Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 99 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 99 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
+2
sai_baba
hamba tuhan
6 posters
Page 1 of 1
Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
peranan akal dapat menundukkan kekuatan iman. Iman harus mau didahului oleh akal. Yang harus dipercaya adalah apa yang telah disetujui atau dapat diterima oleh akal.
berpikir itu berada di luar iman(di luar kepercayaan). Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri.... makanya dari itu bermacam2 kepercayaan manusia dimuka bumi ini dari karna peranan akalnya yg tidak sehat.
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (QS. Yunus; 99-100)
Persoalan keyakinan atau beragama adalah terpulang kepada hak pilih orang per orang, masing-masing individu, sebab Allah Subhanahu wata’ala sendiri telah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya. Manusia oleh Allah SWT diberi peluang untuk menimbang secara bijak dan kritis antara memilih Islam atau kufur dengan segala resikonya. Meski demikian, Islam tidak kurang-kurangnya memberi peringatan dan menyampaikan ajakan agar manusia itu mau beriman.
Pernahkah Anda berpikir perihal larangan memikirkan Zat Tuhan? Nyaris semua orang akan menasihati Anda untuk berhenti saja berusaha. Nyaris semua orang. Kita tidak menganjurkan demikian. Kalau memang Anda ragu dengan larangan tersebut, maka cobalah! Persiapkan diri Anda, dan mulailah berpikir!
Jika seorang teman bertanya : "Mengapa kamu percaya pada sesuatu yang tidak jelas bentuknya dan tidak pernah bisa dipahami keberadaannya?". Kita tahu ia sedang menyindir keyakinan kita pada Tuhan.
Kebanyakan orang akan berpikir bahwa teman kita itu telah menggunakan logikanya dengan benar. Demikianlah penggunaan akal sehat yang benar. Akalnya tidak salah. Tetapi, agama juga tidak salah. Lalu mana yang benar? Apakah agama dan akal memang tidak pernah akur? Segala sesuatu yang "logis" biasanya juga "bisa dipahami". Sekarang, kita akan membuktikan bahwa ada juga hal yang "logis" namun tidak bisa dipahami. Justru hal semacam ini tidaklah logis jika bisa dipahami.
Bingung? Bagus. Berarti Anda masih menyimak.
Kita tidak akan memberikan kritik pada agama-agama lain di dunia, karena apa pun keyakinan mereka adalah urusan mereka. Enam ayat dalam surah Al-Kaafiruun sudah sangat cukup untuk menggambarkan sikap seorang Muslim terhadap umat beragama lainnya. Akan tetapi, cukup bermanfaat jika kita mengingat fakta bahwa dari seluruh agama dan kepercayaan di dunia ini, Islamlah satu-satunya agama yang tidak memiliki gambaran fisik tentang Tuhan. Bahkan dalam sekte paling sesatnya sekalipun, tidak ditemui satu pun penggambaran sosok Tuhan. Inilah salah satu ciri khas Islam. Sungguh wajar jika kita menemukan larangan untuk memikirkan Zat Tuhan dalam ajaran Islam.
Wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang tidak jelas wujudnya secara material? Ijinkanlah kita untuk balik bertanya : wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang jelas wujudnya dan dapat dipahami dengan akal?
Jelasnya begini. Tuhan Maha Melihat. Semua agama sepakat. Tidak ada agama yang menuduh Tuhannya lengah dalam menyaksikan suatu peristiwa, sekecil apa pun itu. Apakah ini berarti Tuhan punya mata? Jika ya, bagaimana bentuknya? Masing-masing agama punya penggambaran Tuhannya sendiri-sendiri. Bahkan suku-suku terasing pun punya caranya sendiri untuk menggambarkan Tuhan. Semua sosok 'Tuhan' itu memiliki mata. Hanya Islam yang tidak punya gambaran tentang mata Tuhan, walaupun sama-sama meyakini bahwa Tuhan memang Maha Melihat.
Bagaimanakah bentuk mata Tuhan? Seperti mata manusia? Mata manusia memang dikenal canggih, karena menyebabkan kita mampu melakukan persepsi tiga dimensi. Kalau kita hanya memiliki satu mata saja, maka kita akan sulit melakukan perhitungan jarak. Kelebihan lainnya lagi, mata manusia indah dilihat dan berkarakter. Setiap orang memiliki bentuk mata yang unik dan berbeda-beda. Hewan tidak memiliki keragaman seperti ini.
Akan tetapi, mata manusia hanya bisa menatap ke depan dan ke samping hingga batas tertentu. Ia tidak bisa melihat ke belakang. Apakah Tuhan bisa memiliki sifat Maha Melihat dengan mata yang serba terbatas seperti ini?
Sekarang, pikirkanlah tubuh Tuhan. Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan? Apakah Anda membayangkan Yesus Kristus, Buddha, atau Wisnu? Atau tubuh Tuhan itu seperti raksasa, semacam Zeus, Neptunus, atau Atlas? Sekilas, cara penggambaran ini terlihat sangat logis. Tubuh manusia memang merupakan instrumen paling sempurna yang ada di muka bumi ini. Wajar kalau kita membayangkan Tuhan memiliki tubuh seperti manusia juga. Sosok raksasa memberikan kesan berkuasa yang sangat kuat. Wajar pula jika masyarakat Yunani kuno menggambarkan dewa-dewinya dalam sosok raksasa.
Apakah semua penggambaran ini memang sesuai dengan logika?
Apa pun penggambaran fisiknya, jika kita mampu membayangkannya dalam benak kita, maka pastilah ia memiliki ukuran. Artinya, ia mengisi ruang, memiliki luas permukaan dan volume. Hal ini sangatlah manusiawi, karena memang kita selalu hidup dalam dimensi ruang. Benda sekecil bakteri pun memiliki ukuran. Sebaliknya, sebuah galaksi pun bisa diukur panjang-lebarnya. Kita memang belum menemukan metode yang akurat benar untuk mengukurnya, akan tetapi ia pasti bisa diukur, karena masih menempati dimensi ruang. Kesimpulannya, jika kita bisa membayangkan wujud Tuhan, maka itu artinya Tuhan menempati dimensi ruang, seperti kita dan benda-benda lain di alam semesta ini.
Dimensi ruang? Hei, tunggu dulu! Lalu siapa yang menciptakan dimensi ruang ini?
Logiskah membayangkan Tuhan yang terkurung dalam sebuah dimensi ruang yang telah Dia ciptakan sendiri? Logiskah membuat kesimpulan bahwa Tuhan bisa dibatasi oleh hasil ciptaan-Nya sendiri? Kalau Tuhan terbatas oleh dimensi ruang, lalu apa bedanya dengan makhluk? Kalau Tuhan memiliki ukuran terbatas, maka ia pun membutuhkan suatu jangka waktu untuk mencapai suatu jarak. Ini adalah sebuah konsekuensi dari segala sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu. Lalu apa pula yang dimaksud dengan dimensi waktu?
Pertanyaan soal dimensi waktu bisa sama menariknya. Pertanyaan paling favorit adalah mengenai taqdir (qadha dan qadar). Pertanyaannya : segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita ini adalah hasil dari serangkaian persamaan, ataukah memang sudah digariskan oleh Tuhan? Ada yang bilang bahwa semuanya adalah hasil perbuatan kita. Karena itu, baik-buruknya nasib kita adalah cerminan dari usaha kita sebelumnya. Ada juga yang bilang bahwa semuanya telah ditentukan oleh Tuhan. Karena itu, kita tidak perlu repot-repot. Kalau sudah jodoh, tak akan lari kemana pun. Sit back, relax, and let destiny do the job!
Permasalahan ini tidak perlu terjadi kalau saja kita mau berhenti berpikir sebagai Tuhan. Sampai kapan pun, manusia adalah manusia, bukan Tuhan. Pertanyaan di atas muncul karena ada perasaan 'tidak rela' dalam hati manusia kalau ia tidak memiliki pilihan. Apa pun yang ia perbuat, Tuhan telah menentukan takdirnya. Hal itu amat sangat tidak menyenangkan. Akan tetapi, ini bukan masalah selera. Kita harus objektif dan mau menerima kenyataan.
Kenyataannya, dimensi waktu adalah ciptaan Tuhan. Manusia terkurung dalam dimensi waktu. Hari kemarin tidak akan kembali lagi, sementara hari esok masih merupakan misteri. Itulah faktanya. Manusia dibatasi oleh dimensi waktu. Tapi Tuhan tidak demikian. Wajar, karena Tuhan sendirilah yang telah menciptakan dimensi waktu. Bagi Tuhan, tidak ada misteri masa depan. Segalanya telah diketahui-Nya dengan jelas. Manusia memang beda dengan Tuhan. Kita harus menerima kenyataan itu, atau depresi hingga akhir hayat.
Tuhan memang melarang manusia untuk memikirkan Zat-Nya. Larangan ini tidak diberikan tanpa sebab. Manusia boleh saja mencoba memikirkan hal itu, tapi tidak akan pernah berhasil. Masalahnya, Tuhan itu sama sekali tidak sama dengan apa yang pernah kita jumpai di alam semesta ini. Apa pun yang kita jumpai di dunia adalah sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu ; dengan kata lain, dibatasi olehnya. Tuhan adalah Zat yang tidak mungkin dibatasi oleh apa pun, karena Dia-lah yang menciptakan segala sesuatunya.
Tuhan memang tidak bisa dipahami sepenuhnya. Inilah penjelasan paling logis dan ilmiah. Justru sangatlah tidak logis kalau Dia bisa dipahami sepenuhnya oleh akal manusia. Kalau bisa dipahami, jangan-jangan suatu hari nanti manusia akan menciptakan senjata yang bisa digunakan untuk mengkudeta Tuhan. Lagi-lagi tidak logis.
Kita tidak bisa memahami Zat Tuhan. Tidak paham, tapi kita bisa menyatakannya sebagai sesuatu yang sangat logis. Kalau kita mencari jawaban yang paling logis, maka jelaslah bahwa manusia memang tidak akan pernah memahami Zat Tuhan. Terjawab, bukan?
berpikir itu berada di luar iman(di luar kepercayaan). Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri.... makanya dari itu bermacam2 kepercayaan manusia dimuka bumi ini dari karna peranan akalnya yg tidak sehat.
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (QS. Yunus; 99-100)
Persoalan keyakinan atau beragama adalah terpulang kepada hak pilih orang per orang, masing-masing individu, sebab Allah Subhanahu wata’ala sendiri telah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya. Manusia oleh Allah SWT diberi peluang untuk menimbang secara bijak dan kritis antara memilih Islam atau kufur dengan segala resikonya. Meski demikian, Islam tidak kurang-kurangnya memberi peringatan dan menyampaikan ajakan agar manusia itu mau beriman.
Pernahkah Anda berpikir perihal larangan memikirkan Zat Tuhan? Nyaris semua orang akan menasihati Anda untuk berhenti saja berusaha. Nyaris semua orang. Kita tidak menganjurkan demikian. Kalau memang Anda ragu dengan larangan tersebut, maka cobalah! Persiapkan diri Anda, dan mulailah berpikir!
Jika seorang teman bertanya : "Mengapa kamu percaya pada sesuatu yang tidak jelas bentuknya dan tidak pernah bisa dipahami keberadaannya?". Kita tahu ia sedang menyindir keyakinan kita pada Tuhan.
Kebanyakan orang akan berpikir bahwa teman kita itu telah menggunakan logikanya dengan benar. Demikianlah penggunaan akal sehat yang benar. Akalnya tidak salah. Tetapi, agama juga tidak salah. Lalu mana yang benar? Apakah agama dan akal memang tidak pernah akur? Segala sesuatu yang "logis" biasanya juga "bisa dipahami". Sekarang, kita akan membuktikan bahwa ada juga hal yang "logis" namun tidak bisa dipahami. Justru hal semacam ini tidaklah logis jika bisa dipahami.
Bingung? Bagus. Berarti Anda masih menyimak.
Kita tidak akan memberikan kritik pada agama-agama lain di dunia, karena apa pun keyakinan mereka adalah urusan mereka. Enam ayat dalam surah Al-Kaafiruun sudah sangat cukup untuk menggambarkan sikap seorang Muslim terhadap umat beragama lainnya. Akan tetapi, cukup bermanfaat jika kita mengingat fakta bahwa dari seluruh agama dan kepercayaan di dunia ini, Islamlah satu-satunya agama yang tidak memiliki gambaran fisik tentang Tuhan. Bahkan dalam sekte paling sesatnya sekalipun, tidak ditemui satu pun penggambaran sosok Tuhan. Inilah salah satu ciri khas Islam. Sungguh wajar jika kita menemukan larangan untuk memikirkan Zat Tuhan dalam ajaran Islam.
Wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang tidak jelas wujudnya secara material? Ijinkanlah kita untuk balik bertanya : wajarkah manusia beriman pada sesuatu yang jelas wujudnya dan dapat dipahami dengan akal?
Jelasnya begini. Tuhan Maha Melihat. Semua agama sepakat. Tidak ada agama yang menuduh Tuhannya lengah dalam menyaksikan suatu peristiwa, sekecil apa pun itu. Apakah ini berarti Tuhan punya mata? Jika ya, bagaimana bentuknya? Masing-masing agama punya penggambaran Tuhannya sendiri-sendiri. Bahkan suku-suku terasing pun punya caranya sendiri untuk menggambarkan Tuhan. Semua sosok 'Tuhan' itu memiliki mata. Hanya Islam yang tidak punya gambaran tentang mata Tuhan, walaupun sama-sama meyakini bahwa Tuhan memang Maha Melihat.
Bagaimanakah bentuk mata Tuhan? Seperti mata manusia? Mata manusia memang dikenal canggih, karena menyebabkan kita mampu melakukan persepsi tiga dimensi. Kalau kita hanya memiliki satu mata saja, maka kita akan sulit melakukan perhitungan jarak. Kelebihan lainnya lagi, mata manusia indah dilihat dan berkarakter. Setiap orang memiliki bentuk mata yang unik dan berbeda-beda. Hewan tidak memiliki keragaman seperti ini.
Akan tetapi, mata manusia hanya bisa menatap ke depan dan ke samping hingga batas tertentu. Ia tidak bisa melihat ke belakang. Apakah Tuhan bisa memiliki sifat Maha Melihat dengan mata yang serba terbatas seperti ini?
Sekarang, pikirkanlah tubuh Tuhan. Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan? Apakah Anda membayangkan Yesus Kristus, Buddha, atau Wisnu? Atau tubuh Tuhan itu seperti raksasa, semacam Zeus, Neptunus, atau Atlas? Sekilas, cara penggambaran ini terlihat sangat logis. Tubuh manusia memang merupakan instrumen paling sempurna yang ada di muka bumi ini. Wajar kalau kita membayangkan Tuhan memiliki tubuh seperti manusia juga. Sosok raksasa memberikan kesan berkuasa yang sangat kuat. Wajar pula jika masyarakat Yunani kuno menggambarkan dewa-dewinya dalam sosok raksasa.
Apakah semua penggambaran ini memang sesuai dengan logika?
Apa pun penggambaran fisiknya, jika kita mampu membayangkannya dalam benak kita, maka pastilah ia memiliki ukuran. Artinya, ia mengisi ruang, memiliki luas permukaan dan volume. Hal ini sangatlah manusiawi, karena memang kita selalu hidup dalam dimensi ruang. Benda sekecil bakteri pun memiliki ukuran. Sebaliknya, sebuah galaksi pun bisa diukur panjang-lebarnya. Kita memang belum menemukan metode yang akurat benar untuk mengukurnya, akan tetapi ia pasti bisa diukur, karena masih menempati dimensi ruang. Kesimpulannya, jika kita bisa membayangkan wujud Tuhan, maka itu artinya Tuhan menempati dimensi ruang, seperti kita dan benda-benda lain di alam semesta ini.
Dimensi ruang? Hei, tunggu dulu! Lalu siapa yang menciptakan dimensi ruang ini?
Logiskah membayangkan Tuhan yang terkurung dalam sebuah dimensi ruang yang telah Dia ciptakan sendiri? Logiskah membuat kesimpulan bahwa Tuhan bisa dibatasi oleh hasil ciptaan-Nya sendiri? Kalau Tuhan terbatas oleh dimensi ruang, lalu apa bedanya dengan makhluk? Kalau Tuhan memiliki ukuran terbatas, maka ia pun membutuhkan suatu jangka waktu untuk mencapai suatu jarak. Ini adalah sebuah konsekuensi dari segala sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu. Lalu apa pula yang dimaksud dengan dimensi waktu?
Pertanyaan soal dimensi waktu bisa sama menariknya. Pertanyaan paling favorit adalah mengenai taqdir (qadha dan qadar). Pertanyaannya : segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita ini adalah hasil dari serangkaian persamaan, ataukah memang sudah digariskan oleh Tuhan? Ada yang bilang bahwa semuanya adalah hasil perbuatan kita. Karena itu, baik-buruknya nasib kita adalah cerminan dari usaha kita sebelumnya. Ada juga yang bilang bahwa semuanya telah ditentukan oleh Tuhan. Karena itu, kita tidak perlu repot-repot. Kalau sudah jodoh, tak akan lari kemana pun. Sit back, relax, and let destiny do the job!
Permasalahan ini tidak perlu terjadi kalau saja kita mau berhenti berpikir sebagai Tuhan. Sampai kapan pun, manusia adalah manusia, bukan Tuhan. Pertanyaan di atas muncul karena ada perasaan 'tidak rela' dalam hati manusia kalau ia tidak memiliki pilihan. Apa pun yang ia perbuat, Tuhan telah menentukan takdirnya. Hal itu amat sangat tidak menyenangkan. Akan tetapi, ini bukan masalah selera. Kita harus objektif dan mau menerima kenyataan.
Kenyataannya, dimensi waktu adalah ciptaan Tuhan. Manusia terkurung dalam dimensi waktu. Hari kemarin tidak akan kembali lagi, sementara hari esok masih merupakan misteri. Itulah faktanya. Manusia dibatasi oleh dimensi waktu. Tapi Tuhan tidak demikian. Wajar, karena Tuhan sendirilah yang telah menciptakan dimensi waktu. Bagi Tuhan, tidak ada misteri masa depan. Segalanya telah diketahui-Nya dengan jelas. Manusia memang beda dengan Tuhan. Kita harus menerima kenyataan itu, atau depresi hingga akhir hayat.
Tuhan memang melarang manusia untuk memikirkan Zat-Nya. Larangan ini tidak diberikan tanpa sebab. Manusia boleh saja mencoba memikirkan hal itu, tapi tidak akan pernah berhasil. Masalahnya, Tuhan itu sama sekali tidak sama dengan apa yang pernah kita jumpai di alam semesta ini. Apa pun yang kita jumpai di dunia adalah sesuatu yang mendiami dimensi ruang dan waktu ; dengan kata lain, dibatasi olehnya. Tuhan adalah Zat yang tidak mungkin dibatasi oleh apa pun, karena Dia-lah yang menciptakan segala sesuatunya.
Tuhan memang tidak bisa dipahami sepenuhnya. Inilah penjelasan paling logis dan ilmiah. Justru sangatlah tidak logis kalau Dia bisa dipahami sepenuhnya oleh akal manusia. Kalau bisa dipahami, jangan-jangan suatu hari nanti manusia akan menciptakan senjata yang bisa digunakan untuk mengkudeta Tuhan. Lagi-lagi tidak logis.
Kita tidak bisa memahami Zat Tuhan. Tidak paham, tapi kita bisa menyatakannya sebagai sesuatu yang sangat logis. Kalau kita mencari jawaban yang paling logis, maka jelaslah bahwa manusia memang tidak akan pernah memahami Zat Tuhan. Terjawab, bukan?
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15870
Registration date : 2010-09-20
Re: Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
HAMBA:
Iman harus mau didahului oleh akal.
salah..yg benar iman pada Tuhan sbg sumber kebajikan harusnya
berada didepan akal.
misal seorg penyalur judi.
nurut akal: gak salah.. sebab tidak curang
nurut iman; salah.. sebab tidak peduli nasib org lain.
hamba: berpikir itu berada di luar iman(di luar kepercayaan)
apa maksudmu logika bertentangan dgn agama?
salah.
agama tidak berlawanan dgn logika.
logika/alam pikir hanya bagian dari agama.tapi tidak bertentangan.
Iman harus mau didahului oleh akal.
salah..yg benar iman pada Tuhan sbg sumber kebajikan harusnya
berada didepan akal.
misal seorg penyalur judi.
nurut akal: gak salah.. sebab tidak curang
nurut iman; salah.. sebab tidak peduli nasib org lain.
hamba: berpikir itu berada di luar iman(di luar kepercayaan)
apa maksudmu logika bertentangan dgn agama?
salah.
agama tidak berlawanan dgn logika.
logika/alam pikir hanya bagian dari agama.tapi tidak bertentangan.
sai_baba- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1584
Reputation : -6
Points : 7110
Registration date : 2010-05-24
Re: Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
Kalo ane membayangkan tuhan itu seorang bapa2 yang sudah tua berjenggot cuma pake cancut, mulutnya adalah paruh burung merpati, punya sayap, kakinya bercakar, tapi tubuhnya tetep langsing layaknya seorang pemuda...dan tidak lupa, sedang nangkring di tiang jemuran...
ahzay- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 253
Reputation : 0
Points : 5023
Registration date : 2011-04-27
Re: Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
hamba : Segala sesuatu yang "logis" biasanya juga "bisa dipahami".
Sekarang, kita akan membuktikan bahwa ada juga hal yang "logis"
namun tidak bisa dipahami. Justru hal semacam ini tidaklah logis
jika bisa dipahami.
salah..
bukan biasanya, tapi seluruhnya.
semua hal dikatakan sebagai logis karena bisa dipahami.(secara potensial)
hamba: Hanya Islam yang tidak punya gambaran tentang mata Tuhan,
walaupun sama-sama meyakini bahwa Tuhan memang Maha Melihat.
salah.
dlm ajaran BABA juga dikatakan bhw Tuhan tidak berwujud.
dlm ajaran YESUS juga tidak dikatakan bhw Tuhan berwujud.
dlm ajaran Hindu dan Budha pun demikian.
kesalahan persepsi umat bukan berarti kesalahan ajaran agama mereka.
namun semua kesalahan itu tidak berbahaya bagi dunia.
Sekarang, kita akan membuktikan bahwa ada juga hal yang "logis"
namun tidak bisa dipahami. Justru hal semacam ini tidaklah logis
jika bisa dipahami.
salah..
bukan biasanya, tapi seluruhnya.
semua hal dikatakan sebagai logis karena bisa dipahami.(secara potensial)
hamba: Hanya Islam yang tidak punya gambaran tentang mata Tuhan,
walaupun sama-sama meyakini bahwa Tuhan memang Maha Melihat.
salah.
dlm ajaran BABA juga dikatakan bhw Tuhan tidak berwujud.
dlm ajaran YESUS juga tidak dikatakan bhw Tuhan berwujud.
dlm ajaran Hindu dan Budha pun demikian.
kesalahan persepsi umat bukan berarti kesalahan ajaran agama mereka.
namun semua kesalahan itu tidak berbahaya bagi dunia.
sai_baba- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1584
Reputation : -6
Points : 7110
Registration date : 2010-05-24
Re: Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
hamba:
Tuhan memang melarang manusia untuk memikirkan Zat-Nya.
salah
justru Tuhan mewajibkan kita selalu memikirkan Dia.
selalu zikir namanya..
agar terhindar dari dosa dunia.
hamba:Kita tidak bisa memahami Zat Tuhan. Tidak paham, tapi kita bisa menyatakannya sebagai sesuatu yang sangat logis.
salah.
suatu hal disebut logis jika penyebab keberadaannya masuk diakal..
sedangkan wilayah Tuhan jauh melampaui alam pikir.
kita percaya adanya tuhan bukan karena Ia masuk diakal.
melainkan karena hal itu membawa kedamaian.
jika masuk diakal maka agama jadi ilmu pengetahuan,
bukan lagi kepercayaan.
[b]
Tuhan memang melarang manusia untuk memikirkan Zat-Nya.
salah
justru Tuhan mewajibkan kita selalu memikirkan Dia.
selalu zikir namanya..
agar terhindar dari dosa dunia.
hamba:Kita tidak bisa memahami Zat Tuhan. Tidak paham, tapi kita bisa menyatakannya sebagai sesuatu yang sangat logis.
salah.
suatu hal disebut logis jika penyebab keberadaannya masuk diakal..
sedangkan wilayah Tuhan jauh melampaui alam pikir.
kita percaya adanya tuhan bukan karena Ia masuk diakal.
melainkan karena hal itu membawa kedamaian.
jika masuk diakal maka agama jadi ilmu pengetahuan,
bukan lagi kepercayaan.
[b]
sai_baba- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1584
Reputation : -6
Points : 7110
Registration date : 2010-05-24
Re: Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
sai baba wrote:HAMBA:
Iman harus mau didahului oleh akal.
salah..yg benar iman pada Tuhan sbg sumber kebajikan harusnya
berada didepan akal.
misal seorg penyalur judi.
nurut akal: gak salah.. sebab tidak curang
nurut iman; salah.. sebab tidak peduli nasib org lain.
Misal yg kamu buat itu salah, makanya kamu baba belum menggunakan akal sehatmu yg benar... emang iman harus mau didahului oleh akal, itu realita berpikir manusia2 yg beragama saat ini...
Contoh: coba tanya sama kristen dll yg percaya konsep trinitas baba, karena dipercaya oleh akal mereka maka beriman dengan konsep trinitas yg salah itu menurut yang tidak percaya trinitas krn tdk didukung oleh akal.
satu aja saya bantah kamu baba... gasah byk2 dl ntar gak terarah... monggo sanggahan kamu lagi.....
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15870
Registration date : 2010-09-20
Re: Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
hamba tuhan wrote:sai baba wrote:HAMBA:
Iman harus mau didahului oleh akal.
salah..yg benar iman pada Tuhan sbg sumber kebajikan harusnya
berada didepan akal.
misal seorg penyalur judi.
nurut akal: gak salah.. sebab tidak curang
nurut iman; salah.. sebab tidak peduli nasib org lain.
Misal yg kamu buat itu salah, makanya kamu baba belum menggunakan akal sehatmu yg benar... emang iman harus mau didahului oleh akal, itu realita berpikir manusia2 yg beragama saat ini...
Contoh: coba tanya sama kristen dll yg percaya konsep trinitas baba, karena dipercaya oleh akal mereka maka beriman dengan konsep trinitas yg salah itu menurut yang tidak percaya trinitas krn tdk didukung oleh akal.
satu aja saya bantah kamu baba... gasah byk2 dl ntar gak terarah... monggo sanggahan kamu lagi.....
kmn kamu baba?????
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15870
Registration date : 2010-09-20
Re: Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
eh, bung HT, dilarang bicara/bertanya selagi sai baba sedang berkhotbah...hamba tuhan wrote:hamba tuhan wrote:sai baba wrote:HAMBA:
Iman harus mau didahului oleh akal.
salah..yg benar iman pada Tuhan sbg sumber kebajikan harusnya
berada didepan akal.
misal seorg penyalur judi.
nurut akal: gak salah.. sebab tidak curang
nurut iman; salah.. sebab tidak peduli nasib org lain.
Misal yg kamu buat itu salah, makanya kamu baba belum menggunakan akal sehatmu yg benar... emang iman harus mau didahului oleh akal, itu realita berpikir manusia2 yg beragama saat ini...
Contoh: coba tanya sama kristen dll yg percaya konsep trinitas baba, karena dipercaya oleh akal mereka maka beriman dengan konsep trinitas yg salah itu menurut yang tidak percaya trinitas krn tdk didukung oleh akal.
satu aja saya bantah kamu baba... gasah byk2 dl ntar gak terarah... monggo sanggahan kamu lagi.....
kmn kamu baba?????
Frontline Defender- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 739
Reputation : 4
Points : 5417
Registration date : 2011-09-05
Re: Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
biasa bung FD... baba lg bingung dgn ilmu filsafat.....Frontline Defender wrote:eh, bung HT, dilarang bicara/bertanya selagi sai baba sedang berkhotbah...hamba tuhan wrote:hamba tuhan wrote:sai baba wrote:HAMBA:
Iman harus mau didahului oleh akal.
salah..yg benar iman pada Tuhan sbg sumber kebajikan harusnya
berada didepan akal.
misal seorg penyalur judi.
nurut akal: gak salah.. sebab tidak curang
nurut iman; salah.. sebab tidak peduli nasib org lain.
Misal yg kamu buat itu salah, makanya kamu baba belum menggunakan akal sehatmu yg benar... emang iman harus mau didahului oleh akal, itu realita berpikir manusia2 yg beragama saat ini...
Contoh: coba tanya sama kristen dll yg percaya konsep trinitas baba, karena dipercaya oleh akal mereka maka beriman dengan konsep trinitas yg salah itu menurut yang tidak percaya trinitas krn tdk didukung oleh akal.
satu aja saya bantah kamu baba... gasah byk2 dl ntar gak terarah... monggo sanggahan kamu lagi.....
kmn kamu baba?????
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15870
Registration date : 2010-09-20
Re: Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
ohh jadi gitu toh permasalahannya!!
sepeleh sekali ya!! memahami konsep trinitas itu ternyata g perlu akal,,,!! yang penting iman!!
sepeleh sekali ya!! memahami konsep trinitas itu ternyata g perlu akal,,,!! yang penting iman!!
Jangan Ngaco- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 813
Location : SumSel
Job/hobbies : Memaafkan
Humor : kasihan umat yang diwarisi dosa
Reputation : 12
Points : 5502
Registration date : 2011-08-07
Re: Bagaimanakah gambaran dalam benak Anda tentang Tuhan
Jangan Ngaco wrote:ohh jadi gitu toh permasalahannya!!
sepeleh sekali ya!! memahami konsep trinitas itu ternyata g perlu akal,,,!! yang penting iman!!
iman buta namanya
:D
iman indah- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 547
Reputation : -22
Points : 5390
Registration date : 2011-05-25
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN