangun sebuah bangunan. Di mana masing-masing bekerja sesuai porsinya dan paling akhir yang menyempurnakan bangunan itu adalah nabi Muhammad SAW.
3. Para Nabi Bersaudara
Dalam sebuah hadits yang disepakati keshahihannya oleh Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa sesungguhnya pada nabi itu bersaudara.
الأنبياء أولاد علات: أمهاتهم شتى ودينهم واحد
Para nabi adalah anak-anak saudara ayah. Dan agama mereka satu. (HR Bukhari dan Muslim)
Mengapa Syariat Sebelumnya Dihapus?
Setiap kali seorang nabi mangkat atau dibunuh kaumnya, ajaran yang dibawanya selalu mengalami pelunturan, dari yang paling sederhana hingga yang paling parah. Seringkai para nabi dan orang shalih yang awalnya dihormati, kemudian malah dijadikan sesembahan selain Allah SWT.
Berhala-berhala di masa nabi Nuh tidak lain asalnya dari patung-patung orang shalih di zamannya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, aqidah umat itu mengalami penyimpangan berat sampai menyembah patung orang shalih.
Ketika nabi Isa alaihissalam diangkat, awalnya belum ada orang yang menyatakan beliau sebagai tuhan, kecuali 400 tahun kemudian diputuskan dalam sidang Konsili yang sesat itu bahwa beliau naik pangkat jadi tuhan. Astaghfirullahal-azhim...
Kalau masalah aqidah yang paling esensial sampai bisa mengalami deviasi yang parah, apatah lagi masalah detail teknis syariah. Tentu jauh mengalami penyimpangan luar biasa.
Dalam keadaan itu, Allah SWT berkehendak untuk menurunkan syariat agama terakhir dengan spesifikasi:
• Kitab sucinya dijamin abadi dan tidak akan hilang, segala upaya untuk menghilangkan atau memalsukannya dijamin pasti gagal
• Syariahnya berlaku sepanjang masa hingga hari kiamat. Tidak mengenal expired date.
• Syariahnya berlaku untuk seluruh ras manusia tanpa perbedaan. Tidak seperti syariah terdahulu yang hanya diberikan untuk suku tertentu.
• Secara umum, bobot beban syariahnya lebih ringan dibandingkan dengan semua beban syariah yang pernah turun sebelumnya
• Ada jaminan tersiarnya Islam sampai ke seluruh dunia dengan waktu yang singkat
• Setiap 100 tahun selalu muncul orang yang menjaga kemurnian syariah dan memperbaharui moral umatnya
• Semua kaum yang pernah diturunkan kepada mereka syariah sebelumnya, diwajibkan untuk meninggalkannya dan berpindah masuk ke dalam risalah terbaru dan terakhir ini serta mengakui kenabian Muhammad SAW. Sebab syariah mereka dengan sendirinya menjadi tidak berlaku lagi.
Seandainya ada dari para nabi di masa lalu yang masih sempat mengalami datangnya kenabian Muhammad SAW dan setelahnya, dia pun harus meninggalkan syariahnya dan ikut kepada syariah terakhir ini.
Dan hal itu akan terjadi pada diri nabi Isa alaihissalam yang saat ini masih belum meninggal, bahkan beliau akan datang lagi ke tengah kita. Kali ini bukan sebagai nabi, apalagi sebagai anak tuhan, melainkan sebagai salah satu dari umat nabi Muhammad SAW.
Wallahu a'lam bishshawab Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.




Agama Sebelum Rasulullah Diutus
Assalamu'alaikum wr. wb.
1. Ayah nabi Muhammad SAW adalah Abdullah, artinya Hamba Allah. Siapakah Allah yang dimaksud? Bukankan sebelum Nabi diutus, bangsa Arab belum mengenal Islam?
2. Nabi Muhammad SAW juga berdo'a di Gua Hira'. Berdo'a kepada siapakah beliau? Apa agama beliau nabi Muhammad SAW sebelum beliau diangkat menjadi Rasul?
Demikian, terima kasih.
Sudrajat,ST
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Orang Arab sesungguhnya telah mengenal Allah SWT jauh sebelum kelahiran nabi Muhammad SAW. Anggapan seperti yang anda sampaikan sebenarnya agak kurang tepat. Sebab Al-Quran sendiri yang menegaskan bahwa musyrikin Arab itu kenal betul bahwa tuhan mereka adalah Allah SWT. Dalam salah satu ayat Al-Quran digambarkan bagaimana pengakuan orang Arab jahiyah terhadap keberadaan Allah SWT.
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah", maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS Al-Ankabut: 61)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاء مَاء فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِن بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya). (QS Al-Ankabut: 23)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS Luqman: 25)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab, "Allah." Katakanlah, "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya? Katakanlah, "Cukuplah Allah bagiku." Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri. (QS Az-Zumar: 38)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka," niscaya mereka menjawab, "Allah", maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)? (QS Az-Zukhruf: 87)
Dari lima ayat Al-Quran di atas yang menceritakan keyakinan orang Arab musyrikin jahilyah, kita tahu bahwa mereka ternyata punya keyakinan tentang keberadaan Allah SWT. Bahkan bukan sekedar yakin atas keberadaan-Nya, mereka pun mengakui bahwa yang menciptakan langit dan bumi, memberikan rizki, menurunkan hujan, menundukkan matahari dan bulan adalah Allah SWT.
Lalu apa tugas nabi Muhammad SAW jika demikian?
Tugas beliau bukan mengenalkan keberadaan Allah SWT, sebab mereka sudah kenal Allah. Tigas beliau juga bukan untuk menerangkan bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, sebab mereka sudah tahu. Tugas beliau adalah memastikan bahwa ketika mereka hanya menyembah Allah SWT saja yang Esa, tanpa adanya tuhan-tuhan lainnya yang disembah bersama-Nya. Sehingga motto dakwah beliau adalah: LAA ILAAHA ILLALLAH, yaitu tidak ada tuhan yang patut disembah dengan haq kecuali hanya Allah saja.
Walhasil, agama yang dibawa nabi Muhammad SAW memang mewajibkan penghancuran semua berhala, juga menafikan semua undang-undang, sistem, agama, ideologi dan peraturan yang bersumber dari selain Allah SWT. Seorang tidak dikatakan muslim sebelum dia mengakui tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada hukum selain hukum yang Allah turunkan.
Adapun kenalnya orang Arab jahiliyah terhadap nama Allah SWT, karena dahulu ada nabi Ibrahim dan puteranya Ismail alaihimassalam di negeri itu. Bahkan mereka masih setia datang berhaji setiap tahun keliling baitullah. Mereka memang menyebut Ka'bah dengan istilah baitullah (rumah Allah). Bedanya, cara manasik haji mereka sudah jauh menyimpang. Misalnya, mereka thawaf keliling ka'bah dengan bersiul dan bertepuk sambil telanjang tanpa busana.
وَمَا كَانَ صَلاَتُهُمْ عِندَ الْبَيْتِ إِلاَّ مُكَاء وَتَصْدِيَةً فَذُوقُواْ الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. (QS. Al-Anfal: 35)
Dalam Gua Hira
Di dalam gua Hira, Rasulullah SAW memang bukan berdoa dalam arti seperti kita sekarang ini. Sebab beliau memang belum mendapatkan penjelasan langsung dari Allah SWT tentang sosok-Nya. Juga belum ada tata aturan dalam cara beribadah dan berdoa kepada-Nya.
Sehingga yang beliau lakukan bukan berdoa, melainkan menyepi untuk melakukan tahannus. Beliau tentu tidak berkomat-kamit mengangkat tangan ke langit. Namun yang berliau lakukan adalah merenung, berpikir, melakukan evaluasi, serta berdialog dengan diri sendiri. Hingga kemudian Allah SWT berkenan berbicara kepada-Nya lewat perantaraan malaikat Jibril 'alaihissalam.
Namun perlu diketahui bahwa beliau sebagai orang Arab pun sudah tahu bahwa Allah SWT adalah tuhannya. Bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang menurunkan hujan serta memberi rizki.
Kekurangan aqidah bangsa Arab jahiliyah ini bukan pada rububiyah-nya, melainkan pada uluhiyah-nya. Di mana mereka belum punya informasi apa pun tentang bagaimana bertauhid kepada Allah dan bagaimana cara beribadah kepada-Nya. Mereka baru sekedar tahu bahwa tuhan itu ada, namanya Allah dan Allah itu menciptakan mereka hingga memberi rizqi.
Kualitas mereka sedikit di bawah para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang sudah kenal Allah dan juga mengenal adanya kitab-kitab suci yang turun dari langit yang berisi tata cara ibadah dan juga syariah. Mereka juga mengenal sistem kenabian yang berujud manusia yang mendapatkan wahyu dari langit sebagai hukum yang harus diterapkan.
Namun kesalahan fatal para ahli kitab itu ketika mereka tidak mau mengakui bahwa Allah SWT menjadikan Muhammad SAW sebagai Nabi dan ingkar kepada Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir. Kesalahan ini kemudian diperparah dengan sikap ambivalen mereka terhadap agama Islam. Bahkan pada akhirnya mereka malah memerangi dan hendak membunuh Rasulullah SAW.
Maka semua keyakinan mereka sebelumnya tentang Allah, kitab suci, para nabi dan hukum-hukum syariat yang turun kepada mereka, menjadi tidak ada gunanya lagi. Oleh Al-Quran, para ahli kitab ini diberi status sebagai orang kafir, meski mereka percaya keberadaan Allah, para nabi dan kitab-kitab suci. Hal itu karena mereka tidak mau mengakui Muhammad SAW sebagai nabi dan Al-Quran sebagai kitab suci.
Sungguh kasihan...
Namun sebagai penghargaan atas persamaan beberapa asas iman, laki-laki musim dibolehkan menikahi wanita ahli kitab. Demikian juga dengan sembelihan mereka, halal dimakan oleh orang-orang Islam. Meski demikian, mereka tetap masuk neraka, karena tidak menjadikan Allah sebagai satu-satunya tuhan dan karena mereka tidak mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.


Shaum Sunat Tanggal 13, 14 dan 15 di Setiap Bulan Hijriah
Ustadz, apakah pelaksanaan shaum sunat pertengahan bulan harus dilaksanakan secara lengkap yaitu pada tanggal 13,14 dan 15 di setiap bulan hijriah? Jika sedang berhalangan bolehkah shaum pertengahan bulan hanya di salah satu dari 3 hari tersebut? Misalnya hanya di tanggal 13 saja, tanggal 14 saja, tanggal 15 saja, tanggal 13 dan 14 saja, tanggal 13 dan 15 saja atau tanggal 14 dan 15 saja? Terima kasih, ustadz. Jazakallahu khairan katsiron.
Halimah Asysyadiah
Jawaban
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puasa tiga hari tiap bulan pada tanggal 13, 14 dan 15 adalah puasa sunnah. Latar belakang pensyariatannya adalah dua hadits Rasulullah SAW berikut ini.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَبَا ذَرٍّ إذَا صُمْتَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةً فَصُمْ ثَلَاثَ عَشَرَةَ وَأَرْبَعَ عَشَرَةَ وَخَمْسَ عَشَرَةَ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَالتِّرْمِذِيُّ
Dari Abu Zar Al-Ghifari ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Aba Zarr, bila kamu puasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal 13, 14 dan 15. (HR An-Nasai, At-Tirmizy dan Ibnu Hibban)
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلَاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَمُسْلِمٌ وَأَبُو دَاوُد
Dari Qatadah bin Milhan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk puasa pada hari-hari putih (ayyamul biidh), yaitu tanggal 13, 14 dan 15. Puasa di hari-hari itu seperti puasa selamanya. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
Meski puasa itu 3 hari, namun pendapat kami mengatakan bahwa tiga hari itu bukan merupakan satu kesatuan yang saling membatalkan bila tidak dilaksanakan salah satunya. Kita boleh berpuasa untuk tiga hari itu, atau boleh juga hanya dua hari atau hanya satu hari saja. Apalagi mengingat puasa ini hanyalah puasa sunnah, bukan puasa wajib.
Tidak ada ketetapan yang mengharuskan untuk melakukannya tiga hari berturut-turut, di mana bila salah satunya ditinggalkan, maka semua harus ditinggalkan. Puasa sunnnah tiga hari ini tidak mensyaratkan mutatabi'ah (dilakukan dengan berturut-turut), sebagaimana puasa kaffarat (denda) saat seseorang melakukan hubungan seksual siang hari di bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, silahkan saja untuk berpuasa di salah satu hari dari ketiga hari itu. Dan bila tiba-tiba anda mendapat haidh, maka berhentilah puasa. Demikian juga bila haidh anda berhenti pada tanggal 14, anda boleh berpuasa sunnah pada tanggal 15 keesokan harinya.
Bagaimana dengan pahalanya?
Tentu saja pahala orang yang berpuasa 3 hari, berbeda dengan pahala orng yang berpuasa hanya 2 hari atau 1 hari saja. Tetapi dari pada tidak dapat pahala sama sekali, lebih baik mendapat sebagiannya. Sesuai kaidah: Maa laa yudraku kullhu laa yutraku julluhu. Sesuatu yang tidak bisa didapat seluruhnya, tidak harus ditinggalkan semuanya.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Hubungan dengan Nabi Muhammad SAW: Guru atau Sahabat
Assalamu'alaikum wr. wb.
Dalam ajaran agama Kristen dikenal Yesus dan muridnya (guru dan murid), kini yang ada pendeta dan jema'at. Sedangkan pada masa Nabi Muhammad SAW (agama Islam ), dikenal dengan sahabat nabi. Namun kenapa sekarang malah jadi terbalik, umat Islam yang menyebut ustadz dan santri (guru dan murid)? Mohon penjelasannya.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Suwartandiyono
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam bahasa Indonesia, istilah sahabat bermakna kawan, teman, rekan. Namun bersifat lebih dekat dan lebih khusus. Sedangkan istilah shahabat nabi dalam istilah para ahli ushul fiqih, tidak demikian maknanya. Keduanya memiliki perbedaan yang amat signifikan.
Istilah "shahabat nabi" jangan diterjemahkan dengan rasa bahasa Indonesia seperti teman, kawan atau sejenisnya. Nabi Muhammad SAW dengan para shahabatnya itu tidak berhubungan hanya semata-mata seperti antara seseorang dengan temannya atau shahabatnya.
Istilah shahabah itu bermakna unik dan khas, yaitu orang-orang Islam yang pernah bertemu dengan nabi Muhammad SAW secara langsung dan meninggalnya juga dalam keadaan beragama Islam.
Ketika masa tiga tahun pertama dakwah Islam, jumlah mereka baru sekitar 30-an orang. Ketika peristiwa pembebasan kota Makkah, jumlah mereka paling tidak ada sekitar 10.000-an orang. Dan tatkalaRasulullah SAW wafat, jumlah mereka diperkirakan ada sekitar 140.000-an orang.
Tentu saja semua bukan sahabat dalam arti kata teman atau sahabat dekat. Karena jumlahnya terlalu banyak, tidak mungkin semuanya jadi shahabat dekat. Padahal secara hukum, puluhan ribu orang itu berstatus shahabat nabi.
Lalu bagaimana sesungguhnya posisi para shahabat di depan nabi Muhammad SAW?
• Mereka adalah famili dan keluarga Rasulullah SAW yang mendapatkan keberkahan dalam keluarga serta menjadikan beliau sebagai sesepuh keluarga. Para shahabat dari kalangan famili inilah yang pertama kali menjadi shahabat.
• Mereka adalah anak-anak dari sosok Rasulullah SAW sebagai ayah atau orang tua yang mendapatkan belaian kasih sayang serta kehangatan hubungan mesra orang tua dan anak.
• Mereka adalah bagian dari team work yang teramat solid yang dibina langsung dengan tangan Rasulullah SAW sendiri.
• Mereka adalah lapis pertama orang-orang yang menerima wahyu dari langit setelah Rasulullah SAW. Mereka menghafalnya, mengerti maknanya dan mempraktekkannya langsung saat itu juga. Bahkan banyak dari mereka yang menjadi penyebab turunnya ayat-ayat suci dari langit. Tidak sedikit ayat Al-Quran yang melibatkan masalah mereka secara nyata.
• Mereka adalah murid yang selalu siap belajar 24 jam sehari dengan menteladani kehidupannya yang agung.
• Mereka adalah sumber pertama jejak peninggalan ajaran Islam yang berstatus 'uduul. Semua riwayat yang mereka sampaikan tidak diragukan lagi keshahihannya.
• Mereka adalah rakyat dan warga negara dari sebuah negara super modern pertama di muka bumi, di mana Rasulullah SAW bertindak sebagai pimpinan mereka.
• Mereka adalah struktur pemerintahan yang mengelola negara dengan sepenuh dedikasi, profesional, jujur, punya visi ke depan, demokratis serta kompak di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW.
• Mereka juga prajurit perang yang siap maju ke medan laga untuk bertempur baik dalam perang defensif atau ofensif.
• Mereka juga pengganti atau penerus tugas Rasulullah SAW sebagai penyebar agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Jadi pendeknya, hubungan mereka dengan Rasulullah SAW bukan semata-mata teman seperti kita dengan teman kita. Tetapi hubungan yang unik dan spesifik. Sayyid Qutub dalam bukunya Ma'laim fit-Thariiq telah menyebut mereka dengan sebutan: Al-Jiilul-Qurani Al-Farid, Generasi Qurani yang Unik.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ahmad Sarwat, Lc.
KRISTEN DAN YAHUDI SUDAH ADA SEBELUM ADAM TERCIPTA.ATAU AGAMA SORGAWI....KARENA TERTULIS DALAM KITAB DI ZAMAN ADAM.....
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10383
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty Re: islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by kuku bima Thu 15 Dec 2011, 10:29 am

paulusjancok wrote:Apakah Ajaran Islam Sudah Ada Semenjak Nabi Adam?
Saya berfikir bahwa ajaran Islam sudah ada semenjak Nabi Adam AS, karena melalui beliau dan pada Nabi serta Rasul Allah SWT yang jumlahnya ratusan ribu orang sebenarnya adalah beraliran Islam semua, namun karena faktor manusia itu sendiri, maka ajaran tersebut walau telah diturunkan bersama beberapa kitab Allah SWT selalu dirubah di dalamnya oleh manusia itu sendiri dan menjadi menyimpang dari apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tetapi sepertinya kebanyakan orang Muslim tidak menyadari hal itu bahwa agama Allah telah ada dari zaman manusia diturunkan, jadi menurut saya Islam adalah agama terlama di muka bumi ini. Tidak seperti yang orang kebanyakan di seluruh dunia menilai bahwa ajaran Allah SWT baru ada mulai zaman Nabi Muhammad SAW.

Yang saya akan tanyakan apakah pikiran saya tersebut benar? Bahwa sebenarnya ajaran Allah SWT sudah ada semenjak Nabi Adam dan seterusnya..., Nabi Nuh dan seterusnya..., Ibrahim, Ishak dan Ismail dan seterusnya..., Musa dan seterusnya... Isa hingga ke Nabi Muhammad SAW?
Terima kasih,
Wahyudi Catur
Jawaban
ِِAssalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebagaimana kita tahu bahwa setiap kali Allah SWT mengutus seorang nabi, isi detail aturan syariatnya mungkin saja bervariasi. Tiap umat telah diberikan syariat masing-masing, kecuali setelah datangnya nabi Muhammad SAW, semua risalah itu kemudian di-nasakh (dihapus) dan diganti dengan risalah yang bersifat universal.
Namun apa yang anda pikirkan itu benar dalam arti kata yang umum. Sebab semua agama yang dibawa oleh para nabi itu berasal dari Allah SWT juga. Semua merupakan sebuah rangkaian ajaran Islam. Bahkan di dalam Al-Quran kita membaca dengan jelas penyebutan agama para nabi, yaitu mereka beragama Islam.
1. Nabi-nabi Beragama Islam
Bahkan beberapa nabi sebelum datangnya Rasulullah SAW menamakan agama mereka dengan sebutan Islam juga.
a. Nabi Ibrahim Beragama Islam
Nabi Ibrahim alaihissalam sebagai ayah dari banyak nabi beragama Islam. Beliau bukan seorang yahudi dan juga bukan seorang nasrani. Beliau beragama Islam.
Sebagaimana Allah SWT menyebutkannya di dalam Al-Quran Al-Kariem.
ما كان إبراهيم يهوديًا ولا نصرانيًا ولكن كان حنيفًا مسلمًا وما كان من المشركين
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi seorang muslim (berserah diri kepada Allah). Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. (QS Ali Imran: 67)
Nabi Ibrahim sendiri yang menegaskan bahwa dirinya adalah seorang pemeluk agama Islam, sebagaimana termaktub di dalam Al-Quran:
إذ قال له ربه أسلم قال أسلمت لرب العالمين، ووصى بها إبراهيم بنيه ويعقوب: يا بني إن الله اصطفى لكم الدين فلا تموتن إلا وأنتم مسلمون
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya, "BerIslam-lah (tunduk)!" Ibrahim menjawab, "Aku tunduk patuh (ber-Islam) kepada Tuhan semesta alam." Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub., "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS Al-Baqarah: 131-132)
Sebagai ayah dari para nabi, beliau telah menamakan kita dengan sebutan muslimin. Di dalam Al-Quran, perkataan beliau diabadikan:
وجاهدوا في الله حق جهاده هو اجتباكم وما جعل عليكم في الدين من حرج ملة أبيكم إبراهيم هو سماكم المسلمين من قبل وفي هذا
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. agama orang tuamu Ibrahim. Dia telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan dalam ini... (QS Al-Hajj: 78)
b. Nabi Musa beragama Islam
يا قوم إن كنتم آمنتم بالله فعليه توكلوا إن كنتم مسلمين
Berkata Musa, "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim (berserah diri)." (QS Yunus: 84)
c. Hawariyun Shahabat Nabi Isa Beragama Islam
آمنا بالله وأشهد بأنا مسلمون
.Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim (orang yang berserah diri). (QS Ali Imran: 52)
d. Penyihir Fir'aun Beragama Islam
ربنا أفرغ علينا صبرًا وتوفنا مسلمين
"Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami." (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri)." (QS. Al-A'raf: 126)
e. Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis Beragama Islam
ألا تعلو عليّ وأتوني مسلمين
Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai muslim (orang-orang berserah diri). (QS An-Naml:31)
2. Para Nabi Satu Rangkaian Agama
Bahkan rangkaian para nabi dan rasul itu diibaratkan seperti serombongan orang yang membangun sebuah bangunan. Di mana masing-masing bekerja sesuai porsinya dan paling akhir yang menyempurnakan bangunan itu adalah nabi Muhammad SAW.
3. Para Nabi Bersaudara
Dalam sebuah hadits yang disepakati keshahihannya oleh Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa sesungguhnya pada nabi itu bersaudara.
الأنبياء أولاد علات: أمهاتهم شتى ودينهم واحد
Para nabi adalah anak-anak saudara ayah. Dan agama mereka satu. (HR Bukhari dan Muslim)
Mengapa Syariat Sebelumnya Dihapus?
Setiap kali seorang nabi mangkat atau dibunuh kaumnya, ajaran yang dibawanya selalu mengalami pelunturan, dari yang paling sederhana hingga yang paling parah. Seringkai para nabi dan orang shalih yang awalnya dihormati, kemudian malah dijadikan sesembahan selain Allah SWT.
Berhala-berhala di masa nabi Nuh tidak lain asalnya dari patung-patung orang shalih di zamannya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, aqidah umat itu mengalami penyimpangan berat sampai menyembah patung orang shalih.
Ketika nabi Isa alaihissalam diangkat, awalnya belum ada orang yang menyatakan beliau sebagai tuhan, kecuali 400 tahun kemudian diputuskan dalam sidang Konsili yang sesat itu bahwa beliau naik pangkat jadi tuhan. Astaghfirullahal-azhim...
Kalau masalah aqidah yang paling esensial sampai bisa mengalami deviasi yang parah, apatah lagi masalah detail teknis syariah. Tentu jauh mengalami penyimpangan luar biasa.
Dalam keadaan itu, Allah SWT berkehendak untuk menurunkan syariat agama terakhir dengan spesifikasi:
• Kitab sucinya dijamin abadi dan tidak akan hilang, segala upaya untuk menghilangkan atau memalsukannya dijamin pasti gagal
• Syariahnya berlaku sepanjang masa hingga hari kiamat. Tidak mengenal expired date.
• Syariahnya berlaku untuk seluruh ras manusia tanpa perbedaan. Tidak seperti syariah terdahulu yang hanya diberikan untuk suku tertentu.
• Secara umum, bobot beban syariahnya lebih ringan dibandingkan dengan semua beban syariah yang pernah turun sebelumnya
• Ada jaminan tersiarnya Islam sampai ke seluruh dunia dengan waktu yang singkat
• Setiap 100 tahun selalu muncul orang yang menjaga kemurnian syariah dan memperbaharui moral umatnya
• Semua kaum yang pernah diturunkan kepada mereka syariah sebelumnya, diwajibkan untuk meninggalkannya dan berpindah masuk ke dalam risalah terbaru dan terakhir ini serta mengakui kenabian Muhammad SAW. Sebab syariah mereka dengan sendirinya menjadi tidak berlaku lagi.
Seandainya ada dari para nabi di masa lalu yang masih sempat mengalami datangnya kenabian Muhammad SAW dan setelahnya, dia pun harus meninggalkan syariahnya dan ikut kepada syariah terakhir ini.
Dan hal itu akan terjadi pada diri nabi Isa alaihissalam yang saat ini masih belum meninggal, bahkan beliau akan datang lagi ke tengah kita. Kali ini bukan sebagai nabi, apalagi sebagai anak tuhan, melainkan sebagai salah satu dari umat nabi Muhammad SAW.
Wallahu a'lam bishshawab Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.




Agama Sebelum Rasulullah Diutus
Assalamu'alaikum wr. wb.
1. Ayah nabi Muhammad SAW adalah Abdullah, artinya Hamba Allah. Siapakah Allah yang dimaksud? Bukankan sebelum Nabi diutus, bangsa Arab belum mengenal Islam?
2. Nabi Muhammad SAW juga berdo'a di Gua Hira'. Berdo'a kepada siapakah beliau? Apa agama beliau nabi Muhammad SAW sebelum beliau diangkat menjadi Rasul?
Demikian, terima kasih.
Sudrajat,ST
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Orang Arab sesungguhnya telah mengenal Allah SWT jauh sebelum kelahiran nabi Muhammad SAW. Anggapan seperti yang anda sampaikan sebenarnya agak kurang tepat. Sebab Al-Quran sendiri yang menegaskan bahwa musyrikin Arab itu kenal betul bahwa tuhan mereka adalah Allah SWT. Dalam salah satu ayat Al-Quran digambarkan bagaimana pengakuan orang Arab jahiyah terhadap keberadaan Allah SWT.
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah", maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS Al-Ankabut: 61)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاء مَاء فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِن بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya). (QS Al-Ankabut: 23)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS Luqman: 25)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab, "Allah." Katakanlah, "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya? Katakanlah, "Cukuplah Allah bagiku." Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri. (QS Az-Zumar: 38)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka," niscaya mereka menjawab, "Allah", maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)? (QS Az-Zukhruf: 87)
Dari lima ayat Al-Quran di atas yang menceritakan keyakinan orang Arab musyrikin jahilyah, kita tahu bahwa mereka ternyata punya keyakinan tentang keberadaan Allah SWT. Bahkan bukan sekedar yakin atas keberadaan-Nya, mereka pun mengakui bahwa yang menciptakan langit dan bumi, memberikan rizki, menurunkan hujan, menundukkan matahari dan bulan adalah Allah SWT.
Lalu apa tugas nabi Muhammad SAW jika demikian?
Tugas beliau bukan mengenalkan keberadaan Allah SWT, sebab mereka sudah kenal Allah. Tigas beliau juga bukan untuk menerangkan bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, sebab mereka sudah tahu. Tugas beliau adalah memastikan bahwa ketika mereka hanya menyembah Allah SWT saja yang Esa, tanpa adanya tuhan-tuhan lainnya yang disembah bersama-Nya. Sehingga motto dakwah beliau adalah: LAA ILAAHA ILLALLAH, yaitu tidak ada tuhan yang patut disembah dengan haq kecuali hanya Allah saja.
Walhasil, agama yang dibawa nabi Muhammad SAW memang mewajibkan penghancuran semua berhala, juga menafikan semua undang-undang, sistem, agama, ideologi dan peraturan yang bersumber dari selain Allah SWT. Seorang tidak dikatakan muslim sebelum dia mengakui tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada hukum selain hukum yang Allah turunkan.
Adapun kenalnya orang Arab jahiliyah terhadap nama Allah SWT, karena dahulu ada nabi Ibrahim dan puteranya Ismail alaihimassalam di negeri itu. Bahkan mereka masih setia datang berhaji setiap tahun keliling baitullah. Mereka memang menyebut Ka'bah dengan istilah baitullah (rumah Allah). Bedanya, cara manasik haji mereka sudah jauh menyimpang. Misalnya, mereka thawaf keliling ka'bah dengan bersiul dan bertepuk sambil telanjang tanpa busana.
وَمَا كَانَ صَلاَتُهُمْ عِندَ الْبَيْتِ إِلاَّ مُكَاء وَتَصْدِيَةً فَذُوقُواْ الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. (QS. Al-Anfal: 35)
Dalam Gua Hira
Di dalam gua Hira, Rasulullah SAW memang bukan berdoa dalam arti seperti kita sekarang ini. Sebab beliau memang belum mendapatkan penjelasan langsung dari Allah SWT tentang sosok-Nya. Juga belum ada tata aturan dalam cara beribadah dan berdoa kepada-Nya.
Sehingga yang beliau lakukan bukan berdoa, melainkan menyepi untuk melakukan tahannus. Beliau tentu tidak berkomat-kamit mengangkat tangan ke langit. Namun yang berliau lakukan adalah merenung, berpikir, melakukan evaluasi, serta berdialog dengan diri sendiri. Hingga kemudian Allah SWT berkenan berbicara kepada-Nya lewat perantaraan malaikat Jibril 'alaihissalam.
Namun perlu diketahui bahwa beliau sebagai orang Arab pun sudah tahu bahwa Allah SWT adalah tuhannya. Bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang menurunkan hujan serta memberi rizki.
Kekurangan aqidah bangsa Arab jahiliyah ini bukan pada rububiyah-nya, melainkan pada uluhiyah-nya. Di mana mereka belum punya informasi apa pun tentang bagaimana bertauhid kepada Allah dan bagaimana cara beribadah kepada-Nya. Mereka baru sekedar tahu bahwa tuhan itu ada, namanya Allah dan Allah itu menciptakan mereka hingga memberi rizqi.
Kualitas mereka sedikit di bawah para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang sudah kenal Allah dan juga mengenal adanya kitab-kitab suci yang turun dari langit yang berisi tata cara ibadah dan juga syariah. Mereka juga mengenal sistem kenabian yang berujud manusia yang mendapatkan wahyu dari langit sebagai hukum yang harus diterapkan.
Namun kesalahan fatal para ahli kitab itu ketika mereka tidak mau mengakui bahwa Allah SWT menjadikan Muhammad SAW sebagai Nabi dan ingkar kepada Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir. Kesalahan ini kemudian diperparah dengan sikap ambivalen mereka terhadap agama Islam. Bahkan pada akhirnya mereka malah memerangi dan hendak membunuh Rasulullah SAW.
Maka semua keyakinan mereka sebelumnya tentang Allah, kitab suci, para nabi dan hukum-hukum syariat yang turun kepada mereka, menjadi tidak ada gunanya lagi. Oleh Al-Quran, para ahli kitab ini diberi status sebagai orang kafir, meski mereka percaya keberadaan Allah, para nabi dan kitab-kitab suci. Hal itu karena mereka tidak mau mengakui Muhammad SAW sebagai nabi dan Al-Quran sebagai kitab suci.
Sungguh kasihan...
Namun sebagai penghargaan atas persamaan beberapa asas iman, laki-laki musim dibolehkan menikahi wanita ahli kitab. Demikian juga dengan sembelihan mereka, halal dimakan oleh orang-orang Islam. Meski demikian, mereka tetap masuk neraka, karena tidak menjadikan Allah sebagai satu-satunya tuhan dan karena mereka tidak mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.


Shaum Sunat Tanggal 13, 14 dan 15 di Setiap Bulan Hijriah
Ustadz, apakah pelaksanaan shaum sunat pertengahan bulan harus dilaksanakan secara lengkap yaitu pada tanggal 13,14 dan 15 di setiap bulan hijriah? Jika sedang berhalangan bolehkah shaum pertengahan bulan hanya di salah satu dari 3 hari tersebut? Misalnya hanya di tanggal 13 saja, tanggal 14 saja, tanggal 15 saja, tanggal 13 dan 14 saja, tanggal 13 dan 15 saja atau tanggal 14 dan 15 saja? Terima kasih, ustadz. Jazakallahu khairan katsiron.
Halimah Asysyadiah
Jawaban
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puasa tiga hari tiap bulan pada tanggal 13, 14 dan 15 adalah puasa sunnah. Latar belakang pensyariatannya adalah dua hadits Rasulullah SAW berikut ini.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَبَا ذَرٍّ إذَا صُمْتَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةً فَصُمْ ثَلَاثَ عَشَرَةَ وَأَرْبَعَ عَشَرَةَ وَخَمْسَ عَشَرَةَ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَالتِّرْمِذِيُّ
Dari Abu Zar Al-Ghifari ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Aba Zarr, bila kamu puasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal 13, 14 dan 15. (HR An-Nasai, At-Tirmizy dan Ibnu Hibban)
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلَاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَمُسْلِمٌ وَأَبُو دَاوُد
Dari Qatadah bin Milhan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk puasa pada hari-hari putih (ayyamul biidh), yaitu tanggal 13, 14 dan 15. Puasa di hari-hari itu seperti puasa selamanya. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
Meski puasa itu 3 hari, namun pendapat kami mengatakan bahwa tiga hari itu bukan merupakan satu kesatuan yang saling membatalkan bila tidak dilaksanakan salah satunya. Kita boleh berpuasa untuk tiga hari itu, atau boleh juga hanya dua hari atau hanya satu hari saja. Apalagi mengingat puasa ini hanyalah puasa sunnah, bukan puasa wajib.
Tidak ada ketetapan yang mengharuskan untuk melakukannya tiga hari berturut-turut, di mana bila salah satunya ditinggalkan, maka semua harus ditinggalkan. Puasa sunnnah tiga hari ini tidak mensyaratkan mutatabi'ah (dilakukan dengan berturut-turut), sebagaimana puasa kaffarat (denda) saat seseorang melakukan hubungan seksual siang hari di bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, silahkan saja untuk berpuasa di salah satu hari dari ketiga hari itu. Dan bila tiba-tiba anda mendapat haidh, maka berhentilah puasa. Demikian juga bila haidh anda berhenti pada tanggal 14, anda boleh berpuasa sunnah pada tanggal 15 keesokan harinya.
Bagaimana dengan pahalanya?
Tentu saja pahala orang yang berpuasa 3 hari, berbeda dengan pahala orng yang berpuasa hanya 2 hari atau 1 hari saja. Tetapi dari pada tidak dapat pahala sama sekali, lebih baik mendapat sebagiannya. Sesuai kaidah: Maa laa yudraku kullhu laa yutraku julluhu. Sesuatu yang tidak bisa didapat seluruhnya, tidak harus ditinggalkan semuanya.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Hubungan dengan Nabi Muhammad SAW: Guru atau Sahabat
Assalamu'alaikum wr. wb.
Dalam ajaran agama Kristen dikenal Yesus dan muridnya (guru dan murid), kini yang ada pendeta dan jema'at. Sedangkan pada masa Nabi Muhammad SAW (agama Islam ), dikenal dengan sahabat nabi. Namun kenapa sekarang malah jadi terbalik, umat Islam yang menyebut ustadz dan santri (guru dan murid)? Mohon penjelasannya.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Suwartandiyono
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam bahasa Indonesia, istilah sahabat bermakna kawan, teman, rekan. Namun bersifat lebih dekat dan lebih khusus. Sedangkan istilah shahabat nabi dalam istilah para ahli ushul fiqih, tidak demikian maknanya. Keduanya memiliki perbedaan yang amat signifikan.
Istilah "shahabat nabi" jangan diterjemahkan dengan rasa bahasa Indonesia seperti teman, kawan atau sejenisnya. Nabi Muhammad SAW dengan para shahabatnya itu tidak berhubungan hanya semata-mata seperti antara seseorang dengan temannya atau shahabatnya.
Istilah shahabah itu bermakna unik dan khas, yaitu orang-orang Islam yang pernah bertemu dengan nabi Muhammad SAW secara langsung dan meninggalnya juga dalam keadaan beragama Islam.
Ketika masa tiga tahun pertama dakwah Islam, jumlah mereka baru sekitar 30-an orang. Ketika peristiwa pembebasan kota Makkah, jumlah mereka paling tidak ada sekitar 10.000-an orang. Dan tatkalaRasulullah SAW wafat, jumlah mereka diperkirakan ada sekitar 140.000-an orang.
Tentu saja semua bukan sahabat dalam arti kata teman atau sahabat dekat. Karena jumlahnya terlalu banyak, tidak mungkin semuanya jadi shahabat dekat. Padahal secara hukum, puluhan ribu orang itu berstatus shahabat nabi.
Lalu bagaimana sesungguhnya posisi para shahabat di depan nabi Muhammad SAW?
• Mereka adalah famili dan keluarga Rasulullah SAW yang mendapatkan keberkahan dalam keluarga serta menjadikan beliau sebagai sesepuh keluarga. Para shahabat dari kalangan famili inilah yang pertama kali menjadi shahabat.
• Mereka adalah anak-anak dari sosok Rasulullah SAW sebagai ayah atau orang tua yang mendapatkan belaian kasih sayang serta kehangatan hubungan mesra orang tua dan anak.
• Mereka adalah bagian dari team work yang teramat solid yang dibina langsung dengan tangan Rasulullah SAW sendiri.
• Mereka adalah lapis pertama orang-orang yang menerima wahyu dari langit setelah Rasulullah SAW. Mereka menghafalnya, mengerti maknanya dan mempraktekkannya langsung saat itu juga. Bahkan banyak dari mereka yang menjadi penyebab turunnya ayat-ayat suci dari langit. Tidak sedikit ayat Al-Quran yang melibatkan masalah mereka secara nyata.
• Mereka adalah murid yang selalu siap belajar 24 jam sehari dengan menteladani kehidupannya yang agung.
• Mereka adalah sumber pertama jejak peninggalan ajaran Islam yang berstatus 'uduul. Semua riwayat yang mereka sampaikan tidak diragukan lagi keshahihannya.
• Mereka adalah rakyat dan warga negara dari sebuah negara super modern pertama di muka bumi, di mana Rasulullah SAW bertindak sebagai pimpinan mereka.
• Mereka adalah struktur pemerintahan yang mengelola negara dengan sepenuh dedikasi, profesional, jujur, punya visi ke depan, demokratis serta kompak di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW.
• Mereka juga prajurit perang yang siap maju ke medan laga untuk bertempur baik dalam perang defensif atau ofensif.
• Mereka juga pengganti atau penerus tugas Rasulullah SAW sebagai penyebar agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Jadi pendeknya, hubungan mereka dengan Rasulullah SAW bukan semata-mata teman seperti kita dengan teman kita. Tetapi hubungan yang unik dan spesifik. Sayyid Qutub dalam bukunya Ma'laim fit-Thariiq telah menyebut mereka dengan sebutan: Al-Jiilul-Qurani Al-Farid, Generasi Qurani yang Unik.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ahmad Sarwat, Lc.
NUMPANG KETAWA AH.. islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 islam sudah ada sejak zaman nabi adam 581260 /// YANG MAU IKUTAN NGAKAK DI SINI DAFTAR BURUAN...
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10383
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty Re: islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by Gerabah Thu 15 Dec 2011, 11:55 am

kuku bima wrote:
DI DALAM QURAN ADA TERTULIS AGAMA SEBELUM KAMU YAKNI NASRANI DAN YAHUDI....BERARTI KRISTEN DAN YAHUDI SUDAH ADA JAUH SEBELUM ADAM...............PAKE OTAK...OONMU BANG

MUHAMMAD KETIKA KALAH BERDEBAT MENGELUARKAN STEDMEN UNTUK KU AGAMAKU UNTUKMU AGAMAMU....KELIHATANNYA MUHAMMAD TIDAK MENGKLAIM AGAMA2 SEBELUMNYA...KOK KAMU YNG OON BISA BERKATA DEMIKIAN...........TOLO MBO JANGAN KELEWATAN....

AGAMA ISLAM ADALAH AGAMA SELURUH PARA NABI, SEMUANYA MENGAJARKAN KE-ECHAD -AN TUHAN (TAUHID). TUHAN PENCIPTA LANGIT DAN BUMI, ITULAH TUHAN YANG BENAR.
SEDANGKAN YANG DI-ILAH-KAN ORANG ADA BERUPA MATAHARI, GUNUNG, BATU BAHKAN MANUSIA JUGA DIJADIKAN TUHAN.

YAHUDI MENUHANKAN MANUSIA UZAIR
NASRANI MENUHANKAN MANUSIA ISA ALMASIH (YESUS KRISTUS)

AGAMA ISA ALMASIH ITU ISLAM YAKNI MENGAKUI TUHAN ITU SATU SANG PENCIPTA LANGIT DAN BUMI (baca Markus 12:29)

Yesus bersabda : "Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu satu."---> itulah keyakinan (agama) islam.
Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7028
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty Re: islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by Tuhan™ Thu 15 Dec 2011, 11:09 pm

klo islam/,uslim ada sblm muhammad, knp di alkitab yg lebih dahulu dri islam gak ada kalimat agama muslim

mungkin terkaan ku gini, muslim itu suatu kaum, misal kaum sunda, krn membentuk agama sendiri maka terciptalah agama sunda, yg kebetulan di sunda itu lahir nya muhammad
Tuhan™
Tuhan™
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 23
Reputation : 0
Points : 4633
Registration date : 2011-10-05

Back to top Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty Re: islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by F-22 Fri 16 Dec 2011, 8:24 am

Gerabah wrote:
kuku bima wrote:
DI DALAM QURAN ADA TERTULIS AGAMA SEBELUM KAMU YAKNI NASRANI DAN YAHUDI....BERARTI KRISTEN DAN YAHUDI SUDAH ADA JAUH SEBELUM ADAM...............PAKE OTAK...OONMU BANG

MUHAMMAD KETIKA KALAH BERDEBAT MENGELUARKAN STEDMEN UNTUK KU AGAMAKU UNTUKMU AGAMAMU....KELIHATANNYA MUHAMMAD TIDAK MENGKLAIM AGAMA2 SEBELUMNYA...KOK KAMU YNG OON BISA BERKATA DEMIKIAN...........TOLO MBO JANGAN KELEWATAN....

AGAMA ISLAM ADALAH AGAMA SELURUH PARA NABI, SEMUANYA MENGAJARKAN KE-ECHAD -AN TUHAN (TAUHID). TUHAN PENCIPTA LANGIT DAN BUMI, ITULAH TUHAN YANG BENAR.
SEDANGKAN YANG DI-ILAH-KAN ORANG ADA BERUPA MATAHARI, GUNUNG, BATU BAHKAN MANUSIA JUGA DIJADIKAN TUHAN.

YAHUDI MENUHANKAN MANUSIA UZAIR
NASRANI MENUHANKAN MANUSIA ISA ALMASIH (YESUS KRISTUS)

AGAMA ISA ALMASIH ITU ISLAM YAKNI MENGAKUI TUHAN ITU SATU SANG PENCIPTA LANGIT DAN BUMI (baca Markus 12:29)

Yesus bersabda : "Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu satu."---> itulah keyakinan (agama) islam.
Tipikal muslim, kalo ngomong nglantur. islam sudah ada sejak zaman nabi adam 416135

Bener ndak agama yahudi/kristen sdh ada sebelum islam? bounce
F-22
F-22
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1644
Reputation : 19
Points : 6692
Registration date : 2011-09-30

Back to top Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty Re: islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by Gerabah Fri 16 Dec 2011, 9:58 am

F-22 wrote:
Gerabah wrote:
kuku bima wrote:
DI DALAM QURAN ADA TERTULIS AGAMA SEBELUM KAMU YAKNI NASRANI DAN YAHUDI....BERARTI KRISTEN DAN YAHUDI SUDAH ADA JAUH SEBELUM ADAM...............PAKE OTAK...OONMU BANG

MUHAMMAD KETIKA KALAH BERDEBAT MENGELUARKAN STEDMEN UNTUK KU AGAMAKU UNTUKMU AGAMAMU....KELIHATANNYA MUHAMMAD TIDAK MENGKLAIM AGAMA2 SEBELUMNYA...KOK KAMU YNG OON BISA BERKATA DEMIKIAN...........TOLO MBO JANGAN KELEWATAN....

AGAMA ISLAM ADALAH AGAMA SELURUH PARA NABI, SEMUANYA MENGAJARKAN KE-ECHAD -AN TUHAN (TAUHID). TUHAN PENCIPTA LANGIT DAN BUMI, ITULAH TUHAN YANG BENAR.
SEDANGKAN YANG DI-ILAH-KAN ORANG ADA BERUPA MATAHARI, GUNUNG, BATU BAHKAN MANUSIA JUGA DIJADIKAN TUHAN.

YAHUDI MENUHANKAN MANUSIA UZAIR
NASRANI MENUHANKAN MANUSIA ISA ALMASIH (YESUS KRISTUS)

AGAMA ISA ALMASIH ITU ISLAM YAKNI MENGAKUI TUHAN ITU SATU SANG PENCIPTA LANGIT DAN BUMI (baca Markus 12:29)

Yesus bersabda : "Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu satu."---> itulah keyakinan (agama) islam.
Tipikal muslim, kalo ngomong nglantur. islam sudah ada sejak zaman nabi adam 416135

Bener ndak agama yahudi/kristen sdh ada sebelum islam?
bounce

Sudah dikasih tahu pengertian Islam itu sebuah keyakinan tentang TUHAN YANG SATU ( TAUHID) dan seluruh nabi mengajarkan begitu. Memang Islam yang diemban oleh Muhammad itu sebagai pembawa islam yang terakhir. adapun agama-agama diluar dan sebelum islam yang di emban Muhammad jelas banyak sekali....!
Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7028
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty Re: islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by lihd Fri 16 Dec 2011, 9:59 am

F-22 wrote:Tipikal muslim, kalo ngomong nglantur. islam sudah ada sejak zaman nabi adam 416135
Bener ndak agama yahudi/kristen sdh ada sebelum islam? bounce

Salah analoginya....
Dari awal...Tuhan telah menunjukkan Ke-Esa-annya.

Bisa tunjukkan kalo Adam tahu ada Allah Bapa, Yesus, dan Roh Kudus? :D
lihd
lihd
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6895
Registration date : 2011-03-09

Back to top Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by barabasmurtad77 Sat 17 Dec 2011, 4:49 pm

paulusjancok wrote:Apakah Ajaran Islam Sudah Ada Semenjak Nabi Adam?
Saya berfikir bahwa ajaran Islam sudah ada semenjak Nabi Adam AS, karena melalui beliau dan pada Nabi serta Rasul Allah SWT yang jumlahnya ratusan ribu orang sebenarnya adalah beraliran Islam semua, namun karena faktor manusia itu sendiri, maka ajaran tersebut walau telah diturunkan bersama beberapa kitab Allah SWT selalu dirubah di dalamnya oleh manusia itu sendiri dan menjadi menyimpang dari apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tetapi sepertinya kebanyakan orang Muslim tidak menyadari hal itu bahwa agama Allah telah ada dari zaman manusia diturunkan, jadi menurut saya Islam adalah agama terlama di muka bumi ini. Tidak seperti yang orang kebanyakan di seluruh dunia menilai bahwa ajaran Allah SWT baru ada mulai zaman Nabi Muhammad SAW.

Yang saya akan tanyakan apakah pikiran saya tersebut benar? Bahwa sebenarnya ajaran Allah SWT sudah ada semenjak Nabi Adam dan seterusnya..., Nabi Nuh dan seterusnya..., Ibrahim, Ishak dan Ismail dan seterusnya..., Musa dan seterusnya... Isa hingga ke Nabi Muhammad SAW?
Terima kasih,
Wahyudi Catur
Jawaban
ِِAssalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebagaimana kita tahu bahwa setiap kali Allah SWT mengutus seorang nabi, isi detail aturan syariatnya mungkin saja bervariasi. Tiap umat telah diberikan syariat masing-masing, kecuali setelah datangnya nabi Muhammad SAW, semua risalah itu kemudian di-nasakh (dihapus) dan diganti dengan risalah yang bersifat universal.
Namun apa yang anda pikirkan itu benar dalam arti kata yang umum. Sebab semua agama yang dibawa oleh para nabi itu berasal dari Allah SWT juga. Semua merupakan sebuah rangkaian ajaran Islam. Bahkan di dalam Al-Quran kita membaca dengan jelas penyebutan agama para nabi, yaitu mereka beragama Islam.
1. Nabi-nabi Beragama Islam
Bahkan beberapa nabi sebelum datangnya Rasulullah SAW menamakan agama mereka dengan sebutan Islam juga.
a. Nabi Ibrahim Beragama Islam
Nabi Ibrahim alaihissalam sebagai ayah dari banyak nabi beragama Islam. Beliau bukan seorang yahudi dan juga bukan seorang nasrani. Beliau beragama Islam.
Sebagaimana Allah SWT menyebutkannya di dalam Al-Quran Al-Kariem.
ما كان إبراهيم يهوديًا ولا نصرانيًا ولكن كان حنيفًا مسلمًا وما كان من المشركين
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi seorang muslim (berserah diri kepada Allah). Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. (QS Ali Imran: 67)
Nabi Ibrahim sendiri yang menegaskan bahwa dirinya adalah seorang pemeluk agama Islam, sebagaimana termaktub di dalam Al-Quran:
إذ قال له ربه أسلم قال أسلمت لرب العالمين، ووصى بها إبراهيم بنيه ويعقوب: يا بني إن الله اصطفى لكم الدين فلا تموتن إلا وأنتم مسلمون
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya, "BerIslam-lah (tunduk)!" Ibrahim menjawab, "Aku tunduk patuh (ber-Islam) kepada Tuhan semesta alam." Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub., "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS Al-Baqarah: 131-132)
Sebagai ayah dari para nabi, beliau telah menamakan kita dengan sebutan muslimin. Di dalam Al-Quran, perkataan beliau diabadikan:
وجاهدوا في الله حق جهاده هو اجتباكم وما جعل عليكم في الدين من حرج ملة أبيكم إبراهيم هو سماكم المسلمين من قبل وفي هذا
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. agama orang tuamu Ibrahim. Dia telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan dalam ini... (QS Al-Hajj: 78)
b. Nabi Musa beragama Islam
يا قوم إن كنتم آمنتم بالله فعليه توكلوا إن كنتم مسلمين
Berkata Musa, "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim (berserah diri)." (QS Yunus: 84)
c. Hawariyun Shahabat Nabi Isa Beragama Islam
آمنا بالله وأشهد بأنا مسلمون
.Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim (orang yang berserah diri). (QS Ali Imran: 52)
d. Penyihir Fir'aun Beragama Islam
ربنا أفرغ علينا صبرًا وتوفنا مسلمين
"Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami." (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri)." (QS. Al-A'raf: 126)
e. Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis Beragama Islam
ألا تعلو عليّ وأتوني مسلمين
Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai muslim (orang-orang berserah diri). (QS An-Naml:31)
2. Para Nabi Satu Rangkaian Agama
Bahkan rangkaian para nabi dan rasul itu diibaratkan seperti serombongan orang yang membangun sebuah bangunan. Di mana masing-masing bekerja sesuai porsinya dan paling akhir yang menyempurnakan bangunan itu adalah nabi Muhammad SAW.
3. Para Nabi Bersaudara
Dalam sebuah hadits yang disepakati keshahihannya oleh Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa sesungguhnya pada nabi itu bersaudara.
الأنبياء أولاد علات: أمهاتهم شتى ودينهم واحد
Para nabi adalah anak-anak saudara ayah. Dan agama mereka satu. (HR Bukhari dan Muslim)
Mengapa Syariat Sebelumnya Dihapus?
Setiap kali seorang nabi mangkat atau dibunuh kaumnya, ajaran yang dibawanya selalu mengalami pelunturan, dari yang paling sederhana hingga yang paling parah. Seringkai para nabi dan orang shalih yang awalnya dihormati, kemudian malah dijadikan sesembahan selain Allah SWT.
Berhala-berhala di masa nabi Nuh tidak lain asalnya dari patung-patung orang shalih di zamannya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, aqidah umat itu mengalami penyimpangan berat sampai menyembah patung orang shalih.
Ketika nabi Isa alaihissalam diangkat, awalnya belum ada orang yang menyatakan beliau sebagai tuhan, kecuali 400 tahun kemudian diputuskan dalam sidang Konsili yang sesat itu bahwa beliau naik pangkat jadi tuhan. Astaghfirullahal-azhim...
Kalau masalah aqidah yang paling esensial sampai bisa mengalami deviasi yang parah, apatah lagi masalah detail teknis syariah. Tentu jauh mengalami penyimpangan luar biasa.
Dalam keadaan itu, Allah SWT berkehendak untuk menurunkan syariat agama terakhir dengan spesifikasi:
• Kitab sucinya dijamin abadi dan tidak akan hilang, segala upaya untuk menghilangkan atau memalsukannya dijamin pasti gagal
• Syariahnya berlaku sepanjang masa hingga hari kiamat. Tidak mengenal expired date.
• Syariahnya berlaku untuk seluruh ras manusia tanpa perbedaan. Tidak seperti syariah terdahulu yang hanya diberikan untuk suku tertentu.
• Secara umum, bobot beban syariahnya lebih ringan dibandingkan dengan semua beban syariah yang pernah turun sebelumnya
• Ada jaminan tersiarnya Islam sampai ke seluruh dunia dengan waktu yang singkat
• Setiap 100 tahun selalu muncul orang yang menjaga kemurnian syariah dan memperbaharui moral umatnya
• Semua kaum yang pernah diturunkan kepada mereka syariah sebelumnya, diwajibkan untuk meninggalkannya dan berpindah masuk ke dalam risalah terbaru dan terakhir ini serta mengakui kenabian Muhammad SAW. Sebab syariah mereka dengan sendirinya menjadi tidak berlaku lagi.
Seandainya ada dari para nabi di masa lalu yang masih sempat mengalami datangnya kenabian Muhammad SAW dan setelahnya, dia pun harus meninggalkan syariahnya dan ikut kepada syariah terakhir ini.
Dan hal itu akan terjadi pada diri nabi Isa alaihissalam yang saat ini masih belum meninggal, bahkan beliau akan datang lagi ke tengah kita. Kali ini bukan sebagai nabi, apalagi sebagai anak tuhan, melainkan sebagai salah satu dari umat nabi Muhammad SAW.
Wallahu a'lam bishshawab Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.




Agama Sebelum Rasulullah Diutus
Assalamu'alaikum wr. wb.
1. Ayah nabi Muhammad SAW adalah Abdullah, artinya Hamba Allah. Siapakah Allah yang dimaksud? Bukankan sebelum Nabi diutus, bangsa Arab belum mengenal Islam?
2. Nabi Muhammad SAW juga berdo'a di Gua Hira'. Berdo'a kepada siapakah beliau? Apa agama beliau nabi Muhammad SAW sebelum beliau diangkat menjadi Rasul?
Demikian, terima kasih.
Sudrajat,ST
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Orang Arab sesungguhnya telah mengenal Allah SWT jauh sebelum kelahiran nabi Muhammad SAW. Anggapan seperti yang anda sampaikan sebenarnya agak kurang tepat. Sebab Al-Quran sendiri yang menegaskan bahwa musyrikin Arab itu kenal betul bahwa tuhan mereka adalah Allah SWT. Dalam salah satu ayat Al-Quran digambarkan bagaimana pengakuan orang Arab jahiyah terhadap keberadaan Allah SWT.
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah", maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS Al-Ankabut: 61)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاء مَاء فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِن بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya). (QS Al-Ankabut: 23)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS Luqman: 25)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab, "Allah." Katakanlah, "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya? Katakanlah, "Cukuplah Allah bagiku." Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri. (QS Az-Zumar: 38)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka," niscaya mereka menjawab, "Allah", maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)? (QS Az-Zukhruf: 87)
Dari lima ayat Al-Quran di atas yang menceritakan keyakinan orang Arab musyrikin jahilyah, kita tahu bahwa mereka ternyata punya keyakinan tentang keberadaan Allah SWT. Bahkan bukan sekedar yakin atas keberadaan-Nya, mereka pun mengakui bahwa yang menciptakan langit dan bumi, memberikan rizki, menurunkan hujan, menundukkan matahari dan bulan adalah Allah SWT.
Lalu apa tugas nabi Muhammad SAW jika demikian?
Tugas beliau bukan mengenalkan keberadaan Allah SWT, sebab mereka sudah kenal Allah. Tigas beliau juga bukan untuk menerangkan bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, sebab mereka sudah tahu. Tugas beliau adalah memastikan bahwa ketika mereka hanya menyembah Allah SWT saja yang Esa, tanpa adanya tuhan-tuhan lainnya yang disembah bersama-Nya. Sehingga motto dakwah beliau adalah: LAA ILAAHA ILLALLAH, yaitu tidak ada tuhan yang patut disembah dengan haq kecuali hanya Allah saja.
Walhasil, agama yang dibawa nabi Muhammad SAW memang mewajibkan penghancuran semua berhala, juga menafikan semua undang-undang, sistem, agama, ideologi dan peraturan yang bersumber dari selain Allah SWT. Seorang tidak dikatakan muslim sebelum dia mengakui tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada hukum selain hukum yang Allah turunkan.
Adapun kenalnya orang Arab jahiliyah terhadap nama Allah SWT, karena dahulu ada nabi Ibrahim dan puteranya Ismail alaihimassalam di negeri itu. Bahkan mereka masih setia datang berhaji setiap tahun keliling baitullah. Mereka memang menyebut Ka'bah dengan istilah baitullah (rumah Allah). Bedanya, cara manasik haji mereka sudah jauh menyimpang. Misalnya, mereka thawaf keliling ka'bah dengan bersiul dan bertepuk sambil telanjang tanpa busana.
وَمَا كَانَ صَلاَتُهُمْ عِندَ الْبَيْتِ إِلاَّ مُكَاء وَتَصْدِيَةً فَذُوقُواْ الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. (QS. Al-Anfal: 35)
Dalam Gua Hira
Di dalam gua Hira, Rasulullah SAW memang bukan berdoa dalam arti seperti kita sekarang ini. Sebab beliau memang belum mendapatkan penjelasan langsung dari Allah SWT tentang sosok-Nya. Juga belum ada tata aturan dalam cara beribadah dan berdoa kepada-Nya.
Sehingga yang beliau lakukan bukan berdoa, melainkan menyepi untuk melakukan tahannus. Beliau tentu tidak berkomat-kamit mengangkat tangan ke langit. Namun yang berliau lakukan adalah merenung, berpikir, melakukan evaluasi, serta berdialog dengan diri sendiri. Hingga kemudian Allah SWT berkenan berbicara kepada-Nya lewat perantaraan malaikat Jibril 'alaihissalam.
Namun perlu diketahui bahwa beliau sebagai orang Arab pun sudah tahu bahwa Allah SWT adalah tuhannya. Bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang menurunkan hujan serta memberi rizki.
Kekurangan aqidah bangsa Arab jahiliyah ini bukan pada rububiyah-nya, melainkan pada uluhiyah-nya. Di mana mereka belum punya informasi apa pun tentang bagaimana bertauhid kepada Allah dan bagaimana cara beribadah kepada-Nya. Mereka baru sekedar tahu bahwa tuhan itu ada, namanya Allah dan Allah itu menciptakan mereka hingga memberi rizqi.
Kualitas mereka sedikit di bawah para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang sudah kenal Allah dan juga mengenal adanya kitab-kitab suci yang turun dari langit yang berisi tata cara ibadah dan juga syariah. Mereka juga mengenal sistem kenabian yang berujud manusia yang mendapatkan wahyu dari langit sebagai hukum yang harus diterapkan.
Namun kesalahan fatal para ahli kitab itu ketika mereka tidak mau mengakui bahwa Allah SWT menjadikan Muhammad SAW sebagai Nabi dan ingkar kepada Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir. Kesalahan ini kemudian diperparah dengan sikap ambivalen mereka terhadap agama Islam. Bahkan pada akhirnya mereka malah memerangi dan hendak membunuh Rasulullah SAW.
Maka semua keyakinan mereka sebelumnya tentang Allah, kitab suci, para nabi dan hukum-hukum syariat yang turun kepada mereka, menjadi tidak ada gunanya lagi. Oleh Al-Quran, para ahli kitab ini diberi status sebagai orang kafir, meski mereka percaya keberadaan Allah, para nabi dan kitab-kitab suci. Hal itu karena mereka tidak mau mengakui Muhammad SAW sebagai nabi dan Al-Quran sebagai kitab suci.
Sungguh kasihan...
Namun sebagai penghargaan atas persamaan beberapa asas iman, laki-laki musim dibolehkan menikahi wanita ahli kitab. Demikian juga dengan sembelihan mereka, halal dimakan oleh orang-orang Islam. Meski demikian, mereka tetap masuk neraka, karena tidak menjadikan Allah sebagai satu-satunya tuhan dan karena mereka tidak mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.


Shaum Sunat Tanggal 13, 14 dan 15 di Setiap Bulan Hijriah
Ustadz, apakah pelaksanaan shaum sunat pertengahan bulan harus dilaksanakan secara lengkap yaitu pada tanggal 13,14 dan 15 di setiap bulan hijriah? Jika sedang berhalangan bolehkah shaum pertengahan bulan hanya di salah satu dari 3 hari tersebut? Misalnya hanya di tanggal 13 saja, tanggal 14 saja, tanggal 15 saja, tanggal 13 dan 14 saja, tanggal 13 dan 15 saja atau tanggal 14 dan 15 saja? Terima kasih, ustadz. Jazakallahu khairan katsiron.
Halimah Asysyadiah
Jawaban
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puasa tiga hari tiap bulan pada tanggal 13, 14 dan 15 adalah puasa sunnah. Latar belakang pensyariatannya adalah dua hadits Rasulullah SAW berikut ini.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَبَا ذَرٍّ إذَا صُمْتَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةً فَصُمْ ثَلَاثَ عَشَرَةَ وَأَرْبَعَ عَشَرَةَ وَخَمْسَ عَشَرَةَ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَالتِّرْمِذِيُّ
Dari Abu Zar Al-Ghifari ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Aba Zarr, bila kamu puasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal 13, 14 dan 15. (HR An-Nasai, At-Tirmizy dan Ibnu Hibban)
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلَاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ- رَوَاهُ أَحْمَدُ وَمُسْلِمٌ وَأَبُو دَاوُد
Dari Qatadah bin Milhan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk puasa pada hari-hari putih (ayyamul biidh), yaitu tanggal 13, 14 dan 15. Puasa di hari-hari itu seperti puasa selamanya. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
Meski puasa itu 3 hari, namun pendapat kami mengatakan bahwa tiga hari itu bukan merupakan satu kesatuan yang saling membatalkan bila tidak dilaksanakan salah satunya. Kita boleh berpuasa untuk tiga hari itu, atau boleh juga hanya dua hari atau hanya satu hari saja. Apalagi mengingat puasa ini hanyalah puasa sunnah, bukan puasa wajib.
Tidak ada ketetapan yang mengharuskan untuk melakukannya tiga hari berturut-turut, di mana bila salah satunya ditinggalkan, maka semua harus ditinggalkan. Puasa sunnnah tiga hari ini tidak mensyaratkan mutatabi'ah (dilakukan dengan berturut-turut), sebagaimana puasa kaffarat (denda) saat seseorang melakukan hubungan seksual siang hari di bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, silahkan saja untuk berpuasa di salah satu hari dari ketiga hari itu. Dan bila tiba-tiba anda mendapat haidh, maka berhentilah puasa. Demikian juga bila haidh anda berhenti pada tanggal 14, anda boleh berpuasa sunnah pada tanggal 15 keesokan harinya.
Bagaimana dengan pahalanya?
Tentu saja pahala orang yang berpuasa 3 hari, berbeda dengan pahala orng yang berpuasa hanya 2 hari atau 1 hari saja. Tetapi dari pada tidak dapat pahala sama sekali, lebih baik mendapat sebagiannya. Sesuai kaidah: Maa laa yudraku kullhu laa yutraku julluhu. Sesuatu yang tidak bisa didapat seluruhnya, tidak harus ditinggalkan semuanya.
Wallahu a'lam bishshawab wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Hubungan dengan Nabi Muhammad SAW: Guru atau Sahabat
Assalamu'alaikum wr. wb.
Dalam ajaran agama Kristen dikenal Yesus dan muridnya (guru dan murid), kini yang ada pendeta dan jema'at. Sedangkan pada masa Nabi Muhammad SAW (agama Islam ), dikenal dengan sahabat nabi. Namun kenapa sekarang malah jadi terbalik, umat Islam yang menyebut ustadz dan santri (guru dan murid)? Mohon penjelasannya.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Suwartandiyono
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam bahasa Indonesia, istilah sahabat bermakna kawan, teman, rekan. Namun bersifat lebih dekat dan lebih khusus. Sedangkan istilah shahabat nabi dalam istilah para ahli ushul fiqih, tidak demikian maknanya. Keduanya memiliki perbedaan yang amat signifikan.
Istilah "shahabat nabi" jangan diterjemahkan dengan rasa bahasa Indonesia seperti teman, kawan atau sejenisnya. Nabi Muhammad SAW dengan para shahabatnya itu tidak berhubungan hanya semata-mata seperti antara seseorang dengan temannya atau shahabatnya.
Istilah shahabah itu bermakna unik dan khas, yaitu orang-orang Islam yang pernah bertemu dengan nabi Muhammad SAW secara langsung dan meninggalnya juga dalam keadaan beragama Islam.
Ketika masa tiga tahun pertama dakwah Islam, jumlah mereka baru sekitar 30-an orang. Ketika peristiwa pembebasan kota Makkah, jumlah mereka paling tidak ada sekitar 10.000-an orang. Dan tatkalaRasulullah SAW wafat, jumlah mereka diperkirakan ada sekitar 140.000-an orang.
Tentu saja semua bukan sahabat dalam arti kata teman atau sahabat dekat. Karena jumlahnya terlalu banyak, tidak mungkin semuanya jadi shahabat dekat. Padahal secara hukum, puluhan ribu orang itu berstatus shahabat nabi.
Lalu bagaimana sesungguhnya posisi para shahabat di depan nabi Muhammad SAW?
• Mereka adalah famili dan keluarga Rasulullah SAW yang mendapatkan keberkahan dalam keluarga serta menjadikan beliau sebagai sesepuh keluarga. Para shahabat dari kalangan famili inilah yang pertama kali menjadi shahabat.
• Mereka adalah anak-anak dari sosok Rasulullah SAW sebagai ayah atau orang tua yang mendapatkan belaian kasih sayang serta kehangatan hubungan mesra orang tua dan anak.
• Mereka adalah bagian dari team work yang teramat solid yang dibina langsung dengan tangan Rasulullah SAW sendiri.
• Mereka adalah lapis pertama orang-orang yang menerima wahyu dari langit setelah Rasulullah SAW. Mereka menghafalnya, mengerti maknanya dan mempraktekkannya langsung saat itu juga. Bahkan banyak dari mereka yang menjadi penyebab turunnya ayat-ayat suci dari langit. Tidak sedikit ayat Al-Quran yang melibatkan masalah mereka secara nyata.
• Mereka adalah murid yang selalu siap belajar 24 jam sehari dengan menteladani kehidupannya yang agung.
• Mereka adalah sumber pertama jejak peninggalan ajaran Islam yang berstatus 'uduul. Semua riwayat yang mereka sampaikan tidak diragukan lagi keshahihannya.
• Mereka adalah rakyat dan warga negara dari sebuah negara super modern pertama di muka bumi, di mana Rasulullah SAW bertindak sebagai pimpinan mereka.
• Mereka adalah struktur pemerintahan yang mengelola negara dengan sepenuh dedikasi, profesional, jujur, punya visi ke depan, demokratis serta kompak di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW.
• Mereka juga prajurit perang yang siap maju ke medan laga untuk bertempur baik dalam perang defensif atau ofensif.
• Mereka juga pengganti atau penerus tugas Rasulullah SAW sebagai penyebar agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Jadi pendeknya, hubungan mereka dengan Rasulullah SAW bukan semata-mata teman seperti kita dengan teman kita. Tetapi hubungan yang unik dan spesifik. Sayyid Qutub dalam bukunya Ma'laim fit-Thariiq telah menyebut mereka dengan sebutan: Al-Jiilul-Qurani Al-Farid, Generasi Qurani yang Unik.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ahmad Sarwat, Lc.

MEMANG ISLAM ITU HEEEBBBAAATTT!!!! HARUS DIAKUI BAHWA NABI ADAM ITU AGAMANYA ISLAM YAITU PADA SAAT IA JATUH KE DALAM DOSA!!!! DAN NABI IBRAHIM JUGA BERAGAMA ISLAM SEBELUM IA MENDAPAT PANGGILAN UNTUK MENINGGALKAN UR-KASDIM!!!!

barabasmurtad77
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 625
Reputation : 0
Points : 5208
Registration date : 2011-11-01

Back to top Go down

islam sudah ada sejak zaman nabi adam Empty Re: islam sudah ada sejak zaman nabi adam

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum