Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 56 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 56 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Laporan dari India tentang Serangan Mumbai
Page 1 of 1
Laporan dari India tentang Serangan Mumbai
Laporan dari India tentang Serangan Mumbai
Oleh SOMINI SENGUPTA
Published: January 6, 2009
NEW DELHI — Awalnya, jumlah mereka adalah 32 orang. Mereka adalah pasukan pembom bunuh diri yang dikumpulkan di Pakistan, mereka telah dilatih untuk membuat bom, bertahan terhadap interogasi, dan bertempur sampai mati. Jumlah mereka lalu berkurang sampai 10 orang, dan di hari Sabtu padi di bulan November, mereka berlayar dari Karachi dengan bantuan alat penentu letak bumi. Sesampai di Mumbai (Bombay), mereka lalu melakukan pembunuhan massal yang mengakibatkan 163 orang mati. Sewaktu mereka melakukan itu, mereka pun menerima perintah² detail dan berbicara dengan para pengurus mereka di luar perbatasan India.
Keterangan tertulis penuh detail mengerikan tentang missi mereka disusun oleh Pemerintah India dan secara resmi ditunjukkan pada Pemerintah Pakistan di hari Senin kemaren.
Tulisan ini disusun oleh pihak India untuk mencapai dua tujuan. Pertama, untuk menunjukkan bahwa pelaku terorisme dikirim dari Pakistan. Satu kopi tulisan diserahkan pada kantor berita New York Times, dan memuat foto² barang² yang ditemukan di perahu nelayan yang dipakai mereka: sebuah botol minuman soda Mountain Dew dari Karachi; pistol² buatan pabrik senjata di Peshawar; korek api, bubuk deterjen, dan krim cukur jenggot buatan Pakistan.
Kedua, keterangan yang dinyatakan bertujuan untuk menggalang dukungan internasional pada usaha India untuk menekan Pakistan menyerahkan militan² Muslim kepada India. Tulisan ini menunjukkan daftar 26 orang asing yang dibunuh di penyerangan Mumbai, dan daftar usaha² India di tahun² terakhir untuk membujuk Pakistan memeriksa para tersangka yang melakukan serangan teror di dalam Inida dan agar Pakistan menutup kamp² latihan teror di dalam wilayahnya. Minggu ini, tulisan tersebut diserahkan kepada para diplomat dari negara² sahabat; satu diplomat berkomentar bahwa tulisan tersebut “lengkap dan jelas,” sedangkan diplomat lainnya menyebutnya sebagai data yang “meyakinkan.”
Meskipun tulisan ini tampak berusaha untuk tidak menyalahkan bekas pejabat² militer atau agen rahasia Pakistan, pihak Pemerintah India terus-menerus menyiratkan keterlibatan mereka, setidaknya dalam melatih para penyerang dalam melakukan serangan bergaya militer. Di hari Selasa, PM India Manmohan Singh, mengungkapkan hal ini lagi, tanpa menyebut nama per orang atau kelompok.
“Dengan melihat ketepatan dan kecanggihan serangan, maka sudah jelas tampak bahwa serangan ini tentunya mendapat dukungan dari beberapa badan pemerintah di Pakistan,” katanya. Pakistan menolak tuduhan India di hari Selasa. “Menyatakan hal seperti itu hanyalah membuat kita semakin jauh dari fokus utama tentang bahaya dan terorisme global yang benar² nyata di hadapan kita,” kata Menteri Informasi Pakistan yakni Sherry Rehman, demikan laporan dari Associated Press. “Tujuan kami adalah untuk mencegah pelaku² teror tak bernegara untuk menggunakan tanah Pakistan demi melancarkan serangan teror di mana pun di dunia.”
Pakistan menyatakan mereka sedang memeriksa keterangan yang dikirim dari India.
Keterangan ini disusun dengan software presentasi Power Point bagi para diplomat, dan mengisahkan serangan yang terencana dengan seksama, dengan menunjukkan laporan² media yang dikirim dari pendukung teroris tersebut, yang diduga berada di Pakistan, dan mereka juga memperingatkan para teroris akan gerakan tentara India sambil membakar semangat mereka untuk terus bertempur.
“Semuanya direkam oleh para media. Ciptakan kerusakan yang paling parah. Terus berperang. Jangan tertangkap hidup²,” begitu ucapan dari pihak penelepon pada teroris di dalam Hotel Oberoi pada sekitar jam 4 pagi di hari pertama dari serangan tiga hari tersebut.
“Lempar satu dari dua granat ke tentara Angkatan Laut dan polisi yang berada di luar,” begitu perintah untuk para teroris di hotel Taj Mahal.
“Sisakan dua senjata api dan tiga granat dan gunakan semua amunisimu,” perintah selanjutnya pada teroris di Rumah Narima, yang merupakan pusat Yahudi Ortodox.
Di hotel Taj, para teroris ditanya apakah mereka telah membakar hotel; salah satu terori berkata dia sedang mempersiapkan sebuah matras untuk melakukan hal itu, Di Oberoi, salah satu teroris bertanya apakah mereka tidak usah membunuh kaum wanita (“bunuh mereka,” demikian jawaban tegasnya) dan para Muslim (dia diperintahkan untuk membebaskan Muslim dan membunuh yang kafir). Di Rumah Nariman yang merupakan gedung pusat masyarakat Yahudi, para teroris diberitahu bagaimana yang harus dilakukan untuk melukai salah satu sekutu India yang utama yakni Israel.
“Ingat ya bahwa sandera hanya berguna selama kalian tidak ditembaki,” kata orang tersebut yang diketahui namanya sebagai Wassi. “Jika kalian terancam, maka bunuh para sandera.”
“Ya, kami akan melakukannya,” kata teroris dalam Rumah Nariman. “InsyaAllâh.”
“Jika sandera terbunuh, maka hubungan India dan Israel pun rusak,” kata Wassi.
Berdasarkan penyelidikan, 10 orang berlayar dengan perahu kecil dan mendarat di Karachi jam 8 pagi pada tanggal 22 November, 2008. Mereka lalu naik perahu yang lebih besar, yang diduga adalah milik Zaki-ur-Rehman Lakhvi, tokoh utama kelompok teroris Pakistan Lashkar-e-Taiba. Di hari berikutnya, 10 orang ini merebut perahu nelayan India, membunuh keempat nelayannya, dan berlayar sejauh 550 mil menyeberangi Lautan Arabia.
Asap keluar dari Hotel Taj Mahal sewaktu dilakukan operasi penyelamatan di Mumbai, 29 November, 2008.
Salah satu mayat Jihadis Mumbai. Selamat ngeseks abadi di surga, ya...
Yang ini juga:
Setelah puas membunuh kafir Hindu dan Yahudi sebanyak-banyaknya, maka para jihadis pun sibuk ngeseks dengan pelacur² surgawi di syurga. Tidak usyah pusyink² mikirin segala korban kebiadabanmu:
Alasan apapun yang Muslim Indonesia katakan demi membenarkan kebencian mereka atas Yahudi, satu hal nyata yang jelas: hanya Muslim Indonesia saja yang begitu benci pada Yahudi Israel. Orang² Indonesia non-Muslim lainnya tidak merasakan hal itu. Alasan kebencian hanya satu: karena mereka mengikuti ajaran kebencian Muhammad yang sasaran utamanya adalah Yahudi.
Begitu pula di dunia internasional. Tidak ada umat beragama apapun yang begitu benci terhadap Yahudi selain Muslim.
Muslim berkata mereka mencintai kematian sama seperti kafir mencintai kehidupan, karenanya mereka tidak takut mati. Memang begitulah hasil nyata agama Islam yang adalah agama kematian. Kematian bagi siapapun: Muslim yang mati berjihad karena ingin masuk surga Islam, dan juga korban kafirnya yang dimatikan demi membuka jalan Muslim masuk surga.
Penembak Mumbai adalah Warga Pakistan
18:12 GMT, Wednesday, 7 January 2009
Pakistan akhirnya mengakui bahwa satu²nya teroris Mumbai yang ditangkap hidup² adalah warga negera Pakistan.
Mohammed Ajmal Amir Qasab merupakan salah satu dari 10 teroris Muslim yang melakukan pembantaian di Mumbai. Dialah satu²nya teroris yang tertangkap hidup² dan lalu "bernyanyi."
Setelah berminggu-minggu menyangkal tuduhan, akhirnya Menlu Pakistan berkata, “Kami baru saja diberitahu … bahwa Ajmal Qasab adalah warga negera Pakistan.
Mohammed Ajmal Amir Qasab ditahan di malam pertama penyerangan. India mengatakan seluruh 10 orang teroris merupakan anggota kelompok militan Islam bernama Lashkar-e-Taiba dari Pakistan.
Selama ini Pakistan membantah segala tuduhan, dan hubungan dengan India semakin memburuk.
Lebih dari 170 mati ketika 10 orang menyerang Mumbai pada tanggal 26 November.
PM Pakistan Yousuf Raza Gilani telah memecat penasehat keamanan nasional yakni Mehmood Ali Durrani, di tengah² ketegangan dengan India.
Tidak diketahui mengapa Pak Durrani dipecat. Satu laporan menduga ini karena dia mengeluarkan pernyataan pada media bahwa satu²nya teroris yang tertangkap adalah warga Pakistan.
Pernyataan resmi PM menyatakan bahwa Pak Durrani dipecat karena “kelakuannya yang tak bertanggungjawab karena tidak memberitahu PM dan pihak lain, dan juga tidak ada koordinasi dalam bidang keamanan nasional.”
Pemeriksaan
Untuk pertama-kalinya Pemerintah Pakistan mengakui adanya hubungan Pakistan dengan teroris Mumbai setelah berminggu-minggu menyangkal tuduhan India.
“Kami membenarkan bahwa Qasab adalah orang Pakistan tapi pemeriksaan masih terus berlangsung,” begitu kata Menlu Sherry Rehman pada BBC di hari Rabu.
Pakistan sebelum berkata bahwa nama Mohammed Ajmal Amir Qasab tidak terdaftar dalam database warga negara.
Wartawan BBC M Ilyas Khan di Islamabad berkata tidak diketahui mengapa Pemerintah Pakistan menunda begitu lama untuk akhirnya secara resmi mengakui hal ini, sedangkan banyak pejabat Pakistan yang telah lama mengetahui hal ini.
Sumber berita mengatakan bahwa pihak keamanan Pakistan memang punya reputasi menunda-nunda jika harus membuat pengakuan pada pihak India.
Pengakuan atas kewarganegaraan teroris muncul setelah India memberikan bukti laporan pada Pakistan yang menunjukkan hubungan antara para teroris dan para pembimbing mereka di Pakistan.
Di hari Selasa, PM India Manmohan Singh mengatakan karena “serangan yang dilakukan canggih dan bersifat militer, maka serangan tersebut tentunya didukung beberapa pejabat di Pakistan.”
Pakistan menolak tuduhan Pak Singh dan menuduh India meningkatkan ketegangan saja. Mohammed Ajmal Amir Qasab menghadapi beberapa tuduhan, termasuk pembunuhan, usaha pembunuhan, mengobarkan peperangan di India, dan melakukan konspirasi kriminal.
Oleh SOMINI SENGUPTA
Published: January 6, 2009
NEW DELHI — Awalnya, jumlah mereka adalah 32 orang. Mereka adalah pasukan pembom bunuh diri yang dikumpulkan di Pakistan, mereka telah dilatih untuk membuat bom, bertahan terhadap interogasi, dan bertempur sampai mati. Jumlah mereka lalu berkurang sampai 10 orang, dan di hari Sabtu padi di bulan November, mereka berlayar dari Karachi dengan bantuan alat penentu letak bumi. Sesampai di Mumbai (Bombay), mereka lalu melakukan pembunuhan massal yang mengakibatkan 163 orang mati. Sewaktu mereka melakukan itu, mereka pun menerima perintah² detail dan berbicara dengan para pengurus mereka di luar perbatasan India.
Keterangan tertulis penuh detail mengerikan tentang missi mereka disusun oleh Pemerintah India dan secara resmi ditunjukkan pada Pemerintah Pakistan di hari Senin kemaren.
Tulisan ini disusun oleh pihak India untuk mencapai dua tujuan. Pertama, untuk menunjukkan bahwa pelaku terorisme dikirim dari Pakistan. Satu kopi tulisan diserahkan pada kantor berita New York Times, dan memuat foto² barang² yang ditemukan di perahu nelayan yang dipakai mereka: sebuah botol minuman soda Mountain Dew dari Karachi; pistol² buatan pabrik senjata di Peshawar; korek api, bubuk deterjen, dan krim cukur jenggot buatan Pakistan.
Kedua, keterangan yang dinyatakan bertujuan untuk menggalang dukungan internasional pada usaha India untuk menekan Pakistan menyerahkan militan² Muslim kepada India. Tulisan ini menunjukkan daftar 26 orang asing yang dibunuh di penyerangan Mumbai, dan daftar usaha² India di tahun² terakhir untuk membujuk Pakistan memeriksa para tersangka yang melakukan serangan teror di dalam Inida dan agar Pakistan menutup kamp² latihan teror di dalam wilayahnya. Minggu ini, tulisan tersebut diserahkan kepada para diplomat dari negara² sahabat; satu diplomat berkomentar bahwa tulisan tersebut “lengkap dan jelas,” sedangkan diplomat lainnya menyebutnya sebagai data yang “meyakinkan.”
Meskipun tulisan ini tampak berusaha untuk tidak menyalahkan bekas pejabat² militer atau agen rahasia Pakistan, pihak Pemerintah India terus-menerus menyiratkan keterlibatan mereka, setidaknya dalam melatih para penyerang dalam melakukan serangan bergaya militer. Di hari Selasa, PM India Manmohan Singh, mengungkapkan hal ini lagi, tanpa menyebut nama per orang atau kelompok.
“Dengan melihat ketepatan dan kecanggihan serangan, maka sudah jelas tampak bahwa serangan ini tentunya mendapat dukungan dari beberapa badan pemerintah di Pakistan,” katanya. Pakistan menolak tuduhan India di hari Selasa. “Menyatakan hal seperti itu hanyalah membuat kita semakin jauh dari fokus utama tentang bahaya dan terorisme global yang benar² nyata di hadapan kita,” kata Menteri Informasi Pakistan yakni Sherry Rehman, demikan laporan dari Associated Press. “Tujuan kami adalah untuk mencegah pelaku² teror tak bernegara untuk menggunakan tanah Pakistan demi melancarkan serangan teror di mana pun di dunia.”
Pakistan menyatakan mereka sedang memeriksa keterangan yang dikirim dari India.
Keterangan ini disusun dengan software presentasi Power Point bagi para diplomat, dan mengisahkan serangan yang terencana dengan seksama, dengan menunjukkan laporan² media yang dikirim dari pendukung teroris tersebut, yang diduga berada di Pakistan, dan mereka juga memperingatkan para teroris akan gerakan tentara India sambil membakar semangat mereka untuk terus bertempur.
“Semuanya direkam oleh para media. Ciptakan kerusakan yang paling parah. Terus berperang. Jangan tertangkap hidup²,” begitu ucapan dari pihak penelepon pada teroris di dalam Hotel Oberoi pada sekitar jam 4 pagi di hari pertama dari serangan tiga hari tersebut.
“Lempar satu dari dua granat ke tentara Angkatan Laut dan polisi yang berada di luar,” begitu perintah untuk para teroris di hotel Taj Mahal.
“Sisakan dua senjata api dan tiga granat dan gunakan semua amunisimu,” perintah selanjutnya pada teroris di Rumah Narima, yang merupakan pusat Yahudi Ortodox.
Di hotel Taj, para teroris ditanya apakah mereka telah membakar hotel; salah satu terori berkata dia sedang mempersiapkan sebuah matras untuk melakukan hal itu, Di Oberoi, salah satu teroris bertanya apakah mereka tidak usah membunuh kaum wanita (“bunuh mereka,” demikian jawaban tegasnya) dan para Muslim (dia diperintahkan untuk membebaskan Muslim dan membunuh yang kafir). Di Rumah Nariman yang merupakan gedung pusat masyarakat Yahudi, para teroris diberitahu bagaimana yang harus dilakukan untuk melukai salah satu sekutu India yang utama yakni Israel.
“Ingat ya bahwa sandera hanya berguna selama kalian tidak ditembaki,” kata orang tersebut yang diketahui namanya sebagai Wassi. “Jika kalian terancam, maka bunuh para sandera.”
“Ya, kami akan melakukannya,” kata teroris dalam Rumah Nariman. “InsyaAllâh.”
“Jika sandera terbunuh, maka hubungan India dan Israel pun rusak,” kata Wassi.
Berdasarkan penyelidikan, 10 orang berlayar dengan perahu kecil dan mendarat di Karachi jam 8 pagi pada tanggal 22 November, 2008. Mereka lalu naik perahu yang lebih besar, yang diduga adalah milik Zaki-ur-Rehman Lakhvi, tokoh utama kelompok teroris Pakistan Lashkar-e-Taiba. Di hari berikutnya, 10 orang ini merebut perahu nelayan India, membunuh keempat nelayannya, dan berlayar sejauh 550 mil menyeberangi Lautan Arabia.
Asap keluar dari Hotel Taj Mahal sewaktu dilakukan operasi penyelamatan di Mumbai, 29 November, 2008.
Salah satu mayat Jihadis Mumbai. Selamat ngeseks abadi di surga, ya...
Yang ini juga:
Setelah puas membunuh kafir Hindu dan Yahudi sebanyak-banyaknya, maka para jihadis pun sibuk ngeseks dengan pelacur² surgawi di syurga. Tidak usyah pusyink² mikirin segala korban kebiadabanmu:
Alasan apapun yang Muslim Indonesia katakan demi membenarkan kebencian mereka atas Yahudi, satu hal nyata yang jelas: hanya Muslim Indonesia saja yang begitu benci pada Yahudi Israel. Orang² Indonesia non-Muslim lainnya tidak merasakan hal itu. Alasan kebencian hanya satu: karena mereka mengikuti ajaran kebencian Muhammad yang sasaran utamanya adalah Yahudi.
Begitu pula di dunia internasional. Tidak ada umat beragama apapun yang begitu benci terhadap Yahudi selain Muslim.
Muslim berkata mereka mencintai kematian sama seperti kafir mencintai kehidupan, karenanya mereka tidak takut mati. Memang begitulah hasil nyata agama Islam yang adalah agama kematian. Kematian bagi siapapun: Muslim yang mati berjihad karena ingin masuk surga Islam, dan juga korban kafirnya yang dimatikan demi membuka jalan Muslim masuk surga.
Penembak Mumbai adalah Warga Pakistan
18:12 GMT, Wednesday, 7 January 2009
Pakistan akhirnya mengakui bahwa satu²nya teroris Mumbai yang ditangkap hidup² adalah warga negera Pakistan.
Mohammed Ajmal Amir Qasab merupakan salah satu dari 10 teroris Muslim yang melakukan pembantaian di Mumbai. Dialah satu²nya teroris yang tertangkap hidup² dan lalu "bernyanyi."
Setelah berminggu-minggu menyangkal tuduhan, akhirnya Menlu Pakistan berkata, “Kami baru saja diberitahu … bahwa Ajmal Qasab adalah warga negera Pakistan.
Mohammed Ajmal Amir Qasab ditahan di malam pertama penyerangan. India mengatakan seluruh 10 orang teroris merupakan anggota kelompok militan Islam bernama Lashkar-e-Taiba dari Pakistan.
Selama ini Pakistan membantah segala tuduhan, dan hubungan dengan India semakin memburuk.
Lebih dari 170 mati ketika 10 orang menyerang Mumbai pada tanggal 26 November.
PM Pakistan Yousuf Raza Gilani telah memecat penasehat keamanan nasional yakni Mehmood Ali Durrani, di tengah² ketegangan dengan India.
Tidak diketahui mengapa Pak Durrani dipecat. Satu laporan menduga ini karena dia mengeluarkan pernyataan pada media bahwa satu²nya teroris yang tertangkap adalah warga Pakistan.
Pernyataan resmi PM menyatakan bahwa Pak Durrani dipecat karena “kelakuannya yang tak bertanggungjawab karena tidak memberitahu PM dan pihak lain, dan juga tidak ada koordinasi dalam bidang keamanan nasional.”
Pemeriksaan
Untuk pertama-kalinya Pemerintah Pakistan mengakui adanya hubungan Pakistan dengan teroris Mumbai setelah berminggu-minggu menyangkal tuduhan India.
“Kami membenarkan bahwa Qasab adalah orang Pakistan tapi pemeriksaan masih terus berlangsung,” begitu kata Menlu Sherry Rehman pada BBC di hari Rabu.
Pakistan sebelum berkata bahwa nama Mohammed Ajmal Amir Qasab tidak terdaftar dalam database warga negara.
Wartawan BBC M Ilyas Khan di Islamabad berkata tidak diketahui mengapa Pemerintah Pakistan menunda begitu lama untuk akhirnya secara resmi mengakui hal ini, sedangkan banyak pejabat Pakistan yang telah lama mengetahui hal ini.
Sumber berita mengatakan bahwa pihak keamanan Pakistan memang punya reputasi menunda-nunda jika harus membuat pengakuan pada pihak India.
Pengakuan atas kewarganegaraan teroris muncul setelah India memberikan bukti laporan pada Pakistan yang menunjukkan hubungan antara para teroris dan para pembimbing mereka di Pakistan.
Di hari Selasa, PM India Manmohan Singh mengatakan karena “serangan yang dilakukan canggih dan bersifat militer, maka serangan tersebut tentunya didukung beberapa pejabat di Pakistan.”
Pakistan menolak tuduhan Pak Singh dan menuduh India meningkatkan ketegangan saja. Mohammed Ajmal Amir Qasab menghadapi beberapa tuduhan, termasuk pembunuhan, usaha pembunuhan, mengobarkan peperangan di India, dan melakukan konspirasi kriminal.
muhammad_pedhophilia- MURTADIN
- Number of posts : 208
Reputation : -6
Points : 5714
Registration date : 2009-01-04
Similar topics
» Mumbai dan Fasis Hindu yang Menjalankan India
» ESSAY FOTO dari MUMBAI
» Serangan-serangan atas Kafilah Mekah - Tahun 623M
» ESSAY FOTO dari MUMBAI
» Serangan-serangan atas Kafilah Mekah - Tahun 623M
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN