Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 44 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 44 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an Bagian 2 (Kemenangan Bizantium)
4 posters
Page 1 of 1
Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an Bagian 2 (Kemenangan Bizantium)
Penggalan berita lain yang disampaikan Al Qur'an tentang peristiwa
masa depan ditemukan dalam ayat pertama Surat Ar Ruum, yang merujuk pada
Kekaisaran Bizantium, wilayah timur Kekaisaran Romawi.
Dalam ayat-ayat ini, disebutkan bahwa Kekaisaran Bizantium telah mengalami kekalahan
besar, tetapi akan segera memperoleh kemenangan.
"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka
sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah
(mereka menang)." (Al Qur'an, 30:1-4)
Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat
Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem.
Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang.
Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil
baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali.
Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium.
Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel.
Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan
uang untuk membiayai pasukan perang.
Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan.
Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia.
(Warren Treadgold, A
History of the Byzantine State and Society, Stanford University
Press, 1997, s. 287-299.)
Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh.
Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan
mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa+tahun
lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin
Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa
kemenangan yang diberitakan Al Qur'an takkan pernah menjadi kenyataan.
Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut,
pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh.
Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia.
Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan
mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium.
(Warren Treadgold, A History of the Byzantine State
and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Akhirnya, "kemenangan bangsa Romawi" yang diumumkan oleh Allah dalam Al Qur'an,
secara ajaib menjadi kenyataan.
Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta
geografis yang tak dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu.
Dalam ayat ketiga Surat Ar Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini.
Ungkapan "Adnal Ardli" dalam bahasa Arab, diartikan sebagai "tempat yang dekat" dalam banyak terjemahan.
Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya.
Kata "Adna" dalam bahasa Arab diambil dari kata "Dani", yang berarti "rendah" dan "Ardl" yang berarti "bumi".
Karena itu, ungkapan "Adnal Ardli" berarti "tempat paling rendah di bumi".
Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia,
ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi.
Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak di titik pertemuan wilayah yang
dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania.
"Laut Mati", terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi.
Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini.
Hal paling menarik dalam fakta ini adalah bahwa ketinggian Laut Mati hanya mampu diukur
dengan teknik pengukuran modern.
Sebelumnya, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui bahwasannya ini adalah wilayah terendah di permukaan bumi.
Namun, dalam Al Qur'an, daerah ini dinyatakan sebagai titik paling rendah di atas bumi.
Demikianlah, ini memberikan bukti lagi bahwa Al Qur'an adalah wahyu Ilahi.
masa depan ditemukan dalam ayat pertama Surat Ar Ruum, yang merujuk pada
Kekaisaran Bizantium, wilayah timur Kekaisaran Romawi.
Dalam ayat-ayat ini, disebutkan bahwa Kekaisaran Bizantium telah mengalami kekalahan
besar, tetapi akan segera memperoleh kemenangan.
"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka
sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah
(mereka menang)." (Al Qur'an, 30:1-4)
Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat
Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem.
Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang.
Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil
baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali.
Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium.
Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel.
Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan
uang untuk membiayai pasukan perang.
Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan.
Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia.
(Warren Treadgold, A
History of the Byzantine State and Society, Stanford University
Press, 1997, s. 287-299.)
Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh.
Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan
mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa+tahun
lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin
Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa
kemenangan yang diberitakan Al Qur'an takkan pernah menjadi kenyataan.
Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut,
pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh.
Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia.
Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan
mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium.
(Warren Treadgold, A History of the Byzantine State
and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Akhirnya, "kemenangan bangsa Romawi" yang diumumkan oleh Allah dalam Al Qur'an,
secara ajaib menjadi kenyataan.
Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta
geografis yang tak dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu.
Dalam ayat ketiga Surat Ar Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini.
Ungkapan "Adnal Ardli" dalam bahasa Arab, diartikan sebagai "tempat yang dekat" dalam banyak terjemahan.
Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya.
Kata "Adna" dalam bahasa Arab diambil dari kata "Dani", yang berarti "rendah" dan "Ardl" yang berarti "bumi".
Karena itu, ungkapan "Adnal Ardli" berarti "tempat paling rendah di bumi".
Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia,
ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi.
Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak di titik pertemuan wilayah yang
dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania.
"Laut Mati", terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi.
Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini.
Hal paling menarik dalam fakta ini adalah bahwa ketinggian Laut Mati hanya mampu diukur
dengan teknik pengukuran modern.
Sebelumnya, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui bahwasannya ini adalah wilayah terendah di permukaan bumi.
Namun, dalam Al Qur'an, daerah ini dinyatakan sebagai titik paling rendah di atas bumi.
Demikianlah, ini memberikan bukti lagi bahwa Al Qur'an adalah wahyu Ilahi.
Kafirun = Hewan- RED MEMBERS
- Number of posts : 92
Reputation : 0
Points : 4801
Registration date : 2011-07-07
Re: Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an Bagian 2 (Kemenangan Bizantium)
Kafirun = Hewan wrote:Penggalan berita lain yang disampaikan Al Qur'an tentang peristiwa
masa depan ditemukan dalam ayat pertama Surat Ar Ruum, yang merujuk pada
Kekaisaran Bizantium, wilayah timur Kekaisaran Romawi.
Dalam ayat-ayat ini, disebutkan bahwa Kekaisaran Bizantium telah mengalami kekalahan
besar, tetapi akan segera memperoleh kemenangan.
"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka
sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah
(mereka menang)." (Al Qur'an, 30:1-4)
Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat
Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem.
Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang.
Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil
baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali.
Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium.
Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel.
Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan
uang untuk membiayai pasukan perang.
Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan.
Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia.
(Warren Treadgold, A
History of the Byzantine State and Society, Stanford University
Press, 1997, s. 287-299.)
Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh.
Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan
mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa+tahun
lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin
Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa
kemenangan yang diberitakan Al Qur'an takkan pernah menjadi kenyataan.
Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut,
pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh.
Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia.
Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan
mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium.
(Warren Treadgold, A History of the Byzantine State
and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Akhirnya, "kemenangan bangsa Romawi" yang diumumkan oleh Allah dalam Al Qur'an,
secara ajaib menjadi kenyataan.
Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta
geografis yang tak dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu.
Dalam ayat ketiga Surat Ar Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini.
Ungkapan "Adnal Ardli" dalam bahasa Arab, diartikan sebagai "tempat yang dekat" dalam banyak terjemahan.
Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya.
Kata "Adna" dalam bahasa Arab diambil dari kata "Dani", yang berarti "rendah" dan "Ardl" yang berarti "bumi".
Karena itu, ungkapan "Adnal Ardli" berarti "tempat paling rendah di bumi".
Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia,
ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi.
Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak di titik pertemuan wilayah yang
dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania.
"Laut Mati", terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi.
Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini.
Hal paling menarik dalam fakta ini adalah bahwa ketinggian Laut Mati hanya mampu diukur
dengan teknik pengukuran modern.
Sebelumnya, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui bahwasannya ini adalah wilayah terendah di permukaan bumi.
Namun, dalam Al Qur'an, daerah ini dinyatakan sebagai titik paling rendah di atas bumi.
Demikianlah, ini memberikan bukti lagi bahwa Al Qur'an adalah wahyu Ilahi.
kalau saya bisa membuktikan bahwa ada daerah lain yang jauh lebih rendah dari cekungan laut mati, apa anda akan merubah tafsir lagi????
kermit katak lucu- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3551
Job/hobbies : memuji muji islam
Reputation : 11
Points : 9516
Registration date : 2011-06-17
Re: Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an Bagian 2 (Kemenangan Bizantium)
apa itu daerah lain yang jauh lebih rendah dari cekungan laut mati?kermit katak lucu wrote:Kafirun = Hewan wrote:Penggalan berita lain yang disampaikan Al Qur'an tentang peristiwa
masa depan ditemukan dalam ayat pertama Surat Ar Ruum, yang merujuk pada
Kekaisaran Bizantium, wilayah timur Kekaisaran Romawi.
Dalam ayat-ayat ini, disebutkan bahwa Kekaisaran Bizantium telah mengalami kekalahan
besar, tetapi akan segera memperoleh kemenangan.
"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka
sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah
(mereka menang)." (Al Qur'an, 30:1-4)
Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat
Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem.
Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang.
Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil
baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali.
Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium.
Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel.
Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan
uang untuk membiayai pasukan perang.
Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan.
Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia.
(Warren Treadgold, A
History of the Byzantine State and Society, Stanford University
Press, 1997, s. 287-299.)
Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh.
Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan
mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa+tahun
lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin
Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa
kemenangan yang diberitakan Al Qur'an takkan pernah menjadi kenyataan.
Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut,
pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh.
Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia.
Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan
mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium.
(Warren Treadgold, A History of the Byzantine State
and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Akhirnya, "kemenangan bangsa Romawi" yang diumumkan oleh Allah dalam Al Qur'an,
secara ajaib menjadi kenyataan.
Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta
geografis yang tak dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu.
Dalam ayat ketiga Surat Ar Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini.
Ungkapan "Adnal Ardli" dalam bahasa Arab, diartikan sebagai "tempat yang dekat" dalam banyak terjemahan.
Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya.
Kata "Adna" dalam bahasa Arab diambil dari kata "Dani", yang berarti "rendah" dan "Ardl" yang berarti "bumi".
Karena itu, ungkapan "Adnal Ardli" berarti "tempat paling rendah di bumi".
Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia,
ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi.
Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak di titik pertemuan wilayah yang
dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania.
"Laut Mati", terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi.
Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini.
Hal paling menarik dalam fakta ini adalah bahwa ketinggian Laut Mati hanya mampu diukur
dengan teknik pengukuran modern.
Sebelumnya, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui bahwasannya ini adalah wilayah terendah di permukaan bumi.
Namun, dalam Al Qur'an, daerah ini dinyatakan sebagai titik paling rendah di atas bumi.
Demikianlah, ini memberikan bukti lagi bahwa Al Qur'an adalah wahyu Ilahi.
kalau saya bisa membuktikan bahwa ada daerah lain yang jauh lebih rendah dari cekungan laut mati, apa anda akan merubah tafsir lagi????
syahrial- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 110
Age : 28
Location : kopek
Job/hobbies : a7x, greenday, good charlote, alesana
Reputation : 0
Points : 4854
Registration date : 2011-06-13
Re: Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an Bagian 2 (Kemenangan Bizantium)
Betul , silahkan baca : http://id.wikipedia.org/wiki/Lokasi_paling_ekstrim_di_dunia
Linglung- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5838
Registration date : 2009-11-07
Re: Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an Bagian 2 (Kemenangan Bizantium)
Lainya silahkan ke ling ini kalau soal ramal-meramal :
http://www.fishhouseministries.com/pdf/IslamEndTimeBahasaIndonesia.pdf
http://www.fishhouseministries.com/pdf/IslamEndTimeBahasaIndonesia.pdf
Linglung- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 516
Reputation : 3
Points : 5838
Registration date : 2009-11-07
Re: Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an Bagian 2 (Kemenangan Bizantium)
www.keajaibanalquran.com
Wah Ramal Meramal tuh.....
Disini diPapar Semua Keajaiban Keajaiban Al Quran
[url=Keajaiban Al-quran]www.keajaibanalquran[/url]
Satu Lagi Yang Posting Diatas Silahkan Cek Dulu Ya Gan....
Kafirun = Hewan- RED MEMBERS
- Number of posts : 92
Reputation : 0
Points : 4801
Registration date : 2011-07-07
Similar topics
» Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an Bagian 1
» MASA DEPAN BELUM TENTU MILIK ISLAM !
» Pengetahuan Nabi Yesaya tentang Putra Fajar atau Lucifer dan masa depan Palestina , Israel dan bangsa disekitarnya.
» MASA DEPAN BELUM TENTU MILIK ISLAM !
» Pengetahuan Nabi Yesaya tentang Putra Fajar atau Lucifer dan masa depan Palestina , Israel dan bangsa disekitarnya.
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN