Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 35 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 35 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 412 on Tue 29 Oct 2024, 11:45 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Hubungan Gelap Syiah Dengan Zionis Israel
Page 1 of 1
Hubungan Gelap Syiah Dengan Zionis Israel
Di era pemerintahan Abbasiyyah, ada seorang Yahudi bernama Abdullah bin Ma’mun berpura-pura menjadi muslim. Ia mendakwahkan untuk bersikap lembut kepada Ahlu al-Bait Nabi SAW agar mudah diterima Syi’ah. Kitab Kasyfu Asrari al-Bathiniyyah wa Akhbaru al-Qaramithah merekam sepak terjangnya. Ia membuat fitnah dengan memasukkan metode ta’wil simbolis (ta’wil bathiniyyah) – yaitu metode ta’wil yang hampir sama dengan metode hermeneutika – ke dalam sekte Syi’ah Isma’iliyyah. Konsep ta’wil inilah yang dipraktikkan Syi’ah Isma’iliyyah (Syi’ah Bathiniyyah) dan sekte Syi’ah lainnya.
I. Asal Mula Dan Sejarah Dari Aliran Syi’ah
Awal mulanya Syi’ah adalah sebuah gerakan politik yang selalu ingin merebut kekuasaan dan mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib-lah yang
berhak sebagai khalifah dan juga khalifah selanjutnya berasal turun temurun dari keturunannya. Dalam ajaran Syi’ah, mereka mempunyai asas
bahwa dalam pemerintahan mereka menyebut khalifah mereka dengan sebutan “Imam”. Dari pimpinan terdahulu mereka, Ali bin Abi Thalib sampai imam mereka yang kedua belas. Sebenarnya, ajaran ini dibentuk pertama kali oleh Abdullah bin Saba’ dan sebelum ia masuk Islam ia adalah seorang Yahudi.
Islam tetap lah satu sedangkan Syiah bukanlah Islam. Dia ajaran yang menyempal dari Islam. Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, katanya : Saya mendengar Abu Abdulloh berkata, bahwa Imam Malik berkata: “Orang yang mencela sahabat-sahabat Nabi, maka ia tidak termasuk dalam golongan Islam”. Maka itu Syiah lebih pas disebut aliran.
Istilah Sunni atau Syi’i pun tidak ada sebelumnya. Kedua istilah itu baru muncul setelah Sayyidina Ali menjadi khalifah dan lebih kuat lagi ketika Sayyidina Husain terbunuh. Adapun pada perkembangannya, nama Sunni kemudian hadir untuk merespon lahirnya Syiah agar tidak disamakan dengan golongan Syi’ah yang membonceng nama Islam.
Untuk melihat vonis kafir terhadap seorang yang berada dalam lingkaran Syi’ah kita harus jeli, sebab banyak umat yang masuk ke Syiah awam akan kesesatan aliran ini.
Kita ketahui bersama Syiah kerap mendakwahkan alirannya lewat jalan taqiyyah. Mereka tidak berani tampil vulgar dengan doktrin aselinya bahwa Al- Qur’an yang ada terdapat pengurangan dan tidak otentik. Bahwa Ahlussunnah dimata orang syi’ah adalah kafir (Murtad), anak zina, halal darah dan hartanya. Dan masih banyak lagi. Namun ulama-ulama Syiah bahkan Khomeinni sekalipun sudah jelas kafir karena menyatakan dirinya ma’sum.
Oleh karenanya Imam Bukhori dalam Kholgul Afail halaman 125, pernah berkata, “Bagi saya sama saja, apakah aku sholat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau Rofidhoh (Syiah) atau aku sholat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seorang Muslim tidak boleh memberi salam pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi mereka ketika sakit juga tidak boleh kawin dengan mereka dan tidak menjadikan mereka sebagai saksi, begitu pula tidak makan hewan yang disembelih oleh mereka."
Syiah Memusuhi Yahudi?
Jangan mudah juga percaya bahwa Syiah itu betul-betul memusuhi Yahudi. Kehidupan Yahudi di Iran pun tenang-tenang saja, mereka diberi hak-haknya. Tidak ada tanda permusuhan dari seorang Ahmadinejad. Bahkan Iran adalah Negara di Timur Tengah yang menampung Yahudi terbanyak setelah Israel dengan jumlah populasi yang mencapai 50.000 orang dan tersebar di tiga kota, Teheran, Isfahan, dan Shiraz. Berbeda dengan sunni yang mengalami penindasan.
Uniknya kelompok Syiah di Indonesia malah menyerukan persatuan, menurut saya, alangkah baiknya mulut mereka diarahkan kepada Ahmadinejad sendiri.
Sunni Iran mengalami penekanan yang sistematik selama bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed Mufti Zadeh dan Syeikh Ali Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh. Pemerintah Iran juga menghancurkan masjid-masjid kaum Sunni, bahkan adzan kaum Sunni pun dilarang oleh pemerintah Iran.
Hebatnya, seakan berbanding terbalik, Sinagog Yahudi justru banyak bertebaran di seantero Iran, di Teheran sendiri ada 10 tempat ibadah kaum Yahudi laknatullah tersebut. Mereka aman, sejahtera, dan sentosa.
Situasi kegetiran kaum Sunni Iran pun sangat menyedihkan. Mereka hidup di pinggiran dan perbatasan. Sementara kaum Syiah dan Yahudi menghuni kawasan kota-kota besar di Iran. Apa arti dari ini semua? Apakah betul Syiah memusuhi Yahudi?
Hubungan kekerabatan ini amat wajar sekali terjalin, karena Syiah sendiri adalah hasil makar Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi gembong munafik yang menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keislaman yang geram melihat Islam tersiar dan tersebar di jazirah Arab, di Imperium Romawi, negeri-negeri Persia sampai ke Afrika dan masuk jauh di Asia, bahkan sampai berkibar di perbatasan-perbatasan Eropa.
Maka itu tak heran pula ajaran Syiah mirip dengan Yahudi. Sebagai contoh Orang Yahudi mengatakan yang layak memegang kekuasaan adalah keluarga Dawud. Sedangkan kata Syi'ah tidak layak menduduki imamah (kekuasaan) kecuali anak turun 'Ali bin Abi Thalib (Ahlul Bait).
Yahudi mengganti kitab Taurat dengan talmud, sedangkan Syiah merubah kitab suci Al-Qur'an dengan al-Jamiah, al-Jufr dan Mushaf Fatimah.
Hubungan Syiah dan Zionis Israel
Beberapa waktu lalu seorang Ulama Syiah sempat membuat pernyataan mengejutkan, Menurut Ulama Syiah Mahmud Nubia, bahwa penasehat teras atas Ahmadinejad, Esfandiar Rahim Mashaei, menyatakan bahwa Iran harus memiliki "hubungan yang bersahabat" dengan Negara Yahudi, namun Ahmadinejad menahan diri dari posisi ini di depan umum karena pemimpin tinggi Syiah Iran Ayatollah Ali Khamenei sangat keberatan dengan hal ini.
Nubia lebih lanjut menyatakan bahwa Presiden Iran secara pribadi mengatakan kepadanya bahwa ia mendukung pernyataan Mashaei, tapi tidak bisa berkata apa-apa karena menghormati pemimpin tertinggi Syiah Iran, Ali Khamenei.
Sejatinya, menurut Husain Ali Hasyimi, dalam tulisannya, Al-Harbul Musytarakah Iran wa Israil bahwa sejak zaman Syiah Pahlevi, Iran telah menjalin hubungan perdagangan dengan Zionis Yahudi. Dan hubungan dagang ini berkelanjutan hingga setelah revolusi Syiah yang dipimpin oleh Khumaini.
Bahkan pada tahun 1980-1985, Zionis Yahudi merupakan Negara pemasok senjata terbesar ke Iran. Sandiwara "permusuhan" Iran dan Yahudi mulai terbongkar, ketika pesawat kargo Argentina yang membawa persenjataan dari Yahudi ke Iran tersesat, sehingga masuk ke wilayah Uni Soviet, dan akhirnya di tembak jatuh oleh pasukan pertahanan Uni Soviet. Dikisahkan, Iran membeli persenjataan dari Yahudi seharga 150 juta dolar Amerika, sehingga untuk mengirimkan seluruh senjata tersebut, dibutuhkan 12 kali penerbangan. Allahua'lam
Tanpa Disadari, Iran Berada Di Bawah Naungan Presiden Yahudi
TEHRAN (Berita SuaraMedia) – Mehdi Khazali, putra tokoh konservatif Ayatollah Abu Al-Kassam Khazali, membuat tulisan mengejutkan di situs internet pribadinya. Dalam tulisannya, dia mengatakan bahwa dirinya mengetahui sebuah fakta yang mengejutkan. Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad memiliki garis keturunan Yahudi.
Khazali mencatat bahwa Ahmadinejad mengubah nama keluarganya. Aslinya, nama keluarganya adalah Saborjhian, dia mengatakan bahwa akar keluarga Saborjhian di kota Aradan masih harus terus diselidiki.
Khazali mengatakan bahwa Ahmadinejad mengubah nama Yahudinya di kartu tanda pengenal untuk menyembunyikan akar keturunan dan darah Yahudi yang mengalir dalam dirinya.
Para kerabat Ahmadinejad telah mengatakan kepada harian Inggris, The Guardian, sesaat setelah dia terpillih sebagai presiden Iran dulu, bahwa keluarganya memutuskan untuk mengganti nama keluarga. Alasan penggantian nama keluarga tersebut adalah gabungan antara "alasan keagamaan dan alasan ekonomi."
"Dengan pergantian nama keluarga tersebut, nama yang baru seolah mempelihatkan sebuah keluarga Islam taat dari kelas pekerja untuk kepentingan politik populis Ahmadinejad," demikian tulis wartawan Robert Tait di harian The Guardian. Nama Saborjhian sendiri berasal dari kata benang berwarna – berasal dari kata Sabor dalam bahasa Farsi – sebuah pekerjaan yang umum dan sederhana dalam industri karpet di propinsi Semnan, daerah Aradan. Ahmad, sebaliknya, merupakan nama yang juga dipergunakan juga untuk menyebut Nabi Muhammad dan artinya berbudi luhur, nejad berarti ras dalam bahasa Farsi, jadi Ahmadinejad bisa diartikan umat Muhammad yang berbudi luhur.
Meski selama ini dikenal sering melontarkan kata-kata makian yang kasar dan pedas terhadap Yahudi Israel, Khazali mengatakan bahwa presiden Iran tersebut bermaksud menyembunyikan fakta bahwa dirinya adalah seorang yang berdarah Yahudi. Oleh karena itu, Ahmadinejad seringkali "menyerang" Israel dan kaum Yahudi, untuk menciptakan kesan bahwa dirinya adalah seorang Muslim yang memegang teguh keyakinannya.
Ucapan Khazali tersebut dimuat dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Khazali sendiri yang berjudul, "Yahudi di Iran". Di dalamnya, dia mengatakan bahwa waktunya telah tiba untuk mengungkapkan kebenaran mengenai peranan Yahudi di Iran.
Komunitas Yahudi di Iran merupakan komunitas Yahudi terbesar di Timur Tengah, selain di Israel tentunya, dengan jumlah populasi yang mencapai 20.000 orang. Meski kaum Yahudi hanya hidup dalam standar kehidupan rata-rata, namun mereka sama sekali tidak mau beranjak dari Iran.
Komunitas Yahudi Iran adalah salah satu komunitas Yahudi tertua, dengan sebuah sejarah yang berumur 3.000 tahun lamanya. Yahudi Iran terkonsentrasi di tiga kota, Tehran, Isfahan, dan Shiraz.
Sejumlah besar komunitas Yahudi di Iran menjalankan usaha kecil-keclilan dalam bidang perdagangan dan usaha eceran. Sejumlah Yahudi dipekerjakan oleh pemerintahan atau perusahaan milik negara.
Komunitas Yahudi di Iran telah mengadaptasi era elektronik dan memiliki situs internet khusus untuk membantu komunitas Yahudi Iran dalam menggalang dana untuk memenuhi kebutuhan mereka. Para donatur untuk komunitas Yahudi Iran berasal dari luar negeri, dipimpin oleh Yahudi kaya asal Iran yang pindah dari Iran setelah terjadi revolusi, setiap tahunnya, dia menyumbangkan jutaan dollar kepada komunitas Yahudi Iran.
Sumbangan dana tersebut dipergunakan untuk mendanai biaya operasional 30 buah sinagog dan rumah sakit Yahudi di Tehran. Rumah sakit Yahudi tersebut dipandang oleh warga setempat sebagai rumah sakit yang berkualitas baik di Iran. Sebagian besar staf medisnya adalah Yahudi, dan keseluruhan biaya operasional rumah sakit tersebut mengandalkan pada donasi Yahudi.
Bulan Maret lalu, rumah sakit Yahudi tersebut bahkan mendapatkan sumbangan dana khusus, ketika ditelusuri, dana khusus tersebut berasal dari kantor presiden Iran Mahmud Ahmadinejad.
Masa Lalu Ahmadinejad
Rumah dari Mahmud Saborjhian muda tampak reyot dan tidak layak huni, tamannya sudah ditumbuhi oleh rerumputan liar dan dipergunakan untuk tempat bertenggernya ayam-ayam. Sumur tua yang dulu dipergunakan orangtuanya untuk menimba air minum telah berubah menjadi kering.
Hal tersebut adalah pemandangan masa lalu Iran. Namun bagi masyarakat Iran, pemandangan sekeliling di kota Aradan, yang terletak sekitar 80 mil di sebelah tenggara Tehran dan langsung berhubungan dengan jalur sutra, sangat berarti.
Kota tersebut adalah kota dimana presiden Iran, yang lebih dikenal dengan nama Mahmud Ahmadinejad, tumbuh dewasa. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara.
Keluarga Saborjhian menyewa rumah dua tingkat sebelum meninggalkan kawasan miskin tersebut pada akhir tahun 1950an untuk mencari kemakmuran dan kehidupan baru di Tehran. Ahmadinejad kecil kala itu baru berusia satu tahun lebih beberapa bulan.
"Pindah dari desa ke kota besar adalah sebuah hal yang umum dan biasa terjadi di masa itu, sehingga orang-orang yang tidak ingin menunjukkan silsilah keluarga mereka memutuskan untuk mengubah nama keluarga," kata Mehdi Shahhosseini, putra dari sepupu Ahmadinejad yang masih tinggal di Aradan.
Ahmadinejad memang berulangkali tertangkap basah tengah bertemu dengan para pemimpin Yahudi. Ahmadinejad memiliki hubungan yang harmonis dengan Yahudi. Semasa berada di New York, presiden Iran tersebut terlihat dengan antusias menyambut kedatangan sejumlah Rabbi Yahudi AS. (Visit Video) (dn/rfo/yn/gcu) Dikutip oleh www.suaramedia.com
I. Asal Mula Dan Sejarah Dari Aliran Syi’ah
Awal mulanya Syi’ah adalah sebuah gerakan politik yang selalu ingin merebut kekuasaan dan mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib-lah yang
berhak sebagai khalifah dan juga khalifah selanjutnya berasal turun temurun dari keturunannya. Dalam ajaran Syi’ah, mereka mempunyai asas
bahwa dalam pemerintahan mereka menyebut khalifah mereka dengan sebutan “Imam”. Dari pimpinan terdahulu mereka, Ali bin Abi Thalib sampai imam mereka yang kedua belas. Sebenarnya, ajaran ini dibentuk pertama kali oleh Abdullah bin Saba’ dan sebelum ia masuk Islam ia adalah seorang Yahudi.
Islam tetap lah satu sedangkan Syiah bukanlah Islam. Dia ajaran yang menyempal dari Islam. Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, katanya : Saya mendengar Abu Abdulloh berkata, bahwa Imam Malik berkata: “Orang yang mencela sahabat-sahabat Nabi, maka ia tidak termasuk dalam golongan Islam”. Maka itu Syiah lebih pas disebut aliran.
Istilah Sunni atau Syi’i pun tidak ada sebelumnya. Kedua istilah itu baru muncul setelah Sayyidina Ali menjadi khalifah dan lebih kuat lagi ketika Sayyidina Husain terbunuh. Adapun pada perkembangannya, nama Sunni kemudian hadir untuk merespon lahirnya Syiah agar tidak disamakan dengan golongan Syi’ah yang membonceng nama Islam.
Untuk melihat vonis kafir terhadap seorang yang berada dalam lingkaran Syi’ah kita harus jeli, sebab banyak umat yang masuk ke Syiah awam akan kesesatan aliran ini.
Kita ketahui bersama Syiah kerap mendakwahkan alirannya lewat jalan taqiyyah. Mereka tidak berani tampil vulgar dengan doktrin aselinya bahwa Al- Qur’an yang ada terdapat pengurangan dan tidak otentik. Bahwa Ahlussunnah dimata orang syi’ah adalah kafir (Murtad), anak zina, halal darah dan hartanya. Dan masih banyak lagi. Namun ulama-ulama Syiah bahkan Khomeinni sekalipun sudah jelas kafir karena menyatakan dirinya ma’sum.
Oleh karenanya Imam Bukhori dalam Kholgul Afail halaman 125, pernah berkata, “Bagi saya sama saja, apakah aku sholat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau Rofidhoh (Syiah) atau aku sholat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seorang Muslim tidak boleh memberi salam pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi mereka ketika sakit juga tidak boleh kawin dengan mereka dan tidak menjadikan mereka sebagai saksi, begitu pula tidak makan hewan yang disembelih oleh mereka."
Syiah Memusuhi Yahudi?
Jangan mudah juga percaya bahwa Syiah itu betul-betul memusuhi Yahudi. Kehidupan Yahudi di Iran pun tenang-tenang saja, mereka diberi hak-haknya. Tidak ada tanda permusuhan dari seorang Ahmadinejad. Bahkan Iran adalah Negara di Timur Tengah yang menampung Yahudi terbanyak setelah Israel dengan jumlah populasi yang mencapai 50.000 orang dan tersebar di tiga kota, Teheran, Isfahan, dan Shiraz. Berbeda dengan sunni yang mengalami penindasan.
Uniknya kelompok Syiah di Indonesia malah menyerukan persatuan, menurut saya, alangkah baiknya mulut mereka diarahkan kepada Ahmadinejad sendiri.
Sunni Iran mengalami penekanan yang sistematik selama bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed Mufti Zadeh dan Syeikh Ali Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh. Pemerintah Iran juga menghancurkan masjid-masjid kaum Sunni, bahkan adzan kaum Sunni pun dilarang oleh pemerintah Iran.
Hebatnya, seakan berbanding terbalik, Sinagog Yahudi justru banyak bertebaran di seantero Iran, di Teheran sendiri ada 10 tempat ibadah kaum Yahudi laknatullah tersebut. Mereka aman, sejahtera, dan sentosa.
Situasi kegetiran kaum Sunni Iran pun sangat menyedihkan. Mereka hidup di pinggiran dan perbatasan. Sementara kaum Syiah dan Yahudi menghuni kawasan kota-kota besar di Iran. Apa arti dari ini semua? Apakah betul Syiah memusuhi Yahudi?
Hubungan kekerabatan ini amat wajar sekali terjalin, karena Syiah sendiri adalah hasil makar Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi gembong munafik yang menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keislaman yang geram melihat Islam tersiar dan tersebar di jazirah Arab, di Imperium Romawi, negeri-negeri Persia sampai ke Afrika dan masuk jauh di Asia, bahkan sampai berkibar di perbatasan-perbatasan Eropa.
Maka itu tak heran pula ajaran Syiah mirip dengan Yahudi. Sebagai contoh Orang Yahudi mengatakan yang layak memegang kekuasaan adalah keluarga Dawud. Sedangkan kata Syi'ah tidak layak menduduki imamah (kekuasaan) kecuali anak turun 'Ali bin Abi Thalib (Ahlul Bait).
Yahudi mengganti kitab Taurat dengan talmud, sedangkan Syiah merubah kitab suci Al-Qur'an dengan al-Jamiah, al-Jufr dan Mushaf Fatimah.
Hubungan Syiah dan Zionis Israel
Beberapa waktu lalu seorang Ulama Syiah sempat membuat pernyataan mengejutkan, Menurut Ulama Syiah Mahmud Nubia, bahwa penasehat teras atas Ahmadinejad, Esfandiar Rahim Mashaei, menyatakan bahwa Iran harus memiliki "hubungan yang bersahabat" dengan Negara Yahudi, namun Ahmadinejad menahan diri dari posisi ini di depan umum karena pemimpin tinggi Syiah Iran Ayatollah Ali Khamenei sangat keberatan dengan hal ini.
Nubia lebih lanjut menyatakan bahwa Presiden Iran secara pribadi mengatakan kepadanya bahwa ia mendukung pernyataan Mashaei, tapi tidak bisa berkata apa-apa karena menghormati pemimpin tertinggi Syiah Iran, Ali Khamenei.
Sejatinya, menurut Husain Ali Hasyimi, dalam tulisannya, Al-Harbul Musytarakah Iran wa Israil bahwa sejak zaman Syiah Pahlevi, Iran telah menjalin hubungan perdagangan dengan Zionis Yahudi. Dan hubungan dagang ini berkelanjutan hingga setelah revolusi Syiah yang dipimpin oleh Khumaini.
Bahkan pada tahun 1980-1985, Zionis Yahudi merupakan Negara pemasok senjata terbesar ke Iran. Sandiwara "permusuhan" Iran dan Yahudi mulai terbongkar, ketika pesawat kargo Argentina yang membawa persenjataan dari Yahudi ke Iran tersesat, sehingga masuk ke wilayah Uni Soviet, dan akhirnya di tembak jatuh oleh pasukan pertahanan Uni Soviet. Dikisahkan, Iran membeli persenjataan dari Yahudi seharga 150 juta dolar Amerika, sehingga untuk mengirimkan seluruh senjata tersebut, dibutuhkan 12 kali penerbangan. Allahua'lam
Tanpa Disadari, Iran Berada Di Bawah Naungan Presiden Yahudi
TEHRAN (Berita SuaraMedia) – Mehdi Khazali, putra tokoh konservatif Ayatollah Abu Al-Kassam Khazali, membuat tulisan mengejutkan di situs internet pribadinya. Dalam tulisannya, dia mengatakan bahwa dirinya mengetahui sebuah fakta yang mengejutkan. Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad memiliki garis keturunan Yahudi.
Khazali mencatat bahwa Ahmadinejad mengubah nama keluarganya. Aslinya, nama keluarganya adalah Saborjhian, dia mengatakan bahwa akar keluarga Saborjhian di kota Aradan masih harus terus diselidiki.
Khazali mengatakan bahwa Ahmadinejad mengubah nama Yahudinya di kartu tanda pengenal untuk menyembunyikan akar keturunan dan darah Yahudi yang mengalir dalam dirinya.
Para kerabat Ahmadinejad telah mengatakan kepada harian Inggris, The Guardian, sesaat setelah dia terpillih sebagai presiden Iran dulu, bahwa keluarganya memutuskan untuk mengganti nama keluarga. Alasan penggantian nama keluarga tersebut adalah gabungan antara "alasan keagamaan dan alasan ekonomi."
"Dengan pergantian nama keluarga tersebut, nama yang baru seolah mempelihatkan sebuah keluarga Islam taat dari kelas pekerja untuk kepentingan politik populis Ahmadinejad," demikian tulis wartawan Robert Tait di harian The Guardian. Nama Saborjhian sendiri berasal dari kata benang berwarna – berasal dari kata Sabor dalam bahasa Farsi – sebuah pekerjaan yang umum dan sederhana dalam industri karpet di propinsi Semnan, daerah Aradan. Ahmad, sebaliknya, merupakan nama yang juga dipergunakan juga untuk menyebut Nabi Muhammad dan artinya berbudi luhur, nejad berarti ras dalam bahasa Farsi, jadi Ahmadinejad bisa diartikan umat Muhammad yang berbudi luhur.
Meski selama ini dikenal sering melontarkan kata-kata makian yang kasar dan pedas terhadap Yahudi Israel, Khazali mengatakan bahwa presiden Iran tersebut bermaksud menyembunyikan fakta bahwa dirinya adalah seorang yang berdarah Yahudi. Oleh karena itu, Ahmadinejad seringkali "menyerang" Israel dan kaum Yahudi, untuk menciptakan kesan bahwa dirinya adalah seorang Muslim yang memegang teguh keyakinannya.
Ucapan Khazali tersebut dimuat dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Khazali sendiri yang berjudul, "Yahudi di Iran". Di dalamnya, dia mengatakan bahwa waktunya telah tiba untuk mengungkapkan kebenaran mengenai peranan Yahudi di Iran.
Komunitas Yahudi di Iran merupakan komunitas Yahudi terbesar di Timur Tengah, selain di Israel tentunya, dengan jumlah populasi yang mencapai 20.000 orang. Meski kaum Yahudi hanya hidup dalam standar kehidupan rata-rata, namun mereka sama sekali tidak mau beranjak dari Iran.
Komunitas Yahudi Iran adalah salah satu komunitas Yahudi tertua, dengan sebuah sejarah yang berumur 3.000 tahun lamanya. Yahudi Iran terkonsentrasi di tiga kota, Tehran, Isfahan, dan Shiraz.
Sejumlah besar komunitas Yahudi di Iran menjalankan usaha kecil-keclilan dalam bidang perdagangan dan usaha eceran. Sejumlah Yahudi dipekerjakan oleh pemerintahan atau perusahaan milik negara.
Komunitas Yahudi di Iran telah mengadaptasi era elektronik dan memiliki situs internet khusus untuk membantu komunitas Yahudi Iran dalam menggalang dana untuk memenuhi kebutuhan mereka. Para donatur untuk komunitas Yahudi Iran berasal dari luar negeri, dipimpin oleh Yahudi kaya asal Iran yang pindah dari Iran setelah terjadi revolusi, setiap tahunnya, dia menyumbangkan jutaan dollar kepada komunitas Yahudi Iran.
Sumbangan dana tersebut dipergunakan untuk mendanai biaya operasional 30 buah sinagog dan rumah sakit Yahudi di Tehran. Rumah sakit Yahudi tersebut dipandang oleh warga setempat sebagai rumah sakit yang berkualitas baik di Iran. Sebagian besar staf medisnya adalah Yahudi, dan keseluruhan biaya operasional rumah sakit tersebut mengandalkan pada donasi Yahudi.
Bulan Maret lalu, rumah sakit Yahudi tersebut bahkan mendapatkan sumbangan dana khusus, ketika ditelusuri, dana khusus tersebut berasal dari kantor presiden Iran Mahmud Ahmadinejad.
Masa Lalu Ahmadinejad
Rumah dari Mahmud Saborjhian muda tampak reyot dan tidak layak huni, tamannya sudah ditumbuhi oleh rerumputan liar dan dipergunakan untuk tempat bertenggernya ayam-ayam. Sumur tua yang dulu dipergunakan orangtuanya untuk menimba air minum telah berubah menjadi kering.
Hal tersebut adalah pemandangan masa lalu Iran. Namun bagi masyarakat Iran, pemandangan sekeliling di kota Aradan, yang terletak sekitar 80 mil di sebelah tenggara Tehran dan langsung berhubungan dengan jalur sutra, sangat berarti.
Kota tersebut adalah kota dimana presiden Iran, yang lebih dikenal dengan nama Mahmud Ahmadinejad, tumbuh dewasa. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara.
Keluarga Saborjhian menyewa rumah dua tingkat sebelum meninggalkan kawasan miskin tersebut pada akhir tahun 1950an untuk mencari kemakmuran dan kehidupan baru di Tehran. Ahmadinejad kecil kala itu baru berusia satu tahun lebih beberapa bulan.
"Pindah dari desa ke kota besar adalah sebuah hal yang umum dan biasa terjadi di masa itu, sehingga orang-orang yang tidak ingin menunjukkan silsilah keluarga mereka memutuskan untuk mengubah nama keluarga," kata Mehdi Shahhosseini, putra dari sepupu Ahmadinejad yang masih tinggal di Aradan.
Ahmadinejad memang berulangkali tertangkap basah tengah bertemu dengan para pemimpin Yahudi. Ahmadinejad memiliki hubungan yang harmonis dengan Yahudi. Semasa berada di New York, presiden Iran tersebut terlihat dengan antusias menyambut kedatangan sejumlah Rabbi Yahudi AS. (Visit Video) (dn/rfo/yn/gcu) Dikutip oleh www.suaramedia.com
Similar topics
» FAKTA GELAP KEBIJAKAN ISRAEL : IDEOLOGI ZIONIS (I)
» Para Pemuka Lintas Agama Bertemu di Ramallah Untuk Mengecam Zionis Israel
» Diplomasi Munafik ala Yahudi Mengungkap Fakta Hubungan AS-Israel
» Para Pemuka Lintas Agama Bertemu di Ramallah Untuk Mengecam Zionis Israel
» Diplomasi Munafik ala Yahudi Mengungkap Fakta Hubungan AS-Israel
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sat 20 Jul 2024, 3:43 pm by darwinToo
» Kenapa Muhammad & muslim ngamuk kalo Islam dikritik?
Sat 20 Jul 2024, 3:41 pm by darwinToo
» Penistaan "Agama"...==> Agama sama seperti cewek/cowok.
Sat 20 Jul 2024, 3:40 pm by darwinToo
» kenapa muhammad suka makan babi????
Sat 20 Jul 2024, 3:39 pm by darwinToo
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin