Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 90 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 90 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
+9
TukangTipu a.k.a. Yesus
answering-ff
Rhapsody of Fire
jesus christ
mystery
agus
Kura Kura Ninja
Bejat
lihd
13 posters
Page 1 of 1
Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
Berawal Dari Tonton Film, Lianus Mengenal Islam
Selasa, 26 April 2011 06:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Hidayah bisa datang kapan saja dan melalui medium apa saja. Siapa sangka, melalui film tentang peristiwa penyaliban Yesus Kristus, pemuda bernama Lianus Laiya, dipertemukan dengan Islam. Lianus muda yang tengah dipersiapkan untuk menjadi biarawan atau pelayan gereja, terilhami sejumlah pertanyaan yang selanjutnya menuntut dia mengenal dan mendalami Islam. "Karena Allah berkhendak, saya pun mendapatkan hidayah dan diselamatkan saya oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Muslim,” kata dia kepada Republika.co.id.
Lianus Laiya, lahir 25 Oktober 1981 di Nias, Sumatera Utara. Dia lahir di tengah keluarga Katholik yang taat. Sebagian dari keluarganya merupakan pendakwah. Karena itu, tak heran, sebagai anak lelaki tertua, oleh keluarganya, Lianus dipersiapkan untuk meneruskan tradisi keluarga sebagai penggiat gereja.
“Namun, Allah SWT memalingkan langkah saya untuk mendapatkan hidayah,” ungkap dia.
Lianus besar di daerah dimana Muslim hanya sedikit jumlahnya. Inilah yang membuat Lianus tidak pernah mengenal Islam. Bahkan bila bertemu dengan simbol-simbol Islam seperti pakaian Muslim, maka tak tanggung-tanggung bakal dia bakar.
Suatu hari, ia menonton film penyaliban Yesus Kristus. Saat mengikuti film itu, Lianus melihat adegan Yesus saat memasuki gereja, secara spontan Yesus mengangkat kedua tangannya sembari memberikan ceramah kepada para murid-muridnya. Pertanyaan segera mengemuka dalam diri Lianus.
“Mengapa agama saya dalam kehidupan sehari-hari tidak sama dengan apa yang dilakukan Yesus, Misalnya saja, dalam gereja, Yesus berdoa sembari menengadahkan kedua tangan, bukan bernyanyi,” tanya Lianus dalam hati.
Rasa penasaran iu semakin bertambah ketika Yesus hendak ditangkap. Dalam film itu, cerita Lianus, Yesus mengatakan akan datang yang menggantikannya. Pernyataan Yesusdirenungkan betul oleh Lianus. Lalu dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
“Saya pun tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti, setelah itu," ujarnya.
***
Setamat SMP, Lianus diboyong pamannya ke Medan, Sumatera Utara. Kepindahannya dari Nias ke Medan, Lianus membawa dirinya tiga bekal pertanyaan. Pertanyaan pertama, mengapa cara beribadah agamanya tidak sesuai dengan Yesus. kedua, mengapa Tuhan bisa punya anak, lalu anak itu menjadi Tuhan dan kemudian meninggal. Ketiga, selama di Medan, Dia sering mendengar rekaman dai kondang yang menceritakan kisah para Nabi mulai dari Nabi Adam hingga ke Muhammad SAW. “Kok Islam bisa punya cerita seperti itu. Saya tidak tahu,” tanya.
Di Medan, Lianus tinggal di dekat Masjid. Secara otomatis, dia selalu mendengarkan pengajian tiap sore. Lianus yang tengah menginjak bangku sekolah menengah begitu senang memperhatikan umat Islam tengah berwudhu.
Tanpa sadar, apa yang dia lihat itu mirip dengan adegan film yang ia tonton. “Lho inikan yang saya lihat dari film tersebut. Saat itu, Nabi Musa AS meminta umatnya untuk membersihkan kaki, muka, tangan,” kenangnya.
Sejak itu, Lianus aktif mengikuti aktivitas masjid. Ia diterima dengan baik, kendati belum bersyahadat.
Perubahan Lianus dibaca sang paman. ia kemudian memboyong Lianus ke Riau.
Di Riau, Lianus bekerja di sebuah perusahan kertas. Selama di Riau, ia sempat melihat perilaku umat Islam yang tidak konsisten menjalankan ibadahnya. Dia pun memutuskan untuk tinggal dekat masjid. Lagi-lagi melalui masjid tersebut, Lianus mendengar kisah para nabi, termasuk Nabi Isa dan kisah Maryam.
Goncanglah keimanan Lianus. “Ketika saya merenung, ketika malam puncak. Saya tidak tidur. Saya pun minum terakhir kali. Setelah itu, saya niatkan diri untuk bertobat,” kenang Lianus.
Akhirnya, Lianus memutuskan untuk masuk ke dalam masjid. Kebetulan, ada salah seorang pemuda bernama Suryadi di sana. Ia menuntun Lianus pada Alquran. Oleh Yadi, Lianus diperlihatkan surat Al-Imran untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua. Lalu, Yadi, memperlihatkan Alquran surat Al-Maidah untuk menjawab pertanyaan ketiga. “Makin yakinlah saya, Alhamdulillah, saya bersujud kepada Allah SWT. Saya meminta disyahadatkan,” ungkap Lianus.
Dia pun dibimbing oleh Haji Amin dari Masjid Istiqomah mengucapkan dua kalimat syahadat lalu bergantilah nama menjadi Abdul Aziz Laiya.
Kabar Lianus masuk Islam segera terdengar oleh pamannya. Tak lama,orang tua Lianus mendengar kabar Keislaman Lianus. Keluarganya marah besar. Bahkan, sang paman tak segan memukul dan menendang dirinya. Lalu, oleh sang paman, dia dibawa kembali pada keluarganya. Oleh ayah dan ibunya, Lianus diancam tidak akan lagi diakui sebagai anak.
“Selama tiga bulan pertama memeluk Islam, saya menghadapi tendangan, pukulan, dan diceburkan ke kolam,” kata dia. Bahkan seorang pamannya menyiramnya dengan darah babi lalu dipaksa makan babi. Menurut sang paman, tindakan itu merupakan bagian dari ritual untuk mengembalikan Lianus kepada jalan yang benar.
"Dalam menghadapi tekanan bertubi, saya hanya bisa mengucapkan laa Illahalillah dan shalat," kata dia.
Saat itulah, Lianus merasa sendirian. Tidak ada yang membantu dirinya memperjuangkan Islam. “Terguncanglah saya saat itu,” kenang dia. Selama seminggu Lianus tidak shalat, seminggu itu pula iman Lianus babak belur; dirayu untuk kembali kepada ajaran agama sebelumnya.
Seorang Ustad bernama Sahabudin kemudian mendatangi dia dan memberikan nasihat. “Alhamdulillah, kembalilah saya kepada jalan Allah SWT,” ungkap dia.
Lianus kembali mendalami Islam. Dia kembali mengikuti berbagai majelis taklim yang digelar. Dia pun menjadi ketua remaja masjid di lingkungannya. Dia juga bertugas membimbing para mualaf . Lalu dipertemukanlah dia oleh Ustad Nababan, pengasuh pondok Pesantren Pembina Muallaf Annaba Center, Tangsel, Banten.
Lianus sempat kembali ke Nias lantaran menerima kabar bahwa ayahnya tengah sakit. Ia diminta kembali ke agama sebelumnya, agar sang ayah sembuh.
Ia menggeleng. "Dengan ilmu rukyah yang pas-pasan, hanya mengandalkan bacaan basmalah, surah al-Fatihah, al -Ikhlas, al-Alaq, dan ayat kursi. Subhanallah, ayah saya sembuh. Yang hadir menyaksikan kesembuhan ayah saya terkejut. Padahal waktu itu saya belum bisa baca Alquran, saya baru belajar mengaji," kenangnya.
Kini, Lianus merasakan ketenangan batin luar biasa dalam memeluk Islam. Dia merasa selalu dimudahkan dalam beraktivitas. “Ketika sedih, dengan berzikir, hilanglah kesedihan. Ketika tengah bermasalah, saya baca Alquran maka datanglah inspirasi,” kata dia.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/04/25/lk7c4g-berawal-dari-nonton-film-lianus-mengenal-islam
Wah.... wah.... salah apa yah si Yesus??? Nonton dia kok malah jadi muslim??
SI jel DOngok dah liat pilem Yesus pa ga yah?? Wkwkwkwkwkwkwk
Selasa, 26 April 2011 06:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Hidayah bisa datang kapan saja dan melalui medium apa saja. Siapa sangka, melalui film tentang peristiwa penyaliban Yesus Kristus, pemuda bernama Lianus Laiya, dipertemukan dengan Islam. Lianus muda yang tengah dipersiapkan untuk menjadi biarawan atau pelayan gereja, terilhami sejumlah pertanyaan yang selanjutnya menuntut dia mengenal dan mendalami Islam. "Karena Allah berkhendak, saya pun mendapatkan hidayah dan diselamatkan saya oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Muslim,” kata dia kepada Republika.co.id.
Lianus Laiya, lahir 25 Oktober 1981 di Nias, Sumatera Utara. Dia lahir di tengah keluarga Katholik yang taat. Sebagian dari keluarganya merupakan pendakwah. Karena itu, tak heran, sebagai anak lelaki tertua, oleh keluarganya, Lianus dipersiapkan untuk meneruskan tradisi keluarga sebagai penggiat gereja.
“Namun, Allah SWT memalingkan langkah saya untuk mendapatkan hidayah,” ungkap dia.
Lianus besar di daerah dimana Muslim hanya sedikit jumlahnya. Inilah yang membuat Lianus tidak pernah mengenal Islam. Bahkan bila bertemu dengan simbol-simbol Islam seperti pakaian Muslim, maka tak tanggung-tanggung bakal dia bakar.
Suatu hari, ia menonton film penyaliban Yesus Kristus. Saat mengikuti film itu, Lianus melihat adegan Yesus saat memasuki gereja, secara spontan Yesus mengangkat kedua tangannya sembari memberikan ceramah kepada para murid-muridnya. Pertanyaan segera mengemuka dalam diri Lianus.
“Mengapa agama saya dalam kehidupan sehari-hari tidak sama dengan apa yang dilakukan Yesus, Misalnya saja, dalam gereja, Yesus berdoa sembari menengadahkan kedua tangan, bukan bernyanyi,” tanya Lianus dalam hati.
Rasa penasaran iu semakin bertambah ketika Yesus hendak ditangkap. Dalam film itu, cerita Lianus, Yesus mengatakan akan datang yang menggantikannya. Pernyataan Yesusdirenungkan betul oleh Lianus. Lalu dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
“Saya pun tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti, setelah itu," ujarnya.
***
Setamat SMP, Lianus diboyong pamannya ke Medan, Sumatera Utara. Kepindahannya dari Nias ke Medan, Lianus membawa dirinya tiga bekal pertanyaan. Pertanyaan pertama, mengapa cara beribadah agamanya tidak sesuai dengan Yesus. kedua, mengapa Tuhan bisa punya anak, lalu anak itu menjadi Tuhan dan kemudian meninggal. Ketiga, selama di Medan, Dia sering mendengar rekaman dai kondang yang menceritakan kisah para Nabi mulai dari Nabi Adam hingga ke Muhammad SAW. “Kok Islam bisa punya cerita seperti itu. Saya tidak tahu,” tanya.
Di Medan, Lianus tinggal di dekat Masjid. Secara otomatis, dia selalu mendengarkan pengajian tiap sore. Lianus yang tengah menginjak bangku sekolah menengah begitu senang memperhatikan umat Islam tengah berwudhu.
Tanpa sadar, apa yang dia lihat itu mirip dengan adegan film yang ia tonton. “Lho inikan yang saya lihat dari film tersebut. Saat itu, Nabi Musa AS meminta umatnya untuk membersihkan kaki, muka, tangan,” kenangnya.
Sejak itu, Lianus aktif mengikuti aktivitas masjid. Ia diterima dengan baik, kendati belum bersyahadat.
Perubahan Lianus dibaca sang paman. ia kemudian memboyong Lianus ke Riau.
Di Riau, Lianus bekerja di sebuah perusahan kertas. Selama di Riau, ia sempat melihat perilaku umat Islam yang tidak konsisten menjalankan ibadahnya. Dia pun memutuskan untuk tinggal dekat masjid. Lagi-lagi melalui masjid tersebut, Lianus mendengar kisah para nabi, termasuk Nabi Isa dan kisah Maryam.
Goncanglah keimanan Lianus. “Ketika saya merenung, ketika malam puncak. Saya tidak tidur. Saya pun minum terakhir kali. Setelah itu, saya niatkan diri untuk bertobat,” kenang Lianus.
Akhirnya, Lianus memutuskan untuk masuk ke dalam masjid. Kebetulan, ada salah seorang pemuda bernama Suryadi di sana. Ia menuntun Lianus pada Alquran. Oleh Yadi, Lianus diperlihatkan surat Al-Imran untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua. Lalu, Yadi, memperlihatkan Alquran surat Al-Maidah untuk menjawab pertanyaan ketiga. “Makin yakinlah saya, Alhamdulillah, saya bersujud kepada Allah SWT. Saya meminta disyahadatkan,” ungkap Lianus.
Dia pun dibimbing oleh Haji Amin dari Masjid Istiqomah mengucapkan dua kalimat syahadat lalu bergantilah nama menjadi Abdul Aziz Laiya.
Kabar Lianus masuk Islam segera terdengar oleh pamannya. Tak lama,orang tua Lianus mendengar kabar Keislaman Lianus. Keluarganya marah besar. Bahkan, sang paman tak segan memukul dan menendang dirinya. Lalu, oleh sang paman, dia dibawa kembali pada keluarganya. Oleh ayah dan ibunya, Lianus diancam tidak akan lagi diakui sebagai anak.
“Selama tiga bulan pertama memeluk Islam, saya menghadapi tendangan, pukulan, dan diceburkan ke kolam,” kata dia. Bahkan seorang pamannya menyiramnya dengan darah babi lalu dipaksa makan babi. Menurut sang paman, tindakan itu merupakan bagian dari ritual untuk mengembalikan Lianus kepada jalan yang benar.
"Dalam menghadapi tekanan bertubi, saya hanya bisa mengucapkan laa Illahalillah dan shalat," kata dia.
Saat itulah, Lianus merasa sendirian. Tidak ada yang membantu dirinya memperjuangkan Islam. “Terguncanglah saya saat itu,” kenang dia. Selama seminggu Lianus tidak shalat, seminggu itu pula iman Lianus babak belur; dirayu untuk kembali kepada ajaran agama sebelumnya.
Seorang Ustad bernama Sahabudin kemudian mendatangi dia dan memberikan nasihat. “Alhamdulillah, kembalilah saya kepada jalan Allah SWT,” ungkap dia.
Lianus kembali mendalami Islam. Dia kembali mengikuti berbagai majelis taklim yang digelar. Dia pun menjadi ketua remaja masjid di lingkungannya. Dia juga bertugas membimbing para mualaf . Lalu dipertemukanlah dia oleh Ustad Nababan, pengasuh pondok Pesantren Pembina Muallaf Annaba Center, Tangsel, Banten.
Lianus sempat kembali ke Nias lantaran menerima kabar bahwa ayahnya tengah sakit. Ia diminta kembali ke agama sebelumnya, agar sang ayah sembuh.
Ia menggeleng. "Dengan ilmu rukyah yang pas-pasan, hanya mengandalkan bacaan basmalah, surah al-Fatihah, al -Ikhlas, al-Alaq, dan ayat kursi. Subhanallah, ayah saya sembuh. Yang hadir menyaksikan kesembuhan ayah saya terkejut. Padahal waktu itu saya belum bisa baca Alquran, saya baru belajar mengaji," kenangnya.
Kini, Lianus merasakan ketenangan batin luar biasa dalam memeluk Islam. Dia merasa selalu dimudahkan dalam beraktivitas. “Ketika sedih, dengan berzikir, hilanglah kesedihan. Ketika tengah bermasalah, saya baca Alquran maka datanglah inspirasi,” kata dia.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/04/25/lk7c4g-berawal-dari-nonton-film-lianus-mengenal-islam
Wah.... wah.... salah apa yah si Yesus??? Nonton dia kok malah jadi muslim??
SI jel DOngok dah liat pilem Yesus pa ga yah?? Wkwkwkwkwkwkwk
lihd- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6891
Registration date : 2011-03-09
lihd- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6891
Registration date : 2011-03-09
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
lihd wrote:Berawal Dari Tonton Film, Lianus Mengenal Islam
Selasa, 26 April 2011 06:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Hidayah bisa datang kapan saja dan melalui medium apa saja. Siapa sangka, melalui film tentang peristiwa penyaliban Yesus Kristus, pemuda bernama Lianus Laiya, dipertemukan dengan Islam. Lianus muda yang tengah dipersiapkan untuk menjadi biarawan atau pelayan gereja, terilhami sejumlah pertanyaan yang selanjutnya menuntut dia mengenal dan mendalami Islam. "Karena Allah berkhendak, saya pun mendapatkan hidayah dan diselamatkan saya oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Muslim,” kata dia kepada Republika.co.id.
Lianus Laiya, lahir 25 Oktober 1981 di Nias, Sumatera Utara. Dia lahir di tengah keluarga Katholik yang taat. Sebagian dari keluarganya merupakan pendakwah. Karena itu, tak heran, sebagai anak lelaki tertua, oleh keluarganya, Lianus dipersiapkan untuk meneruskan tradisi keluarga sebagai penggiat gereja.
“Namun, Allah SWT memalingkan langkah saya untuk mendapatkan hidayah,” ungkap dia.
Lianus besar di daerah dimana Muslim hanya sedikit jumlahnya. Inilah yang membuat Lianus tidak pernah mengenal Islam. Bahkan bila bertemu dengan simbol-simbol Islam seperti pakaian Muslim, maka tak tanggung-tanggung bakal dia bakar.
Suatu hari, ia menonton film penyaliban Yesus Kristus. Saat mengikuti film itu, Lianus melihat adegan Yesus saat memasuki gereja, secara spontan Yesus mengangkat kedua tangannya sembari memberikan ceramah kepada para murid-muridnya. Pertanyaan segera mengemuka dalam diri Lianus.
“Mengapa agama saya dalam kehidupan sehari-hari tidak sama dengan apa yang dilakukan Yesus, Misalnya saja, dalam gereja, Yesus berdoa sembari menengadahkan kedua tangan, bukan bernyanyi,” tanya Lianus dalam hati.
Rasa penasaran iu semakin bertambah ketika Yesus hendak ditangkap. Dalam film itu, cerita Lianus, Yesus mengatakan akan datang yang menggantikannya. Pernyataan Yesusdirenungkan betul oleh Lianus. Lalu dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
“Saya pun tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti, setelah itu," ujarnya.
***
Setamat SMP, Lianus diboyong pamannya ke Medan, Sumatera Utara. Kepindahannya dari Nias ke Medan, Lianus membawa dirinya tiga bekal pertanyaan. Pertanyaan pertama, mengapa cara beribadah agamanya tidak sesuai dengan Yesus. kedua, mengapa Tuhan bisa punya anak, lalu anak itu menjadi Tuhan dan kemudian meninggal. Ketiga, selama di Medan, Dia sering mendengar rekaman dai kondang yang menceritakan kisah para Nabi mulai dari Nabi Adam hingga ke Muhammad SAW. “Kok Islam bisa punya cerita seperti itu. Saya tidak tahu,” tanya.
Di Medan, Lianus tinggal di dekat Masjid. Secara otomatis, dia selalu mendengarkan pengajian tiap sore. Lianus yang tengah menginjak bangku sekolah menengah begitu senang memperhatikan umat Islam tengah berwudhu.
Tanpa sadar, apa yang dia lihat itu mirip dengan adegan film yang ia tonton. “Lho inikan yang saya lihat dari film tersebut. Saat itu, Nabi Musa AS meminta umatnya untuk membersihkan kaki, muka, tangan,” kenangnya.
Sejak itu, Lianus aktif mengikuti aktivitas masjid. Ia diterima dengan baik, kendati belum bersyahadat.
Perubahan Lianus dibaca sang paman. ia kemudian memboyong Lianus ke Riau.
Di Riau, Lianus bekerja di sebuah perusahan kertas. Selama di Riau, ia sempat melihat perilaku umat Islam yang tidak konsisten menjalankan ibadahnya. Dia pun memutuskan untuk tinggal dekat masjid. Lagi-lagi melalui masjid tersebut, Lianus mendengar kisah para nabi, termasuk Nabi Isa dan kisah Maryam.
Goncanglah keimanan Lianus. “Ketika saya merenung, ketika malam puncak. Saya tidak tidur. Saya pun minum terakhir kali. Setelah itu, saya niatkan diri untuk bertobat,” kenang Lianus.
Akhirnya, Lianus memutuskan untuk masuk ke dalam masjid. Kebetulan, ada salah seorang pemuda bernama Suryadi di sana. Ia menuntun Lianus pada Alquran. Oleh Yadi, Lianus diperlihatkan surat Al-Imran untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua. Lalu, Yadi, memperlihatkan Alquran surat Al-Maidah untuk menjawab pertanyaan ketiga. “Makin yakinlah saya, Alhamdulillah, saya bersujud kepada Allah SWT. Saya meminta disyahadatkan,” ungkap Lianus.
Dia pun dibimbing oleh Haji Amin dari Masjid Istiqomah mengucapkan dua kalimat syahadat lalu bergantilah nama menjadi Abdul Aziz Laiya.
Kabar Lianus masuk Islam segera terdengar oleh pamannya. Tak lama,orang tua Lianus mendengar kabar Keislaman Lianus. Keluarganya marah besar. Bahkan, sang paman tak segan memukul dan menendang dirinya. Lalu, oleh sang paman, dia dibawa kembali pada keluarganya. Oleh ayah dan ibunya, Lianus diancam tidak akan lagi diakui sebagai anak.
“Selama tiga bulan pertama memeluk Islam, saya menghadapi tendangan, pukulan, dan diceburkan ke kolam,” kata dia. Bahkan seorang pamannya menyiramnya dengan darah babi lalu dipaksa makan babi. Menurut sang paman, tindakan itu merupakan bagian dari ritual untuk mengembalikan Lianus kepada jalan yang benar.
"Dalam menghadapi tekanan bertubi, saya hanya bisa mengucapkan laa Illahalillah dan shalat," kata dia.
Saat itulah, Lianus merasa sendirian. Tidak ada yang membantu dirinya memperjuangkan Islam. “Terguncanglah saya saat itu,” kenang dia. Selama seminggu Lianus tidak shalat, seminggu itu pula iman Lianus babak belur; dirayu untuk kembali kepada ajaran agama sebelumnya.
Seorang Ustad bernama Sahabudin kemudian mendatangi dia dan memberikan nasihat. “Alhamdulillah, kembalilah saya kepada jalan Allah SWT,” ungkap dia.
Lianus kembali mendalami Islam. Dia kembali mengikuti berbagai majelis taklim yang digelar. Dia pun menjadi ketua remaja masjid di lingkungannya. Dia juga bertugas membimbing para mualaf . Lalu dipertemukanlah dia oleh Ustad Nababan, pengasuh pondok Pesantren Pembina Muallaf Annaba Center, Tangsel, Banten.
Lianus sempat kembali ke Nias lantaran menerima kabar bahwa ayahnya tengah sakit. Ia diminta kembali ke agama sebelumnya, agar sang ayah sembuh.
Ia menggeleng. "Dengan ilmu rukyah yang pas-pasan, hanya mengandalkan bacaan basmalah, surah al-Fatihah, al -Ikhlas, al-Alaq, dan ayat kursi. Subhanallah, ayah saya sembuh. Yang hadir menyaksikan kesembuhan ayah saya terkejut. Padahal waktu itu saya belum bisa baca Alquran, saya baru belajar mengaji," kenangnya.
Kini, Lianus merasakan ketenangan batin luar biasa dalam memeluk Islam. Dia merasa selalu dimudahkan dalam beraktivitas. “Ketika sedih, dengan berzikir, hilanglah kesedihan. Ketika tengah bermasalah, saya baca Alquran maka datanglah inspirasi,” kata dia.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/04/25/lk7c4g-berawal-dari-nonton-film-lianus-mengenal-islam
Wah.... wah.... salah apa yah si Yesus??? Nonton dia kok malah jadi muslim??
SI jel DOngok dah liat pilem Yesus pa ga yah?? Wkwkwkwkwkwkwk
sundul gan..!!!!!
Bejat- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1424
Location : Kabupaten Landak
Job/hobbies : Comicers
Humor : Yesus, Paulus, Amonius, Albertus, semua pake ujung -Us, sama kayak Anus.
Reputation : -5
Points : 6754
Registration date : 2011-02-13
Kura Kura Ninja- RED MEMBERS
-
Number of posts : 39
Reputation : 0
Points : 4888
Registration date : 2011-01-27
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
lihd wrote:Berawal Dari Tonton Film, Lianus Mengenal Islam
Selasa, 26 April 2011 06:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Hidayah bisa datang kapan saja dan melalui medium apa saja. Siapa sangka, melalui film tentang peristiwa penyaliban Yesus Kristus, pemuda bernama Lianus Laiya, dipertemukan dengan Islam. Lianus muda yang tengah dipersiapkan untuk menjadi biarawan atau pelayan gereja, terilhami sejumlah pertanyaan yang selanjutnya menuntut dia mengenal dan mendalami Islam. "Karena Allah berkhendak, saya pun mendapatkan hidayah dan diselamatkan saya oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Muslim,” kata dia kepada Republika.co.id.
Lianus Laiya, lahir 25 Oktober 1981 di Nias, Sumatera Utara. Dia lahir di tengah keluarga Katholik yang taat. Sebagian dari keluarganya merupakan pendakwah. Karena itu, tak heran, sebagai anak lelaki tertua, oleh keluarganya, Lianus dipersiapkan untuk meneruskan tradisi keluarga sebagai penggiat gereja.
“Namun, Allah SWT memalingkan langkah saya untuk mendapatkan hidayah,” ungkap dia.
Lianus besar di daerah dimana Muslim hanya sedikit jumlahnya. Inilah yang membuat Lianus tidak pernah mengenal Islam. Bahkan bila bertemu dengan simbol-simbol Islam seperti pakaian Muslim, maka tak tanggung-tanggung bakal dia bakar.
Suatu hari, ia menonton film penyaliban Yesus Kristus. Saat mengikuti film itu, Lianus melihat adegan Yesus saat memasuki gereja, secara spontan Yesus mengangkat kedua tangannya sembari memberikan ceramah kepada para murid-muridnya. Pertanyaan segera mengemuka dalam diri Lianus.
“Mengapa agama saya dalam kehidupan sehari-hari tidak sama dengan apa yang dilakukan Yesus, Misalnya saja, dalam gereja, Yesus berdoa sembari menengadahkan kedua tangan, bukan bernyanyi,” tanya Lianus dalam hati.
Rasa penasaran iu semakin bertambah ketika Yesus hendak ditangkap. Dalam film itu, cerita Lianus, Yesus mengatakan akan datang yang menggantikannya. Pernyataan Yesusdirenungkan betul oleh Lianus. Lalu dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
“Saya pun tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti, setelah itu," ujarnya.
***
Setamat SMP, Lianus diboyong pamannya ke Medan, Sumatera Utara. Kepindahannya dari Nias ke Medan, Lianus membawa dirinya tiga bekal pertanyaan. Pertanyaan pertama, mengapa cara beribadah agamanya tidak sesuai dengan Yesus. kedua, mengapa Tuhan bisa punya anak, lalu anak itu menjadi Tuhan dan kemudian meninggal. Ketiga, selama di Medan, Dia sering mendengar rekaman dai kondang yang menceritakan kisah para Nabi mulai dari Nabi Adam hingga ke Muhammad SAW. “Kok Islam bisa punya cerita seperti itu. Saya tidak tahu,” tanya.
Di Medan, Lianus tinggal di dekat Masjid. Secara otomatis, dia selalu mendengarkan pengajian tiap sore. Lianus yang tengah menginjak bangku sekolah menengah begitu senang memperhatikan umat Islam tengah berwudhu.
Tanpa sadar, apa yang dia lihat itu mirip dengan adegan film yang ia tonton. “Lho inikan yang saya lihat dari film tersebut. Saat itu, Nabi Musa AS meminta umatnya untuk membersihkan kaki, muka, tangan,” kenangnya.
Sejak itu, Lianus aktif mengikuti aktivitas masjid. Ia diterima dengan baik, kendati belum bersyahadat.
Perubahan Lianus dibaca sang paman. ia kemudian memboyong Lianus ke Riau.
Di Riau, Lianus bekerja di sebuah perusahan kertas. Selama di Riau, ia sempat melihat perilaku umat Islam yang tidak konsisten menjalankan ibadahnya. Dia pun memutuskan untuk tinggal dekat masjid. Lagi-lagi melalui masjid tersebut, Lianus mendengar kisah para nabi, termasuk Nabi Isa dan kisah Maryam.
Goncanglah keimanan Lianus. “Ketika saya merenung, ketika malam puncak. Saya tidak tidur. Saya pun minum terakhir kali. Setelah itu, saya niatkan diri untuk bertobat,” kenang Lianus.
Akhirnya, Lianus memutuskan untuk masuk ke dalam masjid. Kebetulan, ada salah seorang pemuda bernama Suryadi di sana. Ia menuntun Lianus pada Alquran. Oleh Yadi, Lianus diperlihatkan surat Al-Imran untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua. Lalu, Yadi, memperlihatkan Alquran surat Al-Maidah untuk menjawab pertanyaan ketiga. “Makin yakinlah saya, Alhamdulillah, saya bersujud kepada Allah SWT. Saya meminta disyahadatkan,” ungkap Lianus.
Dia pun dibimbing oleh Haji Amin dari Masjid Istiqomah mengucapkan dua kalimat syahadat lalu bergantilah nama menjadi Abdul Aziz Laiya.
Kabar Lianus masuk Islam segera terdengar oleh pamannya. Tak lama,orang tua Lianus mendengar kabar Keislaman Lianus. Keluarganya marah besar. Bahkan, sang paman tak segan memukul dan menendang dirinya. Lalu, oleh sang paman, dia dibawa kembali pada keluarganya. Oleh ayah dan ibunya, Lianus diancam tidak akan lagi diakui sebagai anak.
“Selama tiga bulan pertama memeluk Islam, saya menghadapi tendangan, pukulan, dan diceburkan ke kolam,” kata dia. Bahkan seorang pamannya menyiramnya dengan darah babi lalu dipaksa makan babi. Menurut sang paman, tindakan itu merupakan bagian dari ritual untuk mengembalikan Lianus kepada jalan yang benar.
"Dalam menghadapi tekanan bertubi, saya hanya bisa mengucapkan laa Illahalillah dan shalat," kata dia.
Saat itulah, Lianus merasa sendirian. Tidak ada yang membantu dirinya memperjuangkan Islam. “Terguncanglah saya saat itu,” kenang dia. Selama seminggu Lianus tidak shalat, seminggu itu pula iman Lianus babak belur; dirayu untuk kembali kepada ajaran agama sebelumnya.
Seorang Ustad bernama Sahabudin kemudian mendatangi dia dan memberikan nasihat. “Alhamdulillah, kembalilah saya kepada jalan Allah SWT,” ungkap dia.
Lianus kembali mendalami Islam. Dia kembali mengikuti berbagai majelis taklim yang digelar. Dia pun menjadi ketua remaja masjid di lingkungannya. Dia juga bertugas membimbing para mualaf . Lalu dipertemukanlah dia oleh Ustad Nababan, pengasuh pondok Pesantren Pembina Muallaf Annaba Center, Tangsel, Banten.
Lianus sempat kembali ke Nias lantaran menerima kabar bahwa ayahnya tengah sakit. Ia diminta kembali ke agama sebelumnya, agar sang ayah sembuh.
Ia menggeleng. "Dengan ilmu rukyah yang pas-pasan, hanya mengandalkan bacaan basmalah, surah al-Fatihah, al -Ikhlas, al-Alaq, dan ayat kursi. Subhanallah, ayah saya sembuh. Yang hadir menyaksikan kesembuhan ayah saya terkejut. Padahal waktu itu saya belum bisa baca Alquran, saya baru belajar mengaji," kenangnya.
Kini, Lianus merasakan ketenangan batin luar biasa dalam memeluk Islam. Dia merasa selalu dimudahkan dalam beraktivitas. “Ketika sedih, dengan berzikir, hilanglah kesedihan. Ketika tengah bermasalah, saya baca Alquran maka datanglah inspirasi,” kata dia.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/04/25/lk7c4g-berawal-dari-nonton-film-lianus-mengenal-islam
Wah.... wah.... salah apa yah si Yesus??? Nonton dia kok malah jadi muslim??
SI jel DOngok dah liat pilem Yesus pa ga yah?? Wkwkwkwkwkwkwk
Mana tahu dia bro, sudah hilang akal sehatnya ....
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14641
Registration date : 2010-04-16
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
itulah contoh umat manusia yang mau berfikir yang telah dikasih akal walaupun terbatas.
selain itu juga Hidayah gak kalah penting. Subhanallah
kl penghuni forum disini mo kita debat kek gimanapun mo dia tau kitabnya banyak kejanggalan kl gak dapat hidayah ya gitu terus, tetep aja yakin. padahal kita hidup di kasih akalkan walaupun mempunyai batas.
btw pertanyaannya ada hub.nya erat ma triit https://murtadinkafirun.forumotion.com/t11628-musicmansaya-minta-bukti-kl-muhammad-tidak-ada-dalam-nubuat-alkitab , mantaaab
selain itu juga Hidayah gak kalah penting. Subhanallah
kl penghuni forum disini mo kita debat kek gimanapun mo dia tau kitabnya banyak kejanggalan kl gak dapat hidayah ya gitu terus, tetep aja yakin. padahal kita hidup di kasih akalkan walaupun mempunyai batas.
btw pertanyaannya ada hub.nya erat ma triit https://murtadinkafirun.forumotion.com/t11628-musicmansaya-minta-bukti-kl-muhammad-tidak-ada-dalam-nubuat-alkitab , mantaaab
mystery- RED MEMBERS
-
Number of posts : 91
Age : 113
Reputation : 0
Points : 4759
Registration date : 2011-07-31
CUMA HOAX!!!
lihd wrote:Berawal Dari Tonton Film, Lianus Mengenal Islam
Selasa, 26 April 2011 06:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Hidayah bisa datang kapan saja dan melalui medium apa saja. Siapa sangka, melalui film tentang peristiwa penyaliban Yesus Kristus, pemuda bernama Lianus Laiya, dipertemukan dengan Islam. Lianus muda yang tengah dipersiapkan untuk menjadi biarawan atau pelayan gereja, terilhami sejumlah pertanyaan yang selanjutnya menuntut dia mengenal dan mendalami Islam. "Karena Allah berkhendak, saya pun mendapatkan hidayah dan diselamatkan saya oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Muslim,” kata dia kepada Republika.co.id.
Lianus Laiya, lahir 25 Oktober 1981 di Nias, Sumatera Utara. Dia lahir di tengah keluarga Katholik yang taat. Sebagian dari keluarganya merupakan pendakwah. Karena itu, tak heran, sebagai anak lelaki tertua, oleh keluarganya, Lianus dipersiapkan untuk meneruskan tradisi keluarga sebagai penggiat gereja.
“Namun, Allah SWT memalingkan langkah saya untuk mendapatkan hidayah,” ungkap dia.
Lianus besar di daerah dimana Muslim hanya sedikit jumlahnya. Inilah yang membuat Lianus tidak pernah mengenal Islam. Bahkan bila bertemu dengan simbol-simbol Islam seperti pakaian Muslim, maka tak tanggung-tanggung bakal dia bakar.
Suatu hari, ia menonton film penyaliban Yesus Kristus. Saat mengikuti film itu, Lianus melihat adegan Yesus saat memasuki gereja, secara spontan Yesus mengangkat kedua tangannya sembari memberikan ceramah kepada para murid-muridnya. Pertanyaan segera mengemuka dalam diri Lianus.
“Mengapa agama saya dalam kehidupan sehari-hari tidak sama dengan apa yang dilakukan Yesus, Misalnya saja, dalam gereja, Yesus berdoa sembari menengadahkan kedua tangan, bukan bernyanyi,” tanya Lianus dalam hati.
Rasa penasaran iu semakin bertambah ketika Yesus hendak ditangkap. Dalam film itu, cerita Lianus, Yesus mengatakan akan datang yang menggantikannya. Pernyataan Yesusdirenungkan betul oleh Lianus. Lalu dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
“Saya pun tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti, setelah itu," ujarnya.
***
Setamat SMP, Lianus diboyong pamannya ke Medan, Sumatera Utara. Kepindahannya dari Nias ke Medan, Lianus membawa dirinya tiga bekal pertanyaan. Pertanyaan pertama, mengapa cara beribadah agamanya tidak sesuai dengan Yesus. kedua, mengapa Tuhan bisa punya anak, lalu anak itu menjadi Tuhan dan kemudian meninggal. Ketiga, selama di Medan, Dia sering mendengar rekaman dai kondang yang menceritakan kisah para Nabi mulai dari Nabi Adam hingga ke Muhammad SAW. “Kok Islam bisa punya cerita seperti itu. Saya tidak tahu,” tanya.
Di Medan, Lianus tinggal di dekat Masjid. Secara otomatis, dia selalu mendengarkan pengajian tiap sore. Lianus yang tengah menginjak bangku sekolah menengah begitu senang memperhatikan umat Islam tengah berwudhu.
Tanpa sadar, apa yang dia lihat itu mirip dengan adegan film yang ia tonton. “Lho inikan yang saya lihat dari film tersebut. Saat itu, Nabi Musa AS meminta umatnya untuk membersihkan kaki, muka, tangan,” kenangnya.
Sejak itu, Lianus aktif mengikuti aktivitas masjid. Ia diterima dengan baik, kendati belum bersyahadat.
Perubahan Lianus dibaca sang paman. ia kemudian memboyong Lianus ke Riau.
Di Riau, Lianus bekerja di sebuah perusahan kertas. Selama di Riau, ia sempat melihat perilaku umat Islam yang tidak konsisten menjalankan ibadahnya. Dia pun memutuskan untuk tinggal dekat masjid. Lagi-lagi melalui masjid tersebut, Lianus mendengar kisah para nabi, termasuk Nabi Isa dan kisah Maryam.
Goncanglah keimanan Lianus. “Ketika saya merenung, ketika malam puncak. Saya tidak tidur. Saya pun minum terakhir kali. Setelah itu, saya niatkan diri untuk bertobat,” kenang Lianus.
Akhirnya, Lianus memutuskan untuk masuk ke dalam masjid. Kebetulan, ada salah seorang pemuda bernama Suryadi di sana. Ia menuntun Lianus pada Alquran. Oleh Yadi, Lianus diperlihatkan surat Al-Imran untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua. Lalu, Yadi, memperlihatkan Alquran surat Al-Maidah untuk menjawab pertanyaan ketiga. “Makin yakinlah saya, Alhamdulillah, saya bersujud kepada Allah SWT. Saya meminta disyahadatkan,” ungkap Lianus.
Dia pun dibimbing oleh Haji Amin dari Masjid Istiqomah mengucapkan dua kalimat syahadat lalu bergantilah nama menjadi Abdul Aziz Laiya.
Kabar Lianus masuk Islam segera terdengar oleh pamannya. Tak lama,orang tua Lianus mendengar kabar Keislaman Lianus. Keluarganya marah besar. Bahkan, sang paman tak segan memukul dan menendang dirinya. Lalu, oleh sang paman, dia dibawa kembali pada keluarganya. Oleh ayah dan ibunya, Lianus diancam tidak akan lagi diakui sebagai anak.
“Selama tiga bulan pertama memeluk Islam, saya menghadapi tendangan, pukulan, dan diceburkan ke kolam,” kata dia. Bahkan seorang pamannya menyiramnya dengan darah babi lalu dipaksa makan babi. Menurut sang paman, tindakan itu merupakan bagian dari ritual untuk mengembalikan Lianus kepada jalan yang benar.
"Dalam menghadapi tekanan bertubi, saya hanya bisa mengucapkan laa Illahalillah dan shalat," kata dia.
Saat itulah, Lianus merasa sendirian. Tidak ada yang membantu dirinya memperjuangkan Islam. “Terguncanglah saya saat itu,” kenang dia. Selama seminggu Lianus tidak shalat, seminggu itu pula iman Lianus babak belur; dirayu untuk kembali kepada ajaran agama sebelumnya.
Seorang Ustad bernama Sahabudin kemudian mendatangi dia dan memberikan nasihat. “Alhamdulillah, kembalilah saya kepada jalan Allah SWT,” ungkap dia.
Lianus kembali mendalami Islam. Dia kembali mengikuti berbagai majelis taklim yang digelar. Dia pun menjadi ketua remaja masjid di lingkungannya. Dia juga bertugas membimbing para mualaf . Lalu dipertemukanlah dia oleh Ustad Nababan, pengasuh pondok Pesantren Pembina Muallaf Annaba Center, Tangsel, Banten.
Lianus sempat kembali ke Nias lantaran menerima kabar bahwa ayahnya tengah sakit. Ia diminta kembali ke agama sebelumnya, agar sang ayah sembuh.
Ia menggeleng. "Dengan ilmu rukyah yang pas-pasan, hanya mengandalkan bacaan basmalah, surah al-Fatihah, al -Ikhlas, al-Alaq, dan ayat kursi. Subhanallah, ayah saya sembuh. Yang hadir menyaksikan kesembuhan ayah saya terkejut. Padahal waktu itu saya belum bisa baca Alquran, saya baru belajar mengaji," kenangnya.
Kini, Lianus merasakan ketenangan batin luar biasa dalam memeluk Islam. Dia merasa selalu dimudahkan dalam beraktivitas. “Ketika sedih, dengan berzikir, hilanglah kesedihan. Ketika tengah bermasalah, saya baca Alquran maka datanglah inspirasi,” kata dia.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/04/25/lk7c4g-berawal-dari-nonton-film-lianus-mengenal-islam
Wah.... wah.... salah apa yah si Yesus??? Nonton dia kok malah jadi muslim??
SI jel DOngok dah liat pilem Yesus pa ga yah?? Wkwkwkwkwkwkwk
Yg merah gede:
Pastornya adalah muslim, jadi gak tau tentang ROH KUDUS.
Rhapsody of Fire- RED MEMBERS
- Number of posts : 89
Reputation : 4
Points : 4704
Registration date : 2011-09-29
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
Rhapsody of Fire wrote:lihd wrote:Berawal Dari Tonton Film, Lianus Mengenal Islam
Selasa, 26 April 2011 06:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Hidayah bisa datang kapan saja dan melalui medium apa saja. Siapa sangka, melalui film tentang peristiwa penyaliban Yesus Kristus, pemuda bernama Lianus Laiya, dipertemukan dengan Islam. Lianus muda yang tengah dipersiapkan untuk menjadi biarawan atau pelayan gereja, terilhami sejumlah pertanyaan yang selanjutnya menuntut dia mengenal dan mendalami Islam. "Karena Allah berkhendak, saya pun mendapatkan hidayah dan diselamatkan saya oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Muslim,” kata dia kepada Republika.co.id.
Lianus Laiya, lahir 25 Oktober 1981 di Nias, Sumatera Utara. Dia lahir di tengah keluarga Katholik yang taat. Sebagian dari keluarganya merupakan pendakwah. Karena itu, tak heran, sebagai anak lelaki tertua, oleh keluarganya, Lianus dipersiapkan untuk meneruskan tradisi keluarga sebagai penggiat gereja.
“Namun, Allah SWT memalingkan langkah saya untuk mendapatkan hidayah,” ungkap dia.
Lianus besar di daerah dimana Muslim hanya sedikit jumlahnya. Inilah yang membuat Lianus tidak pernah mengenal Islam. Bahkan bila bertemu dengan simbol-simbol Islam seperti pakaian Muslim, maka tak tanggung-tanggung bakal dia bakar.
Suatu hari, ia menonton film penyaliban Yesus Kristus. Saat mengikuti film itu, Lianus melihat adegan Yesus saat memasuki gereja, secara spontan Yesus mengangkat kedua tangannya sembari memberikan ceramah kepada para murid-muridnya. Pertanyaan segera mengemuka dalam diri Lianus.
“Mengapa agama saya dalam kehidupan sehari-hari tidak sama dengan apa yang dilakukan Yesus, Misalnya saja, dalam gereja, Yesus berdoa sembari menengadahkan kedua tangan, bukan bernyanyi,” tanya Lianus dalam hati.
Rasa penasaran iu semakin bertambah ketika Yesus hendak ditangkap. Dalam film itu, cerita Lianus, Yesus mengatakan akan datang yang menggantikannya. Pernyataan Yesusdirenungkan betul oleh Lianus. Lalu dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
“Saya pun tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti, setelah itu," ujarnya.
***
Setamat SMP, Lianus diboyong pamannya ke Medan, Sumatera Utara. Kepindahannya dari Nias ke Medan, Lianus membawa dirinya tiga bekal pertanyaan. Pertanyaan pertama, mengapa cara beribadah agamanya tidak sesuai dengan Yesus. kedua, mengapa Tuhan bisa punya anak, lalu anak itu menjadi Tuhan dan kemudian meninggal. Ketiga, selama di Medan, Dia sering mendengar rekaman dai kondang yang menceritakan kisah para Nabi mulai dari Nabi Adam hingga ke Muhammad SAW. “Kok Islam bisa punya cerita seperti itu. Saya tidak tahu,” tanya.
Di Medan, Lianus tinggal di dekat Masjid. Secara otomatis, dia selalu mendengarkan pengajian tiap sore. Lianus yang tengah menginjak bangku sekolah menengah begitu senang memperhatikan umat Islam tengah berwudhu.
Tanpa sadar, apa yang dia lihat itu mirip dengan adegan film yang ia tonton. “Lho inikan yang saya lihat dari film tersebut. Saat itu, Nabi Musa AS meminta umatnya untuk membersihkan kaki, muka, tangan,” kenangnya.
Sejak itu, Lianus aktif mengikuti aktivitas masjid. Ia diterima dengan baik, kendati belum bersyahadat.
Perubahan Lianus dibaca sang paman. ia kemudian memboyong Lianus ke Riau.
Di Riau, Lianus bekerja di sebuah perusahan kertas. Selama di Riau, ia sempat melihat perilaku umat Islam yang tidak konsisten menjalankan ibadahnya. Dia pun memutuskan untuk tinggal dekat masjid. Lagi-lagi melalui masjid tersebut, Lianus mendengar kisah para nabi, termasuk Nabi Isa dan kisah Maryam.
Goncanglah keimanan Lianus. “Ketika saya merenung, ketika malam puncak. Saya tidak tidur. Saya pun minum terakhir kali. Setelah itu, saya niatkan diri untuk bertobat,” kenang Lianus.
Akhirnya, Lianus memutuskan untuk masuk ke dalam masjid. Kebetulan, ada salah seorang pemuda bernama Suryadi di sana. Ia menuntun Lianus pada Alquran. Oleh Yadi, Lianus diperlihatkan surat Al-Imran untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua. Lalu, Yadi, memperlihatkan Alquran surat Al-Maidah untuk menjawab pertanyaan ketiga. “Makin yakinlah saya, Alhamdulillah, saya bersujud kepada Allah SWT. Saya meminta disyahadatkan,” ungkap Lianus.
Dia pun dibimbing oleh Haji Amin dari Masjid Istiqomah mengucapkan dua kalimat syahadat lalu bergantilah nama menjadi Abdul Aziz Laiya.
Kabar Lianus masuk Islam segera terdengar oleh pamannya. Tak lama,orang tua Lianus mendengar kabar Keislaman Lianus. Keluarganya marah besar. Bahkan, sang paman tak segan memukul dan menendang dirinya. Lalu, oleh sang paman, dia dibawa kembali pada keluarganya. Oleh ayah dan ibunya, Lianus diancam tidak akan lagi diakui sebagai anak.
“Selama tiga bulan pertama memeluk Islam, saya menghadapi tendangan, pukulan, dan diceburkan ke kolam,” kata dia. Bahkan seorang pamannya menyiramnya dengan darah babi lalu dipaksa makan babi. Menurut sang paman, tindakan itu merupakan bagian dari ritual untuk mengembalikan Lianus kepada jalan yang benar.
"Dalam menghadapi tekanan bertubi, saya hanya bisa mengucapkan laa Illahalillah dan shalat," kata dia.
Saat itulah, Lianus merasa sendirian. Tidak ada yang membantu dirinya memperjuangkan Islam. “Terguncanglah saya saat itu,” kenang dia. Selama seminggu Lianus tidak shalat, seminggu itu pula iman Lianus babak belur; dirayu untuk kembali kepada ajaran agama sebelumnya.
Seorang Ustad bernama Sahabudin kemudian mendatangi dia dan memberikan nasihat. “Alhamdulillah, kembalilah saya kepada jalan Allah SWT,” ungkap dia.
Lianus kembali mendalami Islam. Dia kembali mengikuti berbagai majelis taklim yang digelar. Dia pun menjadi ketua remaja masjid di lingkungannya. Dia juga bertugas membimbing para mualaf . Lalu dipertemukanlah dia oleh Ustad Nababan, pengasuh pondok Pesantren Pembina Muallaf Annaba Center, Tangsel, Banten.
Lianus sempat kembali ke Nias lantaran menerima kabar bahwa ayahnya tengah sakit. Ia diminta kembali ke agama sebelumnya, agar sang ayah sembuh.
Ia menggeleng. "Dengan ilmu rukyah yang pas-pasan, hanya mengandalkan bacaan basmalah, surah al-Fatihah, al -Ikhlas, al-Alaq, dan ayat kursi. Subhanallah, ayah saya sembuh. Yang hadir menyaksikan kesembuhan ayah saya terkejut. Padahal waktu itu saya belum bisa baca Alquran, saya baru belajar mengaji," kenangnya.
Kini, Lianus merasakan ketenangan batin luar biasa dalam memeluk Islam. Dia merasa selalu dimudahkan dalam beraktivitas. “Ketika sedih, dengan berzikir, hilanglah kesedihan. Ketika tengah bermasalah, saya baca Alquran maka datanglah inspirasi,” kata dia.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/04/25/lk7c4g-berawal-dari-nonton-film-lianus-mengenal-islam
Wah.... wah.... salah apa yah si Yesus??? Nonton dia kok malah jadi muslim??
SI jel DOngok dah liat pilem Yesus pa ga yah?? Wkwkwkwkwkwkwk
Yg merah gede:
Pastornya adalah muslim, jadi gak tau tentang ROH KUDUS.
pastornya adalah muslim gimana maksud loh? wong lianus nanya:
Lalu
dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan
menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
sejak kapan Muslim jadi pastor (nyamar)???answering-ff wrote:Rhapsody of Fire wrote:lihd wrote:Berawal Dari Tonton Film, Lianus Mengenal Islam
Selasa, 26 April 2011 06:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Hidayah bisa datang kapan saja dan melalui medium apa saja. Siapa sangka, melalui film tentang peristiwa penyaliban Yesus Kristus, pemuda bernama Lianus Laiya, dipertemukan dengan Islam. Lianus muda yang tengah dipersiapkan untuk menjadi biarawan atau pelayan gereja, terilhami sejumlah pertanyaan yang selanjutnya menuntut dia mengenal dan mendalami Islam. "Karena Allah berkhendak, saya pun mendapatkan hidayah dan diselamatkan saya oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Muslim,” kata dia kepada Republika.co.id.
Lianus Laiya, lahir 25 Oktober 1981 di Nias, Sumatera Utara. Dia lahir di tengah keluarga Katholik yang taat. Sebagian dari keluarganya merupakan pendakwah. Karena itu, tak heran, sebagai anak lelaki tertua, oleh keluarganya, Lianus dipersiapkan untuk meneruskan tradisi keluarga sebagai penggiat gereja.
“Namun, Allah SWT memalingkan langkah saya untuk mendapatkan hidayah,” ungkap dia.
Lianus besar di daerah dimana Muslim hanya sedikit jumlahnya. Inilah yang membuat Lianus tidak pernah mengenal Islam. Bahkan bila bertemu dengan simbol-simbol Islam seperti pakaian Muslim, maka tak tanggung-tanggung bakal dia bakar.
Suatu hari, ia menonton film penyaliban Yesus Kristus. Saat mengikuti film itu, Lianus melihat adegan Yesus saat memasuki gereja, secara spontan Yesus mengangkat kedua tangannya sembari memberikan ceramah kepada para murid-muridnya. Pertanyaan segera mengemuka dalam diri Lianus.
“Mengapa agama saya dalam kehidupan sehari-hari tidak sama dengan apa yang dilakukan Yesus, Misalnya saja, dalam gereja, Yesus berdoa sembari menengadahkan kedua tangan, bukan bernyanyi,” tanya Lianus dalam hati.
Rasa penasaran iu semakin bertambah ketika Yesus hendak ditangkap. Dalam film itu, cerita Lianus, Yesus mengatakan akan datang yang menggantikannya. Pernyataan Yesusdirenungkan betul oleh Lianus. Lalu dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
“Saya pun tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti, setelah itu," ujarnya.
***
Setamat SMP, Lianus diboyong pamannya ke Medan, Sumatera Utara. Kepindahannya dari Nias ke Medan, Lianus membawa dirinya tiga bekal pertanyaan. Pertanyaan pertama, mengapa cara beribadah agamanya tidak sesuai dengan Yesus. kedua, mengapa Tuhan bisa punya anak, lalu anak itu menjadi Tuhan dan kemudian meninggal. Ketiga, selama di Medan, Dia sering mendengar rekaman dai kondang yang menceritakan kisah para Nabi mulai dari Nabi Adam hingga ke Muhammad SAW. “Kok Islam bisa punya cerita seperti itu. Saya tidak tahu,” tanya.
Di Medan, Lianus tinggal di dekat Masjid. Secara otomatis, dia selalu mendengarkan pengajian tiap sore. Lianus yang tengah menginjak bangku sekolah menengah begitu senang memperhatikan umat Islam tengah berwudhu.
Tanpa sadar, apa yang dia lihat itu mirip dengan adegan film yang ia tonton. “Lho inikan yang saya lihat dari film tersebut. Saat itu, Nabi Musa AS meminta umatnya untuk membersihkan kaki, muka, tangan,” kenangnya.
Sejak itu, Lianus aktif mengikuti aktivitas masjid. Ia diterima dengan baik, kendati belum bersyahadat.
Perubahan Lianus dibaca sang paman. ia kemudian memboyong Lianus ke Riau.
Di Riau, Lianus bekerja di sebuah perusahan kertas. Selama di Riau, ia sempat melihat perilaku umat Islam yang tidak konsisten menjalankan ibadahnya. Dia pun memutuskan untuk tinggal dekat masjid. Lagi-lagi melalui masjid tersebut, Lianus mendengar kisah para nabi, termasuk Nabi Isa dan kisah Maryam.
Goncanglah keimanan Lianus. “Ketika saya merenung, ketika malam puncak. Saya tidak tidur. Saya pun minum terakhir kali. Setelah itu, saya niatkan diri untuk bertobat,” kenang Lianus.
Akhirnya, Lianus memutuskan untuk masuk ke dalam masjid. Kebetulan, ada salah seorang pemuda bernama Suryadi di sana. Ia menuntun Lianus pada Alquran. Oleh Yadi, Lianus diperlihatkan surat Al-Imran untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua. Lalu, Yadi, memperlihatkan Alquran surat Al-Maidah untuk menjawab pertanyaan ketiga. “Makin yakinlah saya, Alhamdulillah, saya bersujud kepada Allah SWT. Saya meminta disyahadatkan,” ungkap Lianus.
Dia pun dibimbing oleh Haji Amin dari Masjid Istiqomah mengucapkan dua kalimat syahadat lalu bergantilah nama menjadi Abdul Aziz Laiya.
Kabar Lianus masuk Islam segera terdengar oleh pamannya. Tak lama,orang tua Lianus mendengar kabar Keislaman Lianus. Keluarganya marah besar. Bahkan, sang paman tak segan memukul dan menendang dirinya. Lalu, oleh sang paman, dia dibawa kembali pada keluarganya. Oleh ayah dan ibunya, Lianus diancam tidak akan lagi diakui sebagai anak.
“Selama tiga bulan pertama memeluk Islam, saya menghadapi tendangan, pukulan, dan diceburkan ke kolam,” kata dia. Bahkan seorang pamannya menyiramnya dengan darah babi lalu dipaksa makan babi. Menurut sang paman, tindakan itu merupakan bagian dari ritual untuk mengembalikan Lianus kepada jalan yang benar.
"Dalam menghadapi tekanan bertubi, saya hanya bisa mengucapkan laa Illahalillah dan shalat," kata dia.
Saat itulah, Lianus merasa sendirian. Tidak ada yang membantu dirinya memperjuangkan Islam. “Terguncanglah saya saat itu,” kenang dia. Selama seminggu Lianus tidak shalat, seminggu itu pula iman Lianus babak belur; dirayu untuk kembali kepada ajaran agama sebelumnya.
Seorang Ustad bernama Sahabudin kemudian mendatangi dia dan memberikan nasihat. “Alhamdulillah, kembalilah saya kepada jalan Allah SWT,” ungkap dia.
Lianus kembali mendalami Islam. Dia kembali mengikuti berbagai majelis taklim yang digelar. Dia pun menjadi ketua remaja masjid di lingkungannya. Dia juga bertugas membimbing para mualaf . Lalu dipertemukanlah dia oleh Ustad Nababan, pengasuh pondok Pesantren Pembina Muallaf Annaba Center, Tangsel, Banten.
Lianus sempat kembali ke Nias lantaran menerima kabar bahwa ayahnya tengah sakit. Ia diminta kembali ke agama sebelumnya, agar sang ayah sembuh.
Ia menggeleng. "Dengan ilmu rukyah yang pas-pasan, hanya mengandalkan bacaan basmalah, surah al-Fatihah, al -Ikhlas, al-Alaq, dan ayat kursi. Subhanallah, ayah saya sembuh. Yang hadir menyaksikan kesembuhan ayah saya terkejut. Padahal waktu itu saya belum bisa baca Alquran, saya baru belajar mengaji," kenangnya.
Kini, Lianus merasakan ketenangan batin luar biasa dalam memeluk Islam. Dia merasa selalu dimudahkan dalam beraktivitas. “Ketika sedih, dengan berzikir, hilanglah kesedihan. Ketika tengah bermasalah, saya baca Alquran maka datanglah inspirasi,” kata dia.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/04/25/lk7c4g-berawal-dari-nonton-film-lianus-mengenal-islam
Wah.... wah.... salah apa yah si Yesus??? Nonton dia kok malah jadi muslim??
SI jel DOngok dah liat pilem Yesus pa ga yah?? Wkwkwkwkwkwkwk
Yg merah gede:
Pastornya adalah muslim, jadi gak tau tentang ROH KUDUS.
pastornya adalah muslim gimana maksud loh? wong lianus nanya:
Lalu
dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan
menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
kalo pastor/penginjil/gembala yesus nyamar jadi kiyai, se-abreg"!! itu juga di Indonesia doang...
entah kenapa yah kresten di Indonesia mental pecundang semua!!!
mau nyebarin injil, pake nyamar dulu.. nikahin muslimah, abis itu di murtadin!
kresten Indonesia doang tuh!!!
TukangTipu a.k.a. Yesus- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 371
Humor : Tuhan Apa yang pake Kancut???
Reputation : -11
Points : 4970
Registration date : 2011-09-27
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
Harap dimaklumi ya bro, doi kan belum lulus kejar paket A SLB Merpati Nyungsep.....answering-ff wrote:Rhapsody of Fire wrote:lihd wrote:Berawal Dari Tonton Film, Lianus Mengenal Islam
Selasa, 26 April 2011 06:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Hidayah bisa datang kapan saja dan melalui medium apa saja. Siapa sangka, melalui film tentang peristiwa penyaliban Yesus Kristus, pemuda bernama Lianus Laiya, dipertemukan dengan Islam. Lianus muda yang tengah dipersiapkan untuk menjadi biarawan atau pelayan gereja, terilhami sejumlah pertanyaan yang selanjutnya menuntut dia mengenal dan mendalami Islam. "Karena Allah berkhendak, saya pun mendapatkan hidayah dan diselamatkan saya oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Muslim,” kata dia kepada Republika.co.id.
Lianus Laiya, lahir 25 Oktober 1981 di Nias, Sumatera Utara. Dia lahir di tengah keluarga Katholik yang taat. Sebagian dari keluarganya merupakan pendakwah. Karena itu, tak heran, sebagai anak lelaki tertua, oleh keluarganya, Lianus dipersiapkan untuk meneruskan tradisi keluarga sebagai penggiat gereja.
“Namun, Allah SWT memalingkan langkah saya untuk mendapatkan hidayah,” ungkap dia.
Lianus besar di daerah dimana Muslim hanya sedikit jumlahnya. Inilah yang membuat Lianus tidak pernah mengenal Islam. Bahkan bila bertemu dengan simbol-simbol Islam seperti pakaian Muslim, maka tak tanggung-tanggung bakal dia bakar.
Suatu hari, ia menonton film penyaliban Yesus Kristus. Saat mengikuti film itu, Lianus melihat adegan Yesus saat memasuki gereja, secara spontan Yesus mengangkat kedua tangannya sembari memberikan ceramah kepada para murid-muridnya. Pertanyaan segera mengemuka dalam diri Lianus.
“Mengapa agama saya dalam kehidupan sehari-hari tidak sama dengan apa yang dilakukan Yesus, Misalnya saja, dalam gereja, Yesus berdoa sembari menengadahkan kedua tangan, bukan bernyanyi,” tanya Lianus dalam hati.
Rasa penasaran iu semakin bertambah ketika Yesus hendak ditangkap. Dalam film itu, cerita Lianus, Yesus mengatakan akan datang yang menggantikannya. Pernyataan Yesusdirenungkan betul oleh Lianus. Lalu dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
“Saya pun tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti, setelah itu," ujarnya.
***
Setamat SMP, Lianus diboyong pamannya ke Medan, Sumatera Utara. Kepindahannya dari Nias ke Medan, Lianus membawa dirinya tiga bekal pertanyaan. Pertanyaan pertama, mengapa cara beribadah agamanya tidak sesuai dengan Yesus. kedua, mengapa Tuhan bisa punya anak, lalu anak itu menjadi Tuhan dan kemudian meninggal. Ketiga, selama di Medan, Dia sering mendengar rekaman dai kondang yang menceritakan kisah para Nabi mulai dari Nabi Adam hingga ke Muhammad SAW. “Kok Islam bisa punya cerita seperti itu. Saya tidak tahu,” tanya.
Di Medan, Lianus tinggal di dekat Masjid. Secara otomatis, dia selalu mendengarkan pengajian tiap sore. Lianus yang tengah menginjak bangku sekolah menengah begitu senang memperhatikan umat Islam tengah berwudhu.
Tanpa sadar, apa yang dia lihat itu mirip dengan adegan film yang ia tonton. “Lho inikan yang saya lihat dari film tersebut. Saat itu, Nabi Musa AS meminta umatnya untuk membersihkan kaki, muka, tangan,” kenangnya.
Sejak itu, Lianus aktif mengikuti aktivitas masjid. Ia diterima dengan baik, kendati belum bersyahadat.
Perubahan Lianus dibaca sang paman. ia kemudian memboyong Lianus ke Riau.
Di Riau, Lianus bekerja di sebuah perusahan kertas. Selama di Riau, ia sempat melihat perilaku umat Islam yang tidak konsisten menjalankan ibadahnya. Dia pun memutuskan untuk tinggal dekat masjid. Lagi-lagi melalui masjid tersebut, Lianus mendengar kisah para nabi, termasuk Nabi Isa dan kisah Maryam.
Goncanglah keimanan Lianus. “Ketika saya merenung, ketika malam puncak. Saya tidak tidur. Saya pun minum terakhir kali. Setelah itu, saya niatkan diri untuk bertobat,” kenang Lianus.
Akhirnya, Lianus memutuskan untuk masuk ke dalam masjid. Kebetulan, ada salah seorang pemuda bernama Suryadi di sana. Ia menuntun Lianus pada Alquran. Oleh Yadi, Lianus diperlihatkan surat Al-Imran untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua. Lalu, Yadi, memperlihatkan Alquran surat Al-Maidah untuk menjawab pertanyaan ketiga. “Makin yakinlah saya, Alhamdulillah, saya bersujud kepada Allah SWT. Saya meminta disyahadatkan,” ungkap Lianus.
Dia pun dibimbing oleh Haji Amin dari Masjid Istiqomah mengucapkan dua kalimat syahadat lalu bergantilah nama menjadi Abdul Aziz Laiya.
Kabar Lianus masuk Islam segera terdengar oleh pamannya. Tak lama,orang tua Lianus mendengar kabar Keislaman Lianus. Keluarganya marah besar. Bahkan, sang paman tak segan memukul dan menendang dirinya. Lalu, oleh sang paman, dia dibawa kembali pada keluarganya. Oleh ayah dan ibunya, Lianus diancam tidak akan lagi diakui sebagai anak.
“Selama tiga bulan pertama memeluk Islam, saya menghadapi tendangan, pukulan, dan diceburkan ke kolam,” kata dia. Bahkan seorang pamannya menyiramnya dengan darah babi lalu dipaksa makan babi. Menurut sang paman, tindakan itu merupakan bagian dari ritual untuk mengembalikan Lianus kepada jalan yang benar.
"Dalam menghadapi tekanan bertubi, saya hanya bisa mengucapkan laa Illahalillah dan shalat," kata dia.
Saat itulah, Lianus merasa sendirian. Tidak ada yang membantu dirinya memperjuangkan Islam. “Terguncanglah saya saat itu,” kenang dia. Selama seminggu Lianus tidak shalat, seminggu itu pula iman Lianus babak belur; dirayu untuk kembali kepada ajaran agama sebelumnya.
Seorang Ustad bernama Sahabudin kemudian mendatangi dia dan memberikan nasihat. “Alhamdulillah, kembalilah saya kepada jalan Allah SWT,” ungkap dia.
Lianus kembali mendalami Islam. Dia kembali mengikuti berbagai majelis taklim yang digelar. Dia pun menjadi ketua remaja masjid di lingkungannya. Dia juga bertugas membimbing para mualaf . Lalu dipertemukanlah dia oleh Ustad Nababan, pengasuh pondok Pesantren Pembina Muallaf Annaba Center, Tangsel, Banten.
Lianus sempat kembali ke Nias lantaran menerima kabar bahwa ayahnya tengah sakit. Ia diminta kembali ke agama sebelumnya, agar sang ayah sembuh.
Ia menggeleng. "Dengan ilmu rukyah yang pas-pasan, hanya mengandalkan bacaan basmalah, surah al-Fatihah, al -Ikhlas, al-Alaq, dan ayat kursi. Subhanallah, ayah saya sembuh. Yang hadir menyaksikan kesembuhan ayah saya terkejut. Padahal waktu itu saya belum bisa baca Alquran, saya baru belajar mengaji," kenangnya.
Kini, Lianus merasakan ketenangan batin luar biasa dalam memeluk Islam. Dia merasa selalu dimudahkan dalam beraktivitas. “Ketika sedih, dengan berzikir, hilanglah kesedihan. Ketika tengah bermasalah, saya baca Alquran maka datanglah inspirasi,” kata dia.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/04/25/lk7c4g-berawal-dari-nonton-film-lianus-mengenal-islam
Wah.... wah.... salah apa yah si Yesus??? Nonton dia kok malah jadi muslim??
SI jel DOngok dah liat pilem Yesus pa ga yah?? Wkwkwkwkwkwkwk
Yg merah gede:
Pastornya adalah muslim, jadi gak tau tentang ROH KUDUS.
pastornya adalah muslim gimana maksud loh? wong lianus nanya:
Lalu
dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan
menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
Sempak Yesus- RED MEMBERS
-
Number of posts : 73
Location : gereja esek esek
Job/hobbies : menghitung domba domba yang ga pernah mandi.
Humor : 3 in 1... kayak kopi susu aje....
Reputation : -3
Points : 4665
Registration date : 2011-10-14
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
answering-ff wrote:
pastornya adalah muslim gimana maksud loh? wong lianus nanya:
Lalu
dia secara spontan bertanya kepada pastornya. “ Siapa yang akan
menggantikan Yesus?” Lalu seketika pastor menjawab “Messiah”. “Lho, Yesus kan Messias juga?” tanyanya kembali.
Yup Pastor nya itu belajarnya di Pesantren, jd gak ngerti ttg Roh Kudus.
Coba kalau Tuh Pastor Sekolah Alkitab dijamin dia pasti bisa jawab pertanyaan mudah begitu.
Masih gak ngerti juga?
Sederhananya: ntuh cerita taqqiya. Gak ada Pastor yg gak ngerti tentang Roh Kudus.
Lianus aja tau Yesus adalah Mesias, masa Pastornya kagak tau?
Kan jelas banget ngibulnya.
Apa msh perlu disuapin lg?
Rhapsody of Fire- RED MEMBERS
- Number of posts : 89
Reputation : 4
Points : 4704
Registration date : 2011-09-29
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
Apa semua pastor pintar? Apa semua pastor bisa menjelaskan kekristenan? Apa semua pastor bisa menjelaskan Tuhanya Kristen?
bayo_lubis- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 5571
Location : Mandailing Natal, Sumatera Utara
Humor : Mari semaikan karet ini, Lalu tanam di tengah sawah. Mari selamatkan planet ini, Buang Alkitab ke tong sampah.
Reputation : -106
Points : 10555
Registration date : 2011-02-27
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
bayo_lubis wrote:Apa semua pastor pintar? Apa semua pastor bisa menjelaskan kekristenan? Apa semua pastor bisa menjelaskan Tuhanya Kristen?
Bung di kristen itu kita diajarin kritis, bahkan terhadap Firman Tuhan.
Dan Pendeta atau Pastor lah tempat jemaat untuk bertanya.
Lalu kalau Pendeta atau Pastor tidak bisa menjawab pertanyaan dr jemaat bagaimana dia bisa meyakinkan jemaatnya bahwa dia layak tuk menjadi seorang pemimpin.
Gak percaya??
Tanya aja sendiri sama Pastor yg benaran.
Rhapsody of Fire- RED MEMBERS
- Number of posts : 89
Reputation : 4
Points : 4704
Registration date : 2011-09-29
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
Rhapsody of Fire wrote:bayo_lubis wrote:Apa semua pastor pintar? Apa semua pastor bisa menjelaskan kekristenan? Apa semua pastor bisa menjelaskan Tuhanya Kristen?
Bung di kristen itu kita diajarin kritis, bahkan terhadap Firman Tuhan.
Dan Pendeta atau Pastor lah tempat jemaat untuk bertanya.
Lalu kalau Pendeta atau Pastor tidak bisa menjawab pertanyaan dr jemaat bagaimana dia bisa meyakinkan jemaatnya bahwa dia layak tuk menjadi seorang pemimpin.
Gak percaya??
Tanya aja sendiri sama Pastor yg benaran.
duch...kami pun diajarkan untuk kritis mas bro....
klo ente itu di ajarkan kritis kok para kristener di forum ini pada lari setiap ditnya ama orang muslim ane kan jadi bngung....dimana letak kekritsan mereka.....????
pertanyaan kami bnyak sekali tuh....tpi kok ga' ada seekor pun mengunjukkan kekritisan mereka....malah menanyakan pada orang muslim hal bikin ketawa aja.......
malah mungkin kebalikkannya kali ya...klo ane salah ane minta maaf....
kayaknya para kristener terlalu memakan bulat2 seluruh doktrin tanpa ada pemikiran yg masak terlebih dahulu.....ga' ada tuh yg kritis....
klo bagi islam....ada yg patut dipertnyaakan scara kritis ada yg tidak......
raymondantes- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 723
Reputation : 3
Points : 5425
Registration date : 2011-10-06
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
bayo_lubis wrote:Apa semua pastor pintar? Apa semua pastor bisa menjelaskan kekristenan? Apa semua pastor bisa menjelaskan Tuhanya Kristen?
bayo_lubis- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 5571
Location : Mandailing Natal, Sumatera Utara
Humor : Mari semaikan karet ini, Lalu tanam di tengah sawah. Mari selamatkan planet ini, Buang Alkitab ke tong sampah.
Reputation : -106
Points : 10555
Registration date : 2011-02-27
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
raymondantes wrote:Rhapsody of Fire wrote:bayo_lubis wrote:Apa semua pastor pintar? Apa semua pastor bisa menjelaskan kekristenan? Apa semua pastor bisa menjelaskan Tuhanya Kristen?
Bung di kristen itu kita diajarin kritis, bahkan terhadap Firman Tuhan.
Dan Pendeta atau Pastor lah tempat jemaat untuk bertanya.
Lalu kalau Pendeta atau Pastor tidak bisa menjawab pertanyaan dr jemaat bagaimana dia bisa meyakinkan jemaatnya bahwa dia layak tuk menjadi seorang pemimpin.
Gak percaya??
Tanya aja sendiri sama Pastor yg benaran.
duch...kami pun diajarkan untuk kritis mas bro....
klo ente itu di ajarkan kritis kok para kristener di forum ini pada lari setiap ditnya ama orang muslim ane kan jadi bngung....dimana letak kekritsan mereka.....????
pertanyaan kami bnyak sekali tuh....tpi kok ga' ada seekor pun mengunjukkan kekritisan mereka....malah menanyakan pada orang muslim hal bikin ketawa aja.......
malah mungkin kebalikkannya kali ya...klo ane salah ane minta maaf....
kayaknya para kristener terlalu memakan bulat2 seluruh doktrin tanpa ada pemikiran yg masak terlebih dahulu.....ga' ada tuh yg kritis....
klo bagi islam....ada yg patut dipertnyaakan scara kritis ada yg tidak......
Kalau anda dan TS kristis,tentu tak akan posting yg memalukan begini.
Postingan dgn kisah yg acak kadut begini muncul karena ketika anda dan teman anda melihat artikel yg "sepertinya" membuat islam akan kelihatan lebih baik, lalu dgn serta merta tanpa dibaca dgn seksama dan di koreksi dulu mengambil artikel tsb dan men COPAS ulang. Dan begitu seterusnya,sehingga kisah mualaf yg gak jelas begini banyak beredar.
PADAHAL setelah diperiksa teryata ada banyak kejanggalannya.
Tak kasih contoh kalau temen seukuwah ente gak kritis dan suka main telen aja.
Ada thread :
7 Alasan mengapa pilih kafir
Nah disitu si TS melakukan kesalahan yg fatal,sehingga artinya dr topik itu menjadi berubah.
Dan tanpa membaca lagi orang yg di bawa meng quote sambil tertawa penuh kemenangan.
Dan akhirnyaaaa.......
Enggakjelas datang dan menjelaskan kesalahan yg fatal itu.
Cek disini : THREAD YG MEMALUKAN
Rhapsody of Fire- RED MEMBERS
- Number of posts : 89
Reputation : 4
Points : 4704
Registration date : 2011-09-29
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
KANG RAPHSODY,Rhapsody of Fire wrote:raymondantes wrote:Rhapsody of Fire wrote:bayo_lubis wrote:Apa semua pastor pintar? Apa semua pastor bisa menjelaskan kekristenan? Apa semua pastor bisa menjelaskan Tuhanya Kristen?
Bung di kristen itu kita diajarin kritis, bahkan terhadap Firman Tuhan.
Dan Pendeta atau Pastor lah tempat jemaat untuk bertanya.
Lalu kalau Pendeta atau Pastor tidak bisa menjawab pertanyaan dr jemaat bagaimana dia bisa meyakinkan jemaatnya bahwa dia layak tuk menjadi seorang pemimpin.
Gak percaya??
Tanya aja sendiri sama Pastor yg benaran.
duch...kami pun diajarkan untuk kritis mas bro....
klo ente itu di ajarkan kritis kok para kristener di forum ini pada lari setiap ditnya ama orang muslim ane kan jadi bngung....dimana letak kekritsan mereka.....????
pertanyaan kami bnyak sekali tuh....tpi kok ga' ada seekor pun mengunjukkan kekritisan mereka....malah menanyakan pada orang muslim hal bikin ketawa aja.......
malah mungkin kebalikkannya kali ya...klo ane salah ane minta maaf....
kayaknya para kristener terlalu memakan bulat2 seluruh doktrin tanpa ada pemikiran yg masak terlebih dahulu.....ga' ada tuh yg kritis....
klo bagi islam....ada yg patut dipertnyaakan scara kritis ada yg tidak......
Kalau anda dan TS kristis,tentu tak akan posting yg memalukan begini.
Postingan dgn kisah yg acak kadut begini muncul karena ketika anda dan teman anda melihat artikel yg "sepertinya" membuat islam akan kelihatan lebih baik, lalu dgn serta merta tanpa dibaca dgn seksama dan di koreksi dulu mengambil artikel tsb dan men COPAS ulang. Dan begitu seterusnya,sehingga kisah mualaf yg gak jelas begini banyak beredar.
PADAHAL setelah diperiksa teryata ada banyak kejanggalannya.
Tak kasih contoh kalau temen seukuwah ente gak kritis dan suka main telen aja.
Ada thread :
7 Alasan mengapa pilih kafir
Nah disitu si TS melakukan kesalahan yg fatal,sehingga artinya dr topik itu menjadi berubah.
Dan tanpa membaca lagi orang yg di bawa meng quote sambil tertawa penuh kemenangan.
Dan akhirnyaaaa.......
Enggakjelas datang dan menjelaskan kesalahan yg fatal itu.
Cek disini : THREAD YG MEMALUKAN
MENURUT ANDA POSTINGANNYA MEMALUKAN, MEMALUKAN BUAT SIAPA?? KRESTEN ? MUSLIM?
APA ADA ALASAN DAN MOHON TUNJUKKAN YG MANA YG BIKIN MALU?!
YANG MANA YG JANGGAL, MOHON DI TUNJUKKAN KANG !Rhapsody of Fire wrote:PADAHAL setelah diperiksa teryata ada banyak kejanggalannya
LINK YG ANDA BAWA "7 ALASAN MEMILIH KAFIR"
SEDANGKAN TRIT INI KAN KISAH SEORANG YG MUHTAD/MASUK ISLAM!
MENURUT KANG RAPHSODY, KORELASINYA APA ? SAYA GAK MELIHAT ADA KORELASI ?
MOHON DITUNJUKKAN!
TukangTipu a.k.a. Yesus- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 371
Humor : Tuhan Apa yang pake Kancut???
Reputation : -11
Points : 4970
Registration date : 2011-09-27
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
@atas.
Makanya biasakan baca dulu baru komentar.
Bukan komentar dulu baru baca. Ya.
Makanya biasakan baca dulu baru komentar.
Bukan komentar dulu baru baca. Ya.
Rhapsody of Fire- RED MEMBERS
- Number of posts : 89
Reputation : 4
Points : 4704
Registration date : 2011-09-29
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
[quote="Rhapsody of Fire"]@atas.
Makanya biasakan baca dulu baru komentar.
Bukan komentar dulu baru baca. Ya.[quote/]
ANDA KAYA DUKUN AJA,
DENGAN KOMEN ANDA DI ATAS, SEOLAH ANDA MENJAMIN JIKA SAYA ITU KOMEN DULU BARU BACA!
[quote="Rhapsody of Fire"]Kalau anda dan TS kristis,tentu tak akan posting yg memalukan begini.
Postingan dgn kisah yg acak kadut begini muncul karena ketika anda dan teman anda melihat artikel yg "sepertinya" membuat islam akan kelihatan lebih baik, lalu dgn serta merta tanpa dibaca dgn seksama dan di koreksi dulu mengambil artikel tsb dan men COPAS ulang. Dan begitu seterusnya,sehingga kisah mualaf yg gak jelas begini banyak beredar.
PADAHAL setelah diperiksa teryata ada banyak kejanggalannya.
Tak kasih contoh kalau temen seukuwah ente gak kritis dan suka main telen aja.
Ada thread :
7 Alasan mengapa pilih kafir
Nah disitu si TS melakukan kesalahan yg fatal,sehingga artinya dr topik itu menjadi berubah.
Dan tanpa membaca lagi orang yg di bawa meng quote sambil tertawa penuh kemenangan.
Dan akhirnyaaaa.......
Enggakjelas datang dan menjelaskan kesalahan yg fatal itu.
Cek disini : THREAD YG MEMALUKAN[quote/]
APA KOMENNYA TAMPAK SEDANG MENJELASKAN SESUATU ??
(POSTING YG MEMALUKAN? KEJANGGALAN DARI POST TSB? MANA ?? GA ADA AKH!!)
Makanya biasakan baca dulu baru komentar.
Bukan komentar dulu baru baca. Ya.[quote/]
ANDA KAYA DUKUN AJA,
DENGAN KOMEN ANDA DI ATAS, SEOLAH ANDA MENJAMIN JIKA SAYA ITU KOMEN DULU BARU BACA!
[quote="Rhapsody of Fire"]Kalau anda dan TS kristis,tentu tak akan posting yg memalukan begini.
Postingan dgn kisah yg acak kadut begini muncul karena ketika anda dan teman anda melihat artikel yg "sepertinya" membuat islam akan kelihatan lebih baik, lalu dgn serta merta tanpa dibaca dgn seksama dan di koreksi dulu mengambil artikel tsb dan men COPAS ulang. Dan begitu seterusnya,sehingga kisah mualaf yg gak jelas begini banyak beredar.
PADAHAL setelah diperiksa teryata ada banyak kejanggalannya.
Tak kasih contoh kalau temen seukuwah ente gak kritis dan suka main telen aja.
Ada thread :
7 Alasan mengapa pilih kafir
Nah disitu si TS melakukan kesalahan yg fatal,sehingga artinya dr topik itu menjadi berubah.
Dan tanpa membaca lagi orang yg di bawa meng quote sambil tertawa penuh kemenangan.
Dan akhirnyaaaa.......
Enggakjelas datang dan menjelaskan kesalahan yg fatal itu.
Cek disini : THREAD YG MEMALUKAN[quote/]
APA KOMENNYA TAMPAK SEDANG MENJELASKAN SESUATU ??
(POSTING YG MEMALUKAN? KEJANGGALAN DARI POST TSB? MANA ?? GA ADA AKH!!)
TukangTipu a.k.a. Yesus- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 371
Humor : Tuhan Apa yang pake Kancut???
Reputation : -11
Points : 4970
Registration date : 2011-09-27
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
kenapa yesus waktu mendekati ajal ketika disalib berkata "elia, elia sabactami?(bapa, bapa kenapa kau tinggalkan aku?)"
kalau emang dh mau nebus dosa kan gak boleh putus asa gitu?
kalau emang dh mau nebus dosa kan gak boleh putus asa gitu?
petra- RED MEMBERS
- Number of posts : 13
Reputation : 0
Points : 4563
Registration date : 2011-11-22
Re: Tonton Filmnya Jesus malah jadi Mualaf
kenapa juga jesus dibilang anak Allah hanya karena lahir tanpa bapak, lalu kenapa adam yaitu manusia yg pertama kali diciptakan tanpa ayah dan ibu tidak dibilang anak Allah.?
petra- RED MEMBERS
- Number of posts : 13
Reputation : 0
Points : 4563
Registration date : 2011-11-22
Similar topics
» bermaksud jadi orientalis, eh malah masuk islam
» Madonna Lebih Cocok Jadi Nenek Jesus
» Jika HINDU jadi MUALAF: Arabisasi nurani India
» Madonna Lebih Cocok Jadi Nenek Jesus
» Jika HINDU jadi MUALAF: Arabisasi nurani India
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN