Hembusan Angin Surga di Hijir Ismail Ka'bah

antipaganism wrote:aduhhh jadi kangen ingin kesana lagi...

hamba tuhan wrote:

antipaganism wrote:aduhhh jadi kangen ingin kesana lagi...

iya bro.... tp kalo kafir gak boleh masuk.....

hamba tuhan wrote:Hijir Ismail, berdampingan dengan Ka'bah dan terletak di sebelah utara Ka'bah, yang dibatasi oleh tembok berbentuk setengah lingkaran setinggi 1,5 meter. Hijir Ismail itu pada mulanya hanya berupa pagar batu yang sederhana saja. Kemudian para Khalifah, Sultan dan Raja-raja yang berkuasa mengganti pagar batu itu dengan batu marmer.

Hijir Ismail ini dahulu merupakan tempat tinggal Nabi Ismail, disitulah Nabi Ismail tinggal semasa hidupnya dan kemudian menjadi kuburan beliau dan juga ibunya.

Berdasarkan kepada sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam, sebagian dari Hijir Ismail itu adalah termasuk dalam Ka'bah. Ini diriwayatkan oleh Abu Daud dari 'Aisyah r.a. yang berbunyi : 'Dari 'Aisyah r.a. katanya; "Aku sangat ingin memasuki Ka'bah untuk melakukan shalat di dalamnya. Rasulullah s.a.w. membawa Siti 'Aisyah ke dalam Hijir Ismail sambil berkata " Shalatlah kamu di sini jika kamu ingin shalat di dalam Ka'bah, karena ini termasuk sebagian dari Ka'bah.

Shalat di Hijir Ismail adalah sunnah, dalam arti tidak wajib dan tidak ada kaitan dengan rangkaian kegiatan ibadah Haji atau ibadah Umrah.

Hembusan Angin Surga di Hijir Ismail Ka'bah
Heeeemmm .... siapa yang tidak ingin merasakan hembusan Angin Surga. Kenikmatan yang luar biasa ini, sebenarnya bisa kita peroleh di dunia ini. Tidak harus menunggu hari akhir., kiamat. Angin surga dihembuskan di Hijir Ismail Ka’bah, salah satu pintu surga dibuka untuk Hijir Ismail. Sungguh sangat beruntung orang yang mendapatkan hembusannya ketika sedang melaksanakan thawaf ataupun ketika sedang bermunajad di dalam Hijir Ismail.

Hijir Ismail merupakan bagian dari bangunan Ka’bah. Berupa area hampir setengah lingkaran di salah satu bagian Ka’bah. Sekilas area ini seolah-oleh berada diluar Ka’bah. Hijir Ismail dibatasi dinding setengah lingkaran setinggi 1 m lebih, yang disebut Al Hatim. Memiliki satu pintu terbuka, yang dipergunakan untuk keluar masuk jamaah. Berkurangnya bangunan Ka’bah tersebut disebabkan karena kekurangan dana sewaktu dilakukan renovasi tahun 606 M oleh suku Qurays. Sehingga Bangunan Ka’bah mengalami pengurangan sekitar 3 meter. Allah SWT sudah berkehendak, sehingga dengan bentuk bangunan seperti itu, hikmahnya, kita bisa melaksanakan shalat di dalam Hijir Ismail, sudah termasuk shalat di dalam Ka’bah. SubhanAllah.

Hijir ismail biasanya dibuka setiap selesai shalat fardhu dan malam dini hari. Oleh karena banyak sekali jamaah yang ingin shalat dan berdoa di dalamnya, jika ingin leluasa dan enak memasuki hijir ismail, sebaiknya berangkat malam hari sekitar jam 01.00 SAR. Apalagi di Musim Haji, luar biasa ramainya. Untuk memudahkan mendapatkan tempat di dalamnya, diusahakan ada minimal 2 orang laki-laki yang menyertainya. Namun jika hanya sendirian ataupun berdua, kita bisa ikut serta rombongan orang lain.

Cara memasuki hijir ismail, dimulai dari arah Pintu Umrah lurus Talang Emas. Berjalan mengikuti arah putaran thawaf, dengan sedikit demi sedikit mendekati tembok al Hatim. Tidak perlu tergesa-gesa . Masuk mengikuti arus, tidak perlu berdesakan dan tidak perlu mendhalimi orang lain bahkan perbanyak istighfar dan shalawat. Ketika berada di dekat Rukun Syami jamaah sudah langsung masuk area hijir ismail.

Cara mendapatkan tempat shalat dengan jalan membuat semacam payung pelindung dengan merangkaikan tangan dua atau tiga orang, selanjutnya yang lain shalat di tengah-tengahnya. Atau bisa dilakukan dengan numpang pada “payung” buatan jamaah lain dengan jalan bergantian. Sebisa mungkin berada tepat di bawah talang Emas karena tempat mustajab.

Shalat sunat 2 rokaat di hijir ismail bisa dilakukan sewaktu-waktu. Pelaksanaannya tidak ada hubungannya dengan thawaf. Artinya kita lakukan setelah ataupun sebelum thawaf. Shalat di sini termasuk shalat mutlak.

Ketika sedang shalat usahakan tumakninah tidak perlu tergesa-gesa. Selesai shalat sebaiknya tidak perlu berdzikir teteapi langsung berdo’a dengan bersungguh-sungguh. Hal ini untuk memberikan kesempatan kepada jamaah lain yang antri mendapatkan tempat shalat. Selesai shalat langsung berdoa. Apapun do’anya semampu kita dan apapun permintaan kita, kita mencurahkan semuaanya kepada Allah SWT. InsyaAllah mustajab. Sekali lagi di sini hati kita tetap lurus bermunajad kepada Allah SWT, jangan sampai terjerumus kedalam syirik.

Cara keluar hijir ismail dengan pelan-pelan, mengikuti arus keluar dengan tetap berdzikir dan shalawat. Begitu juga ketika hendak keluar lingkaran thawaf, kita masih harus mengikuti arus thawaf. dan sedikit demi sedikit bergeser ke arah luar.

Sekali kita merasakan nikmatnya hembusan angin surga di Hijir Ismail, maka rasanya setiap saat ingin berada di dalamnya. karena kita akan memperoleh kenikmatan yang tak ternilai yang diberikan Allah SWT.
Bagaimana saudara? ... Mau ...?